Bagi kalian yang lagi mau bikin film pendek dan bingung mau mencari ceritanya. Disini saya akan
share CONTOH NASKAH DRAMA UNTUK FILM PENDEK yang saya tulis sendiri. Temanya
tentang Sekolah dan percintaan. Silahkan ambil jika bermanfaat.
BRUKK.. Salma tanpa sengaja menambrak seseorang yang berlawanan arah. Bukunya yang dibawanya
semua berserakan.
Salma : maaf nggak sengaja.
Nathan : nggak papa. Biar ku bantu.
Nathan membantu memungguti buku Salma yang tadi berserakan.
Salma : terima kasih. Aku pergi dulu ya..
Nathan : tunggu! Kelas sudah masuk beberapa menit yang lalu.
Salma : aku juga tidak cukup bodoh untuk melihat jam
Nathan : maksudku— , mungkin kamu nanti akan diusir juga, kalau kamu memasuki kelas.
Salma : sudahlah, kalau kau ingin membolos, bolos saja tak usah mengajakku.
Salma kembali berjalan menuju ruang kelasnya dan mengacuhkan keberadaan Nathan.
SCENE 2. Di kelas.
1
Kini Salma telah berdiri didepan kelasnya, ia ragu-ragu untuk mengetok pintu.Ia takut jika Pak Roni
guru killer itu akan memarahinya dan tidak membolehkan dirinya memasuki kelas hari ini.
TOK..TOK..TOK..
Pak Roni : Masuk!! Kenapa kamu terlambat Salma?
Salma menunduk malu dan sedikit ketakutan memikirkan jawaban yang akan dilontarkan ke Pak Roni.
Jika salah beralasan Bu Sarah akan menerkamnya seperti singa yang kelaparan.
Salma : Emm.. anu pak, tadi-- (Salma mengantungkan perkataanya)
Sandra : Tadi Salma ngebantuin emak-emak yang mau lahiran pak ( celetuk Sandra keras)
Salma : iyaa benerr itu pakk yang dikatakan Sandra.
Pak Roni : KELUAR!! Kamu mikir bapak ini anak abg labil yang gampang banget dibohingin
pacarnya dengan alasan semacam itu.
Monic : ceilahh, bapak curcol nih (goda monic menetralkan suasana)
Tawa semua siswa pecah dan kelas menjadi gaduh.
Pak Roni : DIAM!! Monic kamu juga keluar dari kelas ini.
Sandra : Saya gimana pak?
Pak Roni : kenapa, pengen keluar juga?
Sandra : iya dong pak. Solidaritas tanpa batas. ( ucap Sandra mantap)
Akhirnya tiga sahabat itu keluar dari kelas, meninggalkan pelajaran Pak Roni dengan penuh
bahagianya.
SCENE 3. Di kantin.
Monic : tumben sal, lo kok terlambat ?
Salma : hmm. Gue tadi bangun kesiangan makanya gue terlambat.
Monic : kaya ada yang lo sembunyiin gitu?
Salma : iya, gue lagi nyembunyiin kapten yoo si jin dihati gue supaya nggak lo ambil. ( jawab salma
setengah berbisik)
Monic : Anjirr!! Dasar jomblo.
Salma bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan kedua sahabatnya.
Sandra : bilang apa dia tadi kayak bisik-bisik gitu sama lo?
Monic : siniin kuping lo gue bisikin, soalnya ini rahasia.
Sandra mendekatkan indera pendengaranya ke Monic.
Monic : gue semalem— ( monic menggantungkan perkataannya )
Sandra : ngapain lo semalem? Jangan bilang lo semalem nunggu lilin. (ucapnya cukup keras)
Monic : lo kira gue babi berkepala tuyul apa. Rese’ lo.
SCENE 6. Di kelas.
3
Semua siswa telah terduduk rapi dibangkunya masing-masing, termasuk tiga sahabat itu, kali ini Salma
tidak terlambat lagi sehingga bisa menerima pelajaran Pak Roni. Pak Roni berceloteh menjelaskan
tentang untung, rugi modal dan bunga bank. Hanya beberapa murid yang benar-benar memperhatikan
dan memahaminya. Salma dan Monic sedari tadi hanya berbicara sendiri tanpa memperdulikan Pak
Roni yang menjelaskan didepan kelas.
Pak Roni : salma, coba jelaskan yang ada dipapan tulis tentang keuntungan dan kerugian yang didapat
jika modalnya sekian.
Salma : mohon maaf banget pak sebelumnya. Maaaaf banget. Saya itu bukan tipe orang yang
perhitungan jadi saya nggak suka itung-itungan. Cuman orang pelit yang suka perhitungan. Soal rejeki
sudah ada yang ngatur pak, kalo untung ya alhamdulilah kalo rugi yang disyukuri ajalah.
Monic : SETUJUU! (Seru monic bersemangat)
Pak Roni : KALIAN BERDUA KELUAR!!
Monic : lo nggak ikut kita keluar San?
Sandra : sorry, gue pengen memahami pelajaran ini dulu.
Salma : BAGUS! Belajar yang giat, biar besok bisa jadi presiden yang bisa memperhitungkan nasib
rakyatnya yang mati kelaparan hanya karena salah dalam pengelolahan Kas Negara. (Salma berdalil
dan langsung pergi meninggalkan kelas bersama Sandra)
SCENE 9 di sekolah.
Sudah dua minggu Salma tidak masuk sekolah. Ia berpamitan dengan sahabatnya untuk izin tidak
masuk seminggu, namun ini sudah lebih dari seminggu, bahkan dua minggu ini akan segera berakhir.
Padahal minggu depan sudah akan dilaksanakan Ujian Nasional. Salma melarang sahabatnya untuk
menghubunginya dia tidak ingin dinganggu untuk minggu ini.
Nathan : gue harus menelfon Salma karena dia tidak masuk sudah hampir dua minggu ini.
Monic : coba deh lo hubungin! Perasaan gue jadi nggak enak gini.
Sandra : percuma lo telfon nomernya udah nggak aktif sejak seminggu yang lalu.
Nathan : yaudah kita pergi sekarang ke rumahnya.
(backsound : Virgoun—surat cinta untuk starla)