Pemeran :
Ranggi : Satpam
SINOPSIS
Ini cerita tentang seorang anak muda yang mempunyai perkumpulan sendiri dan berjumlah 4 orang Yang
langganan keluar masuk ruang BK, karena mereka terkenal dengan kenakalannya disekolah dan Suka
membuli adik kelas maupun teman seangkatannya. itu sudah biasa mereka lakukan.
( It’s the story about a young girl who had his own group and then had four regular clients in and
out of the BK room, since they were famous for theur bad behavior in school and were bullying his
classmates and classmates. That’s what they usually do)
Tetapi, suatu ketika seseorang datang menjadi siswa baru di sekolah mereka. Apakah mereka akan
membully siswa tersebut atau tidak?. Dan apakah setelah membully siswa baru itu mereka akan sadar dan
tidak mengulangi kesalahannya kembali?”
(But one time someone came to be a new student at their school. Are they going to bully the student
or not? And will after bullying the new student they will come to their senses and not repeat his or
her mistakes?)
Mau tau lebih lanjut cerita school 2019?. langsung aja nonton dan saksikan filmnya.
( Want to know more about “School 2019”? Just go ahead and watch the movie)
Part 1
Di suatu pagi pukul 06.45, tepatnya seminggu setelah pemerintah mengizinkan sekolah offline (di masa
pandemic) dibuka. Dan di pagi ini, masih terdapat seorang murid yang masih setia menutup matanya. Ya
itu Susan Si Gadis Pembuat Onar yang seringkali mengerjai adik kelas ataupun teman seangkatannya.
Pada hari ini, Susan dan gengnya datang terlambat ke sekolah lagi untuk kesekian kalinya. Apakah
mereka akan menerima hukuman? Atau mereka memiliki rencana lain untuk terbebas dari hukuman dari
guru?.
( One morning at 06.45, exactly a week after the government allowed offline schools (during the
pandemic) to open. And this morning, there is still a student still faithfully closes his eyes, namely
Susan the troublemaker girl who often pranks her classmates or classmates. On this day, Susan and
her gang came late for school again for the umpteenth time. Will they receive punishment? Or do
they have other plans to escape the teacher’s punishment?
Susan :”hoammmm, jam berapa ini? (sambil bangun dan melihat jam di hpnya), ahhhhhhhh, sudah jam
6.45 mati saya, terlambat lagi. Bagaimana kalau ibu eni tau, bisa di hukum saya. Harus cepat nih sebelum
serly dan nining datang kesini, aduhhhhh. (sambil terburu-buru mengambil seragamnya dan langsung
masuk ke kamar mandi)
(Hoammmmm, what time is it? Ahhhhhhh, it’s already 6.45 am I died, it’s too late)
Di lain tempat Serly dan Nining sudah berada di perjalanan untuk menjemput Susan di kosnya.
(Elsewhere, Serly and Nining are already on their way to pick up Susan at her boarding house)
Serly: “Ning, kira-kira susan sudah bangun atau tidak ya? (sambil bertanya ke Nining)
Serly :”mana ya tuh anak, biasanya sudah duduk di tangga sambil menunggu kita. Kok hari ini tidak ya?”
(Where is the child, usually sitting on the stairs waiting for us. Why not today?)
Nining :”mungkin dia lagi siap-siap. Tapi masalahnya, ini tuh sudah hampir jam 7, terlambat lagi nih
ceritanya kita” (sambil muka pasrah)
(Maybe she’s getting ready. But the thing is, it’s almost 7 o’clock, it’s too late again for our story)
Serly :”susan, kamu dimana. Sudah mau telat ini” (sambil berteriak dari luar)
(In the room, Susan was getting readt to put on her shoes)
Susan :”itu pasti serly dan nining, iya tunggu sebentar (sambil menjawab teriakan dari serly). aduh ini
juga tali sepatu susah banget mengikatnya” bergumam (sambil berusaha mengikat sepatunya).
(That would be Serly and Nining, yes wait a minute. Well, this also has a hard shoelace to tie)
Ninng :”kamu juga sama terlamabat bangun juga. Lelah saya juga menunggu kamu tadi” (sambil
memutar bola matanya malas)
(Hehehe peace)
Susan pun selesai dan turun dari tangga kosnya untuk menemui serly dan nining
(Susan finished and climbed down the boarding staircase to see Serly and Nining)
Susan :”aduh, maaf ya. Saya terlambat bangun, lama ya kalian menunggu?” (sambil memangsang wajah
tanpa dosanya)
(Well, I’m sorry. I wake up late, how long have you guys been waiting?)
Nining :”maaf maaf, sudah jamuran saya menunggu daritadi kerjanya. Hadeh” (sambil geleng-geleng
kepala)
Susan :” sudah, daripada bicara terus. Lebih baik kita berangkat, ini sudah telat banget”(sambil bergegas
kemotornya).
(Forget it, instead of talking, we better get going. It’s too late)
Dan mereka pun melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan bersama-sama. Beberapa menit kemudian
mereka pun tiba akan tetapi pagar sekolah telah ditutup oleh security. Apakah mereka bisa masuk atau
tidak?
(And they went on their way to school together. A few minutes later, they arrived. However, the
school fence had been closed by security. Will they get in or not?)
Ninng :”hello, punya kaca tidak?. Kamu sendiri juga telat bangun”
(Hello,do you have any glass? You’re a bit of a late sleeper yourself)
Susan : “Gimana nih kalau ditanya alasannya terlambat?” (sambil memegang kepalanya untuk berpikir)
Nining : “bocor? Bocor gimana? Kita kan naik helicopter masa bannya bocor.”
("Leaking? Leaking how? We're up to his helicopter of the borrowed fuel. ")
Susan : “oh iya ya kok aku lupa ya. hehhhhhhhh.” ( sambil tertawa)
Nining : “gimana kalau kamu bilang ibumu sakit dan kamu yang mrnggantikannya untuk beres-beres
rumah.”
("What if you say your mother is sick and you are replacing it to get rid of the house.")
Serly : “aku nggak berani, itu sama saja mendoakan. Bandel – bandel gini aku sayang ibu.”
("I do not dare, it's just praying. Naughty this way I love very much my mother. ")
Susan : “Cuma alasan gitu doang aja takut.” (sambil menampilkan wajah percaya diri)
Susan : “ya beda kali nggak berani bukan berarti nggak takut.”
Nining : “sudah-sudah, malah jadi bahas yang nggak penting. kalian lihat ke sana satpam ingin
menutup pagar nya, gimana ini” (dengan ekspresi was-was)
("Already, it is so discussing that is not important. You see there the guard wants to close his fence,
what this is ")
Susan : “kenapa baru bilang sekarang nining. Aduh kita harus gimana nih, ayo cepat kita ke pak satpam”
(dengan wajah paniknya)
("Why just say now Nining. Ouch, we have to do, let's get us fast to the security guard ")
Susan dkk pun menghampiri satpam dan memohon untuk bisa masuk ke sekolah
(Susan DKK also approached the security guard and begged to get into school)
Ranggi : “berhenti berhenti disitu, kalian sudah dilarang masuk. Kalian tau?, ini udah terlambat lima
menit.” (sambil melihat jam tangannya)
("Stop stopping, you've been forbidden to. You know?, this is late five minutes. ")
Nining : “iya pak, masa kita dilarang masuk, kita kan siswa terpopuler disini.”
("Yes sir, our period is forbidden in, we are the most popular students here.")
Ranggi : “saya nggak peduli. Mau kalian popular, papilar, apalah. Bodoh amat
("I do not care. Want you to popular, papilar, whatever. it's your affairs)
Susan : “pliss deh pak. Kamu tidak melihat diriku yang secantik, si glowing splendid ini.” ( dengan
ekspresi percaya dirinya)
("Pliss deh sir. You do not see myself that is beautiful, this glowing splendid . ")
Ranggi :” ah pokoknya kalian tidak boleh masuk, peraturan tetap peraturan tidak bisa di langgar.”
("Ah is just where you can not enter, regulatory fixed regulations can not be infringing.")
Nining : “ya sudah deh pak, daripada nanti ada guru yang lihat kami disini mending kami pulang saja”
("Yes it's sir, rather than there's a teacher who see us here snifing we come home")
Susan : “ benar tuh, lebih baik kita pulang ke rumah daripada di hukum”
Serly : “yuk, dadah pak satpam yang pelit tidak jadi ganteng”( berbalik dan berjalan sambil melambaikan
tangannya)
Ranggi : "awas ya kalian, saya akan laporkan kalian ke guru" (sambil menunjuk mereka)
Serly : "terserah bapak. Wlekkkkkkk hhhhhhh (sambil berbalik badan dan berteriak)
Nining : “eh eh san ser tunggu sebentar, bagaimana kalau kita manjat pagar saja?”(sambil menghentikan
langkah kakinya)
("Eh eh San Se waith for a minute, what if we are climbing fences?")
Susan : “boleh juga ide kamu gimana ser setuju tidak?” (sambil menghadap serly)
Serly : “saya tidak yakin, kitakan memakai rok bagaimana caranya manjat dan juga tuh motor kalian di
parkir dimana coba?” (dengan ekpresi ragunya)
(I’m not sure, we’re wearing skirts. How do we do it and where are you bikes parked)
Susan : “lama, nanti saja dipikirin bagaimana caranya, kesana saja kita dulu” (sambil mengambil
motornya dan memparkinya di rumah yang dekat dengan sekolah, mereka segera bergegas untuk
kebelakang kesekolah)”
Didalam kelas siswa XII IPS mereka sedang menunggu guru mata pelajaran. Tidak lama kemudian guru
pun datang dan masuk kekelas mereka.
(In the class of XII students IPS is waiting for the teacher's subject. Not long then the teacher came
and went into their class.)
Pio : “halo…halo…Ladies and gentle man….Assalamu Alaikum wr.wb…Saya ini seorang guru, guru
yang is The best, guru idola para kaum siswa, lihat saja saya, sudah cantik, pinter, pengasih, penyayang,
dan Suka menabung. Saya juga kaya lho, berangkat sekolah saja, saya naik PAJERO SEPORET kadang-
kadang pakai PERARI atau LAMBORSINI.
("Hello ... hello ... Ladies and gentle man ... .... In the alaikum wr.wb ... I am a teacher, teacher who
is The Best, the idol teacher of the students, see me, is beautiful, smart, love, love, and like to save. I
am also rich in Lho, departing school alone, I ride Pajero seporet sometimes wear a server or
lamborsini.)
Para siswa : (walaikumsalam wr,wb bu) iya bu, sudah tau bu (siswa pun tertawa)
("Good then")
Setelah drama penyambutan dari guru. Selanjutnya nadir pun menyerahkan surat izin dari siswa lain yang
di titipkan oleh nya.
(After the drama of the welcome of the teacher. Furthermore, Nadir also submitted the permit of
other students who were tucked by his.)
Nadir : “ini ada surat izin dari siswa yang tidak hadir bu.” (sambil meletakkan surat tersebut diatas
meja)
("This is a permission from the students who are not present in ma’am.")
Nadir : “baik bu, pertama ini syahrini tidak masuk, izinnya tausiah karena kucing tetangganya mati. Ini
izinnya boy wirawan, tidak masuk karena sedang syuting anak jalan-jalan. Ini ahmad dani, tidak masuk
karena sakit komplikasi, panu, kadas, kurap. Si ayu ting-ting izin tidak masuk karena kebanyakan makan
tongseng gajah. Jhon jhon koplo, tidak masuk lagi karena bertemu malaikat izroil.”
("Yes Mam. This first Syahrini did not enter his permission of his tauziyah because his neighbor's
cat was dead. The second Boy Wirawan did not enter because it was filming a child of the streets.
Next, Ahmad Dani did not enter due to the pain of complications on the stomach. The Ayu Ting-
ting permission is not in most because the most eats Tongseng Elephants. The last time of Jhon
Jhon Koplo did not come in for meeting Izroil's angels. ")
Pio : “wah ada-ada aja mereka alasannya tidak masuk akal semua, pusing saya dengarnya. Kamu
silahkan duduk ” (sambil mengeleng-gelengkan kepalanya)
("There's a great question that does not make any sense, my dizzy is at him. You please sit ")
(Yes ma’am)
Guru pun memperhatikan anak muridnya satu persatu dan menemukan ada yang kurang pada hari ini.
(The teacher also noticed his son one by one and found there was less on this day.)
Fio :”tunggu sebentar, perasaan ada yang kurang. Oh ibu tau, ilma....”(sambil berteriak memanggil nama
ilma)
("Wait a minute, the feeling is there is less. Oh you know ma’am, Ilma .... ")
(yes ma’am)
Fio :”kemana teman-teman kamu yang selalu bersama kamu. Telat lagi di mata pelajaran saya? Ha”
(sambil menampilkan wajah serius)
("Where are your friends who are always with you. Late again in my lesson? Ha ")
Ilma : “saya juga tidak tau bu. Mungkin sudah mati kali.” (sambil tertawa)
("I also do not know. Maybe it's dead. ")
Beberapa saat kemudian terdengar suara ketukan pintu (susan dan gengnya masuk ke ruang kelas dengan
kepala menunduk dengan napas yang tidak beraturan)
(A few moments later, there was a sound of knock door (Susan with his friend into the classroom
with a rush and irregular breath)
(Assalamualaikum)
("Waalaikumsalam, go in)
("Where are you guys, why are you three late arriving?")
Susan : “maaf bu, tadi bangun kesiangan, soalnya pas tidur saya mimpi diajak nadir jalan-jalan ke itali,
disana saya bertemu valentine rossi, saya diajak balapan MotoGP. Karena keasyikan ya lupa bangun,
BU!” (sambil senyum senyu,)
"Sorry Ma’am. I wake up the whole, because of my sleep pair is dreamed to be nadir the streets to
Italy. There I met Valentine Rossi, I was invited by MotoGP races. Because of the fun to get to
wake up, Ma’am! "
Ilma :”diem deh kalian, banyak bicara banget deh” (memutar matanya malas)
pio : “diam diam saya tanya mereka bukan kalian......kalau kamu serly, apa alasanmu telat?” (sambil
menghadap kembali ke susan dkk)
("Shut up. I asked them not you guys ...... If you serly, what's your reason for late? ")
Serli : “hehe, Alasan saya sama dengan Susan. bangun kesiangan.”(sambil tertawa)
Serli :“soalnya pas tidur, aku bertemu susan bu, terus aku juga diajak jalan-jalan ke itali juga, ya jadi
sama, lupa bangunnya.”
("Because I sleep. I met Susan Bu. Keep, I also invited to the streets to Italy too. Yes so the same,
forget it wake up. ")
Pio : “ada-ada aja kamu. kalo kamu ning jangan bilang alasan kamu sama dengan mereka berdua?”
(sambil menunjuk Susan dan Serly)
("There's all-you're. If you ning do not say your reason is the same as they are both? ")
Nining : “hehehe, tidak dong bu. sya sebenarnya tidak kesiangan bu tapi karna mimpi boncengan sama
serli, eh taunya saya juga ikut mereka bu, jadi mereka yang salah bu.” (sambil cengengesan)
("Hehehe, not ma’am. I'm not really late. But, I dream of meeting same Serli in his dream Susan,
uh I also joined them. So they are wrong. ")
Evi : “haha tidak jelas banget, bilang saja kesiangan apa susahnya coba”
("Haha, it's not very clear, just said late is getting up. What's hard to try ")
Serly : “bisa diem tidak. Suka-suka kita juga mau mengatakan apa, sewot amat” (sambil memutar boa
matanya malas)
("You can still be silent. Like our hearts also want to say what ")
Dini : “ ya makanya kalau ingin buat alasan yang logis dong, bukan alasan yang tidak jelas”
(So if you want to make a logical reason, not an unclear reason ")
Ilma : "itu urusan mereka. kenapa kamu yang pusing" (sambil mengebrak meja)
Susan & nining : “wow..... itu baru teman saya” (sambil bertepuk tangan)
Nadir : “ sudah sudah kok kalian yang ribut sih, kasihan ibu fio jadi pusing nanti liat kalian berantem
terus” (sambil berdiri untuk menenangkan suasana)
Already already, why are you a fuss. Pity, so dizzy later see you fights continuously "
Nita : “benar, mending kita dengar mereka bicara dulu, daripada kalian yang ribut tidak jelas juga.
("Right, better we hear them talk first, than you are no fuss unclean too)
Pio : “sudah sudah......kalian itu kalo mengarang cerita pinter banget kayak para korupter. Untuk hari
ini ibu tidak akan hukum kalian tapi besok-besok jika terlambat lagi maka ibu akan beri kalian sanksi .”
("It's been a while .... You guys if he figures the smart story of kita korprupt. For today mam will
not be your law but tomorrow-tomorrow if it's too late then mam will give you sanctions. "
Pio : “aku tidak percaya. Gerak-gerikmu menunjukkan kalau kamu itu bohong.”
("I can not believe it. Your motion shows that you are a lie. ")
Pio : “nah betul kan, kalian ada rencana untuk terlambat lagi” (sambil memijat pelipisnya)
serly : “kamu sih, kelepasan mulu perasaan lama-lama saya latban juga mulut kamu”(sambil berbisik)
("You are, the release of the older feeling of my debatability is also your mouth")
Susan : “iya tuh, tidak bisa banget diajak kerja sama tuh mulut”
("Yes is really, can not really mouth you are invited cooperation")
(Hehehe, sorry)
Pio : “kamu mencoba mempermainkan saya ya? (sambil menampilkan wajah geram nya)
Nining : “tidak bu, astagfirullah al adzim. Mana mungkin kami mempermainkan ibu”
Ilma : “bu, daripada makin panjang dramanya mending teman saya disuruh duduk saja bu (sambil berdiri
dari kursinya)
(Ma’am, rather than the longer the lamps better my friend is told to sit down)
Fio : "kamu, sama saja dengan mereka. Bikin kepala saya sakit" ( sambil memegang dahinya)
("You, just like them, make my head sick")
serly : “makanya bu, kalau ibu tidak ingin pusing biarkan kami duduk di singgah sana kami bu”
(sambil menunjuk kursinya)
("So Ma’am, if Ma’am does not want to dizzy let us sit in our throne ma’am")
Pio :”memang sudah tidak waras kalian. Lama saya ikut ketularan gara-gara meladeni kalian ”
(sambil memijat pelipisnya)
("It's not sane you guys. My old time joined the greague-fifting you. Please sit down and And do not
get anymore "
Part 2
Keesokan harinya siswa pun telah berkumpul di ruang kelas, dan tidak lama kemudian ibu fitri datang
membawa siswa baru.
(The next day the students have been gathered in the classroom, and soon Mother Fitri came to
bring new students.)
Pio : “anak – anak silahkan duduk di tempat nya masing – masing. Dan oh ya ibu membawa teman
baru, ayo nak silahkan masuk, perkenalkan dirimu.” (sambil berdiri di depan siswa)
("Children are sitting in their respective places. And oh yes I brings new friends, let's go in and
introduce yourself. ")
Dilla : “eemmm… perkenalkan nama saya Nur Fadillah, bisa dipanggil Dillah, saya pindahan dari
SMA 7 BULUKUMBA. Terimah kasih.” (sambil tersenyum)
("EEMMM ... Introduce my name Nur Fadillah, can be called Dill, I move from SMA 7
Bulukumba. Thank you. ")
(Hallo Dilla)
Ummul : “saya bu, kenapa kamu ingin pindah dari sekolah lama mu?” (sambil mengangkat tangannya)
("I'm Ma’am, why do you want to move from your old school?")
Dillah : “karena saya ikut orang tua saya yang ditugaskan kerja di sekitar sini.”
("There's another?)
Nadir :”saya juga bu, statusnya apa?” (sambil menampilkan tampang tak bersalahnya)
Susan :”ngapain sih nanya gitu, ngak jelas banget” (sambil menampilkan raut tidak sukanya)
Jam istrahat pun tiba, semua murid pun keluar satu per satu dari kelas dan segera bergegas ke kantin.
(The break hour arrived. All the disciples came out one by one from the class and soon rushed to
the cafeteria.)
Evi : ayo,,tapi sekalian kita ajak murid baru itu kayaknya nggak ada teman, kasian. (sambil membereskan
alat tulisnya)
Dini : oh iya boleh juga.(mereka pun Bergeser ke meja belakang tepatnya ke bangku dilla )
Dilla : Hai lagi menyalin tugas yang tadi (sambil melanjutkan tulisannya)
(Oooo ... Let's go to the canteen, his writing can be continued later)
Dilla : kalian duluan saja nanti aku menyusul, tinggal sedikit lagi baru selesai
Evi : ih,,,rajin banget kamu. Tinggal sedikit lagikan?, ya sudah kita tunggu saja kamu disini (sambil
duduk di bangku kosong)
Ih, diligently you. Stay a little more right?, We just wait you here
Dilla : Akhirnya, selesai juga. saya mau mengembalikan buku paket ini dulu, tapi saya tidak tau
perpustakaannya dimana (sambil menghadap ketemannya)
Finally, finished too. I want to return this package book first, but I do not know the library where
Evi : tenang, kami akan antar kamu ke perpustakaan (sambil berdiiri dari tempat duduknya)
(Thanks)
(No problem)
Dini : yuk
(Let's go)
Setelah mereka pun pergi dilain tempat tepatnya di kanting sekolah terdapat sepasang sahabat yang saling
berbicara dan bercanda satu sama lain
After they had gone to a different place in the school's cafeteria, a pair of friends talked to each
other and joked
Nita :”eh ummul kalau diliat-liat anak baru itu cantik juga yah.” (sambil bertanya ke ummul)
Ummul :” iyah, cantik banget. pasti banyak tuh anak cowo yang suka sama dia secara dia kan cantik.”
(sambil menguyah kerupuknya)
"Yes, so beautiful. There must be many male students who like them. She is beautiful. "
Nita :”apalagi si Nadir dia kayaknya naksir deh.” (menampilkan ekspresi penasarannya)
Ummul :”tapi kan Nadir udah punya susan, siap-siap aja tuh si anak baru di bully abis-abisan sama susan
dan gengnya.”
"But, Nadir has Susan. Get ready for the new student to be bullied by Susan and her gang."
Nita :”bener tuh, bagaimana ya nasib dilla nantinya, pasti kayak yang dulu-dulu atau lebih parah, bisa
saja kan” (sambil meminum minumannya)
That's right, what will be the fate of Dilla later, it must be like before or worse, it could be right "
Ummul :”udahlah daripada pusing memikirkan urusan mreka, mending kita jadi penontong saja ”
Come on, instead of worrying about their business, we'd better be spectators, right?"
Nita : “ya iyah lah, siapa juga yang takut” (sambil melanjutkan aktivitas mkannya)
Dilain tempat terdapat Nadir yang sedang berjalan ke kantin bersama dengan ranggi. Dan dilain arah
dillah bersama dengan dini dan evi sedang berjalan dengan dilla membawa buku sambil berbicara , tiba-
tiba nadir tidak sengaja menabrak dillah dan membuat buku yang di bawa dilla jatuh berserakan.
Kejadian tersebut tidak sengaja dilihat oleh susan saat hendak ke toilet bersama temannya dan mereka
langsung berlalu pergi meninggalkan adegan yang membuat mereka bertiga panas.
On the other hand, there is Nadir who is walking to the canteen with Ranggi. And in the other
direction, Dillah, along with Dillah and Evi, were walking with Dilla carrying a book while talking,
suddenly Nadir accidentally bumped into Dillah and made the books that Dilla was carrying fall
scattered. Susan accidentally saw the incident when she was about to go to the toilet with her friend
and they immediately walked away leaving a scene that made the three of them hot.
Dilla :”aduuhhh”
Ouch
Nadir :”maaf yah, aku nggak sengaja “(sambil membantu dillah merapikan kembali bukunya yang
berserakan)
Ranggi : “kamu sih nadir jalannya tidak liat-liat kan nabrak orang kan” (berdiri di samping nadir dan
tidak sengja melihat susan dkk pergi dari arah lain)
You are the nadir of the road, you don't see it, you hit someone, right?"
Nadir : “ ya namanya juga saya tidak lihat, daripada kamu banyak bicara, mending bantuin deh”
Yes, I also don't see his name, instead of you talking a lot, it's better to help"
Dilla :”udah, nggak apa-apa kok, aku juga nggak hati-hati.”(sambil merapikan kembali bukunya)
(Bulshit continue)
Nadir :”Cuma sekedar membantu tidak lebih”(sambil beranjak pergi dari hadapan dillah)
Dilaah : “sudah-sudah,saya bisa sendiri. Sudah deket juga perpustakaannya” (sambil melihat kedepan”
Yes, no problem
Evi : “tidak dengar ya dilla bilang apa?. Masih kurang jelas?” (bernada ngegas)
Ranggi : “santai dong. Nadir yuk kekanting bisa darah tinggi kalau terus ada disini” (sambil menyeret
nadir”
Part 3
Setelah dari perpustakaan, dillah, dini dan evi sudah berada di kantin dan menikamati makan siang mreka.
Di arah pintu masuk kanting, susan dkk masuk dan menghampiri dillah dkk yang sedang makan . Bisik-
bisik dari siswa pun sontak terdengar.
(After the library, Dillah, Dini and Evi were already in the cafeteria and enjoying their lunch. At
the entrance of the canteen, Susan and her frriends entered approached Dillah and the friends who
were eating. The whispers were almost audible.)
Nita : “pasti geng abal-abal itu akan berluhah lagi, ya ngak sih” (sambil mencondongkan tubuhnya dan
melihat kearah susan dkk)
Ummul : “iya, mungkin mereka akan melabrak siswa baru, evi dan dini karena mereka duduk di meja
yang biasa di dudukin oleh susan dan gengnya” (merasa acuh dan melanjutkan kegiatannya)
(Yeah, maybe they’ll scare of new students, Evi and Dini because they’re sitting at a table that
Susan and her gang use)
Nita : “pasti akan ada drama baru nih. Kamu jangan makan terus, lihat mereka saja”(sambil melihat
kearah meja dillah, dini dan evi)
Nita :”iyakan, supaya kamu tidak ketinggalan drama yang pastinya” (sambil memutar bola mtanya malas)
(Up to you)
Susan :”hee anak baru minggir sana, kita mau makan di meja ini”
Ilma :” iya nih ngerusak pemandangan saja” (sambil melibat tangan didada)
Evi : “udah, lanjutkan makan kalian jangan di ladenin” (sambil tidak peduli)
Dillah :” saya lagi makan kalau mau duduk silahkan saja” (sambil melanjutkan makannya)
Dini : ”lagian masih banyak meja kosong tuh ” (sambil menunjuk meja kosong)
Susan :”kita tu nggak mau meja lain. Kalian berdua tau kan meja ini tuh sudah hak milik kita” (sambil
menunjukkan wajah tidak sukannya)
(We don’t want another table. You both know this table belongs to us)
Dini : kamu kata ini meja punya nenek moyang kamu,,,,(sambil berdiri dari duduknya)
Serly :”kita males banget semeja sama pelakor, dan untuk kalian jangan sok membela dilla.” (sambil
memutar bola matanya malas)
(We don’t want to be at the table with Pelakor and for you guys, don’t try to be defensive)
Dilla :”maksud kalian apa yah?” (menghentikan acara makannyadan menatap susan dkk)
Ilma :”kamu itu jangan sok merasa yang paling cantik ya disini”
Dillah :”saya tidak merasa bahwa saya cantik ya” (sambil beridiri)
Nining :”alasan, bilang saja kalau kamu cari perhatian ke semua orang” (sambil mendorong pundak
dillah)
Dini :”eh, tangan kamu dijaga ya. Tidak sopan banget” (sambil menunjuk mereka)
Evi :”ya tidak pakai tangan juga dong”(dengan ekspresi tidak sukannya)
Susan :”saya tau yah, kamu suka kan sama Nadir ngaku saja kamu!” (sambil menunjuk dillah)
Dilla :”siapa sih yang suka sama dia” (dengan ekspresi kebingungan)
Susan :”ya kalau bukan suka terus apa coba?. Bermesraan di depan perpustakaan, itu namanya apa coba?”
(Well if you don’t like it, then why try? Making out in front of the library, what’s it called?)
Dillah :”nadir Cuma membantu saya mengumpulkan buku-buku saya yang jatuh”
Dini : idih,,,cowok yang so ganteng itu saja dibanggain,,,(menatap susan dengan tawa kecil)
Susan :”jangan ikut campur kamu, saya tidak ada urusan ya sama kamu. Dan kamu awas aja yah, kalau
dekat-dekat sama pacar saya dan sebagai balasannya (sambil mengambil botol mineral di meja) ini saya
kasi kamu hadiah, upssss (sambil menuankan air ke baju seragam dillah dan semua di buat terkejut oleh
kelakuan susan) (susan dkk pun menertawakan dillah)
(Do not interfere, I have nothing to do with you. And you, watch out. When I’m around my
boyfriend and give you a present in return, upsss)
Dini :”dillah, kamu tidak apa-apa?, baju kamu basah semua ini” (sambil melihat baju dilla)
(I am fine)
Kembali ke evi, serly :”ya tidak lah, makanya jangan bikin gara-gara dengan kami”
Dilla :”kalian kenapa sih. Saya tidak suka ya sama kamu ini Cuma ketidaksengajaan”
(What’s wrong with you guys, I don’t like you, it’s just an accident)
Ilma :”halah, banyak bicara kamu, baru pertama sekolah sudah membuat masalah”
(You talk too much, the first time at school is already making trouble)
dan tak lama kemudian fio datang bersama nita untuk melerai pertengkaran tersebut
Fio :”ada apa ini ribut-ribut, dan kalian, kalian lagi kalian lagi tidak bosan-bosan ya cari masalah
sampai pusing nih kepala ibu mikirin kalian. Lama-lama ibu bisa keriput duluan kalau begini
ceritanya”(sambil memengang dahinya)
(What’s all this fuss? And you guys, you guys again, you guys again, don’t bother messing around
in my head just thinking about you. I’ll get wrinkles in the end)
(Sorry ma’am)
evi :”kalian ya, datang-datang mencari masalah dengan kami” (sambil menunjuk balik)
Fio :”sudah-sudah kalian semua masuk keruangan BK sekarang juga ” (sambil mengatakan “bikin
pusing saja, luntur sudah kecantikan saya akibat sering marah-marah”berguman. Sambil meninggalkan
kanting)
(Through that time, you’re all in the BK room right now. I’m getting over my bad temper because
of my anger)
Susan :”kenapa harus keruangan BK segala sih bu?. Kitakan tidak salah”
Dillah :”iya bu, saya rasa tidak perlu bu. Masalahnya sudah selesai”
Fio :”berani membantah kalian. Saya guru disini jadi berhak mengatur kalian. Paham?” (dengan kedua
tangan di pinggang)
(Dare to argue with you? I’m a teacher here and I have the right to rule you. Understanding?)
Serentak mereka mengatakan (baik bu)
(Yes,ma’am)
Fio :”bagus, jadi tunggu apalagi keruang BK sekarang. kalian sudah di tunggu oleh bu eni diruangannya!
(sambil menunnjuk pintu kelua kanting)
(Good, so what are you waiting for? To the BK room now. You’ve been waiting for Mrs.Eni in her
room)
(Huuuuuuuuu)
Setelah pertengkaran di kanting tadi, mereka pun sudah berada di ruangan BK untuk mempertanggung
jawabkan keributan yang mereka buat tadi di kanting.
(After the fight in the cafeteria earlier, they were in the BK room to answer for the fight they had
made in the cafeteria)
Eni :”saya dengar dari ibu fio, kalian membuat keributan tadi di kantin, benar itu? (sambil duduk
dikursinya)
(I heard from Mrs.Fitri, you made a scene earlier in the cafeteria. Is that right?)
Iya buu
(Yes,ma’am)
Eni :”kalian ini kenapa sih?. Terutama kamu susan dan teman mu ini sudah berapa kali kalian berjanji
kepada saya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama” (sambil menunjuk kearah mereke)
(What’s wrong with you people? Especially you Susan and your friend here how many times have
you promised me not to repeat the same mistake)
Dillah :”bukan kami bu, tapi mereka. Kami lagi makan terus mereka datang marah-marah”
Evi :”halah, Cuma gara-gara laki-laki sok ganteng itu kalian marah? Tidak berguna banget”
(Halllaahh, are you angry because of that handsome guy? Very useless)
(That’s right)
Eni :”sudah sudah......sekali lagi kalian bicara saya keluar dari ruangan ini:”
(I’m out of this room)
Nining :”lah kenapa ibu yang keluar?. Kan yang gurunya disini ibu bukan kami, ada-ada saja kelakuan
ibu” (sambil geleng-geleng kepala)
(Why did you come out? You’re a teacher, not us. That’s just what ma’am does)
(ouh ma’am)
Susan :”jadi ini bagaimana bu?. Lama banget sih memberikan hukumannya”
Dillah :”beda ya. Kita berharap tidak di hukum eh malah kamu yang ingin cepat-cepat dihukum”
Tidak ada bu
(Nothing, ma’am)
(Well, then, you’re running out on the field one lap now)
Serly :”kebanyakan mengeluh kamu, tidur saja di rumah kalau tidak ingin panas-panasan”
(Most complain about you, just sleep at home if you don’t want a hot)
Eni :”kalian mau berdebat di situ atau saya tambah hukuman kalian?”
(You want to argue in there or I’ll double your punishment?)
Susan&dillah : jangan bu
(No, ma’am)
Eni :”ya sudah kalian laksanakan perinta h saya sekarang....” (sambil mengikuti mereka dari belakang
untuk mematau dari jauh)
Dilla :”aduh, panas banget” (sambil mengipaskan bajunya yang sedang beristrihat)
(Duhh, So hot)
Nining :”begitu saja sudah mengeluh, dasar lemah” (sambil berlari melewati dillah dkk)
Dini :”menyebalkan sekali mereka, kita jadi terkena masalah gara-gara mereke” (sambil berjalan)
Evi :”benar itu. Mana cuaca hari in terik banget lagi” (sambil menutupi kepalanya dengan tangan)
Eni :”eh kalian yang disana, cepat lanjutkan larinya. Jangan bicara saja mau saya tambah hukumannya?
(Those there, go on the run. Do not say anything, do you want me to increase the punishment)
Dillah :” jangan bu, ini kita mau lanjutkan kok. Ayo lanjutkan larinya” (mereka pun berlari bersama-
sama)
Tidak bu
(No,ma’am)
Eni :”makanya, jangan sekali-kali berbuat masalah. Terutama kamu susan, kamu dan temanmu ini sudah
banyak membuat masalah membuat saya pusing memikirkan hukuman apa lagi yang saya akan berikan
kepada kalian. (sambil menggeleng kepalanya)
(So don’t ever go into trouble. Especially you Susan, you and your friend here have caused me a lot
of trouble, making me think about what kind of punishment I’m gonna give you)
(Yes,ma’am)
Susan :”astagfirullah al adzim, iya bu. Tidak percaya banget sih bu”
Eni :”emang tidak percaya. Karena muka-muka kalian ini nih tidak ada yang menyakinkan” (sambil
menunjuk mereka satu satu dan dilla dkk tertawa melihatnya
(Hahahahahhaahah)
Eni :”jangan mulai lagi kalian. Kalau begitu saya kembali keruangan saya dulu” (sambil meninggalkan
mereka tetapi mengambil arah lain)
Serly :”bu, ruangannya disitu bukan disana “(sambil memanggil gurunya dan menunjukkan arah yg
benar)
(Yes, ma’am)
(huuu, so tired)
Ilma :”kalau bukan karena dia kita tidak akan dihukum seperti ini”
Susan :”he dilla. urusan kita belum selesai, kalau saya tahu kamu yang cari perhatian dengan cara
menabrak nadir pertama kali. Saya akan buat kamu tidak ingin menetap disekolah ini berlama-lama
(heh Dilla, we’re not done if I know you’re paying attention by hitting them first. I’ll make sure you
don’t want to stay in this school forever)
Evi :”lebih baik kalian tanya sendiri nadir kalau kalian tidak percaya”
Dini :”iya tuh, jangan Cuma bisanya marah. Kalau tau yang sebenarnya awas saja kalian tidak meminta
maaf setelah menuduh dilla”
(Yeah, well, don’t get your panties in a knot. If you know the truth, you will not apologize after
accusing Dilla)
Susan :”diam kalian, yuk guys kita pergi tidak jelas banget bicara dengan mereka”(sambil melenggang
pergi)
Setelah mereka di hukum. bel pun berbunyi menandakan Jam istrahat pun telah selesai,semua siswa
memasuki kelasnya dan duduk di kursi masing-masing untuk melanjutkan pembelajaran. Tetapi berbeda
dengan kelas XII IPS 1 yang suasana kelasnya sekarang sedang tidak ada guru, sehingga siswanya banyak
menghabiskan waktu untuk saling bercanda, main game dan bergosip.
(After they wre punished, the bell rang to indicate that recess was over, all of the students entered
tha class and sat in their seats to continue the study. But in contrast to a IPS 1 class with no
teachers now in the classroom, so student spend a lot of time joking, playing games and gossiping)
Evi :”kamu kenapa dillah, masih kepikiran yang dikanting tadi?(sambil melihat dilla menopang dagu)
(Why are you Dillah? Still thinking about the one in the canteen?)
Dilla :”iya sih, pasti susan melihat ku yang tidak sengaja bertabrakan dengan nadir di depan perpus.
Makanya dia melabrak ku ”
(Yes, Susan must have seen me accidentally collide with Nadir in front of the library, that’s why she
bumped into me)
Dini :”ya, udah sih jangan dipikirin, toh kamu juga tidak salahkan?. Oh ya, baju kami masih basah
atau tidak?”
(Yeah, don’t think about it, you’re not wrong, are you? Oh yeah, your clothes are still wet or not?)
Dillah :”bajuku sudah kering gara-gara lari pasa saat dilapangan tadi”
(My clothes are already dry from running on the field earlier)
Nita :”baguslah kalau begitu. Maaf ya gara-gara aku alpor ke ibu fio kalain jadi terkena masalah
(In that case, good. Sorry, because I reported it to your Mrs.Fitri, you got into trouble)
Dillah :”tidak masalah kok, justru bagus karena ada yang melerai”
Ummul :”kejadian tadi itu sudah biasa jadi tontonan siswa disini. Jadi bukan hal yang baru lagi”
(The incident was a regular occurrence, so it was common for students to watch it here. So it’s
nothing new)
evi :” iya, hmm udah lah, mending kita bicara yang lain saja”
(Yes, hmm never mind, let’s just talk about something else)
(That’s right)
Di lain tempat ada nadir dan ranggi yang asik bermain game di depan kelas
(In another place, there are Nadir and Ranggi who are cool to play games in front of the class)
Nadir :”woi ranggi lawan dong itu musuhnya kok malah diliatin aja sih”(sambil memandangi hpnya
dengan ekspresi greget)
(Woi Ranggi opponent! That’s the enemy, why don’t you just look at it?)
Ranggi :”aduh santai dong monyet, ah ini handphone aku juga ngelet, tolong siapa pun lindungi
saya”(sambil teriak histeris)
(Oops, relax, monkey, ah, my cellphone is also unstable, please someone protect me!)
Nadir :”woi jangan teriak dong, suara kamu mengalahkan toa asal kamu tau. Eh eh eh ya kalah kan kita,
kamu sih kebayakan drama”
(Woi don’t shout! Your voice beats loudspeaker just so you know. Eh eh eh yeah we lost, you still
have a lot pf drama)
Ranggi :”lah kok saya yang kamu salahkan, tuh salahkan handphone saya yang tidak bisa diajak
kerjasama. Eh btw, tadi saya liat susan waktu kamu bantuin dillah tadi. Dan juga aku dengar dari yang
lain dia ngelabrak dillah di kanting tadi”
(Why is it that you are blaming me, you are blaming my cellphone for not being able to cooperate.
Eh by the way, earlier I saw Susan when you helped Dillah earlier. And also I heard from others
that she bumped into Dillah in the cafeteria earlier)
Nadir :”yang benar kamu kalau ngomong, kok tadi saya tidak melihat susan”
Nadir :”aduhh, bagaimana nih pasti susan salah paham. Bantuin saya dong jelasin supaya mereka tidak
menyalahkan dilla”
(Oh man, how could Susan have misunderstood? Please help me explain so they don’t blame Dilla)
(Yes, I will help. Let’s go to Susan after school, we’ll just meet her, the bell is about to go0
Tidak terasa bel pulang pun berbunyi, susan dkk pun keluar bersama-sama dan tidak memperdulikan
nadir yang mengejarnya. Di tengah perjalanan mereka menghentikan susan. Kemudian mereka
menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
(Did not feel the doorbell rang, Susan and her frineds went out together and did not pay attention
to Nadir who was after her. On the way, they stopped Susan. Then they explain what really
happened0
Nadir : “susan susan tunggu, tunggu dulu. Aku mau jelaskan sesuatu sama kamu (sambil menahan
pergelangan tangan susan)
Susan : “mau menjelaskan apalagi?. Aku tidak ingin berbicara denganmu sekarang (sambil melepaskan
tangannya dengan kasar)
Ilma : “halah,dasar buaya darat bisanya Cuma tebar pesona sana sini” (sambil melipat tangannya)
(Hallahh, ground crocodile! Usually just spread charm here and there)
Nadir : “tolong, jangan salah paham tentang saya dengan dilla. Saya Cuma niat untuk membantunya tidak
lebih”
Serly : “rasain kamu susan marah kan sama kamu” (sambil tertawa)
Nadir :”bisa diem tidak, ngomporin saja bisanya” (sambil menghadap kearah mereka)
(Can you shut up or not, can you just import it?)
Ranggi :”san, benar yang dikatakan nadir. Itu Cuma tidak sengaja kok, saya ada di tempat kejadian jadi
saya tau bagaimana kronologinya”(sambil melihat kearah susan)
(San, what Nadir said is true. It was just an accident, I was at the scene, so I know the chronology)
Nadir :”harus dong, ranggi sudah menjelaskan semuannya kok kamu masih mau marah “
(You have to, Ranggi has already explained everything, why are you still angry?)
Susan :”ya tidak bisa begitulah. Tadi aku lihat kamu menatapnya lama banget”
(Yes it can’t be. I saw you staring at him for a very long time)
Ranggi :”apa sih, jelaskan sendiri itu masalah kamu” (sambil tertawa)
(Hadehhh)
Susan :”kamu suka sama dilla pada pandangan pertama?. Terus melupakan aku begitu?”
(Do you like Dilla at first sight? Keep forgetting me like that)
Nadir :”tidak seperti itu susan. Aku mita maaf soal tadi, ini Cuma kesalahpahaman. Aku tidak berpaling
dari kamu (sambil menyakinkan susan)
(Not like that Susan. I’m sorry about earlier, it’s just a misunderstanding. I’m not turning away
from you)
Susan :”kamu tuh tidak boleh dekat-dekat sama perempuan lain selain aku titik” (sambil memasang wajah
garang nya)
(You can’t be around other women. Point!)
Nadir :”iya tidak lagi. Aku minta maaf ya” (sambil tersenyum)
Nadir :”san, aku janji tidak akan mengulangi kesalahan aku lagi”
Susan :”janji?
(Promise?)
Nadir :” janji”
(Promise!)
Ranggi :”hadeh, jadi nyamuk susah banget ya”(sambil mutar bola matanya malas)
Nadir :”tapi kalian harus minta maaf sama dilla, dan ingat jangan membully lagi kalian sudah kelas XII
jadi, perbaiki kesalahan kalian mulai dari sekarang. Dilla tidak salah disini. Ini Cuma salah paham”
(sambil menghadap ke susan dkk)
(But you have to apologize to Dilla, and remember not to bully again. You’re already in class XII,
so correct your mistakes from now on. Dilla isn’t wrong here. It’s just a misunderstanding)
(OH, noooooooooooo)
Susan :”mungkin, yang dikatakan nadir benar. Lebih baik kita fokus belajar karena sebentar lagi ujian”
(Maybe, what Nadir said was true. It’s better if we focus on studying because the exam is coming
soon)
Susan : “ayo lah, dalam hal ini kita yang salah” (sambil menyakinkan teman-temannya)
(Come on, in this case we are wrong)
Serly :”susan benar, kita perbaiki kesalahn kita dari sekarang dengan meminta maaf kedilla”
(Susan is right, we will correct our mistakes from now on by apologizing to Dilla)
Keesokan harinya susan dkk menghampiri dilla dkk yang sedang asik berbicara.
(The next day Susan and her friends approached Dilla and her friends who were busy talking
Nita :”buat apa kalian kesini, mau buat keributan lagi?” (sambil berdiri)
(What are you guys doing here., want to make a fuss again?)
Nining : “santai dong, siapa juga mau buat keributan” (sambil melipat tangannyaa)
Evi :” ya terus apalagi kalau bukan keributan?. Kita sudah tau juga kalian itu bagaimana”
(So what if it wasn’t a commotion? We already know how you guys are)
Susan :”shuuttttttt. Kita kesini bukan cari keributan. Kita kesini mau meminta maaf” (sambil memandang
dilla dkk)
Ummul :”sudah-sudah, kita dengar dulu mereka mau bilang apa”(sambil menenagnkan teman2)
Serly :”benar tuh kata teman kalian, jangan asal menghakimi sendiri”
(it’s true what your friends said, don’t just judge yourself)
Dilla :”kamu mau minta maaf soal apa susan?” (sambil berhadapan dengan susan)
(oh that, I want to apologize to you about the misunderstanding yesterday Nadir explained
everything to me)
Dilla :”iya saya maafkan, tidak masalah juga. Itu diluar kendali kamu juga, jadi tidak apa-apa”(sambil
tersenyum)
(Yes, I’m sorry, it doesn’t matter. It’s out of your control too, so it’s okay)
Evi :”benar sekali, tidak ada gunanya juga musuh musuhan”(sambil bertepuk tangan)
(So true)
Susan :”kita kesini Cuma minta maaf saja tidak lebih dari itu. Tapi bolehkan kita memperbaiki
pertemanan ini sebelum lulus dari sekolah” (sambil tersenyum)
(we’re here just to apologize, nothing more. But may we fix this friendship before graduating from
school)
Dini :”nah, bagus tuh lebih baik saling memperbaiki dari sekarang”
(Well, that’s good, it’s better to fix each other from now on)
Nadir :”aku ikutan dong” (sambil menghampiri mereka dari arah pintu masuk kelas)
(Well, you guys are the one who came long ago)
(already dong)
(Good)
Serly :”ayok, sahabat selamanya” (sambil menjulurkan tangannya duluan dan di ikuti dengan yang lain)
Akhirnya mereka pun saling memaafkan. Dan susan dkk tidak membuli lagi setelah kejadian itu. Dan
persahabat mereka kini lebih lengkap lagi. Tamat
(Finally they forgive each other. And Susan and her friends do not bully again after the incident.
And their friendship is now even more complete. Ending..
Moral massage:
As humans, we must guard our words and actions so as not to hurt others
Don’t be quick to draw your own conclusions before you know the truth