Anda di halaman 1dari 34

“School 2019”

Genre : Romance comedy

Pemeran :

Susan : Ketua Geng Nadir : Siswa (Pacar Susan)

Nining : Anggota Geng Evi : Siswa

Serli : Anggota Geng Dini : Siswa

Ilma : Anggota Geng Dillah : Siswa Baru

Fitri : Guru Ummul: Siswa

Eni : Guru BK Nita : Siswa

Ranggi : Satpam

SINOPSIS

Ini cerita tentang seorang anak muda yang mempunyai perkumpulan sendiri dan berjumlah 4 orang Yang
langganan keluar masuk ruang BK, karena mereka terkenal dengan kenakalannya disekolah dan Suka
membuli adik kelas maupun teman seangkatannya. itu sudah biasa mereka lakukan.

( It’s the story about a young girl who had his own group and then had four regular clients in and
out of the BK room, since they were famous for theur bad behavior in school and were bullying his
classmates and classmates. That’s what they usually do)

Tetapi, suatu ketika seseorang datang menjadi siswa baru di sekolah mereka. Apakah mereka akan
membully siswa tersebut atau tidak?. Dan apakah setelah membully siswa baru itu mereka akan sadar dan
tidak mengulangi kesalahannya kembali?”

(But one time someone came to be a new student at their school. Are they going to bully the student
or not? And will after bullying the new student they will come to their senses and not repeat his or
her mistakes?)

Mau tau lebih lanjut cerita school 2019?. langsung aja nonton dan saksikan filmnya.

( Want to know more about “School 2019”? Just go ahead and watch the movie)
Part 1

Di suatu pagi pukul 06.45, tepatnya seminggu setelah pemerintah mengizinkan sekolah offline (di masa
pandemic) dibuka. Dan di pagi ini, masih terdapat seorang murid yang masih setia menutup matanya. Ya
itu Susan Si Gadis Pembuat Onar yang seringkali mengerjai adik kelas ataupun teman seangkatannya.
Pada hari ini, Susan dan gengnya datang terlambat ke sekolah lagi untuk kesekian kalinya. Apakah
mereka akan menerima hukuman? Atau mereka memiliki rencana lain untuk terbebas dari hukuman dari
guru?.

( One morning at 06.45, exactly a week after the government allowed offline schools (during the
pandemic) to open. And this morning, there is still a student still faithfully closes his eyes, namely
Susan the troublemaker girl who often pranks her classmates or classmates. On this day, Susan and
her gang came late for school again for the umpteenth time. Will they receive punishment? Or do
they have other plans to escape the teacher’s punishment?

Susan :”hoammmm, jam berapa ini? (sambil bangun dan melihat jam di hpnya), ahhhhhhhh, sudah jam
6.45 mati saya, terlambat lagi. Bagaimana kalau ibu eni tau, bisa di hukum saya. Harus cepat nih sebelum
serly dan nining datang kesini, aduhhhhh. (sambil terburu-buru mengambil seragamnya dan langsung
masuk ke kamar mandi)

(Hoammmmm, what time is it? Ahhhhhhh, it’s already 6.45 am I died, it’s too late)

Di lain tempat Serly dan Nining sudah berada di perjalanan untuk menjemput Susan di kosnya.

(Elsewhere, Serly and Nining are already on their way to pick up Susan at her boarding house)

Serly: “Ning, kira-kira susan sudah bangun atau tidak ya? (sambil bertanya ke Nining)

(Ning, do you think Susan’s awake?)

Nining :”mana saya tau, saya kan ikan” (sambil tertawa)

(How do I know I’m fish)

Serly :” tau ah, kamu menyebalkan” (sambil melibat tangan didada)

(You know, you suck)

Tidak lama kemudian mereka pun tiba di depan kos susan

(Before long, they arrived in front of the Susan room)

Serly :”mana ya tuh anak, biasanya sudah duduk di tangga sambil menunggu kita. Kok hari ini tidak ya?”

(Where is the child, usually sitting on the stairs waiting for us. Why not today?)
Nining :”mungkin dia lagi siap-siap. Tapi masalahnya, ini tuh sudah hampir jam 7, terlambat lagi nih
ceritanya kita” (sambil muka pasrah)

(Maybe she’s getting ready. But the thing is, it’s almost 7 o’clock, it’s too late again for our story)

Serly :”susan, kamu dimana. Sudah mau telat ini” (sambil berteriak dari luar)

(Susan, where are you this late?)

Didalam kamar, susan sedang bersiap-siap memakai sepatunya

(In the room, Susan was getting readt to put on her shoes)

Susan :”itu pasti serly dan nining, iya tunggu sebentar (sambil menjawab teriakan dari serly). aduh ini
juga tali sepatu susah banget mengikatnya” bergumam (sambil berusaha mengikat sepatunya).

(That would be Serly and Nining, yes wait a minute. Well, this also has a hard shoelace to tie)

Serly :”pasti, susan terlambat bangun”

(Must be Susan overslept)

Ninng :”kamu juga sama terlamabat bangun juga. Lelah saya juga menunggu kamu tadi” (sambil
memutar bola matanya malas)

(You too, wake up late. I was waiting for you.)

Serly :”hehehe damai” (sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya)

(Hehehe peace)

Susan pun selesai dan turun dari tangga kosnya untuk menemui serly dan nining

(Susan finished and climbed down the boarding staircase to see Serly and Nining)

Susan :”aduh, maaf ya. Saya terlambat bangun, lama ya kalian menunggu?” (sambil memangsang wajah
tanpa dosanya)

(Well, I’m sorry. I wake up late, how long have you guys been waiting?)

Nining :”maaf maaf, sudah jamuran saya menunggu daritadi kerjanya. Hadeh” (sambil geleng-geleng
kepala)

(sorry sorry, I’ve been waiting for you shift. Hadeuhh)

Serly :”sabar sabar, semua ada hikmahnya kok” (sambil tertawa)


(Patience, patience, everything has a lesson)

Susan :” sudah, daripada bicara terus. Lebih baik kita berangkat, ini sudah telat banget”(sambil bergegas
kemotornya).

(Forget it, instead of talking, we better get going. It’s too late)

Dan mereka pun melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan bersama-sama. Beberapa menit kemudian
mereka pun tiba akan tetapi pagar sekolah telah ditutup oleh security. Apakah mereka bisa masuk atau
tidak?

(And they went on their way to school together. A few minutes later, they arrived. However, the
school fence had been closed by security. Will they get in or not?)

Susan : “Ser, gimana nih? Kayaknya kita terlambat lagi.”

("Ser, however? I think we're late again. ")

Serly : “kamusih San.. tadi nongkrong di WC nya kelamaan.”

("You're San .. It's hanging out in the old bathroom.")

Ninng :”hello, punya kaca tidak?. Kamu sendiri juga telat bangun”

(Hello,do you have any glass? You’re a bit of a late sleeper yourself)

Serly :”iya iya, santai dong”

(All right, take it easy)

Susan : “Gimana nih kalau ditanya alasannya terlambat?” (sambil memegang kepalanya untuk berpikir)

("How if it is asked why is it too late?")

Serly : “Kita jawab saja ban motor kita bocor.”

("We answer the bike tire borrow.")

Nining : “bocor? Bocor gimana? Kita kan naik helicopter masa bannya bocor.”

("Leaking? Leaking how? We're up to his helicopter of the borrowed fuel. ")

Susan : “oh iya ya kok aku lupa ya. hehhhhhhhh.” ( sambil tertawa)

("Oh yes yes I'm sorry to forget yes.)

Nining : “gimana kalau kamu bilang ibumu sakit dan kamu yang mrnggantikannya untuk beres-beres
rumah.”
("What if you say your mother is sick and you are replacing it to get rid of the house.")

Serly : “aku nggak berani, itu sama saja mendoakan. Bandel – bandel gini aku sayang ibu.”

("I do not dare, it's just praying. Naughty this way I love very much my mother. ")

Susan : “Cuma alasan gitu doang aja takut.” (sambil menampilkan wajah percaya diri)

("Just a reason it's afraid.")

Serly : “kamu berani nggak? “ (dengan wajah yang menantang)

("You dare not?)

Susan : “aku bukannya takut, tapi nggak berani.” (sambil cengengesan)

("I'm not afraid, but not dare.")

Serly : “sama saja kalau begitu kellessss…” (memutar matanya malas)

("Just then that kelssss ...")

Susan : “ya beda kali nggak berani bukan berarti nggak takut.”

("Yes different times do not dare not mean not to be afraid.")

Nining : “sudah-sudah, malah jadi bahas yang nggak penting. kalian lihat ke sana satpam ingin
menutup pagar nya, gimana ini” (dengan ekspresi was-was)

("Already, it is so discussing that is not important. You see there the guard wants to close his fence,
what this is ")

Susan : “kenapa baru bilang sekarang nining. Aduh kita harus gimana nih, ayo cepat kita ke pak satpam”
(dengan wajah paniknya)

("Why just say now Nining. Ouch, we have to do, let's get us fast to the security guard ")

Susan dkk pun menghampiri satpam dan memohon untuk bisa masuk ke sekolah

(Susan DKK also approached the security guard and begged to get into school)

Ranggi : “berhenti berhenti disitu, kalian sudah dilarang masuk. Kalian tau?, ini udah terlambat lima
menit.” (sambil melihat jam tangannya)

("Stop stopping, you've been forbidden to. You know?, this is late five minutes. ")

Susan : “ayolah pak, baru terlambat 5 menit kok.”

("Come on Pak, just 5 minutes left.")


Serly : “iya pak, pelit banget sih pak, tinggal buka kok susah banget perasaan.”

("Yes sir, stupid really, go to his hard fence feelings.")

Nining : “iya pak, masa kita dilarang masuk, kita kan siswa terpopuler disini.”

("Yes sir, our period is forbidden in, we are the most popular students here.")

Ranggi : “saya nggak peduli. Mau kalian popular, papilar, apalah. Bodoh amat

("I do not care. Want you to popular, papilar, whatever. it's your affairs)

Susan : “pliss deh pak. Kamu tidak melihat diriku yang secantik, si glowing splendid ini.” ( dengan
ekspresi percaya dirinya)

("Pliss deh sir. You do not see myself that is beautiful, this glowing splendid . ")

Serly : “ayolah pak gantengkuuuuuuu.” (sambil berekspresi seimut mungkin)

("Come on sir, you are very handsome man)

Susan : “nanti aku traktir deh di kantin.”

(I'll try Trahtir deh in the cafeteria.")

Ranggi :” ah pokoknya kalian tidak boleh masuk, peraturan tetap peraturan tidak bisa di langgar.”

("Ah is just where you can not enter, regulatory fixed regulations can not be infringing.")

Nining : “ya sudah deh pak, daripada nanti ada guru yang lihat kami disini mending kami pulang saja”
("Yes it's sir, rather than there's a teacher who see us here snifing we come home")

Susan : “ benar tuh, lebih baik kita pulang ke rumah daripada di hukum”

("Right, we'd better go home to be punished")

Serly : “yuk, dadah pak satpam yang pelit tidak jadi ganteng”( berbalik dan berjalan sambil melambaikan
tangannya)

("Yuk, good-by-the-stubborn guard is not so handsome")

Ranggi : "awas ya kalian, saya akan laporkan kalian ke guru" (sambil menunjuk mereka)

("Watch you guys, I'll report you to Master")

Serly : "terserah bapak. Wlekkkkkkk hhhhhhh (sambil berbalik badan dan berteriak)

(Up to you, sir)

Nining : “eh eh san ser tunggu sebentar, bagaimana kalau kita manjat pagar saja?”(sambil menghentikan
langkah kakinya)
("Eh eh San Se waith for a minute, what if we are climbing fences?")

Susan : “boleh juga ide kamu gimana ser setuju tidak?” (sambil menghadap serly)

("Maybe your idea how Serli agrees not?")

Serly : “saya tidak yakin, kitakan memakai rok bagaimana caranya manjat dan juga tuh motor kalian di
parkir dimana coba?” (dengan ekpresi ragunya)

(I’m not sure, we’re wearing skirts. How do we do it and where are you bikes parked)

Susan : “lama, nanti saja dipikirin bagaimana caranya, kesana saja kita dulu” (sambil mengambil
motornya dan memparkinya di rumah yang dekat dengan sekolah, mereka segera bergegas untuk
kebelakang kesekolah)”

("Older thoughts, then in mind how, we got it first")

Didalam kelas siswa XII IPS mereka sedang menunggu guru mata pelajaran. Tidak lama kemudian guru
pun datang dan masuk kekelas mereka.

(In the class of XII students IPS is waiting for the teacher's subject. Not long then the teacher came
and went into their class.)

Pio : “halo…halo…Ladies and gentle man….Assalamu Alaikum wr.wb…Saya ini seorang guru, guru
yang is The best, guru idola para kaum siswa, lihat saja saya, sudah cantik, pinter, pengasih, penyayang,
dan Suka menabung. Saya juga kaya lho, berangkat sekolah saja, saya naik PAJERO SEPORET kadang-
kadang pakai PERARI atau LAMBORSINI.

("Hello ... hello ... Ladies and gentle man ... .... In the alaikum wr.wb ... I am a teacher, teacher who
is The Best, the idol teacher of the students, see me, is beautiful, smart, love, love, and like to save. I
am also rich in Lho, departing school alone, I ride Pajero seporet sometimes wear a server or
lamborsini.)

Para siswa : (walaikumsalam wr,wb bu) iya bu, sudah tau bu (siswa pun tertawa)

(Waalaikumsalam mam. Yes ma’am, i know)

Fio : “bagus kalau begitu”(sambil tersenyum)

("Good then")

Setelah drama penyambutan dari guru. Selanjutnya nadir pun menyerahkan surat izin dari siswa lain yang
di titipkan oleh nya.

(After the drama of the welcome of the teacher. Furthermore, Nadir also submitted the permit of
other students who were tucked by his.)
Nadir : “ini ada surat izin dari siswa yang tidak hadir bu.” (sambil meletakkan surat tersebut diatas
meja)

("This is a permission from the students who are not present in ma’am.")

Pio : “kamu bacakan aja disitu.”

("You read it there.")

Nadir : “baik bu, pertama ini syahrini tidak masuk, izinnya tausiah karena kucing tetangganya mati. Ini
izinnya boy wirawan, tidak masuk karena sedang syuting anak jalan-jalan. Ini ahmad dani, tidak masuk
karena sakit komplikasi, panu, kadas, kurap. Si ayu ting-ting izin tidak masuk karena kebanyakan makan
tongseng gajah. Jhon jhon koplo, tidak masuk lagi karena bertemu malaikat izroil.”

("Yes Mam. This first Syahrini did not enter his permission of his tauziyah because his neighbor's
cat was dead. The second Boy Wirawan did not enter because it was filming a child of the streets.
Next, Ahmad Dani did not enter due to the pain of complications on the stomach. The Ayu Ting-
ting permission is not in most because the most eats Tongseng Elephants. The last time of Jhon
Jhon Koplo did not come in for meeting Izroil's angels. ")

Pio : “wah ada-ada aja mereka alasannya tidak masuk akal semua, pusing saya dengarnya. Kamu
silahkan duduk ” (sambil mengeleng-gelengkan kepalanya)

("There's a great question that does not make any sense, my dizzy is at him. You please sit ")

Nadir : “baik bu” (sambil melenggang pergi ke tempat duduknya)

(Yes ma’am)

Guru pun memperhatikan anak muridnya satu persatu dan menemukan ada yang kurang pada hari ini.

(The teacher also noticed his son one by one and found there was less on this day.)

Fio :”tunggu sebentar, perasaan ada yang kurang. Oh ibu tau, ilma....”(sambil berteriak memanggil nama
ilma)

("Wait a minute, the feeling is there is less. Oh you know ma’am, Ilma .... ")

Ilma : “iya bu”

(yes ma’am)

Fio :”kemana teman-teman kamu yang selalu bersama kamu. Telat lagi di mata pelajaran saya? Ha”
(sambil menampilkan wajah serius)

("Where are your friends who are always with you. Late again in my lesson? Ha ")

Ilma : “saya juga tidak tau bu. Mungkin sudah mati kali.” (sambil tertawa)
("I also do not know. Maybe it's dead. ")

Fio : “kamu ini, jangan asal bicara

("You are, do not talk to")

Beberapa saat kemudian terdengar suara ketukan pintu (susan dan gengnya masuk ke ruang kelas dengan
kepala menunduk dengan napas yang tidak beraturan)

(A few moments later, there was a sound of knock door (Susan with his friend into the classroom
with a rush and irregular breath)

Susan,nining & serly : assalamualaikum

(Assalamualaikum)

Pio : “waalaikumsalam, masuk..”(sambil memandang mereka)

("Waalaikumsalam, go in)

Susan : “ini dah jalan masuk bu sabar,.” (sambil cengengesan)

("This is the way to enter ma’am, patient,")

Pio : “dari mana kalian, kenapa kalian bertiga datang terlambat?”

("Where are you guys, why are you three late arriving?")

Susan : “maaf bu, tadi bangun kesiangan, soalnya pas tidur saya mimpi diajak nadir jalan-jalan ke itali,
disana saya bertemu valentine rossi, saya diajak balapan MotoGP. Karena keasyikan ya lupa bangun,
BU!” (sambil senyum senyu,)

"Sorry Ma’am. I wake up the whole, because of my sleep pair is dreamed to be nadir the streets to
Italy. There I met Valentine Rossi, I was invited by MotoGP races. Because of the fun to get to
wake up, Ma’am! "

Evi & dini : “ah alasaan itu bu”

(Ah, that is reason. Ma’am)

Ilma :”diem deh kalian, banyak bicara banget deh” (memutar matanya malas)

("Silence you, talk so much you two")

pio : “diam diam saya tanya mereka bukan kalian......kalau kamu serly, apa alasanmu telat?” (sambil
menghadap kembali ke susan dkk)

("Shut up. I asked them not you guys ...... If you serly, what's your reason for late? ")
Serli : “hehe, Alasan saya sama dengan Susan. bangun kesiangan.”(sambil tertawa)

("Hehe, my reason is the same as Susan. Wake up the onset. ")

Pio : “kenapa kesiangan?” (sambil melipat tangan didada)

(Why are you late to get up?)

Serli :“soalnya pas tidur, aku bertemu susan bu, terus aku juga diajak jalan-jalan ke itali juga, ya jadi
sama, lupa bangunnya.”

("Because I sleep. I met Susan Bu. Keep, I also invited to the streets to Italy too. Yes so the same,
forget it wake up. ")

Pio : “ada-ada aja kamu. kalo kamu ning jangan bilang alasan kamu sama dengan mereka berdua?”
(sambil menunjuk Susan dan Serly)

("There's all-you're. If you ning do not say your reason is the same as they are both? ")

Nining : “hehehe, tidak dong bu. sya sebenarnya tidak kesiangan bu tapi karna mimpi boncengan sama
serli, eh taunya saya juga ikut mereka bu, jadi mereka yang salah bu.” (sambil cengengesan)

("Hehehe, not ma’am. I'm not really late. But, I dream of meeting same Serli in his dream Susan,
uh I also joined them. So they are wrong. ")

Evi : “haha tidak jelas banget, bilang saja kesiangan apa susahnya coba”

("Haha, it's not very clear, just said late is getting up. What's hard to try ")

Serly : “bisa diem tidak. Suka-suka kita juga mau mengatakan apa, sewot amat” (sambil memutar boa
matanya malas)

("You can still be silent. Like our hearts also want to say what ")

Dini : “ ya makanya kalau ingin buat alasan yang logis dong, bukan alasan yang tidak jelas”

(So if you want to make a logical reason, not an unclear reason ")

Ilma : "itu urusan mereka. kenapa kamu yang pusing" (sambil mengebrak meja)

(That's their affairs. why are you dizzy)

Susan & nining : “wow..... itu baru teman saya” (sambil bertepuk tangan)

("Wow ..... it's my friend")

Nadir : “ sudah sudah kok kalian yang ribut sih, kasihan ibu fio jadi pusing nanti liat kalian berantem
terus” (sambil berdiri untuk menenangkan suasana)

Already already, why are you a fuss. Pity, so dizzy later see you fights continuously "
Nita : “benar, mending kita dengar mereka bicara dulu, daripada kalian yang ribut tidak jelas juga.
("Right, better we hear them talk first, than you are no fuss unclean too)

Pio : “sudah sudah......kalian itu kalo mengarang cerita pinter banget kayak para korupter. Untuk hari
ini ibu tidak akan hukum kalian tapi besok-besok jika terlambat lagi maka ibu akan beri kalian sanksi .”

("It's been a while .... You guys if he figures the smart story of kita korprupt. For today mam will
not be your law but tomorrow-tomorrow if it's too late then mam will give you sanctions. "

Susan : “iya bu, tidak akan telat lagi.” (sambil menunduk)

("Yeah, will not be late again.")

Pio : “aku tidak percaya. Gerak-gerikmu menunjukkan kalau kamu itu bohong.”

("I can not believe it. Your motion shows that you are a lie. ")

Nining : “darimana ibu tahu?” (sambil menutup mulutnya)

("Where did you know, mam?")

Pio : “nah betul kan, kalian ada rencana untuk terlambat lagi” (sambil memijat pelipisnya)

( Nah, "Well right, you have a plan for late again")

serly : “kamu sih, kelepasan mulu perasaan lama-lama saya latban juga mulut kamu”(sambil berbisik)
("You are, the release of the older feeling of my debatability is also your mouth")

Susan : “iya tuh, tidak bisa banget diajak kerja sama tuh mulut”

("Yes is really, can not really mouth you are invited cooperation")

Nining : “hehehe maaf “

(Hehehe, sorry)

Pio : “kamu mencoba mempermainkan saya ya? (sambil menampilkan wajah geram nya)

("You try to play me?)

Nining : “tidak bu, astagfirullah al adzim. Mana mungkin kami mempermainkan ibu”

("Not Mam, Astagfirullah Al Adzim. Where may we play Ma’am ")

Ilma : “bu, daripada makin panjang dramanya mending teman saya disuruh duduk saja bu (sambil berdiri
dari kursinya)

(Ma’am, rather than the longer the lamps better my friend is told to sit down)

Fio : "kamu, sama saja dengan mereka. Bikin kepala saya sakit" ( sambil memegang dahinya)
("You, just like them, make my head sick")

serly : “makanya bu, kalau ibu tidak ingin pusing biarkan kami duduk di singgah sana kami bu”
(sambil menunjuk kursinya)

("So Ma’am, if Ma’am does not want to dizzy let us sit in our throne ma’am")

Pio :”memang sudah tidak waras kalian. Lama saya ikut ketularan gara-gara meladeni kalian ”
(sambil memijat pelipisnya)

("It's not sane you guys. My old time joined the greague-fifting you. Please sit down and And do not
get anymore "

Serly &nining, susan: “siap bu, kami siap menerima tugas.”

(Ready ma’am, we are ready to receive tasks. ")

Fio : (menghela napas sambil menggelengkan kepala)

Part 2

Keesokan harinya siswa pun telah berkumpul di ruang kelas, dan tidak lama kemudian ibu fitri datang
membawa siswa baru.

(The next day the students have been gathered in the classroom, and soon Mother Fitri came to
bring new students.)

Pio : “anak – anak silahkan duduk di tempat nya masing – masing. Dan oh ya ibu membawa teman
baru, ayo nak silahkan masuk, perkenalkan dirimu.” (sambil berdiri di depan siswa)

("Children are sitting in their respective places. And oh yes I brings new friends, let's go in and
introduce yourself. ")

Dilla : “eemmm… perkenalkan nama saya Nur Fadillah, bisa dipanggil Dillah, saya pindahan dari
SMA 7 BULUKUMBA. Terimah kasih.” (sambil tersenyum)

("EEMMM ... Introduce my name Nur Fadillah, can be called Dill, I move from SMA 7
Bulukumba. Thank you. ")

All student : Hallo,,,Dilla (dan di tanggapi dengan senyum oleh dillah)

(Hallo Dilla)

Pio : “apakah kalian ada yang ingin di pertanyakan?”

("Are you what wants to ask in?")

Ummul : “saya bu, kenapa kamu ingin pindah dari sekolah lama mu?” (sambil mengangkat tangannya)
("I'm Ma’am, why do you want to move from your old school?")
Dillah : “karena saya ikut orang tua saya yang ditugaskan kerja di sekitar sini.”

("Because I am taking my parents who are assigned work around here.")

Ummul : ” ohh begitu.”

(Ohh so. ")

Pio :”ada lagi?

("There's another?)

Nadir :”saya juga bu, statusnya apa?” (sambil menampilkan tampang tak bersalahnya)

("I am also, what's the status?")

Dillah :”aku sih masih jomblo” (sambil tersenyum)

("I'm still a single")

Susan :”ngapain sih nanya gitu, ngak jelas banget” (sambil menampilkan raut tidak sukanya)

("Why do you ask like that, it's not very clear")

Nadir : “Cuma nanya juga, jangan salah paham” (sambil tersenyum)

"Just also, do not misunderstand"

Susan :”awas ya kamu, genit ke perempuan lain”(sambil menampilkan wajah garangnya)

(watch out for you, flirt with other women)

Jam istrahat pun tiba, semua murid pun keluar satu per satu dari kelas dan segera bergegas ke kantin.

(The break hour arrived. All the disciples came out one by one from the class and soon rushed to
the cafeteria.)

Dini : Evi kita ke kanting yuk (sambil mendatangi meja evi)

(Evi let's go to the canteen)

Evi : ayo,,tapi sekalian kita ajak murid baru itu kayaknya nggak ada teman, kasian. (sambil membereskan
alat tulisnya)

(Come on ,, but all we invite the new disciple there is no friend)

Dini : oh iya boleh juga.(mereka pun Bergeser ke meja belakang tepatnya ke bangku dilla )

(Oh yes it may be.)


Dini : hai Dilla apa yang sedang kamu kerjakan?(sambil berdiri disamping meja dilah)

(Hi dilla what are you working on?)

Dilla : Hai lagi menyalin tugas yang tadi (sambil melanjutkan tulisannya)

(Hi, I again copying the task that was)

Dini : oooo...ayo kita kekanting, tulisannya bisa dilanjutkan nanti

(Oooo ... Let's go to the canteen, his writing can be continued later)

Dilla : kalian duluan saja nanti aku menyusul, tinggal sedikit lagi baru selesai

You first go later I'm following, staying a little more new

Evi : ih,,,rajin banget kamu. Tinggal sedikit lagikan?, ya sudah kita tunggu saja kamu disini (sambil
duduk di bangku kosong)

Ih, diligently you. Stay a little more right?, We just wait you here

Dilla : hehehe tunggu sebentar ya (sambil melanjutkan tulisannya)

Hehehe, wait for a minuate

Beberapa menit kemudian

A few minutes later

Dilla : Akhirnya, selesai juga. saya mau mengembalikan buku paket ini dulu, tapi saya tidak tau
perpustakaannya dimana (sambil menghadap ketemannya)

Finally, finished too. I want to return this package book first, but I do not know the library where

Evi : tenang, kami akan antar kamu ke perpustakaan (sambil berdiiri dari tempat duduknya)

calm down, we will be between you to the library

Dilla : makasih ya (sambil tersenyum, dan berdiri dari tempatnya)

(Thanks)

Evi : tidak masalah (sambil tersenyum)

(No problem)

Dini : yuk

(Let's go)
Setelah mereka pun pergi dilain tempat tepatnya di kanting sekolah terdapat sepasang sahabat yang saling
berbicara dan bercanda satu sama lain

After they had gone to a different place in the school's cafeteria, a pair of friends talked to each
other and joked

Nita :”eh ummul kalau diliat-liat anak baru itu cantik juga yah.” (sambil bertanya ke ummul)

"Uhm ummul when the new student is beautiful too."

Ummul :” iyah, cantik banget. pasti banyak tuh anak cowo yang suka sama dia secara dia kan cantik.”
(sambil menguyah kerupuknya)

"Yes, so beautiful. There must be many male students who like them. She is beautiful. "

Nita :”apalagi si Nadir dia kayaknya naksir deh.” (menampilkan ekspresi penasarannya)

"Moreover, nadir. He thinks like the new student. "

Ummul :”tapi kan Nadir udah punya susan, siap-siap aja tuh si anak baru di bully abis-abisan sama susan
dan gengnya.”

"But, Nadir has Susan. Get ready for the new student to be bullied by Susan and her gang."

Nita :”bener tuh, bagaimana ya nasib dilla nantinya, pasti kayak yang dulu-dulu atau lebih parah, bisa
saja kan” (sambil meminum minumannya)

That's right, what will be the fate of Dilla later, it must be like before or worse, it could be right "

Ummul :”udahlah daripada pusing memikirkan urusan mreka, mending kita jadi penontong saja ”

Come on, instead of worrying about their business, we'd better be spectators, right?"

Nita :”ya iyalah. Ngeri juga kalau di bully”

Yes, of course. It's scary when you're bullied."

Ummul : “ takut kan kamu?.

” are you afraid?

Nita : “ya iyah lah, siapa juga yang takut” (sambil melanjutkan aktivitas mkannya)

Yes, yes, who else is afraid?"

Dilain tempat terdapat Nadir yang sedang berjalan ke kantin bersama dengan ranggi. Dan dilain arah
dillah bersama dengan dini dan evi sedang berjalan dengan dilla membawa buku sambil berbicara , tiba-
tiba nadir tidak sengaja menabrak dillah dan membuat buku yang di bawa dilla jatuh berserakan.
Kejadian tersebut tidak sengaja dilihat oleh susan saat hendak ke toilet bersama temannya dan mereka
langsung berlalu pergi meninggalkan adegan yang membuat mereka bertiga panas.

On the other hand, there is Nadir who is walking to the canteen with Ranggi. And in the other
direction, Dillah, along with Dillah and Evi, were walking with Dilla carrying a book while talking,
suddenly Nadir accidentally bumped into Dillah and made the books that Dilla was carrying fall
scattered. Susan accidentally saw the incident when she was about to go to the toilet with her friend
and they immediately walked away leaving a scene that made the three of them hot.

Dilla :”aduuhhh”

Ouch

Nadir :”maaf yah, aku nggak sengaja “(sambil membantu dillah merapikan kembali bukunya yang
berserakan)

I'm sorry, I didn't mean to"

Ranggi : “kamu sih nadir jalannya tidak liat-liat kan nabrak orang kan” (berdiri di samping nadir dan
tidak sengja melihat susan dkk pergi dari arah lain)

You are the nadir of the road, you don't see it, you hit someone, right?"

Nadir : “ ya namanya juga saya tidak lihat, daripada kamu banyak bicara, mending bantuin deh”

Yes, I also don't see his name, instead of you talking a lot, it's better to help"

Dilla :”udah, nggak apa-apa kok, aku juga nggak hati-hati.”(sambil merapikan kembali bukunya)

It's fine, it's okay, I wasn't careful either."

Nadir :”btw aku bantu bawa ya ke perpustakaan?”( sambil berdiri)

btw, can I help you take it to the library?”

Dilla :”udah tidak masalah, saya bisa sendiri” (sambil tersenyum)

no problem, I can do it myself”

Evi & dini : modus terus (sambil melihat ke lain arah)

(Bulshit continue)

Nadir :”Cuma sekedar membantu tidak lebih”(sambil beranjak pergi dari hadapan dillah)

Just to help, nothing more

Dilaah : “sudah-sudah,saya bisa sendiri. Sudah deket juga perpustakaannya” (sambil melihat kedepan”

Through here, I can do it myself. It’s near his library


Nadir :” beneran, tidak mau dibantu nih?” (sambil menampilkan wajah bersalahnya)

Really? No help here?

Dilla : “iya tidak masalah” (sambil tersenyum)

Yes, no problem

Evi : “tidak dengar ya dilla bilang apa?. Masih kurang jelas?” (bernada ngegas)

Didn’t hear what she said. Not clear enough?

Ranggi : “santai dong. Nadir yuk kekanting bisa darah tinggi kalau terus ada disini” (sambil menyeret
nadir”

Relax. Nadir let’s go to the canteen, be bloody high if it stays here

Dini : “pergi sana, dasar tidak berguna” (sambil berteriak)

Go away, you’re useless

Part 3

Setelah dari perpustakaan, dillah, dini dan evi sudah berada di kantin dan menikamati makan siang mreka.
Di arah pintu masuk kanting, susan dkk masuk dan menghampiri dillah dkk yang sedang makan . Bisik-
bisik dari siswa pun sontak terdengar.

(After the library, Dillah, Dini and Evi were already in the cafeteria and enjoying their lunch. At
the entrance of the canteen, Susan and her frriends entered approached Dillah and the friends who
were eating. The whispers were almost audible.)

Nita : “pasti geng abal-abal itu akan berluhah lagi, ya ngak sih” (sambil mencondongkan tubuhnya dan
melihat kearah susan dkk)

(I bet those assholes are gonna do it all over again)

Ummul : “iya, mungkin mereka akan melabrak siswa baru, evi dan dini karena mereka duduk di meja
yang biasa di dudukin oleh susan dan gengnya” (merasa acuh dan melanjutkan kegiatannya)

(Yeah, maybe they’ll scare of new students, Evi and Dini because they’re sitting at a table that
Susan and her gang use)

Nita : “pasti akan ada drama baru nih. Kamu jangan makan terus, lihat mereka saja”(sambil melihat
kearah meja dillah, dini dan evi)

(There’s got to be a new drama. You can’

Ummul : “nonton aja sih, kenapa harus menggangu saya makan”


(Just watch, why bother with eating?)

Nita :”iyakan, supaya kamu tidak ketinggalan drama yang pastinya” (sambil memutar bola mtanya malas)

(So you wouldn’t miss a definite play)

Ummul : “ya sudah sih tidak penting juga”

(Well, it doesn’t matter anyway)

Nita :”terserah deh”

(Up to you)

Kembali ke perselisihan antara susan dan dillah

(Return to the conflict between Susan and Dillah)

Susan :”hee anak baru minggir sana, kita mau makan di meja ini”

(hey new guy, move over,we’re eating at this table)

Ilma :” iya nih ngerusak pemandangan saja” (sambil melibat tangan didada)

(Yeah, it’s a real eyesore)

Evi : “udah, lanjutkan makan kalian jangan di ladenin” (sambil tidak peduli)

(Stop, finish your meal. Don’t pounce)

Serly : “punya telinga nggak sih kalian” (sambil mengebrak meja)

(Do you have yours ears?)

Dillah :” saya lagi makan kalau mau duduk silahkan saja” (sambil melanjutkan makannya)

(I’m having lunch, so if you want to sit down, be my guest)

Dini : ”lagian masih banyak meja kosong tuh ” (sambil menunjuk meja kosong)

(There’s still plenty of room)

Evi :”iya tuh, kenapa harus ganggu kita sih”

(Well, why bother us anyway)

Susan :”kita tu nggak mau meja lain. Kalian berdua tau kan meja ini tuh sudah hak milik kita” (sambil
menunjukkan wajah tidak sukannya)

(We don’t want another table. You both know this table belongs to us)
Dini : kamu kata ini meja punya nenek moyang kamu,,,,(sambil berdiri dari duduknya)

(You said this table belonged to your ancestors?)

Serly :”kita males banget semeja sama pelakor, dan untuk kalian jangan sok membela dilla.” (sambil
memutar bola matanya malas)

(We don’t want to be at the table with Pelakor and for you guys, don’t try to be defensive)

Nining,ilma :”bener banget iyyuhhh” (sambil berekspresi jijik)

(That’s right iyyuuhhh)

Dilla :”maksud kalian apa yah?” (menghentikan acara makannyadan menatap susan dkk)

(What are you guys talking about?)

Ilma :”kamu itu jangan sok merasa yang paling cantik ya disini”

(Don’t act like you’re the prettiest right here)

Dillah :”saya tidak merasa bahwa saya cantik ya” (sambil beridiri)

(I don’t feel that I’m pretty)

Nining :”alasan, bilang saja kalau kamu cari perhatian ke semua orang” (sambil mendorong pundak
dillah)

(Reason, let’s just say that you’re attracting attention to everyone)

Dini :”eh, tangan kamu dijaga ya. Tidak sopan banget” (sambil menunjuk mereka)

(uh, your hands are guarded. How rude)

Nining :”suka-suka saya mau bagaimana, ini kan tangan saya”

(What do I do? It’s my hand)

Evi :”ya tidak pakai tangan juga dong”(dengan ekspresi tidak sukannya)

(Yeah, no hands either)

Susan :”saya tau yah, kamu suka kan sama Nadir ngaku saja kamu!” (sambil menunjuk dillah)

(I know you like Nadir. Just tell me!)

Dilla :”siapa sih yang suka sama dia” (dengan ekspresi kebingungan)

(Who likes him anyway)

Susan :”ya kalau bukan suka terus apa coba?. Bermesraan di depan perpustakaan, itu namanya apa coba?”
(Well if you don’t like it, then why try? Making out in front of the library, what’s it called?)

Dillah :”nadir Cuma membantu saya mengumpulkan buku-buku saya yang jatuh”

(Nadir just helped me collect my fallen books)

Serly :”membantu kok, sambil tatap-tatapan sih, ngak jelas banget”

(Helping with the stare, it’s not very clear)

Dini : idih,,,cowok yang so ganteng itu saja dibanggain,,,(menatap susan dengan tawa kecil)

(Idihh,,,the handsome just seemed proud)

Evi :”iya nih, ngak ada kerjaan banget kalian”

(Yeah, you guys have nothing better to do)

Susan :”jangan ikut campur kamu, saya tidak ada urusan ya sama kamu. Dan kamu awas aja yah, kalau
dekat-dekat sama pacar saya dan sebagai balasannya (sambil mengambil botol mineral di meja) ini saya
kasi kamu hadiah, upssss (sambil menuankan air ke baju seragam dillah dan semua di buat terkejut oleh
kelakuan susan) (susan dkk pun menertawakan dillah)

(Do not interfere, I have nothing to do with you. And you, watch out. When I’m around my
boyfriend and give you a present in return, upsss)

Ilma :”utututu, basah ya?. Kasian” (menampilkan wajah terkejutnya)

(Utututu, is it wet? How pity)

evi :” kalian ya, bisa tidak sih jangan berulah?

(You guys, don’t do anything)

Dini :”dillah, kamu tidak apa-apa?, baju kamu basah semua ini” (sambil melihat baju dilla)

(Dillah, you okay? You shirt is all wet)

Dillah :”saya tidak apa-apa”

(I am fine)

Kembali ke evi, serly :”ya tidak lah, makanya jangan bikin gara-gara dengan kami”

(Yes no, so don’t mess with us)

Dilla :”kalian kenapa sih. Saya tidak suka ya sama kamu ini Cuma ketidaksengajaan”

(What’s wrong with you guys, I don’t like you, it’s just an accident)

Ilma :”halah, banyak bicara kamu, baru pertama sekolah sudah membuat masalah”
(You talk too much, the first time at school is already making trouble)

dan tak lama kemudian fio datang bersama nita untuk melerai pertengkaran tersebut

(And soon, Mrs.Fitri came in with Nita to break up the quarrel)

Fio :”ada apa ini ribut-ribut, dan kalian, kalian lagi kalian lagi tidak bosan-bosan ya cari masalah
sampai pusing nih kepala ibu mikirin kalian. Lama-lama ibu bisa keriput duluan kalau begini
ceritanya”(sambil memengang dahinya)

(What’s all this fuss? And you guys, you guys again, you guys again, don’t bother messing around
in my head just thinking about you. I’ll get wrinkles in the end)

Serentak mereka mengatakan (maaf ibu)

(Sorry ma’am)

Nining :”mereka tuh bu duluan mencari masalah”

(They started looking for trouble first, ma’am)

evi :”kalian ya, datang-datang mencari masalah dengan kami” (sambil menunjuk balik)

(You guys, you come to mess with us)

Fio :”sudah-sudah kalian semua masuk keruangan BK sekarang juga ” (sambil mengatakan “bikin
pusing saja, luntur sudah kecantikan saya akibat sering marah-marah”berguman. Sambil meninggalkan
kanting)

(Through that time, you’re all in the BK room right now. I’m getting over my bad temper because
of my anger)

Susan :”kenapa harus keruangan BK segala sih bu?. Kitakan tidak salah”

(Why the BK room, ma’am? We’re not wrong)

Dillah :”iya bu, saya rasa tidak perlu bu. Masalahnya sudah selesai”

(Yes, mam, I don’t think that’s necessary,ma’am. The problem is solved)

Fio :”berani membantah kalian. Saya guru disini jadi berhak mengatur kalian. Paham?” (dengan kedua
tangan di pinggang)

(Dare to argue with you? I’m a teacher here and I have the right to rule you. Understanding?)
Serentak mereka mengatakan (baik bu)

(Yes,ma’am)

Fio :”bagus, jadi tunggu apalagi keruang BK sekarang. kalian sudah di tunggu oleh bu eni diruangannya!
(sambil menunnjuk pintu kelua kanting)
(Good, so what are you waiting for? To the BK room now. You’ve been waiting for Mrs.Eni in her
room)

Serentak mereka mengatakan (huuuuuuuuu) sambil membubarkan diri

(Huuuuuuuuu)

Setelah pertengkaran di kanting tadi, mereka pun sudah berada di ruangan BK untuk mempertanggung
jawabkan keributan yang mereka buat tadi di kanting.

(After the fight in the cafeteria earlier, they were in the BK room to answer for the fight they had
made in the cafeteria)

Eni :”saya dengar dari ibu fio, kalian membuat keributan tadi di kantin, benar itu? (sambil duduk
dikursinya)

(I heard from Mrs.Fitri, you made a scene earlier in the cafeteria. Is that right?)

Iya buu

(Yes,ma’am)

Eni :”kalian ini kenapa sih?. Terutama kamu susan dan teman mu ini sudah berapa kali kalian berjanji
kepada saya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama” (sambil menunjuk kearah mereke)

(What’s wrong with you people? Especially you Susan and your friend here how many times have
you promised me not to repeat the same mistake)

Susan :”bukan kami bu yang memulai tapi mereka”

(We didn’t start them. They did, ma’am)

Dillah :”bukan kami bu, tapi mereka. Kami lagi makan terus mereka datang marah-marah”

(Not us but them, ma’am. We were eating and came in fuming)

Ilma :”eh, diam kamu. Kami marah karena ad sebabnya ya”

(eh, you shut up. We’re angry for a reason)

Evi :”halah, Cuma gara-gara laki-laki sok ganteng itu kalian marah? Tidak berguna banget”

(Halllaahh, are you angry because of that handsome guy? Very useless)

Dini :”betul itu”

(That’s right)

Eni :”sudah sudah......sekali lagi kalian bicara saya keluar dari ruangan ini:”
(I’m out of this room)

Nining :”lah kenapa ibu yang keluar?. Kan yang gurunya disini ibu bukan kami, ada-ada saja kelakuan
ibu” (sambil geleng-geleng kepala)

(Why did you come out? You’re a teacher, not us. That’s just what ma’am does)

Eni :”oh iya ya, ibu lupa.” Sambil duduk kembali

(oh yeahh, I am sorry)

Serly :”ibu ibu:”

(ouh ma’am)

Susan :”jadi ini bagaimana bu?. Lama banget sih memberikan hukumannya”

(So how is this, ma’am? it takes time to give a punishment)

Dillah :”beda ya. Kita berharap tidak di hukum eh malah kamu yang ingin cepat-cepat dihukum”

(Besides, we wish we hadn’t, uh…it’s you who wants to be punished so quickly)

Eni :”siapa yang suruh kalian cerita?.

(Who told you to tell)

Tidak ada bu

(Nothing, ma’am)

Eni : kalau begitu hukuman kalian lari di lapangan 1 putaran, sekarang”

(Well, then, you’re running out on the field one lap now)

Evi :”aduh bu, panas banget ini cuacanya.”

(Ma’am, it’s so hot in the weather)

Serly :”kebanyakan mengeluh kamu, tidur saja di rumah kalau tidak ingin panas-panasan”

(Most complain about you, just sleep at home if you don’t want a hot)

Ilma :”iya nih alay banget”

(yeah very Alay)

Dini :”ya biarkan saja”

(Yes let it go)

Eni :”kalian mau berdebat di situ atau saya tambah hukuman kalian?”
(You want to argue in there or I’ll double your punishment?)

Susan&dillah : jangan bu

(No, ma’am)

Eni :”ya sudah kalian laksanakan perinta h saya sekarang....” (sambil mengikuti mereka dari belakang
untuk mematau dari jauh)

(Well then, you do as I say now)

Mereka pun melaksankan hukumannya dengan mengelilingi lapangan sekolah.

(They carried out their punishment around the school grounds)

Dilla :”aduh, panas banget” (sambil mengipaskan bajunya yang sedang beristrihat)

(Duhh, So hot)

Nining :”begitu saja sudah mengeluh, dasar lemah” (sambil berlari melewati dillah dkk)

(So full of complaints, you weakling!)

Dini :”menyebalkan sekali mereka, kita jadi terkena masalah gara-gara mereke” (sambil berjalan)

(They’re so annoying, we’re in trouble because of them)

Evi :”benar itu. Mana cuaca hari in terik banget lagi” (sambil menutupi kepalanya dengan tangan)

(Right then. Where’s the sun these days again)

Dilah : “sabar, tinggal sedikit lagi.

(Be patient, just a little longer)

Eni :”eh kalian yang disana, cepat lanjutkan larinya. Jangan bicara saja mau saya tambah hukumannya?

(Those there, go on the run. Do not say anything, do you want me to increase the punishment)

Dillah :” jangan bu, ini kita mau lanjutkan kok. Ayo lanjutkan larinya” (mereka pun berlari bersama-
sama)

(No, ma’am, here we go anyway. Let’s go running)

Beberapa saat kemudian mereka pun menyelesaikan hukumannya

(After a while they finished his punishment)


Eni :”bagaimana?. Enak di hukum”

(How? Good punishment?)

Tidak bu

(No,ma’am)

Eni :”makanya, jangan sekali-kali berbuat masalah. Terutama kamu susan, kamu dan temanmu ini sudah
banyak membuat masalah membuat saya pusing memikirkan hukuman apa lagi yang saya akan berikan
kepada kalian. (sambil menggeleng kepalanya)

(So don’t ever go into trouble. Especially you Susan, you and your friend here have caused me a lot
of trouble, making me think about what kind of punishment I’m gonna give you)

Susan dkk : iya bu

(Yes,ma’am)

Eni :”jangan iya iya saja. Dilaksanakan”

(Don’t get it straight, get it done!)

Susan :”astagfirullah al adzim, iya bu. Tidak percaya banget sih bu”

(Astaghfirullah al adzim, yes, ma’am. You don’t believe me)

Eni :”emang tidak percaya. Karena muka-muka kalian ini nih tidak ada yang menyakinkan” (sambil
menunjuk mereka satu satu dan dilla dkk tertawa melihatnya

(You are unbelievable. Nothing is certain about you faces)

Dillah dkk :hahahahahahahaha

(Hahahahahhaahah)

Ilma :”he, tidak lucu ya” (sambil menghadap kemereka)

(heh, it’s not funny huh!)

Eni :”jangan mulai lagi kalian. Kalau begitu saya kembali keruangan saya dulu” (sambil meninggalkan
mereka tetapi mengambil arah lain)

(Don’t start that again. Then I’ll go back to my room)

Serly :”bu, ruangannya disitu bukan disana “(sambil memanggil gurunya dan menunjukkan arah yg
benar)

(His office isn’t there, ma’am)


Eni :”aduh, iya iya saya lupa tadi jalannya. Kalian jangan tertawa (sambil berbalik arah dan melototkan
matanya)

(aduhhh, yeah I forgot the road. You guys don’t laugh)

Iya bu (sambil tertawa pelan)

(Yes, ma’am)

Nining :”huu, capek banget” (sambil menagtur napasnya)

(huuu, so tired)

Serly :”iya nih. Ini semua gara-gara siswa baru itu”

(yes,yes. This is all because of that new student)

Ilma :”kalau bukan karena dia kita tidak akan dihukum seperti ini”

(If it weren’t for her, we wouldn’t be punished like this)

Susan :”he dilla. urusan kita belum selesai, kalau saya tahu kamu yang cari perhatian dengan cara
menabrak nadir pertama kali. Saya akan buat kamu tidak ingin menetap disekolah ini berlama-lama

(heh Dilla, we’re not done if I know you’re paying attention by hitting them first. I’ll make sure you
don’t want to stay in this school forever)

Dilla :”terserah kalian mau percaya atau tidak”

(Whether you believe me or not)

Evi :”lebih baik kalian tanya sendiri nadir kalau kalian tidak percaya”

(You’d better ask Nadir yourself if you don’t believe)

Dini :”iya tuh, jangan Cuma bisanya marah. Kalau tau yang sebenarnya awas saja kalian tidak meminta
maaf setelah menuduh dilla”

(Yeah, well, don’t get your panties in a knot. If you know the truth, you will not apologize after
accusing Dilla)

Susan :”diam kalian, yuk guys kita pergi tidak jelas banget bicara dengan mereka”(sambil melenggang
pergi)

(Quiet, you! Let’s go guys, we’re not exactly talking to them)

Setelah mereka di hukum. bel pun berbunyi menandakan Jam istrahat pun telah selesai,semua siswa
memasuki kelasnya dan duduk di kursi masing-masing untuk melanjutkan pembelajaran. Tetapi berbeda
dengan kelas XII IPS 1 yang suasana kelasnya sekarang sedang tidak ada guru, sehingga siswanya banyak
menghabiskan waktu untuk saling bercanda, main game dan bergosip.

(After they wre punished, the bell rang to indicate that recess was over, all of the students entered
tha class and sat in their seats to continue the study. But in contrast to a IPS 1 class with no
teachers now in the classroom, so student spend a lot of time joking, playing games and gossiping)

Evi :”kamu kenapa dillah, masih kepikiran yang dikanting tadi?(sambil melihat dilla menopang dagu)

(Why are you Dillah? Still thinking about the one in the canteen?)

Dilla :”iya sih, pasti susan melihat ku yang tidak sengaja bertabrakan dengan nadir di depan perpus.
Makanya dia melabrak ku ”

(Yes, Susan must have seen me accidentally collide with Nadir in front of the library, that’s why she
bumped into me)

Dini :”ya, udah sih jangan dipikirin, toh kamu juga tidak salahkan?. Oh ya, baju kami masih basah
atau tidak?”

(Yeah, don’t think about it, you’re not wrong, are you? Oh yeah, your clothes are still wet or not?)

Dillah :”bajuku sudah kering gara-gara lari pasa saat dilapangan tadi”

(My clothes are already dry from running on the field earlier)

Nita :”baguslah kalau begitu. Maaf ya gara-gara aku alpor ke ibu fio kalain jadi terkena masalah

(In that case, good. Sorry, because I reported it to your Mrs.Fitri, you got into trouble)

Dillah :”tidak masalah kok, justru bagus karena ada yang melerai”

(it doesn’t matter, it’s actually good because someone intervened)

Ummul :”kejadian tadi itu sudah biasa jadi tontonan siswa disini. Jadi bukan hal yang baru lagi”

(The incident was a regular occurrence, so it was common for students to watch it here. So it’s
nothing new)

Dillah :”jadi sebelum aku, sudah banyak ya yang mereka bully?

(So before me, have they bullied a lot?)

evi :” iya, hmm udah lah, mending kita bicara yang lain saja”

(Yes, hmm never mind, let’s just talk about something else)

dini :”betul sekali”

(That’s right)
Di lain tempat ada nadir dan ranggi yang asik bermain game di depan kelas

(In another place, there are Nadir and Ranggi who are cool to play games in front of the class)

Nadir :”woi ranggi lawan dong itu musuhnya kok malah diliatin aja sih”(sambil memandangi hpnya
dengan ekspresi greget)

(Woi Ranggi opponent! That’s the enemy, why don’t you just look at it?)

Ranggi :”aduh santai dong monyet, ah ini handphone aku juga ngelet, tolong siapa pun lindungi
saya”(sambil teriak histeris)

(Oops, relax, monkey, ah, my cellphone is also unstable, please someone protect me!)

Nadir :”woi jangan teriak dong, suara kamu mengalahkan toa asal kamu tau. Eh eh eh ya kalah kan kita,
kamu sih kebayakan drama”

(Woi don’t shout! Your voice beats loudspeaker just so you know. Eh eh eh yeah we lost, you still
have a lot pf drama)

Ranggi :”lah kok saya yang kamu salahkan, tuh salahkan handphone saya yang tidak bisa diajak
kerjasama. Eh btw, tadi saya liat susan waktu kamu bantuin dillah tadi. Dan juga aku dengar dari yang
lain dia ngelabrak dillah di kanting tadi”

(Why is it that you are blaming me, you are blaming my cellphone for not being able to cooperate.
Eh by the way, earlier I saw Susan when you helped Dillah earlier. And also I heard from others
that she bumped into Dillah in the cafeteria earlier)

Nadir :”yang benar kamu kalau ngomong, kok tadi saya tidak melihat susan”

(If you’re right, how come I didn’t see Susan?0

Ranggi :”benerlah, masa saya bohong.”

(It’s true, when I lied)

Nadir :”aduhh, bagaimana nih pasti susan salah paham. Bantuin saya dong jelasin supaya mereka tidak
menyalahkan dilla”

(Oh man, how could Susan have misunderstood? Please help me explain so they don’t blame Dilla)

Ranggi :”mampus lho, ogah banget saya tolongin kamu.”

(You’re dead, I’m really reluctant to help you)

Nadir :”tinggal bantuin aja kenapa sih susah banget kamu”

(Just help me why is it so hard for you)


Ranggi :”iya iya saya bantuin. Ayo kita ke susan setelah pulang sekolah batu kita ketemu dengan dia,
sudah mau bel masuk” (mereka semua pun masuk di kelasnya)

(Yes, I will help. Let’s go to Susan after school, we’ll just meet her, the bell is about to go0

Tidak terasa bel pulang pun berbunyi, susan dkk pun keluar bersama-sama dan tidak memperdulikan
nadir yang mengejarnya. Di tengah perjalanan mereka menghentikan susan. Kemudian mereka
menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

(Did not feel the doorbell rang, Susan and her frineds went out together and did not pay attention
to Nadir who was after her. On the way, they stopped Susan. Then they explain what really
happened0

Nadir : “susan susan tunggu, tunggu dulu. Aku mau jelaskan sesuatu sama kamu (sambil menahan
pergelangan tangan susan)

(Susan Susan wait, wait a minute. I want to explain something to you)

Susan : “mau menjelaskan apalagi?. Aku tidak ingin berbicara denganmu sekarang (sambil melepaskan
tangannya dengan kasar)

(What do you want to explain? Don’t want to talk to you now!)

Nadir : ok tenang dulu, dengarkan dulu penjelasan ku (sambil memohon)

(Ok calm down first, listen to my explanation first)

Ilma : “halah,dasar buaya darat bisanya Cuma tebar pesona sana sini” (sambil melipat tangannya)

(Hallahh, ground crocodile! Usually just spread charm here and there)

Nadir : “tolong, jangan salah paham tentang saya dengan dilla. Saya Cuma niat untuk membantunya tidak
lebih”

(Please don’t misunderstand me with Dilla)

Susan :”terserah. Aku marah sama kamu” (sambil memalingkan mukanya)

( Up to you, I angry with you)

Serly : “rasain kamu susan marah kan sama kamu” (sambil tertawa)

(Feel you, Susan is angry with you)

Nining : “emang enak di cueking”

(It’s good to be ignored)

Nadir :”bisa diem tidak, ngomporin saja bisanya” (sambil menghadap kearah mereka)
(Can you shut up or not, can you just import it?)

Ranggi :”san, benar yang dikatakan nadir. Itu Cuma tidak sengaja kok, saya ada di tempat kejadian jadi
saya tau bagaimana kronologinya”(sambil melihat kearah susan)

(San, what Nadir said is true. It was just an accident, I was at the scene, so I know the chronology)

Susan :”terus saya harus percaya begitu sama kalian berdua?”

(Then I have to believe so both of you?)

Nadir :”harus dong, ranggi sudah menjelaskan semuannya kok kamu masih mau marah “

(You have to, Ranggi has already explained everything, why are you still angry?)

Nining :”bisa di percaya sih omongan kamu tapi Cuma dikit”(hehehehehe)

(You can believe what you say, but only a little)

Susan :”ya tidak bisa begitulah. Tadi aku lihat kamu menatapnya lama banget”

(Yes it can’t be. I saw you staring at him for a very long time)

Nadir :”ranggi. Tolong saya dong” (sambil mencolek ranggi)

(Ranggi, please help me)

Ranggi :”apa sih, jelaskan sendiri itu masalah kamu” (sambil tertawa)

(What the hell, explain yourself that’s your problem)

Nadir :”hadeh (sambil menghela napas”

(Hadehhh)

Ilma :”tidak bisa jawabkan kamu. Makanya tuh mata dijaga”

(Can’t answer you, that’s why the eyes are guarded)

Susan :”kamu suka sama dilla pada pandangan pertama?. Terus melupakan aku begitu?”

(Do you like Dilla at first sight? Keep forgetting me like that)

Nadir :”tidak seperti itu susan. Aku mita maaf soal tadi, ini Cuma kesalahpahaman. Aku tidak berpaling
dari kamu (sambil menyakinkan susan)

(Not like that Susan. I’m sorry about earlier, it’s just a misunderstanding. I’m not turning away
from you)

Susan :”kamu tuh tidak boleh dekat-dekat sama perempuan lain selain aku titik” (sambil memasang wajah
garang nya)
(You can’t be around other women. Point!)

Nadir :”iya tidak lagi. Aku minta maaf ya” (sambil tersenyum)

(Yes not anymore. I’m sorry)

Serly :”jangan dimaafkan susan. Dasar buaya”

(Don’t forgive Susan. Alligator!)

Nining :”Cuma bisanya manis diawal saja”

(Only usually sweet at the beginning)

Nadir :”san, aku janji tidak akan mengulangi kesalahan aku lagi”

(San, I promise I won’t repeat my mistakes)

Susan :”janji?

(Promise?)

Nadir :” janji”

(Promise!)

Ranggi :”hadeh, jadi nyamuk susah banget ya”(sambil mutar bola matanya malas)

(Hadeehh, being a mosquito is really hard huh?)

Nadir :”tapi kalian harus minta maaf sama dilla, dan ingat jangan membully lagi kalian sudah kelas XII
jadi, perbaiki kesalahan kalian mulai dari sekarang. Dilla tidak salah disini. Ini Cuma salah paham”
(sambil menghadap ke susan dkk)

(But you have to apologize to Dilla, and remember not to bully again. You’re already in class XII,
so correct your mistakes from now on. Dilla isn’t wrong here. It’s just a misunderstanding)

Ilma serly nining :”oh tidakkkkkkkkk”(sambil mengangkat tangannya)

(OH, noooooooooooo)

Susan :”mungkin, yang dikatakan nadir benar. Lebih baik kita fokus belajar karena sebentar lagi ujian”
(Maybe, what Nadir said was true. It’s better if we focus on studying because the exam is coming
soon)

ilma :tidak ya. Malas banget”

(Not, I’m really lazy)

Susan : “ayo lah, dalam hal ini kita yang salah” (sambil menyakinkan teman-temannya)
(Come on, in this case we are wrong)

Serly :”susan benar, kita perbaiki kesalahn kita dari sekarang dengan meminta maaf kedilla”

(Susan is right, we will correct our mistakes from now on by apologizing to Dilla)

Nining & ilma :”okey, kita minta maaf besok” (pasrah)

( okay, we apologize tomorrow)

Keesokan harinya susan dkk menghampiri dilla dkk yang sedang asik berbicara.

(The next day Susan and her friends approached Dilla and her friends who were busy talking

Ilma :”hai murid baru “(sambil berdiri disamping mereka)

(Hi new student)

Nita :”buat apa kalian kesini, mau buat keributan lagi?” (sambil berdiri)

(What are you guys doing here., want to make a fuss again?)

Nining : “santai dong, siapa juga mau buat keributan” (sambil melipat tangannyaa)

(Relax, who wants to make a fuss)

Evi :” ya terus apalagi kalau bukan keributan?. Kita sudah tau juga kalian itu bagaimana”

(So what if it wasn’t a commotion? We already know how you guys are)

Susan :”shuuttttttt. Kita kesini bukan cari keributan. Kita kesini mau meminta maaf” (sambil memandang
dilla dkk)

(Shuuuutttt, we’re not here to make a fuss. We are here to apologize)

Dini :”kirain kalian mau berbuat rusuh”

(I thought you were going to riot)

Ummul :”sudah-sudah, kita dengar dulu mereka mau bilang apa”(sambil menenagnkan teman2)

(it’s okay, let’s hear what they want to say first)

Serly :”benar tuh kata teman kalian, jangan asal menghakimi sendiri”

(it’s true what your friends said, don’t just judge yourself)

Dilla :”kamu mau minta maaf soal apa susan?” (sambil berhadapan dengan susan)

(What do you want to apologize for Susan?)


Susan :”oh itu, aku mau meminta maaf sama kamu tentang kesalah pahaman kemaring. Nadir sudah
menjelaskan semuanya sama aku”(sambil menjabak tangan dillah)

(oh that, I want to apologize to you about the misunderstanding yesterday Nadir explained
everything to me)

Dilla :”iya saya maafkan, tidak masalah juga. Itu diluar kendali kamu juga, jadi tidak apa-apa”(sambil
tersenyum)

(Yes, I’m sorry, it doesn’t matter. It’s out of your control too, so it’s okay)

Ummul :”nah gitu dong baikan, kan enak di lihat”

(Well. That’s fine, it’s nice to see)

Evi :”benar sekali, tidak ada gunanya juga musuh musuhan”(sambil bertepuk tangan)

(That’s right, there’s no point in making enemies either)

Serly :”kita mah beda, benar tidak kawan?”(sambil melirik teman-temannya)

(we are different, aren’t we friends?)

Nining lima :”benar sekali”

(So true)

Susan :”kita kesini Cuma minta maaf saja tidak lebih dari itu. Tapi bolehkan kita memperbaiki
pertemanan ini sebelum lulus dari sekolah” (sambil tersenyum)

(we’re here just to apologize, nothing more. But may we fix this friendship before graduating from
school)

Dini :”nah, bagus tuh lebih baik saling memperbaiki dari sekarang”

(Well, that’s good, it’s better to fix each other from now on)

Dilla :”jadi, sekarang kita temanan nih ceritanya”(sambil tertawa)

(So, now we are friends, here’s the story)

Nita & ummul :”ya dong harus” (berseru dengan lantang)

(Yes, you have to)

Nining :”yee kita teman”

(Yee we are friends)

Evi :”yeeeeeeee teman selamanya” (sambil bertos ria dengan nining)


(Yeeeee friends forever)

Nadir :”aku ikutan dong” (sambil menghampiri mereka dari arah pintu masuk kelas)

(I’ll follow you)

Ranggi :”iya nih, tidak ngajak-ngajak kalau sudah baikan”

(Yes, don’t ask if it’s good)

Ilma :”lah, kalian saja yang lama datangnya”

(Well, you guys are the one who came long ago)

Nadir :”jadi sudah baikan nih ceritanya?”

(So is the story okay?)

Susan :”sudah dong”(sambil tersenyum”

(already dong)

Nadir :”baguslah” (sambil menepuk kepala susan)

(Good)

Ranggi :”tos ulang dong supaya makin seru”

(High five please, so it’s more fun)

Serly :”ayok, sahabat selamanya” (sambil menjulurkan tangannya duluan dan di ikuti dengan yang lain)

(Come on. Best friend forever)

Akhirnya mereka pun saling memaafkan. Dan susan dkk tidak membuli lagi setelah kejadian itu. Dan
persahabat mereka kini lebih lengkap lagi. Tamat

(Finally they forgive each other. And Susan and her friends do not bully again after the incident.
And their friendship is now even more complete. Ending..

Moral massage:

As humans, we must guard our words and actions so as not to hurt others

Don’t be quick to draw your own conclusions before you know the truth

Anda mungkin juga menyukai