Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Sampel (contoh uji) menggunakan air limbah dan minuman sebanyak 1
liter yang menggunakan wadah tertutup baik. Dicatat tanggal
pengambilan sampel tersebut. Penetapan klorida dilakukan dengan
menggunakan metode argentometri. Hasil pemeriksaan air minum tersebut
dilakukan di Laboratorium BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT (BTKLPP) KELAS 1 Medan pada tanggal 6 Februari
2017 dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Hasil
Analisa Kadar Klorida (Cl) pada Air Reservoir Medan Selayang
Parameter Satuan Kadar Maks. Air Minum Hasil Uji Metode Uji Klorida
(Cl) Mg/l 250 16,63 Argentometri

B. Pembahasan
A. Parameter Kimia Air Bersih
Air tidak pernah terdapat dalam keadaan benar-benar murni. Bahan/unsur yang
terdapat di dalam air umumnya berasal dari tanah, udara dan metabolisme jasad air.
Unsur-unsur/bahan tersebut dapat dikategorikan dalam tiga golongan yaitu: (1) gas,
(2) unsur anorganik, dan (3) organik. Distribusi ketiga golongan unsur/bahan kimia
tersebut di atas, sangat menentukan sifat-sifat kimia air.
Unsur-unsur/bahan kimia yang terdapat dalam air ada yang dapat larut dan ada
yang tidak larut. Pada umumnya unsur anorganik merupakan unsur kimia yang dapat
larut, Parameter kimia yang berpengaruh terhadap kehidupan biota air antara lain :
1. Besi (Fe)
Besi (Fe) adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap
tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Ion Fe atau
besi selalu di jumpai pada air alami dengan kadar oksigen yang rendah, seperti
pada air tanah dan pada daerah danau yang tanpa udara. Pada umumnya besi
yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe2+ atau Fe3+.

2. Klorida (Cl)
Klorida adalah ion dari atom unsur klorin. Klorin sendiri adalah atom dengan
muatan ion negatif yang mudah berikatan dengan unsur lain dengan pelepasan
ion klorida membentuk berbagai ikatan senyawa seperti potasium klorida atau
sodium klorida (garam). Klorin secara alami berbentuk gas yang beracun yang
larut oleh air, baik dalam alam maupun tubuh manusia, umumnya dalam wujud
klorida. Khlorida di dalam air ada dalam bentuk terikat atau bebas sebagai ion
Cl-.

3. Timbal (Pb)
Timbal (Pb) dan persenyawaannya dapat berada di dalam badan perairan
secara alamiah dan sebagai dampak dari aktivitas manusia. Pb yang masuk ke
dalam perairan sebagai dampak aktivitas kehidupan manusia diantaranya adalah
air buangan dari pertambangan bijih timah hitam, buangan sisa industri baterai
dan bahan bakar angkutan air. Secara alamiah, Pb dapat masuk ke badan
perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Selain itu,
proses korosifikasi dari batuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin,
juga merupakan salah satu jalur sumber Pb yang akan masuk dalam badan
perairan. Senyawa Pb yang ada dalam badan perairan dapat ditemukan dalam
bentuk ion-ion divalen atau ion-ion tetravalen (Pb2+, Pb4+). Kosentrasi logam
toksik salah satunya Pb dalam lingkungan perairan secara alamiah biasanya
sangat kecil sekali. Menurut Waldichuk (1974) dalam Darmono (2001),
kosentrasi logam Pb secara alamiah dalam air laut 0,03 µg/L dan air sungai 3
µg/L. Menurut Palupi (1994) dalam Darmono (2001), standar kosentrasi logam
Pb dalam air yang direkomendasikan yaitu 0,10 mg/L.

4. Nitrat ( NO3-)
Nitrat (NO3) adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan
nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat nitrogen sangat
mudah larut dalam air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses
oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan. Nitrifikasi yang merupakan
proses oksidasi amonia menjadi nitrit dan nitrat merupakan proses yang penting
dalam siklus nitrogen dan berlangsung pada kondisi aerob. Oksidasi amonia
menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas, sedangkan oksidasi nitrit
menjadi nitrat dilakukan oleh bakteri Nitrobacter. Kedua jenis bakteri tersebut
merupakan bakteri kemotrofik, yaitu bakteri yang mendapatkan energi dari
proses kimiawi.
5. Nitrit (NO2-)
Di perairan alami, nitrit (NO2) ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit,
lebih sedikit daripada nitrat, karena bersifat tidak stabil dengan keberadaan
oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan (intermediate) antara amonia dan
nitrat (nitrifikasi) dan antara nitrat dengan gas nitrogen (denitrifikasi) yang
berlangsung pada kondisi anaerob. Pada denitrifikasi, gas N2 dilepaskan dari
dalam air ke udara. Keberadaan nitrit menggambarkan berlangsungnya proses
biologis perombakan bahan organik yang memiliki kadar oksigen terlarut sangat
rendah. Sumber nitrit dapat berupa limbah industri dan limbah domestik. Kadar
nitrit pada perairan relatif kecil karena segera dioksidasi menjadi nitrat. Di
perairan, kadar nitrit jarang melebihi 1 mg/liter (Sawyer dan McCarty, 1987).
Bagi manusia dan hewan, nitrit bersifat lebih toksik daripada nitrat.
6. Bahan Organik
Bahan organik yaitu adalaah kandungan zat terlarut dalam air yang dapat
dirombak atau dioksidasi oleh kalium permanganat. Bahan organik tinggi dan
angka KmnO4 tinggi sehingga air semakin kotor, dan sebaliknya. Batasan
minimum 10 mg/L KmnO4 metode pemeriksaan zat organik dalam air disebut
Permanganometri.

Anda mungkin juga menyukai