Anda di halaman 1dari 34

MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL

No. Dokumen No. Revisi : Halaman :


0 1/1

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin, S.AP


NIP :197904012010011002
Suatu kegiatan memakai sarung tangan steril yang dilakukan untuk
PENGERTIAN melakukan prosedur steril, dilakukan pada prosedur yang mengharuskan
dilaksanakan dengan teknik steril.
Melindungi tangan petugas dan memungkinkan prosedur tetap dilakukan
TUJUAN
dengan teknik steril
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
KEBIJAKAN
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan pelayanan tindakan keperawatan
memakai sarung tangan steril
1. PROSEDUR
1.1 Persiapan alat
1.1.1. Sarung tangan dalam kemasan sesuai ukuran
2. PELAKSANAAN
2.1. Mencuci tangan dan keringkan
2.2. Buka kemasan bagian luar dengan hati-hati dan sibak kebagian
samping sarung
2.3. Pegang kemasan dan jaga bagian sarung tangan tetap steril
2.4. Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri, kenakan pada tangan
kanan terlebih dahulu
2.5. Dengan ibu jari dan dua jari tangan kiri, pegang tepi manset sarung
tangan untuk tangan kanan dengan hanya menyentuh bagian dalam
PROSEDUR sarung tangan
2.6. Tarik sarung tangan pada tangan kanan dengan hati-hati , jangan
menyentuh tangan kiri atau benda lain. Pastikan jari masuk pada
tempatnya.
2.7. Masukan jari jari tagan kanan ke bawah manset bagian luar untuk
sarung tangan kiri
2.8. Dengan hati-hati tarik sarung tangan kiri
2.9. Tangkupkan kedua tangan dan yakinkan hanya menyentuh bagian
steril saja
2.10.Buka sarung tangan tanpa menyentuh bagian yang kotor, buang
pada tempatnya
3. EVALUASI
3.1. Apakah prosedur yang di lakukan sudah benar
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATUAN PELAYANAN PSA GARUT
MENGHITUNG DENYUT NADI DAN PERNAFASAN
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin, S.AP


NIP : 197904012010011002
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengitung denyut nadi dan pernafasan
PENGERTIAN selama 1 menit, di lakukan oleh perawat, di terapkan kepada seluruh pasien
yang ada di ruang rawat khusus.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan
TUJUAN
menghitung denyut nadi dan pernafasan
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
KEBIJAKAN
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan pelayanan tindakan keperawatan
menghitung denyut nadi dan pernafasan
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan alat dan bahan
1.1.1. Jam tangan dengan detik atau polsteller
1.1.2. Stethoscope
1.1.3. Catatan keperawatan
1.2. Persiapan
1.2.1. menginformasikan kepada kliententang tujuan dan prosedur
yang akan dilakukan
2. PELAKSANAAN
2.1. Perawat mencuci tangan
2.2. Mengucapkan basmallah sebelum melakukan tindakan
2.3. Menghitung denyut nadi selama 1 menit
2.4. Menghitung pernafasan selama 1 menit
2.5. Merapihkan pasien kembali
2.6. Mengucapkan hamdallah
2.7. Membereskan alat
2.8. Perawat mencuci tangan
3. EVALUASI
3.1. Respon kliensetelah dilakukan tindakan, identifikasi jumlah
nadi dan pernafasan sebelumnya, adanya demam, pemberian obat-
obatan, adanya riwayat aritmia, pernah atau sedang palpitasi atau
aritmia.
4. DOKUMENTASI
4.1. Mendokumentasikan tindakan keperawatan dalam rekam
medic
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATUAN PELAYANAN PSA GARUT

MEMBERIKAN TERAPI OKSIGEN DENGAN MENGGUNAKAN


NASAL CANUL
No. Dokumen No.Revisi: Halaman:
0 1/1
SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin, S.AP


NIP : 197904012010011002
Adalah suatu tindakan memberikan atau memasukan oksigen tambahan dari
luar ke paru-paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat
PENGERTIAN simple-mask. Aliran yang di berikan antara 3 sampail 5 liter/menit, dilakukan
kepada pasien-pasien yang memerlukam konsentrasi oksigen antara 35%
sampai dengan 55%
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan
TUJUAN
dalam memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksemia
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
KEBIJAKAN
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan pelayanan tindakan memberikan
terapi oksigen dengan menggunakan simple-mask
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan Alata
1.1.1. Simple-mask
1.1.2. Sumber O2
1.1.3. Regulator oksigen/flowmeter atau humidifier
1.1.4. Kain kasa/kapas
1.2. Persiapan
Kliendi beri penjelasan tentang tindakan yang akan di lakukan
2. PELAKSANAAN
2.1. Perawat mencuci tangan
2.2. Atur posisi pasien
2.3. Pasang simple-mask
2.4. Hubungkan selang oksigen dengan humidifier
2.5. Atur tali pengikat sungkup penutup rapat area hidung dan mulut
pasien.
2.6. Putar flow meter untuk menentukan tekanan oksigen sesuai
kebutuhan
2.7. Pasang kapas/kasa kering pada area yang tertekan sungkup dan tali
pengikat untuk mencegah iritasi kulit
2.8. Perawat cuci tangan
3. EVALUASI
3.1. Perhatikan respon klien
4. DOKUMENTASI
4.1. Dokumentasikan kegiatan dalam catatan asuhan keperawatan
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATUAN PELAYANAN PSA GARUT

PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen No.Revisi: Halaman:
0 1/2

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
PROSEDUR TETAP Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
4 Agustus 2021

Asep Saepudin, S.AP


NIP : 197904012010011002
Pemberian cairan obat/makanan melalui pembuluh darah vena dalam jumlah
dan waktu tertentu, setelah ada instruksi dari dokter dan persetujuan
PENGERTIAN
kliententang tindakan yang akan di lakukan dengan memperhatikan universal
precaution dan teknik sterilisasi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan
TUJUAN pemasangan infus untuk kebutuhan cairan baik maintenence atau resusitasi,
elektrolit, obat dan nutrsi parenteral
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
KEBIJAKAN 001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan pemasangan infuse.
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan Alata
1.1.1. Standar infuse
1.1.2. Cairan infuse
1.1.3. Infuse set/tranfus set sesuai kebutuhan
1.1.4. IV cath sesuai dengan ukuran yang di butuhkan
1.1.5. Bidai/spalk/kasa gulung (jika diperlukan)
1.1.6. Perlak dan tourniquet
1.1.7. Kasa steril, plester dan gunting
1.1.8. Betadine salep
1.1.9. Bengkok
1.1.10. Sarungan tangan steril
1.1.11. Kapas alcohol dalam tempatnya
1.2. Persiapan
Pasien di beri penjelasan tentang tindakan yang akan di lakukan
(informed consent), dan atur posisi pasien
2. PELAKSANAAN
2.1. Perawat mencuci tangan
2.2. Perawat mengucapkan salam
2.3. Memberitahu tindakan yang akan dilakukan dan pasng sampiran
2.4. Berdo’a bersama dengan kliensebelum memulai tindakan
2.5. Mengisi selang infuse
2.5.1. Membuka infuse set dengan benar
2.5.2. Memasukan infuse set pada cairan infuse mengara keatas
2.5.3. Menggantungkan cairan infuse pada standar infuse
2.5.4. Mengisi selang infuse dengan cairan infuse yang benar
2.5.5. Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahan kan
kesterilan
2.5.6. Cek adanya udara di dalam selang
2.6. Meletakan perlak dan pengalas di bawah bagian yang akan di punksi
2.7. Memilih vena yang benar
2.8. Memasang tourniquiet
2.9. Paka sarung tangan steril
2.10. Desinfeksi vena dengan alcohol (tekhnik sirkuler atau dari atas ke
bawah sekali hapus)
2.11. Buka IV cath dan periksa apakah ada kerusakan
2.12. Menusukan IV cath pada Vena yang telah di pilih 10-30°
2.13. Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen IV Cath, bila
dam aka mandarin sedikit demi sedikit ditarik keluar sambil kateter
di masukan perlahan-lahan
2.14. Tourniqueit di cabut
2.15. Fiksasi IV Cath dengan plester di silang kupu-kupu
2.16. Menyambungkan IV Cath dengan ujung selang infuse
2.17. Pasang plester pada ujung IV Cath tapi tidak menyentuh area
penusukan dan selang infuse untuk di fiksasi
2.18. Tutup tempat insersi dengan kasa kering steril
2.19. Melakukan fiksasi dengan plester secara benar dan mempertahan
kan keamanan IV Cath agar tidak tercabut
2.20. Mengatur tetesan infuse sesuai dengan kebutuhan pasien
2.21. Alat-alat di bersihkan
2.22. Perawat cuci tangan
3. EVALUASI
3.1. Perhatikan kelancaran cairan/ tetesan infuse sesuai dengan
kebutuhan pasien
4. DOKUMENTASI
4.1. Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil
tindakan, reaksi,/respon klienterhadap pemasangan infuse, cairan dan
tetesan yang di berikan, nomor IV Cath , vena yang di pasang,dan
perawat yang melakukan) pada catatan keperawatan
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATUAN PELAYANAN PSA GARUT
MEMBERIKAN OBAT DENGAN (INTRACUTAN, SUBCUTAN,
INTRAVENA, INTRA MUSCULER)
No. Dokumen No.Revisi: Halaman:
0 1-3
SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin, S.AP


NIP : 197904012010011002
Suatu kegiatan memberikan obat tertentu ke dalam jaringan tubuh dengan
menyuntikan (injeksi), secara : intravena, intramuskuler, intracutan,
subkutan, dengan memperlihatkan prinsip-prinsip
1. Prinsip aseptic
PENGERTIAN 2. Membaca etiket obat dengan benar
3. Membaca dosis obat dengan benar
4. Memastikan obat yang di berikan kepada orang yang benar
5. Memberikan obat pada jadwal yang telah ditentukan
Memberikan obat dengan cara yang benar
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan
TUJUAN keperawatan memberikan obat melalui suntikan, untuk memperlancar
tindakan dalam pelayanan keperawatan
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
KEBIJAKAN
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan pelayanan tindakan memberikan
obat parenteral (intracutan, subcutan, intramuskuler, intravena).
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan Alat
1.1.1. Meja atau baki
1.1.2. Obat –obat yang siap di berikan
1.1.3. Bak spuit yang telah di beri alas kassa steril
1.1.4. Sarung tangan
1.1.5. Kapas alcohol
1.1.6. Tourniquet/karet pembendung (intravena)
1.1.7. Alas kerja
1.1.8. Bengkok
1.1.9. Kartu obat/rencana kegiatan harian (RKH) yang ,
mencantumkan secara lengkap; nama pasien, nomor tempat
tidur, jenis dan nama obat, dosisi obat, jadwal pemberian obat
1.2. Persiapan
1.2.1. Kliendi berikan penjelasan tentang tindakan yang akan di
lakukan
2. PELAKSANAAN
2.1. Perawat mencuci tangan
2.2. Memberikan salam dan tersenyum
2.3. Tanyakan nama anak
2.4. Baca etiket obat untuk mencegah kekeliruan (nama obat, dosisi dan
rute pemberian)
2.5. Dekatkan alat-alat
2.6. Perawat membaca basmallah
2.7. Atur posisi kliensesuai kebutuhan
2.8. Gunakan sarung tangan
2.9. Pasang alas kerja
2.9.1. Pemberian Intra Cutan
2.9.1.1. Desinfeksi area yang akan ditusuk, lalu tegangkan
dengan tangan kiri, area yang lajim di gunakan ;
permukaan ventral lengan bawah, area bagian atas
klavikula, punggung dada area scapula, dan permukaan
medial paha
2.9.1.2. Jarum ditusukan dengan lubang jarum menghadap ke
atas dan membentuk sudut 15° sampai 20° dengan
permukaan kulit (jarum yang di gunakan biasanya no
26,27)
2.9.1.3. Masukan obat sampai ke permukaan kulit yang di
suntik mengembung sesuai kebutuhan
2.9.1.4. Tarik jarum dengan cepat, bekas tusukan jarum tidak
boleh di tekan dan di hapus dengan kapas alcohol
2.9.1.5. Buat lingkaran dengan bollpoint diameter 2cm di
sekitar tempat yang menggembung
2.9.1.6. Setelah jangka waktu yang di tentukan, lihat dan catat
reaksi pasien yang terjadi pada area penusukan . hasil nya
segera di laporkan kepada penanggung jawab/ dokter yang
bersangkutan untuk menentukan tindakan selanjutnya.
2.9.2. Pemberian Subkutan
2.9.2.1. desinfeksi area yang akan di tusuk, lalu angkat sedikit
dengan tangan kiri (seperti di cubit). Area tempat
penyuntikan ; abdomen, paha atas, paha sisi lateral, lengan
atas
2.9.2.2. jarum ditusukan dengan lubang jarum menghadap ke
atas dan bentuk sudut 45°-90° dengan permukaan kulit.
2.9.2.3. Tarik plunger spuit untuk mengenai pembuluh darah,
jika tidak ada darah, masukan obat dengan perlahan-lahan
2.9.2.4. Setelah obat masuk semua tarik jarum dengan cepat,
bekas tusukan jarum di tekan dengan kapas alcohol
2.9.3. Pemberian Intravena
2.9.3.1. Pasang tourniquet 15cm di atas area penusukan
2.9.3.2. Pilih pembuluh darah yang akan di tusuk, lokasi
penyuntikan yang lajim antara lain pada lengan ; vena
saphenous. Pada kepala ; vena frontalis vena temporalis
(anak)
2.9.3.3. Desinfeksi area yang akan di tusuk dengan kapas
alcohol tunggu sampai kering dan tegangkan
2.9.3.4. Jarum di tusukan dengan lubang jarum menghadap
keatas pada posisi 30°, tusukan ke dalam pembuluh darah
vena
2.9.3.5. Tarik plunger spuit untuk menentukan mengenai
pembuluh darah, jika ada darah, rendahkan posisi jarum
sejajar dengan kulit, bukalah pembendung, dan masukan
obat dengan perlahan-lahan sampai habis
2.9.3.6. Jika obat di berikan dengan selang infuse
2.9.3.6.1. Cek kepatenan infuse, jika darah tampak keluar
dari selang infuse maka obat bisa di masukan
2.9.3.6.2. Lakukan desinfeksi area karet untuk penyuntikan
2.9.3.6.3. Hentikan tetesan infuse dengan memutar
stopcock ke arah pasien
2.9.3.6.4. Masukan obat perlahan-lahan
2.9.3.6.5. Setelah obat masuk semua, bekas tusukan
jarum di tekan beberapa saat dengan kapas alcohol
2.9.3.7. Setelah obat masuk semua, tarik jarum agak cepat,
dengan sudut jarum yang sama ketika jarum di masukan,
bekas tusukan jarum di tekan beberapa saat dengan kapas
alcohol
2.9.4. Pemberian Intra Muskuler
2.9.4.1. Tentukan area yang akan di suntik, yaitu area
muskulus deltoid, dorso gluteal, ventro gluteal dan vastus
lateralis (1/3 SIAS) iliaka psoas mayor, 1/3 muskulus
femoralis bagian luar), pastikan niddle pada spuit adalah
obat baru
2.9.4.2. Desinfeksi area yang akan di tusuk dengan kapas
alcohol
2.9.4.3. Tusukan jarum tegak lurus dengan posisi 90°
2.9.4.4. Tarik pluger spuit untuk menentukan mengenai otot,
jika ada dara tarik sedikit, tarik pluger, jika tidak terdapat
darah, masukan obat dengan perlahan
2.9.4.5. Setelah obat masuk semua, tarik jarum dengan cepat,
bekas tusukan jarum di tekan dengan kapas alcohol
2.9.4.6. Perhatikan reaksi obat
2.9.4.7. Perawat membaca hamdallah, beri senyman dan salam
2.9.4.8. Alat-alat di rapikan
2.9.4.9. Perawat mencuci tangan
3. EVALUASI
Catat reaksi kliensetelah di berikan obat, tanda-tanda vitak dan reaksi
alergi
4. DOKUMENTASI
Dokumentasikan obat yang masuk dalam catatan asuhan keperawatan

UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATUAN PELAYANAN PSA GARUT


MEMASANG NASO GASTRIK TUBE (NGT)
No. Dokumen No.Revisi: Halaman:
0 1/2

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin, S.AP


NIP : 197904012010011002
Suatu tindakan keperawatan memasukan selang atau NGT melalui hidung
PENGERTIAN sampai kelambung, ada instruksi dari dokter perlunya pemasangan NGT dan
harus ada persetujuan tertulis dari kliententang tindakan tersebut
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan
TUJUAN
pemasangan selang NGT
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
KEBIJAKAN 001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
Sosial Anak Garut/ pemasangan selang NGT
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan Alat
1.1.1. Pipa lambung NGT ukuran 12-18 untuk dewasa
1.1.2. Pelumas yang larut dalam air
1.1.3. Stetoscope
1.1.4. Spuit 20 cc – 50 cc
1.1.5. Kantung penampung cairan lambung
1.1.6. Sarung tangan bersih
1.1.7. Perlak dan alas perlak/ pengalas
1.1.8. Tissue/kassa
1.1.9. Plester gunting
1.1.10. Air dalam gelas/cangkir/mangkuk
1.1.11. Baki tindakan
1.2. Persiapan
1.2.1. Pasien di beri penjelasan tentang tindakan yang akan di
lakukan
1.2.2. Mengatur posisi lansia, terlentang ataupun duduk
1.3. Persiapan Lingkungan
1.3.1. Skherm di sekiter di tutup, bed plang di tempat tidur kliendi
buka agar memudahkan perawat melakukan tindakan .
2. PELAKSANAAN
2.1. Perawat mencuci tangan
2.2. Perawat memakai sarung tangan
2.3. Alat-alat didekatkan pada lansia
2.4. Memasang perlak dan alasnya di dada lansia
2.5. Dekatkan bengkok dan tissue di dekat lansia
2.6. Siapkan plester/ perekat untuk fiksasi
2.7. Menentukan panjang selang NGT yang masuk kedalam lambung
dengan cara mengukur proceus xypodeous ke hidung dan dari
hidung ke telinga kemudian beri tanda.
2.8. Member pelumas di ujung selang secukupnya 7,5-10cm
2.9. Menutup pangkal NGT dengan cara di tekuk dan di klem
2.10. Mengucapakan basmallah
2.11. Memasukan NGT pelan-pelan ke dalam lambung ke dalam lubang
hidung hingga mencapai batas yang di beri tanda, atur posisi
kliendan posisi kepala fleksi sampai terlihat klienmenelan
selang/selang masuk ke saluran eshopagus, kemudian ekstensikan
agar selang benar-benar masuk ke dalam, dan mencegah masuk ke
saluran nafas lalu fleksi kembali sesuai anatomi mulut , faring dan
eshofagus. Bagi kliensadar, ajukan untuk menelan selang NGT
perlahan-lahan bisa juga sambil meminum air sedikit-sedikit
2.12. Lakukan fiksasi sementara
2.13. Pastikan NGT masuk kedalam lambung dengan cara:
2.13.1. Memasukan udara ke dalam spuit dengan selang NGT , jika
terdengar suara “blub” (melalui stetoskop pada daerah lambung)
menunjukan posisi NGT tepat ada di dalam lambung
2.13.2. Melihat/ meretensi adanya cairan yang keluar dari selang
NGT dari lambung
2.14. Fiksasi selang NGT di ujung hidung dan pipa
2.15. Tutup pipa lambung NGT dengan melipat selang NGT pada selang
NGT dengan spuit
2.16. Beri label tanggaal jam dan pemasangan NGT
2.17. Bedplang di pasang kembali
2.18. Perawat melakukan terminasi bahwa prosedur tindakan telah selesai
2.19. Perawat mengucapkan alahamdulillah
2.20. Perawat merapihkan alat-alat dan membuang sampah sesuai
jenisnya
2.21. Perawat mencuci tangan
3. EVALUASI
3.1. Perhatikan repon klien ada nya reflex muntah terus menerus Kaji
karakteristik cairan lambung (warna dan jumlah)
4. DOKUMENTASI
4.1. Dokumentasikan kegiatan dalam catatan asuhan keperawatan
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATUAN PELAYANAN PSA GARUT
MENYIAPKAN OBAT INJEKSI DARI AMPUL DAN VIAL
No. Dokumen No.Revisi: Halaman:
0 1-3

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin S.AP


NIP : 197904012010011002
Suatu kegiatan menyiapkan obat suntikan (injeksi) dari ampul atau
PENGERTIAN vial,secara aman dan benar,dilakukan oleh perawat,diberikan pada klienyang
mendapat program pengobatan melalui suntikan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tindakan keperawatan dalam
TUJUAN menyiapkan obat suntikan,untuk memperlancar tindakan dalam pelayanan
keparawatan
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
KEBIJAKAN Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan pelayanan tindakan keparawatan
menyiapkan obat injeksi dari ampul dan vial

PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan Alat
1.1.1. Meja atau baki
1.1.2. Obat-obat yang akan diberikan dalam tempatnya
1.1.3. Bak spuit yang telah diberi alas atau kassa steril
1.1.4. Cairan pelarut (aquabidest) atau normal saline
1.1.5. Spuit dissposible sesuai kebutuhan
1.1.6. Neddle sesuai kebutuhan
1.1.7. Kapas alcohol
1.1.8. Kikir ampul dan kassa 1 lembar
1.1.9. Label untuk etiket obat,bengkok
1.1.10. Kartu obat / Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang
mencantumkan secara lengjap;nama anak;nomor tempat
tidur;jenis dan nama obat,dosis obat,jadwal pemberian
obat
1.2. Persiapan
1.2.1. Kliendiberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
1.3. Persiapan Lingkungan
1.3.1. Dilakukan di ruangan tindakan atau didepan lansia
2. PELAKSANAAN
2.1. Perawat cuci tangan
2.2. Baca etiket obat untuk menvegah kekeliruan
2.3. Perawat membaca Basmallah
2.4. Siapkan obat injeksi dari
2.4.1. Obat ampul
2.4.1.1. Gerakan ampul secara memutar agar obat
seluruhnya berada pada bagian bawah
2.4.1.2. Patahkan leher ampul kearah menjauhi perawat
dan orang lain dengan cara : pegang bagian atas
ampul dengan kain kassa untuk melindungi
tangan perawat,pegang bagian bawah ampul oleh
tangan uang lain,lalu tarik kedua bagian ampul
tersebut kearah berlawanan,gunakan kikir ampul
jika proses pematahan terasa sulit
2.4.1.3. Masukan jarum spuit,aspirasi larutan/obat yang
ada sesuai kebutuhan
2.4.1.4. Keluarkan sisa udara yang ada dalam spuit
2.4.1.5. Campurkan dengan cairan pelarut(jika
diperlukan)
2.4.1.6. Beri label pada spuit yang telah diisi
obat,meliputi;nama pasien,nama obat,dan kamar
perawatan
2.4.1.7. Buang ampul bekas ke tempat khusus yang
telah disediakan
2.4.2. Obat vial
2.4.2.1. Buka kap plastic
2.4.2.2. Desinfeksi tutup karet dengan kapas alcohol
2.4.2.3. Masukan jarum spuit berisi sejumlah
aquabidest atau normal saline sesuai
kebutuhan,kemudian tarik udara dalam vial
sejumlah aquabidest
2.4.2.4. Kocok-kocok vial sampai dengan homogeny
dengan tutup karet di tahan oleh kapas alcohol
2.4.2.5. Masukan jarum spuit berisi udara kedalam vial
sejumlah obat yang akan di ambil, aspirasi obat
sesuai kebutuhan, dengan rumus pengoplosan
sebagai berikut :
D
xV =A
H
Keterangan :
D = Dosis
H = Sediaan
V = Pelarut
A = Jumlah sedianan dalam ml
Contoh :
Pasien meperoleh dosis obat 400 mg (D)
Obat yang tersedia 1000 mg (H)
Obat di oplos sebanyak 5ml ()
Jadi :
400
x 5 ml = 2 ml
1000 mg
2.4.2.6. Keluarkan sisa udara di dalam spuit
2.4.2.7. Ganti niddle spuit (untuk pemberian intravena
langsung)
2.4.2.8. Campurkan dengan cairan pelarut (jika di
perlukan)
2.4.2.9. Beri label pada spuit yang telah di isi obat,
meliputi ; nama anak, nama obat, ruang rawat
2.4.2.10. Buang vial di niddle beka s ketempat khusus
yang telah di sediakan
2.5. Perawat membaca hamdalah
2.6. Alat-alat dirapikan dan dibereskan ketempat semula
2.7. Perawat cuci tangan kemudian dilanjutkan dengan tindakan
pemberian obat parenteral kepada pasien yang telah ditentukan
sebelumnya
3. EVALUASI
3.1. Respon kliensetelah diberikan di berikan obat
3.2. Tanda-tanda vital
3.3. Reaksi alergi

4. DOKUMENTASI
4.1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan : jenis obat, jam
pemberian, cara pemberian, dan dosis obat dalam catatan
keperawatan
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATUAN PELAYANAN PSA GARUT
MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 ½

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin, S.AP


NIP : 197904012010011002
Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan tangan dilakukan setiap kali
akan melakukan prosedur / tindakan maupun setelah melakukan prosedur /
PENGERTIAN
tindakan tertentu, misalnya setelah buang air, sebelum makan, sebelum
masuk tempat tertentu dan setiap saat bila tangan terkontaminasi.
1. Melindungi Dokter / Perawat
2. Mencegah terjadinya infeksi silang
3. Mencegah terjadinya penyebaran mikroorganisme antar klien
4. Bila jelas terlihat kotor dan terkontaminasi oleh bahan yang
mengandung protein, tangan harus dicuci dengan sabun dan air
mengalir
TUJUAN 5. Bila tangan TIDAK terlihat jelas kotor dan terkontaminasi,dapat
digunakan antiseptic berbasis alcohol untuk dekontaminasi tangan
rutin
6. Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan
7. Mencuci tangan dilakukan segera,sebelum,diantara dan setelah
tindakan
8.
KEBIJAKAN Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
Sosial Anak Garut/ Mencuci tangan dengan sabun dan air mengaalir
1. PERSIAPAN
1.1 Persiapan alat
1.1.1 Tempat cuci tangan yang mudah dijangkau
1.1.2 Air mengalir
1.1.3 Sabun anti mikroba
1.1.4 Tissue/lap bersih
2. PELAKSANAAN
2.1 Gunakan bak dengan air mengalir,sabun biasa atau
antimikroba,handuk pengering atau tissue
2.2 Buka arloji,cincin,gelang dan lengan baju jika panjang
2.3 Perhatikan kuku agar tetap pendek
2.4 Berdiri didepan bak tempat kran air,jaga tangan dan seragam
tidak menempel ke bak
2.5 Alirkan air,atur aliran dan hindari percikan air kebaju
2.6 Lakukan cuci tangan dengan 7 langkah
2.6.1 Basahi tangan dan lengan bawah dibawah air mengalir
dengan posisi lebih rendah dari siku,gunakan sabun
sedikit(2-4 ml)
2.6.2 Gosokan kedua telapak tangan satu dengan yang lain
dengan merata
2.6.3 Gosok telapak tangan kiri diatas punggung tangan kanan
PROSEDUR dan sebaliknya
2.6.4 Gosok kedua telapak tangan dengan jari tangan terbuka
disalah satu telapak tangan dan pada sela-sela jari tangan
tang terbuka memasukan jari tangan ketelapak tangan
lainnya
2.6.5 Letakan jari tangan yang paling ujung ketelapak tangan
lainnyadengan jari agak ditekuk
2.6.6 Gosokan ibu jari kanan secara melingkar didalam telapak
tangan kiri yang berada dalam posisi mengeoal dan
sebaliknya
2.6.7 Gosokan ibu jari tangan kiri secara melingkar,lalu
kedepan dan kebelakang pada telapak tangan kanan dan
sebaliknya
2.7 Bilas tangan dengan air mengalir,tetap lebih rendah dari
siku,jangan menyentuh bak cuci tangan
2.8 Keringkan tangan dari jari ke pergelangan lalu lengan bawah
2.9 Keringkan dengan handuk kertas/tissue lsngsung dibuang,bila
menggunakan lap kain jaga betul kering dasn bersih
2.10 Matikan air tanpa menyentuh keran
3. EVALUASI
3.1 Observasi apakan tangan sudah bersih dan tidak ada luka akibat
cuci tangan.
UNIT TERKAIT RUANG PERAWATAN SATUAN PELAYANAN PSA GARUT
MENGUKUR TEKANAN DARAH
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/2

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin. S.AP


NIP : 197904012010011002
Suatu kegiatan mengukur tekanan darah melaluidinding arteri pasien dengan
kriteria normal,dilakukan oleh perawat dan dilakukan pada klien yang
PENGERTIAN
memerlukan observasi tanda-tanda vital tekanan darah untuk mengetahui
keadaan umum
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tindakan keperawatan
TUJUAN mengukur tekanan darah untuk memperlancar tindakan dan pelayanan
keperawatan
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
KEBIJAKAN
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan pelayanan tindakan
keperawatan mengukur tekanan darah
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan alat
1.1.1 Stetoscope
1.1.2 Spignomanometer dengan manometer air raksa/aneroid
1.1.3 Manset sesuai dengan besarnya lengan
1.1.4 Catatan kererawatan
1.2 Persiapan
1.2.1 Memberitahukan klien tentang prosedur yang akan dilakukan
1.2.2. Mengatur posisi klien,disesuaikan dengan tempat pengukuran
1.2.3. Memilih tempat dan manset yang tepat
2. PELAKSANAAN
2.1. Perawat mencuci tangan
2.2. Mengucapkan basmallah
2.3. Memposisikan lengan sejajar jantung
2.4. Membuka pakaian dari lengan
2.5. Metode auskultasi
2.5.1. Memasang manset diatas lengan,posisi manometer setinggi mata
2.5.2. Meraba arteri brakialis,memompa manset sampai 30mmhg diatas
dimana denyutan menghilang
2.5.3. Mengempiskan manset,tunggu selama 30 detik
2.5.4. Memakai earpieces dan meletakkan diafragma stetoskop diatas
arteri
2.5.5. Memompa manset sampai 30mmhg diatas sistolik
2.5.6. Mengempiskan manset dengan kecepatan 2-3mmHg/detik
2.5.7. Mengempiskan manset dengan cepsat setelah mendapatkan
pengukuran
2.6 . Metode Palpasi
2.6.1. Memasang manset
2.6.2. Meraba arteri brakialis/radialis,memompa manset sampai
30mmhg/detik
2.6.3. Mengempiskan manset dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik
2.6.4. Mengempiskan manset dengan cepat setelah mendapatkan hasil
pengukuran
2.7. Mengucapkan hamdallah
2.8. Membereskan alat-alat
2.9. Mencuci tangan
3. EVALUASI
3.1. Kaji respon klien setelah dilakukan tindakan
4. DOKUMENTASI
4.1. Dokumentasikan tindakan dan hasil pengukuran dalam catatan
keperawatan
UNIT TERKAIT RUANG PERAWATAN SATUAN PELAYANAN PSA GARUT
MENGUKUR SUHU TUBUH
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/2

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin. S.AP


NIP : 197904012010011002
Suatu kegiatan mengukur suhu tubuh pasien dengan menggunakan thermometer
PENGERTIAN
pada daerah axilla,dilakukan oleh perawat
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan
TUJUAN
keperawatan mengukur suhu badan pasien pada daerah axilla
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
KEBIJAKAN
001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan pelayanan tindakan keperawatan
mengukur suhu tubuh
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan alat dan bahan
1.1.1. Thermometer axilla (air raksa atau elektrik)
1.1.2. Kassa alcohol
1.1.3. Bengkok
1.1.4. Tissue 2 lembar atau washlap
1.1.5. Tiga buah botol,masing-masing berisi larutan sabun,larutan
desinfektan,larutan air biasa (untuk thermometer air raksa)
1.1.6. Jam tangan yang mempunyai jarum petunjuk detik
1.1.7. Catatan suhu nadi

1.2. Persiapan
1.2.1. Menginformasikan kepada pasien atau keluarga tentang tujuan
dan prosedur yang akan dilakukan
1.2.2. Mengatur posisi

2. PELAKSANAAN
2.1 Perawat cuci tangan
2.2 Mengucapkan basmallah
2.3 Menyiapkan thermometer dan memperhatikan kesiapannya
2.4 Mengeringkan ketiak dengan tissue atau washlap
2.4.1. Untuk thermometer elektrik
2.4.1.1. Pastikan thermometer elektrik dapat berfungsi dengan baik
2.4.1.2. Tekan “ON” thermometer menunjukan angka tanda “L0°C”
2.4.1.3. Memasangkan reservoir thermometer,jepitkan ditengah
ketiak,lengan dilipat sampai tanda alarm berbunyi
2.4.1.4. Mengangkat thermometer,menbaca dan mencatat hasinya
2.4.1.5. Tekan “ON/OFF” untuk mematikan thermometer
2.2.1.6. Bersuhkan dengan kapas alcohol
2.4.2. Untuk thermometer air raksa
2.4.2.1. Pastikn suhu thermometer dibawah 35,6°C
2.4.2.2. Memasang reservoir thermometer,jepitkan ditengan ketiak,lengan
dilipat selama 5 menit
2.4.2.3. Mengangkat thermometer,membaca dan mencatat hasilnya
2.4.2.4. Masukkan thermometer kedalam botol berisi cairan sabun 1
menit,kemudian masukan ke dalam cairan desinfektan (klorin 0,5%) selama
1 menit,selanjutnya bersihkan dengan air bersih,keringka dengan tissue
2.4.2.5. Thermometer air raksa diturunkan kembali sampai dibawah 35,6°C
2.4.2.6. Mengucapkan hamdallah
2.4.2.7. Pasien dirapihkan kembali
2.4.2.8. Membersihkan alat
2.4.2.9. Perawat mencuci tangan

3. EVALUASI
3.1. Kaji respon klien setelah dilakukan tindakan,adanya demam,pemberian
obat-obatan

4. DOKUMENTASI
4.1. Dokumentasikan hasil pengukuran oada rekam medik
UNIT TERKAIT RUANG PERAWATAN SATUAN PELAYANAN PSA GARUT
MEMBERIKAN OBAT ORAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/2

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin. S.AP


NIP : 197904012010011002
Suatu kegiatan menyiapkan dan memberikan obat untuk pasien melalui mulut dan
PENGERTIAN
selanjutnya ditelan,dalam bentuk obat cair,tablet,puyer,capsul,dan kaplet
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tindakan keperawatan dalam
TUJUAN
memberikan obat oral,untuk memperlancar tindakan dalam pelayanan keperawatan
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
KEBIJAKAN
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan pelayanan tindakan keperawatan
memberikan obat oral
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan alat
1.1.1. Meja atau baki
1.1.2. Obat-obat yang akan diberikan dalam tempatnya
1.1.3. Amalgam + martil (jika Klien ada kesulitan menelan,hancurkan
obat dan tambahkan sedikit air)
1.1.4. Lap kerja atau tissue bila mungkin disediakan
1.1.5. Air minum dalam tempatnya,Bengkok
1.1.6. Kartu obat / Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang
mencantumkan secara lengkap.nama pasien,nomor tempat
tidur,jenis dan nama obat,dosis obat,jadwal pemberian obat
1.2. Persiapan pasien
1.2.1. Pasien diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
1.2.2. Kaji kemampuan klien dalam menelan obat
1.3. Persiapan Lingkungan
1.3.1. Siapkan lingkungan sekitar agar privasi pasien terjaga
2. PELAKSANAAN
2.1. Perawt cuci tangan
2.2. Memberikan salam dan senyum
2.3. Tanyakan nama klien
2.4. Baca etiket obat untuk mencegah kekeliruan (nama obat,dosis,dan ryte
pemberian)
2.5. Perawat membaca basmallah
2.6. Atur posisi pasien
2.7. Dekatkan obat dengan klien,diberikan langsung kepada klien dan
tunggu sampai obat ditelan habis,bila perlu bantu pasien
2.8. Perhatikan reaksi pasien
2.9. Perawat menbaca hamdallah,memberikan salam dan tersenyum
2.10. Alat-alat dirapikan dan dibereskan ketempat semula
2.11. Perawat cuci tangan
3. EVALUASI
3.1. Catat respon klien setelah diberikan therapy
3.2. Laporkan segera pada penanggung jawab ruangan / dokter yang
merawat jika terdapat reaksi/efek samping
4. DOKUMENTASI
4.1. Dokumentasikan kegiatan dalam catatan asuhan keperawatan dan kartu
obat

UNIT TERKAIT RUANG PERAWATAN SATUAN PELAYANAN PSA GARUT


MENGUKUR SUHU TUBUH
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/2

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin. S.AP


NIP : 197904012010011002
Suatu kegiatan mengukur suhu tubuh pasien dengan menggunakan thermometer
PENGERTIAN
pada daerah axilla,dilakukan oleh perawat
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan
TUJUAN
keperawatan mengukur suhu badan pasien pada daerah axilla
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
KEBIJAKAN
001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan pelayanan tindakan keperawatan
mengukur suhu tubuh
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan alat dan bahan
1.1.1. Thermometer axilla (air raksa atau elektrik)
1.1.2. Kassa alcohol
1.1.3. Bengkok
1.1.4. Tissue 2 lembar atau washlap
1.1.5. Tiga buah botol,masing-masing berisi larutan sabun,larutan
desinfektan,larutan air biasa (untuk thermometer air raksa)
1.1.6. Jam tangan yang mempunyai jarum petunjuk detik
1.1.7. Catatan suhu nadi

1.2. Persiapan
1.2.1. Menginformasikan kepada pasien atau keluarga tentang tujuan
dan prosedur yang akan dilakukan
1.2.2. Mengatur posisi

2. PELAKSANAAN
2.1 Perawat cuci tangan
2.2 Mengucapkan basmallah
2.3 Menyiapkan thermometer dan memperhatikan kesiapannya
2.4 Mengeringkan ketiak dengan tissue atau washlap
2.4.1. Untuk thermometer elektrik
2.4.1.1. Pastikan thermometer elektrik dapat berfungsi dengan baik
2.4.1.2. Tekan “ON” thermometer menunjukan angka tanda “L0°C”
2.4.1.3. Memasangkan reservoir thermometer,jepitkan ditengah
ketiak,lengan dilipat sampai tanda alarm berbunyi
2.4.1.4. Mengangkat thermometer,menbaca dan mencatat hasinya
2.4.1.5. Tekan “ON/OFF” untuk mematikan thermometer
2.2.1.6. Bersuhkan dengan kapas alcohol
2.4.2. Untuk thermometer air raksa
2.4.2.1. Pastikn suhu thermometer dibawah 35,6°C
2.4.2.2. Memasang reservoir thermometer,jepitkan ditengan ketiak,lengan
dilipat selama 5 menit
2.4.2.3. Mengangkat thermometer,membaca dan mencatat hasilnya
2.4.2.4. Masukkan thermometer kedalam botol berisi cairan sabun 1
menit,kemudian masukan ke dalam cairan desinfektan (klorin 0,5%) selama
1 menit,selanjutnya bersihkan dengan air bersih,keringka dengan tissue
2.4.2.5. Thermometer air raksa diturunkan kembali sampai dibawah 35,6°C
2.4.2.6. Mengucapkan hamdallah
2.4.2.7. Pasien dirapihkan kembali
2.4.2.8. Membersihkan alat
2.4.2.9. Perawat mencuci tangan

3. EVALUASI
3.1. Kaji respon klien setelah dilakukan tindakan,adanya demam,pemberian
obat-obatan

4. DOKUMENTASI
4.1. Dokumentasikan hasil pengukuran oada rekam medik
UNIT TERKAIT RUANG PERAWATAN SATUAN PELAYANAN PSA GARUT
MEMBERIKAN OBAT MELALUI NEBULIZER
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/2

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin. S.AP


NIP : 197904012010011002
Suatu kegiatan memasukan obat – obatan inhaler kedalam saluran pernafasan
dengan alat nebulaizer, diberikan pada pasien yang mendapat program pengobatan
PENGERTIAN
melalui saluran pernafasan, yang mengalami, batuk dengan secret yang kental,
penyempitan daerah bronchus.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah tindakan keperawatan dalam
TUJUAN memberikan obat – obat dengan alat nebulaizer, untuk memperlancar tindakan
dalam pelayanan keperawatan.
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
KEBIJAKAN
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan peleyanan tindakan keperawatan
memberikan obat melalui nebulaizer.
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan alat
1.1.1. Meja atau Baki
1.1.2. Alat nebulaizer lengkap, siap pakai
1.1.3. Obat – obat inhaleryang akan diberikan dalam tempatnya
1.1.4. NaCl 0,9 %
1.1.5. Sputum pot yang berisi cairan desinfektan
1.1.6. Bak spuit berisi ; kassa / tissue
1.1.7. Kabel terminal listrik (jika diperlukan)
1.1.8. Alas kerja
1.1.9. Bengkok
1.1.10. Kartu obat / Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang
mencantumkan secara lengkap ; nama pasien, nomor tempat
tidur, jenis dan nama obat, dosis obat, jadwal pemberian obat
1.2. Persiapan
Klien diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan

1.3. Persiapan Lingkungan


Siapkan lingkungan agar privasi pasien terjaga
2. PELAKSANAAN
2.1. Perawat cuci tangan
2.2. Memberikan Salam dan tersenyum
2.3. Tanyakan nama pasien
2.4. Baca etiket obat untuk mencegah kekeliruan (nama obat,
dosis dan rute pemberian)
2.5. Dekatkan alat – alat
2.6. Perawat membaca basmalah
2.7. Isi mangkok dalam alat nebulaizer dengan NaCl 0,9 % dan
dan obat sesuai program therapy
2.8. Sambungkan alat nebulaizer ke pusat listrik
2.9. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
2.10. Pasang alat kerja
2.11. Hidupkan mesin,atur waktu pemakaian,tekanan uap,dan volumenya
(disesuaikan dengan jenis mesin)
2.12. Pasang masker / mouth pace pada pasien tunggu sampai selesai
2.13. Buka masker / mouth pace,keringkan area wajah pasien dengan
kassa/tissue (jika basah oleh uap)
2.14. Bantu klien mengeluarkan soutum dengan teknik batuk efektif
2.15. Kaji reaksi klien
2.16. Perawat menbaca hamdallah,memberikan salam dan tersenyum
2.17. Alat-alat dirapikan dan dibereskan ketempat semula,bersihkan alat
nebulaizer,rendam masker/,outh pace dengan cairan desinfektan

3. EVALUASI
3.1. Catat respon klien setelah dilakukan tindakan
3.2. Laporkan segera pada penanggung jawab ruangan / dokter yang
merawat jika terdapat reaksi / efek samping

4. DOKUMENTASI
Dokumentasikan kegiatan dalam catatan asuhan keperawatan dan kartu
obat.

UNIT TERKAIT RUANG PERAWATAN SATUAN PELAYANAN PSA GARUT


TINDAKAN DAN PEMERIKSAAN HECTING
No. Dokumen No. Dokumen Halaman :
1/1

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin. S.AP


NIP : 197904012010011002
Suatu kegiatan menyiapkan/melakukan hecting/jahitan pada luka yang sesuai
PENGERTIAN
dengan program therapy. Dilakukan pada klien yang mengalami luka terbuka.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam menyiapkan/melaksanakan
TUJUAN
tindakan hecting pada luka, mencegah terjadinya infeksi.
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
KEBIJAKAN 001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan pelayanan tindakan hecting
PROSEDUR A. PERSIAPAN
1. Peralatan Steril
a. Pincent anatomis
b. Pincent chirurgis
c. Barang dan jarum sesuai kebutuhan
d. Kassa steril
e. Kapas lidi steril
f. Koam kecil berisi bethadine dan nael
g. Gunting jaringan (gunting tajam – tajam)
h. Needle holder
i. Spuit
j. Duk bolong
k. Obat anatesi (pehacain/lidocain)
l. Sarung tangan (handscoon)
2. Peralatan tidak steril
a. Bengkok
b. Gunting verban
c. Plester
d. Perlak dan alas perlak
3. Persiapan klien
Klien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
B. PELAKSANAAN
1. Petugas mencuci tangan
2. Posisi klien diatur sesuai lokasi luka yang di butuhkan hecting
3. Pasang perlak dan alas perlak dibagian bawah luka bila mungkin
4. Petugas memakai sarung tangan
5. Luka dibersihkan dengan menggunakan pinset dan kassa desinfeksi
dari arah dalam ke arah luar di ulang sampai bersih
6. Kassa kotor dibuang pada tempatnya
7. Pinset yang sudah tidak steril diletakan di bengkok
8. Pasang dok bolong
9. Petugas melakukan anatesi local sesuai kebutuhan
10. Hecting luka dengan jarum dan benang sesuai ukuran/ kebutuhan
11. Desinfektin luka jahitan
12. Luka yang telah dijahit, tutup dengan kassa steril dan plester
13. Sesudah selesai, klien dan alat – alat dirapihkan
14. Catat tindakan yang telah dilakukan dan lihat respon pasien pada
status rawat jalan
15. Petugas mencuci tangan

UNIT TERKAIT RUANG PERAWATAN SATUAN PELAYANAN PSA GARUT


MEMAKAI MASKER PENUTUP MULUT DAN HIDUNG
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin, S.AP


NIP : 197904012010011002
Adalah menggunakan alat pelindung mulut dan hidung yang dianjurkan bagi
petugas kesehatan yang melakukan prosedur tertentu yang memungkinkan
PENGERTIAN terjadinya droplet klien kepada petugas atau sebaliknya,dilakukan di semua unit
yang memungkinkan terjadinya droplet klien kepada petugas atau sebaliknya
TUJUAN Mencegah transmisi pathogen melalui saluran pernafasan
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
KEBIJAKAN
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan pelayanan tindakan memakai masker
penutup mulut dan hidung
PROSEDUR 1. PERSEDIAAN
1.1. Persediaan alat
1.2. Masker

2. PELAKSANAAN
2.1. Cuci tangan
2.2. Ambil masker dan pasangkan masker menutupi mulut dan
hidung,kencangkan tali bagian atas dipuncak kepala dan tali bagian bawah
dibagian bawah kepala.Atur sesuai keutuhan
2.3. Setelah tindakan selasai masker dibuang pada tempatnya

3. EVALUASI
8.1 Apakah masker sudah terpasang dengan baik dan benar
UNIT TERKAIT RUANG PERAWATAN SATUAN PELAYANAN PSA GARUT

PENGIRIMAN RUJUKAN
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
SATUAN 0 1/1
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Agustus 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin. S.AP


NIP : 197904012010011002
Pengiriman rujukan merupakan klien dirawat di Satpel PSA Garut atas
PENGERTIAN pertimbangan dokter atau perawat yang memerlukan pelayanan di rumah sakit baik
untuk diagnostik penunjang atau therapy.
Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah sakit tujuan
TUJUAN
dengan cepat dana man.
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
KEBIJAKAN 001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan pelayanan pengiriman rujukan.
A. PERSIAPAN
1. Peralatan
a. Mobil ambulance
b. Emergency kit
2. Persiapan Klien
Klien di siapkan untuk di rujuk ke rumah sakit dalam kondisi yang
memungkinkan
B. PELAKSANAAN
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas (dokter/ perawat) di perawatan khusus Satpel PSA Garut
menyatakan pasien perlu di rujuk
3. Petugas menjelaskan dan meminta persetujuan kepada kepala Satpel
PROSEDUR PSA Garut untuk di rujuk
4. Kepala Satpel PSA Garut menyetujui bahwa klien akan di rujuk
5. Petugas membuat surat rujukan
6. Petugas mempersiapkan kesiapan klien dan petugas yang lain segera
menghubungi sopir ambulance
7. Sopir menyiapkan ambulance (jika sudah siap sopir segera
menghubungi petugas bahwa ambulance sudah siap)
8. Petugas (dokter / perawat) mendampingi dan mengantarkan klien ke
tempat tujuan dengan ambulance.
9. Setelah selesai mengantarkan dan kembali ke Satpel PSA Garut ,
petugas menulis laporan pada buku kegiatan
10. Petugas mencuci tangan

PENGAMBILAN SAMPEL SWAB


No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/2

SATUAN
PELAYANAN PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
9 September 2021

PROSEDUR TETAP

Asep Saepudin. S.AP


NIP : 197904012010011002
Adalah mengambil sampel lendir dengan cara di usap pada bagian faring atau laring
PENGERTIAN pada klien untuk pemeriksaan Covid – 19 yang di lakukan oleh petugas kesehatan di
lingkungan Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Garut.
Untuk mendeteksi apakah anak yang ada di Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial
TUJUAN
Anak Garut terkonfirmasi Postif Covid – 19 atau tidak.
Surat keputusan kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT No:
KEBIJAKAN 001/KPG.01.01/PSA-GRT Tentang Tugas Pokok Pelayanan Perlindungan
Sosial Anak Garut/ pemberlakuan kebijakan pelayanan pengiriman rujukan.
PROSEDUR A. PERSIAPAN
1. Peralatan
a. Alat Rapid Test antigen/ PTM
b. Hazmat / Goun/ Apron
c. Face Shield
d. Kacamata google
e. Hand sanitizer
f. Masker N- 95
g. Sepatu boot
h. handscoon
2. Persiapan Klien
Klien di siapkan untuk rileks agar mudah memasukan alat swab ke
hidung atau ke mulut klien. Dan mempermudah petugas untuk
mengusap lendir yang ada di faring laring dan rongga mulut.
B. PELAKSANAAN
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memakai masker N-95
3. Petugas memakai Hazmat atau goun
4. Petugas memakai google/ face shield
5. Petugas memakai sepatu boot
6. Petugas memakai handscoon
7. Petugas (dokter/ perawat) di Satpel PSA Garut menyiapkan klien yang
akan di swab.
8. Petugas menjelaskan dan meminta persetujuan kepada kepala Satpel PSA
Garut untuk melakukan swab.
9. Kepala Satpel PSA Garut menyetujui bahwa klien akan di swab.
10. Memberi identitas pada alat yang akan di pakai klien.
11. Petugas mulai memasukan alat swab ke hidung atau mulut klien.
12. Petugas memutarkan alat swab yang telah mengenai faring, laring atau
mulut.
13. Petugas memasukan lendir ke tabung yang telah di sediakan di dalam alat
swab.
14. Petugas menggunting alat yang di masukan ke dalam cairan antigen.
15. Petugas menutup rapat dengan pipet agar mudah untuk di teteskan.
16. Petugas meneteskan cairan yang telah tercampur antara lendir dan cairan
dari alat ke alat rapid antigen.
17. Tunggu 10- 15 menit hingga ada garis yang tampak.
18. Petugas memberi tahu hasil.
19. Petugas mencuci tangan.
20. Dokumentasi hasil swab.

UNIT TERKAIT LAB PUSKESMAS CISURUPAN, LABKESDA GARUT.


123

Anda mungkin juga menyukai