Keluarga sebagai kelompok sosial yang terdiri dari sejumlah individu yang
suatu ikatan, setelah itu baru menuntut haknya. Keluarga biasanya terdiri dari
ayah, ibu, anak, cucu dan berkembang menjadi ikatan yang lebih luas lainnya
Objek penelitian kali ini memiliki anggota keluarga yang utuh, artinya
keluarga yang masih ada ayah dan ibu. Julung Gandhik Ediasmoro lahir pada
seni, Julung Gandhik lahir dari pasangan suami istri yang bernama Adjen
November 1959. Sedangkan ibunya yang bernama Sri Agus Budiarti itu
Ediasmoro dari kecil sampai sekarang ini hingga Julung Gandhik mempunyai
banyak sekali prestasi yang sudah diperolehnya. Sri Agus Budiarti ini lahir
pada 17 Agustus 1960. Adjen Soesworo dan Sri Agus Budiarti ini menikah
diberikan kepada anak-anaknya. Begitu juga dengan kedua orang tua dari
baik. Nama Julung Gandhik Ediasmoro terdiri dari empat untaian kata,
kata wayah yang artinya waktu misal waktu siang, sore dan malam. Kata
Gandhik berarti batu, karena dahulu didaerah dekat rumah Julung Gandhik
terdapat batu besar seperti lingga yoni di daerah Notog. Edi berarti linuwih,
sayang), asmoro disini merupakan bentuk variasi dari cinta. Jadi nama Julung
Gandhik Ediasmoro dapat diartikan sebagai sebuah batu yang mulia yang
dibawakan pada waktu yang tepat dengan rasa sayang (katresnan) ke sesama
istri yang bernama Aris Widianti. Awal pertemuannya bisa dibilang lucu,
unik, dan ndilalah (kebetulan). Ketika Julung Gandhik ini sedang melihat
Aris Widianti, istri dari Julung Gandhik ini berasal dari Batang. Dia
merupakan seorang wiraswasta lulusan dari SMA 2 Batang. Aris Widianti ini
Aris Widianti juga merupakan seorang sinden. Hal itu dibuktikan dengan
Gandhik. Ia memiliki dua orang anak. Anak yang pertama bernama Adjen
mempunyai seorang anak laki-laki yang juga menjadi dalang muda seperti
Julung Gandhik.Usia anak dari Nurnaeni, setahun lebih tua dari usia Julung
beliau dihadapkan dengan dua pilihan karena pada saat itu keluarga Yakut
menjadi dalang seperti dulu. Dua pilihan yang diberikan oleh keluarganya
tidak menjadi alasan mereka untuk saling bermusuhan, sikap solidaritas dan
terjalin sebagai keluarga sekaligus partner kerja yang baik. Mereka menjadi
Yakut Aghib Ganta Nuraidin dalam segi ekonomi termasuk dalam kategori
dimanja orang tua dan anggota keluarga lainnya termasuk kakeknya. Sama
Julung Gandhik yang sejak kecil memeluk agama Islam memiliki rasa
juga memeluk agama Islam maka ia dari kecil juga sudah diajarkan tentang
nilai dan norma keagamaan oleh kedua orang tuanya. Sama halnya dengan
Yakut, Julung juga melakukan kegiatan mengaji, sholat, dan hal lainnya yang
“Paedagogike”. Kata tersebut merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata
“Pais” yang berarti anak dan kata “Ago” yang berarti aku membimbing. Jadi
bahasa Yunani disebut “Paedagogos”. Jika kata ini diartikan secara simbolis,
kemudian pada suatu saat ia harus melepaskan anak itu kembali (ke dalam
negara.
duduk dibangku SD, prestasinya cukup baik. Ia selalu mendapat nilai diatas
kelulusan dan ijazah sekolah dasar diterima keluarga Julung Gandhik. Ia lulus
yang dekat dari rumah, orang tua Julung Gandhik dapat mengawasi setiap
kegiatan yang dilakukan oleh anaknya agar tetap fokus pada pendidikannya
Gandhik termasuk orang yang pendiam, sabar, dan ikhlas serta memiliki sifat
Akhirnya Julung Gandhik ini pindah sekolah di SMKI Banyumas atau yang
Di SMK ini Julung Gandhik mengukir sejarah pada saat Festival dan Lomba
Julung Gandhik mengikuti 3 kategori ,yaitu karawitan, musik, dan tari karena
SMK Negeri 3 Banyumas pada saat itu belum ada jurusan pedalangan seperti
musik serta memperoleh juara 1 pada kategori lomba tari (wawancara Sri
Julung Gandhik merupakan seorang bibit dalang muda, hal tersebut juga
kakeknya semakin memburuk dan harus dibawa ke Rumah Sakit Umum Panti
Rapih Yogyakarta. Kakeknya dirawat di ruang ICU, ketika itu Julung gandhik
dan Yakut Aghib selalu menemani kakeknya. Pada saat mendekati hari lahir
Julung Gandhik tepatnya pada tanggal 18 Januari, ia berdoa agar Mbah Gino
2016).
budaya yang ada disekitarnya. Budaya baru yang lahir karena adanya proses
interaksi yang terjalin antar individu dan keadaan sosial terbentuk akibat dari
adanya interaksi antara satu dengan yang lainnya. Interaksi sosial dapat
tercipta apabila adanya aktivitas yang dilakukan oleh lebih dari satu individu.
Yakut Aghib. Suasana guyub rukun tercermin dari perilaku masyarakat yang
tinggal disekitarnya. Interaksi yang ada antara masyarakat yang satu dengan
yang lainnya terjalin dengan baik. Hal tersebut tidak terjadi kasus, kejadian,
Kebutuhan dan gaya hidup manusia tidak lepas dari peran manusia lain
juga warga masyarakat sekitar (wawancara Sri Agus Budiarti, 5 Juli 2016).
satu dengan daerah lainnya. Suasana yang berbeda akibat dari interaksi yang
orang yang ia temui atau kenali selalu mempunyai pemikiran dan gagasan
baru untuk apresiasi dan masukan bagi karyanya sehingga hal tersebut dapat
dari berbagai orang atau seniman maka akan menjadikan dirinya sebagai