2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT yang telah
Hidup Sehat.
1. Ibu Endang Sri Lestari,S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Sale yang
dalam isi maupun sistematikanya. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
Ttd ttd
Ttd ttd
PENDAHULUAN
anggota masyarakat harus mampu mengenali struktuk dan bagian tubuh dengan
penyakit. Untuk itu perlu dilakukan proses sosialisasi yang sempurna dalam
hidup generasi yang sehat. Penelitian Sudikno2 (2015) melaporkan bahwa pola
hidup remaja sekarang semakin turun. Terdapat 58,6 % pola hidup tidak sehat
pada anak lulusan sekolah menengah atas, dan terdapat 48,3% remaja yang latar
penelitian Susanti (2015)3 bahwa pola hidup tidak sehat tersebut pada umumnya
1
Pengajar Biologi dan Pendamping Ekstrakulikuler PMR di SMA Negeri 1 Sale, Rembang, Jawa Tengah sejak tahun 2011
sampai sekarang.
2
Lihat Sudikno, Bona Simanungkalit, Siswanto. Pengetahuan HIV Dan Aids Pada Remaja Di Indonesia (Analisis Data
Riskesdas 2010). Dalam Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 1 No 3, Agustus 2011 : 145 -154
3
Lihat Iis Susanti. Perilaku Menyimpang Dikalangan Remaja Pada Masyarakat Karangmojo Plandaan Jombang. Dalam
Paradigma. Volume 03 Nomer 02 Tahun 2015.
adalah pengaruh sosialisasi, kontrol sosial yang lemah dan adanya pelabelan
pola tidak sehat disebabkan karena contoh pola hidup yang salah.
Temuan Andriyani5 (2016) bahwa pola hidup tidak sehat dewasa ini,
contohnya adalah minuman keras, konsumsi obat dan narkotika, rokok, hingga
jajanan yang tidak sehat. Adapun penyakit yang timbul akibat pola hidup yang
hiudp sehat. Hal ini dapat dilihat Notoarmodjo6 (2003) terhitung terdapat 15
program pengenalan pola hidup sehat. Dari setiap program tersebut, kemudian
keberadaan UKS (2012)7 yang dimulai pada tahun 1956 hingga sekarang. Selain
(PMR).
4
Lihat Erlin Okvianti. Studi Kasus Siswa Perilaku Menyimpang Siswa Kelas 1 Sd Negeri Ngemplak Nganti Sleman.
Dalam Jurnal Pendidikan Guru Edisi 19 tahun ke-5 2016.
5
Lihat Mita Andriyani. POLA HIDUP SEHAT. dalam https://www.academia.edu/15443858/POLA_HIDUP_SEHAT.
Diakses pada tanggal 19 Oktober 2016, pukul 15.00 wib.
6
Lihat Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
7
Lihat Kemendikbud. 2012. Pedoman Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah. Kementerian Pendidikan
Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. Jakarta. Kemendikbud.
Penulisan karya ilmiah ini menggunakan enam dokumen penelitian
Enam dokumen tersebut dipilih secara acak dengan sebaran waktu antara tahun
2013 hingga tahun 2017 awal. Dari dokumen terpilih, kemudian diidentifikasi
temuan, hambatan, dan saran dari peranan ekstrakulikuler Palang Merang Remaja.
PEMBAHASAN
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui
kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan
dalam Peraturan Menteri Pendididikan Nasional No. 39 Tahun 20089, yaitu: (a)
mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat,
8
Lihat Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreatifitas Siswa Berbakat. Cetakan 2: Jakarta: Rineka Cipta.
9
Lihat PEMENDIKNAS (Peraturan Menteri Pendididikan Nasional) No. 39 Tahun 2008.Fokusmedia: Jakrata.
bakat dan minat; dan (d) menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang
ini dapat dilihat dari penelitian Nusbari10 (2014) yang melaporkan bahwa kegiatan
namun berjalan lamban dan membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk
ditingkatkan. Berikut ini adalah ulasan tentang urgensi PMR dalam peranannya
mengembang pola hidup sehat kepada warga sekolah. Terdapat enam dokumen
penelitian terdahulu tersebut adalah Ika (2013), Ulum (2014), Akbar (2015),
10
Lihat Nusbari, Redy Octama (2014) Pengaruh Intensitas Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR)
Terhadap Perubahan Sikap Sosial Siswa Sma Negeri 1 Kotaagung Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2012/2013.
FKIP, Universitas Lampung.
11
Ali Matoha, Suyahmo, Moh. Aris Munandar. Pengembangan Sikap Kemanusiaan Siswa Dalam Kegiatan PMR di SMA
N 1 Demak. Dalam http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ASP/article/download/6997/4677.
12
Lihat Ascosenda Ika Rizqi, Marzuki. Implementasi NilaiNilai Karakter Dalam Kegiatan Palang Merah Remaja Di
Sekolah Binaan PMI. Dalam Jurnal Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 1, 2014.
13
Lihat Ika Rizqi, Marzuki. Implementasi NilaiNilai Karakter Dalam Kegiatan Palang Merah Remaja di Sekolah Binaan
PMI. Dalam Ascosenda Jurnal Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 1, 2014
kegiatan PMR diantaranya; melaksanakan kegiatan kemasyarakatan dan donor
Kelompok pada Siswa Kelas X SMA 1 Gebog Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014.
kegiatan PMR siswa ada peningkatan positif, siswa yang semula keterampilan
kegiatan PMRnya rendah meningkat menjadi baik. Dalam temua tersebut, Ulum
pribadi, sosial, belajar, karir, maupun keagamaan. Kedua, bagi Konselor sekolah
Ketiga, para siswa hendaknya lebih aktif dalam memanfaatkan fungsi bimbingan
mereka dalam memecahkan persoalan dan permasalahan yang dialami oleh siswa.
14Lihat Ulum, Muhammad Robbil. 2014. Upaya Meningkatkan Keterampilan Kegiatan PMR Melalui Layanan Bimbingan
Kelompok pada Siswa Kelas X SMA 1 Gebog Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Progran Studi Bimbingan dan
Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus.
Ketiga adalah studi yang dilakukan oleh Akbar15 (2015) tentang Peranan
Hal ini dapat dilihat ahwa siswa lebih oeka terhadap fenomena-fenomena sosial
yang ada dilingkungan sekitar. walaupun PMR belum berperan secara optimal,
sekolah dapat dikembangkan lebih baik lagi sebagai upara untuk meningkatka
rasa kemanusiaan.
memfokuskan diri sejak lama bahwa terdapat hubungan peranan PMR dalam ha
menerapkan soft skill. Terdapat tiga pont penting dalam hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Jenis-jenis soft skills yang ada dalam kegiatan
manajemen diri, mandiri, dan manajemen waktu. Soft skills yang menonjol ada
tiga yaitu kepedulian sosial, tanggung jawab, dan kerja dalam tim; (2)
PMR di SMKN 1 Sewon berada pada kategori baik (52,4%). Sebagian besar
15 Lihat Gilang Muhammad Akbar, 2015 Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja Dalam Membina Sikap
Kemanusiaan Siswa. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia
16 Lihat Ari, Subekti M. Rini. 2015. Identifikasi Penerapan Soft Skills Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah
Remaja di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sewon. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
kepedulian sosial adalah cukup (53,7%), tanggung jawab adalah baik
sosial dan pola hidup sehat pada siswa di MAN Robot. Munawaroh18 (2017)
melaporkan bahwa masih terdapat hambatan yang kuat dalam mewujudkan tujuan
terdekat.
nilai-nilai karakter; kedua, kegiatan PMR siswa ada peningkatan positif, siswa
yang semula keterampilan kegiatan PMR masih rendah meningkat menjadi baik;
17 Lihat Sukmawati, Elly. 2016. Pengaruh Keterlibatan Siswa Dalam Kegiatan Palang Merah Remaja Terhadap
Pembentukan Keterampilan Sosial Siswa di MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung.
18
Lihat Muawaroh, Mellyana Romlatul. 2017. Peran kegiatan PMR (palang merah remaja dalam menanamkan sikap
kebedulian sosial dan pola hidup sehat pada siswa di MAN Robot.
ketiga, kegiatan ekstrakulikuler PMR berperan mampu meningkatkan sikap
kurangnya sarana dan prasara serta keterlibatan ahli kesehatan. Adapun saran
yang penulis dapat dari ulasan studi dokumen tentang peranan ekstrakulikuler
PENUTUP
tentang peranan ekstrakulikuler PMR dalam mengenalkan pola hidup sehat adalah
antara pihak kepala sekolah, pedamping ekstrakulikuler PMR dan para siswanya
meningkatkan pola hidup sehat di atas, maka masih banyaknya peluang penelitian
yang perlu dilakukan dimasa yang akan datang agar tujuan ekstrakulikuler Palang