0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan8 halaman
Pembuatan trvel pack tentu tidak mudah, hal ini dikarenakan selain harus lugas juga harus jelas agar pembaca jelas membacanya. Silahkan dibaca sebagai reverensi travel pack
Pembuatan trvel pack tentu tidak mudah, hal ini dikarenakan selain harus lugas juga harus jelas agar pembaca jelas membacanya. Silahkan dibaca sebagai reverensi travel pack
Pembuatan trvel pack tentu tidak mudah, hal ini dikarenakan selain harus lugas juga harus jelas agar pembaca jelas membacanya. Silahkan dibaca sebagai reverensi travel pack
Salam dari IYP! Selamat! Kamu telah diterima sebagai partisipan dalam workshop Indonesia Youth Partnership Kaleidoscope 2014. Disini kami akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai persiapan kamu untuk mengikuti workshop di Citereup, Bogor, Indonesia.
Informasi dalam travel pack ini antara lain: - Informasi mengenai tim IYP - Cara untuk berkomunikasi dengan IYP - Informasi penting tentang Kaleidoscope - Transportasi dan akomodasi - Barang-barang yang perlu dibawa - Apa yang terjadi selanjutnya?
Tim IYP
Indonesia Youth Partnership terdiri atas sebuah kepanitiaan yang berusaha untuk membuat pengalaman Kaleidoscope kamu menjadi luar biasa. Mereka adalah:
Rusli Halim, Project Officer IYP Isu: Pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan anak muda, partisipasi politik anak muda, penelitian, intervensi sosial
Rusli memiliki misi pribadi untuk mengembangkan individu dan komunitas dapat berdaya secara sosial dan ekonomi. Ia telah berpartisipasi dalam kegiatan relawan muda sejak 2005 dan merupakan OIYP Action Partner tahun 2010-2013.
Rusli bergabung dengan Mercy Corps Indonesia di program Global Citizen Corps (GCC) di tahun 2010 yang merupakan program kepemimpinan multi-negara untuk membekali kaum muda berkegiatan di komunitas seputar isu-isu global. Selepas masa jabatannya dengan GCC, ia berpartisipasi dalam Taruna Bangga Usaha (Tangguh) yang merupakan program peningkatan sosial-ekonomi anak muda di enam desa di Bojonegoro, Jawa Timur. Saat ini ia bekerja di Oxfam sebagai Project Officer untuk program Indonesia Youth Partnership.
Ia percaya anak muda memiliki peran penting sebagai agen perubahan untuk masyarakat yang demokratis, bebas, adil dan lestari. Berusaha mempraktikkan gaya hidup hijau, ia tidak menggunakan kendaraan pribadi dan sebisa mungkin mengonsumsi produk lokal dan organik. Ia memiliki banyak minat antara lain backpacking, belajar bahasa asing, membaca dan menulis.
Dimas Sandya Sulistio, Isu: Pendidikan, lingkungan dan pembangunan berkelanjutan
Lahir dan besar di Bandung, Dimas merupakan lulusan dari Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung. Ketertarikannya dalam isu urban dan lingkungan membawanya kedalam beberapa kegiatan sukarela seperti Sahabat Kota, Bandung Trail dan Komunitas Aleut. Dari aktifitas ini, ia belajar lebih jauh mengenai sejarah dari kampung halamannya dan menjadi juara dalam lomba Story Telling: Bandung and its Heritage yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Belanda. Bersama dengan teman- temannya, ia juga menjalankan kegiatan pendidikan kreatif untuk anak-anak sekolah dasar dengan menjelajahi kota, sebagaimana mimpinya untuk menjadikan semua hal ini sebagai ruang belajar bagi anak-anak.
Kemudian ia memutuskan untuk melakukan kerja magang ada Yayasan Ashoka pada Youth Changemaker Program dan terlibat dalam Ashoka Asian Youth Social Preneurship Summit, hingga akhirnya takdir mengantarkannya untuk menjadi tenaga pengajar sukarela di daerah terpencil selama satu tahun. Saat ini ia bergabung dalam Indonesia Mengajar sebagai Project Officer.
Khotimun Sutanti Isu: Hak perempuan
Saat ini ia ada di program-program legal culture dengan fokus upaya perubahan perspektif tokoh agama, adat, dan masyarakat pada komunitas basis (desa) dan level kabupaten agar ke depan tokoh-tokoh tersebut menjadi aktor penggerak dalam penghapusan diskriminasi dan kekerasan yang dimulai dari komunitasnya sendiri (usia 22-40 tahun). Tokoh agama, adat, dan masyarakat merupakan pilar penting dalam perubahan budaya di suatu komunitas karena memiliki pengaruh yang cukup besar. Salah satu agenda yang saat ini dilakukan adalah menginisiasi Kampung Setara, yaitu kampung yang bebas dari diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan di 13 provinsi di Indonesia dengan nama jejaring Komunitas untuk Indonesia yang Adil dan Setara (KIAS). Saat ini KIAS memiliki 13 focal point yang terdiri dari beberapa lembaga di 13 provinsi.
Selain itu ke depan ia juga akan fokus kepada advokasi rancangan undang-undang (RUU) Pengadilan Keluarga. Keadilan bagi korban kekerasan selama ini masih sering terhambat oleh persoalan-persoalan yang ada pada peradilan.
Merlinta Anggilia Isu: Hak anak dan perempuan
Merlinta berasal dari Aceh, Indonesia yang telah bekerja di bidang kemanusiaan sejak tahun 2005. Sejak awal berkegiatan sosial ia telah banyak berkecimpung di bidang Hak Anak dan Perempuan serta Peace Building. Saat ini, ia lebih memfokuskan area kerjanya di bidang Peace Building sebagai seorang pionir perdamaian yang diberikan oleh Ketua dan Pimpinan organisasi Generations for Peace (GFP) HRH Prince Feisal Al Hussein. Dedikasinya dalam membangun perdamaian yang berkelanjutan dan juga menggunakan olahraga sebagai transformasi konflik telah dilaksanakan dengan perkembangan yang sangat cepat di berbagai provinsi di Indonesia. Sejak tahun 2005 Merlin telah bekerja dengan berbagai lembaga kemanusiaan dan pembangunan. Di waktu senggang, ia menjadi relawan untuk mengajarkan Bahasa Inggris bagi anak-anak dan remaja di sela-sela pekerjaan rutinnya. Merlinta telah menerbitkan beberapa publikasi baik yang ia tulis secara pribadi maupun bersama tim; Child Labour: A Glance at A Country Rich in Natural Resources (May 2008), An Overview: Forest Carbon Accounting (Case Study: Ulu Masen Ecosystem Aceh Province, Indonesia )(July, 2011), and NGO Sector Review in Indonesia, kolaborasi (2012).
Andi Dian Roosahandita Isu: kesehatan reproduksi, disaster risk reduction dan green living.
Andi, begitu ia biasa dipanggil, percaya bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Berpegang pada prinsip itu ia mulai bergabung ke dalam beberapa komunitas sosial dan melakukan beberapa aksi sosial bersama dengan teman-temannya yang bergabung di dalam Global Citizen Corps Indonesia pada tahun 2011.
Sejak 4 tahun lalu ia telah berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik dan menggunakan tumbler dalam kesehariannya. Ia percaya bahwa bumi bisa menjadi tempat yang lebih baik jika seluruh elemen penghuninya bahu membahu untuk mewujudkannya. Ia bercita-cita menjadi seorang ahli dalam bidang managemen bencana sehingga dapat membantu negeri tercintanya menemukan solusi terbaik dalam menangani setiap bencana alam yang terjadi.
Eva Beatrix Sihaloho, Liaison Officer Eva memegang tanggung jawab sebagai tim LO yang akan mengatur dan berhubungan langsung dengan kamu. Ia lulus kuliah sebagai insinyur teknik lingkungan dan saat ini menapaki karir sebagai advokat lingkungan. Eva aktif sebagai relawan sejak tahun 2010 dan akan terus menjadi relawan. Ia sangat senang bertemu banyak orang, jalan-jalan dan tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan makanan dan laut. Perjalanannya berlayar mengelilingi Jepang dan Asia Tenggara membuatnya belajar banyak hal tentang hal-hal kecil, persahabatan dan keluarga. Ia mempunyai mimpi untuk keliling dunia.
Liaison Officer (LO) Liaison Officer (LO) adalah orang yang akan bekerja langsung dengan kamu untuk mengatur semua aspek keberangkatan kamu ke Jakarta. Mereka bertempat di Jakarta. LO akan bertanggung jawab untuk Partisipan/Peserta di propinsi yang berbeda di seluruh Indonesia, dan mereka adalah orang yang paling penting untuk dihubungi selama kegiatan berlangsung. Mereka akan secara regular berkorespondensi langsung dengan kamu tentang informasi menyangkut penerbangan, akomodasi dan transportasi serta bantuan lain yang mungkin kamu butuhkan selama Kaleidoscope.
Cara berkomunikasi dengan LO
LO adalah kontak kamu yang paling penting untuk segala hal yang berhubungan dengan perjalanan dan perencanaan keberangkatan kamu ke Jakarta! Kamu dapat menghubungi LO di: E-mail : eva.beatrix@gmail.com Telepon : 0813 1983 8118 Dia akan sangat senang untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan kamu.
Apabila kamu mempunyai pertanyaan spesifik mengenai kegiatan IYP dan program IYP, termasuk aspek pembelajaran di Kaleidoscope, silahkan mengirimkan pesan di halaman facebook Indonesia Youth Partnership (https://www.facebook.com/IDYouthPartnership?fref=ts) atau website IYP di www.idyouthpartnership.com
Informasi mengenai Kaleidoscope Kaleidoscope 2014 akan dimulai pada tanggal 17 Juni 2014. Seluruh partisipan harus sampai di bandara Soekarno-Hatta, Jakarta sebelum pukul 3 sore (jadwal keberangkatan telah diatur tim IYP). Tim LO akan menjemput kamu di bandara dan kamu akan diantar ke tempat workshop berlangsung. Kamu harus melaporkan kedatangan kamu kepada tim LO agar kami mengetahui kamu telah sampai dengan selamat. Workshop IYP sendiri akan diadakan mulai tanggal 18 hingga 22 Juni 2014. Kamu akan segera menerima informasi lebih lanjut mengenai apa saja kegiatan selama lima hari tersebut.
Lokasi Kaleidoscope: Kebun Wisata Pasirmukti, Citeureup, Bogor
Makanan di Kaleidoscope Mulai dari tanggal 18 22 Juni kamu akan disediakan makanan tiga kali sehari. Pada tanggal 23 Juni, ketika IYP Kaleidoscope selesai kamu akan disediakan makan pagi. Kamu tidak akan disediakan dengan makan malam atau akomodasi pada malam itu karena workshop telah berakhir pada tanggal tersebut.
Persiapan keberangkatan ke Jakarta Kamu mungkin mempertanyakan perihal jadwal penerbangan, siapa yang akan memesan tiket dan pembayarannya. Kamu tidak perlu khawatir mengenai hal ini karena semuanya telah diatur dan dibiayai oleh tim IYP. Selain itu, informasi jadwal keberangkatan kalian akan diberitahu lebih lanjut oleh tim LO.
Barang-barang yang perlu dibawa selama workshop Menjelang keberangkatan ke Jakarta kamu perlu mempersiapkan: 1) Pakaian selama workshop 2) Baju olahraga 3) Pakaian adat (tidak wajib, untuk pertunjukan kebudayaan bagi yang ingin berkontribusi) 4) Obat-obatan pribadi Peserta dilarang membawa benda-benda tajam ataupun obat-obat terlarang (narkoba) selama workshop berlangsung. Apabila pada saat workshop tim IYP menemukan barang-barang tersebut maka kami akan diskualifikasi peserta bersangkutan.
Apa yang terjadi selanjutnya? Sekarang adalah saatnya kamu bersiap-siap untuk Kaleidoscope! Kamu dapat memulainya dengan cara sebagai berikut: - Persiapkan penampilan terbaikmu untuk sesi pertunjukan kebudayaan (tarian, nyanyian atau presentasi keunikan daerah asalmu), durasi 5-10 menit. Kegiatan ini berdasarkan kerelaan dan tidak wajib. - Setelah menerima email atau informasi dari LO mengenai training kamu bisa memberikan tanggapan dan konfirmasi bahwa kamu telah menerima email atau informasi tersebut.
Dan, jangan lupa, apabila kamu ada pertanyaan, silahkan menghubungi tim LO di eva.beatrix@gmail.com! Sampai jumpa di Jakarta!