Anda di halaman 1dari 30
PROPOSAL FASILITASI PERALATAN RICE MILLING UNIT (RMU) UNTUK SARANA PENUNJANG KHUSUS GUDANG SRG PURWADADI DI WILAYAH KABUPATEN CIAMIS. LN ety DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN KABUPATEN CIAMIS Jalan Jendral Ahmad Yani No 171 Telp (0265) 771297 Ciamis 46213 KATA PENGANTAR Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T Karena atas perkenan dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Proposal Fasilitasi Peralatan Rice Milling Unit (RMU), dengan harapan nantinya Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) Purwadadi memiliki sarana penunjang yang lengkap dan memadai. Kami mencoba membuat proposal sederhana ini dari sudut pandang kami, tentu saja masih banyak kekurangan pada pembuatannya mengingat _keterbatasan _—_ waktu, wawasan, pengetahuan, tenaga, dan kemampuan dalam menyampaikan keinginan serta maksud tersebut diatas demi kemajuan masyarakat Kabupaten Ciamis. Oleh karena itu kritik dan saran untuk kesempurnaan proposal ini sangat diharapkan. Demikian yang dapat kami ajukan, untuk menjadi bahan pertimbangan dan atas perkenannya dihaturkan terima kasih. Penyusun, Kata Pengantar Daftar Isi BABI BAB IL BAB III BAB IV BAB V BAB VI DAFTAR ISI Latar Belakang .. Maksud dan Tujuan ... Gambaran Umum Kondisi Wilayah ............000+++ 3.1 Luas Wilayah .... 3.2 Topografi ... 3.3 Klimatologi ... 3.4 Demografi 3.5 Sosial dan Budaya .... 3.6 Potensi Wilayah Gambaran Umum Gudang....... 4.1. Nama Gudang .. 4.1. Lokasi Gudang 4.1, Pengelola Gudang ..... Rencana Pengembangan Gudang .. 5.1 Rencana Pengembangan Gudang ..... 5.2 Rencana Kebutuhan Gudang Penutup ... BABI LATAR BELAKANG Kabupaten Ciamis dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Ciamis mempunyai luas wilayah sekitar 143.387 ha, yang terbagi kedalam wilayah administratif yang meliputi 27 kecamatan, 7 kelurahan, 258 desa, 2.910 RW dan 9.123 RT dengan jumlah penduduk Kabupaten Ciamis pada akhir bulan Desember tahun 2013 tercatat 1.372.846 orang dengan tingkat kepadatan penduduk rata- rata 957,44 orang/km?, Selama Tahun 2004-2010, Pembangunan di Kabupaten Ciamis secara umum telah menunjukan perkembangan hasil ke arah perbaikan kualitas hidup, walaupun dirasakan belum signifikan. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) rata-rata mencapai 4,61% per tahun, dengan tingkat inflasi mencapai rata-rata 11,19 %. Namun demikian pertumbuhan ekonomi yang cukup baik tersebut kurang berpengaruh terhadap penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran secara berarti, bahkan terlihat bahwa kenaikan LPE diikuti oleh adanya kecenderungan jumlah penduduk miskin dan pengangguran meningkat. Hasil analisis kemiskinan berdasarkan pendekatan Rumah Tangga Sasaran (RTS), pada tahun 2006 terdapat 118.705 RTS mengalami penurunan menjadi 111.730 RTS pada tahun 2008 dengan kategori hampir miskin 62.048 RTS, miskin 29.262 RTS dan sangat miskin 20.420 RTS. Tingkat kemiskinan tersebut masih relatif tinggi, berada di atas rata-rata_tingkat 4 kemiskinan nasional. Pada tahun 2007, tercatat jumlah pengangguran sebanyak 35.967 jiwa dengan Tingkat Pengangguran Terbuka sebanyak 4,39% dari total Angkatan Kerja sebanyak 820.140 jiwa; angka tersebut pada tahun 2009 semakin meningkat, dimana jumlah pengangguran mencapai 46.156 jiwa dengan Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 5,94% dari total Angkatan Kerja sebesar 776.993 jiwa. tergantung pada tingkat optimalisasi pengelolaan Sumber Daya Upaya untuk menanggulangi kemiskinan telah banyak dilaksanakan antara lain melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT), — bantuan Raskin, Jamkesmas, bantuan perbaikan perumahan, KUR, padat karya, dan lain-lain, namun belum secara selektif menurunkan angka kemiskinan. Permasalahan utama berkaitan denga kondisi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Potensi pertanian sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga petumbuhannya relatif lambat bahkan cenderung menurun dalam lima tahun terakhir, padahal 44.48% masyarakat miskin bekerja di sektor pertanian (petani, buruh tani, nelayan) yang sulit meningkat kesejahteraannya akibat pertumbuhan sektor pertanian yang relatif lambat; vv Di sisi lain sektor perdagangan dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat, maka diperlukan kesiapam dunia usaha untuk mengahadapi perubahan yang sangat cepat di bidang ekonomi khususnya perdagangan. Salah satu upaya untuk menghadapi persaingan tersebut diperlukan instrument dalam 5 penataan system perdagangan yang efektif dan efisien sehingga harga barang yang ditawarkan dapat bersaing di pasar global. Dalam kaitan dengan upaya penataan system perdagangan perlu dilakukan penataan sarana perdagangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana perdagangan guna meningkatkan kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok masyarakat dalam rangka mendukung system logistic nasional, pengamanan perdagangan dalam negeri, dan peningkatan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Hal tersebut dapat dicapai dengan : 1. Memantapkan ketersediaan dan kondisi sarana distribusi untuk mendukung kelancaran dan ketersediaan barang (khususnya bahan pokok) sehingga daya beli dan kesejahteraan masyarakat dapat terjaga; 2. Memperluas sarana penyimpanan komoditas bagi petani dan pengusaha kecil dan menengah untuk mendapatkan harga terbaik dan mendapatkan alternatif sumber pembiayaan guna meningkatkan kesejahteraan; 3. Meningkatkan / melengkapi sarana peralatan Gudang yang memadai. Keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah tergantung pada tingkat optimalisasi pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Teknologi untuk kegiatan ekonomi yang saling menunjang satu sama lainnya. Bagian yang sangat integral dari pembangunan nasional adalah perkembangan sektor usaha perdagangan yang sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak baik dari pemerintah, masyarakat 6 maupun dari dunia usaha sehingga akan berdampak pada peningkatan perekonomian di suatu daerah. Salah satu prioritas program pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi yaitu pembangunan sarana dan prasarana perdagangan yaitu Gudang Sistem Resi Gudang. Hal ini disebabkan karena gudang mempunyai fungsi sebagai tempat penyimpanan sementara barang khususnya padi/gabah dan Jagung pada saat musim panen ketika harga jual menurun, hasil panen petani padi/gabah dan Jagung dapat disimpan digudang sambil menunggu harga pasar membaik, dan dapat diterbitkan Resi yang dapat dijadikan agunan ke Bank untuk memperoleh kredit tanpa dipersyaratkan agunan lainnya. Oleh karena itu pemerintah melalui instansi terkait dalam hal ini Kementerian Perdagangan Republik Indonesia melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) berusaha untuk mengembangkan keberadaan Gudang SRG melalui fasilitasi kelengkapan sarana penunjang gudang yang diberikan kepada Pemerintah Daerah yang memiliki gudang SRG dan yang telah mengimplementasikan SRG, yaitu Rice Milling Unit (RMU). BAB IL MAKSUD DAN TUJUAN 2.1 Maksud Meningkatkan Sarana peralatan Gudang SRG di Kabupaten Ciamis dengan tujuan dengan adanya peralatan yang madai dapat menghasilkan produk yang lebih baik dan dapat memberikan nilai tambah bagi produk yang disimpan di gudang. Tujuan Meningkatkan daya saing produk yang disimpan digudang dan memberikan nilai tambah bagi produk pertanian. BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH KABUPATEN CIAMIS 3.1 Luas Wilayah Kabupaten Ciamis dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat. Kecamatan paling utara adalah Kecamatan Sukamantri, kecamatan paling barat adalah Kecamatan Cihaurbeuti, kecamatan paling selatan adalah Kecamatan Pamarican dan kecamatan paling timur adalah Kecamatan Lakbok. Kabupaten Ciamis memiliki luas wilayah 143.387 ha terletak pada 7° 40°20” LS dan 108° 20° sampai 108° 40° Bujur Timur dengan batas-batas : > Sebelah Barat : Kabupaten Tasik dan Kota Tasik > Sebelah Utara : Kabupaten Majalengka dan Kuningan > Sebelah Timur _ : Provinsi Jawa Tengah dan Kota Banjar > Sebelah Selatan : Kabupaten Pangandaran Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Ciamis berada pada posisi strategis yang dilalui jalan nasional lintas antar provinsi melewati Kecamatan Cihaurbeuti, Sindangkasih, Cikoneng, Ciamis, Cijeungjing dan Cisaga menuju arah ke Provinsi Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur serta jalan provinsi lintas Priangan Timur menuju arah Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran. 3.2. Topografi Topografi wilayah Kabupaten Ciamis terbagi dalam tiga bagian, yaitu : 1. Bagian Utara; merupakan dataran tinggi terdiri dari daerah pegunungan dengan ketinggian 500-1000 m dpl_ sekitar 19% yang berudara sejuk. w . Bagian Tengah terbagi menjadi : > Bagian Tengah sebelah barat merupakan dataran sedang terdiri dari daerah perbukitan dengan ketinggian 100-500 m dpl sekitar 49% yang beriklim sedang. > Bagian Tengah sebelah timur merupakan dataran rendah dan rawa beriklim agak panas dengan ketinggian 25-100 m dpl sekitar 14%. 3. Bagian Selatan; merupakan dataran rendah terdiri dari daerah pantai terletak dibagian selatan dengan ketinggian 0-100 m dpl. 3.3, Klimatologi Pembagian tipe iklim menurut Scmidt Ferguson berdasarkan pengamatan curah hujan selama 10 tahun terakhir, sebagian besar kecamatan di Kabupaten Ciamis umumnya beriklim type C (agak basah), dan sebagian kecil type B (basah) dan type D (sedang). Keadaan suhu udara berkisar antara 20° C sampai dengan 30° C dengan curah hujan rata-rata sebesar 3.606,50 mm/tahun, dengan hari hujan 177,40 hari. Rata-rata hari hujan Kabupaten Ciamis tahun 2013 sebesar 3.4 3.509 dengan kajadian terbanyak di Kecamatan Cijeungjing sebesar 258 hari, sedangkan pada tahun 2012 hari hujan terbanyak se-Kabupaten Ciamis terjadi_ di Kecamatan Cihaurbeuti dengan jumlah 247 hari hujan Demografi Jumlah penduduk Kabupaten Ciamis berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2013 tercatat 1.372.846 orang yang terdiri dari 688.861 orang laki-laki dan 684.165 perempuan dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 957,44 jiwa/km? pada tahun 2013. Dari segi penyebaran penduduk 9,04 persen terkonsentrasi di wilayah Kecamatan Banjarsari karena merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Ciamis, sedangkan Kecamatan Ciamis 7,62 persen sehingga menyebabkan kepadatan tertinggi (3.180 orang per kilometer persegi) karena ketersediaan akses untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan. Kepadatan penduduk juga tampak dari rata-rata anggota keluarga memiliki 2 sampai 3 orang anggota keluarga. Menurut struktur umurnya, perbandingan usia penduduk tidak produktif (usia 0-14 dan usia diatas 65 tahun) lebih besar dibandingkan dengan usia produktif (usia 15 tahun sampai dengan usia 64 tahun) yang menunjukan angka beban tanggungan. Angka beban tanggungan pada tahun 2013 sebesar 45 persen dan relatif sama dengan tahun sebelumnya. Komposisi penduduk menurat usia nampaknya perl dicermati karena penduduk kelompok usia 5-9 tahun, 10-14 u tahun dan usia 15-19 tahun cukup banyak, hal ini berkaitan dengan masalah pendidikan dasar dan fertilitas atau kesehatan reproduksi. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ciamis pada tahun 2013 mencapai 12.659 orang. Dari jumlah tersebut yang paling banyak adalah golongan IV sebanyak 6.166 orang dengan jumlah terbanyak berada di Dinas Pendidikan dan Kiebudayaan Kabupaten Ciamis kemudian diikuti oleh golongan III dan II. Berdasarkan _ strata pendidikannya proporsi PNS terbanyak adalah kelompok Doploma IL. Jumlah pencari kerja yang terdaftar selama tahun 2013 di Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Ciamis sebanyak 12.909 orang, terdiri dari 6.650 laki-laki dan 6.259 orang permpuan. Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, pencari kerja tersebut terdiri dari tamatan sarjana sebanyak 1.818 orang laki-laki dan 2.051 orang permpuan, DI-DIII sebanyak 4.078 orang laki-laki dan 585 orang perempuan, SLTA sebanyak 2.051 orang laki-laki dan 3.125 orang perempuan, SLTP sebanyak 404 orang laki-laki dan 419 orang perempuan, serta sisanya SD ke bawah sebanyak 64 orang laki-laki dan 79 orang perempuan. Sosial dan Budaya 3.5.1 Sosial Selama tahun 2013 di Kabupaten Ciamis telah terjadi bencana alam sebanyak 282 kejadian. Berdasarkan jenisnya bencana alam terbanyak adalah tanah longsor sebanyak 111 kejadian, angin topan sebanyak 74 kejadian, kebakaran sebanyak 55 kejadian, banjir sebanyak 37 kejadian, kena petir sebanyak 4 kejadian sementara gempa bumi sebanyak 1 kejadian. Jumlah taksiran kerugian materi akibat bencana di Kabupaten Ciamis sebesar Rp. 76.677.305.024,- Pada tahun 2013 organisasi sosial yang terdapat di Kabupaten Ciamis yaitu panti asuhan sebanyak 53 panti asuhan dengan jumlah binaan sebanyak 2.039 orang, dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Rajadesa 7 panti asuhan. Panti rehabilitasi terdapat di Kecamatan Banjarsari dan Panjalu sementara panti wreda belum ada dan kedepan diperlukan sarana tersebut bagi penduduk lanjut usia. 3.5.2 Budaya Sebagai penarik minat wisatawan di Kabupaten Ciamis terdapat cukup banyak obyek wisata diantaranya terdapat 42 Petilasan dan 21 makam bersejarah yang tersebar di beberapa kecamatan. Untuk hiburannya tersedia_ pula __ berbagai perkumpulan atau organisasi kesenian karawitan sebanyak 108 group yang tersebar hampir di semua kecamatan. Selain itu ada pula Seni teater sebanyak 18 perkumpulan yang terdiri dari 8 group seni teater modern, | group manorek dan 9 group ketoprak. 13 3.6 Potensi Wilayah Situasi perekonomian Kabupaten Ciamis dapat terlihat dari data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Nilai PDRB Kabupaten Ciamis pada tahun 2012 atas dasar harga berlaku sebesar 21,18 triliun rupiah atau naik 9,74 persen dibanding tahun 2011 dan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2012 (tanpa pengaruh inflasi) sebesar 8,2 triliun rupiah atau naik 4,99 persen dibanding tahun 2011. Berdasarkan kontribusi sektor ekonomi terhadap PDRB Kabupaten Ciamis tahun 2012 atas dasar harga konstan. No Sub Sektor Jenis ‘hates, | Satuan 1 2 3 4 5 1 | Pertanian >Padi 520,445 Ton Tanaman >Palawija : Pangan - Jagung 28,250 Ton - Kedelai 1,390) Ton - Kacang tanah 2.630) Ton - Kacang hijau 136] Ton - Ubi kayu 78,621 Ton - Ubi jalar 5,772 Ton >Hortikultura : - Sayuran 217.455 Ton - Buah-Buahan 170.148,57 Ton 2 |Petemakan | >Daging: - Sapi 634,667 Ton - Kambing 307,627 Ton - Ayam Sayur 1,431,643) kg - Ayam Ras 96,014.831| kg - Telur 7,845,032 ks 14 >Populasi Ternak : - Sapi potong 9,519| Ekor - Sapi perah 75| Ekor - Kambing 117,308) Ekor - Ayam Ras Pedaging | 13,933,455) Ekor - Ayam Ras Petelur 509,001 | Ekor - Ayam Non Ras 1,402,668 | Ekor 3 | Perikanan > Ikan Darat : Darat - Gurame 3.378,63 Ton - Nila/Gift 15.347,67 Ton - Udang 98,23 Ton 4 | Pariwisata >Wisatawan - Nusantara 1.303.291) Orang - Mancanegara 14.171} Orang 5S | Industri - Ind. Besar 2) Buah - Ind. Menengah 4! Buah - Ind. Kecil Formal 13.808 | Buah - Ind. Informal 19.923} Buah 6 | Perdagangan - Perusahaan Kecil 946) Unit - Perushn Menengah 18) Unit - Perusahaan Besar - Unit ‘Data Ciemis Dalam Angka~ 2074 Potensi sentra-sentra Industri Kecil, Mikro dan Menengah serta Koperasi sebagaimana data berikut : SENTRA INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN CIAMIS Jumlah | Kapasitas No| Jenis Sentra Usaha | Unit Produksi Lokasi Sentra | Pemasaran (Usaha | Pertahun 7 2 3 4 5 6 1. | Gula merab/ 3370 [3.965 ton ~ Panjalu ~ Ciamiis Aren -Tambak sari | - Tasikmalaya ~Panumbangan | - Garut - Cikonen; - Bandung 2. | Gula Kelapa 7.933 | 28.470 ton ~Pamatican ~ Ciamis = Lakbokx - Tasikmalaya 15 = Garut - Bandung - Jakarta 3, | Ancka Kerupuk 162 [4470 ton > Cikoneng = Ciamis = Banjarsari = Tasikmalaya 4, | Aneka Kue Kering 41 | 9.475 ton = Cikoneng ~ Tasikmalaya - Bandung ~ Jakarta - Lampun, 3. |Minyak Kelapa’| 10 | Kelapa 78 ton | - Ciamis = Ciamis Galendo Galendo 23.4 - Tasikmalaya ton - Garut - Bandung 6. |Kripik Pisang / 6 1.477 ton - Cipaku = Bandung. Singkong = Kawali 7. | Sale Pisang 80 | 389 ton = Banjarsari ~ Bandung - Lakbok ~ Jakarta 8, | Ranginang Guluag 35 | 131 ton ~ Cibaurbeti = Ciamis - Tasikmalaya 9. | Nata de coco 23 | 3.803 ton = Cijeungjing = Cianjur - Banjarsari 10. | Kerajinan Kipas Hias | 50 | 300,000 buah | - Cihaucbeuti ~ Tasikmalaya 11. | Anyaman Bambu 30 | 6.332.400 buah | - Rajadesa ~ Tasikmalaya -Panumbangan | - Bandung - Cijeungjing 12. | Anyaman Mendong | 326 | 391.200 lembar | - Ciamis ~ Tasikmalaya 13. | Anyaman Pandan 1.626 | 985.200 lembar | - Rancah > Tasikmalaya - Cikoneng - Kuningan ~Rancah ~ Rajadesa - Panawangan 14, | Angkiung 25 | 109.550/set | - Ciamis ~ Tasikmalaya - Cijeungiing - Bandung ~ Cisaga ~Jakarta = Pesanan 15. | Kerajinan Tjuk 101 | 14.525 ton -Panumbangan | - Bandung - Ciamis - Cirebon: - Tambaksari 16. | Bata Merah 361 | 75.778.000 | - Cimaragas buah = Rancah = Ciaurbeuti = Sukadana 17. | Genting Pres 123 | 17360.000 | ~ Pamarican ~Tokal buah ~ Cimaragas 18. | Sabut Kelapa 29 | 20.400 ton - Cikoneng = Jakarta - Tangerang - Jawa Tengah 19. | Kerajinan Kaya 29 | 106.600 buah | - Cijeungjing = Tasikmalaya - Cihanebeuti - Bandung, - Pesanan 16 20. | Mebeler 178 = Tempat tidur = 28.126 buah | - Pamarican - Bandung = Sice = 25.212 stel__ | - Cijeungjing = Jakarta + Meja/ Kursi makan = 23.273 stel - Ciamis -Lemari pakaian = 20.361 stel_| - Cikoneng 2] Alat dapur —dari[ 8 = Lokal almunium - Jawa Tengah ~ Katel ~ 300,000 buah | - Pamarican ~ Jawa Timur - Kastrol - 100.000 buah | - Cijeungjing - Kalimantan - Panei = 600.000 buah | - Ciamis - Sulawesi ~ Cikoneng ~ Maluku 7 BABIV GAMBARAN UMUM KONDISI GUDANG SRG DI KABUPATEN CIAMIS 4.1 Nama Gudang 43 Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) Purwadadi_ yang dibangun pada tahun anggaran 2015, dibangun diatas tanah seluas + 5.000 m? dengan Iuas gudang 1.400 meter , yang dilengkapi dengan fasilitas lainnya seperti Ruang Dryer, Bangunan Kantor, Rumah Penjaga, Peralatan gudang, Dryer. peralatan kantor dan Sarana Transportasi yaitu 1 (satu) unit kendaraan Truk. Lokasi Gudang Gudang SRG Purwadadi berlokasi di Dusun Karangpaningal , Desa , KecamataKarangpaningal Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis. Pengelola Gudang Untuk Pengelola Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) Purwadadi, Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis akan bekerjasama dengan PT Pos Indonesia Tbk. Sebagai gambaran umum Poten Padi dan Kelompok Tani sebagai pendukung gudang SRG di Kabupaten Ciamis. 4.1 REKAP REALISAS! TANAM, PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI PADI SAWAH & PADI GOGO TAHUN 2013 PADI SAWAH PADI GOGO Januari - Desember Januari - Desember Ne) Kecamaten | nam | Panen | Protas | Produksi | Tanam | Panen | Prois | Produksi ha) (ha), (kutha) | (ton) (ha) (ha) | (ku/ha) | (Ton) 1 | Berjarseri | 3658 | 6521 | 6460, 42123] 105) 85) s412| 200 2 | Lakbok 4826) 6,684 67.67 45,231 25| 53.60 134 3_| Pamarican 4.386 | 6,310 69.73 44,001 195 41.03 800 4 | Cidolog 2,961 2,390 63.93 15,279 25 25, 3440 86 5 | Cimaragas 831 996 62.57 6,232 2 25) 36.40 1 6 | cjeunging | 1.741, 2011| 6972| 14020 | - 7 | Cisaga 2.917 | 3,089 64.78 20,009 - - 8 | Tambaksari 1,819 | 2,967 61.71 18,309 28 100 | 36.00 360 9 | Rancah 2879 | 3,433 65.44 22,466 250 150 | 34.00 510 10 | Rejadesa 2044 | 3564 | 6263/2220 50) 2620| 131 11_| Sukadana 1,155 1,582 61.50 9,730 75 30, 42.00 126 12 | Ciamis 1,852 1,968 66.19 13,026, : - 13 Cikoneng i73|1626| 66.22 | 10,767 100| 49.80| 498 14 | Cihaurbeuti 2.818 | 3,329 63.77 21,228 100 | 31.30 313 15 | Sadananya 4,377 1,790 66.55 11,912 - - 16 | Cipaku 2579 | 3,212 66.22 21,270 17 | Jatinagara 834 624 61.71 3,851 25) 41.20 103 18 | Penawengen | 3.914, 5730| 614736208 2535.20 88 19 19 | Kewali 1,646 | 2,198| 65.60| 14,418 100 | 36.00 360 20 | Panjalu 2763| 3452| 68.14| 23,522 : : 21_| Panumbangan | 2.492 | 2,859] 64.66 | 18.487 425 | 32.00 1,360 22 | Sindangkasih | _1.755| 2019| 6378 | 12.878 100 | 32.30 323 23 | Baregbeg 1,212| 1,688 60.88 | 10,276 2|_ 35.00 7 24 | Lumbung 2.238 | 2,274| 63.14| 14,359 : : 25 | Purwadadi 3748 | 5426| 65.79| 35,696 26 | 43.08 112 26 | Sukemantri 1765| 2,005] 66.01) 13,236 30|_ 34.67 104 JUMLAH 62,823 | 79747| 65.19| 519,869] 508 | 1,618, 35.82, 5.796 4.2 REKAP REALISASI TANAM, PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI PADI SAWAH & PADI GOGO TAHUN 2014 PADI SAWAH PADI GOGO Januari - Desember Januari - Desember No} Mee@melan | raram | Panen | Protas | Produksi| Tanam| Panen | Protas | Produk (ha)_| (ha) | (kuiha) | (ton) | (ha) | (haj_| (kuna) | (Ton) 1_| Banjarsari 6886 | 6376| 6267| 39,957] 350| _105| 36.19 380 2_|_Lakbok 7,438 | 6,684 | 67.26 | 44,959 - 3 | Pamarican 504| 5,867| 61.05| 35819] 50 - 4 | Cidolog 2200| 3,163| 66.51 21,037 : 5 | Cimaragas o47| 815] 63.81] 5,201 : 6 | Cijeungjing 1,760| 1,732] 69.93] 12,112 - 7 | Cisaga 3058 | 3018| 6367| 19.215 - 8 | Tambaksari 3.108| 3105| 6293| 19.540] 150 28| 36.23 99 9 | Rancah 3,791 | 4552| 65.05 | 29,613 100 | 36.00 360 10 | Rajadesa 3433 | 3671| 6294| 23.106 - 11 | Sukadana 1681, 1498] 61.31| 9.185 75| 42.00 315 20 12 | Ciamis 1,845 | 1,689 | 64.28 | 10,857 - 13 | Cikoneng 17e9 | 2016| 66.72) 13,451 50 - 14 | Cihaurbeuti 3.233 | 3.177 | 66.46| 21,116 : 15 | Sadananya 2153 | 1,790] 79.61] 14,232 16 | Cipaku 2,963 | 2411| 66.64| 16,068 : 17 | Jatinagara 1,237 | 1,315| 61.89 8,139 - 18 | Panawangan | 5449| 4976| 62.33| 31,014 19 | Kawali 4,712| 1417| 67.95| 9.629 : 20 | Panjalu 3,268 | 2.765| 68.19| 18,856 - 21 | Panumbangan | 3.491 3,117| 64.56| 20,122] 50 : 22 | Sindangkasih | _2,280| 2,053| _64.78| 13,299, : 23 | Baregbeg 1878 | 1.348| 6210] 8,371 5 5| 48.00 24 24 | Lumbung 3,014 | 2.578| 60.90| 15,701 - 25 | Purwadadi 5300| 5,150] 61.86 | 31,857 - 26 | Sukamantri 1793 1,699| 68.66| 11,666 : JUMLAH. 81,601 | 77,982] 64.65 | 504,121 655, 313 | 37.62 4178 2 4.6 Dokumentasi BABV RENCANA PENGEMBANGAN GUDANG SRG 5.1, Rencana Pengembangan Dengan di lengkapinya peralatan penunjang khusus gudang SRG dengan peralatan Rice Milling unit (RMU)/Mesin Penggilingan Beras di gudang SRG Purwadadi, diharapkan gudang SRG selain menampung padi/gabah dari petani dengan menerbitkan Resi yang dapat di jadikan jaminan pinjaman ke Bank, gudang SRG Purwadadi dapat mengolah padi menjadi beras yang berkualitas dengan kemasan yang menarik sehingga nilai jual padi yang sudah menjadi beras dapat meningkatkan nilai tambah penghasilan bagi para petani. 5.2. Peralatan Yang diperlukan Peralatan yang diperlukan untuk melengkapi gudang SRG adalah : 1) 1 (satu) Unit Mesin Rice Milling Unit (RMU) kapasitas 2 ton/jam 2) 1 (satu) Unit Rumah RMU luas 300 m? 3) 1 (satu) Unit Kendaraan Angkutan 5.3. Rencana Biaya Rencana Biaya yang diperlukan untuk pengadaan peralatan 1 (satu) unit Rice Milling Unit (RMU) sebesar Rp.4.000.000.000,- (Empat milyar rupiah) BAB VI PENUTUP Proposal Fasilitasi Peralatan Rice Milling Unit (RMU) sebagai kelengkapan peralatan Penunjang Gudang Sistem Resi Gudang di Kabupaten Ciamis, sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan fungsi gudang sistem resi gudang, sehingga produk pertanian padi/ gabah yang disimpan digudang SRG memiliki nilai jual yang lebih baik, dan nilai tambah produk pertanian dapat meningkat yang pada ahirnya penghasilan/pendapatan para petani juga dapat meningkat. Demikian Proposal Fasilitasi Peralatan Rice Milling Unit (RMU) Penunjang Gudang SRG di Kabupaten Ciamis kami sampaikan, dengan harapan semoga dapat berkenan dan menyetujuinya, atas bantuan dan perhatiannya diucapkan terima kasih. KEPALS QPERASI, PERINDUSTRIAN DAN 26 27 28 30

Anda mungkin juga menyukai