Anda di halaman 1dari 22

WALI KOTA SINGKAWANG

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN WALI KOTA SINGKAWANG


NOMOR 25 TAHUN 2022
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA NOMOR 37 TAHUN 2021
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA
ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH KOTA SINGKAWANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI KOTA SINGKAWANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan


dan Belanja Daerah agar tertib, efisien, transparan, dan
bertanggungjawab, perlu dlakukan penyempurnaan
terhadap Peraturan Wali Kota Nomor 37 Tahun 2021
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran dan
Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Atas Beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Singkawang;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Wali Kota Nomor 37 Tahun 2021 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembayaran dan Pertanggungjawaban
Penggunaan Dana Atas Beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kota Singkawang;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Singkawang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 92, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4119);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang


Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang


Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5280) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonsia Tahun
2022 Nomor 6757);
7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang


Standar Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara
Repubik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 29, Tambahan Lembarn
Negara Republik Indonesia Nomor 6631);

11. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 63);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016
tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
547);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020


tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1781);

14. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang


Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Singkawang (Lembaran Daerah Kota Singkawang
Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota
Singkawang Nomor 30);

15. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang


Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kota Singkawang Tahun 2016 Nomor
4, Tambahan Lembaran Daerah Kota Singkawang Nomor
51);

16. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2018 tentang


Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah
Kota Singkawang Tahun 2018 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Singkawang Nomor 63);

17. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2020 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota
Singkawang Tahun 2020 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Singkawang Nomor 71);

18. Peraturan Wali Kota Nomor 37 Tahun 2021 tentang


Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran dan
Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Atas Beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Singkawang (Berita Daerah Kota Singkawang Tahun
2021 Nomor 37);
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALI KOTA TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN WALI KOTA NOMOR 37 TAHUN 2021 TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA ATAS
BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
KOTA SINGKAWANG.

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Wali Kota Nomor 37 Tahun 2021
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran dan Pertanggungjawaban
Penggunaan Dana Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Singkawang (Berita Daerah Kota Singkawang Tahun 2021 Nomor 37) diubah
sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 13
(1) PA/KPA menetapkan:
a. pejabat administrator/pejabat eselon III;
b. pejabat pengawas/pejabat eselon IV; atau
c. pejabat fungional,
sebagai PPTK dalam membantu tugas dan wewenang PA/KPA.
(2) Penetapan PPTK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan
pertimbangan:
a. kompetensi teknis yang dibutuhkan untuk pelaksanaan teknis
kegiatan/sub kegiatan SKPD/Unit SKPD;
b. efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan program dan
kegiatan SKPD;
c. besaran anggaran SKPD; dan
d. jumlah dana yang dikelola.
(3) PPTK merupakan Pegawai ASN yang menduduki jabatan struktural
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(4) Pegawai ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan
pejabat satu tingkat di bawah kepala SKPD selaku PA dan/atau
memiliki kemampuan manajerial dan berintegritas.
(5) Dalam hal PA melimpahkan sebagian kewenangannya kepada KPA,
PPTK merupakan Pegawai ASN yang menduduki jabatan struktural
satu tingkat di bawah KPA dan/atau memiliki kemampuan
manajerial dan berintegritas.
(6) Dalam hal tidak terdapat Pegawai ASN yang menduduki jabatan
struktural, PA/KPA dapat menetapkan pejabat fungsional selaku
PPTK.
(7) Penunjukan pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c hanya dapat dilakukan apabila pejabat eselon III dan eselon
IV sebagimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b sudah
ditunjuk sebagai pelaku pengadaan barang/jasa dan/atau pengelola
keuangan.
(8) PPTK dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada
PA/KPA.
(9) PPTK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
keputusan PA/KPA.

2. Ketentuan ayat (3) Pasal 16 diubah sehingga Pasal 16 berbunyi sebagai


berikut:

Pasal 16
(1) Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengujian atas suatu tagihan
serta melaksanakan anggaran yang dimuat dalam DPA, DPPA, dan
DPA-L SKPD, PA menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata
usaha keuangan pada SKPD sebagai PPK-SKPD.
(2) PPK-SKPD sebagai pelaksana fungsi tata usaha keuangan pada
SKPD harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. berstatus sebagai Pegawai ASN; dan
b. memiliki integritas moral, disiplin, dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.
(3) PPK-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dijabat oleh
pejabat struktural/fungsional yang membidangi Keuangan SKPD.
(4) PPK-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas
dan wewenang:
a. melakukan verifikasi SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS
beserta bukti kelengkapannya yang diajukan oleh BP;
b. melakukan verifikasi surat permintaan pembayaran atas
pengembalian kelebihan pendapatan daerah dari Bendahara
Penerimaan;
c. menyiapkan SPM;
d. melakukan verifikasi laporan pertanggungjawaban Bendahara
Penerimaan dan BP;
e. melaksanakan fungsi akuntansi SKPD;
f. menyiapkan laporan keuangan SKPD; dan
g. menerbitkan surat pernyataan verifikasi kelengkapan dan
keabsahan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS beserta bukti
kelengkapannya sebagai dasar penyampaian SPM.
(5) Selain melaksanakan tugas dan wewenang, PPK-SKPD sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dilarang merangkap sebagai pejabat yang
bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah, Bendahara
dan/atau PPTK.
(6) Kepala SKPD dapat menetapkan pegawai yang bertugas membantu
PPK-SKPD untuk meningkatkan efektivitas penatausahaan keuangan
SKPD.

3. Ketentuan Pasal 46 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 46
(1) PPTK menyiapkan dokumen untuk pengadaan barang dan jasa
lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf c yang
diajukan kepada BP/BPP untuk permintaan pembayaran langsung
atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya
dengan jumlah, penerima, peruntukan, dan waktu pembayaran
tertentu antara lain:
a. pengadaan barang dan jasa lainnya dengan nilai paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), dokumen yang
dilampirkan:
1. pesanan yang ditandatangani Pejabat Pengadaan;
2. bukti pembelian (nota/faktur) yang memuat
merk/type/jenis/uraian, volume, harga satuan dan jumlah
untuk pengadaan barang dan jasa lainnya dengan nilai
paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
3. kuitansi yang memuat merk/type/jenis/uraian, volume,
harga satuan dan jumlah untuk pengadaan barang atau
jasa lainnya dengan nilai paling banyak Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah);
4. Surat Perintah Kerja yang ditandatangani oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak dan penyedia, untuk pengadaan
barang dan jasa lainnya dengan nilai paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
5. printout RUP;
6. kuitansi pembayaran bermaterai ditandatangani
penyedia/penerima uang, lunas dibayar oleh BP/BPP dan
setuju dibayar oleh PA/KPA;
7. berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan yang
ditandatangani oleh PPK, kccuali untuk belanja makan
minum dan bahan bakar;
8. berita acara penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani
oleh PPK dan penyedia;
9. berita acara serah terima barang dan jasa dari penyedia
kepada PPK;
10. berita acara serah terima barang dan jasa dari PPK kepada
PA;
11. berita acara serah terima barang dan jasa dari PA kepada
Pengurus Barang;
12. e-billing Pajak;
13. fotokopi rekening bank penyedia;
14. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak;
15. khusus belanja makan minum rapat, melampirkan daftar
undang, daftar hadir rapat, dan notulen rapat;
16. bukti penyetoran pajak daerah; dan
17. khusus belanja modal dan penggantian suku cadang
kendaraan bermotor, melampirkan dokumentasi,
b. pekerjaan konstruksi dengan nilai paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), dokumen yang
dilampirkan:
1. Surat Perintah Kerja yang ditandatangani oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak dan penyedia;
2. printout RUP;
3. kuitansi pembayaran bermaterai ditandatangani
penyedia/penerima uang, lunas dibayar oleh BP/BPP dan
setuju dibayar leh PA/KPA;
4. berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh PPK;
5. berita acara kemajuan pekerjaan yang ditandatangani oleh
PPK;
6. berita acara penyelesaian pekerjaan dari penyedia kepada
PPK;
7. surat permintaan pembayaran dari penyedia;
8. berita acara pembayaran yang ditandatangani oleh PPK dan
penyedia;
9. berita acara serah terima barang dan jasa dari penyedia
kepada PPK;
10. berita acara serah terima barang dan jasa dari PPK kepada
PA;
11. berita acara serah terima barang dan jasa dari PA kepada
Pengurus Barang;
12. surat jaminan yang dikeluarkan oleh bank
umum/perusahaan penjaminan/perusahaan
asuransi/lembaga khusus yang menjalankan usaha di
bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi;
13. surat referensi/keterangan bank;
14. jaminan pembayaran dari bank yang sama dengan bank
RKUD;
15. surat pernyataan kesanggupan dari pihak lain/rekanan
untuk menyelesakan pekerjaan 100% (seratus persen)
sampai dengan berakhirnya kontrak, kecuali pembayaran
yang dilakukan sekaligus;
16. e-billing pajak;
17. fotokopi rekening bank penyedia;
18. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak;
19. bukti penyetoran pajak daerah; dan
20. dokumentasi,
c. pekerjaan kontstruksi/pengadaan barang/jasa lainnya dengan
nilai di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah),
dokumen yang dilampirkan:
1. Surat Perjanjian yang ditandatangani oleh Pejabat
Penandatangan kontrak dan penyedia sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan
barang/jasa pemerintah;
2. printout RUP;
3. kuitansi pembayaran bermaterai ditandatangani
penyedia/penerima uang, lunas dibayar oleh BP/BPP, dan
setuju dibayar oleh PA/KPA;
4. permohonan dan rincian penggunaan uang muka dari
penyedia;
5. berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh PPK;
6. berita acara kemajuan pekerjaan yang ditandatangani oleh
PPK;
7. berita acara penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani
oleh PPK dan penyedia;
8. surat permintaan pembayaran dari penyedia;
9. berita acara pembayaran antara PPK dan penyedia;
10. berita acara serah terima barang dan jasa dari penyedia
kepada PPK;
11. berita acara serah terima barang dan jasa dari PPK kepada
PA;
12. berita acara serah terima barang dan jasa dari PA kepada
Pengurus Barang;
13. surat jaminan yang dikeluarkan oleh bank umum/
perusahaan penjaminan/perusahaan asuransi/lembaga
keuangan khusus yang menjalankan usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan dan asuransi;
14. surat referensi/keterangan bank;
15. surat pernyataan kesanggupan dari pihak lain/rekanan
untuk menyelesaikan pekerjaan 100% (seratus persen)
sampai dengan berakhir kontrak, kecuali pembayaran yang
dilakukan sekaligus;
16. e-billing pajak;
17. fotokopi rekening bank penyedia;
18. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak;
19. bukti penyetoran pajak daerah; dan
20. dokumentasi,
d. pengadaan jasa konsultansi perencanaan dan pengawasan yang
perhitungannya menggunakan biaya personil/billing rate,
dokumen yang dilampirkan:
1. surat perintah kerja untuk pengadaan jasa konsultansi
dengan nilai paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah);
2. surat perjanjian untuk pengadaan jasa konsultansi dengan
nilai di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);
3. kuitansi pembayaran bermaterai ditandatangani
penyedia/penerima uang, lunas dibayar oleh BP/BPP, dan
setuju dibayar oleh PA/KPA;
4. berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh PPK;
5. berita acara penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani
oleh penyedia dan PPK;
6. berita acara pembayaran antara PPK dan penyedia;
7. berita acara serah terima barang dan jasa dari penyedia
kepada PPK;
8. berita acara serah terima barang dan jasa dari PPK kepada
PA;
9. berita acara serah terima barang dan jasa dari PA kepada
Pengurus Barang;
10. invoice kecuali untuk pembayaran secara lumpsum;
11. surat referansi/keterangan bank;
12. e-billing pajak;
13. fotokopi rekening bank penyedia; dan
14. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak,
e. pengadaan barang dan jasa lainnya melalui swakelola, dokumen
yang dilampirkan:
1. kontrak swakelola yang ditandatagani oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak dan pelaksana swakelola sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pengadaan barang/jasa pemerintah;
2. kuitansi pembayaran bermaterai ditandatangani
penyedia/penerima uang, lunas dibayar oleh BP/BPP, dan
setuju dibayar oleh PA/KPA;
3. berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh PPK;
4. berita acara kemajuan pekerjaan yang ditandatangani oleh
pelaksana swakelola dan disetujui oleh PPK;
5. berita acara penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani
oleh tim pelaksana swakelola/pimpinan kelompok
masyarakat dan PPK;
6. berita acara pembayaran yang ditandatangani oleh PPK dan
tim pelaksana swakelola/pimpinan kelompok masyarakat;
7. berita acara serah terima barang dan jasa dari tim
pelaksana swakelola kepada PPK;
8. berita acara serah terima barang dan jasa dari PPK kepada
PA;
9. berita acara serah terima barang dan jasa dari PA kepada
Pengurus Barang;
10. e-billing pajak;
11. fotokopi rekening bank penyedia;
12. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak;
13. surat pernyataan kesanggupan dari pihak pelaksana
swakelola untuk menyelesaikan pekerjaan 100% (seratus
persen) sampai dengan berakhir kontrak, kecuali
pembayaran yang dilakukan sekaligus; dan
14. dokumentasi,
f. pengadaan barang dan jasa lainnya yang menggunakan e-
purchasing atau toko daring, oleh Pejabat Pengadaan/Pejabat
Penandatangan Kontrak dengan nilai di atas Rp10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah), dokumen yang dilampirkan:
1. surat pesanan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah;
2. printout RUP;
3. kuitansi pembayaran bermaterai ditandatangani oleh
penyedia/penerima uang, lunas dibayar oleh BP/BPP, dan
setuju dibayar oleh PA/KPA;
4. berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh PPK;
5. berita acara serah terima barang dan jasa dari penyedia
kepada PPK;
6. berita acara serah terima barang dan jasa dari PPK kepada
PA;
7. berita acara serah terima barang dan jasa dari PA kepada
Pengurus Barang;
8. berita acara pembayaran yang ditandatangani oleh PPK dan
penyedia;
9. e-billing pajak;
10. fotokopi rekening bank penyedia;
11. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak; dan
12. dokumentasi,
g. pengadaan barang dan jasa lainnya yang mengunakan e-
pruchasing atau toko daring oleh Pejabat Pengadaan/Pejabat
Penandatangan Kontrak dengan nilai sampai dengan
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), dokumen yang
dilampirkan:
1. surat pesanan elektronik sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa
pemerintah;
2. printout RUP;
3. tagihan/invoice pemesanan barang/jasa;
4. kuitansi pembayaran bermaterai ditandatangani PPTK,
lunas dibayar oleh BP/BPP dan setuju dibayar oleh
PA/KPA;
5. berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh PPK;
6. berita acara serah terima barang dan jasa dari PPK kepada
PA;
7. berita acara serah terima barang dan jasa dari PA kepada
Pengurus Barang;
8. e-billing pajak;
9. dokumentasi khusus untuk belanja modal;
h. pengadaan tanah untuk kepentingan umum dilaksanakan
melalui mekanisme pembayaran langsung, dokumen yang
dilampirkan:
1. keputusan penetapan lokasi;
2. berita acara inventarisasi;
3. berita acara negosiasi harga;
4. keputusan Kepala SKPD tentang bentuk dan besarnya
ganti rugi;
5. daftar penerima ganti rugi yang diketahui dan
ditandatangani oleh Kepala SKPD;
6. surat pernyataan pelepasan/penyerahan hak atas tanah;
7. fotokopi bukti kepemilikan tanah/alas hak;
8. kuitansi pembayaran bermaterai ditandatangani pemilik
tanah, lunas dibayar oleh BP/BPP dan setuju dibayar oleh
PA/KPA;
9. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan
Bangunan/surat keterangan Nilai Jual Objek Pajak;
10. pernyataan dari penjual bahwa tanah tersebut tidak dalam
sengketa dan tidak sedang dalam agunan;
11. e-billing final atas pelepasan hak;
12. surat pelepasan hak adat, bila diperlukan;
13. daftar nominatif pemilik tanah yang ditandatangani oleh
PA/KPA;
14. fotokopi rekening bank penyedia atau Surat Keterangan
Bank;
15. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak Penyedia; dan
16. printout RUP,
i. pembayaran biaya langganan daya dan jasa seperti listrik,
telepon, internet, dan air, dapat dilakukan dengan mekanisme
pembayaran langsung, dokumen yang dilampirkan:
1. bukti tagihan daya dan jasa;
2. fotokopirekening bank penyedia atau Surat Keterangan
Bank;
3. kuitansi pembayaran bermaterai ditandatangani penyedia,
lunas dibayar oleh BP/BPP dan setuju dibayar oleh
PA/KPA; dan
4. printout RUP,
j. Pembayaran tunggakanlangganan daya dan jasa seperti listrik,
telepon, internet, dan air, tahun anggaran sebelumnya, dapat
dibayarkan oleh SKPD sepanjang dananya tersedia dalam DPA
berkenaan;
k. pembayaran perjalanan dinas dapat dilaksanakan melalui
mekanisme pembayaran langsung, dokumen yang dilampirkan:
1. Surat Perintah Tugas (SPT);
2. Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD);
3. laporan perjalanan dinas;
4. kuitansi pembayaran yang ditandatangani penerima tugas
perjalanan dinas, lunas dibayar oleh BP/BPP dan setuju
dibayar oleh PA/KPA;
5. tiket pesawat/print out e-ticketingdan boarding pass sesuai
dengan nama serta tanggal yang tercantum dalam Surat
Perintah Tugas/Surat Perintah Perjalanan Dinas;
6. bukti pembayaran/bill/invoice dari agen reservasi hotel
untuk biaya penginapan; dan
7. rekapitulasi daftar tanda terima perjalanan dinas, apabila
kuitansi/daftar tanda terima lebih dari satu orang;
8. biaya pemeriksaan kesehatan terkait Covid-19; dan
9. printout RUP,
l. belanja hibah dan bantuan sosial diatur dalam Peraturan Wali
Kota tentang hibah dan bantuan sosial;
m. belanja tidak terduga diatur dalam Peraturan Wali Kota tentang
belanja tidak terduga; dan
n. belanja bunga, belanja subsidi, dan pembiayaan, diajukan oleh
Bendahara Pengeluaran SKPKD kepada Kepala SKPKD melalui
PPK-SKPKD.
(2) Berdasarkan dokumen serta bukti pendukung sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e,
huruf f, huruf g, huruf h, huruf i dan huruf k, BP/BPP memverifikasi
rencana belanja dengan langkah sebagai berikut:
a. meneliti dokumen SPD terkait untuk memastikan dana untuk
pengadaan barang dan jasa yang akan diajukan telah
disediakan;
b. meneliti DPA untuk memastikan bahwa belanja pengadaan
barang dan jasa yang diajukan tidak melebihi sisa anggaran;
dan
c. meneliti kelengkapan dan validasi perhitungan atas tagihan
pihak ketiga, Berita Acara Serah Terima (BAST) dan dokumen
pengadaan barang dan jasa.
(3) Berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
BP/BPP menyiapkan pengajuan pembayaran LS pengadaan barang
dan jasa kepada PA/KPA melalui PPK-SKPD/PPK Unit SKPD/PPK
Pembantu, meliputi:
a. SPP-LS Barang dan Jasa;dan
b. rincian rencana penggunaan.
(4) Format kuitansi pembayaran, berita acara pemeriksaan, berita acara
kemajuan pekerjaan, berita acara penyelesaian pekerjaan, berita
acara pembayaran, berita acara serah terima barang dan jasa dari
penyedia kepada PPK, berita acara serah terima barang dan jasa dari
PPK kepada PA, berita acara serah terima barang dan jasa dari PA
kepada Pengurus Barang, sebagaimana dimaksud pada huruf a
angka 6, angka 7, angka 8, angka 9, angka 10, dan angka 11, huruf
b angka 3, angka 4, angka 5, angka 6, angka 8, angka 9, angka 10
dan angka 11, huruf c angka 3, angka 5, angka 6, angka 7, angka 9,
angka 10, angka 11 dan angka 12, huruf d angka 3, angka 4, angka
5, angka 6, angka 7, angka 8 dan angka 9, huruf e angka 2, angka 3,
angka 4, angka 5, angka 6, angka 7, angka 8 dan angka 9, huruf f
angka 3, angka 4, angka 5, angka 6, angka 7 dan angka 8, huruf g
angka 4, angka 5, angka 6 dan angka 7, huruf h angka 8, huruf i
angka 3, dan huruf k angka 4, tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.

4. Lampiran III diubah sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam


Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali
Kota ini.
Pasal II
Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Wali Kota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Singkawang.

Ditetapkan di Singkawang
pada tanggal 27 April 2022

WALI KOTA SINGKAWANG,

ttd

TJHAI CHUI MIE

Diundangkan di Singkawang
pada tanggal 27 April 2022

SEKRETARIS DAERAH KOTA SINGKAWANG,

ttd

SUMASTRO

BERITA DAERAH KOTA SINGKAWANG TAHUN 2022 NOMOR 25

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM,

RULY AMRI, S.H.


NIP 19740716 200502 1 001
LAMPIRAN
PERATURAN WALI KOTA SINGKAWANG
NOMOR 25 TAHUN 2022 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA
NOMOR 37 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA
ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH KOTA SINGKAWANG

A. FORMAT BERITA ACARA REKONSILIASI PENERIMAAN

KOP OPD

BERITA ACARA REKONSILIASI PENERIMAAN


Nomor …

Pada hari ini …, tanggal …, bulan …, tahun…, telah dilakukan rekonsiliasi


penerimaan bulan …, tahun …, antara SKPD …, dengan Bidang Akuntansi dan
Pelaporan Badan Keuangan Daerah.
Rincian Rekonsiliasi Penerimaan antara lain:
A. Pendapatan Daerah berdasarkan LPJ Bendahara Rp…
Penerimaan
B. Transaksi-transaksi pendapatan yang diterima oleh
BUD tetapi tidak tercatat oleh buku Bendahara
Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu
a. … Rp…
b. … Rp…
c. … dst Rp…
Total
Rp…
C. Error/Kesalahan Pencatatan Penerimaan
a. … Rp…
b. … Rp…
c. … dst Rp…
Total Rp…

Pejabat di Bidang Pendapatan, Bendahara Penerimaan,

… …
NIP … NIP …

PPK-SKPD,


NIP …

Mengetahui
Pengguna Anggaran,


NIP …
B. FORMAT BERITA ACARA REKONSILIASI PENGELUARAN

KOP OPD

BERITA ACARA REKONSILIASI PENGELUARAN


Nomor …(1)

Pada hari ini …(2), tanggal …(3), bulan …(4), tahun…(5), telah dilakukan rekonsiliasi
pengeluaran/belanja bulan …(6), tahun …(7), antara SKPD …(8), dengan Bidang
Akuntansi dan Pelaporan Badan Keuangan Daerah.
Rincian Rekonsiliasi Pengeluaran antara lain:
Realisasi
Realisasi Bidang Selisih
No. Jenis Belanja
SKPD Akuntansi dan Lebih/Kurang
Pelaporan
1. BELANJA OPERASI …(9) …(10) …(11)
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
2. BELANJA MODAL …(12) …(13) …(14)
3. BELANJA TIDAK TERDUGA …(15) …(16) …(17)
4. BELANJA TRANSFER …(18) …(19) …(20)
5. Pengembalian Belanja
…(21) …(22) …(23)
(contra post)

Penjelasan selisih antara realisasi SKPD dan Bidang Akuntansi dan Pelaporan:
1. Belanja Operasi selisih …(24) disebabkan …(25)
2. Belanja Modal selisih …(26) disebabkan …(27)
3. Belanja Tidak Terduga selisih …(28) disebabkan …(29)
4. Belanja Transfer selisih …(30) disebabkan …(31)
5. Pengembalian Belanja (contra post) selisih …(32) disebabkan …(33)

Demikian Berita Acara ini dibuat bersama sebagai pertanggungjawaban atas belanja
SKPD …(34)

…(35), Bendahara Pengeluaran,


(36) (37)

…(38) …(39)
NIP …(40) NIP …(41)

PPK-SKPD,
(42)

…(43)
NIP …(44)

Mengetahui
Pengguna Anggaran,
(45)

…(46)
NIP …(47)
PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA REKONSILIASI PENGELUARAN

No. Uraian Isi


(1) Diisi dengan nomor Berita Acara
(2) Diisi dengan hari Berita Acara dibuat
(3) Diisi dengan tanggal Berita Acara dibuat
(4) Diisi dengan bulan Berita Acara dibuat
(5) Diisi dengan tahun Berita Acara dibuat
(6) Diisi dengan bulan pertanggungjawaban keuangan yang
direkonsiliasi
(7) Diisi dengan tahun pertanggungjawaban keuangan yang
direkonsiliasi
(8) Diisi dengan nama SKPD
(9) Diisi dengan jumlah realisasi Belanja Operasi yang dicatat SKPD
(10) Diisi dengan jumlah realisasi Belanja Operasi yang dicatat Bidang
Akuntansi dan Pelaporan
(11) Diisi dengan jumlah selisih Belanja Operasi antara SKPD &
Bidang Akuntansi dan Pelaporan
(12) Diisi dengan jumlah realisasi Belanja Modal yang dicatat SKPD
(13) Diisi dengan jumlah realisasi Belanja Modal yang dicatat Bidang
Akuntansi dan Pelaporan
(14) Diisi dengan jumlah selisih Belanja Modal antara SKPD & Bidang
Akuntansi dan Pelaporan
(15) Diisi dengan jumlah realisasi Belanja Tidak Terduga yang dicatat
SKPD
(16) Diisi dengan jumlah realisasi Belanja Tidak Terduga yang dicatat
Bidang Akuntansi dan Pelaporan
(17) Diisi dengan jumlah selisih Belanja Tidak Terduga antara SKPD &
Bidang Akuntansi dan Pelaporan
(18) Diisi dengan jumlah realisasi Belanja Transfer yang dicatat SKPD
(19) Diisi dengan jumlah realisasi Belanja Transfer yang dicatat Bidang
Akuntansi dan Pelaporan
(20) Diisi dengan jumlah selisih Belanja Transfer antara SKPD &
Bidang Akuntansi dan Pelaporan
(21) Diisi dengan jumlah pengembalian belanja (contra pos)yang dicatat
SKPD
(22) Diisi dengan jumlah pengembalian belanja (contra pos)yang dicatat
Bidang Akuntansi dan Pelaporan
(23) Diisi dengan jumlah selisih pengembalian belanja (contra
pos)antara SKPD & Bidang Akuntansi dan Pelaporan
(24) Diisi jumlah selisih Belanja Operasi
(25) Diisi dengan penjelasan penyebab terjadinya selisih Belanja
Operasi
(26) Diisi jumlah selisih Belanja Modal
(27) Diisi dengan penjelasan penyebab terjadinya selisih Belanja Modal
(28) Diisi jumlah selisih Belanja Tidak Terduga
(29) Diisi dengan penjelasan penyebab terjadinya selisih Belanja Tidak
Terduga
(30) Diisi jumlah selisih Belanja Transfer
No. Uraian Isi
(31) Diisi dengan penjelasan penyebab terjadinya selisih Belanja
Transfer
(32) Diisi jumlah selisih pengembalian belanja (contra pos)
(33) Diisi dengan penjelasan penyebab terjadinya selisih pengembalian
belanja (contra pos)
(34) Diisi dengan nama SKPD
(35) Diisi dengan Jabatan Pejabat pada Bidang Akuntansi dan
Pelaporan
(36) Diisi dengan tanda tangan Pejabat pada Bidang Akuntansi dan
Pelaporan
(37) Diisi dengan tanda tangan Bendahara Pengeluaran
(38) Diisi dengan Nama Pejabat pada Bidang Akuntansi dan Pelaporan
(39) Diisi dengan Nama Bendahara Pengeluaran
(40) Diisi dengan NIP Pejabat pada Bidang Akuntansi dan Pelaporan
(41) Diisi dengan NIP Bendahara Pengeluaran
(42) Diisi dengan tanda tangan PPK SKPD
(43) Diisi dengan Nama PPK SKPD
(44) Diisi dengan NIP PPK SKPD
(45) Diisi dengan tanda tangan PA
(46) Diisi dengan nama PA
(47) Diisi dengan NIP PA

WALI KOTA SINGKAWANG,

Ttd

TJHAI CHUI MIE


Diundangkan di Singkawang
pada tanggal 27 April 2022

SEKRETARIS DAERAH KOTA SINGKAWANG,

ttd

SUMASTRO

BERITA DAERAH KOTA SINGKAWANG TAHUN 2022 NOMOR 25

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM,

RULY AMRI, S.H.


NIP 19740716 200502 1 001

Saliansesuaidenganaslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,

RULY AMRI, S.H.


NIP 19740716 200502 1 001

Anda mungkin juga menyukai