Anda di halaman 1dari 42

KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN
DARURAT COVID-19
TK ABA KAJAI
TAHUN 2021-2022

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN PASAMAN BARAT
PROVINSI SUMATERA BARAT

1
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PEDIDIKAN
DARURAT COVID-19
TK ABA KAJAI
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

JORONG LIMPATO KAJAI


KECAMATAN TALAMAU
PROVINSI SUMATERA BARAT

Tahun 2021

2
LEMBAR PENETAPAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan dilakukan validasi oleh pengawas TK
maka dengan ini Kurikulum TK ABA Kajai ditetapkan dan diberlakukan mulai tahun pelajaran
2021/2022.

Ditetapkan di
Kajai, Juli 2021

Komite Kepala TK

…………………… SASTRA SOFIA, S.P.d


Nip.

MENGETAHUI

Ka. SUDIN PENDIDIKAN PENGAWAS TK


Wilayah I Kota Administrasi Jakarta Selatan

3
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan saran serta pertimbangan dari komite Sekolah maka dengan ini Kurikulum TK
ABA Kajai disahkan dan ditetapkan untuk diberlakukan mulai tahun 2021/2022.

Kajai, Juli 2021


Komite Kepala TK

…………………………… SASTRA SOFIA, S.Pd


Nip.

Mengetahui
Kasudin

…………………………

KATA PENGANTAR

4
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, TK ABA Kajai telah menyusun Dokumen I Suplement Kurikulum Darurat yang sekaligus juga
penerapan Kurikukum 2013. Penyusunan Dokumen Suplement Kurikulum Darurat ini merupakan
salah satu upaya mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh TK ABA Kajai
selama masa pandemic covid 19,sesuai dengan karakteristik kondisi zona/daerah dan zona asal peserta
didik serta berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Suplement Kurikulum darurat ini disusun dengan mengacu pada Surat SKB 4 Menteri Nomor
01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, dan Nomor 440-882
ini dilengkapi dengan lampiran yang tak terpisahkan, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19). SKB beserta lampirannya Keputusan Menteri Kesehatan
No.HK.01.07/MENKES/ 328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 .Surat
Edaran Kemendikbud nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari
Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Covid 19. Surat Edaran no 4 tahun 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid 19.
Sebagai acuan pedoman implementasi kurikulum pada Taman Kanak-Kanak Dokumen
Suplement Kurikulum Darurat yang kami susun ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran
2021/2022 selama masa pandemi covid 19.
Namun demikian, kami menyadari bahwa Dokumen suplement kurikulum darurat ini masih
belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan perubahan
dan penyempurnaan suplement Kurikukum darurat dimasa pandemi covid 19.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh warga TK ABA Kajai dan
Staf TK ABA Kajai yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu baik waktu
maupun tenaganya untuk menyusun Dokumen ini.Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Kajai, Juli 2021


TK ABA Kajai

5
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………......……………............................................................ i
Lembar Penetapan................................................................................................................. ii
Lembar Pengesahan............................................................................................................... iii
Kata Pengantar................... ………………………………………....................................... v
Daftar Isi ………………………………………………………………………................... vi
PROFIL LEMBAGA
A. Sejarah Singkat TK__________________ ..........................................................
B. Bagan Struktur Kepengurusan TK __________________ ....................................
C. Alamat dan Peta Lokasi TK __________________ ..............................................
D. Status Satuan Lembaga TK __________________ ..............................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang…............………………………………......…….. 1
B. Dasar Hukum………........……………………………........…….. 2
C. Tujuan Penyusunan Dokumen Suplement Kurikulum Darurat… 2
D. Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum Darurat…. 3
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi..............................................………………………………… 6
B. Misi.................................………............…...................……........ 6
C. Tujuan................................. ....…………............…….....……….. 6
BAB III KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKULUM DARURAT
A. Kerangka Dasar Kurikukum Darurat..................................... 7
1. Konsep dasar Kurikulum Darurat ……………………… 7
2. Konsep Pembelajaran Darurat …………………………. 7
3. Prinsip Pembelajaran Masa Darurat …………………… 8
4. Materi, Metode dan Media Pembelajaran Masa Darurat.. 9
5. Langkah-langkah Pembelajaran masa Darurat ……………. 10
6. Pengelolaan Kelas Pada Masa Darurat …………………… 13
B. Struktur dan MuatanSuplemen Kurikulum Darurat…………… 14
1. Struktur Kurikulum................................................................... 14
2. Pengaturan Beban Belajar......................................................... 17
3. Penilaian Hasil Belajar……………………………………… 17
4. Kriteria Kenaikan Kelas............................................................. 19
5. Kriteria Kelulusan...................................................................... 19
6. Mutasi......................................................................................... 20
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Pelajaran …………………………………....... 21
B. Jumlah Minggu Efektif…………………………………………… 23
C. Jadwal Waktu Libur ....................................................................... 24
BAB V PENUTUP........................................................................................... 26

LAMPIRAN
1. Pemetaan KI dan KD materi esensial, contoh RPPM dan RPPH yang disederhanakan
sesuai dengan kurikulum darurat
PROFIL LEMBAGA
A.Sejarah Singkat TK ABA Kajai

Uraikan sejarah singkat mulai dari awal mula berdirinya TK ………………. sampai
sekarang. Termasuk prestasi terbaik yang pernah diraih sampai sekarang.
Contoh :

TK ....................didirikan pada tahun ........... dibawah naungan Yayasan ..........


Tokoh yang paling berjasa dalam membidani lahirnya TK ....................adalah tiga
serangkai yakni Ibu.............................. Ibu .................yang saat itu tercatat sebagai Ibu
Lurah merasa prihatin melihat banyak anak-anak usia 4-6 tahun yang berkerumun tanpa
ada aktivitas pembelajaran. Bu ..............menyampaikan kegundahannya kepada dua tokoh
masyarakat yakni Bapak ..............dan Ibu ............. yang kemudian disepakati untuk
membuat kelompok bermain untuk mengelola kegiatan bermain anak hingga lebih
terprogram. Kegiatan awal dilaksanakan di halaman kantor kelurahan dengan
menggunakan alat permainan seadanya yang digelar bongkar pasang. Ternyata sambutan
masyarakat sangat antusias. Tanggal ……………..kelompok bermain berubah nama
dengan nama TK ....................dengan diresmikan oleh Bapak Camat .......... didampingi 3
pendiri. Sebagai kepala sekolah pertama ditunjuk Bapak ........... dan Ibu ......... sebagai
guru untuk peserta didik yang berjumlah.....anak. Langkah berikutnya dilembagakan dan
mengajukan perizinan ke Kemenag Kabupaten. Surat Izin Operasional dari
Kemenag ............... nomor ............. tercantum mulai berlaku tanggal .......................
Selanjutnya kami terus berbenah dan mengembangkan diri dengan mengikuti
pelatihan dan belajar mandiri. Perubahan kami lakukan dari menggunakan pembelajaran
klasikal ke kelompok hingga kini menerapkan model sentra. Tahun...... kami menambah
program layanan dengan Kelompok Bermain, dan tahun ........... kami mendapatkan
akreditasi …. dari BAN PNF. Sehingga sekarang Yayasan ............. memiliki dua layanan
Roudhotul Atfal dan Kelompok Bermain. Tahun .... Satuan TK kami terpilih menjadi
percontohan tingkat kabupaten.

STRUTUR ORGSNISASI TK ……………………


TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PERSONALIA TK ________

Tugas Pokok dan Kompetensi Kepala TK


Tugas pokok kepala TK pada semua jenjang mencakup tiga bidang, yaitu:
a. Tugas Manajerial
Tugas kepala TK dalam bidang manajerial berkaitan dengan pengelolaan
TK, sehingga semua sumber daya dapat disediakan dan dimanfaatkan secara
optimal untuk mencapai tujuan TK secara efektif dan efisien.
Tugas manajerial ini meliputi aktivitas sebagai berikut:
1. Menyusun perencanaan
2. Mengelola program pembelajaran
3. Mengelola kesiswaan
4. Mengelola sarana dan prasarana
5. Mengelola personal
6. Mengelola keuangan
7. Mengelola hubungan degan masyarakat
8. Mengelola administrasi
9. Mengelola sistem informasi
10.Mengevaluasi program
11.Memimpin

b. Tugas Supervisi
Selain tugas manajerial, kepala TK juga memiliki tugas pokok melakukan
supervisi terhadap pelaksanaan kerja guru dan staf. Tujuannya adalah untuk
menjamin agar guru dan staf bekerja dengan baik serta menjaga mutu proses
maupun hasil pendidikan di TK Dalam tugas supervisi ini tercakup kegiatan-
kegiatan:
1. Merencanakan program supervisi
2. Melaksanakan program supervisi
3. Menindaklanjuti program supervise

c. Tugas Kewirausahaan
Di samping tugas manajerial dan supervisi, kepala TK juga memiliki tugas
kewirausahaan.Tugas kewirausahaan ini tujuannya adalah agar TK memiliki
sumber-sumber daya yang mampu mendukung jalannya TK, khususnya dari segi
finansial. Selain itu juga agar TK membudayakan perilaku wirausaha di kalangan
warga TK, khususnya para siswa.

Tugas Pokok dan Fungsi Guru

 Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap


 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
 Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar
 Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
 Mengisi daftar nilai anak didik
 Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain
dalam  proses pembelajaran
 Membuat alat pelajaran/alat peraga
 Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
 Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
 Melaksanakan tugas tertentu di TK
 Mengadakan pengembangan program pembelajaran
 Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
 Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
 Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya

Tugas Pokok Yayasan


1. Membuat Program Kerja Yayasan.
2. Membuat keputusan yang mengatur secara operasional penyelenggaraan Yayasan.
3. Membuat kebijakan Yayasan terhadap permasalahan-permasalahan yang timbul baik
yang bersifat intern maupun ekstern Yayasan.

B.Alamat dan Peta Lokasi TK __________________


TK __________________ merupakan TK yang terletak di lingkungan
perkampungan dan dekat dengan lingkungan pendidikan.
Alamat TK __________________
Dusun : ______________
Desa/Kelurahan : __________
Kecamatan : _________
Kabupaten : ________
Provinsi : Jawa Timur
No telp : _______
Kode Pos : -----------
Peta Lokasi TK __________________

Bisa di tambah serlok lokasi lembaga TK dari google map


C. Status Satuan Lembaga TK __________________

a. Identitas

1. Nama Lembaga : __________________


2. Alamat / desa : -----------------------
Kecamatan : ----------------------
Kabupaten : ________
Propinsi : ..................................
Kode Pos : --------
No.Telepon : ----------------

3. Nama Yayasan : ________


4. Status Sekolah : Terakreditasi _____
5. Status Lembaga TK : Swasta
6. No SK Kelembagaan : …….
7. NSM : ..............
8. NIS / NPSN : .............
9. Tahun didirikan/beroperasi : .............
10. Status Tanah : .................
11. Luas Tanah : ..................
12. Nama Kepala Sekolah : ------------------
13. No.SK Kepala Sekolah : .................
14. Masa Kerja Kepala Sekolah : ............. Tahun
15. Status akreditasi :.......................................
16. No dan SK akreditasi : ....................................

b. Data Guru dan Siswa


1. Jumlah Guru & Karyawan

Status L P Jumlah

1. Guru PNS - - -

2. Guru Tetap Yayasan -

Jumlah -

2. Perkembangan sekolah 4 tahun terakhir

Anak
Tahun Pelajaran
Laki-Laki Perempuan Total
2016/2017
2017/2018
2018/2020
2020/2020

3. Rombongan Belajar

Kelompok A Kelompok B Jumlah

* Pelaksanaan KBM Pagi (07.30 – 11.00)

c. Data Fasilitas Sekolah


1. Ruangan
Kondisi
Jumlah
No Jenis Ruangan Rusak Rusak
Ruangan Baik
Ringan Berat
1 Ruang Kelas
2 Ruang Bermain
3 Ruang Tata Usaha
4 Ruang Kepala Sekolah
5 Ruang Guru
6 Ruang UKS
7 Gudang
2. Infrastruktur
Kondisi
No Jenis Jumlah Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 Pagar Depan
2 Pagar Samping
3 Pagar Belakang
4 Tiang Bendera
5 Bak Sampah
6 Saluran Primer
7 Sarana olah raga
8 Alat Cuci tangan

3. Sanitasi dan Air Bersih


Kondisi
No Ruang / Fasilitas Jumlah Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 KM / WC

2 KM / WC Guru

4. Sumber Air Bersih

a. Jenis Sumber Air Bersih

Kondisi
N0 Jenis Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
Sumur dengan pompa
1
listrik
2 Sumur tanpa pompa listrik
3 Tadah Hujan
4 PDAM

5. Sumber Listrik ( Beri cek (V) untuk yang sesuai dan isi angka KVA
PLN 900 KVA

Pemanfaatan Kondisi
N0 Fasilitas Jumlah
Berfungsi Tidak Baik RR RB
1 Lampu TL
2 AC
3 Stop Kontak
4 Intalasi List
5 Kipas Angin

6. Alat Penunjang KBM

Pemanfaatan Alat Kondisi


N0 Fasilitas Jumlah Jaran R
Dipakai Tidak Baik RR
g B
1 Balok
2 Puzzle
3 Alat bermain seni
4 Bola berbagai ukuran
Alat bermain
5
keaksaraan
6 Alat bermain Peran
Alat bermain
7
Sensorimotor
Alat Pengukur Berat
8
Badan
Alat Pengukur Tinggi
9
Badan
Perlengkapan Cuci
10
Tangan

7. Alat Mesin Kantor

Pemanfaatan Alat Kondisi


N0 Fasilitas Jumlah
Dipakai Tidak Jarang Baik RR RB
1 Komputer
2 Printer

8. Buku

Jumlah
No Jenis Penerbit Sesuai Kurang Lebih
Eks
Buku motivasi
1
kegiatan
2 Buku cerita bergambar
Buku pedoman
3
pembelajaran
Buku pedoman
4
pembelajaran
Buku pedoman
5 program sarana
pembelajaran
Buku pedoman
6 program sarana
pembelajaran
Buku panduan
7 penyelenggaraan dan
pengelolaan TK
Buku pedoman
8 administrasi
kepegawaian TK
Buku pendekatan
saintifik dalam
9 perangkat
pembelajaran K.13
PAUD
Buku petunjuk teknis
10 proses belajar
mengajar
Buku standard
11 supervisi dan evaluasi
pendidikan TK
Buku kumpulan lagu
12
keagamaan
Buku kurikulum
13
model pembelajaran
Buku metodik khusus
14 pengembangan
keterampilan
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal
seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran.
Pada masa darurat Covid-19, sekolah telah melaksanakan kegiatan pembelajaran
di tengah kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan kreatifitas masing-masing sekolah
dimana peserta didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang tua.
Mengimplentasikan SK Kemendikbud NOMOR 719/P/2O2O
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam
Kondisi Khusus untuk tahun pelajaran 2020/2021 yang masih dalam masa darurat
Covid-19, tentunya sekolah membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran yaitu Kurikulum Darurat yang merupakan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat
dengan memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan
masing-masing satuan pendidikan di masa darurat. Masa darurat yang dimaksud bukan
hanya pada masa darurat wabah Corona Virus Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula
pada masa darurat karena terjadi bencana alam, huru-hara dan sebagainya.
Suplemen Kurikulum darurat ini dikembangkan untuk menghadapi masa darurat
covid 19 oleh Tim Pengembang Kurikulum sekolah yang meliputi kerangka dasar
Kurikulum Darurat, tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum,
serta kalender pendidikan, Sebelum mengembangkan Kurikulum Darurat, sekolah
melakukan analisis kondisi internal yang ada di satuan pendidikan, dan analisis kondisi
lingkungan eksternal satuan pendidikan dengan melakukan skrening zona lokasi tempat
tinggal guru, tenaga kependidikan dan peserta didik untuk memastikan tempat
tinggalnya bukan merupakan episentrum penularan Covid-19.
Suplemen Kurikulum Darurat ini disusun dan dilaksanakan pada masa darurat
covid 19. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar disesuaikan dengan
kondisi darurat pada setiap satuan pendidikan sekolah. Dalam menyusun suplemen
kurikulum darurat, satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan inovasi
kurikulum, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.
Dengan tersusunnya dokumen Suplemen Kurikulum Darurat ini,
TK .......................................................... akan menjadi sekolah yang memiliki
Kurikulum Darurat yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah
dimasa pandemi covid 19, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis
lingkungan sekolah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan dan
kreatifitas dan inovasi sekolah.

B. DASAR HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Kurikulum TK adalah :
1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013, dan diubah kembali dengan Permen
DikBud No. 13 Tahun 2015
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014
tentang Standar Pendididkan Anak Usia Dini
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 146 tahun 2014 tentang
Kurikulum PAUD
6 SKB 4 Menteri Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020, dan Nomor 440-882 tetang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan
Tahun Akademik 2020/2021 di Masa pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid-19).
7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/ 328/2020
tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Tempat
KerjaPerkantoran dan Industri dalam Mendukung
Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
8. Surat Edaran Kemendikbud nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Covid 19
9. Surat Edaran no 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Dalam Masa DaruratPenyebaran Covid 19
10. SK. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, nomor 467 tahun 2020 Tetang
Kalender Pendidikan.
11. Permendikbud NOMOR 719/P/2020
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KURIKULUM PADA SATUAN
PENDIDIKAN DALAM KONDISI KHUSUS
12. Keputusan Rapat Sekola Pada Hari …………….

C. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM DARURAT


Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi), dan
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam
pengembangan kurikulum. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:
1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta
didikdan Komite sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan
yang mendasari implementasi kurikulum 2013 pada masa pandemic covid 19
2. Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran selama
pandemi covid 19 di Sekolah. Dengan harapan agar pembelajaran di.
TK ....................................... ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agarmemiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia
4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum.
5. Memberdayakan sumber daya yang tersedia.
6. Meningkatkan kepedulian warga Sekolah dalam mengembangkan kurikulum
melalui pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan sekolah.
7. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan Pendidikan,
melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan
psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua.

D. LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Suplemen Kurikulum Darurat TK .................dikembangkan sesuai dengan kondisi
lingkungan eksternal dan internal sekolah yang meliputi sarana prasarana, guru, peserta
didik, pemetaan zona lokasi tempat tinggal peserta didik maupun guru pada masa
darurat pandemic covid 19. Pengembangan Suplemen Kurikulum Darurat
TK ...................... mengacu pada regulasi dan pedoman yang sesuai, serta
memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan dikembangkan berdasarkan landasan
dan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Landasan pengembangan Suplemen Kurikulum darurat adalah sebagai berikut
1. Landasan Filosofis
Kurikulum darurat sekolah dikembangkan menggunakan filosofi:
a. Sekolah sebagai satuan pendidikan formal dengan kekhasan agama Islam
yang mendasarkan kepada Alquran dan Hadis sebagai sumberutama.
b. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang.
c. Target utama pendidikan sekolah adalah pembentukan karakter mulia atau
akhlakul karimah serta pembekalan kompetensi sebagai bekal masa depan
peserta didik.
d. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
e. Guru adalah sosok teladan yang baik bagi peserta didik.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum darurat dikembangkan atas dasar kebutuhan merespon perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
keberagamaan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, membangun masyarakat
yang sejahtera dan berkeadilan terutama pada masa daruratcovid 19
3. Landasan Psiko-pedagogis
Kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik
sesuaidengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis
sesuai dengan konteks lingkungan dan zamannya pada masa darurat covid 19.
Prinsip-prinsip Pengembangan SuplemenKurikulum darurat
Suplemen Kurikulum darurat dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di bawah
koordinasi Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kementerian Agama Provinsi.
Kurikulum darurat ini dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan denganpotensi,
perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan tuntutan
lingkungan.Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, terutama pada masa
daruratcovid 19 saatini.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,pada masa darurat
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan melalui teknologi .
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri.
Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial,
keterampilan akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan menyesuaikan dengan kondisi
masa darurat.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4
pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN TK ..........................................................

A. VISI

B. MISI

C. TUJUAN SEKOLAH
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM DARURAT

A. KERANGKA DASAR KURIKUKUM DARURAT

1. KONSEP KURIKULUM DARURAT


a. Kurikulum Darurat disusun dan dilaksanakan hanya pada masa darurat
covid 19.
b. Penyusunan kurikulum darurat dilakukan dengan cara memodifikasi dan
melakukan inovasi pada struktur kurikulum, beban belajar, strategi
pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain sebagainya sesuai
dengan kondisi sekolah.
c. Pada masa darurat covid 19, seluruh peserta didik tetap mendapatkan
layanan pendidikan dan pembelajaran dari sekolah.
d. Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat covid 19 dan
dilakukan apabila sekolah mampu memenuhi persyaratan protocol
kesehatan yang ditetapkan pemerintah setempat yang meliputi sarana yaitu
Tempat cuci tangan, hand sanitizer, penataan kelas yang memenuhi
physical distanching, bilik untuk penyemprotan disinfektan, Alat
pengukur suhu badan, masker cadangan, pengoptimalan fungsi UKS
dll. Bila kondisi sudah normal maka kegiatan pembelajaran akan
kembali dilaksanakan secara normal seperti biasanya.
2. KONSEP PEMBELAJARAN MASA DARURAT
a. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat dilakukan dengan berpedoman
pada Kalender Pendidikan Sekolah tahun pelajaran 2020/2021 yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama
Republik Indonesia
b. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilakukan tidak hanya untuk mencapai
ketuntasan kompetensi dasar (KD) kurikulum, namun lebih
menitikberatkan pada penguatan karakter, praktek ibadah, peduli
pada lingkungan dan kesalehan social lainnya.
c. Kegiatan pembelajaran masa darurat covid 19 melibatkan guru, orang tua,
peserta didik dan lingkungan sekitar.
d. Kegiatan pembelajaran dilakukan setelah sekolah melakukan:
Pemetaan / skrining zona desa / kelurahan tempat tinggal peserta didik,
guru serta tenaga kependidikan yang ada di sekolah sebagai bahan
penentuan pelaksanaan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
sekolah, selain itu untuk memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan
episentrum penularan Covid-19 (zona hijau) atau termasuk lingkungan yang
tidak aman (zona merah), dalam hal ini dapat diketahui antara lain melalui
gugus tugas penanganan covid 19, melalui aplikasi pemantauan covid 19
atau surat keterangan dari kepala desa / kelurahan atau kecamatan, selain itu
pemetaan/ skrining kesehatan bagi peserta didik, guru dan tenaga
kependidikan untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak berpotensi
untuk menularkan atau tertular Covid-19 hal tersebut dapat ditunjukkan
melalui surat keterangan sehat dari puskesmas sebagai bentuk pemenuhan
kelengkapan apabila proses pembelajaran akan dilakukan secara tatap
muka atau kelas nyata.
e. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilaksanakan dengan
mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan, dan
keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan
masyarakat baik pada aspek fisik maupun psikologi, untuk pembelajaran
tatap muka atau kelas nyata hal tersebut ditunjukkan dengan surat
rekomendasi dari pemerintah setempat melalui Kementerian Agama dan
surat persetujuan dari orang tua.
3. PRINSIP PEMBELAJARAN MASA DARURAT
a. Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas, dan /
atau pembelajaran jarak jauh, baik secara Daring (dalam jaringan) dan
Luring (luar jaringan) kegiatan tersebut Dilaksanakan
untukmemberikanpengalamanbelajar yang bermakna bagi peserta didik,
tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk
melanjutkan kelas dan melanjutkan kejejang pedidikan berikutnya
b. Pembelajaran berlangsung di sekolah, rumah, dan di lingkungan sekitar
sesuai dengan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah.
c. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam
mengoptimalkan tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif peserta didik.
d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran
f. Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih menitik beratkan pada
pendidikan kecakapan hidup, misalnya pemahaman mengatasi
pandemi Covid-19, penguatan nilai karakter atau akhlak, serta
keterampilan beribadah peserta didik di tengah keluarga;
g. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala
satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi
pertimbangan utama dalam pelaksanaan belajar dari rumah
h. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara
guru dengan peserta didik dan orang tua/wali
i. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor /
nilai kuantitatif

4. MATERI, METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN MASA DARURAT


A. Pengembangan Materi Ajar.
Guru memilih materi pelajaran esensi untuk dijadikan prioritas dalam
pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta didik secara
mandiri. Materi pembelajaran diambilkan dan dikumpulkan serta
dikembangkan dari:
1. Buku – buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman guru,
maupun buku atau literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup
yang sesuai dan benar.
2. Hal - hal yang berkaitan dengan kehidupan dan / atau berkaitan
dengan fenomena sosial yang bersifat kontekstual, misalnya
berkaitan dengan pandemi Covid-19 atau hal lain yang sedang terjadi
di sekitar peserta didik.
B. Model dan Metode Pembelajaran.
1. Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang
menggambarkan proses rincian dan pennciptaan situasi lingkungan
yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pernbelajaran sehingga
terjadi perubahan pada diri anak. Model pembelajaran pada TK
meliputi:
a. Daring  pembelajaran daring (dalamjaringan) merupakan
sistem pembelajaran tanpa tatap muka
secara langsung antara guru dan siswa tetapi
dilakukan melalui online yang menggunakan
jaringan internet. Guru harus memastikan
kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa
berada di rumah.
b. Luring adalah kepanjangan dari “luar jaringan” sebagai pengganti
kata offline. Kata “luring” merupakan lawan kata dari
“daring”.Dengan demikian, pembelajaran luring dapat
diartikan sebagai bentuk pembelajaran yang sama sekali tidak
dalam kondisi terhubung jaringan internet maupun intranet.
2. Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan
pembelajaran pada kondisi darurat.
3. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang
disesuaikan dengan karakteristik materi / tema dan karaktersituasi yang
dihadapi sekolah pada kondisi darurat.
4. Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah
dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi
masing - masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses /
ketersediaan fasilitas belajar di rumah.
5. Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan
mempertimbangkan konsep belajar dari rumah, yaitu sebagai usaha
memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka beban tugas yang
diberikan kepada peserta didik dipastikan dapat diselesaikan tanpa
keluar rumah dan tetap terjaga kesehatan, serta cukupnya waktu
istirahat untuk menunjang daya imunitas peserta didik
C. Media dan Sumber Belajar.
Guru menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan, dapat berupa
benda – benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana.
Pemilihan media disesuaikan dengan materi / temayang diajarkan dan tagihan
dengan tetap mempertimbangkan kondisi kedaruratan. Selain itu guru dan peserta
didik dapat menggunakan media dan sumber belajar antara lain:buku sekolah
elektronik ( https://bse.kmendikbud.go.id), sumber bahan ajar peserta didik, Guru
berbagi (E-Learning Sekolah), aplikasi e -learning sekolah
(https://elearning.kemenag.go.id/), web Rumah Belajar oleh Pusdatin
Kemendikbud (https://belajar.kemdikbud.go.id),TVRI, TV edukasi
Kemendikbud (https:tve.kemendikbud.go.id/live/), Pembelajaran Digital
oleh Pusdatin dan SEAMOLEC, Kemendikbud (http://rumahbelajar.id),
Tatapmuka daring program sapa duta rumah belajar Pusdatin Kemendikbud
(pusdatin.webex.com), Aplikasi daring untuk paket A,B,C.(http://
setara.kemdikbud.go.id/ ), Guru berbagi (
http://guruberbagi.kemdikbud.go), Membaca digital
(http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/), Video
pembelajaran ( Video pembelajaran), Radio edukasi Kemendikbud (
https://radioedukasi.kemdikbud), Ruang guru PAUD Kemendikbud
(http://anggunpaud.kemdikbud), Mobile edukasi - Bahan ajar multimedia (
https://medukasi.kemdikbud.go.id/meduka), Modul Pendidikan Kesetaraan
(https://emodul.kemdikbud.go.id/), Kursus daring untuk Guru dari
SEAMOLEC (http://mooc.seamolec.org/),

1. LANGKAH - LANGKAH PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MASA


DARURAT
A. Langkah- Langkah Penyiapan Sarana Pendukung Pembelajaran
Kurikulum Darurat Yang Dilakukan Oleh Sekolah:
1. Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik, pendidik
dan tenaga kependidikan untuk menentukan model pengelolaan
pembelajaran dan mengajukan rekomendasi apabila termasuk pada zona
hijau
2. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama masa darurat
3. Memastikan system pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta
didik termasuk peserta didik penyandang disabilitas
4. Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang tua / wali
dalam mendampingi peserta didik belajar, minimal satu kali dalam satu
minggu melalui materi pengasuhan pada laman https://sahabat keluarga.
kemdikbud.go.id/laman/.
5. Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19 di
sekolah terdiri dari unsur guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan
memberikan pembekalan mengenai tugas dan tanggungjawab kepada tim,
berkoordinasi dengan Kemenag dan / gugus tugas penanganan COVID-19
setempat.
6. Memberikan laporan secara berkala kepada Kantor Kemenag melalui
pengawas sekolah tentang kondisi kesehatan warga sekolah, metode
pembelajaran yang digunakan ( kelas nyata, daring/luring atau
kombinasi), kendala pelaksanaan dan praktik pelaksanaannya serta capaian
hasil belajar peserta didik.
B. Langkah – langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum darurat yang
dilakukan oleh guru:
1. Menyiapkan Perencanaan Pembelajaran
a. Program Semester (PROSEM)
Program semester berisi daftar tema satu semester yang
dikembangkan menjadi sub-tema atau sub-sub tema, kompetensi yang
ditetapkan untuk dicapai pada setiap tema, alokasi waktu setiap tema
dan strategi pembelajaran yang dipakai lembaga TK.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan (RPPM) disusun untuk pembelajaran selama satu
minggu. RPPM dijabarkan dari Program Semester. RPPM berisi: identitas
program layanan; KD yang dipilih; materi pernbelajaran; tujuan pembelajaran;
dan rencana kegiatan.
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
RPPH merupakan capaian harian yang diturunkan dari RPPM dengan capain
enam (6) aspek perkembangan atau disesuaikan dengan karakteristik
pengembangan tema dengan tuntutan kecakapan abad 21 pada TK. Guru
mengembangkan tema menjadi tema esensial yang disesuaikan dengan
lingkungan bermain, satuan TK, dan daerah/kearifan lokal.
2. Muatan dan integrasi RPPH
Karakter kecakapan abad 21 dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik
KD dan tema/ sub-tema dan pengembangan materi yang akan dibahas. Oleh
sebab itu dalam merencanakan pembelajaran yang mengintegrasikan karakter
kecakapan abad 21, dapat digunakan langkah-langkah seperti tampak pada
gambar berikut:
a. Menentukan jenis kecakapan yang akan dikembangkan sesuai dengan
kompetensi dasar (misalnya berpikir kritis dan problem solving/ kreatif,
atau kolaborasi);
b. Menginterpretasi dan menyelesaikan masalah merupakan salah satu
kernampuan dalam kecakapan berpikir kritis dan pernecahan masalah.
Dengan demikian, maka terkait dengan Kl), guru mengembangkan
karakter kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah;
c. Merumuskan jenis permainan dan pola permainan yang disesuaikan
dengan pengembangan tema dan indikator 6 aspek pencapaian
perkembangan yang akan dicapai;
d. Merumuskan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari KD agar cukup
jelas dalam menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta didik.
Tujuan pembelajaran ini juga bertujuan untuk menguatkan pilar
pendidikan TK yang berkarakter islami, yaitu penanarnan keimanan dan
peningkatan akhlak mulia;
e. Mengembangkan Indikator Pencapaian Perkembangan agar dapat
mencapai KD dan dapat mengembangkan karakter kecakapan berpikir
kritis dan pemecahan masalah (kreatif);
f. Mengembangkan tema pembelajaran yang relevan yang diturunkan dari
tema/ sub terna dan tema esensial;
g. Tema/ materi dikembangkan sesuai dengan karakteristik KD yang
mencakup materi yang bersifat faktual, konseptual, prosedural, materi-
materi tersebut dipilih dan dipilah agar dapat memenuhi
mengembangkan karakter kecakapan perkembangan peserta didik yang
telah dirurnuskan sesuai tuntutan KL);
h. Kegiatan pernbelajaran yang sesuai dengan pengembangan berpikir kritis
dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving skills);
i. Peserta didik juga dapat menerapkan pengetahuannya dalam bentuk suatu
karya (gambar, mewarnai, tulis, lisan, atau perbuatan) yang berkaitan
dengan proses/cara belajar melalui bermain untuk mengerjakan (learning to
do);
j. Kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kreatifitas dan kegiatan
tersebut juga dapat mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam
mencapai cita-cita yang diinginkannya melalui pengembangan kreatifitas
yang ditugaskan (learning to be) serta mengerjakan suatu karya yang
berkaitan dengan konsep yang diperolehnya (learning to do) dan inovasi
(creativity and innovation skills); dan
k. Kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kolaborasi
(collaboration skills). Melalui kegiatan kolaboratif, peserta didik dapat
mengembangkan sikap kerja sama, saling menghargai dan menghormati
(ethics) , serta masing=masing dapat mengembangkan minat dan bakatnya
(learning to be) sesuai dengan peran masing-masing dalam kelompok.
3. Menyusun RPPH
Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun secara simple/sederhana, mudah
dilaksanakan, serta memuat hal - hal pokok saja.
Dalam menyusun RPPH, guru merujuk pada SKL, KI-KD dari materi esensi dan
dan Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD.
Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan di ajarkan
kepada peserta didik pada masa darurat.
Dalam setiap menyusun RPPH, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu dicapai dan
perlu diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran, yaitu dimensi sikap, aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan.
Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman dan takwa
kepada Allah Swt, mengamalkan akhlak yang terpuji dan menjadi teladan bagi
keluarga masyarakat dan bangsa, yaitu sikap peserta didik yang jujur, disipilin,
tanggungjawab, peduli, santun, mandiri, dan percaya diri dan berkemauan kuat
untuk mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah kehidupan dirinya
dan masyarakatnya dalam rangka mewujudkan kehidupan beragama,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik.
Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan pengetahuan secara
konseptual, faktual, prosedural dan metakognitif secara teknis dan spesifik dari
tingkat sederhana, kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya masyarakat sekitar,
lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan regional, nasional maupun
internasional.
Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi dan
bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif serta
mampu bersaing di era global dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki.
Setelah penyusunan RPPH selesai dan disahkan oleh kepala sekolah, RPPH
tersebut dapat juga dibagikan kepada orang tua peserta didik agar orang tua
mengetahui kegiatan pembelajaran, tugas dan target capaian kompetensi yang
harus dilakukan anaknya pada masa darurat.

4. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran:


Pembelajaran ternatik terpadu dilaksanakan dalam tahapan pembukaan, inti, dan
penutup. Pada kegiatan inti seluruh aktivitas pembelajaran meliputi kegiatan
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan
(pendekatan saintifik) yang berorentasi pada pembelajaran abad 21 dengan
mengedepankan nilai-nilai yang terkandung dalam ajar-an agama Islam. Kegiatan
pelaksanaan pembelajaran meliputi:

( Opsi dipilih atau di modivikasi sesuai dengan kondisi sekolah)


1) Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Kelas Nyata (tatap muka)
a. Kegiatan Pembukaan
Kegiatan pembukaan dilakukan untuk menyiapkan peserta didik secara
fisik dan psikis untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan ini
berhubungan dengan pembahasan sub tema yang akan dilaksanakan. Beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: berbaris, mengucap salam, berdoa
dan menghafal Asmaul Husna, bercerita atau berbagi pengalaman yang
memberikan motivasi.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk
berinisiatif, kreatif, kritis, dan mandiri sesuai dengan bakat, minat, dan
kebutuhan anak. Kegiatan inti dilaksanakan dengan pendekatan saintifik
melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengomunikasikan yang dintegrasikan dengan nilai-nilai Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK), Literasi, dan 4 C dan dibungkus dengan nilai
agama dan moral. Kegiatan inti ini berprinsip pada aspek perkembangan anak
dan memperhatikan prinsip pengembangan karakter Islami.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang bersifat penenangan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan penutup di antaranya:
 membuat kesimpulan sederhana dari kegiatan yang telah dilakukan,
termasuk di dalamnya pesan moral yang ingin disampaikan dan dikaitkan
dengan ajaran Islam serta pendapat anak terkait substansi sesuai tata nilai
kegiatan yang telah dilewati;
 nasehat-nasehat yang mendukung pernbiasaan yang baik dikaitkan dengan
ajaran Islam;
 refleksi dan umpan balik terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;
 membuat kegiatan penenangan seperti bernyanyi, bersyair, dan
bercerita yang sifatnya menggembirakan dan bernuansa Islami;
 menginformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya;
dan memberikan pesan moral serta informasi pandemic covid 19.
 berdoa sebagai rasa bersyukur kepada Allah SWT.
2) Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Daring
a. Kegiatan pra pembelajaran
a) Guru menyiapkan nomor telepon peserta didik atau orang tua/wali
peserta didik dan membuat grup WhatsApp (atau aplikasi komunikasi
lainnya) sebagai media interaksi dan komunikasi
b) Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan peserta didik untuk
memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik mendukung
proses pembelajaran daring
c) Memberikan penjelasan tentang materi, media/ aplikasi yang akan
dipakai pembelajaran daring
d) Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi dan akses
pembelajaran daring.
b. Kegiatan saat pembelajaran
a) Guru memeriksa kehadiran pesertadidik dan pastikan peserta didik
dalam kondisi sehat dan siap mengikuti pembelajaran
b) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pembelajaran
c) Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode yang
direncanakan
d) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya, mengemukakan pendapat dan / atau melakukan refleksi
c. Kegiatan pasca pembelajaran
a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan
pemantauan belajar harian.
b) Mengingatkan orang tua / wali peserta didik atau peserta didik
untuk mengumpukan foto aktifitas / lembar tugas atau file
penugasan
c) Memberikan umpan balik terhadap hasilkarya / tugas peserta
didik / lembar refleksi pengalaman belajar
d) Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru memberikan
informasi kepada peserta didik tentang materi / kompetensi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan memberikan pesan
moral serta informasi tentang pandemic covid 19

3) Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Luring


1. Kegiatan Pra Pembelajaran
a) Guru menyiapkan RPP, bahan ajar, jadwal dan penugasan
b) Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim melalui
kurir atau diambil oleh orangtua / wali peserta didik sekali
seminggu di akhir minggu dan atau disebarkan melalui media
komunikasi yang tersedia.
c) Guru memastikan semua peserta didik telah mendapatkan
bahan ajar, lembar jadwal dan penugasan.
d) Guru dan orangtua / wali peserta didik yang bertemu
untuk menyerahkan jadwal dan penugasan diwajibkan
melakukan prosedur keselamatan pencegahan COVID- 19.

2. Saat Pembelajaran
a) Pembelajaran luring dibantu orang tua / wali peserta didik
sesuai dengan jadwal dan penugasan yang telah diberikan.
b) Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah peserta didik
untuk melakukan pengecekan dan pendampingan belajar
dengan wajib melakukan prosedur pencegahan penyebaran
COVID-19.
c) Berdoa Bersama sebelum dan sesudah belajar.
3. Pasca Pembelajaran
a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan
pemantauan belajar harian.
b) Orang tua / wali peserta didik memberikan tandatangan
pada tiap sesi belajar yang telah tuntas dilembar
pemantauan harian
c) Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan
kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemic COVID-
19. Selain itu, menambahkan konten rekreasional dan
ajakan melakukan olahraga / kegiatan fisik dalam upaya
menjaga kesehatan mental dan fisik peserta didik selama
masa belajar dari rumah.
d) Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian
dikumpulkan setiap akhir minggu sekaligus mengambil
jadwal dan penugasan untuk minggu berikutnya yang
dilakukan pengirimannya dapat juga melalui alat
komunikasi atau kurir.

5. PENGELOLAAN KELAS MASA DARURAT (pilihan opsi dapat dipilih


sesuaikan dengan rekomendasi dan kondisi serta melakukan modivikasi
sesuai kondisi sekolah masing-masing)
a. Pedoman Pengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona hijau
(opsi 1)
Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas nyata atau tatap muka dilaksanakan
berdasarkan rekomendasi dari pemerintah daerah setempat atau kantor
kementerian agama, dengan alasan bahwa semua peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan bertempat tinggal di zona hijau, namun pelaksanaan
proses pembelajaran tetap mengikuti kepada protokol Kesehatan yang
ditetapkan oleh pemerintah baik dari segi sarana prasarana, metode
pembelajaran maupun jumlah peserta didik dalam satu kelas, Bila ruangan
kelas tidak mencukupi, maka proses pembelajaran dilaksanakan secara sift
pagi dan siang sesuai dengan kondisi kedaruratan. Atau pembelajaran dapat
dilakukan dengan membagi menjadi dua kelompok masing – masing
kelompok secara bergiliran dengan cara melakukan pembelajaran 3 hari
tatap muka dan 3 hari secara daring / luring pada masing – masing
kelompok secara bergantian.
Kegiatan pembelajaran kelas nyata dimulai pada bulan pertama dan kedua
tahunpelajaran 2020/2021 untuk jenjang dimulai jenjang TK dengan
pertimbangan kemampuan peserta didik dalam menerapkan protocol
kesehatan. Namun pelaksanaan pembelajaran kelas nyata akan dihentikan
apabila ada perubahan kondisi menjadi darurat pada lingkungan sekolah dan
sekitarnya

b. Pedoman Pengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona merah
( opsi2 )
1) Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau kelas virtual
Dalam Jaringan ( Daring ) yaitu bagi peserta didik yang terpenuhi
fasilitasnya berupa laptop Hp android maupun jaringan internet, sekolah
dan guru menggunakan aplikasi pembelajaran digital dengan
menyediakan menu / pengaturan kelas virtual antara lain Elearning
Sekolah dari Kementerian Agama, dan / atau aplikasi lain yang sejenis.
Pada proses pembelajaran Daring tatap muka virtual juga dilakukan
melalui video conference, teleconference, dan / atau diskusi dalam group
di media social atau aplikasi pesan, hal tersebut dilakukan untuk
memastikan adanya interaksi / komunikasi dua arah antara guru dengan
peserta didik.
2) Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan ( Luring ) dilaksanakan bagi
peserta didik yang belum terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, Hp android
maupun jaringan internet, guru dan peserta didik menggunakan vasilitas
melalui media buku, modul, dan bahan ajar dari lingkungan sekitar.
Selain itu, para peserta didik juga dapat menggunakan media televisi dan
radio atau pengiriman bahan ajar menggunakan kurir.
3) Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring maupun
Luring, jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu dalam sehari hanya
ada satu atau dua kelas virtual, hal tersebut dilakukan agar peserta didik
tidak berada di depan computer / laptop/HP seharian penuh. Di samping
itu juga untuk menghemat penggunaan paket data internet.
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ( Jumlah hari dan jam
belajar dimodifikasi sendiri oleh Satuan Pendidikan)

6. Struktur Kurikulum Dan Muatan Kurikulum

Struktur kurikulum TK .......................................................... meliputi sejumlah


mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti
dan kompetensi dasar yang ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk
pengembangan diri Pedoman Kurikulum TK (KI, KD Terlampir). Sedangkan
pengembangan diri Umum sesuai dengan Permendikbud Nomor 137 dan 146
tahun 2014 ( Terlampir).

a. Pengembangan diri dan Alokasi Waktu ( disesuaikan dengan


kondisi darurat di sekolah)
Ambil dari SK Kepala TK tentang Penetapan Kurikulum darurat
b. Muatan Lokal Pengembangan budaya local ( Contoh Budaya
Betawi, Budaya Jawa Tengah dsb )

7. Pengaturan Beban Belajar ( Diatur Sendiri Oleh Sekolah Sesuai Kondisi


Darurat Dan Jenjang Pada Sekolah Masing-Masing)

Ada di SK Kepala TK tentang penetapan Kurikulum…………………

8. Penilaian Hasil Belajar Pada Masa Darurat

Penilaian hasil belajar pada masa darurat memperhatikan hal – hal sebagai
berikut;
a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi / juknis penilaian hasil masa
darurat.
b. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan.
c. Penilaian hasil belajar berbentuk antara lain portofolio, penugasan, proyek,
praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring, dan /
atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan ditempuh secara jarak
jauh dan tetap memperhatikan protocol kesehatan dan / atau keamanan.
d. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester (PAS)
dan penilaian akhir tahun (PAT).
e. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan
tidak dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara
menyeluruh;
f. Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar pada masa
Belajar dari Rumah dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat
dan kondisi masing - masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Pemberian tugas diberikan
secara proporsional atau tidak berlebihan dengan tujuan perlindungan
kesehatan, keamanan, dan motivasi peserta didik selama masa darurat tetap
terjaga.
g. Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berupa foto, gambar,
video,animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan
yang memungkinkan diwujudkan di masa darurat.
h. Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran dan
pengerjaan tugas disesuaikan dengan jadwal yang / siaran dan waktu
pengumpulan tugas setiap akhir minggu atau disesuaikan dengan kondisi
peserta didik dan ketersediaan waktu peserta didik dan orangtua/wali
i. Dari hasil belajar tersebut, guru melakukan penilaian baik dengan teknik
skala capaian perkembangan, maupun hasil karya.
j. Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang
muncul lalu dilakukan skoring.

9. Pindah Kelompok ( Lembaga Dapat Melakukan Kebijakan Sesuai Dengan


Kondisi Di Masing-Masing TK )

Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan criteria pindah


sebagai berikut:

Peserta Didik dinyatakan pindah kelompok apabila memenuhi persyaratan:


a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelompok A
b. Usia untuk kelompok A atau B terpenuhi
10. Mutasi peserta didik pada masa darurat
Mutasi peserta didik TK ............................... pada masa darurat sebagai
berikut:
a. Mutasi masuk akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan lembaga
b. Mutasi keluar harus terpenuhi ketentuan yang di atur oleh lembaga
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Alokasi Waktu
1. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender
pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri
4. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari – hari besar nasional, dan
hari libur khusus.
6. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional, dan / atau Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten / kota , dan atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menempatkan hari libur khusus.
7. Sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi sekolah yang memerlukan
kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
8. Hari libur umum / nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan
jenis pendidikan disesuaikan dengan peraturan pemerintah pusat / provinsi /
kabupaten / kota.
Tabel
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

ALO
KEGIATA KASI
NO KETERANGAN
N WAK
TU

1 Minggu Mini Digunakan untuk kegiatan pembelajaran


efektif mum efektif pada setiap satuan pendidikan.
belajar 36
mingg
u dan
2 Jeda antar Maksi Antara semester I dan II.
Semester mum
2
mingg
u

3 Libur akhir Maksi Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan


tahun mum administrasi akhir dan awal tahun pelajaran.
pelajaran 3
4 Hari libur 2–4 Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan mingg keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya
u sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

5 Hari libur Maksi Disesuaikandenganperaturanpemerintah.


umum / mum
Nasional 2
6 Hari Maksi Untuk satuan pendidikan sesuai dengan cirri
liburkhusus mum kekhususan masing- masing.
1
7 Kegiatan Maksi Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan
khusus mum 3 secarak husus oleh sekolah tanpa mengurangi
sekolah mingg jumlah minggu efektif belajar dan waktu
u pembelajaran efektif.

B. Jadwal Waktu Libur


KALDIK 2020/2021
SERTA PENJELASANNYA
C. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan / atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten / kota, dan atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah pusat / provinsi / kabupaten / kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan – satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada
dokumen standar isi ini dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah /
pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul – betul digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 tahun pelajaran 2020/2021 adalah 258 hari
belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum
yang berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul – betul digunakan untuk proses
pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap
minggu untuk kelas A sebanyak …. jam pelajaran sedangkan untuk
kelas…..sebanyak…..jam. Untuk kelas…..sebanyak…..jam pelajaran,
dengan alokasi waktu…. Menit perjam pelajaran. Jumlah jam belajar efektif
selama satu tahun untuk kelas ….sebanyak …..jam pelajaran, sedangan
kelas….sebanyak…. jam pelajaran, dan kelas… sebanyak ….jam pelajaran.
Sesuai acuan penetapan kalender pendidikan, TK …………..berdasarkan:
1) Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
2) Program kegiatan TK ……………………..

BAB V
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan dokumen Suplemen Kurikulum Darurat
TK .......................................................... pada awal tahun pelajaran 2020/2021 maka
salah satu pedoman dan acuan dalam penyelenggaraan pendidikan di
TK .......................................................... telah tersedia
Sangat besar harapan kami, semoga Dokumen Suplemen Kurikulum
Darurat TK .......................................................... ini dapat digunakan dan
mengoptimalkan kegiatan-kegiatan dalam proses penyelenggaraan pendidikan di
masa darurat pandemic covid 19. Kami juga sangat mengharap dukungan dari semua
pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para peserta didik serta masyarakat yang
peduli terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama mendukung keterlaksanaan
kurikulum darurat ini. Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari
berbagai pihak, kami mengucapkan banyak terimakasih. Kepada pemerintah
khususnya Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan dan Pengawas
TK, yang memberi dukungan dan bimbingan kepada kami dalam Menyusun
Kurikulum darurat.
Semoga Dokumen Suplemen Kurikulum Darurat
TK .......................................................... .ini mampu menjadi sarana bagi sekolah
untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa di masa pandemic covid 19
ini.
Amiiin.
………….., Juli 2020
Kepala Sekolah

………………………..

Lampiran-lampiran

1. STTPA
2. Prota,
3. Prosem,
4. RPPM,
5. RPPH
6. Jadwal
7. SOP Protokol covid-19 dan SOP Laiinya.
8. dst

Anda mungkin juga menyukai