Anda di halaman 1dari 67

1.

3 FUNGSI REAL

A. TUJUAN SUB BAB 1.3

Setelah mempelajari semua materi pada kegiatan belajar 1.3 ini,


Anda diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsep fungsi.
2. Menentukan syarat suatu fungsi.
3. Menjelaskan jenis-jenis suatu fungsi.
4. Menentukan domain, kodomain, dan range dari berbagai jenis
fungsi.
5. Terampil menginterpretasikan dan menggambar grafik dari
berbagai jenis fungsi.
6. Menyelesaikan pemecahan masalah matematika yang terkait
dengan fungsi.

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 1


B. URAIAN MATERI

B.1 FUNGSI
PENGERTIAN
Fungsi merupakan konsep matematika yang sangat
penting karena aplikasinya yang begitu luas, banyak digunakan
baik dalam cabang-cabang matematika, maupun di luar bidang
matematika. Banyak konsep matematika yang ditentukan atau
didefinisikan dengan bantuan konsep fungsi atau relasi ini. Kata
fungsi dalam matematika sebagaimana diperkenalkan oleh
Leibniz (1646-1716) digunakan untuk menyatakan suatu
hubungan atau kaitan yang khas antara dua himpunan.
Pertama fungsi dipandang sebagai suatu aturan yang
memetakan/memasangkan suatu anggota himpunan ke anggota
himpunan lain. Selanjutnya, dapat ditentukan fungsi sebagai
pasangan terurut dengan sifat tertentu.
Perhatikan contoh berikut, dimulai dengan
korespondensi/hubungan/kaitan antara anggota dua himpunan.
Perhatikan Gambar 3.1(a), Gambar 3.1(b), dan Gambar 3.1(c).
Ilustrasi tersebut menunjukkan kaitan antara anggota himpunan
A dan B.
A B A B A B

(a) (b) (c)


Gambar 3.1

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 2


Sering dijumpai suatu keadaan dalam kehidupan kita
sehari-hari, korespondensi itu dapat berupa:
 banyaknya barang yang terjual dan keuntungan yang
diperoleh,
 prestasi siswa dengan motivasi belajarnya,
 siswa dengan berat badannya,
 besar uang yang ditabung dan bunga yang didapat,
 penduduk dan nomor kartu penduduk, dan lain-lain.

Perhatikan Gambar 3.2 berikut untuk memahami kaitan antara


anggota dalam himpunan tersebut.

A Berat badannya B

Yuli 40
Desi 38
Ratna
Rizki 32
Putri 50

Gambar 3.2

Diagram panah pada Gambar 3.2 menyatakan hubungan berat


badannya dari himpunan A ke himpunan B dengan A = { Yuli,
Desi, Ratna, Rizki, Putri } dan B = {40, 38, 32, 50 } yang
merupakan berat badan. Setiap anak hanya mempunyai satu berat
badan, sehingga dapat dikatakan setiap anggota A dipasangkan
dengan tepat satu anggota B. Relasi yang mempunyai sifat
seperti ini disebut pemetaan atau fungsi.

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 3


Sehingga suatu fungsi memiliki pengertian sebagai aturan
untuk menetapkan kaitan (pemasangan atau korespondensi)
antara anggota himpunan A dan B, sehingga setiap unsur A
berpasangan dengan tepat satu unsur B.

Definisi 3.1 : Fungsi A ke B

Fungsi pada himpunan A ke B adalah suatu aturan yang


memetakan setiap anggota di A dengan tepat satu anggota
di B

Dinyatakan sebagai: dibaca f adalah fungsi


dari A ke B jika dan hanya jika ( ) .
Dengan cara pandang ini, fungsi dapat ditunjukkan
dengan menggunakan “input–proses–output”. Himpunan
pertama disebut himpunan input (domain atau daerah asal) dan
himpunan kedua yang menjadi tempat output disebut kodomain
(daerah kawan). Sedangkan himpunan output itu sendiri disebut
himpunan bayangan (range atau daerah hasil).
Sehingga pada fungsi, ada beberapa istilah penting, di antaranya:
1. Domain yaitu daerah asal fungsi f dilambangkan dengan .
2. Kodomain yaitu daerah kawan fungsi f dilambangkan dengan
.
3. Range yaitu daerah hasil yang merupakan himpunan bagian
dari kodomain. Range fungsi f dilambangkan dengan

C CONTOH 1

Pada Gambar 3.3 akan dimulai dengan masukan yang berasal


dari domain, kemudian melaksanakan aturan: kuadratkan dan
tambahkan 3, untuk memperoleh keluaran dan himpunan
keluaran ini merupakan bayangan/range.

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 4


Masukan Keluaran

Proses
Input Output

Kuadratkan, lalu
Tambahkan 3
𝒙 x2 + 3 x2 + 3
2 22 + 3 7

3 32 + 3 12

Gambar 3.3

Aturan ini membangun suatu kaitan (pengawanan, pemetaan,


atau korespondensi). Dapat dilihat bahwa setiap unsur masukan
berkawan dengan tepat satu unsur keluaran. Kaitan ini dilukiskan
oleh diagram pada Gambar 3.4.

A B
2
Fungsi x + 3

Gambar 3.4
Uraian di atas menunjukkan bahwa suatu aturan
menggambarkan suatu fungsi, jika menghasilkan suatu kaitan
antara suatu himpunan masukan (domain) dengan himpunan
yang memuat himpunan keluaran (bayangan/range) sehingga
setiap unsur dalam domain berkawan dengan tepat satu unsur
pada kodomain.

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 5


Dari Gambar 3.4, dapat diperoleh:
Daerah asalnya (domain) = adalah A = {3, 4, 5}
Daerah kawannya (kodomain) = adalah B = {12, 19, 28, 47,
55}
Daerah hasilnya (range) = adalah {12, 19, 28}
Jika dibuat pasangan terurutnya, maka: {(3, 12), (4, 19), (5, 28)}

C CONTOH 2

Fungsi yang dinyatakan sebagai himpunan pasangan terurut.


Perhatikan himpunan pasangan terurut (x, y) dengan x unsur dari
domain {2,3,4} dan y unsur dari kodomain {3,4,5,6}.
(a) F = {(2,3), (3,4), (4,5)}
(b) F = {(3,3), (3,4)}
(c) F = {(2,3), (3,4), (4,5), (2,6)}
(d) F = {(2,5), (3,5), (4,5)}
Manakah dari himpunan pasangan terurut di atas yang
merupakan fungsi?
Jawab:
Untuk menjawab dapat menggunakan definisi yang sudah
dituliskan di atas. Dengan mudah dapat dikenali bahwa (a) dan
(d) adalah fungsi, karena setiap anggota domain mempunyai
tepat satu pasangan anggota kodomain. Himpunan pada (b)
bukan fungsi karena ada anggota domain yang tidak punya
pasangan. dan (c) bukan fungsi karena 2 berpasangan dengan 3
dan 6.
Himpunan pasangan terurut sering juga disajikan dalam bentuk
tabel, dengan domain x dan kodomain y,seperti yang tampak
pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
x –3 –2 –1 0 1 2 3
y 4 12 2 1
2 0 1
2 2 4 12

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 6


C CONTOH 3

Fungsi dinyatakan dalam bentuk diagram panah. Diantara


diagram panah pada Gambar 3.5 berikut yang merupakan fungsi
(pemetaan) dari A ke B adalah
a. c.
A B A B

   
   
   
   

b. A B d. A B

 
 
 
 
 
 
 
 

Gambar 3.5

Jawab:
b adalah fungsi, sebab setiap anggota A dipasangkan habis dan
punya kawan tunggal
a bukan fungsi sebab ada anggota A yang tidak punya kawan
c bukan fungsi sebab ada anggota A yang punya kawan lebih
dari satu
d bukan fungsi sebab ada anggota A yang tidak punya kawan dan
ada anggota A yang punya kawan lebih dari satu.

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 7


C CONTOH 4

Diketahui suatu fungsi yang memetakan A  {1, 8, 27} ke B 


{1, 2, 3, 4} dengan sifat “pangkat tiga dari”
a) Buatlah diagram panahnya
b) Tentukan domain, kodomain dan range fungsi tersebut.
Jawab:
a) A B

1  1
2
8 
3
27
4

Gambar 3.6
b) Domain fungsi ( ) adalah A  {1, 8, 27}
Kodomain fungsi ( ) adalah B  {1, 2, 3, 4}
Range fungsi ( ) adalah R  {1, 2, 3}

C CONTOH 5

Diketahui A  {x | 1  x  3, x  Z} dan f :A→Z ditentukan oleh


f ( x)  x 2  1 . Maka tentukan daerah asal (domain), daerah
kawan (kodomain) serta range atau daerah hasilnya!
Jawab:
A  {x | 1  x  3, x  Z}  A={-1,0,1,2,3}
Sehingga diperoleh:
f ( x)  x 2  1 , didapat f (1)  (1) 2  1  0

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 8


f (0)  (0) 2  1  1
f (1)  12  1  0
f (2)  2 2  1  3
f (3)  32  1  8
Dari perhitungan tersebut diperoleh daerah asal adalah
* + dan daerah hasil atau range/={-1,0,3,8} dengan
daerah kawan = himpunan bilangan bulat.

Dengan temuan di atas, dapat dsusun sebuah definisi


fungsi secara lengkap, sebagai berikut.

Definisi 3.2 : Fungsi Secara Lengkap

 Fungsi pada himpunan 𝐷  𝑅 adalah suatu aturan yang


memasangkan setiap unsur di 𝐷 dengan tepat satu unsur
pada 𝑅.
 Himpunan 𝐷 disebut domain (daerah asal) dan himpunan
𝑅 disebut kodomain (daerah kawan).
 Notasi fungsi 𝑓: 𝐷 𝑅, dengan aturan fungsi 𝑦 𝑓(𝑥),
maka 𝐷𝑓 𝐷 dan 𝑅𝑓 𝑓 (𝑥 ) 𝑥 𝐷𝑓

C CONTOH 6

Tentukan daerah definisi (daerah asal) dan daerah hasil/range


dari fungsi-fungsi berikut:
1. ( )
2. ( ) √
3. ( )
4. ( ) √

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 9


Pembahasan:
1) ( )
Jawab:
Agar ( ) , syaratnya adalah . Sehingga
daerah definisi (daerah asal) fungsi ( ) adalah * +
Untuk menentukan daerah nilai (Range/ ) fungsi ( ), tulislah

( )

( )

Jadi daerah nilai fungsi atau range/ * +

2. ( ) √
Jawab:
Agar ( ) , maka syaratnya

Jadi domainnya atau * + ( -


Daerah nilai fungsi atau range dengan * +
( - adalah , )

3. ( )
Jawab:
Agar fungsi ( ) , maka syaratnya penyebut . Jadi
darrah definisi/daerah asal/ * +
Untuk menentukan daerah hasil atau range fungsi adalah:
( )

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 10


Sehingga diperoleh persamaan kuadrat dalam variabel x, agar
persamaan kuadrat ini mempunyai akar real. Syaratnya .
( )
( )( )

 
2

Sehingga daerah yang memenuhi ( )( ) adalah

Jadi daerah nilai atau range fungsi adalah:


{ } ( - ( -

4. ( ) √
Jawab Agar ( ) , maka syaratnya
( )

 
0 4

Jadi domainnya atau , -


Daerah nilai fungsi atau range adalah:
( ) √

Sehingga diperoleh persamaan kuadrat dalam variabel x, agar


persamaan kuadrat ini mempunyai akar real. Syaratnya .
( )
dan syarat bentuk akar (lihat soal)
dan
dan

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 11


( )( ) dan

 
2

Sehingga daerah yang memenuhi ( )( ) adalah


, - dan syarat kedua
Jadi daerah nilai atau range fungsi adalah:
, -

FUNGSI KHUSUS

1. Fungsi Konstan (Tetap)


Fungsi atau ( ) , dengan adalah konstanta
disebut dengan fungsi konstan. Pada fungsi konstan, f
memetakan setiap bilangan real ke suatu nilai yang sama,
yaitu (konstanta).
Contoh:
Diketahui fungsi ( ) . Maka untuk semua nilai , ( )
akan selalu bernilai sama yaitu 3. Grafik fungsi f :

Suatu relasi dari Y


himpunan A ke B dapat 0
dikenali sebagai fungsi 𝑦
konstan, jika untuk setiap
unsur pada himpunan A
dipasangkan ke satu
unsur yang sama pada
himpunan B. X
0 1 2 3 0
0
2. Fungsi Identitas
Fungsi I : P →P yang ditentukan oleh I(x) = x disebut fungsi
identitas. Fungsi identitas adalah fungsi yang memasangkan
setiap unsur daerah asal dengan dirinya sendiri.
y

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 12


Grafik fungsi identitas 3
𝑦 𝑓(𝑥) 𝑥 2
1
x
0 1 2 3

4. Fungsi Mutlak atau Fungsi Modulus


Fungsi mutlak merupakan fungsi yang memetakan setiap
bilangan real pada daerah asal ke unsur harga mutlaknya.
Fungsi mutlak dinyatakan dengan rumus ( ) = | |
| | dibaca sebagai ”nilai mutlak” dan didefinisikan sebagai
 x, jika x  0
x 
 x, jika x  0
Sehingga nilai mutlak dari bilangan real negatif, positif, dan
nol adalah selalu positif atau nol. Grafik fungsi modulus atau
fungsi mutlak adalah:
𝑦
𝑦 𝑥 𝑥< 𝑦 𝑥 𝑥

𝑥
:

5. Fungsi Linear
Fungsi f: R→R didefinisikan oleh f(x) = mx + n, dengan m
dan n adalah konstanta dan variabel atau peubahnya
berpangkat satu dinamakan fungsi linear. Grafiknya
berbentuk garis lurus.

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 13


6. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat, yaitu fungsi yang memiliki bentuk umum
f ( x)  ax 2  bx  c dengan a  0 ,b, c konstanta dan
grafiknya berbentuk parabola.
Grafik fungsi kuadrat berupa parabola.
Diskriminan: D  b 2  4ac .
Secara umum, grafik fungsi kuadrat ini dapat digambarkan
sebagai berikut:

𝑎>
𝐷<
𝑎>
𝐷 Definit Positif
𝑎>
𝐷>

𝑎<
𝐷> 𝑎< Definit Negatif
𝐷 𝑎<
𝐷<

7. Fungsi Tangga (Fungsi Bilangan Bulat terbesar)


Definisi Bilangan Bulat Terbesar
Bilangan bulat terbesar dari , ditulis ⟦ ⟧, didefinisikan
sebagai ⟦ ⟧ < , n bilangan bulat.
Fungsi Bilangan Bulat Terbesar adalah suatu fungsi yang
memuat bentuk ⟦ ⟧ atau suatu fungsi f yang memasangkan
anggota bentuk interval pada daerah asal ke beberapa
anggota yang tetap pada daerah kawan.
Sehingga:

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 14


( ) ⟦ ⟧ untuk mendefiniskan sebagai berikut;
...
< ( ) ⟦ ⟧
< ( ) ⟦ ⟧
< ( ) ⟦ ⟧
< ( ) ⟦ ⟧
< ( ) ⟦ ⟧

<
<
Jadi aturan fungsi ( ) ⟦ ⟧ <
<
{ <
Grafiknya sebagai berikut:

Fungsi Bilangan Bulat


Terbesar/Fungsi Tangga

2 ● ○
i

1 ● ○
i

i i ● i○ i
-2 -1 0 1 2 3

● ○ -1
i

● ○ -2
i

Contoh:
Gambarlah fungsi-fungsi berikut ini!
b. ( ) | |
c. ( ) ⟦ ⟧
d. ( ) ⟦ ⟧ | |

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 15


Jawab:
a. ( ) | |, diubah tanpa mutlak
( )
( ) | | {
( ) < <

Sehingga grafik fungsi ada 2, yaitu:


( ) dan ( )
( ) <
Sehingga grafiknya sebagai beriku:

Y
𝑓 (𝑥 ) (𝑥 ) 𝑥< 𝑓(𝑥) 𝑥 𝑥

X
0 3

( ) ⟦ ⟧
Perlu diuraikan terlebih dahulu sesuai dengan definisi
bilangan bulat terbesar.
...
< < ( )
⟦ ⟧
< < ( )
⟦ ⟧
< < ( ) ⟦ ⟧

< < ( ) ⟦ ⟧

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 16


< < ( ) ⟦ ⟧

...
<
<
Jadi aturan fungsi ( ) ⟦ ⟧ <
<
{ <
Grafiknya sebagai berikut:

2
i

1 ● ○
i

i i i i ● ○
-2 -1 0 1 2 3 4 5

-1 ● ○
i

-2 ● ○
i

c. ( ) ⟦ ⟧ | |
Untuk grafik fungsi ( ) tersebut merupakan gabungan dari
i

fungsi bilangan bulat terbesar dan fungsi mutlak. Maka


diuraikan secara gabungan.

Untuk | | {
<

Sedang untuk ⟦ ⟧, diuraikan menjadi:


...
1. Ambil < <

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 17


Sehingga untuk < , | | dan ⟦ ⟧
maka diperoleh ( ) ⟦ ⟧ | | ( )

2. Ambil < <


Sehingga untuk < , | | dan ⟦ ⟧
maka diperoleh ( ) ⟦ ⟧ | | ( )

3. Ambil < <


Sehingga untuk < , | | dan ⟦ ⟧
maka diperoleh ( ) ⟦ ⟧ | | ( )

4. Ambil < <


Sehingga untuk < , | | dan ⟦ ⟧
maka diperoleh ( ) ⟦ ⟧ | | ( )

5. Ambil < <


Sehingga untuk < , | | dan ⟦ ⟧
maka diperoleh ( ) ⟦ ⟧ | | ( )
...
Jadi aturan fungsinya menjadi:
<
<
( ) ⟦ ⟧ | | <
<
{ <
Untuk memudahkan menggambar grafiknya dibuat titik-titik
bantuan, sbb:
< 𝑥 𝑥<
... 𝑥 ...
... 𝑥 ...

𝑥 𝑥< 𝑥 𝑥<
𝑥 ... 𝑥 ...
𝑥 ... 𝑥 ...

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 18


𝑥 𝑥<
𝑥 ...
𝑥 ...

Grafiknya sebagai berikut:

4 o
3 ●

2 o
i

● ● ● ●1
i

o o o i i i
-3 -2 -1 0 1 2 3

-1
i

-2
i

SIFAT-SIFAT FUNGSI

1. Fungsi Injektif (Fungsi Satu-satu)


Jika f adalah fungsi himpunan A ke himpunan B dengan x1
dan x 2 adalah unsur- unsur anggota A. Maka f dikatakan
fungsi satu- satu (fungsi injektif), jika x1  x2 maka
f ( x1 )  f ( x2 ) atau jika f( x1 ) = f( x 2 ) maka x1 = x 2 untuk
setiap x1 , x 2  A .

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 19


C CONTOH 7

Selidiki apakah fungsi ( ) merupakan fungsi


injektif!
Jawab:
Jika f( x1 ) = f( x 2 ), maka x1 = x 2 untuk x1 , x 2 adalah
domain, misal diambil x1 dan x 2 dengan f( x1 ) = f( x 2 ),
maka didapat
2 x1 + 5 = 2 x 2 + 5
2 x1 - 2 x 2 = 0
2( x1 - x 2 )= 0
x1 - x 2 =0
x1 = x 2 terbukti
Jadi, f(x) = 2x + 5 merupakan fungsi injektif.

2. Fungsi Surjektif (Fungsi Pada)


Fungsi f: A→B dikatakan sebagai fungsi surjektif jika setiap
elemen B mempunyai pasangan di A. Jadi, semua anggota
di B merupakan peta dari sekurang- kurangnya satu anggota
di A, atau f (A) = B dengan kata lain f memetakan A onto B.

C CONTOH 8

Apakah fungsi f(x) = 2x + 3 merupakan fungsi surjektif?


Jawab:
Untuk setiap y  R memiliki pasangan x  R sehingga
( )
y 3
f(x) = y = 2x + 3  x 
2

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 20


 y  3
f ( x)  f  
 2 
 y  3
f ( x)  2 3
 2 
f ( x)  y  3  3
f ( x)  y
Jadi, terbukti f(x) = 2x + 3 merupakan fungsi Surjektif.
3. Fungsi Bijektif (Fungsi Korespondensi satu-satu)
Fungsi f: A→B dikatakan bijektif jika setiap elemen di A
dipasangkan dengan tepat satu elemen di Bdan setiap elemen
di B mempunyai tepat satu elemen di A. Maka, dengan kata
lain suatu fungsi dikatakan fungsi bijektif atau
berkorespondensi satu- satu jika fungsi tersebut bersifat
injektif dan subyektif.
Langkah- langkah untuk membuktikan :
merupakan fungsi bijektif adalah:
 Buktikan f berlaku fungsi injektif dengan cara memilih
sembarang unsur x1 , x 2  A dengan x1  x2 dan
tunjukkan bahwa f ( x1 )  f ( x2 ) atau pilih unsur f( x1 ), f(
x 2 )  B dengan f( x1 ) = f( x 2 ) dan tunjukkan bahwa x1 =
x2
 Buktikan f adalah fungsi surjektif dengan cara
menunjukkan setiap unsur y  B memiliki pasangan
x  A sehingga f(B) = A.

4. Fungsi Into
Fungsi : dikatakan fungsi dari A ke dalam B, jika
sekurang-kurangnya ada satu unsur b  B yang bukan peta
dari a  A atau f ( A)  B. contoh fungsi into:

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 21


A B A B

1 a a 1
2 b b 2
3 c c 3

5. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil


 Fungsi f disebut fungsi ganjil bila ( ) ( )
grafiknya simetri terhadap sumbu y.
 Fungsi f disebut genap bila ( ) ( ). grafiknya
simetri terhadap titik asal O(0,0).
 Fungsi f disebut tidak ganjil tidak genap bila
f ( x)  f ( x) dan f ( x)   f ( x)

C CONTOH 9

Nyatakan fungsi berikut genap, ganjil atau bukan kedua-duanya.


1. f ( x)  x 2  1
2. f ( x)  x 3  x 2
Jawab:
f ( x)  x 2  1
a.
f (  x)  (  x) 2  1  x 2  1
Sehingga diperoleh f(x) = f(-x). Jadi, f ( x)  x 2  1
fungsi genap.
b. f ( x)  x 3  x 2
f ( x)  ( x) 3  ( x) 2   x 3  x 2  ( x 3  x 2 )
Sehingga diperoleh f ( x)  f ( x) maka bukan fungsi
genap dan bukan fungsi ganjil.

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 22


ALJABAR FUNGSI

Jika D f dan D g adalah domain dari fungsi f dan fungsi g,


peta dari f(x) dan g(x) ada pada kedua domain tersebut, maka:
o Jumlah fungsi f dan g adalah:
( f  g )( x)  f ( x)  g ( x) dengan D f  g  D f  Dg
o Selisih fungsi f dan g adalah:
( f  g )( x)  f ( x)  g ( x) dengan D f  g  D f  Dg
o Hasil kali fungsi f dan g adalah:
( f  g )( x)  f ( x).g ( x) dengan D f . g  D f  Dg
o Hasil bagi fungsi f dan g adalah:
f f ( x)
  ( x)  dengan g ( x)  0 , dengan
 
g g ( x )
D f  D f  Dg
g

C CONTOH 10

1. Diketahui f ( x)  x 2  x  2 dan ( ) dengan f


dan g pada R. tentukan ( f  g )( x) dan ( f  g )( x) serta
prapeta dari 19 untuk fungsi .
Jawab:
a. ( f  g )( x)  ( x 2  x  2)  (2 x  3)
 x 2  x  2  2x  3
 x 2  3x  1

Jadi, ( f  g )( x)  x 2  3x  1

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 23


b. ( f  g )( x)  ( x 2  x  2)  (2 x  3)
 x 2  x  2  2x  3
 x2  x  5

Jadi, ( f  g )( x)  x 2  x  5
Sehingga prapeta dari
c. ( f  g )( x)  19 → x 2  3x  1  19

x 2  3x  18  0
( x  6)( x  3)  0
atau
Jadi, prapeta dari 19 untuk adalah atau

2. Diketahui f ( x)  2 x  6 dan g(x) = ( – ). Tentukan


a. ( )( )
b. D f dan D g
c. D f  g
Jawab:

a. ( f  g )( x)  2 x  6  log( 2  x)
b. D f : 2 x  6  0
2x   6
x   3 , sehingga D f  {x | x  3, x  R}
Dg : 2  x  0
>
< , jadi Dg  {x | x  2, x  R}
c. D f  g  D f  Dg  D f  g  {x | 3  x  2, x  R}

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 24


B.2 FUNGSI KOMPOSISI

PENGERTIAN

Perhatikan fungsi y  x 2  1 . Apabila didefinisikan


y  f (u)  u dan u  g ( x)  x 2  1 maka dengan substitusi

diperoleh y  f (u)  f ( g ( x))  x 2  1 , yaitu rumus fungsi


yang pertama disebutkan. Proses demikian ini disebut komposisi.
Secara umum dapat diterangkan sebagai berikut. Diketahui f dan
g sebarang dua fungsi. Ambil sebarang x  Dg . Apabila
g ( x)  D f maka f dapat dikerjakan pada g (x) dan diperoleh
fungsi baru h( x)  f ( g ( x)) . Ini disebut fungsi komposisi dari f
dan g, ditulis f  g .

Definisi 3.3 : Fungsi Komposisi

Fungsi komposisi dari f dan g, ditulis , didefinisikan


sebagai: , dengan domain
.

Perhatikan Gambar 3.7 di bawah ini. Titik-titik dari


yang dapat dievaluasi oleh fungsi komposisi adalah titik-
titik yang oleh fungsi f dipetakan ke dalam . Sehingga syarat
dua fungsi dikomposisikan adalah .

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 25


𝒈(𝒇(𝒙))

𝑥 𝒇(x)

Gambar 3.7 𝑅𝑓 𝐷𝑔

Syarat Dua Fungsi dapat Dikomposisikan

Dua fungsi dan memenuhi syarat . Maka


terdapat fungsi dari himpunan bagian ke himpunan bagian
yang dinamakan komposisi dan ditulis dengan aturan
yang ditentukan oleh ( )( ) ( ( ))
Daerah definisi (daerah asal) dari ( )( ) adalah prapeta dari
terhadap fungsi
( ) ( )
Daerah hasil fungsi ( )( ) adalah peta dari
terhadap fungsi Jadi ( )

C CONTOH 11

Diketahui : ( ) dan ( ) √ . Buktikan apakah


( g  f ) terdefinisi dan tentukan aturan fungsinya. Dan tentukan
pula .

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 26


Jawab:
( )  dan ( -
( ) √  , ) dan , )
Sehingga : ( - , ) , - , maka
( g  f ) terdefinisi, dengan aturan fungsinya ( g  f )( )
( ( )) ( ) √ .
Daerah definisi/asal dari ( )( ) adalah prapeta dari
, - terhadap fungsi jadi
(, -) * | + =[-1,1]
Daerah hasil fungsi ( )( ) adalah peta dari
, - terhadap fungsi Jadi (, -) , - (Ingat
( ) √ )

C CONTOH 12

1. Fungsi ( ) dan g( ) , maka buktikan


bahwa fungsi komposisi g  f terdefinisi dan tentukan aturan
fungsinya
Jawab:
( )  , )
g( ) 
Sehingga
, ) , ) terdefinisi
Aturan fungsinya adalah:
( )( ) ( ( ))
( )

2. Fungsi ( ) dan ( ) , maka buktikan


bahwa fungsi komposisi terdefinisi dan tentukan aturan
fungsinya

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 27


Jawab:
( )  dan * +
( )  dan , )
: * + * + terdefinisi.
Sehingga diperoleh:
( )( ) ( ( )) ( )

3. Fungsi ( ) ( ) √ , maka fungsi


komposisi tidak dapat dikomposisikan menjadi fungsi
komposisi Karena irisan antara daerah hasil fungsi f dan
daerah asal fungsi g merupakan himpunan kosong, yaitu
( - dan , ), maka
( - , ) . Berarti tidak terdefinisi.

Dari ketiga masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa syarat


g  f adalah R f  Dg   . Sehingga syarat dari adalah

Sifat-Sifat Fungsi Komposi

a. Assosiatif
Jika f: A B , g: B  C, dan h: C  D, maka
h  ( g  f )( x) = (h  g )  f ( x)
b. Sifat Identitas
Dalam operasi komposisi pada fungsi-fungsi terdapat
sebuah fungsi identitas, sehingga (l  f )( x) = ( f  l )( x)
seperti tampak pada contoh 5.
c. Tidak Komutatif
Jika f: A B , g: B  C, f  g  g  f

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 28


C CONTOH 13

1. Diketahui : ( ) dan ( ) .
Tentukan ( g  f )( ) ( f  g) ( )
Jawab:
(g f )( ) ( ( ))
( – )
( – ) ( )
( )–

( )( ) ( ( ))
( )
( )

2. Fungsi didefinisikan sebagai berikut ( )


, ( ) dan ( ) tentukan:
a. h  ( g  f )( x)
b. (h  g )  f ( x)
Jawab:
a. ( g  f )( x) = g (f(x))
= g (x + 2)
= 3 (x + 2)
= 3x + 6
h  ( g  f )( x) = h (3x + 6)
= (3x + 6)²
= 9x² + 36x + 36
b. (h  g )( x) = h (g(x))
= h (3x)
= (3x)²
= 9x²
(h  g )  f ( x) = (h  g ) {f(x)}

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 29


= (h  g ) (x + 2)
= 9 (x + 2)²
= 9 (x² + 4x + 4)
= 9x² + 36x + 36

3. Diketahui: ( ) dan ( ) , carilah


(l  f )( x) , ( f  l )( x) , dan berilah kesimpulan!
Jawab:
(l  f )( x) = ( ( ))
= ( )
=
( f  l )( x) = ( ( ))
= ( )
=
Kesimpulannya (l  f )( x) = ( f  l )( x) = f untuk setiap f.

C CONTOH 14

1. Diketahui ( ) dan ( )( ) .
Tentukan nilai dari ( ).
Jawab:
Diketahui ( ) , sehingga dapat ditulis
( )( ) ( ( ))
( )
Dimisalkan ( )
Sehingga diperoleh:
( )
( ) , ( )- ( )

( ) [ ( )]

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 30


( )
( )
Sehingga nilai untuk ( ) ( ) ( )

2. Jika diketahui ( ) , ( ) +b , dan ( )( ) ,


serta ( )( ) , maka tentukan nilai dari .
Jawab:
Diketahui ( )( ) , maka

( ( ))

( )

( )

Diketahui ( )( ) , diperoleh
( ( ))

( )

( )

( )

( )
( )
Sehingga :

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 31


Nilai dari

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 32


B.3 FUNGSI INVERS
Pengertian Invers Suatu Fungsi

Jika fungsi f memetakan setiap x  D f ke y  R f dibuat


kebalikan fungsi f yaitu fungsi g yang mengembalikan unsur y
tersebut ke unsur x semula. Tetapi g belum tentu sebuah fungsi.
Jika f : A → B, fungsi korespondensi satu-satu
(y  B, ! x  A, y  f ( x)) , maka balikan fungsi f (invers fungsi
1
f) akan merupakan fungsi dan disebut juga invers, ditulis f .
A B
f

f 1

Syarat Suatu Fungsi Mempunyai Invers

Suatu fungsi f : A → B mempunyai invers g : B → A,


bila setiap anggota B adalah peta dari tepat satu anggota A, yaitu
bila A dan B berkorespondensi satu-satu. Bila ada, maka
1
dinyatakan f (dibaca f invers). Sedang daerah hasil dari
1
adalah daerah asal dari f dan daerah asal dari adalah
1
daerah hasil dari f .
Jadi, agar invers suatu fungsi merupakan sebuah fungsi,
maka harus dipenuhi hal-hal berikut:

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 33


a. f : A→B mempunyai fungsi invers
: B→A suatu fungsi jika dan hanya jika fungsi f bijektif
b. jika ada, maka dan

1
Bila f dan f merupakan fungsi- fungsi invers, maka
1
( ) f (y)= x

Menentukan Rumus Fungsi Invers

Untuk menentukan rumus fungsi invers dari fungsi f(x),


perhatikan langkah-langkah berikut:
a) Dimisalkan ( )
b) Dinyatakan dalam bentuk fungsi
c) Ditentukan rumus dari f 1 (x) dengan menukarkan
dengan pada hasil yang diperoleh dari langkah b.
d) Dicek apakah ( f  f 1 )( x)  ( f 1  f )( x)  x , jika
memenuhi syarat tersebut, maka rumus f 1 ( ) yang
didapat merupakan invers dari ( ).

C CONTOH 15

1 1
1. ( ) , tentukan f (x) dan f (1)!
Jawab:
( )

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 34


y2
3
y2 x2
f 1 (y) =  f 1 (x) =
3 3
1 2 1
f 1 (1) = =
3 3

Beberapa Rumus Fungsi Invers


xb
1. Jika f ( x)  ax  b , maka f 1 ( x) 
a
ax  b
, x   , maka f 1 ( x)   dx  b , x  a
d
2. Jika f ( x) 
cx  d c cx  a c
3. Jika f ( x)  ( x  p) 2  q , maka f 1 ( x)   p  x  q
4. Jika f ( x)  r ( x  p) 2  q, r  0 inversnya adalah
1 xq
f ( x)  p  , r0
r
xn  b
5. Jika f ( x)  n ax  b , maka f 1 ( x) 
a

Fungsi Invers dari Fungsi Komposisi


BEBERAPA FUNGSI KHUSUS
g f

A B C

f g
f(x) g(x)

f g

( g  f ) 1

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 35


Bila suatu fungsi h : A → C ditentukan oleh h = g  f , dengan f
: A → B dan g : B → C maka fungsi invers dari fungsi
komposisi adalah h 1  ( g  f ) 1 atau dirumuskan:

C CONTOH 15

1. Diketahui f: R→R dan g: R→R didefinisikan oleh


f ( x)  5x  3 dan ( ) , tentukan :
1
a. f ( x) dan g 1 ( x)
b. ( f  g )( x) dan ( f  g ) 1 ( x)
c. ( f  f 1 )( x)
d. ( g 1  f 1 )( x)
e. ( f  g ) 1  ( f  g )( x)

Jawab:
x3
a. Diketahui f ( x)  5x  3  f 1 ( x) 
5
1
g ( x)  4  x  g ( x )  4  x
b. ( f  g )( x) = f ( g ( x))
 f ( 4  x)
 5(4  x)  3
1
( f  g )( x)  23  5x  ( f  g ) ( x)
Misalkan ( f  g )( x) = y  y  5x  23
23  y
x
5

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 36


23  x
Jadi ( f  g ) 1 ( x) =
5
c. ( f  f 1 )( x) = f ( f 1 ( x))
x3 x 3
= f( )  5( )3 x
5 5
Jadi ( f  f 1 )( x) = x
d. ( g 1  f 1 )( x) = g 1 ( f 1 ( x))
= g 1( x  3)  4  ( x  3)  20  x  3  23  x
5 5 5 5
1 1
e. ( f  g )  ( f  g )( x) = [( f  g ) ( f  g )( x)]
= ( f  g ) 1 (5x  23))
23  (5 x  23)
=
5
23  5 x  23
= x
5
Jadi, ( f  g ) 1  ( f  g )( x) = x
Dari contoh di atas, terlihat jawaban c sama dengan
jawaban e dan jawaban b sama dengan jawaban d. sehingga
dapat disimpulkan bahwa:
b. ( f  g ) 1 ( x) = ( g 1  f 1 )( x)
c. ( f  f 1 )( x) = x dengan I(x) = x adalah fungsi
identitas, maka ( f  f 1 )( x) = I(x)
d. ( f  g ) 1  ( f  g )( x) = x = I(x)

Grafik Fungsi Invers

Gambar grafik pada fungsi invers merupakan kebalikan


dari grafik pada fungsi komposisi. Sebelum menggambar grafik
fungsi invers, langkah yang harus dilakukan adalah menentukan

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 37


fungsi inversnya terlebih dulu kemudian menentukan daerah
asal, dan akhirnya daerah hasil.

C CONTOH 16

Pada contoh di atas, diketahui bahwa


23  x
1
( f  g )( x)  23  5x dan ( f  g ) ( x) = .
5
Substitusikan sembarang nilai x yang sama pada kedua fungsi
sehingga diperoleh:
23  x
Pada ( f  g )( x)  23  5x Pada ( f  g ) 1 ( x) =
5
24
. Jika  Jika 
5
23
 
5
22
 dst.  dst.
5
Sehingga grafiknya:
( )( ) dan ( ) ( ) karena saling

invers, maka grafiknya simetris terhadap garis .

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 38


y

( f  g )( x)  23  5x
28
𝑦 𝑥
23

18
1 23  x
( f  g ) ( x) 
5
5

x
-1 0 5 18 23 28

C CONTOH 17

Diketahui ( )( ) dengan
berturut-turut adalah invers fungsi dan . Jika ( ) ,
, maka tentukan nilai dari ( ).

Jawab.

Diketahui ( )( ) , maka berdasarkan sifat


invers fungsi komposisi diperoleh:
( )( ) ( ) ( )
Dimisalkan ( ) ( ) , maka diperoleh

Berarti adalah ( )( ) ( )( )

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 39


Sekarang, misalkan ( ) , dan diketahui juga ( ) ,
maka didapat:
( )( ) ( ( )) ( )
( ) , maka ( ) , sehingga:

( ) ( )( )

( )

( )

Jadi nilai dari ( )

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 40


APLIKASI 4Cs IGNITION.
Di dalam bagian ini mahasiswa
melakukan kegiatan 4Cs dan literasi,
yaitu (a) Thinking Critically, (b) Please
Think Creatively, (c) Let’s develop
network / Collaborative Please, (d)
Communication Please, (e) Literacy
Digital. Serta baca dan pahami pesan
moral pada PPK.

Digital Literacy
Setelah kalian mempelajari dan menyelesaikan masalah materi
fungsi, coba kalian kembangkan pengetahuan kalian dengan
membaca buku referensi lain dan mencermati tayangan video
melalui link-link berikut.

1. Refernsi materi fungsi (halaman 7-78):


http://www.sze.hu/~horvathg/konyvek/CalculusVolume1-OP.pdf
2. Link-link video materi fungsi:
https://youtu.be/K-FSIrS8et8 Konsep fungsi lengkap
https://youtu.be/wtJHzHSe3eU Konsep fungsi
https://youtu.be/b3YVRKWQExA GambarGrafik fungsi
https://youtu.be/Ov-1z1_kaAo Domain fungsi
https://youtu.be/lUyci6RIdT4 Domain komposisi fungsi

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 41


Think Critically
(Pada kegiatan Think Critically mahasiswa diminta
menyelesaikan masalah berpikir kritis secara mandiri)

𝑥
1. Jika 𝑓(𝑥 ) , maka untuk (𝑓𝑜𝑓𝑜𝑓𝑜𝑓𝑜𝑓)(𝑥),
𝑥
manakah diantara nilai-nilai berikut yang merupakan
jawaban yang benar. Tunjukkan kebenaran jawaban
tersebut dengan langkah-langkah yang benar.
( 𝑥)
(1) 𝑥
𝑥
(2)
𝑥
𝑥
(3)
𝑥
𝑥
2. Jika diketahui 𝑓 .
𝑥
/ 𝑥 untuk semua 𝑥 , maka
diantara pernyataan-pernyataan berikut, manakah yang
bernilai benar. Buktikan dengan langkah-langkah yang
benar
(1) 𝑓 ( 𝑥) 𝑓(𝑥)
(2) 𝑓 ( 𝑥 ) 𝑥
𝑓(𝑥)

(3) 𝑓 .𝑥/ 𝑓 (𝑥 ) 𝑥
(4) 𝑓(𝑓(𝑥 )) 𝑥

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 42


Please Think Creatively and Collaborative
Please
Mahasiswa melakukan kerjasama dengan teman,
silahkan mendiskusikan untuk menyelesaikan
permasalahan berikut secara kreatif

Diketahui fungsi 𝑓(𝑥 ) ⟦𝑥 ⟧ |𝑥 | 𝑥 ,


pertanyaan:
a. Gambar grafik fungsi 𝑓(𝑥 )
b. Tentukan daerah asal fungsi 𝑓(𝑥)
c. Tentukan daerah hasil fungsi 𝑓 (𝑥 ) pada interval
𝑥<
d. Tentukan nilai dari 𝑓( ) 𝑓( )

Communication Please
Jelaskan pada teman Anda
1. Jika 𝑓(𝑥 ) 𝑎𝑥 𝑎 dan 𝑓 (𝑓 ( )) ,
maka tentukan nilai 𝑎 𝑎 .
2. Diketahui 𝑓 dan 𝑔 merupakan fungsi yang
mempunyai invers, jika 𝑓(𝑔(𝑥 )) 𝑥 dan
𝑔 (𝑥 ) 𝑥 . Maka tentukan nilai dari
𝑓 ( ) 𝑔 ( )

Komunikasikan dengan teman Anda dengan baik!

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 43


PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)
Pesan PPK dari materi Sistem Bilangan Real ini sebagai berikut.
1. Ketaatan dalam menggunakan konsep dan prinsip
dalam materi ini. Dampak dari ketaatan tersbut, maka
jadilah warga negara yang patuh pada kewajiban.
2. Kegigihan dan ketelitian dalam menemukan solusi, bila
belum ditemukan sekarang bisa nanti. Jangan putus asa
dalam menghadapi masalah.
3. Dalam menyelesaikan masalah, kita harus bersungguh-
sunguh dan patuh terhadap aturan yang berlaku pada
konsep tersebut. Sebagai warga negara yang baik harus
patuh pada aturan yang berlaku.
4. Bersungguh-sungguh dalam mencari solusi dari suatu
permasalahan.

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 44


C. LATIHAN SOAL 1.3

1
1. Tentukan domainnya dari fungsi f ( x) 
x2
2. Jika f ( x)  3x 2  (1 x) , maka tentukan:
a. f (1) b. f ( x  2) c. f (1 x) d. f ( x   x)
1
3. Jika f dan g masing-masing: f ( x)  x  1 dan g ( x)  ,
x5
maka tentukan: f  g , f  g , f .g , dan f g beserta
domainnya.
x 1
4. Tentukan f 1 jika diketahui f ( x)  1  .
3x  2
5. Jika f(x) = x2 dan g(x) = x1 maka tentukan fungsi-fungsi
berikut beserta domainnya.
a. f  g b. g  f c. f  f d. g  g

6. Jika f ( x)  1  x 2 dan g ( x)  2 x 2 maka tentukan fungsi-


fungsi berikut ini beserta domainnya.
a. f  g b. g  f
7. Tentukan f  g jika diketahui:
1  x jika x  0

f ( x)  
1 x jika x  0

 x
 x 1 jika x  1

g ( x)  
2 x  1 jika x  1


8. Diketahui : ( ) – dan ( f  g ) (x) = x² - 4x + 3,
tentukan f(x)!

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 45


9. Diketahui : g (x) = 3x + 2 dan ( g  f ) (x) = 4x – 3.
Tentukan f (x)!
x2
10. f(x) = , x  3 . Tentukan:
3 x
a. f 1 (x)
b. daerah asal dan daerah hasil f
1
c. daerah asal dan daerah hasil f .

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 46


D. RANGKUMAN

FUNGSI
1. Fungsi pada himpunan A ke B adalah suatu aturan yang
memetakan setiap anggota di A dengan tepat satu anggota
di B
2. Pada fungsi, ada beberapa istilah penting, di antaranya:
a. Domain yaitu daerah asal fungsi f dilambangkan dengan
Df.
b. Kodomain yaitu daerah kawan fungsi f dilambangkan
dengan Kf.
c. Range yaitu daerah hasil yang merupakan himpunan
bagian dari kodomain. Range fungsi f dilambangkan
dengan Rf.
3. Suatu fungsi adalah suatu aturan yang memasangkan setiap
unsur pada himpunan pertama dengan tepat satu pada
himpunan kedua.
BEBERAPA FUNGSI KHUSUS
1. Fungsi Konstan (Tetap)
Fungsi f : x→c atau f(x)=c,dengan c adalah konstanta
disebut dengan fungsi konstan. Pada fungsi konstan, f
memetakan setiap bilangan real x ke suatu nilai yang sama,
yaitu c (konstanta).
2. Fungsi Identitas
Fungsi I : P →P yang ditentukan oleh I(x) = x disebut
fungsi identitas. Fungsi identitas adalah fungsi yang
memasangkan setiap unsur daerah asal dengan dirinya
sendiri.

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 47


3. Fungsi Mutlak atau Fungsi Modulus
Fungsi mutlak merupakan fungsi yang memetakan setiap
bilangan real pada daerah asal ke unsur harga mutlaknya.
Fungsi mutlak dinyatakan dengan rumus f(x) = |𝑥 |
4. Fungsi Linear
Fungsi f: R→R didefinisikan oleh f(x) = mx + n, dengan m
dan n adalah konstanta dan variabel atau peubahnya
berpangkat satu dinamakan fungsi linear. Grafiknya
berbentuk garis lurus.
5. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat, yaitu fungsi yang memiliki bentuk umum
dengan b, c konstanta dan
grafiknya berbentuk parabola.
6. Fungsi Bilangan Bulat Terbesar adalah suatu fungsi yang
memuat bentuk ⟦𝑥 ⟧ atau suatu fungsi f yang memasangkan
anggota bentuk interval pada daerah asal ke beberapa
anggota yang tetap pada daerah kawan.
SIFAT- SIFAT FUNGSI
1. Fungsi Injektif
Jika f adalah fungsi himpunan A ke himpunan B dengan
dan adalah unsur- unsur anggota A. Maka f dikatakan
fungsi satu- satu (fungsi injektif), jika maka
atau jika f( ) = f( ) maka = untuk
setiap , .
2. Fungsi Surjektif
Fungsi f: A→B dikatakan sebagai fungsi surjektif jika setiap
elemen B mempunyai pasangan di A. Jadi, semua anggota
di B merupakan peta dari sekurang- kurangnya satu anggota
di A, atau f (A) = B dengan kata lain f memetakan A onto B.

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 48


3. Fungsi Bijektif
Fungsi f: A→B dikatakan bijektif jika setiap elemen di A
dipasangkan dengan tepat satu elemen di Bdan setiap
elemen di B mempunyai tepat satu elemen di A. Maka,
dengan kata lain suatu fungsi dikatakan fungsi bijektif atau
berkorespondensi satu- satu jika fungsi tersebut bersifat
injektif dan subyektif.
4. Fungsi Into
Fungsi f: A→B dikatakan fungsi dari A ke dalam B, jika
sekurang-kurangnya ada satu unsur yang bukan peta
dari atau
5. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil
 Fungsi f disebut fungsi ganjil bila f(-x) = - f(x). grafiknya
simetri terhadap sumbu y.
 Fungsi f disebut genap bila f(-x) = f(x). grafiknya simetri
terhadap titik asal O(0,0).
 Fungsi f disebut tidak ganjil tidak genap bila
dan
ALJABAR FUNGSI
Jika dan adalah domain dari fungsi f dan fungsi g ,
peta dari f(x) dan g(x) ada pada kedua domain tersebut, maka:
o Jumlah fungsi f dan g adalah:
dengan
o Selisih fungsi f dan g adalah:
dengan
o Hasil kali fungsi f dan g adalah:
dengan

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 49


o Hasil bagi fungsi f dan g adalah:

dengan , dengan

FUNGSI KOMPOSISI
Fungsi komposisi dari f dan g ditulis dan didefinisikan
sebagai:
,dengan domain
.
Syarat dua fungsi di komposisikan adalah 𝑅𝑓 𝐷𝑔

FUNGSI INVERS
Jika fungsi f memetakan setiap ke dibuat
kebalikan fungsi f yaitu fungsi g yang mengembalikan
unsur y tersebut ke unsur x semula. Tetapi g belum tentu
sebuah fungsi. Jika f : A → B, fungsi korespondensi satu-
satu , maka balikan fungsi f
(invers fungsi f) akan merupakan fungsi dan disebut juga
invers, ditulis .

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 50


E. UJI KOMPETENSI 1.3

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Daerah asal fungsi f ( x)  x 2  1 adalah….


a. {x | 1  x  1, x  R}
b. {x | x  1, x  R}
c. {x | x  1, x  R}
d. {x | x  1atau x  1, x  R}
e. {x | x  0, x  R}
2. Bila f ( x)  2 x 3  6 x maka ( ) adalah….
a. x  6 x  3
3 2
d. x  x  3
3

b. 2 x 3  6 x 2  4 e. x 2  x  3
c. 2 x 3  6 x 2  4
3. Diketahui f ( x)  x 2  1 dan g ( x)  x  2 ,
maka ( f  g )( x) = ....
a. x 2  4 x  3 d. x 2  3
b. x 2  4 x  3 e. x 2  3
c. x 2  4 x  3
4. Jika dan didefinisikan oleh
f ( x)  x 2 dan ( ) , maka ( ( ))
a. -1 d. 19
b. 1 e. 49
c. 11
1
5. Diketahui f ( x)  x 2 , ( ) dan h( x)  x  1,
3
maka ( f  g  h)( x)  ....
a. x 2  2 x  1 d. x 2  2 x  1
b. x 2  10 x  25 e. x 2  10 x  25

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 51


c. x 2  2 x  1
6. Diketahui f ( x)  x  2 dan ( g  f )( x)  x 2  3x  2 , maka
g( x) = ....
a. x 2  2 d. x 2  7 x  5
b. x 2  x  2 e. x 2  x  4
c. x 2  x
7. Diketahui f ( x)  x 2  2 x  1, g ( x)  x  1 dan
( f  g )( x)  4 . Maka nilai x yang memenuhi adalah....

a. -2 dan 2 d. 2 dan -1
b. -1 dan 1 e. 3 dan -3
c. 1 dan 2
5x  2
8. Fungsi invers dari g ( x)  = ....
2x  1
x2 x2
a. d.
2x  5 2x  5
x2 x2
b. e.
2x  5 2x  5
x2
c.
2x  5
9. Diketahui ( ) – dan ( ) , bila
( f  g )( x)  ( g  f )( x) , maka a adalah ....
a. -13 d. -16
b. -14 e. -17
c. -15
1
10. Jika ( ) – dan f adalah fungsi invers dari f,
nilai f 1 (4)  ….
a. 2 d. 6
b. 3 e. 10
c. 4

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 52


11. Jika ( g  f )( x)  4 x 2  4 x ; g ( x)  x 2  1 , maka ( – )
adalah….
a. 2x + 1 d. 2x + 3
b. 2x – 1 e. 2x – 5
c. 2x – 3
2x  3 1
12. Fungsi f ditentukan oleh: f ( x)  , x Jika
4x  1 4.
1
f adalah invers dari f, maka f 1 (2  x)  ….
x5 3  x5 3
a. , x d. , x
 4x  6 2  4x  6 2
 x 5 3 x5 3
b. , x e. , x
4x  6 2 4x  6 2
x 1 3
c. , x
 4x  6 2

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 53


F. UMPAN BALIK

Cocokanlah hasil jawaban Uji Komptensi 1.3 dengan


kunci jawaban yang ada pada bagian belakang Sub Bab 1.3 ini,
Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan terhadap materi
Sub Bab 1.3.

Kriteria Tingkat Penguasaan, sebagai berikut:


90 % - 100 % = Baik Sekali
80 % - 89 % = Baik
70 % - 79 % = Cukup
- 69 % = Kurang
Jika mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, maka
dapat meneruskan dengan materi selanjutnya, Bagus! Namun
bila tingkat penguasaan masih di bawah 80 % harus mengulang
sub bab 1.3 terutama mempelajari dengan teliti lagi bagian yang
belum dikuasai. Kemudian mengerjakan soal uji kompetensi lagi
dan menghitung kembali tingkat penguasaan. Selamat Mencoba.

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 54


G. KUNCI JAWABAN SUB BAB 1.3

Pembahasan Kegiatan 4C’S


Think Critically
1. Jika ( ) , maka untuk ( )( ), manakah
diantara nilai-nilai berikut merupakan jawaban yang benar.
Tunjukkan kebenaran jawaban tersebut dengan proses
penyelesaian dengan langkah-langkah yang benar
( )
(1)
(2)

(3)
Pembahasan:

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 55


2. Jika diketahui . / untuk semua , maka
diantara pernyataan-pernyataan berikut, manakah yang
bernilai benar. Buktikan dengan langkah-langkah yang benar
(1) ( ) ( )
(2) ( )
( )

(3) . / ( )
(4) ( ( ))
Pembahasan:

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 56


Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 57
Please Think Creatively and Collaborative Please
Diketahui fungsi ( ) ⟦ ⟧ | | , pertanyaan:
a. Gambar grafik fungsi ( )
b. Tentukan daerah asal dan daerah hasil fungsi ( )
c. Tentukan nilai dari ( ) ( )
Pembahasan:

| | {
( ) < <
< <
< <
⟦ ⟧ < <
< <
{ < <
Sehingga :

( ) ⟦ ⟧ | |
⟦ ⟧ < | |
( ) ( )
⟦ ⟧ < | |
( ) ( )
⟦ ⟧ < | |
( ) ( )
⟦ ⟧ < | |
( ) ( )
⟦ ⟧ < | |
{ ( ) ( )
Untuk memudahkan menggambar grafiknya dibuat titik-titik bantuan,
sbb: < ( ) ( )
1,5

1,75

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 58


𝑥< 𝑓(𝑥) (𝑥 ) 𝑥 𝑥 𝑥
𝑥 2,5

𝑥 𝑥 7,75

𝑥< 𝑓(𝑥) (𝑥 ) 𝑥 𝑥 𝑥
𝑥 3,5

𝑥 𝑥 15,75

𝑥< 𝑓(𝑥) (𝑥 ) 𝑥 𝑥 𝑥
𝑥 4,5

𝑥 𝑥 25,75

𝑥< 𝑓(𝑥) (𝑥 ) 𝑥 𝑥 𝑥
𝑥 5,5

𝑥 𝑥 37,75 44

a. Gambar grafik fungsi ( )

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 59


b. Tentukan daerah hasil (range) fungsi ( ) pada <

< dan ( < ) , )


, ) , ) , ) , )
c. Tentukan nilai dari ( ) ( )
( )
( )
Sehingga: ( ) ( )

Communication Please
1. Jika ( ) dan ( ( )) , maka
tentukan nilai .
Pembahasan:

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 60


2. Diketahui dan merupakan fungsi yang mempunyai
invers, jika ( ( )) dan ( ) .
Maka tentukan nilai dari ( ) ( )
Pembahasan:

=====ooo=====

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 61


Kunci Jawaban Latihan Soal 1.3
1
1. Tentukan domainnyadari fungsi f ( x) 
x2
Penyelesaian:
Suatu hasil bagi akan memiliki arti apabila penyebut tidak
nol. Oleh karena itu,
 1 
D f  x  R : terdefinisikan 
 x2 
 x  R : x  2  0  R  {2}
2. Jika f ( x)  3x 2  (1 x) , maka tentukan:
a. f (1) b. f ( x  2) c. f (1 x) d. f ( x   x)

Penyelesaian:
a. f (1)  3.(1) 2  (1  1)  2 .
b. f ( x  2)  3( x  2) 2  1 ( x  2)  3x 2  12 x  12  1 ( x  2)

c. f (1 x)  3.(1 x) 2 
1
1x

 3 x2  x .
f ( x   x)  3.( x   x)2  1 ( x   x)
d.
 3x 2  6 x. x  ( x)2  1 ( x   x)

3. Jika f dan g masing-masing: f ( x)  x  1 dan


1
g ( x)  , maka tentukan: f  g , f  g , f .g , dan
x5
f g beserta domainnya.
Penyelesaian:
f  g ( x)  x  1 
1
f  g ( x)  x  1 
1
x5 x5
x 1
 f .g ( x)  x  1. 1 f g ( x) 
x5 x5

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 62


Karena D f  [1, ) dan Dg  R  {5} , maka f  g , f  g
, f .g , dan f g masing-masing mempunyai domain: [1, ) .
x 1
4. Tentukan f 1 jika diketahui f ( x)  1  .
3x  2
Penyelesaian:
x 1
y  f ( x)  1 
3x  2
x 1
1 y 
3x  2
(1  y )(3x  2)  x  1
3x  3xy  2 y  2  x  1
2 x  3xy  2 y  3
2y 3
x  f 1 ( y )
2  3y
2x  3
Jadi, f 1 ( x)  .
2  3x

5. Jika f(x) = x2 dan g(x) = x1 maka tentukan fungsi-fungsi


berikut beserta domainnya.
a. f  g b. g  f c. f  f d. g  g
Penyelesaian:

a.  f  g ( x)  f ( g ( x))  f ( x  1)  ( x  1) 2 , dengan domain


D f g  R .

b. g  f ( x)  g ( f ( x))  g ( x 2 )  x 2  1 , dengan domain


Dg  f  R .

c.  f  f ( x)  f ( f ( x))  f ( x 2 )  x 4 , dengan domain


Df  f  R .

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 63


d. g  g ( x)  g ( g ( x))  g ( x  1)  ( x  1)  1  x  2 , dengan
domain Dg  g  R .

6. Jika f ( x)  1  x 2 dan g ( x)  2 x 2 maka tentukan fungsi-


fungsi berikut ini beserta domainnya dari:
a. f  g b. g  f
Penyelesaian:

a.  f  g ( x)  f ( g ( x))  f (2 x 2 )  1  (2 x 2 ) 2  1  4 x 4
, dengan domain:

  
D f  g  x  D g : g ( x)  D f  x  R :  1  2 x 2  1 
 

 x  R : 0  x 2  1 2  x  R :

1
2
2x
1 
2
2 

b. g  f ( x)  g ( f ( x))  g ( 1  x 2 )  2(1  x 2 ) , dengan


domain:
 
Dg  f  x  D f : f ( x)  Dg  x  R :  1  x  1 .

7. Tentukan f  g jika diketahui:


1  x jika x  0

f ( x)  
1 x jika x  0

 x
 x 1 jika x  1

g ( x)  
2 x  1 jika x  1

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 64


Penyelesaian:
x x 11 1
(i). Untuk x  1, g ( x)    1 1 0.
x 1 x 1 x 1
x
Sehingga: ( f  g )( x)  f ( g ( x))  1  g ( x)  1 
x 1
(ii). Untuk x  1 , g ( x)  2 x  1  2.1  1  1 . Karena g ( x)  1 ,
maka dapat dibedakan menjadi 0  g ( x)  1 dan g ( x)  0 .
Selanjutnya,
(a). 0  g ( x)  1 apabila 0  2 x  1  1 atau 1 2  x  1 .

Hal ini berakibat, untuk 1 2  x  1 ,


( f  g )( x)  f ( g ( x))  1  g ( x)  1  (2 x  1)  2 x

(b). g ( x)  0 apabila 2 x  1  0 atau x  1 2 .

Jadi, untuk x  1 2 diperoleh:

( f  g )( x)  f ( g ( x))  1 g ( x)  1 (2 x  1)
Dari (i) dan (ii), diperoleh:
 x
1  x  1 jika x  1


 2x jika 1 2  x  1
( f  g )( x)  

 1 jika x  1 2
 2x  1


8. Diketahui : g (x) = x – 1 dan ( f  g ) (x) = x² - 4x + 3,
tentukan f(x)!
Penyelesaian:
( f  g ) (x) = x² - 4x + 3
f ( g(x) ) = x² - 4x + 3
f ( x – 1) = x² - 4x + 3

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 65


misalkan : x – 1 = a
x = a + 1, maka
f (a + 1) = (a + 1)² - 4( a + 1) + 3
= a² + 2a + 1 – 4a – 4 + 3
= a² - 2a
Sehingga f (x) = x² -2x

9. Diketahui : g (x) = 3x + 2 dan ( g  f ) (x) = 4x – 3. tentukan


f (x)!
Penyelesaian::
( g  f ) (x) = 4x – 3
g ( f(x)) = 4x – 3
3( f (x)) + 2 = 4x – 3
3 f(x) = 4x – 3
4x  3
f(x) =
3
x2
10. f(x) = , x  3 . Tentukan:
3 x
1
a. f (x)
b. daerah asal dan daerah hasil f
1
c. daerah asal dan daerah hasil f .
Penyelesaian:
x2
a. f(x) =
3 x
x2 Rumus praktis:
y=
3 x

y(3 – x) = x + 2
3y – yx = x + 2
- yx – x = 2 – 3y

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 66


x(- y -1) = 2 – 3y
2  3y 2  3y 3y  2 1
x = = = , sehingga f (x)
 y 1  ( y  1) y 1
3x  2
= , x  1
x 1
b. Daerah asal fungsi f : { x | x  3 }
1
daerah hasil fungsi f = f : { x| x  1}
1
c. Daerah asal fungsi f : {x| x  1}
1
daerah hasil fungsi f = f : {x | x  3 }

Kunci Jawaban Uji Kompetensi 1.3


1. D
2. B
3. B
4. B
5. D
6. C
7. A
8. C
9. C
10. A
11. C
12. A
======OOO======

Kalkulus I Bermuatan PPK, Literasi dan 4C’S 67

Anda mungkin juga menyukai