Anda di halaman 1dari 29

Kel a s

XII

matematika dasar
RELASI DAN FUNGSI

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami definisi relasi, fungsi, domain, kodomain, dan range.
2. Dapat menentukan hasil dari operasi aljabar pada fungsi.
3. Memahami tentang fungsi komposisi dan sifat-sifatnya.
4. Memahami tentang fungsi invers dan sifat-sifatnya.
5. Dapat memecahkan masalah yang berhubungan dengan relasi dan fungsi.

A. Relasi
1. Pengertian Relasi
Diketahui himpunan A = {0, 1, 2, 5} dan himpunan B = {1, 2, 3, 4, 6}. Diagram panah
dari himpunan A ke himpunan B yang menunjukkan relasi “satu kurangnya dari” adalah
sebagai berikut.

0 1
1 2
2 3
4
5
6
A B
Gambar 1. Relasi “satu kurangnya dari”

Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan yang memasangkan


anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B. Dengan kata lain,
relasi merupakan hubungan antara anggota himpunan asal (domain) dengan anggota
himpunan kawan (kodomain).

2. Menyatakan Relasi
Relasi dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu menggunakan diagram panah, himpunan
pasangan berurutan, dan diagram Cartesius. Selain itu, relasi juga dapat dinyatakan
dengan menggunakan rumus tertentu.
a. Diagram Panah
Perhatikan kembali Gambar 1. Relasi antara anggota himpunan A dan anggota
himpunan B dinyatakan oleh arah panah. Oleh karena itu, diagram tersebut
dinamakan diagram panah.
b. Himpunan Pasangan Berurutan
Relasi antara anggota himpunan A dan anggota himpunan B dapat dinyatakan
sebagai pasangan berurutan (x, y), dengan x ∈ A dan y ∈ B. Jika relasi “satu kurangnya
dari” pada Gambar 1 dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan, diperoleh
{(0, 1), (1, 2), (2, 3), (5, 6)}.
c. Diagram Cartesius
Relasi “satu kurangnya dari” pada Gambar 1 juga dapat dinyatakan dengan diagram
Cartesius berikut.

6 (5, 6)
5
4
(2, 3)
3
(1, 2)
2
1 (0, 1)
A
O 1 2 3 4 5 6

Gambar 2. Relasi “satu kurangnya dari” dengan diagram Cartesius


Anggota himpunan A sebagai anggota himpunan asal ditempatkan pada
sumbu mendatar. Sementara itu, anggota himpunan B sebagai anggota himpunan
kawan ditempatkan pada sumbu tegak. Setiap pasangan anggota himpunan A dan
anggota himpunan B diberi tanda noktah (•).

2
d. Menggunakan Rumus
Selain dengan ketiga cara tersebut, relasi juga dapat dinyatakan dengan meng-
gunakan rumus. Relasi “satu kurangnya dari” pada Gambar 1 dapat dinyatakan
dengan rumus f (x) = x + 1, dengan x ∈ {0, 1, 2, 5} dan f (x) ∈ {1, 2, 3, 6 }.

Contoh Soal 1
Relasi antara himpunan A dan himpunan B dinyatakan sebagai himpunan pasangan
berurutan {(0, 0), (1, 2), (2, 4), (3, 6)}.
a. Tuliskan anggota-anggota himpunan A dan himpunan B dengan mendaftar anggota-
anggotanya.
b. Gambarlah diagram panah dari kedua himpunan tersebut.
c. Tuliskan nama relasi yang terbentuk dari himpunan A ke himpunan B.
Pembahasan:
a. Anggota-anggota himpunan A dan himpunan B adalah sebagai berikut.
A = {0, 1, 2, 3}
B = {0, 2, 4, 6}
b. Diagram panah dari kedua himpunan tersebut adalah sebagai berikut.

0 0

1 2
2 4

3 6

A B

c. Relasi yang terbentuk dari himpunan A ke himpunan B adalah “dua kali dari”.

B. Fungsi (Pemetaan)
1. Pengertian Fungsi
Suatu relasi dari himpunan A ke himpunan B disebut fungsi jika setiap anggota himpunan
A dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan B. Jika x ∈ A, f (x) ∈ B, dan x
dipasangkan dengan f (x), bayangan dari x oleh fungsi f adalah f (x).

3
B
f C
A

x f (x)

Gambar 3. Diagram fungsi

a. Himpunan A disebut daerah asal atau domain atau daerah definisi.


b. Himpunan B disebut daerah kawan atau kodomain.
c. Himpunan C ⊂ B yang memuat f (x) disebut daerah hasil atau range.
d. Semua anggota daerah asal habis dipetakan.
e. Tidak ada anggota himpunan asal yang memiliki dua bayangan atau lebih.
f. Aturan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota
himpunan B disebut aturan fungsi f.

2. Menyatakan Fungsi (Pemetaan)


a. Diagram Panah
Suatu fungsi atau pemetaan yang dinyatakan dengan diagram panah harus
mempunyai dua daerah, arah panah, nama fungsi, dan harus memenuhi persyaratan
sebuah fungsi. Perhatikan contoh berikut.

A B

Maria 37
Lina 38
Yuli 39
Mida 40
Meme 41

Gambar 4. Fungsi “ukuran sepatu”

b. Himpunan Pasangan Berurutan


Sama halnya dengan relasi, fungsi juga dapat dinyatakan dengan himpunan
pasangan berurutan. Contohnya {(1, 1), (2, 4), (3, 9), (4, 16)}.

4
c. Diagram Cartesius
Fungsi “satu kurangnya dari” himpunan A = {0, 1, 2, 3, 4, 5} ke himpunan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
juga dapat digambarkan dengan diagram Cartesius berikut.

B
(5, 6)
6
(4, 5)
5
(3, 4)
4
(2, 3)
3
(1, 2)
2

1 (0, 1)

A
O 1 2 3 4 5 6

Gambar 5. Fungsi “satu kurangnya dari” dengan diagram Cartesius

3. Notasi Fungsi
Perhatikan gambar berikut.
f
A B

x 2x + 1

Gambar 6. Fungsi dari himpunan A ke himpunan B

Gambar tersebut menunjukkan fungsi dari himpunan A ke himpunan B sesuai aturan


f : x → 2x + 1, dengan x anggota domain f. Fungsi f : x → 2x + 1 berarti f memetakan x ke
2x + 1. Oleh karena itu, bayangan x oleh fungsi f adalah 2x + 1. Jadi, dapat dikatakan bahwa
f (x) = 2x + 1 adalah rumus untuk fungsi f. Secara umum, dapat dituliskan sebagai berikut.

Jika fungsi f : x → ax + b dengan x anggota domain f, rumus fungsi f adalah f (x) = ax + b.

Notasi fungsi X ke Y dinyatakan dengan F : X → Y, F(x) = y (dibaca: fungsi F memetakan


semua anggota himpunan X tepat satu dengan anggota himpunan Y atau fungsi F
memetakan x ∈ X tepat satu dengan y ∈ Y). Perhatikan contoh berikut.

5
a. F : R → R , F ( x ) = 3 x − 5 (dibaca: fungsi F memetakan himpunan bilangan real ke
himpunan bilangan real, dengan bilangan real x dipetakan pada bilangan real 3x – 5).
1
b. G : Z → R , G( x ) = x 2 + 6 x − 2 (dibaca: fungsi G memetakan himpunan bilangan
3
bulat ke himpunan bilangan real, dengan bilangan bulat x dipetakan pada bilangan
1
real x 2 + 6 x − 2 ).
3

4. Domain dan Range Fungsi


Domain adalah daerah asal suatu fungsi. Dengan kata lain, domain merupakan nilai
variabel yang boleh disubstitusikan pada suatu fungsi. Range adalah daerah hasil yang
diperoleh dengan mensubstitusikan anggota domain pada fungsinya.

Contoh Soal 2
Diketahui g : x → x2 + 2 dengan domain { x | −4 < x ≤ 2, x ∈ bilangan bulat} dan kodomain
bilangan bulat.
a. Tuliskan rumus untuk fungsi g.
b. Tuliskan domain fungsi g dengan mendaftar anggota-anggotanya.
c. Tentukan daerah hasil fungsi g.
d. Gambarlah grafik fungsi g jika domainnya { x | −4 < x ≤ 2, x ∈ bilangan real} dan
kodomainnya diperluas pada himpunan bilangan real.
Pembahasan:
a. Rumus untuk fungsi g adalah g (x) = x2 + 2.
b. Domain fungsi g adalah Dg = {–3, –2, –1, 0, 1, 2}.
c. Daerah hasil fungsi g dapat diperoleh dengan mensubstitusikan domain fungsi g
yaitu Dg = {–3, –2, –1, 0, 1, 2} pada rumus g (x) = x2 + 2.

x –3 –2 –1 0 1 2
g (x) 11 6 3 2 3 6

Jadi, daerah hasil fungsi g adalah Rg = {2, 3, 6, 11}.


d. Jika domainnya { x | −4 < x ≤ 2, x ∈ bilangan real} dan kodomainnya diperluas pada
himpunan bilangan real, grafik fungsi g adalah sebagai berikut.

6
Y

11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
X
–4 –3 –2 –1 O 1 2 3

5. Banyak Fungsi (Pemetaan) dari Dua Himpunan


Untuk memahami banyaknya fungsi yang dapat dihasilkan dari dua himpunan, perhatikan
contoh berikut.
a. Pemetaan dari P = {a} ke Q = {1, 2}

P Q P Q

a 1 a 1

2 2

Diketahui n(P) = 1 dan n(Q) = 2. Banyak fungsi yang mungkin dari P ke Q adalah 21 = 2.
b. Pemetaan dari P = {1, 2, 3} ke Q = {4, 5}
Diketahui n(P) = 3 dan n(Q) = 2. Banyak fungsi yang mungkin dari P ke Q ada 23 = 8.

Secara umum, banyak fungsi (pemetaan) dari himpunan A ke himpunan B adalah


sebagai berikut.

n(B)n( A )

7
6. Macam-Macam Fungsi
a. Fungsi Konstan (Fungsi Tetap)
Suatu fungsi f : A → B dengan rumus f (x) disebut fungsi konstan jika untuk setiap
anggota domain fungsi selalu berlaku f (x) = C, dengan C adalah sebuah konstanta
atau nilai tetapan.

Contoh Soal 3
Diketahui f : A → B dengan rumus f (x) = 3. Jika domain fungsi f adalah {x | –3 ≤ x < 2,
x ∈ bilangan real}, tentukan gambar grafiknya.
Pembahasan:
Dengan mensubstitusikan domain fungsi ke rumus fungsi, diperoleh:

x –3 –2 –1 0 1
f (x) 3 3 3 3 3
Dengan demikian, diperoleh grafik sebagai berikut.

f (x) = 3
3
2

X
–3 –2 –1 O 1

b. Fungsi Linear
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi linear jika fungsi tersebut ditentukan oleh
f(x) = ax + b, dengan a, b bilangan real dan a ≠ 0. Grafik fungsi linear berupa garis
lurus yang memiliki gradien tertentu.

Contoh Soal 4
Gambarlah grafik fungsi f (x) = 2x +3.

8
Pembahasan:
Grafik fungsi linear dapat digambar hanya dengan menggunakan dua titik.

f (x) = 2x + 3

1
x 0 −1
2

f (x) 3 0

Dengan demikian, diperoleh grafik sebagai berikut.

Y
f (x) = 2x + 3
3
2
−1
1 1
2
X
–2 –1 O 1 2
–1
–2
–3

c. Fungsi Kuadrat
Suatu fungsi f( x) disebut fungsi kuadrat jika fungsi tersebut ditentukan oleh f (x) =
ax2 + bx + c, dengan a, b, c bilangan real dan a ≠ 0. Grafi k fungsi kuadrat berupa
parabola.

Contoh Soal 5
Gambarlah grafik fungsi f (x) = x2 + 2x – 3.
Pembahasan:
Grafik fungsi kuadrat dapat digambar dengan menggunakan bantuan beberapa
titik.

f (x) = x2 + 2x – 3
x –4 –3 –1 0 1 2
f (x) 5 0 –4 –3 0 5

9
Dengan demikian, diperoleh:

5
4
3
2
1
X
–4 –3 –2 –1 O 1 2 3 4 5
–1
–2
–3
–4
–5

d. Fungsi Identitas
Suatu fungsi f (x) disebut fungsi identitas jika untuk setiap anggota domain fungsi
selalu berlaku f (x) = x. Dengan kata lain, setiap anggota domain fungsi dipetakan
pada dirinya sendiri. Grafik fungsi identitas berupa garis lurus yang melalui titik asal
dan semua titik absis maupun ordinatnya sama. Fungsi identitas ditentukan oleh
f (x) = x.

Contoh Soal 6
Fungsi pada R didefinisikan sebagai f (x) = x untuk setiap x. Gambarlah grafiknya.
Pembahasan:
Grafik fungsi identitas dapat digambar dengan menggunakan bantuan beberapa
titik.

f (x) = x

x –2 –1 0 1 3

f (x) –2 –1 0 1 3

10
Dengan demikian, diperoleh:
Y

y=x
3
2
1
–3 –2 –1
X
O 1 2 3
–1
–2
–3

e. Fungsi Tangga (Bertingkat)


Suatu fungsi f (x) disebut fungsi tangga jika grafik fungsi f (x) berbentuk interval-
interval yang sejajar.

Contoh Soal 7
Gambarlah grafik fungsi berikut.
−1, jika x ≤ 1
0 , jika − 1 < x ≤ 2

f (x) = 
2, jika 2 < x ≤ 4
3, jika x > 4

Pembahasan:
Grafik dari fungsi tersebut adalah sebagai berikut.

1
–1
X
O 1 2 3 4
–1

11
f. Fungsi Modulus
Suatu fungsi f (x) disebut fungsi modulus (mutlak) jika fungsi tersebut memetakan
setiap bilangan real pada domain ke harga mutlaknya.

Contoh Soal 8
Gambarlah grafik fungsi f : x → |x|.
Pembahasan:
Berdasarkan definisi nilai mutlak, untuk x ∈ R, diperoleh:
 x , jika x ≥ 0
x =
− x , jika x < 0
Dengan demikian, grafiknya adalah sebagai berikut.'
Y
y = –x y=x

X
O

g. Fungsi Ganjil dan Fungsi Genap


Suatu fungsi f (x) disebut fungsi ganjil jika berlaku f (–x) = –f (x) dan disebut fungsi
genap jika berlaku f (–x) = f (x). Jika f (–x) ≠ –f (x) dan f (–x) ≠ f (x), berarti fungsi
tersebut tidak genap dan tidak ganjil.

Contoh Soal 9
Apakah fungsi f (x) = 2x3 + x termasuk fungsi genap, fungsi ganjil, atau tidak genap
dan tidak ganjil?
Pembahasan:
Diketahui f (x) = 2x3 + x.

Dengan mensubstitusikan nilai x = –x, diperoleh:

f ( − x ) = 2( − x ) + ( − x )
3

= −2 x 3 − x
(
= − 2x3 + x )
= −f ( x )

12
f ( − x ) = 2( − x ) + ( − x )
3

= −2 x 3 − x
(
= − 2x3 + x )
= −f ( x )

Oleh karena f (–x) = –f (x), maka f (x) = 2x3 + x merupakan fungsi ganjil.

7. Sifat-Sifat Fungsi
a. Fungsi Injektif (Satu-Satu)
Jika fungsi f : A → B, dengan setiap b ∈ B hanya mempunyai satu kawan di A, fungsi
tersebut dinamakan fungsi satu-satu atau fungsi injektif. Dengan kata lain,
f : A → B dikatakan fungsi injektif jika ∀a1 , a2 ∈ A dengan a1 ≠ a2 maka f (a1) ≠ f (a2).

a p a p a p
b q
b q b q
c r
c r s c

A B A B A B
Fungsi injektif Fungsi injektif Bukan fungsi injektif
Gambar 7. Fungsi injektif dan bukan fungsi injektif

b. Fungsi Surjektif (Onto)


Jika fungsi f : A → B, dengan setiap b ∈ B mempunyai kawan di A, fungsi tersebut
dinamakan fungsi surjektif. Dengan kata lain, daerah hasil atau range dari f (Rf) sama
dengan daerah kawan/ kodomain dari f (Kf). Secara sederhana, Rf = Kf.

a p a p
b q b q
c r c r
d s

A B A B
Fungsi surjektif Bukan fungsi surjektif
Gambar 7. Fungsi surjektif dan bukan fungsi surjektif

c. Fungsi Bijektif (Korespondensi Satu-Satu)


Suatu fungsi yang bersifat injektif sekaligus surjektif disebut fungsi bijektif atau
korespondensi satu-satu.

13
a p a p
b q b q
c r c r
d s d

A B A B
Fungsi bijektif Bukan fungsi bijektif
Gambar 8. Fungsi bijektif dan bukan fungsi bijektif

Contoh Soal 10
Dari himpunan A dan B berikut ini, manakah yang merupakan fungsi? Sebutkan pula
domain, range, dan rumusnya.
a. c.
–2 0 –1
–1 1 0 3
0 4 1
1 9 2

A B A B
b. d.
0 1 0 0
1 2 1 2
2 3 2 4
3 4 3 6

A B A B
Pembahasan:
Fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan yang memasangkan anggota-
anggota himpunan A dengan tepat satu anggota-anggota himpunan B. Berdasarkan
definisi tersebut, yang termasuk fungsi adalah a, b, dan c.
a. Domain fungsi f adalah { x | −2 ≤ x ≤ 1, x ∈ Z} .
{
Range fungsi f adalah y | y = x 2 , y ∈ Z . }
Rumus fungsi f adalah f (x) = x . 2

b. Domain fungsi f adalah { x | 0 ≤ x ≤ 3, x ∈ Z} .


Range fungsi f adalah { y | 1 ≤ y ≤ 4 , y ∈ Z} .

14
Rumus fungsi f adalah f (x) = x + 1.
c. Domain fungsi f adalah { x | −1 ≤ x ≤ 2, x ∈ Z} .
Range fungsi f adalah { y | y = 3, y ∈ Z} .
Rumus fungsi f adalah f (x) = 3.
d. Bukan merupakan fungsi karena terdapat elemen A yang memiliki lebih dari satu
pasangan di B.

Contoh Soal 11
Selidikilah apakah fungsi berikut ini termasuk fungsi ganjil, genap, atau bukan keduanya.
a. f (x) = x2 – 3
b. f (x) = 2 sin x + cos x
Pembahasan:
Dengan mensubstitusikan nilai x = –x, diperoleh:
a. f (x) = x2 – 3
f (−x ) = (−x ) − 3
2

= x2 − 3
= f (x)

Oleh karena f (–x) = f (x) maka fungsi tersebut termasuk fungsi genap.

b. f (x) = 2 sin x + cos x


f ( − x ) = 2 sin( − x ) + cos ( − x )
= −2 sin x + cos x
−f ( x ) = − ( 2 sin x + cos x )
n x − cos x
= −2 sin
Oleh karena f (–x) ≠ –f (x) dan f (–x) ≠ f (x), maka fungsi tersebut tidak termasuk fungsi
genap dan fungsi ganjil.

Contoh Soal 12
Jika f (x) = x2 + 2, tentukan jenis fungsi f (x) dengan domain dan kodomain berikut.
a. Domain Df = (0, 2) dan kodomain Kf = (2, 6).
b. Domain Df = (0, 2) dan kodomain Kf = (0, 6).
c. Domain Kf = (–2, 2) dan kodomain Kf = (2, 6).

15
Pembahasan:
a. Domain Df = (0, 2) dan kodomain Kf = (2, 6)
Perhatikan daerah berbentuk persegipanjang yang merupakan Df dan Kf berikut.

Y
y = x2 + 2

6
Kf Rf
2
Df
X
O 2

Dari gambar tersebut, terlihat bahwa daerah hasil Rf sama dengan daerah kawan Kf.
Hal ini menunjukkan bahwa fungsi ini surjektif.
b. Domain Df = (0, 2) dan kodomain Kf = (0, 6).
Perhatikan daerah berbentuk persegipanjang berikut.

Y
y = x2 + 2

6
Kf Rf
2

X
O 2
Df

Dari gambar tersebut, terlihat bahwa daerah hasil Rf tidak sama dengan daerah kawan
Kf. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi tersebut bukan surjektif, melainkan fungsi
into. Fungsi tersebut juga merupakan fungsi injektif, karena setiap nilai y mempunyai
tepat satu nilai x. Jadi, f (x) = x2 + 2 dengan domain Df = (0, 2) dan kodomain Kf = (0, 6)
merupakan fungsi into dan fungsi injektif.
c. Domain Df = (–2, 2) dan kodomain Kf = (2, 6).
Perhatikan daerah berbentuk persegipanjang berikut.

16
Y
y = x2 + 2

6
Kf Rf
2

X
–2 O 2
Df
Dari gambar tersebut, terlihat bahwa daerah hasil Rf tidak sama dengan daerah
kawan Kf. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi tersebut bukan surjektif, melainkan
fungsi into. Perhatikan juga bahwa setiap nilai y mempunyai dua nilai x, misalnya
f (–2) = f (2) = 6. Hal ini menunjukkan fungsi tidak injektif. Jadi, f (x) = x2 + 2 dengan
domain Df = (–2, 2) dan kodomain Kf = (2, 6) merupakan fungsi into saja.

8. Operasi Aljabar pada Fungsi


Jika f dan g suatu fungsi, operasi aljabar pada kedua fungsi tersebut dapat dinyatakan
sebagai berikut.
a. Penjumlahan dan Pengurangan Fungsi
( f ± g )( x ) = f ( x ) ± g ( x ) , dengan Df ± g = Df ∩ Dg
b. Perkalian Fungsi
1.) ( k ⋅ f )( x ) = k ⋅ f ( x )
2.) ( f ⋅ g )( x ) = f ( x ) ⋅ g ( x ) , dengan Df ⋅g = Df ∩ Dg
c. Pembagian Fungsi
f  f (x)
 ( x ) = , dengan D f = Df ∩ Dg dan g( x ) ≠ 0
g g( x ) g

d. Perpangkatan

( f ( x ))
n
= f n ( x ) , dengan x ∈ Df

Contoh Soal 13
Diketahui f (x) = 2x – 5 dan g (x) = x2 + 3x –2. Tentukan:
a. (f + g)(x)
b. (f – g)(x)

17
c. (f . g)(x)
f 
d.  ( x )
g

Pembahasan:
Diketahui f (x) = 2x – 5 dan g (x) = x2 + 3x –2. Ini berarti:
a. (f + g)(x) = f (x) + g (x)
= 2x – 5 + x2 + 3x – 2
= x2 + 5x – 7
b. (f – g)(x) = f (x) – g (x)
= 2x – 5 – (x2 + 3x – 2)
= 2x – 5 – x2 – 3x – 2
= – x2 – x – 3
c. (f . g)(x) = f (x) . g (x)
= (2x – 5)(x2 + 3x – 2)
= 2x3 + 6x2 – 4x – 5x2 –15x + 10
= 2x3 + x2 – 19x + 10
f  f (x)
d.  ( x ) =
g g( x )
2x − 5
= 2
x + 3x − 2

Contoh Soal 14
Diketahui f (x) = x2 dan g (x) = x + 2. Tentukan:
a. (f + g)(–2)
b. (f – g)(1)
c. (f . g)(2)
f 
d.   ( −1)
g
Pembahasan:
Diketahui f (x) = x2 dan g (x) = x + 2. Ini berarti:
a. (f + g)(–2) = f (–2) + g (–2)
= (–2)2 + (–2) + 2
=4–2+2
=4

18
b. (f – g)(1) = f (1) – g (1)
= (1)2 – ((1) + 2)
= 1 – (3)
=–2
c. (f . g)(2) = f (2) . g (2)
= (22)(2 + 2)
= (4)(4)
= 16
f  f ( −1)
d.   ( −1) =
g g ( −1)

=
( −1)2
( −1) + 2
1
=
1
=1

C. Fungsi Komposisi
1. Definisi Fungsi Komposisi
Misalkan diketahui f dan g dua fungsi sembarang. Fungsi komposisi f dan g yang ditulis
g  f dapat didefinisikan sebagai ( g  f )( x ) = g ( f ( x ) ) , untuk setiap x ∈ Dg. Syarat yang harus
dipenuhi agar fungsi f dan g dapat dikomposisikan menjadi fungsi komposisi g  f adalah
irisan antara daerah hasil fungsi f dan daerah asal fungsi g bukan himpunan kosong.

Rf ∩ D g ≠ φ

Misalkan f(x) = x2 + 1 dengan Df = { x | x ∈ R} dan g ( x ) = x − 2 dengan


Dg = { x | x ≥ 2, x ∈ R}. Fungsi komposisi g  f dapat digambarkan seperti berikut.

f g

gf

Gambar 9. Fungsi komposisi g  f

19
Mula-mula, unsur x ∈ Df dipetakan oleh f ke bayangan x, yaitu f (x). Kemudian, f (x)
dipetakan lagi oleh g ke g (f (x)). Dengan demikian, fungsi komposisi g  f adalah pemetaan
x ∈ Df oleh fungsi f yang bayangannya dipetakan lagi oleh g. Dengan demikian,
diperoleh:
( g  f )( x ) = g ( f ( x ) )
= ( x + 1) − 2
2

= x2 −1

Sementara itu, jika dicari fungsi komposisi (f  g)(x), dapat digunakan cara berikut.

( f  g )( x ) = f ( g ( x ) )
( )
2
= x −2 +1
= x − 2 +1
= x −1

Contoh Soal 15
Diketahui f (x) = 3x – 7 dan g (x) = 2x2. Tentukan (f  g)(x) dan (g  f)(x) beserta daerah asal
dan daerah hasilnya.
Pembahasan:
Dengan menggunakan definisi fungsi komposisi, diperoleh:
a. ( f  g )( x ) = f ( g ( x ) )
( )
= f 2x2

= 3(2 x 2 ) − 7
= 6x2 − 7

Daerah asal ( f  g )( x ) = Df g = { x | x ∈ R} .
Daerah hasil ( f  g )( x ) = Rf g = { y | y ∈ R} .
b. ( g  f )( x ) = g ( f ( x ) )
= g (3x − 7)
= 2(3 x − 7)2
= 2(9 x 2 − 42 x + 49 )
= 18 x 2 − 84 x + 98
Daerah asal ( g  f )( x ) = Dgf = { x | x ∈ R}.
Daerah hasil ( g  f )( x ) = Rgf = { y | y ∈ R}.

20
2. Sifat-Sifat Fungsi Komposisi
Jika f, g, dan h suatu fungsi, berlaku sifat-sifat berikut.
a. Pada umumnya tidak komutatif, yaitu ( f  g )( x ) ≠ ( g  f )( x ) .
b. Jika I fungsi identitas, berlaku ( I  f )( x ) = ( f  I )( x ) = f ( x ) .
c. Berlaku sifat asosiatif, yaitu ( f  ( g  h ) ) ( x ) = ( ( f  g )  h ) ( x ) .

Contoh Soal 16
Diketahui f ( x ) = x 2 , g ( x ) = x − 4 , dan h ( x ) = 3 x . Tentukan:
a. ( f  ( g  h))( x )
b. (( f  g )  h)( x )
c. Apakah ( f  ( g  h ) ) ( x ) = ( ( f  g )  h ) ( x ) ?
Pembahasan:
a. Misalkan p (x) = (g  h)(x). Ini berarti:
p ( x ) = ( g  h )( x )
= g ( h( x ))
= g (3x )
= 3x − 4
Dengan demikian, diperoleh:
( f  ( g  h))( x ) = ( f  p )( x )
= f ( p ( x ))
= f (3 x − 4 )
= (3x − 4 )
2

= 9 x 2 − 24 x + 16

Jadi, ( f  ( g  h ) ) ( x ) = 9 x 2 − 24 x + 16 .
b. Misalkan s (x) = (f  g)(x). Ini berarti:
s ( x ) = ( f  g )( x )
= f ( g ( x ))
= f ( x − 4)
= ( x − 4)
2

= x 2 − 8 x + 16

21
Dengan demikian, diperoleh:

( ( f  g )  h)( x ) = ( s  h)( x )
= s ( h( x ))
= s (3x )
= ( 3 x ) − 8 ( 3 x ) + 16
2

= 9 x 2 − 24 x + 16

Jadi, ( ( f  g )  h)( x ) = 9 x 2 − 24 x + 16.


c. Iya, ( f  ( g  h ) ) ( x ) = ( ( f  g )  h ) ( x ) karena berlaku sifat asosiatif.

Contoh Soal 17
Diketahui f : R → R dan g : R → R dengan f (x) = 2 – x dan g (x) = 3x + 4. Tentukan nilai fungsi
komposisi (f  g)(–3).
Pembahasan:
Cara I
Dengan menggunakan definisi fungsi komposisi, diperoleh:
( f  g )( x ) = f ( g ( x ) )
= f (3x + 4 )
= 2 − (3 x + 4 )
= 2 − 3x − 4
= −3 x − 2
Ini berarti:
( f  g ) ( −3) = −3( −3) − 2
= 9−2
=7
Cara II
Dengan menggunakan definisi fungsi komposisi, diperoleh:
( f  g ) ( −3) = f ( g ( −3) )
= f ( 3 ( −3 ) + 4 )
= f ( −5 )
= 2 − ( −5 )
=7
Jadi, nilai fungsi komposisi (f  g)(–3) adalah 7.

22
Contoh Soal 18
Jika f (x) = x2 + 2 dan g ( x ) = x −1 , daerah asal fungsi (f  g)(x) adalah ....
A. –∞ < x < ∞
B. 1≤x≤2
C. x≥0
D. x ≥ 1
E. x≥2
Jawaban: D
Pembahasan:
Diketahui f (x) = x2 + 2 dan g ( x ) = x −1 .
Daerah asal fungsi g adalah Dg = { x | x ≥ 1}.
Ini berarti, { x | x ≥ 1}.termasuk daerah asal (f  g)(x).
Daerah asal fungsi f adalah Df = { x | −∞ < x < ∞}.
Ini berarti, daerah asal fungsi (f  g)(x) adalah x ≥ 1.

3. Menentukan Fungsi f atau g Jika Diketahui Fungsi ( f  g )( x ) atau ( g  f )( x )


Untuk memahami materi ini, perhatikan contoh berikut.

Contoh Soal 19
Diketahui fungsi komposisi (f  g)(x) = 10x – 5 dan f (x) = 2x – 5. Tentukan fungsi g (x).
Pembahasan:
Dengan menggunakan definisi fungsi komposisi, diperoleh:
( f  g )( x ) = 10 x − 5
⇔ f ( g ( x ) ) = 10 x − 5
⇔ 2 ( g ( x ) ) − 5 = 10 x − 5
⇔ 2 ( g ( x ) ) = 10 x
⇔ g( x ) = 5x

Jadi, fungsi g (x) = 5x.

Contoh Soal 20
Jika diketahui fungsi komposisi (f  g)(x) =30x2 –15 dan g (x) = 10x2 – 3, tentukan fungsi f (x).

23
Pembahasan:
Dengan menggunakan definisi fungsi komposisi, diperoleh:
( f  g )( x ) = 30 x 2 − 15
⇔ f ( g ( x ) ) = 30 x 2 − 15

( )
⇔ f 10 x 2 − 3 = 30 x 2 − 15

⇔ f (10 x 2
− 3 ) = 3 (10 x 2
)
−3 −6
⇔ f ( x ) = 3x − 6

Selain cara tersebut, juga dapat dirgunakan permisalan seperti berikut.


( f  g )( x ) = 30 x 2 − 15
⇔ f ( g ( x ) ) = 30 x 2 − 15

( )
⇔ f 10 x 2 − 3 = 30 x 2 − 15

Misalkan y = 10x2 – 3, maka:


y = 10 x 2 − 3
⇔ y + 3 = 10 x 2
y +3
⇔ x2 =
10
y +3
⇔x=
10
y +3
Substitusi nilai x = ke fungsi komposisi (f  g)(x) =30x2 –15.
10
f ( g ( x ) ) = 30 x 2 − 15
2
 y +3 
⇔ f ( y ) = 30  − 15
 10 
 
 y +3
⇔ f ( y ) = 30   − 15
 10 
⇔ f ( y ) = 3 y + 9 − 15
⇔ f ( y ) = 3y − 6
⇔ f ( x ) = 3x − 6

Jadi, fungsi f (x) = 3x – 6.

24
D. Fungsi Invers
1. Definisi Fungsi Invers
Suatu fungsi f : A → B mempunyai fungsi invers f –1 : B → A jika dan hanya jika f merupakan
fungsi bijektif atau korespondensi satu-satu.

2. Menentukan Fungsi Invers


Langkah-langkah menentukan fungsi invers adalah sebagai berikut.
a. Ubah persamaan y = f (x) dalam bentuk x sebagai fungsi y.
b. Ganti variabel x dengan f –1(y).
c. Ganti variabel y pada f –1(y) dengan x untuk mendapatkan f –1(x).

3. Invers Operasi Aljabar


Operasi Invers Operasi
Penjumlahan (+) Pengurangan (–)
Perkalian (×) Pembagian (:)

 1
Perpangkatan  a n  Akar pangkat n
a
 
 

Eksponen (ab = c) Logaritma (alog c = b)

4. Cara SUPER “Solusi Quipper” Menentukan Fungsi Invers

SUPER "Solusi Quipper"


a. f (a) = b → f –1(b) = a
x b
b. f (x) = ax ± b → f –1(x) =
a
ax + b −dx + b
c. f (x) = → f −1 ( x ) =
cx + d cx − a

5. Invers dari Fungsi Komposisi


Diketahui fungsi f dan g keduanya bijektif. Fungsi f memetakan x ke y dan fungsi g
memetakan y ke z. Oleh karena f dan g keduanya bijektif, maka balikan fungsi f adalah f –1
dan balikan fungsi g adalah g–1. Fungsi komposisi g  f memetakan x ke z, sehingga balikan
g  f atau (g  f ) –1 memetakan z ke x.

25
f g

x y z

f –1 g–1
Gambar 10. Invers dari fungsi komposisi

Jadi, invers fungsi komposisi (g  f)(x) dan (f  g)(x) berturut-turut adalah (g  f)-1(x) = (f –1  g–1)(x)
dan (f  g)–1(x) = (g–1  f –1)(x).

6. Sifat-Sifat Fungsi Invers


a. ( f  f )( x ) = ( f  f )( x ) = I ( x )
−1 −1

( f ( x )) = f ( x )
−1
−1
b.

Contoh Soal 21
Jika fungsi f mempunyai invers, tentukan fungsi f –1 dari f ( x) = 3x + 8.
Pembahasan:
Misalkan f ( x) = y. Ini berarti:
f( x) = 3x + 8
⇔ y = 3x + 8
⇔ y − 8 = 3x
⇔ 3x = y − 8
y −8
⇔x=
3
1 8
⇔x= y−
3 3
1 2
⇔ x = y −2
3 3
1 2
⇔ f −1 ( y ) = y − 2
3 3
1 2
⇔ f −1 ( x ) = x − 2
3 3
1 2
Jadi, fungsi f –1(x) dari f ( x) = 3x + 8 adalah f ( x ) =
−1
x −2 .
3 3

26
E. Memecahkan Masalah yang Berhubungan dengan Relasi dan Fungsi
Untuk memahami materi ini, perhatikan contoh berikut.

Contoh Soal 22
Jika fungsi f (x) = ax + b + 2 dan g(x) = ax – 4 memenuhi f (f (x)) = g(g(x)), nilai ab + 6a + b
= ....
A. –6
B. –2
C. 0
D. 2
E. 6
Sumber: SBMPTN, 2016
Jawaban: A
Pembahasan:
Diketahui:
f ( x ) = ax + b + 2
f ( f ( x ) ) = f ( ax + b + 2 )
= a ( ax + b + 2 ) + b + 2
= a2 x + ab + 2a + b + 2

g ( x ) = ax − 4
g ( g ( x ) ) = g ( ax − 4 )
= a ( ax − 4 ) − 4
= a2 x − 4 a − 4

Dengan demikian, diperoleh:


f ( f ( x )) = g ( g ( x ))
⇔ a2 x + ab + 2a + b + 2 = a2 x − 4 a − 4
⇔ ab + 6a + b = −6

Jadi, nilai ab + 6a + b = –6.

Contoh Soal 23
1  x −6
Jika f  = , nilai f –1(2) adalah ....
 x − 1 x + 3

27
A. –1
B. 0
C. 1
D. 2
E. 3
Sumber: SBMPTN, 2013
Jawaban: A
Pembahasan:
Berdasarkan sifat-sifat fungsi invers, diperoleh:

( f  g )( x ) = h ( x ) → f ( x ) = h ( g −1 ( x ) )
( ) ( )
Jika f ( x ) = h g −1 ( x ) , berarti f −1 ( x ) = g h−1 ( x ) .

Dari soal tersebut, diketahui:


x −6 1
h( x ) = dan g ( x ) =
x +3 x −1

Tentukan dahulu fungsi invers dari h(x).


SUPER "Solusi Quipper"
ax + b −dx + b
f (x) = → f −1 ( x ) =
cx + d cx − a

Ini berarti:
x −6 −3 x − 6
h( x ) = → h−1 ( x ) =
x +3 x −1
−3 ( −2 ) − 6
h−1 ( −2 ) = =0
−2 − 1
Dengan demikian, diperoleh:

(
f −1 ( x ) = g h−1 ( x ) )
(
f −1 ( −2 ) = g h−1 ( −2 ) )
⇔ f −1 ( −2 ) = g ( 0 )
1
⇔ f −1 ( −2 ) = = −1
0 −1
Jadi, nilai f –1(–2) adalah –1.

28
Contoh Soal 24
Jika f (x) = 5x – 3, g(x) = 3x + b, dan f –1(g(0)) = 1, nilai g(2) adalah ....
A. 5
B. 6
C. 8
D. 11
E. 12
Sumber: SNMPTN, 2012
Jawaban: C
Pembahasan:
Diketahui f (x) = 5x – 3 dan g(x) = 3x + b
Mula-mula, tentukan fungsi invers dari f (x).
f ( x ) = 5x − 3
⇔ y = 5x − 3
⇔ y + 3 = 5x
y +3
⇔x=
5
y +3
⇔ f −1( y ) =
5
x +3
⇔ f −1( x ) =
5
Kemudian, tentukan nilai dari g (0).
g(0) = 3(0) + b = b

Oleh karena f –1(g(0)) = 1, maka:

f −1 ( b ) = 1
b+3
⇔ =1
5
⇔b+3=5
⇔b=2

Dengan demikian, diperoleh:


g( x ) = 3x + 2
⇔ g (2 ) = 3(2 ) + 2 = 8

Jadi, nilai g(2) adalah 8.

29

Anda mungkin juga menyukai