Anda di halaman 1dari 27

1.

Peserta dapat mengetahui nama malaikat-malaikat Allah beserta tugasnya

Nama – Nama Malaikat Allah SWT dan Tugasnya

1. Jibril bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para rasul


2. Mikail bertugas memberikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup yang ada
di bumi
3. Israfil bertugas meniupkan terompet (sangkakala)
4. Izrail bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup
5. Munkar bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di
alam kubur, khusus kepada mereka yang sering melakukan keburukan di
dunia
6. Nakir bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam
kubur, khusus kepada mereka yang selalu berbuat baik selama di dunia
7. Raqib bertugas mencatat amal baik setiap manusia
8. Atid bertugas mencatat amal buruk setiap manusia
9. Ridwan bertugas menjaga pintu surga
10.Malik bertugas menjaga pintu neraka

2. Peserta dapat mengetahui nama-nama Rasul Allah, tugas, mukjizat, sifat, serta
beberapa kisah sahabat nabi.

- Nabi dan Rasul adalah utusan Allah yang mempunyai kewajiban untuk
disampaikan ke seluruh umat manusia.
- Nabi tidak diwajibkan untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia.
Sedangkan, Rasul wajib menyampaikan wahyu Allah yang diterimanya
kepada umat manusia yang dipimpinnya.

1. Nabi Adam As ↝Manusia yang diciptakan oleh Allah SWT. menjadi

manusia yg berada disurga dan manusia pertama dibumi.

2. Nabi Idris As ↝ Nabi yang dapat menulis dan membaca pertama dibumi.

Dan Nabi yang masih bernyawa.

3.Nabi Nuh As ↝ Nabi pertama yang mendapatkan gelar Ulul azmi, dapat

membuat kapal besar untuk menyelamatkan umat manusia yang beriman

dan hewan-hewan.

4. Nabi Hud As↝ Dapat menurunkan hujan

5. Nabi Shaleh As↝ Dapat memunculkan unta betina dari balik batu

6. Nabi Ibrahim As↝ Nabi ke dua yang mendapat gelar Ulul Azmi, dan

selamat dari api, membangun kabbah, yang pertama melakukan Idul Adha.

7. Nabi Luth As↝ Selamat dari Azab hujan batu yang mengutuk kaum sodom

8. Nabi Ismail As↝ Nabi yang akan menurunkan Nabi Akhir zaman, rela

disembelih atas perintah Allah.

9. Nabi Ishaq As↝ Nabi yang menurunkan keturunan Bani Israil

10. Nabi Yaqub As↝ Asal keturunan pertama Bani Israil dan bapak yang

teladan terhadap anak-anak nya.

11. Nabi Yusuf As↝ Nabi tertampan, matahari, bulan, bintang bersujud
kepada nya.

12. Nabi Ayyub As↝ Kesabaran yang luar biasa

13. Nabi Syu'aib As↝ Dapat selamat dari Azab yang diberikan oleh Allah

SWT.

14. Nabi Musa As↝ Mendapatkan gelar Ulul Azmi, dapat membelah lautan

dengan tongkat nya, Nabi yang bisa bicara langsung Allah, Nabi yang

mendapatkan suhuf dan Mewahyukan kitab Taurat.

15. Nabi Harun As↝ Mempunyai keterampilan bicara yang baik dan benar

membimbing dakwah nabi Musa a.s

16. Nabi Zulkifli As↝ Anak yang diselamatkan oleh Allah dari ujian yang

diberikan oleh Allah SWT.

17. Nabi Daud As↝Mendapatkan kitab Zabur, dapat melunakkan besi,

mempunyai suara yang merdu.

18. Nabi Sulaiman As↝ Raja yang terkaya, dapat mengendalikan angin, jin,

dan dapat berbicara dengan semut, kematian yang tidak diketahui oleh

siapa pun

19. Nabi Ilyas As↝ Diberikan kesabaran yang luar biasa

20. Nabi Ilyasa As↝ Dapatkan menghidupkan orang meninggal

21. Nabi Yunus As↝ Tetap hidup didalam perut ikan yu

22. Nabi Zakaria As↝ Diberikan anak pada usia yang tua, kesabaran yang

luar biasa.
23. Nabi Yahya As↝ Dilahirkan seorang ibu yang sudah sangat tua atas izin

Allah SWT.

24. Nabi Isa As↝ Nabi yang tidak mempunyai seorang ayah, mendapatkan

kitab Injil, Nabi yang belum meninggal hingga sekarang, termasuk salah

satu Ulul Azmi.

25. Nabi Muhammad SAW↝ Al-Qur'an kitab suci yang dibawa, Ulul Azmi,

Nabi yang dirindukan oleh seluruh umat, dapat membelah bulan,

mengeluarkan air di sela-sela jari tangan, nabi penutup dan akhir zaman.

- Sebagai orang yang menerima wahyu Allah SWT untuk disampaikan kepada
manusia, rasul memiliki beberapa sifat terpuji yang patut diteladani. Ada 4
sifat wajib bagi rasul, di antaranya adalah sidiq, amanah, fatanah, dan
tablig.

1. Siddiq artinya adalah jujur,

2. Amanah berarti dapat dipercaya.

3. Fatanah artinya cerdas, dan

4. Tablig memiliki makna menyampaikan.

3. Peserta dapat mengetahui tentang Rasul Ulul Azmi

5 (lima) orang rasul pilihan yang mendapatkan gelar Ulul Azmi. Kata Ulul


Azmi berasal dari bahasa Arab, yaitu: “Ulul” yang artinya orang yang memiliki,
dan “Azmi” yang artinya cita-cita yang mantap. Menurut Sirojuddin dalam buku
“Ensiklopedi Islam” menyebutkan bahwa Ulul ‘Azmi (ulu al-‘azmi) artinya “orang-
orang yang mempunyai kemauan kuat dan teguh.
Secara istilah Ulul Azmi berarti rasul-rasul pilihan atau Nabi yang memiliki
keteguhan hati, lapang dada dan sabar dalam menghadapi kaumnya yang
menentang dirinya dan tidak mau menerima ajaran yang disampaikannya.

Adapun rasul-rasul yang termasuk dalam Ulul Azmi adalah:

1. Nabi Nuh
2. Nabi Ibrahim
3. Nabi Musa
4. Nabi Isa
5. Nabi Muhammad

Rasul-rasul yang termasuk dalam kelompok Ulul ‘Azmi ini adalah orang yang


memiliki ketabahan / kesabaran yang luar biasa dan mempunyai ketetapan
(keteguhan) hati sekalipun dengan susah payah dan sangat berat dalam
menegakkan syari’at Allah Swt.

a. Nabi Nuh As.

Nabi Nuh As. berdakwah selama kurang lebih 950 tahun, tetapi
yang beriman hanya 80 orang, jumlah yang sangat tidak
seimbang dengan lamanya berdakwah. Kendatipun setiap diajak
dan diseru telinga mereka selalu ditutup dengan jari-jarinya,
namun Nabi Nuh As. dengan kesabaran dan ketabahannya tetap
terus menyeru kaumnya agar hanya menyembah kepada Allah
Swt. sampai akhirnya azab didatangkan oleh Allah berupa banjir
besar dan menenggelamkan semua orang yang tidak beriman,
termasuk isteri dan anaknya sendiri.

b. Nabi Ibrahim As.

Semenjak kecil Ibrahim As. senang berdebat tentang ke-Tuhan-


an, baik kepada orang tuanya maupun kaumnya. Kemudian
setelah remaja dengan keberaniannya menghancurkan berhala /
patung-patung sesembahan kaumnya, hingga beliau dibakar
dalam api yang sangat besar oleh Raja Namrudz yang berkuasa
pada saat itu.

Selanjutnya setelah beliau berpindah ke Palestina, maka beliau


melanjutkan dakwah kepada kaum Bani Isra‟il dan di kota ini
pula beliau menikah dengan Siti Sarah dan Siti Hajar. Dengan
ketaatan Nabi Ibrahim As. kepada perintah Allah Swt., beliau
sampai beberapa kali pulang-pergi antara kota Palestina dengan
kota “Bakkah” (Makkah) yang jaraknya sangat jauh sekali,
perjalanan satu bulan pergi dan satu bulan pulang.

Perintah Allah Swt. yang pertama adalah membawa Siti Hajar


dengan anaknya Ismail yang masih bayi ke tempat yang di situ
tidak ada pepohonan, tidak ada air, tanahnya sangat tandus dan
gersang untuk selanjutnya diperintahkan Tuhan keduanya harus
tinggal di tempat tersebut. Perintah Allah Swt. yang kedua adalah
menyembelih putra kesayangannya Ismail dan tentu hal ini suatu
ujian yang paling berat bagi beliau. Perintah Allah Swt. yang
ketiga sehingga Nabi Ibrahim harus ke Makkah lagi adalah
perintah membangun “Baitullah” (Ka’bah) bersama anak beliau
Ismail. Semua perintah Allah beliau laksanakan dengan penuh
kesabaran dan ketabahan tetapi semuanya berujung kepada
pertolongan Allah Swt.

c. Nabi Musa As.

Seorang Nabi yang diberikan kelebihan dapat berdialog langsung


dengan Tuhan, karenanya beliau diberi gelar dengan
“Kalimullah”. Kesabaran dan ketabahan Nabi Musa As. ini adalah
karena pada zaman itu beliau harus berhadapan dengan seorang
raja yang sangat kejam, zhalim dan bengis, lebih dari itu dia
mengaku sebagai

tuhan yang harus disembah, jika tidak mau pastilah mati di


tangannya, yaitu “Fir’aun”. Orang semacam inilah yang dihadapi
oleh Nabi Musa, namun dengan tongkatnya yang diberikan oleh
Allah sebagai mukjizat beliau, maka akhirnya Fir’aun harus
tenggelam bersama tentaranya di laut merah.

Penderitaan pertama yang dialami oleh Nabi Musa adalah


sewaktu beliau masih bayi, oleh ibunya Musa terpaksa harus
dihanyutkan di sungai, untuk menyelamatkan beliau dari undang-
undang Fir’aun yang berisi setiap anak laki-laki yang lahir pada
waktu itu harus dibunuh hidup-hidup. Ujian kedua ketika Nabi
Musa harus berhadapan dengan para tukang sihir. Perintah Tuhan
selanjutnya adalah menyelamatkan Bani Isra’il yang sudah sekian
lama menjadi budak Fir’aun, untuk selanjutnya dibawa ke luar
kota Mesir, sehingga pada saat itulah Fir’aun bersama tentaranya
mengejar sampai ke laut merah dan ternyata hidup Fir’aun harus
berakhir di laut merah tersebut.

d. Nabi Isa As.

Nabi dan Rasul Ulul Azmi keempat yang juga tidak kalah
banyaknya tantangan dan halangan yang dialami beliau dalam
berdakwah adalah Nabi Isa As. Tantangan yang dihadapi Nabi Isa
dalam menyampaikan dakwah adalah para Pendeta “Yahudi”.
Kaum Yahudi ini selalu menyulut api keangkuhan dan
kesombongan bahkan mendustakan ajaran beliau.

Kendatipun Nabi Isa As. telah diberikan mukjizat oleh Allah untuk
membuktikan kebenaran akan kenabian beliau, namun orang-
orang Yahudi tetap membuat permusuhan, hingga akhirnya
membuat fitnah kepada “Raja Pilathus”, penguasa Romawi pada
saat itu. Maka dengan fitnah inilah Isa kemudian dibunuh dan
disalib, namun sebenarnya yang dibunuh / disalib itu bukanlah
Nabi Isa, melainkan Yahudza al-Askharyuthi (Yudas Iskariot)
yang diserupakan oleh Allah dengan Nabi Isa.

e. Nabi Muhammad Saw.

Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal 571 M di Kota


Makkah, bertepatan dengan tahun gajah. Ayahnya bernama
Abdullah dan ibunya bernama Aminah binti Abdul Mutholib.
Ayahnya wafat ketika Muhammad Saw. masih dalam kandungan.
Sedangkan ibunya wafat ketika ia masih kecil. Muhammad Saw.
menikah pada usia 25 tahun dengan Siti Khadijah. Mereka
dikarunia beberapa anak, diantarnya adalah : Ibrahim dan
Fatimah (istri Ali bin Abu Thalib). Muhammad diangkat menjadi

Nabi dan Rasui Allah pada usia 40 tahun ketika menerima wahyu
pertama – QS. ‘ Al– Alaq : 1 -5 – di gua Hira’.

Pada awal dakwahnya, hanya sedikit yang masuk Islam. Di


samping Khadijah, di antaranya adalah Ali bin Abi Thalib dan
disusul Zaid bin Haritsah bekas budak Nabi sendiri yang telah
dimerdekakan. Kemudian Abu Bakar, Usman bin Affan,
Abdurrahkhman bin Auf, Talkhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi
WaqAs. Zubair bin Awwam, Abu Ubaid bin Jarrah dan lainnya.
Mereka disebut “assabiqunal awwalun” artinya kelompok orang
yang pertama kali masuk Islam.

Sebelum hijriyah, Nabi Muhammad Saw. mengalami “tahun


kesedihan” (amul huzni) karena ditinggal wafat dua orang yang
berperan besar dalam hidupnya, yaitu Khadijah (istrinya) dan
Abu Thalib (pamannya). Pada tahun itu juga Allah Swt.
memerintahkan Nabi Muhammad agar melakukan Isra’ dan
Mi’raj. Dalam peristiwa Isra’ mi’raj tersebut diturunkan perintah
sholat lima waktu.

Pada tanggal 1 Muharram tahun 1 H Nabi Muhammad Saw.


bersama para sahabat hijrah ke Yatsrib (Madinah) untuk
membangun sendi-sendi sosial kemasyarakatan di sana. Tahun
hijrahnya Nabi Muhammad Saw. ini kemudian ditetapkan sebagai
awal tahun Hijriyah oleh Khalifah Umar bin Khatab.

Nabi Muhammad adalah seorang Nabi yang mempunyai


kesabaran luar biasa. Misalnya: ia memaafkan penduduk Thaif
yang melemparinya dengan batu, kotoran manusia, dan unta. Ia
juga memaafkan Suraqah bin Malik yang berniat membunuhnya.
Karena sifat-sifatnya tersebut banyak orang yang semula
memusuhinya menjadi simpati dan  akhirnya beriman.

Setelah mengalami rintangan dan hambatan, akhirnya Nabi


Muhammad Saw. berhasil membangun peradaban Islam di kota
Madinah. Kemudian Nabi Muhamamd Saw. membebaskan
Makkah dari orang-orang kafir. Peristiwa ini disebut “Fathu
Makkah” (kemenangan atas kota Makkah).

Nabi Saw. melakukan haji perpisahan (haji wada’) pada tahun 10


H. Menjelang akhir kenabian, beliau menerima wahyu terakhir
yaitu Surah Al – Maidah ayat 3. Akhirnya pada tanggal 12 Rabiul
Awal 11 H (632 M) Nabi besar penutup zaman itu wafat dalam
usia 63 tahun dirumah putrinya (Fatimah). Beliau dimakamkan di
samping masjid Nabawi, Madinah.

3. Peserta dapat mengetahui tentang pengertian, macam, ketentuan, golongan


orang yang berhak menerima atau mendapatkan zakat.

Orang yang berzakat perlu memberikan zakatnya kepada para mustahiq atau orang


yang berhak menerima zakat.

Siapa saja orang-orang yang berhak menerima zakat?

1. Fakir ialah orang-orang yang memiliki harta namun sangat sedikit. Orang-


orang ini tak memiliki penghasilan sehingga jarang bisa memenuhi
kebutuhan sehari-hari dengan baik. 
2. Miskin
Di atas fakir, ada orang-orang yang disebut miskin. Mereka adalah orang-
orang yang memiliki harta namun juga sangat sedikit. Penghasilannya
sehari-hari hanya cukup untuk memenuhi makan, minum dan tak lebih dari
itu. 
3. Amil
Mereka adalah orang-orang yang mengurus zakat mulai dari penerimaan
zakat hingga menyalurkannya kepada orang yang membutuhkan. 
4. Mu'allaf
Orang yang  baru masuk Islam atau mu'allaf juga menjadi golongan yang
berhak menerima zakat. Ini bertujuan agar orang-orang semakin mantap
meyakini Islam sebagai agamanya, Allah sebagai tuhan dan Muhammad
sebagai rasulNya. 
5. Riqab / Memerdekakan Budak
Di zaman dahulu, banyak orang yang dijadikan budak oleh saudagar-
saudagar kaya. Inilah, zakat digunakan untuk membayar atau menebus para
budak agar mereka dimerdekakan. Orang-orang yang memerdekakan budak
juga berhak menerima zakat.
6. Gharim (Orang yang Memiliki Hutang)
Gharim merupakan orang yang memiliki hutang. Orang yang memiliki
hutang berhak menerima zakat. Namun, orang-orang yang berhutang untuk
kepentingan maksiat seperti judi dan berhutang demi memulai bisnis lalu
bangkrut, hak mereka untuk mendapat zakat akan gugur. 
7. Fi Sabilillah
Yang dimaksud dengan sabilillah adalah segala sesuatu yang bertujuan
untuk kepentingan di jalan Allah. Misal, pengembang pendidikan, dakwah,
kesehatan, panti asuhan, madrasah diniyah dan masih banyak lagi. 
8. Ibnu Sabil
Ibnu Sabil disebut juga sebagai musaffir atau orang-orang yang sedang
melakukan perjalanan jauh termasuk pekerja dan pelajar di tanah
perantauan.

Macam macam najis ada tiga, yaitu:

1. Najis besar (Mughallazoh), yaitu Anjing, Babi atau yang lahir dari salah
satunya.
2. Najis ringan (Mukhaffafah), yaitu air kencing bayi yang tidak makan,
selain susu dari ibunya, dan umurnya belum sampai dua tahun.
3. Najis sedang (Mutawassithoh), yaitu semua najis selain dua yang diatas.

Asmaul Husna dan artinya

1. ‫ = الرحمن‬Ar Rahman

Artinya: Yang Maha Pengasih

2. ‫ = الرحيم‬Ar Rahiim
Artinya: Yang Maha Penyayang

3. ‫ = الملك‬Al Malik

Artinya: Yang Maha Merajai (bisa diartikan Raja dari semua Raja)

4. ‫ = القدوس‬Al Quddus

Artinya: Yang Maha Suci

5. ‫ = السالم‬As Salaam

Artinya: Yang Maha Memberi Kesejahteraan

6. ‫ = المؤمن‬Al Mu'min

Artinya: Yang Maha Memberi Keamanan

7. ‫ = المهيمن‬Al Muhaimin

Artinya: Yang Maha Mengatur

8. ‫ = العزيز‬Al 'Aziiz

Artinya: Yang Maha Perkasa

9. ‫ = الجبار‬Al Jabbar

Artinya: Yang Memiliki (Mutlak) Kegagahan

10. ‫ = المتكبر‬Al Mutakabbir

Artinya: Yang Maha Megah, yang memiliki kebesaran

11. ‫ = الخالق‬Al Khaliq

Artinya: Yang Maha Pencipta

12. ‫ = البارئ‬Al Baari'

Artinya: Yang Maha Melepaskan (membuat, membentuk, menyeimbangkan)

13. ‫ = المصور‬Al Mushawwir

Artinya: Yang Maha Membentuk Rupa (makhluk-Nya)


14. ‫ = الغفار‬Al Ghaffaar

Artinya: Yang Maha Pengampun

15. ‫ = القهار‬Al Qahhaar

Artinya: Yang Maha Menundukkan/Menaklukkan Segala Sesuatu

16. ‫ = الوهاب‬Al Wahhaab

Artinya: Yang Maha Pemberi Karunia

17. ‫ = الرزاق‬Ar Razzaaq

Artinya: Yang Maha Pemberi Rezeki

18. ‫ = الفتاح‬Al Fattaah

Artinya: Yang Maha Pembuka Rahmat

19. ‫ = العليم‬Al 'Aliim

Artinya: Yang Maha Mengetahui

20. ‫ = القابض‬Al Qaabidh

Artinya: Yang Maha Menyempitkan

21. ‫ = الباسط‬Al Baasith

Artinya: Yang Maha Melapangkan

22. ‫ = الخافض‬Al Khaafidh

Artinya: Yang Maha Merendahkan

23. ‫ = الرافع‬Ar Raafi'

Artinya: Yang Maha Meninggikan

24. ‫ = المعز‬Al Mu'izz

Artinya: Yang Maha Memuliakan

25. ‫ = المذل‬Al Mudzil


Artinya: Yang Maha Menghinakan

26. ‫ = السميع‬Al Samii'

Artinya: Yang Maha Mendengar

27. ‫ = البصير‬Al Bashiir

Artinya: Yang Maha Melihat

28. ‫ = الحكم‬Al Hakam

Artinya: Yang Maha Menetapkan

29. ‫ = العدل‬Al 'Adl

Artinya: Yang Maha Adil

30. ‫ = اللطيف‬Al Lathiif

Artinya: Yang Maha Lembut

31. ‫ = الخبير‬Al Khabiir

Artinya: Yang Maha Mengenal

32. ‫ = الحليم‬Al Haliim

Artinya: Yang Maha Penyantun

33. ‫ = العظيم‬Al 'Azhiim

Artinya: Yang Maha Agung

34. ‫ = الغفور‬Al Ghafuur

Artinya: Yang Maha Memberi Pengampunan

35. ‫ = الشكور‬As Syakuur

Artinya: Yang Maha Pembalas Budi (menghargai)

36. ‫ = العلى‬Al 'Aliy

Artinya: Yang Maha Tinggi


37. ‫ = الكبير‬Al Kabiir

Artinya: Yang Maha Besar

38. ‫ = الحفيظ‬Al Hafizh

Artinya: Yang Maha Memelihara

39. ‫ = المقيت‬Al Muqiit

Artinya: Yang Maha Pemberi Kecukupan

40. ‫ = الحسيب‬Al Hasiib

Artinya: Yang Maha Membuat Perhitunga

41. ‫ = الجليل‬Al Jaliil

Artinya: Yang Maha Luhur

42. ‫ = الكريم‬Al Kariim

Artinya: Yang Maha Pemurah

43. ‫ = الرقيب‬Ar Raqiib

Artinya: Yang Maha Mengawasi

44. ‫ = المجيب‬Al Mujiib

Artinya: Yang Maha Mengabulkan

45. ‫ = الواسع‬Al Waasi'

Artinya: Yang Maha Luas

46. ‫ = الحكيم‬Al Hakim

Artinya: Yang Maha Bijaksana

47. ‫ = الودود‬Al Waduud

Artinya: Yang Maha Mengasihi

48. ‫ = المجيد‬Al Majiid


Artinya: Yang Maha Mulia

49. ‫ = الباعث‬Al Baa'its

Artinya: Yang Maha Membangkitkan

50. ‫ = الشهيد‬As Syahiid

Artinya: Yang Maha Menyaksikan

51. ‫ = الحق‬Al Haqq

Artinya: Yang Maha Benar

52. ‫ = الوكيل‬Al Wakiil

Artinya: Yang Maha Memelihara

53. ‫ = القوى‬Al Qawiyyu

Artinya: Yang Maha Kuat

54. ‫ = المتين‬Al Matiin

Artinya: Yang Maha Kokoh

55. ‫ = الولى‬Al Waliyy

Artinya: Yang Maha Melindungi

56. ‫ = الحميد‬Al Hamiid

Artinya: Yang Maha Terpuji

57. ‫ = المحصى‬Al Muhshii

Artinya: Yang Maha Mengalkulasi (menghitung segala sesuatu

58. ‫ = المبدئ‬Al Mubdi'

Artinya: Yang Maha Memulai

59. ‫ = المعيد‬Al Mu'iid

Artinya: Yang Maha Mengembalikan Kehidupan


60. ‫ = المحيى‬Al Muhyii

Artinya: Yang Maha Menghidupkan

61. ‫ = المميت‬Al Mumiitu

Artinya: Yang Maha Mematikan

62. ‫ = الحي‬Al Hayyu

Artinya: Yang Maha Hidup

63. ‫ = القيوم‬Al Qayyuum

Artinya: Yang Maha Mandiri

64. ‫ = الواجد‬Al Waajid

Artinya: Yang Maha Penemu

65. ‫ = الماجد‬Al Maajid

Artinya: Yang Maha Mulia

66. ‫ = الواحد‬Al Wahid

Artinya: Yang Maha Tunggal

67. ‫ = االحد‬Al Ahad

Artinya: Yang Maha Esa

68. ‫ = الصمد‬As Shamad

Artinya: Yang Maha Dibutuhkan (tempat meminta)

69. ‫ = القادر‬Al Qaadir

Artinya: Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan

70. ‫ = المقتدر‬Al Muqtadir

Artinya: Yang Maha Berkuasa

71. ‫ = المقدم‬Al Muqaddim


Artinya: Yang Maha Mendahulukan

72. ‫ = المؤخر‬Al Mu'akkhir

Artinya: Yang Maha Mengakhirkan

73. ‫ = األول‬Al Awwal

Artinya: Yang Maha Awal

74. ‫ = األخر‬Al Aakhir

Artinya: Yang Maha Akhir

75. ‫ = الظاهر‬Az Zhaahir

Artinya: Yang Maha Nyata

76. ‫ = الباطن‬Al Baathin

Artinya: Yang Maha Ghaib

77. ‫ = الوالي‬Al Waali

Artinya: Yang Maha Memerintah

78. ‫ = المتعالي‬Al Muta'aalii

Artinya: Yang Maha Tinggi

79. ‫ = البر‬Al Barru

Artinya: Yang Maha Penderma (maha pemberi kebajikan)

80. ‫ = التواب‬At Tawwaab

Artinya: Yang Maha Penerima Taubat

81. ‫ = المنتقم‬Al Muntaqim

Artinya: Yang Maha Pemberi Balasan

82. ‫ = العفو‬Al Afuww

Artinya: Yang Maha Pemaaf


83. ‫ = الرؤوف‬Ar Ra'uuf

Artina: Yang Maha Pengasuh

84. ‫ = مالك الملك‬Malikul Mulk

Artinya: Yang Maha Penguasa Kerajaan (semesta)

85. ‫ = ذو الجالل و اإلكرام‬Dzul Jalaali WalIkraam

Artinya: Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

86. ‫ = المقسط‬Al Muqsith

Artinya: Yang Maha Pemberi Keadilan

87. ‫ = الجامع‬Al Jamii'

Artinya: Yang Maha Mengumpulkan

88. ‫ = الغنى‬Al Ghaniyy

Artinya: Yang Maha Kaya

89. ‫ = المغنى‬Al Mughnii

Artinya: Yang Maha Pemberi Kekayaan

90. ‫ = المانع‬Al Maani

Artinya: Yang Maha Mencegah

91. ‫ = الضار‬Ad Dhaar

Artinya: Yang Maha Penimpa Kemudharatan

92. ‫ = النافع‬An Nafii'

Artinya: Yang Maha Memberi Manfaat

93. ‫ = النور‬An Nuur

Artinya: Yang Maha Bercahaya (menerangi, memberi cahaya)

94. ‫ = الهادئ‬Al Haadii


Artinya: Yang Maha Pemberi Petunjuk

95. ‫ = البديع‬Al Badii'

Artinya: Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya

96. ‫ = الباقي‬Al Baaqii

Artinya: Yang Maha Kekal

97. ‫ = الوارث‬Al Waarits

Artinya: Yang Maha Pewaris

98. ‫ = الرشيد‬Ar Rasyiid

Artinya: Yang Maha Pandai

99. ‫ = الصبور‬As Shabuur

Artinya: Yang Maha Sabar.

Rukun iman dan Rukun islam


Kitab-kitab Allah dan Rosul penerimanya.

1. Kitab Taurat : Nabi Musa


2. Kitab Zabur : Nabi Daud
3. Kitab Injil : Nabi Isa
4. Al-Qur’an : Nabi Muhammad SAW

Ketentuan Shalat Wajib


 
Dasar hukum:

Hukum melaksanakan shalat lima waktu ini adalah wajib atau fardu `ain,
yaitu sesuatu yang diharuskan dan yang mengikat kepada setiap individu
seorang muslim yang telah dewasa, berakal sehat, balig (mukallaf). Apabila
salat wajib ini ditinggalkan. maka orang yang meninggalkannya mendapat
dosa dari Allah SWT.

Syarat Wajib Shalat

Syarat wajib shalat adalah syarat-syarat yang menyebabkan seseorang diwajibkan


menjalankan shalat.

Adapun syarat-syarat wajib shalat sebagai berikut:

1. Beragama Islam.
2. Dewasa (baligh)
3. Berakal sehat.
4. Suci dari haid dan nifas.
5. Telah sampai ajaran Islam kepadanya.
Syarat Sah Shalat

Syarat sah shalat merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum menjalankan
shalat sehingga menjadikan salat seseorang menjadi sah.

Adapun syarat sahnya shalat adalah sebagai berikut:

  1. Suci badan, pakaian. dan tempat salat dari najis.

  2. Suci dari hadas. baik hadas besar maupun hadas kecil.

  3. Menutup aurat.

 Aurat laki-laki adalah antara pusat dan lutut.


 Aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.

  4. Telah masuk waktu salat.

  5. Menghadap kiblat.

Rukun Shalat

Rukun salat adalah hal-hal yang harus dipenuhi atau dilakukan pada waktu
melaksanakan salat. Apabila salah satu dari rukun itu tidak dilaksanakan, maka salatnya
menjadi batal atau tidak sah.

Adapun Rukun Shalat adalah sebagai berikut:

1. Niat, artinya menyengaja dalam hati untuk melaksanakan shalat.


2. Berdiri bagi yang mampu, yang tidak dapat berdiri boleh dengan duduk, yang tidak
dapat berdiri dan duduk boleh dengan berbaring.
3. Takbiratul ihram.
4. Membaca Surah Al Fatihah.
5. Rukuk: membungkuk hingga punggung sejajar lurus dengan leher dan kedua belah
tangan mernegang lutut, tuma`ninah.
6. I’tidal: bangkit dari rukuk dan berdiri tegak lurus, tuma`ninah.
7. Sujud dua kali: meletakkan kedua lutut. kedua tangan, kening dan hidung pada lantai,
tuma`ninah.
8. Duduk di antara dua sujud: bangun dari sujud yang pertama untuk duduk sejenak,
menanti sujud yang kedua.
9. Duduk akhir (tawarruk) pada rakaat terakhir.
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca salawat Nabi.
12. Mengucapkan salam yang pertama (saat menoleh ke kanan).
13. Tertib (berurutan).    

Sunnah-sunnah shalat
Rukun Shalat

Rukun salat adalah hal-hal yang harus dipenuhi atau dilakukan pada waktu
melaksanakan salat. Apabila salah satu dari rukun itu tidak dilaksanakan, maka salatnya
menjadi batal atau tidak sah.

Adapun Rukun Shalat adalah sebagai berikut:

1. Niat, artinya menyengaja dalam hati untuk melaksanakan shalat.


2. Berdiri bagi yang mampu, yang tidak dapat berdiri boleh dengan duduk, yang tidak
dapat berdiri dan duduk boleh dengan berbaring.
3. Takbiratul ihram.
4. Membaca Surah Al Fatihah.
5. Rukuk: membungkuk hingga punggung sejajar lurus dengan leher dan kedua belah
tangan mernegang lutut, tuma`ninah.
6. I’tidal: bangkit dari rukuk dan berdiri tegak lurus, tuma`ninah.
7. Sujud dua kali: meletakkan kedua lutut. kedua tangan, kening dan hidung pada lantai,
tuma`ninah.
8. Duduk di antara dua sujud: bangun dari sujud yang pertama untuk duduk sejenak,
menanti sujud yang kedua.
9. Duduk akhir (tawarruk) pada rakaat terakhir.
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca salawat Nabi.
12. Mengucapkan salam yang pertama (saat menoleh ke kanan).
13. Tertib (berurutan).    

Sunnah-sunnah shalat

Sunnah shalat merupakan perbuatan yang apabila dilaksanakan di dalam salat akan
menambah keutamaan (nilai) salat dan berpahala. Namun apabila ditinggalkan tidak
membuat salat tersebut menjadi batal dan berdosa.

Adapun sunah-sunah shalat sebagai berikut:   

Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau sejajar dengan telinga


pada keadaan sebagai berikut:

1. Ketika ber-takbiratul ihram.


2. Ketika ruku`.
3. Ketika bangkit dari rukuk.
4. Ketika berdiri setelah rakaat kedua ke  
5. rakaat ketiga.
6. Bersedekap, meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di bawah
dada dan di atas pusar.
7. Melihat ke arah tempat sujud.
8. Membaca doa iftitah.
9. Membaca ta`awwuz (a’uzubillahi minasy syaitonir rajim) sebelum membaca surah Al
Fatihah pada rakaat pertama.
10. Membaca amin setelah membaca surah Al Fatihah.
11. Membaca surah atau ayat Alquran setelah membaca Surah Al Fatihah (rakaat pertama
dan kedua).
12. Mengeraskan bacaan (jahr) pada rakaat pertama dan kedua (untuk Salat Magrib, lsya,
dan Subuh).
13. Membaca takbir intiqal (Allahu Akbar) pada saat pergantian gerakan shalat.
14. Membaca (sami`alldhu liman hamidah) saat bangkit dari rukuk.
15. Membaca doa i’tidal (rabbana laka! hamdu).
16. Meletakkan telapak tangan di atas lutut ketika rukuk.
17. Membaca doa rukuk.
18. Membaca doa sujud.
19. Membaca doa duduk di antara dua sujud.
20. Duduk iftirasy (duduk selain tahiyat akhir).
21. Duduk sejenak setelah sujud sebelum berdiri.
22. Memberi salam yang kedua (menoleh ke kiri).

Hal-hal yang membatalkan salat:

Shalat menjadi batal jika melakukan salah satu dari hal-hal berikut:

 Meninggalkan salah satu rukun atau memutuskan rukun salat dengan sengaja.
 Meninggalkan salah satu syarat salat dengan sengaja.
 Berbicara di luar bacaan salat dengan sengaja.
 Bergerak tiga kali berturut-turut.
 Makan dan minum, walaupun sedikit.
 Tertawa sampai terbahak-bahak.
 Terkena najis.
 Berhadas besar atau kecil.
 Berniat membatalkan salat

P uasa merupakan salah satu kegiatan yang dinilai sebagai kegiatan sukarela yang dilaksanakan
dengan cara menahan diri dari makanan, minuman atau juga bisa keduanya, perilaku buruk, dan
semua hal yang memiliki potensi untuk membatalkan puasa tersebut selama masih dalam periode
pelaksanaan puasa tersebut.
Jenis Puasa Dalam Agama Islam
Dalam agama islam, ibadah puasa dibagi menjadi dua hukum, yaitu jenis puasa dengan hukum
wajib dan yang kedua adalah jenis puasa dengan hukum Sunnah.

1. Puasa dengan Hukum Wajib


Puasa wajib atau shaum wajib merupakan jenis puasa yang harus dilaksanakan oleh umat
muslim. Apabila seorang umat muslim berhasil melaksanakan puasa jenis ini maka ia akan
mendapatkan pahala. Sebaliknya apabila seorang umat muslim tidak melaksanakan puasa jenis
ini maka ia akan mendapatkan dosa atau ganjaran. Berikut ini daftar puasa yang termasuk dalam
puasa wajib.

 Puasa wajib Ramadhan


 Puasa yang disebabkan karena bernazar
 Puasa denda atau kafarat
 Puasa ganti atau qadha
2. Puasa dengan Hukum Sunnah
Puasa Sunnah atau shaum Sunnah merupakan jenis puasa yang apabila dikerjakan maka akan
mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa dan pahala. Berikut ini
daftar puasa yang termasuk dalam puasa Sunnah.

 Puasa senin kamis tiap minggu,Puasa Sunnah enam hari yang dilaksanakan pada bulan
Syawal, kecuali saat hari raya Idul Fitri.
 Puasa sunah arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak melaksanakan
ibadah haji.
 Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak melaksanakan
ibadah haji.
 Puasa Daud atau sehari puasa besoknya tidak, puasa ini dilaksanakan untuk meneladani puasa
miliki Nabi Daud.
 Puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram.
 Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.
 Puasa Yaumul Bidh, sekitar tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan.
 Puasa Nisfu Sya’ban dilaksanakan pada pertengahan bulan Sya’ban.
 Puasa Asyhurul Hurum yang dilakukan pada bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan
bulan Rajab.
Syarat-syarat Wajib dan Sah Puasa Dalam Agama Islam
Umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa pastilah memiliki beberapa syarat-syarat wajib
menurut syariat islam yang harus terpenuhi. Berikut ini syarat wajib ibadah puasa menurut
syariat islam.

1. Syarat Wajib Puasa Menurut Syariat Islam


 Beragama Islam dan menyembah Allah SWT.
 Sudah baligh atau sudah cukup umur.
 Kondisi akalnya sehat dan waras.
 Keadaan rohani dan jasmani yang sehat.
 Bukan termasuk musafir yang sedang melakukan perjalanan panjang dan jauh.
 Dalam keadaan yang suci dari hadas besar.
 Memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk melaksanakan puasa.
2. Syarat Sah Puasa Menurut Syariat Islam
 Beragama islam dan tidak murtad.
 Dapat membedakan yang mana yang baik dan buruk (mumayyiz)
 Tidak dalam keadaan najis yang suci dari nifas dan haid (khusus wanita)
 Memiliki pengetahuan mengenai waktu diterimanya puasa.
Rukun-rukun Puasa Dalam Agama Islam
Ibadah puasa dalam agama islam memiliki beberapa rukun puasa yang diambil dari syariat islam.
Berikut ini rukun puasa dalam agama islam.

1. Islam
Rukun pertama dalam melaksanakan ibadah puasa di agama islam adalah sesroang haruslah
memeluk atau beragama islam seperti yang telah disampaikan pada syarat berpuasa menurut
syariat islam.

2. Membaca niat
Membaca niat serta doa puasa merupakan tahapan yang sangat penting untuk dilakukan sebelum
menjalankan ibadah puasa. Umat muslim akan membaca niat sebelum mereka menjalankan
ibadah puasa tepatnya setelah mereka melaksanakan sahur atau juga dapat dilakukan sebelum
fajar tiba. Ada beberapa hadist yang menyatakan bahwa pembacaan niat dan doa dapat dilakukan
malam harinya sebelum tidur.

3. Menahan serta mengontrol diri


Ketika berpuasa, umat muslim menahan serta mengontrol diri mereka dari segala hawa nafsu
baik hawa nafsu makanan, minuman, kegiatan seksual, dan hal-hal lain yang membatalkan
puasa.

Hal-hal yang Membatalkan Puasa Dalam Agama Islam


Ibadah puasa dalam agama islam memberikan beberapa hal yang dapat membatalkan puasa
menurut syariat puasa dalam agama islam. Berikut ini beberapa hal yang dapat membatalkan
puasa dalam agama islam.

 Makan, minum atau memasukkan benda dengan sengaja ke dalam lubang atau rongga tubuh,
 Melakukan kegiatan seksual,
 Menyengajakan muntah,
 Menyengajakan keluarnya air mani,
 Tiba-tiba haid atau nifas,
 Kehilangan akal (gila atau tiba-tiba pingsan),
 Keluar dari agama islam dan memeluk agama lain (murtad).
Ada beberapa hal-hal yang membatalkan puasa apabila dilakukan dengan tidak sengaja maka
tidak akan batal batal puasanya, seperti apabila tidak sengaja makan atau minum serta melakukan
kegiatan seksual.

Manfaat berpuasa :

1. Menjadi lebih mensyukuri nikmat Allah SWT


2.  Melatih Untuk Menahan Diri
3. Mnghindari perbuatan maksiat

Penemuan yang berhasil dilakukan oleh ilmuwan Islam dalam bidang ilmu
pengetahuan, di antara sebagai berikut :

Ilmu filsafat

Tokohnya antara lain Al-Kindi (194-260 H/809-873 M), Al-Farabi (w 390 H/961
M), Ibnu Bajah (w 523 H), Ibnu Thufail (w 581 H), dan Ibnu Sina (370-428
H/980-1037 M). Ibnu Sina, selain dikenal ahli filsafat, ia juga dikenal sebagai
bapak kedokteran Islam. Ia banyak menulis karya, seperti Qanun fi Thib, Asy-
Syifa, dan lainnya.

Kemudian, ada Ibnu Rusyd (520-595 H/1126-1198 M). Karangannya adalah


Mabdiul Falasifah, Kasyful Afillah, dan Al-Hawi dalam bidang kedokteran.

Ilmu kedokteran

Selain Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd, tokoh lainnya adalah Jabir bin Hayyan (w 161
H/778 M), Hunain bin Ishaq (194-264 H/810-878 M), Thabib bin Qurra (w 901
M), dan Ar-Razi

Ilmu matematika

Dua orang tokohnya antara lain adalah Umar Al-Farukhan (arsitek pembangunan
Kota Baghdad) dan Al-Khawarizmi (pengarang kitab Al-Jabar yang juga
menemukan angka nol (0)). Sedangkan, angka 1-9 berasal dari India yang
dikembangkan oleh Islam. Karena itu, angka 1-9 disebut pula dengan angka Arab.
Namun, setelah ditemukan orang Latin, namanya pun disebut dengan angka Latin.

Bidang Astronomi

Tokoh perbintangan atau ilmuwan islam dalam bidang ini adalah Al-Fazari, Al-
Battani, Abu Wafak dan Al-Farghoni.

Bidang Seni Ukir

Dalam bidang ini, umat Islam cukup terkenbal dengan hasil seni pada botol tinta,
papan catur, payung, pas bunga, burung-burungan dan pohon-pohonan. Tokohnya
antara lain Al-Badr dan Al-Tariff sekitar tahun 961-976 M. Seni ukir yang
dikembangkan tidak hanya pada kayu tapi juga pada logam, emas, perak, marmer,
mata uang, dan porselin.

Anda mungkin juga menyukai