Anda di halaman 1dari 4

Soal latihan 1

1. Bahasa indonesia dijadikan bahasa Nasional, paparkan sejarahnya secara singkat?


2. Paparkan pendapat anda tentang bahasa indonesia bagi penutur asing (BIPA)!
3. Jelaskan jenis ragam bahasa indonesia yang anda ketahui dan diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari?
4. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang kalimat efektif dan kalimat tidak efektif!
5. Buatlah masing-masing satu contoh kalimat dengan pola (S-P-O) dan (S-P-K)!
6. Perbaikilah kalimat berikut menjadi kalimat efektif
a. Meskipun perusahaan itu belum terkenal, tetapi produksinya banyak dibutuhkan
masyarakat.
b. Dalam ilmu ekonomi menganggap bahwa antara faktor-faktor produksi selalu
mempunyai kemungkinan subtitusi.
c. Menabung di bank adalah merupakan bentuk investasi yang sangat sederhana
sekali dan bahkan tidak asing lagi bagi masyarakat.
7. Buatlah contoh paragraf induktif-deduktif(campuran) yang berisi minimal lima kalimat!
8. Buatlah satu contoh dan terapkan dalam bentuk kalimat, penggunaan kata
dibawah ini:
a. Kata Berimbuhan
b. Kata Majemuk
9. Jelaskan makna yang terkandung dalam peribahasa “bahasa menunjukkan bangsa?“
10. Sudah berapa kali bahasa Indonesia mengalami perubahan ejaan ? Sebutkan dari tahun ke
tahun!

Jawab

1. Awal mula sejarah bahasa Indonesia yakni bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928.
Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam suatu rapat
dan berikrar:
1.Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia,
2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia,
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga dari
Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan
bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan
kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia lalu dinyatakan kedudukannya
sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Karena pada saat itu Undang-
Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36 disebutkan bahwa bahasa negara ialah
bahasa Indonesia.
2. Dalam pembelajaran BIPA memiliki peranan yang penting di Indonesia
yang menjadi target kunjungan orang-orang asing. Terutama
dalam keterampilan berbicara karena ketika mereka terampil berbicara atau setidaknya
dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia untuk mengekspresikan kebudayaan
Indonesia, untuk memperlancar berbahasa Indonesia dan mengenal
budaya Indonesia lebih dalam lagi.

3. Ragam Bahasa Berdasarkan Media


 Dilihat dari media atau sarananya, Bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu
ragam lisan (bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap dengan fonem sebagai unsur
dasarnya. Memerlukan orang kedua/teman bicara) dan tulisan (bahasa yang dihasilkan
dengan menggunakan rangkaian huruf sebagai unsurnya)
 Ragam Bahasa berdasarkan standart: terdapat penggolongan ragam bahasa
berdasarkan standar atau kebakuan bahasa.
 Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Cara Pandang Penutur: apabila dilihat dari cara
pandang penutur atau pembicaranya, ragam Bahasa Indonesia dibedakan menjadi:
1. Ragam Dialek, contohnya: “Gue udah baca itu buku.”
2. Ragam Terpelajar, contohnya: “Saya sudah membaca buku itu.”
3. Ragam Resmi, contohnya: “Saya sudah membaca buku itu.”
4. Ragam Tak Resmi: “Saya sudah baca buku itu.”
 Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Topik Pembicaraan: terdapat berbagai ragam
bahasa yang digunakan dilihat dari topik pembicaraannya. Topik yang dimaksud
meliputi hukum, bisnis, agama, sosial, sains, dan lainnya.

4. Kalimat efektif adalah sebuah kalimat yang dibuat dengan mengikuti kaidah Bahasa yang
baik dan benar. Selain itu, ejaan pada kalimat efektif juga harus sesuai dengan EYD dan
mudah dipahami. Sementara kalimat tidak efektif adalah kalimat yang
susunan kalimatnya tidak mudah untuk dipahami dan tidak dapat memunculkan pesan
yang lengkap dan jelas bagi pembaca atau pendengar.
5. Contoh kalimat dengan pola (S-P-O):
Kakak membawa oleh-oleh.

Contoh kalimat dengan pola (S-P-K):


Keluarga Pak Arif sedang berlibur di pulau Bali

6. Perbaikan menjadi kalimat efktif


a. Meskipun perusahaan itu belum terkenal, tetapi produknya dibutuhkan masyarakat.
b. Dalam ilmu ekonomi, faktor-faktor produksi mempunyai kemungkinan subtitusi.
c. Menabung di bank merupakan bentuk investasi yang sangat sederhana dan tidak asing
bagi masyarakat.
7. Gondongan termasuk penyakit yang dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Penyakit ini
disebabkan oleh virus sehingga tidak membutuhkan antibiotik dalam pengobatannya.
Penderita hanya memerlukan istirahat cukup dan nutrisi yang bergizi untuk meningkatkan
daya tahan tubuh. Jika perlu, boleh diberikan obat penurun panas dan antinyeri. Penderita
sebaiknya menghindari makanan asam agar tidak bertambah nyerinya. Selain itu,
diberikan makanan lunak untuk memudahkan pengunyahan. Jadi, gondongan sebenarnya
tidak perlu diobati karena bisa sembuh sendiri.

8. Kata Berimbuhan
 Membeli : Putri membeli buah di Supermarket terdekat
 Mempunyai : Indonesia mempunyai banyak pulau, salah satunya yaitu pulau
Jawa.
 Membeli dan Berwarna : Nisa membeli baju berwarna hitam di sebuah toko

Kata Majemuk
 Narasumber : Arief Muhammad menjadi narasumber dalam acara seminar
tentang menciptakan konten di media sosial.
 Sepak bola : Cristiano Ronaldo merupakan pemain sepak bola yang berasal
dari Portugal
 Kacamata : Ayahku selalu menggunakan kacamata untuk membaca

9. Jelaskan makna yang terkandung dalam peribahasa “bahasa menunjukkan bangsa?“


Makna yang terkandung dalam peribahasa tersebut yaitu mengungkapkan baik-buruk
sifat dan tabiat orang dapat dilihat dari tutur kata atau bahasanya.

10. Sudah berapa kali bahasa Indonesia mengalami perubahan ejaan ? Sebutkan dari tahun ke
tahun!
Pertama, ejaan yang berlaku di Indonesia adalah Ophuijsen, atau Ophuysen, hingga
Indonesia tidak lagi dibayang-bayangi Belanda (1947). Berikutnya, terdapat tiga ejaan
yang kurang beken yang menjadi tahapan hingga ke Ejaan yang Disempurnakan (EyD),
yaitu ejaan Pembaruan (1957), ejaan Melindo (1959) dan ejaan Baru (1966). Setelah
melalui masa-masa kegalauan perencanaan bahasa di era Soekarno, masalah-masalah ini
dirampungkan hingga akhirnya Soeharto meresmikan EyD pada perayaan kemerdekaan
Indonesia, tahun 1972 silam.

Ada empat ejaan yang sudah diresmikan pemakaiannya yaitu :


1.Ejaan Van Ophuijsen (1901)
2.Ejaan Soewandi (1947)
3.Ejaan Yang Disempurnakan (1972)
4.Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan (1975) 
Sistem ejaan yang belum atau tidak sempat diresmikan oleh pemerintah
adalah :
1.Ejaan Pembaharuan (1957)
2.Ejaan Melindo (1959)
3.Ejaan LBK (1966)

Anda mungkin juga menyukai