Anda di halaman 1dari 8

Review Artikel

1. Identitas Artikel

Nama penulis : 1. Kadek Irma Darmiyanti

2.

3.

4.

Judul artikel : Peran Bahasa Indonesia di Tingkat Internasional


Jumlah halaman : 8 halaman

Alamat website review: http://iffah1995.blogspot.com/2015/04/makalah-ejaan-dalam-bahasa-


indonesia.html

2. Pendahuluan

Bahasa Indonesia saat ini memiliki kekuatan besar untuk menjadi bahasa dunia, bahasa
internasional, bahasa yang digunakan di forum-forum internasional. Pakar bahasa Melayu, James
Collin dalam 'Bahasa Melayu, Bahasa Dunia : Sejarah Singkat (2011)', memperkirakan penutur
bahasa Melayu sendiri yang merupakan cikal bakal Bahasa Indonesia pada 2020 diperkirakan
sekitar 300 juta.
Sebelum proklamasi kemerdekaan, bahasa Indonesia sudah “dinobatkan” menjadi bahasa
persatuan pada 28 Oktober 1928. Setelah itu, beberapa peristiwa penting mengiringi dan
memperkuat bahasa Indonesia sehingga seperti sekarang.

3. Latar belakang atau Masalah

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mantap karena telah memiliki Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), Pedoman Istilah dan Tata Bahasa serta Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu,
setiap lima tahun, Kongres Bahasa Indonesia membicarakan persoalan bahasa dan menghasilkan

1
produk-produk kebahasaan. Untuk mengembangkan dan melestarikan bahasa Indonesia, didirikan
Pusat Pengembangan Bahasa dan Pembinaan Bahasa dan Balai Bahasa di berbagai daerah.

Kebanggaan lainnya ialah tidak semua negara di dunia memiliki bahasa resmi. Beberapa negara
terlebih yang multibudaya seperti India, belum menyepakati bahasa resminya. Bahasa Tagalog,
meskipun sudah diresmikan di Filipina, beberapa penutur bukan bahasa itu belum menerima
bahasa itu sebagai bahasa resmi di negaranya.

Masa depan bahasa Indonesia bukan hanya ditentukan oleh politisi dan perencana bahasa, tetapi
juga kemantapan dan kepercayaan diri penutur bahasanya. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus
memiliki kebanggaan terhadap bahasa Indonesia. Selain sebagai identitas bangsa, Einar Haugen
berpendapat bahasa adalah simbol penting dari berbagai simbol bangsa tersebut.

Dengan kebanggaan tersebut, masyarakat Indonesia memiliki kepercayaan diri menggunakan


bahasanya dalam persaingan dengan bahasa asing khususnya bahasa Inggris. Dalam sejarah,
menurut James Collin, bahasa Inggris hampir seratus tahun yang (sekitar 1700-1800) pernah
dipaksa keluar dari kepulauan Nusantara. Sejarah selalu terulang kata orang bijak, meski mustahil
menghilangkan peran bahasa Inggris saat ini, tetapi berupaya menjadikan bahasa Indonesia
menjadi bahasa dunia adalah keniscayaan.

4. Metode Penelitian

Metode penelitian yang ditulis penulis yaitu menggunakan metode observasi langsung
sebagai data primer, dan juga menggunakan informasi yang telah terdokumentasikan berupa hasil
penelitian sebagai data sekunder. Untuk mendapatkan hasil maksimal penulis menggunakan
strategi dan tehnik penelitian yang dipandang tepat serta dapat dipertanggung jawabkan. Tehnik
penelitian yang dimaksud penulis yaitu: (1) tehnik analisis data.

1.Tehnik Analisis Data

Penulis secara bertahap setelah melakukan proses pengolahan data, kemudian bertahap
data tersebut diklasifikasi, disaring, diidentifikasi, digeneralisasi, dan kemudian ditarik konstruksi-

2
konstruksi teoritisnya. Maka dari hal tersebut dapat kami review bahwa Peran Bahasa Indonesia
di Tingkat Internasional sangat mempengaruhi dampak bagi warga Negara Indonesia.

2. Peran Bahasa Indonesia di Tingkat Internasional

Bahasa Indonesia saat ini urutan ketiga setelah bahasa Spanyol dalam posting-posting Wordpress
dan ditetapkan sebagai bahasa resmi kedua di Vietnam. Fakta itu diperkuat Kemenlu RI
(Diplomasi, No.106 tahun X) setidaknya ada 52 negara asing yang membuka Program Bahasa
Indonesia (Indonesian Language Studies).

Pengajaran bahasa Indonesia dilakukan di berbagai lembaga di AS, Maroko, Mesir, Korea,
Suriname, Australia, Vietnam, Ukrania, Kanada, dan Jepang. Sebanyak 75 dari 800 PT di Jepang
mengajarkan bahasa Indonesia.

Selain itu, bahasa Indonesia memiliki penutur asli terbesar kelima di dunia. Bahasa
Indonesia yang tersebar di luar negeri sebanyak 4.463.950 orang dan menjadi bahasa terpopuler
keempat di Australia.

Upaya pemerintah menginternasionalkan bahasa Indonesia sesuai amanat pasal 44 UU RI No. 24


tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaaan. Liliana
Muliastuti, Ketua Afiliasi Pengajar dan Penggiat BIPA (APPBIPA), menjelaskan selain program
Darmasiswa, beasiswa mahasiswa asing belajar budaya di Indonesia, juga meluasnya Program
BIPA menjadi alasan perkembangan bahasa Indonesia sekarang. Ia menyebutkan sebanyak 219
lembaga pendidikan baik di dalam maupun luar negeri menyelenggarakan pengajaran BIPA.
Dalam konteks global, perkembangan ini dapat digunakan sebagai sarana diplomasi budaya.
Bahasa sebagai bagian kebudayaan tidak kalah pentingnya dikerjasamakan antar-negara untuk
kepentingan nasional. Dengan kekayaan bahasa, Indonesia dapat melakukan diplomasi
kebudayaan untuk menarik banyak wisatawan asing dan investor asing. Selain itu, untuk
mencerminkan citra positif Indonesia di dunia internasional.

3
3. Sikap Negatif Pemakai Bahasa Indonesia

Ketertarikan masyarakat mancanegara tidak diimbangi sikap yang baik masyarakat Indonesia
terhadap bahasanya. Bambang Kuswati Purwo menjelaskan bahasa Indonesia tak lagi dikuasai
oleh sebagian di antara anak-anak Indonesia masa kini. Mereka mulai beralih jadi penutur yang
lebih fasih berbahasa asing (Inggris) dari pada berbahasa Indonesia sendiri, suatu kekhasan yang
barang tiada duanya di dunia.

Gejala “nginggris” ini oleh Remy Silado dianggap “gejala keremajaan”, atau dalam bahasa
Prancis: juvenil delinquante, ketidakberdayaan kultural terhadap suatu realitas tatanan global yang
sering ditakar melalui identitas kacamata kebudayaan Amerika yang diniagakan secara mendunia.
Sikap ini oleh Koentjaraningrat disebut “sikap tuna harga diri” yang membawa orang
beranggapan bahwa produk orang lain atau bangsa lain lebih bermutu dan berharga.

Sikap negatif ini ditujukan juga pemerintah. Permenaker no. 12 tahun 2013 yang mewajibkan
tenaga kerja asing menguasai bahasa Indonesia, direvisi dengan Permenaker No. 16 2015,
sehingga orang asing yang bekerja di Indonesia tidak perlu mengusai bahasa Indonesia. Lainnya
ialah Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017 yang mengharuskan jurnal internasional yang
diterbitkan di Indonesia harus berbahasa resmi (PBB Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan
Tiongkok).

Dunia akademis pun tidak menunjukkan sikap positif karena berbagai seminar internasional di
berbagai kampus menuntut penggunaan bahasa Inggris. Ini tentunya bertentangan dengan fungsi
bahasa negara yang mengharuskan penggunaan bahasa Indonesia dalam pengembangan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Sikap lainnya ialah kurangnya penguasaan dalam bahasa Indonesia. Sebagian besar masyakat
Indonesia tidak menggunakan bahasa yang benar. Penggunaan bahasa Indonesia yang benar
merupakan cermin sikap positif yang menimbulkan rasa kebanggaan terhadap bahasanya. Sikap
tersebut mendukung pengembangan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia.

4
Selain itu, berbahasa Indonesia yang benar merupakan cermin pikiran yang jernih, jelas, logis dan
teratur. Seseorang menggunakan bahasa dengan kacau, sudah tentu menggambarkan jalan pikiran
yang kacau juga. Sebaliknya, apabila seseorang menggunakan bahasa dengan teratur, jelas dan
bersistem, cara berpikir orang itu teratur dan jelas pula. Oleh sebab itu, seharusnya setiap orang
Indonesia menggunakan bahasa Indonesia secara benar agar jalan pikirannya teratur dan mudah
dipahami orang lain.

Kesalahan tersebut terjadi di mana-mana dan dilakukan secara sistematis dan konsisten sehingga
terjadi salah kaprah, kesalahan yang tidak disadari pemakai bahasa karena pemakai mengikuti
kebiasaan yang salah dan kebisaan itu tidak pernah diperbaiki. Kesalahan tersebut dimaklumi
masyarakat dan seringkali dipergunakan sehingga dianggap benar.
Kesalahan karena kekurang-pengusaan sistem bahasa Indonesia dan kerancuan berpikir, akhirnya
tampak pada bahasa yang dipakai. Hal ini tentunya mengkhawatirkan karena yang benar menjadi
salah, hal yang salah menjadi benar. Apabila menjadi karakter bangsa, maka kita akan menjadi
bangsa yang bukan hanya “salah melulu” tetapi menjadi bangsa yang “kalah melulu”.

Untuk berbahasa Indonesia yang benar, kata pakar bahasa Indonesia Yus Badudu, kita harus
memperdalam pengetahuan kita tentang bahasa Indonesia dan banyak membaca buku-buku yang
baik isi dan bahasanya, serta harus banyak mendengarkan tuturan orang yang bahasanya teratur.
Tanpa usaha ke arah itu, penguasaan bahasa Indonesia kita tetap tidak akan baik.

Seharusnya masyarakat Indonesia jauh lebih pandai bicara bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam hidup sehari-hari di Indonesia, dibandingkan dengan bicara bahasa Inggris dalam hidup
sehari-hari antar masyarakat Indonesia.

Peningkatan gengsi dan juga keinginan untuk terlihat keren yang dikombinasikan dengan semakin
populernya bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, kerap membuat remaja masa kini
akhirnya cenderung lebih suka bicara bahasa Inggris. Beberapa orangtua pun kerap kali memilih
bicara bahasa Inggris dengan anak-anaknya.

Munculnya bahasa asing yang dianggap lebih berkualitas membuat bahasa Indonesia tenggelam
dihanyutkan zaman. Tak dimungkiri, bahasa Inggris juga sangat dibutuhkan, namun ini tak lantas
berarti kalau bahasa Indonesia tak lagi keren dan dikurangi demi alasan biar jadi lebih gaul.

5
Seharusnya, bahasa Inggris hanya digunakan sebagai pelengkap keahlian dan nilai tambah
kemampuan diri. Dan tak seharusnya bahasa Indonesia tak seharusnya tergerus hilang di tanahnya
sendiri.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kita gunakan sehari-hari, bahasa Indonesia pun menjadi
salah satu dasar negara yang harusnya kita lestarikan,kalau berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar dalam hidup sehari-hari di Indonesia adalah salah satu wujud nasionalisme. Hanya saja ini
juga bukan alasan untuk menutup diri dari perkembangan dunia luar, termasuk tak mau belajar
bahasa Inggris.

Sekarang ini banyak sekali orang yang lahir dan tinggal di Indonesia tetapi menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa sehari-hari. Tapi Sebenarnya kedua bahasa, baik bahasa indonesia atau
bahasa Inggris punya peran yang sama pentingnya, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang
digunakan sehari-hari, sedangkan bahasa Inggris sendiri sebagai modal awal untuk perusahaan
yang mensyaratkan mahir berbahasa Inggris. Tapi menurut saya, kenapa kita tidak
menyeimbangkan kedua bahasa ini untuk modal kelangsungan hidup kita?"

Menurut saya, mahir bahasa Inggris merupakan hal penting yang bisa dilakukan, karena
masyarakat saat ini dituntut untuk mahir berbahasa Inggris dan menjadikan masyarakat yang siap
bersaing dan bekerja sama dengan negara lain. Tanpa bahasa Inggris juga sepertinya tidak
mungkin jadi negara yang maju karena tidak bisa menjalin kerja sama dengan negara lain (karena
halangan berbahasa),

Sekalipun masyarakat Indonesia pasti bisa berbahasa Indonesia, namun belum tentu bahasa
Indonesia yang digunakan sudah memenuhi aturan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Pada
dasarnya, bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia punya tingkat kesulitan yang nyaris sama, yaitu
dalam struktur kalimat atau grammar dalam bahasa Inggris. Sayang, hal ini seringkali tak
diperhatikan oleh masyarakat Indonesia.

Meski kerap dipandang mudah, namun sebenarnya berbahasa Indonesia dan menulis bahasa
Indonesia yang baik dan benar pun hampir sama sulitnya dengan bahasa Inggris.

6
Saya sebagai mahasiswa yang menjunjung tinggi bahasa indonesia akan tetap menggunakan
bahasa indonesia dalam keseharian saya. Saya juga tidak menutup diri terhadap bahasa lain. Tetap
mengenal bahasa asing tetapi tetap memperdalam bahasa Indonesia sebagai bahasa yang saya
gunakan sehari-hari. Itu hal kecil yang bisa dilakukan untuk mengungkapkan rasa nasionalisme.

5. Kelebihan atau keunggulan

Kelebihan review ini yaitu mengangkat sebuah permasalahan yang sepeleh namun
dampaknya sangat besar jika terjadi. Seperti latar belakang yang telah dipaparkan tadi, bahwa
bahasa Indonesia di kategorikan bahasa favorit di mancanegara, begitupun juga bahwa setiap
orang-orang mancanegara yang datang ke Indonesia mereka wajib mempelajari bahasa Indonesia
ketika mereka mulai menetap di Indonesia, hal itu lah yang mencirikhas kan bahwa bahasa
Indonesia adalah bahasa Nasional.

6. Kekurangan atau kelemahan artikel

Kekurangan dari review ini adalah masih banyak ulasan-ulasan yang belum kami sempat
dapatkan dan kami review tentang peran bahasa Indonesia di tingkat Internasional

7. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat pembaca dari hasil pengamatan dan pemahaman review ini bisa
dilihat pada poin kesimpulan yang dipaparkan penulis. Ternyata hasil dari penlitian yang dilakukan
penulis dari permasalahan ini bahwa dunia akademis pun tidak menunjukkan sikap positif karena
berbagai seminar internasional di berbagai kampus menuntut penggunaan bahasa Inggris. Ini tentunya
bertentangan dengan fungsi bahasa negara yang mengharuskan penggunaan bahasa Indonesia dalam
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Munculnya bahasa asing yang
dianggap lebih berkualitas membuat bahasa Indonesia tenggelam dihanyutkan zaman. Tak
dimungkiri, bahasa Inggris juga sangat dibutuhkan, namun ini tak lantas berarti kalau bahasa
Indonesia tak lagi keren dan dikurangi demi alasan biar jadi lebih gaul. Seharusnya, bahasa Inggris
hanya digunakan sebagai pelengkap keahlian dan nilai tambah kemampuan diri. Dan tak
seharusnya bahasa Indonesia tak seharusnya tergerus hilang di tanahnya sendiri.

7
DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan


http://iffah1995.blogspot.com/2015/04/makalah-ejaan-dalam-bahasa-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai