Anda di halaman 1dari 3

GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA

(The Christian Evangelical Church in Minahasa)


KOMISI PELAYANAN REMAJA SINODE

TATA IBADAH MINGGU KEDUA (12-18 Februari 2023) | REMAJA GMIM


Pembacaan Alkitab: LUKAS 6 : 37 – 42 | Tema: “Jangan Menghakimi, Supaya Kamu Tidak Dihakimi.”
PERSIAPAN

KEMULIAAN BAGI ALLAH


P Syaloom, damai di hati remaja dan para pembina! Selamat pagi/siang/sore/malam bagi kita sekalian. Menyembah
Tuhan dan meneladankan ketetapan Allah, merupakan tanggung jawab kita sebagai anak-anak Allah. Maka dari itu
remaja dan pembina, siapkanlah hati dan pikiran kita untuk memuliakan Allah seperti yang tertulis dalam Mazmur 135:
1-3:
P “Haleluya! Pujilah nama TUHAN, pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, hai orang-orang yang datang melayani di rumah
TUHAN, di pelataran rumah Allah kita! Pujilah TUHAN, sebab TUHAN itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab
nama itu indah!”
P Memulaikan peribadatan kita pada hari ini, mari kita menyanyi:
P+J Menyanyi NKB 17 “AGUNGLAH KASIH ALLAHKU”
Agunglah kasih Allahku, tiada yang setaranya;
Neraka dapat direngkuh, kartikapun tergapailah.
Kar’na kasihNya agunglah, Sang Putra menjelma,
Dia mencari yang sesat dan diampuniNya.
O kasih Allah agunglah! Tiada bandingnya!
Kekal teguh dan mulia! Dijunjung umatNya.

TAHBISAN (Berdiri)
P Mari kita tahbiskan ibadah ini:
Persekutuan kami kepada-Mu ya Allah! Adalah bentuk warisan yang senantiasa kami laksanakan sebagai umat
kepunyaan-Mu, maka dari itu Tuhan, sertailah persekutuan hari ini di dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. AMIN
P+J Menyanyi KJ 17 “TUHAN ALLAH HADIR”
Tuhan Allah hadir pada saat ini. Hai sembah sujud disini.
Diam dengan hormat, tubuh serta jiwa, tunduklah menghadap Dia.
Marilah, umatNya, hatimu serahkan dalam kerendahan.

PENGAKUAN DOSA (Duduk)


P Teman-teman remaja dan kaka-kaka pembina, seringkali sebagai remaja dan juga pembina kita menghakimi orang
lain. Kita merasa bahwa diri kita yang harus diutamakan, kita merasa bahwa diri kitalah yang paling unggul dari pada
orang lain. Padahal kita semua adalah orang yang berdosa, yang butuh dekapan tangan Tuhan agar dituntun kepada
kebenaran.
P Mari kita merenungkan segala dosa-dosa kita, sembari mengidungkan:

P+J Menyanyi KJ 26 (1,2) “MAMPIRLAH DENGAR DOAKU”


1. Mampirlah dengar doaku Yesus Penebus
Orang lain Kau hampiri Jangan jalan terus
Yesus Tuhan, dengar doaku
Orang lain Kau hampiri Jangan jalan terus
2. Di hadapan Tahta Rahmat Aku menyembah
Tunduk dalam penyesalan Tuhan, tolonglah
P Berdoa Pengakuan Dosa:

BERITA ANUGERAH ALLAH


P Dengarlah berita anugerah daripada Allah yang tertulis dalam Mazmur 28: 6-7 “Terpujilah Tuhan, karena Ia telah
mendengar suara permohonanku. Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku
tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya. “

1
P+J Menyanyi NNBT 24 “KUASAMU TUHAN”
KuasaMu Tuhan slalu kurasakan di setiap langkah kehidupan ini
Nyatalah bagiku segala berkatMu Tuhan, nyatalah bagiku kasihMu Tuhan.
KasihMu Yesus mengalahkan dosa-dosaku. KasihMu Tuhan takkan berkesudahan.
Kunyanyikan dan kumasyhurkan namaMu yang ajaib,
kupuji Kau dan kusembah Kau sampai akhir hidupku

PELAYANAN FIRMAN
P Mari kita berdoa ………..
Membaca Alkitab : LUKAS 6 : 37 – 42

Renungan : “JANGAN MENGHAKIMI SUPAYA KAMU TIDAK DIHAKIMI”


Adik–adik remaja dan kakak–kakak Pembina yang diberkati Tuhan Tema renungan kita
“Jangan menghakimi supaya kamu tidak dihakimi”. Apakah kamu pernah menghakimi sesamamu?
Atau pernahkah kamu dihakimi? Apa perasaanmu saat menghakimi? Senang?, lebih untung dari
yang dihakimi?, dan kalau dihakimi, Bagaimana? Apakah hati terkoyak? Pasti marah, sedih
bercampur gelisah, seolah siap melawan balik. Inilah suasana hati yang berkaitan dengan soal
menghakimi. Menurut KBBI, menghakimi dari kata dasar “hakim” yang mengandung arti mengadili
atau berlaku adil sebagai hakim. Kata Yunani “Krino” (bentuk kata kerja) yang mengandung
maksud mengkritik, mengecam, menilai, mendiskriminasi, memilah antara yang baik dan yang
jahat, antara yang benar dan salah. Oleh karena itu melalui Injil Lukas 6:37-42 juga Matius 7:1-5,
Tuhan Yesus memberi nasehat “Janganlah kamu menghakimi maka kamupun tidak akan dihakimi,
dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum, ampunilah dan kamu akan
diampuni”(ayat 37). Ukuran menghakimi akan diukurkan kepadamu (ayat 38). Yesuspun
mengatakan pula suatu perumpamaan “Dapatkah orang buta menuntun orang buta”? Bukankah
keduanya akan jatuh dalam lobang?(ayat 39).
Adik–adik remaja dan kakak–kakak Pembina yang diberkati Tuhan Saling
mempersalahkan telah menjadi kebiasaan. Padahal belum diperiksa, diteliti apakah orang yang
dipersalahkan benar-benar salah. Bisa jadi, yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan.
Sesungguhnya setiap manusia memiliki kekurangan, bisa salah dan berdosa. Seperti
perumpamaan Yesus tentang orang buta. Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Dapatkah
sama-sama bersalah, berdosa, saling menghakimi? Bukankah keduanya akan jatuh ke lobang?
Bukankah dua orang yang saling menghakimi adalah orang-orang yang jatuh dalam dosa?
Janganlah senang menganggap dirinya berarti, padahal tidak berarti. Saling menghakimi,
mempersalahkan adalah hal yang sangat sensitif, potensi konflik. Setiap orang punya cara
pandang berbeda atas setiap persoalan. Menurut saya, kawan yang satu ini salah, ia patut
dihakimi. Sementara menurut pandangan orang lain, kawan itu benar. Disaat kita sebagai remaja
dan pembina remaja mulai berprasangka buruk terhadap sesama, itulah akar menuju saling
menghakimi. Tergodalah kita, menganggap diri benar, suci dan tak bersalah. Padahal penuh
kesalahan, dosa yang tak pernah disadari. Karena itu Yesus kembali memberi teguran
“Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata sesamamu, sedangkan balok di matamu
sendiri tidak kau ketahui”(ayat 41). Selumbar dimata orang, dapat kau lihat tetapi balok dimatamu
sendiri tidaklah kau lihat. Melancarkan kritik, ancaman, tuduhan bersalah pada orang lain padahal
diri sendiri penuh dengan kesalahan. Teguran ini mengajak kita para remaja dan pembina remaja
untuk mengintrospeksi diri. Mengeluarkan terlebih dahulu balok yang ada di mata kita, barulah kita
mengkritik sesama, kritik membangun. Bila ia bersalah, ditegur untuk kembali pada jalan yang
benar. Yesus berkata “Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: saudara, biarlah
aku mengeluarkan selumbar yang ada di matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak
engkau lihat? Hai orang munafik keluarkan dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat
dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari dari mata saudaramu” (ayat 41-42). Orang-
orang yang suka mengkritik, mengancam, menghakimi sesama hanya dengan prasangka buruk
adalah golongan orang munafik. Nasehat “hal menghakimi” adalah kritikan tajam bagi kaum farisi,
2
saduki, ahli-ahli taurat yang melancarkan tuduhan-tuduhan kesalahan, ancaman pada Yesus
padahal merekalah golongan orang munafik. Kita manusia terbatas untuk menilai kelakuan, sikap
sesama tapi Yesus, Tuhan tak pernah terbatas untuk langsung mengetahui maksud-maksud jahat
orang-orang Yahudi dan maksud-maksud baik dari orang-orang yang berkenan kepada Allah
Remaja dan Pembina remaja yang diberkati Tuhan.Tak dapat dipungkiri, kenakalan-
kenakalan remaja ditempat-tempat tertentu sampai-sampai mengangkat pentung dan pedang,
tawuran antar kampung. Menyedihkan sebab menelan korban. Apa yang dapat kita lakukan
supaya terhindar dari cara prasangka buruk dan menghakimi? Lukas 7:37c menjawab “Ampunilah
dan kamu akan diampuni . Sampai berapa kali kita harus mengampuni? Petrus berkata sampai 7
kali? Yesus berkata “Bukan! Aku berkata kepadamu bukan sampai 7 kali melainkan sampai 70 kali
7 Kali” (Matius 18:22). Tuhan Yesus adalah contoh konkrit pemberi pengampunan, Yesus telah
berkorban oleh kasih-Nya memberi pengampunan melalui penebusan sempurna yang dikerjakan
disalib Yesus di Kalvari. Bagaimana dengan kamu hai remaja dan pembina remaja? masih ada
perselisihan, tuduhan dan saling menghakimi? Adakah yang berselisih dengan mama dan papa
sampai menghakimi orang tua? Adakah yang berselisih paham antar sesama anggota remaja
sehingga sudah saling menghakimi? Masih adakah sesama kakak pembina komisi pelayanan
remaja sinode, wilayah, jemaat, berprasangka buruk? Terimalah ajakan ini :“segala kepahitan,
kegeraman, kemarahan, pertikaian, dan fitnah, hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian
pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih
mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah didalam Kristus telah mengampuni kamu
(Efesus 4:31-32).
Janganlah menghakimi supaya kamu tidak dihakimi. A M I N

PERSEMBAHAN
P Marilah kita membawa persembahan, sambil memberi persembahan kita menyanyi
P+J Menyanyi “PERSEMBAHANKU”
Kubawa kepadaMu oh Tuhan Persembahanku ini
Ku ingin Engkau menerima Korban syukurku melalui pujian
Takkan pernah kubawa Selain yang terbaik
Yang harum dan sejati Di hadapan tahta-Mu
Yesusku terimalah Korban syukurku ini
Mengalir di hatiku Sbagai penyembahanku

P Mari kita berdoa: …


P+J Doa Bapa Kami

NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)


P+J Menyanyi KJ 341 “KUASAMU DAN NAMAMULAH”
KuasaMu dan namaMulah hendak kami sebar dan kar'na itu,
ya Tuhan, kami takkan gentar. Bagaikan padi segenggam
mestilah mati dipendam, supaya tumbuh dan segar, di panas
surya mekar berbuahlah. Tuaian pun besar.

PENGUTUSAN DAN BERKAT


P: Jadilah remaja dan pembina yang terpanggil untuk memancarkan kasih bagi banyak orang dan tidak menghakimi
karena kita juga diselamatkan oleh anugerah Kristus. Terimalah berkat Tuhan:
P: Karunia dan kedamaian dari Allah Tritunggal melingkupi kehidupan remaja dan pembina jemaat …… dari sekarang
dan selamanya.
P+J AMIN, AMIN, AMIN.

KOMISI PELAYANAN REMAJA SINODE GMIM - BIDANG APIM


Download Tata Ibadah melalui Website Remaja GMIM: remaja.gmim.or.id

Anda mungkin juga menyukai