Anda di halaman 1dari 15

Modul Ajar Azas-azas dan Konsep Organisasi dalam Taraf Komuni

MODUL PEMBELAJARAN
MATERI AZAS-AZAS DAN KONSEP ORGANISASI DALAM TARAF
KOMUNITAS

Disusun oleh:
Aneu Rizky Yuliana
NPM. 202170043
Modul Ajar Azas-azas dan Konsep Organisasi dalam Taraf Komuni

Tujuan Pembelajaran

a. Peserta didik dapat menjelaskan mengenai komunitas biotik dengan baik dan bena
b. Siswa mampu mendeskripsikan Klasifikasi Intrakomunitas dan Konsep Dominan
Ekologi.
c. Siswa mampu mencontohkan Azas-azas dan Konsep Organisasi dalam Taraf
Komunitas dari lingkungan sekitarnya.

Petunjuk Belajar
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Persiapan
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, guru harus melakukan persiapan yang
maksimal supaya kegiatan pembelajaran yang dilakukan bersama peserta didik bisa
berjalan maksimal dan bermakna. Adapun yang harus dipersiapkan guru, di antaranya
sebagai berikut:
1) Peralatan Pembelajaran
Adapun alternatif peralatan pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru
sebelum memulai kegiatan pembelajaran pada kegiatan belajar 1 ini, diantaranya:
a) aptop
b) alat bantu audio (speaker)
c) proyektor,
d) papan tulis
e) alat tulis, seperti spidol atau kapur tulis.
2) Media Pembelajaran Media pembelajaran dipergunakan oleh guru untuk
mempermudah penyampaian pesan pembelajaran kepada peserta didik. Media
belajar yang digunakan sesuai materi pada pertemuan pertama yang akan
membahas tentang sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
Adapun alternatif media pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru diantaranya:
a) Video yang berkaitan dengan sikap mencintai sesama manusia dan
lingkungannya, serta menghargai kebinekaan. Video tersebut dapat diunduh
dari berbagai media online.
b) Foto-foto para pahlawan bangsa.
c) Gambar-gambar yang terkait dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan
sila-sila Pancasila.
d) Cerita-cerita legenda di lingkungan masyarakat yang mencerminkan
pelaksanaan normanorma kehidupan.
e) Fabel tentang perilaku yang mencerminkan sikap dan perilaku yang sesuai
dengan sila-sila Pancasila yang berlaku di masyarakat.
f) Media-media pembelajaran tersebut merupakan alternatif bagi guru. Dengan
demikian, guru dapat memilihnya sesuai kondisi dan fasilitas milik pribadi
maupun sekolah.
b. Kegiatan Pengajaran di Kelas
Prosedur pembelajaran ini merupakan panduan praktis bagi Guru agar dapat
mengembangkan aktivitas pembelajara secara nmandiri¸ efektif, dan efisien di
kelasnya masing-masing. Pada pertemuan kegiatan belajar satu ini, pelaksanaannya
dengan model belajar/bekerja dalam kelompok. Secara umum, dalam model ini guru
akan memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan kompetensinya untuk
mengidentifikasi dan menganalisis nilai-nilai yang termuat dalam tayangan video,
gambar, atau cerita rekaan.
1) Kegiatan Pembuka
a) Sebelum peserta didik memasuki kelas, guru mengkondisikan barisan
peserta didik agar rapi dengan salah satu peserta didik menjadi pemimpin
dan secara bergiliran bersalaman kepada guru saat memasuki kelas.
Langkah ini dilakukan apabila pembelajaran dilaksanakan pada jam
pertama.
b) Guru memberikan salam dan secara acak memberikan kesempatan kepada
seorang peserta didik lainnya untuk memimpin doa sesuai agama dan
kepercayaannya sebelum memulai kegiatan belajar.
c) Guru mengajak peserta didik menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya
untuk membangkitkan semangat nasionalisme.
d) Guru mengecek kehadiran peserta didik.
e) Guru menyampaikan materi pembelajaran sebagai awalan Dalam kegiatan
belajar secara klasikal.
f) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan serta mempersiapkan
media pembelajaran yang akan digunakan di dalam pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang terdiri
atas 3-5 orang.
b) Guru menampilkan video dengan menggunakan laptop dan proyektor.
c) Guru mempersilakan peserta didik menyimak dan memperhatikan
tayangan video tersebut.
d) Setelah penayangan video, guru menyampaikan pertanyaan terkait
tayangan video atau gambar untuk merangsang peserta didik
menyampaikan pendapatnya.
e) Guru mempersilakan kepada setiap kelompok peserta didik untuk
menyampaikan pendapatnya tentang video tersebut berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan di atas. Pada langkah ini, guru hendaknya tidak
mengomentari pendapat peserta didik dan tidak meminta alasan peserta
didik mengenai pendapatnya.
f) Kemudian, guru mengklarifikasi masalah dengan cara memberikan
tanggapan atas pendapat setiap kelompok serta mengarahkannya ke konsep
atau materi pembelajaran
g) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan
secara berkelompok.
h) Guru mempersilakan perwakilan tiap kelompok untuk presentasi lembar
aktivitas yang telah selesai dikerjakan.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru mengapresiasi dan memberikan klarifikasi terhadap seluruh tugas
yang sudah dikerjakan oleh peserta didik.
b) Guru bersama peserta didik melalukan refleksi pembelajaran mengenai
materi pembelajaran pada pertemuan ini.
c) Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya.
d) Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan
kepada peserta didik lain untuk memimpin berdoa bersama setelah selesai
pembelajaran.
Bahan Bacaan Siswa dan Guru
A. Konsep Komunitas Biotik
Komunitas merupakan konsep penting karena di alam berbagai jenis
organisme hidup bersama dalam suatu aturan dan tidak tersebar begitu saja dan apa
yang dialami oleh komunitas akan dialami juga oleh organisme. Jadi untuk
memusnahkan suatu organisme kita dapat lakukan dengan mengubah komunitasnya.
Komunitas biotik adalah kumpulan populasi apa saja yang hidup dalam daerah
atau habitatfisik yang telah ditentukan, hal tersebut merupakan satuan yang
diorganisir sedemikian bahwa dia mempunyai sifat-sifat tambahan terhadap
komponen2 individu dan fungsi-fungsisebagai suatu unit melalui metabolic yang
bergandengan. Komunitas-komunitas utama adalah mereka yang cukup besar dan
memiliki kelengkapan organisasinya sedemikian rupasehingga mereka relative tidak
dari masukan dan komunitas didekatnya. Komunitas-komunitas minor adalah mereka
yang kurang lebih tergantug dari tetangganya. Konsep komunitas adalah salah satu
dari asas-asas dalm pemikiran dan prktek ekologi yang pling penting. Konsep
komunitas adalah penting di dalam praktek ekologi sebab apa yang terjadidengan
komunitas akan dialami juga oleh organism. Jadi sering merupkan cara yang terbaik
untuk mengendalikan suatu organism tertentu apakah kita ingin mendukung atau
inginmemusnahkannya, adalah dengan cara mengubah komunitasnya daripada
menyeranglangsung pad organismenya. Misalnya kita mempunyai polulasi burung
puyuh yang lebih baik dengan cara memelihara kmunitas biotic tertentu dimana
burung paling berhasilhidupnya daripada memelihara dan melepaskan burung-burung
atau memanipulasiseperangkat factor pembatasnya yang mana saja (misalnya
pemangsa). Nyamuk-nyamuk sering kali dapat dikendalikan dengan lebih efisien dan
murah dengan mengubah komunitas perairan (seperti dengan menurun dan naikan
permukaan air) daripada dengan usahameracuni organism-organisme secara langsung.
Contoh untuk menggambarkan konsepkomunitas: dibuat dari segi structural/Standing
crop dan Metabolism organism. Semuakomunitas: utama dan minor mempunyai batas
yang agak tajam. Binatang besar terutama pemangsa dijumpai berkeliaran di
komunitas utama yang satu ke tempa yang lain. Binatangyang lebih kecil dan banyak
tumbuhan dilain pihak, terbatas atau mempunyai abundansiterbesar dalam komunitas
minor atau utama tertentu
B. Klasifikasi Intrakomunitas dan Konsep Dominan Ekologi
Klasifikasi intrakomunitas berupaya menilai pentingnya suatu species dalam
komunitas berdasarkan:
a. Tingkat makanan/tropik
b. Fungsional: produsen, makro konsumen, mikro konsumen.
c. Dalam masing-masing kelompok (tingkatan tropik maupun fungsional) terdapat
spesies yang sangat mempengaruhi arus energi dan lingkungan dari semua
spesies. Spesies ini disebut DOMINAN EKOLOGI.
Tidak semua organism sama artinya atau pentingnya dalam menentukan alam dari
seluruhkomunitas. Tidak semua spesies dalam komunitas memiliki peran, nilai atau
arti yang sama. Hanya beberapa spesies yang berperan sebagai pengendali utama
komunitasnya. Dari ratusan atau ribuan organism yang mungkin terdapat dalam
komunitas,relative sedikit yang mempengaruhi pengendalian utama berdasarkan
jumlahnya, besarnya produksi atau kegiatan lainnya. Komunitas paling tidak yang
utama mempunyai produsen- produsen, makro konsumen dan mokrokonsumen. Di
dalam golongan jenis atau golonganyang sebagian mengendalikan arus energy dan
kuat sekali mempengaruhi lingkungan darisemua jenis lainnya disebut dominan-
dominan ekologi. Pengendalian ini dapat berupa jumlah yang banyak,
biomas/produktivitasyang besar atau dengan kegiatan lainnya.
Derajat dimana dominansi dipusatkandalam satu, beberapa atau banyak jenis dapat
dinyatakan dengan indeks dominansi yangmenjumlahkan tiap spesies dalam
hubungannya terhadap komunitas secara keseluruhan. Derajat dominasi dapat terpusat
pada satu atau lebih spesies dan dinyatakan dengan indeks dominansi. Indeks
dominasi menunjukkan peranan spesies organisme dalam hubungannya dengan
komunitas secara keseluruhan. Jika pada suatu komunitas jenis yang dominan
dihilangkan akan menimbulkan pengaruh yang besar pada komunitas biotik maupun
abiotik (iklim mikro). Umumnya spesies dominan merupakan spesies dengan
produktivitas besar.
Beberapa indeks penting dalam komunitas
a. Indeks kelimpahan (dominansi index = C) : menggambarkan komposisi jenis
dalam komunitas.
b. Indeks keanekaragaman (diversity index – Shannon Weaver) : menunjukkan
hubungan antara jumlah spesies dengan jumlah individu yang menyusun suatu
komunitas
c. Indeks kesamaan (Elenberg) : membandingkan kesamaan spesies yang ditemukan
pada suatu habitat dengan habitat lain atau membandingkan kesamaan spesies
yang ditemukan pada suatu musim dengan musim yang lain.
d. Indeks perataan (equitability index = Eveness index) : menggambakan pemerataan
penyebaran individu dari spesies yang menyusun komunitas
Rumus
a. Indeks dominan (C)

ni = nilai kepentingan untuk tiap spesies N = total nilai kepentingan


N = total nilai kepentingan
b. Indeks kesamaan (S) antara dua sample

A = jumlah spesies dalam sample


AB = jumlah spesies dalam sample B
C = jumlah spesies yang sama dalam kedua sample
c. Indks diversitas spesies
a) Indeks untuk 3 spesies (d)

S = jumlah spesies
N = jumlah individu
b) Indeks Evenness (e)

H: Indeks Shannon
S: Jumlah spesies
c) Indeks Shannon untuk diversitas umum

N = nilai kepentinga
Pi = peluang kepentingan untuk tiap spesies (ni/N
C. Pola dalam Komunitas
1. Pengertian Pola Komunitas adalah struktur yang dibentuk akibat dari:
a) penyebaran spesies dalam komunitas
b) Interaksi organisme dengan lingkungannya.
2. Pola penataan dan kegiatan dalam komunitas juga berperan dalam menjaga
kemantapan komunitas Pola dalam komunitas dibedakan:
1) Stratifikasi
Pola stratifikasi terlihat pada:
a) komunitas tumbuhan di hutan herba, semak dan pohon bawah tajuk.
b) Komunitas ikan di danau, laut yang terkait dengan temperatur, kandungan
oksigen atau pencahayaan.
2) Zonasi
Pola zonasi terlihat pada:
a) Komunitas spesies yang hidup di laut intertidal (pasang surut), litoral
(permukaan terbuka), dan abysal (laut dalam).
3) Perioditas kegiatan
Pola perioditas kegiatan terlihat:
a) pada komunitas zooplankton di danau dan laut. Zooplankton migrasi pada
malam hari ke permukaan air untuk mencari mangsa, turun ke daerah yang
lebih dalam untuk menghindari panas.
b) Organisme yang bersifat noctunal (lebih aktif pada malam hari), organisme
crepuscula (aktif pada senja hari). Pola dalam Komunita.
4) Reproduktif
Pola reproduktif terlihat pada:
a) Komunitas burung migrasi mencari tempat untuk bertelur.
b) Komunitas ikan migrasi ke daerah estuaria untuk memijah
5) Sosial
Pola sosial terlihat pada:
a) Komunitas monyet yang berkelompok untuk mempertahankan daerah
teritorialnya.
6) Ko-aktif (persaingan, antibiosis, mutualisme)
Pola ko-aktif terlihat pada:
a) Komunitas yang hidup bersama secara mutualisme, persaingan atau dengan
interaksi lainnya.
b) Pola stochastik terlihat pada:
c) Komunitas yang tertata secara acak/random. Namun jarang sekali ditemukan
di alam.
7) Stochastik(kakas acak).
3. Intervensi Farmakologis Perawatan farmakologis sesuai untuk pasien yang menderita
depresi yang berhubungan dengan gangguan kesehatan kronis. Biasanya
antidepresan umun diresepkan dalam keadaan seperti ini.
4. Individual Therapy
Terapi Individu merupakan intervensi yang umum dilakukan pada pasien yang
mengalami komplikasi psikososial akibat gangguan kesehatan kronis. Namun
terdapat perbedaan penting antara psikoterapi dengan pasien medis dan psikoterapi
dengan pasien yang memiliki gangguan psikologis perbedaan penting antara
psikoterapi dengan pasien medis dan psikoterapi dengan pasien yang memiliki
gangguan psikologis, yaitu :
1) Terapi dengan pasien medis lebih cenderung bersifat episodik daripada
berkelanjutan. Gangguan kesehatan kronis terkadang menimbulkan krisis dan
masalah yang mungkin memerlukan bantuan.
2) Kolaborasi dengan dokter pasien dan anggota keluarga dianjurkan.
Dokterdapat memberi tahu psikolog atau konselor lain tentang kondisi fisik
pasien saat ini.
3) Terapi dengan pasien medis membutuhkan respect terhadap pertahanan
pasien. Dalam psikoterapi tradisional, salah satu tujuan terapis mungkin untuk
menantang pertahanan pasien yang dapat mengganggu pemahaman yang
memadai tentang masalahnya.
4) Terapis yang menangani pasien medis harus memiliki pemahaman
komprehensif tentang gangguan kesehatan pasien dan cara pengobatannya.
D. Ekotone dan Konsep Efek Tepi (Edge Effect)
Ekoton merupakan zona transisi ekologis yang bersifat sempit, stokastik, dan
tidak stabil yang merupakan campuran dua tipe komunitas homogen yang berbeda.
Perubahan kondisi biotik dan abiotik di ekoton lahan pertanian-hutan mempengaruhi
komposisi spesies, struktur, dan berbagai proses ekologis di dalamnya.
Istilah efek tepi pertama kali dikemukakan oleh Leopold untuk
menggambarkan kecenderungan peningkatan keragaman jenis di bentang alam yang
terfragmentasi (Leopold (1933) dalam Ries et al. (2004). Namun dari hasil penelitian
dalam beberapa dekade terakhir terungkap bahwa respon tumbuhan, satwa dan
organisme lainnya cukup beragam. Situasi yang demikian telah membuat konsep efek
tepi tersebut mulai berkembang. Respon tumbuhan dan hewan tidak hanya
menunjukkan kecenderungan peningkatan keragaman jenis tetapi juga menunjukkan
penurunan atau tanpa perubahan (Ries et al. 2004). Berdasarkan kecenderungan
tersebut, Ries et al. (2004) membagi respon organisme menjadi tiga kelompok: respon
positif jika parameter yang diamati seperti: kemelimpahan dan keragaman jenis
meningkat di habitat tepi; respon negatif jika ada kecenderungan penurunan dari
parameter di habitat tepi yang diamati; dan respon netral bila tidak ada perbedaan
nilai dari parameter yang diamati baik di habitat tepi maupun di dalam hutan. Murcia
(1995) berpendapat bahwa variasi respon ini mungkin sebabkan oleh beberapa faktor
yang telah disebutkan di atas, seperti: penggunaan metodologi yang tidak sama.
Meskipun pengaruh positif mungkin terjadi, namun Primack, seorang pakar
biologi konservasi, menyebutkan bahwa organisme yang sensitif terhadap perubahan
kondisi lingkungan di habitat tepi memiliki kemungkinan untuk punah. Penelitian di
Argentina pada tahun 1995 menunjukkan penurunan kemelimpahan jenis pohon yang
memiliki diameter batang yang besar di hutan semi-arid. Hasil yang sama juga
dibuktikan dari hasil penelitian pada tingkat pertumbuhan lumut (Bryophyta) yang
ditumbuhkan di dalam pot yang diletakkan pada beberapa jarak dari tepi hutan boreal
di Swedia.
Dampak negatif serupa juga dijumpai pada hewan. Penelitian pengaruh efek
tepi pada herpetofauna (reptil and amfibi) di Madagaskar yang dilakukan oleh
Lehtinen dan tim penelitinya menunjukkan bahwa kelompok hewan tersebut
terpengaruh oleh perubahan kondisi lingkungan di habitat tepi. Penelitian lain di
Uganda melaporkan tingginya kerusakan lahan pertanian yang berbatasan dengan tepi
hutan akibat aktivitas monyet liar.
Hasil-hasil temuan dari penelitian efek tepi di atas sesungguhnya memiliki
implikasi bagi konservasi. Sikap kehati-hatian dalam mengambil kebijakan yang
dapat mengakibatkan perubahan fungsi kawasan hutan harus berdasar pada kajian
para peneliti biologi konservasi sehingga pengaruh efek tepi dapat diminimalisir.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait prinsip di atas, antara lain:
Fragmen hutan yang berukuran kecil memiliki pengaruh efek tepi negatif yang
lebih besar dibandingkan dengan fragmen hutan yang berukuran besar. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara luas fragmen hutan
dengan keanekaragaman dan kemelimpahan jenis tumbuhan dan hewan. Seberapa
kecil fragmen hutan yang dapat menunjang keanekaragaman hayati tergantung jenis
tumbuhan atau hewan yang sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan di suatu
wilayah.
Bentuk fragmen hutan yang tersisa mempengaruhi intensitas dari pengaruh
efek tepi terhadap tumbuhan dan satwa. Peneliti dari Australia, Williams dan Pearson,
membuktikan adanya pengaruh bentuk fragmen hutan terhadap vertebrata (hewan
bertulang belakang) endemik di bioregion Wet Tropics, Australia. Pengaruh bentuk
ini terjadi jika fragmen hutan memiliki bentuk yang tidak beraturan dan daerah yang
tidak terkena efek tepi berukuran kecil.
Zona transisi ini terbentuk karena aksi variabel fisik dan lingkungan yang
berbeda. Di antara karakteristik yang paling berpengaruh adalah iklim, topografi,
komposisi dan struktur tanah atau keberadaan berbagai jenis populasi, apakah mereka
hewan atau tumbuhan, yang disebut biotope.
Bergantung pada variabel-variabel ini dan nilainya, transisi bisa lebih
mendadak atau lebih bertahap. Misalnya, keberadaan aliran sungai bisa menjadi akhir
dari satu sistem dan awal sistem lainnya dengan cara yang lebih mendadak. Namun,
keberadaan gunung dan lereng yang cukup besar, dapat menyebabkan ujung hutan
bertransisi secara bertahap.
Perlu dicatat bahwa zona perantara ini memiliki pertemuan biologis yang
hebat. Artinya terdapat interaksi antar spesies di kawasan yang berdekatan. Kami juga
menemukan kekayaan biologis yang lebih besar. Karena semakin banyak interaksi
antara individu dari spesies yang berbeda, lebih banyak adaptasi akan terjadi di semua
jenis habitat atau biotope. Fenomena ini dikenal sebagai efek tepi.
Latihan-Latihan
1. Apa yang dimaksud komunitas
2. Apa yang dimaksud komunitas biotik?
3. Apa yang dimaksud dominan Ekologi?
4. Indeks apa yang penting dalam komunitas?
5. Bagaimana penyebaran spesies dalm komunitas?

Penilaian
Informasi untuk mendapatkan bukti tujuan pembelajaran yang tercapai oleh peserta
didik dapat diperoleh dari penilaian setiap proses kegiatan pembelajaran. Penilaian terhadap
pencapaian materi yang disampaikan selama kegiatan pembelajaran 1 berlangsung meliputi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam unjuk kerja hasil karya/proyek. Penilaian ini
dilakukan dengan tujuan agar guru mampu melihat kecenderungan sikap peserta didik dalam
mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta menghargai kebinekaan.
a. Penilaian pegetahuan
Pengambilan nilai ini dapat dilakukan saat mengamati kegiatan siswa ketika mengerjakan
lembar aktivitas atau soal latihan yang diberikan. Penilaian ini bertujuan untuk melihat
pemahaman siswa dalam menyerap dan menerima materi atau informasi yang berkaitan
dengan Azas-azas dan konsep organisaso dalam taraf komunitas.
a) Soal PG
1. “Organisme hidup bersama dalam suatu aturan dan tidak tersebar begitu saja”
Kalimat tersebut merupakan pengertian dari?
a. Komunitas
b. Grup
c. Populasi
d. Sampel
2. Berikut merupakan pengertian dari komunitas utama
a. mereka yang kurang lebih tergantug dari tetangganya
b. mereka yang cukup besar dan memiliki kelengkapan organisasinya
sedemikian rupasehingga mereka relative tidak dari masukan dan komunitas
didekatnya.
c. cara yang terbaik untuk mengendalikan suatu organism tertentu apakah kita
ingin mendukung atau inginmemusnahkannya
d. Binatang besar terutama pemangsa dijumpai berkeliaran di komunitas utama
yang satu ke tempa yang lain
3. Berikut merupakan contoh yang benar dari komunitas minor
a. Nyamuk-nyamuk sering kali dapat dikendalikan dengan lebih efisien dan
murah dengan mengubah komunitas perairan
b. polulasi burung puyuh yang lebih baik dengan cara memelihara kmunitas
biotic
c. Binatang besar terutama pemangsa dijumpai berkeliaran di komunitas utama
yang satu ke tempa yang lain.
d. Binatangyang lebih kecil dan banyak tumbuhan dilain pihak, terbatas atau
mempunyai abundansiterbesar dalam komunitas minor atau utama tertentu
4. Hanya beberapa spesies yang berperan sebagai pengendali utama
komunitasnya. Kalimat tersebut merupakan konsep dari
a. Komunitas pengendali
b. Komunitas dominan
c. Komunitas utama
d. Dominan ekologi
5. Berikut merupakan yang termasuk indeks penting dalam komunitas, kecuali
a. Indeks kelimpahan
b. Indeks keanekaragaman
c. Indeks kesamaan
d. Indeks keindahan
b) Soal uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang dimaksud komunitas?
2. Apa yang dimaksud komunitas biotik?
3. Apa yang dimaksud dominan Ekologi?
4. Indeks apa yang penting dalam komunitas?
5. Bagaimana penyebaran spesies dalm komunitas?
a. Pedoman Penskoran (kunci jawaban)
a) Kunci Jawaban soal PG
No. Kunci Jawaban Skor
1. A 10
2. B 10
3. B 10
4. B 10
5. D 10
Jumlah 50

b) Kunci Jawaban soal uraian


No. Kunci Jawaban Skor
1. Komunitas merupakan konsep penting karena di alam 10
berbagai jenis organisme hidup bersama dalam suatu
aturan dan tidak tersebar begitu saja dan apa yang
dialami oleh komunitas akan dialami juga oleh
organisme. Jadi untuk memusnahkan suatu organisme
kita dapat lakukan dengan mengubah komunitasnya.

2 Komunitas biotik adalah kumpulan populasi apa saja 10


yang hidup dalam daerah atau habitatfisik yang telah
ditentukan, hal tersebut merupakan satuan yang
diorganisir sedemikian bahwa dia mempunyai sifat-
sifat tambahan terhadap komponen2 individu dan
fungsi-fungsisebagai suatu unit melalui metabolic
yang bergandengan.

3 Dalam masing-masing kelompok (tingkatan tropik 10


maupun fungsional) terdapat spesies yang sangat
mempengaruhi arus energi dan lingkungan dari
semua spesies

4 a. Indeks kelimpahan 10
b. Indeks keanekaragaman
c. Indeks kesamaan (Elenberg)
d. Indeks perataan (equitability index =
Eveness index) : menggambakan
pemerataan penyebaran individu dari
spesies yang menyusun komunitas

5 Ekoton merupakan zona transisi ekologis yang 10


bersifat sempit, stokastik, dan tidak stabil yang
merupakan campuran dua tipe komunitas homogen
yang berbeda. Perubahan kondisi biotik dan abiotik di
ekoton lahan pertanian-hutan mempengaruhi
komposisi spesies, struktur, dan berbagai proses
ekologis di dalamnya.

Total 50
Total Uraian dan PG 100
Daftar Pustaka
https://www.studocu.com/id/document/universitas-andalas/pengantar-ilmu-pertanian/ekologi-
komunitas/39647371
https://buletinbetungkerihun.wordpress.com/2010/11/11/efek-tepi-edge-effect-dan-
implikasinya-terhadap-konservasi/
https://www.scribd.com/doc/43116523/Asas-Asas-Dan-Konsep-konsep-Mengenai-
Organisasi-Pada-Taraf-Komunitas
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=0CAQQw7A
JahcKEwiwt8nNneD9AhUAAAAAHQAAAAAQAw&url=https%3A%2F%2Fkulon2.u
ndip.ac.id%2Fmod%2Fresource%2Fview.php%3Fid%3D9788&psig=AOvVaw3UUbA-
dyOJc_2WRqih9DHK&ust=1679044733213212

Anda mungkin juga menyukai