1. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Melalui PBL dengan metode diskusi kegiatan diskusi mengamati gambar,membaca artikel dan melihat
video peserta didik dapat menganalisis jenis dan fungsi Lembaga Agama dengan benar.
b. Melalui PBL dengn metode kegiatan diskusi, membaca artikel, pengamatan gambar, dan menonton
video peserta didik dapat membuat laporan dan menyajikan laporan hasil diskusi tentang fungsi dan
Lembaga Agama di Masyarakan dengan terampil.
2. STRATEGI PEMBELAJARAN
1). Pendekatan : open-ended, 2). Model: Problem Based Learning, 3). metode: diskusi dan tanya jawab
PPK : Disiplin, Percaya diri, Tanggung Jawab, Santun
Kegiatan Inti Peserta didik dipersilahkan untuk duduk berkelompok sesuai 40’
Tahap – 1 dengan pemetaan yang telah dilakukan oleh guru ( Kelompok A
Orientasi peserta (Visual), B (Auditori) C (Kinestetik)
Kegiatan/
Deskripsi Kegiatan Waktu
Sintaks
didik pada Creativity Thinking and innovation
masalah a) Guru menyampaikan materi pokok
b) Peserta didik diminta untuk mengamati dan mendengarkan
penjelasan dari guru mengenai materi pembelajaran yang
LITERASI disajikan oleh guru.
c) Peserta didik diberikan kesempatan untuk merespon /
menanyakan hal-hal yang kurang dipahami dari materi tersebut
d) Peserta didik dipersilahkan untuk :
Kelompok A diminta membaca, melihat gambar dan memahami
artikel yang dibagikan guru .
Kelompok B diminta untuk mendengarkan temannya yang
membaca cerita dari artikel dan menonton video yang disajikan
oleh guru
Kelompok C diminta untuk menonton video dan melihat
presentasi yang disajikan oleh guru.
Link video https://youtu.be/BPNUZK1Rhc0
Link Artikel : https://bincangsyariah.com/kalam/empat-alasan-
mengapa-manusia-harus-beragama/
Tahap – 2 Collaboration
Mengorganisasi Masing-masing kelompok berbagi peran/tugasnya untuk memecahkan
peserta didik masalah terkait butir-butir soal dari materi tersebut dengan merumuskan
argumen yang tepat yang disertai data dan fakta untuk mendukung
pernyataannya.
4. PENILAIAN
1. Teknikpenilaian
a. Kompetensi sikap :Jurnal penilaian sikap
b. Kompetensi pengetahuan :Tes lisan dan tulisan
c. Kompetensi keterampilan : Observasi ketika diskusi dan dalam proses belajar dan diberi
penugasan membuat produk untuk mendemonstrasikan pemahaman mereka melalui rekaman
wawancara, gambar gambar dan performance
LAMPIRAN
Lampiran 1.
A. InstrumenPenilaianSikap
Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
No Waktu/Tgl NamaSiswa CatatanPerilaku ButirSikap Tanda Rencana
tangan tindak
siswa lanjut
1
2
3
Dst.
Lampiran 2
B. Instrumen Penilaian Pengetahuan
1. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik : Tes tulis
b. Bentuk instrumen : Daftar pertanyaan
a. Kasih sayang
b. Kendaraan
c. Izin kawin
d. Keturunan
b. Mengatur adaptasi
d. Mendefinisikan adaptasinya
3. Di bawah ini merupakan lembaga sosial terkecil, yaitu...
a. Masyarakat
b. Keluarga
c. Lembaga politik
d. Negara
a. Seluruh sistem norma yang terbentuk atas dasar tujuan dan fungsi tertentu di kehidupan masyarakat
b. Prilaku yang bisa diterima pada situasi tertentu dalam kehidupan masyarakat pada suatu daerah
c. Suatu proses antar individu dengan individu dalam mencapai tujuan dengan menggunakan cara
kekerasan dan ancaman
d. Suatu sikap mental dari seseorang yang disembunyikan dari orang lain terhadap unsur-unsur
kebudayaan pada suatu golongan masyarakat tertentu
5. Lembaga pendidikan merupakan bagian dari lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi
tujuan tertentu, yang dikenal dengan ….
a. Eresvive institutions
b. Enacted institutions
c. Regulative institutions
d. Basic institutions
6. Yang bukan termasuk syarat sistem norma bisa dikategorikan sebagai lembaga sosial adalah ...
d. Norma memiliki sanksi atau hukuman yang mengikat bagi setiap anggota masyarakat
7. Lembaga sosial adalah suatu tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia
yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat. Hal tersebut dikemukakan oleh ….
a. W.G. Summer
c. Bruce C. Cohen
d. Soerjono Soekanto
d. Menjadi pedoman dalam mengadakan sistem pengendalian sosial atau kontrol sosial
10. Berikut ini yang bukan ciri-ciri umum lembaga sosial, yaitu
3 b. Keluarga 1
4 a. Seluruh sistem norma yang terbentuk atas 1
dasar tujuan dan fungsi tertentu di kehidupan
masyarakat
5 b. Enacted institutions 1
6. c. Norma mulai ditinggalkan oleh masyarakat 1
karena sudah ketinggalan jaman
7. b. Mac. Iver dar Page 1
8. c. Menambah jumlah anggota masyarakat pada 1
suatu daerah
9. b. Modal keterampilan praktis untuk hidup 1
10. d. Lembaga sosial memaksa untuk melakukan 1
sesuatu
TEKNIK
NO. KOMPETENSI DASAR MATERI INDIKATOR
PENILAIAN
1 4.3 Menyajikan hasil analisis Lembaga 4.2.2 Membuat laporan Kinerja
tentang konsep interaksi antara Sosial dan menyajikan
manusia dengan ruang sehingga hasil diskusi
menghasilkan berbagai kegiatan kelompok
ekonomi (produksi, distribusi, mengenai fungsi
konsumsi, permintaan, dan Lembaga Agama
penawaran) dan interaksi dalam kehidupan
antarruang untuk di Sekolah
keberlangsungan kehidupan
ekonomi, sosial, dan budaya
Indonesia.
Penghitungannilaiuntukpenilaianketerampilanadalah:
Skor yang diperoleh x 100
Skor tertinggi
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat menganalisis Lembaga Sosial (Lembaga Agama) dengan
benar.
B. Melalui kegiatan diskusi, pengamatan gambar, dan menonton video peserta didik dapat membuat
laporan dan menyajikan laporan hasil diskusi tentang kegiatan Lembaga Sosial (Lembaga Agama)
kehidupan masyarakat dan sekolah dengan terampil.
2. MEDIA PEMBELAJARAN
3. AKTIVITAS KELOMPOK :
A. Aktivitas belanja online mengalami peningkatan tajam selama masa pandemi Covid-19, yang
dipicu Kenapa manusia harus punya Agama bagi kehidupan ?
B. Bagaimana jadinya jika kita tidak mempunyai Agama?
C. Pada sekarang ini ada teman kita yang suka tawuran dengan sekolah lain padahal
Alloh SWT melarang kita untuk berbuat kerusakan, kekerasan dan kejahatan.
Bagaimana pendapat kelompok mu.?
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
Empat Alasan Mengapa Manusia
Harus Beragama
Penulis
Ayu Alfiah Jonas
-
BincangSyariah.Com – Saat ini, menunjukkan citra diri sebagai “manusia beragama” sedang
sangat populer. Pamer diri sebagai orang yang beragama atau religius marak dilakukan di media
sosial terutama oleh para umat Islam perkotaan dengan menonjolkan simbol-simbol keislaman
lewat pakaian, makanan, bahkan selera musik.
Pada dasarnya, manusia memang mempunyai keterbatasan pengetahuan dalam banyak hal.
Manusia terbatas dalam mengetahui baik sesuatu yang tampak maupun yang tak tampak atau
gaib. Manusia juga terbatas dalam memprediksi apa yang akan terjadi pada dirinya dan orang lain,
dan lain sebagainya.
Karena keterbatasan itulah, maka manusia membutuhkan agama untuk membantu dan
memberikan pencerahan spiritual untuk dirinya sendiri. Manusia membutuhkan agama bukan
sekedar untuk kebaikan dirinya di hadapan Tuhan semata, tapi juga agar bisa membantu dirinya
dalam menghadapi bermacam-macam masalah dalam hidup yang kadang-kadang tidak bisa
dipahaminya.
Karena itulah, kita sebagai kaum Muslimin, perlu bersandar dan berpasrah atau tawakal kepada
Allah Swt. melalui agama. Sebab, agama mampu menjadi tempat bagi kita untuk mengadu dan
berkomunikasi dengan Tuhan. Kepasrahan kita kepada Tuhan didasarkan pada suatu ajaran
bahwa manusia hanya bisa berusaha, lalu Tuhan yang menentukan.
Beragama bukan hanya citra diri di media sosial dan simbol-simbol. Agama adalah pijar
kehidupan, menerangi hidup yang penuh kegelapan di mana manusia seringkali tidak mampu
mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi dalam hidupnya. Berikut ini adalah empat fungsi
agama dalam kehidupan yang tercantum dalam buku Pengantar Studi Islam (2001) yang ditulis
oleh Ahmad Miftah Fathoni,
Keteguhan iman akan menimbulkan keyakinan bahwa setiap cobaan yang menimpa dirinya
merupakan ujian dari Allah Swt. yang harus dihadapi dengan kesabaran. Sebab, Allah Swt.
memberikan cobaan kepada hamba-Nya sesuai dengan kemampuannya. Islam juga mengajarkan,
barang siapa yang mampu menghadapi ujian dengan sabar, maka akan ditingkatkan kualitas
kemanusiaannya.
Ketiga, penentram batin.
Jika seseorang tidak percaya akan kebesaran Allah Swt., tak peduli orang itu kaya atau miskin
pasti akan selalu merasa gelisah dalam hidupnya. Orang yang kaya takut kehilangan harta
kekayaannya karena akan habis atau dicuri oleh orang lain. Orang yang miskin selalu merasa
kurang bahkan cenderung tidak mensyukuri hidup.
Hal ini tidak akan berlaku dengan orang yang beriman. Orang kaya yang beriman tidak akan
gelisah memikirkan harta kekayaannya. Sebab, dalam ajaran Islam, harta kekayaan adalah titipan
Allah Swt. yang didalamnya terdapat hak orang-orang miskin dan anak yatim piatu. Bahkan
sewaktu-waktu bisa diambil oleh yang maha berkehendak, maka tidak mungkin menjadi gelisah.
Begitu juga dengan orang yang miskin yang beriman. Batinnya akan selalu tentram sebab setiap
yang terjadi dalam hidupnya adalah ketetapan Allah Swt. dan yang membedakan derajat manusia
di mata Allah Swt. bukan harta di dunia, tapi kualitas keimanan dan ketakwaannya.
Keempat, pengendali moral.
Setiap manusia yang beragama yang beriman akan menjalankan setiap ajaran agamanya. Dalam
ajaran Islam, akhlak sangat diutamakan dan dijunjung tinggi. Pelajaran moral dalam Islam sangat
penting sebab Islam mengajarkan untuk menghormati orang lain tapi sama sekali tidak diperintah
untuk meminta dihormati.
Islam juga mengatur hubungan orang tua dan anak dengan begitu indah dan mengatur semua hal
yang berkaitan dengan moral, mulai dari berpakaian, berperilaku, bertutur kata hubungan
manusia dengan manusia lain yang juga disebut hablum minannas atau hubungan sosial.
Ada nilai kejujuran dalam ajaran agama Islam. Seseorang yang berkata bohong, maka dia akan
disiksa oleh api neraka. Ini hanya contoh kecil peraturan Islam yang berkaitan dengan moral.
Selain itu, masih banyak lagi aturan dalam Islam dan ajaran agama Islam yang berkaitan dengan
tatanan perilaku moral yang baik, tapi tidak bisa semuanya dituliskan di sini.[]