SIKLUS I
C. Proses Pembelajaran
Materi Pokok : Manusia, Tempat, dan Lingkungan
a. Sub-Materi : Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang
b. Model : Model Kooperatif (Cooperative Learning)
c. Metode Pembelajaran : Metode Ceramah, Tanya Jawab, dan Diskusi
d. Media, Alat, dan Sumber Belajar
- Media Belajar : Video Pembelajaran
- Alat : Laptop dan Proyektor
- Sumber Belajar : Buku atau modul pembelajaran, internet, lingkungan sekitar, dan
sumber lain yang relevan.
D. Penilaian
a. Teknik Penilaian Proses : Instrumen penilaian individu dan kelompok
b. Bentuk Penilaian Hasil : Tes tertulis dan aktivitas kelompok
a. Rencana Perbaikan
Sebelum pelaksanaan maka dilakukan perencanaan tindakan yang meliputi tahapan sebagai
berikut :
1. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan perencanaan
berdasarkan skala prioritas sesuai dengan langkah-langkah metode kooperatif pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2. Mempersiapkan tempat, gambar, lembar kerja, serta alat-alat untuk kegiatan belajar
3. Membahas langkah-langkah atau prosedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan metode kooperatif
4. Menyusun instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk penilaian siswa
Mengorganisasikan siswa ke
Guru menginformasikan pengelompokan
Langkah 3 dalam kelompok-kelompok
siswa
belajar
Dari hasil pelaksanaan perbaikan pra siklus menuju siklus I, memberikan pengaruh yang cukup
baik dimana dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa sudah memenuhi standar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah dari penerapan metode kooperatif pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), khususnya pada materi Ruang dan Interaksi Antarruang.
Meskipun begitu, perbaikan dari pembelajaran siklus I tetap diperlukan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa menjadi lebih baik lagi daripada sebelumnya. Adapun data nilai peserta didik pada
siklus I terdapat pada lampiran berikutnya.
Nama :
Kelompok :
Kelas : VII (Tujuh)
Materi : Ruang dan Interaksi Antarruang
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa dapat :
➢ Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab interaksi antarruang dengan tepat
➢ Menjelaskan bentuk-bentuk interaksi antarruang dengan jelas
➢ Menganalisis perubahan interaksi antarruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia
dengan benar
➢ Menyajikan perubahan interaksi antarruang dan dampaknya dalam bentuk presentasi dengan
percaya diri
C. Soal
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1. Jelaskan pengertian ruang dan interaksi antarruang!
2. Sebutkan bentuk-bentuk interaksi antarruang!
3. Sebutkan bentuk perubahan yang terjadi akibat interaksi antarruang bagi kehidupan manusia!
4. Sebutkan dampak positif dan dampak negatif dari terjadinya interaksi antarruang!
5. Mengapa interaksi antarruang bisa menyebabkan perubahan komposisi penduduk?
KUNCI JAWABAN
1. Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian
yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal. Ruang juga merupakan bagian dari
permukaan bumi yang berwujud 3 dimensi, terdiri dari tiga lapisan, darat, laut, dan udara yang
didalamnya berlokasi benda hidup dan benda mati serta gejala-gejala yang satu sama lainnya
berinteraksi.
Interaksi antarruang adalah hubungan timbal balik antara dua ruang atau lebih. Interaksi
antarruang dapat berupa pergerakan orang, barang, informasi dari daerah asal menuju daerah
tujuan.
3. Adapun bentuk perubahan yang terjadi akibat interaksi antarruang bagi kehidupan manusia,
sebagai berikut :
- Perubahan tata guna lahan
- Perubahan sarana prasarana
- Munculnya pusat-pusat pertumbuhan baru
- Perubahan orientasi mata pencaharian
- Perubahan sosial budaya
- Perubahan komposisi penduduk
- Perubahan di bidang perdagangan
4. Adanya interaksi antarruang mengakibatkan beberapa dampak atau pengaruh bagi kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya di permukaan bumi yang diklasifikasikan menjadi 2
macam, diantaranya :
a. Dampak positif
- Terpenuhinya kebutuhan manusia
- Tersedianya tenaga kerja
- Pembauran budaya
- Arus informasi menambah pengetahuan maupun inovasi
b. Dampak negatif
- Berkurangnya lahan hijau
- Pergeseran kebudayaan
- Peningkatan kepadatan penduduk, yang mana mengakibatkan timbulnya pengangguran
dan kriminalitas, serta penurunan kualitas lingkungan
- Ketergantungan terhadap daerah lain
- Arus informasi yang tidak benar
5. Adanya interaksi antarruang dapat menyebabkan perubahan komposisi penduduk, hal ini
dikarenakan interaksi antarruang bisa berbentuk pergerakan manusia atau disebut sebagai
mobilitas penduduk. Perpindahan penduduk dengan latar belakang yang berbeda-beda,
kemudian datang ke suatu wilayah dan menetap inilah yang akan mengakibatkan komposisi
penduduk di suatu wilayah menjadi berubah atau bersifat dinamis.