NASKAH FILM

“KAMPUSKU DARAHKU ”
PEMAIN:

?.→
MALAIKAT MAUT
?.→ YUSNI                             (ARWAH
PENASARAN)
? → ARINDA                            (YANG
DIRASUKI OLEH YUSNI)
? → PAK LUKMAN                  (AYAH ARINDA)
? → BU DIANA                       (IBU
ARINDA)
? → BU NIDA                       (WALI
DOSEN)
? → SHOFI                              (TEMAN
ARINDA)
? → CACA                            (TEMAN
ARINDA)
?→ MARLINA                          (TEMAN
ARINDA)
?→ EVA                               (TEMAN
ARINDA)
?→ ROY                             
(PEMBUNUH)
? →ZULFI                             (LOPER
KORAN)
DI SEBUAH DAERAH, TERDAPAT SATU KAMPUS YANG
ANGKER DAN MISTERIUS. SERING TERJADI PEMBUNUHAN
DI SANA. TIDAK ADA BUKTI DAN PENJELASAN YANG
AKURAT TENTANG KEJADIAN MISTERIUS ITU. PIHAK
KAMPUS HANYA MENGATAKAN BAHWA
MAHASISWA/MAHASISWI MENINGGAL KARENA PENYAKIT
YANG DIDERITANYA. TANPA MENGETAHUI APA YANG
TERJADI, SESEORANG MALAH MASUK KEDALAM LINGKARAN
SETAN YANG TIADA UJUNG. DAN KINI, PROBLEMA ITU
MASIH TERUS BERLANGSUNG. HANYA WAKTU YANG AKAN
MENJELASKAN SEMUANYA.

ADEGAN 1

PAK LUKMAN              :    “NAH, ARINDA

ANAKKU, INI KAMPUS BARUMU. INI BU NIDAA, YANG
AKAN MENJADI WALI DOSENMU”

BU NIDA                     :    “SELAMAT PAGI

PAK, BU. SAYA NIDA”

PAK LUKMAN              :    “SELAMAT PAGI, BU

NIDA. PERKENALKAN, SAYA AYAHNYA ARINDA”

BU DIANA                    :    “IYA, SELAMAT

PAGI, SAYA IBUNYA ARINDA” (SAMBIL MENGIPAS-
NGIPAS)
ARINDA                          :    “SELAMAT
PAGI, BU. SAYA ARINDA”

BU NIDA                     :    (HANYA

TERSENYUM)

BU DIANA                   :    “IBU YAKIN DEH

KAMU PASTI BETAH, KARENA KAMU PASTI BISA MENJADI
TERBAIK DI SETIAP SEMESTERNYA DENGAN GAMPANG DI
KAMPUS YANG KAYAK GINI” (MELIHAT SEKELILING
DENGAN WAJAH KURANG MENGENAKKAN, SAMBIL
MENGIPASI DIRINYA)

ARINDA                          :    “IYA MA,

PA.”

BU DIANA                     :    “INGET, JANGAN

KESERINGAN NONGKRONG! BELAJAR YANG BENER YA!”
(SAMBIL MENGUSAP KEPALA ARINDA)

PAK LUKMAN               :    “YASUDAH, KAMU

SEGERA MASUK KE KELAS SANA. BU NIDA AKAN
MENGANTAR KAMU KE KELAS”

BU NIDA                      :    “YA, MARI”

ARINDA                          :    “IYA,

ARINDA PAMIT DULU”
(ARINDA PERGI DENGAN BU NIDA, SEMENTARA PAK
LUKMANN PULANG DENGAN BU DIANA)
ADEGAN 2

(BU NIDAA MASUK KE KELAS BERSAMA ARINDA)

BU NIDA                     :    “ANAK-ANAK,

HARI INI KITA KEDATANGAN TEMAN BARU. SILAHKAN
PERKENALKAN NAMAMU” (SAMBIL MENENGOK KE ARAH
ARINDA)

ARINDA                          :    “HA.. HA..

HALO NAMA SAYA ARINDA” (BERBICARA SAMBIL
TERBATA-BATA)

BU NIDAA                     :    “BAIK, CUKUP

UNTUK SEKARANG. NANTI KALIAN BERKENALANNYA
DIWAKTU ISTIRAHAT AJA YAA. ARINDA, SILAHKAN
DUDUK DI BANGKU YANG KOSONG”

ARINDA                          :    “IYA, BU”

(MENUJU MEJA SEBELAH EVA)

BU NIDA                     :    “SEKARANG MARI

KITA LANJUTKAN PERKULIAHANNYA. SILAHKAN
KUMPULKAN TUGAS REPORTASE MINGGU KEMARIN”
MAHASISWA-MAHASISWA               :    “IYA BU”
(SAMBIL MEMBUKA TAS)

(SETELAH BEBERAPA LAMA, JAM PERKULIAHAN HABIS)

BU NIDA                     :    “PERKULIAHAN

HARI INI DICUKUPKAN SEKIAN” (KEMUDIAN PERGI
MENINGGALKAN KELAS)

MARLINA                      :    “KANTIN

YUK GENGS” (MENOLEH KE ARAH CACA DAN EVA)

CACA                            :    “AYO LIN!

SEKALIAN LIVE IG YUK AH!”

EVA                             :    “IYA, AYO”

(SAMBIL MEMBAWA BUKU. SAAT MELEWATI ARINDAA, IA
MENATAPNYA DENGAN TATAPAN DINGIN)

(KETIKA ARINDA SEDANG MELAMUN, TIBA-TIBA

SESEORANG MENDEKAT, DAN…..)

SHOFI                           :    “HAI, ANAK

BARU! GUE SHOFI” (SAMBIL MENGULURKAN TANGAN)
ARINDA                          :    “HA…
HALO..SAYA ARINDA” (EKSPRESI KAGET, DAN MENJABAT
TANGAN SHOFI)

SHOFI                           :    “KENAPA LO

PINDAH KE SINI?”

ARINDA                          :    “DISURUH

KULIAH KE SINI”

SHOFI                           :    “OH, GITU.

SEMOGA LO BETAH TINGGAL DI KAMPUS ANGKER INI.
HATI-HATI YAA DI SINI. KARENA BISA AJA, ORANG
YANG LO TEMUI ITU BUKAN MANUSIA” (SAMBIL
TERSENYUM JAHAT)

ARINDA                          :   
(MENYERINGAI, KEMUDIAN MENGANGGUKKAN KEPALANYA)

SHOFI                           :    “YAUDAH,

KITA KE KANTIN AJA YUK, GABUNG SAMA TEMEN GUE
YANG LAIN. ENTAR GUE KENALIN” (SAMBIL TERSENYUM)

ARINDAA                          :    “IYA”

(KEMUDIAN MEREKA PERGI)

ADEGAN 3
(BERLATAR DI KANTIN. MARLINA, CACA, DAN EVA
SEDANG MAKAN. DATANGLAH SHOFI & ARINDA)

MARLINA                           :   
“HAI GENGS, KENALIN NIH INI ANAK BARU DI KELAS
KITA, ARINDA”

ARINDA                          :    “HALO,

SA..SAYA ARINDA”

EVA                             :    “AKU EVA”

(DENGAN NADA DINGIN)

MARLINA                          :    “HAI, ANAK

BARU. GUE MARLINA SI ANAK CANTIK DARI KARANG
RESIK” (BICARA SAMBIL MULUTNYA DIPENUHI MAKANAN)

SHOFI                           :    “AYO SINI

DUDUK DULU, RINL!” (ARINDA DUDUK, DAN SHOFI
MULAI MAKAN MAKANAN YANG DIBAWANYA)

CACA                            :    “OH, LO

ARINDA. SINI, GUE KENALIN KE FOLLOWERS GUE DULU.
(SAMBIL LIVE IG) HAI GUYS, JADI GUE PUNYA TEMEN
BARU, BARU PINDAH MAKSUDNYA, HEHE. ANAK BARU
NIH, DARI…. DARI MANA SIH LO?”
ARINDA                          :    “BANDUNG”
(NADA DINGIN)

CACA                            :    “OH, DARI

BANDUNH KATANYA. UDAH DULU YA GUYS KENALANNYA.
GUE MAU MAKAN DULU NIH. BYEE BYEE…” (MEMATIKAN
HP)

(SELAGI MEREKA NGE-LIVE DI IG, SESEORANG DENGAN

PAKAIAN MISTERIUS LEWAT DAN MENYIMPAN SURAT DI
MEJA MAKAN MEREKA)

EVA                             :    “INI KERTAS

APA? SEPERTI SURAT CINTA. PUNYA KAMU BUKAN,
LIN?”

MARLINA                     :    “BUKAN, TAPI

SIAPA TAHU ITU SURAT CINTA BUAT GUE. SINI COBA
GUE LIHAT DULU (MENGAMBIL SURAT YANG DIPEGANG
EVA). SHOFI ? OFI, INI KAYAKNYA SURAT BUAT LO
DEH” (SAMBIL MEMBERIKAN SURAT TERSEBUT)

SHODI                           :    “MANA? SINI

GUE BACA DULU. TEMUI AKU DI RUANG PRODUKSI SORE
NANTI, SENDIRI. HMM, DARI SIAPA YAA?”

MARLINA                          :    “DARI

KAKAK TINGKAT MUNGKIN, COBA DEH LO TEMUIN AJA
DULU, SIAPA TAHU GANTENG, HEHEHE”
SHOFI                           :    “YAUDAH
DEH” (SAMBIL MENGANGKAT BAHUNYA)

(KEMUDIAN MEREKA PERGI MENUJU KELAS)

ADEGAN 4

KINI, SHOFI BERDIRI DI DEPAN SEBUAH PINTU TUA

YANG AKAN MENGUBAH NASIBNYA. TERLINTAS DI
FIKIRANNYA, APAKAH IA HARUS MASUK KE DALAM
BAYANG-BAYANG ILUSI DI TENGAH TEMARAMNYA
SUASANA, ATAU KEMBALI MENUJU CAHAYA.

(PINTU BERDECIT DAN MENGGEMA KETIKA SHOFI

MEMBUKA PINTU)

SHOFI                           :   
“HALO..HALOOO, APA ADA ORANG DI SINI?” (SAMBIL
MELIHAT SEKELILING. TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA
LANGKAH KAKI YANG BERAT MENDEKAT)

SHOFI                           :    “SI.. SIAPA

DI SANA?”
ROY                            :    “LAMA TIDAK
BERJUMPA, SHOFI” (MUNCUL SECARA MISTERIUS DENGAN
SERINGAI DI WAJAHNYA)

SHOFI                           :    “RO… ROY?

LO ROY KAN?”

ROY                            :    “YA, AKU

ROY”

SHOFI                           :    “ADA PERLU

APA LO KE SINI? LO KAN GAK KAMPUS DI SINI”

ROY                            :    “AKU DATANG

UNTUK MENEMUIMU, SHOFI, SI GADIS CANTIK YANG
SELALU AKU KAGUMI” (BICARA DI DRAMATISIR)

SHOFI                           :    “JADI, LO

YANG NGIRIM SURAT ITU? APA MAU LO?” (MELOTOT)

ROY                            :    “YA, ITU

AKU. AKU HANYA INGIN BERBINCANG-BINCANG
DENGANMU. AYO KITA BICARA DI TAMAN!

SHOFI                           :    “OH, TUNGGU

SEBENTAR. TALI SEPATUKU LEPAS!” (MEMBALIK BADAN,
LALU MENGIKAT TALI SEPATUNYA)
(SELAGI SHOFI MENGIKAT TALI SEPATUNYA, ROY
MENGELUARKAN PISAU SAMBIL MENYERINGAI. LALU, IA
MENUSUK PUNGGUNG SHOFI. SHOFI TEWAS DI TEMPAT)

ROY                            :    “HAHAHA..

AKHIRNYA DIA MATI DI TANGANKU. AKU BAHAGIA!
HAHAHA!

ADEGAN 5

ESOK HARINYA, SAAT CACA HENDAK MENGAJAK MARLINA

KE KAMPUS. PADA SAAT YANG SAMA, DATANGLAH
SESEORANG…

ZULFI                           :   
“KORAN..KORAN.. BERITA TERBARU.. HOT NEWS..
KORAN..KORAN..” (MELEMPAR KORAN KE ARAH CACA)

CACA  & MARLINA             :    “AWWW..”

(MENGUSAP KEPALANYA, KEMUDIAN MENGAMBIL KORAN
ITU)

MARLINA                          :    “WOI MAS!

KALO NGELEMPAR KORAN TUH HATI-HATI!” (BERTERIAK)

ZULFI                           :    “MAAF,

MBAK. NGGAK SENGAJA” (BERTERIAK LEBIH KERAS,
LALU PERGI)

CACA                            :    “EH..EH..

INI KAN KAYAK..” (MENATAP MARLINA)
CACA & MARLINA             :    “SHOFI!!!”
(BERBICARA BERSAMAAN)

CACA                            :   
“OMG!!! SHOFI DIBUNUH? TAPI KENAPA?”

MARLINA                          :    “AYO

CEPETAN KE KAMPUS. INI HOT NEWS, CA! HARUS
DISEBARIN!”

CACA                            :   
“BENTAR, UPLOAD IG DULU NAY!” (CEKREK)

(MEREKA BERGEGAS MENUJU KAMPUS)

ADEGAN 6

(LATAR BERUBAH MENJADI KELAS, TERDENGAR SUARA

BEL MASUK. SUASANA KELAS GADUH, MARLINA DAN CACA
SIBUK MENCERITAKAN BERITA ITU KE SEMUA MAHASISWA
DI KELAS, SAMBIL MENUNJUKKAN KORAN)

BERITA PEMBUNUHAN SHOFI SUDAH TERSEBAR LUAS,

ORANG-ORANG MEMBICARAKANNYA. NAMUN, TAK ADA
SEORANGPUN YANG MENGETAHUI KEBENARANNYA.

BU NIDA                     :    “SELAMAT PAGI

ANAK-ANAK”

MAHASISWA                          :    “PAGI,

BUU”
BU NIDA                     :    “SEBELUM
MEMULAI PERKULIAHAN, IBU ADA BERITA DUKA UNTUK
KALIAN. TEMAN KITA, SHOFI, TELAH MENINGGAL
DUNIA. IBU BERHARAP, SEMOGA KEJADIAN SEPERTI INI
TIDAK TERULANG KEMBALI. MAKA DARI ITU, KALIAN
HARUS SELALU BERHATI-HATI YAA”

MAHASISWA                          :    “IYA,

BUU”

BU NIDA                     :    “BAIK, KITA

LANJUTKAN PERKULIAHANNYA. KITA AKAN MEMBAHAS
TENTANG JURNALISTIK”

EVA                             :    “BERARTI

GOSIP YANG SUDAH TERSEBAR ITU BENAR ADANYA”
(BERBICARA KEPADA ARINDA)

ARINDA                          :    “IYA, SUDAH

PASTI DIA PELAKUNYA” (MELIHAT DENGAN TATAPAN
KOSONG)

EVA                             :    “DIA? DIA

SIAPA MAKSUDMU?”

ARINDA                          :    “NANTI KAMU

AKAN MENGETAHUINYA” (MENYERINGAI)

ADEGAN 7

TIGA MINGGU BERLALU, KABAR TERSEBUT SUDAH TAK

BERLAKU. PADA AKHIRNYA, KABUT HITAM YANG KELAM,
PERLAHAN MULAI MENGHILANG. TETAPI, AKAN SELALU
ADA SESEORANG YANG TETAP BERADA DALAM
FATAMORGANA KABUT ILUSI.
CACA                            :    “EH, GENGS,
ADA CHALLENGE BARU NIH DI IG”

ARINDA & EVA               :    “APA?”

MARLINA                          :    “OH,

CHALLENGE YANG SEBERAPA HOROR KAMPUS LO, BUKAN?”

CACA                            :    “IYA, KITA

BIKIN YUK! NANTI MALAM, GIMANA?”

ARINDA                          :    “JANGAN

MACAM-MACAM! KALIAN TIDAK TAHU APA YANG AKAN
KALIAN HADAPI. BISA SAJA ITU MEMBUAT KALIAN
TERBUNUH!”

EVA                             :    “KENAPA

KAMU SANGAT MELARANG MEREKA? MENURUT BUKU YANG
AKU BACA, KEGIATAN SEPERTI ITU BAGUS, DAN AKAN
MEMACU ADRENALIN KITA UNTUK LEBIH BERANI”

CACA                            :    “KENAPA

SIH, LO KAYAK GITU? PENAKUT BANGET.. POKOKNYA
GUE MAU IKUTAN CHALLENGE ITU, BIAR TENAR DONGS!”

MARLINA                          :    “IYA, LO

PENAKUT BANGET SIH… POKOKNYA GUE MAU IKUT SAMA
CACA, BIAR IKUTAN TENAR JUGA AH”

EVA                             :    “AKU JUGA

AKAN IKUT”

ARINDA                          :    “TERSERAH

KALIAN MAU PERCAYA ATAU TIDAK, SAYA SUDAH
MEMPERINGATKAN. JIKA KALIAN TETAP BERSIKERAS,
SAYA AKAN IKUT UNTUK MELINDUNGI KALIAN”

CACA                            :    “YASUDAH,

POKOKNYA NANTI MALEM JAM 11 KITA KUMPUL DI
KAMPUS”

SEMUA                         :    “OKE/BAIK”

ADEGAN 8

MALAM SEMAKIN SUNYI, AWAN HITAM MENYELIMUTI

BUMI, EMPAT ORANG SAHABAT MEMULAI
PETUALANGANNYA, TANPA TAHU APA YANG AKAN MENIMPA
MEREKA.

EVA                             :    “KITA MULAI

DARI MANA?”

CACA                           :    “YAUDAH,

JALAN DULU AJA. SIAPIN KAMERANYA!”

MARLINA                          :    “SIAP,

BOS”

CACA                            :    “HAI GUYS,

KITA TERIMA TANTANGAN KALIAN BUAT
IKUTAN CHALLENGE SEBERAPA HOROR KAMPUS LO.
SEKARANG GUE LAGI DI KAMPUS NIH, STAY TERUS YAA”
(MEREKA MULAI BERJALAN SAMBIL MEREKAM)

EVA                             :    “EH,

SEPERTINYA RUANG PRODUKSI KAMPUS CUKUP
MENYERAMKAN. JADI, AYO PERGI KE SANA DULU”
MARLINA                          :    “OH, IYA.
KAYAKNYA KITA HARUS KE SANA DULU DEH, CA”

CACA                            :   
“BRANGKAT..”

(TAK LAMA, TERDENGAR SUARA TERIAKKAN DARI ARAH

RUANG PRODUKSI)

BU NIDA                     :   
“AAAAAAAAAAA!!!!”

ARINDA                          :    “ITU PASTI

DIA. AKAN KU BUNUH DIA SEKARANG JUGA!” (BERGUMAM
DENGAN TATAPAN KOSONG, LALU LANGSUNG MASUK KE
RUANG PRODUKSI)

ADEGAN 9

(EVA, MARLINA DAN CACA KEBINGUNGAN DENGAN

PERKATAAN ARINDA. TAPI MEREKA MENGIKUTI ARINDA
MASUK KE DALAM RUANG PRODUKSI. SEMENTARA ITU, DI
DALAM RUANG PRODUKSI….)

ERZA                            :    “KARENA

KAMU TELAH TAHU KEBENARAN TENTANG SHOFI, AKU
AKAN MEMBUNUHMU DI SINI!”

BU NIDA                     :    “TOLONG, AMPUNI

SAYA. SAYA TAK TAHU APA-APA. TOLOOOONG!!!”

(ERZA MENGELUARKAN PISAU, SAAT DIA HAMPIR

MENANCAPKAN PISAUNYA, ARINDA DKK DATANG)
ARINDA                          :    “BERHENTI
DI SANA, PEMBUNUH!” (SAMBIL MENUNJUK KE ARAH
ERZA)

ERZA                            :    “SIAPA

KAMU? INI BUKAN URUSANMU!” (MENOLEH KE ARAH
ARINDA DENGAN WAJAH KEBINGUNGAN)

ARINDA                          :    “YA, KAU

BERURUSAN DENGANKU! KAU TELAH MEMBUNUHKU!”

ERZA                            :    “HA..ITU

KONYOL! AKU TAK INGAT PERNAH BERTEMU DENGANMU!”
(BERJALAN PERLAHAN MENGHAMPIRI ARINDA, SAMBIL
MEMBAWA PISAU)

MARLINA & CACA             :    “BU NIDA?”

(DENGAN WAJAH KAGET)

EVA                             :    “ARINDA,

HENTIKAN! JANGAN GEGABAH! AYO KITA PERGI DARI
SINI!” (MEMEGANG TANGAN ARINDA)

(SEMENTARA ARINDA DENGAN ERZA BERDEBAT, BU NIDA

DIHAMPIRI OLEH MARLINA DAN CACA)

ARINDA                          :    “PERGI

KALIAN! INI BUKAN URUSAN KALIAN! INI ADALAH
WAKTU PEMBALASAN DENDAMKU!” (SAMBIL MENOLEH KE
ARAH TEMAN-TEMANNYA, DAN MENEPIS TANGAN EVA)

(EVA, MARLINA, CACA, DAN BU NIDA PERGI. MEREKA

BERJALAN DENGAN SEMPOYONGAN, KARENA KAKI BU NIDA
TERLUKA)
ADEGAN 10

ERZA                            :    “SIAPA KAMU

SEBENARNYA? AKU TAK MENGENALMU!”

ARINDA                          :    “AKU ADALAH

YUSNI, WANITA YANG DULU KAMU BUNUH” (SUARA
YUSNI)

ERZA                            :    “WI..YUSNI?

TA.. TAPI, SEINGATKU WAJAHMU BUKAN SEPERTI INI!”

ARINDA                          :    “DIAM,

PEMBUNUH! AKU MERASUKI ARINDA AGAR DAPAT
MEMBUNUHMU!” (SUARA YUSNI)

(ARINDA MENGAMBIL PISAU ERZA, KEMUDIAN IA

MENYERANGNYA. ERZA TERTUSUK, DAN MATI DI TEMPAT)

ARINDA                          :    “HAHAHA!

AKHIRNYA AKU DAPAT MEMBUNUHNYA! AKHIRNYA,
DENDAMKU SUDAH TERBALASKAN!” (ARINDA MENYERINGAI
KE ARAH PENONTON, LALU MENJATUHKAN PISAU,
KEMUDIAN BERJALAN PERLAHAN KE ARAH DEPAN DAN
LANGSUNG TERGELETAK PINGSAN)

ADEGAN 11

(ARWAH YUSNI MUNCUL BERSAMA MALAIKAT MAUT)

YUSNI                           :    (MENANGIS

TERSEDU-SEDU)

MALAIKAT MAUT             :    “APAKAH

KEINGINANMU SUDAH TERPENUHI, YUSNI?”
YUSNI                           :    “YA,
MALAIKAT.. AKU MERASA LEGA SEKARANG. DENDAMKU
SUDAH TERBALASKAN. ERZA SEKARANG SUDAH
MATI, SAMA DENGANKU.” (MENYERINGAI)

MALAIKAT MAUT             :    “MEMANGNYA KENAPA

KAMU SANGAT INGIN MEMBUNUHNYA?”

YUSNI                           :    “KARENA DIA

YANG TELAH MEMBUNUHKU! DIA MEMBUATKU MERASUKI
TUBUH ARINDA HANYA UNTUK MEMBALASKAN DENDAM
PADANYA! MAAFKAN AKU, ADIKKU ARINDA..” (NADA
SEDIH)

MALAIKAT MAUT             :    “TERNYATA ITULAH

ALASANMU.. CKCKCK” (SAMBIL MENGGELENG–GELENGKAN
KEPALANYA)

YUSNI                           :    “SETELAH

SEMUA INI, AKHIRNYA AKU BISA NAIK KE SURGA
DENGAN TENANG. MARI MALAIKAT, KITA PERGI DARI
DUNIA YANG PENUH DENGAN KEBUSUKKAN INI!”

MALAIKAT MAUT            :    “MARI” (SAMBIL

MENGGANDENG TANGAN YUSNI, KEMUDIAN PERGI)

~TAMAT~