b. Piramida Energi
Seperti namanya, piramida ini menjadi sebuah gambaran tentang
berkurangnya energi saat perpindahan energi makanan di trofik yang
terdapat pada ekosistem tersebut. Semakin tinggi tingakatan trofik dalam
piramida ini maka semakin efisien penggunaan energinya. Akan tetapi dalam
hal melepaskan panas saat terjadi transfer energi, semakin tinggi tingkatan
trofiknya maka energi yang dilepas semakin panas. Pelepasan panas ini
ternyata dipengaruhi pula oleh respirasi. Berdasarkan gambaran dari
piramida energi, dapat kita ketahui bahwa semakin tinggi tingkatan trofik
maka semakin tinggi pula respirasi yang dilakukan. Hal tersebut akan
mempengaruhi produktivitas dari makhluk hidup yang menduduki trofik
tersebut. Semakin ke atas, maka semakin menurun produktivitas yang
dihasilkan. Dari sini pula kita bisa mengetahui bahwa tanaman hijau yang
menduduki bagian paling bawah dari piramida memiliki produktivitas jauh
lebih baik dibandingkan makhluk hidup lainnya.
Gambar 2. Piramida Energi
c. Piramida Jumlah
Jenis piramida Ekologi berikutnya adalah piramida jumlah. Sebagaimana
namanya, sudah pasti piramida ini memberikan gambaran jumlah spesies
dalam setiap trofik tersebut. Umumnya semakin ke atas maka jumlahnya
semakin berkurang sehingga bentuk piramidanya semakin mengerucut.
Kondisi ini harus terus dijaga agar keseimbangan ekosistem tetap baik. Jika
jumlah produsen yang berada di bagian bawah piramida berkurang,
sementara konsumen di atasnya tetap atau bahkan bertambah, hal tersebut
akan menyebabkan banyak terjadi kepunahan. Para konsumen tersebut bisa
saja saling berebut makanan dan yang tidak bisa bertahan akan tersisih
dengan sendirinya.