PerMen ATR-KaBPN No. 1 THN 2023 - Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik Pertanahan Dan Ruang

MENTER!
AGRARIA DAN TATA RU ANG/

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PERATURAN MENTER! AGRARIA DAN TATA RUANG/

REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 2023
TENTANG
PENYELENGGARAAN INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK
PERTANAHAN DAN RUANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! AGRARIA DAN TATA RUANG/

KEPALA SADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang a. bahwa untuk mendorong penyelenggaraan informasi

geospasial tematik demi terwujudnya tujuan strategis
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional, diperlukan pengelolaan sistem informasi
pelayanan informasi geospasial tematik pertanahan dan
ruang dalam satu referensi geospasial yang melingkupi
standar, basis data, dan sistem informasi;
b. bahwa untuk menjamin terwujudnya pengelolaan sistem
informasi dalam layanan informasi geospasial tematik
pertanahan dan ruang multiguna yang didukung oleh
informasi geospasial yang benar, tepat, aman,
terintegrasi, mudah diakses atau dibagipakaikan secara
umum serta dapat dipertanggungjawabkan secara
berkelanjutan, diperlukan pedoman mengenai
penyelenggaraan informasi geospasial tematik
pertanahan dan ruang;
c. bahwa Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Sadan
Pertanahan Nasional merupakan penanggung jawab
informasi geospasial tematik pertanahan dan ruang
dalam kebijakan satu peta, penyelenggara data dalam
satu data Indonesia, dan salah satu simpul jaringan
dalam jaringan informasi geospasial nasional;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Sadan Pertanahan Nasional tentang
Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik
Pertanahan dan Ruang;
Mengingat 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tent�g
Kementerian Negara (Lembaran Negara Repubhk
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
-2-
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi

Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5214);
4. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Jaringan Informasi Geospasial Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 78);
Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada
Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 28) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 23
Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala
1:50.000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 92);
6. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu
Data Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 112);
Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 83);
Sadan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 84);
9. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita
10. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Serita
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTER! AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA
BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG
PENYELENGGARAAN INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK
PERTANAHAN DAN RUANG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal l
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah
data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran,
dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan
manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas
permukaan bumi.
-3-
2. Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG

adalah Data Geospasial yang sudah diolah sehingga
dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam
perumusan kebijakan, pengambilan keputusan,
dan/ atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan ruang kebumian.
3. Informasi Geospasial Dasar yang selanjutnya disingkat
IGD adalah IG yang berisi tentang objek yang dapat
dilihat secara langsung atau diukur dari kenampakan
fisik di muka bumi dan yang tidak berubah dalam waktu
yang relatif lama.
4. Informasi Geospasial Tematik yang selanjutnya disingkat
IGT adalah IG yang menggambarkan satu atau lebih
tema tertentu yang dibuat mengacu pada IGD.
5. Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang
yang selanjutnya disebut IGT Pertanahan dan Ruang
adalah IG yang menggambarkan satu atau lebih tema
pertanahan dan ruang yang dibuat mengacu pada IGD.
6. Sistem Informasi Geografis yang selanjutnya disingkat
SIG adalah suatu sistem komputerisasi, baik perangkat
lunak maupun perangkat keras yang digunakan untuk
melakukan akuisisi, verifikasi data, kompilasi data,
penyimpanan data, perubahan dan pembaruan data,
manajemen data, pertukaran data, manipulasi data,
serta analisa data mengenai kondisi bumi dalam sudut
pandang keruangan (geografis) yang digunakan untuk
mendukung pengambilan keputusan spasial.
7. Jaringan Informasi Geospasial yang selanjutnya
disingkat JIG adalah suatu sistem penyelenggaraan
pengelolaan IG secara bersama, tertib, terukur,
terintegrasi, dan berkesinambungan serta berdayaguna.
8. Basis Data adalah suatu sistem digital yang digunakan
sebagai sarana penyimpanan data spasial yang
terstruktur dalam bentuk struktur dan format baku
untuk memudahkan kegiatan pencarian, pengelolaan,
dan penggunaan IGT Pertanahan dan Ruang.
9. Unit Produksi Informasi Geospasial Tematik Pertanahan
dan Ruang yang selanjutnya disebut Unit Produksi
adalah unit kerja yang melaksanakan kegiatan produksi
IGT Pertanahan dan Ruang dengan DG dan IG yang
dibantu oleh unit kerja terkait.
10. Unit Pengelola Informasi Geospasial Tematik Pertanahan
dan Ruang yang selanjutnya disebut Unit Pengelola
adalah unit kerja yang melakukan kegiatan pengelolaan
dan layanan IGT Pertanahan dan Ruang berdasarkan
basil kerja Unit Produksi untuk menjadi suatu IGT
multiguna.
11. Unit Penyebarluasan Informasi Geospasial Tematik
Pertanahan dan Ruang yang selanjutnya disebut Unit
Penyebarluasan adalah unit kerja yang melaksanakan
kegiatan penyebarluasan IGT Pertanahan dan Ruang
yang dikelola oleh Unit Pengelola.
12. Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam
dan/ atau buatan manusia, yang berada di bawah, pada,
-4-
atau di atas permukaan bumi yang digambarkan pada

suatu bidang datar dengan proyeksi dan skala tertentu.
13. Metadata adalah ringkasan terstruktur dari informasi
yang terkait dengan data, untuk mempermudah dan
mempercepat kegiatan pengolahan dan pencarian data.
14. Berita Acara adalah dokumen hasil pelaksanaan kegiatan
kompilasi, integrasi, atau sinkronisasi data IGT
Pertanahan dan Ruang.
15. Pemegang Hak Akses adalah pemangku kepentingan
yang diberikan akses untuk memperoleh IGT Pertanahan
dan Ruang sesuai dengan klasifikasi kewenangannya.
16. Interoperabilitas Data adalah kemampuan sistem
elektronik dengan karakteristik yang berbeda untuk
berbagi pakai data dan informasi secara terintegrasi
dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis
elektronik.
17. Simpul Jaringan IGT Pertanahan dan Ruang yang
selanjutnya disebut Simpul Jaringan adalah
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional sebagai penanggung jawab dalam
penyelenggaraan pengumpulan, pemeliharaan,
pemuthakhiran, pertukaran, dan penyebarluasan IGT
18. Rencana Aksi Percepatan adalah dokumen yang memuat
target, sasaran, dan strategi percepatan penyelenggaraan
IGT Pertanahan dan Ruang.
19. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional yang selanjutnya disebut Menteri
adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata
ruang.
20. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional yang selanjutnya disebut Kementerian adalah
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata
ruang.
21. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional yang
selanjutnya disebut Kantor Wilayah adalah instansi
vertikal Kementerian di provinsi.
22. Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal pada
lingkungan Kementerian di wilayah kabupaten atau kota.
BAB II
TEMA IGT PERTANAHAN DAN RUANG
Pasal 2
(1) Terna IGT Pertanahan dan Ruang terdiri atas:
a. pertanahan; dan
b. ruang.
(2) Terna pertanahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a merupakan tema yang berkaitan paling sedikit
dengan kegiatan:
a. penetapan hak;
b. pendaftaran tanah;
c. redistribusi tanah;
-5-
d. pemberdayaan masyarakat;
e. penatagunaan dan pemanfaatan tanah sesuai
rencana tata ruang;
f. pengadaan tanah;
g. pengembangan tanah;
h. konsolidasi tanah;
1. penilaian tanah;
J. pengendalian dan penertiban atas penguasaan atau
pemilikan tanah; dan
k. penanganan atau pencegahan sengketa dan konflik
pertanahan.
(3) Terna ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b merupakan tema yang berkaitan paling sedikit dengan
kegiatan:
a. perencanaan tata ruang;
b. pemanfaatan ruang; dan
c. pengendalian pemanfaatan ruang.
(4) Terna IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
BAB III
UNIT DAN TAHAPAN PENYELENGGARAAN INFORMASI
GEOSPASIAL TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG
Bagian Kesatu
Umum
Pasal3
(1) Penyelenggaraan IGT Pertanahan dan Ruang meliputi
kegiatan:
a. pengumpulan;
b. pengolahan;
c. penyimpanan dan pengamanan;
d. penyebarluasan; dan
e. penggunaan.
(2) Penyelenggaraan IGT Pertanahan dan Ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
melalui tahapan:
a. produksi IGT;
b. pengelolaan IGT; dan
c. penyebarluasan IGT.
(3) Tahapan produksi IGT Pertanahan dan Ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan
melalui kegiatan pengumpulan dan pengolahan.
(4) Tahapan pengelolaan IGT Pertanahan dan Ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan
melalui kegiatan penyimpanan dan pengamanan.
(5) Tahapan penyebarluasan IGT Pertanahan dan Ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dilakukan
melalui kegiatan penyebarluasan dan penggunaan.
(6) Skema alur kerja penyelenggaraan IGT Pertanahan dan
Ruang tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
-6-
Bagian Kedua
Unit dan Tahapan Produksi Informasi Geospasial Tematik
Pertanahan dan Ruang
Paragraf 1
Unit Produksi Informasi Geospasial Tematik
Pasal 4
Unit Produksi meliputi:
a. unit kerja pusat yang mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan
pemberian bimbingan teknis dan superv1s1, serta
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang survei dan
pemetaan tematik pertanahan dan ruang berbasis bidang
dan kawasan;
b. bidang di Kantor Wilayah yang mempunyai tugas dan
fungsi dalam pelaksanaan survei dan pemetaan tematik
pertanahan dan ruang berbasis bidang dan kawasan;
dan
c. seksi di Kantor Pertanahan yang mempunyai tugas dan
fungsi dalam pelaksanaan survei dan pemetaan tematik
pertanahan dan ruang berbasis bidang dan kawasan.
Pasal 5
Dalam melaksanakan produksi IGT Pertanahan dan Ruang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a, Unit
Produksi mendapat dukungan data dan informasi dari:
a. seluruh direktorat jenderal di lingkungan Kementerian;
b. Kantor Wilayah; dan
c. Kantor Pertanahan.
Pasal 6
(1) Unit Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
memiliki tugas:
a. melakukan produksi IGT Pertanahan dan Ruang
yang disusun dalam bentuk digital dan/ atau analog
sesuai kewenangannya melalui survei lapangan
dan/atau pengumpulan data sekunder dari lintas
sektor serta bahan lainnya;
b. melakukan pengolahan IGT Pertanahan dan Ruang
yang dibuat mengacu pada IGD dan sesuai dengan
standar yang berlaku;
c. menyajikan hasil pengolahan IGT Pertanahan dan
Ruang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. melakukan kendali mutu untuk pelaksanaan
kontrol kualitas terhadap proses dan hasil setiap
kegiatan yang dilaksanakan;
e. melakukan pemutakhiran IGT Pertanahan dan
Ruang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. menyediakan dan menjamin IGT Pertanahan dan
Ruang yang terverifikasi dan tervalidasi; dan
-7-
g. menyusun laporan kegiatan produksi IGT

Pertanahan dan Ruang secara berkala.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Unit Produksi berwenang:
a. menyediakan pelaksana kegiatan yang berasal dari
aparatur sipil negara, surveyor berlisensi, tenaga
ahli, dan tenaga pelaksana lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan
pengumpulan dan pengelolaan data IGT Pertanahan
dan Ruang pendukung pelaksanaan kegiatan
berbasis elektronik dengan pemanfaatan teknologi
informasi;
c. menyusun rencana pembiayaan sesuai dengan
sumber pembiayaan yang tersedia; dan
d. mengatur bentuk kerja sama dengan pemangku
kepentingan dalam rangka penyediaan data dan
informasi.
Paragraf 2
Tahapan Produksi Informasi Geospasial Tematik
Pasal 7
(1) Unit Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
melakukan produksi IGT Pertanahan dan Ruang melalui:
a. persiapan penyusunan;
b. pengumpulan DG dan IG;
c. pengolahan DG dan IG;
d. analisis DG dan IG; dan
e. penyerahan DG dan IG.
(2) Persiapan penyusunan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a merupakan upaya untuk mempersiapkan hal
yang bersifat teknis dan nonteknis untuk mendukung
proses pengumpulan IGT Pertanahan dan Ruang.
(3) Pengumpulan DG dan IG sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b merupakan proses atau cara untuk
mendapatkan DG dan IGT Pertanahan dan Ruang yang
dilakukan dengan menggunakan metode dan instrumen
pengumpulan IGT Pertanahan dan Ruang.
(4) Pengolahan DG dan IG sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c merupakan proses atau cara mengolah DG
dan IG menjadi IGT Pertanahan dan Ruang sesuai
standar kendali mutu IGT Pertanahan dan Ruang.
(5) Analisis DG dan IG sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d merupakan proses atau cara pencarian intisari
informasi, kecenderungan, dan pola-pola tertentu dalam
satu IGT Pertanahan dan Ruang atau lebih.
(6) Penyerahan DG dan IG sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf e merupakan proses atau cara
menyerahkan IGT Pertanahan dan Ruang kepada Unit
Pengelola.
(7) Produksi IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan:
-8-
a. melibatkan peran masyarakat dan pemangku

kepentingan lainnya; dan
b. memanfaatkan teknologi informasi.
Pasal 8
(1) Hasil IGT Pertanahan dan Ruang yang telah diserahkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf e
dilakukan pemutakhiran:
a. dalam jangka waktu tertentu; atau
b. sewaktu-waktu apabila diperlukan.
(2) Pemutakhiran IGT Pertanahan dan Ruang dalam jangka
waktu tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dimuat dalam Rencana Aksi Percepatan.
(3) Pemutakhiran IGT Pertanahan dan Ruang yang
dilakukan sewaktu-waktu apabila diperlukan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dilaksanakan dalam hal terjadi peristiwa atau kondisi
tertentu yang berakibat berubahnya IGT Pertanahan dan
Ruang.
(4) Tata cara pemutakhiran IGT Pertanahan dan Ruang
dilakukan melalui kegiatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1).
Bagian Ketiga
Unit dan Tahapan Pengelolaan Informasi Geospasial Tematik
Paragraf 1
Unit Pengelola Informasi Geospasial Tematik
Pasal9
Unit Pengelola merupakan unit kerja yang mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan data dan IGT Pertanahan dan
Ruang.
Pasal 10
(1) Unit Pengelola memiliki tugas:
a. menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria
pengelolaan IGT Pertanahan dan Ruang;
b. melakukan sosialisasi dan pembinaan IGT
c. menyediakan sistem informasi pengelolaan IGT
d. melakukan penyimpanan dan pengamanan IGT
e. menyusun Rencana Aksi Percepatan
penyelenggaraan IGT Pertanahan dan Ruang di
lingkungan Kementerian;
f. menetapkan kriteria dan standar struktur IGT
g. membangun, mengembangkan, dan memelihara
sistem pengelolaan IGT Pertanahan dan Ruang
bersama dengan Unit Penyebarluasan;
-9-
h. melakukan analisis tematik derivatif yang dibuat

mengacu pada IGD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
1. mengelola IGT Pertanahan dan Ruang yang
terstandar dalam suatu sistem informasi yang
terintegrasi;
j. melakukan supervisi terhadap kegiatan
penyelenggaraan IGT Pertanahan dan Ruang di
lingkungan Kementerian;
k. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap IGT
Pertanahan dan Ruang di lingkungan Kementerian;
1. melakukan pengelolaan untuk kegiatan layanan IGT
Pertanahan dan Ruang di lingkungan Kementerian;
m. mengoordinasikan pelaksanaan pengumpulan,
sinkronisasi, clan pemutakhiran Basis Data;
n. mendorong capaian target kinerja Unit Produksi;
o. melaksanakan layanan IGT Pertanahan dan Ruang
multiguna; clan
p. menyusun laporan pelaksanaan pengelolaan dan
layanan IGT Pertanahan clan Ruang kepada Menteri.
ayat (1), Unit Pengelola berwenang:
a. menyelenggarakan rapat koordinasi dalam rangka
percepatan pencapaian target yang berkaitan
dengan IGT Pertanahan dan Ruang di lingkungan
Kementerian;
b. menetapkan standar pengelolaan IGT Pertanahan
dan Ruang di lingkungan Kementerian;
c. menetapkan standar layanan !GT Pertanahan dan
Ruang di lingkungan Kementerian;
d. membuat dan menyajikan katalog IGT Pertanahan
dan Ruang bersama Unit Penyebarluasan;
e. membuat Peta telaah IGT Pertanahan dan Ruang;
f. melakukan analisis terhadap IGT Pertanahan dan
Ruang dari Unit Produksi untuk menghasilkan IGT
Pertanahan dan Ruang derivatif multiguna; dan
g. melakukan kerja sama pengelolaan IGT Pertanahan
dan Ruang dengan kementerian/lembaga dan/ atau
swasta.
(3) Unit Pengelola dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan kewenangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat dibantu oleh Kantor
Wilayah.
Paragraf 2
Tahapan Pengelolaan Informasi Geospasial Tematik
Pasal 1 1
(1) Unit Pengelola sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
melaksanakan pengelolaan IGT Pertanahan dan Ruang
melalui tahapan:
a. penyimpanan dan pengamanan IGT Pertanahan clan
Ruang;
- 10 -
b. pemantauan dan evaluasi layanan pengelolaan IGT

c. analisis IGT Pertanahan dan Ruang derivatif; dan
d. penyerahan IGT Pertanahan dan Ruang ke Unit
Penyebarluasan.
(2) Penyimpanan dan pengamanan IGT Pertanahan dan
Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan cara menempatkan DG dan IGT Pertanahan
dan Ruang pada tempat yang aman dan tidak rusak atau
hilang untuk menjamin ketersediaan IGT Pertanahan
dan Ruang.
(3) Pemantauan dan evaluasi layanan pengelolaan IGT
Pertanahan dan Ruang sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1) huruf b merupakan kegiatan peninjauan kinerja
layanan pengelolaan IGT Pertanahan dan Ruang yang
dilakukan secara berkala.
(4) Analisis IGT Pertanahan dan Ruang derivatif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan
analisis tambahan untuk menghasilkan informasi baru
dari IGT Pertanahan dan Ruang.
(5) Penyerahan IGT Pertanahan dan Ruang ke Unit
Penyebarluasan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )
huruf d merupakan proses atau cara menyerahkan IGT
Pertanahan dan Ruang kepada Unit Penyebarluasan.
Bagian Keempat
Unit dan Tahapan Penyebarluasan Informasi Geospasial
Tematik Pertanahan dan Ruang
Paragraf 1
Unit Penyebarluasan Informasi Geospasial Tematik
Pasal 12
Unit Penyebarluasan merupakan unit kerja yang memiliki
tugas dan fungsi melaksanakan penyusunan tata kelola dan
infrastruktur teknologi informasi, pengembangan dan inovasi
sistem informasi, serta pengelolaan data dan penyajian
informasi.
Pasal 13
(1) Unit Penyebarluasan memiliki tugas:
a. menyediakan sistem IGT Pertanahan dan Ruang
yang berfungsi sebagai JIG;
b. membangun, mengembangkan, dan memelihara
keberlangsungan sistem akses IGT Pertanahan dan
Ruang;
c. melakukan penyebarluasan IGT Pertanahan dan
Ruang yang telah dikelola oleh Unit Pengelola untuk
dapat dimanfaatkan dan dibagipakaikan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundan g -undangan;
d. melakukan penyebarluasan IGT Pertanahan dan
Ruang melalui JIGN yang memenuhi kaidah
interoperabilitas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
- 11 -
e. menyimpan hasil IGT Pertanahan dan Ruang dalam

suatu sistem informasi elektronik yang aman; dan
f. menyusun laporan dan publikasi pelaksanaan
penyebarluasan IGT Pertanahan dan Ruang kepada
Menteri.
ayat (1), Unit Penyebarluasan berwenang:
a. membuat klasifikasi kewenangan akses untuk
berbagi pakai IGT Pertanahan dan Ruang di instansi
pemerintah dan nonpemerintah;
b. melakukan penyebarluasan IGT Pertanahan dan
Ruang kepada instansi pemerintah dan
nonpemerintah; dan
c. melakukan berbagi pakai data melalui JIG.
Paragraf 2
Tahapan Penyebarluasan Informasi Geospasial Tematik
Pasal 14
Unit Penyebarluasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 2
melaksanakan penyebarluasan IGT Pertanahan dan Ruang
dengan tata kelola meliputi:
a. pembangunan JIG sebagai sistem penyebarluasan;
b. pemberian layanan penyebarluasan IGT Pertanahan dan
Ruang;
c. pemeliharaan keberlangsungan JIG sebagai sistem
penyebarluasan; dan
d. pengelolaan kewenangan akses berbagi pakai data.
Paragraf 3
Penyebarluasan IGT Pertanahan dan Ruang melalui JIG
Pasal 1 5
(1) Penyebarluasan IGT Pertanahan dan Ruang
diselenggarakan oleh Unit Penyebarluasan melalui
kegiatan pemberian akses dan pendistribusian IGT
Pertanahan dan Ruang kepada Pemegang Hak Akses
yang diperoleh dari kegiatan Unit Pengelola IGT
Pertanahan dan Ruang melalui JIG.
(2) Penyebarluasan IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan
klasifikasi kewenangan akses.
(3) Klasifikasi kewenangan akses sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diberikan kepada Pemegang Hak Akses
untuk berbagi IGT Pertanahan dan Ruang melalui JIG
yang berlaku bagi:
a. pemerintah, yaitu Menteri, menteri atau pimpinan
lembaga, kepala daerah, unit kerja eselon I, dan
Unit Produksi; dan
b. nonpemerintah, yaitu swasta, akademisi, pejabat
profesi, asosiasi, dan masyarakat umum.
(4) Klasifikasi kewenangan akses untuk berbagi IGT
ayat (3) meliputi:
- 12 -
a. mengunduh penuh;
b. mengunduh terbatas;
c. melihat; dan/ atau
d. tertutup.
(5) Mengunduh penuh sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf a merupakan kewenangan Pemegang Hak Akses
untuk mengunduh IGT Pertanahan dan Ruang melalui
JIG secara penuh.
(6) Mengunduh terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) huruf b merupakan kewenangan Pemegang Hak
Akses untuk mengunduh IGT Pertanahan dan Ruang
melalui JIG secara terbatas dari segi wilayah
kewenangan, urgensi, format, dan/ atau versi data.
(7) Melihat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c
merupakan kewenangan Pemegang Hak Akses untuk
melihat IGT Pertanahan dan Ruang secara langsung
melalui JIG.
(8) Tertutup sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf d,
yaitu Pemegang Hak Akses tidak memiliki kewenangan
melihat dan mengunduh IGT Pertanahan dan Ruang.
(9) Klasifi.kasi kewenangan akses penyebarluasan IGT
ayat (4) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan
Paragraf 4
Penyebarluasan IGT Pertanahan dan Ruang
Tanpa melalui JIG
Pasal 16
(1) Dalam hal JIG tidak beroperasi, penyebarluasan IGT
Pertanahan dan Ruang dilakukan tanpa melalui JIG.
(2) Dalam hal JIG tidak beroperasi sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 1 ) , Pemegang Hak Akses dapat mengajukan
permohonan tertulis untuk memperoleh IGT Pertanahan
dan Ruang kepada Unit Penyebarluasan.
(3) Format surat permohonan IGT Pertanahan dan Ruang
tanpa melalui JIG sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Paragraf 5
Pemegang Hak Akses IGT Pertanahan dan Ruang
Pasal 17
( 1) Pemegang Hak Akses dapat diberikan akses IGT
Pertanahan dan Ruang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat ( 1 ) sesuai dengan klasifikasi kewenangan
akses IGT Pertanahan dan Ruang.
(2) Pemegang Hak Akses sebagaimana dimaksud pada ayat
( 1 ) dapat secara langsung mengakses IGT Pertanahan
dan Ruang.
(3) Pemegang Hak Akses sebagaimana dimaksud pada ayat
.
( 1 ) dapat memberikan mandat akses kepada peJabat
- 13 -
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang

undangan.
(4) Pemegang Hak Akses dan penerima mandat akses
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
bertanggung jawab terhadap validitas, keamanan, dan
kerahasiaan serta tidak menyalahgunakan IGT
(5) Selain Pemegang Hak Akses dan penerima mandat akses
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dilarang untuk melakukan akses atas IGT Pertanahan
dan Ruang melalui JIG.
(6) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB IV
STANDARDISASI IGT PERTANAHAN DAN RUANO
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 18
(1) Penyelenggaraan IGT Pertanahan dan Ruang harus
dilakukan sesuai dengan standar.
(2) Standar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
dan ditetapkan masing-masing oleh:
a. Unit Produksi;
b. Unit Pengelola; atau
c. Unit Penyebarluasan.
(3) Penyusunan standar sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) berpedoman kepada standar:
a. di lingkungan Kementerian;
b. di kementerian/lembaga pemerintah lainnya;
dan/atau
c. lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Penyusunan standar sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) dapat melibatkan kementerian/lembaga terkait.
Bagian Kedua
Standardisasi IGT Pertanahan dan Ruang oleh Unit Produksi
Pasal 19
( 1) Standar IGT Pertanahan dan Ruang yang disusun dan
ditetapkan oleh Unit Produksi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (2) huruf a terdiri atas:
a. persiapan penyusunan;
b. pengumpulan DG dan IG;
c. pengolahan DG dan IG;
d. analisis DG dan IG; dan
e. penyerahan DG dan IG.
(2) Prosedur penyelenggaraan standardisasi IGT Pertanahan
dan Ruang oleh Unit Produksi tercantum dalam
Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
- 14 -
Bagian Ketiga
Standardisasi IGT Pertanahan dan Ruang oleh Unit Pengelola
Pasal 20
(1) Standar IGT Pertanahan dan Ruang yang disusun dan
ditetapkan oleh Unit Pengelola sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (2) huruf b terdiri atas:
a. penyimpanan dan pengamanan IGT Pertanahan dan
Ruang;
b. pemantauan dan evaluasi layanan pengelolaan IGT
c. analisis tematik derivatif; dan
d. penyerahan IGT Pertanahan dan Ruang ke Unit
Penyebarluasan.
dan Ruang oleh Unit Pengelola tercantum dalam
Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan
Bagian Keempat
Standardisasi IGT Pertanahan dan Ruang
oleh Unit Penyebarluasan
Pasal 2 1
(1) Standar IGT Pertanahan dan Ruang yang disusun dan
ditetapkan oleh Unit Penyebarluasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf c terdiri atas:
a. pembangunan JIG sebagai sistem penyebarluasan;
b. pemberian layanan penyebarluasan IGT Pertanahan
dan Ruang;
c. pemeliharaan keberlangsungan JIG sebagai sistem
penyebarluasan; dan
d. pengelolaan kewenangan akses berbagi pakai data.
dan Ruang oleh Unit Penyebarluasan tercantum dalam
Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan
BAB V
KOMPILASI, INTEGRASI, DAN SINKRONISASI IGT
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 22
( 1) Kompilasi, integrasi, dan sinkronisasi merupakan bentuk
pemantauan dan evaluasi pada proses pengelolaan IGT
(2) Mekanisme kegiatan kompilasi, integrasi, dan
sinkronisasi IGT Pertanahan dan Ruang tercantum
dalam Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
- 15 -
Bagian Kedua
Kompilasi IGT Pertanahan dan Ruang
Pasal 23
(1) Kompilasi IGT Pertanahan dan Ruang merupakan
kegiatan pengumpulan data IGT Pertanahan dan Ruang
yang dimiliki oleh Unit Produksi di lingkungan
Kementerian.
(2) Kompilasi IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui tahapan:
a. pengumpulan IGT Pertanahan dan Ruang;
b. pemeriksaan kesesuaian IGT Pertanahan dan
Ruang; dan
c. penerbitan dokumen hasil kompilasi IGT
Pertanahan dan Ruang berupa Berita Acara
kompilasi.
(3) Kegiatan kompilasi IGT Pertanahan dan Ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh
Unit Pengelola dibantu oleh tim pemeriksa secara
elektronik dan nonelektronik.
(4) Susunan keanggotaan, tugas, dan tata kerja tim
pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
ditetapkan oleh direktur jenderal yang mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang survei dan pemetaan.
Pasal 24
(1) Pengumpulan IGT sebagaimana dimaksud dalam Pasal
23 ayat (2) huruf a dilengkapi dengan:
a. metadata dari IGT yang sesuai dengan standar
nasional yang berlaku;
b. penentuan ketelitian data, yang dapat menggunakan
skala angka atau batas administrasi wilayah;
c. kode referensi;
d. dokumen standar berupa norma, standar, prosedur
dan kriteria terkait produksi IGT Pertanahan dan
Ruang;
e. dokumen penetapan untuk IGT Pertanahan dan
Ruang yang wajib ditetapkan; dan
f. dokumen pendukung lainnya.
(2) IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus memenuhi kriteria:
a. berbentuk format shape.file atau Basis Data spasial;
b. mencantumkan sistem koordinat geografis;
c. mencantumkan skala; dan
d. merupakan IGT Pertanahan dan Ruang yang paling
mutakhir.
Pasal 25
( 1) Pemeriksaan kesesuaian IGT Pertanahan dan Ruang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf b
merupakan kegiatan memeriksa IGT Pertanahan dan
Ruang yang telah dikumpulkan sesuai kriteria
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2).
- 16 -
(2) Pemeriksaan IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana

dimaksud pada ayat ( 1 ) dilaksanakan oleh tim
pemeriksa.
Pasal 26
(1) Hasil pemeriksaan kesesuaian IGT Pertanahan dan
Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
menyatakan:
a. IGT Pertanahan dan Ruang sesuai; atau
b. IGT Pertanahan dan Ruang tidak sesuai.
(2) Hasil pemeriksaan kesesuaian IGT Pertanahan dan
Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dituangkan
dalam:
a. Berita Acara kompilasi IGT Pertanahan dan Ruang
untuk IGT Pertanahan dan Ruang yang sudah
dinyatakan sesuai; dan
b. dokumen tertulis untuk IGT Pertanahan dan Ruang
yang dinyatakan tidak sesuai.
(3) Penyusunan Berita Acara kompilasi IGT Pertanahan dan
Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
paling sedikit memuat:
a. identitas Unit Produksi yang menyampaikan IGT
b. jenis IGT Pertanahan dan Ruang;
c. jenis dokumen yang diserahkan;
d. cakupan wilayah IGT Pertanahan dan Ruang;
e. catatan atas IGT Pertanahan dan Ruang yang
disampaikan; dan
f. tanda tangan pejabat yang berwenang dalam Unit
Produksi yang menyampaikan IGT Pertanahan dan
Ruang dan ketua tim pemeriksa.
(4) Dokumen tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b paling sedikit memuat:
b. keterangan yang menjelaskan alasan IGT
Pertanahan dan Ruang dinyatakan tidak sesuai; dan
c. tanda tangan ketua tim pemeriksa atau yang
mewakili secara sah.
(5) Dokumen tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
disampaikan oleh tim pemeriksa kepada Unit Produksi
untuk diperbaiki sesuai dengan keterangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) huruf b.
(6) Unit Produksi menyampaikan perbaikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) kepada Unit Pengelola untuk
dilaksanakan pemeriksaan kesesuaian IGT Pertanahan
dan Ruang.
(7) Ketua tim pemeriksa menyampaikan Berita Acara
kompilasi IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) kepada:
a. Unit Produksi; dan
b. unit teknis yang terlibat dalam produksi IGT.
(8) Format Berita Acara kompilasi IGT Pertanahan dan
Ruang sebagairnana dimaksud pada ayat (3) dan
dokumen tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
- 17 -
tercantum dalam Lampiran IX yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Bagian Ketiga
Integrasi IGT Pertanahan dan Ruang
Pasal 27
(1) Integrasi IGT Pertanahan dan Ruang dilaksanakan
setelah IGT Pertanahan dan Ruang dinyatakan sesuai
berdasarkan Berita Acara kompilasi IGT Pertanahan dan
Ruang yang telah diterbitkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 26 ayat (2) huruf a.
(2) Kegiatan integrasi IGT meliputi:
a. verifikasi IGT; dan
b. penerbitan dokumen Berita Acara integrasi IGT
Pasal 28
(1) Verifikasi IGT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
ayat (2) huruf a merupakan kegiatan verifikasi terhadap
dokumen pendukung IGT Pertanahan dan Ruang yang
disampaikan berdasarkan tipologi clan karakteristik IGT
Pertanahan clan Ruang.
(2 ) Verifikasi IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) dilaksanakan terhadap:
a. sistem koordinat;
b. kesesuaian dengan unsur IGD;
c. aspek legal;
d. konsistensi atribut;
e. konsistensi topologi;
f. kelengkapan metadata; dan
g. cakupan wilayah.
(3) Dalam melaksanakan verifikasi data, Unit Pengelola
membentuk tim verifikator.
Pasal 29
(1) Hasil verifikasi IGT Pertanahan clan Ruang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 menyatakan:
a. !GT Pertanahan dan Ruang sudah terintegrasi; atau
b. IGT Pertanahan dan Ruang belum terintegrasi.
(2) Dalam hal verifikasi IGT Pertanahan dan Ruang
menyatakan IGT Pertanahan dan Ruang belum
terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) huruf
a, tim verifikator menerbitkan dokumen tertulis yang
paling sedikit memuat:
a. identitas Unit Produksi yang menyelenggarakan IGT
b. keterangan yang menjelaskan alasan IGT
Pertanahan clan Ruang dinyatakan belum
terintegrasi; dan
c. tanda tangan ketua tim verifikator atau yang
mewakili secara sah.
(3) Unit Produksi yang menyelenggarakan IGT Pertanahan
dan Ruang harus memperbaiki IGT Pertanahan dan
- 18 -
Ruang sesuai dengan keterangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf b.
(4) Hasil perbaikan IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) disampaikan kembali kepada
Unit Pengelola untuk dilaksanakan verifikasi IGT
(5) Format dokumen tertulis integrasi IGT Pertanahan dan
Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum
dalam Lampiran X yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 30
( 1 ) Dalam hal hasil verifikasi IGT Pertanahan dan Ruang
menyatakan IGT Pertanahan dan Ruang sudah
terintegrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat
( 1 ) huruf a, Unit Pengelola menerbitkan Berita Acara
integrasi IGT Pertanahan dan Ruang yang paling sedikit
memuat:
b. nama IGT Pertanahan dan Ruang;
c. hasil verifikasi data IGT Pertanahan dan Ruang;
d. pemyataan IGT Pertanahan dan Ruang sudah
terintegrasi;
e. tanda tangan perwakilan Unit Produksi yang
menyampaikan IGT Pertanahan dan Ruang; dan
f. tanda tangan Unit Pengelola atau yang mewakili
secara sah.
(2) Berita Acara integrasi IGT Pertanahan dan Ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) diserahkan oleh
Unit Pengelola kepada Unit Produksi yang
menyampaikan IGT Pertanahan dan Ruang.
(3) Format Berita Acara integrasi IGT Pertanahan dan Ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) tercantum dalam
Lampiran X yang merupakan bagian tidak terpisahkan
Bagian Keempat
Sinkronisasi IGT Pertanahan dan Ruang
Pasal 3 1
( 1) Sinkronisasi IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk menyelaraskan IGT Pertanahan dan
Ruang.
(2) Sinkronisasi IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) dilakukan oleh Unit Pengelola
bersama Unit Produksi.
(3) Sinkronisasi IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tahapan:
a. identifikasi;
b. klarifikasi; dan
c. validasi.
- 19 -
Pasal 32
(1) Identifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat
(3) huruf a merupakan prosedur yang dilakukan dengan
metode tumpang susun (overlay) antar IGT Pertanahan
dan Ruang menggunakan perangkat lunak SIG oleh Unit
Pengelola.
(2) Identifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )
dilaksanakan dengan tahapan:
a. penentuan IGT Pertanahan dan Ruang basil
integrasi yang akan ditumpang susun (overlay);
b. identifikasi penggunaan atribut IGT Pertanahan dan
Ruang;
c. analisis tumpang susun (overlay) IGT Pertanahan
dan Ruang;
d. identifikasi hasil tumpang susun (overlay); dan
e. penyusunan Berita Acara sinkronisasi IGT
Pasal 33
( 1) Penentuan IGT Pertanahan dan Ruang hasil integrasi
yang akan ditumpang susun (overlay) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf a merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh Unit Pengelola untuk
menentukan IGT Pertanahan dan Ruang yang akan
ditumpang susun ( overlay) pada kegiatan sinkronisasi
IGT Pertanahan dan Ruang.
(2) Identifikasi penggunaan atribut IGT Pertanahan dan
Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2)
huruf b merupakan kegiatan identifikasi terhadap
penggunaan atribut pada IGT Pertanahan dan Ruang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
(3) Analisis tumpang susun ( overlay) IGT Pertanahan dan
Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2)
huruf c merupakan kegiatan melakukan tumpang susun
(overlay) IGT Pertanahan dan Ruang yang sudah
melewati tahap identifikasi penggunaan atribut untuk
menghasilkan skema tertentu menggunakan perangkat
lunak SIG.
(4) Identifikasi hasil tumpang susun (overlay) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf d merupakan
proses identifikasi hasil analisis tumpang susun ( overlay)
IGT Pertanahan dan Ruang dengan menggunakan
perangkat lunak SIG.
(5) Penyusunan Berita Acara sinkronisasi IGT Pertanahan
dan Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat
(2) huruf e merupakan laporan identifikasi hasil tumpang
susun (overlay) setelah dilakukan sinkronisasi IGT
Pertanahan dan Ruang yang diinput oleh Unit Pengelola
untuk menghasilkan identifikasi tumpang tindih.
(6) Format Berita Acara sinkronisasi IGT Pertanahan dan
Ruang sebagaimana dirnaksud dalam Pasal 32 ayat (2)
huruf e tercantum dalam Lampiran XI yang merupakan
- 20 -
Pasal 34
(1) Klarifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 1 ayat
(3) huruf b dilakukan oleh Unit Pengelola dengan
membuktikan kesesuaian antara kondisi fisik di
lapangan dengan peta dasar acuan pada hasil
identifikasi tumpang tindih IGT Pertanahan dan Ruang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (5).
(2) Hasil klarifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )
disampaikan oleh Unit Pengelola kepada Unit Produksi
untuk divalidasi.
Pasal 35
Validasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 1 ayat (3) huruf
c dilakukan dengan tahapan:
a. validasi hasil klarifikasi oleh Unit Produksi;
b. penyampaian hasil validasi oleh Unit Produksi kepada
Unit Pengelola paling lama 20 (dua puluh) hari kerja
sejak hasil identifikasi tumpang tindih sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33 ayat (5) diterima oleh Unit
Produksi;
c. dalam hal validasi tidak dapat dilakukan dalam waktu
20 (dua puluh) hari, Unit Produksi mengajukan usulan
rencana perbaikan data kepada Unit Pengelola; dan
d. apabila dalam batas waktu sebagaimana dimaksud
dalam huruf c Unit Produksi tidak memberikan
tanggapan terkait validasi hasil klarifikasi dan/ atau
tidak mengajukan usulan rencana perbaikan data, Unit
Pengelola menyusun rencana perbaikan data.
Pasal 36
Unit Pengelola menyampaikan hasil sinkronisasi kepada
pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi survei dan
pemetaan.
BAB VI
JARINGAN INFORMASI PENYELENGGARAAN IGT
Pasal 37
(1) Penyelenggaraan IGT Pertanahan dan Ruang
menggunakan JIG yang dibangun, dikelola, dan
dikembangkan oleh Unit Penyebarluasan.
(2) Unit Produksi atau Unit Pengelola dapat
mengembangkan JIG setelah berkoordinasi dengan Unit
Penyebarluasan.
(3) Pengembangan JIG sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
berupa aplikasi berbasis perangkat lunak desktop,
aplikasi berbasis web, dan/ atau aplikasi berbasis mobile.
(4) Data yang terdapat dalam JIG di lingkungan
Kementerian saling terintegrasi antara Unit Produksi,
Unit Pengelola, dan Unit Penyebarluasan.
(5) JIG di lingkungan Kementerian terintegrasi dengan JIGN
yang dikelola oleh lembaga pemerintah nonkementerian
yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang
informasi geospasial.
- 21 -
(6) Integrasi JIG dengan JIGN sebagaimana dimaksud pada

ayat (5) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
BAB VII
INTEROPERABILITAS DATA
Pasal 38
(1) IGT Pertanahan dan Ruang yang dihasilkan oleh Unit
Produksi harus memenuhi kaidah Interoperabilitas Data
dengan persyaratan:
a. konsisten dalam sin tak/ bentuk, struktur / skema/
komposisi penyajian dan semantik/ artikulasi
keterbacaan; dan
b. disimpan dalam format berbagi pakai yang dapat
dibaca sistem elektronik.
(2) Interoperabilitas Data sebagaimana dimaksud pada ayat
( 1) dilaksanakan berdasarkan prosedur:
a. data dari Unit Produksi diinput pada JIG Unit
Pengelola berdasarkan persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1); dan
b. data dari Unit Pengelola yang sudah disesuaikan
dengan kaidah Interoperabilitas Data diinput pada
JIG.
(3) Kaidah Interoperabilitas Data sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
(4) Skema pelaksanaan Interoperabilitas Data sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran XII
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
BAB VIII
LAYANAN IGT PERTANAHAN DAN RUANG
Pasal 39
(1) Layanan IGT Pertanahan dan Ruang dilaksanakan
berdasarkan mekanisme pengelolaan IGT Pertanahan
dan Ruang menggunakan media elektronik dan
nonelektronik.
(2) Layanan IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1) menggunakan prinsip:
a. kesederhanaan;
b. kejelasan;
c. kepastian waktu;
d. akurasi;
e. keamanan;
f. tanggung jawab;
g. kemutakhiran; dan
h. kemudahan akses.
(3) Kesederhanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) .
huruf a merupakan pelaksanaan layanan IGT
Pertanahan dan Ruang yang dilakukan dengan metode
atau tata cara yang mudah dimengerti.
- 22
(4) Kejelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b

merupakan prinsip yang menjelaskan dalam
melaksanakan penyelenggaraan layanan IGT Pertanahan
dan Ruang tidak boleh memiliki makna ganda atau
multitafsir.
(5) Kepastian waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf c merupakan pemberian layanan IGT Pertanahan
dan Ruang yang harus diselenggarakan tepat waktu.
(6) Akurasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d
merupakan prinsip yang menunjukkan penyelenggaraan
IGT Pertanahan dan Ruang akan dilaksanakan secara
presisi atau mendekati nilai sesungguhnya.
(7) Keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e
merupakan penyelenggaraan layanan IGT Pertanahan
dan Ruang yang harus mampu memberikan rasa aman
dan perlindungan terhadap kerahasiaan dalam
penggunaan dan penyebarluasannya.
(8) Tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf f merupakan pelaksanaan layanan IGT Pertanahan
dan Ruang yang akan dipertanggungjawabkan oleh
masing-masing unit dan Pemegang Hak Akses.
(9) Kemutakhiran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf g merupakan pembaruan penyelenggaraan layanan
IGT Pertanahan dan Ruang yang sesuai dengan
perkembangan zaman.
(10) Kemudahan akses sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf h merupakan pelaksanaan layanan IGT
Pertanahan dan Ruang yang diselenggarakan dengan
sistem mudah dijangkau atau diakses.
Pasal 40
(1) Layanan IGT Pertanahan dan Ruang terdiri atas:
a. publikasi;
b. interaksi; dan
c. kolaborasi.
(2) Publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan suatu kegiatan layanan IGT Pertanahan dan
Ruang yang sifatnya bebas diakses oleh publik melalui
media sosial, layanan berbasis web, dan/ atau media
komunikasi lainnya.
(3) Interaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
Ruang yang sifatnya berdasarkan permintaan dari
pengguna melalui media sosial, layanan berbasis web,
dan/ atau media komunikasi lainnya serta tidak
dikenakan biaya.
(4) Kolaborasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
Ruang yang sifatnya mendukung kerja sama antar
pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun
nonpemerintah.
(5) Kegiatan layanan IGT Pertanahan dan Ruang dilakukan
oleh Unit Penyebarluasan berkoordinasi dengan Unit
Pengelola.
- 23 -
BAB IX
SIMPUL JARINGAN
Pasal 4 1
Unit Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Unit
Pengelola sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, dan Unit
Penyebarluasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
merupakan simpul jaringan dalam JIGN.
BAB X
PENDANAAN
Pasal 42
Pendanaan penyelenggaraan IGT Pertanahan dan Ruang di
lingkungan Kementerian bersumber dari:
a. Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara; dan/ atau
b. sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 43
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. IGT Pertanahan dan Ruang yang sedang dalam proses
produksi diselesaikan sesuai dengan ketentuan sebelum
Peraturan Menteri ini berlaku; dan
b. IGT Pertanahan dan Ruang yang sedang dalam proses
pengelolaan dan penyebarluasan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
Pasal 44
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
· - 24 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 8 Januari 2023
MENTER! AGRARIA DAN TATA RUANG/

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HADI TJAHJANTO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 20 Januari 2023
MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2023 NOMOR 93
Salinan sesuai dengan aslinya

Biro Hukum,
Joko Subagyo, S.H., M.T.

NIP. 19690822 199403 1 002
-25-
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
NOMOR 1 TAHUN 2023
TENTANG PENYELENGGARAAN INFORMASI
TEMA IGT PERTANAHAN DAN RUANG
Bentuk Format Unit Satuan Cakupan

No Tema Jenis IGT Informasi Skala Sistem Informasi Kegiatan Deskripsi IGT
Data Data Data Bidang Wilayah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Titik,
.shp/ Nasional https://gistaru.atrbpn. Menggambarkan rencana pola dan
1 Peta RTRWN RTRWN Vektor 1:1.000.000 Garis, Kawasan
.gdb (Indonesia) go.id/rtronline/ struktur Wilayah Nasional
Area
Titik,
Peta RTRW .shp/ https://gistaru.atrbpn. Menggambarkan rencana pola dan
2 RTRW Provinsi Vektor 1:250.000 Garis, Kawasan Provinsi
Provinsi .gdb go.id/rtronline/ struktur Wilayah Provinsi
Area
Titik,
Peta RTRW RTRW .shp/ https://gistaru.atrbpn. Menggambarkan rencana pola dan
3 Vektor 1:50.000 Garis, Kawasan Kabupaten • Perencanaan
Kabupaten Kabupaten .gdb go.id/rtronline/ struktur Wilayah Kabupaten
Area Tata Ruang;
• Pemanfaatan
Ruang Titik, Ruang;
Peta RTRW .shp/ https://gistaru.atrbpn. Menggambarkan rencana pola dan
4 RTRW Kota Vektor 1:25.000 Garis, Kawasan Kota • Pengendalian
Kota .gdb go.id/rtronline/ struktur Wilayah Kota
Area Pemanfaatan
Ruang
Peta Rencana
Rencana Detail
Detail Tata Sebagian/
Tata Ruang Titik, Menggambarkan rencana pola dan
Ruang .shp/ Seluruh https://gistaru.atrbpn.
5 Kawasan Vektor 1:5.000 Garis, Kawasan struktur detail ruang di Kawasan
Kawasan .gdb Kecamatan/ go.id/rtronline/
Perbatasan Area Perbatasan Negara
Perbatasan Desa
Negara
Negara
-26-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Peta RTR Titik,

RTR Pulau/ .shp/ Pulau/ https://gistaru.atrbpn. Menggambarkan rencana pola dan
6 Pulau/ Vektor 1:500.000 Garis, Kawasan
Kepulauan .gdb Kepulauan go.id/rtronline/ struktur Pulau/ Kepulauan
Kepulauan Area
1:25.000 -
1:50.000
(eksisting)
Peta Rencana Rencana Tata kedepan
Tata Ruang Ruang 1:50.000 Titik, Kawasan Menggambarkan rencana pola dan
.shp/ https://gistaru.atrbpn.
7 Kawasan Kawasan Vektor semua sesuai Garis, Kawasan Strategis struktur ruang kawasan strategis
.gdb go.id/rtronline/
Strategis Strategis dengan Area Nasional nasional
Nasional Nasional Peraturan
Perundang-
Undangan
terbaru
Peta RDTR RDTR Titik, Menggambarkan rencana pola dan

.shp/ Wilayah https://gistaru.atrbpn.
8 Kabupaten/ Kabupaten/ Vektor 1:5.000 Garis, Kawasan struktur detail ruang di suatu
.gdb Perencanaan go.id/rtronline/
Kota Kota Area wilayah perencanaan
Menggambarkan batas bidang

tanah sesuai penetapan batas di
Titik, Berdasarkan lapangan dilengkapi dengan Pasal
Peta Tematik Cad dan Menyesuaikan Pendaftaran
9 Pertanahan Bidang Tanah Vektor Garis, Bidang AOI KKP 35A Peraturan Menteri Agraria dan
Bidang Shp luasan Tanah
Area Permohonan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional No. 16 Tahun
2021
-27-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
• Konsolidasi
Tanah;
Potensi Subjek Titik, Menggambarkan bidang tanah yang
Cad dan Menyesuaikan • Pengadaan
10 Konsolidasi Vektor Garis, Bidang Lokasi SIDAKTPP dapat ditindaklanjuti dengan
Shp AOI Tanah;
Tanah Area Pelaksanaan Konsolidasi Tanah
• Pengembangan
Tanah
• Konsolidasi
Tanah;
Titik, Menggambarkan Bidang Tanah
Konsolidasi Menyesuaikan Kecamatan/ • Pengadaan
11 Vektor shp garis, Bidang SIDAKTPP yang akan dilakukan Desain
Tanah AOI Lokasi Tanah;
polygon Konsolidasi Tanah
• Pengembangan
Tanah
• Penilaian
Tanah;
Statistik ATR/BPN,
Nilai Bidang Polygon, • Pengadaan Menggambarkan Nilai Pasar Bidang
12 Vektor shp/gdb 1 : 1.000 Bidang Kab/Kota GeoKKP, Portal
Tanah Point Tanah; Tanah
Penilaian Tanah
• Pengembangan
Tanah
• Penetapan Hak
Hak Atas Menyesuaikan Menggambarkan status kepemilikan
13 Vektor .shp/gdb Area Bidang Nasional GeoKKP • Pendaftaran
Tanah luasan tanah atau hak penggunaan tanah
Tanah
• Penetapan Hak;
• Pendaftaran
Penguasaan Menyesuaikan Bidang/ SIGTORA, KKP, Menggambarkan Kondisi
14 Vektor shp Polygon Nasional Hak;
Tanah AOI Kawasan Geoportal Tematik Penguasaan Tanah
• Redistribusi
Tanah;
• Pemberdayaan
Masyarakat;
Pemilikan Menyesuaikan SIGTORA, KKP, Menggambarkan Kondisi Pemilikan
15 Vektor shp Polygon Bidang Nasional • Penatagunaan
Tanah AOI Geoportal Tematik Tanah
dan
Pemanfaatan
Tanah sesuai
Rencana Tata
Penggunaan Menyesuaikan Bidang/ SIGTORA, KKP, Ruang; Menggambarkan Kondisi
16 Vektor shp Polygon Nasional
Tanah AOI Kawasan Geoportal Tematik Penguasaan Tanah
• Pengadaan
Tanah;
• Pengembangan
Tanah;
Pemanfaatan Menyesuaikan SIGTORA, KKP, • Konsolidasi Menggambarkan Kondisi
17 Vektor shp Polygon Bidang Nasional
Tanah AOI Geoportal Tematik Tanah; Pemanfaatan Tanah
• Penilaian
Tanah;
-28-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
• Pengendalian
dan Penertiban
atas
Penguasaan
atau Pemilikan
Tanah;
• Penanganan
atau
Pencegahan
Sengketa serta
Konflik
Pertanahan;
• Tematik
Pertanahan
Lainnya
Pengendalian dan
Tanah Titik, Menggambarkan bidang tanah yang
Menyesuaikan penertiban atas
18 Terindikasi Vektor shp Garis, Bidang Lokasi SI TANTE terindikasi telantar dan bidang
AOI penguasaan atau
Telantar Polygon tanah telantar
pemilikan tanah
Sebaran
Lokasi
Menyesuaikan Pemberdayaan Menggambarkan sebaran lokasi
19 Pemberdayaan Vektor .shp Titik Bidang Nasional Aplikasi PTM
AOI masyarakat Pemberdayaan Tanah Masyarakat
Tanah
Masyarakat
Penatagunaan dan
Pertimbangan pemanfaatan Menggambarkan Kesesuaian fungsi
Menyesuaikan
20 Teknis Vektor shp Polygon Bidang Kab/Kota - tanah sesuai pemanfaatan tanah dalam rangka
AOI
Pertanahan rencana tata pemberian izin
ruang
-29-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Penatagunaan dan
Menggambarkan kondisi
pemanfaatan
Inventarisasi Menyesuaikan penguasaan, penggunaan, dan
21 Vektor shp Polygon Bidang Provinsi - tanah sesuai
Tanah Kritis AOI pemanfaatan tanah pada tanah
rencana tata
kritis
ruang
• Konsolidasi
Tanah;
Desain Titik, Menggambarkan Bidang Tanah
shp dan Menyesuaikan • Pengadaan
22 Konsolidasi Vektor Garis, Bidang Lokasi SIDAKTPP, KKP yang akan dilakukan Desain
cad AOI Tanah;
Tanah Area Konsolidasi Tanah
• Pengembangan
Tanah
• Pengadaan
Hasil
Tanah;
Penerapan Titik, Menggambarkan Bidang Tanah
shp dan Menyesuaikan • Konsolidasi
23 Desain Vektor Garis, Bidang Lokasi SIDAKTPP yang akan dilakukan Desain
cad AOI Tanah;
Konsolidasi Area Konsolidasi Tanah
Tanah • Pengembangan
Pertanahan
Informasi
Penanganan atau
mengenai Pencatatan informasi penanganan
pencegahan
sengketa, Justisia, SKP Mobile, kasus pertanahan, monitoring,
24 Vektor shp 1:5.000 Area Bidang Nasional sengketa serta
konflik dan KKP penyelesaian kasus yang terukur
konflik
perkara tuntas dan tegas
pertanahan
pertanahan
-30-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Memuat informasi geospasial

tematik yang digunakan sebagai
dasar dalam rangka kegiatan
pendaftaran tanah, tata ruang, dan
penyediaan peta-peta tematik
pertanahan lainnya, yang berupa
Vektor Shp, 1:1.000; Titik, Berdasarkan peta foto/citra dan/atau peta garis
Unsur Dasar Bhumi, KKP2,
25 & Cad, 1:2.500; dan Garis, Kawasan AOI di dari hasil pemetaan metode terestris
Pertanahan Infradasar
Raster gdb, Tiff 1:10.000 Area dalam APL maupun fotogrametris
menggunakan foto udara dengan
Tematik pesawat udara berawak atau
Peta Dasar
pertanahan pesawat udara nir awak, dan citra
Pertanahan
lainnya satelit, dengan dilengkapi informasi
dasar pertanahan hasil kegiatan
survei informasi dasar
Berdasarkan
AOI pada
Batas Garis Menggambarkan batas kawasan
batas
26 Kawasan Vektor Shp, gdb 1:5.000 dan Kawasan Infradasar, Bhumi hutan yang sudah Penetapan
penetapan
Hutan Area dengan APL
kawasan
hutan-APL
• Redistribusi
tanah;
Sebaran
• Pemberdayaan Menggambarkan sebaran lokasi
Peta Tematik Tanah Objek Menyesuaikan
27 Vektor .shp/gdb Area Kawasan Nasional SIGTORA tanah Tanah Objek Reforma Agraria
Kawasan Reforma AOI
masyarakat; (TORA)
Agraria
• Pengadaan
tanah
-31-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
• Redistribusi
tanah;
• Pemberdayaan Menggambarkan Hasil Analisa
Analisa Tanah tanah Kelayakan, Potensi Objek
Menyesuaikan
28 Objek Reforma Vektor .shp/gdb Area Kawasan Nasional SIGTORA masyarakat; Redistribusi Tanah, Konsolidasi
AOI
Agraria • Pengadaan Tanah dan Legalisasi Aset dari
tanah; Tanah Objek Reforma Agraria
• Pengembangan
tanah
• Redistribusi
tanah;
• Pemberdayaan Menggambarkan Hasil Analisa
Potensi Objek tanah Potensi Objek Redistribusi Tanah
Menyesuaikan
29 Redistribusi Vektor .shp/gdb Area Kawasan Nasional SIGTORA masyarakat; yang siap ditindaklanjuti Pemberian
AOI
Tanah • Pengadaan Hak melalui Kegiatan Redistribusi
tanah; Tanah
• Pengembangan
tanah
• Penatagunaan
dan
pemanfaatan
tanah sesuai
rencana tata
Lahan Baku
Sistem informasi LP2B ruang; Menggambarkan sebaran lahan
30 Sawah Vektor .shp/gdb 1:50.000 Polygon Kawasan Nasional
Pusdatin • Pengendalian sawah
Nasional
dan penertiban
atas
penguasaan
atau pemilikan
tanah
• Penatagunaan
dan
pemanfaatan
tanah sesuai
rencana tata
Lahan Sawah 1:5000 s.d Kabupaten/ ruang; Menggambarkan Kawasan Lahan
31 Vektor shp Polygon Kawasan
Dilindungi 1:10.000 Kota • Pengendalian Sawah Dilindungi
dan penertiban
atas
penguasaan
atau pemilikan
tanah
-32-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Penatagunaan dan
pemanfaatan
Kemampuan Menyesuaikan Menggambarkan hambatan fisik
32 Vektor shp Polygon Kawasan Nasional tanah sesuai
Tanah AOI pada satuan lahan/kawasan
rencana tata
ruang
Penatagunaan dan
Mengambarkan potensi akses dan
pemanfaatan
Data Potensi aset di wilayah pesisir, pulau-pulau
33 Vektor shp 1:25.000 Area Kawasan Nasional tanah sesuai
WP3WT kecil, perbatasan dan wilayah
rencana tata
tertentu
ruang
Sebaran Titik, Menggambarkan kawasan yang

Potensi Menyesuaikan garis, Pengembangan berpotensi untuk dilakukan
34 Vektor shp Kawasan Kab/Kota
Pengembangan AOI polyline, Pertanahan pengembangan pertanahan dan
Pertanahan polygon pemanfaatan tanah
Pengendalian dan
Kawasan Titik, Menggambarkan Kawasan
Menyesuaikan penertiban atas
35 Terindikasi Vektor shp Garis, Kawasan Lokasi terindikasi telantar dan kawasan
AOI penguasaan atau
Telantar Polygon telantar
pemilikan tanah
Penatagunaan dan
Peta Neraca Neraca pemanfaatan Menggambarkan neraca (komposisi)
Menyesuaikan
36 Penatagunaan Penatagunaan Vektor shp Polygon Kawasan Nasional tanah sesuai penggunaan dan ketersediaan
AOI
Tanah Tanah rencana tata tanah
ruang
Terdapat 3
Skala :
1:25.000/
Peta Zona Zona Nilai 1:10.000/ Polygon, Statistik ATR/BPN, Menggambarkan Nilai Pasar Tanah
37 Vektor shp/gdb Kawasan Kab/Kota Penilaian Tanah
Nilai Tanah Tanah 1:2.500 Point GeoKKP, SIPENTA di Kawasan Tersebut
(merupakan
skala
ketelitian)
-33-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Penatagunaan dan
Persebaran
Infografis pemanfaatan
Pulau-Pulau Menyesuaikan Menggambarkan sebaran pulau-
38 Pulau Pulau Vektor shp Polygon Kawasan Nasional Bhumi tanah sesuai
Kecil Terluar AOI pulau kecil
Kecil rencana tata
di Indonesia
ruang
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HADI TJAHJANTO
-34-
LAMPIRAN II
NOMOR 1 TAHUN 2023
SKEMA ALUR KERJA PENYELENGGARAAN IGT PERTANAHAN DAN RUANG

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HADI TJAHJANTO
-35-
LAMPIRAN III
NOMOR 1 TAHUN 2023
KLASIFIKASI KEWENANGAN AKSES PENYEBARLUASAN IGT PERTANAHAN DAN RUANG
A. Data dan Informasi Geospasial Tematik Tema Ruang
Entitas Pemangku Kepentingan
Eselon I
No. Jenis IGT Kegiatan Data Menteri/ Pimpinan Kepala
Kementerian Kepala Kantor
Kolom Keterangan Kolom Wakil Kementerian/Lembaga Kantor Nonpemerintah
(selain Unit Pertanahan
Menteri Lainnya Wilayah
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
klasifikasi jenis
Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
NAMOBJ rencana struktur Mengunduh Terbatas Melihat
Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
ruang sesuai skala
rencana
Menerangkan jenis
JNSRSR rencana struktur Mengunduh Terbatas Melihat
ruang
Menerangkan
Perencanaan
informasi tambahan
Tata Ruang; Rencana
yang dapat
Peta Rencana Tata Pemanfaatan Struktur
disesuaikan dengan
A-1 Ruang Wilayah Ruang; Ruang: Sistem Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
REMARK kebutuhan Mengunduh Terbatas Melihat
Nasional Pengendalian Pusat Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
perencanaan dengan
Pemanfaatan Permukiman
mempertimbangkan
Ruang
ketersediaan data di
lapangan
Menerangkan
sumber data berasal Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
SBDATA Mengunduh Terbatas Melihat
dan tahun data Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
diterbitkan
Menerangkan satuan
WADMPR wilayah administrasi Mengunduh Terbatas Melihat
provinsi yang
-36-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
klasifikasi jenis
ruang sesuai skala
rencana
Menerangkan jenis
ruang
Menerangkan
informasi tambahan
Rencana yang dapat
Struktur disesuaikan dengan
Ruang: Sistem REMARK kebutuhan Mengunduh Terbatas Melihat
Jaringan perencanaan dengan
Transportasi mempertimbangkan
Nasional ketersediaan data di
lapangan
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan satuan
wilayah administrasi
WADMPR provinsi yang Mengunduh Terbatas Melihat
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
klasifikasi jenis
Rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Struktur Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
ruang sesuai skala
Ruang: Sistem
rencana
Jaringan
Menerangkan jenis
Energi Nasional Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
ruang
-37-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
perencanaan dengan
mempertimbangkan
lapangan
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
klasifikasi jenis
ruang sesuai skala
rencana
Menerangkan jenis
ruang
Menerangkan
Rencana informasi tambahan
Struktur yang dapat
Ruang: Sistem disesuaikan dengan
Jaringan REMARK kebutuhan Mengunduh Terbatas Melihat
Telekomunikasi perencanaan dengan
Nasional mempertimbangkan
lapangan
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan satuan
WADMPR wilayah administrasi Mengunduh Terbatas Melihat
provinsi yang
-38-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
klasifikasi jenis
ruang sesuai skala
rencana
Menerangkan jenis
ruang
Menerangkan
informasi tambahan
Rencana yang dapat
Sumber daya mempertimbangkan
air ketersediaan data di
lapangan
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
klasifikasi jenis
ruang sesuai skala
rencana
Menerangkan jenis
Rencana Pola
rencana Pola Ruang
Ruang
meliputi peruntukan
ruang untuk fungsi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
JNSRSR Mengunduh Terbatas Melihat
lindung dan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
peruntukan ruang
untuk fungsi budi
daya
-39-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
perencanaan dengan
mempertimbangkan
lapangan
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan satuan
Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Terbatas Terbatas Terbatas
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
klasifikasi jenis
ruang sesuai skala
rencana
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
Alur Migrasi disesuaikan dengan
Biota Laut REMARK kebutuhan Mengunduh Terbatas Melihat
perencanaan dengan
mempertimbangkan
lapangan
Menerangkan
diterbitkan
Penetapan Menerangkan
Lokasi Kawasan Strategis
Kawasan NAMOBJ Nasional yang diatur Mengunduh Terbatas Melihat
Strategis dalam rencana tata
Nasional ruang
-40-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
perencanaan dengan
mempertimbangkan
lapangan
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
kawasan strategis
NAMOBJ nasional yang diatur Mengunduh Terbatas Melihat
dalam rencana tata
ruang
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
Penetapan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Lokasi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
perencanaan dengan
Kawasan
mempertimbangkan
Strategis
Nasional
lapangan
Tertentu
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
-41-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
kawasan strategis
NAMOBJ nasional yang diatur Mengunduh Terbatas Melihat
dalam rencana tata
ruang
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
Penetapan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
perencanaan dengan
Lokasi
mempertimbangkan
Kawasan Antar
Wilayah
lapangan
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
klasifikasi jenis
NAMOBJ rencana Struktur Mengunduh Terbatas Melihat
Ruang sesuai skala
rencana
Perencanaan Menerangkan jenis
Tata Ruang; Rencana NAMOBJ rencana struktur Mengunduh Terbatas Melihat
Peta Rencana Tata Pemanfaatan Struktur ruang
A-2 Ruang Ruang; Ruang: Sistem Menerangkan
Pulau/Kepulauan Pengendalian Pusat informasi tambahan
Pemanfaatan Permukiman yang dapat
Ruang disesuaikan dengan
perencanaan dengan
mempertimbangkan
lapangan
-42-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
WADMKK kabupaten/kota Mengunduh Terbatas Melihat
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
klasifikasi jenis
ruang sesuai skala
rencana
Menerangkan jenis
ruang
Menerangkan
informasi tambahan
Rencana yang dapat
Transportasi mempertimbangkan
Nasional ketersediaan data di
lapangan
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
-43-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
klasifikasi jenis
ruang sesuai skala
rencana
Menerangkan jenis
ruang
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
Rencana perencanaan dengan
Struktur mempertimbangkan
Ruang: Sistem ketersediaan data di
Jaringan lapangan
Energi Nasional Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
Rencana
klasifikasi jenis
Struktur Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Ruang: Sistem Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
ruang sesuai skala
Jaringan
rencana
-44-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Telekomunikasi Menerangkan jenis
Nasional JNSRSR rencana struktur Mengunduh Terbatas Melihat
ruang
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
perencanaan dengan
mempertimbangkan
lapangan
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
Mengunduh
WADMKK kabupaten/kota Mengunduh Terbatas
Terbatas
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
klasifikasi jenis
ruang sesuai skala
rencana
Menerangkan jenis
ruang
Ruang: Sistem
Menerangkan
Jaringan
informasi tambahan
Sumber daya
yang dapat
air
disesuaikan dengan
perencanaan dengan
mempertimbangkan
lapangan
-45-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
klasifikasi jenis
ruang sesuai skala
rencana
Menerangkan jenis
rencana pola ruang
meliputi peruntukan
peruntukan ruang
untuk fungsi budi
Rencana Pola daya
Ruang Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
perencanaan dengan
mempertimbangkan
lapangan
Menerangkan
diterbitkan
-46-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan pusat
kegiatan sebagai
objek penataan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
NAMBOJ Mengunduh Terbatas Melihat
ruang yang diatur Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
dalam rencana tata
ruang
Menerangkan jenis
rencana struktur
ruang meliputi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
sistem perkotaan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
dan jaringan sarana
Sistem Pusat prasarana
Perencanaan
Permukiman Menerangkan
Tata Ruang;
informasi tambahan
Peta Rencana Tata Pemanfaatan
yang dapat
A-3 Ruang Kawasan Ruang;
disesuaikan dengan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Strategis Nasional Pengendalian REMARK Mengunduh Terbatas Melihat
kebutuhan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Pemanfaatan
perencanaan dengan
Ruang
mempertimbangkan
ketersediaan data
Menerangkan
sumber asal data Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
diterbitkan
Menerangkan
jaringan prasarana
Sistem
sebagai objek Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Jaringan NAMOBJ Mengunduh Terbatas Melihat
penataan ruang yang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Transportasi
diatur dalam
rencana tata ruang
-47-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan jenis
rencana struktur
dan jaringan sarana
prasarana
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
WADMKC kecamatan yang Mengunduh Terbatas Melihat
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
jaringan prasarana
NAMOBJ Mengunduh Terbatas Melihat
diatur dalam
rencana tata ruang
Menerangkan jenis
rencana struktur
Sistem dan jaringan sarana
Jaringan prasarana
Energi
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
-48-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
REMARK Mengunduh Terbatas Melihat
perencanaan dengan
mempertimbangkan
ketersediaan data
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan
jaringan prasarana
diatur dalam
rencana tata ruang
Menerangkan jenis
rencana struktur
dan jaringan sarana
prasarana
Sistem
Menerangkan
Jaringan
informasi tambahan
Telekomunikasi
yang dapat
WADMPR Mengunduh Terbatas Melihat
perencanaan dengan
mempertimbangkan
ketersediaan data
Menerangkan satuan
provinsi yang Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
WADMKK Mengunduh Terbatas Melihat
menjadi tempat Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
objek berada
(kabupaten/kota)
-49-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
REMARK kecamatan yang Mengunduh Terbatas Melihat
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan
jaringan prasarana
diatur dalam
rencana tata ruang
Menerangkan jenis
rencana struktur
dan jaringan sarana
Sistem prasarana
Jaringan Menerangkan
Sumber Daya informasi tambahan
Air yang dapat
perencanaan dengan
mempertimbangkan
ketersediaan data
Menerangkan satuan
provinsi yang Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
menjadi tempat Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
objek berada
(kabupaten/kota)
-50-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
REMARK kecamatan yang Mengunduh Terbatas Melihat
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan
jaringan prasarana
diatur dalam
rencana tata ruang
Menerangkan jenis
rencana struktur
dan jaringan sarana
prasarana
Sistem Menerangkan satuan
Jaringan wilayah administrasi
Prasarana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Permukiman Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
-51-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
perencanaan dengan
mempertimbangkan
ketersediaan data
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan zona
sebagai objek
NAMOBJ penataan ruang yang Mengunduh Terbatas Melihat
diatur dalam
rencana tata ruang
Menerangkan jenis
rencana pola ruang
meliputi peruntukan
JSNRPR Mengunduh Terbatas Melihat
peruntukan ruang
untuk fungsi budi
daya
Rencana Pola Menerangkan satuan
Ruang wilayah administrasi
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
-52-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
perencanaan dengan
mempertimbangkan
ketersediaan data
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan
klasifikasi turunan
NAMOBJ orde terakhir pada Mengunduh Terbatas Melihat
rencana zonasi
sesuai skala rencana
Menerangkan
klasifikasi turunan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
ORDE01 Mengunduh Terbatas Melihat
orde 1 pada alur Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
migrasi biota laut
Menerangkan
ORDE02 Mengunduh Terbatas Melihat
Alur Migrasi orde 2 pada alur Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Biota Laut migrasi biota laut
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
perencanaan dengan
mempertimbangkan
ketersediaan data
Menerangkan
diterbitkan
Menerangkan
Perencanaan Rencana
klasifikasi turunan
Peta Rencana Detail Tata Ruang; Rencana
unsur orde terakhir Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
A-4 Tata Ruang Kawasan Pemanfaatan Struktur NAMOBJ Mengunduh Terbatas Melihat
pada rencana detail Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Perbatasan Negara Ruang; Ruang:
tata ruang sesuai
Pengendalian Pengembangan
skala rencana
-53-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemanfaatan Pusat Menerangkan
Ruang Pelayanan klasifikasi turunan
ORDE01 unsur orde 1 jenis Mengunduh Terbatas Melihat
rencana struktur
ruang
Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
ruang.
Jenis rencana
struktur ruang
meliputi susunan
JNSRSR pusat-pusat Mengunduh Terbatas Melihat
pelayanan dan
jaringan prasarana
di WP
Kondisi jaringan
atau infrastruktur Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
STSJRN Mengunduh Terbatas Melihat
“rencana” atau Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
“eksisting”
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
kebutuhan
REMARK perencanaan dengan Mengunduh Terbatas Melihat
mempertimbangkan
lapangan, contoh:
Bandara Soekarno-
Hatta, Jalan
-54-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sudirman, dan lain-
lain.
Menerangkan
sumber data berasal
dan tahun data
diterbitkan dan
SBDATA dapat ditulis dengan Mengunduh Terbatas Melihat
“Dinas
Perhubungan, 2019”
atau “Analisis RDTR,
2019”.
Menerangkan
klasifikasi turunan
tata ruang sesuai
skala rencana
Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
ruang
Menerangkan
klasifikasi turunan
Rencana ORDE02 unsur orde 2 jenis Mengunduh Terbatas Melihat
Struktur rencana struktur
Ruang: ruang.
Rencana Jenis rencana
Jaringan struktur ruang
Transportasi meliputi susunan
pelayanan dan
jaringan prasarana
di WP
Kondisi jaringan
“eksisting”
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada.
-55-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
kebutuhan
perencanaan dengan
REMARK mempertimbangkan Mengunduh Terbatas Melihat
lapangan, contoh:
Bandara Soekarno-
Hatta, Jalan
Sudirman, dan lain-
lain
Menerangkan
sumber data berasal
dan tahun data
diterbitkan dan
“Dinas
2019”
Menerangkan
klasifikasi turunan
tata ruang sesuai
Rencana skala rencana
Struktur Menerangkan
Ruang: klasifikasi turunan
Rencana ORDE01 unsur orde 1 jenis Mengunduh Terbatas Melihat
Jaringan rencana struktur
Energi ruang
Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
ruang
-56-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis rencana
struktur ruang
meliputi susunan
pelayanan dan
jaringan prasarana
di WP
Kondisi jaringan
“eksisting”
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
kebutuhan
perencanaan dengan
lapangan, contoh:
Bandara Soekarno-
Hatta, Jalan
Sudirman, dan lain-
lain
Menerangkan
sumber data berasal
dan tahun data
diterbitkan dan
“Dinas
2019”
-57-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
klasifikasi turunan
tata ruang sesuai
skala rencana
Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
ruang
Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
ruang
Rencana Jenis rencana
Struktur struktur ruang
Ruang: meliputi susunan
Jaringan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
pelayanan dan
Telekomunikasi jaringan prasarana
di WP
Kondisi jaringan
“eksisting”
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
-58-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
kebutuhan
perencanaan dengan
lapangan, contoh:
Bandara Soekarno-
Hatta, Jalan
Sudirman, dan lain-
lain.
Menerangkan
sumber data berasal
dan tahun data
diterbitkan dan
“Dinas
2019”.
Menerangkan
klasifikasi turunan
tata ruang sesuai
skala rencana
Menerangkan
Rencana klasifikasi turunan
Struktur ORDE01 unsur orde 1 jenis Mengunduh Terbatas Melihat
Ruang: rencana struktur
Rencana ruang
Jaringan Menerangkan
Sumber Daya klasifikasi turunan
Air ORDE02 unsur orde 2 jenis Mengunduh Terbatas Melihat
rencana struktur
ruang.
Jenis rencana
struktur ruang
JNSRSR meliputi susunan Mengunduh Terbatas Melihat
pusat-pusat
pelayanan dan
-59-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
jaringan prasarana
di WP
Kondisi jaringan
“eksisting”
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
kebutuhan
perencanaan dengan
lapangan, contoh:
Bandara Soekarno-
Hatta, Jalan
Sudirman, dan lain-
lain
Menerangkan
sumber data berasal
dan tahun data
diterbitkan dan
“Dinas
2019”
Rencana Menerangkan
Struktur klasifikasi turunan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Ruang: unsur orde terakhir Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Rencana pada rencana detail
-60-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jaringan Air tata ruang sesuai
Minum skala rencana
Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
ruang
Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
ruang
Jenis rencana
struktur ruang
meliputi susunan
pelayanan dan
jaringan prasarana
di WP
Kondisi jaringan
“eksisting”
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
-61-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
kebutuhan
perencanaan dengan
lapangan, contoh:
Bandara Soekarno-
Hatta, Jalan
Sudirman, dan lain-
lain
Menerangkan
sumber data berasal
dan tahun data
diterbitkan dan
“Dinas
2019”
Menerangkan
klasifikasi turunan
tata ruang sesuai
skala rencana
Rencana
Menerangkan
Struktur
klasifikasi turunan
Ruang: Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Rencana Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
rencana struktur
Pengelolaan Air
ruang
Limbah dan
Menerangkan
Pengelolaan
klasifikasi turunan
Limbah Bahan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Berbahaya dan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
rencana struktur
Beracun (B3)
ruang
Jenis rencana
struktur ruang
pusat-pusat
pelayanan dan
-62-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
jaringan prasarana
di WP
Kondisi jaringan
“eksisting”
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
kebutuhan
perencanaan dengan
lapangan, contoh:
Bandara Soekarno-
Hatta, Jalan
Sudirman, dan lain-
lain
Menerangkan
sumber data berasal
dan tahun data
diterbitkan dan
“Dinas
2019”
Rencana Menerangkan
Struktur klasifikasi turunan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Ruang: unsur orde terakhir Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Rencana pada rencana detail
-63-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jaringan tata ruang sesuai
Persampahan skala rencana
Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
ruang
Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
ruang
Jenis rencana
struktur ruang
meliputi susunan
pelayanan dan
jaringan prasarana
di WP
Kondisi jaringan
“eksisting”
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
-64-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
kebutuhan
perencanaan dengan
lapangan, contoh:
Bandara Soekarno-
Hatta, Jalan
Sudirman, dan lain-
lain
Menerangkan
sumber data berasal
dan tahun data
diterbitkan dan
“Dinas
2019”
Menerangkan
klasifikasi turunan
tata ruang sesuai
skala rencana
Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
Ruang:
ruang
Rencana
Menerangkan
Jaringan
klasifikasi turunan
Drainase Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
rencana struktur
ruang
Jenis rencana
struktur ruang
pusat-pusat
pelayanan dan
-65-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
jaringan prasarana
di WP
Kondisi jaringan
“eksisting”
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
klasifikasi turunan
tata ruang sesuai
Rencana
skala rencana
Struktur
Ruang:
Rencana
Jaringan
Prasarana
Lainnya Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
ruang
Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
ruang
-66-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis rencana
struktur ruang
meliputi susunan
pelayanan dan
jaringan prasarana
di WP
Kondisi jaringan
“eksisting”
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
kebutuhan
perencanaan dengan
lapangan, contoh:
Bandara Soekarno-
Hatta, Jalan
Sudirman, dan lain-
lain
Menerangkan
sumber data berasal
dan tahun data
diterbitkan dan
“Dinas
2019”
-67-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
klasifikasi turunan
tata ruang sesuai
skala rencana
Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
ruang
Menerangkan
klasifikasi turunan
rencana struktur
ruang.
Jenis rencana
struktur ruang
meliputi susunan
pelayanan dan
jaringan prasarana
di WP
Kondisi jaringan
“eksisting”
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
yang menjadi tempat
objek berada
-68-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
kebutuhan
perencanaan dengan
lapangan, contoh:
Bandara Soekarno-
Hatta, Jalan
Sudirman, dan lain-
lain.
Menerangkan
sumber data berasal
dan tahun data
diterbitkan dan
“Dinas
2019”.
Menerangkan
klasifikasi turunan
tata ruang sesuai
skala rencana
Menerangkan
NAMZON klasifikasi zona pada Mengunduh Terbatas Melihat
rencana pola ruang.
Menerangkan kode
Rencana Pola
zona yang digunakan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Ruang KODZON Mengunduh Terbatas Melihat
pada rencana pola Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
ruang
Menerangkan
NAMSZN Mengunduh Terbatas Melihat
zona pada rencana Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
pola ruang.
Menerangkan kode
sub-zona yang Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
KODSZN Mengunduh Terbatas Melihat
digunakan pada Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
rencana pola ruang
-69-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan kode
sub-zona yang Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
JNSRPR Mengunduh Terbatas Melihat
digunakan pada Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
rencana pola ruang.
Menerangkan satuan
wilayah yang
menjadi bagian dari
kabupaten/kota
dan/atau kawasan
strategis
kabupaten/kota
yang akan atau perlu
disusun RDTRnya,
sesuai arahan atau
KODEWP yang ditetapkan di Mengunduh Terbatas Melihat
dalam RTRW
Kabupaten/Kota
yang bersangkutan.
Penulisan untuk
nama WP
menggunakan angka
romawi, contoh
penulisan: I, II, III,
IV, V, dan
seterusnya.
Menerangkan bagian
dari WP yang
dibatasi dengan
batasan fisik dan
terdiri atas beberapa
KODSWP blok. Penulisan Mengunduh Terbatas Melihat
untuk nama SWP
menggunakan huruf
kapital, contoh
penulisan: A, B, C, D,
E, dan seterusnya.
-70-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan kode
untuk sebidang
tanah yang dibatasi
paling sedikit oleh
batasan fisik yang
KODBLK nyata. Penulisan Mengunduh Terbatas Melihat
untuk nama blok
menggunakan
angka, contoh
penulisan: 1, 2, 3, 4,
5, dan seterusnya.
Menerangkan
turunan kode blok
untuk sebidang
tanah yang dibatasi
paling sedikit oleh
batasan fisik yang Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
KODSBL Mengunduh Terbatas Melihat
nyata. Penulisan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
untuk nama sub-
blok menggunakan
huruf kapital, contoh
penulisan: A, B, C, D,
E, dan seterusnya
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada
Menerangkan satuan
terkecil di dalam
WADMKK RTRW Provinsi yang Mengunduh Terbatas Melihat
menjadi tempat
objek berada
(kabupaten/kota)
Menerangkan satuan
WADMKC RDTR yang menjadi Mengunduh Terbatas Melihat
tempat objek berada
(kecamatan)
-71-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan satuan
terkecil di dalam Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
WADMKD Mengunduh Terbatas Melihat
RDTR yang menjadi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
tempat objek berada
(kelurahan/desa)
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub-
zona tertentu karena
KKOP_1 adanya hal-hal Mengunduh Terbatas Melihat
khusus yang
memerlukan aturan
tersendiri dalam
konteks kawasan
keselamatan operasi
penerbangan
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub-
LP2B_2 adanya hal-hal Mengunduh Terbatas Melihat
khusus yang
memerlukan aturan
tersendiri dalam
konteks lahan
pertanian pangan
berkelanjutan
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub- Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
KRB_03 Mengunduh Terbatas Melihat
zona tertentu karena Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
adanya hal-hal
khusus yang
memerlukan aturan
tersendiri dalam
-72-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
konteks kawasan
rawan bencana
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub-
zona tertentu karena Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
TOD_04 Mengunduh Terbatas Melihat
adanya hal-hal Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
khusus yang
memerlukan aturan
tersendiri dalam
konteks kawasan
berorientasi transit
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub-
TEB_05 Mengunduh Terbatas Melihat
khusus yang
memerlukan aturan
tersendiri dalam
konteks tempat
evakuasi bencana
-73-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub-
PUSLIT Mengunduh Terbatas Melihat
khusus yang
memerlukan aturan
tersendiri dalam
konteks pusat
penelitian
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub-
CAGBUD Mengunduh Terbatas Melihat
khusus yang
memerlukan aturan
tersendiri dalam
konteks kawasan
cagar budaya
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub-
RESAIR Mengunduh Terbatas Melihat
khusus yang
memerlukan aturan
tersendiri dalam
konteks kawasan
resapan air
-74-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub-
KSMPDN Mengunduh Terbatas Melihat
khusus yang
memerlukan aturan
tersendiri dalam
konteks kawasan
sempadan
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub-
HANKAM adanya hal-hal Mengunduh Terbatas Melihat
khusus yang
memerlukan aturan
tersendiri dalam
konteks kawasan
pertahanan dan
keamanan
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub-
KKARST Mengunduh Terbatas Melihat
khusus yang
memerlukan aturan
tersendiri dalam
konteks kawasan
karst
-75-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub-
adanya hal-hal Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
PTBGMB Mengunduh Terbatas Melihat
khusus yang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
memerlukan aturan
tersendiri dalam
konteks kawasan
pertambangan
mineral dan
batubara
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub-
MGRSAT Mengunduh Terbatas Melihat
khusus yang
memerlukan aturan
tersendiri dalam
konteks kawasan
migrasi satwa
Menerangkan aturan
tambahan yang
ditumpangsusunkan
(overlay) di atas
suatu zona/sub-
RDBUMI Mengunduh Terbatas Melihat
khusus yang
memerlukan aturan
tersendiri dalam
konteks ruang dalam
bumi
-76-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
ketentuan yang
disediakan atau
dikembangkan
untuk memberikan
fleksibilitas dalam
penerapan aturan
TPZ_00 dasar dan ditujukan Mengunduh Terbatas Melihat
untuk mengatasi
berbagai
permasalahan
dengan
mempertimbangkan
karakteristik
blok/zona
Menerangkan
informasi tambahan
yang dapat
disesuaikan dengan
perencanaan dengan
mempertimbangkan
lapangan
Menerangkan luas
cakupan areal
kawasan dalam
satuan hektare (ha) Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
LUASHA Mengunduh Terbatas Melihat
dengan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
menggunakan
proyeksi cylindrical
equal area
Menerangkan satuan
menjadi tempat
objek berada.
Menerangkan
informasi jenis sudut
kepentingan dalam Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
SDTPTG Mengunduh Terbatas Melihat
suatu penetapan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
kawasan strategis
provinsi
-77-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerangkan
diterbitkan
NAMOBJ Nama objek Mengunduh Terbatas Melihat
ORDE01 Orde 1 Mengunduh Terbatas Melihat
Struktur ORDE04 Orde 4 Mengunduh Terbatas Melihat
Ruang: Sistem
Pusat Jenis rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Permukiman struktur ruang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Perencanaan
Tata Ruang; Status jaringan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Peta Rencana Tata Pemanfaatan STSJRN Mengunduh Terbatas Melihat
infrastruktur Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
A-5 Ruang Wilayah Ruang;
Provinsi Pengendalian Wilayah administrasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Pemanfaatan provinsi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Ruang
REMARK Catatan Mengunduh Terbatas Melihat
SDDATA Sumber data Mengunduh Terbatas Melihat
Ruang: Sistem
Jaringan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Transportasi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
-78-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
struktur ruang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Status jaringan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Wilayah administrasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
provinsi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Ruang: Sistem
Jaringan Jenis rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Energi struktur ruang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
-79-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ruang: Sistem
Telekomunikasi struktur ruang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Rencana
Sumber Daya ORDE03 Orde 3 Mengunduh Terbatas Melihat
Air
-80-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rencana
Prasarana JNSRSR Mengunduh Terbatas Melihat
Lainnya
Rencana Pola Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Ruang Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
-81-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KODKWS Kode kawasan Mengunduh Terbatas Melihat
Jenis rencana pola Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
ruang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
kabupaten/kota Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Kawasan
Keselamatan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
KKOP_1 Mengunduh Terbatas Melihat
Operasi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Penerbangan (KKOP)
Kawasan pertanian
KP2B_2 pangan Mengunduh Terbatas Melihat
berkelanjutan
Kawasan rawan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
bencana Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Kawasan cagar Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
budaya Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
RESAIR Kawasan resapan air Mengunduh Terbatas Melihat
KSMPDN Kawasan sempadan Mengunduh Terbatas Melihat
Kawasan
HANKAM pertahanan dan Mengunduh Terbatas Melihat
keamanan
KKARST Kawasan karst Mengunduh Terbatas Melihat
Kawasan
pertambangan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
mineral dan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
batubara
Kawasan migrasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
satwa Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
RDBUMI Ruang dalam bumi Mengunduh Terbatas Melihat
-82-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Daerah lingkungan
DLKPEL kepentingan Mengunduh Terbatas Melihat
pelabuhan

BPALUR Bagan pemisah alur Mengunduh Terbatas Melihat
Kawasan
KPEKLT perlindungan Mengunduh Terbatas Melihat
ekosistem laut
Area perjanjian kerja Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
APKINT Mengunduh Terbatas Melihat
sama internasional Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Luas area dalam Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
hektare Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Kawasan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
SDTPTG Sudut kepentingan Mengunduh Terbatas Melihat
Strategis Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
SBDATA Sumber data Mengunduh Terbatas Melihat
Perencanaan
Tata Ruang; Rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Peta Rencana Tata Pemanfaatan Struktur ORDE01 Orde 1 Mengunduh Terbatas Melihat
A-6 Ruang Wilayah Ruang; Ruang:
Kabupaten Pengendalian Sistem Pusat Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Pemanfaatan Permukiman Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Ruang
-83-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Struktur
Ruang: Sistem ORDE04 Orde 4 Mengunduh Terbatas Melihat
Jaringan
Transportasi Jenis rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
-84-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Struktur
Ruang: Sistem JNSRSR Mengunduh Terbatas Melihat
Jaringan
Energi Status jaringan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Struktur
Ruang: Sistem ORDE01 Orde 1 Mengunduh Terbatas Melihat
Jaringan
Telekomunikasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
-85-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rencana
Sumber Daya ORDE04 Orde 4 Mengunduh Terbatas Melihat
Air
-86-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rencana ORDE04 Orde 4 Mengunduh Terbatas Melihat
Struktur
Ruang: Sistem Jenis rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Jaringan struktur ruang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Prasarana
Lainnya Status jaringan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Rencana Pola Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
-87-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WADMKC Mengunduh Terbatas Melihat
kecamatan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Kawasan
Penerbangan (KKOP)
Kawasan pertanian
berkelanjutan
Kawasan
keamanan
-88-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kawasan
batubara
Luas area dalam Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
hektare Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Perencanaan
Tata Ruang; Rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Pemanfaatan Struktur ORDE01 Orde 1 Mengunduh Terbatas Melihat
Peta Rencana Tata Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
A-7 Ruang; Ruang: Sistem
Ruang Wilayah Kota Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Pengendalian Pusat ORDE02 Orde 2 Mengunduh Terbatas Melihat
Pemanfaatan Pelayanan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Ruang
-89-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ruang: Sistem
Transportasi struktur ruang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
-90-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Struktur
Ruang: Sistem JNSRSR Mengunduh Terbatas Melihat
Jaringan
Energi Status jaringan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Ruang: Sistem
Telekomunikasi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
-91-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Struktur
Ruang: Sistem Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Jaringan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Sumber Daya
Air Jenis rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
-92-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Struktur
Ruang: Sistem Jenis rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Jaringan struktur ruang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Infrastruktur
Perkotaan Status jaringan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Rencana Pola Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Ruang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
-93-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kawasan
Penerbangan (KKOP)
Kawasan pertanian
berkelanjutan
Kawasan
keamanan
-94-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kawasan
batubara
LUASHA Luas area Mengunduh Terbatas Melihat
Perencanaan Rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh

Tata Ruang; Struktur Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Peta Rencana Detail Pemanfaatan Ruang:
A-8 Tata Ruang; Rencana ORDE02 Orde 2 Mengunduh Terbatas Melihat
Ruang Kabupaten/Kota Pengendalian Pengembangan
Pemanfaatan Pusat Jenis rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Ruang Pelayanan JNSRSR Mengunduh Terbatas Melihat
-95-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rencana JNSRSR Mengunduh Terbatas Melihat
Struktur
Ruang: Status jaringan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Rencana infrastruktur Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Jaringan
Transportasi Wilayah administrasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Rencana NAMOBJ Nama objek Mengunduh Terbatas Melihat
Struktur
Jaringan
Energi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
-96-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Struktur
Jaringan
Telekomunikasi Wilayah administrasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
-97-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jaringan
Sumber Daya Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Air Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Rencana
Struktur Jenis rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Ruang: struktur ruang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Rencana Status jaringan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Jaringan Air STSJRN Mengunduh Terbatas Melihat
Minum
-98-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ruang: JNSRSR Mengunduh Terbatas Melihat
Rencana
Pengelolaan Air Status jaringan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Limbah dan infrastruktur Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Pengelolaan
Limbah Bahan Wilayah administrasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Berbahaya dan provinsi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Beracun (B3) Wilayah administrasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Rencana
Ruang: struktur ruang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Rencana Status jaringan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Jaringan STSJRN Mengunduh Terbatas Melihat
Persampahan
-99-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Struktur
Jaringan
Drainase Wilayah administrasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh

Ruang:
Jaringan
Prasarana Jenis rencana Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Lainnya JNSRSR Mengunduh Terbatas Melihat
-100-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
NAMZON Nama zona Mengunduh Terbatas Melihat
KODZON Kode zona Mengunduh Terbatas Melihat
NAMSZN Nama sub-zona Mengunduh Terbatas Melihat
KODSZN Kode sub-zona Mengunduh Terbatas Melihat
Rencana Pola ruang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
KODEWP Kode WP Mengunduh Terbatas Melihat
KODSWP Kode SWP Mengunduh Terbatas Melihat
KODBLK Kode blok Mengunduh Terbatas Melihat
KODSBL Kode sub-blok Mengunduh Terbatas Melihat
Wilayah adminitrasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
-101-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Wilayah adminitrasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
WADMKD Mengunduh Terbatas Melihat
kelurahan/desa Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Kawasan
Penerbangan (KKOP)
Lahan pertanian
LP2B_2 pangan Mengunduh Terbatas Melihat
berkelanjutan
TOD_04 Mengunduh Terbatas Melihat
berorientasi transit Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Tempat evakuasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
TEB_05 Mengunduh Terbatas Melihat
PUSLIT Pusat penelitian Mengunduh Terbatas Melihat
Kawasan
keamanan
Kawasan
batubara
-102-
Eselon I
Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Teknik pengaturan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
TPZ_00 Mengunduh Terbatas Melihat
zonasi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
LUASHA Luas area Mengunduh Terbatas Melihat
-102-
B. Data dan Informasi Geospasial Tematik Pertanahan

Pimpinan Eselon I
No Jenis IGT Kegiatan Data Menteri / Kepala
Keterangan Kementerian Kementerian Kepala Kantor
Kolom Wakil Kantor Nonpemerintah
Kolom /Lembaga (selain Unit Pertanahan
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis
Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Penggunaan penggunaan Melihat
Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Penggunaan tanah
dan Jenis
pemanfaatan Pemanfaatan pemanfaatan Melihat
Penetapan Hak; tanah tanah
Pendaftaran Hak; Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Luas Luas area Melihat
Redistribusi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Tanah; Nomor jenis
Pemberdayaan ptnID penggunaan Melihat
Masyarakat; tanah
Penatagunaan dan
Jenis
Pemanfaatan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
ptnObjName penggunaan Melihat
Tanah sesuai Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
tanah
Rencana Tata
Ruang; Penggunaan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Pengadaan Tanah; Tanah area Luas area Melihat
Pengembangan
Tanah; Tanggal
Peta Tematik Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
B-1 Konsolidasi ptnDate pengambilan Melihat
Bidang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Tanah; data
Penilaian Tanah;
Pengendalian dan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
ptnRemarks Keterangan Melihat
Penertiban atas Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Penguasaan atau
Pemilikan Tanah; Nomor jenis
Penanganan atau Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
pfnID pemanfaatan Melihat
Pencegahan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
tanah
Sengketa serta
Konflik
Jenis
Pertanahan; Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Pemanfaatan pfnObjName pemanfaatan Melihat
Tematik Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Tanah tanah
Pertanahan
Lainnya Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
area Luas area Melihat
Tanggal
pfnDate pengambilan Melihat
data
-103-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mengunduh
Penuh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
pfnRemarks Keterangan Melihat
Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Nomor jenis
pmnID pemilikan Melihat
tanah
Jenis
pmnObjName pemilikan Melihat
Pemilikan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
tanah
Tanah
pmnSbjName - Melihat
pmnRemarks Keterangan Melihat
Nomor jenis
psnID penguasaan Melihat
tanah
Jenis
psnObjName penguasaan Melihat
tanah
Penguasaan
Tanah Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Tanggal
psnDate pengambilan Melihat
data

psnRemarks Keterangan Melihat
Peta Dasar Perapatan Kode fungsi Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
B-2 FUNGSI_KWS Melihat
Pertanahan - Batas kawasan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
-104-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Batas Kawasan Singkatan
Kawasan Hutan (Area F_UPDT fungsi Melihat
Hutan dan Garis) kawasan
Nomor SK Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
SK Tertutup
Penetapan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Pernyataan
Disclaimer
"Peta
perapatan
batas kawasan
hutan dengan
areal Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
DISCLAIMER Tertutup
penggunaan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
lain yang telah
dilakukan
Tematik penetapan
Pertanahan batas dan
Lainnya disetujui para
pihak"
LUAS_KM2 - Melihat
Nama hutan
HTN (sesuai SK Melihat
Penetapan)
Nomor urut Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
FID Melihat
otomatis Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Perapatan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
C Nomor patok Melihat
Batas Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Kawasan Nama hutan
Hutan (Titik) HTN (sesuai SK Melihat
Penetapan)
Shape Polygon Tertutup
PROVINSI Nama provinsi Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas Terbatas
Cakupan Peta Luas cakupan
Peta Dasar
Tematik Dasar peta dasar
Pertanahan – Mengunduh Mengunduh Mengunduh
B-3 Pertanahan Pertanahan LUAS_2021 pertanahan Melihat Melihat Tertutup
Unsur Dasar Penuh Terbatas Terbatas
Lainnya sampai dengan
Pertanahan
tahun 2021
Fitur Survei Mengunduh Mengunduh Mengunduh
NAMA Nama objek Melihat Melihat Tertutup
Informasi Penuh Terbatas Terbatas
-105-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dasar Mengunduh Mengunduh Mengunduh
NLP NLP TM3 Melihat Melihat Tertutup
(TPN_KA0010) Penuh Terbatas Terbatas
DESA_KEL Nama desa Melihat Melihat Tertutup
Nama Mengunduh Mengunduh Mengunduh
KECAMATAN Melihat Melihat Tertutup
kecamatan Penuh Terbatas Terbatas
KABUPATEN Melihat Melihat Tertutup
kabupaten Penuh Terbatas Terbatas
KDUNSUR Kode unsur Melihat Melihat Tertutup
TEMA Tema unsur Melihat Melihat Tertutup
Sub tema Mengunduh Mengunduh Mengunduh
SUBTEMA Melihat Melihat Tertutup
Unsur Dasar unsur Penuh Terbatas Terbatas
Geografis Mengunduh Mengunduh Mengunduh
UNSUR Unsur Melihat Melihat Tertutup
NAMAUNSUR Nama unsur Melihat Melihat Tertutup
LABEL Label Melihat Melihat Tertutup
ID unsur Mengunduh Mengunduh Mengunduh
AIRANO Melihat Melihat Tertutup
perairan Penuh Terbatas Terbatas
Perairan yang
Didelineasi KODE Kode perairan Melihat Melihat Tertutup
(PAR_DA0010)
IDENTIFIKASI Nama toponim Melihat Melihat Tertutup
TRDANO Melihat Melihat Tertutup
Transportasi transportasi Penuh Terbatas Terbatas
Darat Yang Kode Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Didelineasi KODE Melihat Melihat Tertutup
transportasi Penuh Terbatas Terbatas
(TRD_CA0010) Mengunduh Mengunduh Mengunduh
IDENTIFIKASI Nama toponim Melihat Melihat Tertutup
Fitur Polygon BIDAR FID Melihat Melihat Tertutup
poligon Penuh Terbatas Terbatas
untuk
bangunan, KODE Kode poligon Melihat Melihat Tertutup
jalan, dan
perairan Yang IDENTIFIKASI Nama toponim Melihat Melihat Tertutup
Didelineasi
(F500BIDAR) Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Shape_Length Double Melihat Melihat Tertutup
-106-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Fitur survei
TPN_KA0010 informasi Melihat Melihat Tertutup
dasar
Perairan yang Mengunduh Mengunduh Mengunduh
PAR_DA0010 Melihat Melihat Tertutup
Didelineasi Penuh Terbatas Terbatas
Transportasi
Data TRD_CA0010 darat yang Melihat Melihat Tertutup
Geodatabase didelineasi
Fitur Polygon
untuk
bangunan, Mengunduh Mengunduh Mengunduh
F500BIDAR Melihat Melihat Tertutup
jalan, dan Penuh Terbatas Terbatas
perairan yang
didelineasi
10100 Batas negara Melihat Melihat Tertutup
10200 Batas provinsi Melihat Melihat Tertutup
Batas
10300 kabupaten/ Melihat Melihat Tertutup
kota
LAYER BATAS
Batas Mengunduh Mengunduh Mengunduh
ADMINISTRASI 10400 Melihat Melihat Tertutup
(ADM), Kode:
Batas Mengunduh Mengunduh Mengunduh
010000 10500 Melihat Melihat Tertutup
kelurahan Penuh Terbatas Terbatas
10600 Batas desa Melihat Melihat Tertutup
10700 Batas RW Melihat Melihat Tertutup
10800 Batas RT Melihat Melihat Tertutup
LAYER TITIK Titik tinggi Mengunduh Mengunduh Mengunduh
TINGGI DAN 50100 Melihat Melihat Tertutup
geodesi Penuh Terbatas Terbatas
SPOT HEIGHT
(TOP), Kode: Titik tinggi dari Mengunduh Mengunduh Mengunduh
50200 Melihat Melihat Tertutup
050000 instansi lain Penuh Terbatas Terbatas
Titik dasar Mengunduh Mengunduh Mengunduh
LAYER TITIK teknik Penuh Terbatas Terbatas
DASAR Mengunduh Mengunduh Mengunduh
TEKNIK (TDT), 60101 TDT orde 0 Melihat Melihat Tertutup
Kode: 060000 Mengunduh Mengunduh Mengunduh
60101 TDT orde 1 Melihat Melihat Tertutup
-107-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
60105 Perapatan 0 Melihat Melihat Tertutup
Titik kerangka
60200 pemetaan dari Melihat Melihat Tertutup
instansi lain
80000 Nama negara Melihat Melihat Tertutup
80101 Nama provinsi Melihat Melihat Tertutup
Nama
80102 kabupaten/ Melihat Melihat Tertutup
kota
Nama desa/ Mengunduh Mengunduh Mengunduh
kelurahan Penuh Terbatas Terbatas
80105 Nama RW Melihat Melihat Tertutup
80106 Nama RT Melihat Melihat Tertutup
LAYER TEKS Penuh Terbatas Terbatas
(TEKS), Kode: Mengunduh Mengunduh Mengunduh
80107 NIB Melihat Melihat Tertutup
080000 Penuh Terbatas Terbatas
80201 Nomor SU Melihat Melihat Tertutup
80202 Nomor hak Melihat Melihat Tertutup
80203 Kode sub persil Melihat Melihat Tertutup
80204 Nama sungai Melihat Melihat Tertutup
Nama saluran Mengunduh Mengunduh Mengunduh
atau selokan Penuh Terbatas Terbatas
80302 Nama danau Melihat Melihat Tertutup
80303 Nama rawa Melihat Melihat Tertutup
-108-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama empang Mengunduh Mengunduh Mengunduh
atau kolam Penuh Terbatas Terbatas
Nama batas Mengunduh Mengunduh Mengunduh
pantai Penuh Terbatas Terbatas
80306 Nama dam Melihat Melihat Tertutup
80307 Nama galian Melihat Melihat Tertutup
Nama jalan Mengunduh Mengunduh Mengunduh
diperkeras Penuh Terbatas Terbatas
tanah Penuh Terbatas Terbatas
Nama jalan
setapak di Mengunduh Mengunduh Mengunduh
pemukiman, Penuh Terbatas Terbatas
gang/lorong
Nama jalan
setapak di Mengunduh Mengunduh Mengunduh
sawah, ladang, Penuh Terbatas Terbatas
perkebunan
kereta api Penuh Terbatas Terbatas
80405 Nama jalan lori Melihat Melihat Tertutup
jembatan Penuh Terbatas Terbatas
Identitas titik Mengunduh Mengunduh Mengunduh
tinggi geodesi Penuh Terbatas Terbatas
Identitas titik
80501 tinggi dari Melihat Melihat Tertutup
instansi lain
Identitas TDT Mengunduh Mengunduh Mengunduh
orde 0 Penuh Terbatas Terbatas
Identitas titik Mengunduh Mengunduh Mengunduh
perapatan Penuh Terbatas Terbatas
-109-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Identitas titik
kerangka Mengunduh Mengunduh Mengunduh
pemetaan dari Penuh Terbatas Terbatas
instansi lain
bangunan Penuh Terbatas Terbatas
Nama
80701 bangunan Melihat Melihat Tertutup
bertingkat
Nama menara Mengunduh Mengunduh Mengunduh
transmisi Penuh Terbatas Terbatas
Identitas tiang Mengunduh Mengunduh Mengunduh
listrik Penuh Terbatas Terbatas
Identitas tiang Mengunduh Mengunduh Mengunduh
telepon Penuh Terbatas Terbatas
80705 Identitas pipa Melihat Melihat Tertutup
Identitas
80706 bangunan Melihat Melihat Tertutup
permanen
Identitas
bangunan Mengunduh Mengunduh Mengunduh
tidak Penuh Terbatas Terbatas
permanen
LAYER FRAME
(FRAME), 110100 Frame Melihat Melihat Tertutup
Kode: 110000
LAYER CITRA
Citra/foto Mengunduh Mengunduh Mengunduh
(CITRA), Kode: 120100 Melihat Melihat Tertutup
udara .tiff Penuh Terbatas Terbatas
120000
Kode acak unik
PERSILID dari Aplikasi Melihat Melihat Terutup
KKP
Peta Tematik Identitas Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Pendaftaran Batas Bidang KANWIL Melihat Melihat Melihat
B-4 Bidang – Kantor Wilayah Penuh Terbatas Terbatas
Tanah Tanah
Bidang Tanah
Identitas
KANTAH Kantor Melihat Melihat Melihat
Pertanahan
-110-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kode wilayah
provinsi- Mengunduh Mengunduh Mengunduh
KODEWILAYAH Melihat Melihat Melihat
kabupaten/ Penuh Terbatas Terbatas
kota
Nomor
NIB identifikasi Melihat Melihat Melihat
bidang
Nomor surat Mengunduh Mengunduh Mengunduh
SU Melihat Melihat Terutup
ukur Penuh Terbatas Terbatas
HAK Nomor hak Melihat Melihat Terutup
Tipe hak (guna
usaha, milik,
guna Mengunduh Mengunduh Mengunduh
TIPEHAK Melihat Melihat Melihat
bangunan, Penuh Terbatas Terbatas
pakai, dan
sebagainya)
Luas yang
LUASTERTUL dicantumkan Melihat Melihat Terutup
pada sertipikat
Luas
LUASPETA planimetris Melihat Melihat Terutup
spasial bidang
Produk dari
suatu kegiatan
PRODUK (PTSL, Prona, Melihat Melihat Terutup
dan
sebagainya)
TAHUN Tahun terbit Melihat Melihat Terutup
Nomor surat Mengunduh Mengunduh Mengunduh
SK Melihat Melihat Terutup
keterangan Penuh Terbatas Terbatas
Tanggal
TANGGALSK diterbitkannya Melihat Melihat Terutup
SK
Tanggal
TGLTERBITH diterbitkannya Melihat Melihat Terutup
hak
Tanggal
BERAKHIRHA berakhirnya Melihat Melihat Terutup
hak
PEMILIK Pemilik bidang Melihat Melihat Terutup
-111-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tipe pemilik
(badan hukum,
TIPEPEMILI perseorangan, Melihat Melihat Terutup
dan
sebagainya)
Nomor SK atau
Dokumen
TORA,
SK khususnya Melihat Tertutup
dari pelepasan
kawasan
hutan
Tanggal SK
atau Dokumen
TORA,
Tanggal_SK khususnya Melihat Tertutup
dari pelepasan
kawasan
hutan
Kriteria TORA,
khususnya
Kriteria dari pelepasan Melihat Tertutup
Peta Tematik Redistribusi kawasan
Kawasan - tanah; hutan
B-5 Analisa Tanah Pemberdayaan Analisa TORA Keterangan
Objek Reforma tanah masyarakat; Kategori TORA,
Agraria Pengadaan tanah khususnya Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Ket Melihat Tertutup
dari pelepasan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
kawasan
hutan
Luasan
Luas (satuan Melihat Tertutup
hektare)
Hasil Analisis
Kelayakan
TORA dengan
paramater fisik
(kelerengan/
Kelayakan gambut), Melihat Tertutup
kemampuan
tanah dan
peruntukan
pada pola
ruang daerah
-112-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Hasil Analisis
Lokasi TORA
berupa arahan
rekomendasi
untuk Program
Arahan Program Pertanahan Melihat Tertutup
Redistribusi
Tanah,
Konsolidasi
Tanah dan
Legalisasi Aset
Hasil analisis
kemampuan
tanah dan
kesesuaian
Komoditas untuk Melihat Tertutup
komoditas
pertanian
untuk potensi
akses reform
Kelompok
objek yang
bersumber dari
kluster utama
pelepasan
kawasan
Kluster hutan, tanah Melihat Tertutup
negara eks
HGU dan
lainnya,
transmigrasi
atau usulan
masyarakat
Nomor SK atau
Dokumen
TORA,
Peta Tematik Redistribusi SK khususnya Melihat Tertutup
Analisis Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Kawasan - tanah; dari pelepasan
Potensi Objek
B-6 Potensi Objek Pemberdayaan kawasan
Redistribusi
Redistribusi tanah masyarakat; hutan
Tanah
Tanah Pengadaan tanah Tanggal SK
atau Dokumen Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Tanggal_SK Melihat Tertutup
TORA, Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
khususnya
-113-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dari pelepasan
kawasan
hutan
Kriteria TORA,
khususnya
Kriteria dari pelepasan Melihat Tertutup
kawasan
hutan
Keterangan
Kategori TORA,
khususnya Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Ket Melihat Tertutup
dari pelepasan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
kawasan
hutan
Luasan
hektare)
Hasil Analisis
Kelayakan
TORA dengan
paramater fisik
(kelerengan/
Kelayakan gambut), Melihat Tertutup
kemampuan
tanah dan
peruntukan
pada pola
ruang daerah
Jenis
Penggunaan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
penggunaan Melihat Tertutup
Tanah Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
tanah eksisting
Peruntukan
tanah
berdasarkan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Pola Ruang Melihat Tertutup
RTRW/RDTR Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
yang
digunakan
Keterangan
prioritas untuk
ditindaklanjuti Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Prioritas Melihat Tertutup
dengan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
redistribusi
tanah
-114-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Klasifikasi
hambatan,
kendala atau Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Masalah Melihat Tertutup
masalah yang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
telah
diidentifikasi
Keterangan
kondisi
Penguasaan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Keterangan Melihat Tertutup
dan informasi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
penting
lainnya
Nomor SK atau
SK Dokumen Melihat Tertutup
TORA
Tanggal SK
Tanggal_SK atau Dokumen Melihat Tertutup
TORA
Peta Tematik Redistribusi Kriteria Kriteria TORA Melihat Tertutup
Kawasan - tanah; Sebaran Tanah
Keterangan
B-7 Sebaran Tanah Pemberdayaan Objek Reforma
kondisi dan
Objek Reforma tanah masyarakat; Agraria Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Keterangan informasi Melihat Tertutup
Agraria Pengadaan tanah Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
penting
lainnya
Luasan
hektare)
Keterangan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Sumber Melihat Tertutup
Sumber TORA Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Keterangan
nik nomor induk Melihat Tertutup
kependudukan
Data Subjek
Peta Tematik Keterangan
Penanganan
Bidang - nama subjek
Akses Reforma Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Sebaran nama penanganan Melihat Tertutup
Pemberdayaan Agraria Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
B-8 Lokasi akses reforma
Masyarakat berdasarkan
Pemberdayaan agraria
lokasi
Tanah Keterangan
kepemilikan
Masyarakat alamat subjek
lahan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
alamat penanganan Melihat Tertutup
akses reforma
agraria
-115-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
nama_provinsi Provinsi lokasi Melihat Tertutup
Kabupaten/ Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
nama_kab_kota Melihat Tertutup
kota lokasi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Kecamatan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
nama_kecamatan Melihat Tertutup
lokasi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Desa/
nama_desa_ Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
kelurahan Melihat Tertutup
kelurahan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
lokasi
Keterangan
status_shat kepemilikan Melihat Tertutup
lahan
Keterangan
luas_shat luas lahan Melihat Tertutup
(satuan m2)
titik_koordinat_ Keterangan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Melihat Tertutup
lintang titik lintang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
titik_koordinat_ Keterangan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Melihat Tertutup
bujur titik bujur Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Keterangan
penggunaan_ Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
penggunaan Melihat Tertutup
tanah Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
tanahnya
Keterangan
nama_sektor_ Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
sektor Melihat Tertutup
usaha Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
usahanya
Keterangan
nama_jenis_sektor Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
jenis sektor Melihat Tertutup
_usaha Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
usahanya
Keterangan
nama_jenis_sub_ jenis sub Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Melihat Tertutup
sektor_usaha sektor Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
usahanya
Keterangan
jenis_ Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
model Melihat Tertutup
pemberdayaan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
pemberdayaan
Keterangan
jenis_ jenis Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Melihat Tertutup
pendampingan pendampingan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
yang diberikan
Keterangan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
nama_ip Melihat Tertutup
instansi yang Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
-116-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
memberikan
pendampingan
Keterangan
tanggal Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
tanggal_monitor Melihat Tertutup
monitor Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
penghasilan
Keterangan
hasil survei Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
penghasilan_total Melihat Tertutup
penghasilan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
total
Nomer
Mengunduh Mengunduh
FID identifikasi Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
polygon
Mengunduh Mengunduh
Shape Bentuk objek Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
Mengunduh Mengunduh
OBJECTID_1 Nomor ID objek Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
Mengunduh Mengunduh
wadName Lokasi desa Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penatagunaan dan Penuh Terbatas
Persebaran
Infografis pemanfaatan Lokasi Mengunduh Mengunduh
Pulau-Pulau KECAMATAN Melihat Melihat Melihat Tertutup
B-9 Pulau-Pulau tanah sesuai kecamatan Penuh Terbatas
Kecil Terluar di
Kecil Terluar rencana tata Lokasi Mengunduh Mengunduh
Indonesia KABUPATEN Melihat Melihat Melihat Tertutup
ruang kabupaten Penuh Terbatas
Mengunduh Mengunduh
PROVINSI Lokasi provinsi Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
Mengunduh Mengunduh
LUAS_PULAU Luas pulau Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
Mengunduh Mengunduh
TUTUPAN_LH Tutupan lahan Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
Penggunaan Mengunduh Mengunduh
PT Melihat Melihat Melihat Tertutup
tanah Penuh Terbatas
Nomer
Mengunduh Mengunduh
FID identifikasi Melihat Melihat Melihat Tertutup
Data Wilayah Penuh Terbatas
polygon
Pesisir, Data
Penatagunaan dan Mengunduh Mengunduh
Peta Tematik Pulau-Pulau Shape Bentuk objek Melihat Melihat Melihat Tertutup
pemanfaatan Penuh Terbatas
Kawasan - Kecil, Data
B-10 tanah sesuai Mengunduh Mengunduh
Data Potensi Perbatasan, objType Tipe objek Melihat Melihat Melihat Tertutup
rencana tata Penuh Terbatas
WP3WT dan data
ruang Mengunduh Mengunduh
Wilayah objYear Tahun objek Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
Tertentu
Mengunduh Mengunduh
wadName Lokasi desa Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
-117-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Lokasi Mengunduh Mengunduh
wacName Melihat Melihat Melihat Tertutup
kecamatan Penuh Terbatas
wakName Melihat Melihat Melihat Tertutup
kabupaten Penuh Terbatas
Mengunduh Mengunduh
wapName Lokasi provinsi Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
ID penguasaan Mengunduh Mengunduh
psnID Melihat Melihat Melihat Tertutup
Jenis
Mengunduh Mengunduh
psnObjName penguasaan Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
tanah
ID pemilikan Mengunduh Mengunduh
pmnID Melihat Melihat Melihat Tertutup
Jenis
Mengunduh Mengunduh
pmnObjName pemilikan Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
tanah
ID penggunaan Mengunduh Mengunduh
ptnID Melihat Melihat Melihat Tertutup
Jenis
Mengunduh Mengunduh
ptnObjName penggunaan Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
tanah
ID
Mengunduh Mengunduh
pfnID pemanfaatan Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
tanah
Jenis
Mengunduh Mengunduh
pfnObjName pemanfaatan Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
tanah
Mengunduh Mengunduh
Luas_Ha Luas polygon Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
Wilayah
WADMPR administrasi Melihat Melihat Melihat
Penatagunaan dan provinsi
pemanfaatan Wilayah
Peta Tematik tanah sesuai administrasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Kawasan - rencana tata WADMKK Melihat Melihat Melihat
Lahan Baku kabupaten/ Penuh Terbatas Terbatas
B-11 Lahan Baku ruang; kota
Sawah
Sawah Pengendalian dan
Nasional penertiban atas Penggunaan Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Q_NAME19 Melihat Melihat Melihat
penguasaan atau tanah Penuh Terbatas Terbatas
pemilikan tanah
Luas Polygon Melihat Melihat Tertutup Melihat
penuh Terbatas Terbatas
-118-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama
Mengunduh Mengunduh
Gname25 penggunaan Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
tanah lama
Kode
penomoran Mengunduh Mengunduh
Gcode25 Melihat Melihat Melihat Tertutup
penggunaan Penuh Terbatas
tanah lama
Nama
Mengunduh Mengunduh
Qname25 penggunaan Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
tanah baru
Kode
Qcode25 Melihat Melihat Melihat Tertutup
tanah baru
Pengreklasan
Mengunduh Mengunduh
Greklas penggunaan Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
tanah lama
Pengreklasan
Mengunduh Mengunduh
Qreklas penggunaan Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
tanah baru
Peta Neraca Penatagunaan dan Neraca
Nama
Penatagunaan pemanfaatan Penatagunaan Mengunduh Mengunduh
Oname penguasaan Melihat Melihat Melihat Melihat
B-12 Tanah tanah sesuai Tanah Penuh Terbatas
tanah
Kabupaten/ rencana tata Kabupaten/
Kota ruang Kota Kode
Ocode Melihat Melihat Melihat Tertutup
penguasaan Penuh Terbatas
tanah
Nama
peruntukan
Mengunduh Mengunduh
Wname RTRW Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
kabupaten/
kota
Penamaan
nomenklatur Mengunduh Mengunduh
Kws_Hutan Melihat Melihat Melihat Melihat
kawasan Penuh Terbatas
hutan
Perubahan
penggunaan Mengunduh Mengunduh
GQreklas Melihat Melihat Melihat Melihat
tanah lama ke Penuh Terbatas
baru
Kesesuaian
penggunaan Mengunduh Mengunduh
Nname Melihat Melihat Melihat Melihat
tanah terhadap Penuh Terbatas
RTRW
-119-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ketersediaan
Mengunduh Mengunduh
VnameW tanah terhadap Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
RTRW
Ketersediaan
Mengunduh Mengunduh
VnameO tanah terhadap Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
GUPT
Ketersediaan Mengunduh Mengunduh
Vname Melihat Melihat Melihat Melihat
Ketersediaan
Mengunduh Mengunduh
V_arahan tanah terhadap Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
arahan RTRW
Potensi Mengunduh Mengunduh
Potensi_RA Melihat Melihat Melihat Tertutup
reforma agraria Penuh Terbatas
Kecaname Melihat Melihat Melihat Melihat
Kode lokasi Mengunduh Mengunduh
Kecacode Melihat Melihat Melihat Melihat
Kabuname Melihat Melihat Melihat Melihat
Kabucode Melihat Melihat Melihat Melihat
Mengunduh Mengunduh
Provname Lokasi provinsi Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
Provcode Melihat Melihat Melihat Melihat
provinsi Penuh Terbatas
Nama
Mengunduh Mengunduh
Qname10 penggunaan Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
tanah baru
Kode
Qcode10 Melihat Melihat Melihat Tertutup
tanah baru
Penatagunaan dan
Peta Neraca Neraca Nama
pemanfaatan
Penatagunaan Penatagunaan peruntukan
B-13 tanah sesuai Mengunduh Mengunduh
Tanah Tanah Wname RTRW Melihat Melihat Melihat Melihat
rencana tata Penuh Terbatas
Kecamatan Kecamatan kabupaten/
ruang
kota
Penamaan
nomenklatur Mengunduh Mengunduh
Kws_Hutan Melihat Melihat Melihat Melihat
kawasan Penuh Terbatas
hutan
Kesesuaian Mengunduh Mengunduh
Nname Melihat Melihat Melihat Melihat
-120-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
tanah terhadap
RTRW
Ketersediaan
Mengunduh Mengunduh
VnameW tanah terhadap Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
RTRW
Ketersediaan
Mengunduh Mengunduh
VnameO tanah terhadap Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
GUPT
Ketersediaan Mengunduh Mengunduh
Vname Melihat Melihat Melihat Melihat
Ketersediaan
Mengunduh Mengunduh
V_arahan tanah terhadap Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
arahan RTRW
Potensi Mengunduh Mengunduh
Potensi_RA Melihat Melihat Melihat Tertutup
reforma agraria Penuh Terbatas
Kecaname Melihat Melihat Melihat Melihat
Kecacode Melihat Melihat Melihat Melihat
Kabuname Melihat Melihat Melihat Melihat
Kabucode Melihat Melihat Melihat Melihat
Mengunduh Mengunduh
Provname Lokasi provinsi Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
Provcode Melihat Melihat Melihat Melihat
provinsi Penuh Terbatas
Wilayah
administrasi Mengunduh Mengunduh
WADMKD Melihat Melihat Melihat Tertutup
kelurahan/ Penuh Terbatas
desa
Wilayah
Mengunduh Mengunduh
WADMKC administrasi Melihat Melihat Melihat Tertutup
Peta Tematik Penatagunaan dan Penuh Terbatas
Peta kecamatan
Bidang - pemanfaatan
Pertimbangan Wilayah
B-14 Pertimbangan tanah sesuai
Teknis administrasi Mengunduh Mengunduh
Teknis rencana tata WADMKK Melihat Melihat Melihat Tertutup
Pertanahan kabupaten/ Penuh Terbatas
Pertanahan ruang
kota
Wilayah
Mengunduh Mengunduh
WADMPR administrasi Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
provinsi
Nama Mengunduh Mengunduh
Pemohon Melihat Melihat Melihat Tertutup
pemohon PTP Penuh Terbatas
-121-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bergerak atas Mengunduh Mengunduh
Perusahaan Melihat Melihat Melihat Tertutup
nama Penuh Terbatas
Alamat Mengunduh Mengunduh
Alamat Prs Melihat Melihat Melihat Tertutup
perusahaan Penuh Terbatas
NIB (untuk
permohonan Mengunduh Mengunduh
NIB Melihat Melihat Melihat Melihat
yang sudah Penuh Terbatas
memiliki NIB)
Rencana
Mengunduh Mengunduh
Peruntukan peruntukan Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
kegiatan
Nomor berkas Mengunduh Mengunduh
No Berkas Melihat Melihat Melihat Tertutup
PTP Penuh Terbatas
Tanggal risalah Mengunduh Mengunduh
Tgl Risalah Melihat Melihat Melihat Tertutup
dibuat Penuh Terbatas
Mengunduh Mengunduh
No PTP Nomor PTP Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
Luas
Mengunduh Mengunduh
Luas PTP permohonan Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
PTP
Mengunduh Mengunduh
Ket Keterangan Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
Wilayah
administrasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh
WADMKD Melihat Melihat Tertutup
kelurahan/ Penuh Terbatas Terbatas
desa
Wilayah
WADMKC administrasi Melihat Melihat Tertutup
kecamatan
Wilayah
Penatagunaan dan
Peta Tematik administrasi Mengunduh Mengunduh Mengunduh
pemanfaatan WADMKK Melihat Melihat Tertutup
Bidang - Inventarisasi kabupaten/ Penuh Terbatas Terbatas
B-15 tanah sesuai
Inventarisasi Tanah Kritis kota
rencana tata
Tanah Kritis Wilayah
ruang Mengunduh Mengunduh Mengunduh
WADMPR administrasi Melihat Melihat Tertutup
provinsi
Keterangan
riwayat jenis Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Riwayat Melihat Melihat Tertutup
pemanfaatan Penuh Terbatas Terbatas
dari daerah
Nama/jenis Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Kegiatan Melihat Melihat Tertutup
kegiatan Penuh Terbatas Terbatas
-122-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Arahan
program Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Program Melihat Melihat Tertutup
berdasarkan Penuh Terbatas Terbatas
TCK
Arahan
Pengelolaan Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Pengelolah Melihat Melihat Tertutup
TCK
Informasi jenis
penguasaan
Oname tanah dan Melihat Melihat Tertutup
pihak yang
menguasai
Reklasifikasi
Oname21,
informasi tipe
penguasaan Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Oname_Rek Melihat Melihat Tertutup
berdasarkan
standardisasi
basis data PGT
Kode jenis
penguasaan
tanah
Ocode berdasarkan Melihat Melihat Tertutup
standardisasi
basisdata PGT
tahun 2019
Penggunaan
tanah di tahun Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Qname Melihat Melihat Tertutup
kegiatan Penuh Terbatas Terbatas
inventarisasi
Penggunaan
Qname50 tanah skala Melihat Melihat Tertutup
1:50.000
Kode jenis
penggunaan
tanah skala
1:50.000 Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Qcode50 Melihat Melihat Tertutup
standardisasi
basisdata PGT
tahun 2019
-123-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penggunaan
Qname100 tanah skala Melihat Melihat Tertutup
1:100.000
Kode jenis
penggunaan
tanah skala
1:100.000 Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Qcode100 Melihat Melihat Tertutup
standardisasi
basisdata PGT
tahun 2019
Pemanfaatan Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Pmanfaatan Melihat Melihat Tertutup
Nama
peruntukan
Wname RTRW Melihat Melihat Tertutup
kabupaten/
kota
Reklasifikasi
Wname_Rek rencana tata Melihat Melihat Tertutup
ruang
Luas_Ha Luas polygon Melihat Melihat Tertutup
Menunjukkan
tahun Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Tahun_Data Melihat Melihat Tertutup
kegiatan/ Penuh Terbatas Terbatas
pendataan
Jenis
Penggunaan penggunaan Melihat Tertutup
lahan
Jenis
Peta Tematik Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Pengendalian dan Pemanfaatan pemanfaatan Melihat Tertutup
Bidang - Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
penertiban atas Pemanfaatan lahan
B-16 Tanah Luas bidang
penguasaan atau Tanah Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Terindikasi Luas tanah dalam Melihat Tertutup
pemilikan tanah Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Telantar hektare
Kesesuaian
Kesesuaian penggunaan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Melihat Tertutup
dengan RTRW lahan dengan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
RTRW
-124-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kesesuaian Kesesuaian
dengan lahan dengan Melihat Tertutup
Peruntukan peruntukan
Jenis
Penggunaan penggunaan Melihat Tertutup
lahan
Jenis
Peta Tematik Pemanfaatan pemanfaatan Melihat Tertutup
Pengendalian dan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Kawasan - Penggunaan lahan
penertiban atas
B-17 Kawasan dan Luas Bidang
penguasaan atau Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Terindikasi Pemanfaatan Luas tanah dalam Melihat Tertutup
pemilikan tanah Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
Telantar hektare
Kesesuaian
Kesesuaian penggunaan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Melihat Tertutup
dengan RTRW lahan dengan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
RTRW
Informasi
penggunaan
tanah Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
JENIA_ZONA Melihat
(menunjuk Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
pertanian dan
nonpertanian)
Jumlah sampel
COUNT_ dalam satu Melihat
zona
Jumlah nilai
seluruh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
SUM_ Melihat
sampel dalam Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
satu zona
Peta Zona Nilai Zona Nilai
B-18 Penilaian Tanah Rata-rata nilai
Tanah Tanah Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
MEAN sampel dalam Melihat
satu zona
Nilai maksimal
MAX_ sampel dalam Melihat
satu zona
Nilai minimal
MIN_ sampel dalam Melihat
satu zona
Jangkauan
nilai sampel
RANGE dalam satu Melihat
zona (nilai
maksimal
-125-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dikurang nilai
minimal)
Variansi nilai
VARIANCE sampel dalam Melihat
satu zona
Simpangan
baku nilai Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
STDDEV Melihat
sampel dalam Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
satu zona
Koefisien
variasi sampel Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
PSTDDEV Melihat
dalam satu Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
zona
Hasil
pembulatan
nilai dari rata- Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
RPBULAT Melihat
rata nilai Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
sampel dalam
satu zona
Rata-rata nilai
MEAN_LAMA ZNT tahun Melihat
sebelumnya
Nilai ZNT hasil Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
NILAI_BARU Melihat
pembaruan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Informasi
Provinsi administrasi Melihat Melihat Melihat
wilayah
Informasi
Kabupaten/Kota administrasi Melihat Melihat Melihat
wilayah
Peta Tematik Informasi
Kawasan - Kecamatan administrasi Melihat Melihat Melihat
Sebaran Pengembangan Potensi wilayah
B-19
Potensi Pertanahan Pengembangan Informasi
Pengembangan Kelurahan/Desa administrasi Melihat Melihat Melihat
Pertanahan wilayah
Kondisi
penguasaan Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Penguasaan Melihat Melihat Melihat
tanah pada Penuh Terbatas Terbatas
kawasan
Status Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Pemilikan Melihat Melihat Melihat
kepemilikan Penuh Terbatas Terbatas
-126-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
tanah pada
kawasan
Distribusi
guna lahan Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Penggunaan Melihat Melihat Melihat
eksisting pada Penuh Terbatas Terbatas
kawasan
Distribusi
peruntukan
Peruntukan fungsi ruang Melihat Melihat Melihat
dan tanah
pada kawasan
Potensi
pengembangan
kawasan
berdasarkan
hasil analisis
lokasi dari
aspek tata
ruang dan
Potensi pertanahan Melihat Melihat Melihat
dengan
klasifikasi
potensi
perkotaan.
potensi
nonperkotaan,
dan tidak
berpotensi
Luas delineasi
kawasan yang
Luas berpotensi Melihat Melihat Melihat
dalam satuan
hektare
Informasi
DESA_KEL administrasi Melihat Melihat Melihat
Peta Tematik wilayah
Konsolidasi tanah;
Bidang - Informasi
Pengadaan tanah; Peta Potensi Mengunduh Mengunduh Mengunduh
B-20 Potensi Subjek KECAMATAN administrasi Melihat Melihat Melihat
Pengembangan Subjek KT Penuh Terbatas Terbatas
Konsolidasi wilayah
tanah
Tanah Informasi
KAB_KOTA administrasi Melihat Melihat Melihat
wilayah
-127-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Peruntukan
tanah
berdasarkan Mengunduh Mengunduh Mengunduh
POLA _RUANG Melihat Melihat Melihat
RTRW/RDTR Penuh Terbatas Terbatas
yang
digunakan
Jenis
PGN Penggunaan Melihat Melihat Melihat
tanah eksisting
Pemilikan
tanah (SHM,
PMN SHGU, SHGB, Melihat Melihat Melihat
Girik, Petuk,
dan lain-lain)
Luas bidang Mengunduh Mengunduh Mengunduh
LUAS_TANAH Melihat Melihat Melihat
tanah m2 Penuh Terbatas Terbatas
NAMA Nama pemilik Melihat Melihat Tertutup
Setuju/tidak
mengikuti
KESEPAKATAN Program Melihat Melihat Melihat
Konsolidasi
Tanah
Nomor SK
Penetapan
SK_PENLOK_KT Lokasi Melihat Melihat Melihat
Konsolidasi
Tanah
Tanggal SK
Penetapan
TGL_PENLOK_KT Lokasi Melihat Melihat Melihat
Konsolidasi
Tanah
SHAPE_Leng Panjang shp Melihat Melihat Melihat
SHAPE_Area Luas shp Melihat Melihat Melihat
Informasi
Mengunduh Mengunduh
Konsolidasi tanah; PROVINSI administrasi Melihat Melihat Melihat Melihat
Peta Desain Peta Desain Penuh Terbatas
Pengadaan tanah; wilayah
B-21 Konsolidasi Konsolidasi
Pengembangan Informasi
Tanah Tanah Mengunduh Mengunduh
tanah KAB_KOTA administrasi Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
wilayah
-128-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Informasi
Mengunduh Mengunduh
KECAMATAN administrasi Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
wilayah
Informasi
Mengunduh Mengunduh
DESA_KEL administrasi Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
wilayah
Informasi Mengunduh Mengunduh
TAHUN Melihat Melihat Melihat Melihat
tahun kegiatan Penuh Terbatas
Mengunduh Mengunduh
NAMA Nama pemilik Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
Identitas Mengunduh Mengunduh
NIK Melihat Melihat Melihat Tertutup
pemilik Penuh Terbatas
TTL Melihat Melihat Melihat Tertutup
ALAMAT Melihat Melihat Melihat Tertutup
Rencana
Mengunduh Mengunduh
RENC_PGN penggunaan Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
tanah
Luas tanah Mengunduh Mengunduh
LUAS_TANAH Melihat Melihat Melihat Melihat
hasil desain m2 Penuh Terbatas
Luas tanah
untuk Mengunduh Mengunduh
LUAS_TP Melihat Melihat Melihat Melihat
pembangunan Penuh Terbatas
m2
Nama pemilik/
penggunaan di Mengunduh Mengunduh
UTARA Melihat Melihat Melihat Tertutup
batas sebelah Penuh Terbatas
utara
Nama pemilik/
TIMUR Melihat Melihat Melihat Tertutup
timur
Nama pemilik/
SELATAN Melihat Melihat Melihat Tertutup
selatan
Nama pemilik/
BARAT Melihat Melihat Melihat Tertutup
barat
-129-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Informasi
Mengunduh Mengunduh
PROVINSI administrasi Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
wilayah
Informasi
Mengunduh Mengunduh
KAB_KOTA administrasi Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
wilayah
Informasi
Mengunduh Mengunduh
Penuh Terbatas
wilayah
Informasi
Mengunduh Mengunduh
Penuh Terbatas
wilayah
Nomor SK Mengunduh Mengunduh
SK_PENEGASAN Melihat Melihat Melihat Melihat
Penegasan KT Penuh Terbatas
TGL_SK Tanggal SK Mengunduh Mengunduh

Melihat Melihat Melihat Melihat
PENEGASAN Penegasan KT Penuh Terbatas
Peta Hasil Peta Hasil Mengunduh Mengunduh
Konsolidasi tanah; NAMA Nama pemilik Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penerapan Penerapan Penuh Terbatas
Pengadaan tanah;
B-22 Desain Desain Identitas Mengunduh Mengunduh
Pengembangan NIK Melihat Melihat Melihat Tertutup
Konsolidasi Konsolidasi pemilik Penuh Terbatas
tanah
Tanah Tanah Identitas Mengunduh Mengunduh
TTL Melihat Melihat Melihat Tertutup
Nomor
Mengunduh Mengunduh
NIB identifikasi Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
bidang
Nomor surat Mengunduh Mengunduh
NO_SU Melihat Melihat Melihat Tertutup
ukur Penuh Terbatas
Tanggal surat Mengunduh Mengunduh
TGL_SU Melihat Melihat Melihat Tertutup
ukur Penuh Terbatas
Nomor hak Mengunduh Mengunduh
NO_HAK Melihat Melihat Melihat Melihat
atas tanah Penuh Terbatas
Luas bidang
tanah m2 (hasil Mengunduh Mengunduh
LUAS_BID Melihat Melihat Melihat Melihat
pengukuran Penuh Terbatas
kadastral)
Jenis
Mengunduh Mengunduh
PGN penggunaan Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
tanah
-130-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Luas tanah
Mengunduh Mengunduh
LUAS_TP untuk Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
pembangunan
Nama pemilik/
utara
Nama pemilik/
timur
Nama pemilik/
selatan
Nama pemilik/
barat
Kawasan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Hutan Melihat
hutan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Lahan sawah Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
LSD Melihat
Penatagunaan dan dilindungi Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
pemanfaatan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Peta Tematik Luas Luas sawah Melihat
tanah sesuai Peta Tematik Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Kawasan -
rencana tata Kawasan:
Lahan Sawah Kabupaten/ Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
B-23 ruang; Penggunaan Kabupaten/Kota Melihat
yang Kota Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Pengendalian dan dan
Dilindungi 8
penertiban atas Pemanfaatan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Provinsi Provinsi Provinsi Melihat
penguasaan atau Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
pemilikan tanah Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Cetak_Swh Cetak sawah Melihat
Metadata Metadata Tertutup
Jenis
Peta Tematik Penanganan atau Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
Penggunaan Penggunaan penggunaan Melihat Tertutup
Sengketa, pencegahan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
dan tanah eksisting
B-24 Konflik dan sengketa serta
pemanfaatan Jenis
Perkara konflik Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
tanah Pemanfaatan pemanfaatan Melihat Tertutup
Pertanahan pertanahan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas
tanah eksisting
-131-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Perbedaan
antara pemilik
Pemilik dan Melihat Tertutup
penguasaan
tanah
Informasi
Mengunduh Mengunduh
PROVINSI administrasi Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
wilayah
Informasi
Mengunduh Mengunduh
KAB_KOTA administrasi Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
wilayah
Informasi
Mengunduh Mengunduh
Penuh Terbatas
wilayah
Informasi
Mengunduh Mengunduh
Penuh Terbatas
wilayah
Nomor SK
Penetapan
Mengunduh Mengunduh
SK_PENLOK_KT Lokasi Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
Konsolidasi
Tanah
Peta Tematik Konsolidasi tanah; Tanggal SK
Bidang - Pengadaan tanah; Konsolidasi Penetapan
B-25 Mengunduh Mengunduh
Konsolidasi Pengembangan Tanah TGL_PENLOK_KT Lokasi Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
Tanah tanah Konsolidasi
Tanah
Mengunduh Mengunduh
NAMA Nama pemilik Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
NIK identitas Mengunduh Mengunduh
NIK Melihat Melihat Melihat Tertutup
Tempat tanggal
Mengunduh Mengunduh
TTL lahir identitas Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
pemilik
Pemilikan
tanah (SHM,
Mengunduh Mengunduh
PMN SHGU, SHGB, Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
Girik, Petuk,
Ketitir)
-132-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nomor
Mengunduh Mengunduh
NIB identifikasi Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
bidang
Nomor surat
ukur (untuk Mengunduh Mengunduh
NO_SU Melihat Melihat Melihat Tertutup
semua bidang Penuh Terbatas
tanah)
Tanggal surat
ukur (untuk Mengunduh Mengunduh
TGL_SU Melihat Melihat Melihat Tertutup
semua bidang Penuh Terbatas
tanah)
Nomor hak
atas tanah Mengunduh Mengunduh
NO_HAK Melihat Melihat Melihat Melihat
(tanah Penuh Terbatas
bersertipikat)
Luas bidang
tanah m2 (hasil Mengunduh Mengunduh
LUAS_BID Melihat Melihat Melihat Melihat
pengukuran Penuh Terbatas
kadastral)
Nama pemilik/
utara
Nama pemilik/
timur
Nama pemilik/
selatan
Nama pemilik/
barat
Nomor
Hak Atas Mengunduh Mengunduh
NIB identifikasi Melihat Melihat Melihat Tertutup
Tanah (Hak Penuh Terbatas
bidang
Peta Tematik Guna
Penetapan hak; Nomor
B-26 Bidang - Hak Bangunan, Mengunduh Mengunduh
Pendaftaran tanah NOMORHAK registrasi hak Melihat Melihat Melihat Tertutup
Atas Tanah Hak Guna Penuh Terbatas
atas tanah
Usaha, Hak
Nama pihak Mengunduh Mengunduh
Pengelolaan) PEMEGANGHAK Melihat Melihat Melihat Tertutup
pemegang hak Penuh Terbatas
-133-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nomor SK Mengunduh Mengunduh
NOMORSK Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penetapan Hak Penuh Terbatas
Tanggal
Mengunduh Mengunduh
TANGGAL peneribitan SK Melihat Melihat Melihat Tertutup
Penuh Terbatas
Penetapan Hak
Tanggal
berakhirnya Mengunduh Mengunduh
BERAKHIR Melihat Melihat Melihat Tertutup
SK Penetapan Penuh Terbatas
Hak
Kode
kesimpulan Mengunduh Mengunduh
Lname Melihat Melihat Melihat Melihat
kemampuan Penuh Terbatas
tanah
Kode
Mengunduh Mengunduh
Ucode kedalaman Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
efektif tanah
Keterangan
Mengunduh Mengunduh
Uname kedalaman Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
efektif tanah
Label
Mengunduh Mengunduh
Ulabel kedalaman Melihat Melihat Melihat Melihat
Penuh Terbatas
Penatagunaan dan efektif tanah
Peta Tematik Kode tekstur Mengunduh Mengunduh
pemanfaatan Xcode Melihat Melihat Melihat Melihat
Kawasan - Kemampuan tanah Penuh Terbatas
B-27 tanah sesuai
Kemampuan Tanah
rencana tata Keterangan Mengunduh Mengunduh
Tanah Xname Melihat Melihat Melihat Melihat
ruang tekstur tanah Penuh Terbatas
Label tekstur Mengunduh Mengunduh
Xlabel Melihat Melihat Melihat Melihat
Kode drainase Mengunduh Mengunduh
Dcode Melihat Melihat Melihat Melihat
Keterangan Mengunduh Mengunduh
Dname Melihat Melihat Melihat Melihat
drainase tanah Penuh Terbatas
Kode erosi Mengunduh Mengunduh
Ecode Melihat Melihat Melihat Melihat
Keterangan Mengunduh Mengunduh
Ename Melihat Melihat Melihat Melihat
erosi tanah Penuh Terbatas
Label erosi Mengunduh Mengunduh
Elabel Melihat Melihat Melihat Melihat
Jangkauan
Penilaian tanah;
Peta Tematik nilai sampel
Pengadaan tanah; Nilai Bidang Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
B-28 Bidang - Nilai RANGE dalam satu Melihat
Pengembangan Tanah Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
Bidang Tanah zona (nilai
tanah
maksimal
-134-

Pimpinan Eselon I
Menteri Wilayah
Lainnya Produksi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dikurang nilai
minimal)
Hasil
pembulatan Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
RPBULAT Melihat
nilai dalam Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
satu zona
nilai ZNT hasil Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh Mengunduh
NILAI_BARU Melihat
pembaruan Penuh Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HADI TJAHJANTO
-135-
LAMPIRAN IV
NOMOR 1 TAHUN 2023
FORMAT SURAT PERMOHONAN IGT PERTANAHAN DAN RUANG

TANPA MELALUI JIG
KOP LEMBAGA TERKAIT
Nomor :
Hal :
Lampiran: Daftar Permohonan Data dan Informasi IGT Pertanahan dan Ruang
Kepada Yth.
Direktur Jenderal … dan/atau Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanahan,
Tata Ruang, dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama/NIP :
Instansi :
Jabatan :
Email :
Telp :
Dengan ini mengajukan permohonan data informasi IGT Pertanahan dan Ruang
sebagaimana terlampir dalam lampiran daftar permohonan data untuk:
Kegiatan :
Deskripsi Kegiatan :
Lokasi :
Adapun data tersebut dipahami bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk
kepentingan kegiatan tersebut di atas dan tidak boleh disebarluaskan tanpa izin
dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Demikian permohonan kami, atas kerja samanya kami ucapkan terima kasih.
Yang bertanda tangan,
(Nama)
NIP
Tembusan:
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
-136-
Nomor:
Lampiran Daftar Permohonan IGT Pertanahan dan Ruang
Data dan Informasi IGT Pertanahan dan Ruang yang dimohon terdiri atas:
No Jenis Data Kriteria IGT Pertanahan Tujuan Penggunaan
dan Ruang yang IGT Pertanahan dan
Dibutuhkan Ruang

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HADI TJAHJANTO
-137-
LAMPIRAN V
NOMOR 1 TAHUN 2023
TENTANG PENYELENGGARAAN INFORMASI GEOSPASIAL
TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG
PROSEDUR PENYELENGGARAAN STANDARDISASI

IGT PERTANAHAN DAN RUANG OLEH UNIT PRODUKSI
Standardisasi Persiapan Penyusunan
1. Identifikasi Produk Data

2. Identifikasi Isi dan Struktur Data
3. Persiapan Alat Pendukung
4. Persiapan Standardisasi Data IGT Pertanahan dan Ruang
yang Akan Diproduksi
5. Penyiapan IGD sebagai Acuan
6. Penyiapan Data Pendukung Lainnya
Standardisasi Pengumpulan DG dan IG
1. Pengumpulan Sumber Data

2. Interpretasi Objek
3. Survei Lapangan
4. Penyusunan Basis Data
Standardisasi Pengolahan DG dan IG

1. Pengecekan Kualitas Data
2. Penyimpanan Data dalam Basis Data
3. Pengolahan Sumber Data
Standardisasi Analisis DG dan IG
1. Tahapan Analisis
2. Pengecekan Akurasi Data
3. Penetapan Tujuan dan Informasi yang Didapatkan dari
Proses Analisis
4. Penyusunan Metadata
Standardisasi Penyerahan DG dan IG
1. Penyajian Data Berdasarkan Skala, Tata Letak (Layout),

dan Simbol yang Telah Ditentukan
2. Pelaporan Status Data Terverifikasi dan Tervalidasi
3. Pengesahan Data
4. Penyerahan IGT dalam Format Data Spasial, Data Raster,
dan Format Web Services

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HADI TJAHJANTO
-138-
LAMPIRAN VI
NOMOR 1 TAHUN 2023

IGT PERTANAHAN DAN RUANG OLEH UNIT PENGELOLA
Standardisasi Penyimpanan dan Pengamanan IGT

1. Penyusunan Kode Referensi

2. Pengaturan Keamanan Data
3. Penyusunan Katalog Data
Standardisasi Pemantauan dan Evaluasi Layanan

Pengelolaan IGT Pertanahan dan Ruang
1. Kompilasi Data
2. Integrasi Data
3. Sinkronisasi
Standardisasi Analisis IGT Pertanahan dan Ruang Derivatif
1. Penentuan Tujuan dan Informasi yang Didapatkan dari

Proses Analisis Turunan
2. Metode Analisis Turunan
3. Penyesuaian Output Hasil Analisis Turunan
Standardisasi Penyerahan IGT Pertanahan dan Ruang

ke Unit Penyebarluasan
1. Pelaporan Status Data Terverifikasi dan Tervalidasi
2. Penyerahan IGT dalam Format Data Spasial, Data Raster,
dan Format Web Services

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HADI TJAHJANTO
-139-
LAMPIRAN VII
NOMOR 1 TAHUN 2023

IGT PERTANAHAN DAN RUANG OLEH UNIT PENYEBARLUASAN
Standardisasi Pembangunan JIG sebagai

Sistem Penyebarluasan
1. Susunan Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Kegiatan Penyebarluasan IGT Pertanahan dan Ruang
2. Susunan Penyusunan Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
Kegiatan Penyebarluasan IGT Pertanahan dan Ruang
3. Persiapan Penyiapan Sarana dan Prasarana Pendukung
Penyebarluasan Data
Standardisasi Pemberian Layanan Penyebarluasan

IGT Pertanahan dan Ruang
1. Metode Penyebarluasan
2. Pengaturan Pemegang Hak Akses
Standardisasi Pemeliharaan Keberlangsungan JIG

sebagai Sistem Penyebarluasan
1. Pemeliharaan Database
2. Pemeliharaan Server
3. Pengecekan Performa Aplikasi
4. Pengecekan Keamanan Server dan Database
Standardisasi Pengelolaan Kewenangan Akses

Berbagipakai Data
1. Pembagian Kewenangan Berdasarkan Pemegang Hak
Akses
2. Pengaturan Pemberian Mandat dan Sanksi Pelanggaran

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HADI TJAHJANTO
-140-
LAMPIRAN VIII
NOMOR 1 TAHUN 2023
MEKANISME KEGIATAN KOMPILASI, INTEGRASI, DAN SINKRONISASI IGT PERTANAHAN DAN RUANG

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HADI TJAHJANTO
-141-
LAMPIRAN IX
NOMOR 1 TAHUN 2023
FORMAT BERITA ACARA DAN DOKUMEN TERTULIS HASIL KOMPILASI IGT

A. FORMAT BERITA ACARA HASIL KOMPILASI IGT PERTANAHAN DAN RUANG
KOP KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL
BERITA ACARA KOMPILASI IGT PERTANAHAN DAN RUANG

Nomor:
Identitas Unit Produksi:
Pada hari ini … tanggal … bulan … tahun …, kami yang bertanda tangan di bawah ini,
telah melakukan kompilasi IGT Pertanahan dan Ruang dengan resume sebagai berikut
1. Unit Produksi telah menyampaikan IGT Pertanahan dan Ruang dan dokumen
pendukung kepada Tim Pemeriksa berupa:
a. Data digital format shapefile/CAD/jpeg/lainnya dengan cakupan …….
b. Peta cetak ….. (judul peta) dengan skala …..
c. Dokumen Perda/Pergub/Perbup/SK/lainnya Nomor ….. tentang …..
2. Tim Pemeriksa telah menerima dan melaksanakan kompilasi dan pengecekan
IGT serta dokumen pendukung;
3. Tim Pemeriksa telah menyerahkan hasil kompilasi dan pengecekan IGT
Pertanahan dan Ruang kepada Unit Produksi dalam bentuk catatan dan
rekomendasi (terlampir)
4. Tim Pemeriksa menyatakan bahwa IGT Pertanahan dan Ruang yang telah
disampaikan oleh Unit Produksi dapat dipergunakan sesuai dengan
kewenangannya di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
5. Unit Produksi bersedia melengkapi/menindaklanjuti catatan dan rekomendasi
tersebut dengan berkoordinasi dengan Tim Pemeriksa dan unit penyebarluasan
6. Tim Pemeriksa bersedia membantu melakukan revisi/perubahan yang
diperlukan atas IGT Pertanahan dan Ruang yang telah diserahkan tersebut
untuk proses integrasi IGT Pertanahan dan Ruang dan IGD.
Demikian berita acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jabatan Pejabat yang mewakili Unit Ketua Tim Pemeriksa

Produksi
(Nama) (Nama)
NIP NIP
-142-
B. FORMAT DOKUMEN TERTULIS HASIL KOMPILASI IGT PERTANAHAN DAN

RUANG

DOKUMEN TERTULIS HASIL KOMPILASI IGT PERTANAHAN DAN RUANG

Nomor:
Telah dilakukan pemeriksaan kelengkapan data atas IGT Pertanahan dan Ruang
tersebut di atas oleh Tim Pemeriksa, dengan keterangan sebagai berikut:
1. …..
2. …..
3. …..
Berdasarkan keterangan tersebut, IGT Pertanahan dan Ruang dinyatakan

belum lengkap maka Unit Produksi yang bersangkutan harus memperbaiki dan
melengkapi data IGT Pertanahan dan Ruang.
Ketua Tim Pemeriksa
(Nama)
NIP.

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HADI TJAHJANTO
-143-
LAMPIRAN X
NOMOR 1 TAHUN 2023
FORMAT DOKUMEN TERTULIS DAN BERITA ACARA HASIL INTEGRASI IGT

A. FORMAT DOKUMEN TERTULIS HASIL INTEGRASI IGT PERTANAHAN DAN

RUANG
FORMAT DOKUMEN TERTULIS HASIL INTEGRASI IGT PERTANAHAN DAN RUANG

DOKUMEN TERTULIS HASIL INTEGRASI IGT PERTANAHAN DAN RUANG

Nomor:
Telah dilakukan verifikasi dan pengecekan atas IGT Pertanahan dan Ruang tersebut
di atas oleh Tim Pemeriksa, dengan keterangan sebagai berikut:
1. …..
2. …..
3. …..
Berdasarkan keterangan tersebut, IGT Pertanahan dan Ruang yang diajukan belum
terintegrasi. Berdasarkan catatan yang disampaikan, Unit Produksi yang
bersangkutan harus memperbaiki data IGT Pertanahan dan Ruang dimaksud.
Ketua Tim Pemeriksa
(Nama)
NIP
-144-
B. FORMAT BERITA ACARA HASIL INTEGRASI IGT PERTANAHAN DAN RUANG

BERITA ACARA HASIL INTEGRASI IGT PERTANAHAN DAN RUANG

Nomor:
Nama IGT Pertanahan dan Ruang:
Telah dilakukan integrasi dan pengecekan atas IGT Pertanahan dan Ruang tersebut
di atas oleh Tim Integrasi, dengan keterangan sebagai berikut:
1. …..
2. …..
3. …..
Berdasarkan keterangan tersebut, maka IGT Pertanahan dan Ruang yang diajukan
sudah terintegrasi.
Jabatan Pejabat yang mewakili Unit Jabatan Pejabat yang mewakili Unit
Produksi Pengelola
(Nama) (Nama)
NIP NIP

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HADI TJAHJANTO
-145-
LAMPIRAN XI
NOMOR 1 TAHUN 2023
FORMAT BERITA ACARA HASIL SINKRONISASI

IGT PERTANAHAN DAN RUANG
BERITA ACARA HASIL SINKRONISASI IGT PERTANAHAN DAN RUANG

Nomor:
Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun ..., kami yang bertanda tangan dibawah ini, telah
melakukan sinkronisasi IGT Pertanahan dan Ruang menyatakan:
1. Tim Sinkronisasi bersama unit produksi telah menerima dan melaksanakan
sinkronisasi IGT Pertanahan dan Ruang sebagai berikut:
a. Contoh: Hak Guna Bangunan;
b. Hak milik;
c. …. dst
2. Berdasarkan hasil sinkronisasi terdapat catatan sebagai berikut:
a. …..
b. …..
c. …..; dst
Demikian berita acara ini dibuat untuk dipergunakan dan ditindaklanjuti sebagaimana
mestinya.
Jabatan Pejabat yang mewakili Unit Jabatan Pejabat yang mewakili Unit
Produksi Pengelola
(Nama) (Nama)
NIP NIP

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HADI TJAHJANTO
-146-
LAMPIRAN XII
NOMOR 1 TAHUN 2023
SKEMA PELAKSANAAN INTEROPERABILITAS DATA 9a

6a 7a Publikasi
Interoperabilitas Kerja Sama dengan
5 Eksternal Stakeholder 8a
Portal Layanan berbagi 9b
Interaksi
Penyebarluasan 6a 7a pakai
Interoperabilitas Kerja Sama dalam lingkup
Internal Kementerian ATR/BPN 9c
Kolaborasi
3a
konsisten dalam sintak/ bentuk,
struktur/ skema/ komposisi/ penyajian,
4 dan semantik artikulasi keterbacaan
Telah memenuhi 2 1
Portal Unit Pengelola Data dari Unit
Kaidah
3b Produksi
Interoperabilitas
disimpan dalam format berbagi pakai
yang dapat dibaca sistem elektronik

REPUBLIK INDONESIA,
ttd
HADI TJAHJANTO

PerMen ATR-KaBPN No. 1 THN 2023 - Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik Pertanahan Dan Ruang

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

PerMen ATR-KaBPN No. 1 THN 2023 - Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik Pertanahan Dan Ruang

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MENTER!

AGRARIA DAN TATA RU ANG/

PERATURAN MENTER! AGRARIA DAN TATA RUANG/

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! AGRARIA DAN TATA RUANG/

Menimbang a. bahwa untuk mendorong penyelenggaraan informasi

Mengingat 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik

3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi

2. Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG

atau di atas permukaan bumi yang digambarkan pada

g. menyusun laporan kegiatan produksi IGT

a. melibatkan peran masyarakat dan pemangku

h. melakukan analisis tematik derivatif yang dibuat

b. pemantauan dan evaluasi layanan pengelolaan IGT

e. menyimpan hasil IGT Pertanahan dan Ruang dalam

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­

(2) Pemeriksaan IGT Pertanahan dan Ruang sebagaimana

tercantum dalam Lampiran IX yang merupakan bagian

Ruang sesuai dengan keterangan sebagaimana dimaksud

(6) Integrasi JIG dengan JIGN sebagaimana dimaksud pada

(4) Kejelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

MENTER! AGRARIA DAN TATA RUANG/

MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2023 NOMOR 93

Salinan sesuai dengan aslinya

Joko Subagyo, S.H., M.T.

TEMA IGT PERTANAHAN DAN RUANG

Bentuk Format Unit Satuan Cakupan

Bentuk Format Unit Satuan Cakupan

Peta RTR Titik,

Peta RDTR RDTR Titik, Menggambarkan rencana pola dan

Menggambarkan batas bidang

Bentuk Format Unit Satuan Cakupan

Bentuk Format Unit Satuan Cakupan

Bentuk Format Unit Satuan Cakupan

Bentuk Format Unit Satuan Cakupan

Memuat informasi geospasial

Bentuk Format Unit Satuan Cakupan

Bentuk Format Unit Satuan Cakupan

Sebaran Titik, Menggambarkan kawasan yang

Bentuk Format Unit Satuan Cakupan

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/

SKEMA ALUR KERJA PENYELENGGARAAN IGT PERTANAHAN DAN RUANG

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/

KLASIFIKASI KEWENANGAN AKSES PENYEBARLUASAN IGT PERTANAHAN DAN RUANG

A. Data dan Informasi Geospasial Tematik Tema Ruang

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

Entitas Pemangku Kepentingan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang