Anda di halaman 1dari 92

BAB I

JARINGAN KOMPUTER

1. PENGERTIAN DAN MANFAAT JARINGAN KOMPUTER


Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang
saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel
sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti
dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai
perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-
perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat
mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Atau Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan
lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi,
program – program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu
jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi
yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.

Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu :


 Sharing resources : Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya
dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun
pengaruh dari pemakai.
 Media Komunikasi : Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk
teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.
 Integrasi Data : Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap
proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya.
Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh
dan mengolah informasi setiap saat.
 Pengembangan dan Pemeliharaan : Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan
menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer
sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat digunakan secara bersama – sama.
Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk
memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk
yang ada pada komputer pusat.
 Keamanan Data : Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena
pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk
sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
 Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini : Dengan pemakaian sumber daya secara bersama –
sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang
diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap
pemakai.

2. LATAR BELAKANG DAN SEJARAH JARINGAN


Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan
komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada
mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama.
Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 1


Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah
antrian.
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka
sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. (Lihat Gambar 1.) Untuk itu ditemukan konsep distribusi
proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali
bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri
ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.

Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer
besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing).
Seperti pada (Gambar B. 2). dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan
besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.
Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan
telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-
terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.

Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah
matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama
maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah
berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika
Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah
jaringan raksasa ditingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 2


3. JENIS-JENIS JARINGAN KOMPUTER
Berbagai jenis teknologi jaringan komputer muncul untuk memenuhi kebutuhan dunia industri yang terus
berkembang. Banyaknya jaringan komputer yang muncul setidaknya dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa
sudut pandang, yaitu:
 Berdasarkan lokasi/ukuran/rentang jaringan
 Berdasarkan bentuk jaringan (topologi)
 Berdasarkan media (alat) komunikasi yang digunakan
 Berdasarkan peran/fungsi komputer dalam jaringan

4. JARINGAN BERDASARKAN AREA/LOKASI


a. Personal Area Network (PAN)
Personal Area Network/PAN sering disebut
dengan jaringan area pribadi. Personal Area
Network adalah Jaringan komputer atau titik
akses yang digunakan untuk berkomunikasi ke
berbagai perangkat pribadi seperti komputer,
ponsel, telepon, televisi, sistem keamanan
rumah yang berbasis komunikasi data personal
ataupun perangkat komunikasi public seperti
internet. Kontrol PAN dilakukan dengan
authoritas pribadi. Data yang ditransmisikan oleh
PAN bersifat khas dan personal karena
digunakan untuk keperluan pribadi. Teknologi dan protokol yang digunakan PAN diantaranya adalah Wifi,
Wireless Application Protocol (WAP), Bluetooth, Infrared, dan lain-lain.
Personal Area Network hanya mampu menjangkau beberapa meter saja, tetapi bisa mencapai ratusan
sampai ribuan kilometer apabila memanfaatkan jaringan global. PAN bisa digunakan untuk komunikasi
antara perangkat pribadi sendiri (komunikasi intrapersonal), atau dapat juga digunakan untuk
menghubungkan ke jaringan tingkat yang lebih tinggi dan Internet (uplink). Jaringan PAN dapat kita buat
dengan menggunakan teknologi jaringan nirkabel seperti Bluetooth, IrDA, Wireless.
contohnya sebagai berikut:
Pada saat mengajar dikelas saya sering melakukan remote kontrol terhadap laptop dengan memanfaatkan
fasilitas Bluetooth yang tersedia di Hp dan Bluetooth di Laptop. Maka dengan terkoneksinya antara Hp
dengan Laptop saya dapat menjalankan serta mematikan laptop tanpa menyentuh laptop.
Itulah Informasi singkat yang dapat saya sampaikan tentang Pengertian Personal Area Network (PAN).

b. Local Area Network (LAN)


Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang
memiliki rentang atau meliputi suatu area yang kecil seperti satu
ruangan hingga beberapa gedung. Jaringan pada sebuah rumah,
sekolah, kantor, hingga jaringan kampus universitas adalah
contoh dari sebuah LAN.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 3


c. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan komputer yang
mencakup beberapa blok dalam sebuah kota hingga seluruh kota
itu sendiri.

d. Wide Area Network (WAN)


Wide Area Network (WAN) adalah jaringan komputer yang mencakup
daerah yang luas seperti antar kota, daerah, bahkan antar Negara.
Internet yang ada saat ini adalah contoh dari WAN. Contoh lain dari
WAN adalah jaringan komputer sebuah perusahaan yang memiliki
cabang di beberapa kota yang saling berhubungan melalui jalur
pribadi milik perusahaan atau jalur publik seperti internet seperti pada
gambar 1-2.

e. Internet
internet itu sendiri merupakan singkatan kata dari
interconnection-networking, bila dijabarkan secara sistem global
maka internet merupakan jaringan komputer diseluruh penjuru
dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan
menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) sehingga
antara komputer dapat saling mengakses informasi dan bertukar
data. Internet mencangkup segala sesuatu secara luas baik itu
komputerisasi maupun telekomunikasi.
Internet adalah sebuah sistem jaringan komputer global yang saling berhubungan yang menggunakan
standar Internet Protocol Suite (TCP / IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Ini adalah
jaringan dari jaringan yang terdiri dari jutaan usaha swasta, masyarakat, akademis, dan pemerintah lokal
untuk jaringan lingkup global yang dihubungkan oleh serangkaian luas teknologi jaringan elektronik dan
optik. Internet membawa array yang luas dari sumber informasi dan jasa, terutama dokumen-dokumen
hypertext antar-link dari World Wide Web (WWW) dan infrastruktur untuk mendukung surat elektronik.

5. BERDASARKAN MEDIA PENGHANTAR


Berdasarkan media penghantar jaringan yang digunakan, jaringan dapat dikelompokkan menjadi:
a. Jaringan Kabel : adalah Jaringan komputer yang menggunakan media penghubung antar simpul berupa
kabel, baik kabel tembaga maupun kabel optik
b. Jaringan Nirkabel : adalah Jaringan komputer yang menggunakan media penghubung antar simpul berupa
gelombang elektromagnetik
Keuntungan Jaringan kabel :
1. Kecepatan tertingginya lebih tinggi dari jaringan nirkabel,
2. lebih tahan terhadap interferensi/gangguan dari luar,

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 4


3. lebih aman dari pencurian dan penyadapan data yang ditransmisikan secara illegal, dsb.
Sedangkan Keuntungan jaringan nirkabel :
1. Lebih mudah dalam memperluas rentang cakupan jaringan,
2. lebih mudah menambahkan komputer sebagai anggota jaringan dibandingkan jaringan kabel, dsb.

6. JARINGAN BERDASARKAN FUNGSI ATAU PERAN


Berdasarkan peran komputer-komputer yang berkomunikasi dalam jaringan, jaringan dapat diklasifikasikan
menjadi:
a. Jaringan Client Server
Dalam jaringan ini satu komputer berfungsi sebagai pusat pelayanan
(server) dan komputer yang lain berfungsi meminta pelayanan ( client
). Sesuai dengan namanya, client server berarti adanya pembagian
kerja pengelolaan data antara client dan server. Saat ini, sebagian
besar jaringan menggunakan model client/server. Server mengatur
dan mengendalikan fungsi dari client, tetapi client hanya bisa
menerima layanan dari server tanpa bisa mengendalikan kinerja dari
server, jadi dapat di simpulkan bahwa server berfungsi sebagai
penyedia layanan dan client beerfungsi untuk menerima layanan yang di berikan oleh server.

Ada dua buah jenis server, yaitu :


 Server dedicated
Yaitu server yang tidak memiliki fungsi lain. Ia tidak bisa digunakan sebagai workstation. Untuk melihat
jenis dari server tersebut dapat diketahui melalui sistem operasi jaringan yang dijalankannya, misalnya
Novell Netware.
 Server Non-Dedicated
Yaitu server yang juga bisa berfungsi sebagai workstation. Contohnya : Microsoft Windows NT Server,
Mocrosoft Windows NT Workstation, Microsoft Windows 95/98, Unix, Linux, Mac OS/2.

Jenis layanan Client-Server antara lain:


 File Server : memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
 Print Server : memberikan layanan fungsi pencetakan.
 Database Server : proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan stasiun
lain dapat minta pelayanan.
 DIP (Document Information Processing): memberikan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen,
dan pengambilan data.

Dari fungsinya, server dapat digunakan :


 Menyimpan file-file yang digunakan bersama-sama pada hard disk-nya
 Mengatur komunikasi (seperti pesan e-mail) antar workstation
 Mengkoordinasikan pencetakan kepada printer yang dipakai bersama-sama
 Server juga dapat menyimpan CD-ROM yang dapat dipakai oleh para pemakai network
 Bisa menyimpan tape drive atau drive lain yang digunakan untuk menyimpan hard disk server atau hard
disk pada workstation
 Dengan perangkat lunak dan keras tambahan, server bisa mengarahkan e-mail dari dan ke internet.
Server juga bisa mengirimkan fax ke luar jaringan ke mesin-mesin fax yang ada di luar. Kenyataannya
server hampir dapat melakukan semua pekerjaan yang mencakup pengiriman data.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 5


b. Jaringan Peer to Peer
Dalam jaringan ini tidak ada komputer yang berfungsi khusus, dan
semua komputer dapat berfungsi sebagai client dan server dalam
satu saat bersamaan. Pengguna masing-masing komputer
bertanggung jawab terhadap administrasi resource komputer (
dengan membuat nama user, membuat share, menandai ijin
mengakses share tersebut). Tiap-tiap user bertanggung jawab juga
mengenal pembackupan data pada komputer. Sayangnya
penempatan resource dapat menjadi sulit pada network peer to
peer yang mempunyai lebih banyak komputer.
Jaringan komputer P2P termasuk sebuah cabang (subset) dari bidang komputasi terdistribusi. Namun
komputasi terdistribusi sendiri bukanlah cabang dari P2P. Sebutan “peer-to-peer” mengisyaratkan sebuah
hubungan kesetaraan (egalitarian relationship) diantara para peer (pengguna satu dengan yang lainnya).
Dan yang terpenting, hubungan ini haruslah menghasilkan interaksi langsung antara komputer pengguna
yang satu dengan komputer pengguna lainnya. Tanpa embel-embel ada komputer yang berstatus sebagai
client dan berstatus sebagai server.
Secara teknis, jaringan P2P (peer-to-peer) adalah sebuah jaringan yang memungkinkan semua komputer
dalam lingkungannya bertindak/berstatus sebagai server yang memiliki kemampuan untuk mendistribusikan
sekaligus menerima berkas-berkas atau sumber daya (resource) yang ada dalam komputer mereka ke
komputer lainnya.

Berdasarkan tingkat/derajat sentralisasinya, jaringan P2P terbagi ke dalam 2 tipe, yakni:


a. P2P Murni (Pure P2P), dengan ciri-ciri sebagai berikut:
 Masing-masing peer berstatus setara (egaliter), setiap peer berstatus sebagai client juga server.
 Tidak ada server pusat yang mengatur jaringan.
 Tidak ada router yang menjadi pusat jaringan.
b. P2P Hybrid (Hybrid P2P), dengan ciri-ciri sebagai berikut:
 Mempunyai server pusat yang memantau dan menjaga informasi yang berada di setiap peer
sekaligus merespon peer ketika ada yang meminta informasi itu.
 Setiap peer bertanggung jawab untuk menyediakan resource yang tersedia. Hal ini terjadi karena
server pusat tentu diatur sedemikian rupa untuk tidak memilikinya. Selain itu, hal ini juga dilakukan
agar server pusat tersebut dapat mengetahui resource apa saja yang akan didistribusikan di dalam
jaringan.
 Ada router yang menjadi pusat jaringan.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 6


Kelebihan peer to peer Kelebihan client server
Pelaksanaan tidak terlalu mahal Memberikan keamanan yang lebih baik
Tidak membutuhkan software server NOS ( Lebih mudah pengaturannya bila networknya besar
Network Operating System ) karena administrasinya disentralkan
Tidak membutuhkan administrator network yang Semua data dapat dibackup pada satu lokasi
handal sentral
Kerugian Kerugian
Tidak cocok untuk network skala besar, Membutuhkan software NOS yang mahal contoh :
administrasi menjadi tidak terkontrol NT atau server Windows 2000, XP,Novell, UNIX
Tiap user harus dilatih untuk menjalankan tugas Membutuhkan hardware yang lebih tinggi dan
administrative mahal untuk mesin server
Keamanan kurang Membutuhkan administrator yang profesional
Semua mesin yang sharing resource tidak Mempunyai satu titik lemah jika menggunakan satu
mempengaruhi performa server, data user menjadi tak ada jika server mati.

7. TOPOLOGI JARINGAN
Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya
sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi
kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan/keuntungan dan kekurangan/kerugian dari
masing - masing topologi berdasarkan karakteristiknya. Berdasarkan bentuk/topologi jaringan yang dibentuk,
jaringan dapat dikelompokkan menjadi :

a. Topologi Bus
Sebuah jaringan komputer dikatakan memiliki topologi bus apabila
komputer-komputer dalam jaringan tersebut terkoneksi melalui sebuah
jalur komunikasi tunggal yang dipakai bersama. Pada jaringan bertopologi
bus tabrakan (collision) dapat terjadi ketika ada lebih dari satu komputer
yang mencoba mengirimkan data pada saat yang bersamaan sehingga
diperlukan suatu metode untuk menangani situasi collision atau
menghindarinya.
Kelebihan dari jaringan komputer bertopologi bus ini antara lain:
 Mudah diimplementasikan dan diperluas
 Hemat dalam hal penggunaan kabel
 Murah
Sedangkan kekurangannya antara lain:
 Kerusakan pada kabel akan menyebabkan seluruh jaringan lumpuh
 Sulit untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi
 Sulit untuk dirawat dan diperbaiki

Pemakaian bersama menyebabkan tabrakan dan memperlambat kecepatan pengiriman data

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 7


b. Topologi Star
Pada jaringan bertopologi star setiap komputer dalam jaringan
terkoneksi satu sama lain melalui sebuah simpul pusat. Data yang
dipertukarkan akan melalui simpul pusat terlebih dahulu, Simpul
pusat ini dapat berupa sebuah komputer atau perangkat lainnya
seperti hub dan switch.

Kelebihan jaringan komputer yang menggunakan topologi ini


antara lain:
 Mudah diperluas, cukup menyambungkan ke komputer baru ke
simpul utama
 Performa lebih baik karena collision lebih mudah dihindari
 Lebih memudahkan pengendalian secara terpusat
 Lebih mudah mendeteksi kerusakan
 Kerusakan pada salah satu bagian yang bukan simpul pusat tidak akan melumpuhkan seluruh jaringan
Sedangkan kekurangan yang dimiliki jaringan bertopologi star adalah biayanya relatif lebih mahal dan
menggunakan lebih banyak kabel dibandingkan topologi bus.

c. Topologi Ring
Suatu jaringan komputer dikatakan
bertopologi ring ketika setiap simpul
dalam jaringan terhubung dengan dua
simpul lainnya dan membentuk suatu alur
sirkular berbentuk cincin (ring).

Pada jaringan ini kerusakan pada salah


satu simpul juga akan melumpuhkan
seluruh jaringan. Untuk mengatasi
masalah ini biasanya dibuat pula cincin
tambahan yang digunakan sebagai
cadangan seperti gambar 1-7 di bawah
ini.

Ketika salah satu koneksi antar komputer


rusak maka cincin akan berubah
sedemikan sehingga menyerupai huruf C
seperti digambarkan pada gambar 1-8.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 8


d. Topologi Tree
Pada jaringan dengan topologi tree (pohon) terdapat
beberapa buah jaringan bertopologi star yang bergabung
dalam sebuah susunan yang memiliki hirarki sehingga
terdapat komputer-komputer yang hanya dapat mengirim
dan menerima data melalui suatu simpul tertentu.
Berbeda dengan topologi star di mana hanya ada satu
simpul pusat pendistribusi data, pada topologi tree fungsi
simpul pusat pendistribusi data disebar ke beberapa
simpul lainnya.

e. Topologi Mesh dan Complete Mesh


Jaringan bertopologi mesh tidak memiliki aturan khusus
mengenai keterhubungan antar simpul dalam jaringan. Rute
data yang dikirimkan melewati simpul-simpul dapat berubah-
ubah sesuai kondisi jaringan. Jaringan bertopologi ini didesain
untuk dapat menangani kerusakan pada salah satu simpul
dengan mencari rute melalui simpul lain. Pengaplikasiannya
paling banyak adalah pada jaringan nirkabel dikarenakan koneksi antar simpul dapat dibentuk dengan cepat
tanpa perlu memasang kabel.
Karakteristik Topologi Mesh
 Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada.
 Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.
 jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk
dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
Keuntungan Topologi Mesh
 Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
 Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
 Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.

Kerugian Topologi Mesh


 Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan
peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
 Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 9


BAB II
PROTOKOL JARINGAN

1. PENGERTIAN PROTOKOL JARINGAN


Protokol adalah sebuah aturan (standarisasi) yang mengatur atau yang mengijinkan terjadinya hubungan,
komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat
keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan
koneksi perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun
komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-
time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi di dalam tujuan
penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal berikut:
 Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
 Melakukan metode handshaking (jabat tangan).
 Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
 Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
 Bagaimana format pesan yang digunakan.
 Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
 Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya
 Mengakhiri suatu koneksi.
Untuk memudahkan memahami Protokol, kita mesti mengerti Model OSI. Dalam Model OSI terdapat 7 layer
dimana masing-masing layer mempunyai jenis protokol sesuai dengan peruntukannya.

Protokol jaringan adalah aturan-aturan atau tatacara yang digunakan dalam melaksanakan pertukaran
data dalam sebuah jaringan. Protokol mengurusi segala hal dalam komunikasi data, mulai dari kemungkinan
perbedaan format data yang dipertukarkan hingga ke masalah koneksi listrik dalam jaringan. Dalam suatu jaringan
komputer, terjadi sebuah proses komunikasi antar entiti atau perangkat yang berlainan sistemnya. Entiti atau
perangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu menerima dan mengirim. Untuk berkomunikasi mengirim dan
menerima antara dua entiti dibutuhkan saling-pengertian di antara kedua belah pihak. Pengertian inilah yang
dikatakan sebagai protokol. Jadi protokol adalah himpunan aturan-aturan main yang mengatur komunikasi data.

Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan, bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi. Elemen-
elemen penting daripada protokol adalah : syntax, semantics dan timing.
 Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam urutan tampilannya memiliki makna
tersendiri. Sebagai contoh, sebuah protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah
alamat pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya merupakan informasinya
sendiri.
 Semantics mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan kata lain adalah bagaimana bit-bit tersebut terpola
untuk dapat diterjemahkan.
 Timing mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus dikirim dan seberapa cepat data tersebut dikirim.
Sebagai contoh, jika pengirim memproduksi data sebesar 100 Megabits per detik (Mbps) namun penerima
hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi
penerima dan akibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 10


2. JENIS-JENIS PROTOKOL JARINGAN
a. Protokol Jaringan Ethernet
Protocol Ethernet adalah yang paling banyak
digunakan sejauh ini, metode akses digunakan
Ethernet disebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple
Access/Collision Detection). Sistem ini menjelaskan
bahwa setiap komputer memperhatikan ke dalam
kabel dari network sebelum mengirimkan sesuatu ke
dalamnya. Jika dalam jaringan tidak ada aktifitas
atau bersih komputer akan mentransmisikan data,
jika ada transmisi lain di dalam kabel, komputer akan
menunggu dan akan mencoba kembali transmisi jika
jaringan telah bersih. kadangkala dua buah
komputer melakukan transmisi pada saat yang
sama, ketika hal ini terjadi, masing-masing komputer akan mundur dan akan menunggu kesempatan secara
acak untuk mentransmisikan data kembali. metode ini dikenal dengan koalisi, dan tidak akan berpengaruh
pada kecepatan transmisi dari network.

Protokol Ethernet dapat digunakan pada topologi jaringan komputer model Garis lurus, Bintang, atau
Pohon. Data dapat ditransmisikan melewati kabel twisted pair, koaksial, ataupun kabel fiber optic pada 10
Mbps adalah spesifikasi kecepatan Protokol jaringan ethernet
Setiap jenis topologi jaringan memiliki protokol tertentu, misalnya pada topologi Bus dikenal protokol
Ethernet, dan pada topologi Cincin dikenal protokol Token-Ring. Protokol standard komunikasi data yang
menjadi acuan dalam perancangan hardware maupun software jaringan adalah: Model Referensi OSI
(Open System Interconnection) yang ditetapkan oleh organisasi acuan sedunia ISO (International Standard
Organization). Menurut OSI komunikasi antara dua komponen dalam jaringan memerlukan 7 lapisan, mulai
dari lapisan Aplikasi, dimana pengguna memulai pengiriman datanya, hingga ke lapisan Fisik, dimana data
dalam bentuk sinyal listrik di-transmisikan melalui media komunikasi.

Protokol jaringan praktis yang digunakan dewasa ini pada jaringan Internet maupun Intranet adalah protokol
Model Referensi TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Protokol TCP/IP ini merupakan
penyederhanaan dari OSI dengan menggabungkan lapisan-lapisannya sehingga tersisa hanya 5 lapisan.
Perbandingan kedua protokol ini disajikan pada gambar berikut:

Gambar: OSI VS TCP/IP

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 11


Fungsi utama masing-masing lapisan OSI disajikan dalam tabel berikut ini:

Lapisan Fungsi Lapisan

Application Lapisan yang menangani program aplikasi yang digunakan oleh user
(Aplikasi) dalam mengirim/menerima data, misalnya program e-mail, Messenger,
Browser, dsb
Presentation Lapisan ini melakukan presentasi data, perubahan format agar terjadi
(Presentasi) kesesuaian antara pengirim dan penerima
Session (Sessi) Lapisan ini yang membuka koneksi antara dua komponen yang
berkomunikasi, menjaga koneksi selama komunikasi berlangsung dan
memutuskan-nya ketika selesai
Transport Lapisan ini yang menjamin pengiriman data dari satu komponen ke
(Transport) komponen lainnya yang berkomunikasi
Network Lapisan yang mengatur rute dari paket data melalui jaringan, sehingga
(Jaringan) paket ini bisa sampai ke tujuan
Data Link Lapisan yang menjamin paket-paket data terbebas dari kesalahan ketika
(Sambung Data) disampaikan ke penerima

Physical (Fisik) Lapisan yang menangani medium fisik / koneksi listrik yang
menghubungkan dua komponen yang berkomunikasi.

Fungsi utama masing-masing lapisan TCP/IP disajikan dalam tabel berikut ini:

Lapisan Fungsi Lapisan

Physical (Fisik) Lapisan yang menangani antarmuka antara medium transmisi dengan
peralatan. Karakteristik fisik, seperti medium, bentuk signal, kecepatan
signal, ditentukan pada lapisan ini.
Network Access Lapisan ini menangani rute data dan akses antara dua komputer yang
(Jaringan) saling berkomunikasi dalam jaringan yang sama. Lapisan ini juga
memeriksa alamat penerima data, menetapkan prioritas pengiriman.
Internet Lapisan ini menangani rute data dan akses antara dua komputer yang
berkomunikasi dalam jaringan yang berbeda. Lapisan ini menggunakan
protokol Internet untuk memilih rute data dalam jaringan yang beragam.
Transport Lapisan yang menjamin reliabilitas pengiriman paket-paket data, serta
mengatur urutan paket tersebut. Protokol TCP digunakan pada lapisan
ini.
Application Lapisan ini menangani berbagai aplikasi yang akan menggunakan
(Aplikasi) jaringan.

Protokol TCP/IP mengenali tiap terminal dalam jaringan melalui nomer IP (IP number), setiap komputer
harus memiliki nomer IP yang berbeda. Nomer IP dewasa ini menggunakan bilangan biner 32 bit yang
dibagi menjadi 4 bagian masing-masing 8 bit, sebagai contoh dalam jaringan intranet biasa digunakan
nomer IP untuk satu komputer sebagai berikut : 192.168.1.10, dan pada jaringan yang sama nomer IP
komputer lainnya adalah : 192.168.1.15, dan sebagainya.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 12


b. Protokol Jaringan Local Talk
LocalTalk adalah sebuh protokol network yang di
kembangkan oleh Apple Computer, Inc. untuk mesin-mesin
komputer Macintosh . Metode yang digunakan oleh
LocalTalk adalah CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access
with Collision Avoidance). Hampir sama dengan CSMA/CD..
Adapter LocalTalk dan cable twisted pair khusus dapat
digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer melewati port serial. Sistem Operasi Macintosh
memungkinkan koneksi secara jaringan peer-to-peer tanpa membutuhkan tambahan aplikasi khusus.
Protokol LocalTalk dapat digunakan untuk model jaringan Garis Lurus ,Bintang , ataupun model Pohon
dengan menggunakan kabel twisted pair . Kekurangan yang paling mencolok yaitu
kecepatan transmisinya. Kecepatan transmisinya hanya 230 Kbps.

c. Protokol Jaringan Token Ring


Protokol Token di kembangkan oleh IBM pada pertengahan
tahun 1980. Metode Aksesnya melalui lewatnya sebuah token
dalam sebuah lingkaran seperti Cincin. Dalam lingkaran token,
komputer-komputer dihubungkan satu dengan yang lainnya
seperti sebuah cincin. Sebuah Sinyal token bergerak berputar
dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan
bergerak dari sebuah komputer-menuju ke komputer berikutnya,
jika pada persinggahan di salah satu komputer ternyata ada data
yang ingin ditransmisikan, token akan mengangkutnya ke tempat
dimana data itu ingin ditujukan, token bergerak terus untuk saling
mengkoneksikan diantara masing masing komputer. Protokol
Token Ring membutuhkan model jaringan Bintang dengan menggunakan kabel twisted pair atau kabel fiber
optic . Dan dapat melakukan kecepatan transmisi 4 Mbps atau 16 Mbps. Sejalan dengan perkembangan
Ethernet, penggunaan Token Ring makin berkurang sampai sekarang.

Token-Ring adalah protokol akses media pada topologi cincin yang distandarisasi sebagai IEEE 802.5.
Token adalah sebuah frame data kecil yang dialirkan (sirkulasi) satu-arah ke semua terminal dalam jaringan
cincin. Prinsip kerjanya sebagai berikut:
 Terminal yang akan mengirim data harus menunggu untuk mendeteksi adanya token yang melintas
pada koneksi-nya.
 Ketika ada token, dan token ini bebas, maka terminal ini akan mengubah bit token menjadi terpakai
kemudian menyertakan frame data untuk di-sirkulasi dalam jaringan.
 Setiap terminal akan memeriksa: apakah data yang dibawa token ini adalah untuknya atau bukan.
Apabila frame data ini bukan untuknya maka frame diteruskan ke terminal berikutnya.
 Apabila frame data ini untuknya maka data akan diambil kemudian bit token diubah menjadi bebas
(kosong).
 Apabila token dan frame data tidak ada yang mengambil-nya maka token akan dibebaskan pada saat
melintas kembali ke terminal pengirim.

d. Protokol Jaringan FDDI (Fiber Distributed Data Interface)

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 13


Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah
sebuah Protokol jaringan yang menghubungkan antara dua atau
lebih jaringan bahkan pada jarak yang jauh. Metode aksesnyayang
digunakan oleh FDDI adalah model token. FDDI menggunakan dua
buah topologi ring secara fisik. Proses transmisi baiasanya
menggunakan satu buah ring, namun jika ada masalah ditemukan
akan secara otomatis menggunakan ring yang kedua.
menggunakan fiber optic cable pada kecepatan 100 Mbps.

e. Protokol Jaringan ATM (Asynchronous Transfer Mode)


ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer
Mode ATM yaitu sebuah protokol jaringan yang
mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau
lebih. ATM mentarnsmisikan data kedalam satu
paket dimana pada protokol yang lain mentransfer
pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung
variasi media seperti video, CD-audio, dan
gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang,
dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun
kabel twisted pair. ATM pada umumnya digunakan
untuk menghubungkan dua atau lebih Jaringan Area Lokal . dia juga banyak dipakai oleh Internet Service
Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.

3. FUNGSI PROTOKOL JARINGAN


a. Fragmentasi dan reassembly  Fragmentasi adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa
paket data. Proses ini terjadi di sisi pengirim informasi. Reassembly adalah proses menggabungkan lagi
paket-paket tersebut menjadi satu paket lengkap. Proses ini terjadi di sisi penerima informasi.
b. Encapsulation  Fungsi dari encapsulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan
dengan address, kode-kode koreksi, dan lain-lain.
c. Connection Control  Fungsi dari Connection Control adalah membangun hubungan komunikasi
dari transmitter kereceiver termasuk dalam pengiriman data dan mengakhiri hubungan.
d. Flow Control  Flow Control berfungsi mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver.
e. Error Control  Pengiriman data tidak terlepas dari kesalahan, baik dalam proses pengiriman maupun
penerimaan. Fungsi error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data
dikirimkan.
f. Transmission Service  Fungsi transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data
khususnya uang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 14


4. STANDARISASI PROTOKOL JARINGAN
Standar adalah suatu hal yang penting dalam penciptaan dan pemeliharaan sebuah kompetisi pasar daripada
manufaktur perangkat komunikasi dan menjadi jaminan interoperabilitas data dalam proses komunikasi.
Standar komunikasi data dapat dikategorikan dalam 2 kategori yakni kategori de facto (konvensi) dan de jure
(secara hukum atau regulasi).
Di bawah ini adalah beberapa organisasi yang concern dengan perkembangan standar teknologi telekomunikasi
dan data internasional maupun dari Amerika.
 International Standards Organization (ISO).
 International Telecommunications Union-Telecommunication Standards Section (ITUT).
 American National Standards Institute (ANSI).
 Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
 Electronic Industries Association (EIA).
Selain itu terdapat pula organisasi yang bersifat forum ilmiah seperti Frame Relay Forum dan ATM Forum.
Kemudian ada pula organisasi yang berfungsi sebagai agen regulasi, misalnya Federal Communications
Commision (FCC).

Pentingnya standarisasi adalah untuk menjamin interoperabilitas antar perangkat keras dan perangkat lunak
yang digunakan. Gambar berikut mengilustrasikan pentingnya standarisasi protokol. Gambar a menunjukkan
protokol tanpa standarisasi dan gambar b protokol dengan standarisasi.

non standar standar

Gambar : perbandingan penggunaan protokol standar dan non standar

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 15


BAB III
INTERNET PROTOKOL (IP) ADDRESS

1. PENGERTIAN IP ADDRESS
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah alamat yang diberikan pada
jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka
biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti
193.160.5.1. Seperti halnya suatu alamat rumah, IP address merupakan suatu cara untuk mengetahui asal atau
alamat suatu komputer berupa sistem penomoran masing-masing komputer yang bersifat unik atau tidak sama.
Seorang tukang pos akan mudah dalam mengirimkan surat kepada tujuannya ketika alamat rumah
penerima lengkap dan jelas. Begitu juga didunia networking / internet, setiap computer yang ingin terhubung ke
jaringan / internet maka computer tsb harus memiliki alamat yang jelas agar bisa berkomunikasi satu sama lain.
Pengguna internet umumnya hanya mengenal nama domain dari alamat website yang akan dikunjungi, seperti:
detik.com, ilmukomputer.com, e-dukasi.net, yahoo.com, gmail.com, dll. Tapi sebenarnya alamat-alamat tersebut
merupakan konversi dari alamat computer / jaringan berbasiskan angka yang unik. Konsep dasarnya pengalamatan
pada komputer menggunakan sekumpulan angka sebanyak 32 bit (IPv4) atau 128 bit (IPv6) yang dikenal sebagai IP
address (Alamat IP).
Adanya IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk mengintegrasikan
jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer) yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi
memakai TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. Secara logika, Internet
merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP
Address harus bersifat unik. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda.
Contoh IP Address : 66.249.89.99 (www.google.com) , 203.130.198.131 (www.e-dukasi.net) , 192.168.0.1, dll
Untuk itu, penggunaan IP Address di seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga sentral Internet yang di kenal
dengan IANA (Internet Assigned Numbers Authority). Badan-badan yang mengawal IP dibawah IANA adalah:
1. APNIC (Asia Pacific Network Information Centre) – kawasan Asia / Pacific
2. ARIN (American Registry for Internet Numbers) – kawasan Amerika Utara dan Afrika
3. LACNIC (Regional Latin-American and Caribbean IP Address Registry) – kawasan Amerika Latin dan beberapa
kepulauan Karibia
4. RIPE NCC (Réseaux IP Européens) – kawasan Eropa, Asia tengah, and Afrika utara.

IP Address berdasarkan perkembangannya dibagi kepada dua jenis :


1. IPv4 ( Internet Protocol versi 4 ) Merupakan Alamat IP yang terdiri dari 32 bit yang dibagi menjadi 4 segmen
berukuran 8 bit. ditetapkan oleh IANA
2. IPv6 ( Internet Protocol versi 6 ) Merupakan alamat ip yang terdiri dari 128 bit ditetapkan oleh IANA untuk
mengatasi permintaan IP Address yang semakin meningkat.

Format IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit
ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi IP address ini mempunyai range dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111.

Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4
bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 16


bertitik”. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu IP address
dalam format biner dan desimal :

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat
jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address
memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada. IP Address dapat
dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni
1. Network (net ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain,
2. Host (host ID). sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang
tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama.

Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan
sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP
address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.

2. PEMBAGIAN KELAS IP ADDRESS


IP address dibagi menjadi lima kelas, A sampai E. IP address yang dipakai secara umum dibagi dalam 3
kelas (yaitu kelas A,B,C), sementara 2 kelas lainnya (Kelas D dan E) dipakai untuk kepentingan khusus. Ini untuk
memudahkan pendistribusian IP address ke seluruh dunia.

A. IP Address Kelas A
Karakteristik :
Format : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhh
Bit pertama :0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 bit
Byte pertama : 0 – 127
Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Adders pada tiap kelas A

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 17


IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Bit pertama dari kelas A
selalu diset 0 sehingga byte terdepan kelas A selalu bernilai antara 0 dan 127. IP Adders kelas A, network ID
ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID 24 bit berikutnya. Dengan demikian pembacaan IP Adders kelas A :
misalnya 012.26.2.6 ialah :

Network ID : 012
Host ID : 26.2.6
Dengan panjang host ID yang 24 , maka network ini dapat menampung sekitar 16 juta host setiap jaringan.

B. IP Address Kelas B
Karakteristik :
Format : 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
Dua bit pertama : 10
Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID : 16 bit
Byte pertama : 128 – 191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Adders pada tiap kelas B

IP Address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Dua bit pertama dari IP
addres kelas B selalu diset 10 sehingga byte terdepan dari IP adders ini selalu bernialai diantara 128 hingga
191. Pada IP Adders kelas B, network ID ialah 16 bit pertama sedangkan 16 bit berikutnya ialah host ID. Dengan
demikian pembacaan IP addres kelas B misalkan: 128.29 121.1 ialah:
Network ID : 128.29
Host ID : 121.1

Dengan panjang host ID yang 16 bit, IP Adders Kelas B ini menjangkau sampai 16.320 jaringan dengan masing-
masing 65024 host.

C. IP Address Kelas C
Karakteristik :
Format : 110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh
Tiga bit pertama : 110
Panjang NetID : 24 bit
Panjang HostID : 8 bit
Byte pertama : 192 – 223
Jumlah : 2.097.152 kelas C
Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Adders pada tiap kelas C

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 18


IP Address kelas C awalnya digunkan untuk jaringan berskala kecil mislanya LAN. Terdiri atas network
192.0.0.0 sampai 223.255.255.0. Network ID ada pada tiga bit yang pertama selalu berisi 111. Bersama 21 bit
berikutnya membentuk network ID 24 bit. Host ID ialah 8 bit terakhir. Kelas ini menjangkau hingga hampir 2 juta
jaringan dengan masing-masing 254 host.

Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu
jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan
IP address seefisien mungkin.

Tabel 3. Pembagian kelas IP Address


Kelas Network ID Host ID Default Sub net Mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0

D. IP Address Kelas D
Karakteristik :
Format : 1110mmmmm mmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmm
4 Bit pertama : 1110
Bit multicasting : 28 bit
Byte inisial : 224 – 247
Diskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicasting RFC (1112)

IP Addres kelas D dipergunakan untuk IP Adders multicasting. 4 bit pertama IP Addres kelas D diset 1110. Bit
bit seterusnya diatur sesuai multicasting grup yang menggunakan IP Adders ini. Dalam multicasting tidak dikenal
host ID dan network ID.

E. IP Address Kelas E
Karakteristik :
Format : 1111rrrrr rrrrrrrr rrrrrrrr rrrrrrr
4 Bit pertama : 1111
Bit cadangan : 28 bit
Byte inisial : 248 – 255
Diskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
IP Addres kelas E tidak digunakan untuk keperluan umum. 4 bit pertama diset 1111.

3. ATURAN YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMILIHAN IP ADDRESS


 Network ID tidak boleh bernilai 127. Karena Network ID 127 digunakan sebagai alamat loopback yaitu
alamat yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 19


 Network ID dan Host ID tidak boleh seluruhnya bernilai 255 (seluruh bit diset 1). Nework ID atau Host ID
yang seluruhnya bernilai 255 adalah alamat broadcast jaringan tersebut. Apabila dikirimkan pesan kepada
alamt broadcast maka seluruh host pada jaringan tersebut akan menerima pesan itu.
 Network ID dan Host ID tidak boleh seluruhnya bernilai 0 (seluruh bit diset 0). Alamat IP dengan host id
semuanya bernilai 0 diartikan sebagai alamat network yang menunjuk ke jaringan, bukan ke host.
 Host ID harus unik dalam satu network.

4. IP PRIVATE DAN IP PUBLIC


Berdasarkan jenisnya IP address dibedakan menjadi 2 macam yaitu IP Private dan IP Public.
a. IP Private adalah suatu IP address yang digunakan oleh suatu organisasi yang diperuntukkan untuk
jaringan lokal. Sehingga organisasi lain dari luar organisasi tersebut tidak dapat melakukan komunikasi
dengan jaringan lokal tersebut. Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan intranet.
Sedangkan Range IP Private adalah sebagai berikut :
Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255
Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255
Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255

b. IP Public adalah suatu IP address yang digunakan pada jaringan lokal oleh suatu organisasi dan organisasi
lain dari luar organisasi tersebut dapat melakukan komunikasi langsung dengan jaringan lokal tersebut.
Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan internet.
Sedangkan range dari IP Public : range IP address yang tidak termasuk dalam IP Private.

5. METODE KONVERSI BILANGAN BINER, DESIMAL DAN HEXADECIMAL


Didalam hitungan matematika kita lebih mengenal bilangan desimal ( 0 – 9 ) dibanding bilangan biner ( 1
dan 0 ) atau hexadecimal ( 0 – F ). Disini akan dijabarkan tentang perubahan dari bilangan desimal ke biner atau dari
biner ke hexadecimal. Konversi ini dibuat untuk memudahkan pengguna mengetahui struktur IP yang berbasiskan
bilangan biner. Cara menghitung bilangan biner dari bilangan desimal adalah dengan metode membagi bilangan
desimal dengan bilangan biner sambil memperhatikan hasil sisa pembagian.
Contoh: (1)192
196 :2 = 96 sisa 0

96 :2 = 48 sisa 0

48 :2 = 24 sisa 0

24 :2 = 12 sisa 0

12 :2 = 6 sisa 0

6 :2 = 3 sisa 0

3 :2 = 1 sisa 1
Bilangan biner nya adalah angka sisa akhir dibaca dari bawah keatas, yaitu : 11000000, dan untuk
pembuktian konversi angka desimal ini bisa dibalik dengan cara merubahnya kembali menjadi bilangan biner.

Mengubah bilangan biner ke decimal, Cara menghitungnya adalah dengan membuat tabel dan
memposisikan bilangan biner dengan satuan decimal sebagai berikut. Kemudian nanti jumlahkan angka desimal
tersebut berdasarkan bilangan biner yang dimasukkan. Contoh 1 :

Binary 1 1 0 0 0 0 0 0

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 20


Decimal 128 64 0 16 0 0 0 0

Jika bilangan biner 0 maka decimalnya dihitung 0 tapi jika angkanya 1 maka ia dihitung berdasarkan tabel
desimal yang dimaksud. Dari tabel diatas didapatkan bilangan biner yang bernilai 1 tepat berada dikolom desimal
128 dan 64 sedangkan angka 0 disini tidak dihitung maka perhitungannya adalah 128 + 64 = 192.
Jadi Konversi dari bilangan biner 11000000 adalah 192

Contoh 2: tabel dibawah adalah bilangan biner 11111111

Biner 1 1 1 1 1 1 1 1

Decimal 128 64 32 16 8 4 2 1

Maka bilangan desimalnya adalah 128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 1 = 255

Mengubah bilangan biner ke hexadecimal Untuk mengubah bilangan biner ke hexadesimal, susun bilangan biner
menjadi kelompok 4 bit. Mulai pengelompokkan dari bit dari kanan kekiri. Jika jumlah bit kelompok terakhir tidak
cukup, tambahkan 0.

Hexadesimal Biner

0 0000

1 0001

2 0010

3 0011

4 0100

5 0101

6 0110

7 0111

8 1000

9 1001

A 1010

B 1011

C 1100

D 1101

E 1110

F 1111

Contoh : 1. 11011111110001

0011 0111 1111 0001

3 7 F 1

Jadi, bilangan biner 11011111110001 = angka hexadesimal 37F1 atau ASCII hexadesimal 0x37F1

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 21


6. PERBEDAAN INTERNET DAN INTRANET
Internet yang berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan komputer
dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global)
dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya.
Untuk dapat ikut serta menggunakan fasilitas Internet, biasanya Anda harus berlangganan ke salah satu
ISP (Internet Service Provider) yang ada di kota Anda. ISP ini biasanya disebut penyelenggara jasa internet ataupun
Anda dapat menggunakan fasilitas dari Telkom yakni Telkomnet Instan.
Dengan memanfaatkan internet, pemakaian komputer di seluruh dunia dimungkinkan untuk
salingberkomunikasi dan pemakaian bersama informasi dengan cara saling kirim e-mail, menghubungkan ke
komputer lain, mengirim dan menerima file, membahas topik tertentu pada newsgroup dan lain-lain.

Fasilitas-Fasilitas yang dapat di manfaatkan dengan menggunakan internet, diantaranya :


 Web, adalah fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar, bunyi, animasi dan data multimedia
lainnya, yang diantara data tersebut saling berhubungan satu sama lain. Untuk memudahkan Anda membaca data
dan informasi tesebut Anda dapat mempergunakan web browser seperti Internet Explorer ataupun Netscape.
 E-Mail (Electronic Mail), dengan fasilitas ini Anda dapat mengirim dan menerima surat elektronik (e-mail)
pada/dari pemakai komputer lain yang terhubung di internet, dan dapat menyertakan file sebagai lampiran
(attachment).
 Newsgroup, fasilitas ini digunakan untuk mendistribusikan artikel, berita, tanggapan, surat, penawaran ataupun
file ke pemakai internet lain yang tergabung dengan kelompok diskusi untuk topik tertentu. Dengan fasilitas ini pula
Anda dapat melakukan diskusi, seminar ataupun konferensi dengan cara elektronik tanpa terikat waktu, ruang dan
tempat.
 FTP (File Transfer Protocol), fasilitas ini digunakan untuk menghubungkan ke server computer tertentu dan bila
perlu menyalin (download) file yang Anda butuhkan dari server tersebut dan menyimpannya di komputer Anda.
 Teleconference dan Chating

Istilah-Istilah Yang Sering Digunakan dalam Internet, diantaranya yaitu:


 WWW (World Wide Web), merupakan kumpulan web server dari seluruh dunia yang berfungsi menyediakan
data dan informasi untuk digunakan bersama. Berbagai informasi dapat Anda temukan pada WWW, seperti
informasi politik, ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi, pendidikan dan sebagainya. Kita dapat
mengumpamakan WWW ini merupakan perpustakaan besar yang menyediakan berbagai informasi yang
dibutuhkan.
 Web Site (Situs Web), merupakan tempat penyimpanan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu.
Diumpamakan situs Web ini adalah sebuah buku yang berisi topik tertentu.
 Web Pages (Halaman Web), merupakan sebuah halaman khusus dari situs Web tertentu. Diumpamakan
halaman Web ini adalah sebuah halaman khusus buku dari situs Web tertentu.
 Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari sebuah situs Web.
 Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan Anda melakukan navigasi berbagai
data dan informasi pada WWW.

Sedangkan Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja
digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet (WARNET) pun dapat di kategorikan Intranet.
Antar Intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui sambungan Internet yang memberikan
tulang punggung komunikasi jarak jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah Intranet tidak perlu sambungan luar ke
Internet untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protocol TCP/IP Protokol TCP/IP, alamat IP,
dan protokol lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 22


SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan. sebuah intranet dapat dipahami sebagai
sebuah "versi pribadi dari jaringan Internet", atau sebagai sebuah versi dari Internet yang dimiliki oleh sebuah
organisasi.
Jika sebuah badan usaha / bisnis / institusi mengekspose sebagian dari internal jaringannya ke komunitas di
luar, hal ini di sebut ekstranet. Memang biasanya tidak semua isi intranet di keluarkan ke publik untuk menjadikan
intranet menjadi ekstranet. Misalnya kita sedang membeli software, buku dll dari sebuah e-toko, maka biasanya kita
dapat mengakses sebagian dari Intranet toko tersebut. Badan usaha / perusahaan dapat memblokir akses ke
intranet mereka melalui router dan meletakan firewall. Firewall adalah sebuah perangkat lunak / perangkat keras
yang mengatur akses seseorang kedalam intranet. Proteksi dilakukan melalui berbagai parameter jaringan apakah
itu IP address, nomor port dll. Jika firewall di aktifkan maka akses dapat dikontrol sehingga kita hanya dapat
mengakses sebagian saja dari Intranet perusahaan tersebut yang kemudian dikenal sebagai extranet.

Kegunaan intranet
Dasarnya perangkat lunak aplikasi yang digunakan di Intranet tidak berbeda jauh dengan yang digunakan di
Internet. Di Intranet digunakan Web, e-mail dll. persis seperti yang digunakan di Intranet. WARNET sebetulnya
intranet yang sangat sederhana sekali, kebetulan tidak ada content yang khusus / spesifik yang internal di warnet
tsb. Web dengan perangkat database di belakangnya, biasanya merupakan alat bantu paling potensial untuk
melakukan 2 hal utama yaitu:
 Membuat perusahaan / institusi menjadi semakin effisien, pendekatan yang dilakukan disini biasanya
membuat system informasi manajemen yang berbasis Web & database. Cukup banyak rasanya orang di
Indonesia yang mengerti masalah MIS ini. Jika MIS / ERP perusahaan telah ditata dengan baik langkah
selanjutnya biasanya mengarah ke e-commerce (dagang melalui Internet). Perlu dicatat bahwa sebaiknya
jangan masuk terlalu jauh ke e-commerce jika system backoffice MIS / ERP perusahaan tsb belum siap,
karena akan tampak sekali cacatnya.
 Membuat perusahaan / institusi menjadi semakin kompetitif di dunia-nya. Bahkan jika mungkin menjadi
pemimpin dalam usahanya. Membuat sebuah badan menjadi kompetitif hanya mungkin dilakukan jika kita
dapat mengolah secara baik sumber daya manusia & sumber daya pengetahuan yang ada di internal badan
/ perusahaan tersebut. Ilmu / konsep yang berkaitan dengan hal ini adalah konsep knowledge management.
Dasarnya adalah bagaimana kita melakukan percepatan proses daur ulang, analisis, sintesa dari
pengetahuan baik itu yang bersifat implicit maupun eksplisit. Masih jarang ahli di Indonesia yang menguasai
teknik tsb, sebetulnya yang paling baik proses penguasaan teknik ini adalah para pustakawan.

TABEL PERBEDAAN INTERNET DAN INTRANET


Internet Intranet
1. Bisa diakses kapan saja , siapa saja , dan 1. Biasa digunakan di sekolah , universitas ,
dimana saja. perkantoran/perusahaan (tidak umum)
2. Sebuah jaringan computer yang sangat besar 2. Sebuah system jaringan dengan skala yang lebih
. kecil.
3. Informasi yang diaksespun dapat berupa 3. Informasi berita berupa prosedur tertentu , atau
teks, grafik, suara, maupun video. kumpulan data dapat dimasukkan dalam system
4. Perkembangan sangat cepat dan luas hingga pusat informasi yang berdasarkan HTML (HyperText
bisa diakses di seluruh dunia. Markup Language)
5. Jaringan nya sangat luas dan cepat . 4. Perkembangan nya lambat dan tidak dapat diakses di
seluruh dunia .
5. Jaringan nya tidak luas (sempit)

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 23


7. SEKILAS TENTANG IPV6 (IP VERSI 6)
Perkembangan jaringan dan internet yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini membuat Internet
Protocol (IP) yang sering digunakan dalam jaringan dengan TCP/IP menjadi ketinggalan. Khususnya, karena
sekarang ini telah terdapat berbagai aplikasi pada internet yang membutuhkan kapasitas IP jaringan yang sangat
besar dan dengan jumlah yang sangat banyak. Aplikasi-aplikasi tersebut di antaranya email, multimedia
menggunakan internet, remote access, FTP (File Transfer Protocol), dan lain sebagainya. Aplikasi ini membutuhkan
supply layanan jaringan yang lebih cepat dan fungsi keamanan menjadi faktor terpenting di dalamnya.
Kebutuhan akan fungsi keamanan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh IPV4, karena pada IP ini memiliki
keterbatasan, yaitu hanya mempunyai panjang address sampai dengan 32 bit saja. Dengan demikian, diciptakanlah
suatu IP untuk mengatasi keterbatasan resource Internet Protocol yang telah mulai berkurang serta memiliki fungsi
keamanan yang handal (relia¬bility). IP tersebut adalah IPV6 (IP Versi 6), atau disebut juga dengan IPNG (IP Next
Generation). IPV6 merupakan pengembangan dari IP terdahulu yaitu IPV4. Pada IP ini terdapat 2 pengalamatan
dengan panjang address sebesar 128 bit.
Penggunaan dan pengaturan IPV4 pada jaringan dewasa ini mulai mengalami berbagai masalah dan
kendala. Di mulai dari masalah pengalokasian IP address yang akan habis digunakan karena banyaknya host yang
terhubung atau terkoneksi dengan internet, mengingat panjang addressnya yang hanya 32 bit serta tidak mampu
mendukung kebutuhan akan komunikasi yang aman.
IPv6 mempunyai tingkat keamanan yang lebih tinggi karena berada pada level Network Layer, sehingga
dapat mencakup semua level aplikasi. Hal tersebut berbeda dengan IPV4 yang bekerja pada level aplikasi. Oleh
sebab itu, IPV6 mendukung penyusunan address secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang
dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPV4.
Selanjutnya akan dibahas sedikit mengenai IPv6, Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit
(jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit yang
total alamatnya mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk
menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur
routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing.
IPv6 mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat
dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server
dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server
dinamakan dengan stateless address configuration.
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke
dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan
tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal
format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format. Berikut ini adalah contoh alamat IPv6
dalam bentuk bilangan biner: Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-
angka biner dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:

0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010

0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010

setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap
bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai
berikut: 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 24


8. SUBNETTING
Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah
anggota jaringan yang lebih kecil, yang disebut subnet (subnetwork). Subnet Mask merupakan angka biner 32 bit
yang digunakan untuk :
 Membedakan antara network ID dengan host ID.
 Menunjukkan letak suatu host, apakah host tersebut berada pada jaringan luar atau jaringan lokal.

Tujuan dalam melakukan subnetting ini adalah :


 Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil.
 Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
 Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
 Penggunaan IP Address yang lebih efisien.

fungsi subnetting antara lain sbb:


 Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision)
atau macet.
 Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
 Pengelolaan yang disederhanakan.
 Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh,

Untuk contohnya kita bisa ambil kasus sbb : WAN yang menggunakan jaringan antar kota yang berbeda. lebih
optimpal jaringan tersebut dengan subnetting.

Berikut ini adalah analogi untuk mempermudah subnetting dengan menggunakan analogi sebuah jalan.
Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah
Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto

Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan.
Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor
rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan,
efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola
wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 25


Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan,
misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer
(host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di
satunetwork besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah
disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST
ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang
bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.

Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah.
Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 26


Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network
dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang
BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya
tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa
disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk
masing-masing Class IP Address adalah sbb:

CLASS OKTET PERTAMA SUBNET MAS DEFAULT PRIVATE ADDRESS

A 1-127 255.0.0.0 10.0.0.0-10.255.255.255

B 128-191 255.255.0.0 172.16.0.0-172.31.255.255

C 192-223 255.255.255.0 192.168.0.0-192.168.255.255

Host/Subnet Quantities Table

Class B Effective Effective


# bits Mask Subnets Hosts
------- --------------- --------- ---------
1 255.255.128.0 2 32766
2 255.255.192.0 4 16382
3 255.255.224.0 8 8190
4 255.255.240.0 16 4094
5 255.255.248.0 32 2046
6 255.255.252.0 64 1022
7 255.255.254.0 128 510
8 255.255.255.0 256 254
9 255.255.255.128 512 126
10 255.255.255.192 1024 62
11 255.255.255.224 2048 30
12 255.255.255.240 4096 14
13 255.255.255.248 8192 6
14 255.255.255.252 16384 2

Class C Effective Effective


# bits Mask Subnets Hosts
------- --------------- --------- ---------
1 255.255.255.128 2 126
2 255.255.255.192 4 62
3 255.255.255.224 8 30
4 255.255.255.240 16 14
5 255.255.255.248 32 6
6 255.255.255.252 64 2

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 27


Konsep subnetting dikenalkan pertama kali oleh IEFT pada tahun 1992 yang diberinama CIDR (Classless
Inter Domain Routing). Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat
masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan
192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok
bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau
dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini
yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Berikut ini adalah tabel Subnet Mask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting:

Nilai Nilai
Subnet Mask Subnet Mask
CIDR CIDR

255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20

255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21

255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22

255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23

255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24

255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25

255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26

255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27

255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28

255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29

255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C


sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C
dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan: Seperti sudah disebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat
di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita
selesaikan dengan urutan seperti itu:
 Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir
untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
 Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada
oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
 Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128,
dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
 Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan,
host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 28


Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet
mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C
adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.

Subnet Mask Nilai CIDR

255.255.255.128 /25

255.255.255.192 /26

255.255.255.224 /27

255.255.255.240 /28

255.255.255.248 /29

255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B


Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang
bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri
dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok
subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita
masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25
sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju
(coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.

Nilai
Subnet Mask
CIDR
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.255.128 /25
255.255.192.0 /18
255.255.255.192 /26
255.255.224.0 /19
255.255.255.224 /27
255.255.240.0 /20
255.255.255.240 /28
255.255.248.0 /21
255.255.255.248 /29
255.255.252.0 /22
255.255.255.252 /30
255.255.254.0 /23

255.255.255.0 /24

Kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan
subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B,
dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Penghitungan:
 Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah
22= 4 subnet
 Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2
oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 29


 Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet
lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
 Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0

Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1

Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254

Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255

Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25
sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B,
dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).

Penghitungan:
 Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
 Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
 Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
 Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128

Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129

Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254

Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255

Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A


Kalau sudah paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah
diOKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet
terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk
subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A,
dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Penghitungan:
 Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
 Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
 Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
 Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0

Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1

Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 30


Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255

Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan
subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik
hapalan subnetting yang lebih cepat
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-
Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi
masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default
(meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam
beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah
Subnet = 2x – 2.

9. DHCP (DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL)


DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor
IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server,
sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak
perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan
referensi kepada DHCP Server.

Pada saat DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk
mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server
setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret
nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak
ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak
dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak
memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat
memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit,
jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP
terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 31


1. DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP
dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan
seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki
layanan seperti ini. Atau "DHCP server adalah suatu layanan yang diberikan pada komputer server untuk
dapat melakukan layanan berupa pengisian IP address pada tiap komputer client secara otomotis .
Kegiatan pengisian IP address pada tiap komputer client hanya bersifat sementara, dengan cara server
meminjamkan IP addressnya. Salah satu program yang mampu memberikan layanan DHCP server pada
linux Debian adalah DHCP3-Server."
2. DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan
mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan
(Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux)
memiliki perangkat lunak seperti ini.

Cara Kerja DHCP


DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Clietn punya NIC
Card lebih dari satu dan perlu IP address lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara
sendiri-sendiri) :
 IP Least Request = Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
 IP Least Offer DHCP server = (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang
mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut.
 IP Lease Selection = Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama diterima dan kembali melakukan
broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server.
 IP Lease Acknowledge = DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa
konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan
inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut.
Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 32


BAB IV
MODEL REFERENSI OSI DAN
TCP/IP (TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL/INTERNET PROTOCOL)

1. MODEL REFERENSI OSI


OSI merupakan kepanjangan dari Open System Interconnection Di tahun 1984 ISO (Internasional
Standarizaation organization) mengeluarkan solusi untuk memberikan standarisasi kompabilitas jaringan-jaringan
sehingga tidak membatasi komunikasi antar produk maupun teknologi dari vendor yang berbeda. Berikut ini adalah
gambaran OSI Layer :

Physical layer merupakan layer pertama, akan tetapi biasa di list pada urutan terakhir dibagian bawah untuk
menekankan bagaimana suatu pesan di kirim melalui jaringan. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-2 layer
OSI dan gue coba analogikan dengan konsep sederhana dari kehidupan kita.

1. Layer 7: Layer Application


Layer 7 adalah layer Application mendifinisikan interface antara software-2 yang berkomunikasi aplikasi yang
mmerlukan untuk berkomunikasi keluar dari komputer dimana aplikasi tersebut berada. Layer Application
menjelaskan aturan-2 untuk yang berikut:
 Penyediaan network services
 Penawaran – pengiklanan network services
 Pengaksesan network services
Contoh berikut adalah protocol-2 yang mengimplementasikan aturan layer Application.
 Netware’s services advertising protocol (SAP)
 TCP/IP Network File System (NFS)
 TCP/IP Simple Mail Transfer Protocol (SMTP); Telnet; HTTP; FTP; WWW browser
 Termasuk dalam contoh ini adalah file; print; applikasi database; message.

2. Layer 6: Layer Presentation


Layer 6 adalah layer presentation dimana tujuan utamanya adalah mendefinisikan format data seperti text
ASCII, text EBCDIC, binary, BCD dan juga jpeg. Enkripsi juga didefinisikan dalam layer 6 ini. Layer Presentation
menspesifikasikan aturan-2 untuk yang berikut:
 Penterjemahan Data
 Enkripsi dan kompresi data
Protocol-2 berikut adalah contoh yang mengimplementasikan aturan layer Presentation
 Netware Core Protocol (NCP)
 AppleTalk Filing Protocol (AFP)

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 33


 JPEG; ASCII; EBCDIC; TIFF; GIF; PICT; encryption; MPEG; MIDI
Misal mainframe mempunyai format EBCDIC; sementara WIndows mempunyai format data ASCII. Tugas layer
Presentation adalah menterjemahkan format yang berbeda ini sehingga bisa saling nyambung.

3. Layer 5: Layer Session


Session layer ini mendefinisikan bagaimana memulai, mengontrol, dan mengakhiri suatu percakapan (disebut
session). Hal ini termasuk dalam kendali dan manajemen dari berbagai pesan bidirectional sehingga aplikasi
bisa di notifikasi jika beberapa message telah lengkap. Layer ke lima Session menspesifikasikan aturan-2
berikut:
 Pengendalian sesi komunikasi antara dua piranti
 Membuat; mengelola; dan melepas koneksi
Yang berikut adalah protocol yang menimplementasikan layer session model OSI:
 Netware’s Servise Advertising Protocol (SAP)
 TCP/IP remote procedure call (RPC)
 SQL; NFS; NetBIOS names; AppleTalk ASP; DECnet SCP
Contoh sederhana analoginya adalah operator telpon. Jika anda mau menelpon suatu nomor sementara anda
tidak tahu nomornya, maka anda bisa nanya ke operator. Layer session ini analoginya yach kayak operator
telpon getu.

4. Layer 4: layer Transport


Layer 4 (Transport layer) focus pada issue yang berhubungan pengiriman data kepada komputer lain seperti
error recovery, segmentasi dari blok data dari aplikasi yang besar kedalam potongan kecil-2 untuk di kirim, dan
pada sisi komputer penerima potongan-2 tersebut disusun kembali.
Layer OSI ke 4 ini menspesifikasikan aturan-2 untuk yang berikut:
 Menyembunyikan struktur jaringan dari layer diatasnya
 Pemberitahuan kalau data pesan telah diterima
 Menjamin kehandalan, pengiriman pesan bebas error
Contoh-2 berikut adalah protocol-2 yg mengimplementasikan aturan layer transport
 Netware’s Sequence Packet Exchange (SPX) protocol
 TCP/IP’s Transmision Control Protocol (TCP)
 TCP/IP’s Domain Name System (DNS)
Analogi dari layer transport ini kayak penyedia jasa pengiriman paket, missal Tiki atau Fedex. Tiki atau Fedex
bertanggung jawab penuh untuk sampainya paket ke alamat tujuan dan paket dalam keadaan utuh tanpa cacat.
Seperti juga ISP, kalau kita ketikkan WWW.dotkom.com maka ISP akan menterjemahkan kedalam address
tujuan.

5. Layer ke 3: Layer Network


Layer Network dari model OSI ini mendefinisikan pengiriman paket dari ujung-ke-ujung. Untuk melengkapi
pekerjaan ini, Network layer mendefinisikan logical address sehingga setiap titik ujung bisa diidentifikasi. Layer
ini juga mendefinisikan bagaimana routing bekerja dan bagaimana route dipelajari sehingga semua paket bisa
dikirim.
Layer Network menspesifikasikan aturan-2 untuk yang berikut:
 Data routing antar banyak jaringan
 Frakmentasi dan membentuk ulang data
 Identifikasi segmen kabel jaringan
Protocol-2 berikut menerapkan aturan layer Network

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 34


 Netware’s Internetwork Packet Exchange (IPX) Protocol
 TCP/IP’s Internet Protocol (IP); AppleTalk DDP
Analogi dari layer ini tugasnya mengirim surat atau paket ke kota atau kode pos tertentu, tidak langsung di kirim
ke alamat tujuan. Layer ini sangat penting dalam jaringan yang kompleks, dimana layer Network mengirim data
paket ke jaringan logical. Router berfungsi pada layer ini.

6. Layer ke 2: Data link layer


Layer Data link menspesifikasikan aturan berikut:
 Koordinasi bits kedalam kelompok-2 logical dari suatu informasi
 Deteksi dan terkadang koreksi error
 Mengendalikan aliran data
 Identifikasi piranti jaringan
Protocol-2 berikut mengimplementasikan Data link layer:
 Ntware’s Link Support layer (LSL)
 Asynchronouse Transfer Mode (ATM)
 IEEE 802.3/802.2, HDLC, Frame Relay, PPP, FDDI, IEEE 802.5/802.2
Analogi data link ini seperti surat tercatat yang dikirm pada alamat rumah dan dijamin sampai dengan adanya
resi yang ditandatangani penerima. Layer ini mengidentifikasi address yang sesungguhnya dari suatu piranti.

7. Layer ke 1: Layer Physical


Layer Physical dari model OSI ini berhubungan dengan karakteristik dari media transmisi. Contoh-2 spesifikasi
dari konektor, pin, pemakaian pin, arus listrik, encoding dan modulasi cahaya. Biasanya dalam menyelesaikan
semua detail dari layer Physical ini melibatkan banyak spesifikasi. Layer ini menspesifikasikan aturan-2 berikut:
 Struktur fisik suatu jaringan missal bentuk konektor dan aturan pin pada konektor kabel RJ-45. Ethernet
dan standard 802.3 mendefinisikan pemakaian dari kabel pin ke 1,2,3 dan 6 yang dipakai dalam kabel
Cat 5 dengan konektor Rj-45 untuk koneksi Ethernet.
 Aturan mekanis dan elektris dalam pemakaian medium transmisi
 Protocol Ethernet seperti IBM Token ring; AppleTalk
 Fiber Distributed Data Interface (FDDI) EIA / TIA-232; V.35, EIA/TIA-449, RJ-45, Ethernet, 802.3,
802.5, B8ZS
 Sinkronisasi sinyal-2 elektrik melalui jaringan
 Encoding data secara electronic

Perlu diingat bahwa model OSI hanyalah sebuah teori tentang cara melihat komunikasi dalam jaringan. Setiap
layer menspesifikasikan standard untuk diikuti saat mengimplementsikan suatu jaringan. Akan tetapi perlu
diingat bahwa layer-layer OSI tidak melakukan tuhas-tugas yang real, OSI hanyalah model. Bahasan berikut
meringkas keuntungan dan kerugian dari penggunaan model OSI dalam mendeskripsikan komunikasi jaringan.

2. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MODEL OSI


Anda mesti faham betul dengan model OSI ini karena ini sangat luas digunakan jika bicara soal komunikasi
jaringan. Akan tetapi perlu diingat bahwa ini hanyalah sebuah model teori yang mendefinisikan standards bagi
programmer dan system administrator jaringan, jadi bukanlah model layer fisik yang sesungguhnya.
Menggunakan model OSI dalam diskusi konseps jaringan mempunyai beberapa keuntungan:
 Memberikan bahasa dan referensi yang sama antar sesame professional jaringan
 Membagi tugas-2 jaringan ke dalam layer-2 logis demi kemudahan dalam pemahaman
 Memberikan keleluasaan fitur-2 khusus pada level-2 yang berbeda

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 35


 Memudahkan dalam troubleshooting
 Mendorong standard interoperability antar jaringan dan piranti
 Memberikan modularity dalam fitur-2 jaringan (developer dapat mengubah fitur-2 tanpa mengubah
dengan cara pendekatan keseluruhan), jadi bisa main comot antar modul getu lho

Akan tetapi anda perlu mengetahui beberapa batasan:


 Layer-2 OSI adalah teoritis dan tidak melakukan fungsi-2 yang sesungguhnya
 Dalam implementasi industry jarang sekali mempunyai hubungan layer-ke-layer
 Protocol-2 yang berbeda dalam stack melakukan fungsi-2 yang berbeda yang membantu menerima
dan mengirim data pesan secara keseluruhan
 Implementasi suatu protocol tertentu bisa tidak mewakili setiap layer OSI (atau bisa tersebar di
beberapa layer)

3. KOMPONEN JARINGAN DAN PROTOKOL LAYER


1. Layer 1 – Physical
Network components: Protocols:
 Repeater  IEEE 802 (Ethernet standard)
 Multiplexer  IEEE 802.2 (Ethernet standard)
 Hubs(Passive and Active)  ISO 2110
 TDR  ISDN
 Oscilloscope
 Amplifier

2. Layer 2 – Datalink
Network components: Protocols:
 Bridge Media Access Control:
 Switch Communicates with the adapter card
 ISDN Router Controls the type of media being used:
 Intelligent Hub  802.3 CSMA/CD (Ethernet)

 NIC  802.4 Token Bus (ARCnet)


 Advanced Cable Tester  802.5 Token Ring
 802.12 Demand Priority
Logical Link Control
 error correction and flow control
 manages link control and defines SAPs

 802.2 Logical Link Control

3. Layer 3 (Network)
Network components: Protocols:
 Brouter  IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
 Router  IGMP;
 Frame Relay Device  IPX
 ATM Switch  NWLink
 Advanced Cable Tester  NetBEUI

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 36


 OSI
 DDP

 DECnet

4. Layer 4 – Transport
Network components: Protocols:
 Gateway  TCP, ARP, RARP;
 Advanced Cable Tester  SPX
 Brouter  NWLink
 NetBIOS / NetBEUI
 ATP

5. Layer 5 – Session
Network components: Protocols:
 Gateway  NetBIOS
 Names Pipes
 Mail Slots
 RPC

6. Layer 6 – Presentation
Network components: Protocols:
 Gateway  None
 Redirector

7. Layer 7 – Application
Network components: Protocols:
 Gateway  DNS; FTP
 TFTP; BOOTP
 SNMP; RLOGIN
 SMTP; MIME;
 NFS; FINGER
 TELNET; NCP
 APPC; AFP
 SMB

4. TCP/IP
Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh
DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus
bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang
semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP.
Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983.
Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan
protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP.. Pada awalnya internet
digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin
berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 37


jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan
dengan protokol TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar de-facto jaringan komputer berkaitan
dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
 Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas.
Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini.
Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh
berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
 Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok
untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain
lain.
 Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi
secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide
Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang
hanya dimiliki olehnya.
 TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada
internetwork.

5. Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP


Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas spesifik
serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard
untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ). Standard ini
terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat
5 lapisan sbb :

Application Layer

Presentation Layer

Session Layer Application Layer

Transport Layer Transport Layer

Network Layer Internet Layer

Data Link Layer Network Access Layer

Physical Layer Physical Layer

Arsitektur OSI Arsitektur TCP/IP

Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh
arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
1. Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti
media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi
pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan
mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
2. Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini
mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini
biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 38


contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan
Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
3. Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada
jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan
juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang
dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan
penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet).
Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
a. Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada
protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan
(addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen
dari jenis media dan komputer yang digunakan.
b. Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan.
Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat
connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali
terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah
yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
4. Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara
handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan
informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
a. Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur
sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi
kemampuan penerima dalam menerima data.
b. Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa
digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan
pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan
mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay
yang cukup berartii.
Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram
Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP
digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan
yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented.
Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow
control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan
penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya
adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif
terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar
atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup
berarti.
5. Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan
aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai
dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer
Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text
Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group
dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan
keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 39


6. Pengiriman dan Penerimaan Paket Data
Layer-layer dan protokol yan terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi
dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya,
kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan
berikutnya.
Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-
lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi
dikirimkan ke Lapisan Transport dalam bentuk paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol menambahkan
sejumlah bit pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi mengenai urutan segmentasi untuk menjaga
integritas data dan bit-bit pariti untuk deteksi dan koreksi kesalahan.
Dari Lapisan Transport, data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke Lapisan Network / Internet.
Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol yang berisi informasi alamat tujuan, alamat pengirim dan
informasi lain yang dibutuhkan untuk melakukan routing. Kemudian terjadi pengarahan routing data, yakni ke network
dan interface yang mana data akan dikirimkan, jika terdapat lebih dari satu interface pada host. Pada lapisan ini juga
dapat terjadi segmentasi data, karena panjang paket yang akan dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi media
komunikasi pada network yang akan dilalui. Proses komunikasi data di atas dapat dijelaskan seperti pada gambar
berikut ini :
Data

Application Layer

Header Data

Transport Layer

Header Data

Internet Layer

Header Data

Network Access Layer

Sinyal Listrik / Gelombang EM

Physical Layer

Proses Enkapsulasi Data

Selanjutnya data menuju Network Access Layer (Data Link) dimana data akan diolah menjadi frame-frame,
menambahkan informasi keandalan dan address pada level link. Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam
bentuk yang paling sesuai untuk dikirimkan melalui media komunikasi tertentu.
Terakhir data akan sampai pada Physical Layer yang akan mengirimkan data dalam bentuk besaran-
besaran listrik/fisik seperti tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai media yang digunakan.
Di bagian penerima, proses pengolahan data mirip seperti di atas hanya dalam urutan yang berlawanan
(dari bawqah ke atas). Sinyal yang diterima pada physical layer akan diubah dalam ke dalam data. Protokol akan
memeriksa integritasnya dan jika tidak ditemukan error t header yang ditambahkan akan dilepas.
Selanjutnya data diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, address tujuan dari paket data yang
diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan address host yang bersangkutan, maka header lapisan
network akan dicopot dan data akan diteruskan ke lapisan yang diatasnya. Namun jika tidak, data akan di forward ke
network tujuannya, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki.
Pada lapisan Transport, kebenaran data akan diperiksa kembali, menggunakan informasi header yang
dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada kesalahan, paket-paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai
urutannya pada saat akan dikirim dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 40


Proses yang dilakukan tiap lapisan tersebut dikenal dengan istilah enkapsulasi data. Enkapsulasi ini sifatnya
transparan. Maksudnya, suatu lapisan tidak perlu mengetahui ada berapa lapisan yang ada di atasnya maupun di
bawahnya. Masing-masing hanya mengerjakan tugasnya. Pada pengirim, tugas ini adalah menerima data dari
lapisan diatasnya, mengolah data tersebut sesuai dengan fungsi protokol, menambahkan header protokol dan
meneruskan ke lapisan di bawahnya.
Pada penerima, tugas ini adalah menerima data dari lapisan di bawahnya, mengolah data sesuai fungsi
protokol, mencopot header protokol tersebut dan meneruskan ke lapisan di atasnya.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 41


BAB V
DOMAIN NAME SYSTEM (DNS)

1. KONSEP DNS
Dalam berkomunikasi, antar komputer sudah cukup dengan menggunakan alamat ip. Namun untuk manusia
diperlukan sebuah nama untuk saling kenal dan oleh karena itu DNS ada. Manusia tidak mudah mengingat alamat ip
yang terdiri angka dibandingkan sebuah nama.
DNS adalah sebuah aplikasi untuk menukarkan nama komputer ke alamat ip dan sebaliknya. DNS
diimplementasikan oleh sebuah software bernama BIND (Berkeley Internet Name Domain). BIND dalam pekerjaan
sehari-hari dinamakan named. Cara kerja DNS sebagai berikut :

ROOT DNS

Internet

DNS Server Lokal Client

Diagram kerja DNS

Gambaran kerja: Dimisalkan ada client yang menanyakan "berapa alamat ip dari www.itb.ac.id ?"
Pertanyaan ini dilemparkan ke DNS server lokal. Dengan segera DNS server lokal memeriksa databasenya.
Kemudian ternyata www.itb.ac.id tidak terdapat didalam databasenya. Lalu ia memeriksa cache. Bila ada, jawaban
lansung diberikan ke client. Tapi bila tidak ada, maka ia akan mencari jawabannya ke root DNS. Root DNS pasti
mempunyai database yang dimaksud dan memberikannya ke DNS server local dan pada akhirnya diberikan ke client
tadi.
Root DNS ini memuat seluruh daftar nama yang ada di dunia. Dan Root DNS ini tidak hanya terdiri dari satu
server melainkan sekitar 13 server yang diletakkan di seluruh dunia.

Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki :


 Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
 Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu
untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan
pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au
untuk australia.
 Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com,
dan lain-lain.

Secara garis besar pembagian domain dunia memakai dua jenis. Yang pertama berdasarkan jenis institusi,
antara lain :
 .com : untuk organisasi komersial
 .org : untuk organisasi non-komersial
 .edu : untuk institusi pendidikan
 .gov : untuk organisasi pemerintahan

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 42


 .mil : untuk kalangan militer
 .net : untuk penyelenggara jasa internet

Jenis pembagian kedua adalah berdasarkan negara , misalnya indonesia adalah .id. Sebenarnya domain
negara akan digagi lagi menjadi sub-domain berdasarkan jenis institusi. Kita ambil contoh untuk negara kita ,domain
id dibagi lagi menjadi beberapa subdomain, antaralain :
 .co.id, contoh : republika.co.id
 .ac.id contoh : itb.ac.id
 or.id contoh : linux.or.id
 go.id contoh : depnaker.go.id
 mil.id contoh : kopassus.mil.id
dan di Indonesia diubah sedikit menjadi : co.id .or.id ac.id .go.id dan mil.id . Pembagian ini didasarkan
kepada jenis institusi yang meminta nama domain.

Selain itu, penyusunan domain dibuat bertingkat dan mempunyai hirarki tertentu. Domain-domain diseluruh
dunia sangat banyak dan tidak mungkin semuanya ditampung oleh ROOT DNS. ROOT DNS hanya memegang
'kepala' dari domain tertentu.
Proses “request” ke DNS server dapat dianalogikan sebagai berikut: Menteri Pendidikan Nasional ditanyai
oleh Dubes Afganistan tentang kondisi pendidikan di jurusan teknik elektro ITB. Tentunya pak menteri tidak tahu
persis tentang kondisi jurusan tersebut, oleh karena itu ia menghubungi rektor ITB yang merupakan bawahan beliau.
Kemudian pak rektor menghubungi ketua Fakultas Teknologi Industri yang membawahi jurusan teknik elektro . Ketua
fakultas kemudian menghubungi ketua jurusan teknik elektro. Nah ketua jurusan tersebutlah yang akan menjawab
pertanyaan tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa ketua jurusan menjawab pertanyaan bukan beradasrkan
permintaan sang dubes tetapi berdasarkan permintaan ketua fakultas , ketua fakultas dari rektor dan seterusnya.
Menurut analogi diatas mendiknas sebagai ROOT DNS, rektor ITB adalah DNS yang memegang domain
.id dan ketua Fakultas Teknologi Industri adalah yang membawahi domain ac.id . Dalam kasus ini ROOT DNS hanya
tahu kemana mencari DNS server yang menangani penerjemahan domain .id, dia tidak tahu dimana dimana DNS
server yang menangani domain ac.id. DNS yang menangani domain .id tahu kemana mencari DNS server yang
melayani domain ac.id , DNS server yang menangani domain ac.id tahu kemana mencari DNS server yang
menangani domain itb.ac.id dan seterusnya . Dari sini terlihat ada pendelegasian tugas dari atas ke bawah.

. .(root)

.my .id ..uk ..

co .ac …..

.itb .ugm ….

www .ti .ms ….


w
Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 43
DNS server terdiri dari tiga jenis yaitu :
1. Cache
Jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa
DNS server terdekat. Setelah jawaban didapatkan, datanya disimpan dalam cache untuk keperluan mendatang.
DNS server cache merupakan yang paling mudah untuk dikonfigurasi.
2. Primary (master)
Sesuai dengan namanya, primary (untuk versi 4.x) atau master (untuk versi 8.x) adalah pemegang daftar
lengkap dari sebuah domain yang dikelolanya. Server ini memegang otoritas penuh atas domainnya. Misalkan
server ns1.itb.ac.id memegang otoritas penuh atas domain *.itb.ac.id. Otoritas penuh di sini berarti server ini
yang bertanggung jawab untuk ditanyai nama-nama host berdomain itb.ac.id dan sub-sub domain dibawahnya.
Selain itu hanya server ini yang dapat membuat sub-domain di bawah itb.ac.id.
3. Secondary (slave)
Server ini adalah backup dari primary server. Sama seperti primary, secondary juga memuat daftar lengkap
sebuah domain. Hubungan antara primay dan secondary ini kurang lebih seperti mirror. Bila ada perubahan di
primary server, secondary terus mengikutinya secara periodik. Oleh karena itu, secondary memerlukan izin dari
primary untuk melakukan sinkronisasi ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut sebagai zona transfer. Secondary
diperlukan sebagai backup bila Primary crash atau sibuk dan untuk mempermudah pendelegasian.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 44


BAB VI
PERANGKAT ATAU KOMPONEN JARINGAN

Jaringan tersusun tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software.
Komponen software meliputi: Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan
komponen software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan. Pada bab ini kita
akan belajar mengenal komponen (perangkat) keras yang kerap digunakan dalam pembentukan sebuah jaringan.

1. PERSONAL COMPUTER (PC)


Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat menentukan unjuk kerja dari jaringan
tersebut. Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data dalam jaringan
dengan cepat. Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server mutlak harus
memiliki unjuk kerja lebih tinggi dibandingkan komputer-komputer lain sebagai workstation-nya, karena server
akan bertugas menyediakan fasilitas dan mengelola operasional jaringan tersebut.

2. NETWORK INTERNET CARD (NIC)


NIC (network interface card) adalah expansion board yang digunakan supaya computer dapat dihubungkan
dengan jaringan. Sebagian besar NIC dirancang untuk jaringan, protokol, dan media tertentu. NIC biasa disebut
dengan LAN card (Local Area Network Card). LAN Card yang secara umum dipakai, berbasis teknologi
Ethernet. Ethernet LanCard jenisnya ada dua :
a. 10/100 BaseT (Bekerja di kecepatan maksimal10mbps sampai 100mbps)
b. Gigabit Lan (Bekerja di kecepatan maksimal 1000mbps/1 gbps)

Tipe konektor LanCard ada dua :


a. BNC : untuk kabel Coaxial.
b. RJ45 : untuk kabel UTP/STP (ini yang secara umum dipakai)

RJ45

BNC

Berdasarkan jumlah port :


a. Single Port LanCard
b. Multiport LanCard

Single Port LanCard Multiport LanCard

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 45


Secara umum, Lancard menggunakan slot PCI untuk terhubung dengan Motherboard, tetapi dengan
perkembangan yang ada sekarang, dan mulai di pakenya port PCI express, maka lancard ada yang memakai
port PCIe. Cirinya, boardconectornya lebih pendek dibanding PCI biasa.

3. HUB dan SWITCH


Secara fisik HUB dan SWITCH sama, kegunaan secara umum pun sama yaitu menghubungkan antara device
jaringan dan/atau antara komputer dalam jaringan. Tetapi sebenarnya cara kerjanya berbeda jauh.
a. HUB
Hub merupakan suatu device pada jaringan yang
secara konseptual beroperasi pada layer 1 (Physical
Layer). Maksudnya, hub tidak menyaring
menerjemahkan sesuatu, hanya mengetahui kecepatan
transfer data dan susunan pin pada kabel. Cara kerja
alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket
data ke seluruh port pada hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh computer yang
berhubungan dengan hub tersebut kecuali computer yang mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan tersebut
diulang-ulang walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini menyebabkan fungsi
colossion lebih sering terjadi.

Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman
paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan (collision) karena menggunakan jalur yang
sama (jalur broadcast yang sama) sehingga paket data akan menjadi rusak yang mengakibatkan
pengiriman ulang paket data. Jika hal ini sering terjadi maka collison yang terjadi dapat mengganggu
aktifitas pengiriman paket data yang baru maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan penurunan kecepatan
transfer data. Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai lampu led yang mengindikasikan terjadi collision.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada hub, maka pengiriman paket data tersebut akan
terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya sehingga bandwidth pada hub menjadi terbagi ke seluruh port
yang ada. Semakin banyak port yang tersedia pada hub, maka bandwidth yang tersedia menjadi semakin
kecil untuk setiap port. Hal ini membuat pengiriman data pada hub dengan banyak port yang terhubung
pada komputer menjadi lambat.

b. SWITCH
Switch merupakan suatu device pada jaringan
yang secara konseptual berada pada layer 2
(Datalink Layer) dan ada yang layer 3 (Network
Layer). Maksudnya, switch pada saat
pengirimkan data mengikuti MAC address pada
NIC (Network Interface Card) sehingga switch
mengetahui kepada siapa paket ini akan
diterima. Jika ada collision yang terjadi
merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data. Misalnya ketika ada pengiriman
paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D,
maka tidak akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur
yang sama. Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang
tersedia untuk setiap port.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 46


Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak
akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth
yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik daripada hub baik secara perbandingan
konseptual maupun secara prinsip kerjanya. Perbedaan cara kerja ini menjadi perbedaan mendasar antara
hub dengan switch. Perbedaan ini pula mengakibatkan transfer data switch lebih cepat daripada hub karena
switch langsung mengirim paket data ke komputer tujuan, tidak mengirim ke seluruh port yang ada
(broadcast) sehingga bandwidth yang ada pada switch dapat digunakan secara penuh.

Manageable Switch VS Unmanageable Switch


Switch yang beredar dipasaran ada dua jenis, unmanageable
dan manageable. Jika kita beli selama ini kemungkinan besar
jenis unmanageable switch. Manageable switch memiliki
kelebihan-kelebihan tertentu dibanding unmanageable switch
(tentunya dikomparasi dengan harga yang lebih mahal
dibanding unmanageable switch) Fungsi-fungsi Manageable
Switch sbb:
 Mengaktifkan/menonaktifkan port-port tertentu.
 Memberi prioritas lebih tinggi untuk port tertentu.
 Mengaktifkan pengaturan bandwith untuk masing-masing port.
 Snmp monitoring dan mencek apakah peralatan yang terhubung ke switch aktif atau tidak.
 link aggregation, menggabungkan beberapa port menjadi satu koneksi untuk mendapatkan bandwidth
yang lebih besar.

4. MODEM
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal
informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian
yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga
informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya
modem adalah alat komunikasi dua arah.
Jenis-Jenis Modem :
a. Modem ADSL
Modem teknologi ADSL (Asymetric Digital
Subscribe Line) yang memungkinkan
berselancar internet dan menggunakan telepon
analog secara berbarengan. Caranya sangat
mudah, untuk ADSL diberikan sebuah alat yang
disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Posisi
Splitter ditempatkan di depan ketika line telepon
masuk. Artinya anda tidak boleh mencabangkan
line modem untuk ADSL dengan suara secara
langsung. Alat Splitter berguna untuk menghilangkan gangguan ketika anda sedang menggunakan ADSL
modem. Dengan Splitter keduanya dapat berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab dan
menelpon seseorang dengan telepon biasa. Di sisi lain, pengguna tetap dapat terkoneksi dengan internet
melalui ADSL modem.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 47


Modem ADSL umumnya mempunyai dua tipe koneksi ke komputer :
 USB (Universal Serial Bus)
 Ethernet /LAN port
 Modem ADSL juga ada yang digabungkan dengan Fitur Wireless sehingga bias mendistribusikan
koneksi ke perangkat wireless atau ke laptop langsung.

USB (Universal Serial Bus) Ethernet /LAN port ADSL Fitur Wireless

b. MODEM GSM/CDMA
Modem GSM/CDMA support dengan tipe jaringan GPRS/EDGE dan 3G/HSDPA yang merupakan layanan
internet dari operator selular. Modem GSM/CDMA memakai koneksi USB untuk terhubung ke komputer
client.

Modem GSM Modem CDMA

Untuk memperkuat sinyal, bisa ditambahkan antena eksternal dengan koneksi memakai konektor induksi
atau memakai pigtail (tergantung jenis modemnya)

c. MODEM SATELIT/VSAT
VSAT (dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture
Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima
berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari
VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 48


sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut
menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit yang selalu berada di
tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit
pada titik yang sama di atas permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.

d. MODEM KABEL
Modem kabel digunakan untuk untuk koneksi
internet via saluran TV kabel. Kabel yang
digunakan tipe coaxial.

5. ROUTER
Router Alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam
jaringan. Router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan
dua jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut
membutuhkan sebuah router.Router berada di sisi gateway sebuah
tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih untuk disambungkan.
Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar
(Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk
mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol
seperti ICMP,HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua
host manapun.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 49


6. BRIDGE
Pengertian dari sebuah bridge adalah bekarja pada data link layer pada
OSI. bridge adal alat yang digunakan pada suatu jaringan yang berfungsi
untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment yang
lebih kecil. bridge membaca alamat MAC (media access control0 dari
setiap paket data yang diterima yang kemudian akan mempelajari dridging
table untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan bridge selanjutnya
pada paket data tersebut, apakah diteruskan atau di abaikan. jika switch
menpunyai domein collision sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu juga
dengan bridge memiliki domain collision ttetepi ia juga dapat membaginya
dari sebuah domain collision yang besar menjadi yang lebih kecil, dah
bridge hanya akan melewatkan paket data antar segment – segment jika
hanya segment itu sangat diperlukan.

Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai:


 Bridge Lokal : sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
 Bridge Remote : dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat
sebuah Wide Area Network.
 Bridge Nirkabel : sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN
nirkabel.

7. GATEWAY
Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan
satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang
menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari
satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang
protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang utama.

Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser.


Tidak jarang pula pemula menyamakan “gateway” dengan “router” yang
sebetulnya tidak benar.
Kadangkala, kata “gateway” digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang menghubungkan jaringan
komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini muncul karena seringkali perbedaan protokol
komunikasi dalam jaringan komputer hanya terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.

8. KABEL JARINGAN
Dalam jaringan komputer, kabel merupakan media penghubung utama, karena kabel merupakan media transfer
antar-PC. Jenis Kabel yang digunakan dalam jaringan komputer akan di bahas selengkapnya pada BAB VII

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 50


BAB VII
PENGKABELAN JARINGAN

Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain,
namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminator diujungnya). Seiring
dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari
teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan
perkembangan jaringan komputer.
Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti
10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik). Akan
dibahas sedikit bagaimana komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel Coaxial hingga teknologi
laser.
Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk
jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair).
Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk
mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-
sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan
menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis
kabel UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:

Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan


Topologi Jaringan Jenis kabel yang umum digunakan
Topologi Bus Coaxial, twisted pair, fiber Optik
Topologi Ring Twisted pair, fiber Optik
Topologi Star Twisted pair, fiber Optik

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah
pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu: Kabel Coaxial, Kabel Fiber Optik, dan
Kabel Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair).

1. KABEL COAXIAL
Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat
padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa
digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah
(centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di
antara tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari
lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut
Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar.
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur
Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan
terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.
Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu THICK COAXIAL CABLE (mempunyai diameter lumayan besar) dan THIN
COAXIAL CABLE (mempunyai diameter lebih kecil).

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 51


a. Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial memiliki ukuran yang bervariasi. Diameter yang terbesar ditujukan untuk penggunaan kabel
backbone Ethernet karena secara histories memiliki panjang transmisi dan penolakan noise yang lebih
besar. Kabel coaxial ini seringkali dikenal sebagai thicknet. Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan
berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan
biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet,
atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.

Seperti namanya, jenis kabel ini, karena ukurannya yang besar, pada beberapa situasi tertentu dapat sulit
diinstall. Suatu petunjuk praktis menyatakan bahwa semakin sulit media jaringan diinstall, maka semakin
mahal media tersebut diinstall. Kabel coaxial memiliki biaya instalasi yang lebih mahal dari kabel twisted
pair. Kabel thicknet hampir tidak pernah digunakan lagi, kecuali untuk kepentingan khusus.

Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
 Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang
sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi
tegangan yang lumayan lebar).
 Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
 Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
 Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
 Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
 Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter). Setiap segment harus diberi
ground.
 Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet
(sekitar 5 meter).
 Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

b. Thin Coaxial Cable (mempunyai diameter lebih kecil)


Seiring dengan pertambahan ketebalan atau diameter kabel, maka tingkat kesulitan pengerjaannya pun
akan semakin tinggi. Harus diingat pula bahwa kabel jenis ThickNet harus ditarik melalui pipa saluran yang
ada dan pipa ini ukurannya terbatas. Oleh karena itu diciptakanlah Thin Coaxial cable untuk mengatasi
beberapa masalah diatas.
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak
memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini
harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya
berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-
connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 52


Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan
terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
 Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
 Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
 Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
 Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali
untuk repeater.
 Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
 Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
 Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
 Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
 Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Berikut akan disimpulkan mengenai keunggulan dan kelemahan coaxial cable:


Keunggulan
 Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon
 Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah
 Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain
Kelemahan
 Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-
repeater
 Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya
hubungan.

Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan
menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh
dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada
saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan
lagi intuk instalasi jaringan.

2. KABEL COAXIAL

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 53


Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat
padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa
digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah
(centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di
antara tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari
lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut
Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar.

3. FIBER OPTIC
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat
filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan
pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal
listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.
Kabel serat optik (fiber optic) mempunyai kemampuan mentransmisi sinyal melewati jarak yang lebih jauh
dibanding kabel koaksial maupun kabel twisted, juga mempunyai kecepatan yang baik. Hal ini sangat baik
digunakan ketika digunakan untuk fasilitas konferensi Radio atau layanan interaktif. 10BaseF adalah merujuk ke
spesifikasi untuk kabel fiber optik dengan membawa sinyal Ethernet.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama
penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel
Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN.

Kelebihan dari menggunakan kabel fiber optik adalah :


 Kapasitas Bandwidth yang besar (gigabit perdetik)
 Jarak transmisi yang lebih jauh (kurang lebih 2-60 km)
 Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
 Tidak mudah terbakar

Kerugian dari kabel fiber optik adalah kabel fiber optik merupakan teknologi yang masih asing yang memerlukan
keterampilan tinggi yang masih jarang dimiliki teknisi-teknisi saat ini. Karena transmisi optis memiliki sifat
unidirectional, komunikasi dua arah memerlukan dua serat atau dua pita frekuensi pada satu serat, dan juga
interface serat jauh lebih mahal dibandingkan dengan interface elektris.

o Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari serat optik
yang dimana pengiriman sinar dilakukan.
o Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi
memantulkan sinar kembali ke dalam inti (core).
o Buffer Coating adalah plastik pelapis yang melindungi fiber dari
kerusakan.

Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber
yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang
mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel
fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu
jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 54


membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode
dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang
lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.

Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100
mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah.
Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang
mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik
terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang
jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer
telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed
Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang
sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada
medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).

Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber, satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive
(Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).

4. KABEL TWISTED PAIR


Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted
pair (UTP). STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak
mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-
45.
Kategori Twisted Pair Cable
Kategori kabel Type Feature
Type CAT 1 UTP Analog (biasanya digunakan di perangkat telephone
pada umumnya dan pada jalur ISDN –integrated
service digital networks. Juga untuk
menghubungkan modem dengan line telepon)
Type CAT 2 UTP Up to 1 Mbits (sering digunakan pada topologi token
ring)
Type CAT 3 UTP, STP 16 Mbits data transfer (sering digunakan pada
topologi token ring atau 10BaseT)
Type CAT 4 UTP, STP 20 Mbits data transfer (biasanya digunakan pada
topologi token ring)

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 55


Type CAT 5 100 Mbits data transfer / 22 db
Type CAT 5enhanced UTP, STP 1 Gigabit Ethernet up to 100 meters - 4 copper pairs
(kedua jenis CAT5 sering digunakan pada topologi
token ring 16Mbps, Ethernet 10Mbps atau pada Fast
Ethernet 100Mbps)

Type CAT 6 Up to 155 MHz or 250 2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10
MHz Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db
(Gigabit Ethernet)

Type CAT 7 Up to 200 MHz or 700 Giga-Ethernet / 20.8 db


Mhz (Gigabit Ethernet)

Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah
jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa
diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa
pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran. Sebelumnya
ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair), untuk contoh gambarnya dapat dilihat dibawah ini:

Secara fisik kabel shielded sama dengan unshielded tetapi perbedaannya sangat besar dimulai dari kontruksi
kabel shielded mempunyai selubung tembaga atau alumunium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi
gangguan elektrik. Kekurangan STP kabel lainnya adalah tidak samanya standar antar perusahaan yang
memproduksi dan lebih mahal dan lebih tebal sehingga lebih susah dalam penanganan fisiknya.

UTP merupakan kabel jaringan yang paling banyak digunakan karena UTP mempunyai tingkat noise yang kecil,
disebabkan kabel dililitkan berpasangan sehingga Mengurangi gelombang elegtromagnetic yang dapat
mengganggu pengiriman data.

Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) merupakan sepasang kabel yang di-twist/dililit satu sama lain dengan
tujuan untuk mengurangi interferensi listrik yang dapat terdiri dari dua, empat atau lebih pasangan kabel
(umumnya yang dipakai dalam jaringan komputer terdiri dari 4 pasang kabel / 8kabel). UTP dapat mempunyai
transfer rate 10 Mbps sampai dengan100 Mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek yaitu maximum 100m.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 56


Umumnya di Indonesia warna kabel yang terlilit/di-twist adalah (orange-putih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-
putih coklat dan biru-putih biru). Pada umumnya menggunakan konektor RJ-45. Pada saat ini penggunaan UTP
cable merupakan pilihan yang paling efisien dalam pengembangan jaringan komputer berkecepatan tinggi 10
mbps s/d 100mbps.

Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan
komputer terutama LAN, yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable.
a. METODE PENGKABELAN STRAIGHT THROUGH CABLE
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan
ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang
paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai sesuai standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:
Susunan kabel straight/lurus
Ujung A No.PIN Ujung B
Putih Orange 1 Putih Orange
Orange 2 Orange
Putih Hijau 3 Putih Hijau
Biru 4 Biru
Putih Biru 5 Putih Biru
Hijau 6 Hijau
\Putih Coklat 7 Putih Coklat
Coklat 8 Coklat
Kegunaan penggunaan pengkabelan Straight Through Cable adalah sebagai berikut :
1. Menghubungkan antara computer dengan switch
2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
4. Menghubungkan switch ke router
5. Menghubungkan hub ke router

b. METODE PENGKABELAN CROSS OVER CABLE.


Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah
adalah susunan standar kabel cross over.

Susunan kabel straight/lurus


Ujung A No.PIN Ujung B
Putih Orange 1 Putih Hijau
Orange 2 Hijau
Putih Hijau 3 Putih Orange
Biru 4 Biru
Putih Biru 5 Putih Biru
Hijau 6 Orange
Putih Coklat 7 Putih Coklat
Coklat 8 Coklat

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 57


Kegunaan penggunaan pengkabelan Kabel cross over adalah sebagai berikut
1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
2. Menghubungkan 2 buah switch
3. Menghubungkan 2 buah hub
4. Menghubungkan switch dengan hub
5. Menghubungkan komputer dengan router

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya
4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan
6.

5. PERANGKAT YANG DIGUNAKAN MEMBUAT KABEL JARINGAN UTP


a. Crimping Tool
Crimp tool / Crimping tool adalah alat untuk memasang
kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-11 tergantung
kebutuhan. Bentuknya macam-macam ada yang besar
dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong
kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga yang
hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja.
Contoh gambarnya seperti ini.

Fungsi Crimping Tool :


 Memotong kabel
 Melepas pembungkus kabel
 Memasang konektor

b. Konektor RJ-45
Untuk menghubungkan kabel UTP diperlukan konektor RJ-45 atau sejenis jack yang bentuknya mirip
dengan jack kabel telepon (RJ-11) namun memiliki lebih banyak pin. Konektor tersebut dipasang di kedua
ujung kabel dengan peralatan tang khusus UTP, yang bernama tang crimping (crimping tool). Namun jika
belum bisa memasangnya, Anda dapat meminta sekaligus memasangkan pada saat membeli kabel UTP.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 58


c. Kebel Tester
Seperti namanya, digunakan untuk melakukan pengujian apakah kabel yang dipasang terhubung dengan
baik. Contoh kabel tester yang banyak ditemui :

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 59


BAB VIII
PRAKTEK MEMBANGUN JARINGAN LAN

Jaringan Komputer adalah menghubungkan dua komputer atau lebih, sehingga antara satu komputer
dengan yang lain dapat saling bertukar resource seperti sharing file, pri nter, dll dengan menggunakan protocol yang
sama, dalam hal ini TCP/IP. Adapun jaringan komputer ini telah banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan,
misalnya : WARNET, MULTIPLAYER GAME, PERKANTORAN, KAMPUS, LAB SEKOLAH, dan lain-lain. Untuk
membuat sebuah jaringan komputer diperlukan perangkat sebagai berikut :
 Dua buah computer atau lebih
 LAN Card/NIC sesuai dengan jumlah computer (untuk computer sekarang biasanya sudah onboard)
 Kabel UTP sesuai kebutuhan
 Tang Crimping
 Konektor RJ45
 Switch/Hub jika ingin mengunakan tiga computer ata u lebih
 Gunting

NIC Kabel UTP Crimping Tool

Konektor RJ-45 Switch/HUB Kabel tester

Setelah semua peralatan terkumpul lengkap kita telah siap untuk membuat jaringan computer, langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :

TENTUKAN MAU MEMBUAT JARINGAN DENGAN BERAPA KOMPUTER ?


Hal ini diperlukan karena konfigurasi kabel untuk jaringan dua dengan tiga computer/lebih berbeda.
 Untuk menghubungkan 2 buah komputer secara langsung tanpa terhubung switch/HUB menggunakan tipe
pengkabelan cross –over.
 Sedangkan untuk menghubungankan 2 komputer atau lebih yang terhubung melalui media switch/HUB
menggunakan tipe pengkabelan straight.

MEMBUAT KABEL JARINGAN


 Kupas kedua ujung kulit luar kabel utp menggunakan mata pisau crimping atau gunting, dengan panjang kira-
kira 2 cm, seperti ini :

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 60


 Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar pengkabelan cross –over dan pengkabelan
straight.

Tipe pengkabelan Straight Tipe pengkabelan crossover


 Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel, setelah itu masukan kabel yang sudah lurus
dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar.

 Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada
konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 61


 Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain
 Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN tester, caranya
masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan
dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
 Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel
(warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin
kabel dimulai dari atas ke bawah).

MEMASANG KABEL UTP YANG SUDAH TERPASANG KONEKTOR KE PC


Setelah kabel utp terpasang konektor, langkah selanjutnya adalah menancapkan kabel utp tersebut ke LAN
CARD computer, jika hanya menggun akan dua computer maka pasanglah kabel UTP yg telah terpasang RJ -45
dengan konfigurasi cross-over ke masing-masing computer, tetapi jika terdiri dari tiga computer atau lebih maka kita
harus menggunakan switch/switch dengan topologi kira -kira sebagai berikut :

Contoh pemasangan kabel cross

Contoh pemasangan kabel Straight Contoh pemasangan kabel Straight

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 62


Gambar di atas merupakan switch atau hub yang terdiri 8 port, yang banyak terdapat dipasaran switch/hub
dengan jumlah colokan rj -45 sebanyak 4/8/16/32 port , mengenai pemelihan tinggal disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk memasang kabel UTP pada switch, Anda tinggal menancapkan satu konektor RJ -45 yang telah terpasang
pada kabel UTP tadi ke salah satu port pada switch/hub dan satunya lagi pada PC. Jika sudah di tancapkan maka
akan muncul icon LAN Connected pada system tray computer :

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 63


BAB VIII
INSTALASI DAN KONFIGURASI IP ADDRESS PADA
SISTEM OPERASI WINDOWS

KONFIGURASI IP ADDRESS PADA WINDOWS XP


Setelah jaringan secara fisik terinstall, maka Anda harus mengkonfigurasi IP Address masing –masing
computer sehingga dapat saling berkomunikasi/terko neksi. IP Address adalah pengalamatan jaringan computer
yang terdiri dari 32 bit biner.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam setting jaringan komputer secara garis besar adalah :
 Pemberian nama komputer (Computer name) dan nama Group pada masing-masing PC yang terhubung
Jaringan
 Penomoran IP address pada masing-masing PC

1. Menentukan Nama Komputer dan Group Jaringan


Langkah-langkah pemberian/pembuatanperubahan nama komputer adalah sebagai berikut.

 Buka Control Panel => pilih “System atau klik pada My Computer di desktop hingga muncul gambar
sebagai berikut :

Pilih tab “Computer Name”

Kemudian pilih “Change”


Untuk bisa mengganti nama komputer
atau Workgroup jaringan komputer
anda.

Hingga muncul layar sebagai berikut :


Ganti Computer name dengan
(contohnya) :
TKJServer  untuk PC Server
TKJ1  untuk PC1
TKJ2  untuk PC2
TKJ3  untuk PC3
TKJ4  untuk PC4
Dan seterusnya
Computer Name antara satu PC
dengan yang lainnya TIDAK BOLEH
SAMA, dan penamaanya harus
mengikuti aturan misal tidak boleh
pakai spasi / tanda operasi matematka
dll.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 64


Ganti/isi Workgroup, contohnya:
LABTKJ

INgat!!!
Nama WORKGROUP untuk masing-
masing komputer yang ingin bergabung
pada jaringan tersebut HARUS SAMA.

 Kemudian klik OK Tunggu beberapa saat hingga muncul :

 Kemudian klik OK, bila ada permintaan “You must Restart....” klik saja OK dan tutup lagi jendela Control
Panel dengan klik OK, maka komputer akan merestart sendiri. Dengan demikian penamaan komputer dan
workgroup jaringan sudah selesai, sambil menunggu restratnya komputer anda bisa merefresh tempat
duduk anda.

2. Mensetting IP address pada masing-masing PC


 Click Start  Setting  Control Panel sampai keluar kotak dialog Control Panel (seperti terlihat gambar
dibawah ini). Double-Click Icon Network Connection sampai keluar kotak dialog Network Connection

 Setelah anda melakukan Double-click Icon Local Area Connection maka akan keluar keluar kotak dialog
Local Connection Area Properties

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 65


Klik pada Internet Protokol(TCP/IP)

Dan lanjutkan dengan klik Properties

Tunggu hingga muncul layar dialog berikutnya

 Kemudian layar akan memunculkan dialog seperti di bawah ini

Klik use the following IP Address

Tempat pengisian nomor IP Address

Tempat pengisian nomor Subnet mask

Tempat pengisian nomor Default gateway

Tempat pengisian Preferred DNS Server

Tempat pengisian Alternate DNS Server

Akhiri selalu setelah melakukan konfigurasi


dengan mengklik tombol OK

 Adapun konfigurasi IP Address untuk setiap komputer, perhatikan penjelasan di bawah ini
Untuk Komputer yang dipakai sebagai server (TKJServer) isi dengan :

Untuk PC1 (TKJ1) isi dengan :

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 66


Untuk PC2 (TKJ2) isi dengan :

Untuk PC3 (TKJ3) isi dengan :

Dan seterusnya
Setiap langkah-langkah diatas diakhiri dengan mengeklik OK.

Catatan :
Default getway pada komputer client (siswa) merupakan nomor IP address dari komputer yang ijadikan
sebagai server atau pintu gerbang untuk berhubungan dengan jaringan luar (internet).
Bila jaringan internetnya menggunakan speedy, maka Default getwai-nya dapat diisi dengan IP addressnya
modem speedy (IP address modem speedy tersebet jangan dipakai lagi untuk IP adressnya PC server
ataupun klien).
Untuk tersambung ke internet dengan modem speedy, isi pada semua PC untuk :
- Preferred DNS Server : 202.134.1.10
- Alternate DNS Server : 202.134.0.155
Bila menggunakan Jardiknas tanyakan IP getway, dan DNS servernya pada administrator Jardiknas di
kabupaten anda.

MENGUJI KONEKTIFITAS / HUBUNGAN JARINGAN


Setelah proses instalasi dan konfigurasi sistem jaringan (baik hardware maupun software) selesai, maka
perlu dilakukan test/uji. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah instalasi (mulai dari memasang kabel sampai
dengan konfigurasi sistem secara software) telah dilakukan dengan benar. Untuk mengetest TCP/IP, salah satu
caranya dapat dilakukan dengan instruksi ipconfig yang dijalankan under DOS.
 Click Star  Run  sampai keluar kotak dialog RUN, dan ketikkan CMD sampai keluar kotak dialog baru
“command”

 Di kotak dialog “Command” tadi, ketikkan : ipconfig. Jika Ethernet dari computer belum tersambung dengan
LAN, akan keluar hasil seperti gambar dibawah.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 67


Kemudian klik ok
 Lakukan test ping koneksi dari komputer server ke PC1 (TKJ1) dengan cara mengetik : ping 192.168.1.1
Jika konfigurasi benar dan jaringan antar PC1 dan server telah terhubung, maka akan keluar pernyataan di
bawah ini.
Pinging 192.168.1.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=3ms TTL=64
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=3ms TTL=64
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=2ms TTL=64
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=2ms TTL=64
 Lakukan pengujian jaringan ke semua komputer yang terhubung dalam jaringan dengan perintah yang sama
dengan hanya mengubah IP address tujuan. Ketikkan perintah ping alamat ip PC2 dengan Ping 192.168.1.2
Kalo reply berarti computer 1 dan 2 terhubung. Dan lakukan seterusnya terhadap komputer lain

CATATAN
Perintah IPConfig digunakan untuk melihat indikasi pada konfigurasi IP yang terpasang pada Komputer kita.
dari gambar diatas kita dapat melihat beberapa informasi penting setelah kita menjalankan perintah IPConfig pada
jendela command prompt di komputer kita, misalnya adalah kita bisa melihat Host Name, primary DNS jaringan,
physical Address dan sebagainya. Harus diingat bahwa perintah ini dapat dijalankan dengan baik apabila telah
terpasang Network Card di komputer anda. Ipconfig menampilkan informasi berdasarkan Network Card yang
terpasang.
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik, utilitas ping
dapat digunakan.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 68


Utilitas Ping untuk Memeriksa Koneksi Jaringan

Utilitas ping digunakan untuk mengecek apakah jaringan kita sudah bisa berfungsi dan terhubung dengan baik,
misalkan pada gambar diatas terlihat perintah ping LocalHost, jika kita melihat ada keluar pesan Replay form
No IP ( 127.0.0.1 ) besarnya berapa bites dan waktunya berapa detik itu menandakan bahwa perintah untuk
menghubungkan ke LocalHost dapat berjalan dan diterima dengan baik, namun seandainya jika kita melakukan
ping untuk nomor IP yang tidak dikenal seperti gambar 20 diatas maka akan dikeluarkan pesan Request Time
Out yang berarti nomor IP tidak dikenal dalam jaringan tersebut ( ping 192.168.0.90 ). Untuk lebih jelasnya
perhatikan contoh berikut :

Misalkan anda telah men-setup 2 buah terminal dengan alamat IP 202.159.0.1 dan 202.159.0.2, anda dapat
melakukan test ping di mode dos dengan mengetik "PING 202.159.0.2" dari terminal dengan IP address
202.159.0.1 dan anda akan mendapatkan respon seperti :
Pinging 202.159.0.2 with 32 bytes of data:
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32

Jika anda mendapatkan respon seperti diatas, maka koneksi jaringan sudah benar. Respon lain selain contoh
diatas diartikan bahwa jaringan anda belum bekerja dengan benar. Kesalahan dapat saja terjadi di sistem
pengkabelan, kartu jaringan, atau setup network.

Catatan : TTL adalah Time To Live, yaitu batasan waktu agar paket data tersebut tidak mengambang
dijaringan.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 69


BAB IX
KONFIGURASI SHARE FILE DAN PRINTER PADA JARINGAN
SISTEM OPERASI WINDOWS

1. SHARE FOLDER/FILE PADA JARINGAN WINDOWS 7 DAN XP


 Buka Control Panel, pilih Network and Internet dan lanjutkan
dengan klik Network anda Sharing Center.
Klik Change Advanced Sharing Setting dan rubah semua setting
agar mengijinkan komputer lain bisa mengakses komputer windows
7 ini. Kalau perlu, jangan gunakan pilihan password protection
sharing agar orang yang mengakses komputer anda tidak perlu lagi
mengakses menggunakan password (Demi keamanan data-data
anda, jangan pernah gunakan pilihan ini pada jaringan publik
seperti hotspot di kafe, mall atau wilayah publik yang lain).

 Masuk ke pilihan public (current profile) – pada Network Discovery pilih Turn ON Network Discovery –
pada Public Folder Sharing pilih Turn On – pada Password Protect Sharing pilih Turn Off – silahkan
Save changes.

 Pilih folder yang mau di share – klik kanan pada mouse lalu properties – pilih tab sharing.
 Pada menu drop down, tambahkan user yang diizinkan untuk mengakses folder (Pada contoh kali ini kami
menggunakan Evryone, yang intinya semua orang bisa akses tanpa melalui autenstikasi dan password).

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 70


 Tambahkan tingkat perizinan pada user Everyone, apakah hanya bisa membaca saja atau bisa juga
menambahkan file (menulis).

 Terakhir, klik share dan di ikuti dengan klik tombol Done.

SETTING SHARING FILE PADA WINDOWS XP


 Buka windows explorer dan buat folder baru (atau pilih file folder ) yang akan digunakan untuk sharing file.
 Klik kanan folder tersebut dan pilih properties.
 Klik tab Sharing dan beri tanda check pada bagian Share this folder on the network.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 71


 Jika anda mengizinkan orang lain untuk menulis atau menghapus file pada folder tersebut, beri tanda pada
bagian Allow network users to change my files.
 Terakhir kali, klik tombol Apply atau OK.

CARA MENGAKSES HASIL SETTING FOLDER/FILE YG TELAH DI SHARING


Coba anda akses folder windows 7 melalui windows XP. Caranya, buka Control Panel, Network Connection,
My Network Places. Cari dan klik dua kali nama komputer dari windows 7. Klik folder sharing dan coba anda
ambil data dari sana. Jika anda mengizinkan akses read-write, coba anda lakukan penulisan. Bisa dengan cara
membuat folder baru atau mencoba mencopy file dari komputer XP ke folder tersebut.
Sekarang kembali ke komputer yang ber-OS windows 7. Buka windows explorer, klik network pada bagian kiri
paling bawah, kemudian pilih komputer yang terinstall windows 7. Disitu anda akan melihat sebuah folder yang
telah di share. Coba akses dan ambil beberapa file pada foler tersebut. Jika anda tadi memberikan akses read-
write pada Allow network users to change my files, maka anda bisa mencopy, menambah maupun
menghapus file pada folder share tersebut.

Cara lain mengakses folder yang telah dishare adalah masukkan alamat atau IP Adress

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 72


Cara lain mengakses folder yang telah dishare adalah Masukkan nama komputer pada kolom addres pada
windows explorer

2. SHARE PRINTER PADA JARINGAN WINDOWS 7 DAN XP


Terdapat dua kali settingan, yaitu setting dari sisi server printer, dan dari sisi client printer. Server printer
adalah komputer yang secara langsung terkoneksi dengan printer, sedangkan client printer adalah komputer
yang tidak secara langsung terhubung dengan printer, tetapi terhubung dengan jaringan dengan komputer yang
terhubung langsung dengan printer.

Setting di sisi server


 Masuk ke Control Panel  Printer and Faxes, klik kanan printer yang akan di share, pilih sharing. Atau
melalui Start  pilih Printer and Faxes

 Masuk ke Control Panel  Printer and Faxes, klik kanan printer yang akan di share, pilih sharing. Atau
melalui Start  pilih Printer and Faxes

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 73


 Jika komputer baru pertama kali melakukan sharing printer, maka ikuti langkah nomor 3, jika komputer
sudah pernah melakukan sharing printer, maka langsung meloncat ke nomor 5.
 Klik link If you understand the security risk … Klik Just enable, lalu klik OK

 Pilih Share this printer  klik OK

Setting di sisi client


 Masuk ke Control Panel  Printer and Faxes, klik kanan di tempat yang kosong, pilih add printer
 Muncul dialog box seperti di bawah ini, kemudian klik Next

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 74


 Pilih A network printer, or a printer attached to another computer, lalu tekan Next
 Browse For Printer, klik Next

 Double klik komputer yang telah melakukan sharing printer, kemudian pilih printer yang tershared, klik Next
…………… Next lagi …………… kemudian Finish

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 75


SETTING PRINTER PADA WINDOWS 7
Setting pada Komputer Host/Server (Komputer yang mempunyai Printer yang kemudian akan di Share).
 Buka Start > Control Panel > Network and Internet > Network and Sharing Center > Change advance
sharing setting (ada disebelah kiri). Kemudian pilih option “Turn on network discovery”, “Turn on file and
printer sharing” dan “Turn off password protected sharing”
 Buka Start > Device and Printers
 Klik kanan pada printer yang akan di share
 Pilih “Printer Properties”
 Pilih tab “Sharing” dan Centang pada opsi “Share this printer”

 Masih pada tab Sharing, Klik “Additionel drivers”, agar printer share bisa diakses oleh sistem operasi
berbeda (missal Windows XP), maka Centang x64 danx86

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 76


Setting di Komputer Client
 Pastikan Komputer Host/Server menyala dan sudah membuat sharing printernya (baca setting komputer
host/server diatas), dan pastikan juga Printer dalam keadaan ON
 Buka Start > Device and Printers

 Pada window Device and Printers, klik “Add a printer” pada menu bagian atas.

 Pilih Add network, wireless, or Bluetooth printer, lalu klik Next.

 Jika komputer, printer, dan jaringan berjalan dengan baik, maka secara otomatis printer akan muncul di
daftar.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 77


 Pada tahap berikutnya, Klik “Next”, “Next” saja dan “Finish”.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 78


BAB X
JARINGAN WIRELESS

Dari arti katanya, wireless berarti tanpa kabel. Sehingga jaringan wireless
bisa diartikan sebagai sebuah jaringan yang tidak menggunakan kabel sebagai
media transmisi datanya. Pertanyaan selanjutnya adalah lantas menggunakan
media apa donk sebagai pengganti kabel ini..? . Nah, sebagai pengganti kabel ini
pasti masih ingat istilah IrDa (Infrared Data Association) yang bisa menghubungkan
2 buah devices dengan menggunakan signal infrared ataupun teknologi Bluetooth
yang mampu menghubungkan devices sejauh 10 meter meskipun terhalang
dinding dan yang akan kita bahas yaitu teknologi Wi-Fi.

Sedangkan IrDa dan Buletooth merupakan teknologi yang digolongkan dalam jaringan PAN (Personal Area
Network) maka Wi-Fi merupakan teknologi yang dapat menggantikan kabel UTP yang biasa kita gunakan untuk
membentuk sebuah jaringan LAN (Local Area Network) sehingga dengan Wi-Fi ini kita bisa membuat sebuah
jaringan lokal tanpa kabel atau biasa disebut sebagai Wireless LAN.

DEFINISI DAN PENGERTIAN WI-FI


Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity merupakan teknologi
wireless yang populer untuk saling menghubungkan antar komputer, PDA, laptop
dan perangkat lainnya, menghubungkan komputer dan device lain ke internet
(misalnya di Café kita sering melihat tulisan Wi-Fi Hotspot) atau ke jaringan
kabel (ethernet) LAN.
Wi-Fi merupakan sebuah wireless LAN brand dan trademark dari Wi-Fi
Alliance yang beralamat di www.wi-fi.org, sebuah asosiasi yang beranggotakan
Cisco, Microsoft, Apple, Dell dan masih banyak lagi yang lainnnya. Organisasi Wi-Fi ini bertugas untuk memastikan
semua peralatan yang mempunyai label Wi-Fi bisa bekerja sama dengan baik.
Kalo jaringan kabel LAN yang biasa kita gunakan menggunakan teknologi IEEE 802.3 atau yang dikenal
dengan ethernet, maka jaringan Wi-Fi menggunakan teknologi gelombang radio berdasarkan standard IEEE 802.11
yang mengurusi standard Wireless LAN (WLAN). IEEE adalah singkatan dari Electrical and Electronics
Engineers' yang merupakan sebuah organisasi non profit yang mendedikasikan kerja kerasnya demi kemajuan
teknologi.

Ada banyak protokol di keluarga 802.11, dan tidak semua berhubungan langsung dengan protokol radio itu
sendiri. Ada tiga (3) standar nirkabel yang sekarang di implementasikan dikebanyakan peralatan yang sudah siap
pakai, yaitu:
 802.11b. Disahkan oleh IEEE pada tanggal 16 September 1999, 802.11b mungkin adalah protokol jaringan
nirkabel yang paling populer yang dipakai saat ini. Jutaan alat-alat untuk mendukungnya telah dikeluarkan sejak
1993. Dia memakai modulasi yang dikenal sebagai Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) di bagian dari
ISM band dari 2.400 sampai 2.495 GHz. Dia mempunyai kecepatan maximum 11 Mbps, dengan kecepatan
sebenernya yang bisa dipakai sampai 5 Mbps.
 802.11g. Karena belum disahkan sampai Juni 2003, 802.11g merupakan pendatang yang telat di pasar nirkabel.
Biarpun terlambat, 802.11g sekarang menjadi standar protokol jaringan nirkabel de facto karena sekarang dia

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 79


pada hakekatnya dipakai disemua laptop dan kebanyakan alat-alat handheld lainnya. 802.11g memakai ISM
band yang sama dengan 802.11b, tetapi memakai modulasi yang bernama Orthogonal Frequency Division
Multiplexing (OFDM). Dia punya kecepatan maximum data 54 Mbps (dengan throughput yang bisa dipakai
sebesar 22 Mbps), dan bisa turun menjadi 11 Mbps DSSS atau lebih lambat untuk kecocokan dengan 802.11b
yang sangat populer.
 802.11a. Disahkan juga oleh IEEE pada tanggal 16 September 1999, 802.11a memakai OFDM. Dia punya
kecepatan maximum data 54 Mbps, dengan throughput sampai setinggi 27 Mbps. 802.11a beroperasi di ISM
band antara 5.745 dan 5.805 GHz, dan di bagian dari UNII band diantara 5.150 dan 5.320 GHz. Ini membuatnya
tidak cocok dengan 802.11b atau 802.11g, dan frekuensi yang lebih tinggi berarti jangkauannya lebih pendek
dari pada 802.11b/g dengan daya pancar yang sama. Memang bagian dari spektrumnya relatif tidak dipakai
dibandingkan dengan 2.4 GHz, sayangnya dia hanya legal digunakan di sedikit negara di dunia. Tanyakan
kepada pihak yang berwenang sebelum memakai peralatan 802.11a, terutama untuk penggunaan di luar
ruangan. Peralatan 802.11a sebetulnya relatif murah, tapi tidak sepopuler 802.11b/g.

Nah, sekarang kita sudah tau bahwa Wi-Fi itu merupakan sebuah brand dari teknologi wireless yang saat ini
populer digunakan untuk mengakses internet dan membuat jaringan (WLAN), dimana teknologi Wi-Fi ini sendiri
dibuat berdasarkan standard IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g dan 802.11n.

TIPE JARINGAN WIRELESS


Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam
beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan.
1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun
privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui
penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa
telekomunikasi.
2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN)
Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam
suatu area metropolitan, contohnya antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus
universitas. Hal ini dapat dicapai tanpa biaya serat optik atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal.
Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif
ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau
cahaya inframerah untuk mentransmisikan data.
3. Wireless Local Area Networks (WLAN)

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 80


Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya
lokal. Contohnya dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau
kafe.
4. Wireless Personal Area Networks (WPAN)
Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti
sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN adalah Bluetooth
dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio
untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 kaki.

MODE JARINGAN WLAN


Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada
WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan. node pada WLAN menggunakan channel
frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device. Tidak seperti jaringan kabel,
jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan yaitu infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur
adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN.
Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer dengan
menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau
kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel.

1. Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad-hoc ini tidak memerlukan
access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless
untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada gambar. Kekurangan dari mode ini
adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu,
daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.

2. Mode Infrastruktur
Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka
jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur. Pada mode infrastruktur access point
berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada
PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat
memperluas jangkauan dari WLAN.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 81


KOMPONEN/PERANGKAT WIRELESS LAN
1. Access Point (AP)
Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access
Point dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP
adalah mengirim dan menerima data, sebagai buffer data antara WLAN
dengan Wired LAN, mengkonversi sinyal frekuensi radio (RF) menjadi
sinyal digital yang akan disalukan melalui kabel atau disalurkan
keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi ulang menjadi sinyal
frekuensi radio.
Satu AP dapat melayani sejumlah user sampai 30 user. Karena dengan
semakin banyaknya user yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin
berkurang. Ini beberapa contoh produk AP dari beberapa vendor.

2. Extension Point
Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan,
designer dapat menambahkan extension point untuk memperluas cakupan
jaringan. Extension point hanya berfungsi layaknya repeater untuk client di
tempat yang lebih jauh. Syarat agar antara akses point bisa berkomunikasi
satu dengan yang lain, yaitu setting channel di masing-masing AP harus
sama. Selain itu SSID (Service Set Identifier) yang digunakan juga harus
sama. Dalam praktek dilapangan biasanya untuk aplikasi extension point
hendaknya dilakukan dengan menggunakan merk AP yang sama.

3. Antena
Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah konduktor menjadi
gelombang elektromagnetik yang merambat diudara. Antena memiliki sifat resonansi, sehingga antena akan
beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa tipe antena yang dapat mendukung implementasi WLAN, yaitu :

Antena omnidirectional

Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran


sinyal kesegala arah dengan daya yang sama.
Untuk menghasilkan cakupan area yang luas,
gain dari antena omni directional harus
memfokuskan dayanya secara horizontal
(mendatar), dengan mengabaikan pola
pemancaran ke atas dan kebawah, sehingga
antena dapat diletakkan ditengah-tengah base
station. Dengan demikian keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih
banyak. Namun, kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuk setiap sel agar tidak terjadi
interferensi

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 82


Antena directional

Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antena ini idealnya
digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area
yang kecil seperti pada lorong-lorong yang panjang.

4. Wireless LAN Card


WLAN Card dapat berupa PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association), ISA Card, USB
Card atau Ethernet Card. PCMCIA digunakan untuk notebook, sedangkan yang lainnya digunakan pada
komputer desktop. WLAN Card ini berfungsi sebagai interface antara sistem operasi jaringan client dengan
format interface udara ke AP. Khusus notebook yang keluaran terbaru maka WLAN Cardnya sudah menyatu
didalamnya. Sehingga tidak keliatan dari luar.

Wireless Card PCI Wireless USB

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN DALAM IMPLEMENTASI WIRELESS LAN


1. KELEBIHAN
 Mobilitas dan Produktivitas Tinggi, WLAN memungkinkan client untuk mengakses informasi secara realtime
sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas.
Pengguna bisa melakukan kerja dimanapun ia berada asal dilokasi tsb masuk dalam coverage area WLAN.
 Kemudahan dan kecepatan instalasi, karena infrastrukturnya tidak memerlukan kabel maka instalasi sangat
mudah dan cepat dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau memasang kabel pada dinding atau lantai.
 Fleksibel, dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area yang tidak
mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel, misalnya dikota-kota besar, ditempat yang tidak tersedia
insfrastruktur kabel.
 Menurunkan biaya kepemilikan, dengan satu access point sudah bisa mencakup seluruh area dan biaya
pemeliharaannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup
keseluruhan kabel)

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 83


2. KELEMAHAN
 Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi
teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan),
 Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber
interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread
spectrum dll),
 Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat
dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-
CDMA) dan keamanan data (kerahasiaan) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan
teknik spread spectrum).

MEMBUAT JARINGAN WIFI AD HOC WINDOWS 7


Jaringan WiFi Ad hoc adalah mode
jaringan WiFi yang memungkinkan dua atau lebih device
(komputer atau router) untuk saling berkomunikasi satu
sama lain secara langsung (dikenal dengan istilah peer to
peer) tanpa melalui Central Wireless Router atau Acces
Point (AP). Sedangkan jaringan WiFi yang menggunakan
sebuah Acces Point Router untuk menghubungkan antara semua client dengan sumberdaya jaringan lainnya disebut
jaringan WiFi mode Infrastructure.

Bagaimana membuat jaringan WiFi Ad Hoc di Windows 7


Dalam artikel kali ini saya akan mencoba membuat sebuah jaringan WiFi Ad Hoc pada laptop yang menggunakan
sistem operasi Windows 7. Caranya sangat mudah yaitu sebagai berikut:
 Jangan lupa aktifkan terlebih dahulu WLAN pada laptop.
 Klik tombol Windows Start, pada kolom Search programs and files ketik: adhoc kemudian enter.
 Jendela Setup Ad Hoc Network akan terbuka, klik Next untuk melanjutkan

 Pada kolom Network name isi dengan nama yang akan kita gunakan sebagai SSID, contohnya:
catatanteknisi, Pilih mode security; WEP, WPA2-Personal atau Open. Isi Security key isi dengan password
misalnya password, centang pilihan Save this network, kemudian klik Next

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 84


 Setelah muncul jendela The catatanteknisi network is ready to use, klik Close
 Cek koneksi WiFi dengan mengklik icon wireless pada taskbar sebelah kanan, akan terlihat status
catatateknisi - Waiting for users.

 Seting jaringan WiFi Ad Hoc di Windows 7 sudah selesai, selanjutnya kita dapat menggunakan laptop lain
atau komputer dengan usb wireless agar terkoneksi dengan "jaringan catatanteknisi" yang telah kita buat
tersebut. Apabila ada user (laptop lain) yang connect ke jaringan ini, maka status WiFi pada langkah no 5
akan berubah menjadi Connected.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 85


BAB XI
KEAMANAN JARINGAN (NETWORK SECURITY)

1. Pendahuluan
Terhubungnya LAN atau komputer ke Internet membuka potensi adanya lubang keamanan lain (security
hole) yang tadinya telah teratasi dengan mekanisme keamanan secara fisik dan lokal. Jaringan, terutama internet,
merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat terbuka di dunia. Konsekuensi yang harus di tanggung adalah
tidak ada jaminan keamanan bagi jaringan yang terkait ke internet. Artinya jika operator jaringan tidak hati-hati dalam
men-set up sistem dan menerapkan policy-nya, maka kemungkinan besar jaringan yang terkait ke Internet akan
dengan mudah dimasuki orang yang tidak di undang dari luar.
Merupakan tugas dari administrator jaringan yang bersangkutan, untuk menekan resiko tersebut seminimal
mungkin. Pemilihan strategi dan kecakapan administrator jaringan ini, akan sangat membedakan dan menentukan
apakah suatu jaringan mudah ditembus atau tidak.
Yang perlu untuk diketahui adalah bahwa kemudahan (kenyamanan) mengakses informasi berbanding
terbalik dengan tingkat keamanan sistem informasi itu sendiri. Semakin tinggi tingkat keamanan, semakin sulit (tidak
nyaman) untuk mengakses informasi. Sebelum memulai segalanya, ada baiknya menentukan terlebih dahulu tingkat
ancaman yang harus diatasi dan resiko yang harus diambil maupun resiko yang harus dihindari, sehingga dapat
dicapai keseimbangan yamg optimal antara keamanan dan kenyamanan.

2. Pengenalan Keamanan Jaringan


Keamananan komputer yang tidak terhubung (stand alone), hanya terhubung ke jaringan/LAN dan
terhubung ke internet tentu mempunyai perbedaan. Dengan menghubungkan suatu jaringan ke internet, resiko
keamanan yang akan dihadapi akan semakin banyak. Serangan bisa terjadi kapan saja, dari mana saja dan oleh
siapa saja. Ingat, internet adalah jaringan yang bersifat global. Untuk itu, pengamanan harus dilakukan dengan hati-
hati. Walaupun demikian, kemungkinan terjadinya masalah sekuriti di kemudian hari masih akan tetap ada. Tidak
ada jaminan bahwa sistem yang kita konfigurasi akan benar-benar aman. Yang bisa kita lakukan hanyalah menekan
seminimal mungkin kemungkinan terjadinya masalah sekuriti.
Untuk itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain menutup port-port yang tidak dipakai,
meletakkan firewall, menggunakan aplikasi yang reliable (misalkan webserver dengan apache), melakukan
konfigurasi program-program aplikasi internet (misalkan melakukan konfigurasi keamanan pada apache dan
mengintegrasikannya dengan SSL), menggunakan program-program sekuriti (misalkan scan listener dengan
menggunakan portsentry), dan lain-lain. Pada bab ini kita akan membahas mengenai internet daemon (inetd) yang
digunakan untuk mengelola beberapa aplikasi internet (misal : telnet, ftp, ssh, dll). Untuk versi Redhat yang terbaru
(misal Redhat 7.1), inetd ini sudah digantikan posisinya oleh xinetd. Perbedaannya antara lain adalah sintaks-sintaks
yang digunakan dan juga xinetd menggunakan satu buah file untuk satu servis sedangkan inetd menggunakan satu
buah file untuk semua servis (file /etc/inetd.conf). Selain inetd, pada bab ini kita juga akan membahas TCP Wrappers
yang akan kita pakai untuk `membungkus` inetd (internet daemon) agar lebih aman. Penasaran ? Mari kita pelajari
bagian berikutnya.

3. Pengenalan Firewall
Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet dengan jaringan internal. Informasi
yang keluar atau masuk harus melalui firewall ini. Tujuan utama dari firewall adalah untuk menjaga agar akses (ke
dalam maupun ke luar) dari orang yang tidak berwenang (unauthorized access) tidak dapat dilakukan. Konfigurasi
dari firewall bergantung kepada kebijaksanaan (policy) dari organisasi yang bersangkutan.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 86


Firewall merupakan alat untuk mengimplementasikan kebijakan security (security policy). Sedangkan
kebijakan security, dibuat berdasarkan perimbangan antara fasilitas yang disediakan dengan implikasi security-nya.
Semakin ketat kebijakan security, semakin kompleks konfigurasi layanan informasi atau semakin sedikit fasilitas yang
tersedia di jaringan. Sebaliknya, dengan semakin banyak fasilitas yang tersedia atau sedemikian sederhananya
konfigurasi yang diterapkan, maka semakin mudah orang orang ‘usil‘ dari luar masuk kedalam sistem (akibat
langsung dari lemahnya kebijakan security).
Firewall bekerja dengan mengamati paket IP (Internet Protocol) yang melewatinya. Berdasarkan konfigurasi
dari firewall maka akses dapat diatur berdasarkan IP address, port, dan arah informasi. Detail dari konfigurasi
bergantung kepada masing-masing firewall. Firewall dapat berupa sebuah perangkat keras yang sudah dilengkapi
dengan perangkat lunak tertentu, sehingga pemakai (administrator) tinggal melakukan konfigurasi dari firewall
tersebut. Firewall juga dapat berupa perangkat lunak yang ditambahkan kepada sebuah server (baik UNIX maupun
Windows NT), yang dikonfigurasi menjadi firewall.
Firewall pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi 2 berdasarkan cara fungsi kerjanya (keduanya dapat
dilakukan pada sebuah perangkat komputer (device) atau dilakukan secara terpisah), yaitu :
1. Fungsi filtering
Firewall bekerja pada level jaringan (network-level firewall) biasa disebut packet filter.
Firewall tipe ini biasanya berupa router yang melakukan fungsi packet filtering berdasarkan parameter-
parameter tertentu : alamat sumber, protokol, nomor port dan isi. Dari membandingkan informasi yang
diperoleh pada paket-paket trafik dengan kebijaksanaan yang ada pada tabel akses, maka tindakan yang
diberlakukan adalah :
 Melewatkan paket data ke tujuannya (client atau server)
 Memblok paket data
2. Fungsi proxy
Firewall pada level aplikasi (application level gateway) ini berfungsi sebagai penghubung antara komputer
client dengan jaringan luar. Pada koneksinya, paket-paket IP tidak pernah diteruskan secara langsung,
namun ditranslasi dan diwakilkan oleh gateway aplikasi tersebut yang berfungsi sebagai saluran dan
penterjemah dan menggantikan fungsi client. Proxy akan merelai semua request dari client kepada server
yang sesungguhnya, kemudian merelai balik semua hasil response real server kepada client kembali.
Ditengah proses di atas, maka proxy server berkesempatan untuk melakukan pembatasan “relai”
berdasarkan tabel akses yang sudah dibuat.
Fungsi proxy dapat dilakukan oleh berbagai software tergantung kepada jenis proxy yang dibutuhkan,
misalnya web proxy, rlogin proxy, ftp proxy dan seterusnya. Di sisi client sering kali dibutuhkan software
tertentu agar dapat menggunakan proxy server ini, seperti misalnya dengan menggunakan SOCKS.
Beberapa perangkat lunak berbasis UNIX untuk proxy antara lain: Socks (proxy server oleh NEC Network
Systems Labs), Squid (web proxy server).

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 87


BAB XI
PERINTAH DOS UNTUK MENDIAGNOSA JARINGAN PADA WINDOWS

Apakah anda Seorang Administrator Jaringan ? Jika iya, tentu saja salah satu pekerjaan yang wajib
dilakukan adalah mampu memonitoring Jaringannya dengan baik. Bagi anda yang ingin mengetahui perintah-
perintah yang dapat membantu anda menjadi administrator, berikut ini daftar perintah DOS dan sekilas contoh
penggunaannya.

1. Getmac – Menampilkan MAC (Media Access Control) address pada semua network adapter

C:\>getmac
Physical Address Transport Name
=========================================
00-2B-24-16-78-1B \Device\Tcpip_{F538F4D5-AAD4-45B6-A09F-3B9D96AE3A01}
00-17-7E-41-55-D5 Media disconnected

2. Hostname – Menampilkan Nama Mesin (Computer) pada Jaringan

C:\>hostname
Belajarpc

3. Ipconfig – Menampilkan IP address, Subnet Mask dan Gateway pada semua network adapter yang terkoneksi
melalui TCP/IP Protokol, melepaskan dan meminta IP address dari DHCP, mendaftarkan DNS ke DNS server

C:\>ipconfig
Windows IP Configuration
Ethernet adapter Wireless Network Connection:
Media State . . . . . . . . . . . : Media disconnected
Ethernet adapter Local Area Connection:
Connection-specific DNS Suffix . :
IP Address. . . . . . . . . . . . : 10.28.7.14
Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.224
Default Gateway . . . . . . . . . : 10.28.7.1

4. Nslookup – Menampilkan informasi yang diambil dari NIS (Network Information Service), termasuk didalamnya
map entries, domain dan nama server

C:\>nslookup
Default Server: nsjkt1.telkom.net.id
Address: 202.134.0.155

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 88


5. Net – Digunakan untuk update, memperbaiki, atau melihat informasi dalam Jaringan

C:\>net user
User accounts for \\IRONMAN
——————————————————————————-
Administrator Guest HelpAssistant
Oki Helfiska SUPPORT_388945a0
The command completed successfully.
Informasi yang bisa dilihat :
NET [ ACCOUNTS | COMPUTER | CONFIG | CONTINUE | FILE | GROUP | HELP | HELPMSG |
LOCALGROUP | NAME | PAUSE | PRINT | SEND | SESSION | SHARE | START | STATISTICS | STOP
| TIME | USE | USER | VIEW ]

6. Netstat – Menampilkan aktivitas koneksi dalam jaringan dan protokol yang digunakan beserta nomor port-nya.

C:\>netstat
Active Connections
Proto Local Address Foreign Address State
TCP belajarpc:1812 galaxy.lunarpages.com:http CLOSE_WAIT
TCP belajarpc:1116 localhost:1117 ESTABLISHED
TCP belajarpc:1117 localhost:1116 ESTABLISHED
TCP belajarpc:1118 localhost:1119 ESTABLISHED
TCP belajarpc:1119 localhost:1118 ESTABLISHED

7. Netsh – Melihat dan merubah konfigurasi jaringan (seperti Remote Login menggunakan SSH)

C:\>netsh -r 202.134.0.155
WARNING: Could not obtain host information from machine:
[202.134.0.155]. Some commands may not be available.
The RPC server is unavailable.
[202.134.0.155] netsh>

8. Pathping – Merupakan Perintah Kombinasi antara traceroute dan ping.

C:\>pathping 10.28.7.14
Tracing route to belajarpc [10.28.7.14]
over a maximum of 30 hops:
0 belajarpc [10.28.7.14]
1 belajarpc [10.28.7.14]
Computing statistics for 25 seconds…
Source to Here This Node/Link
Hop RTT Lost/Sent = Pct Lost/Sent = Pct Address
0 belajarpc [10.28.7.14]
0/ 100 = 0% |
1 0ms 0/ 100 = 0% 0/ 100 = 0% belajarpc [10.28.7.14]
Trace complete.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 89


9. Nbtstat – Menampilkan statistik protocol koneksi terakhir dari TCP/IP menggunakan NetBIOS melalui TCP/IP.

C:\>nbtstat -A 10.28.7.14
Wireless Network Connection:
Node IpAddress: [0.0.0.0] Scope Id: []
Host not found.
Local Area Connection:
Node IpAddress: [10.28.7.14] Scope Id: []
NetBIOS Remote Machine Name Table
Name Type Status
———————————————
BELAJARPC <00> UNIQUE Registered
BELAJARPC <20> UNIQUE Registered
TVE <00> GROUP Registered
TVE <1E> GROUP Registered
TVE <1D> UNIQUE Registered
..__MSBROWSE__.<01> GROUP Registered
MAC Address = 00-2B-24-26-78-6B

10. Ping – Aplikasi yang digunakan untuk mengirimkan paket data yang berfungsi memeriksa link kualitas atau
status koneksi dengan komputer lain

C:\>ping 202.134.0.155
Pinging 202.134.0.155 with 32 bytes of data:
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=141ms TTL=43
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=153ms TTL=14
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=96ms TTL=56
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=162ms TTL=20
Ping statistics for 202.134.0.155:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 96ms, Maximum = 162ms, Average = 138ms

11. Route – Menambah, menghapus dan merubah tabel routing komputer

C:\>route ADD 157.0.0.0 MASK 255.0.0.0 157.55.80.1 METRIC 3 IF 2

12. Tracert – Menampilkan banyaknya lompatan hubungan komputer kita dengan komputer tujuan, dalam arti kata
berapa langkah komputer yang digunakan untuk mencapai komputer tujuan.

C:\>tracert 202.134.0.155
Tracing route to nsjkt1.telkom.net.id [202.134.0.155]
over a maximum of 30 hops:
1 <1 ms <1 ms <1 ms 10.28.7.1
2 28 ms 28 ms 27 ms 123.98.200.89
3 57 ms 79 ms 63 ms 222.124.0.125

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 90


4 80 ms 76 ms 98 ms 222.124.0.126
5 68 ms 63 ms 62 ms nsjkt1.telkom.net.id [202.134.0.155]
Trace complete.

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 91


DAFTAR PUSTAKA

Fahrial, Jaka, Teknik Konfigurasi LAN di Windows, , Ilmu komputer, www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Firewall.cx. undated publication. Unshielded Twisted Pair, http://www.firewall.cx/cabling_utp.php, agustus 2004
Glossary-tech.com. undated publication. Cable Glossary, http://www.glossary-tech.com/cable.htm , agustus 2004
Hutapea, Tommy PM, Pengantar Konsep dan Aplikasi TCP/IP Pada Windows NT Server, Ilmu komputer,
www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Kerr, Robert. 1996. Wiring Tutorial for 10BaseT Unshielded Twisted Pair NetSpec. Inc
http://www.netspec.com/helpdesk/wiredoc.html, agustus 2004
Prihanto, Harri, Membangun Jaringan Komputer: Mengenal Hard ware dan Topologi Jaringan, Ilmu komputer,
www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Purbo Onno W., TCP/IP Standar, Desain dan Implementasi, Elek Media Komputindo, Jakarta, 2001.
Suryadi, TCP/IP dan Internet Sebagai Jaringan Komunikasi Global, Elek Media Komputindo, Jakarta, 1997.
Tutang, Kodarsyah, Belajar Jaringan Sendiri, Medikom, Jakarta, 2001.
wahyudi, Kelik, Pengantar Pengkabelan dan jaringan, Ilmu komputer, www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Yuhefizar, Tutorial Komputer dan jaringan, Ilmu komputer, www.ilmukomputer.com, agustus 2004

Bahrudin, S.S – Jaringan Dasar – Semester 1 92

Anda mungkin juga menyukai