JARINGAN KOMPUTER
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer
besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing).
Seperti pada (Gambar B. 2). dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan
besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.
Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan
telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-
terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah
matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama
maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah
berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika
Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah
jaringan raksasa ditingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).
e. Internet
internet itu sendiri merupakan singkatan kata dari
interconnection-networking, bila dijabarkan secara sistem global
maka internet merupakan jaringan komputer diseluruh penjuru
dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan
menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) sehingga
antara komputer dapat saling mengakses informasi dan bertukar
data. Internet mencangkup segala sesuatu secara luas baik itu
komputerisasi maupun telekomunikasi.
Internet adalah sebuah sistem jaringan komputer global yang saling berhubungan yang menggunakan
standar Internet Protocol Suite (TCP / IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Ini adalah
jaringan dari jaringan yang terdiri dari jutaan usaha swasta, masyarakat, akademis, dan pemerintah lokal
untuk jaringan lingkup global yang dihubungkan oleh serangkaian luas teknologi jaringan elektronik dan
optik. Internet membawa array yang luas dari sumber informasi dan jasa, terutama dokumen-dokumen
hypertext antar-link dari World Wide Web (WWW) dan infrastruktur untuk mendukung surat elektronik.
7. TOPOLOGI JARINGAN
Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya
sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi
kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan/keuntungan dan kekurangan/kerugian dari
masing - masing topologi berdasarkan karakteristiknya. Berdasarkan bentuk/topologi jaringan yang dibentuk,
jaringan dapat dikelompokkan menjadi :
a. Topologi Bus
Sebuah jaringan komputer dikatakan memiliki topologi bus apabila
komputer-komputer dalam jaringan tersebut terkoneksi melalui sebuah
jalur komunikasi tunggal yang dipakai bersama. Pada jaringan bertopologi
bus tabrakan (collision) dapat terjadi ketika ada lebih dari satu komputer
yang mencoba mengirimkan data pada saat yang bersamaan sehingga
diperlukan suatu metode untuk menangani situasi collision atau
menghindarinya.
Kelebihan dari jaringan komputer bertopologi bus ini antara lain:
Mudah diimplementasikan dan diperluas
Hemat dalam hal penggunaan kabel
Murah
Sedangkan kekurangannya antara lain:
Kerusakan pada kabel akan menyebabkan seluruh jaringan lumpuh
Sulit untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi
Sulit untuk dirawat dan diperbaiki
c. Topologi Ring
Suatu jaringan komputer dikatakan
bertopologi ring ketika setiap simpul
dalam jaringan terhubung dengan dua
simpul lainnya dan membentuk suatu alur
sirkular berbentuk cincin (ring).
Protokol jaringan adalah aturan-aturan atau tatacara yang digunakan dalam melaksanakan pertukaran
data dalam sebuah jaringan. Protokol mengurusi segala hal dalam komunikasi data, mulai dari kemungkinan
perbedaan format data yang dipertukarkan hingga ke masalah koneksi listrik dalam jaringan. Dalam suatu jaringan
komputer, terjadi sebuah proses komunikasi antar entiti atau perangkat yang berlainan sistemnya. Entiti atau
perangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu menerima dan mengirim. Untuk berkomunikasi mengirim dan
menerima antara dua entiti dibutuhkan saling-pengertian di antara kedua belah pihak. Pengertian inilah yang
dikatakan sebagai protokol. Jadi protokol adalah himpunan aturan-aturan main yang mengatur komunikasi data.
Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan, bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi. Elemen-
elemen penting daripada protokol adalah : syntax, semantics dan timing.
Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam urutan tampilannya memiliki makna
tersendiri. Sebagai contoh, sebuah protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah
alamat pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya merupakan informasinya
sendiri.
Semantics mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan kata lain adalah bagaimana bit-bit tersebut terpola
untuk dapat diterjemahkan.
Timing mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus dikirim dan seberapa cepat data tersebut dikirim.
Sebagai contoh, jika pengirim memproduksi data sebesar 100 Megabits per detik (Mbps) namun penerima
hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi
penerima dan akibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah.
Protokol Ethernet dapat digunakan pada topologi jaringan komputer model Garis lurus, Bintang, atau
Pohon. Data dapat ditransmisikan melewati kabel twisted pair, koaksial, ataupun kabel fiber optic pada 10
Mbps adalah spesifikasi kecepatan Protokol jaringan ethernet
Setiap jenis topologi jaringan memiliki protokol tertentu, misalnya pada topologi Bus dikenal protokol
Ethernet, dan pada topologi Cincin dikenal protokol Token-Ring. Protokol standard komunikasi data yang
menjadi acuan dalam perancangan hardware maupun software jaringan adalah: Model Referensi OSI
(Open System Interconnection) yang ditetapkan oleh organisasi acuan sedunia ISO (International Standard
Organization). Menurut OSI komunikasi antara dua komponen dalam jaringan memerlukan 7 lapisan, mulai
dari lapisan Aplikasi, dimana pengguna memulai pengiriman datanya, hingga ke lapisan Fisik, dimana data
dalam bentuk sinyal listrik di-transmisikan melalui media komunikasi.
Protokol jaringan praktis yang digunakan dewasa ini pada jaringan Internet maupun Intranet adalah protokol
Model Referensi TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Protokol TCP/IP ini merupakan
penyederhanaan dari OSI dengan menggabungkan lapisan-lapisannya sehingga tersisa hanya 5 lapisan.
Perbandingan kedua protokol ini disajikan pada gambar berikut:
Application Lapisan yang menangani program aplikasi yang digunakan oleh user
(Aplikasi) dalam mengirim/menerima data, misalnya program e-mail, Messenger,
Browser, dsb
Presentation Lapisan ini melakukan presentasi data, perubahan format agar terjadi
(Presentasi) kesesuaian antara pengirim dan penerima
Session (Sessi) Lapisan ini yang membuka koneksi antara dua komponen yang
berkomunikasi, menjaga koneksi selama komunikasi berlangsung dan
memutuskan-nya ketika selesai
Transport Lapisan ini yang menjamin pengiriman data dari satu komponen ke
(Transport) komponen lainnya yang berkomunikasi
Network Lapisan yang mengatur rute dari paket data melalui jaringan, sehingga
(Jaringan) paket ini bisa sampai ke tujuan
Data Link Lapisan yang menjamin paket-paket data terbebas dari kesalahan ketika
(Sambung Data) disampaikan ke penerima
Physical (Fisik) Lapisan yang menangani medium fisik / koneksi listrik yang
menghubungkan dua komponen yang berkomunikasi.
Fungsi utama masing-masing lapisan TCP/IP disajikan dalam tabel berikut ini:
Physical (Fisik) Lapisan yang menangani antarmuka antara medium transmisi dengan
peralatan. Karakteristik fisik, seperti medium, bentuk signal, kecepatan
signal, ditentukan pada lapisan ini.
Network Access Lapisan ini menangani rute data dan akses antara dua komputer yang
(Jaringan) saling berkomunikasi dalam jaringan yang sama. Lapisan ini juga
memeriksa alamat penerima data, menetapkan prioritas pengiriman.
Internet Lapisan ini menangani rute data dan akses antara dua komputer yang
berkomunikasi dalam jaringan yang berbeda. Lapisan ini menggunakan
protokol Internet untuk memilih rute data dalam jaringan yang beragam.
Transport Lapisan yang menjamin reliabilitas pengiriman paket-paket data, serta
mengatur urutan paket tersebut. Protokol TCP digunakan pada lapisan
ini.
Application Lapisan ini menangani berbagai aplikasi yang akan menggunakan
(Aplikasi) jaringan.
Protokol TCP/IP mengenali tiap terminal dalam jaringan melalui nomer IP (IP number), setiap komputer
harus memiliki nomer IP yang berbeda. Nomer IP dewasa ini menggunakan bilangan biner 32 bit yang
dibagi menjadi 4 bagian masing-masing 8 bit, sebagai contoh dalam jaringan intranet biasa digunakan
nomer IP untuk satu komputer sebagai berikut : 192.168.1.10, dan pada jaringan yang sama nomer IP
komputer lainnya adalah : 192.168.1.15, dan sebagainya.
Token-Ring adalah protokol akses media pada topologi cincin yang distandarisasi sebagai IEEE 802.5.
Token adalah sebuah frame data kecil yang dialirkan (sirkulasi) satu-arah ke semua terminal dalam jaringan
cincin. Prinsip kerjanya sebagai berikut:
Terminal yang akan mengirim data harus menunggu untuk mendeteksi adanya token yang melintas
pada koneksi-nya.
Ketika ada token, dan token ini bebas, maka terminal ini akan mengubah bit token menjadi terpakai
kemudian menyertakan frame data untuk di-sirkulasi dalam jaringan.
Setiap terminal akan memeriksa: apakah data yang dibawa token ini adalah untuknya atau bukan.
Apabila frame data ini bukan untuknya maka frame diteruskan ke terminal berikutnya.
Apabila frame data ini untuknya maka data akan diambil kemudian bit token diubah menjadi bebas
(kosong).
Apabila token dan frame data tidak ada yang mengambil-nya maka token akan dibebaskan pada saat
melintas kembali ke terminal pengirim.
Pentingnya standarisasi adalah untuk menjamin interoperabilitas antar perangkat keras dan perangkat lunak
yang digunakan. Gambar berikut mengilustrasikan pentingnya standarisasi protokol. Gambar a menunjukkan
protokol tanpa standarisasi dan gambar b protokol dengan standarisasi.
1. PENGERTIAN IP ADDRESS
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah alamat yang diberikan pada
jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka
biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti
193.160.5.1. Seperti halnya suatu alamat rumah, IP address merupakan suatu cara untuk mengetahui asal atau
alamat suatu komputer berupa sistem penomoran masing-masing komputer yang bersifat unik atau tidak sama.
Seorang tukang pos akan mudah dalam mengirimkan surat kepada tujuannya ketika alamat rumah
penerima lengkap dan jelas. Begitu juga didunia networking / internet, setiap computer yang ingin terhubung ke
jaringan / internet maka computer tsb harus memiliki alamat yang jelas agar bisa berkomunikasi satu sama lain.
Pengguna internet umumnya hanya mengenal nama domain dari alamat website yang akan dikunjungi, seperti:
detik.com, ilmukomputer.com, e-dukasi.net, yahoo.com, gmail.com, dll. Tapi sebenarnya alamat-alamat tersebut
merupakan konversi dari alamat computer / jaringan berbasiskan angka yang unik. Konsep dasarnya pengalamatan
pada komputer menggunakan sekumpulan angka sebanyak 32 bit (IPv4) atau 128 bit (IPv6) yang dikenal sebagai IP
address (Alamat IP).
Adanya IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk mengintegrasikan
jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer) yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi
memakai TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. Secara logika, Internet
merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP
Address harus bersifat unik. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda.
Contoh IP Address : 66.249.89.99 (www.google.com) , 203.130.198.131 (www.e-dukasi.net) , 192.168.0.1, dll
Untuk itu, penggunaan IP Address di seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga sentral Internet yang di kenal
dengan IANA (Internet Assigned Numbers Authority). Badan-badan yang mengawal IP dibawah IANA adalah:
1. APNIC (Asia Pacific Network Information Centre) – kawasan Asia / Pacific
2. ARIN (American Registry for Internet Numbers) – kawasan Amerika Utara dan Afrika
3. LACNIC (Regional Latin-American and Caribbean IP Address Registry) – kawasan Amerika Latin dan beberapa
kepulauan Karibia
4. RIPE NCC (Réseaux IP Européens) – kawasan Eropa, Asia tengah, and Afrika utara.
Format IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit
ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi IP address ini mempunyai range dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111.
Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4
bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat
jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address
memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada. IP Address dapat
dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni
1. Network (net ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain,
2. Host (host ID). sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang
tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama.
Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan
sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP
address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.
A. IP Address Kelas A
Karakteristik :
Format : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhh
Bit pertama :0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 bit
Byte pertama : 0 – 127
Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Adders pada tiap kelas A
Network ID : 012
Host ID : 26.2.6
Dengan panjang host ID yang 24 , maka network ini dapat menampung sekitar 16 juta host setiap jaringan.
B. IP Address Kelas B
Karakteristik :
Format : 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
Dua bit pertama : 10
Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID : 16 bit
Byte pertama : 128 – 191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Adders pada tiap kelas B
IP Address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Dua bit pertama dari IP
addres kelas B selalu diset 10 sehingga byte terdepan dari IP adders ini selalu bernialai diantara 128 hingga
191. Pada IP Adders kelas B, network ID ialah 16 bit pertama sedangkan 16 bit berikutnya ialah host ID. Dengan
demikian pembacaan IP addres kelas B misalkan: 128.29 121.1 ialah:
Network ID : 128.29
Host ID : 121.1
Dengan panjang host ID yang 16 bit, IP Adders Kelas B ini menjangkau sampai 16.320 jaringan dengan masing-
masing 65024 host.
C. IP Address Kelas C
Karakteristik :
Format : 110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh
Tiga bit pertama : 110
Panjang NetID : 24 bit
Panjang HostID : 8 bit
Byte pertama : 192 – 223
Jumlah : 2.097.152 kelas C
Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Adders pada tiap kelas C
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu
jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan
IP address seefisien mungkin.
D. IP Address Kelas D
Karakteristik :
Format : 1110mmmmm mmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmm
4 Bit pertama : 1110
Bit multicasting : 28 bit
Byte inisial : 224 – 247
Diskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicasting RFC (1112)
IP Addres kelas D dipergunakan untuk IP Adders multicasting. 4 bit pertama IP Addres kelas D diset 1110. Bit
bit seterusnya diatur sesuai multicasting grup yang menggunakan IP Adders ini. Dalam multicasting tidak dikenal
host ID dan network ID.
E. IP Address Kelas E
Karakteristik :
Format : 1111rrrrr rrrrrrrr rrrrrrrr rrrrrrr
4 Bit pertama : 1111
Bit cadangan : 28 bit
Byte inisial : 248 – 255
Diskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
IP Addres kelas E tidak digunakan untuk keperluan umum. 4 bit pertama diset 1111.
b. IP Public adalah suatu IP address yang digunakan pada jaringan lokal oleh suatu organisasi dan organisasi
lain dari luar organisasi tersebut dapat melakukan komunikasi langsung dengan jaringan lokal tersebut.
Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan internet.
Sedangkan range dari IP Public : range IP address yang tidak termasuk dalam IP Private.
96 :2 = 48 sisa 0
48 :2 = 24 sisa 0
24 :2 = 12 sisa 0
12 :2 = 6 sisa 0
6 :2 = 3 sisa 0
3 :2 = 1 sisa 1
Bilangan biner nya adalah angka sisa akhir dibaca dari bawah keatas, yaitu : 11000000, dan untuk
pembuktian konversi angka desimal ini bisa dibalik dengan cara merubahnya kembali menjadi bilangan biner.
Mengubah bilangan biner ke decimal, Cara menghitungnya adalah dengan membuat tabel dan
memposisikan bilangan biner dengan satuan decimal sebagai berikut. Kemudian nanti jumlahkan angka desimal
tersebut berdasarkan bilangan biner yang dimasukkan. Contoh 1 :
Binary 1 1 0 0 0 0 0 0
Jika bilangan biner 0 maka decimalnya dihitung 0 tapi jika angkanya 1 maka ia dihitung berdasarkan tabel
desimal yang dimaksud. Dari tabel diatas didapatkan bilangan biner yang bernilai 1 tepat berada dikolom desimal
128 dan 64 sedangkan angka 0 disini tidak dihitung maka perhitungannya adalah 128 + 64 = 192.
Jadi Konversi dari bilangan biner 11000000 adalah 192
Biner 1 1 1 1 1 1 1 1
Decimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Mengubah bilangan biner ke hexadecimal Untuk mengubah bilangan biner ke hexadesimal, susun bilangan biner
menjadi kelompok 4 bit. Mulai pengelompokkan dari bit dari kanan kekiri. Jika jumlah bit kelompok terakhir tidak
cukup, tambahkan 0.
Hexadesimal Biner
0 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
A 1010
B 1011
C 1100
D 1101
E 1110
F 1111
Contoh : 1. 11011111110001
3 7 F 1
Jadi, bilangan biner 11011111110001 = angka hexadesimal 37F1 atau ASCII hexadesimal 0x37F1
Sedangkan Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja
digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet (WARNET) pun dapat di kategorikan Intranet.
Antar Intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui sambungan Internet yang memberikan
tulang punggung komunikasi jarak jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah Intranet tidak perlu sambungan luar ke
Internet untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protocol TCP/IP Protokol TCP/IP, alamat IP,
dan protokol lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau
Kegunaan intranet
Dasarnya perangkat lunak aplikasi yang digunakan di Intranet tidak berbeda jauh dengan yang digunakan di
Internet. Di Intranet digunakan Web, e-mail dll. persis seperti yang digunakan di Intranet. WARNET sebetulnya
intranet yang sangat sederhana sekali, kebetulan tidak ada content yang khusus / spesifik yang internal di warnet
tsb. Web dengan perangkat database di belakangnya, biasanya merupakan alat bantu paling potensial untuk
melakukan 2 hal utama yaitu:
Membuat perusahaan / institusi menjadi semakin effisien, pendekatan yang dilakukan disini biasanya
membuat system informasi manajemen yang berbasis Web & database. Cukup banyak rasanya orang di
Indonesia yang mengerti masalah MIS ini. Jika MIS / ERP perusahaan telah ditata dengan baik langkah
selanjutnya biasanya mengarah ke e-commerce (dagang melalui Internet). Perlu dicatat bahwa sebaiknya
jangan masuk terlalu jauh ke e-commerce jika system backoffice MIS / ERP perusahaan tsb belum siap,
karena akan tampak sekali cacatnya.
Membuat perusahaan / institusi menjadi semakin kompetitif di dunia-nya. Bahkan jika mungkin menjadi
pemimpin dalam usahanya. Membuat sebuah badan menjadi kompetitif hanya mungkin dilakukan jika kita
dapat mengolah secara baik sumber daya manusia & sumber daya pengetahuan yang ada di internal badan
/ perusahaan tersebut. Ilmu / konsep yang berkaitan dengan hal ini adalah konsep knowledge management.
Dasarnya adalah bagaimana kita melakukan percepatan proses daur ulang, analisis, sintesa dari
pengetahuan baik itu yang bersifat implicit maupun eksplisit. Masih jarang ahli di Indonesia yang menguasai
teknik tsb, sebetulnya yang paling baik proses penguasaan teknik ini adalah para pustakawan.
setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap
bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai
berikut: 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Untuk contohnya kita bisa ambil kasus sbb : WAN yang menggunakan jaringan antar kota yang berbeda. lebih
optimpal jaringan tersebut dengan subnetting.
Berikut ini adalah analogi untuk mempermudah subnetting dengan menggunakan analogi sebuah jalan.
Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah
Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan.
Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor
rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan,
efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola
wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah.
Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS
Nilai Nilai
Subnet Mask Subnet Mask
CIDR CIDR
Penghitungan: Seperti sudah disebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat
di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita
selesaikan dengan urutan seperti itu:
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir
untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada
oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128,
dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan,
host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet
mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C
adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Nilai
Subnet Mask
CIDR
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.255.128 /25
255.255.192.0 /18
255.255.255.192 /26
255.255.224.0 /19
255.255.255.224 /27
255.255.240.0 /20
255.255.255.240 /28
255.255.248.0 /21
255.255.255.248 /29
255.255.252.0 /22
255.255.255.252 /30
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
Kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan
subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B,
dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah
22= 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2
oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25
sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B,
dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
Alamat host dan broadcast yang valid?
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan
Penghitungan:
Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
Alamat host dan broadcast yang valid?
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan
subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik
hapalan subnetting yang lebih cepat
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-
Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi
masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default
(meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam
beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah
Subnet = 2x – 2.
Pada saat DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk
mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server
setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret
nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak
ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak
dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak
memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat
memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit,
jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP
terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
Physical layer merupakan layer pertama, akan tetapi biasa di list pada urutan terakhir dibagian bawah untuk
menekankan bagaimana suatu pesan di kirim melalui jaringan. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-2 layer
OSI dan gue coba analogikan dengan konsep sederhana dari kehidupan kita.
Perlu diingat bahwa model OSI hanyalah sebuah teori tentang cara melihat komunikasi dalam jaringan. Setiap
layer menspesifikasikan standard untuk diikuti saat mengimplementsikan suatu jaringan. Akan tetapi perlu
diingat bahwa layer-layer OSI tidak melakukan tuhas-tugas yang real, OSI hanyalah model. Bahasan berikut
meringkas keuntungan dan kerugian dari penggunaan model OSI dalam mendeskripsikan komunikasi jaringan.
2. Layer 2 – Datalink
Network components: Protocols:
Bridge Media Access Control:
Switch Communicates with the adapter card
ISDN Router Controls the type of media being used:
Intelligent Hub 802.3 CSMA/CD (Ethernet)
3. Layer 3 (Network)
Network components: Protocols:
Brouter IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
Router IGMP;
Frame Relay Device IPX
ATM Switch NWLink
Advanced Cable Tester NetBEUI
DECnet
4. Layer 4 – Transport
Network components: Protocols:
Gateway TCP, ARP, RARP;
Advanced Cable Tester SPX
Brouter NWLink
NetBIOS / NetBEUI
ATP
5. Layer 5 – Session
Network components: Protocols:
Gateway NetBIOS
Names Pipes
Mail Slots
RPC
6. Layer 6 – Presentation
Network components: Protocols:
Gateway None
Redirector
7. Layer 7 – Application
Network components: Protocols:
Gateway DNS; FTP
TFTP; BOOTP
SNMP; RLOGIN
SMTP; MIME;
NFS; FINGER
TELNET; NCP
APPC; AFP
SMB
4. TCP/IP
Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh
DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus
bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang
semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP.
Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983.
Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan
protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP.. Pada awalnya internet
digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin
berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas
Application Layer
Presentation Layer
Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh
arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
1. Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti
media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi
pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan
mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
2. Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini
mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini
biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa
Application Layer
Header Data
Transport Layer
Header Data
Internet Layer
Header Data
Physical Layer
Selanjutnya data menuju Network Access Layer (Data Link) dimana data akan diolah menjadi frame-frame,
menambahkan informasi keandalan dan address pada level link. Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam
bentuk yang paling sesuai untuk dikirimkan melalui media komunikasi tertentu.
Terakhir data akan sampai pada Physical Layer yang akan mengirimkan data dalam bentuk besaran-
besaran listrik/fisik seperti tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai media yang digunakan.
Di bagian penerima, proses pengolahan data mirip seperti di atas hanya dalam urutan yang berlawanan
(dari bawqah ke atas). Sinyal yang diterima pada physical layer akan diubah dalam ke dalam data. Protokol akan
memeriksa integritasnya dan jika tidak ditemukan error t header yang ditambahkan akan dilepas.
Selanjutnya data diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, address tujuan dari paket data yang
diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan address host yang bersangkutan, maka header lapisan
network akan dicopot dan data akan diteruskan ke lapisan yang diatasnya. Namun jika tidak, data akan di forward ke
network tujuannya, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki.
Pada lapisan Transport, kebenaran data akan diperiksa kembali, menggunakan informasi header yang
dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada kesalahan, paket-paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai
urutannya pada saat akan dikirim dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima.
1. KONSEP DNS
Dalam berkomunikasi, antar komputer sudah cukup dengan menggunakan alamat ip. Namun untuk manusia
diperlukan sebuah nama untuk saling kenal dan oleh karena itu DNS ada. Manusia tidak mudah mengingat alamat ip
yang terdiri angka dibandingkan sebuah nama.
DNS adalah sebuah aplikasi untuk menukarkan nama komputer ke alamat ip dan sebaliknya. DNS
diimplementasikan oleh sebuah software bernama BIND (Berkeley Internet Name Domain). BIND dalam pekerjaan
sehari-hari dinamakan named. Cara kerja DNS sebagai berikut :
ROOT DNS
Internet
Gambaran kerja: Dimisalkan ada client yang menanyakan "berapa alamat ip dari www.itb.ac.id ?"
Pertanyaan ini dilemparkan ke DNS server lokal. Dengan segera DNS server lokal memeriksa databasenya.
Kemudian ternyata www.itb.ac.id tidak terdapat didalam databasenya. Lalu ia memeriksa cache. Bila ada, jawaban
lansung diberikan ke client. Tapi bila tidak ada, maka ia akan mencari jawabannya ke root DNS. Root DNS pasti
mempunyai database yang dimaksud dan memberikannya ke DNS server local dan pada akhirnya diberikan ke client
tadi.
Root DNS ini memuat seluruh daftar nama yang ada di dunia. Dan Root DNS ini tidak hanya terdiri dari satu
server melainkan sekitar 13 server yang diletakkan di seluruh dunia.
Secara garis besar pembagian domain dunia memakai dua jenis. Yang pertama berdasarkan jenis institusi,
antara lain :
.com : untuk organisasi komersial
.org : untuk organisasi non-komersial
.edu : untuk institusi pendidikan
.gov : untuk organisasi pemerintahan
Jenis pembagian kedua adalah berdasarkan negara , misalnya indonesia adalah .id. Sebenarnya domain
negara akan digagi lagi menjadi sub-domain berdasarkan jenis institusi. Kita ambil contoh untuk negara kita ,domain
id dibagi lagi menjadi beberapa subdomain, antaralain :
.co.id, contoh : republika.co.id
.ac.id contoh : itb.ac.id
or.id contoh : linux.or.id
go.id contoh : depnaker.go.id
mil.id contoh : kopassus.mil.id
dan di Indonesia diubah sedikit menjadi : co.id .or.id ac.id .go.id dan mil.id . Pembagian ini didasarkan
kepada jenis institusi yang meminta nama domain.
Selain itu, penyusunan domain dibuat bertingkat dan mempunyai hirarki tertentu. Domain-domain diseluruh
dunia sangat banyak dan tidak mungkin semuanya ditampung oleh ROOT DNS. ROOT DNS hanya memegang
'kepala' dari domain tertentu.
Proses “request” ke DNS server dapat dianalogikan sebagai berikut: Menteri Pendidikan Nasional ditanyai
oleh Dubes Afganistan tentang kondisi pendidikan di jurusan teknik elektro ITB. Tentunya pak menteri tidak tahu
persis tentang kondisi jurusan tersebut, oleh karena itu ia menghubungi rektor ITB yang merupakan bawahan beliau.
Kemudian pak rektor menghubungi ketua Fakultas Teknologi Industri yang membawahi jurusan teknik elektro . Ketua
fakultas kemudian menghubungi ketua jurusan teknik elektro. Nah ketua jurusan tersebutlah yang akan menjawab
pertanyaan tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa ketua jurusan menjawab pertanyaan bukan beradasrkan
permintaan sang dubes tetapi berdasarkan permintaan ketua fakultas , ketua fakultas dari rektor dan seterusnya.
Menurut analogi diatas mendiknas sebagai ROOT DNS, rektor ITB adalah DNS yang memegang domain
.id dan ketua Fakultas Teknologi Industri adalah yang membawahi domain ac.id . Dalam kasus ini ROOT DNS hanya
tahu kemana mencari DNS server yang menangani penerjemahan domain .id, dia tidak tahu dimana dimana DNS
server yang menangani domain ac.id. DNS yang menangani domain .id tahu kemana mencari DNS server yang
melayani domain ac.id , DNS server yang menangani domain ac.id tahu kemana mencari DNS server yang
menangani domain itb.ac.id dan seterusnya . Dari sini terlihat ada pendelegasian tugas dari atas ke bawah.
. .(root)
co .ac …..
.itb .ugm ….
Jaringan tersusun tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software.
Komponen software meliputi: Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan
komponen software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan. Pada bab ini kita
akan belajar mengenal komponen (perangkat) keras yang kerap digunakan dalam pembentukan sebuah jaringan.
RJ45
BNC
Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman
paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan (collision) karena menggunakan jalur yang
sama (jalur broadcast yang sama) sehingga paket data akan menjadi rusak yang mengakibatkan
pengiriman ulang paket data. Jika hal ini sering terjadi maka collison yang terjadi dapat mengganggu
aktifitas pengiriman paket data yang baru maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan penurunan kecepatan
transfer data. Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai lampu led yang mengindikasikan terjadi collision.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada hub, maka pengiriman paket data tersebut akan
terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya sehingga bandwidth pada hub menjadi terbagi ke seluruh port
yang ada. Semakin banyak port yang tersedia pada hub, maka bandwidth yang tersedia menjadi semakin
kecil untuk setiap port. Hal ini membuat pengiriman data pada hub dengan banyak port yang terhubung
pada komputer menjadi lambat.
b. SWITCH
Switch merupakan suatu device pada jaringan
yang secara konseptual berada pada layer 2
(Datalink Layer) dan ada yang layer 3 (Network
Layer). Maksudnya, switch pada saat
pengirimkan data mengikuti MAC address pada
NIC (Network Interface Card) sehingga switch
mengetahui kepada siapa paket ini akan
diterima. Jika ada collision yang terjadi
merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data. Misalnya ketika ada pengiriman
paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D,
maka tidak akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur
yang sama. Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang
tersedia untuk setiap port.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik daripada hub baik secara perbandingan
konseptual maupun secara prinsip kerjanya. Perbedaan cara kerja ini menjadi perbedaan mendasar antara
hub dengan switch. Perbedaan ini pula mengakibatkan transfer data switch lebih cepat daripada hub karena
switch langsung mengirim paket data ke komputer tujuan, tidak mengirim ke seluruh port yang ada
(broadcast) sehingga bandwidth yang ada pada switch dapat digunakan secara penuh.
4. MODEM
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal
informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian
yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga
informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya
modem adalah alat komunikasi dua arah.
Jenis-Jenis Modem :
a. Modem ADSL
Modem teknologi ADSL (Asymetric Digital
Subscribe Line) yang memungkinkan
berselancar internet dan menggunakan telepon
analog secara berbarengan. Caranya sangat
mudah, untuk ADSL diberikan sebuah alat yang
disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Posisi
Splitter ditempatkan di depan ketika line telepon
masuk. Artinya anda tidak boleh mencabangkan
line modem untuk ADSL dengan suara secara
langsung. Alat Splitter berguna untuk menghilangkan gangguan ketika anda sedang menggunakan ADSL
modem. Dengan Splitter keduanya dapat berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab dan
menelpon seseorang dengan telepon biasa. Di sisi lain, pengguna tetap dapat terkoneksi dengan internet
melalui ADSL modem.
USB (Universal Serial Bus) Ethernet /LAN port ADSL Fitur Wireless
b. MODEM GSM/CDMA
Modem GSM/CDMA support dengan tipe jaringan GPRS/EDGE dan 3G/HSDPA yang merupakan layanan
internet dari operator selular. Modem GSM/CDMA memakai koneksi USB untuk terhubung ke komputer
client.
Untuk memperkuat sinyal, bisa ditambahkan antena eksternal dengan koneksi memakai konektor induksi
atau memakai pigtail (tergantung jenis modemnya)
c. MODEM SATELIT/VSAT
VSAT (dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture
Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima
berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari
VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi
d. MODEM KABEL
Modem kabel digunakan untuk untuk koneksi
internet via saluran TV kabel. Kabel yang
digunakan tipe coaxial.
5. ROUTER
Router Alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam
jaringan. Router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan
dua jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut
membutuhkan sebuah router.Router berada di sisi gateway sebuah
tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih untuk disambungkan.
Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar
(Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk
mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol
seperti ICMP,HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua
host manapun.
7. GATEWAY
Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan
satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang
menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari
satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang
protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang utama.
8. KABEL JARINGAN
Dalam jaringan komputer, kabel merupakan media penghubung utama, karena kabel merupakan media transfer
antar-PC. Jenis Kabel yang digunakan dalam jaringan komputer akan di bahas selengkapnya pada BAB VII
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain,
namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminator diujungnya). Seiring
dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari
teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan
perkembangan jaringan komputer.
Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti
10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik). Akan
dibahas sedikit bagaimana komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel Coaxial hingga teknologi
laser.
Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk
jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair).
Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk
mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-
sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan
menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis
kabel UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah
pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu: Kabel Coaxial, Kabel Fiber Optik, dan
Kabel Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair).
1. KABEL COAXIAL
Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat
padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa
digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah
(centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di
antara tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari
lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut
Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar.
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur
Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan
terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.
Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu THICK COAXIAL CABLE (mempunyai diameter lumayan besar) dan THIN
COAXIAL CABLE (mempunyai diameter lebih kecil).
Seperti namanya, jenis kabel ini, karena ukurannya yang besar, pada beberapa situasi tertentu dapat sulit
diinstall. Suatu petunjuk praktis menyatakan bahwa semakin sulit media jaringan diinstall, maka semakin
mahal media tersebut diinstall. Kabel coaxial memiliki biaya instalasi yang lebih mahal dari kabel twisted
pair. Kabel thicknet hampir tidak pernah digunakan lagi, kecuali untuk kepentingan khusus.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang
sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi
tegangan yang lumayan lebar).
Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter). Setiap segment harus diberi
ground.
Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet
(sekitar 5 meter).
Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan
menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh
dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada
saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan
lagi intuk instalasi jaringan.
2. KABEL COAXIAL
3. FIBER OPTIC
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat
filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan
pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal
listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.
Kabel serat optik (fiber optic) mempunyai kemampuan mentransmisi sinyal melewati jarak yang lebih jauh
dibanding kabel koaksial maupun kabel twisted, juga mempunyai kecepatan yang baik. Hal ini sangat baik
digunakan ketika digunakan untuk fasilitas konferensi Radio atau layanan interaktif. 10BaseF adalah merujuk ke
spesifikasi untuk kabel fiber optik dengan membawa sinyal Ethernet.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama
penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel
Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN.
Kerugian dari kabel fiber optik adalah kabel fiber optik merupakan teknologi yang masih asing yang memerlukan
keterampilan tinggi yang masih jarang dimiliki teknisi-teknisi saat ini. Karena transmisi optis memiliki sifat
unidirectional, komunikasi dua arah memerlukan dua serat atau dua pita frekuensi pada satu serat, dan juga
interface serat jauh lebih mahal dibandingkan dengan interface elektris.
o Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari serat optik
yang dimana pengiriman sinar dilakukan.
o Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi
memantulkan sinar kembali ke dalam inti (core).
o Buffer Coating adalah plastik pelapis yang melindungi fiber dari
kerusakan.
Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber
yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang
mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel
fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu
jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan
Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100
mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah.
Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang
mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik
terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang
jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer
telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed
Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang
sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada
medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber, satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive
(Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).
Type CAT 6 Up to 155 MHz or 250 2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10
MHz Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db
(Gigabit Ethernet)
Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah
jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa
diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa
pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran. Sebelumnya
ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair), untuk contoh gambarnya dapat dilihat dibawah ini:
Secara fisik kabel shielded sama dengan unshielded tetapi perbedaannya sangat besar dimulai dari kontruksi
kabel shielded mempunyai selubung tembaga atau alumunium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi
gangguan elektrik. Kekurangan STP kabel lainnya adalah tidak samanya standar antar perusahaan yang
memproduksi dan lebih mahal dan lebih tebal sehingga lebih susah dalam penanganan fisiknya.
UTP merupakan kabel jaringan yang paling banyak digunakan karena UTP mempunyai tingkat noise yang kecil,
disebabkan kabel dililitkan berpasangan sehingga Mengurangi gelombang elegtromagnetic yang dapat
mengganggu pengiriman data.
Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) merupakan sepasang kabel yang di-twist/dililit satu sama lain dengan
tujuan untuk mengurangi interferensi listrik yang dapat terdiri dari dua, empat atau lebih pasangan kabel
(umumnya yang dipakai dalam jaringan komputer terdiri dari 4 pasang kabel / 8kabel). UTP dapat mempunyai
transfer rate 10 Mbps sampai dengan100 Mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek yaitu maximum 100m.
Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan
komputer terutama LAN, yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable.
a. METODE PENGKABELAN STRAIGHT THROUGH CABLE
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan
ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang
paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai sesuai standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:
Susunan kabel straight/lurus
Ujung A No.PIN Ujung B
Putih Orange 1 Putih Orange
Orange 2 Orange
Putih Hijau 3 Putih Hijau
Biru 4 Biru
Putih Biru 5 Putih Biru
Hijau 6 Hijau
\Putih Coklat 7 Putih Coklat
Coklat 8 Coklat
Kegunaan penggunaan pengkabelan Straight Through Cable adalah sebagai berikut :
1. Menghubungkan antara computer dengan switch
2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
4. Menghubungkan switch ke router
5. Menghubungkan hub ke router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya
4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan
6.
b. Konektor RJ-45
Untuk menghubungkan kabel UTP diperlukan konektor RJ-45 atau sejenis jack yang bentuknya mirip
dengan jack kabel telepon (RJ-11) namun memiliki lebih banyak pin. Konektor tersebut dipasang di kedua
ujung kabel dengan peralatan tang khusus UTP, yang bernama tang crimping (crimping tool). Namun jika
belum bisa memasangnya, Anda dapat meminta sekaligus memasangkan pada saat membeli kabel UTP.
Jaringan Komputer adalah menghubungkan dua komputer atau lebih, sehingga antara satu komputer
dengan yang lain dapat saling bertukar resource seperti sharing file, pri nter, dll dengan menggunakan protocol yang
sama, dalam hal ini TCP/IP. Adapun jaringan komputer ini telah banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan,
misalnya : WARNET, MULTIPLAYER GAME, PERKANTORAN, KAMPUS, LAB SEKOLAH, dan lain-lain. Untuk
membuat sebuah jaringan komputer diperlukan perangkat sebagai berikut :
Dua buah computer atau lebih
LAN Card/NIC sesuai dengan jumlah computer (untuk computer sekarang biasanya sudah onboard)
Kabel UTP sesuai kebutuhan
Tang Crimping
Konektor RJ45
Switch/Hub jika ingin mengunakan tiga computer ata u lebih
Gunting
Setelah semua peralatan terkumpul lengkap kita telah siap untuk membuat jaringan computer, langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada
konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel.
Buka Control Panel => pilih “System atau klik pada My Computer di desktop hingga muncul gambar
sebagai berikut :
INgat!!!
Nama WORKGROUP untuk masing-
masing komputer yang ingin bergabung
pada jaringan tersebut HARUS SAMA.
Kemudian klik OK, bila ada permintaan “You must Restart....” klik saja OK dan tutup lagi jendela Control
Panel dengan klik OK, maka komputer akan merestart sendiri. Dengan demikian penamaan komputer dan
workgroup jaringan sudah selesai, sambil menunggu restratnya komputer anda bisa merefresh tempat
duduk anda.
Setelah anda melakukan Double-click Icon Local Area Connection maka akan keluar keluar kotak dialog
Local Connection Area Properties
Adapun konfigurasi IP Address untuk setiap komputer, perhatikan penjelasan di bawah ini
Untuk Komputer yang dipakai sebagai server (TKJServer) isi dengan :
Dan seterusnya
Setiap langkah-langkah diatas diakhiri dengan mengeklik OK.
Catatan :
Default getway pada komputer client (siswa) merupakan nomor IP address dari komputer yang ijadikan
sebagai server atau pintu gerbang untuk berhubungan dengan jaringan luar (internet).
Bila jaringan internetnya menggunakan speedy, maka Default getwai-nya dapat diisi dengan IP addressnya
modem speedy (IP address modem speedy tersebet jangan dipakai lagi untuk IP adressnya PC server
ataupun klien).
Untuk tersambung ke internet dengan modem speedy, isi pada semua PC untuk :
- Preferred DNS Server : 202.134.1.10
- Alternate DNS Server : 202.134.0.155
Bila menggunakan Jardiknas tanyakan IP getway, dan DNS servernya pada administrator Jardiknas di
kabupaten anda.
Di kotak dialog “Command” tadi, ketikkan : ipconfig. Jika Ethernet dari computer belum tersambung dengan
LAN, akan keluar hasil seperti gambar dibawah.
CATATAN
Perintah IPConfig digunakan untuk melihat indikasi pada konfigurasi IP yang terpasang pada Komputer kita.
dari gambar diatas kita dapat melihat beberapa informasi penting setelah kita menjalankan perintah IPConfig pada
jendela command prompt di komputer kita, misalnya adalah kita bisa melihat Host Name, primary DNS jaringan,
physical Address dan sebagainya. Harus diingat bahwa perintah ini dapat dijalankan dengan baik apabila telah
terpasang Network Card di komputer anda. Ipconfig menampilkan informasi berdasarkan Network Card yang
terpasang.
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik, utilitas ping
dapat digunakan.
Utilitas ping digunakan untuk mengecek apakah jaringan kita sudah bisa berfungsi dan terhubung dengan baik,
misalkan pada gambar diatas terlihat perintah ping LocalHost, jika kita melihat ada keluar pesan Replay form
No IP ( 127.0.0.1 ) besarnya berapa bites dan waktunya berapa detik itu menandakan bahwa perintah untuk
menghubungkan ke LocalHost dapat berjalan dan diterima dengan baik, namun seandainya jika kita melakukan
ping untuk nomor IP yang tidak dikenal seperti gambar 20 diatas maka akan dikeluarkan pesan Request Time
Out yang berarti nomor IP tidak dikenal dalam jaringan tersebut ( ping 192.168.0.90 ). Untuk lebih jelasnya
perhatikan contoh berikut :
Misalkan anda telah men-setup 2 buah terminal dengan alamat IP 202.159.0.1 dan 202.159.0.2, anda dapat
melakukan test ping di mode dos dengan mengetik "PING 202.159.0.2" dari terminal dengan IP address
202.159.0.1 dan anda akan mendapatkan respon seperti :
Pinging 202.159.0.2 with 32 bytes of data:
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Jika anda mendapatkan respon seperti diatas, maka koneksi jaringan sudah benar. Respon lain selain contoh
diatas diartikan bahwa jaringan anda belum bekerja dengan benar. Kesalahan dapat saja terjadi di sistem
pengkabelan, kartu jaringan, atau setup network.
Catatan : TTL adalah Time To Live, yaitu batasan waktu agar paket data tersebut tidak mengambang
dijaringan.
Masuk ke pilihan public (current profile) – pada Network Discovery pilih Turn ON Network Discovery –
pada Public Folder Sharing pilih Turn On – pada Password Protect Sharing pilih Turn Off – silahkan
Save changes.
Pilih folder yang mau di share – klik kanan pada mouse lalu properties – pilih tab sharing.
Pada menu drop down, tambahkan user yang diizinkan untuk mengakses folder (Pada contoh kali ini kami
menggunakan Evryone, yang intinya semua orang bisa akses tanpa melalui autenstikasi dan password).
Cara lain mengakses folder yang telah dishare adalah masukkan alamat atau IP Adress
Masuk ke Control Panel Printer and Faxes, klik kanan printer yang akan di share, pilih sharing. Atau
melalui Start pilih Printer and Faxes
Double klik komputer yang telah melakukan sharing printer, kemudian pilih printer yang tershared, klik Next
…………… Next lagi …………… kemudian Finish
Masih pada tab Sharing, Klik “Additionel drivers”, agar printer share bisa diakses oleh sistem operasi
berbeda (missal Windows XP), maka Centang x64 danx86
Pada window Device and Printers, klik “Add a printer” pada menu bagian atas.
Jika komputer, printer, dan jaringan berjalan dengan baik, maka secara otomatis printer akan muncul di
daftar.
Dari arti katanya, wireless berarti tanpa kabel. Sehingga jaringan wireless
bisa diartikan sebagai sebuah jaringan yang tidak menggunakan kabel sebagai
media transmisi datanya. Pertanyaan selanjutnya adalah lantas menggunakan
media apa donk sebagai pengganti kabel ini..? . Nah, sebagai pengganti kabel ini
pasti masih ingat istilah IrDa (Infrared Data Association) yang bisa menghubungkan
2 buah devices dengan menggunakan signal infrared ataupun teknologi Bluetooth
yang mampu menghubungkan devices sejauh 10 meter meskipun terhalang
dinding dan yang akan kita bahas yaitu teknologi Wi-Fi.
Sedangkan IrDa dan Buletooth merupakan teknologi yang digolongkan dalam jaringan PAN (Personal Area
Network) maka Wi-Fi merupakan teknologi yang dapat menggantikan kabel UTP yang biasa kita gunakan untuk
membentuk sebuah jaringan LAN (Local Area Network) sehingga dengan Wi-Fi ini kita bisa membuat sebuah
jaringan lokal tanpa kabel atau biasa disebut sebagai Wireless LAN.
Ada banyak protokol di keluarga 802.11, dan tidak semua berhubungan langsung dengan protokol radio itu
sendiri. Ada tiga (3) standar nirkabel yang sekarang di implementasikan dikebanyakan peralatan yang sudah siap
pakai, yaitu:
802.11b. Disahkan oleh IEEE pada tanggal 16 September 1999, 802.11b mungkin adalah protokol jaringan
nirkabel yang paling populer yang dipakai saat ini. Jutaan alat-alat untuk mendukungnya telah dikeluarkan sejak
1993. Dia memakai modulasi yang dikenal sebagai Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) di bagian dari
ISM band dari 2.400 sampai 2.495 GHz. Dia mempunyai kecepatan maximum 11 Mbps, dengan kecepatan
sebenernya yang bisa dipakai sampai 5 Mbps.
802.11g. Karena belum disahkan sampai Juni 2003, 802.11g merupakan pendatang yang telat di pasar nirkabel.
Biarpun terlambat, 802.11g sekarang menjadi standar protokol jaringan nirkabel de facto karena sekarang dia
Nah, sekarang kita sudah tau bahwa Wi-Fi itu merupakan sebuah brand dari teknologi wireless yang saat ini
populer digunakan untuk mengakses internet dan membuat jaringan (WLAN), dimana teknologi Wi-Fi ini sendiri
dibuat berdasarkan standard IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g dan 802.11n.
1. Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad-hoc ini tidak memerlukan
access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless
untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada gambar. Kekurangan dari mode ini
adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu,
daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.
2. Mode Infrastruktur
Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka
jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur. Pada mode infrastruktur access point
berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada
PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat
memperluas jangkauan dari WLAN.
2. Extension Point
Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan,
designer dapat menambahkan extension point untuk memperluas cakupan
jaringan. Extension point hanya berfungsi layaknya repeater untuk client di
tempat yang lebih jauh. Syarat agar antara akses point bisa berkomunikasi
satu dengan yang lain, yaitu setting channel di masing-masing AP harus
sama. Selain itu SSID (Service Set Identifier) yang digunakan juga harus
sama. Dalam praktek dilapangan biasanya untuk aplikasi extension point
hendaknya dilakukan dengan menggunakan merk AP yang sama.
3. Antena
Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah konduktor menjadi
gelombang elektromagnetik yang merambat diudara. Antena memiliki sifat resonansi, sehingga antena akan
beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa tipe antena yang dapat mendukung implementasi WLAN, yaitu :
Antena omnidirectional
Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antena ini idealnya
digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area
yang kecil seperti pada lorong-lorong yang panjang.
Pada kolom Network name isi dengan nama yang akan kita gunakan sebagai SSID, contohnya:
catatanteknisi, Pilih mode security; WEP, WPA2-Personal atau Open. Isi Security key isi dengan password
misalnya password, centang pilihan Save this network, kemudian klik Next
Seting jaringan WiFi Ad Hoc di Windows 7 sudah selesai, selanjutnya kita dapat menggunakan laptop lain
atau komputer dengan usb wireless agar terkoneksi dengan "jaringan catatanteknisi" yang telah kita buat
tersebut. Apabila ada user (laptop lain) yang connect ke jaringan ini, maka status WiFi pada langkah no 5
akan berubah menjadi Connected.
1. Pendahuluan
Terhubungnya LAN atau komputer ke Internet membuka potensi adanya lubang keamanan lain (security
hole) yang tadinya telah teratasi dengan mekanisme keamanan secara fisik dan lokal. Jaringan, terutama internet,
merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat terbuka di dunia. Konsekuensi yang harus di tanggung adalah
tidak ada jaminan keamanan bagi jaringan yang terkait ke internet. Artinya jika operator jaringan tidak hati-hati dalam
men-set up sistem dan menerapkan policy-nya, maka kemungkinan besar jaringan yang terkait ke Internet akan
dengan mudah dimasuki orang yang tidak di undang dari luar.
Merupakan tugas dari administrator jaringan yang bersangkutan, untuk menekan resiko tersebut seminimal
mungkin. Pemilihan strategi dan kecakapan administrator jaringan ini, akan sangat membedakan dan menentukan
apakah suatu jaringan mudah ditembus atau tidak.
Yang perlu untuk diketahui adalah bahwa kemudahan (kenyamanan) mengakses informasi berbanding
terbalik dengan tingkat keamanan sistem informasi itu sendiri. Semakin tinggi tingkat keamanan, semakin sulit (tidak
nyaman) untuk mengakses informasi. Sebelum memulai segalanya, ada baiknya menentukan terlebih dahulu tingkat
ancaman yang harus diatasi dan resiko yang harus diambil maupun resiko yang harus dihindari, sehingga dapat
dicapai keseimbangan yamg optimal antara keamanan dan kenyamanan.
3. Pengenalan Firewall
Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet dengan jaringan internal. Informasi
yang keluar atau masuk harus melalui firewall ini. Tujuan utama dari firewall adalah untuk menjaga agar akses (ke
dalam maupun ke luar) dari orang yang tidak berwenang (unauthorized access) tidak dapat dilakukan. Konfigurasi
dari firewall bergantung kepada kebijaksanaan (policy) dari organisasi yang bersangkutan.
Apakah anda Seorang Administrator Jaringan ? Jika iya, tentu saja salah satu pekerjaan yang wajib
dilakukan adalah mampu memonitoring Jaringannya dengan baik. Bagi anda yang ingin mengetahui perintah-
perintah yang dapat membantu anda menjadi administrator, berikut ini daftar perintah DOS dan sekilas contoh
penggunaannya.
1. Getmac – Menampilkan MAC (Media Access Control) address pada semua network adapter
C:\>getmac
Physical Address Transport Name
=========================================
00-2B-24-16-78-1B \Device\Tcpip_{F538F4D5-AAD4-45B6-A09F-3B9D96AE3A01}
00-17-7E-41-55-D5 Media disconnected
C:\>hostname
Belajarpc
3. Ipconfig – Menampilkan IP address, Subnet Mask dan Gateway pada semua network adapter yang terkoneksi
melalui TCP/IP Protokol, melepaskan dan meminta IP address dari DHCP, mendaftarkan DNS ke DNS server
C:\>ipconfig
Windows IP Configuration
Ethernet adapter Wireless Network Connection:
Media State . . . . . . . . . . . : Media disconnected
Ethernet adapter Local Area Connection:
Connection-specific DNS Suffix . :
IP Address. . . . . . . . . . . . : 10.28.7.14
Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.224
Default Gateway . . . . . . . . . : 10.28.7.1
4. Nslookup – Menampilkan informasi yang diambil dari NIS (Network Information Service), termasuk didalamnya
map entries, domain dan nama server
C:\>nslookup
Default Server: nsjkt1.telkom.net.id
Address: 202.134.0.155
C:\>net user
User accounts for \\IRONMAN
——————————————————————————-
Administrator Guest HelpAssistant
Oki Helfiska SUPPORT_388945a0
The command completed successfully.
Informasi yang bisa dilihat :
NET [ ACCOUNTS | COMPUTER | CONFIG | CONTINUE | FILE | GROUP | HELP | HELPMSG |
LOCALGROUP | NAME | PAUSE | PRINT | SEND | SESSION | SHARE | START | STATISTICS | STOP
| TIME | USE | USER | VIEW ]
6. Netstat – Menampilkan aktivitas koneksi dalam jaringan dan protokol yang digunakan beserta nomor port-nya.
C:\>netstat
Active Connections
Proto Local Address Foreign Address State
TCP belajarpc:1812 galaxy.lunarpages.com:http CLOSE_WAIT
TCP belajarpc:1116 localhost:1117 ESTABLISHED
TCP belajarpc:1117 localhost:1116 ESTABLISHED
TCP belajarpc:1118 localhost:1119 ESTABLISHED
TCP belajarpc:1119 localhost:1118 ESTABLISHED
7. Netsh – Melihat dan merubah konfigurasi jaringan (seperti Remote Login menggunakan SSH)
C:\>netsh -r 202.134.0.155
WARNING: Could not obtain host information from machine:
[202.134.0.155]. Some commands may not be available.
The RPC server is unavailable.
[202.134.0.155] netsh>
C:\>pathping 10.28.7.14
Tracing route to belajarpc [10.28.7.14]
over a maximum of 30 hops:
0 belajarpc [10.28.7.14]
1 belajarpc [10.28.7.14]
Computing statistics for 25 seconds…
Source to Here This Node/Link
Hop RTT Lost/Sent = Pct Lost/Sent = Pct Address
0 belajarpc [10.28.7.14]
0/ 100 = 0% |
1 0ms 0/ 100 = 0% 0/ 100 = 0% belajarpc [10.28.7.14]
Trace complete.
C:\>nbtstat -A 10.28.7.14
Wireless Network Connection:
Node IpAddress: [0.0.0.0] Scope Id: []
Host not found.
Local Area Connection:
Node IpAddress: [10.28.7.14] Scope Id: []
NetBIOS Remote Machine Name Table
Name Type Status
———————————————
BELAJARPC <00> UNIQUE Registered
BELAJARPC <20> UNIQUE Registered
TVE <00> GROUP Registered
TVE <1E> GROUP Registered
TVE <1D> UNIQUE Registered
..__MSBROWSE__.<01> GROUP Registered
MAC Address = 00-2B-24-26-78-6B
10. Ping – Aplikasi yang digunakan untuk mengirimkan paket data yang berfungsi memeriksa link kualitas atau
status koneksi dengan komputer lain
C:\>ping 202.134.0.155
Pinging 202.134.0.155 with 32 bytes of data:
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=141ms TTL=43
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=153ms TTL=14
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=96ms TTL=56
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=162ms TTL=20
Ping statistics for 202.134.0.155:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 96ms, Maximum = 162ms, Average = 138ms
12. Tracert – Menampilkan banyaknya lompatan hubungan komputer kita dengan komputer tujuan, dalam arti kata
berapa langkah komputer yang digunakan untuk mencapai komputer tujuan.
C:\>tracert 202.134.0.155
Tracing route to nsjkt1.telkom.net.id [202.134.0.155]
over a maximum of 30 hops:
1 <1 ms <1 ms <1 ms 10.28.7.1
2 28 ms 28 ms 27 ms 123.98.200.89
3 57 ms 79 ms 63 ms 222.124.0.125
Fahrial, Jaka, Teknik Konfigurasi LAN di Windows, , Ilmu komputer, www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Firewall.cx. undated publication. Unshielded Twisted Pair, http://www.firewall.cx/cabling_utp.php, agustus 2004
Glossary-tech.com. undated publication. Cable Glossary, http://www.glossary-tech.com/cable.htm , agustus 2004
Hutapea, Tommy PM, Pengantar Konsep dan Aplikasi TCP/IP Pada Windows NT Server, Ilmu komputer,
www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Kerr, Robert. 1996. Wiring Tutorial for 10BaseT Unshielded Twisted Pair NetSpec. Inc
http://www.netspec.com/helpdesk/wiredoc.html, agustus 2004
Prihanto, Harri, Membangun Jaringan Komputer: Mengenal Hard ware dan Topologi Jaringan, Ilmu komputer,
www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Purbo Onno W., TCP/IP Standar, Desain dan Implementasi, Elek Media Komputindo, Jakarta, 2001.
Suryadi, TCP/IP dan Internet Sebagai Jaringan Komunikasi Global, Elek Media Komputindo, Jakarta, 1997.
Tutang, Kodarsyah, Belajar Jaringan Sendiri, Medikom, Jakarta, 2001.
wahyudi, Kelik, Pengantar Pengkabelan dan jaringan, Ilmu komputer, www.ilmukomputer.com, agustus 2004
Yuhefizar, Tutorial Komputer dan jaringan, Ilmu komputer, www.ilmukomputer.com, agustus 2004