Anda di halaman 1dari 20

HAJI

(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqih Kesehatan)

Dosen pengampu:
Ansori,M.Ag
Disusun oleh kelompok IV :
Anisa Prasetiawati (2201259)
Dwi Hanin Ismawati (2201263)
Atiq Masro'ah (2201295)

SEMESTER 1 TAHUN AKADEMIK 20022/2023


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
AKADEMI KEBIDANAN KH. PUTRA BREBES
Jl. Raya Benda SirampogBrebesKab. Brebes
Prov. Jawa Tengah Indonesia kodepos 52272
No. Telp (02895102000) Faximile(0283,4314010)
Email akbidkhputra@gmail.com
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang mana telah

memberikan banyak sekali nikmat, rahmat dan karunianya kepada kita semua. Sehingga kami

mampu menyelesaikan Makalah Tentang HAJI

Sekarang ini tepat pada waktunya Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata

kuliah Pendidikan Agama yang diberikan oleh dosen pengampu yaitu bapak Moh. Ansori,

MH. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi para

pembaca mengenai Kafarat dan Fidyah.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telat memberikan

ilmu dan mengajari kami dengan sepenuh hati. Semoga tugas yang telah diberikan dapat

menmbah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni. Kami juga mengucapkan

terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami

menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI .... ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4

A. Latar Belakang ........................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4

C. Tujuan .... ................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 6

A. Pengertian haji ............................................................................................ 6

B. Hukum dan dalil haji .................................................................................. 7

C. Syarat dan rukun haji .................................................................................. 9

D. Jenis pembagian Haji .................................................................................. 11

E. Tata cara Pelaksanaan Haji ......................................................................... 15

F. Hal-hal yang Membatalkan Haji ................................................................. 17

G. Sunah- sunah dalam Ibadah Haji ................................................................. 18

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 19

A. Kesimpulan.................................................................................................. 19

Daftar isi ........... ................................................................................................... 20


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Orang-orang Arab pada zaman jahiliyah telah mengenal ibadah haji ini yang
mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini.
Akan tetapi bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada seperti tawaf, sa'I, wukuf, dan
melontar jumroh. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan
syari'at yang sebenarnya.
Untuk itu islam dating dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap
menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syari'at) sebagaimana
yang di atur dalam Al-qur'an dan sunnah rasul.
Ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-
nabi dalam agama islam terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid). Ritual thawaf
didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibrahim,
Ritual sa'I, yakni berlari antara bukit shafa dan marwah (Daerah agak tinggi
disekitarka’bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjidil Haram, Mekkah) juga
didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk
anaknya nabi Ismail.
Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya
nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat
manusia.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu Haji ?
2. Apa hukum dan dalil Haji ?
3. Apa saja Syarat dan rukun Haji?
4. Apa saja pembagian Haji ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang apa itu Haji
2. Untuk mengetahui tentang hukum dan dalil tentang Haji
3. Untuk mengetahui tentang syarat dan rukun Haji
4. Untuk mengetahui tentang pembagian Haji
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji
Haji merupakan berasal dari bahasa Arab ‘hajj' yang dalam bahasa indonesia
mengunjungi atau menuju. Namun banyak juga yang mengartikan kata haji sebagai
ziarah islam tahunan. Ziarah tersebut dilakukan di kota Mekkah, Arab, kota paling suci
bagi umat islam. Kata ‘haji’ ini mirip dengan bahasa ibrani yang memiliki bunyi sama
dan memiliki arti ‘hari libur'. 1
Haji merupakan rukun islam kelima yang wajib ditunaikan, terutama bagi mereka
yang sudah mampu secara lahit dan batin. Hal ini berarti ketika seorang muslim sudah
mampu secara fisik, ilmu, dan ekonomi untuk melaksanakan ibadah haji, hendaklah
untuk menyegerakannya.
Kewajiban untuk haji ini diterangkan dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 97
sebagai berikut yang berarti

“Dan kewajiban manusia (kepada Allah) bagi yang sudah mampu melaksanakan ibadah haji, adalah
segera dengan segera menunaikannya.”

Haji menurut bahasa adalah berkunjung ketempat yang agung, sedangkan


menurut istilah adalah berziarah ke tempat tertentu pada waktu-waktu
tetentuuntuk.melakukan amalan-amalan tertentu dengan niat ibadah.Definisi berziarah
ketempat tertentu, yaitu berkunjung ke Baitullah (Ka'bah), Padang Arafah, Muzdalifah,
dan Mina.Haji dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan waktu pelaksanaannya.
Ada yang datang terlebih dahulu, ada yang datang berdekatan di bulan Zulhijjah. Ibadah
haji harus dilaksanakan pada bulan Syawal, Zulqaidah, dan Zulhijjah. 2

Pola haji saat ini ditetapkan oleh Nabi Muhammad. Namun, berdasarkan Al-
qur'an unsur haji sudah mulai dikenal pada zaman Nabi Ibrahim. Menurut tradisi Islam,
Ibrahim diperintahkan oleh Allah swt untuk meninggalkan isitrinya yaitu siti hajar dan
putranya Ismail di gurun. Pada saat itu Siti Hajar kebingungan untuk mencari air,

1
https://yayasanalbarokahmadani.com/pengertian-haji-syarat-rukun-jenis-tata-cara-manfaatnya/ Di
akses pukul 19:15 WIB 30/11/2022
sehingga dia berlari-lari kecil diantara dua bukit Safa dan Marwah namun tidak juga
menemukannya. Lalu Ismail kecil menggaruk-garuk tanah dan air mancur muncul
dibawah kakinya. Nabi Ibrahim pun diperintahkan untuk membangun Ka'bah, ia
melakukannya dengan bantuan Ismail. Kisah ini tertera dalam Al-qur'an surat Al-
Baqarah ayat 124 sampai 127 yang berbunyi,

ّٰ ‫سِٗا اما ًما ۗٗفاااتام ُهٗنٍٗ ِب اك ِلمٰ ت اواِذِا ْبتا ٰلٰٓى ِاب ْٰر ٖه ام اربُّهٗ اَلياناالُعا ْهدِىال‬
‫ظ ِل ِميْن‬ ِ ‫ي ۗٗقا ا‬
ِ ‫اَلنِ ْي اجا ِعلُ اك ِللنا‬ ْٗ ِ‫ۗٗو ِم ْنذُ ِريت‬
‫قاا اٗل ا‬
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia
melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku
menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata,
“Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku
bagi orang-orang zalim.”3

B. Hukum dan Dalil Haji

Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Hukum melaksanakan ibadah haji
adalah wajib bagi yang mampu melaksanakannya.Berikut adalah surat yang
menerangkan kewajiban haji, yaitu surat Ali-Imran ayat 97 yang berbunyi: 4

‫ع ِالاي ِْه ا‬
ًٗ ‫سبِي‬
ٗۗٗ‫ْل‬ ‫ست ا ا‬
‫طا ا‬ ْ ‫س ِحجُّا ْلبا ْيتِ امنِا‬ ‫فِي ِْه ٰا ٰي ٌۢت ٌبايِ ٰنتٌمقاا ُم ِاب ْٰر ِهْٗي ام ۚه او ام ْن اد اخلاهٗٗكاانا ٰا ِمنًاٗۗ ا‬
ِ ‫ٗٗو ِللّٰ ِهعالاىالنا‬
ٗ‫او ام ْن اكفا ارفااِناللّٰ اهغانِيٌّعانِا ْل ٰعلا ِميْنا‬

“Disana terdapat tanda-tanda yang jelas, (diantaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa
memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah
adalah melaksanakan ibadah Haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu
mengadakan perjalanan kesana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka
ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh Alam.”

Ada juga surat Al-Baqarah ayat 196 yang berbunyi,

3
https://www.jatimnetwork.com/hiburan/pr-43990625/surat-al-baqarah-ayat-124-129-lengkap-
dengan-arab-latin-dan-artinya-tentang-perjanjian-dengan-nabi-ibrahim Di akses pukul 19:30 WIB 30/11/2022

4
https://m.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-97 Di akses pukul 19:35 WIB 30/11/2022
ِٗ‫ۗٗوااتِ ُّمواا ْلحاج اوا ْلعُ ْم ارةا ِ ّٰلِل‬
‫سك ُْم احتّٰىيا ْبلُغاا ْل اٗه ْديُ ام ِحلهٗ ا‬
‫ار ُء ْو ا‬ ُ ‫س ار ِمناٗا ْل اه ْد ۚيِ او اَلتاحْ ِلقُ ْو‬ ْ ‫ۗٗفا ِا ْناُحْ ِص ْرت ُْمفا اماا‬
‫ست ا ْي ا‬
ِ ْ‫ىم ْنرأ‬
‫س ٖٗه‬ ِ ً‫ص ادقاةا ا ْونُسُكٗ ٗفا ام ْنكاانا ِم ْنك ُْمم ِر ْيضًاا ا ْوبِ ٖ ٰٓهااذ‬ ‫ۗٗفا ِاذاآٰا ا ِم ْنت ُ ْٗم ۚٗفا ِف ْدياةٌ ِم ْن ِصياامٗا ا ْو ا‬
‫ارج‬ ‫ٗميا ِج ْدفا ِصياا ُمث ا ٰلث ا ِةاايام ِفىا ْلح ِاج او ا‬
‫س ْبعاٗةاِذا ا‬ ْ ‫س ار ِمناا ْل اه ْد ۚيِفا ام ْنل‬ ْ ‫عت ُ ْٗم اٍفا ام ْنت ا امتعابِا ْلعُ ْم ار ِةاِلاىا ْلح ِاجفا اماا‬
‫ست ا ْي ا‬ ْ ٗۗ
ۗ
ٗ‫ااملاةٌ ٰذ ِل اك ِل ام ْنل ْمياكُ ْنا ا ْهلُه‬
ِ ‫ٗرام تِ ْل اكعاش اارةٌك‬ ‫س ِجدِا ْل اح ا‬
ْ ‫ااض ِرىا ْل ام‬ ِ ‫ۗٗح‬
ِٗ‫ش ِد ْيدُا ْل ِعقااب‬
‫علا ُم ْٰٓواااناللّٰ اه ا‬
ْ ‫اواتقُوااللّٰه ااوا‬

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung
(oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu
mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai ditempat penyembelihannya. Jika ada
diantara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia
wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurban. Apabila kamu dalam
keadaan aman, maka barang siapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib
menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka
dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali.
Itu seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang yang keluarganya tidak ada
(tinggal) disekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah
sangat keras hukuman-Nya.”5

Adapun hadits yang menjelaskan kewajiban ibadah haji yaitu, diriwayatkan dari Bukhari
dan Muslim, Nabi SAW bersabda,

ِ ‫ع ْنأ ا ِب ْيعا ْبدِالرحْ امنِعا ْبد‬


‫ِاللهبْنِعُ ام ار ْبنِال اخطا ِب ار ِضياالل ُهعا ْن ُهم‬ ‫اقاال اٍ ا‬: ‫ٗو ُٗل‬ ‫س ِم ْعت ُالن ِبيصالىالل ُهعالاي ِْه او ا‬
ْ ُ‫سل امياق‬ ‫ ا‬:
(ٗ‫سلا ُمعالاى اخ ْمس‬
ْ ‫اإل‬ ‫شهاا اد ِةأ ا ْنلا ِإلا اه ِإَلالل ُه اوأان ُمحام ًد ا‬
ِ ‫ٗبُنِيا‬: ِٗ‫ٗارسُ ْو َُللل‬ ‫ ا‬، ‫و ِإقاا ِمالصلا ِٗة‬، ِ ‫ٍو ِإيْت ا‬
‫اءالزكااة ا‬ ‫ِ ا‬، ‫ت‬
ِٗ ‫وح ِاجالبا ْي‬،
‫ا‬
ٗ‫)وص ْاو ِم ار امضاانا‬ ْ ‫ار اواهُا ْلبُ اخ ِار او ُم‬
‫س ِل ٌٗم ا‬

“Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma dia berkata:” Rasulullah SAW bersabda:
“Islam itu dibangun diatas lima dasar: persaksian (syahadat) bahwa tidak ada
sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan Muhammad adalah utusan

5
https://m.merdeka.com/quran/al-baqarah/ayat-
196#:~:text=QS.%20Al%2DBaqarah%20Ayat%20196&text=196.%20Dan%20sempurnakanlah%20ibadah%20haj
i,hadyu%20sampai%20di%20tempat%20penyembelihannya Di akses pukul 19:40 WIB 30/11/2022
Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa di bulan
Ramadhan.”6

C. Syarat dan Rukun Haji


1. Syarat Haji
a. Beragama Islam
b. Berakal Sehat
c. Sehat secara jasmani dan rohani. Sehat dan kuat untuk menjalankan ibadah haji,
memahami ritual haji dan kesiapan mental karena ibadah haji merupakan ibadah
yang selama berhari-hari.
d. Baligh, mencapai usia dewasa
e. Merdeka, bukan seorang budak
f. Mampu, baik secara fisik, mental dan juga materi. Ibadah haji akan membutuhkan
biaya perjalanan yang tidak murah. Jika seseorang harus menjual satu-satunya
sumber kehidupan yang dimiliki, maka hal itu dibolehkan karena akan
mendatangkan banyak mudharat bagi seseorang tersebut dan keluarganya. Selain
itu, orang yang ingin melaksanakan ibadah haji juga harus menyiapkan biaya hidup
untuk keluarga yang ia tinggalkan di rumah. 7

2. Rukun Haji

Rukun Haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan dan tidak dapat diganti
dengan membayar denda. Meninggalkan salah satu rukun haji akan gugur atau tidak
sah ibadah haji tersebut. Rukun haji ada enam, yaitu sebagai berikut:
1) Ihram
Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan memakai
pakaian ihram, pakaian berwarna putih bersih dan tidak berjahit. Pakaian tidak
berjahit hanya berlaku bagi laki-laki.

2) Wukuf di Padang Arafah

6
https://muslim.or.id/27810-hadits-keutamaan-ibadah-haji-dan-umrah.html Di akses pukul 20:00
WIB 30/11/2022

7
https://ihram.co.id/amp/qbp9cg430/syarat-rukun-dan-wajib-haji Di akses pukul 20:00 WIB
1/12/2022
Wukuf adalah hadir di Padang Arafah pada waktu zuhur, dimulai sejak
tergelincir matahari tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajat tanggal 10 Zulhijah (pada
bulan haji).

3) Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari
Hajar Aswad dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri orang yang bertawaf (berputar
kebalikan arah jarum jam). Orang yang tawaf harus menutup aurat serta suci dari
hadas dan najis.

Macam-Macam Tawaf

a. Tawaf qudum, dilakukan ketika baru sampai di Mekah


b. Tawaf ifadah, dilakukan karena melaksanakan rukun haji
c. Tawaf nazar, dilakukan karena nazar
d. Tawaf sunah, dilakukan tidak karena sebab-sebab tertentu (mencari keutamaan
dalam ibadah).
e. Tawaf wadak, dilakukan karena hendak meninggalkan mekah8

4) Sai

Sai adalah berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah. Ketentuan sai
harus dimulai dari Bukit Safa dan diakhiri di Bukit Marwah. Sai dilakukan
sebanyak tujuh kali dan dikerjakan setelah tawaf.

5) Menggunting (Mencukur) Rambut

Waktu mencukur rambut setelah melempar Jamrah Aqabah pada hari Nahar.
Apabila mempunyai kurban, mencukup dilakukan setelah menyembelih hewan
kurban. Mencukur rambut sekurang-kurangnya tiga helai rambut.

6) Tertip

Tertip berarti menertipkan rukun-rukun haji tersebut. Artinya, harus


berurutan dimulai dari niat (ihram), wukuf, tawaf, sai, dan menggunting rambut.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6130844/tawaf-dan-5-jenisnya-dalam-rangkaian-ibadah-haji-
dan-umrah/amp Di akses pukul 20:10 WIB 1/12/2022
D. Jenis-jenis Haji
a. Haji Ifrad
Haji Ifrad adalah pelaksanaan haji saja. Jamaah haji yang memilih cara ini tidak
diwajibkan membayar dam. Pelaksanaan haji ifrad biasa dipilih oleh jamaah haji yang
masa waktu wukufnya sudah dekat (kurang lebih) lima hari.
Haji ifrad dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu sebagai berikut:
1. Melaksanakan haji saja, tanpa melakukan umrah
2. Melaksanakan haji lebih dahulu baru melakukan umrah
3. Melaksanakan umrah sebelum bulan-bulan haji, lalu berihram haji pada bulan haji
4. Melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji, lalu pulang ke tanah air dan berangkat
kembali ke tanah suci untuk melaksanakan haji9

Namun pada umumnya, dikatkana haji ifrad ialah mendahulukan haji daripada
umrah. Artinya melaksanakan haji dahulu dan setelah selesai haji, baru melaksanakan
umrah.
Beberapa perbuatan berikut dilakukan bagi jamaah haji ifrad ketika melaksanakan haji
1. Bersuci (mandi dan berwudu)
2. Berpakaian ihram
3. Salat sunah dua rakaat
4. Berniat haji dengan mengucapkan

Niat Haji Ifrad:

‫لَبَّيْ كَ َح ًّج ا‬
Artinya:
“Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji.”
5. Ketika tiba di Mekah
Jamaah haji ifrad ketika tiba di Mekah disunahkan melaksanakan tawaf qudum (baru
datang). Tawaf ini bukan tawaf umrah dan bukan tawaf haji. Tawaf qudum bagi
jamaah haji ifrad boleh dilanjutkan dengan sai atau tidak dengan sai.

9
https://darunnajah.com/mengenal-macam-macam-haji-dan-niatnya/ Di akses pukul 20:10 WIB
1/12/2022
Apabila tawaf dilanjutkan dengan sai, sainya sudah termasuk sai haji sehingga
pada waktu tawaf ifadah (rukun haji) tidak perlu lagi melakukan sai.
Setelah melakukan tawaf qudum, jamaah haji ifrad tidak diakhiri dengan tahalul sampai
selesai semua kegiatan haji. Hal itu dikarenakan pada waktu memakai ihram diniatkan
ibadah haji. Selanjutnya, menunggu waktu wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.
Adapun urutan kegiatan dan doa pada pelaksanaan haji ifrad, sejak dari wukuf
sampai tawaf ifadah sama dengan pelaksanaan haji tamatu. Apabila jamaah haji ifrad
hendak melaksanakan umrah, umrah tersebut dilaksanakan setelah pelaksanaan haji
dengan mengambil miqat dari salah satu di antaranya, yaitu Tan’im atau Ji’ranah atau
miqat lainnya.
Demikian, uratan tentang pelaksanaan haji ifrad. Setelah selesai umrah, bagi jamaah haji
yang belum ke Madinah diberangkatkan ke Madinah. Sebelum ke Madinah, jamaah haji
disarankan agar melakukan tawaf (pamitan).
Kegiatan jamaah haji di Madinah, antara lain salat Arbain, ziarah ke tempat-tempat
bersejarah, dan melaksanakan amalan lainnya yang sesuai dengan syarak.

b. Haji Tamattu
Haji tamattu adalah melaksanakan umrah lebih dahulu, baru melakukan ibadah haji.
Jamaah haji tamattu, diwajibkan membayar dam nusuk (sesuai ketentuan manasik).
Pelaksanaan haji tamattu dimulai dengan melaksanakan umrah terlebih dahulu, yaitu.
1. Bersuci (mandi dan berwudu)
2. Berpakaian ihram
3. Salat sunah dua rakaat
4. Niat dari miqat dengan mengucapkan

ِ‫لَبَّيْ كَ عُ ْم َر ةً ُم ت َ َم تِ ِّعًا بِ َه ا إِلَى ال َح ج‬


Artinya:
“Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berumrah.”

5. Membaca talbiah, selawat, dan doa;


6. Masuk mekah dan berdoa;
7. Masuk masjidil haram, melihat ka’bah dan berdoa;
8. Melintasi maqam ibrahim ketika hendak tawaf disunahkan berdoa;
9. Tawaf sebanyak tujuh kali putaran
10.Sai dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di Bukit Marwah sebanyak tujuh kali
perjalanan
11. Mencukur rambut sebagai tanda selesainya pelaksanaan umrah.

Selesai melaksanakan umrah, jamaah haji tamattu’ menunggu tanggal 8 Zulhijah


untuk melaksanakan haji, yaitu:
1. Bersuci (mandi dan berwudu)
2. Berpakaian ihram
3. Salat sunah dua rakaat
4. Niat dari miqat dengan mengucapkan

َ‫ال َح جِ إِ لَى بِ َه ا ُم ت َ َم تِ ِّعً ا عُ ْم َر ةً لَبَّيْ ك‬


Artinya:
“Aku penuhi panggilan-M ya Allah untuk berhaji”
5. Berangkat ke Arafah (tanggal 8 Zulhijah)
6. Wukuf di Arafah (tanggal 9 Zulhijah)
7. Berangkat ke Muzdalifah setelah matahari terbenam
8. Mabit di Muzdalifah (malam tanggal 10 Zulhijah)
9. Mabit di Mina untuk melontar tiga jamrah, dan
10. Kembali ke Mekah untuk melakukan tawaf ifadah, sai, dan tawaf wadak.

c. Haji Qiram
Haji Qiram adalah melaksanakan haji dan umrah di dalam satu niat dan satu
pekerjaan sekaligus. Dalam hal ini, jamaah haji qiram wajib membayar dam nusuk.
Pelaksanaan haji dengan cara qiram dapat dipilih bagi jamaah haji yang karena
sesuatu hal, ia tidak dapat melaksanakan umrah sebelum dan sesudah hajinya,
termasuk di antaranya jamaah haji yang masa tinggalnya di Mekah sangat terbatas.

Pelaksanaan haji qiram dimulai dengan bersuci (mandi dan berwudu), berpakaian
ihram, salat sunah dua rakaat, niat haji dan umrah dengan mengucapkan
ٗ‫لاب يْ كا ٗعُ ْم ار ةً ٗفِ ْي ٗ اح ج ة‬

Artinya:
“Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji dan umrah”

Ketika tiba di Mekah, jamaah haji qiram yang bukan penduduk Mekah
disunahkan mengerjakan tawaf qudum. Tawaf qudum ini bukan tawaf umrah dan
bukan tawaf haji (hukumnya sunah), boleh diteruskan dengan sai atau tidak dengan
sai. Apabila diteruskan dengan sai, sainya sudah termasuk sai haji sehingga pada
waktu tawaf ifadah tidak perlu lagi melakukan sai.

Selesai mengerjakan tawaf qudum, tidak diakhiri dengan tahalul sampai


seluruh kegiatan haji. Adapun kegiatan dan doa pada pelaksanaan haji qiram, sejak
dari wukuf sampai dengan selesai sama dengan pelaksanaan haji tamattu.
Bagi jamaah haji qiram yang belum melaksanakan sai pada tawaf qudum
maka ketika melaksanakan tawaf ifadah harus diteruskan dengan sai. Selanjutnya,
pada waktu akan meninggalkan Mekah, jamaah haji qiram hendaklah
melakukan tawaf wadak.10

E. Tata cara Pelaksaan Ibadah Haji


a. Melakukan ihram dari miqat yang telah ditentukan ihram dapat dimulai sejak
awal bulan Syawal dengan melakukan mandi sunah, berwudhu,memakai pakaian
ihram, dan berniat haji dengan mengucapkan LabbaikAllahummahajjan, yang
artinya:” aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk berhaji.”
Kemudian berangkat menuju Arafah dengan membaca Talbiyah untuk
menyatakan niat:“LabbaikAllahummalabbaik, labbaiklaasyariikalakalabbaik,
innaal-hamda, wani'matalakawaal-mulk. Laasyariikalaka.”artinya: “aku datang
ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang, tiada sekutu bagi-Mu,

10
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1489083-jenis-haji Di akses pukul 21:15 WIB 1/12/2022
aku datang, sesungguhnya segala pujian, segala kenikmatan, dan seluruh kerajaan
adalah milik Engkau, tiada sekutu bagi-Mu"

b. Wukuf di Arafah
Dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijjah waktunya dimulai setelah matahari
tergelincir sampai terbit fajar pada hari nahar buka (hari menyembelih kurban)
tanggal 10 dzulhijjah.
Saat wukuf, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu: salat jamak takdim dan
qasar zuhur-Ashar,berdoa, berzikir bersama, membaca Alquran, shalat jamak
takdim dan qashar Maghrib-Isya.

c. Mabitdi Muzdalifah, Mekkah


Waktunya sesaat setelah tengah malam sampai sebelum terbit fajar. Di sini
mengambil batu kerikil sejumlah 49 butir atau 70 butir untuk melempar jumroh di
Mina, dan melakukan salat subuh di awal waktu, dilanjutkan dengan berangkat
menuju Mina. Kemudian berhenti sebentar di Masy'aralharam (monumen suci)
atau Muzdalifah untuk berzikir kepada Allah SWT (Q.S.Al-baqarah: 198), dan
mengerjakan salat subuh Ketika fajar telah menyingsing.

d. Melontar jumrah aqabah


Dilakukan di bukit aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah dengan 7 butir kerikil,
kemudian menyembelih hewan kurban.
e. Tahallul
Tahallul adalah berlepas diri dari ihram haji setelah selesai mengerjakan
amalan-amalan haji. Tahallul awal dilaksanakan setelah selesai melontar jumrah
aqabah, dengan cara mencukur atau memotong rambut sekurang-kurangnya tiga
helai. Setelah tahallul boleh memakai pakaian biasa dan melakukan semua
perbuatan yang dilarang selama ihram kecuali berhubungan seks.
Bagi yang ingin melaksanakan tawaf ifadah pada hari itu dapat langsung
pergi ke Mekah untuk tawaf. Dengan membaca Talbiyah masuk ke Masjidil
Haram melalui Babussalam (pintu salam) dan melakukan tawaf. Selesai tawaf
disunahkan mencium Hajar Aswad (Batu hitam), lalu shalat sunnah 2 rakaat
didekat makam ibrahim, berdoa di Multazam, dan shalat 2 rakaat di Hijr Ismail
(semuanya ada dikompleks Masjidil Haram) 11.
Kemudian melakukan sa’I antara Bukit Safa dan Marwah dimulai dari bukit
Shafa dan berakhir di bukit Marwa lalu dilanjutkan dengan tahallul kedua, yaitu
mencukur atau memotong rambut sekurang-kurangnya tiga helai. Dengan
demikian seluruh perbuatan yang dilarang selama ihram telah dihapuskan
sehingga semuanya kembali ke Mina sebelum matahari terbenam untuk mabit di
sana.

f. Mabit di Mina
Dilaksanakan pada hari Tasyrik (hari yang diharamkan untuk berpuasa), yaitu
pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Setiap siang pada hari-hari tasyrik itu
melontar jumrah Ula,Wustho, dan aqabah, masing-masing 7 Kali. Bagi yang
menghendaki nafar awal (meninggalkan Mina tanggal 12 Dzulhijjah Setelah
jumrah sore hari) melontar jumrah dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah.
Tetapi bagi yang menghendaki nafar Tsani atau nafar akhir (meninggalkan Mina
pada tanggal 13 Dzulhijjah Setelah jumrah sore hari) melontar jumrah dilakukan
selama 3 hari (11,12 dan 13dzullhijjah) dengan selesainya melontar jumroh maka
selesailah seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji dan kembali ke Mekah.

g. ThawafIfadhah
Bagi yang belum melaksanakan tawaf ifadah ketika berada di Mekah maka harus
melakukan tawaf ifadah dan Sa'i lalu melakukan tawaf Wada’ sebelum
meninggalkan Mekah untuk kembali pulang ke daerah asal.

F. Hal-hal yang membatalkan Ibadah Haji


a. Melanggar Aturan Ihram
Ada sejumlah aturan dalam Ihram Yang Harus dipatuhi yaitu dilarang mencukur
rambut, memotong kuku,memakai harum-haruman,mencumbu istri dengan
syahwat, memakai pakaian berjahit yang membentuk lekuk tubuh bagi laki-

11
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1489083-jenis-haji Di akses pukul 11:30 WIB 16/12/2022
laki,memakai sarung tangan menutup rambut kepala dan memakai niqab bagi
wanita.
Bentuk fidyah dari setiap pelanggaran ini adalah memilih salah satu dari tiga hal:
b. Menyembelih satu ekor kambing
c. Memberi makan kepada enam orang miskin
d. Berpuasa selama tiga hari
e. Meninggalkan Wajib Haji
Seandainya ada orang yang meninggalkan melempar jumrah, mabit di
Muzdalifah, mabit di mina, tawaf Wada, atau bahkan berihram dari miqat,
maka mereka dianggap melanggar wajib haji. Bentuk fidyah dari
meninggalkan wajib haji adalah kewajiban damm, yaitu menyembelih satu
ekor kambing. Jika tidak mampu membeli kambing, maka berpuasa sebanyak
10 hari, yaitu 3 hari saat di tanah suci dan 7 hari saat kembali ke Indonesia jika
berpuasa saat haji tidak mampu maka boleh berpuasa dengan 7 hari tadi di
Indonesia saja.
f. Jima' saat Ihram
Jika ada jamaah yang sebelum bertahalul sudah berjima dengan istrinya, maka
hajinya tidak dianggap sah, tapi tetap
harus menyelesaikan semua rukunnya. Bagi mereka juga wajib dam, yakni
seekor kambing atau puasa 10 hari tiga hari di Mekkah dan 7 hari di
Indonesia12.

G. Sunah-sunah dalam Ibadah Haji


a. Mandi saat ihram
b. Berihram memakai dua lembar kain putih satu dijadikan selendang dan yang satu
dijadikan sarung.
c. Melantunkan talbiyah sambil mengeraskan suara.
d. Thawaf Qudum bagi mereka yang memilih Haji Qiraan atau Haji Ifraad.
e. Berlari-lari kecil ditiga putaran pertama psda Tawaf Qudum.
f. Al-idhbaa' pada saat thawaf qudum atau umrah. Yaitu dengan menampakkan
pundak sebelah kanan. 13
g. Bermalam di Mina di malam hari Arafah

12
https://ihram.co.id/amp/rdm2nk366/hal-hal-yang-membatalkan-ibadah-haji-yang-perlu-anda-ketahuI
Di akses pukul 11.30 WIB 16/12/20022
13
https://islam.nu.or.id/haji-umrah-dan-kurban/inilah-sunnah-sunnah-ibadah-haji-sw32M Di akses pukul
11:46 WIB 16/12/2022
h. Mencium Hajar Aswad
i. Menjamak shalatMaghrib dan Isya di Muzdalifah dengan jamak taqdim.
j. Bermalam di Muzdalifah dekat Masy'aril haram mulai dari terbit fajar hingga
waktu syuruq jika memungkinkan. Jika tidak, maka semua tempat di Muzdalifah
bisa digunakan untuk bermalam.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Haji merupakan berasal dari bahasa Arab ‘hajj' yang dalam bahasa indonesia
mengunjungi atau menuju. Namun banyak juga yang mengartikan kata haji sebagai
ziarah islam tahunan. Ziarah tersebut dilakukan di kota Mekkah, Arab, kota paling suci
bagi umat islam. Kata ‘haji’ ini mirip dengan bahasa ibrani yang memiliki bunyi sama
dan memiliki arti ‘hari libur'.Haji merupakan rukun islam kelima yang wajib
ditunaikan, terutama bagi mereka yang sudah mampu secara lahit dan batin.
Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Hukum melaksanakan ibadah haji
adalah wajib bagi yang mampu melaksanakannya.Berikut adalah surat yang
menerangkan kewajiban haji, yaitu surat Ali-Imran ayat 97
Tata cara pelaksanaan haji harus sesuai dengan syarat, rukun, wajib dan sunnat haji.
Islam, Syarat haji diantaranya : Baligh, Berakal, Merdeka, Kekuasaan
(mampu}sedangkan Rukun Haji adalah : Ihram yaitu berpakaian ihram, dan niyat ihram
dan haji, Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah; Thawaf, Sa’i, Tahallul dan
Tertib atau berurutan

Pembagian haji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu haji ifrad, haji tamattu’, dan haji
qiran.haji Ifrad yaitu haji yang umrahnya dilakukan diluar musim haji. Haji ifrad berarti
mendahulukan haji daripada umroh.Haji Tamattu’, yaitu ibadah umrah dan haji
dikerjakan bersama-sama pada musim haji dan di antara keduanya dipisah dengan
tahallul. Haji tamattu’ artinya mendahulukan Umrah baru kemudian Haji.Haji
Qiran,yaitu ibadah umrah dan haji dikerjakan bersama-sama pada musim haji, dan di
antara keduanya tidak dipisah dengan tahallul. Artinya melaksanakan Haji
sekaligus Umrah,
DAFTAR PUSTAKA
https://yayasanalbarokahmadani.com/pengertian-haji-syarat-rukun-jenis-tata-cara-manfaatnya/

https://www.jatimnetwork.com/hiburan/pr-43990625/surat-al-baqarah-ayat-124-129-lengkap-dengan-arab-
latin-dan-artinya-tentang-perjanjian-dengan-nabi-ibrahim

https://m.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-97

https://m.merdeka.com/quran/al-baqarah/ayat-
196#:~:text=QS.%20Al%2DBaqarah%20Ayat%20196&text=196.%20Dan%20sempurnakanlah%20ibadah%20haj
i,hadyu%20sampai%20di%20tempat%20penyembelihannya

https://muslim.or.id/27810-hadits-keutamaan-ibadah-haji-dan-umrah.html

https://ihram.co.id/amp/qbp9cg430/syarat-rukun-dan-wajib-haji

https://www.viva.co.id/berita/nasional/1489083-jenis-haji

https://ihram.co.id/amp/rdm2nk366/hal-hal-yang-membatalkan-ibadah-haji-yang-perlu-anda-ketahuI

https://ihram.co.id/amp/rdm2nk366/hal-hal-yang-membatalkan-ibadah-haji-yang-perlu-anda-ketahuI

https://islam.nu.or.id/haji-umrah-dan-kurban/inilah-sunnah-sunnah-ibadah-haji-sw32M

Anda mungkin juga menyukai