Uupph
Uupph
m
mengatur pengenaan pajak penghasilan
terhadap subjek pajak berkenan dengan
penghasilan yang diterima atau diperoleh
PASAL 1 dalam tahun pajak.
KETENTUAN UMUM
1 ) Penerimaan negara dari Pajak ang menjadi objek pajak yaitu : gaji ,
y
Penghasilan orang pribadi dalam negeri upah , tunjanagan , uang pensiun,
dan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang gratifikasi, komisi, bonus dan imbalan
dipotong oleh pemberi kerja dibagi pasal 4 lainnya atas pekerjaan atau jasa
dengan imbalan 80% untuk Pemerintah
Pusat dan 20% untuk Pemerintah Daerah rang pribadi yang tidak bertempat
o
tempat Wajib Pajak terdaftar. tinggal atau badan yang tidak didirikan
(2) Pembagian penerimaan Pemerintah atau dan tidak bertempat kedudukan
Daerah sebagaimana dimaksud dalam diindonesia yang menjalankan usaha atau
ayat (1) diatur lebih lanjut dengan melakukan kegiatan melalui suatau
Peraturan Pemerintah." pasal 31A bentuk usaha tetap diindonesia
dikenakanpajak diindonesia melalui
Subtopik 2 ENDELEGASIAN
P pasal 5 bentuk usaha tersebut.
KEWENANGAN
pasal 31 C eban yang dapat dikurangkan dalam
b
penghasilan bruto dapat dibagi dalam dua
golongan yaitu beban atau biaya yang
mempunyai masa manfaat tidak lebih dari
ajak yang telah dilunasi dalam tahun
P 1 tahun dan yang mempunyai nilai
berjalan, baik yang dibayar sendiri oleh pasal 6 manfaat lebih dari 1 tahun.
Wajib Pajak ataupun yang dipotong serta
dipungut oleh pihak lain, dapat
ntuk menghitung besarnya penghasilan
u
dikreditkan terhadap pajak yang terutang
kena pajak dari wajib pajak orang pribadi
pada akhir tahun pajak yang bersangkutan. pasal 28
dalam negeri, penghasilan netonya
dikurangi dengan jumlah penghasian
esuai dengan ketentuan dalam Pasal 17B
S pasal 7 tidak kena pajak .
ayat (1) Undang‐Undang tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara
s istem pengenaan pajak berdasarkan
Perpajakan, Direktur Jenderal Pajak atau
undang - undang ini menempatakan
pejabat yang ditunjuk berwenang untuk
keluarga sebagai satu kesatuan ekonomis ,
mengadakan pemeriksaan sebelum
artinya penghasilan atau kerugian dari
dilakukan pengembalian atau perhitungan
seluruuh anggota keluarga digabungkan
kelebihan pajak.Hal‐hal yang harus
menjadi satu kesatuan yang dikenai pajak
menjadi pertimbangan sebelum dilakukan
dan pemenuhan kewajiban pajaknya
pengembalian atau perhitungan
pasal 8 dipenuhi oleh kepala keluarga
kelebihan pajak adalah:a. kebenaran
materiil tentang besarnya Pajak
Penghasilan yang terutang;b. keabsahan engeluaran yang dilakukan wajib pajak
p
bukti‐bukti pungutan dan bukti‐bukti dapat dibedakan anatara pengeluaran
potongan pajak serta bukti pembayaran yang boleh dan yang tidak boleh
pajak oleh Wajib Pajak sendiri selama dan pasal 9 dibebankan sebagai biaya.
untuk tahun pajak yang bersangkutan. pasal 28 A
etentuan ini mengatur tentang cara
k
etentuan ini mewajibkan Wajib Pajak
K penilaian harta , termasuk persedian ,
untuk melunasi kekurangan pembayaran dalam rangka menghitung penghasilan
pajak yang terutang menurut ketentuan ERHITUNGAN PAJAK PADA
P sehubungan dengan penggunaan harta
Undang‐Undang ini sebelum Surat AKHIR TAHUN dalam perusahaan, menghitung
Pemberitahuan Tahunan Pajak keuntungan atau kerugian apabila terjadi
Penghasilan disampaikan dan paling penjulan atau pperalihan harta , dan
lambat pada batas akhir penyampaian penghitungan penghasilan dari penjualan
Surat Pemberitahuan Tahunan. Apabila pasal 10 barang dagang
tahun buku sama dengan tahun kalender,
kekurangan pajak tersebut wajib dilunasi engeluaran untuk memperoleh harta
P
paling lambat tanggal 31 Maret bagi Wajib berwujud yang mempunyai masa manfaat
Pajak orang pribadi atau 30 April bagi lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan
Wajib Pajak badan setelah tahun Pajak sebagai biaya untuk mendapatkan,
berakhir, sedangkan apabila tahun buku menagih, dan memelihara penghasilan
tidak sama dengan tahun kalender, dengan cara mengalokasikan pengeluaran
misalnya dimulai tanggal 1 Juli sampai tersebut selama masa manfaat harta
dengan 30 Juni, kekurangan pajak wajib OBJEK PAJAK berwujud melalui penyusutan.
dilunasi paling lambat tanggal 30 Pengeluaran-pengeluaran untuk
September bagi Wajib Pajak orang pribadi
atau 31 Oktober bagi Wajib Pajak badan. pasal 29
UU PPH memperoleh tanah hak milik, termasuk
tanah berstatus hak guna bangunan, hak
guna usaha, dan hak pakai yang pertama
Subtopik 1 pasal 30 kali tidak boleh disusutkan, kecuali apabila
tanah tersebut dipergunakan dalam
perusahaan atau dimiliki untuk
pasal 31
memperoleh penghasilan dengan syarat
nilai tanah tersebut berkurang karena
penggunaannya untuk memperoleh
gar pelunasan pajak dalam tahun pajak
A penghasilan, misalnya tanah dipergunakan
berjalan mendekati jumlah pajak yang untuk perusahaan genteng, perusahaan
akan terutang untuk tahun pajak yang pasal 11 keramik, atau perusahaan batu bata.
bersangkutan, maka pelaksanaannya
dilakukan melalui: pemotongan pajak oleh arga perolehan harta tak berwujud dan
H
pihak lain dalam hal diperoleh pengeluaran lainnya termasuk biaya
penghasilan oleh Wajib Pajak dari perpanjangan hak guna bangunan, hak
pekerjaan, jasa atau kegiatan , pembayaran guna usaha, hak pakai, dan muhibah (
oleh Wajib Pajak sendiri , Pada dasarnya goodwill) yang mempunyai masa manfaat
pelunasan pajak dalam tahun berjalan lebih dari 1 (satu) tahun diamortisasi
dilakukan untuk setiap bulan, namun dengan metode:a. dalam bagian-bagian
Menteri Keuangan dapat menentukan yang sama setiap tahun selama masa
masa lain, seperti saat dilakukannya manfaat; ataub. dalam bagian-bagian yang
transaksi atau saat diterima atau menurun setiap tahun dengan cara
diperolehnya penghasilan, sehingga menerapkan tarif amortisasi atas nilai sisa
pelunasan pajak dalam tahun berjalan pasal 11A buku.
dapat dilaksanakan dengan baik. pasal 20
pasal 12
etentuan ini mengatur tentang
K
pembayaran pajak dalam tahun berjalan
pasal 13
melalui pemotongan pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh
oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam I nformasi yang benar dan lengkap tentang
negeri sehubungan dengan pekerjaan, penghasilan Wajib Pajak sangat penting
jasa, dan kegiatan. Pihak yang wajib untuk dapat mengenakan pajak yang adil
melakukan pemotongan pajak adalah dan wajar sesuai dengan kemampuan
pemberi kerja, bendahara pemerintah, ekonomis Wajib Pajak. Untuk dapat
dana pensiun, badan, perusahaan, dan menyajikan informasi dimaksud, Wajib
penyelenggara kegiatan. pasal 21 Pajak harus menyelenggarakan
pembukuan. Namun, disadari bahwa tidak
semua Wajib Pajak mampu
erdasarkan ketentuan ini, yang dapat
B
pasal 14 menyelenggarakan pembukuan.
ditunjuk sebagai pemungut pajak adalah:‐
bendahara pemerintah, termasuk
bendahara pada Pemerintah Pusat, etentuan ini mengatur tentang Norma
K
Pemerintah Daerah, instansi atau lembaga Penghitungan Khusus untuk golongan
pemerintah, dan lembaga‐lembaga Wajib Pajak tertentu, antara lain
negara lainnya, berkenaan dengan perusahaan pelayaran atau penerbangan
pembayaran atas penyerahan barang, internasional, perusahaan asuransi luar
termasuk juga dalam pengertian negeri, perusahaan pengeboran minyak,
bendahara adalah pemegang kas dan gas dan panas bumi, perusahaan dagang
pejabat lain yang menjalankan fungsi yang asing, perusahaan yang melakukan
sama;‐ badan‐badan tertentu, baik badan investasi dalam bentuk
pemerintah maupun swasta, berkenaan bangun‐guna‐serah (build, operate, and
dengan kegiatan di bidang impor atau pasal 15 transfer).
kegiatan usaha di bidang lain, seperti
kegiatan usaha produksi barang tertentu
antara lain otomotif dan semen; dan‐
[ 19.35, 19/9/2022] Leni: Penghasilan Kena
Wajib Pajak badan tertentu untuk
Pajak merupakan dasar penghitungan
memungut pajak dari pembeli atas
untuk menentukan besarnya Pajak
penjualan barang yang tergolong sangat
Penghasilan yang terutang. Dalam
mewah. Pemungutan pajak oleh Wajib
Undang‐Undang ini dikenal dua golongan
Pajak badan tertentu ini akan dikenakan
Wajib Pajak, yaitu Wajib Pajak dalam
terhadap pembelian barang yang
negeri dan Wajib Pajak luar negeri.
memenuhi kriteria tertentu sebagai
[19.35, 19/9/2022] Leni: Bagi Wajib Pajak
barang yang tergolong sangat mewah baik
luar negeri penentuan besarnya
dilihat dari jenis barangnya maupun
Penghasilan Kena Pajak dibedakan antara:
harganya, seperti kapal pesiar, rumah
1. Wajib Pajak luar negeri yang
sangat mewah, apartemen dan
menjalankan usaha atau melakukan
kondominium sangat mewah, serta
kegiatan melalui suatu bentuk usaha tetap
kendaraan sangat mewah.
di Indonesia; dan2. Wajib Pajak luar negeri
pasal 16 lainnya.
esarnya pungutan pajak penghasilan :
b
ELUNASAN PAJAK DALAM
P
1. atas impor pasal 22
TAHUN BERJALAN pasal 17
- yang menggunakan angka pengenal
impor (API) = 2,5% x nilai
emerintah berwenang mencegah praktik
P
impor
penghindaran pajak sebagai upaya yang
- non API = 7,5% x nilai impor
dilakukan Wajib Pajak untuk mengurangi,
menghindari, atau menunda pembayaran
epemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak
K pajak yang seharusnya terutang yang
dapat dibuktikan oleh Wajib Pajak, antara bertentangan dengan maksud dan tujuan
lain, dengan cara menunjukkan kartu ketentuan peraturan perundang-
Nomor Pokok Wajib Pajak. pasal 23 undangan di bidang perpajakan. Salah
satu cara penghindaran pajak adalah
ada dasarnya Wajib Pajak dalam negeri
P dengan melakukan transaksi yang tidak
terutang pajak atas seluruh penghasilan, sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
termasuk penghasilan yang diterima atau yang bertentangan dengan prinsip
diperoleh dari luar negeri. Untuk CARA MENGHITUNG PAJAK substance over form, yaitu pengakuan
meringankan beban pajak ganda yang substansi ekonomi di atas bentuk
dapat terjadi karena pengenaan pajak atas pasal 18 formalnya.
penghasilan yang diterima atau diperoleh
di luar negeri, ketentuan ini mengatur danya perkembangan harga yang
A
tentang perhitungan besarnya pajak atas mencolok atau perubahan kebijakan di
penghasilan yang dibayar atau terutang di bidang moneter dapat menyebabkan
luar negeri yang dapat dikreditkan kekurangserasian antara biaya dan
terhadap Pajak yang terutang atas seluruh penghasilan, yang dapat mengakibatkan
penghasilan Wajib Pajak dalam negeri. pasal 24 timbulnya beban pajak yang kurang wajar.
Dalam keadaan demikian, Menteri
etentuan ini mengatur tentang
K Keuangan diberi wewenang menetapkan
penghitungan besarnya angsuran bulanan peraturan tentang penilaian kembali
yang harus dibayar oleh Wajib Pajak aktiva tetap (revaluasi) atau indeksasi biaya
sendiri dalam tahun berjalan. pasal 25 pasal 19 dan penghasilan.
Subtopik 1 pasal 27