PERPAJAKAN
BAB 1
•Definisi pajak
K
•Teori yang mendukung
R
•Jenis pajak
A •Pungutan lain
G
•Fungsi pajak
A
•Kedudukan hukum pajak
• Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan UU • Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan
terutang kepada penguasa (menurut norma yang ditetapkan
(dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata
kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.
digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Retribusi
Mendapat kontraprestasi
secara langsung
Iuran-iuran dan
penerimaan lain (UU
Retribusi No. 20 Tahun 1997):
• Penerimaan dari pengelolaan dana pemerintah (jasa giro, sisa anggaran
pembangunan, sisa anggaran rutin)
Cukai • Penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam (royalti bidang perikanan,
kehutanan, pertambangan)
• Penerimaan dari hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan (dividen,
bagian laba pemerintah, dana pembangunan semesta, hasil penjualan saham
Bea masuk dan pemerintah)
bea keluar • Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pemerintah (pelayanan
pendidikan, kesehatan, pelatihan, pemberian hak paten, visa, dan sebagainya)
• Penerimaan berdasar putusan pengadilan dan berasal dari pengenaan denda
administrasi.
Fungsi Pajak
Fungsi Regularend:
Sebagai alat untuk melaksanakan kebijakan
negara di bidang ekonomi dan sosial
Sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu di
luar bidang keuangan:
PPnBM (pajak barang mewah)
Tarif PPh Progresif
Tarif nol persen untuk ekspor
Pengenaan pajak 1% dari omset
Kedudukan Hukum Pajak
• Hukum Pajak
Hukum • Hukum Ketenagakerjaan
Administratif • Hukum Keuangan
Negara, dan sebagainya
TAX
Hukum
Pidana
Hukum
Tata
Negara
therohitchakrabortyblog.tumblr.com
Pembagian Hukum Pajak
Teori Asuransi
Teori Kepentingan
Teori Bakti
TAX
blog.iefa.org
PAJAK
Lembaga
Golongan Sifat
Pemungut
Tidak
Langsung Subjektif Objektif Pusat Daerah
Langsung
Tata Cara Pemungutan Pajak
Stelsel Pajak
Asas Pemungutan
Sistem
Pemungutan
Stelsel Pajak
Stelsel Anggapan
(fiktif)
Angsuran PPh
Pasal 25:
dihitung
berdasarkan
penghasilan dan Stelsel Riil Pajak berdasarkan
pajak tahun penghasilan riel:
sebelumnya PPh Pasal 21, Pasal
(dianggap sama) 23, Pasal 4 (2)
Stelsel Campuran
Ajaran Materiel
• Utang pajak timbul karena
diberlakukannya UU
Perpajakan
om
bisn
is.lip
ut a n6.c
Ajaran Formil
• Utang pajak timbul karena
dikeluarkannya surat
ketetapan pajak oleh fiskus
(pemerintah)
Berakhirnya/Hapusnya Utang Pajak
Pembayaran/Pelunasan
Kompensasi
Kedaluwarsa
ainice.blogspot.com
Pembebasan/
Penghapusan
Tarif Pajak
Tetap Penjualan (Rp) Tarif
10.000 10%
Progresif Progresif-Degresif
Kenaikan
Penghasilan (Rp) Tarif
Tarif
0 – 50 juta 5% –
Progresif-Proporsional Progresif-Progresif Lebih 50 juta s.d. 200 juta 10% 5%
Kenaikan
Penghasilan (Rp) Tarif Kenaikan Lebih 200 juta s.d. 400 juta 13% 3%
Tarif Penghasilan (Rp) Tarif
Tarif
0 s.d. 50 juta 5% – Lebih 500 juta 15% 2%
0 s.d. 50 juta 5% –
Lebih 50 juta s.d. 200 juta 10% 5%
Lebih 50 juta s.d. 200 juta 10% 5%
Lebih 200 juta s.d. 400 juta 15% 5%
Lebih 200 juta s.d. 400 juta 18% 8%
Lebih 500 juta 20% 5%
Lebih 500 juta 30% 12%
Tarif Pajak di Indonesia
Tarif Pasal 17 UU PPh – Wajib Pajak Badan
• Tarif 28% tahun 2009
• Tarif 25% mulai tahun 2010
20
Tarif PPh WP OP DN
(Pasal 17 UU PPh)
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
21
Berbagai Jenis Tarif Pajak
Jenis pajak Tarif
PPN 10%
PPnBM 10%, 20%, 30%, dst.
PPh bunga deposito 20%
PPh dividen orang pribadi 10%
PPh hadiah undian 25%
PPh uang pesangon sekaligus 0% 0 s.d. 50 juta
5% > 50 juta s.d. 100 juta
15% > 100 juta s.d. 500 juta
25% > 500 juta
PPh UMKM (omset < 4,8 miliar) 1% dari omset
22
TERIMA KASIH