Thukum Pajak - 8 Maret 2022
Thukum Pajak - 8 Maret 2022
PERTANYAAN:
1. Apakah pajak itu satu” nya sumber
pendapatan negara?
Jawab:
Tidak, dalam UU keuangan negara - Mesir menjadi daerah kekuasaan pertama
disebutkan bahwa pendapatan negara itu yang secara catatan antalogis ditemukan
berseumber dari pajak, pendapatan non bukti berupa pungutan pajak dan
pajak, dan hibah. Setelah tahun 80an pajak sejenisnya.
itu menjadi seumber pendapatan utama, - Di masa king scorpion, ditemukan stau
dan presentasi pendapatannya lebih dari bukti antalogis sejarah berupa clay tablet.
80% dari pendapatan negara yang lainnya. - Dalam clay tablet itu ditemukan bahwa
Hibah paling sedikit. Sehingga dalamhal ini pada masa kepemimpinan king scorpion
pajak sangat lah penting ditemukan pemungutn pajak atas
pemanfaatan linen (kain) dan minyak
kelapa. Sehingga zama dahulu itu benda-
benda sudah dikenakan pajak. Jika kita
golongkan, pajak ini termasuk dalam pajak
konsumsi
- Di tahun 700 BM di kekuasaan kekaisaran
lain juga melakukan pemungutan pajak
berupa pengalihan tanah pemberian dan
watisan sebesar 10%. Jika digolongkan,
pajak ini termasuk pada pajak atas
aset/property
2. Apakah profit BUMN itu dilarikan di - Untuk masa sekarang kita mengenal yang
AUPBN? namanya BPHTB dan PBB. Yang namanya
Jawab: peralihan hak itu juga itu dikenakan bea
Ya, masuknya di non-pajak, karena AUPBN - Di mesir pun sudah ada administrator
itu ada kekayaan yang dipisahkan dalam melakukan pemungutan pajak, jadi
entah itu kelembagaan atau pejabat yang
ditunjuk untuk melakukan pemungutan-
pemungutan pajak, yang masa itu dikenal
dengan nama scries, hal ini pun masih perak), eikoste (pajak maritime), dekate
relevan, seperti diperlukan adanya lembaga (pajak transit kapal), dan metoikin (pajak
perpajakan atau administrasi perpajakan, izin tinggal orang asing)
mulai dari pendataan, pemungutan, dll. 2. Pajak itu digunakan untuk pembiayaan,
MESOPOTAMIA pembiayaannya berbeda-beda di setiap
negara, misal untuk penangan perang,
ataupun juga pada saat mas krisis
3. Munculnya tarif pajak, dan tariff pajak ini
berkembang
4. Adanya perbedaan tariff untuk kepentingan
tertentu dlam konteks memberikan
keadilan, seperti bagi laki-laki dan
perempuan karena beban tanggungjawab
nya berbeda maka tariff pajaknya juga
berbeda, dan ini menjadi relavan di masa
sekarang. Seperti ada pajak yang
mendapatkan 5% dan ada juga yang
- Pajak (burden) kepada rakyat babilonia mendapatkan 15%
- Berdasarkan sejarah ditemukan cuneiform 5. Pajak itu ditujukan untuk memberikan
tablet berisi untuk mencatat pajak-pajak perlindungan produk dala negeri,
yang dipungut dari rakyat contohnya pada pajak” aspek maritime.
- Pada masa ini merke tidk memaika Adanya tariff pajak ekspor dan impor, yang
lembaga untuk melakukan pemungutan tujuannya agar produk dalam negeri itu
pajak, melainkan menggunakan kuil yaitu tidak kalah dengan pajak luar negeri
organisasi keagamaan dan juga sebgai ROMAWI
institusi pemerintahan untuk memungut
pajak
YUNANI
2. CERTAINTY
1. EQUALITY
1. DOMISILI
Warga negara asing dan tinggal di indonesia
Asas ini yg dilakukan oleh negara
untuk bekerja selama 9 bulan, dalam hal ini
berdasarkan tempat tinggal wajib pajak,
indonesia berwenang memungut pajak
contohnya saya warga negara indonesia,
penghasilan kepada org tersebu, dengan dasar
saya tinggal di indonesia, berdomisili dan
pada asas domisili dan asas sumber (entah itu
davichi berada di indonesia atau diluar dalam hal ini juga penerimaan pajak itu hak dari
indonesia, selama mendapatkan pendapatan pemerintah
dari indonesia maka tetap membayar pajak), Mengapa pajak ini menjadi hak? Apa
walaupun davichi hanya tinggal 3 bulan saja hubungannya dengan hubungan hukum
tentu tidak memenuhi asas domisili, tetapi asas perpajakan antara negara dengan warga
sumbernya masih tetap berlaku negara.
Penerimaan negara non pajak dalam UU
9/2018 ttg penerimaan bukan pajak (PnBP),
bentuknya banyak sekali seperti pemanfaatan
SDM, pelayanan pengelolaan barang negara
yang dipisahkan ke BUMN, pengelolaan barang
milik negara yang misalnya disewakan,
pengelolaan dana, dan hak negara lainnya
Presentasi besarnya pendapatan negara
WNI, penghasilan di korea, jika erdasarkan asas itu bisa di lihat di UU APBN tiap tahunnya yang
kedua negra itu berwenang, berdasarkan asas mengalami perubahan, jadi setiap tahun itu
kebangsaan karena dia WNI dimanapun ia pemerintah bersama legislative akan
tinggal/domisili/hidup/bekerja maudy tetap mengundang-undangkan APBN, APBN ini lah
berhubungan dengan kebangsaan, sehingga yang akan menjadi dasar penyelenggaraan
indo berwenang untuk memungut pajaknya negara pada satu tahun kedepan. Jika kita
maudy, tapi berdasarkan asas domisi dan asas rujukan pada aspek administrasi negara UU
sumber itu yag berwenang adalah korea APBN itu semacam headplant atau
selatan. Karena terjadi seperti hal ini, maka perencanaan.
biasanya antar negara biasanya melakukan tax
treaty untuk menentukan wewenang pajak dan
tiap negara itu berbeda-beda, agar tidak terjadi
yang namanya double taxation dan hal ini tidak
diperbolehkan, selain adanya tax treaty aturan
per-UU an kita juga harus memberikan
kejelasan.
HUKUM PAJAK – 5 APRIL 2022 Jika dilihat dari aspe histori, penerimaan
pajak negara itu di dominasi oleh sector minyak
bumi dan gas alam, sedangakn bagi penerima
WP nya itu sangat kecil, jika berbicara 1980 itu
baru dimulai reformasi perpajakan jenis-jenis
HUKUM PAJAK
DEFINISI HUKUM PAJAK
Corak pembedaan antara formil dan materiil itu Hukum publik juga mengatur hubungan hukum
menjadi jelas, namun sejak adanya omnibus itu antara penguasa negara (fiskus) dengan rakyat
menjadi kacau. Kemudian sejak adanya UU sebagai (WP). Hubungan hukum yang lahir
Harmonisasi perpajakan sudah merevisi UU karena UU, hubungan hukum itu yang
Ciptaker, sehingga pemerintah tidak menjadi menimbulkan hak dan kewajiban, hubungan
masalah karena yg di ciptaker sudah direvisi antar 2 subjek hukum yang menimbulkan hak
duluan di UU HP dan kewajiban atau yang biasa disebut dengan
akibat hukum.
Kenapa dalam UU HP ini terjadi pencampuran
norma pajak materiil dan formiil? Karena UU HP Ketika seseorang sudah memenuhi syarat
ini merevisi UU KUP, UU PPh, UU PBn dan UU objektif dan subjektif perpajakan, maka dia
Cukai, dulu draftnta bukan UU HP, tapi revisi UU akan menjadi WP, dan muncullah hubungan
KUP, nah ini lah yang menjadi mbundernya hukum dengan kondisi memenuhi syarat
sistem omnibus, karena dulunya norma itu subjektif dan objektif, inilah yang disebut
sudah rapi menjadi amburadul yang di revisi dengan hubungan yang lahir karena UU
dalam satu produk hukumnya
Syarat objektif dan subjektif ini setiap UU
KEDUDUKAN HK PAJAK DALAM SISTEM perpajakan itu memiliki syaratnya masing-
HUKUM DI INDONESIA masing, sehingga disini tidak ada indikator
syarat subjektif dan objektif itu seperti apa,
karena setiap UU perpajakan itu memiliki
substansi syaratya masing-masing.
sehingga perikatan pajak ini disebut dengan
Hubungan hukum ini kan menimbulkan hak dan perikatan tidak sempurna.
kewajiban, lalu apa hak dan kewajibannya? Bagi
negara munculnya hubungan hukum ini
menimbulkan kewenangan (untuk melakukan
pengaturan/perbuatan hukum bersegi datu di
bidang perpajakan dalam rangka mempetoleh
hak dari warga negara), dan ini menjadi relevan
dengan UU Keuangan negara, yang mengatakan
bahawa pendapatan negara itu merupakan hak
negara, pendapatan pajak it merupakan hak
negara, lalu kewajiban negara apa? Yaitu
melakukan belanja negara dengan pajak itu tadi
dalam bentuk salah satunya pelayanan pajak,
walaupun kewajiban ini menjadi banefit tidak
langsung bagi masyarakat
BERDASARKAN GOLONGAN
Titik tekan pada pajak langsung dan tidak
langsung ini terkait dengan siapa yang menjadi
wajib pajak/ membayar pajak, dan siapa subjek
yang diwajibkan oleh UU untuk memikul beban
pajak yang bebannya harus ditanggung sendiri
yang bersangkutan dan tidak dapat dialihkan
kepada pihak lain
Pajak langsung:
Pajak yang bebannya harus ditanggung
sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan dan
tidak dapat dialihkan kepada pihak lain
Contohnya: pajak penghasilan, ketika si
A memiliki hutang pajak maka harus si A sendiri
yang membayar hutang pajaknya sebagai Contohlain dari direct tax adalahn PBB,
seseorang yang memiliki penghasilan dan ketika negara itu memungut pajak bumi dan
dibukukan sebagai wajib pajak oleh UU bangunan, maka akan ada slip pemberitahuan
perpajakan khususnya PPh, sehingga dalam hal pajak terhutang seperti contoh di slide atas.
ini hutang oajak A tidak boleh di bayarkan oleh Seseorang yang memiliki ha katas property
orang lain misalkan tanah dan bangunan yang dibuktikan
Pajak yang dikenakan terhadap dengan kepemilikan sertifikat tanah itu mereka
penghasilan yang dapat dikenakan secara pasti akan dibebani dengan kewajiban
berkala dan berulang-ulang dalam jangka waktu membayar pajak khususnya PBB, misalnya
tertentu baik masa maupun tahun. kertas diatas tertuang nama A yang lokasinya di
klaten yang memiliki sebidang tanah dan
bangunan yang dibuktikan dengan kepemilikan
hak tanah berupa sertifikat, sehingga informasi
yang tertuang di PBB ini harus sama dengan
data yuridis yang ada pada setifikat tanah
sehingga tidak dapat org lain yang membebani
pajak si A, negara tidak mau tahu apakah si A
memakain uang temennya atau apapun yg
Jaka memiliki penghasilan kurang lebih penting person/subjek/wajib pajaknya yang
10 jt/bln/pertahunnya 120jt, menurut UU membayar itu si A sebagaimana yang tertuang
perpajakan dia memiliki penghasilan sebagai dalam surat pemberitahuan ini.
tambahan kekayaan, tambahan kemampuan Pajak tidak langsung:
ekonomi ialah yang disebut dengan tax payer pajak yang bebannya dapat dialihkan
atau wajib pajak, sehingga yang memiliki beban atau digeser kepada pihak lain.
pajak adalah dia yang memiliki penghasian yaitu Contohnya: pajak pertambahan
jaka, pihak lain/wali nya tidak bisa membayar nilai,cukai, pajak rokok.
pajak jaka, atau beban perpajakannya dapat dalam pajak ini, beban pajak bisa
dialihka,atau pihak lain/pemberi kerja jaka tidak dialihkan dari produsen/penjual kepada
bisa membayarkan beban perpajakan jaka. konsumen/pembeli.
Beban perpajakan ini diambil dari uang jaka Mengapa PPN dianggap sebagau pajak
yang digaji oleh pemberi kerjanya, misalnya tidak langsung? Dimana beban PPN ini
bukan pemberi kerja menganggarkan sendiri digeser/dipindah ke pihak lain
untuk membayarkan beban perpajakan
Pak jaka melakukan pembelian Kalau kita mau membeli motor itu
macbook di took, harga bersih macbook yang tahap pembuatan motornya memiliki tahap
dibeli itu adalah 25jt, atas tatsbetand sehingga menjadi motor, nah setiap tahap”nya
pembelian atau penyerahan barang kena pajak itu ada PPN nya. Contohnya ada PT.A (jual
(objek PPN adalah barang kena pajak) barang spearpat), PT.B (), PT.C. kemudian sampailah ke
kena pajaknya disini adalah macbook, sehingga B,B ini kemudian akan merakit sperpattnya dll
dalam pembelian dan penyerahan barang I sehingga terbentuklah motor yang dikelola oleh
akan dikenakan PPN 11%, kalua dilihat dalam B ini, sehingga pabriknya kana da pertambahan
UU PPN nya, siapa wajib pajaknya adalah nilai yang tadinya hanya spearpat kemudian jadi
penjual, bukan pembeli, apa kemudian yang motor, nah ini nanti ketika C akan menjadi
menjadi wajib pajak ini di UU PPN? Dia wajib distributor akan ada tambahan pajak juga yang
melakukan colleting tax atau memungut pajak, mana dari si B yang akan menjadi wajib pajak
kemudian reporting/melaporkan yang sudah dia dan C akan menjadi pihak yang memiliki beban
pungut dari pembeli dan membayarkan, da juga pajak, sebelumnya 11% yang dibayarkan ke A
memberikan bukti potong. Pertanyaanyaa itu digunakan untuk menjadi biaya produksi,
adalah yang membayar 11% ini siapa? Yaitu sehingga apabila di change ke dua atau si B
jaka, tetapi di PPN itu jaka tidak menjadi tax nanti akan menjadi mahal, begitupun juga ke
payer, beban perpajakannya akan dipindahkan change ke tiga atau si C PPNnya juga naika yang
dari penjual sebagai tax payer kepada pembeli, mana masyarakat yang menjadi beban pajak
sehingga pak jaka akan membayarkan 25 juta karena sebagai pembeli motor dai toko C
ditambah dengan 11% yang nantinya seller akan sebagai distributor. Ini lah yang dinamakan
memberikan bukti potong yang terdapat pada distributor change dalam PPN nya (MINTA
sturk atau invoice pembelian. Setelah toko CTTAN KE ICA KAENA RECORD TERPUTUS)
melakuka collection tax kepada jaka, maka toko sehingga dalam hal Ini juga semua harga itu naik
harus memberikan ke negara atau
membayarkan 11% ini ke negara bahwa toko BERDASARKAN SIFAT
tersebut telah memungut PPN dari pak jaka.
Sehingga dalam hal ini walaupun di UU
PPN yang menjadi wajib pajak itu adalah
penjual/distributor/produsen, tetapi beban
perpajakan itu ada pada pembeli. Contoh diata
itu merupakan satu rantai saja
Pajak subjektif, pajak yang bepangkal atau
bedasarkan pada subyeknya, dalam arti
memperhatikan keadaan dari waib pajak.
Contohnya: PPN
Pajak objektif, pajak yang berpangkal pada
obyeknya tanpa memperhatikan keadaan dari
WP. Contohnya, PPN, Pajak penjualan atas
barang mewah, PBB, pajak kendaraan Ini merupakan wujud dari keadilan dari indirect
bermotor, pajak bahan bakar. tax, Karena tatsbetandnya sama yaitu
melakukan pembelin/penyerahan barang kena
PERBEDAAN: dari kedua sifat itu terdapat pada pajak dari 1 penjual kepada pembeli, walaupun
di pertimbangkan atau tidak pembelinya backgroundya berbeda. Sama halny
dipertimbangkannya keadaan/ kondisi/ status/ saat kita makan di restoran itu PPNnya sama aja
situasi diri wajib pajak. bagi semua pembeli
PERTANYAAN:
1. Apakah naiknya PPN akan berpengaruh
pada upah minimum masyarakat juga naik?
Jawab:
Tidak, tapi nanti ada hubungannya dengan
fasilitas perpajakan. Jadi misal kita lihat
pada PBB, PBB disemua daerah itu tarifnya
Jaka dan wawan memiliki penghasilan sama, tetapi ada kondisi-kondisi tertentu,
yang sama yaitu 10 juta/bulan. Jaka sudah entah itu kondisi wajib pajak/kondisi
menikah dan memiliki 1 anak, sedangkan lahannya misalkan kena bencana,
wawan masih single, lalu bagaimana kebakaran, gagal panen, itu lah yang
konsekuensi dari kondisi beban keluarga dalam menyebabkan hutang pajak itu tidak
perpajakan? Tentu pajak dari jaka dan wawan dipungut. Kontek pajak tidak di pungut itu
itu berbeda, kondisi jaka disebut dengan K1 bukan berarti pemerintah memperhatikan
mereka yang berstatus K1 itu dikenakan pajak keadaan wajib pajak, tetapi lebih ke dalam
sebesar 63jt yng mencerminkan wajib pajak konteks pemberian kemudahan atau
untuk menghidupi keluraganya, sehingga fasilitas perpajakan, hal ini dilakukan
penghasilan kena pajaknya yaitu (120jt-63jt= dengan adanya pengeluaran diskresi,
57jt kemudian akan dikalikan dengan tariff), karena kondisi tertentu entah itu kondisi
berbeda dengan wawan yang disebut dengan wajib pajak atau objek pajak. Dalam hal ini
TK0,kemudian PTKP dari wawan itu sebesar tidk ada hubungannya antara
54jt, sehingga pajaknya sebesar (120jt-54jt= 66 sifat(objek/subjek) dengan
jt, yang kemudian akan dikalikan dengan tariff) fasilitas/kemudahan
2. Banyaknya wajib pajak yang tidak
melaporkan hartanya dengan benar,
bagaimana negara meminimaliskan hal ini?
Jawab:
Data smapai saat ini masih menjadi
permasalahan birokrasi, setiap pajak itu
system dan modelnya berbeda-beda. PPh
Dengan contoh yang sama di atas. dan PPN itu menggunakan system
Ketika keduanya jaka dan wawan membeli assessment (dimana negara memberikan
macbook maka keduanya baik jaka dan wawan keprcayaan kepada wajib pajak untuk
akan membayar aspek yang sama walaupun menghitung dan
kondisi keadaan jaka dan wawan berbeda, mempertanggungjawabkan beban
dalam hal ini jaka dan wawan akan membayar pajaknya) salah satu kewajibannya itu
macbook dengan saharga 25jt dan PPN 11%, adalah lapor, tapi apakah yang dilaporkan
PPN itu dikenakan dengan tariff yang sama baik itu sudah benar? Kalua di pusat itu PPn dan
kepada jaka maupun ke wawan, tanpa melihat PPh maka untuk dapat memastikan
dan memperhatikan kondisi, beban, status,dll. laporannya itu tidak benar, maka ingat
hukum pajak itu merupakan hukum public pemda terkait pembaharuan data pajak.
yang memaksa dan memiliki sanksi, Jadi system tiap jenis pajak itu berbeda”
pemerintah melakukan pengawasan, DJP Kalua soal harta yang disimpan di luar
akan melakukan audit laporan, dan memiliki negeri yang bebas pajak itu berarti dia
koordinasi dengan lembaga-lembaga lain. menyimpan uangnya di negara bebas pajak,
Jika audit menemukan perbedaan dengan sehingga muncullah tax amnsesty itu,
hasil yang dilaporkan (aspek pengawasan), mereka yang punya harta-harta yang
maka setelah itu akan diberikan penerapan disimpan di luar negeri. Dan hal tersebut
sanksi. menjadi rugi bagi negara
Pemerintah ingin melakukan
intensivitas perpajakan, maksudnya adalah
memaksimalkan sumber perpajkan yang
sudah terdata, maka dilakukan tax amnesty,
tax amnesty ini jika dilihat dalam teori
merupakan bagian dari perpajakan,
tujuannya adalah agar mereka mau melaper
pelaporan dan pengungkapan secara suka
rela. Nanti bakal dapat email untuk sebagai BERDASARKAN WEWENANG
bentuk info peringatan. Pengungkapan
secara suka rela itu bagian dari
kesukarelaan.
Khusus mereka yang di tax amnesty itu
modal pengawasannya akan berbeda. DJP
sudah memiliki mekanisme bgi subjek”
pajak yang menggunakan program pajak
amnesti.
Berbicara mengenai kewenangan
Pajak pusat, pajak yang wewenang
pemerintah daerah, PBB itu sistemnya
pemungutannya di tangn pemerintah pusat
beda, sistemnya dinamakan dengan official
yang pelaksanaannya dilakuan/manajemennua
assessment, OS ini berarti kita membayar
oleh kementerian keuangan melalui/dikelola
sesuai dengan yang diminta oleh negara,
direktorat jenderal pajak dan DJBC
seperti pada kertas di slide sebelumnya itu
Jenis-jenis pajak pusat anatara lain PPn,
dalam pada kertas itu ada tertera jumlah
PPnBM, Bea Materai, Cukai dan Bea masuk
pajaknya. Tetapi yang namanya masyarakat
itu kan sering melakukan peralihan
Pajak daerah, pajak yang wewenang
tanah,dijual, di waris,dll. Sehingga jika
pemungutannya di tangn pemerintah daerah
berbicara ke agrian, data yuridis itu dapat
(baik pemerintah propinsi maupun
berubah. Misal a ditahan 20 lahanyannya
kota/kabupaten) yang pelaksanaannya
itu seluas 500 m2, kemudian di athaun 24
dilakukan oleh badan pengelolaan keuangan
dia menjual tanahnya seluas 100 m2,
dan asset daerah (tiap daerah itu macam”)
sehingga seharusny pajak PBB nya si A
Jenis-jenis pajak daerah propinsi seperti
harunya berubah, tetapi yang menjadi
pajak kendaraan bermotor, sedangkan pajak
masalah adalah pemda tidak tahu kalua
daerah kota/kabupaten seperti pajak hotel,
tanahnay sudah dipecah, sehingga di tahun
25 si A tetap dipungut PBB dengan 500 m2,
nah hal ini kan tidak adil, maka disini agar A
mendapatkan keadilan dia bisa lapor ke
pajak restoran dan pajak reklame.
TARIF PAJAK
TARIF TETAP
- Tariff tetap pajak yang jumlah nominalnya
(jumlah rupiah yag dibayar) tetap
meskipun dasar pengenaan pajaknya (tax
Dipusat kita memiliki DJP, DJP itu base) berubah (dipandang sebagai
atribusinya itu merujuk pada masing” UU jenis keadilan, karena setiap orang dikenakan
pajak, DJP itu berwenang untuk memungut PPh dengan beban tariff yang sama, hal ini sama
PPn, PPn-BM, PBB P3 (merupakan pajak untuk 3 dengan fungsi regulasi pajak, dimana tariff
sektor, yaitu pertambangan, perhutanan, dan itu juga dapat di gunakan sebagai upaya
perkebunan) bea materai. Sedangkan untuk keadilan) sehingga jumlah pajak yang
DJBC itu berwenang untuk memungut bea asuk terutang tetap. Tariff tetap dipandang
dan keluar atas perdagangan internasional, memberikan keadilan, karena setiap orang
cukai atas bahan tembakau dan alcohol, diberikan beban tariff yang sama
atribusinya melalui UU kepabeanan dan UU - Contoh tariff tetap itu adalah bea materai
cukai - Tariff tetap diterapkan tariff dalam bea
Sedangkan untuk pripindi/daerah itu di materai sebagaimana diatur dalam UU no.
atribusi oleh UU terbaru yaitu pada UU 1/2022 10.2020 ttg bea matera
tentang Hubungan keuangan pemerintah pusat - Pasal 5: dokumen sebagaimana dimaksud
dan daera, nanti akan dibagi mana yang di dalam pasal 3 dikenal bea materai dengan
pungut oleh propinsi ) (PKB, PNKP, PAB, PBBKB, tariff tetap sebesar 10.000
PAP, pajak rojok, dan opsen pajak MBLB) atau
pun pada kabupaten/kota (PBB-P2 {perdesaan
dan perkotaan}, BPHTB, PBJT, pajak reklame,
PAT, pajak MBLB, pajak sarang burung wallet,
open PKN, dan Opsen BBKNB).
Konsekuensi dari adanya pembagian
kewenangan yaitu setiap lembaga Ada dua pihak yang melakukan
pemerintahan hanya bisa memungut jenis pajak perjanjian kepedataan, di pihak pertama ada
yanag di atribusikan kewenangannya oleh UU. jaka dan wawan yang melakukan perjanjian
Apabila ditemui badan atau penjabat yang utang piutang dengan nominal utangnya 20jt,
melakukan pemungutan diluar UU maka disebut atas dokumen perjanjian itu, wajib dilekati
dengan bertindak sewing-wenang atau diluar dengan materai 10rb sesuai dengan pasal 5
kewenangan diatas.
Disisi lain terdapat aisyah dan fitri yang
melakukan perjanjian rumah dengan nominal
500jt, dokumen perjanjian yang dibuat itu juga
wajib dilekati materai 10.000.
Sehingga ketika dasar perpajakannya
berubah/nominalnya berubah yaitu 25jt dengan
500jt, meskipun nominalnya berubah tetapi
hutang pajaknya sama yaitu sama” 10rb
(materai)
TARIF PROPORSIONAL
Namun, jika kita lihat dari aspek teortis baik itu PAJAK – 7 JUNI 2022
pembebasan atau penghapusan/pembatalan KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA
perpajakan itu disebut dengan tax PERPAJAKAN
expenditure/fasilitasn perpajakan. SISTEMATIKA KUP
- Uu 6/1983 sudah sering dirativikasi berkali-
Fasilitas Pajak → tax expenditure (biaya atau kali
pengeluaran pajak dari negara - Ada perubahan dalam harmonisasi
o Transfer sumber daya kepada public melalui perpajakan
pengurangan kewajiban pajak. - Revisi sebanyak 6x, tidak secara penuh
o Menurut Organisation for Economic Co- - Ketentuan umum perpajakn itu biasanya
operation and Development (OECD) tax menyebutkan PPn dan PPh
expenditure bentuknya banayk, mulai dapat - KUP ini sebagai aturan paying hukum,
berupa keringanan pajak (allowances), ketika dirjen pajak dan pemda ingin
pengecualian (exemptions), pengurangan membuat aturan formil itu harus mengacu
tarif (rate relief), penangguhan atau pada UU yang ada dalam KUP
penundaan (tax deferral), kredit (credits) - Wajib pajak (WP, pasla 1 angka 1, wp itu
dan lainnya. Dalam hal ini bentuk ada hubungan hukum antara wajib pajak
pembebasan, penghapusan itu bagian dari
dengan pemerintah, juga termasuk badan, 2. Pengusaha kecil yang memilih
pemungut dan pemotong pajak tertentu dikukuhkan, mereka yang omzetnya
- Misal PBB pihaknya kan org dan negara, kurang dari 500jt klw mau dikukuhkan
tetapi ada kalanya WP itu buka orang tetapi itu boleh, misalkan mereka ikut tender
bisa saja pemungut (pengusaha kena pajak, tapi masih pengusaha kecil
yang menanggung WP nya tetap
konsumen, (pemotong itu misalkan sebagai UU harmonisasi, sangat mendukung single
WP misalkan pemberi kerja di bidang PPh identity system, dalam pasl 2 ayat 1a
dan yang menanggung pajaknya adalah Ketika pasal ini dimunculkan dalma UU HPP,
pekerja apakah seluruh WNI yang memiliki NIK
- Ada di UU PPh, PPh yang dipotong dan menjadi waib pajak setelah berlakunya UU
dipungut HPP, itu tidak karena balik lagi UU materiil
- WP ini memiliki hak dan kewajiban untuk nya tidak terpenuhinya syarat objektif dan
mendaftarkan diri misal mendaptktan subjektifnya
NPWP
- Kewajiban pendaftaran (pasal 2 ayat 1 dan KONSEKUENSI KEPEMILIKAN PAJAK
1. Adanya dorongan potensi perpajakan, Kewajiban dari WP pemungut dan pemotong itu
krna banyak yang menghindar dan di kolom kotak bawah kanan
tidak mendaftar pajak
2. Pengusaha yang sudah dikukuhkan FUNGSI NPWP, pasal 2 ayat 1
kena pajak maka diwajibkan untuk 1. Mendapatkan identitas
memungut PPn 2. Mendapatkan pelayaan dan instansi
Kapan seseorang mendaftrakan NPWP nya dan tertentu, contoh ketika seseorang yang
dikukuhkan sebagai WP(pasal 2 ayat 1 dan 3 memiliki usaha dan mengajukan
1. WP OP yang melakukan usaha atau pengajuan kredit, namun apakah hal itu
pekerja bebas konstitusional, menurut ibunya itu
2. WP OP tdk melakuakn usaha atau boleh karena sudah memenuhi syarat
pekerja bebas, tetapi berpenghasilan objektif dan subjektif, hal ini bertujuan
melebihi PTKP untuk meningkatkan kepatuhan
3. Wanita yang telah menikah dan 3. Sarana melaksanakan hak dan
menajlankan kewajiban perpajakannya kewajiban
sendri. Boleh ikut suami untuk
menjalankan kewajiban WP, atau
melakukan kewajiban WPnya sendiri Pengukuhan secara jabatan
4. Setiap WP BA badan
Kewajiban pendftran untuk dikukuhkan sebagai Kalau dalam hal pengusaha sudah dikukuhkan
PKP berlaku untuk: kena pajak tetapi pada satu masa pendapatan
1. Pengusaha memiliki peredaran bruto pengusaha itu turun, apakah status
brutoatau omzetmelebihi 500jt dalam pajaknya itu bangkrut itu tidak dapat dicabut
satu tahun pajak (batasan pengusaha kecuali pailit atau usahanya tidak jalan lagii,
kecil, aturan sebelumnya itu 4,5 M karena jumlah yang dikenakan pajak itu akan
batasnya, hal ini berubah diatrn skerng mengikutu dengan penghasilan
krna tujuannya untuk intensivikasi.
Tujuannya lebih ke budgeter
- Di indo itu UMKM nya berkaitan
dengan aturannya belum memiliki
kejelasan