Anda di halaman 1dari 32
LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI PADA NY. Y DI DUSUN PEDAK, DESA BUMIREJO, KEC. MUNGKID, KAB. MAGELANG Disusun Oleh: Melinda Eka Risma Dewi 20.0601.0020 Program Studi D3 Keperawatan Fakultas lmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang 2022 LANSIA. A. Pengertian Lansia Lansia adalah seorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang _berangsur-angsur mengakbiatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh. Menua atau menjadi trua adalh suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia, Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanaya dimulai dari waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjdai tua merupakan proses alamiah yang berarti seorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa, dan tua. B. Batas Lansia a, WHO menjelaskan batas lansia adalah sebagai berikut: 1. Usia lanjut (elderly) antara usia 60-74 tahun 2. Usia tua (old) antara usia 75-90 tahun 3. Usia sangat tua (very old) antara usia >90 tahun b, Depkes RI menjelaskan bahwa batas lansia dibagi menja tiga kategori, yaitu: 1. Usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59 tahun 2. Usia lanjut yaitu 60 tahuan ke atas 3. Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke atas atau usia 60 tahun ke atas dengan masalah Kesehatan C. Perkembangan Lansia Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari- hari lagi (tahap penurunan). Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dan sel, yang mengalami penurunan kapasitas fungsional. Pada manusia, penuaan dihubungkan dengan perubahan degeneratif pada kulit, tulang, jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainnya. Dengan kemampuan regeneratif ‘yang terbatas, mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit, sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan orang dewasa lain, Untuk menjelaskan penurunan pada tahap ini, terdapat berbagai perbedaan teori, namun para ahli pada umumnya sepakat bahwa proses ini lebih banyak ditemukan pada faktor genetic ). Permasalahan Lat Lanjut usia mengalami masalah Kesehatan, Masalah ini berawal dari Kemunduran selsel tubuh, sehingga fungsi dan daya tahan tubuh menurun serta faktor resiko terhadap penyakit pun meningkat. Masalah keschatan yang sering dialami lanjut usia adalah malnutrisi, gangguan keseimbangan, kebingungan mendadak, dan lain-lain. Selain itu, beberapa penyakit yang sering terjadi pada lanjut usia antara lain hipertensi, gangguan pendengaran dan penglihatan, demensia, osteoporosis, dsb HIPERTENSI A. Definisi Hipertensi Hipertensi terjadi jika tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang disebabkan satu atau beberapa faktor risiko yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal. Defenisi Hipertensi adalah tekanan darah tinggi adalah suatu. peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih dari suatu periode. Hal ini terjadi bila arteriole-arteriole konstriksi. Konstriksi arteriole membuat darah sulit mengalir dan meningkatkan tekanan melawan dinding arteri. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah. Hipertensi juga didefenisikan sebagai tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik > 90 mmHg (Udjianti, 2013). Penyakit hipertensi merupakan gejala peningkatan tekanan darah yang kemudian berpengaruh pada organ yang lain, seperti stroke untuk otak atau penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan otot jantung. Penyakit ini salah satu masalah utama dalam kesehatan masyarakat di Indonesia maupun dunia, B. Klasifikasi Hipertensi a, Hipertensi primer Hipertensi primer (esensial atau idiopatik) adalah peningkatan tekanan darah tanpa diketahui penyebabnya dan berjumlah 90%-95% dari semua kasus hipertensi Meskipun penyebab hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya, namun beberapa berkontribusi meliputi: peningkatan aktivitas, produksi berlebihan sodium-retaining hormones berlebihan dan vasokonstrl peningkatan masukan natrium, berat badan berlebih, diabetes melitus dan konsumsi alkohol berlebihan. b. Hipertensi sekunder Hipertensi sekunder adalah peningkatan tekanan darah dengan penyebab spesifik dan biasanya dapat diidentifikasikan, Hipertensi sekunder mempengaruhi 5%-10% dari’ semua penderita hipertensi pada orang dewasa. Faktor Risiko Hipertensi a. Faktor yang dapat dikontrol Kegemukan (Obesitas) Daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingkan pendeita hipertensi dengan berat badan normal Kurang olahraga Orang yang kurang akif melakukan olahraga cenderung mengalami kegemukan dan akan menaikkan tekanan darah Konsumsi garam berlebihan Pengaruh asupan garam terhadap hipertensi adalah mealui peningkatan volume plasma atau cairan tubuh dan tekanan darah, Merokok dan mengonsumsi alcohol Nikotin yang terdapat dalam rokok sangat membhayakan kesehatan selain dapat meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh darah dan dapat membahayakan pengapuran pada dinding pembuluh darah. Mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan system ketekholamin, adanya ketekholamin memicu naik darah, Stres Stress dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara, b. Faktor yang tidak bisa dikontrol Keturunan (Genetika) Faktor keturunan memang memiliki peran yang sangat besar dalam munculnya hipertensi. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya hipertensi lebih banyak terjadi pada kembar monozigot (berasal dari satu sel telur) daripada heterozigot (berasal dari sel telur yang berbeda). Jenis Kelamin Pada umumnya pria lebih banyak terkena hipertensi dibandingkan wanita. Hal ini dikarenakan pria memiliki banyak faktor yang mendorong terjadinya hipertensi seperti kelelahan, perasaan tidak nyaman, bekerja, menganggur dan makan yang tidak terkontrol. Biasanya wanita akan mengalami peningkatan risiko hipertensi setelah menopause. Usia Dengan bertambahnya usia, kemungkinan seseorang menderita hipertensi juga semakin besar. Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat interaksi berbagai faktor risiko munculnya hipertensi Pada umumnya hipertensi pada pria terjadi diatas usia 31 tahun sedangkan pada wanita terjadi setelah usia 45 tahun, C. Patofisiologi Hipertensi Mckanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula saraf simpatis, yang berlanjut berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini,neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Smeltzer, 2014). Pada saat bersamaan dimana system simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsangan emosi. Kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan streoid lainnya, yang dapat memperkuat respon vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonttiksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal, mengakibatkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin 1 yang kemudian diubah menjadi angiotensin 2, saat vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air di tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mengakibatkan keadaan hipertensi (Price) D. Pathway Hipertensi Faktor penyebab hipertensi Unnur, obesitas, jenis kelamin, gaya hidupstress, genetic alcohol, konsentrasi garam, merokok | HIPERTENSI Kerusakan vaskuler Perubahan Situasional. ——> pembuluh darah t ’ Informasi yang Perubahan struktur minim , + Penyumbatan Defisit pembuluh darah Pengetahuan y Vasokontraksi ’ Gangguan Sirkulasi Otak Resistensi Pembuluh Suplai Oksigen Darah ke Otak + Menurun \ v . Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif E, Manifestasi Klinis Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi 1. Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa,Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur. 2. Gejala yang lazim Scring dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang ‘mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis. Menurut Rokhaeni (2001), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu: Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan, Sesak nafas, Gelisah, Mual Muntah, Epistaksis, Kesadaran menurun. F. Pemeriksaan Penunjang 1, Hemoglobin/hematocrit Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan ( viskosita dapat mengindikasikan factor factor resiko seperti hiperkoagulabilitas anemia BUN: memberikan informasi tentang perfusi ginjal 3. Glukosa Hiperglikemi (diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh peningkatan katekolamin (meningkatkan hipertensi) 4, Kalsium serum Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi 5. Kolesterol dan trigliserid serum Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk adanya pembentukan plak ateromatosa (efek kardiovaskuler) 5. Pemeriksaan tiroid Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi 6. Urinalisa Darah, protem, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan atau adanya diabetes, 7. Asam urat Hiperunisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi steroid urin 8. Foto dada Menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran jantung 9. CT scan Untuk mengkaji tumor serebral, ensefalopat 11 EKG Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi G. Penatalaksana Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalis akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi: Terapi tanpa Obat Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi a. Diet Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah: Restriksi garam secara moderat dari 10 ge/hr menjadi 5 gr/hr, Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh b. Penurunan berat badan c. Menghentikan merokok dd. Latihan Fisik Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai cempat prinsip yaitu: Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokonstriksi perifer) pengisian kapiler mungkin lambat/ tertunda. ¢. Integritas Ego 1) Gejata Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress multiple (bubungan.keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan, 2) Tanda: Letupan suasana hat, gelisah, penyempitan continue pethatian, tangisan meledak,otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara, f. Eliminasi 1) Gejala Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat penyakit ginjal padamasa yang lalu). g. Makanan cairan 1) Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini (meningkav/turun), Riwayatpenggunaan diuretic 2) Tanda: Berat badan normal atau obesitas, adanya edema. Glikosuria h, Neurosensori 1) Gejala: Keluban pening pening/pusing, berdenyut, sakit kepala suboksipital (terjadi saatbangun dan menghilangkan secara spontan setelah beberapa jam), Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan abur.epistakis). 2) Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, polaisi bicara,efek, proses piker penurunan keuatan genggaman tangan, i, Nyeri ketidaknyaman 1) Gejala: Angina (penyakit arteri koroner keterlibatan jamtung). sakitkepala, j. Pernafasan Intensitas olah raga yang baik antara 60-80% dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan, Lamanya latihan berkisar antara 20-25 menit berada dalam zona latihan Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perming 2. Edukasi Psikologis a, Teknik relaksasi 3 Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks b. Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan) Tujuan pendidikan Kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut, Terapi dengan Obat Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita. H. Konsep Asuhan Keperawatan a Pengkajian Menurut Friedman, Bowden, dan Jones (2010), pengkajian pada asuhan keperawatan keluarga menggunakan pengkajian 32 item bertujuan untuk mendapatkan data pada keluarga meliputi idemtitas anggota keluarga, riwayat penyakit keluarga, tahap perkembangan keluarga, sosial ekonomi, agama, suku, dan lainnya, Perawat melakukan wawancara, observasi dan melakukan pemeriksaan fisik atau melalui data sekunder seperti data puskesmas, hasil pemeriksaan laboratorium dan lain sebagainya. Data yang dikaji meliputi Data Umum a) b) °) 4d) e) Nama kepala keluarga dan anggota keluarga Alamat rumah dan No telepon Jenis kelamin dan umur Peningkatan usia akan mempengaruhi peningkatan angka terjadinya Hipertensi, saat usia >50 tahun maka potensi terkena Hipertensi lebih tinggi Pekerjaan Mengkaji pekerjaan pada keluarga karena pekerjaan yang berat dapat meningkatkan tekanan darah Pendidikan Komposisi keluarga 2) hy i) i k) » a) b) Berisi mengenai komposisi anggota keluarga terdiri dari nama anggota, jenis kelamin, hubungan dengan kepala keluarga, umur, pendidikan, dan pekerjaan. Genogram Pengkajian genogram bertujuan untuk mengetabui apakah keluarga memiliki riwayat penyakit Hipertensi. Untuk itu perlu diperhatikan faktor keturunannya Tipe keluarga Tipe keluarga menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala masalah yang ada pada keluarga. Biasanya masalah dapat terjadi pada keluarga tipe apapun (Dion dan Betan 2013) Suku Mengkaji asal usul bangsa keluarga, bahasa yang dipakai keluarga, serta kebiasaan keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi kesehatan (Achjar, 2014). Agama Mengkaji agama yang dianut oleh anggota keluarga serta kepercayaan yang dipercaya oleh keluarga yang mempengaruhi kesehatan seluruh anggota keluarga (Yeni, 2014), Status sosial ekonomi Status sosial ekonomi keluarga memiliki kaitan erat dengan pendapatan untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga Aktivitas rekreasi keluarga Rekreasi keluarga dapat dilihat dari kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu, kegiatan menonton telivisi bersama, dll (Achjar, 2014). Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari keluarga.Tahap keluarga yang berisiko terkena penyakit Hipertensi adalah tahap perkembangan keluarga dengan usia pertengahan dan lansia (Achjar, 2014). ‘Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Menjelaskan perkembangan dan tugas keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala dalam tugas perkembangan keluarga. Biasanya keluarga dengan Hipertensi kurang peduli dengan gejala yang ditimbulkan jika belum menimbulkan komplikasi lain (Achjar, 2014), ¢) Riwayat keluarga inti Menjelaskan mengenai riwayat keluarga inti meliputi riwayat penyakit yang diderita keluarga (adanya penyakit menular), riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit termasuk status imunisasi, sumber pelayanan keschatan yang biasa digunakan oleh keluarga dan pengalaman terhadap pelayanan kesehatan (Achjar, 2014). d) Riwayat keluarga sebelumnya Menjelaskan tentang riwayat kesehatan keluarga dari pihak suami maupun istri, riwayat penyakit keturunan dan penyakit menular di keluarga. Riwayat kebiasaan/gaya hidup yang mempengaruhi kesehatan (Achjar, 2014). Lingkungan ._ Karakterisik rumah Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, kondisi dalam dan luar rumah, jumlah ruangan, kebersihan rumah, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, saluran pembuangan air limbah (SPAL), air bersih, pengelolaan sampah, kamar mandi/we, dan denah rumah (Achjar, 2014). Karakterisik tetangga dan komunitas tempat tinggal Menjelaskan mengenai karekteristik dari tetangga dan komunitas setempat, apakah ingin tinggal dengan sukunya saja, aturan dan kesepakatan penduduk setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, budaya setempat yang mempengarubi kesehatan (Achjar, 2014). Mobilitas dan geografis keluarga Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat kebiasaan keluarga, apakah keluarga sering berpindah rumah,dampak pindah rumah terhadap kondisi keluarga (apakah menyebabkan stress) (Achjar, 2014), Perkumpulan keluarga dan interaksi dalam masyarakat Menjelaskan mengenai waktu keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan atau organisasi sosial yang diikuti oleh angggota keluarga yang ada dan interaksi Keluarga dengan masyarakat (Achjar, 2014). Sistem pendukung keluarga Dukungan dari keluarga akan mempengaruhi proses penyembuhan penyakit, semakin banyak keluarga yang memberikan dukungan dan merawat anggota kkeluarga yang sakit maka kesembuhan akan semakin cepat (Friedman, Bowden, dan Jones 2010). Struktuar Keluarga a) Pola komunika Menjelaskan mengenai cara dan jenis komunikasi yang dilakukkan antar anggota keluarga, cara memecahkan masalah (Achjar, 2014), b) Struktur kekuatan keluarga Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang mengalami masalah, kekuatan dan dukungan keluarga akan mempengaruhi pasien untuk memperbaiki pola hidupnya dan merubah perilaku yang tidak baik untuk kesembuhan penyakitnya (Achjar, 2014). ©) Struktur peran Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal (Friedman, Bowden, dan Jones 2010). 4) Nilai dan norma budaya Menjelaskan mengenai nila dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan (Friedman, Bowden, dan Jones 2010). Fungsi Keluarga a) Fungsi efektif| Mengkaji gambaran iri anggota keluarga, bagaimana cara _keluarga mengekpresikan perasaan kasih sayang, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan tethadap anggota keluarga dan seberapa jauh keluarga saling mendukung, mengasuh anggota keluarga yang sakit, hubungan baik dengan orang Jain, menunjukkan rasa empati, perhatian terhadap perasaan. Semakin tinggi dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit maka semakin mempercepat kesembuhan dari penyakitnya. Fungsi afektif berkaitan dengan persepsi keluarga terhadap kebutuhan emosional pada anggota keluarga, Apabila kebutuhan ini tidak dipenuhi akan mengakibatkan ketidakseimbangan keluarga dalam mengenal tanda-tanda gangguan kesehatan selanjutnya (Achjar, 2014), b)_ Fungsi sosialisasi Mengkaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, bagaimana memperkenalkan anggota keluarga dengan dunia luar, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, penghargaan, hukuman dan perilaku serta memberi dan menerima cinta (Friedman, Bowden, dan Jones 2010). ) Fungsi perawatan keluarga Menjelaskan bagaimana keluarga merawat anggota kelua 1g sakit, y menyediakan makanan, pakaian, sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan lima tugas pokok Keluarga, yaitu kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan, ‘mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, mampu menciptakan lingkungan untuk meningkatkan Kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan tepat (Achjar, 2014). 4) Fungsi reproduksi Mengkaji mengenai fungsi reproduksi keluarga, berapa jumlah anak, apa rencana keluarga berkaitan dengan jumlah anggota keluarga, metode yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga e) Fungsi ekonomi Menjelaskan sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan serta sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga (Achjar, 2014) Stress dan Koping Keluarga a) Stressor jangka pendek Stressor yang dialami keluarga_memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari enam bulan (Achjar, 2014). b) Stressor jangka Panjang Stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari enam bulan (Achjar, 2014), c) Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah Stressor dikaji sejauh mana keluarga berespon terhadap stressor. 4d) Strategi adaptasi fungsional keluarga Menjelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan bila menghadapi permasalahan atau stress. Pemeriksaan Fisik a) Kepala Yang dikaji adalah ada tidaknya luka, nyeri tekan, edema dan kelainan dari bentuk kepala b) Mata ‘Yang dapat dikaji adalah konjungtiva apakah anemis atau tidak ©) Hidung ‘Yang dapat dikaji adalah dari bentuk hidung dan cuping hidung @) Mulut Yang dapat dikaji adalah ada tidaknya pendaharan pada gusi e) Leher ‘Yang dapat dikaji adalah ada tidaknya pembesaran kelenjar limfe f) Pemeriksaan Jantung Yang dapat dikaji adalah irama dan frekuensi jantung, ictus cordis apakah nampak atau tidak (inspeksi), apakah ada peningkatan denyut nadi atau tidak (palpasi), terdapat benjolan atau tidak (perkusi), dan suara jantung normal atau tidak (auskultasi) ) Pemeriksaan Dada Dapat dilakukan dengan inspeksi, auskultasi, palpasi, dan _perkusi Diidentifikasi apakah ada kelainan atau penyakit h) Pemeriksaan Abdomen Dapat dilakukan dengan inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi, Diidentifikasi apakah ada kelainan atau penyakit. Diagnosis Keperawatan 1. Risiko Perfusi Selebral Tidak Efektif Kriteria hasil : Perfusi Selebral Meningkat (L.02014) a) Tingkat kesadaran meningkat b) Sakit kepala menurun, ©) Gelisah menurun d) Tekanan arteri rata-rata membaik €) Tekanan intra kranial membaik Intervensi (SIKT) : Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial (1.06194) Observasi (1) Identifikasi penyebab peningkatan TIK (2) Monitor tanda gejala peningkatan TIK (3) Monitor status pernapasan (4) Monitor intake dan output cairan Terapeutik (1) Minimatkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang (2) Berikan posisi semi fowler (3) Cegah terjadinya kejang (4) Pertahankan suhu tubuh normal Kolaborasi (1) Kolaborasi pemberian sedasi dan antikonvulsan, jika perlu Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (mis. Iskemia) Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat nyeri menurun Kriteria hasil : Tingkat nyeri (L.08066) 1) Pasien mengatakan nyeri berkurang 2) Pasien menunujukan ekspresi wajah tenang 3) Pasien dapat beristirahat dengan nyaman Intervensi : Manajemen nyeri (1.083238) 1) Identifikasi lokasi, karakteristik yeri, durasi, frekuensi intensitas nyeri 2) Identifikasi skala nyeri 3) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri 4) Kontrol lingkngan yang memperberat rasa nyeri 5) Anjurkan memonitor skla nyeri secara mandiri 6) Anjurkan tenik non-farmakologis, 7) Kolaborasi pemberian analgetik (jika perlu) . Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat ansietas menurun Kriteria hasil : Tingkat ansietas (L,09093) Recana tindakan reduksi ansietas (1.09314) 1) Identifikasi saat tingkat ansietas beubah (mis. Kondisi, waktu, stressor) 2) Gunakan pendekatan yang tenang dan nyaman 3) Informasikan secarafaktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis 4. Defisit Pengetahuan (D.0111) - Definisi: Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu. - Tujuan dan kriteria hasil (SLKD) © Luaran utama: ‘Tingkat pengetahuan meningkat (L.12111) a) Perilaku sesuai anjuran meningkat b) Verbalisasi minat dalam belajar meningkat c) Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik meningkat 4) Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat e) Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun © Intervensi (SIKD) Edukasi Kesehatan (1.12383) Observasi (1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi (2) Identifikasi motivasi perilaku hidup bersih dan sehat faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan _menurunkan ‘Terapeutik (1) Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan (2) Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan (3) Berikan kesempatan untuk bertanya Edukasi (1) Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan (2) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat —- NMeluda tea 2uMma pow,’ PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN L US 6-22 = A. PENGKAJIAN KELUARGA 3 1. Data Umum a. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. A b. Alamat Reda. Bumieyo . Murglad , magetang c. Pekerjaan KK > \ywraswarhe, d. Pendidikan KK : UTA e. Komposisi Keluarga $tlamt , LA, dan Boag Anat . KK:¢ Umur: Al kotwn hii : Hub. dgn KK | Umur | Pendidikan Pekerjaan Kelamin jamal | : Menguias 1Utnah \stei 2g | SLTA | Ba Prat (F | Sm Reta Brat [io | — Pelayar Ane | 5 | TK | Poiaar | f. Genogram : \doreranga oO (pet Lot CO Yorernyaoo pionwnage’ “aya see 0 (aster H---- 1) \ t | t { 1 1 \ l g. Tipe Keluarga i ; (A dormacule davam tre vise dan “hos ‘enue n yong, fer dart Woqana etword? 3 Crang anal. qhenuacat fami's h. Suku Bangsa Siew Lyungsa \cowarya “ThA theupatan # Neu Jaws " ry \yang diankut ouarga tA adarah agama {stam. “Wwe dan Nyy berrama 3 orang anakaya rmeakulery Shoat $ watety. ketuarga —to.A Juda foring mmongreun \cegiolan eagamaan , * Sal olenomi adalah Lag Morongah dan Matus Ckanomi (owarga termante (oluarga Wah tora Varena Memilier Basiites Dtoicrenit: Soponi Av, Lanka. Lepas angin , handpone , dt. feaghasitae -Ty.A > pp. 1s00.600 k. Aktivitas Rekreasi Keluarga Akivitas Mamas Youarga tra jarang dilakukan. keluarga A lebih Sula Menghabistan woatty dinmah dengan menondol TY . 2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini oluarga tA tpocada pada daha percembangan keluargg dongan tae wa seeoiah (family with Chitdren —) deagan gortama (sth © tahun , Soak yang fedua (o tahun, Yang evga ¢ tahun. b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tidak ditemucan dahap Verlembanyan Votwarga yang boram derpenuh; c. Riwayat Keluarga Inti X nh . THA ttdae momriier trwayat Ponyaect beat tonearm Ry YY qemutcter ttoougt si rng’ Sekolah _tolahirean d. Riwayat penyakit sebelumnya . (wa. NY-¥ mom’ mpayat hegertonsi dass Oro 3. Pengkajian Lingkungan a. Karakteristik Rumah . {hon \pcattiile ak. karactonmie yumah ThA Yoru Lantsi qu ora, ‘porah dan Gind9g, Fembok hrate naka —Pencahayaan weet: b d. a Denah rumah RUMaM “ThA tomer tems, ca tuang demu 3 amar. Satu ruangy keuarga, batt nung malcan Gacast, dapur dan Lamar mandi. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Vowwarga “ThA bertotangga dengan Veluarga Yay mayortar dan Satu daerat dan Catt dtosa yan baka jaar. Conua dotangga Mayor's ¢ eragama (nam dary suko Jaen At. boqaten matyaratar gaitu Koga bath. bersama diakukan 2 Minggu feras .Hubungan dengan torangn Cangar balk Mobilitas geografi keluarga olwarga “aA ada pornah bexpindah -Pindah tompat *nggal feefaca \coluarqd Moncan natkah dan dnak dcumah berrama lbu. Fd dad Ray Rena bate batt (aya. nany (dja Ny y . THOM’ KWAY Higortenci . “To. dan NyY Monqatakan mompunyar BRS Goran gawiiter Yorenatan . farm quo dengan cuNteasorohatan fordekar arty tumoh farit dangan dak t lleor Peckumpuian Ketuaya dan (nreratsi ongan Masyarertct . Yowarqa “T.d sexton pulang Yerp Adak ada Eeqiaten Formal Jertadany Lumgut -Wampur pasa. 4. Struktur keluarga a. Pola Komunikasi Keluarga Polo Komunikars Wowarga ditavutan dengan cara 4erbuln . b. Struktur Kekuatan Keluarga eyo Kotuarga Yang Sering mengugatean nok Menjogy anaknip . ce. Struktur Peran ThA dae mangiicuk —Onganisasi dan Porkumpulan magamaan apapun . Ta-A hanya Sering meng Vegiatan dose . d. Nilai dan norma keluar Koluamya “Th-R menggtdtan Sack Aceaaivan leh Raker tanwsianya. bukan Karena taktor magt¢ - y fon maha Kuav lam Menaga vexohatan (ata Sehatn UO fuga moat fae Clr Seqoro borobat \evarana yorenakan 5. Fungsi Keluarga mnasing -macing (aydleny a manutia ; inghoomad’ fay lornal (dionya “Te-A trongatakan> Yelwarqa nya Cangat eeu ‘Cama \ain dan Ava, memportahan van Yehamonisan 1p . - Funesi afekti iinya “att tek don nuk wuss A — - bervagai Maca © onurut “tA don toy.Y auorga. maereea dak i Me Tam Linglungan. yang gating gonang [piso meng? sete Mana tat umuk oonjage erubunan antar beluage - ungsi perawatan kesehatan " Quan ‘nongamb\ (coutucan Hindakan oxehaten Ganga copa danepat (owamga TA don Ny-¥ Sold Menctptakan \oridupan yong (andat Chae dan Gonsisten dalam temantaatvan Sarna beschatan. d. Fungsi reproduksi (ela motahirtan anak Pertama hingga yong Vottga Ny yi thengatakan bah Nyy bolum tpolatukan KD higga sa e. Fungsi ekonomi koadaan ckonomi bolwarganya Sangat Cutaup et bet macam \cduuhan . area tala memanraatvan \cunngan Yowarge “Tn-A tMemanfaatan Seefisten fnungkin . 6. Stress dan koping keluarga c. Stressor koping yang digunakan dan fumbuh Vombang Yong Pete dt piverkan. b. Kemampuan keluarga bere omampuon vouarga a. _Stressor jangka panjang bn pendek ThA dan Nu-Y¥ Sangat borsyueur thompunyar anak yang analnya Yang baie dun Aidak ada masalah fevadap higuah dau 4 r an fehat parcaya bahwa Sertap MARIdh ado jalan Vowornya dan dicampcng tty verdoa kepada Allah swt: Tw.ddan NYY qhengaiaian yika didolam [etunrga fordopat Maca (hao cara ponyelesatannya dongan Com \erdicuus jika *erdapat 8. Harapan keluarga Kowsrga “Wik \ortotap Somug Volwarganya . Sehat dan bahagic ; dalam \eadaan tral Men wntdoae Mata “Tak dan Ny -W Memipka bantuan i Ic SOUAGYA - d. Strategi adaptasi disfungsional Qalam Pengambsian (eeputusun “ThA dan \J3-\ douon Case Voc pus 7. Pemeriksaan Fisik Tw isia ’ rs . : | ama Init i 1A K Nu. wal A. M | An e ANn-Fa. Linum |e hak Se eden ha andar S] Yantay hat mu | ) | : _Kesadaran |_angesmentts Comex mentis Comgormentis | Compesmondy Compoim enh eresinten Dai api fap? Papi’ aps’ "Kebersihan | Yaxaran i jan Ya aKatan ya paca yang | pakatan yang Perma” | Bl Went ei Berth | art | apathy OT | Postur ia Yostur don corm ‘ dan Care Postur dan Cora Ponur dan am |posuc dan Cara | becul Herjaian Wait | besjalan battle berjaan bana herman pale i berjalan | Tanda- | yT 80 mtg ~ |(6/ G0 mm 10 /FommAg | \00/ommAy [ay Boxrmat Tanda Vital li: Gb xlynnt N: aol IN‘ Gfx [mn N =e, xii [196°C | et G36 £¢3eC . RE: 2Gx/mne |, Leifer PE: 90 x/mnt [t lai al 0%/ tat. ANALISA DATA Hari/Tanggal Data Karis, 10 Wares | Os: - Kalen Mengajakan yen pada katy feraa val bos dan liw hn ons ection. Do: - Klien Fampak menahan Ayer’ ~ Allen fampak fut tdur - 7D: 166 /go mmHg N: 40x/mont £266 RR: 20 x /ment Diagnosa Keperawatan Nyen Akut bd Agen Pincedera frrotgr, (D.0073 1) kamu, (0 bs Maret 90323 ; - fiean Imengatakan puting dan feringas olingia 06; - kiten fampale suit tdur -Hien fampe gelitah TO : 160 /g mmttg MV: I°X/ ment. 1 @6 | basse ments ; Ansievas b-A keasrs ~ karen Mangatalean dat trdar Situatronal (0.068a) RENCANA KEPERAWATAN Hari/Tanggal | Diagnosa SS | Keperawatan SLKI an Rasional | lami, 3 bare | Myer’ peur bal Tingear Ayer’ — | Manajemen Aiyerr —V-Mengedahu' Hgkens 9093 - Pencedero | ( £0866) (1.08 6) ute ' (tenet Setetak diakatan \t- (dennprtay stata Ayer’ peel @r09p) tndgkan Fevera yen’ 8. Arar Hier nyaman Slama 2x9 Jam. 3. Benian felnik Non~ dag tdar den Maguiah ttagkat Fameakorogl (psa “ik cage Mont nien oe aka prreture J 4. bga vi, Mme. gee Yen , 7 la nn fag hast: P a (ue tan ferap' dies | boutan» toes nN tdey- MNeratakan Ager. Menurun ly. Ajartan fotnit - Feturtan bday honfarwakotog/ Menuran. UA fu Nengurangy’ - Tetanan darah Fatt pyen’ Membare . Alafsy Malean Mem fate. : ; orap) Pela ktasr Agar kite | [0 wa? Fasiegay bod | Uaghan Anvetar | Zé Mnerata, Nyawten f (1.09093) (1. 09226) dan denny, 023 age fitay'ong hogtungan nang D .ooab Loves dtiakuean | oe Mae a 3, Memnunaurytr : Yindakan eperawatan| 12409. Jecer alan bike. fplama 2t4 jam. bunalan palaian ingkat anivetas longgar. . Agar monuptakan Mmenurur dengan |\%. Gunakan nada tua| hngkuagan Yan hatena hast: h4 lepttat, faa, L verbattcan Phawaty4. pa" Mengambs) 4 “ea a bondi ert pyaman. : OPE Uda, hedge Wh Y) yorer Penyom, hag, Pnyurkan relaE rear |r pnw y Monch “y Moradkan {oneas! relakvan’ loberhasitah ferapr’ 6. Demone frasitean don ; labh fetnik 6. Agar kuir dopa fetakrass (anrat. nofas | Menorapkean aaa) Perapi rela kras' | IMPLEMENTASI HarivTanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon Paraf Tamar. Ut marct Nye Aur bd 9093 Ronn poncedera Erniotegts {siconta) pon bofogi (pitt leu presur) rang! NYer Pmongidonh tea Ceala ayer [Or: _anombonkan tekenit. me br Memtactitar (aitahat dan ttdur Ds tog) (tuk ining ~Hen Mongatakan nada uf fer oe Nate adan Wo : on Nar 2 nee |o: —Hllen famgake mondtan (ora nyed Eien tampa (uit dpdur TD, lbolgommttg Wo: Jox/menit - tevien mengataicn ae Rada wut +r (uw seth ne Skala 7. Hirang krmbat aint AvUSUE- AUSUK Maien famgatk. sunt hduc Tekanan dam menngrat ro: wor gommung Q6 xlmentt. sElien mongakakon fulit tiduy 00; TR: 160/90. M0 eee Melinde ion 2 atdkany “Yer ee te f Eston dompak dubrt plana darah mening a 1 o/gommery Ned px /mene, lumat Womareh | Ansietas bd ents J0p2 SituasiOnat 97-0080 9. Gunatan pakatan fongoer |p | 3, Gunakean pace suore . uf lembut chngan uae /@mbur a rirama Eien tampak nyaman \Mora 4. Anjarkan mengambil |b: Posinngaman kite morgatakan lebipbafi, 1m gn “Me b. Aengayenten relate tdue, gan Port, tin fos once Sensasy orien itesmaebes wh. fy takan puting ddan keraga \mbunde dagin -b ron tampak param an meneropkan 6. benwatras: tan don tanh fetatpos' yang dhyar kan teknit retansag’ pr dan. napes |= Lien mengatakan akan bok melatucen Feropy Metinde . (elaesan nafar y elatam Vika ferais) nyen' pado Sau marer | Aigerr por BA — ||: horgedontgieas’ eae nyort |S: bi. lien mengaraver er adniodc Agen Poncaera €istol04! wi a tu us rem) acd (ind p. 0087 gyda mnenuten when 2 meraiacan arin jika Leletahan eee 7 dectusulg @: an pada tutut ¢: qsyorr sieata 2 =p, Hilang Hmbuy 0°. _ien terteadang tampa enaban (sd soln \uivn tar uit dur youre nar orth monbalk ygolgommn 2 : B tT -Tomoorcon fuente fon a Farmavoing’ (lye Otupresur) Maven wnengatalean nyoct |W. ee arar theme Mia tae moment ~ Ep ico (40m Raab hn Soph eX mares 93 Ansieas bd Tpatsis. Gutuartona | 0020 2 Menara? Inranar . dan bur A. monggjarean deknink nongarmaolegy untuk mmongurang? nyort Os: Tiron mongatakan futrt ddur q c 190 & . 1ro/gommbig 9/00 rele mongatazan masih omiso nyer Mada \utet orpsa Yeoeu dan Ute 0 os ~ Se Roe - cp. iso/ 9o™ py: one la ‘adur mombaie | mig, Ort Tet: pounds meunde . f+ onan Paaian (ong gar 2. Counokan nada Cuore 139 \embut dorgan cua oak dan orca’ A. Ppyrcan rrongamnbsl gostsi Yaya man S . onganutian roioee! fos meromicr (ensb: ( Monciptatan (ngtungan renong Df al ‘en mmongatakan etah f [ iene ingesgan mouade ng Nem i HK . -\alen damyak hyaman meindes 4 Di- 0° Kien — \and Nyoman Aude yo. De: ~ kicen mongatekan Ridah pee fusing Eten deimpak pohan menerapkan “plakson’ yang drajer ' sad), etiam darn gale (ooh rar en. Hh bah: Metin Demons trarikan : dptniic ene datam ps: ition mongatakan akan Vatatutan fort’ relakrosr Papas detams Srea tora hyen pada (urt- Do: ~ ee ete EVALUASI Hari/Tanggal | _ Diagnosa Evaluasi Paral Keperawatan Sento, lr Klyor Aue &O \f. p: ke mengatakan nye feluah Kank], ares WB | deo pencedera. badan Mblinde. frsiologs (rskema)| QB: fuyen seperd: olftumk- dusuk D-0099 sa byku aan tine, Rh: kyon poturas dubuh K: plyen’ Lfkalas T., thin, (Smarey| Antinteys J. ang dimou ©: fan ¢ampak menahan nyen > kien dampak sud haur, Tekanan durah Men tagkas TO + [60/gommtyg MI + 88x (men's « Masalah batum fetes,’ P : Unyuphen Inrervery’ &: rjten mengaakan merasa pusing a 9022 kates ¢ 1uasiOds | keringat Angin 12. 000 : klten fampak nyamap A. Mosatah betum feraras,’ p: (anjvtkan intervenss ofa tp Nya’ Aut bd |S: 0. blten mengataen nyed turd Jiven J mare! 2023 | Agen pencedem ce cotahan tent petinde. ftgtolages 2 Nyon sopert nen ho .0077 pb: kigeo’ pada tate S0 | ¢ 2 Sleata 2 T :Hilang dem bul ; . pLagalah foratas: Sehegien , Ungervensr ’ : Lanyutlean Solara, |b mare 02 Ansictar bal bases $rguasron a) D.b000 Nagar dalam nti 4, A: masalah porated P: Lentiean Intorvenst "Ellon Mengatakan lebih Nyaman Gerda Mmoneraptan Mlaksasi” @: Elieo tampale paham. hyaman. dan | ea. veinda.

Anda mungkin juga menyukai