Anda di halaman 1dari 35
LAPORAN PENDAHULUAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF PADA NY. A DI DUSUN PEDAK, DESA BUMIREJO, KEC. MUNGKID, KAB. MAGELANG Disusun Oleh: Melinda Eka Risma Dewi 20.0601,0020 Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Imu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang 2022 A. Konsep Post Partum 1. Definisi PostPartum Masa nifas (Post Partum) adalah masa di mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali semula seperti sebclum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan fisik yang bersifat fisiologis dan banyak memberikan ketidak nyamanan pada awal postpartum, yang tidak menutup kemungkinan untuk menjadi patologis bila tidak diikuti dengan perawatan ‘yang baik (H Kara, 2020), 2. Tahapan Masa Nifas ( Post Partum ) a. Menurut Wulandari (2020) Ada beberapa tahapan yang di alami oleh wanita selama masa nifas, yaitu sebagai berikut : . Immediate puerperium, yaitu waktu 0-24 jam setelah melahirkan, Ibu telah di perbolehkan berdii atau jalan-jalan, Early puerperium, yaitu waktu 1-7 hari pemulihan setelah melahirkan, pemutihan menyeluruh alat-alat reproduksi berlangsung selama 6- minggu meane Later puerperium, yaitu waktu 1-6 minggu setelah melahirkan, inilah waktu yang diperlukan ofeh ibu untuk pulih dan sehat sempuma. Waktu sehat bisa berminggu-minggu, bulan dan tahun, 3. Proses Adaptasi Psikologi Masa Nifas ( Post Partum ) Berikut ini 3 tahap penyesuaian psikologi ibu dalam masa post partum Menurut ‘Sutanto (2019) a. Fase Talking In (Setelah melahirkan sampai hari ke dua) 1) Perasaan ibu berfokus pada dirinya. 2) Thu masih pasif dan tergantung dengan orang lain. 3) Perhatian ibu tertuju pada kekhawatiran perubahan tubuhnya. 4) Tou akan mengulangi pengalaman pengalaman waktu melahirkan, 5) Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi normal, 6) Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga ‘membutubkan peningkatan nutrsi 7) Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal, Fase Taking Hold (Hari ke-3 sampai 10) 1) Ibu merasa merasa khawatir akan ketidakmampuan merawat bayi, muncul perasaan sedih (baby blues). 2) Tou memperhatikan kemampuan men jadi orang tua dan meningkatkan tenggung jawab akan bayinya, 3) Thu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya tahan tubuh. 4) Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat hayi seperti menggendong, menyusui, memandikan, dan ‘mengganti popok. 5) Tu cenderung terbuka menerima nasehat bidan dan kritikan pribadi. 6) Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya. 7) Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya. 8) Wanita pada masa ini sangat sens f akan ketidak mampuannya, cepat tersinggung, dan cenderung menganggap pemberi tabuan bidan sebagai teguran, 9) Dianjur kan untuk berhati-hati dalam berkomunikasi dengan wanita ini dan perlu memberi support. . Fase Letting Go (Hari ke-10sampai akhir masa nifas) 1) Thu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya, 2) Setelah ibu pulang ke rumah dan dipengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga. 3) Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi. 3 4. Perubahan Fisiologis Masa Nifas (Post Partum) Sistem tubuh ibu akan kembali beradaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi post partum, Organ-organ tubuh ibu yang mengalami perubahan setelah melahirkan antara tain Risa & Rika (2014) ; a. Uterus Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondis sebelum hamil, Perubshan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan palpasi untuk meraba dimana Tinggi Fundus Uterinya (TFU), Perubahan uterus Waktu | TFU Berat Uterus Bayi | Setinggi pusat 1000 gr lahir Uni lahir | 2 jari dibawah pusat 750 gr Timinggu | ¥ pat symps 500 ge Tminggu | Tidak teraba 350 gr @minggu | Bertambah kecil 30 gr Sminggu | Normal 30 gr b, Lokhea Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhe berbau amis atau anyir dengan volume yang berbeda-beda pada setiap wanita. Lokhea yang berbau tidak sedap menandakan adanya. infeksi Lokhea mempunyai perubahan warna dan volume karena adanya prose involusi. Lokhea dibedakan menjadi 4 jenis berdasarkan warna dan waktu keluamya: 1) Lokhea rubra Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa post partum, Cairan yang keluar berwarna merah Karena terisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambutbayi), dan mekonium. 2) Lokhea sanguinolenta Lokhea ini berwarna merah kecokelatan dan berlendir, serta berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke post partum. © 3) Lokhea serosa Lokhea ini berwama kuning kecokelatan Karena mengandung serum, leukosit, dan robekan atau Jaserasi plasenta. Keluar pada hari ke-7 sampai hari ke 14, 4) Lokhea alba Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput Iendir serviks, dan serabut jaringan yang mati. lokhea alba ini dapat berlangsung selama 2-6 minggu post partum. lokhea yang menetap pada awal periode post partum menunjukkan adanya tanda tanda perdarahan sekunder yang mungkin disebabkan oleh tertinggalnya sisa atau selaput plasenta, Lokhea alba atau serosa yang berlanjut dapat menandakan adanya endometritis, terutama bila disertai dengan nyeri pada abdomen dan demam, Bila terjadi infeksi, akan keluar cairan nanah berbau busuk yang disebut dengan “lokhea purulenta”, Pengeluaran fokhea yang tidak lancer disebut “lokhea statis” Perubahan Vagina Vulva dan vagina mengalami penekanan, séria peregangan yang sangal besar selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu, vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur angsur akan muncul Kembali, sementara labia menjadi lebih menonjol. Perubahan Perineum Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur arena sebelumnya teregang oleh tekanan bayi yang. bergerak maju, Pada post partum hari ke-5, perinium sudah mendapatkan kembali sebagian tonusnya, sekalipun tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum hamil Perubahan Sistem Pencernaan Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah persalinan, Hal ini disebabkan Karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan, kurangnya asupan makan, hemoroid dan kurangnya aktivitas tubub. f Perubahan Sistem Perkemihan Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil dalam 24 jam pertama, Penyebab dari keadaan ini adalah terdapat spasme sfinkter dan edema, Leher kandung kemih setelah mengalami kompresi (tekanan) antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan berlangsung. Kadar hormon estrogen yang besifat menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok, Keadaan tersebut disebut “diuresis” Perubahan Sistem Muskuloskeletal Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus, pembuluh darah yang berada di antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit, schingga akan menghentikan perdarahan, Ligamen ligamen, diafragma pelvis, serta fasia yang meregang pada waktu persalinan, secara berangsur angsur menjadi ciut dan pulih kembali Stabilisasi secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan. Perubuhan Sistem Kardiovaskuler Setelah persalinan, shunt akan hilang tiba. Volume darah bertambah, sehingga akan menimbulkan dekompensasi kordis pada penderita vitum cordia, Hal ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi sehingga volume darah kembali seperti sediakala, Pada umumnya, hal ini terjadi pada hari ketiga. sampai kelima postpartum, Perubahan Tanda-tanda Vital Pada masa nifas, tanda — tanda vital yang harus dikaji antara lain: 1) Subu badan Dalam 1 hari (24 jam) post partum, suhu badan akan naik sedikit (37,50 — 38+ C) akibat dari kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan, Apabila dalam keadaan normal, suhu badan akan ‘menjadi biasa, Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik lagi Karena ada pembentukan Air Susu Ibu (ASD). Bila subu tidak turun, kemungkinan adanya infeksipada endometrium, 2) Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Denyut nadi sehabis melahirkan biasanya akan lebih cepat. Denyut nadi yang melebihi 100x/ menit, harus waspada kemungkinan dehidrasi, infeksi atau perdarahan post partum, 3) Tekanan darsh Tekanan darah biasanya tidak berubsh.Kemungkinan tekanan darah akan lebih rendah setelah ibu melabirkan karena ada 6 perdarahan. Tekanan darah tinggi pada saat post partum menandakan terjadinya preeklampsi post partum. 4) Pernafasan Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi, Bila suhu madi tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya,kecuali apabila ada gangguan khusus pada saluran nafas. Bila pemafasan pada masa post partum menjadi lebih cepat, kemungkinan ada tanda-tanda syok. 5. Perubahan Payudara Selama masa menyusui, bentuk payudara ibu bi berubah serta rentan mengalami masalah seperti infeksi. Waspadai jika payudara terasa nyeri, membengkak, dan memerah, Bentuk payudara ibu menyusui bermacam-macam, Namun, waspada jika tampak Selama masa menyusui, kulit di sekitar puting muncul benjolan kecil dan adalah cara alami mengarahkan bayi -kitar puting juga mensekresikan zat berminyak mulai menjadi lebih gelap. Perubahan warna i untuk menyusui, Benjolan keel di untuk melumasi, membersihkan, dan melindungi puting dari infeksi selama menyusui. Payudara yang berbau seperti cairan ketuban akan membuat bayi bergerak menuju bau tersebut setelah labir. 6, Perawatan Ibu Nifas (Post Partum) Dalam masa nifas ini, ibu memerlukan perawatan dan pengawasan yang, dilakukan selama ibu tinggal di rumah sakit maupun setelah keluar dari rumah sakit. Adapun tujuan dari perawatan masa nifas adalah Sri Wahyuningsih, (2019). a. Mendeteksi adanya perdarahan masa nifas Tujuan perawatan masa nitas adalah untuk mendeteksi adanya kemungkinan adanya pendarahan post partum, dan infeksi, penolong persalinan harus waspada, sekurang kurangnya satu jam post partum untuk mengatasi kemungkinan tesjadinya komplikasi persalinan, Umumnya wanita sangat Jemah setelah melahirkan, lebih lebih bila partus berlangsung lama, b. Menjaga keschatan ibu dan bayinya Menjaga keschatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis harus diberikan oleh penofong persalinan ibu dianjurkan untuk menjaga Kebersihan badan, mengajarkan ibu bersalin bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air bersihkan daerah di sekitar vulva dahulu, dari depan ke belakang dan baru sekitar anus, Sarankan ibu mencuci 7 tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudahnya. Fika ibu mempunyai Tuk episiotomi atau faserasi sarankan ibu untuk menghindari menyentuh daerah Iuka. . Melaksanakan skrining secara komprehensif Melaksanakan skrining yang komprehensif dengan mendeteksi masalah, mengobati dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi. Bidan bertugas untuk melakukan pengawasan kala IV yang, meliputi pemeriksaan placenta, pengawasan TFU, pengawasan PPV, pengawasan konsistensi rahim dan pengawasan KU ibu, Bila ditemukan permasalahan maka segera melakukan tindakan sesuai dengan standar pelayanan pada penatalaksanaan masa nifas. dd, Memberikan pendidikan kesehatan diri Memberikan pelayanan kesehatan tentang perawatan diri, nutrisi KB, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sebat, Ibu post partum harus diberikan pendidikan pentingnya di antara Jain kebutuhan gizi ibu menyusui, 1, Mengkonsumsi tambshan 500 kalori tiap hari 2. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup. 3. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum sebelum menyusui). Memberikan pendidikan tentang laktasi dan perawatan payudara Menjaga payudara tetap bersih dan kering Menggunakan BH yang menyokong payudara. saws Apabila puting susu lecet, oleskan kolostrum atau AST yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui Menyusui tetap dilakukan mulai dan putting susu yang tidak lecet, 8, Lakukan pengompresan apabila bengkak dan terjadinya hendungan, B. Konsep Nutrisi 1. Definisi Nutrisi ‘Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila Kebutuhan tersebut Kurang terpenuhi, maka proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat 2 Defisit nutrisi yaitu Ketidakcukupan asupan zat gizi untuk memenuhi ‘kebutuhan energi harian karena asupan makanan yang tidak memadai atau karena ‘gangguan pencernaan dan penyerapan makanan (H Kara 2017), Defisit nutrisi adalah Keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme, Kebutuhan Nutrisi Pada Bayi Baru Lahir Bayi membutuhkan lemak yang tinggi dibandingkan usia yang lebih tua, sebab lemak digunakan sebagai penyuplai energi. Lebih dari 54% suplai energi berasal dari lemak. Energi dari lemak terutama dibutuhkan oleh bayi dalam keadaan sakit atau dalam tahap penyembuhan, ‘@ Angka kecukupan gizi (AKG) harian bayi usia 0-6 bulan Kebutuhan zat gizi makro harian bayi: 1) Energi: 580 kkal 2) Protein: 12 gram (gr) 3) Lemak: 34 gr 4) Karbohidrat: 58 gr 5) Kebutuhan zat gizi mikro harian bayi: b. Vitamin 1) Vitamin A: 375 mikrogram (meg) 2) Vitamin D: 5 meg 3) Vitamin E: 4 miligram (mg) 4) Vitamin K: 5 meg c. Mineral 1) Kalsium: 200 mg 2) Fosfor: 100 mg 3) Magnesium: 30: mg 4) Natrium: 120 mg 5) Kalium: 500 mg 3. Penyebab Defisit Nutrisi Menurut (TIM Pokja SDKI DPP PPNI, 2016) menyebutkan beberapa factor yang dapat menychabkan bayi mengalami defisit mutrisi a, Ketidak mampuan menelan makanan b. Ke ‘idakmampuan mencerna makanan c. Ketikmampuan mengabsorbsi nutrient d. Peningkatan kebutuhan metabolism , Factor psikologis (mis, stress, keengganan untuk makan), 4, Tanda Dan Gejala Defisit Nutrisi ‘Tanda dan gejala pada pasien dengan diagnosis keperawatan defisit nutrisi sesuaii dengan standar diagnosis keperawatan indonesia (SDKI) adalah seperti tabel berikutz ‘Tanda dan Gejala Mayor ‘Tanda dan Gejala Minor Subjektif Subjektif (tidak tersedia) Cepat kenyang setelah makan Objektif Keram/nyeri abeomen Berat badan menurun minimal Nafsu makan menurun 10% dibawah rentang ideal Objektit| Bising usu hiperaktif Otot pengunyah temah ‘Otot menetan temah Membrane mukasa pucat ‘Sariawan ‘Serum albumin turun Rambut rontok berlebihan Diare C. Konsep Menyusui Tidak Efektif 1. Definisi Menyusui tidak efektif Menyusui tidak efektif merupakan suatu kondisi dimana ibu dan bayi mengalami ketidakpuasan atau Kesulitan pada saat menyusui, Dampak dari menyusui tidak efektif bagi ibu yaity menyebabkan bendungan ASI, mastitis, dan 10 2 abses payudara, sedangkan dampak bagi bayi akan mempengaruhi pertumbuhan bayi dan menyebabkan ikterus (Tika Setiani & Haryani, 2022), Penyebab Menyusui Tidak Efektif Penyebab dari ibu mengalami menyusui tidak efektif yaitu a. Ketidakadekuatan suplai ASI bb, Hambatan pada neonatus (misalnya, prematuritas, sumbing) ¢, Anomali payudara ibu (misalnya, putting masuk ke dalam) d. Ketidakadekuatan refleks oksitosin ¢. Ketidakadekuatan refleks menghisap bayi £ Payudara ibu bengkak g. Riwayat operasi payudara ‘h, Kelahiran kembar (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016) . Tanda Dan Gejala Menyusui Tidak Efektif Tanda dan gejala pada pasien dengan diagnosis keperawatan defisit nutrisi sesuai dengan standar diagnosis keperawatan indonesia (SDKI) adalah seperti tabel berikut: ‘Tanda Dan Gejala Gejala Dan Tanda Mayor Subjektif Subjektit Kelelahan material (tidak tersedia) Kecemasan maternal Objektit ‘Objektit Inteka bayi tidak adekuat Bayi tidak mampu melekat Bayi menghisap tidak terus menurus pada payudara ibu Bayi menangis saat disusui ASI tidak menetes‘memancar _Bayi rewel dan menangis terus menerus dalam jam-jam pertama BAK bayi kurang dari 8 kali Menolak untuk mengisap dalam 24 jam nyeri dan/atau lecet teras menerus setelah minggu kedua }. Dampak Tidak Menyusui ‘Dampak yang dapat ditimbukan bila tidak menyusui, diantaranya : a. Bertambahnya kerentanan terhadap penyakit baik bagi ibu maupun bayi Menyusui dapat mencegah sepertiga kejadian infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), u kejadian diare dapat turun 50%, dan penyakit usus parah pada bayi premature dapat berkurang kejadiannya sebanyak 58%. Pada ibu, risiko kanker payudara juga dapat menurun 6-10% (Fadhila et al., 2016), Jika air susu ibu tidak diberikan kepada bayi secara adekvat bersamaan dengan bertambahnya sekresi air susu tersebut, maka akan terjadi penumpukan air susu di dalam alveoli yang secara klinis tampak payudara membesar. b, Biaya kesehiatan untuk pengobatan Pemberian ASI dapat mengurangi kejadian diare dan pneumonia sehingga biaya Kesehatan dapat dikurangi 256.4 juta USD atau 3 tiliun tiap tahunnya (Fadhilaet al., 2016) ¢, Kerugian kognitit Seperti hitangnya pendapatan bagi individual Pemberian ASI eksklusi dapat meningkatkan IQ anak, potensi untuk mendapatkan pekerjaan kedepannya lebih baik, Karena anak tersebut memiliki fungsi kecerdasan tinggi, Tentunya hal ini akan meningkatkan potensi mendapatkan penghasilan yang lebih optimal (Fadhila et al., 2016) d. Biaya susu formula Penghasilan seseorang hampir 14% habis digunakan untuk membeli Susu formuka bayi berusia kurang dari 6 bulan. Jika dari mereka Mampu memberikan ASI eksklusif selama bayi baru lahir hingga berusia dua tahun, penghasilan orangtua dapat dihemat sebesar 14% (Fadhila et al., 2016). 5. Manfaat Menyusui Pada Ibu Dan Bayi Manfaat bagi bayi yaitu : a. ASI mengandung zat gizi lengkap sesuai dengan kebutuhan bayi b. ASI mengandung zat protectif yang dapat menurunkan resiko infeksi_ pada bayi ¢, Menyusui memberikan efek psikologis bagi bayi karena ada kontak langsung kulit ibu dan kulit bayi d. Menyusui mengurangi resiko kejadian mal oklusi dan caries gigi pada bayi ©. Menyusui dapat mengurangi resiko obesitas serta dapat meningkatkan berat badan bayi dengan baik. n Manfuat menyusui bagi Ibu yaitu : a, Membantu merangsang kontraksi uterus : isapan merangsang_ terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis sehingga dapat mencegah perdarahan dan mempercepat proses involusio uteri 'b. Mencegah terjadinya anemia defisiensi besi cc. Menjarangkan kehamilan : jarak kehamilan bagi ibu menyusui 24 bulan daripada yang tidak menyusui d. Thu bangga dan merasa diperlukan oleh bayi D, Konsep Keperawatan 1, Pengkajian Keperawatan Pengkajian merupakan tarap awal dari proses keperawatan. Semua data data dikumpul secara sistematis guna menentukan status kesehatan Klien saat ini, pengkajian harus dilakukan. secara komprehensif terkait dengan aspek biologis, psikologis, social, dan spiritual klien. Untuk mengidentifikasikan masalh gangguan nutrisi serta mengumpulkan data guna penyusunan rencana keperawatan, perawat perlu melakukan pengkajian keperawatan. 1, Riwayat Makanan 2. Kemampuan makan Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain kemampuan menelan, kemampuan menghisap. 3. Pengetahuan tentang nutrisi Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi. 4, Nafsu makan, jumlah asupan, 5. Tingkat aktivitas, 6. Pengonsumsian. 7. Penampilan fisik a. Berat badan 'b, Panjang badan B 2. Diagnosa Keperawatan Dalam pemenuhan kebutuhanan aktivitas diagnosa yang kemungkinan akan muncul yaitu : a. Defisit Nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan Menelan Makanan, ketidakmampuan mencerna makanan, ketidak mampuan mengabsorbsi nutrient. b, Menyusui Tidak Efektif berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang pentingnya menyusti dan/atau metode menyusui, kurangnya dukungan keluarga, 3. Intervensi Keperawatan Intervensi yang dapat dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada bayi baru lahir antara lain. Diangnosa “Tujuan Kriteria Hasil Tntervensi Menyusui Tidak Etekit berhubungan Dengan Kurang terpapar informasi tentang pentingnya menyusui dan/ atau metode menyusui, kurangnya dukungan keluarga. Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan status nutrisi bayi dapat meningkat dengan kriteria hasil: 1. berat badan dari cukup menurun menjadi cukup meningkat 2. panjang bayi dari cukup ‘menurun menjadi cukup meningkat Edukasi Nutrisi Bayi Observasi 1. identifikasi kesiapa dan kemampuan ibu atau pengasuh menerima informasi 2. identfikasi kemampuan tbu dan pengasuh menyediakan nutrisi Terapeutik 1. jadwatkan pendidikan kesebatan sesuai kesepakatan Edukasi 1. jelaskan tanda-tanda awal rasa lapar (mis, Bayi gelisah, membuka mulut dan menggeleng-gelengkan kepala, 4 menjulur-julurkan Tidah, mengisap jari atau tangan) 2, anjurkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) (mis, Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, euci tangan dengan sabun setelah ketoilet) 3. ajarkan cara menatur frekuensi makan sesuai sia bayi 4. ajurkan tetap memberikan ASI saat bayi sakit 4. Implementasi Merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam —rencana keperawatan,Tindakan keperawatan mencakup tindakan mandiri (independen) dan tindakan Kolaborasi. Tindakan manidiri (independen) adalah aktivitas perawat yang didasarkan pada kesimpulan atau keputusan sendiri dan bukan merupakan petunjuk atau perintah dari petugas kesehatan lain tetapi tetap dengan menggunakan SOP tindakan keperawatan, Tindakan kolaborasi adalah tindakan yang didasarkan hasil ‘Keputusan bersama, seperti dokter dan petugas kesehatan lain (Tarwoto & Wartonah, 2019). 5. Evaluasi Evaluasi adalah hasil dari perkembangan Kesehatan pasien, dengan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawat dapat dicapai dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Evaluasi hasil dilakukan dengan metode SOAP (Subjective,Odjective, Aualys Planning), metode ini digunakan untuk mengetahui keefektifan dari tindakan and ‘Keperawatan yang dilakukan sesuai tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan, 15 16 PENGKAJIAN ASUH 1. Data Umum AN KEPERAWATAN ENGRAIITAN KELUARGA a. Nama Kepala Keluarga (KK): Tay b. Alamat 2 Osn. Pedat ,Gami reo. kee . Mungea Kalo Magelang c. Pekerjaan KK : Perangteat dora d. Pendidikan KK 2 SM at. & Komposisi Keluarga ; Suomi stri dan | Ofang anae- KK: 3 Umur: 26 Tahun No} Nama seals . Hub. dgn KK | Umur | Pendidikan Pekerjaan Kelamin l. . via |g ist OA tatun| stake ww fete _ at = 7 = —— - as p 2 jhe | P| baat | 4 uta a 3. 4. | | 5: | T | i f. Genogram ; Vererangan CJ O | : Uner- Lavi LJO O + Porempuan. g. Tipe Keluarga Tye vowarga “TA ‘ema —doam tige (ewarga (ni 1 Yang, 4erdict ho Suku Bangsa dat fea \coluaiga yar dan pin orang, anak (The juctear fami y) Sutw hangs eowwarga “Tn-A Merupatan Suku Sowa. Aaa at dlanut ouarge “M.A adalah agama sam . TRA don Ny:A maatatan sholst $ walt .Yeiuarga “aA \uga mongueut (ogiatan Keagamaan . J. Status Sosial Ekonomi Keluarga . Sarw ekonomi qdatah (elwarga tmenengah dan storul anerhon Kcewuarga ‘ermasur eewarga ojahiera barona memivti FANMOS oitroni: sppori AV, \eultas, ipas angin .handgore dll. genghasil Ta -A > €p. (600.000 Aktivitas Rekreasi Keluarys . AtKvttas TETRA KoluarIA “Ta.A Jerong AnaiowcaN. a nel lebih suka menghabisear Waktu (wang diruma Ata EH Menggunacan \ondaman \oerMoter. k. 4 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini feuarga To-A Yorada pada tanap percembangan velwarg deeaan Anak sia gaye ent tee age orton usta A wlan. b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi ; Jaap pereombangan otuanga baum terpequhi fewaga “Tn-A engataean tidak ada yang belum derpeaubs . c. Riwayat Keluarga Inti cA FA dikatakan drdak Pernah tenden'ta ponyatit olan laos Jeeay rnembertean ASL oxkwwsie akan teHapt an ye WAS, cusu formula dengan berat badan Aum S$ d. Riwayat penyakit sebelumnya FAA Mmeegptakan balioe Th.A memitiia penyaerr ana (A Ketweunan yoitu Aetanan darah -hnggi | Hipertensi’) ” Pengkajian Lingkungan a. Karakteristik Rumah . ie Yoodaan tunah “Tp.A yoiea (gota cuntah —Sudoh berkeoram pencohayoan Her0M4 , finding veruga dinding atu bake pers, don mpi - b Denah rumah kettrangan : \: Teras G. Caras 2. Qaang Tamu - Dagur 2. amar Tdue g. amar Mandi - 4: \Yamar Tdur Cc: {Luang Keluarga ura “Trak memivil Aerag , cate am tomu J \4mar dur , (uong Vatuargo — dapar dan \omar thandi. c. Karakteristik tetaneea dan komunitys RW ; ° daorah , aga “ThA bert detgan Vetwargo yang. mayoritas dan gaiv dn i baka uae bonaso Jaco . Sen dona mogechal, boragane state dan Suk Jawa ani. feqaqan mawyocokat ypiiv oxo bolt berrama dl rele minggy Saat « Hubunyn tngan dota ngot brik dan percpat kee JUNG Mengunyung diatukdn “hampir (Crap har. . inaage Tek ite pase berpidah -pindah fompat tigget . eegata ttwarga te (nena nakeah dan nat dirumad bervamna {by ¢. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat . pra Keluarga To-A Seretah pulang vorja didat ada keglatan $0 ‘ dextodana, aumgut- Kamput bias f. Sistem pendukung keluarya aye ; “bh Sorta. An. sehat ~Sthat Peta gt ‘ane ry cobagai pastas boychatay Jar Tuma dengan fqsidas. (osthatan Aerdecat” yaiy tumah Sdett engan Jarak + \ km. 4. Struktur keluarga a. Pola Komunikasi Keluarga foo Womuntean fpiuarga THA dan Ny.s Mengataican ditatutan (ecam terhuka. b. Struktur Kekuatan Keluarga . Feta Fewarga yang fering menguyatcan untae Menjaga anainyp . Srruktur Peran tu ThA Mengoraian (bo datam \cpengurusan ya feo don. Th A dan Ny A Atdae Meangreur per \coagamaan . bagai runguier tage decamping Wu do Nilat dan norma keluarya amar raat “Ale mais dan lainnge Fowag Menguiatan scid drsebabian ee batan karen fneruiga Peiehatan [ate Peryart davargrya dan fang maha Yo y senage - apavia ovis Seger TA es wane da nia’ cular agama Sidin ta yuga Me robe Yenrana keschatan erent §. Fungsi Keluarga nusia layavoya "a “wine ae de Ny A memandana dinnya matt mat harman (atu purus Th n Ny a ganga femal Laingarya fh Agvakan Yoluanany betuarge . Jama lain dan pa mempetahantan beharmonisan ’ Vaan macam b. Pungsi social 10 Airdate {eqn asi bar eniaku a, Yetuarga mex dan 8 eee ae genting bid menjaga sivar \\nq Aun : tar Yeluarge Anam Wawyerntas umur menjaga Kenkunaa dn Fungs) perawatan keschatan hepat Copat dan ey ndavan Yextatan Senge (anga' Dear romani ee ea manip eee angen i id Yona a ace daiam qjomantaatvan 91" serat Fungst reproduks) \ko 1a eel Metabiran anak pertama Wy pape belum melakukan kb hingga fekarang Fungst chonom f neal euarqanya fart To.A mengacatan keadaan Okonomi Cukup unter makan ghan -had — leh kartna (0 P¢mandaatan |ceuangan See4 cricn mungyin 6. Stress dan koping keluarga a. Stressor jangka panjang dan pendck sat TA dan Ny-A Sangat bersyutur mom punyai oat i clan 4umbuh eemtbang anaerya yang Sangad bale. Ardok ada masatah Yang peru dipivircan b. Kemampuan keluarga berespon ar tak On 0 omampuan \oluarga Aefhadap Masala gdatal } (ined Ctatap masaiah aga yuan Woluartya dan disam bordoa kepada Allah swT. orcaya fing te c. Stressor koping yang digunakan TheAdanny-A mongatatan yta ddata mata cara Ronyoeraiannyo dengan a . kebdtuhan yang mendemk maka’—T.A dan NyP mem \eopada (ona caudare - d. Strategi adaptasi disfungsional Down peagambian keputisan tara dan Ny.P dengan cana berarekuci ' aia ro pordisteus ae: bantuan 7. Pemeriksaan Fisik | Nama Inisial 7h. | Nu-a An. M | ‘| | — | ondaan Sehat |veadaan chat | \endasn sehor | | mum | t ! —__—_— | Kesadaran | Compesmentis Tom | Compos monks | Cara | . : . _Berpakaian | Pari Pagi var | Kebersihan [Qavgian wien di Palcaian Yang dj Pakalan Yang xi personal | Pakeai bersi ani _borcih | Ralat bercila = am Pocauc dan cara (ee nae Poser dan cara cara langat | porjalan . 04. berjalan penaian a pore osepags ees Tanda- | [Shoo mma, 1S /BommHy Be GA rm Sax /monit a eam ¢: “ . 6 $53 { nk S$ .36°C we -aoxtmonit| TE. Avie jhe : 2.0 x/menit. RO L 8. Harapan keluarga agan KetUAqa ThA Semua keiuarga i keadaan sohat dan balagia é £ j farifFanggal _ ee ‘Data - . no nn mongaraan ‘dale mengetahui cara ™ benar crawaron §gayudara yang Venar (8 oow'® Fenton Yi Qoyoaickn- UaaekY tidak Xer- Jado - “uit akan iy, A Menqaracat ‘eink menquui Yang Vaile an Wo: -yaren tampale Coma, gin’ =P: Moret 223 |-pyy A mengakavan gorkambihan Ard dan B | Gorkembangan anatnya ginger bate. ae agaravan aralcaya Qe oN sas ahingga haus ps\ cangat banyak § a drtambah dongan cusu f° : Gs re oa sampale sehat - Ob , WA 4. ANALISA DATA Diagnosa Keperawatan | ea bane bd Vordacadewaran Supla P| ( 0.0024) Dortsit Pengetahuan b-d \urang Cerpapar Intormasi (9. 0lNt) - . “99109 uvywyat7| unarp@d VPA — | apabuvaw wosniry | vearpinen) yop yoyo wand" %] —— Pnsas aM “| | oy) DOA wen ¢ ; “soy, OURAN | _yaduftul 1" prowsol puna uvowap 104 | woywp vpn wowed Yop . L pyivaw wynyrrobuad wood ud) ispansnvop + usadoaowp srpuoav\ eect) || nk soph be ax bua giao WN yeyonnyoGa, VI - Von cot | wYas27| woAPA viDnoyyiNp Wares ost, asl wow 4 885, | ek sean ty meso ow ™ worrrdyol wopnhe ypyabuw {vd0y uoyenend wmdly 9 voy H's “fing, wop TT nd) oped ninhuaw “0A aposyyow2d wpb " yl. aay pie aaa hg yooQNON voysoTD, “| bow sao . : \sy Wwidhnf * ng\ 2b" | of woyaq Amin ow uoyp Guvh wdwase”) WOAVOA ‘5 digbuiusw 1s‘7 WO Ul veauoy | * nonin -syquwd) ) wosova"\ ual roel 4 sada aMaUNg]wvANpYPUDD MPO 61029 \, sexiiea UP yoI vUANIPIS *¢ va ft p6eA YOM |. rcpwso3) oUvdUD murs row ave pee vt vop aiawaw inmfuaw! — 6 cyg snypy upadwsDyly “sowed uDdower AID VIPI-] ys wid UO “A away wn iop note wh tL XS OWORY | rypoaopner} amoe* unr Voda GAT | aamps0tB uDAOPY| pq auaala! gtot 00) mp6 ynqun-}| "PSMA YAMPA] yma yoreras) OPN yrsrfwad) a WH jeuosrd MTS IMIS | uryeaniaday j _ _ unjeansoday vunsuayy - nsouteid | pesdury ug NVLVAV Oe IM VNVONGU e "yusad tyes amp yy Toying hap vara bt by " ueypyaaA piped un ee omen firanpuaw ansun “s “WYDs upp qisJeq anpyy ravjvad Weary -p "Wy ZANIsIa7} ons} upyoynsa7| Craprrved uoavemypoy 5 “yrunuaW dupa fueh visu v0 4 upohurped “¢ 407 Pavan Ja Woop WU INABA -¢ “yt “oa voayp9teQ, hun ude Guouss voqoieuow) mr anautr N00 - oyow) uop sade) vodope- i Wo yanntaser) yonsa§ UDyOy00.) ungipipad evaronapeha) ~ ¢ gy | WADLER Upped mpou wop yoru upapipaf five” t n0'6 - ans hwo UDI - Spouneht| ae a ara oo's| 00 | wwyavey ondwowed VON p4 uy “eek UONISTA \spardwvaplovaw -) an 7150320 | 4a 4’ UND} UN "i GQ) Kuisoysao 20nd) wmpnd 4304 ~<56| emopnhad upyemored uosy0fbY, 5 patton - 100 ing, vop 94] my ~ 30] safe dn “pula -308 “ofa ; ~+30) any worOlwO Fa > aw amun ay en opuniaul any ena) a uyyn4yos00| vag PPR) OIPW a) UOP OROW ao_O)pohUE\N ° “dp gd Ha Guvhy ri ea vob, wit - Sows avdwwy uaryr\ - ‘ag = yUaq fwh wopnfivd gomoaw wa) inyprobUTU opLy UraoyphuNW v- fy - ee poqipipudad 0 usyoiba7l eral - swohut isy todas qin tel “ee dn LoAvyhudyy vary -| vyavaW wndunr wp haaraprreer oto , *30) andor P4 syata nemncnsoilins Jered | uodsoy Isequaunydiny rsoufrig — | esdunuell ISV.LNAINA 1d 1 “open | | gywond shld) ( fod wan0 yd wopn . iyi 00 nso ~ 356 ype 300 yon nu ond) ) SL 80 FT soot sort - ope\TM | 7 | 1A ~100 vhunyd AMUN \ 4 oyun, vo saunT * fy | 1 gay gut 0004 oq | opal? vop aida) rnbopsal. - | | ba — unoypsn} woarpipwad expo) | | : uop weqou) voy0 : | vgn Ww — ' | | 9 Guo WOns | TT ypurounted = | cows) mond | soph OHA | | | | wu) ative | vce ee | | woul x vioouT y AN - G0" | ena ra 1 oe er? J asowao}) nap! | bois unanrdruW ~ youll Uondunwe) Oop e Pa ina etek | wodvisoq ssoalsAvapiGvaW |) — Aope snsnhaA| yar &, * osTI0) | vpn | es “i -poyos wp 4104 | "i 30} dnp! wagund voaadi '} sory aod VIP - : 700 | | yowo}u? uvp vysomtd Grquovaw slop vbburnas - {Han Frandpay aga Veyeruuuran / antes} mare 093, | | &)20WWI 3023 10.00 \A\e FT peatsld Rengotahuan | ip. Vaiang, Yergarnr \ngormast yo pabu, 8 mart |menyumi Adak Ore bd tot dakadewaan Sugrar * ASL 0.0029, i, \wrqomontass (Ley von pon | Roeg ers Yeriapan | DS. - hall fy Kemampuan menertina | Vo: Sail PUe As (Nt ovmnaly . en dampar ¢ ioe 9+ TWenyediavan tmoxort dan vs: | Ando Yondtdivan \ esohatan|{)o : | | | Prebages Ware dan tlh \ombor Vavit unuic modia \ednde | Os: pe lien mengataal Senang dongan adanye poelinds atop erdidikan gave ohingga da a thonambah Wwouwasan (nFormas; 3. Menjadwatican gondiditan \owhatan Sesuat \cosepaiatan Op . ~Faientampat antustas Os. 4 0o:- 4. Narkan penlaty h te idup pelinda . |-Mengidenrsikan esiagan} Os. dan kema 4 Geant Mpvan qnerertma|~Aren ge ra aid Wrctaccan ereharan Ny-A mengatalean ian ham tanta wat pad “ inap rdw equ Kes wear Masala ung di Ayediavan maton i “rodia pondid kan eo ; Forehotan “Brdapat (eater dan | Moline (ombar Thaltle untae na eiboa{ean Yosemgatan | 0° = da 3 - a bpertatlya (o:- _ ange tnangaat bagi D8 - " bu dan oy! Qo: - lindo ea be ran) eens ctany 90 = - . ES al v FMA 23 Ty (0,30 (Rlemeniati |. mongidentiti¥aci Yostapan dan \vomampuan monecma (eormast. OS: Ny -h Mengatakan siap unl mongikan yendidica Voschatan - Qo: , - (alten kampat ring 409 dedamgingt Cuan - De, : mai fo Us. 7 Do: -Terdapa' | lembar falite puede - 2. eryedioleo ie dan Modia gondidivan - hapten 3. vnonyaluclan gensiflan |pr \coschatan pembenian i 4 wakly-usattu tidar teryeducr( 0: R anpak CoMmeas ann Pin poe kurang paham hi sarah yeturn Aeration R= Lanjudkan \nterVensr (thin, & Mare! | Yen Pengetahuan 033 “bd (urang 4erpopar [s 20 WB \ntormasi. / Pow Suisse.) macet — trenyurur tidak 309 weet! ba ° oi dak adeuoran At lo.No wie 0094 = Ny-A wneagatakan gortumnbahan qnarnya bare | ‘ fangal ound ie beat Cehgga haw di bands dengan | {uu FORMULA | oO. _ PNM damyoe soar. - RAY | | { Ss. ' -Nu, b mengaracin Sudal Gone gabam Care wh da | inerawd payudara yang bait dan lavas 6 (pmol nenutle ie quanyd yngmahame ip Magaah “Yerudas Se Yagun g (anjutlean indy ens (NG, T Maret | Yogicit Pengetahuan 3033 [o OOMNG Fabu & Mae —ManyaiUl drdaleoreh-| ¢ | Ded lacing ferpar {yor Mare po Wh c: - Ny A Mengatan AS\ NYA mengaraean anatnye minum ACI Sangal Danyak cehingga hacus Ay kambas, Aongan (WU FoEMUla . O. —Aa- A famgat Mhat ~ BB WA bs. A: Wasatah rorauasr’ sebag(ar r : Kanjurean nrervensy yang eewar Codl let fad | Vnetund | 903 | (0.00 Ae | | bd totrdatadekaatan AS\\9-009-5 ) po [eae pate Datrsit pang haan | | 3093 jo-Jo ie p-d karang torpor (norma jay. mongatelann Guach gaham don tau oe ayudar dengan batkedon 0. = ion fampue paham As Masalah deratas’ 0: onion tntorvens fy pi -k qrengoratan Ast yang Vowar (edit -wy -A akan torah pessoa don ve eran OY Aap akan

Anda mungkin juga menyukai