Anda di halaman 1dari 9

PANITIA PEMILIHAN KETUA RUKUN TETANGGA (RT) 10

DUSUN NITIPURAN KELURAHAN NGESTIHARJO


KECAMATAN KASIHAN BANTUL
YOGYAKARTA

TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA RUKUN TETANGGA (RT) 10


DUSUN NITIPURAN KELURAHAN NGESTIHARJO
KECAMATAN KASIHAN BANTUL
YOGYAKARTA

PASAL I
SIFAT DAN KEDUDUKAN

1.    Rapat ini memilih Ketua Rukun Tetangga (RT) 10 sifat terbuka dan demokratis di Kelurahan
N
2.    Rapat ini berkedudukan dan diselenggarakan di Rt 002 Rw 06 Kelurahan Kedaung
Kaliangke Cengkareng Jakarta Barat.

PASAL II
RAPAT PIMPINAN

1.      Rapat di pimpin oleh ketua panitia pemilihan didampingi oleh Sekretaris Ketua Forum dan
para anggota pemilihan

PASAL III
WAKTU DAN TEMPAT

1.      Rapat diselenggarakan pada tanggal : ……………………………………....WIB – selesai


2.      Rapat penyelenggaraan pemilihan dilaksanakan di :

PASAL IV
PESERTA RAPAT

1.      Peserta rapat terdiri dari


Peninjau :
        Unsur Kelurahan
        Dewan Kelurahan
        Pengurus Rw 06
        Tokoh Masyarakat
        Seluruh Warga Rt Setempat yang mempunyai hak pilih

PASAL V
SYARAT-SYARAT CALON PEMILIH

1.      Syarat-syarat calon pemilih :


        Seluruh warga yang sudah mempunyai hak pilih dan berdomisili dir t 002 dan
mempunyai KTP di wilayah tersebut.
PASAL VI
WEWENANG RAPAT

1.      Rapat berwenang untuk memilih Ketua Rukun Tetangga 002 Kedaung Kaliangke
Cengkareng Jakarta Barat.
2.      Rapat berwenang untuk mengesahkan hasil pemilihan.
3.      Calon dinyatakan menang apabila mendapatkan suara terbanyak dari suara yang sah.
4.      Pemilihan akan diulan apabila draw.
PASAL VII
HAK BICARA DAN HAK SUARA

1.      Peninjau hanya mempunyai hak bicara.


2.      Peserta pemilih mempunyai hak bicara dan hak suara.
3.      Kesempatan bicara diatur oleh pemimpin rapat.

PASAL VIII
KEPUTUSAN RAPAT

1.      Keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah.


2.      Apabila musyawarah untuk mufakat tidak disepakati rapat menentukan pengambilan
keputusan kepada peserta rapat lewat voting.
3.      Hasil keputusan tidak dapat di ganggu gugat.

PASAL IX
KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU RAPAT

1.      Sebelum memasuki ruangan para peserta / peninjau diwajibkan untuk mengisi /
menandatangani daftar hadir yang telah disediakan oleh penitia pemilihan.
2.      Setiap peserta / peninjau rapat wajib mentaati tata tertib yang telah disepakati bersama.
3.      Setiap peserta rapat diwajibkan mengikuti rapat sampai selesai dan apabila meninggalkan
rapat sebelum rapat selesai dinyatakan menyetujui keputusan rapat yang diambil oleh
panitia.

PASAL X
KHUSUS

1.      Pimpinan rapat berwenang memberi peringatan kepada peserta rapat yang tidak mentaati
tata tertib yang telah disahkan atau yang mengganggu jalannya rapat.
2.      Apabila peringatan yang dimaksud dalam pasal X ayat 1 tidak diindahkan pimpinan rapat
berwenang untuk :
a.       Menghentikan pembicaraannya.
b.      Mempersilahkan meninggalkan ruangan rapat (bila dianggap perlu)
PASAL XI
SYARAT KETUA RUKUN TETANGGA

1.      Warga Negara Republik Indonesia (WNRI)


2.      Berdomisili dan berKTP Rt Setempat.
3.      Berusia minimal 21 tahun , maksimal tidak terbatas
4.      Berkelakuan baik
5.      Sudah berkeluarga
6.      Bias baca tulis
7.      Menandatangani Formulir pendaftaran.

PASAL XII
KEGIATAN PENDAFTARAN

1.      Prosedur Pencalonan


Calon Ketua Rukun Tetangga dicalonkan oleh warga setempat dan tokoh masyarakat Rt
setempat

2.      Masa Pendaftaran :


Dilaksanakan mulai tanggal : …………………………………………………………….

3.      Tempat Pendaftaran :


1.      Ketua panitia
2.      Sekretaris

PASAL XIII
LAIN-LAIN

Hal – hal yang belum tercantum dalam tata tertib diatas akan diatur kemudian oleh pimpinan rapat
dengan persetujuan rapat forum.

Jakarta ,
Ketua Panitia Pemilihan Sekretaris

Mengetahui
Ketua Forum Rt 002 Rw 06
TATA TERTIB RUKUN TETANGGA
 
TATA TERTIB RUKUN TETANGGA (RT) :
1. Warga wajib berpartisipasi dalam hal menjaga keamanan, kebersihan, ketertiban dan
kerukunan bersama Sesuai dengan Peraturan Daerah (PERDA) No.09 Tahun 2011 Bagian
Kedua Tentang Tugas dan Fungsi Rukun Tetangga Dan Rukun Warga Pasal 15 Butir ke 2
(b)
2. Warga wajib membayar Iuran Wajib Bulanan sebagai dana pemasukan Kas RT yang di
peruntukan segala kegiatan termasuk untuk bidang keamanan. Warga yang keberatan
membayar Iuran Wajib, tidak mendapat hak pelayanan Administrasi RT seperti Pembuatan
Surat Pengantar, Surat Keterangan, Keamanan, dan sebagainnya.
3. Warga wajib membayar setiap Iuran yang telah diputuskan melalui rapat RT dalam rangka
meningkatkan kenyamanan lingkungan, tanpa terkecuali (Pemilik/Penyewa) yang akan di
pungut oleh bendahara RT.
4. Warga yang memiliki rumah yang disewakan kepada orang lain wajib melaporkan dan atau
memberitahukan kepada Ketua RT termasuk data keluarganya secara berkala apabila
menerima penyewa baru. Atau warga pindahan dari luar RT yang ada di Perumahan Griya
PMI Asri .
5. Warga yang menerima tamu, kerabat/keluarga yang bermaksud menginap lebih dari 2 (dua)
hari, harap melapor kepada pengurus RT sebelum 1 X 24 Jam. Atau ketua RT tidak
bertanggung jawab jika ada sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi.
6. Kerja bakti atau Gotong Royong warga RT dilaksanakan atas usul warga, dan
pelaksanaannya diusahakan pada hari minggu, mulai jam 07.00 Wib. Bagi yang
berhalangan hadir ( Kecuali sakit atau di luar Kota ), diharapkan dapat memberi partisipasi
lain dalam bentuk lain, dan melaporkan pada Bendahara RT.
7. Semua Warga dilarang keras menggunakan rumah pribadi dan fasilitas umum yang ada di
lingkungan Perumahan Griya PMI Asri untuk melakukan kegiatan yang melanggar hukum
seperti: transaksi narkoba, minuman keras, berjudi, perbuatan asusila dan tindakan Kriminal
lainnya.

Apabila tertangkap tangan akan langsung diserahkan pada pihak yang berwajib.
8. Warga yang memiliki kegiatan usaha dilingkungan RT diwajibkan memiliki Surat Pernyataan
Tidak Keberatan dari beberapa tetangga dekat Serta membuat SKU (Surat Keterangan Usaha) ke
Tingkat Kelurahan.
9. Warga yang memiliki usaha permainan anak-anak yang bersifat dapat mengganggu
perkembangan anak sekolah maka diberikan waktu operasi maksimal pada pukul 20.00 WIB ( jam
8 Malam ). Apabila terjadi pelanggaran maka akan diberi sanksi peringatan.
10. Warga berhak menolak segala bentuk sumbangan dalam bentuk apapun tanpa adanya izin
ketua RT/RW setempat.
11. Warga dilarang berbuat anarkis dengan membawa nama pribadi atau golongan, agama dan
suku yang dapat mengganggu kerukunan dilingkungan bermasyarakat terutama di Perumahan
Griya PMI Asri.
12. Warga wajib untuk berperan aktif dalam masalah social kemasyarakatan, saling tolong
menolong sesame warga di saat ada yang tertimpa musibah dan saat mendapatkan ancaman
keamanan.
13. Bahwa apabila ada hal-hal lain yang belum diatur dalam ketentuan tata tertib warga di
lingkungan Perumahan Griya PMI Asri dan tokoh masyarakat di lingkungan tersebut untuk menjadi
aturan tambahan dalam tata tertib warga
14. Warga wajib menjaga ketertiban dan kenyamanan bertetangga dengan memperhatikan hal-hal
berikut :
1.
1. Untuk kegiatan Sosial keagamaan diperkenankan s/d jam 24.00 WIB dan
sepengetahuan tetangga.
2. Warga yang akam mempunyai hajatan/acara/pesta pernikahan dan sebagainya
dengan mengadakan hiburan, wajib melapor dan meminta izin dari RT/RW setempat
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelumnya untuk mendapatkan surat izin
keramainan secara tertulis dari RT sampai dengan kelurahan
3. Untuk menjaga keamanan dan keindahan lingkungan , setiap warga wajib
menghidupkan lampu teras setiap malamnya atau memberikan lampu penerangan
diluar rumah.
4. Apabila ada pelanggaran maka akan dikenakan sanksi berupa peringatan keras
5. Setiap warga diwajibkan untuk membersihkan pekarangan dan selokan di area
rumah masing-masing tanpa terkecuali (pemilik/penyewa).

Demikian Tata Tertib ini kami buat semoga bisa di jalankan sebagaimana mestinya dan dapat di
dukung oleh seluruh warga Griya PMI Asri beserta jajaran Pengurus RT masing-masing yang ada
di Perumahan Griya PMI Asri .
Cikahuripan , 07 Juni 2013
Di Buat Oleh                                                             Di Ketahui Oleh
Pengurus RT                                                            Yadino (Ketua RW)           
Tembusan :
 Kepala Desa Cikahuripan
 Bapak Camat Klapanunggal
 DKM & Tokoh Masyarakat
 Arsip

Agar setiap warga mengetahui seluruh peraturan ini, maka pengurus RT memberikan 1 (satu)
salinan.
Note : Apabila ada warga yang merasa keberatan mohon segera diinformasikan kepada Pihak
RT / RW

Tata Cara Pemilihan Ketua RT dan Wakil Ketua RT

(1)   Tata Cara Pemilihan


Pemilihan ketua RT dan Wakil Ketua RT dilaksanakan oleh suatu Panitia yang dibentuk oleh
Kepala Dusun yang dikukuhkan dengan surat keputusan keputusan Kepala Desa berdasarkan
usulan dari Kepala Keluarga di lingkungan RT yang diketahui Kepala Dusun setempat yang terdiri
dari :
1. Ketua;
2. Wakil Ketua;
3. Sekretaris;
4. Beberapa anggota yang ditentukan oleh Ketua bila dipandang perlu

(2)   Tugas dan Wewenang Panitia Pemilihan

Mencari dan mengumpulkan nama calon Ketua dan Wakil Ketua RT berdasarkan usulan dari para
Kepala Keluarga di lingkungan RT setempat;
 Memeriksa dan meneliti nama-nama dan persyaratan calon dalam surat pencalonan dan
surat suara pemilihan;
 Menyelenggarakan pemilihan dengan mengutamakan musyawarah untuk mufakat;
 Mengumpulkan surat-surat suara dan mengumpulkan nama calon yang telah dipilih dengan
suara terbanyak;
 Mengawasi dan menjamin pelaksanaan pemilihan secara tertib, bebas dan rahasia;
 Melaporkan berita acara hasil pemilihan kepada Kepala Desa melalui Kepala Dusun
setempat untuk mendapatkan pengesahan dari Kepala Desa.

(3)   Pelaksanaan Pemilihan

Ketua dan Wakil Ketua RT dipilih oleh para Kepala Keluarga setempat dalam suatu pemilihan yang
dihadiri sedikitnya 2/3 (dua pertiga) Kepala Keluarga du lingkungan RT setempat;
Dalam pelaksanaan pemilihan, Ketua RT yang terpilih berdasarkan urutan suara terbanyak kedua,
kecuali jika suara berjumlah sama, maka penentuan Ketua dan Wakil Ketua RT ditentukan oleh
panitia pemilihan dengan memperhatikan pendidikan, kewibawaan, pengalaman hidup
bermasyarakat dan lama tinggal sebagai penduduk setempat;
Apabila dalam suatu pelaksanaan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RT tidak dihadiri sedikitya 2/3
(dua pertiga) jumlah Kepala Keluarga sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka atas dasar
pertimbangan panitia pemilihan dengan pemuka masyarakat dan Kepala Dusun serta Ketua Rw
setempat, waktu pelaksanaan pemilihan dapat ditunda paling lama 15 (lima belas) hari kemudian
dan selanjutnya diadakan pelaksanaan pemilihan walaupun jumlah yang hadir tidak mencapai
jumlah sedikitnya 2/3 (dua pertiga) Kepala Keluarga di lingkungan RT setempat;
Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara dan Seksi dipilih oleh Ketua dan Wakil
Ketua RT;
Hasil pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RT berserta staf diajukan panitia pemilihan kepada Kepala
Desa dan diketahui Kepala Dusun Setempat guna mendapatkan pengesahan dengan keputusan
dari Kepala Desa;

Ketua dan Wakil Ketua berserta staf dikukuhkan  oleh Kepala Desa;

Persyaratan Pengurus RT
Setiap calon pengurus RT harus memenuhi syarat :
1. Beragama;
2. Sebagai penduduk setempat minimal 1 ( satu ) tahun secara terus menerus dan dibuktikan
dengan KK/KTP;
3. usia minimal 21 (dua puluh satu) tahun atau 17 (tujuh belas) tahun yang sudah / pernah
menikah ;
4. Kepala Desa dan perangkat Desa tidak diperbolehkan merangkap menjadi pengurus RT di
wilayah kerjanya;
5. Mempunyai kemampuan dan sanggup menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat
dalam pembangunan ;
6. sehat jasmani dan rohani;

Hak dan Kewajiban Pengurus RT


1. Pengurus RT berhak menyampaikan saran-saran dan pertimbangan kepada pengurus RW
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan;
2. Pengurus RT mempunyai kewajiban :

1. melaksanakan tugas dan fungsi RT;


2. melaksanakan keputusan anggota;
3. membina kerukunan;
4. membuat laporan mengenai kegiatan organisasi paling sedikit 6 (enam) bulan sekali kepada
warga;
5. melaporkan hal-hal yang terjadi dalam masyarakat yang dianggap perlu mendapatkan
penyelesaian oleh Pemerintah Daerah melalui kepada Kelapa Desa;
6. melaporkan data penduduk setiap 1 (satu) bulan sekali kepada Kepala Desa melalui Ketua
RW.

Tata Kerja Pengurus RT


1. Dalam melaksanakan tugasnya, para pengurus RT mengutamakan asas musyawarah untuk
mufakat;
2. Ketua RT bertaggungjawab kepada masyarakat di lingkungan RT melalui laporan kegiatan
dalam rapat musyawarah;
3. Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Seksi bertanggungjawab kepada Ketua.

Tugas dan Fungsi Ketua RT


Mempunyai tugas :
1. Membantu menjalankan tugas pelayanan pemerintah Desa kepada masyarakat  ;
2. Memelihara kerukunan hidup warga;
3. Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi
dan swadaya murni masyarakat.

Mempunyai fungsi :
Pengkoordinasian antar warga;
1. Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar sesama dan antar masyarakat dengan
Pemerintah Dasa ;
2. Penanganan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga;

Tugas dan Fungsi Wakil Ketua RT


Wakil Ketua RT
Mempunyai tugas :
Membantu Ketua dalam melaksanakan tugas dan fungsi Ketua;
Mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan tugas-tugas tertentu yang diberikan Ketua;
2. Pelaksanaan tugas dan fungsi Ketua apabila Ketua berhalangan.

Tugas dan Fungsi Sekretaris RT


Sekretaris RT
Mempunyai tugas :
Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi dan memberikan saran-saran serta
pertimbangan kepada Ketua untuk kemajuan dan perkembangan RT;
Mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan surat menyurat, kearsipan, pendataan dan penyusunan laporan;
2. Pelaksanaan tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua;
3. Pelaksanaan tugas dan fungsi Ketua apabila Ketua dan Wakil Ketua berhalangan.

Tugas dan Fungsi Bendahara RT


Bendahara RT
Mempunyai tugas :
Bendahara mempunyai tugas menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan RT termasuk
benda-benda bergerak dan tidak bergerak.
Mempunyai fungsi :
1. Pengelolaan, penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran keuangan RT;
2. Penyelenggaraan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan;
3. Pencatatan kekayaan yang dimiliki.

Tugas dan Fungsi Ketentraman


Seksi Keamanan
Mempunyai tugas :
1. Melaksanakan kegiatan untuk membantu usaha-usaha penumbuhan kesadaran masyarakat
di bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban sehingga masyarakat merasa aman dan
tenteram;
2. Meningkatkan kegiatan pembinaan siskamling dan menunjang usaha keamanan RT;
3. Mengkoordinasikan kegiatan partisipasi masyarakat dalam bidang penanggulangan
bencana alam;
4. Melaksanakan kegiatan untuk membantu meningkatkan kemampuan dan keterampilan
ptugas keamanan serta membantu mengawasi pelaksanaan program Pemerintah di bidang
ketertiban;
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua maupun Wakil Ketua yang berkaitan dengan
tugas seksi ketentramn.

Mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana keamanan sesuai dengan bidangnya;
2. Penyelenggaraan kegiatan keamanan sesuai dengan rencana;
3. Pengkoordinasian dengan seksi-seksi terwujudnya kesetasian keamanan;
4. Pengendalian kelompok-kelompok kerja yang dibentuk berdasarkan wilayah dan jenis
kegiatan;
5. Pengawasan terhadap kegiatan masing-masing;
6. Pelaksanaan perkembangan dan mencatat segala kegiatan dalam seksi  serta
mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan;
7. Penyusunan laporan secara berkala (triwulan, semester, tahunan);
8. Pemberian saran dan pendapat pada Ketua sesuai bidang tugasnya;
9. Penyelenggaraan tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua maupun Wakil Ketua.

Tugas dan Fungsi Seksi Pembangunan


Seksi Pembangunan
Mempunyai tugas :
1. Melaksanakan kegiatan untuk membantu usaha-usaha di bidang pembangunan fisik,
pengoperasian, perbaikan usaha ekonomi masyarakat, peningkatan produksi pangan dan
produksi lainnya termasuk industri rumah tangga dan perluasan kesempatan kerja serta
kewiraswastaan;
2. Melaksanakan kegiatan untuk membantu membuat perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta meningkatkan prakarsa, menggerakkan partisipasi masyarakat untuk
melaksanakan pembangunan;
3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua maupun Wakil Ketua yang berkaitan
langsung dengan tugas seksi pembangunan.

Mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana pembangunan sesuai dengan bidangnya;
2. Penyelenggaraan kegiatan pembangunan sesuai g rencana;
3. Pengkoordinasian dengan seksi-seksi terwujudnya keserasian pembangunan;
4. Pengendalian kelompok-kelompok kerja yang dibentuk berdasar wilayah dan jenis kegiatan;
5. Pengawasan terhadap kegiatan masing-masing;
6. Pelaksanaan perkembangan dan mencatat segala kegiatan dalam seksi serta mengevaluasi
kegiatan yang telah dilaksanakan;
7. Penyusunan laporan secara berkala (triwulan, semester, tahunan);
8. Pemberian saran dan pendapat pada Ketua sesuai bidang tugasnya;
9. Penyelenggaraan tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua maupun Wakil Ketua.

Ketua dan Wakil Ketua RT berhenti dan diberhentikan


Karena :
1. Meninggal dunia,
2. Mengajukan permohonan berhenti atas permintaan sendiri;
3. Masa bakti berakhir dan pengurus baru telah dibentuk;
4. Melakukan tindakan yang menghilangkan kepercayaan masyarakat di RT yang
bersangkutan;
5. Tidak lagi memenuhi salah satu syarat untuk dipilih menjadi Ketua dan Wakil Ketua RT;
6. Pindah tempat tinggal dari lingkungan RT yang bersangkutan;
7. Sebab-sebab lain yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan atau norma-norma kehidupan masyarakat.

Masa Bakti Pengurus RT


1. Masa bakti Ketua dan Wakil Ketua RT beserta staf adalah 3 ( tiga ) tahun sejak tanggal
dikukuhkan Kepala Deasa dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya;
2. Setiap masa bakti berakhir atau pemberhentian atau penggantian sebelum masa bakti,
Ketua RT berkewajiban memberitahukan kepada anggota tentang pemberhentian atau
penggantian pengurus dan melaporkan kepada Kepala Desa melalui Ketua RW
3. Ketua RT menyusun laporan selama masa baktinya dengan memuat potensi RT, program
kerja yang sudah dan yang belum selesai, keuangan, harta kekayaan serta permasalahan
yang dihadapi.

Nitipuran RT 10, 18 April 2015


Sekertariat RT 10

Anda mungkin juga menyukai