Sejarah Semaphore
Semaphore diciptakan oleh seorang insinyur sekaligus pendeta asal Perancis bernama Claude
Chappe pada tahun 1790. Tujuannya adalah untuk kepentingan komunikasi militer, agar anggota militer
bisa berkomunikasi dari jarak yang jauh.
Pada saat itu, semaphore nggak menggunakan bendera seperti saat ini, tetapi menggunakan kayu
berukuran besar yang bentuknya menyerupai lengan. Kayu ini kemudian dipasang di atas menara-menara
tinggi yang jaraknya 5 - 10 mil atau sekitar 8 - 160 km antar satu menara dengan menara lainnya. Pada setiap
menara, ditempatkan satu signaller sebagai operator, serta teleskop sebagai alat bantu untuk melihat pesan
yang dikirimkan signaller lain dari jarak jauh.
Pada abad ke-19, metode ini banyak diadopsi sebagai metode komunikasi antarkapal. Nah, dari sinilah
penggunaan bendera semaphore mulai diterapkan. Untuk komunikasi antarkapal, anggota militer tidak lagi
menggunakan kayu super besar, melainkan menggunakan alat yang lebih sederhana, yaitu bendera .
Pengertian Semaphore
Semaphore atau semafor adalah metode untuk mengirim sinyal atau pesan dengan menggunakan alat-
alat sederhana, seperti bendera, batang, atau tangan kosong sekalipun. Metode ini dilakukan dengan
cara mengulurkan kedua tangan membentuk posisi tertentu sesuai formasi yang sudah ditentukan
sebelumnya. Bendera, batang, atau alat lainnya berperan untuk memperjelas arah gerakan tangan ketika
menyampaikan pesan.
Manfaat Semaphore
Semaphore bermanfaat sebagai salah satu cara untuk melakukan komunikasi jarak jauh. Metode ini
merupakan salah satu materi yang diajarkan dan wajib dihafalkan oleh seluruh anggota pada kegiatan
pramuka. Tujuannya adalah agar anggota pramuka tetap bisa berkomunikasi dari jarak yang
jauh, meskipun sedang berkemah di tempat yang susah sinyal, seperti di gunung atau di desa terpencil. Jadi,
semua anggota harus hafal supaya nggak bingung kalau ada yang mengirim pesan menggunakan sandi ini.
Bendera Semaphore