Semaphore adalah salah satu metode dalam penandaan atau kode yang biasanya
berbentuk lampu atau bendera. Setiap gerakan dan formasi semaphore
melambangkan kode atau isyarat, huruf, maupun angka tertentu.
Isyarat semaphore diberikan atas dua pihak dimana, satu pihak sebagai pengirim
dan satunya lagi sebagai penerima. Penggunaan semaphore tentu sangat
mengandalkan visual.
Fungsi semaphore adalah sebagai alat melakukan komunikasi jarak jauh. Detikers,
kalian juga pasti tahu kalau penggunaan semaphore juga sering dikenalkan dan
dilakukan dalam kegiatan pramuka.
Sejarah Semaphore
Dilansir dari Ensiklopedia Britannica, semaphore adalah kata yang berasal dari
bahasa Yunani yang berarti "membawa tanda".
Sebelum adanya penemuan telegraf, sinyal semaphore dilakukan dari menara tinggi,
untuk mengirimkan pesan antara titik-titik yang jauh. Pesannya dibaca oleh
penampakan teleskopik.
Sistem semaphore yang dirancang dan dikembangkan oleh Chappe di tahun 1794,
menggunakan seperangkat kayu berukuran besar menyerupai lengan yang berputar
pada sebuah tiang. Alat tersebut dipasang di menara-menara yang terpisah dengan
jarak 5-10 mil jauhnya atau 8 hingga 16 km.
Setiap lengan semaphore dapat mengasumsikan 7 posisi sudut yang terlihat jelas,
memungkinkan 49 kombinasi yang ditetapkan untuk alfabet dan sejumlah simbol
lainnya.
Semaphore juga dimanfaatkan pada Perang Krimea (1853-1856) yang melibatkan
Rusia melawan aliansi Prancis, Kekaisaran Ottoman, Sardinia, dan Inggris.
Selain itu, sinyal semaphore juga digunakan untuk komunikasi yang ada dalam
antar kapal, namun sebagian besar cara ini sudah ditinggalkan.
Baca juga:Perbedaan Baju Pramuka Siaga, Penggalang, dan Penegak, Siswa Sudah
Tahu?