IAIN PALOPO
Oleh :
17 0203 0043
Pembimbing :
2021
BAB I
PENDAHULUAN
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil hasil teknologi dalam proses belajar mengajar.
Teknologi pendidikan dapat ditafsirkan sebagai media yang lahir dari perkembangan alat
komunikasi yang digunakan untuk tujuan pendidikan 1. Teknologi modern telah memberi kami
banyak sarana pendidikan perangkat, peralatan, dan bahan yang berkontribusi untuk
memfasilitasi proses komunikasi antara guru dan siswa, terutama dalam kasus di mana bahasa
saja tidak dapat melakukan pekerjaan ini dengan efisiensi yang diperlukan.2
pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
penyampaian pesan dan isi pembelajaran saat itu. 3 Penggunaan media juga dapat
mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan
1
Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012). 13
معامل اللغات وأثرهايف تنميةاملهارات اللغوية، صاحل عبد اجمليد العريب وعبد العزيز حممد العقيلي2
اا:) `ص1986 ، دار املريح:(الرياض
3
Ibid.,h.19
Film pada hakikatnya merupakan penemuan baru dalam interaksi belajar mengajar yang
mengkombinasikan dua macam indera pada saat yang sama 4. Film merupakan alat komunikasi
yang sangat membantu proses pembelajaran efektif. Apa yang terpandang oleh mata dan terdengar
oleh telinga, lebih cepat dan lebih mudah daripada apa yang hanya dibaca saja atau hanya didengar
saja5.
Melihat dari definisi diatas bahwa media film melibatkan pendengaran dan penglihatan. Hal
)٧٨ : وهو الذي أنشألَكم السمع و األبصار و األفئدة قليال ما تشكرون (سورة املؤمنون
Dari surat Al-Mu’minum ayat 78, Allah menerangkan bahwa sebagai umat manusia kita harus
mensyukuri nikmat Allah, karena telah diberikan pendengaran, penglihatan serta hati nuranidengan
cara memanfaatkan fungsi-fungsi indra dengan baik, kaitanya dalam hal ini adalah dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara pada hari ahad tanggal 7 Februari 2021 di madrasah aliyah
Uswatun Hasanah . Pertama, kurangnya kreativitas guru dalam penggunaan media dan media
pembelajaran bahasa Arab di sekolah hanya berupa buku paket bahasa Arab, sehingga siswa
cenderung bosan dengan pembelajaran bahasa Arab. Proses pembelajaran disekolah yang
berlangsung selama ini hanya berorientasi pada memorisasi bahan-bahan pelajaran dan interaksi
4
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2013). 102
5
Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: GP Press Group, 2013). 116
pembelajaran yang berjalan satu arah. Guru hanya memberikan materi dan memegang peranan
yang dominan serta kurang melibatkan siswa secara aktif, sehingga siswa menjadi kurang aktif
dalam pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi tersendiri
dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.
Penulis memilih media film sebagai kegiatan peningkatan kemampuan memahami makna
kalimat makna kalimat berbasis karena media film tidak asing bagi para guru dan para siswa.
Sehingga bagi guru tidak susah dalam menerapkan didalam proses belajar mengajar akan tetapi
Berkaitan dengan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik meneliti dengan
judul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Media Film Bahasa Arab Dalam Meningkatkan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam
2. Bagaimana Kevalidan pengembangan media film dalam memahami susunan kalimat bahasa
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini bila dikaitkan dengan rumusan masalah di atas sebagai
berikut :
Adapun manfaat teoritis dan praktis hasil penelitian ini sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis, diharapkan bahan ajar berbasis media ini dapat menjadi salah satu pilihan
2. Manfaat praktis
a) Guru dapat menggunakannya sebagai salah satu alteratif penggunaan bahan ajar
semangat belajar peserta didik dengan indikasi keterlibatan secara aktif dari seluruh
b) Diperoleh pemahaman tentang bahan ajar sehingga peserta didik memiliki konsep
E. Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan pada pengembangan ini berupa bahan ajar berbasis media film.
Dalam setiap pengembangan yang akan dilakukan menggunakan media film. Pengembangan
bahan ajar dapat digunakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran yang lebih
efektif. Dalam bahan ajar ini ada kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), indicator dan
materi pembelajaran. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan memiliki keunggulan sebagai upaya
F. Devinisi Istilah
Beberapa istilah sebagai kata kunci perlu dijelaskan agar tidak terjadi kerancuan.
Penelitian dan pengembangan pendidikan (R&D) adalah proses yang digunakan untuk
2. Bahan ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau
3. Tulisan pegon
6
Hanafi, Konsep Penelitian R&D Dalam Bidang Pendidikan, Desember 2017, Vol. 4 No. 2, h. 133
7
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung, Alfabeta,
2009), hal. 173
8
Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: Satu Nusa, 2010)102 و.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Peningkatan Kompetensi Istima’ wa takallum. Journal ini dikarang oleh Rini dan
Renti Yasmar. Pada tahun 2020, IAIN Curup Program Studi Pendidikan Bahasa
Arab.9
2. Pengembangan Fim Pendek berbasis pada karakter anak usia dini di TK Ma’arif NU
Hasanuddin oleh Wisnu Kristanto, Surabaya pada tahun 2018. STKIP Bina
2. Bahan Ajar
pencapaian setiap kompetensi dasar yang ditetapkan. Oleh sebab itu, harus dipahami
pengertian bahan ajar yang dimaksud. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
9
Dian Risdiawati, Wahyudi Siswanto dan Nurhadi, Pengembangan Bahan Ajar Tulisan Arab-Melayu,
Universitas Negeri Malang, Juni 2016, Vol. 1. No.6
10
Noor Latifah, Analisis Perancangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Arab Pegon berbasis
Android, Universitas Muria Kudus, 2017, Vol. 9, No.3
digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas.11 Bahan yang dimaksud berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis.12
Bahan ajar dalam bentuk tertulis berupa materi yang harus dipelajari
mahasiswa sebagai sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
harus diajarkan oleh pendidik dan harus dipelajari oleh mahasiswa untuk mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara terperinci, jenis-jenis materi ajar
terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur) keterampilan, dan sikap
atau nilai.13
untuk menyiapkan bahan ajar yang dapat menunjang proses pembelajaran, sehingga
seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak yang
harus dikuasai peserta didik dalam rangka pencapaian standar kompetensi pada
setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu yang memungkinkan peserta
11
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru
12
Suyatman, Pengembangan Bahan ajar, (IAIN Surakarta: Fataba Press, 2013)
13
Meilan Arsanti, Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif Bermuatan Nilai-Nilai
Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa, Universitas Islam Sultan Agung, April 2018, Vol. 1, No.2, h.72
Bahan ajar memiliki fungsi penting dalam pembelajaran. Adapun fungsi-
seharusnya dipelajari/dikuasainya.
empat kategori, yaitu bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul,
lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket. Bahan ajar
dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan
ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. Bahan ajar
Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan bahan ajar
berbasis web (web based learning materials). Selanjutnya pada proposal ini hanya
Bahan ajar cetak yang sering dijumpai antara lain berupa handout, buku, modul,
brosur dan lembar kerja siswa / LKS. Berikut akan diuraikan penjelasan terkait
didik. Guru dapat membuat handout dari beberapa literature yang memiliki
relevansi dengan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa. Saat ini handout
dapat diperoleh melalui download internet atau menyadur dari berbagai buku dan
sumber lainnya.
b) Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar
secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Oleh karena itu modul berisi
tentang petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi pelajaran,
informasi pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi dan balikan terhadap
evaluasi.
c) Buku teks
bahawa buku (teks) pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah
dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang
di kelas, media penyampaian materi kurikulum dan bagian sentral dalam suatu sistem
pendidikan (Patrick, 1988; Lockeed dan Verspoor, 1990; Altbach, dkk., 1991;
Buchkingham dalam Harris, ed., 1980; Rusyana, 1984; Chambliss dan Calfee
(1998).14
d) LKS
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.lembaran kegiatan biasanya
berupa petunjuk langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang
diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan
dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pelajaran apa saja. Tugas-
tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara
baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan
materi tugasnya.15
2. Media
Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari
merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi.16 Dalam pembelajaran media merupakan salah satu unsur yang amat
penting karena ditinjau dari fungsi utamanya sebagai alat bantu mengajar yang turut
14
Maman Suryaman, Dimensi-dimensi Kontekstual di Dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran Bahasa
Indonesia, FBS Universitas Negeri Yogyakarta, Juli 2016, Vol. 13, No.2, h.166
15
Damelyana Sagita, Peran Bahan Ajar LKS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika,
(Skripsi: Universitas Lampung 2016) h. 39
16
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Cet. 19 (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), 3.
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan
oleh guru.17
minat yang baru, membangkitkan motivasi rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu media juga dapat
kelompok, yaitu:
kelompok).
2) Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, (workbook), alat bantu
3) Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar,
transparansi, slide).
hypertext).19
17
Azhar Arsyad, 19.
18
Azhar Arsyad, 20.
19
Azhar Arsyad, 38.
Media yang digunakan peneliti adalah media audio visual. Media audio visual adalah
media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar)
dan visual (melihat). Media audio-visual merupakan sebuah alat bantu audio-visual
yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu
tulisan dan kata yang diucapkan dalam mengeluarkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Yang termasuk dalam kategori media audio visual adalah siaran televise, rekaman,
1. Media Film
dan membuat proses pembelajaran menjadi menjadi lebih menarik. Karena proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem maka
media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu
komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan
secara optimal.
Film terdir dari sekumpulan gambar dengan beberapa data penjelasan dan disusun
dalam urutan khusus pada film ukuran. Film merupakan serangkaian gambar yang
normal. Film atau gambar hidup adalah gambar-gambar dalam frame dimana frame
demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada
layar terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian
sehingga memberikan visual yang continue. Film juga disebut gambar hidup, yaitu
serangkaian gambar diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga
1) Film merupakan suatu denominator belajar yang umum. Baik anak yang cerdas
maupun lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama. Keterampilan
membaca atau penguasaan bahasa yang kurang, bias diatasi dengan menggunakan
film.
3) Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-
4) Film dapat menyajikan baik teori maupun praktik dari bersifat umum ke
2) Pada saat film dipertunjukan, gambar – gambar bergerak terus sehingga tidak
semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film
tersebut.
3) Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
belajar yang diinginkan, kecuali film dan vidio dirancang dan diproduksi khusus
2) Guru harus mengenal film yang tersedia dan terlebih dahulu melihatnya untuk
3) Sesudah film dipertunjukan, perlu diadakan diskusi, yang perlu disiapkan juga
sebelumnya, disini perserta didik melatih diri untuk mencari pemecah masalah,
4) Adakalanya film tertentu pula diputar dua kali atau lebih untuk memperhatikan
aspek-aspek tertentu.
tertentu.
6) Sesudah itu dapat dites berapa banyakkah yang dapat mereka tangkap dari film
itu.
a. Pengertian Kalimat
mencukupi diri sendiri. Kalimat (kalam) adalah lafaz yang tersusun yang berfaedah
dengan sengaja. Kalimat dalam bahasa arab ada dua, yaitu : 1) Jumlah ismiyyah
( kalimat yang dimulai dengan isim). 2) Jumlah fi’liyyah (kalimat yang dimulai
dengan fi’il).
Al-kalimah atau kata adalah lafaz tunggal yang menunjukkan suatu makna. Kata
dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah al- kalimah yang terbentuk dari huruf
hijaiyyah. Setiap huruf tersebut merupakan simbol dan tidak memiliki makna
sebelum berkombinasi dengan huruf yang lain. Apabila suatu huruf telah
berkombinasi dengan huruf lain, maka terbentuklah sebuah kata atau al-kalimah.
Kata adalah lafaz yang menunjukkan pada makna tunggal. Dan kata terdiri
20
Abbas Hasan, al-Nahw al-Wafi, Juz I (Mesir; Dar al-Ma’arif, 1976), h. 13.
a. Isim
Isim adalah sesuatu yang menunjukkan pada makna dalam dirinya tidak
b. Fi’il
Fi’il adalah sesuatu yang menunjukkan pada makna dalam dirinya disertai
dengan waktu.
c. Huruf
Susunan kalimat yang akan dijelaskan adalah pada buku bahasa arab kelas XI
Madrasah Aliyah.
Susunan :
a. الفعل+ أن
ضربت زيدا
c. Idhofah
Idhofah adalah sesuatu yang disandarkan pada isim dhomir, isim ‘alam,
isim mubham, dan isim yang pada alif dan lam. Polanya :
Seperti :
كتاب الدرس
d. Jumlah Fi’liyah
ضربت زيدا
e. Fi’il Amr
bahasa Arab khususnya pada Pondok Pesantren Riyadhul Badi’ah belum bisa
tersebut dikarenakan kurangnya bahan ajar yang digunakan oleh guru. Siswa
mengerti asal muasal tulisan yang mereka gunakan sehari-hari untuk memaknai
kitab gundul tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dibutuhkan suatu
pengembangan bahan ajar yang digunakan untuk menyampaikan materi yang akan
diajarkan dan untuk mengkreasikan bahan ajar yang belum pernah dipergunakan
oleh guru. Berikut ini gambaran kerangka pikir pada penelitian ini :
Fakta yang ditemukan
Produk
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian R&D
1. Analisis data
2. Perencanaan (Design)
3. Pengembangan (Development)
1) Analisis (Analysis)
2) Perencanaan (Design)
3) Pengembangan (Development)
4)
5)
Desa Cendana Hijau Kec. Wotu Kab. Luwu Timur. Subjek dalam penelitian
12 orang.
C. Prosedur Penelitian/Pengembangan
Prosedur penelitian dan pengembangan bahan ajar berbasis media
sebagai berikut :
1. Analisis
Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis
a. Analisis situasi
Dari pengamatan yang telah peneliti lakukan belum ada bahan ajar
b. Analisis kebutuhan
pembelajaran.
2. Perencanaan (Design)
Ada beberapa hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan
penyesuaian desain film yang tepat dengan materi, membuat alur cerita
yang dikembangkan.
3. Pengembangan (Development)
masukan terhadap isi buku yang nantinya akan dijadikan sebagai tolak
5. Pengalaman Produk
1. Observasi
2. Lembar validasi
Lembar validasi digunakan untuk memperoleh data tentang
kualitas produk yang dibuat. Data berupa komentar, saran dan revisi
dikembangkan.
1) Kelayakan isi
2) Bahasa
3) Penyajian
tanggapan dan saran dari subjek uji coba, selanjutnya dianalisis dan
adalah:
3. Dokumentasi
analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Teknik ini digunakan untuk mengolah data hasil review ahli bahasa
Arab, ahli desain, ahli bahan ajar, guru dan dosen Pembina. Teknik
informasi dari data kualitatif berupa komentar, saran dan revisi yang
lembar validasi yang telah diisi oleh validator tersebut maka dapat
V=
Keterangan:
S = r- lo
n = Banyaknya validator
validitas berikut :
60 – 80 Tinggi
40 – 60 Cukup
20 – 40 Rendah
0 – 20 Sangat Rendah
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
22
Saifuddin Azwar, Realibilitas dan Validitas, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 113.
Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah Madrasah Tasnawiyah
Cilallang adalah sekolah swasta yang berdiri pada tahun 1990 yang kemudian
mendidik anak dengan corak keagamaan dan pengetahuan umum sebagai prospek
dukungan dari orang tua siswa dan masyarakat sehingga dapat berapresiasi
b. 1996-2001 (Husain, N)
a. Visi:
bermoral dan produktif sebagai upaya peningkatan taraf hidup menuju masyarakat
yang sejahtera dan harmonis serta menyadari fungsinya sebagai manusia ciptaan
b. Misi:
kebutuhannya serta menjadi mediator bagi upaya peningkatan sumber daya insane
c. Tujuan
d. Struktur Organisasi
Tabel 4.1
Struktur Organisasi MTs Darul Istiqamah Cilallang Kecamatan Kamanre
Kabupaten Luwu 2019/2020
No Nama Jabatan
e. Keadaan siswa
Tabel 4.2
Daftar Jumlah Siswa Tahun 2019/2020
No Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Kelas VII 7 7 14
2 Kelas VIII 4 6 10
3 Kelas IX 5 4 9
Keseluruhan 18 22 40
Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana MTs Darul Istiqamah Cilallang
No Jenis Sarana Jumlah ruang
1. Ruang kepala sekolah 1
2. Ruang guru 1
3 Ruang kelas 3
4. Ruang computer 1
5. Tempat beribadah 1
7. Ruang BK 1
8. Gudang 1
9. Kamar mandi/wc 3
B. Hasil Penelitian
Development) yang mengacu pada model pengembangan Borg and Gall yang
Analisis Kebutuhan
Pemilihan Istrumen
TAHAP
PERENCANAAN Pencarian gambar-gambar
pendukung
Perekaman Lagu-lagu
Pendwonloadan Aplikasi
Pada tahap awal ini dilakukan beberapa tahapan kegiatan seperti tahap analisis situasi,
1) Analisis Situasi
Analisis situasi dilakukan untuk mengamati buku-buku apa saja yang digunakan guru
dan siswa dalam mengembangkan metode pembelajaran kosakata bahasa Arab. Dan
buku yang digunakan siswa kelas VII di MTs Darul Istiqomah Cilallang adalah Buku
2) Analisis Literatur
Di tahap ini peneliti menelaah kurikulum, dan mengkaji referensi-referensi yang sesuai
dengan kebutuhan siswa untuk mata pelajaran bahasa Arab mengenai kosakata bahasa
Telaah kurikulum dilakukan untuk mengetahui kurikulum apa yang diterapkan dalam
3) Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Muhammad Yusuf bahwa siswa sulit
menghafal kosakata yang diberikan guru karena tanpa metode dan ada siswa yang
kosa kata bahasa Arab sesuai dengan karakter peserta didik. Baik dari cara belajarnya,
b. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mulai merancang apa saja yang akan ditampilkan dalam media
pendukung lainnya. Dimulai dari pengumpulan kosa kata bahasa Arab, pemilihan instrumen,
proses rekaman lagu-lagu, mendownload aplikasi KineMaster Pro, Eraser Background serta
aplikasi pendukung lainnya yang menunjang pembuatan media audiovisual vcd atau video
c. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini peneliti mulai merancang desain-desain yang akan ditampilkan dalam
video pembelajaran kosa kata bahasa Arab. Selanjutnya tahap akhir dari pengerjaan produk
ini yakni pengeditan video pembelajaran kosa kata bahasa Arab yang nantinya akan
Adapun komponen-komponen yang ada dalam media audiovisual vcd sebagai berikut:
a) Profil
Penyajian data validasi yang diperoleh dalam penelitian ini yakni data kualitatif dan
Data validasi terhadap media pembelajaran yaitu diperoleh dari penilaian yang
dilakukan oleh 2 validator yakni validator ahli media dan validatior ahli materi. Data
yang diperoleh merupakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif berasal
dari angket penilaian sedangkan data kualitatif berupa penilaian tambahan atau saran
dari validator.
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif hasil validasi ahli media dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Hasil Validasi Ahli Terhadap Media Audiovisual VCD pada Pembelajaran Bahasa Arab
Skor Tingkat
No. Kriteria Presentase Ket.
X X1 Kevalidan
Tidak
2. Tampilan video menarik perhatian siswa 4 5 80 Tinggi
Revisi
Sangat Tidak
3. Pelafalan mufrodat jelas 5 5 100
Tinggi Revisi
Sangat Tidak
5. Kesesuaian tempo lagu 5 5 100
Tinggi Revisi
Sangat Tidak
Analisis Kebutuhan 34 35 97.2
Tinggi Revisi
Keterangan:
b. Data Kualitatif
Data kualitatif hasil validasi ahli media dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Kritik atau Saran Terhadap Media Audiovisual VCD pada Pembelajaran Bahasa Arab
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif hasil validasi ahli materi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Hasil Validasi Ahli Terhadap Materi Berbasis Audiovisual VCD pada Pembelajaran Bahasa Arab
Skor Tingkat
No. Kriteria Presentase Ket.
X X1 Kevalidan
Sangat Tidak
1. Bahasa Arab yang digunakan sesuai 5 5 100
Tinggi Revisi
Sangat Tidak
2. Materi dikemas dengan baik/menarik 5 5 100
Tinggi Revisi
Sangat Tidak
Analisis Kebutuhan 23 25 92
Tinggi Revisi
Keterangan :
b. Data Kualitatif
Data kualitatif hasil validasi ahli materi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Kritik atau Saran Terhadap Materi Berbasis Audiovisual VCD pada Pembelajaran Bahasa Arab
Andi Arif Pamessangi, S.Pd.I., M.Pd. Dibuat dalam materi yang lain
Tingkat kevalidan bahan ajar bahasa Arab berbasis audio visual VCD yang
kriteria uji validitas yang telah dilakukan sebelum media tersebut diujicobakan. Hasil analisis
media pembelajaran yang divalidasi oleh dua validator yang dipaparkan sebelumnya
Media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti dikatakan valid berdasarkan uji
validitas. Hasil uji validitas bahan ajar bahasa Arab berbasis audiovisual diperoleh nilai rata-
rata total yang didapatkan 94.6. Jadi dapat dikatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan
memenuhi kriteria valid. Maka bahan ajar berbasis audiovisual VCD pada pembelajaran
bahasa Arab tentang kosakata termasuk dalam kriteria sangat tinggi atau valid untuk
diujicobakan sebagai bahan ajar pembelajaran bahasa Arab tentang kosakata di Madrasah
Tsanawiyah Darul Istiqamah Cilallang. Data keseluruhan penilaian bahan ajar berbasis
Tabel 4.8
Data Keseluruhan Penilaian Media Audiovisual VCD
2. Ahli Materi 92
BAB V
PENUTUP
B. Ringkasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dalam mengembangkan materi
pendidikan ini peneliti menggunakan 5 tahap pengembangan, yaitu : 1) tahap analisis,
yang meliputi analisis situasi dan analisis kebutuhan, (2) tahap perencanaan, dimana
peneliti merancang materi pendidikan yang akan digunakan di pondok pesantren
Uswatun Hasanah, (3) Tahap pengembangan yaitu tahap membuat produk yang telah
dirancang sebelumnya dan kemudian membuatnya menarik. Berkreasilah sekreatif
mungkin agar dapat mengambil fokus siswa dalam pembelajaran, (4) Tahap Expert
Viability Test merupakan tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu sebelum menguji
produk untuk mengetahui bahwa produk yang dihasilkan benar-benar valid dan layak
digunakan. Pada titik ini dibutuhkan dua orang validator, yaitu validator ahli materi
dan validator ahli media. dan (5) tahap uji coba produk, setelah divalidasi oleh ahli
dan memperoleh kategori valid atau sangat valid, Produk telah dinyatakan dapat
digunakan, dalam hal ini sedang diuji pada siswa di MA Uswatun Hasanah. Kegiatan
eksperimen mencakup 3 aspek, Yaitu aspek kegunaan, aspek daya tarik penawaran
dan aspek manfaat. Berdasarkan hasil keseluruhan tahap penilaian, diketahui bahwa
mata kuliah ini memiliki nilai rata-rata 85,33% yang jika dicocokkan dengan tabel
kriteria kelayakan, Mereka termasuk dalam kategori kelayakan untuk digunakan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ditarik dari hasil analisis data dan pembahasan
tersebut di atas, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan, yaitu sebagai berikut:
1. Guru dapat menggunakan bahan ajar berbasis tulisan yang dikembangkan dalam
penelitian ini sebagai acuan untuk mengembangkan bahan ajar yang mandiri dan
praktis sesuai kebutuhan siswa.
2. Bahan ajar berbasis Media film dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
ajar alternatif yang dapat membantu siswa dalam mempelajari Kitab Kuning
khususnya dalam menulis Merpati.
3. Diharapkan peneliti di bidang pendidikan yang tertarik untuk melanjutkan
penelitian ini lebih memperhatikan kelemahan dan keterbatasan peneliti, sehingga
penelitian yang dilakukan dapat benar-benar meningkatkan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
معام \\ل اللغ \\ات و أثرها يف تنمية امله \\ارات، وعب \\د العزي \\ز حمم \\د العقيلي، ص \\احل عب \\د اجملي \\د،الع \\ريب
)1986 ، دار املريح: (الرياض،اللغوية
Arsanti, Meilan, “Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif Bermuatan
Nilai-nilai Pendidikan Karakter Religius bagi Mahasiswa”, Jurnal Ilmiah Bahasa dan
Sastra, no. 2 (April 2018): 72.
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/article/view/2107
Borg &, Gall, Edicational Research, An Introduction, (New York and London; Longman Inc,
1983)
Brian Tomlinson, Developing Materials For Language Teaching, (Edition. 2; London:
British Library Cataloguing-in-Publication Data, 2014), 6.
https://www.academia.edu/36454579/DevelopingMaterialsforLanguageTeaching
Damelyana Sagita, “Peran Bahan Ajar LKS untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Matematika”, Seminar Nasional Pendidikan Matematika Ahmad Dahlan, no. 6
(2016): 39.
http://seminar.uad.ac.id
Daryanto, Dwicahyono. Pengembangan Perangkat Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media,
2017)
Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia, 2008)
Devy Retnosari Dewi and others, Pengembangan Lembar Kerja Siswa Untuk Pembelajaran
Permutasi Dan Kombinasi Dengan Pendekatan Kontekstual Untuk Siswa SMA
Kelas XI, 2013.
Fitriah, “Teaching Material”, Itqan, no. 2 (Juli-Desember 2015): 2.
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article
Hadiyanto, Manajemen Peserta Didik Bernuansa Pendidikan Karakter, (Cet; 1 Jakarta Selatan
: Al-Wasath, 2013)
Hanafi, “Konsep penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan”, Jurnal Kajian Keislaman”, no.
2 ( Desember 2017): 133.
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/saintifikaislamica/article/download/
Matin, Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Konsep dan
Aplikasinya, (Cet; 1 Jakarta : Rajawali Pers, 2016)
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php.auladuna
Munadhi, Yudhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: GP Press Group,
2013)
https://www.researchgate.net
https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article
Rini & Renti Yasmar, “Peningkatan kompetensi istima’ wa takallum melalui media film”,
Journal: Curup: Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Curup, 2020.
Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2013)
Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014)
https://journal.uny.ac.id
Tajuddin, Shafruddin dkk, “Arabic Material Development Design For Senior High School”,
Arabiyat:Jurnal Pendidikan Bahasa dan Kebahasaaraban, no. 1 (Juni 2019): 99.
http://journal.uinjkt.ac.id
Wisnu Kristanto, Pengembangan film pendek berbasis pada karakter anak usia dini di TK.
Ma’arif NU Hasanuddin, Journal: Surabaya : Program Studi Pendidikan Guru Anak
Usia Dini STKIP Bina Mandiri Surabaya, 2018