Oleh:
Rinaldi Rusman
B 111 06 262
OLEH:
Rinaldi Rusman
B 111 06 262
Pada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
i
PENGESAHAN SKRIPSI
RINALDI RUSMAN
B 111 06 262
Telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi yang Dibentuk dalam rangka
Penyelesaian Studi Program Sarjana
Bagian Hukum Pidana Program Studi Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin
Pada Kamis Tanggal 5 Mei 2011
Dan Dinyatakan Diterima
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
An. Dekan
Pembantu Dekan I,
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing I
iii
PERSETUJUAN MENEMPUH UJIAN SKRIPSI
Memenuhi syarat untuk diajukan dalam ujian skripsi sebagai ujian akhir
Program Studi.
a.n. Dekan
Wakil Dekan I,
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Ayahanda Atjeng Rusman dan Ibunda St. Ramlah yang dengan segenap
keringat dan air mata serta doa yang tiada henti-hentinya, yang memberikan
nyawa baru kepada penulis setiap merasa jatuh dan terpuruk yang tidak
vi
Restu Rusmalasari, S.S., dan Furqon hakim yang memberikan semangat dan
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada bapak Prof. Dr. A. S.
atas segala bimbingan, arahan transfer ilmu, tenaga, dan waktu yang
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Abrar Saleng, S.H., M.H. selaku
Dekan II dan Romi Librayanto, S.H., M.H. selaku Pembantu Dekan III.
vii
melakukan penelitian. Serta Penghuni lembaga Pemasyarakatan
4. Para bapak dan ibu dosen serta segenap civitas akademika Fakultas
penulis
Akbar S.H., Alfriardi S.H., Andi Sukarno Arsyad, S.H., Anjas Arie Sada,
Eko Saputra, Fahmi Maskur, Faizal, Fathul Akbar S.H., Firman Qhadafi
S.H., Hajar Aswad S.H., Heru Paral, Ichzan Pranata Putra, Ikhsan
Ismail, S.H., Imam Budiarto S.H., Muh. Arfah S.H., Muh. Reza Syam,
S.H., Muh. Safri, S.H., Mutaharrik Pallimae, Ray Pratama Siadari, S.H., ,
Muh. Saifan Luthfi, S.H. Sulharman S.H. serta semua keluarga besar
suka dan duka. Kalian semua adalah yang terbaik bagi penulis, yang
telah berbagi suka dan duka. Ingat, tidak akan ada yang dapat
semua.
viii
6. Semua teman-teman seperjuangan Eksaminasi 2006 dan teman-teman
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Polsekta Ujung Pandang terima kasih
7. Para staf dan pegawai akademik yang telah banyak membantu penulis.
8. Serta seluruh pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu.
keterbatasan yang penulis miliki, penulis menyadari skripsi ini jauh dari
Penulis
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................... 1
2. Pembunuhan ..................................................... 23
1. Pembinaan .............………………………………. 38
x
BAB III METODE PENELITIAN
D. Analisis Data............................................................. 56
BAB IV PEMBAHASAN
Sungguminasa ……………………………………….. 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................... 84
B. Saran ....................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA
xi
BAB I
PENDAHULUAN
masalah kriminalitas.
1
Berdasarkan informasi berbagai massa media, baik media cetak
ini tidak jarang dijumpai adanya pria tampan yang menjadi penghuni suatu
kejahatan. Tidak hanya itu kaum wanita pun yang sesungguhnya lebih
macam kejahatan.
wanita, rata-rata masih lebih rendah daripada yang dilakukan oleh kaum
2
wanita secara kualitatif maupun kuantitatif lebih rendah daripada yang
1. Biologik
atau lemah, dan karena ada kelainan-kelainan psikis yang khas yang
berkurang.
dilakukan oleh kaum pria, walaupun ada juga wanita yang melakukan
juga pembunuhan yang dilakukan oleh wanita lebih kejam dari pada yang
3
Kejahatan pembunuhan yang dilakukan oleh kaum wanita,
krisis, gaji, atau upah, pengangguran dan juga dapat dipengaruhi faktor-
faktor pisik seperti iklim, tidak luput faktor-faktor pribadi (umur), peminum
4
yang sangat kuat itu karena rasa rindu akan orang tua dan
kampung halamannya di desa. Oleh karena emosi yang
sangat kuat tersebut timbullah konflik-konflik batin dan
ketegangan-ketegangan yang sangat tinggi sehingga anak
gadis tersebut melakukan tindak kriminal berupa
pembunuhan atau bunuh diri.
5
Pemasyarakatan ini didirikan di setiap ibukota kabupaten/kota, serta
ini dapat dibimbing dan dituntun untuk menjadi warga negara yang baik,
maupun non fisik. Sebab wanita mempunyai rasa tanggung jawab dan
sediakala.
senam kesegaran jasmani, hal ini sesuai dengan salah satu tujuan
6
lembaga pemasyarakatan yaitu, memulihkan kembali kesatuan hubungan
B. Rumusan Masalah
kejahatan pembunuhan?
1. Tujuan Penelitian
pembunuhan.
7
2. Manfaat Penelitian
oleh wanita.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kejahatan Pembunuhan
1. Pengertian Kejahatan
karena penilaian itu berasal dari alam nilai, maka kejahatan memiliki
Hukum Pidana (KUHP). Jadi apa yang disebut kejahatan belum berarti
selalu harus diakui oleh pihak-pihak lain sebagai kejahatan pula. Hal
kelompok.
9
b. Pengertian secara religius
berasal dari roh jahat atau iblis atau setan. Kejahatan dalam arti
berdosa.
10
Unsur-unsur kejahatan menurut pendapat Sutherland dalam
nilai tersebut;
golongan 2.
11
menghasilakan reaksi tertentu terhadap perangsang-
12
c) Lingkungan
lingkungan.
d) Epilepsi
13
2) Latar Belakang secara Sosiologik
1986:86)
1986: 86-102)
adalah :
14
b) Faktor-faktor mental : agama;
15
d) Pendidikan;
e) Ancaman
adalah :
16
1). Mashab Itali atau mashab Antropologi, adalah aliran yang
keadaan fisik.
17
2). William Healily : menyatakan, bahwa konflik jiwa
mempunyai pengaruh.
18
4. Demikian juga dengan lingkungan pergaulan yang berbeda-
beda.
1. Terlantarnya anak-anak
2. Kesengsaraan
4. Demoralisasi sexuil
5. Alkoholisme
6. Kurangnya peradaban
7. Perang
kejiwaan.
19
yang mendadak. Amat sukar menyesuaikan diri dengan
Augenbliks.
20
penjahat yang suka membakar karena dorongan perasaan
melakukan kejahatan-kejahatan.
21
masing-masing. Jadi dalam mencari sebab-sebab terjadinya
pula.
individu.
22
Masalah faktor extern ini meliputi:
a. Waktu kejahatan
b. Tempat kejahatan
2. Pembunuhan
a. Pengertian Pembunuhan
tidak patut.
23
“Barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain,
b. Jenis-jenis Pembunuhan
diantaranya :
24
a) Kejahatan ini dinamakan “makar mati” atau “pembunuhan”
terlebih dahulu ;
orang lain.
25
Maksud direncanakan di sini, adalah antara timbulnya
pembunuhan yang ditur dalam pasal 338, 340, 341, dan pasal 342
26
Diatas telah dijelaskan bahwa tindak pidana
a) Unsur kesengajaan
yaitu:
dolus”);
27
Dalam teori ada 3 corak kesengajaan yang berlaku bagi
oogmerk”)
28
Sedangkan kesengajaan dengan sadar kemungkinan,
2 unsur, yaitu :
dipergunakan.
29
Pasal 340 KUHP :
30
Menurut P.A.F. Lamintang dalam bukunya “Delik-delik
pidana yang diatur dalam pasal 338 KUHP dengan pasal 340
31
bentuk pokoknya, adalah keadaan batin si pelaku, yaitu si ibu
bentuk pokok, yaitu yang diatur dalam pasal 338 Kitab Undang-
32
membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun.
(kinderdoodslag).
diluar perkawinan.
33
4) Berdasarkan Pasal 342 KUHP
berbunyi :
berikut :
itu,
34
(5) Karena takut ketahuan bahwa ia tidak berapa lama lagi
dari pada pasal 341 dan pasal 342 KUHP ini hampir sama,
kedua pasal ini berbeda dalam hal saat pembentukan niat. Niat
dahulu.
anak baru diancam dengan ketentuan pasal 342 KUHP ini, jika
anaknya sendiri
dilahirkan,
35
c) Dengan alasan ibu dari anak itu didorong oleh perasaan takut
tidak sah.
36
melahirkan anak atau denagan kata lain bahwa niat atau
3. Pengertian Wanita
37
Sedangkan sebab-sebab kejahatan yang dilakukan oleh wanita
1. Secara biologik:
Karena wanita secara pisik kurang kuat, dan karena ada kelainan-
2. Secara sosiologik :
1. Pembinaan
38
menyelenggarakan konsepsi “Community treatment” dalam
progresif. Hal ini sudah tertuang dalam usul rencana kitab undang-
dalam masyarakat.
Poernomo 1988:33).
berdasarkan asas :
39
a. pengayoman;
c. pendidikan;
d. pembimbingan;
orang-orang tertentu.
Poernomo mulai periode institusi ( intra mural) dan terus beralih pada
225)
40
masyarakat. Pembinaan secara ekstra mural juga dilakukan oleh
jawab.
41
bidang yang sesuai dengan tingkat pengembangan semua segi
agar dapat secara efektif dan efisien diterima oleh narapidana dan
42
menguasai situasi dalam pembinaan , maka petugas atau pembina
lembaga pemasyarakatan.
43
2. Lembaga Pemasyarakatan
sesuatu kejahatan.
44
Pertama: Diperlukan adanya peraturan hukum yang sesuai dengan
aspirasi masyarakat
berbagai variasi teori pidana, antara lain berupa teori prevensi umum,
45
teori prevensi khusus, memperbaiki kerugian masyarakat,
46
Kedua prinsip pembaharuan pelaksanaan pidana penjara
serta residivis.
47
dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan
bertanggung jawab.
narapidana yaitu:
jasmani;
e. Menyampaikan keluhan;
tertentu lainnya;
mengunjungi keluarganya;
48
l. Mendapatkan cuti menjelang bebas;
49
kelakuannya, disertai dengan bertambah besarnya tanggung jawab
50
Falsafah pembinaan lembaga pemasyarakatan adalah
yang dilakukan,
51
Pada sistem perlakuan terhadap narapidana, konsepsi
masyarakat.
masyarakat.
seorang narapidana.
52
Sedangkan pada sifat pemberian pekerjaan kepada seorang
hidup dan tidak lagi melakukan tindak pidana. Namun kendala yang
masyarakat.
a. Pemerintah / petugas.
b. Narapidana.
c. Masyarakat/ keluarga.
53
Pada sistem pemasyarakatan, narapidana diperlakukan sebagai
54
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Sungguminasa.
Jenis dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini
1. Data primer
2. Data sekunder
55
1. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan melakukan
D. Analisis Data
56
BAB IV
Sungguminasa.
57
ketrampilan kecantikan seperti salon, serta ketrampilan yang mendukung
Bagian-bagian tersebut masih dibagi ke dalam sub bagian atau sub seksi
tugas serta kewenangannya. Sub bagian Tata Usaha terdiri atas urusan
yang dibagi ke dalam sub seksi registrasi serta sub seksi Bimbingan
kedalam dua sub bagian, yakni sub seksi bimbingan kerja dan pengolahan
kerja serta sub seksi sarana kerja. Kemudian adalah seksi Administrasi
Keamanan dan Tata tertib, yang dibagi kedalam sub seksi keamanan dan
sub seksi pelaporan dan tata tertib. Serta satu bagian khusus yang memiliki
58
berada di bawah kepala Lapas serta bertanggung jawab langsung kepada
kepala Lapas.
Sungguminasa.
Tahanan/Narapidana
Jenis Kejahatan
2008 2009 2010
- Kesusilaan - 1 -
- Narkotika 5 4 22
- Pemalsukan materai 1 - -
- Pembunuhan 4 6 8
- Pencurian 6 9 5
- Pemalsuan 1 - -
- Penggelapan 3 10 6
- Penipuan 4 4 8
- Penadahan 1 - 1
- Penganiayaan - 2 4
- Perampokan 1 - 1
- Perlindungan anak 1 10 7
- Psikotropika 26 26 14
- Trafficking 10 4 2
Jumlah tahanan 63 76 78
59
Dari table diatas nampak jumlah perkara kejahatan pembunuhan yang
dilakukan oleh wanita dari tahun ke tahun terus meningkat. Disini penulis
pembunuhan.
Banyaknya faktor yang saling mengkait dan berpengaruh pada faktor satu
Sebelum penulis uraikan satu persatu tentang latar belakang dan penyebab
Sungguminasa sampai saat ini berjumlah 78. Dari 78 orang narapidana dan
berikut ini adalah hasil penelitian penulis mengenai latar belakang wanita
60
1. Lemahnya Penghayatan Terhadap Agamanya
manusia yang baik, dalam arti tidak berbuat hal-hal yang merugikan
61
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Lembaga
No Agama Jumlah
1. Islam 7 orang
2. Kristen 1 orang
Jumlah 8 orang
allah SWT padahal dulu saya tidak pernah mengaji dan solat”. Hal ini
62
Menurut Step Han Hurwits faktor mental khususnya agama memang
1986 : 93)
mental yang lemah dan iman yang mudah goyah ini, maka Lembaga
dengan jalan mendatangkan guru agama dari luar Lembaga, selain itu
63
2. Faktor Pendidikan
pembunuhan
No Pendidikan Jumlah
1 SD 5 orang
2 SMP 1 orang
3 SMA 2 orang
Jumlah 8 orang
64
Pendidikan, sebagai salah satu faktor penyebab wanita
65
narapidana yang tidak bisa membaca diajarkan mengikuti kejar paket
A.
66
Berikut ini adalah daftar mata pekerjaan narapidana yang melakukan
kejahatan pembunuhan :
1 Pedagang/Penjual 2
2 Penjahit 1
3 Pembantu 2
4 Tidak bekerja 3
Jumlah 8
“saya membunuh tetangga saya karena saya memiliki utang sama dia
67
Seperti petikan wawancara penulis dengan salah seorang
68
jarang menggunakan akal sehatnya. Dari sekian banyak faktor
Desember 2010).
jengkel meliat suaminya yang selingkuh dengan wanita lain. Hal ini
69
Adapun narapidana lainnya yang berani membunuh
tetangganya.
bawha :
memukuli saya dan meminta uang jika dia dalam keadaan mabuk
mengatakan:
jika dia pulang malam dalam keadan mabuk dan dan pada malam itu
70
6. Faktor Lingkungan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis faktor
ekonomi, sosial dan budaya yang sama serta ikatan antar anggota
“saya hanya memukul korban karena dia telah memukul teman saya
desember 2010).
makhluk sosial dan sekaligus anggota masyarakat. Oleh karena itu harus
71
diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaannya.
pembalasan dendam, akan tetapi merupakan suatu hal yang tidak dapat
ini, tidak bergantung pada narapidananya saja, akan tetapi disamping itu juga
diperlukan adanya petugas pembina yang cukup dan penuh rasa pengabdian
serta dilengkapi dengan sarana-sarana yang memadai. Salah satu hal yang
72
2. Penjatuhan pidana tidak lagi didasari oleh latar belakang
Satu-satunya derita yang dialami oleh napi dan anak didik hanya
bebas.
kemasyarakatannya.
sebagainya.
dan anak didik tidak boleh diasingkan dari masyarakat. Perlu ada
73
6. Pekerjaan yang diberikan kepada napi dan anak didik tidak boleh
8. Narapidana atau anak didik bagaikan orang sakit yang perlu diobati
74
10. Untuk pembinaan dan pembimbingan para napi dan anak didik
perbuatannya dahulu.
a. Tahap Pembinaan
yaitu
1) Tahap Pertama
75
mengamati serta meneliti atau yang disingkat mapenaling
para narapidana.
76
sekurang-kurangnya ½ dari masa pidana yang sebenarnya.
77
Pada tahap keempat ini merupakan tahap integrasi atau
seperti hari raya. Serta pada tahap integrasi ini mereka juga
bebas.
b. Kegiatan Pembinaan
keagamaan meliputi :
seminggu sekali.
78
3. Pelajaran shalat bagi narapidana yang belum dapat
melaksanakan shalat.
Quran.
Katholik :
2. Pelaksanaan Misa.
meliputi :
norma hukum.
79
3. Mengadakan sharing (membagi pengalaman pribadi)
LSM terkait.
intelektualitasnya.
80
berkebun, ketrampilan kecantikan seperti salon, serta
meliputi :
sore.
81
lengkap. Dan seperti halnya kegiatan pembinaan yang lain,
narapidana.
82
hasil-hasil pekerjaan serta ketrampilan narapidana. Hasil-hasil
2). Kurang terlibatnya pihak swasta dalam proses pembinaan. Hal ini
83
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang meliputi :
b. Faktor pendidikan
c. Faktor ekonomi
g. faktor lingkungan
lain adalah sama sesuai dengan hak-hak narapidana yang telah diatur
84
a. Pembinaan agama dan mental.
ketrampilan.
Lembaga Pemasyarakatan.
masyarakat.
B. Saran
85
Pemsyarkatan tidak melakukan kejahatan lagi dan bisa berguna
86