k.0 ,\ \I N r O
11BNSP
BADAN NASIONAL ~ER f lf lKA SI PROfE,1
1. Ruang Lingkup
1.1. Ruang lingkup pengguna hasil skema ini adalah dunia industri,
pendidikan/pelatihan, dan pemerintahan yang sebagian besar aktifitasnya
menggunakan perangkat komputer.
1.2. Ruang lingkup ini meliputi unit kompetensi yang digunakan untuk memastikan
kompetensi jabatan Operator Komputer Madya.
2. Tujuan
2.1. Memastikan kompetensi tenaga kerja pada skema Operator Komputer Madya.
2.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP dan asesor kompetensi.
3. Acuan Normatif
3.1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3.2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik.
3.3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik.
3.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 31 tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional.
3.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 10 tahun 2018 tentang
Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
3.6. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
3.7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 24 Tahun 2015 tentang
Pemberlakuan SKKNI Bidang Komunikasi dan Informatika.
3.8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional.
3.9. Peta Okupasi Nasional bidang TIK yang disahkan oleh Kepala Badan Litbang
SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika tanggal 27 Juli 2017 dengan
Nomor 172/KOMINFO/BLSDM/KS.01.07/7/2017 pada area fungsi Operation
and System Tools Nomor 050301.
3.10. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 056 Tahun
2018 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Kategori Informasi dan Komunikasi Golongan Pokok Aktivitas Jasa Informasi
Bidang Pengoperasian Komputer.
3.11. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 2/BNSP/VIII/2017 –
PBNSP 210-2017 Tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema
Sertifikasi.
7. Biaya Sertifikasi
7.1. Struktur biaya sertifikasi mencakup biaya asesmen dan administrasi untuk
sertifikasi awal dan sertifikasi ulang
7.2. Biaya sertifikasi belum termasuk biaya akomodasi dan transport asesor yang
diperhitungkan sesuai dengan kondisi dan moda transportasi pelaksanaan
asesmen apabila dilaksanakan di luar lokasi yang ditetapkan oleh LSP.
8. Proses Sertifikasi
8.1. Persyaratan Pendaftaran
8.1.1. Pemohon memahami proses asesmen Operator Komputer Madya ini yang
mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan proses
penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang
sertifikat.
8.1.2. Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) yang dilengkapi
dengan bukti:
a. Pas foto 3x4 sebanyak 3 lembar
b. Copy identitas diri (KTP/KK)
c. Copy ijazah terakhir atau Surat Keterangan Lulus
d. Copy sertifikat pelatihan yang relevan dengan skema Operator
Komputer Madya, (untuk 6.2).
e. Surat keterangan pengalaman kerja yang relevan dengan skema
Operator Komputer Madya, (untuk 6.3)
f. Copy Sertifikat Kompetensi Operator Komputer Muda, (untuk 6.4)
8.1.3. Pemohon mengisi formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi
dengan bukti-bukti pendukung, seperti:
Curriculum Vitae,
portofolio,
sertifikat/piagam yang relevan,
8.1.4. Pemohon telah memenuhi persyaratan dasar sertifikasi yang telah
ditetapkan.
8.1.5. Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan
memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian.
8.1.6. LSP menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa pemohon
sertifikasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi
8.9. Banding
8.9.1. LSP memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan banding.
8.9.2. LSP menyediakan format / formulir yang digunakan untuk pengajuan
banding
8.9.3. LSP membentuk tim banding yang ditugaskan untuk menangani proses
banding yang beranggotakan personil yang tidak terlibat subyek yang
dijadikan materi banding.
8.9.4. LSP menjamin bahwa proses banding dilakukan secara obyektif dan tidak
memihak.
8.9.5. Proses banding dilakukan oleh LSP selambat lambatnya 14 hari kerja
terhitung sejak permohonan banding diterima oleh LSP.
8.9.6. Keputusan banding bersifat mengikat kedua belah pihak.