Anda di halaman 1dari 9

KALBISIANA : Jurnal Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Volume 8, No.

1, April 2022

Implementasi Neural Network untuk Pembuatan


Chatbot Menggunakan Dataset Pertanyaan
Mahasiswa
Imanuel Ruben1) Tedi Lesmana Marselino2)

Informatika, Fakultas Industri Kreatif Instiltut Teknologi dan Bisnis Kalbis


Jalan Pulomas Selatan Kav, 22 Jakarta Timur, 13210
1)
Email : imanuelrubenn@gmail.com
1)
Email : tedi.lesmana@kalbis.ac.id

Abstract: This research develops a machine learning model for chatbot and chatbot applications.
Chatbot is an area of application of Machine Learning and Natural Language Processing.
Modelling is done by using the Deep Learning algorithm. The training data used for training is
obtained by observation in the student manual of Kalbis Institute. The model created produces an
accuracy of 98% and loss value of 0.05275. The model created was tested in the form of a chatbot
application by giving various questions relating to topic in the student manual of Kalbis Institute.
Keywords: Chatbot, Natural Language Processing, Deep Learning, Machine Learning

Abstrak: Penelitian ini membuat model pembelajaran mesin untuk chatbot serta aplikasi chatbot.
Chatbot merupakan bidang penerapan Pembelajaran Mesin dan Natural Language Processing.
Pembuatan model dilakukan dengan menggunakan algoritma Deep Lerning. Data latih yang
digunakan untuk pembelajaran algoritma didapatkan dengan cara observasi pada buku panduan
mahasiswa Kalbis Institute. Model yang dibuat menghasilkan akurasi sebesar 98% dan loss value
sebesar 0,05275. Model yang dibuat diuji dalam bentuk aplikasi “chatbot” dengan cara diberikan
berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan hal-hal dalam buku panduan mahasiswa Kalbis
Institute dalam Bahasa Indonesia.
Kata kunci: Chatbot, Natural Language Processing, Deep Learning, Machine Learning

I. PENDAHULUAN ke informasi menjadi kurang praktis dan


kurang interaktif.
Buku panduan mahasiswa Mahasiswa juga dapat bertanya
merupakan salah satu media yang langsung ke fasilitas yang disediakan
berperan penting dalam perguruan tinggi oleh pihak kampus yaitu Layanan
karena sebagai sumber informasi Mahasiswa. Mahasiswa dapat bertanya
mengenai tata tertib dan persyaratan yang langsung ke petugas di Layanan
berlaku dalam perguruan tinggi tersebut. Mahasiswa, melalui telepon, atau melalui
Buku panduan ini biasanya berbentuk email. Namun Layanan Mahasiswa
buku atau dokumen digital yang bisa memiliki jam kerja oleh sebab itu
didapatkan melalui website kampus. Layanan Mahasiswa tidak dapat
Hanya saja, buku panduan berisi terlalu menjawab pertanyaan mahasiswa diluar
banyak informasi karena menjelaskan jam kerja. Semenjak Indonesia terutama
setiap aturan secara detail. Terkadang Jakarta terkena dampak dari pandemi
pengguna harus membaca semua virus Corona, pihak kampus memutuskan
halaman untuk mendapatkan informasi untuk melakukan pembelajaran dari
yang dibutuhkan. Hal ini membuat akses rumah. Mahasiswa tidak dapat ke
kampus untuk bertanya langsung ke

573
KALBISIANA : Jurnal Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Volume 8, No. 1, April 2022

Layanan Mahasiswa dan hanya dapat "chatbot" untuk menjawab pertanyaan


bertanya melalui telepon atau email. yang tepat [2]. Cara seperti ini biasa
Perkembangan aplikasi dikenal dengan sebutan rule based
“chatbot” saat ini banyak dimanfaatkan chatbot.
untuk membantu pekerjaan manusia. Penelitian ini mengenai
Aplikasi “chatbot” telah digunakan pembuatan model pembelajaran mesin
dalam banyak hal, termasuk memberikan dan aplikasi “chatbot” yang dapat
edukasi, hiburan, dan masih banyak lagi. mendeteksi pertanyaan-pertanyaan
Aplikasi “chatbot” juga telah terbukti sederhana dan dapat menjawab
menjadi alat yang berguna dalam pertanyaan terkait persoalannya yaitu
membantu kegiatan manusia. Satu yang berhubungan dengan buku panduan
contoh yaitu pada pengembangan yang mahasiswa. Dalam kasus ini, model
dilakukan oleh Marwan Noor Fauzy dan pembelajaran mesin dan aplikasi
Kusrini. Mereka menunjukkan potensi “chatbot” akan dapat mendeteksi
pada chatbot untuk diaplikasikan untuk pertanyaan seputar aturan-aturan dan
menjadi virtual assistant pada pusat persyaratan yang ada dalam perguruan
layanan informasi akademik [1]. tinggi dan dapat memberi jawaban yang
Dalam pengembangan aplikasi tepat berdasarkan buku panduan
“chatbot”, tantangan tersulitnya adalah mahasiswa.
membuat model yang dapat Maka persoalan pada penelitian
menyesuaikan tanggapan dengan ini adalah mengenai bagaimana
konteks. Hubungan semantik antara menerapkan model pembelajaran mesin
pertanyaan pengguna dan respons yang pada aplikasi “chatbot” sebagai
sesuai merupakan elemen yang penting pendukung fasilitas layanan mahasiswa
untuk pemodelan percakapan dalam pada Kalbis Institute?
aplikasi ‘chatbot”. Respons yang Penelitian ini dilakukan dengan
dihasilkan merupakan hasil deteksi kata tujuan untuk membuat model
kunci pada pertanyaan pengguna dan pembelajaran mesin pada aplikasi
menghasilkan jawaban yang dianggap “chatbot” yang dapat menjawab
paling cocok [2]. Tantangan yang lain pertanyaan pengguna seputar topik-topik
adalah pengumpulan data berupa yang ada di dalam buku panduan
pertanyaan dan jawaban yang nantinya mahasiswa Kalbis Institute.
berguna sebagai pengetahuan dasar dari
aplikasi “chatbot”. Selain itu pemilihan II. METODE PENELITIAN
algoritma yang tepat juga penting agar
aplikasi “chatbot” dapat berjalan dengan Penelitian ini membahas
efektif. mengenai pengembangan model
Dengan menggunakan pembelajaran mesin untuk aplikasi
kombinasi dari teknologi Natural "chatbot" yang dapat digunakan sebagai
Language Processing (NLP) dan alat pendukung fasilitas layanan
machine learning, memungkinkan mahasiswa dalam menjawab pertanyaan
komputer untuk mengekstrak makna dari mahasiswa seputar topik-topik yang ada
pertanyaan yang diberikan pengguna. di dalam buku panduan mahasiswa.
Kombinasi dari kedua teknologi ini juga Aplikasi “chatbot” dapat dimanfaatkan
memungkinkan untuk melatih aplikasi untuk menjadi alat bantu bagi pengguna
"chatbot" dalam menghadapi pertanyaan dalam mencari informasi. Aplikasi
yang bermacam-macam. Dengan adanya “chatbot” harus diberi pengetahuan
data trainning yang berguna untuk mengenai informasi tertentu agar dapat
memberi pengetahuan dasar yang lebih menjawab pertanyaan pengguna dengan
baik dan memungkinkan aplikasi tepat.

574
KALBISIANA : Jurnal Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Volume 8, No. 1, April 2022

Dengan gagasan tersebut, maka mahasiswa Kalbis Institut yang


dibuat model pembelajaran mesin untuk digunakan sebagai acuan untuk jawaban
aplikasi "chatbot" yang dapat menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang dibuat
pertanyaan pengguna seputar topik-topik peneliti. Dataset yang telah dilatih
yang sering ditanyakan. Model dalam menggunakan deep learning dan akan
aplikasi "chatbot" ini diharapkan dapat menghasilkan model. Model ini dapat
memprediksi jawaban yang tepat digunakan untuk memprediksi jawaban
sehingga dapat mendukung fasilitas dari pertanyaan pengguna agar aplikasi
layanan mahasiswa dan memudahkan “chatbot” dapat memberi jawaban yang
pengguna untuk mencari informasi yang tepat. Pertanyaan yang dimasukkan oleh
ada di dalam buku panduan mahasiswa. pengguna dilakukan pra pemrosesan
Bahasa pemrograman Python akan terlebih dahulu sehingga menyisakan
digunakan untuk membangun model dan kata-kata pokok yang memungkinkan
aplikasi ini. Dibutuhkan juga perangkat sistem untuk memberikan jawaban yang
lunak Anaconda yang berbasis desktop tepat kepada pengguna terkait pertanyaan
yang didalamnya terdapat library yang diajukan.
Tensorflow, Natural Language Toolkit Dalam pengembangan aplikasi,
(NLTK), Sastrawi, dan Numpy. Metode peneliti menggunakan metode
yang digunakan dalam pengembangan inkremental. Terdapat dua tahapan dalam
aplikasi adalah metode inkremental. peneliltian ini, yaitu inkremental satu dan
Hasil akhir aplikasi ini berupa aplikasi inkremental dua.
“chatbot” yang ditampilkan dalam
bentuk Command Line Interface(CLI).
Di bawah ini merupakan rancangan
kerangka pemikiran yang dirancang
berdasarkan gagasan yang dimiliki.

Gambar 2 Proses Penelitian dengan Metode


Inkremental

1. Inkremental Satu
Tahap inkremental satu
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
dilakukan untuk melatih dataset,
Agar model pada aplikasi membentuk model, dan mendapatkan
“chatbot’ dapat memprediksi jawaban akurasi dari model yang terbentuk.
dari pertanyaan dengan tepat, diperlukan
dataset yang berisikan jawaban beserta 1.1. Analisis
pertanyaannya untuk dilatih Tahap awal penelitian adalah
menggunakan algoritma Deep Neural mempersiapkan dataset yang nantinya
Network. Dataset ini berfungsi sebagai berguna sebagai pengetahuan dasar bagi
pengetahuan dasar model aplikasi aplikasi "chatbot". Dataset ini disusun
“chatbot” yang nantinya akan digunakan manual dari buku panduan mahasiswa
sebagai acuan dalam memprediksi Kalbis Institute tahun 2019/2020 sebagai
jawaban. Dataset untuk aplikasi acuan dari jawaban-jawaban yang
"chatbot" berasal dari buku panduan memungkinkan aplikasi "chatbot" untuk

575
KALBISIANA : Jurnal Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Volume 8, No. 1, April 2022

menjawab pertanyaan dengan tepat.


Peneliti juga menambahkan pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan
topik dari jawaban yang ada secara
manual karena tidak adanya data
percakapan riil antara layanan
mahasiswa dengan mahasiwa. Dataset
yang dibuat peneliti terdiri dari 124
pertanyaan, 30 jawaban, yang dibagi
menjadi 30 kelompok.
Pada tahap selanjutnya, peneliti
menganalisis perangkat yang dibutuhkan Gambar 3 Desain Aplikasi
untuk mendukung kinerja aplikasi.
Perangkat keras yang digunakan adalah Langkah awal yang dilakukan
komputer dengan spesifikasi sebagai adalah melakukan pra pemrosesan pada
berikut: dataset yang sudah disiapkan. Tahap
1. Processor : Intel Core i7 awal pra pemrosesan yang dilakukan
2. RAM : 16 GB adalah dengan tokenisasi. Tokenisasi
3. Storage : 500 GB SSD dilakukan terlebih dahulu agar data teks
4. VGA : GeForce GTX 1660 dapat diolah lebih mudah. Tokenisasi
Super mengubah setiap kalimat yang ada
Perangkat lunak yang digunakan adalah menjadi token kata. Selanjutnya adalah
sebagai berikut : stemming yang berfungsi untuk
1. Windows 10 Pro 64 bit mengubah kata berimbuhan menjadi kata
2. Anaconda dasar. Lalu dilakukan sorting agar kata-
3. Spyder kata yang sudah dilakukan pra
4. Python pemrosesan dapat lebih mudah diolah.
5. Modul Tensorflow, Natural Data hasil pra pemrosesan
Language Toolkit (NLTK), kemudian akan diurutkan berdasarkan
Sastrawi, dan Numpy alfabet. Setelah diurutkan, data tersebut
diubah bentuknya menjadi angka dengan
Proses selanjutnya adalah menggunakan teknik bag of word agar
membuat model untuk aplikasi “chatbot” dapat diolah ke dalam algoritma neural
berdasarkan analisis dari metode-metode network. Struktur neural network yang
yang ada. Berdasarkan studi literatur digunakan terdiri dari 2 hidden layer
yang ada, metode Deep Learning dipilih dengan 8 neuron di setiap hidden layer.
oleh peneliti untuk mendeteksi konteks Selanjutnya data hasil pra pemrosesan
yang ada didalam pertanyaan pengguna akan diolah di dalam neural network
dan memilih jawaban yang tepat. yang telah disiapkan dan akan
menghasilkan model. Model ini yang
1.2. Desain akan digunakan untuk memprediksi
Proses ini dilakukan untuk membuat jawaban dari pertanyaan pengguna nanti.
desain alur dari logika model. Di bawah
ini merupakan tahapan yang akan 1.3. Implementasi
dilakukan untuk membuat model dan Pada tahap inkremental satu,
aplikasi “chatbot”. tahap awal dalam pengolahan teks adalah
pra pemrosesan data teks. Dataset yang
sudah disiapkan dilakukan pra
pemrosesan berupa tokenisasi dan
stemming. Tokenisasi akan mengubah

576
KALBISIANA : Jurnal Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Volume 8, No. 1, April 2022

teks dalam dataset menjadi token kata “mie” : 0 , “instan” : 0 , “main” : 0 , “dan”
seperti pada gambar di bawah ini. : 0 };
Sehingga akan menghasilkan array
seperti berikut:
BoW1 = [3,3,1,2,2,2,2,1,1]
BoW2 = [1,0,0,1,1,0,0,0,0]
Tahap selanjutnya adalah
memasukkan data bag of words ke dalam
Gambar 4 Hasil Tokenisasi neural network untuk menghasilkan
model yang dapat digunakan dalam
Proses selanjutnya adalah memprediksi jawaban dari pertanyaan
melakukan stemming pada data teks yang pengguna.
telah di-tokenisasi. Stemming akan 1.4. Pengujian
mengubah seluruh kata yang ada menjadi Berikut ini adalah proses-
kata dasar seperti pada gambar di bawah proses yang diuji setelah model
ini. terbentuk. Semua proses pada
inkremental sastu akan dijabarkan
pada tabel 1.

Tabel 1 Skenario Pengujian Inkremental Satu


No Proses Data Proses Pengamatan
Gambar 5 Hasil Stemming Masukan
1 Pengambilan File json Melakukan Dapat
Selanjutnya data yang telah dataset dataset pengambilan mengambil
dataset berupa data teks dari
dilakukan pra pemrosesan akan teks dari file file json
diurutkan berdasarkan alfabet. Setelah itu json
data teks harus diubah bentuknya 2 Tokenisasi Data teks Melakukan Dapat
pemotongan menghasilka
menjadi array menggunakan metode bag kalimat n token kata
of words. Contoh implementasi bag of menjadi token dari kalimat
kata
words dengan dokumen teks: 3 Stemming Data teks Melakukan Dapat
Teks 1 = “Budi suka bermain bola. Budi yang telah pengubahan mengubah
suka makan mie instan. Budi suka main dilakukan kata yang kata
tokenisasi berimbuhan berimbuhan
bola dan makan mie instan” menjadi kata menjadi kata
Teks 2 = “Budi makan bola” dasar dasar
Data teks ini harus dilakukan tokenisasi 4 Sorting Data teks Melakukan Dapat
yang telah pengurutan mengurutkan
untuk memisah tiap kata menjadi: dilakukan kata kata
“Budi”, “suka”, “bermain”, “bola”, tokenisasi berdasarkan berdasarkan
“Budi”, “suka”, “makan”, “mie”, dan alfabet alfabet
stemming
“instan”, “Budi”, “suka”, “main”, “bola”, 5 Mengubah Data teks Mendapatkan Dapat
“dan”, “makan”, “mie”, “instan” bentuk teks yang telah array hasil mengubah
menjadi di sorting konversi dari teks menjadi
Selanjutnya list dari kata-kata tersebut array teks yang array
akan direpresentasikan dalam bentuk telah disorting
angka dengan cara berikut: 6 Trainning Data teks Mendapatkan Dapat
menggunaka yang hasil akurasi menghasilka
BoW1 = { “Budi” : 3 , “suka” : 3 , n neural bentuknya diatas 80% n akurasi
“bermain” : 1 , “bola” : 2 , “makan” : 2 , network sudah trainning
“mie” : 2 , “instan” : 2 , “main” : 1 , “dan” berubah sebeasr 99%
menjadi
: 1 }; array
BoW2 = { “Budi” : 1 , “suka” : 0 ,
“bermain” : 0 , “bola” : 1 , “makan” : 1 ,

577
KALBISIANA : Jurnal Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Volume 8, No. 1, April 2022

Pengujian ini dilakukan untuk Tahap ini dilakukan dengan


memastikan proses-proses pada membuat atribut aplikasi pada tahap
inkremental satu dapat berjalan dengan sebelumnya ke dalam bentuk prototipe.
baik. Proses-proses pada tabel 1
bertujuan untuk membuat model dengan
akurasi yang baik agar dapat mendeteksi
pertanyaan pengguna dan memprediksi Gambar 7 CLI
jawaban yang tepat atas jawaban yang
diberikan. Pada gambar 7 merupakan
tampilan CLI aplikasi “chatbot”.
2. Inkremental Dua Pengguna dapat mengisi pertanyaan di
Tahap inkremental dua kolom “Anda:”, setelah itu pengguna
dilakukan untuk menambahkan dapat menekan tombol enter pada
command line interface (CLI) aplikasi keyboard. Jawaban dari pertanyaan
“chatbot”. Tampilan CLI akan pengguna akan ditampilkan dibawahnya.
disesuaikan dengan kebutuhan tampilan Untuk keluar dari aplikasi, pengguna
yang dievaluasi pada inkremen satu. mengetik “keluar” lalu tekan enter pada
keyboard, maka aplikasi “chatbot” akan
berhenti.

2.3. Implementasi
Tahap ini dilakukan untuk
merepresentasikan desain dari tahap
Gambar 6 Inkremental Dua sebelumnya ke dalam kode python. Teks
pertanyaan dari pengguna akan
Pada gambar 6 diatas dijelaskan dilakukan pra pemrosesan terlebih
proses-proses yang dilakukan pada dahulu lalu mengubah bentuk teks
inkremental dua. Proses ini merupakan menjadi array menggunakan metode bag
proses lanjutan dari inkremen satu of words. Di bawah ini merupakan kode
dimana pada inkremental dua hanya program untuk melakukan pra
menambahkan fungsi untuk model pemrosesan sekaligus implementasi
memprediksi jawaban dari pertanyaan metode bag of words pada teks
pengguna dan menampilkannya dalam pertanyaan pengguna.
tampilan CLI. Selanjutnya adalah pembuatan
fungsi yang berguna untuk membuat
2.1. Analisis tampilan pada CLI serta memprediksi
Karena fokus tujuan utama jawaban dari pertanyaan pengguna dan
aplikasi ini adalah untuk mengetes menampilkan hasil prediksi tersebut.
kemampuan model dalam memprediksi
dan menjawab pertanyan pengguna, 2.4. Pengujian
maka harus ada fungsi untuk dapat Pengujian dilakukan pada
memprediksi jawaban atas pertanyaan seluruh fungsi yang terdapat di dalam
pengguna dan merespon pertanyaan CLI untuk memastikan seluruh fungsi
pengguna yang dimasukkan. Jadi, dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
peneliti akan membuat fungsi untuk Pengujian ini juga dilakukan untuk
mengirim pertanyaan menggunakan mengevaluasi model yang terbentuk
tombol “enter” pada keyboard dan fungsi dapat dijalankan dan memberi respon
untuk memprediksi jawaban dari yang tepat terhadap pertanyaan
pertanyaan pengguna. pengguna.
2.2. Desain

578
KALBISIANA : Jurnal Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Volume 8, No. 1, April 2022

Tabel 2 Skenario Pengujian Inkremental Dua


No Fungsi Proses
1 Judul Menampilkan kalimat
judul/pembuka pada aplikasi
2 Pertanyaan Memasukkan pertanyaan pada
kolom “Anda:”
3 Jawaban Merespon pertanyaan
pengguna dengan memberikan
jawaban berupa teks
4 Keluar Memberhentikan aplikasi
5 Model Memprediksi jawaban dengan
pembelajaran tepat
Gambar 8 Hasil Training
mesin
Pada gambar 9 di bawah ini
III. HASIL DAN PEMBAHASAN merupakan tampilan CLI aplikasi
“chatbot”. Pengguna dapat langsung
Pada penelitian ini, dataset mengisi pertanyaan yang nanti akan
disimpan dalam bentuk file JSON seperti muncul di sebelah tulisan “Anda:”.
pada gambar 8. Dataset ini akan diproses Setelah pengguna mengajukan
menggunakan metode Deep Learning pertanyaan, pengguna dapat menekan
yang nantinya akan menghasilkan model tombol enter pada keyboard untuk
pembelajaran mesin. mendapatkan respon berupa jawaban
mengenai pertanyaan yang diajukan.

Gambar 8 Contoh Dataset

Berikut ini adalah hasil dari


pembuatan model. Gambar 9 adalah Gambar 9 Tampilan CLI
proses pembuatan model dengan melatih
dataset. Training dilakukan sesuai Pada gambar 10 di bawah ini
dengan jumlah epoch yang sudah merupakan tampilan setelah pengguna
ditentukan. Peneliti menentukan jumlah memasukkan pertanyaan. Pertanyaan
epoch sebanyak 1000 kali karena pada tersebut akan langsung dideteksi dan
epoch 1000 menghasilkan akurasi sistem akan memprediksi jawaban lalu
sebesar 98% dan nilai loss yang kecil. menampilkan jawaban yang sesuai
dengan topik pertanyaan yang diajukan
berdasarkan presentase prediksi
tertinggi.

579
KALBISIANA : Jurnal Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Volume 8, No. 1, April 2022

13 Bagaimana cara VALID


membayar uang kuliah?
14 Syarat untuk dapat cuti VALID
apa saja?
15 Kapan mengambil berkas VALID
kelulusan?
16 Apa saja syarat VALID
mengejakan tesis?
17 Cara mengikuti ujian VALID
susulan bagaimana?
Gambar 10 Tes Aplikasi “chatbot” 18 Saya ingin aktif kembali VALID
setelah cuti, bagaimana
Pada tabel 3 di bawah ini, caranya?
peneliti melakukan pengetesan kepada 19 Bagaimana cara VALID
mendaftar wisuda?
model aplikasi “chatbot” dalam
20 Pembayaran uang kuliah VALID
menjawab pertanyaan riil yang diajukan. kemana?
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
adalah pertanyaan yang tidak ada di Jika topik pertanyaan yang
dalam dataset tetapi dengan topik diajukan tidak terdapat di dalam dataset,
pertanyaan yang ada di dalam dataset. maka model akan memilih jawaban
Hal ini dilakukan untuk memastikan berdasarkan presentase prediksi tertinggi
bahwa model dapat memprediksi dan ditampilkan oleh aplikasi “chatbot”
jawaban dengan tepat. Pertanyaan- ini. Gambar 11 di bawah ini merupakan
pertanyaan yang berhasil dijawab dengan contoh dari kurangnya pengetahuan pada
benar akan diberikan hasil “Valid”. model aplikasi “chatbot”.

Tabel 3 Pengujian Respon pada Model


No Pertanyaan Hasil
1 Ktm saya hilang, cara VALID
membuat baru gimana?
2 Nilai d maksimal berapa? VALID
3 Kapan pengisian krs VALID
online?
4 Bagaimana prosedur VALID
untuk cuti? Gambar 11 Kurangnya Pengetahuan Model
5 Bagaimana cara pindah VALID
waktu kuliah?
6 Semester berapa mengisi VALID IV. SIMPULAN
krs online?
7 Ingin pindah program VALID Kesimpulan dari hasil analisis
studi, bagaimana dan uji coba yang dilakukan, maka dapat
caranya? diambil kesimpulan sebagai berikut:
8 Saya ingin memperbaiki VALID
nilai saya karena dosen a. Model yang dibuat menghasilkan nilai
saya salah memasukkan akurasi sebesar 98% dan loss value
nilai, bagaimana sebesar 0.05275 dengan jumlah trainning
caranya? yang dilakukan sebanyak 1000 kali.
9 Syarat mengikuti VALID b. Model diterapkan dalam aplikasi
semester antara apa saja?
10 Syarat untuk mengambil VALID “chatbot” yang menggunakan bahasa
skripsi apa? Indonesia dan tampilan CLI.
11 Bagaimana cara memilih VALID c. Model pada aplikasi “chatbot” dapat
peminatan? memprediksi pertanyaan seputar hal-hal
12 Cara mengulang matkul VALID yang ada dalam buku panduan
yang mendapat nilai d
bagaimana? mahasiswa dengan tepat dengan jumlah

580
KALBISIANA : Jurnal Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Volume 8, No. 1, April 2022

pertanyaan yang diajukan sebanyak 20


pertanyaan yang berbeda-beda.
d. Kurangnya pengetahuan pada dataset
menyebabkan aplikasi "chatbot" tidak
dapat menjawab pertanyaan dengan
tepat.

DAFTAR RUJUKAN

[1] M. N. Fauzy dan Kusrini, “Chatbot


menggunakan metode fuzzy string matching
sebagai virtual assistant pada pusat layanan
informasi akademik,” J. Inf. Politek.
Indonusa Surakarta, vol. 5, hlm. 61–67,
2019.
[2] J. Ghorpade-Aher, R. Kontamwar, S.
Kukreja, T. Karpe, dan S. Kakkad, “An
overview of NLP based Chatbots,” Univers.
Rev., vol. VIII, no. II, hlm. 177–181, 2019.
[3] A. Elcholiqi dan A. Musdholifah, “Chatbot
in Bahasa Indonesia using NLP to Provide
Banking Information,” IJCCS (Indonesian
J. Comput. Cybern. Syst., vol. 14, no. 1, hlm.
91, Jan 2020, doi: 10.22146/ijccs.41289.
[4] T. A. Zuraiyah, D. K. Utami, dan D.
Herlambang, “IMPLEMENTASI
CHATBOT PADA PENDAFTARAN
MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN
RECURRENT NEURAL NETWORK,” J.
Ilm. Teknol. dan Rekayasa, vol. 24, no. 2,
hlm. 91–101, Apr 2019, doi:
10.35760/tr.2019.v24i2.2388.
[5] R. Khan dan A. Das, Build Better Chatbots.
Berkeley, CA: Apress, 2018.
[6] T. Beysolow II, Applied Natural Language
Processing with Python. Berkeley, CA:
Apress, 2018.
[7] L. Deng dan Y. Liu, “Epilogue: Frontiers of
NLP in the Deep Learning Era,” in Deep
Learning in Natural Language Processing,
Singapore: Springer Singapore, 2018, hlm.
309–326.
[8] Lane. Hobson dan H. Hannes, Natural
Language Processing in Action:
Understanding, analyzing, and generating
text with Python. Manning Publications,
2019.
[9] A. C. Muller dan S. Guido, Introduction to
Machine Learning with Python. 2017.
[10] M. Taylor, Neural Networks: A Visual
Introduction for Beginners. 2017.
[11] F. Chollet, Deep Learning with Python.
Manning Publications, 2018.

581

Anda mungkin juga menyukai