Anda di halaman 1dari 84

BAB 6

Bernegosiasi untuk Sebuah Solusi Damai

Menyimak

A. Mengevaluasi Teks Negosiasi

Negosiasi berasal dari kata to negotiate, yang secara etimologis artinya adalah
merundingkan; membicarakan kemungkinan tentang suatu kondisi; menawar. Kata
negotiate memiliki turunan kata, yaitu negotiation yang artinya menunjukkan suatu proses
atau aktivitas untuk merundingkan, membicarakan suatu hal untuk disepakati dengan
orang lain; negotiable yang artinya dapat dirundingkan, dibicarakan, atau di tawar. Dengan
demikian, negosiasi dapat didefinisikan sebagai bentuk interaksi sosial yang berfungsi
untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan berbeda.
Definisi tersebut menjadikan teks negosiasi dapat diartikan sebagai sebuah teks yang berisi
interaksi sosial antara satu orang dengan yang lainnya yang berfungsi untuk menetapkan
keputusan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan berbeda. Pihak yang terlibat
dalam sebuah negosiasi minimal ada dua. Kedua pihak tersebut dinamai negosiator dalam
sebuah negosiasi. Hasil akhir negosiasi harus mempunyai persetujuan dari semua pihak
sehingga semua pihak menerima hasil akhir dengan kesepakatan bersama.
1. Tujuan teks negosiasi
a. Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian dan
persetujuan.
b. Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara
bersama.
c. Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (winwin
solution).
2. Manfaat teks negosiasi
Negosiasi bermanfaat untuk menciptakan jalinan kerja sama antara institusi, badan
usaha, maupun perorangan dalam melakukan suatu usaha dan kegiatan bersama
atas dasar saling pengertian.
3. Ciri-ciri teks negosiasi
a. Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan). Hasil negosiasi berujung
pada dua kemungkinan, yaitu sepakat atau tidak sepakat.
b. Mengarah pada tujuan praktis.
c. Memprioritaskan kepentingan bersama.
d. Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian
e. Negosiasi dilakukan dua pihak atau lebih, baik antarindividu, antarlembaga,
maupun antara individu dengan lembaga.
f. Negosiasi berbentuk komunikasi secara langsung.
g. Negosiasi terjadi apabila terdapat perbedaan pendapat, keinginan, dan tujuan
antara dua pihak atau lebih.
4. Jenis-jenis teks negosiasi
a. Negosiasi Berdasarkan Situasi
1) Negosiasi Formal Negosiasi ini terjadi saat situasi sedang formal.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang |1


Ciri-ciri negosiasi formal yaitu adanya perjanjian yang sah secara hukum. Karena
itu
pelanggaran terhadap perjanjian yang disepakati bisa menjadi perkara hukum.
Contohnya yaitu negosiasi antar dua perusahaan.
2) Negosiasi Non Formal atau Informal
Negosiasi non formal terjadi kapan saja, dimana saja, serta dengan siapa saja.
Karena negosiasi non formal tidak membutuhkan perjanjian khusus.
b. Negosiasi Berdasarkan Jumlah Negosiator
1) Negosiasi dengan Pihak Penengah
Negosiasi dilakukan oleh 2 negosiator atau lebih dan pihak penengah. Negosiator
saling memberikan argumentasi. Pihak penengah bertugas memberikan
keputusan akhir di negosiasi itu. Contohnya yaitu sidang di pengadilan. Pihak
penggugat dan pihak tergugat adalah pihak yang bernegosiasi. Sedangkan hakim
sebagai pihak penengah.
2) Negosiasi tanpa Pihak Penengah Negosiasi
Negosiasi dilakukan oleh 2 negosiator atau lebih. Negosiasi dilakukan tanpa
pihak penengah, sehingga keputusan negosiasi tergantung pada pihak yang
bernegosiasi. Contoh negosiasi ini yaitu negosiasi antara perwakilan OSIS dan
pihak sponsor.
c. Negosiasi Berdasarkan Untung Rugi
1) Negosiasi Kolaborasi (win-win)
Dalam negosiasi kolaborasi, negosiator akan berusaha mencapai kesepakatan
dengan menyatukan kepentingan masing-masing.
2) Negosiasi Dominasi (win-lose)
Di negosiasi dominasi negosiator memperoleh keuntungan besar dari
kesepakatan yang dicapai. Sedangkan pihak lawan negosiasi memperoleh
keuntungan lebih sedikit.
3) Negosiasi Akomodasi (lose-win)
Di negosiasi akomodasi, negosiator memperoleh keuntungan sangat sedikit
bahkan rugi. Sedangkan pihak lawan negosiasi memperoleh keuntungan sangat
besar bahkan mendapat 100% keuntungan. Kerugian ini disebabkan karena
kegagalan negosiator dalam bernegosiasi sehingga tidak memperoleh
keuntungan.
4) Negosiasi Menghindari Konflik (lose-lose)
Dalam negosiasi ini, kedua pihak menghindari konflik yang timbul. Sehingga
kedua pihak tidak bersepakat untuk menyelesaikan masalah.

A. Simaklah tayangan Lintas Media di samping.


B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan teks yang kamu simak.

1. Jelaskan masalah apa yang dibicarakan dalam teks


negosiasi di atas.
2. Tuliskan konflik yang terjadi antara kedua pihak dalam teks
tersebut.
3. Jelaskan alasan wakil pekerja minta kenaikan gaji layak.
4. Jelaskan alasan Gubernur tidak bisa memenuhi tuntutan
wakil pekerja secara penuh.
5. Jelaskan bagaimana konflik dua pihak itu diselesaikan.
6. Menurut Anda, adakah solusi lain yang lebih baik? Jelaskan.

2| Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


C. Bubuhkanlah tanda centang () pada kolom yang sesuai dengan tayangan.
No. Pernyataan B S
1. Wakil pekerja diterima Gubernur untuk bernegosiasi
mengenai kenaikan gaji pekerja.
2. Gubernur mempunyai kepentingan untuk membela
pengusaha.
3. Pada awalnya Gubernur DKI sudah membuat Pergub
kenaikan pekerja 0,85 persen.
4. Hasil negosiasi tersebut yang diuntungkan adalah pekerja
dan pengusaha (win-win solution).
5. Rencana solusi yang akan diputuskan dapat diterima oleh
pekerja.

Membaca

B. Menginterpretasi Informasi dari Teks Negosiasi

Terdapat dua cara membaca teks negosiasi. Pertama, membaca untuk memahami informasi
dalam teks. Kedua, membaca dengan suara keras atau mendemokan teks negosiasi.
Membaca teks negosiasi model yang pertama dilakukan seperti membaca teks pada
umumnya. Sementara, cara membaca model kedua memerlukan dua orang atau lebih,
tergantung berapa orang pesertanya. Membaca ini membutuhkan kemampuan berdialog.
1. Menemukan Unsur-unsur Negosiasi
Negosiasi terjadi karena ada perbedaan tujuan antara pihak-pihak tertentu terhadap
suatu hal yang terlibat dalam suatu persoalan. Kesepakatan yang dihasilkan oleh kedua
belah pihak wajib dijalankan atau dipatuhi oleh setiap pihak yang bersangkutan.
Unsur-unsur teks negosiasi sebagai berikut.
1. Terdapat masalah yang terjadi karena perbedaan persepsi dan kepentingan pihak
yang saling bersengketa.
2. Adanya pengajuan yang merupakan tuntutan yang diajukan oleh pihak tertentu
terhadap pihak lain yang berkaitan.
3. Adanya penawaran yang merupakan penyelesaian masalah yang dipertimbangkan
berdasarkan ketercapaian tujuan berbagai pihak.
4. Adanya persetujuan, yaitu persetujuan atas keputusannya terhadap penawaran
yang telah diajukan agar tujuannya dapat tercapai.
5. Kesepakatan, yang merupakan hasil akhir yang harus dijalankan berdasarkan
kepentingan pihak terkait.
Contoh soal:
Amatilah teks berikut ini!
Seorang pengusaha sedang melakukan negosiasi dengan pegawai bank terkait proposal
peminjaman modal. Jenis negosiasi ini sering dilakukan oleh banyak peminjam modal
kepada bank.
Pengusaha : “Selamat pagi, Pak. Disini saya hendak membicarakan
terkait peminjaman modal yang ingin saya ajukan”.
Pegawai Bank : “Selamat pagi juga, Pak. Kami juga telah membaca proposal
peminjaman modal yang anda ajukan. Menurut kami, usaha toko
roti yang akan bapak buat ini cukup menarik”.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang |3


Pengusaha : “Iya Pak. Saya hendak beralih profesi dari karyawan kantor
menjadi pengusaha roti”.
Pegawai Bank : “Telah dijelaskan beserta rinciannya pada proposal bapak bahwa dana
yang dibutuhkan bapak sebesar 80 juta. Berdasarkan pengalaman
perusahaan kami, atas pengajuan modal serupa oleh pengusaha lain,
sebenarnya modalnya cukup 70 juta saja. Sedangkan pengembalian
angsuran, sebesar 4 juta perbulan termasuk bunganya. Bagaimana
Bapak”?
Pengusaha : “Apa tidak bisa dinaikkan lagi nominal peminjamannya, Pak. Saya
merasa 70 juta masih kurang untuk melengkapi usaha roti saya”.
Pegawai Bank : ‘Bagaimana jika 75 juta, Pak? Itu nominal maksimal untuk pengajuan
seperti ini dengan jaminan sertifikat tanah yang akan dibangun toko
roti tersebut.”
Pengusaha :” Baik Pak, saya rasa itu nominal yang cukup”.
Pegawai Bank : “baik jika begitu, Pak. Silahkan baca berkasnya secara teliti, dan tanda
tangan jika setuju”.
Pengusaha : (setelah menandatangani) “Baik Pak, saya setuju. Saya
sangat berterima kasih”.
Pegawai Bank : “Sama-sama Pak”.

Tulislah pokok-pokok isi teks penyampaian negosiasi!


No. Bagian Isi Teks Pokok-pokok
1. Permasalahan Pengusaha ingin meminjam sejumlah dana kepada
bank untuk memulai usaha miliknya.
2. Pengajuan Dalam proposalnya, pengusaha mengajukan
pinjaman dana sebesar 80 juta.
3. Penawaran Pihak bank mengatakan hanya bisa memenuhi
pinjaman sebesar 70 juta. Namun, pengusaha
menawar lagi karena 70 juta dinilai kurang untuk
memulai usahanya.
4. Persetujuan Akhirnya pihak bank dan pengusaha menyepakati
peminjaman dana sebesar 75 juta.

2. Mengidentifikasi Inti Informasi dalam Teks Negosiasi


Negosiasi biasa disampaikan dalam bentuk percakapan atau dialog yang dilakukan
secara perseorangan, kelompok, atau organisasi. Namun, jika percakapan tersebut
ditulis, akan terbentuklah teks negosiasi. Negosiasi yang berbentuk teks juga memuat
unsur-unsur berupa masalah, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan kesepakatan.
Tiga hal penting yang termuat dalam teks negosiasi adalah proses negosiasi, penyebab
konflik, dan cara mengatasi konflik. Berikut variannya.
a. Proses negosiasi. Terdapat lima tahapan, yaitu:
1) pihak pertama menyampaikan maksud secara jelas dan terperinci;
2) pihak kedua menyanggah maksud pihak pertama, jika tidak setuju;
3) pihak pertama mengemukakan argumentasi untuk meyakinkan pihak kedua
disertai alasan yang logis;
4) pihak pertama dan kedua membahas masalah untuk menentukan kesepakatan;
dan
5) pihak pertama dan kedua menyetujui putusan akhir yang berarti telah mencapai
kesepakatan.
b. Penyebab konflik, antara lain sebagai berikut.
1) Perbedaan individu bisa karena perbedaan pendirian atau karena perasaan,
seperti tersinggung, tersakiti, dan sebagainya.

4| Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


2) Perbedaan latar belakang kebiasaan/budaya yang membentuk pribadi bisa
menjadi penyebab terjadinya konflik.
3) Perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok yang ingin
kepentingannya terakomodasi. Ketika kepentingannya tidak terakomodasi bisa
menjadi penyebab terjadinya konflik.
c. Cara mengatasi konflik
Terdapat tiga cara mengatasi konflik, yaitu sebagai berikut.
1) Win-win solution, yaitu semua pihak yang berkonflk ingin kepentingannya
terakomodasi. Solusi terbaik dalam win-win solution adalah diupayakan agar
setiap pihak memenangi tujuannya.
2) Win-lose solution, yaitu salah satu yang berkonflik ada yang mengalah. Penyebab
mau mengalah tentu bisa bermacam-macam, bisa karena ada kepentingan yang
lebih besar atau sebab yang lain.
3) Lose-lose solution, yaitu kedua belah pihak sama-sama mengalah. Hal ini tentu
akan memudahkan penyelesaian konflik dan mudahnya mencapai kesepakatan.
Lalu, akan dicari solusi yang sama-sama merupakan jalan tengah dari keinginan
semua pihak.

A. Bacalah teks negosiasi berikut dengan saksama.


Pasar Baru

Wakil Pedagang : Selamat pagi, Pak.


Kepala Pasar : Selamat pagi. Silakan duduk,
Pak. Wakil Pedagang : Baik, terima kasih.

Kepala Pasar : Ada yang bisa saya bantu, Pak?


Wakil Pedagang : Perkenalkan, saya Burhan. Saya selaku perwakilan dari para pedagang di
Pasar Tugu ingin menyampaikan keluhan mengenai kebijakan Pemda
yang memerintahkan kami agar pindah ke tempat baru itu. Sejujurnya,
kami tidak setuju, Pak.
Kepala Pasar : Apa yang membuat Bapak dan pedagang lainnya tidak setuju?

Wakil Pedagang : Pertama, harga sewa kios di tempat baru itu terlalu mahal untuk
pedagang kecil seperti kami. Kedua, di tempat yang baru belum tentu
akan banyak pengunjung, apalagi lokasi agak jauh dari tengah kota.
Kepala Pasar : Mengenai harga sewa, sebenarnya pihak Pemda sudah
mempertimbangkannya dengan melihat keuntungan yang akan
diperoleh pedagang, dari kebersihan, kenyamanan, dan keamanan.
Dengan keadaan yang demikian, akan lebih banyak pembeli yang datang
ke pasar itu. Apalagi pihak Dishub mengalihkan rute kendaraan umum
ke pasar baru itu. Ini sekaligus menjawab keluhan kedua. Secara
otomatis, penghasilan Bapak dan pedagang lainnya juga akan
bertambah. Bukan begitu, Pak?
Wakil Pedagang : Memang benar, Pak. Tapi tetap saja harga sewa yang dipatok itu terlalu
mahal untuk kami, para pedagang kecil yang penghasilannya hanya
sekitar Rp2.500.000 per bulan. Tidakkah Bapak mendengar keluhan para

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang |5


pedagang saat turun ke lapangan? Apakah Bapak tidak merasa kasihan?
Soal rute kendaraan umum ke pasar baru, kami mengucapkan terima
kasih. Memang begitulah seharusnya.

Kepala Pasar : Baik, Pak. Sepertinya penentuan harga sewa memang perlu dipertimbangkan
lagi. Mendengar penjelasan Bapak tadi, bagaimana kalau harga sewanya
diturunkan menjadi Rp1.500.000 per bulan? Ini sudah harga sewa standar.
Saya tidak bisa menurunkan harga lagi.
Wakil Pedagang : Saya tetap tidak setuju, Pak. Harga sebegitu masih terlalu berat untuk kami.
Jika memang harga sewa tidak bisa diturunkan lagi, kami tidak akan mau
pindah ke tempat yang baru.
Kepala Pasar : Begini, Pak. Tujuan Pemda ini kan baik dengan memindahkan Pasar Tugu ke
tempat yang baru lengkap dengan fasilitas yang baik pula. Kami juga ingin
melihat kota ini bersih, tertib, aman, dan sehat. Jika Bapak ingin bertahan
dalam kondisi pasar seperti itu, kerabat Bapak yang juga warga kota ini akan
terserang penyakit. Setelah para pedagang pindah, kami akan mengubah
Pasar Tugu yang sekarang menjadi taman kota.
Wakil Pedagang : Kami tahu, Pak. Tapi bagaimana kami bisa membayarnya? Penghasilan kami
tidak hanya untuk memutar keperluan dagang, tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan sandang dan pangan, juga sekolah anak-anak. Di zaman seperti
ini, uang sebesar penghasilan kami tidak akan cukup memenuhi itu semua.
Mohon Bapak bisa mengurangi harganya lagi!

Kepala Pasar : Baiklah. Bagaimana kalau harga sewa saya turunkan menjadi Rp900.000 per
bulan?
Wakil Pedagang : Nah, kalau itu saya setuju. Terima kasih, Pak. Kalau harga sewa sebegitu, saya
yakin kami, para pedagang tidak keberatan.
Kepala Pasar : Baik. Tolong kabarkan kepada pedagang lain dan ajak mereka untuk segera
pindah ke tempat yang baru.

Wakil Pedagang : Sekali lagi, terima kasih atas kebijaksanaan Bapak terhadap kami.
Kepala Pasar : Baik. Tolong kabarkan kepada pedagang lain dan ajak mereka untuk segera
pindah ke tempat yang baru.
Wakil Pedagang : Sekali lagi, terima kasih atas kebijaksanaan Bapak terhadap kami.

Kepala Pasar : Sama-sama, Pak. Itu sudah menjadi kewajiban saya sebagai wakil pemerintah
daerah. Terima kasih juga karena Bapak turut berunding dan memberi
penjelasan sejujur-jujurnya mengenai keadaan para pedagang.
Wakil Pedagang : Iya, Pak. Sama-sama. Kalau begitu saya mohon pamit. Selamat pagi.
Kepala Pasar : Selamat pagi, Pak
B. Tentukan unsur-unsur negosiasi pada teks di atas.
No. Unsur-Unsur Negosiasi Bukti Tekstual
1 Masalah
2 Pengajuan
3 Penawaran
4 Persetujuan
5 Kesepakatan

6| Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Kegiatan Kelompok

A. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang.


B. Sesuai teks negosiasi “Pasar Baru” pada bagian sebelumnya, diskusikanlah pertanyaan-
pertanyaan berikut.
1. Bagaimana proses negosiasi pada teks di atas berlangsung?
a. Apakah pihak pertama menyampaikan maksud secara jelas dan terperinci? Jelaskan.
b. Apakah pihak kedua menyanggah maksud pihak pertama? Jelaskan.
c. Apakah pihak pertama mengemukakan argumentasi untuk meyakinkan pihak kedua
disertai alasan yang logis? Jelaskan.
d. Apakah pihak pertama dan kedua menyetujui putusan akhir yang berarti telah
mencapai kesepakatan? Jelaskan.
e. Bagaimanakah kedua pihak mengambil keputusan untuk menyelesaikan konflik?
Jelaskan.
2. Apa yang menjadi penyebab terjadinya konflik antara pihak pertama dan kedua?
Jelaskan.
3. Bagaimana cara mengatasi konflik kedua pihak? Jelaskan.

Berbicara

C. Menyampaikan Gagasan secara Lisan melalui Teks Negosiasi

Ada 5 metode atau teknik umum untuk menyampaikan gagasan dan keinginan kita
dalam negosiasi lisan. Umum di sini maksudnya teknik ini dapat dilakukan oleh siapa pun
dengan kepada siapa pun. Berikut lima teknik lisan yang dimaksud.
1. Memberikan waktu atau kesempatan kepada rekan negosiasi untuk mempertimbangkan
tawaran kita.
2. Memberikan kemudahan, fasilitas, dan sejenisnya kepada rekan negosiasi.
3. Membeberkan hal-hal negatif yang dapat merugikan rekan negosiasi jika menolak
tawaran.
4. Menyampaikan poin-poin yang dapat menyentuh sentimen atau menimbulkan belas
kasihan pada rekan negosiasi.
5. Melibatkan pihak lain untuk membujuk atau memengaruhi rekan negosiasi. Pihak lain
yang dimaksud contohnya orang yang dipercaya dan didengarkan rekan negosiasi.
Terkadang, kita juga perlu menggunakan teknik khusus ini jika berada dalam situasi
atau rekan negosiasi tertentu. Teknik khusus yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Ketika rekan negosiasi tertutup
Terkadang, rekan negosiasi tidak akan begitu saja berterus terang dalam merespons dan
menyampaikan maksudnya. Untuk itu, kita perlu menghadapinya dengan sikap antusias dan
penuh perhatian. Kita perlu menggunakan kata-kata pemancing yang dapat mengalirkan
pembicaraan, seperti:
 lalu,
 kemudian,
 sesudah itu,
 oh ya,

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang |7


 lantas,
 terus.
Ketertutupan rekan negosiasi juga sering dipicu oleh rasa curiga dan tidak percaya. Kita
harus memperkenalkan diri kita dengan sejelas-jelasnya dan mengungkapkan tujuan kita secara
terbuka. Carilah titik-titik persamaan yang dapat menjembatani rasa antara kita dengan rekan
negosiasi. Sebagai contoh, kita dapat menanyakan tempat tinggal, hobi, dan sebagainya. Intinya,
kita harus akrab dengan rekan negosiasi agar ia mau terbuka.

b. Ketika respon rekan negosiasi jauh dari harapan


Selama proses negosiasi, besar kemungkinan respons rekan negosiasi tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Kita harus tetap berpatokan pada tujuan awal negosiasi. Untuk itu, kita
perlu mengarahkan pembicaraan kembali ke jalurnya dengan kata-kata semacam:
 maksud saya, … ,
 di awal tadi saya menjelaskan bahwa … ,
 sebentar, saya belum paham tentang … ,
 kita kembali pada permasalahan sebelumnya bahwa … ,

c. Ketika timbul suasana tidak menyenangkan


Jalannya negosiasi sering terganggu oleh suasana yang tidak nyaman. Sebagai contoh,
rekan negosiasi merasa terancam oleh sikap kita yang dominan. Kita harus sadar bahwa rekan
negosiasi tidak boleh ditempatkan sebagai pihak yang terpojokkan. Jika itu terjadi, ia akan
menutup diri, bahkan cenderung mengambil sikap bermusuhan. Oleh karena itu, ciptakanlah
suasana yang menyenangkan. Pahamilah suasana hati rekan negosiasi. Tawaran, ajakan, dan
sejenisnya harus disampaikan dengan ramah dan penuh simpati.

d. Ketika waktu negosiasi sangat terbatas


Terbatasnya waktu sering sekali menjadi kendala ketuntasan bernegosiasi. Tujuan-
tujuan yang kita harapkan pada akhirnya menggantung, tidak ada kesimpulan. Untuk itu
diperlukan waktu tambahan untuk melakukan tindak lanjut. Buatlah perjanjian untuk tempat
dan waktu bernegosiasi berikutnya. Rekan negosiasi tentu akan bersedia bertemu kembali
apabila ia mendapat kesan menyenangkan selama proses bernegosiasi awal. Itulah pentingnya
penciptaan suasana akrab dan nyaman dalam bernegosiasi. Apabila ada keperluan yang lain
dengan rekan negosiasi tersebut, kita tidak akan kesulitan untuk bekerja sama lagi.

Kegiatan Kelompok

1. Berpasanglah dengan teman di samping Anda.


2. Di depan kelas, mainkanlah peran Anda sebagai negosiator dan teman Anda sebagai
rekan negosiasi.
3. Sampaikanlah secara lisan ide dan penawaran berikut kepada teman Anda (pilih satu
tema).
a. bekerja kelompok,
b. meminjam buku,
c. meminta tolong hal lain.
4. Gunakanlah teknik umum dan teknik khusus yang sesuai untuk mendapatkan win-win
solution.
5. Jika sudah, bertukarlah peran. Teman Anda sebagai negosiator dan Anda sebagai
rekannya.

8| Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Menulis

D. Menulis Teks Negosiasi


Teks negosiasi umumnya berupa dialog yang dilakukan oleh dua kelompok yang memiliki
kepentingan atau tujuan yang berbeda. Teks negosiasi yang berupa dialog tersebut dapat pula
merupakan konstruksi atau bangunan dari teks yang menjelaskan kegiatan negosiasi. Teks
negosiasi juga dapat ditulis berdasarkan kegiatan negosiasi yang dilakukan orang lain dan kita
simak, juga dapat disusun berdasarkan pengalaman pribadi kita saat melakukan negosiasi. Teks
negosiasi bersifat faktual berdasarkan kejadian nyata yang dialami atau disaksikan. Ada juga
yang bersifat rekaan, tetapi bersifat logis dan tidak mengada-ada berdasarkan ilustrasi tertentu.
1. Struktur Teks Negosiasi
Pada umumnya struktur teks negosiasi terdiri atas bagian-bagian berikut.
a. Orientasi berisi pengenalan topik atau masalah yang akan dinegosiasikan oleh pihak
yang bersengketa.
b. Pengajuan berupa pernyataan pihak pertama untuk meminta atau mengajak pihak
kedua menanggapi tuntutannya.
c. Penawaran berupa pernyataan kedua pihak untuk melakukan tawar-menawar atas
penolakan masing-masing.
d. Kesepakatan berupa keputusan akhir dari kedua pihak berdasarkan hasil tawar-
menawar.

Selain struktur wajib tersebut terdapat beberapa jenis bentuk strukrur kteks negosiasi yang
lain yaitu
1) Struktur Sederhana
a) Pembuka : Salam pembuka dan permasalahan yang akan dinegosiasikan
b) Isi : Proses negosiasi antara pihak-pihak yang berkepentingan
c) Penutup : Hasil negosiasi dan salam penutup
2) Penjual – Pembeli
a) Orientasi : salam pembuka dan menanyakan kepentingan pembeli
b) Permintaan : permintaan pembeli kepada penjual
c) Pemenuhan : pemenuhan penjual terhadap permintaan pembeli
d) Penawaran : negosiasi antara penjal dan pembeli
e) Persetujuan : kesepakatan antara penjual dan pembeli

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang |9


f) Pembelian : transaksi antara penjual dan pembeli
g) Penutup : salam penutup
3) Pengusaha / Nasabah – Pihak
Bank
a) Orientasi : salam pembuka dan menyampaikan kepentingan
b) Pengajuan : permintaan kredit oleh nasabah
c) Penawaran : proses negosiasi oleh nasabah dengan pihak bank
d) Persetujuan : hasil negosiasi oleh nasabah dengan pihak bank
e) Penutup : salam penutup

Perbedaan Struktur Negosiasi:


1) Bergantung pada permasalahan yang akan dinegosiasi
2) Persiapan

Contoh Topik-topik Teks Negosiasi:


1) Kegiatan akhir tahun
2) Pemenuhan kebutuhan kelas
3) Pembayaran Uang sumbang

2. Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi


a. Bahasa Persuasif
Bahasa persuasif merupakan suatu bahasa dimana digunakan untuk membujuk
ataupun menarik perhatian. Seperti pada sebuah kalimat ini : “bagus itu, Mi. Sangat
pantas baju itu untuk dipakai ke acara formal ataupun non formal.”
b. Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif ialah suatu kalimat dimana disampaikan dalam bentuk isi
pernyataan, yang berfungsi agar memberikan informasi maupun berita mengenai
sesuatu hal.
c. Bahasa Sopan
Nah disamping mempunyai kalimat tersendiri, di dalam teks ini menggunakan bahasa
yang sopan antara kedua belah pihak, dimana hal ini agar terjadi komunikasi yang
baik demi mencapai negosiasi yang sukses.
d. Menggunakan Konjungsi
Arinya menggunakan kata penghubung didalam teks negosiasi tersebut, contoh:
kalau, begitu, meskipun, walaupun, dan lainnya.
e. Kalimat Efektif
Kalimat efektif artinya suatu kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, serta dapat
menyampaikan informasi secara tepat. Jelas maksudnya agar mudah dipahami baik si
pendengar atau pembaca sedangkan tepat maksudnya dapat sesuai dengan kaidah
bahasa yang berlaku tersebut.
f. Berisi Pasangan Tuturan
Tuturan ialah sebuah kalimat dimana diutarakan oleh seseorang untuk
menyampaikan maksud maupun tujuan tertentu. Hal ini merupakan bentuk
komunikasi secara lisan seseorang kepada mitra tutur pada kehidupan sehari-hari.
Didalam sebuah teks negosiasi tuturan berupa dialog yang artinya dilakukan oleh dua
orang maupun lebih.
Berikut gambaran contoh pasangan tuturan tersebut:
Ada yang mengucapkan salam – ada yang membalas salam.
Ada yang bertanya – ada yang menjawab ataupun tidak menjawab.
Saat meminta tolong – ada yang memenuhi ataupun menolak permintaan.
Ada yang menawarkan – ada yang memenuhi ataupun menolak tawaran.
Ada yang mengusulkan – ada yang menerima ataupun menolak usulan pasangan
tuturan didalam negosiasi.
g. Bersifat Memerintah dan Memenuhi Perintah
Nah maksudnya disini ialah didalam negosiasi ada seseorang yang memerintah dan
timbal baliknya ada yang memenuhi perintahnya tersebut baik secara langsung

10 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


ataupun tidak. Seperti contohnya : saat anda belanja, anda memerintah (meminta

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang | 11


tolong, umumnya dilakukan oleh pembeli) mengambilkan baju yang anda inginkan
tersebut, lalu si pihak satunya akan memenuhi perintah tersebut (umumnya
dilakukan oleh penjual).
h. Menggunakan Pronomina
Kata pronomina atau kata ganti merupakan suatu jenis kata yang menggantikan
nomina maupun frasa nomina. Seperti : Saya, kami, ataupun anda.
i. Kalimat Langsung
Selain menggunakan kalimat yang efektif, kalimat langsung juga digunakan didalam
teks negosiasi. Kalimat langsung merupakan suatu kalimat dimana menirukan ucapan
ataupun utaraan orang lain.
j. Menggunakan Kalimat Pernyataan
Maksudnya disini menggunakan sebuah kalimat pernyataan adanya kesepakatan
atau tidak.
k. Menggunakan Kalimat Kontras
Nah yang terakhir ialah kalimat kontras artinya menggunakan suatu kalimat
perbandingan didalamnya.
l. Kalimat Dialogis
Berwujud teks dialogis atau percakapan antarorang atau tokoh. Kalimat yang
digunakan biasanya kalimat langsung atau tidak langsung.
m. Kalimat Kausalitas
Menyatakan hubungan kausalitas atau sebab akibat. Kata hubung yang digunakan
adalah karena, sehingga, dan sebab.
n. Kata Ganti Sapaan
Menggunakan kata ganti sapaan seperti Anda, Bapak, Ibu, Saudara, Adik.
o. Kalimat Bersyarat
Kalimat bersyarat adalah kalimat dengan kata pengandaian. Kalimat bersyarat
banyak digunakan dalam teks negosiasi. Kata yang digunakan adalah jika, seandainya,
andaikan, dan kalau.
p. Ragam Baku, Tidak Baku, dan Interjeksi
Ragam bahasa yang digunakan dalam teks negosiasi boleh ragam baku, boleh juga
tidak baku disertai interjeksi. Interjeksi adalah kata seru seperti wah, ah, aduh.

 Cara Bernegosiasi yang Baik


a. Pendapat yang dikemukakan disertai alasan, fakta, atau contoh yang jelas.
b. Pendapat yang dikemukakan disampaikan dengan lancar, jelas, dan sopan.
c. Perhatikan penjelasan pendapat yang dikemukakan. Hal ini berhubungan dengan
gaya bicara orang yang mengemukakan pendapat.

3. Langkah-Langkah Menulis Teks Negosiasi


a. Menentukan topik atau masalah negosiasi;
b. Menentukan tokoh atau pihak yang terlibat dalam masalah tersebut;
c. Menentukan latar terjadinya negosiasi untuk mendukung suasana;
d. Menentukan alasan rasional yang akan ditulis dalam proses negosiasi;
e. Mengembangkan teks dengan memperhatikan struktur dan aspek kebahasaan
teks negosiasi.

4. Menyunting Struktur dan Kebahasaan Teks Negosiasi


Menyunting teks negosiasi merupakan salah satu cara menganalisis isi negosiasi dan bahasan
teks negosiasi serta menganalisis penggunaan kalimat baku dan tidak baku sesuai dengan
struktur isi dan struktur bahasa pada teks negosiasi yang digunakan.
Perhatikan contoh teks negosiasi berikut ini!
Dua siswa sekolah menengah sedang berdiskusi menentukan acara akhir tahun sekolah. Mereka
saling mengeluarkan pendapat mengenai jenis acara apa yang paling baik dilaksanakan untuk

12 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


acara akhir tahun. Ketika itu, datang seorang guru menengahi kedua siswa tersebut. Diskusi pun
berakhir dengan keputusan voting atau pengambilan suara terbanyak.

Salman : Bagaimana, ya, acara akhir tahun ini kita belum memutuskan
akan mengadakan acara apa.
Husna : Ya, benar.
Salman : Aku pikir, acara akhir tahun nanti lebih baik mengadakan bazaar dan
kreasi seni saja. Diselingi dengan band sekolah dan kegiatan seni
lainnya.
Husna : Tapi, sebagian teman-teman yang lain menginginkan untuk pergi
berkarya wisata keluar kota. Selain bisa refreshing, kita bisa menambah
pengetahuan tentang tempat-tempat yang kita kunjungi.
Salman : Loh, kalau pergi berwisata, bukankah akan mengeluarkan biaya
yang lebih banyak ?
Husna : Menurutku itu sepadan dengan apa yang kita dapatkan ketika
berwisata. (Seketika itu, datang seorang guru)
Guru : Ada apa ini? Tampaknya diskusi kalian seru sekali.
Salman : Eh, iya, Pak. Selamat siang, Pak. Silakan duduk. Begini, Pak. Kami sedang
mendiskusikan untuk acara akhir tahun nanti. Saya mengusulkan untuk
mengadakan bazaar, kreasi seni, dan diselingi dengan band sekolah.
Menurut saya itu lebih menghemat biaya, tetapi tetap mengasyikkan.
Husna : Ya, Pak. Sedangkan saya mengusulkan pergi berkarya wisata ke luar kota.
Itu atas usulan dari teman-teman yang lain. Kami bingung, Pak. Mau
memutuskan yang mana.
Guru : Baik. Kedua usul kalian sangat baik dan bernilai positif. Bagaimana kalau
Bapak usulkan agar mengumpulkan suara terbanyak saja? Kalian buatlah
semacam angket untuk memilih mana pilihan dari teman-teman yang lain.
Nah, yang suaranya terbanyak, itulah acara yang akan kita laksanakan.
Bagaimana?
Salman dan Husna : Setuju, Pak!

Teks negosiasi di atas dapat kita identifikasi dengan cara menyunting struktur dan kaidahkaidah
teks negosiasi. Berikut cara menyunting teks negosiasi secara struktur dan kaidah.
1) Pembuka
Pada teks tersebut, kita dapat melihat struktur pembuka berupa kalimat awal, yaitu Dua
siswa sekolah menengah sedang berdiskusi menentukan acara akhir tahun sekolah. Kalimat
tersebut memaparkan tentang kedua siswa yang sedang berdiskusi. Kata berdiskusi berarti
membincangkan sesuatu masalah yang harus diselesaikan bersama. Hal itu termasuk dalam
ciri teks negosiasi. Sedangkan dalam drama pendeknya dapat dilihat pada teks berikut.

“Bagaimana, ya, acara akhir tahun ini kita belum memutuskan akan megadakan acara apa.”

Pada teks drama pendek negosiasi tersebut, Salman sebagai partisipan, mengawali
pembicaraan dengan mengemukakan sebuah masalah, yaitu belum adanya keputusan
mengenai acara akhir tahun. Dari kalimat tersebut dapat diketahui bahwa ada sebuah
permasalahan yang harus diselesaikan.

2) Isi
Pada teks tersebut, kita dapat melihat struktur isi berupa kalimat kedua dan ketiga, yaitu
Mereka saling mengeluarkan pendapat mengenai jenis acara apa yang paling baik
dilaksanakan untuk acara akhir tahun. Ketika itu, datang seorang guru menengahi kedua
siswa tersebut. Kalimat tersebut memaparkan tentang adanya beberapa pendapat dari
partisipan. Pada proses ini, permintaan dan penawaran pun berlaku. Hal itu termasuk dalam
ciri teks negosiasi.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang | 13


3) Penutup
Pada teks tersebut, kita dapat melihat struktur penutup pada kalimat terakhit, yaitu Diskusi
pun berakhir dengan keputusan voting atau pengambilan suara terbanyak. Kalimat
tersebut mengandung penyelesaian dari negosiasi. Adapun bentuk drama pendeknya
adalah:
Salman dan Husna: Setuju, Pak!

Pada teks tersebut, kaidah teks negosiasi dapat kita analisis seperti berikut ini.
1) Pada teks tersebut, negosiasi dilakukan oleh tiga partisipan, yaitu Salam, Husna, dan Guru.
2) Pada teks tersebut, terdapat perbedaan pendapat, keinginan, dan tujuan yang
hendak dicapai.
3) Pada teks tersebut, terdapat kesepakatan yang menjadi ujung dari negosiasi.

Oleh karena itu, ada beberapa poin-poin penting yang kalian harus pahami dalam
menyunting struktur dan kaidah-kaidah teks negosiasi. Berikut cara menyunting teks negosiasi
Struktur pertama pada teks negosiasi adalah pembuka. Pembuka dapat ditunjukkan dengan
adanya sebuah masalah yang harus diselesaikan bersama. Struktur kedua adalah isi yang dapat
ditunjukkan dengan adanya permintaan, pemenuhan, penawaran, dan persetujuan. Kemudian,
struktur yang ketiga adalah penutup yang ditandai dengan adanya penyelesaian pada proses
negosiasi. Kaidah pada teks negosiasi memenuhi empat hal, yaitu adanya partisipan; negosiasi
berbentuk komunikasi langsung; terjadi perbedaan pendapat, keinginan, dan tujuan antara
kedua belah pihak; serta adanya hasil negosiasi.

Berikut ini terdapat teks negosiasi yang beberapa bagiannya masih rumpang. Isilah dengan
kalimat yang sesuai bagian yang masih rumpang itu.
Pengembangan Usaha

(1) Pengusaha : Selamat pagi, Pak.


(2) Pihak bank :
(3) Pengusaha : Saya ingin mengajukan kredit sebagai modal tambahan untuk
memulai usaha. Sebenarnya saya sudah mempunyai usaha ternak itik
kecil-kecilan. Nah, saya juga ingin mengembangkan usaha telur asin,
Pak.
(4) Pihak bank :
(5) Pengusaha : Saya membutuhkan dana 100 juta. Bisakah saya
mendapatkan pinjaman itu, Pak?
(6) Pihak bank : Kami bisa saja memberikan kredit kepada Bapak. Hanya saja, karena
Bapak sudah memiliki usaha sebelumnya, Bapak terlebih dahulu harus
melaporkan perkembangan usaha yang telah Bapak kembangkan
dengan mengirimkan potret usaha tersebut sebagai bahan
pertimbangan kami. Bagaimana?
(7) Pengusaha :
(8) Pihak bank : Baiklah, besok, Bapak ke sini lagi untuk menyerahkan laporan
tersebut dan akan segera kami buat surat pengajuan kreditnya.
(9) Pengusaha : Baik, Pak. Kalau begitu saya pamit. Terima kasih, Pak.
(10) Pihak bank :

14 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Kegiatan Kelompok

Buatlah teks negosiasi dengan memilih salah satu topik di bawah ini!
1. Pilihan topik
a. Peluncuran buku kumpulan cerpen karya siswa
b. Pindah sekolah di luar kota
c. Meminta HP baru kepada orang tua
d. Memilih calon ketua OSIS
e. Memilih jurusan IPA, IPS, atau Bahasa
2. Lakukan langkah-langkah menyusun teks negosiasi secara berurutan.
3. Tentukan tokoh/pelaku dalam teks negosiasi sesuai jumlah anggota kelompok. Dengan
latar belakang profesi sesuai topik yang dipilih.
4. Tuliskan garis besar teks negosiasi sesuai jumlah anggota kelompok dengan latar
belakang profesi sesuai topik yang dipilih.
5. Tuliskan garis besar teks negosiasi dalam bentuk ilustrasi sebanyak satu paragraf.
6. Sampaikan ilustrasi tersebut di depan kelas. Selanjutnya peragakan teks negosiasi
tersebut bersama anggota kelompok Anda.

Bacalah teks negosiasi berikut!

Suatu hari ada seorang siswa sekolah menengah pertama pergi ke toko buku bekas. Dia datang
ke sebuah toko buku bekas untuk mencari buku dengan tahun yang lama. Setelah beberapa
menit mencari, dia tidak juga menemukan buku yang ia cari. Karena bingung, tidak menemukan
di rak buku, dia mendatangi seorang penjaga yang sedang menata buku di sudut ruangan.
Anak : “Permisi, selamat siang”,
Penjaga : “Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, nak”?
Anak : “Iya, saya mencari buku novel Siti Nurbaya ada”?
Penjaga : “Sudah mencari di rak
novel”? Anak: “Sudah Pak, tapi tidak ada”.
Penjaga : “Baiklah, saya coba carikan di gudang silakan tunggu di ruang tunggu ya”.
Anak : “Baik Pak, terima kasih”.
Penjaga : “Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini
bukunya”. Anak : “Berapa harga buku ini Pak”?
Penjaga : “Rp. 58.000 saja nak”.
Anak : “Harga itu terlalu mahal untukku Pak, bolehkan saya
menawar”? Penjaga : “Boleh, silakan saja”.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang | 15


Anak : “Bisa tidak Pak harga jadi Rp 45.000 saja Pak”?
Penjaga : “Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah”.

Anak : “Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak mau
membantu. Ini untuk tugas sekolah saya”.
Penjaga : “Itu terlalu murah, bagimana kalau Rp 55.000 saja? Itu sudah termasuk murah.
Mungkin kalau kamu cari di toko buku lain tidak akan ada lagi”.
Anak : “Tapi uang saya hanya Rp 50.000”.
Penjaga : “Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp 50.000.
Bagaimana”? Anak : “Baiklah Pak! Saya beli bukunya”.
Penjaga : “Ini bukunya”.
Anak : “Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya”.
Penjaga : “Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko
saya”. Anak : “Selamat siang, Pak”.
Penjaga : “Selamat siang”.

1. Tulislah tahap penyampaian pengajuan, penawaran dan persetujuan yang terdapat pada
teks negosiasi di atas!
Tahapan Kalimat yang menyatakan

2. Berdasarkan teks negosiasi di atas, apakah tujuan akhir dari negosiasi dapat tercapai?
Jika iya, tuliskan alasan-alasannya!

Bacalah dengan cermat teks negosiasi pembelian buku novel di sebuah toko buku bekas di
bawah ini!
Anak : “Permisi, selamat siang”,
Penjaga : “Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, nak”?
Anak : “Iya, saya mencari buku novel Siti Nurbaya ada”?
Penjaga : “Sudah mencari di rak novel”?
Anak : “Sudah Pak, tapi tidak ada”.
Penjaga : “Baiklah, saya coba carikan di gudang silakan tunggu di ruang tunggu
ya”.
Anak : “Baik Pak, terima kasih”.
Penjaga : “Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini bukunya”.
Anak : “Berapa harga buku ini Pak?
Penjaga : Rp. 58.000 saja nak.
Anak : “Harga itu terlalu mahal untukku Pak, bolehkan saya
menawar? Penjaga : Boleh, silakan saja.
Anak : bisa tidak Pak harga jadi Rp 45.000 saja Pak?
Penjaga : Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.

16 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Anak : Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak mau
membantu. Ini untuk tugas sekolah saya.
Penjaga : Itu terlalu murah, bagaimana kalau Rp 55.000 saja? Itu sudah
termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di toko buku lain tidak
akan ada lagi.
Anak : Tapi uang saya hanya Rp 50.000.
Penjaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp 50.000.
Bagaimana? Anak : Baiklah Pak! Saya beli bukunya.
Penjaga : Ini bukunya.
Anak : Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya.
Penjaga : Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko
saya. Anak : Selamat siang, Pak.
Penjaga : Selamat siang.

3. Bacalah teks negosiasi pembelian buku novel di sebuah toko buku bekas tersebut kemudian
tentukan struktur teks negosiasi!
No Struktur Teks Kalimat dalam Teks

4. Tentukan ciri-ciri kebahasaan dalam teks negosiasi tersebut!


No Ciri-ciri Kebahasaan Contoh dalam teks
1

Teks 1
Penjual dan Pembeli

Pembeli : “Pagi, Mas. Ada jual semangka kuning gak disini ?”


Penjual : “Ada, Mbak. Semangka kuningnya baru dipanen
ini.” Pembeli : “Berapa harga perkilonya ?”
Penjual : “Harga 1 kilonya Rp 4.500,00 Mbak. 1 buah semangka ini beratnya sekitar
2,5 kilo.”

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang | 17


Pembeli : “Gak bisa kurang harganya, Mas ? Saya mau beli 5 buah Mas untuk
acara pengajian.”
Penjual : “Hmmm, Mbak mau nawar berapa ?”
Pembeli : “1 kilonya Rp 3.000,00 Mas, gimana
?”
Penjual : “Wah, gak dapat kalau segitu Mbak. Naikin dikit deh jadi Rp 3.500,00 per
kilonya. Gimana, Mbak ?”
Pembeli : “Hmmm, iya deh Mas. Timbang deh Mas kalau gitu.”
Penjual : “Semuanya jadi Rp 43.000,00 Mbak. Ini semangkanya,
mbak.” Pembeli : “Ini uangnya, Mas. Terima kasih iya mas.”
Penjual : “Sama-sama mbak.”
Teks 2

Suatu hari di lokasi di jalan raya, oknum polisi menilang pengendara motor yang tidak
menggunakan helm.
Polisi : (meniup peluit…prit…prit)…”’Menepi mas…menepi
mas”… Pengendara : (menepi) Kenapa ya pak?
Polisi : “Maaf ya mas, itu mas nggak pakai helm”.
Pengendara : “Astagfirulloh, maaf banget pak, saya lupa, tadi buru-buru soalnya,
mau ujian”.
Polisi : “Masnya punya SIM gak”?
Pengendara : “Punya kok pak”.
Polisi : “Surat kendaraannya lengkap”?
Pengendara : “Lengkap juga pak”.
Polisi : “Boleh saya periksa”?
Pengendara : “Boleh sih pak, tapi saya terburu-buru nih”.
Polisi : “Maaf sekali mas, tapi ini sudah kewajiban
saya” Pengendara : “Ini SIM dan STNKnya”.
Polisi : “Ya, sudah lengkap mas, tapi mohon maaf masnya tetap saya tilang
karena tidak menggunakan helm di jalan raya”.
Pengendara : “Aduh pak…maaf, ini juga karena buru-buru kalau jalan damai saja gimana
pak”?
Polisi : “Damai gimana maksudnya mas”?
Pengendara : “Ya saya bayar uang tilang di sini”.
Polisi : “Wah, Mohon maaf mas, sekarang ini untuk pembayaran tilang cuma bisa lewat
ATM, gampang dan lebih cepat kok mas, mas tinggal transfer ke no rekening
ini, terus bukti transfer langsung diserahkan ke saya, saya tugas di pos sampai
jam 12 mas. Semisal saya nanti sedang tidak ada di pos, bisa lewat rekan saya
juga boleh. Sementara itu SIM masnya saya tahan dulu, ngambilnya tetap di
pos jaga”.
Pengendara : “Masak nggak bisa sih pak, bayar langsung ke bapak saya nggak keberatan
kok”.
Polisi : “Maaf sekali mas, saya tidak ada hak untuk
itu”. Pengendara : “Ya sudah, saya pasrah aja pak”.

18 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Polisi : “Ini surat tilang buat mas, nanti setelah transfer, silahkan ke pos jaga
lagi buat ambil SIM punya masnya”.
Pengendara : “Tapi nanti tiba-tiba saya ketilang lagi gimana dong
pak”? Polisi : ”Ya makanya jangan lupa pakai helm”.
Pengendara : “Ya udah deh pak, saya pergi ke kampus dulu, lalu saya ke pos polisi
nemui bapak”.
Polisi : “Siap Mas, sekali lagi maaf, dan saya akan tunggu di pos
jaga”. Pengendara : “Permisi ya pak”.
Polisi : “Hati-hati di jalan ya mas, di sebrang ada toko helm silahkan beli aja
nanti malah di tilang polisi yang ada di pos selanjutnya”…
Pengendara : “Iya pak, terimakasih pak”.
5. Berdasarkan kedua teks negosiasi tersebut, analisislah unsur kebahasaan yang terkandung
dan tuliskanlah dalam tabel berikut!

Struktur Kebahasaan Teks 1 Teks 2

6. Buatlah kerangka teks negosiasi dengan tema “Ganti Rugi” sesuai dengan struktur
yang sudah kalian pelajari!

7. Kembangkanlah kerangka teks negosiasi yang sudah kalian buat menjadi sebuah
teks negosiasi yang lengkap!

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang | 19


Bacalah dan cermati teks jual beli patung pasar seni sukawati di bawah ini!
Pada suatu hari, seorang ibu muda dari Eropa pergi ke Pasar Seni Sukawati untuk
membeli patung Dewa Wisnu yang terbuat dari kayu. Saat ibu muda tersebut masuk ke sebuah
kios, penjual langsung menyambut ibu muda tersebut ucapan selamat pagi dan ibu muda itu pun
menjawabnya. Penjual menanyakan apa yang ingin dibeli oleh ibu muda tersebut, ibu muda
ingin membeli patung Garuda Wisnu Kencana yang terbuat dari kayu. Ibu muda tersebut
mengamati dengan cermat patung yang sudah berada di tangannya. Penjual mengatakan bahwa
patung tersebut cocok untuk pajangan di rumah atau oleh-oleh untuk kerabat. Menurut ibu
muda patung tersebut untuk dipakai untuk diri sendiri ibu muda ini mulai menanyakan harga
patung tersebut. Penjual pun memberikan harga tiga ratus ribu, tetapi ibu muda tersebut
merasa bahwa patungnya terlalu mahal dan menawarnya menjadi dua ratus ribu. Penjual tidak
bisa memberikan harga yang diinginkan ibu muda dan memberikan tawaran harga sebesar Dua
ratus delapan puluh lima ribu dan mengatakan itu sudah murah di tempat lain ibu ini tidak
akan mendapat harga semurah itu. Ibu ini pun menawarnya lagi menjadi dua ratus lima puluh
ribu tetapi penjual masih tidak menerimanya. Akhirnya penjual menerima penawaran dengan
harga dua ratus tujuh puluh lima ribu dan mengatakan harga ini hanya untuk nyonya Eropa
tersebut sembari menanyakan barang lain yang diinginkan turis tersebut. Setelah membayar,
ibu muda itu mengucapkan “Selamat tinggal” dan pergi meninggalkan toko.
8. Bacalah secara cermat teks jual beli patung pasar seni sukawati tersebut kemudian
tentukan pokok-pokok isi teks negosiasi sesuai struktur teks negosiasi!

9. Rangkailah pokok-pokok isi yang sudah dirumuskan menjadi teks negosiasi dengan
memperhatikan isi, dan aspek kebahasaan teks negosiasi!

10. Suntinglah hasil teks negosiasi sesuai dengan isi, struktur dan kaidah kebahasaan teks!

20 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


BAB 7
Menggali Inspirasi dari Teks Biografi

Menyimak

A. Mengkreasi Informasi dari Teks Biografi yang Disimak


Tujuan menyimak teks biografi adalah untuk mendapatkan informasi tentang kehidupan
tokoh yang terkemuka di masyarakat dengan berbagai latar belakang dan keistimewaannya.
Kata biografi berasal dari bahasa Yunani biographia. Sekitar abad ke-17 kata tersebut diserap ke
dalam bahasa Latin dan Prancis. Istilah biografi gabungan dari kata bios yang berarti hidup dan
graphein yang berarti menulis. Berdasarkan istilah tersebut, biografi diartikan tulisan tentang
hidup. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, biografi berarti riwayat hidup seseorang yang ditulis
oleh orang lain. Jadi teks biografi merupakan teks yang memuat kisah hidup seseorang yang
menyoroti aspek kehidupan tokoh yang mengesankan dan bisa menginspirasi pembacanya. Teks
biografi berisi paparan kehidupan tokoh sejak kecil sampai tua, atau sampai meninggal dunia,
juga semua jasa, hasil karya, dan segala aspek yang dituliskan atau dilakukan oleh sang tokoh.
Tujuan dari teks biografi adalah memberikan edukasi kepada pembaca bahwa dalam hidup
ternyata seseorang bisa berkontribusi bagi hidup dan kehidupan dengan hal-hal bermakna.
Adapun karakteristik teks biografi secara umum berbentuk narasi (cerita), didasarkan fakta
(kisah nyata), berisi kejadian penting tokoh yang dapat diambil nilai-nilai keteladanan, dan
menginspirasi.

A. Simaklah tayangan Lintas Media di samping


B. Setelah menyimak tayangan tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut dengan saksama!
1. Jelaskan keistimewaan tokoh dalam teks tersebut.
2. Jelaskan keistimewaan fondasi cakar ayam.
3. Negara mana yang memberi penghargaan kepada tokoh? Mengapa?
4. Apa yang Anda kagumi dari tokoh tersebut?
5. Adakah bagian cerita yang menginspirasi Anda? Jelaskan.
C. Dengarkan teks biografi yang akan dibacakan oleh guru dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut dengan saksama!
6. Kapan Chairil Anwar dilahirkan?
7. Peristiwa apa yang membuat Chairil Anwar memiliki rasa kepedihan yang
mendalam?
8. Mengapa Chairil Anwar memiliki sifat pantang dikalahkan?
9. Bagaimana apresiasi kalimat Aku binatang jalang dalam sajak “Aku”?
10. Apa sebutan Chairil Anwar yang membuatnya terkenal?

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang | 21


Membaca

B. Mengevaluasi Informasi dalam Teks Biografi yang Dibaca


Membaca teks biografi adalah kegiatan yang menyenangkan. Anda akan menyelusuri
riwayat dan sepak terjang seorang tokoh yang berpengaruh. Tentunya banyak nilai kehidupan,
inspirasi, dan keteladanan yang bisa diambil dan ditiru.
Nilai-nilai tersebut tersaji secara tersurat (eksplisit) dan tersirat (implisit). Nah, untuk
melatih keterampilan Anda dalam memahami teks biografi, kerjakanlah kegiatan berikut dengan
penuh semangat.
 Penilaian Aspek-Aspek yang Diteladani dalam Biografi
1. Peristiwa Hidup yang Dialami Tokoh
Biografi memuat kejadian-kejadian dalam hidup seseorang sehingga akan ditemukan
hubungan dan tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup orang tersebut.
Biografi mengandung cerita inspiratif dari pengalaman hidup sang tokoh.
Biografi dapat dipublikasikan dalam bentuk buku, film, atau program televisi. Gaya
penceritaan biografi dapat berupa pemaparan tentang seluruh kehidupan secara
utuh, misalnya perjalanan pendidikan, karier, dan perjuangan hidupnya. Cerita diri
seseorang tersebut dapat dipaparkan sejak orang itu lahir hingga wafat.
2. Karakter Unggul Tokoh dalam Biografi
Teks biografi dikembangkan dengan pola narasi yang dikembangkan secara
deskriptif dan naratif. Tokoh yang menjadi objek dalam teks biografi memiliki
karakter unggul sehingga dapat mengantarkannya pada keberhasilan hidup, baik
dalam bidang pendidikan, karier, atau perjuangan. Karakter unggul seorang tokoh
biografi dapat diidentifikasi dengan melihat kejadian atau masalah yang telah
dialaminya. Selanjutnya, karakter tokoh tersebut dapat dijadikan teladan.
Keteladanan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, karakter unggul tokoh biografi tersebut dapat memperbaiki sikap atau
perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari. Cara meneladani karakter unggul tokoh
biografi dengan menganalisis karakter positif, berupa kemampuan/keahlian yang
dimiliki tokoh, prestasi, dan sikap baik tokoh. Sementara itu, kekurangan tokoh
dapat digunakan sebagai perbaikan diri. Selain itu, cara meneladani karakter unggul
tokoh biografi tersebut dengan menyajikan kembali dalam bentuk teks eksposisi.
Pola penyajian karakter unggul tokoh dapat disampaikan dengan cara langsung dan
tidak langsung. Pola penyajian dengan cara langsung yaitu penulis menyampaikan
karakter unggul tokoh secara langsung sehingga pembaca tidak perlu menganalisis
makna tersirat. Pola penyajian dengan cara tidak langsung dapat disampaikan
melalui dialog tokoh, tindakan tokoh, dan penuturan tokoh lain. (Suherli, Suryaman,
Septiaji, & Istiqomah, 2016).
Perhatikan contoh mengidentifakasi kepribadian unggul.
Kutipan Teks Biografi Kepribadian Unggul
B.J. Habibie adalah salah satu tokoh Sosok panutan.
panutan dan menjadi kebanggaan bagi
banyak orang di Indonesia.
Ketika musim liburan tiba, ia Pekerja keras.
menggunakan waktunya untuk
mengikuti ujian dan bekerja. Sehabis
masa libur, ia kembali fokus belajar. Gaya

22 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


hidupnya ini sangat berbeda
dibandingkan teman-temannya yang
memilih menggunakan waktu liburan
musim panas untuk bekerja, mencari
pengalaman, tanpa mengikuti ujian.
Demi ibunya yang telah bersusah payah Berbakti kepada orangtuanya.
membiayai hidup dan pendidikannya,
Habibie belajar dengan sungguh-
sungguh. Tekadnya ia harus jadi orang
sukses.

 Struktur Teks Biografi


1. Orientasi berupa pengenalan tokoh dan latar belang
tokoh. Contoh:
Hamka adalah seorang sastrawan Indonesia dan ulama. Selain sebagai
sastrawan, ia juga dikenal sebagai ulama, ahli filsafat, dan aktivis politik. Hamka
adalah singkatan dari nama lengkapnya, yaitu Haji Abdul Malik Karim Amrullah.
Dalam dunia kepengarangan, Hamka juga kadang-kadang menggunakan nama
samaran, yaitu A.S. Hamid, Indra Maha, dan Abu Zaki. Hamka lahir pada tanggal
16 Februari 1908, di Sungai Batang, Maninjau, Sumatra Barat. Ayahnya adalah
Dr. Haji Abdul Karim Amrullah, seorang ulama Islam yang sangat terkenal di
Sumatra dan pendiri Sumatra Thawalib di Padang Panjang, sedangkan ibunya
adalah Siti Shahyah Tanjung. Perceraian orang tuanya menyebabkan Hamka
sudah harus berpisah dengan ibunya pada saat usianya baru menginjak enam
tahun.
2. Peristiwa penting berisi bagian inti biografi berisi kejadian penting
tokoh. Contoh:
Untuk meningkatkan pengetahuannya, pada tahun 1924, Hamka merantau ke Pulau
Jawa. Mula-mula ia ke Yogyakarta, Surabaya, lalu Pekalongan. Ia mempelajari
pergerakan Islam yang pada waktu itu sedang bergelora. Selama di Pulau Jawa,
Hamka mendapat pengetahuan tentang pergerakan Islam dari H.O.S. Cokroaminoto,
H. Fachruddin, R.M. Suryopranoto, dan St. Mansyur. Hamka hanya setahun tinggal di
Pulau Jawa. Pada tahun 1925, ia kembali ke Padang Panjang dan mulai mencoba
menjadi seorang pengarang. Hasilnya lahir setahun kemudian; sebuah novel
berbahasa Minangkabau yang berjudul Si Sabariah (1926).
3. Reorientasi yang berisi komentar penutup/simpulan yang bersifat opsional (bisa
ada, bisa tidak).
Contoh:
Belakangan, ia mendapat sebutan Buya (berasal dari bahasa Arab, abi atau
abuya, yang berarti ayahku), sebuah panggilan yang ditujukan untuk seseorang
yang dihormati. la juga dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia setelah
dikeluarkannya Keppres No. 113/TK/Tahun 2011, pada tanggal 9 November
2011.
 Unsur Kebahasaan Teks Biografi
1. Pronomina personal (kata ganti orang) ketiga, yaitu beliau, dia, ia;
2. Adjektiva (kata sifat) untuk menggambarkan karakter tokoh, yaitu gigih, cerdas,
rajin, berani. Adjektiva memiliki ciri-ciri tertentu. Adjektiva juga memiliki tingkat
perbandingan, yaitu ekuatif, komparatif, dan superlatif.
3. Verba (kata kerja) pasif untuk gambarkan yang dialami tokoh, misalnya:
dikenang;
4. Verba (kata kerja) tindakan untuk gambarkan kejadian tokoh, misalnya:
membaca;

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang | 23


24 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan
5. Konjungsi (kata hubung) adalah kata yang menghubungkan dua klausa atau
lebih. Ada konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, konjungsi korelatif,
konjungsi antarkalimat, dan konjungsi antarparagraf. Misalnya: setelah, juga,
karena, sebelum, akan tetapi, dan, selanjutnya.
6. Rujukan kata adalah satu kata yang merujuk pada kata lain yang memperlihatkan
keterkaitan. Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti atau pronomina.
Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi pronomina persona, pronomina
penunjuk, dan pronomina penanya. Contoh:
Abdoel Moeis tercatat sebagai anggota Serikat Islam pimpinan Haji Oemar
Said Tjokroaminoto. Dia dipercaya untuk menjadi pemimpin redaksi surat kabar
Kaum Muda, terbitan Serikat Islam di Bandung. Di dalam surat kabar itu, dia
sering menulis dengan nama sandi “A.M.”.

Kutipan teks tersebut menggunakan pronominal persona dan penunjuk.


Pronomina persona dalam kutipan teks tersebut ditandai dengan kata dia. Dia
termasuk pronomina persona ketiga tunggal. Sementara itu, pronominal
penunjuk dalam kutipan teks tersebut ditandai dengan penggunaan kata itu. Kata
itu merujuk pada surat kabar Kaum Muda.
7. Keterangan waktu, aktivitas (peristiwa), dan tempat, misalnya: Tahun 1963-
1964 Ajirabas mengabdikan keahliannya di Universitas Sarjana Wiyata, Taman
Siswa, Yogyakarta.

A. Bacalah teks berikut dengan saksama.


Chairil Anwar, Penyair Legenda
Hari Puisi Nasional diperingati setiap tanggal 28 April. Peringatan tersebut tak
lepas dari sosok penyair terkenal asal Indonesia Chairil Anwar. Tanggal 28 April ini
ditetapkan untuk mengenang wafatnya Chairil Anwar pada tanggal 28 April 1949. Meski
telah wafat, sosoknya melegenda karena melahirkan karya-karya ternama di kalangan
penyair nasional. Dilansir dari website Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, berikut sosok Chairil Anwar di
balik Hari Puisi Nasional.
Perjalanan Chairil Anwar
Sosok di balik Hari Puisi Nasional tersebut diketahui lahir di Medan, Sumatera
Utara pada 22 Juli 1922. Ayahnya adalah amtenar di masa Belanda dan sempat menjabat
Bupati Rengat pada 1948. Saat itu, Chairil Anwar yang menamatkan pendidikan SD di
Medan, kemudian hijrah ke Jakarta bersama ibunya. Ayahnya kemudian menikah lagi
dan memiliki 4 orang putri. Chairil Anwar masuk ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs
(MULO) di Jakarta. Kemampuan bahasa Belanda, Jerman, dan Inggris yang dimilikinya
menuntunnya mempelajari karya-karya sastra dunia.
Karier Menulis
Pria yang tanggal kematiannya diperingati sebagai Hari Puisi Nasional tersebut
memulai karir sebagai redaktur majalah Gema Suasana pada Januari-Maret 1948. Tak
berlangsung lama, Chairil Anwar alih bekerja sebagai redaktur Siasat dan mengasuh
rubrik kebudayaan ‘Gelanggang’ bersama Asrul Sani, Ida Nasution, dan Rivai Apin.
Menurut istrinya, Hapsah, Chairil Anwar disebut selalu membiasakan diri untuk
membaca sajak-sajak dari luar negeri sambil memahami artinya. Berkat hal tersebut,
Chairil Anwar berhasil menerjemahkan sejumlah karya, seperti sajak The Raid karya
John Steinbeck (Amerika) dengan judul ‘Kena Gempur’. Sajak Le Retour de I’enfant
prodigue karya Andre’ Gide (Perancis) yang diterjemahkan dengan judul ‘Pulanglah Dia
Si Anak Hilang’.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang | 25


Perkembangan Sastra di Indonesia
Pria yang kini selalu dikenang saat Hari Puisi Nasional turut berpengaruh dalam
perkembangan sastra di Indonesia. Chairil Anwar berperan dalam pembaharuan puisi
Nasional pada masa 1945. Dalam buku ‘Pengarang Indonesia dan Dunianya’ (1983) HB
Jassin mengatakan, apabila membaca sajak-sajak Chairil Anwar, ia merasa terpesona dan
tidak bosan-bosannya.
“Setiap kali kita membacanya, pikiran kita mengembara kita mengembara jauh
dan selalu kita menemukan sesuatu yang baru, atau sesuatu yang sebelumnya tidak kita
lihat, atau kita lihat dengan mata yang lain dari sudut yang lain,” ujarnya.
Akhir Hayat
Kondisi kesehatan Chairil Anwar terus menurun setelah bercerai dengan
istrinya. Ia bahkan dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dan
dinyatakan sakit tuberculosis (TBC). Chairil Anwar meninggal dunia pada 28 April 1949.

(Diolah dari berbagai sumber)


B. Setelah membaca teks tersebut, jawablah pertanyaan
berikut.
1. Jelaskan bagian dari teks tersebut yang menjelaskan identitas tokoh.
2. Apa isi teks menjelaskan latar belakang kehidupan tokoh? Jelaskan.
3. Tuliskan keistimewaan tokoh dalam teks tersebut.
4. Jelaskan bagian isi teks yang secara tersurat atau tersirat menceritakan
karakter atau sikap tokoh yang luar biasa.
5. Adakah bagian cerita yang menginspirasi Anda? Jelaskan.

Kegiatan Kelompok

A. Bacalah teks berikut dengan saksama.


Dewi Lestari, Melejit dengan Supernova

Dewi Lestari bernama lengkap Dewi Lestari Simangunsong dan akrab dipanggil Dee.
Sebelum dikenal sebagai penulis novel, sudah lebih dulu ia dikenal sebagai seorang penyanyi
yang tergabung dalam Trio RSD ( Rida Sita Dewi). sebelum ia bergabung dengan RSD ia pernah
menjadi baking vokal untuk Iwa K., Java Jive dan, Chrisye. Sekitar bulan mei 1994 ia bersama
Rida Farida dan Indah Sita Nur Santi bergabung membentuk trio RSD atas prakarsa Ajie Soetama
dan Adi Adrian.

Anak keempat dari 5 bersaudara dari pasangan Yohan Simangunsong dan Turlan br
Siagian (alm) ini lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Ayahnya adalah seorang anggota TNI yang
belajar piano secara autodidak, sedangkan saudara-saudaranya pemain biola, guru piano
26 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan
profesional. Keluarga Dee sama seperti keluarga Kebanyakan yang hidup sederhana dan harus
pandai-pandai mengatur keuangan telah menyelesaikan pendidikannya di SMU 2 Bandung, ia
melanjutkan pendidikan hingga memperoleh gelar sarjana Fisip jurusan Hubungan
Internasional dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada 1999.

Kini, namanya termasuk jajaran penulis perempuan yang diperhitungkan di dunia


sastra Indonesia setelah ia meluncurkan novel Supernova Satu: Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh,
16 Februari 2001 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Novel yang laku 12.000 eksemplar dalam
tempo 35 hari dan terjual sampai kurang lebih 75.000 eksemplar ini banyak menggunakan
istilah sains dan cerita cinta. Sebelum ia banyak dibicarakan orang karena novelnya Supernova,
ternyata cerpen Dee pernah dimuat di beberapa media. Salah satu cerpennya "Sikat Gigi"
pernah dimuat di buletin seni terbitan Bandung, Jendela Newsletter, yaitu sebuah media berbasis
budaya yang independen dan berskala kecil untuk kalangan sendiri.
Tahun 1993, ia mengirim tulisan berjudul "Ekspresi" ke majalah Gadis yang saat itu
mengadakan lomba menulis dan ia berhasil mendapat hadiah juara pertama.
Tiga tahun berikutnya, ia menulis cerita bersambung berjudul "Rico the Coro" yang dimuat di
majalah Mode. Bahkan, ketika masih menjadi siswa SMU 2 Bandung, ia pernah menulis sendiri
15 karangan untuk buletin sekolah. Sarjana jurusan Hubungan Internasional dari Universitas
Katolik Parahyangan Bandung ini mengaku bahwa novel Supernova berawal dari pergumulan
dan perenungan yang dalam tentang spiritualitas.
Di akhir 1999, ia merasa ada sesuatu yang salah dengan dirinya tentang pemahaman
religi di tengah masyarakat. Dee mulai banyak membaca. Ia ingin tahu lebih banyak ajaran
Hindu, Buddha, Islam termasuk mengenal lebih jauh tokoh-tokoh dunia seperti Einstein dan
Hawking yang dikenal brilian dalam mencari jawaban atas eksistensi manusia di muka bumi
ini. Selama menulis Supernova Satu, Dee berdiam di rumah ditemani dua peliharaannya. Selama
berbulan-bulan, ia sering keasyikkan menulis di depan komputer. Menurutnya, masa-masa itu
adalah masa yang paling mendamaikan dan mengasyikkan. Adapun kegiatan bersama RSD
dilakukannya dua kali seminggu. Dalam memasarkan Supernova Satu ini, Dee menggunakan
uang tabungannya dan membentuk penerbit bernama Truedee Books.

Alasan ia memilih merangkap menjadi penerbit selain menjadi penulis karena ia


tidak ingin naskahnya diedit oleh penerbit. Apalagi, ia sempat beberapa kali ditolak percetakan.
Pada Maret 2002, Dee meluncurkan Supernova Satu edisi Bahasa Inggris untuk menembus pasar
internasional dengan menggaet Harry Aveling (60), seorang yang ahli dalam urusan
menerjemahkan karya sastra Indonesia ke dalam bahasa Inggris. Supernova pernah masuk
nominasi khatulistiwa Literary Award (KLA) yang digelar QB World Books. Sukses dengan novel
Supernova Satu: Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh, bagian pertama Supernova Dua (Supernova 2.1
Akar) sudah lepas ke pasaran pada 16 Oktober 2002 di 20 kota utama Indonesia. Novel
Supernova 2.1 sempat mendapat protes keras dari kalangan umat Hindu karena dianggap
melecehkan lambang keagamaan Hindu, lewat surat tertanggal Bali, 26 Februari 2003 yang
diatas namakan ketua umum DPP FIMHD AA Ngurah Arya Wedakarna MWS dari Dewan
Pimpinan Pusat (DPP) Forum Intelektual Muda (FIMHD) Hindu Dharma yang berkedudukan di
Bali. Mereka menolak dicantumkannya lambang OMKARA/AUM yang merupakan aksara suci
BRAHMAN Tuhan yang Maha Esa dalam HINDU sebagai cover dalam bukunya. Akhirnya,
disepakati bahwa lambang Omkara tidak akan ditampilkan lagi pada cetakan ke-2 dan
seterusnya.
Dalam memasarkan Supernova 2.1, Dee memilih tidak lagi memasarkan sendiri
bukunya. Ia menjalin kerjasama dengan BArK Communication, suatu perusahaan penerbitan
yang sekaligus perusahaan promosi. Di samping BArK, muncul sebuah wadah baru, Truedee

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang | 27


Semesta. Di BArK dan Truedee Semesta, Dewi memiliki sejumlah saham dan mendapatkan
loyalti sekitar 20%. Namun, sayang, pertengahan tahun 2003, Dee akhirnya berpisah jalan
dengan penerbit buku keduanya ini dan kini ia kembali sendiri memasarkan bukunya. Novelnya
yang lain Perahu Kertas (Bentang, 2009), Rectoverso (2008), dan Madre (2013).
(Sumber: ensiklopedia.kemdikbud.go.id)

B. Diskusikan bersama teman sebangkumu mengenai hal-hal berikut sesuai teks yang
telah Anda simak.
1. Struktur teks biografi
2. Karakteristik teks biografi
No. Karakteristik Ya Tidak Penjelasan
1. Berbentuk narasi

2. Berdasarkan fakta

3. Terdapat kejadian penting

3. Karakteristik kebahasaan teks biografi


No. Kebahasaan Ada Tidak Bukti
1. Pronomina personal ketiga

2. Adjektiva

3. Verba pasif

4. Verba tindakan

5. Konjungsi (kata hubung)

6. Rujukan kata

7. Keterangan waktu, aktivitas


(peristiwa), dan tempat

Berbicara

C. Mengungkapkan Gagasan secara Lisan dari Teks Biografi


Untuk bisa menyampaikan tujuan, usul, perumusan masalah, dan solusi saat menyajikan
gagasan, pandangan, arahan, atau pesan dalam teks biografi, cara yang dilakukan adalah
menguasai materi/topik inti dari biografi yang sudah dibaca. Untuk itu, agar menguasi
materi tersebut dengan baik, sesorang perlu membaca dan mengumpulkan berbagai bahan
sesuai dengan topik pembicaraan baik dari buku atau internet.

28 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


D. Langkah-langkah Menceritakan Kembali Teks Biografi
1. Bacalah kembali teks biografi dan tentukan informasi-informasi penting dalam teks
biografi tersebut.
2. Gabungkan informasi-informasi penting tersebut ke dalam bentuk paragraf singkat dan
menggunakan kata hubung atau konjungsi yang tepat.
3. Penceritaan kembali teks biografi dapat dilakukan secara tertulis dan lisan.
4. Ketika menceritakan kembali teks biografi secara lisan harus memperhatikan pelafalan
yang jelas dan bahasa yang runtut.

Kegiatan Kelompok

A. Dalam kegiatan ini, kalian akan melakukan diskusi panel.


B. Buatlah kelompok terdiri atas 4-6 orang.
Buatlah diskusi bertemakan satu tokoh terkenal yang kontroversial, Sepakatilah
tokoh tersebut berdasarkan keistimewaan dan keteladanannya. Perhatikan bagan
diskusi panel berikut.

Diskusi Panel
Peserta diskusi
mendengarkan. Bila
Moderator (1 orang)
diberi kesempatan
Notulis (1 orang)
Siswa yang baru mereka bisa
bertugas sebagai mengajukan
panelis Diskusi Panel pertanyaan/menang
menyajikan materi ga pi pendapat

Peserta teman sekelas

Menulis

E. Menulis dan Menerbitkan Teks Biografi


Menulis teks biografi merupakan sarana berlatih kreatif, kritis, mandiri untuk
mengumpulkan bahan dan merangkaikan dalam struktur yang benar dan penyampaian
yang runtut dan menarik. Juga merupakan sarana melatih berpikir, sebab dalam proses ini
penulis berlatih menyampaikan sebuah gagasan yang didukung dengan data dan fakta
tentang kisah tokoh yang disampaikan dengan teknik yang menarik untuk dibaca. Disinilah
kreativitas seorang penulis dibutuhkan. Tujuan menulis biografi tentunya membagikan
inspirasi kisah orang lain kepada pembaca. Pembaca diharapkan dapat terinspirasi dari
perjalanan kehidupan tokoh.
Sumber informasi dalam penulisan biografi ada dua, yakni sumber utama dan sumber
sekunder. Sumber utama adalah ucapan atau informasi langsung orang yang akan
diceritakan melalui wawancara atau informasi lain, seperti laman web pribadi, twitter,
facebook, instagram, atau media sosial pribadi lainnya. Sementara itu, sumber sekunder

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang | 29


berasal dari majalah, buku, referensi-referensi lain, atau dari orang-orang terdekat tokoh
dengan informasi yang akurat. Anda akan latihan melakukan penelitian sederhana (riset
kecil) dalam menulis biografi. Penulisan biografi agar menarik tidak sekedar penyajian
angka dan fakta. Harus ada kisah-kisah hebat yang diceritakan.
Penelitian sederhana penulisan biografi dapat dimulai dengan mencari informasi pada
subjek/tokoh biografi, yaitu:
a. tempat lahir;
b. minat;
c. perjalanan hidup tokoh dalam berbagai peristiwa penting;
d. peristiwa besar (di masa kecil/remaja/dewasa) yang memengaruhi hidupnya;
e. proses meraih kesuksesan; serta
f. kisah-kisah lain dari tokoh yang dapat menginspirasi pembaca.

1. Pilihlah satu tokoh yang menurut Anda paling menarik saat ini.
2. Cari dan galilah informasi tentang tokoh tersebut untuk dikembangkan menjadi sebuah
teks biografi dengan struktur (urutan) sebagai berikut.
a. Orientasi
b. Kejadian penting
c. Reorientasi
3. Jangan lupa ciri kebahasaan Anda perhatikan dalam tulisan biografi yang Anda buat.

Kerjakan soal-soal berikut!

1. Apa yang dimaksud biografi?


Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
2. Bagaimana asal mula terbentuknya istilah biografi?
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
3. Jelaskan ciri-ciri teks biografi menurut tujuannya!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
4. Jelaskan ciri-ciri teks biografi menurut unsur-unsurnya!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
5. Bagaimana penggolongan biografi berdasarkan isinya?
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
6. Jelaskan isi teks biografi!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
7. Sebutkan cara memublikasi biografi!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................

30 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


8. Sebutkan alasan kita harus meneladani karakter unggul tokoh biografi!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
9. Kutipan teks berikut untuk soal nomor 9 dan 10.
Ratna Indraswari Ibrahim dikenal sebagai penulis cerpen yang tokoh utamanya
kebanyakan kaum perempuan. Sebagai pengarang ia mengemukakan banyak sikap dan
pandangan perempuan serta kejiwaannya. Sebagai aktivis perempuan, ia
berpengalaman luas dalam berbagai organisasi perempuan. Mulai tahun 1980 sampai
sekarang ia duduk sebagai ketua Yayasan Bhakti Nurani Malang. Tahun 2000-2003 ia
menjadi ketua Litbang Yayasan Kean "Payung", Malang. Keaktifannya dalam organisasi
perempuan membawa Ratna beberapa kali ke luar negeri dalam usaha mendukung
pengembangan karir. Tahun 1997 Ratna melawat ke Amerika Selama dua bulan untuk
mengikuti Women Leadership Training. Tahun 1995 ia pergi ke Beijing selama dua
minggu untuk mengikuti Women International Congress.
Tahun 1994 ia melawat ke Australia selama sebulan mengikuti Disibly Congress. Ia
memperoleh penghargaan dari Menteri UPW dalam bidang organisasi manajemen tahun
1999 atas prestasinya tersebut. Aktivitas kepengarangan Ratna Indraswari Ibrahim
dimulai tahun 1974. Karya sastra yang berhasil ditulis cukup banyak dia menulis puisi,
novel, dan cerpen. Akan tetapi, karya terbanyak adalah cerpen.
Disadur dari :http://ensiklopedia.com.id/sastra/artikel/Ratna_Indraswari_Ibrahim, diunduh 28 Agustus
2020

Peristiwa apa yang dialami Ratna Indraswari Ibrahim dalam kutipan teks tersebut?
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
10. Uraikan cara menemukan karakter unggul tokoh dalam kutipan teks tersebut!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
11. Pola pengembangan apa yang digunakan dalam teks biografi?
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
12. Bagaimana cara mengetahui pokok-pokok informasi?
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
13. Bagaimana cara meneladani karakter unggul tokoh biografi?
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
Kutipan teks biografi berikut untuk soal nomor 14 dan 15.
Pemimpin redaksi Media Indonesia, Saur Hutabarat, menyebutkan Ashadi
Siregar bukanlah sosok yang tergiur dengan pragmatisme. Ashadi dikenal keras
memegang pendirian. Ia juga dosen yang disiplin. Di mata Saur, Ashadi merupakan sosok
guru yang memiliki kemampuan mendengarkan masukan dari orang yang lebih muda.
Meskipun mengetahui Ashadi tidak suka hal-hal yang berbau seremonial, apalagi
merayakan hari pensiunnya dengan meluncurkan sebuah buku, Saur mempunyai alasan
lain. Buku tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada Ashadi yang
memegang teguh pemikiran Akal Sehat dalam perkembangan jurnalistik di Indonesia.
Rizal Malarangeng, Direktur Eksekutif Freedom Institute, lebih menilai sosok Ashadi
yang apa adanya. Bagi Rizal, Ashadi adalah dosen sekaligus mentor dan sahabat.
Disadur dari: https:// tokoh.id/biografi/1-ensiklopedi/dosen-dan novelis/13/diunduh 2 September 2020
14. Bagaimana pola penyajian karakter unggul tokoh dalam kutipan teks biografi
tersebut? Jawaban:
..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang | 31


15. Sajikan kembali isi kutipan teks biografi tersebut dalam teks eksposisi!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
16. Uraikan tugas konjungsi antarparagraf!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
17. Sebutkan dua contoh kalimat dengan menggunakan konjungsi korelatif!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
18. Jelaskan yang dimaksud dengan rujukan kata dan jenisnya!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
19. Sebutkan tingkat perbandingan adjektiva dan masing-masing satu contoh!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
20. Tentukan keterangan waktu, peristiwa dan tempat dalam kutipan teks biografi berikut!
Era pendudukan Jepang tahun 1943, Sitor Situmorang diberangkatkan ke Jepang
untuk menimba ilmu di Negeri Matahari terbit. sepulang dari sana dia dipekerjakan di
kantor keuangan Jepang yang berada di Sibolga. Namun, tatkala Jepang jatuh, Sitor
beralih profesi sebagai redaktur surat kabar Suara Nasional, dan Harian Waspada.
Di surat kabar yang terakhir, atas permintaan resmi menteri penerangan Muhammad
Natsir, Sitor ditugaskan untuk mengikuti perundingan Indonesia-Belanda di Yogyakarta
tahun 1948 sebagai koresponden. Sitor terseret arus revolusi hingga ditangkap Belanda
ketika Agresi Militer II dan dimasukkan di penjara Wirogunan, Yogyakarta.
Disadur dari: https://ceknricek.com/a/ penyair-sitor-situmorang-di- antara-kembara-dan-jalan-
pulang/13663, diunduh 3 September 2020
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
21. Sebutkan bentuk penyajian teks biografi!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
22. Sebutkan cara penceritaan kembali teks biografi!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
23. Jelaskan aspek yang harus diperhatikan dalam menceritakan kembali teks
biografi secara lisan!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
24. Uraikan langkah-langkah menceritakan kembali teks biografi!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
25. Ceritakan kembali isi kutipan teks biografi berikut dengan bahasa Anda!
Dalam kesusastraan Indonesia, nama Sitor Sitomorang dikenal sebagai
sastrawan angkatan 45, yang berarti ia satu angkatan dengan penyair-penyair kondang
lain, seperti Chairil Anwar, Idrus, ataupun Asrul Sani. Sitor lahir pada 2 Oktober 1923, di
Harianboho, sebuah lembah di kaki Gunung Pusuk Buhit, Samosir, Sumatera Utara.
Ayahnya, Ompu Babiat adalah kepala adat marga Situmorang dan ibunya perempuan
bermarga Simbolon. Sitor yang memiliki nama kecil Raja Usu menempuh pendidikan
sekolah dasar pribumi (Hollands Inlandse School) di Sibolga, sekolah menengah pertama
(Meer Uitgebreid Lager Ondewijs) di Tarutung, dan sekolah menengah atas (Algemeene
Middelbare School) di Jakarta. Bakat sastrawinya sudah terlihat sejak kecil. Ia bahkan
mampu menguasai bahasa Jepang, Jerman, dan Prancis secara otodidak untuk
menekuni

32 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


minatnya terhadap sastra. Hidupnya pun jalin menjalin dengan sejarah Indonesia di masa
awal kemerdekaan.
Disadur dari: https://ceknricek.com/a/penyair-sitor- situmorang-di-antara-kembara-dan-jalan-
pulang/13663, diunduh 8 Agustus 2020
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang | 33


BAB 8
Berbagi Pengalaman Berharga melalui Teks Rekon

Menyimak

A. Mengkreasi Informasi dari Teks Rekon yang Disimak


Teks rekon sering disebut cerita ulang merupakan teks yang menceritakan kembali
pengalaman masa lalu seseorang. Tujuan teks rekon adalah menyampaikan informasi dan
menghibur para pembaca. Selain itu, dengan menyimak teks rekon kita dapat meniru atau
meneladani jika cerita tersebut dilakukan tokoh tertentu membawa perubahan yang baik. Kita
juga dapat lebih waspada jika peristiwa itu tragis dan memilukan sehingga kewaspadaan itu
akan memunculkan sikap tanggap. Kita bisa juga termotivasi, tidak mudah menyerah,
melakukan inovasi, atau hal-hal positif lainnya.

A. Simaklah tayangan Lintas Media di samping.


B. Setelah menyimak tayangan tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
dengan saksama.
1. Bagaimana sikap Arini dalam memandang dirinya dengan
segala keterbatasannya?
2. Mengapa orang tua Arini menerapkan prinsip find your way
kepada anak-anaknya?
3. Bagaimana Arini mengatasi keterbatasannya saat kuliah?
4. Perjuangan apakah yang dilakukan Aini terhadap
para penyandang cacat di Indonesia?
5. Setujukah Anda dengan pendapat Arini agar orang cacat
tidak perlu minta belas kasihan? Jelaskan.

Membaca

B. Memaknai Teks Rekon yang Dibaca


Membaca teks rekon sangat mengasyikkan karena teks rekon berupa cerita ulang atas suatu
peristiwa atau masa lalu seseorang dalam perjalanan hidupnya. Hal lain yang menarik saat
membaca teks rekon adalah hikmah di balik peristiwa atau perjalanan hidup seseorang itu yang
dapat diambil. Sebagian kisahnya adalah perjuangan untuk mencari jalan keluar atas masalah
yang tengah dihadapi seseorang. Inilah yang dapat dijadikan pelajaran hidup. Pembaca dapat
membuat catatan atas cara-cara bijak, humanis, semangat, kerja keras yang dilakukan oleh
tokoh dalam teks tersebut. Catatan itu dapat dijadikan pengingat/motivasi jika kita sendiri
mengalami kejadian yang serupa.

34 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Meskipun teks rekon hanyalah cerita ulang, informasi yang disajikan dapat berupa
penyajian tersurat dan tersirat. Informasi tersurat adalah informasi yang tertulis dalam teks itu,
sedangkan informasi tersirat artinya terkandung, tetapi tidak tertulis.
Teks cerita ulang terdiri atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Teks rekon pribadi
Teks rekon pribadi adalah cerita ulang yang isinya menceritakan kejadian masa lalu
yang pernah dialami oleh penulisnya.
b. Teks rekon faktual (informasional)
Rekon faktual atau informasional adalah teks rekon yang isinya berisi kejadian faktual
seperti teks berita yang memuat kisah heroik atau inspiratif (biasanya dalam bentuk
biografi), eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.
c. Teks rekon imajinatif
Teks rekon imajinatif adalah teks rekon yang mengandung cerita imajinatif dengan
lebih detail atau mendalam. Teks rekon tipe ini, biasanya diwujudkan dalam bentuk
cerita fiksi, baik cerpen atau novel.
Sesuai dengan namanya, teks cerita ulang, berarti di dalamnya mengandung ciri khas,
yakni (1) bersifat faktual atau imajinatif, (2) menceritakan peristiwa masa lalu, dan (3) disusun
secara kronologis. Dengan demikian, teks rekon pada dasarnya memiliki kesamaan dengan teks
naratif lainnya. Ada beberapa unsur yang dominan dalam teks rekon, yakni:
a. tema dan amanat,
b. alur,
c. penokohan,
d. latar cerita ulang berupa waktu serta tempat kejadian, dan
e. nilai dalam cerita
Strukturnya pun memiliki kesamaan dengan jenis teks naratif lainnya. Berikut adalah
struktur teks rekon.
a. Orientasi (pengenalan), berisi informasi tentang siapa, di mana, dan kapan peristiwa
atau kejadian itu terjadi di masa lampau.
b. Peristiwa (insiden), yaitu rangkaian peristiwa yang terjadi dan biasanya disajikan
berdasarkan urutan waktu (kronologis).
c. Resolusi/reorientasi (opsional), berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa
atau kejdian yang sedang diceritakan. Namun, pada bagian ini bisa juga berisi
orientasi. Pengulangan merangkum rangkaian peristiwa, kejadian, atau kegiatan
yang diceritakan.
Contoh teks rekon dan strukturnya:

Hiking Ke Gunung Prau

Orientasi (Pengenalan)

Di bulan Mei tahun 2005 saya dengan teman-teman Organisasi OSIS pergi ke
Kawasan Pegunungan Tinggi Dien untuk melaksanakan hiking ke gunung Prau yang
sekalian melakukan refresing karena aktivitas sekolah yang tidak ada liburnya.

Peristiwa (Event)

Perjalan diawli dai Purwokerto, pertama kami menuju ke terminal bus Purwokerto
dan memilih nai bus yang trayeknya ke Wonosobo. Sesudah 3 jam perjalanan kami
akhirnya sampai di Wonosoba, kemudian kami beristirahat selam 1 jam dan sambil
makan minum dan melakukan ibadah.
Setelah waktu istirahat selesai, kami melanjutkan perjalanan ke Dieng dengan
menaiki bus lagi. Akhirnya kami sampai juga di Dien menjelang maghrib, kami

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang | 35


malakukan perjalan menuju puncak ketika malam hari tiba. Yang mana tidak ada
satupun kru dari kami yang membawa senter (dikarekan lupa). Untung saja ada
kakak-kakak yang berasal dari Semarang bertemu dengan kami sehingga kami
menuju puncak tidak sendirian. Akhirnya perjalanan sampai dipuncak dan setelah
itu kami membangun tenda dan bermalam disana.

Reorientasi (Pengulangan Pengenalan)

Tidak ada yang sia-sia perjalanan yang kami lalui diawali dari Purwokerto,
Wonosobo, kemudian ke Dieng. Karena kami menjadi lebih tahu arti tolong
menolong dan juga bersyukur terhadap nikmat yang sudah Tuhan berikan, bahwa
segala sesuatu yang diciptakan-Nya sangat indah.

Jika dilihat dari ciri kebahasaannya, teks rekon memiliki kekhasan kebahasaan yang
tertuang dalam teks itu, yaitu sebagai berikut.
a. Menggunakan pronomina (kata ganti). Kata ganti yang sering digunakan dalam teks
rekon berupa kata ganti orang, kata ganti pemilik, kata ganti penanya, kata ganti
penunjuk, dan kata ganti tidak tentu.
b. Menggunakan verba (kata kerja). Kata kerja digunakan untuk menyatakan
tindakan/perbuatan yang dilakukan tokoh.
c. Menggunakan keterangan waktu lampau, yaitu waktu yang menyatakan sudah
terjadi. Misalnya, pernah, sering, biasanya, pagi-pagi, malam-malam, sesudah,
sebelum, kemarin, sejak, dari.
d. Menggunakan kata yang menunjukkan tempat.

36 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |
Contoh Gambar

Gambar 2.1 Gedung Pondok Pester Al Fauzan


(Sumber : www.pesteralfauzan.com)

36 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |
B. Setelah membaca teks tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan saksama.
1. Apakah persamaan kedua teks tersebut?
2. Apakah perbedaan kedua teks tersebut?
3. Teks manakah yang lebih mengesankan bagi Anda? Mengapa?
4. Apakah kedua teks tersebut ditulis berdasarkan fakta? Tunjukkan buktinya.
5. Pengalaman berharga apakah yang dapat Anda petik dari kedua teks tersebut?

Kegiatan Kelompok

A. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang.


B. Bacalah kembali teks berjudul “Berawal dari Rasa Ketakutan” dan “Mau Healing, Malah
Pusing”.
C. Setelah membaca dan mencermati kedua teks tersebut, diskusikan dengan kelompok
Anda hal-hal berikut ini.
a. Menurut Anda, apakah kedua teks tersebut termasuk teks rekon? Jelaskan alasannya.
b. Termasuk jenis rekon yang mana kedua teks itu? Sampaikan argument yang
memadai.
c. Jelaskan bagian yang menggambarkan struktur kedua teks itu. Gunakan format
bagan berikut.
Teks 1
No. Bagian Paragraf ke- Penjelasan
1. Judul

2. Orientasi

3. Insiden

4. Resolusi/reorientasi

Teks 2
No. Bagian Paragraf ke- Penjelasan
1. Judul

2. Orientasi

3. Insiden

4. Resolusi/reorientasi

D. Identifikasilah unsur kebahasaan dalam kedua teks itu dengan mengisi tabel berikut ini.
No. Ciri Kebahasaan Teks 1 Teks 2
1. Pronomina

2. Verba

3. Keterangan waktu
lampau
4. Kata yang menunjukkan
tempat dan waktu

38 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Berbicara

C. Menyampaikan Gagasan Secara Lisan melalui Teks Rekon


Sebagaimana Anda ketahui, bahwa teks rekon merupakan teks yang mengungkapkan
kembali pengalaman secara kronologis. Teks ini akan menjadi sesuatu yang menarik jika
diceritakan secara lisan dalam bentuk monolog.
Monolog biasanya digunakan dalam sebuah pementasan teater. Monolog merupakan cara
berkisah secara individu, pencerita berperan ganda, baik sebagai narator maupun sebagai
tokoh-tokohnya. Dalam seni tradisional, monolog sering diwujudkan dalam bentuk pagelaran
wayang kulit yang dibawakan oleh dalang. Selain sebagai narator, dalang juga memerankan para
tokoh wayang dengan berbagai karakter menggunakan alat atau media wayang.
Monolog merupakan monodrama yang dilakukan seseorang di hadapan penonton seorang
diri. Stand up comedy pun merupakan salah satu wujud dari monolog. Begitu juga saat seorang
penyair sedang menyampaikan berita. Jadi, monolog sebenarnya sudah banyak dilakukan dalam
kehidupan kita sehari-hari.
Jika ingin berhasil melakukan monolog, Anda perlu berlatih memproduksi ucapan sehingga
lancar dalam berbicara tentang peristiwa yang terjadi. Untuk berlatih monolog, Anda perlu
melatih kemahiran berbicara dengan memproduksi ucapan yang indah (figurative speech).
Misalnya, Anda bisa bermonolog dengan mengungkapkan rasa jengkel, marah, dan seterusnya
setelah melihat benda-benda di sekitar kita. Dengan begitu, Anda akan lancar berbicara
mengenai peristiwa yang terjadi secara imajinatif.
Agar monolog Anda menarik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai
berikut.
1. Penghayatan dan mimik
2. Gestur (gerakan badan)
3. Intonasi
4. Vokal dan pelafalan
Naskah monolog bisa berasal dari berbagai sumber. Teks rekon menjadi salah satu
alternatif yang dapat dijadikan naskah monolog. Agar monolog yang Anda lakukan lebih
hidup dan menarik, ubahlah terlebih dahulu teks tersebut menjadi naskah monolog.

Nah sebagai bahan latihan, cobalah lakukan monolog secara ekspresif di depan kelas setelah
memahami teks rekon berikut ini.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


40 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan
Menulis

D. Menulis, Mengalihwahanakan Teks Rekon ke Teks Lainnya, dan Menerbitkannya ke


Sebuah Media Cetak Maupun Digital

Menulis teks rekon merupakan bentuk pengekspresian kembali peristiwa yang telah
berlalu. Apa yang diekspresikan bergantung dari peristiwa tersebut. Bisa sedih, mencekam,
menyenangkan, membahagiakan, dan lain-lain. Untuk itu, sesuai tujuannya, teks rekon bisa
sebagai sarana penyampaian informasi dan hiburan bagi pendengar atau penontonnya.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


Dalam pembelajaran ini, Anda tidak hanya berlatih menulis teks rekon, tetapi juga
mengalihwahanakan teks rekon menjadi teks lainnya. Pengalihwahanaan ini dapat berupa teks
fiksi maupun nonfiksi.
1. Langkah-Langkah Menulis Teks Rekon
Setiap orang pasti punya pengalaman, baik pengalaman pahit maupun pengalaman
manis, pengalaman menyedihkan atau menyenangkan. Peristiwa yang pernah dialami tersebut
jika diceritakan kembali merupakan bentuk teks rekon. Secara umum langkah-langkah
penulisan teks rekon adalah sebagai berikut.
a. Menentukan topik yang akan ditulis dalam teks rekon. Topik yang baik adalah topik yang
berkaitan dengan peristiwa luar biasa. Peristiwa luar biasa biasanya selalu diingat dan
menarik untuk dibaca. Topik yang dipilih ini sebagai dasar bahan penceritaan.
b. Membuat kerangka sesuai struktur teks rekon yang terdiri atas tiga bagian, yaitu (a)
orientasi, (b) kejadian, (c) reorientasi.
c. Mengidentifikasi data, fakta, dan informasi dari peristiwa tersebut untuk dimasukkan ke
tiga tahapan di atas.
d. Rangkaikan informasi yang telah dikelompokkan dengan menggunakan ciri kebahasaan
teks rekon.

2. Menulis Teks Rekon Hasil Penelitian


Teks rekon memiliki potensi untuk dikembangkan dalam berbagai kehidupan, termasuk
digunakan dalam dunia kerja. Teks rekon dapat digunakan untuk menggungkap kronologi
sebuah kejadian. Dalam dunia, untuk menguak kejahatan, pengungkapan kronologi amat
penting, termasuk proses penggagalan atau penangkapan pelaku tindak kriminal.

3. Mengalihwahanakan Teks Rekon ke Teks Lainnya untuk Tujuan Ekonomi Kreatif


Agar bisa mengubah teks tersebut secara kreatif, pahami dulu duduk persoalan yang disajikan
dalam teks itu. Gagasan itu kemudian dikembangkan menjadi teks lain, misalnya teks rekon
menjadi cerpen, anekdot, puisi, naskah monolog, dan lain-lain.

Latihan 1
Tulislah teks rekon bertolak dari kehidupan Anda sendiri. Hal yang perlu Anda lakukan adalah
sebagai berikut.
1. Tentukan salah satu pengalaman Anda yang menurut Anda paling menarik.
2. Buatlah kerangka sesuai struktur teks rekon.
3. Rangkaikan peristiwa tersebut menjadi teks rekon dengan mengikuti langkah-langkah
penulisan yang telah Anda pelajari.

Latihan 2
A. Dalam pembelajaran berikut, Anda akan membuat teks rekon fungsional dunia kerja
berdasarkan sebuah wawancara. Untuk itu, bacalah kutipan wawancara berikut ini.
Masa Kecil Susi Pudjiastuti dalam Ingatan Tetangga

Sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sedang menjadi sorotan
banyak orang, termasuk soal pendidikannya. Meski hanya punya ijazah SMP, Susi
menguasai dengan baik bahasa Inggris dan Jerman. Ini kisah keseharian masa kecil Suci.
"Bu Susi itu pintar bahasa Inggris dan Jerman sejak dulu masih SMP. Kami dulu selalu
lihat Susi kecil masih SMP sudah sering ngobrol dengan para bule," tutur Suharto (60),
warga yang tinggal di dekat sekolah Susi di Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa
Barat, Selasa (28/10/2014).

42 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Menurut Suharto, Susi kecil tak beda dengan anak-anak perempuan kampung di
Pangandaran. Namun, kata dia, Susi sudah terlihat mandiri sejak kecil sekalipun
keluarganya termasuk kalangan berada. "Bu Susi itu sejak dulu berjualan ikan keliling
bukan sebagai orang yang tak mampu. Dia itu anak orang kaya raya, tapi hidupnya tak
mau menunjukkan kalau dia hidup berlebih, dari dulu orangnya itu terlihat mandiri dan
tak gengsian," kata Suharto, yang mengaku mengenal Susi sejak kecil.

Setelah lulus SMP, lanjut Suharto, Susi pun melanjutkan sekolah ke SMS di
Yogyakarta. Dia mengaku tak tahu persis ada persoalan apa, tetapi dia melihat sendiri
Susi tak menyelesaikan sekolahnya itu sampai lulus. Sepulang kembali ke Pangandaran,
kenang Suharto, Susi langsung menikah dengan Yoyo, warga asli Pangandaran. Yoyo
adalah suami pertama Susi.

Sebagai orang yang melihat langsung tumbuh kembang dan perjalanan hidup
Susi, Suharto tak menampik ada rasa bangga yang turut dia rasakan saat perempuan itu
dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. "Saya sangat bangga dengan Bu Susi
yang berhasil menjadi menteri seperti sekarang. Tentu saya sangat bangga," ungkap
Suharto dengan mata berbinar.

(Diolah dari berbagai sumber)

B. Setelah membaca dan memahami isi wawancara tersebut, ubahlah teks tersebut
menjadi teks rekon yang bersifat informatif. Perhatikan kelengkapan struktur dan unsur
kebahasaannya.
C. Untuk mengetahui kualitas, hasil pengubahan teks rekon nilailah karya temanmu dengan
memperhatikan rubrik penilaian berikut ini.
No. Aspek Deskripsi Ya Tidak
1 Ketepatan Sudah tepatkah
pemilihan tema pemilihan tema
(topik) sesuai (topik) teks sesuai
struktur isi teks struktur isi teks
rekon rekon?

2 Sudah tepatkah
Ketepatan penulisan teks
penulisan sesuai sesuai struktur isi
struktur isi dan dan bahasa teks
bahasa teks rekon rekon?
3 Apakah penggunaan
Katepatan bahasa dalam
penggunaan menulis teks rekon
bahasa dan ejaan sesuai kaidah dan
EYD?

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


Latihan 3

44 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |
Soal Model AKM

Stimulus 1

Kesetaraan Harus Diperjuangkan

Sumber: pixabay.com

Perjuangan Kartini dalam kesetaraan antara kaum perempuan dan laki-laki


seperti tak pernah henti. Adat, budaya, dan aturan sosial masyarakat Jawa benar-benar
mengungkung kaum hawa sehingga membuat perempuan berada di bawah laki-laki. Hal
ini dapat dilihat dari pekerjaan yang tidak setara: perempuan hanya bisa bekerja di
rumah dan tidak boleh memperoleh pendidikan tinggi. Di samping itu, kawin paksa
masih sering terjadi waktu itu.

Persoalan itu dituangkan dalam surat-suratnya. Melalui surat-surat itu, Kartini


menyampaikan kritik pedas terhadap praktik poligami yang sering dilakukan oleh
kalangan ningrat Jawa. Hal yang menjadi keprihatinan Kartini terhadap persoalan
poligami adalah adanya faktor-faktor dari orang tua agar putrinya memperoleh suami
dari kaum bangsawan. Demi meningkatkan derajat dan taraf hidup keluarga, sebagian
besar masyarakat Jawa mengharapkan putrinya disunting pria Ningrat.

Kartini beranggapan bahwa gadis-gadis itu tidak dapat disalahkan, apalagi


mereka berasal dari keluarga rakyat jelata. Mereka berangan-angan mendapat
kehormatan, kemewahan dan kenikmatan duniawi lainnya. Menikah dengan pria
bangsawan adalah sebuah anugerah yang membuat jalan untuk menaikkan status sosial.
Kartini ingin menyadarkan bahwa kaumnya seharusnya lebih dihargai untuk
mendapatkan kesetaraan seperti halnya kaum pria. Kaum wanita berhak untuk
mendapatkan pendidikan seperti kaum laki-laki. Bukan karena ia ingin kaum wanita
menjadi pesaing kaum laki-laki, tetapi karena dengan pendidikan wanita dapat
melakukan kewajibannya dengan lebih cakap. Sebab, dialah pendidik generasi-generasi
muda penerus bangsa.

46 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Soal 1
Berilah tanda centang () pada pernyataan yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan
pandangan Kartini tentang pendidikan bagi kaum perempuan?

No. Pernyataan Sesuai Tidak Sesuai


1 Melalui pendidikan yang tinggi wanita dapat
memperoleh pekerjaan yang setara dengan pria.

2 Perempuan yang berpendidikan tinggi akan


lebih dihargai sebagaimana kaum lelaki.

3 Pendidikan akan dapat memberikan dasar moral


yang kuat apabila diserahkan pada
kaum perempuan.
4 Pendidikan yang diajarkan kepada anak-anak
perempuan akan memiliki peran penting saat
mereka menjadi ibu untuk mendidik anak-anaknya.
5 Mendidik anak-anak perempuan untuk menjadi
setengah bukan keniscayaan, tetapi bukan tujuan
utama.

Soal 2
Perjuangan Kartini untuk memperoleh kesetaraan gender, terlihat dari gagasan-gagasannya.
Berikut adalah gagasan Kartini untuk memperoleh kesetaraan tersebut (jawaban benar bisa
lebih dari satu).

Anak-anak perempuan perlu mendapatkan pengajaran seperti anak laki-laki.

Tak selayaknya kaum perempuan hanya bekerja dalam urusan rumah tangga, mereka
juga dapat bekerja sebagaimana kaum pria.

Meningkatkan taraf hidup dan menjadi istri bangsawan tidak bisa dipersalahkan.

Pendidikan bagi kaum perempuan untuk menyiapkan agar mereka lebih cakap dalam
menjalankan kewajibannya dalam mendidik anaknya.

Berjuanglah untuk masa depan dan terbebas dari adat dan hukum yang tidak adil.

Soal 3
Apakah teks Stimulus 1 itu termasuk teks rekon? Mengapa?

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


BAB 9
Cakap Berpuisi

Menyimak

A. Mengevaluasi dan Mengkreasi Gagasan dari Menyimak Teks Puisi

Sebuah puisi adalah sebuah perlambangan jiwa seorang penyair. Biasanya, seseorang
penyair menciptakan sebuah puisi berdasarkan pengalamannya, sesuatu yang dilihatnya, atau
sesuatu yang didengarnya. Gagasan, pikiran, dan pandangan penyair inilah yang mewarnai tema
puisi.
Puisi adalah ungkapan pikiran dan perasaan penyair berdasarkan pengalaman jiwa dan
bersifat imajinatif. (Waluyo, 1995: 25) Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan
larik dan bait.
 Jenis-jenis puisi
Berikut jenis puisi berdsarkan zamannya.
a. Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan, yaitu persajakan,
jumlah kata dalam setiap larik, dan jumlah larik dalam setiap bait. Jenis puisi lama,
misalnya pantun, syair, mantra, gurindam, seloka, bidal, karmina, dan talibun.
1) Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri
atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik terdiri atas 8-12 suku kata, baris
pertama dan kedua merupakan sampiran, dan baris ketiga serta keempat
merupakan isi.
2) Syair adalah bentuk puisi lama yang setiap bait terdiri atas empat baris dan
berakhir dengan bunyi yang sama atau bersajak sama (a-a-a-a).
3) Mantra adalah susunan kata berunsur puisi (seperti rima dan irama) yang dianggap
mengandung kekuatan gaib, dan sering diucapkan oleh dukun atau pawing untuk
menandingi kekuatan ghaib lainnya.
4) Gurindam adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat.
5) Seloka adalah jenis puisi yang mengandung ajaran (sindiran dan sebagainya), terdiri
atas empat larik yang berima a-a-a-a, dan mengandung sampiran serta isi.
6) Bidal adalah peribahasa atau pepatah yang mengandung nasihat, peringatan, dan
sindiran.
7) Karmina adalah pantun kilat yang terdiri atas dua larik. Larik pertama merupakan
sampiran, sedangkan larik kedua merupakan isi.
8) Talibun adalah pantun yang mempunyai jumlah larik lebih dari empat baris dan
berjumlah genap.
b. Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan-aturan baku puisi lama.
Puisi baru memiliki bentuk tipografi yang lebih luas dan bebas jika dibandingkan
dengan puisi lama. Jenis puisi baru, misalnya balada, himne, epigram, elegi, distikon,
kuatren, kuintet, septima, oktaf, dan sonata.
1) Balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan
dan kadang-kadang berupa nyanyian atau dialog.
2) Himne adalah nyanyian pujaan (untuk Tuhan dan sebagainya).

48 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


3) Epigram adalah peribahasa yang padat, penuh kearifan, dan sering mengandung
paradoks.
4) Elegi adalah syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan dukacita
(khususnya pada peristiwa kemampuan).
5) Distikon adalah puisi yang setiap baitnya terdiri atas dua baris dan berirama akhir.
6) Kuatren adalah puisi yang terdiri atas empat larik dalam satu bait; puisi empat
seuntai.
7) Kuintet adalah puisi yang setiap baitnya terdiri atas lima larik.
8) Septima adalah sajak yang terdiri atas tujuh baris dalam satu larik.
9) Oktaf adalah sajak yang terdiri atas delapan larik dalam satu bait.
10) Soneta adalah sajak yang terdiri atas empat bait (dua bait pertama terdiri atas
empat baris, dua bait terakhir masing-masing terdiri atas tiga baris); sajak dua belas
baris yang merupakan satu pikiran atau perasaan yang bulat.
Perbedaan puisi lama dan puisi baru sebagai berikut.
Puisi Lama Puisi Baru
Puisi lama menggunakan irama tetap, Puisi baru menggunakan irama dinamis
yaitu dua patah kata dalam sekali ucap. yang mengikuti pikiran dan perasaan
penulis.
Bentuk puisi lama terikat oleh aturan. Bentuk puisi baru tidak terikat oleh
aturan.
Penulis puisi lama tidak dikenal atau Penulis puisi baru dikenal atau diketahui
tidak diketahui nama penulisnya. nama penulisnya.
Persebaran puisi lama secara lisan. Persebaran puisi baru secara lisan dan
tulisan.
Isi puisi lama berupa nasihat. Isi puisi baru berupa curahan hati penulis.

A. Simaklah tayangan Lintas Media di samping.


B. Lakukanlah langkah-langkah berikut.
1. Catatlah gagasan mengenai upaya menempuh
pendidikan yang kreatif dalam puisi yang Anda simak.
2. Catatlah gagasan mengenai belenggu para siswa ketika
menempuh pendidikan yang disampaikan penyair
dalam puisi yang Anda simak.
3. Tulislah pandangan penyair tentang peran yang harus
dilakukan siswa dalam puisi yang Anda simak.
4. Tulislah pesan penyair dalam menciptakan pendidikan yang
berkualitas dalam puisi yang Anda simak.

Kegiatan Kelompok

1. Bentuklah kelompok beranggotakan 4 orang dengan temanmu.


2. Diskusikan dengan teman sebangku tentang informasi, gagasan, pandangan, penyair
mengenai pendidikan yang berkualitas menurut penyair, dan pesan pada tayangan
Lintas Media sebelumnya.
3. Salah seorang siswa menjelaskan informasi, gagasan, pandangan, dan pesan penyair itu
di depan kelas.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


Membaca

B. Membaca Teks Puisi

Dalam sebuah puisi terdapat gagasan, pikiran, dan pandangan penyair yang memperjelas
tema. Gagasan tersebut disampaikan oleh penyair dalam diksi yang denotatif maupun konotatif
yang penuh. Kedua makna kata tersebut digunakan penyair secara bersama-sama, sehingga saat
membaca puisi kita perlu menafsirkan makna tersebut.
Gagasan tersebut disampaikan dengan cara tersirat dan tersurat. Gagasan tersurat adalah
gagasan yang tertulis di dalam teks. Sementara gagasan tersirat adalah gagasan yang terkandung
di dalam teks, tidak tertulis.
Makna di dalam puisi terkadang dapat dengan mudah ditafsirkan. Namun, terkadang
penyair menggunakan makna simbolis saat ingin menyampaikan sesuatu.
Untuk memahami gagasan yang terdapat dalam sebuah puisi, kita perlu mengetahui unsur-
unsur puisi.
Sebuah puisi dicipta penyair dengan unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik puisi
adalah unsur-unsur yang membangun puisi dari dalam. Unsur/struktur intrinsik puisi masih
terbagi lagi dalam dua jenis, yaitu unsur/struktur fisik dan batin.
a. Struktur Fisik Puisi
Penyair menggunakan struktur fisik puisi untuk mengungkapkan hakikat puisi. Berikut
struktur fisik puisi. (Waluyo, 1995: 72-97)
1) Tipografi
Tipografi atau perwajahan puisi merupakan bentuk penulisan puisi. Secara umum,
puisi sering ditemukan dalam bentuk baris, disusun dalam bentuk fragmen-fragmen,
bahkan dalam bentuk yang menyerupai zig-zag.
2) Diksi merupakan pemilihan kata-kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya.
Pemilihan diksi sangat penting dalam puisi.
3) Imaji
Imaji adalah unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia. Imaji dibagi menjadi
tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh
(taktil).
4) Kata konkret
Kata konkret merupakan kata yang memungkinkan terjadinya imaji. Kata konkret
bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji. Kata konkret sering berhubungan
dengan kata kiasan atau lambang.
5) Gaya bahasa/Majas
Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang bersifat seolah-olah menghidupkan
dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Gaya
bahasa merupakan salah satu unsur untuk mendapatkan kepuitisan dalam puisi.
Jenis-jenis gaya bahasa dalam puisi di antaranya metafora, simile, personifikasi,
hiperbola, ironi, dan repetisi.
b. Struktur batin puisi
Herman J. Waluyo (1995: 106-130) mengemukakan bahwa struktur batin puisi sering
disebut hakikat puisi. Struktur batin puisi sebagai berikut.
1) Tema
Tema adalah unsur utama pada puisi yang berkaitan erat dengan makna. Tema
menjadi landasan dan garis besar isi puisi.

50 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


2) Rasa/feeling
Rasa pada puisi merupakan sikap penyair terhadap pokok persoalan yang terdapat
dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa berkaitan erat dengan latar belakang
sosial, pengalaman, dan psikologi penyair.
3) Nada/suasana
Nada adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada berhubungan dengan tema
dan rasa yang ditujukan penyair kepada pembaca, misalnya nada menggurui,
mendikte, atau sombong.
4) Amanat
Amanat puisi merupakan pesan yang terkandung di dalam sebuah puisi. Amanat
dapat ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung.

 Penentuan Suasana Puisi


Suasana dalam puisi adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.
Suasana dalam puisi tercipta dari nada atau pengungkapan sikap penyair. Suasana
dalam puisi menggambarkan rasa gembira, bahagia, sedih, haru, kecewa, gelisah,
berontak, tenang, pasrah, bingung, sepi, khusyuk, atau bimbang.
Bacalah kutipan puisi berikut!
Rumah

Kulihat dari cahaya bulan di pekarangan


Serambiku kelam dan berudara sepi
Tidak ada suara, tiada pula bayangan
Kecuali sahabatku, semuanya pergi.

Terkadang terasa perlunya ke rumah


Atau terasa perlunya tak pulang ke
rumah
Bercerita dan berkaca pada hari-hari kupunya
Di rumahku besar sekali sebuah kisah

Kalau aku tiba terdengar suara berdetak tiba-tiba


Malu-malu hati sahabatku rupanya ikut bicara
Tanpa tekanan yang mendesak atau tinggi hati
Alangkah cintanya dia padaku

Terkadang sebelum masuk rumah


Aku melihat ke atas dan bertanya-tanya
Adakah dia di dalam, masihkah dia cinta
Alangkah besar rasanya hidup, bila hatiku tak gelisah

Karya : Toto Sudarto Bachtiar


Dikutip dari : Toto Sudarto Bachtiar, Suara, Etsa, dan Desah, Jakarta, Grasindo, 2011

Kutipan puisi “Rumah” tersebut mendeskripsikan suasana kelam, kesepian, kegelisahan, dan
kesenduan penyair. Suasana tersebut tergambar pada bait puisi berikut.

Kulihat dari cahaya bulan di pekarangan


Serambiku kelam dan berudara sepi
Tidak ada suara, tiada pula bayangan
Kecuali sahabatku, semuanya pergi.
Terkadang sebelum masuk rumah
Aku melihat ke atas dan bertanya-tanya

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


Adakah dia di dalam, masihkah dia cinta
Alangkah besar rasanya hidup, bila hatiku tak gelisah

 Penentuan Tema Puisi


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tema adalah gagasan pokok yang
dikemukakan penyair melalui puisinya. Tema yang sering terdapat dalam puisi adalah
tema ketuhanan, kemanusiaan, cinta patriotisme, perjuangan, kegagalan hidup, alam,
keadilan, kritik sosial, demokrasi, dan kesetiakawanan. Tema dalam puisi “Rumah”
karya Toto Sudarto Bachtiar tersebut adalah kesepian yang dirasakan penyair.

 Penentuan Makna Puisi


Anda dapat menangkap maksud, isi, atau makna puisi setelah membaca puisi. Makna
puisi mengandung pesan yang ingin disampaikan penyair dengan memiliki maksud
tertentu. Pesan dalam puisi bisa lebih dari satu. Makna atau pesan dalam puisi
“Rumah” tersebut adalah penyair ingin memberitahukan kepada pembaca bahwa
dirinya sedang merasakan kesepian dan kegelisahan berada di rumahnya.

Latihan 1
A. Bacalah puisi berikut dengan khidmat.

Sajak Ladang Jagung

Ladang jagung yang terhampar


dan seorang lelaki desa
yang tak mengenal sekolah.

Menghadapi lading jagung.


sang lelaki desa melihat cangkul;
ia mengolah ladang;
ia berkeringat memetik tongkol jagung;
menjelang dini hari
para gadis dengan bakul di punggung
turun ke pasar kota

Dan lelaki desa itu juga menyaksikan


saat hari berkabut
di dalam dapur
gadis-gadis bersuka ria
menumbuk jagung
menjadi tepung
kayu bakar dalam tungku membara
Di dalam dingin udara pagi
tercium harum nasi jagung

Ladang jagung yang terhampar


dan seorang lelaki desa.
Ia siap merawat tanaman
Ia mencipta rencana dalam otaknya

52 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


untuk mengolah tanah ladang

Tetapi lihat pemandangan kini:

Ladang jagung yang terhampar


di hadapan pemuda lulus SMA
yang gagal kuliah di perguruan tinggi
Hanya memandang ladang dalam suasana sepi

Ia membiarkan ladang jagung itu


dan ia merasa dirinya terlantar dari pergaulan.
Ia berkaca pada dirinya manusia tak berguna.
Ladang jagung yang terhampar
tidak menumbuhkan cita-cita,
tidak membuka cahaya.

Ladang jagung yang terhampar


tak akan membebaskan seorang pemuda
yang suntuk menuntut ilmu di sekolah
dan tidak dari pengalaman di tengah masyarakat
yang tidak bebas berkarya.
Sekolah telah menjauhkannya dari masyarakat

Aku kini menyapa:


Mengapa anak-anak bersekolah

bila melupakan persoalan masyarakat dan kehidupannya?


Apakah arti bersekolah
bila menjadikan seorang pemuda
sebagai pencari kerja di ibukota?
Apakah arti seorang pemuda
belajar rumus dan angka-angka?
bila pada puncaknya,
ketika ia berada di tengah masyarakatnya, bertanya-tanya:
“Apa yang bisa kulakukan di sini?”

(Diadaptasi dari “Sajak Seonggok Jagung” W.S. Rendra)

B. Berikan tanda centang () pada kolom “sesuai” dan “tidak sesuai” atas pernyataan-
pernyataan berdasarkan puisi “Sajak Ladang Jagung”.
No. Pernyataan Sesuai Tidak Sesuai
1 Pemuda yang tak berpendidikan
justru dapat mengolah ladang
pertanian dan mengolah hasil
bumi.
2 Pemuda yang berpendidikan lebih
profesional dalam mengolah
ladang
pertanian dan mengolah hasil bumi.
3 Pemuda yang baru lulus sekolah
justru terpisah dari persoalan
kehidupan masyarakat sekitar.
4 Pemuda yang bersekolah hanya
belajar ilmu pengetahuan yang
Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |
menyebabkan mereka terasing dari
persoalan kehidupan.
5 Pesan moral puisi itu adalah
hendaknya pemuda
bersekolah untuk mengatasi
persoalan
kehidupan masyarakat.

Latihan 2
1. Bacalah kedua puisi berikut!
Puisi I
Pisang emas bawa berlayar,
masak sebiji di atas peti.
Hutang emas boleh dibayar,
Hutang budi dibawa mati.

Puisi II
Rumah Kosong

Sebelum pasti kau pulang


Aku tak tahu pukul berapa sekarang
Dinding-dinding kamar aneka
warna Serba membisu saja penuh
tanya

Sunyi yang membuka sendu pagi hari


Mengajakku memandang ke luar jendela
Betapa besar arti lubang pada kainnya
Hijau daunan mengirai sampai sampai mengembang senja

Kalau engkau datang


Pasti hidup kembali di tanganku terpegang
Tapi kini, aku tak tahu jam berapa
Yang kutahu, anakku baru lama sekali kan datang

Karya : Toto Sudarto Bachtiar


Dikutip dari : Toto Sudarto Bachtiar, Suara, Etsa, dan Desah, Jakarta, Grasindo, 2011

2. Tentukan jenis kedua puisi tersebut beserta


alasannya! Jawab:
3. Jelaskan kelengkapan struktur fisik kedua puisi
tersebut! Jawab:
4. Jelaskan kelengkapan struktur batin kedua puisi
tersebut! Jawab:
5. Kumpulkan hasil pekerjaan Anda kepada guru!

Latihan 3
1. Baca dan pahamilah kutipan puisi berikut!
Mimpi
Dalam mimpi berulang kali
Kulihat tanganmu melambai
Bersuara serak kau memanggil-manggil
Begitu hebatkah hubungan kita adikku kecil

54 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Akan menderaikan air matamu
Bila kau tahu, betapa derasnya tangis senja
Terombak-ombak tubuhku renta
Karena hangatnya rindu
Dikutip dari: Toto Sudarto Bachtiar, Suara, Etsa, dan Desah, Jakarta, Grasindo, 2001

2. Tentukan suasana puisi di atas!


Jawaban:
3. Tentukan tema puisi tersebut!
Jawaban:
4. Tentukan makna (pesan) yang ingin disampaikan penyair melalui puisi tersebut!
Jawaban:
5. Kumpulkan hasil pekerjaan Anda kepada guru!

Berbicara

C. Menyampaikan Gagasan, Pikiran, Pandangan, atau Pesan melalui Teks Puisi

Sebuah puisi akan lebih mudah dipahami dengan lebih baik dengan cara dibacakan dengan
lantang dan penuh penghayatan. Pembacaan puisi disebut dengan deklamasi. Saat
mendeklamasikan puisi, terdapat teknik yang harus diperhatikan antara lain: pelafalan, intonasi,
dan ekspresi.
Lafal atau pelafalan, juga disebut artikulasi, adalah cara mengucapkan kata-kata dalam
puisi. Pembaca puisi yang baik harus memperhatikan kejelasan setiap kata yang diucapkan.
Pembaca puisi dapat melafalkan setiap kata dalam puisi dengan baik, dapat diawali dengan
melafalkan semua bunyi vokal a-i-u-e-o secara jelas. Kemudian, melafalkan semua bunyi
konsonan.
Intonasi adalah perubahan nada, yaitu naik-turun dan tinggi rendahnya suara. Intonasi
pembaca puisi harus disesuaikan dengan isi puisi yang dibacakan. Baris puisi yang menandakan
kesedihan tentu akan memiliki intonasi berbeda dengan baris puisi yang menandakan semangat.
Intonasi juga berkaitan dengan jeda antarkata, antarbaris, dan antarparagraf. Intonasi yang
baik menggantikan peran tanda baca dalam tulisan, seperti koma, titik, tanda tanya, atau tanda
seru. Anda dapat memberikan tanda-tanda tertentu untuk menunjukkan intonasi. Tanda
tersebut berguna untuk memberi tahu bagian-bagian yang perlu diberi penekanan atau dibaca
secara datar, meninggi, atau menurun.
Sebagai contoh, tanda / pada potongan puisi berikut menandakan kita harus berhenti
sejenak untuk menghela napas. Tanda / / menandakan bait tersebut berakhir dan kita harus
berhenti beberapa saat sebelum melanjutkan ke bait berikutnya. Sebagai pembaca puisi, Anda
dapat menentukan sendiri tanda-tanda yang dapat dimengerti dengan mudah.
Contoh:
Dalam Bis/ /

Langit di kaca jendela/ bergoyang/


terarah ke mana/
wajah di kaca jendela yang dahulu/ juga
mengecil dalam pesona/ /

sebermula adalah kata/

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


baru perjalanan/ dari kota ke kota/
demikian cepat/
kita pun terperanjat: /waktu henti/ia tiada/ /
Karya : Sapardi Djoko Damono
Dikutip dari: Sapardi Djoko Damono, Duka-Mu Abadi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama,
2017

Ekspresi adalah perubahan raut wajah dan gerak tubuh yang menunjukkan perasaan
pembaca puisi. Ekspresi pembaca puisi harus disesuaikan dengan isi puisi yang dibacakannya.
Pembaca puisi menghayati isi puisi dan berlatih memainkan raut muka dan gerak tubuh yang
sesuai dengan isi puisi. Berlatihlah di depan cermin agar Anda dapat menilai kesesuaian
ekspresi dengan isi puisi.
Pembacaan puisi agar tampak hidup memerlukan irama, mimik, kinesik, dan volume
suara yang sesuai dengan isi puisi. Irama merupakan gelombang turun naik, keras lembut, dan
panjang pendek suara atau bunyi bahasa. Mimik merupakan perubahan atau ekspresi raut muka
seseorang. Kinesik merupakan gerak tangan dan tubuh untuk berkomunikasi atau mendukung
ekspresi. Volume suara merupakan keras lemah suara yang disesuaikan dengan isi puisi.
Cara membaca indah puisi dilakukan agar orang lain memahami makna puisi. Cara yang
dilakukan sebelum membacakan puisi sebagai berikut.
a. Mulailah berlatih dengan membaca dalam hati.
b. Berilah tanda-tanda pembacaan puisi seperti di bawah ini.
1) tanda untuk nada datar
2) tanda untuk nada naik
3) tanda untuk nada turun
4) tanda untuk kata-kata penting
5) tanda untuk kata-kata sangat penting
c. Berilah tanda jeda pembacaan seperti berikut!
1) tanda / untuk berhenti sebentar
2) tanda untuk berhenti agak lama
3) tanda / / untuk berhenti lama
d. Berilah tanda bagian yang harus dibaca lembut dan bagian yang harus dibaca
keras! Berikut beberapa kegiatan yang perlu dilakukan ketika membaca puisi sebagai
berikut.
a. Pahami isinya dan bacakan sesuai tema puisi tersebut.
b. Lafalkan tiap kata dengan jelas.
c. Berikan penekanan pada kata-kata tertentu (intonasi).
d. Apabila membawa naskah atau teks, pandangan mata jangan hanya tertuju pada naskah,
usahakan pandangan mata tertuju ke depan atau melihat pendengar.
e. Jangan terlihat gemetar dan gugup.
f. Apabila diperlukan, gunakanlah gaya, tetapi jangan berlebihan.
g. Jangan tergesa-gesa saat membaca saat membaca, berikan jeda pada tiap baris.
h. Bacalah puisi tersebut dengan penuh perasaan, bayangkan bahwa Anda benar-benar
mengalami kisah yang diceritakan puisi tersebut.
 Musikalisasi Puisi dengan Memperhatikan Keselarasan Isi Puisi, Lagu, dan Musik
Puisi yang dilagukan dan diiringi musik ini disebut musikalisasi puisi. Musikalisasi puisi
bertujuan untuk memudakan pendengar memahami makana puisi yang ingin
disampaikan penyair. Musikalisasi puisi akan memudahkan pendengarnya mengingat isi
puisi tersebut. Musikalisasi puisi adalah kegiatan pembacaan puisi dengan cara
dilagukan, diberi irama, atau diiringi music yang sesuai dengan isi puisi. Musikalisasi
puisi dapat membantu membangun suasana dan imajinasi kita dalam mengapresiasi
puisi.

56 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Berikut beberapa langkah musikalisasi puisi.
a. Menentukan puisi yang akan dimusikalisasi puisi.
b. Mengapresiasi puisi yang telah ditentukan.
Mengapresiasi puisi artinya mencermati secara sungguh-sungguh sebuah puisi
hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan
perasaan yang baik terhadap cipta sastra.
c. Memperhatikan isi puisi dengan suasana yang dibangun.
d. Menentukan alat musik yang akan digunakan untuk mengiringi musikalisasi puisi,
seperti gitar, gendang, keyboard, atau alat musik lain.
e. Menentukan notasi nada yang akan digunakan.
Notasi nada tersebut dapat berbentuk notasi angka dan notasi balok.
Sementara teatrikal puisi adalah penyampaian puisi melalui sandiwara atau teater.

Latihan 1
A. Bacalah puisi berikut ini dengan saksama
Pak Guru Jaya
Kaki tuanya terus mengayuh sepeda
Peluhnya mengalir dari balik helai
rambutnya Sudah dua kilometer
ditempuhnya,
Masih tiga kilometer lagi tersisa
Di gedung tua yang disebut sekolah, murid-muridnya menunggu dengan tabah sama
sepertinya,
mereka pun berjalan berkilo-kilo demi mengejar cita-cita
Murid-murid mencintainya,
Sang Pak guru Jaya yang selalu datang dengan senyum
merekah
Sesungguhnya, Pak Guru Jaya bangga dengan pekerjaannya
memberi ilmu dengan sukacita
Namun terkadang, ia tidak suka dengan istilah
"pahlawan tanpa tanda jasa"
Karena bagaimanapun dia tetap butuh biaya

B. Berikan tanda centang () pada kolom dengan pernyataan-pernyataan yang


“sesuai” atau “tidak sesuai” dengan puisi di atas.
No. Pernyataan Sesuai Tidak Sesuai
1 Pak Guru Jaya membenci pekerjaannya

2 Pak Guru Jaya selalu mengajar siswa di


depan kelas dengan bersemangat
dalam keadaan apa pun.

3 Pak Guru Jaya mengajar para siswa di


depan kelas dengan terpaksa dan tidak
tulus.
4 Pak Guru Jaya mengajar di sekolah daerah
terpencil untuk membangkitkan semangat
menemukan masa depan.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


5 Pak Guru Jaya mengharapkan jasa atas
pengabdiannya

Latihan 2
1. Perhatikan kutipan puisi “Saat Sebelum Berangkat” karya Sapardi Djoko Damono
berikut!
Saat Sebelum Berangkat

mengapa kita masih juga bercakap


hari hampir gelap
menyekap beribu kata di antara karangan bunga
di ruang semakin maya, dunia purnama

sampai taka da yang sempat bertanya


mengapa musim tiba-tiba reda
kita di mana. Waktu seorang bertahan di sini
di luar para pengiring jenazah menanti

Karya : Sapardi Djoko Damono


Dikutip dari : Sapardi Djoko Damono, Duka-Mu Abadi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama,
2017

2. Pahami suasana, tema, dan makna puisi tersebut!


3. Berlatihlah membacakan puisi tersebut dengan memperhatikan pelafalan, ekspresi,
dan intonasi!
4. Secara bergantian, bacakan puisi tersebut di depan kelas!
5. Berikan penilaian atas pembacaan puisi teman Anda dari segi pelafalan, ekspresi,
dan intonasi!

Latihan 3
Kegiatan Kelompok

Lakukan kegiatan berikut!


1. Buatlah sebuah kelompok yang terdiri atas 3 orang!
2. Bersama anggota kelompok Anda, pilihlah salah satu puisi dalam antologi puisi!
3. Diskusikan mengenai suasana, tema, dan makna puisi tersebut bersama kelompok!
4. Buatlah aransemen sederhana berdasarkan suasana, tema, dan makna puisi tersebut!
5. Berlatihlah menyanyikan puisi tersebut dengan iringan aransemen yang telah dibuat!
6. Tampilkan musikalisasi puisi tersebut di depan kelas!

Menulis

D. Mengalihwahanakan Teks Puisi

Alih wahana pada hakikatnya adalah “sebuah tindakan alih ragam teks”; teks yang
bertransformasi ke dalam bentuk teks lain. Teks tersebut menjelma ke dalam bentuk teks yang
baru, yang berbeda sama sekali dari teks aslinya, seperti puisi ke dalam ragam cerpen.

58 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Hakikat teks yang semula dituangkan dalam tipografi, menjadi sebuah prosa bebas dengan
paragraf deskripsi, narasi, dan dialog. Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai seorang sastrawan
yang mengalihwahanakan puisi-puisinya ke dalam bentuk novel, bahkan kemudian ke dalam
film, seperti Hujan Bulan Juni. Ketika seorang penyair mengalihwahanakan puisi ke dalam
bentuk cerpen, ia menuangkan idenya itu ke dalam struktur narasi: tema, alur, tokoh, latar, gaya
bahasa, sudut pandang, dan amanat.

 Unsur Kebahasaan Puisi


1. Analisis Diksi dalam Puisi
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih kata adalah majas, lambang, dan
persamaan bunyi atau rima.
Perhatikan kutipan puisi berikut!
Saat Sebelum Berangkat

mengapa kita masih juga bercakap


hari hampir gelap
menyekap beribu kata di antara karangan bunga
di ruang semakin maya, dunia purnama

sampai taka da yang sempat bertanya


mengapa musim tiba-tiba reda
kita di mana. Waktu seorang bertahan di sini
di luar para pengiring jenazah menanti

Karya : Sapardi Djoko Damono


Dikutip dari : Sapardi Djoko Damono, Duka-Mu Abadi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama,
2017
a. Makna Kias/Konotasi
Makna kias memiliki makna yang tidak nyata atau konotatif, tujuannya untuk
memperindah puisi.
Analisis makna kias dalam puisi “Saat Sebelum Berangkat”.
Larik Puisi Analisis
Mengapa kita masih juga bercakap Bercakap pada larik ini memiliki konotasi
bertengkar.
Hari hampir gelap Gelap pada larik ini memiliki konotasi usia
tua atau sudah hampir tiada.
Menyekap beribu kata di antara Karangan bunga dalam larik ini memiliki
karangan bunga konotasi ucapan belasungkawa.
Di ruang yang semakin maya, Maya dalam larik ini memiliki makna
dunia purnama konotasi tidak nyata.
b. Lambang (Simbol)
Kata lambang adalah penggantian suatu hal/benda dengan hal/benda lain. Lambang
dapat bersifat lokal, kedaerahan, nasional, atau universal. Contoh: bendera adalah
lambang identitas negara. Bersalaman adalah lambang persahabatan, pertemuan,
atau perpisahan. Jenis-jenis lambang dalam puisi meliputi lambang benda, lambang
warna, lambang bunyi, dan lambang suasana. Lambang warna memberi makna
sesungguhnya (makna denotasi). Warna hitam melambangkan kesedihan, warna
putih melambangkan kesucian, warna kuning melambangkan kesetiaan, dan warna
biru melambangkan harapan.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


Analisis lambang dalam puisi “Saat Sebelum Berangkat”.
Larik Puisi Analisis
Hari hampir gelap Gelap melambangkan akhir hari atau
akhir kehidupan sehari.
Di ruang semakin maya, dunia Purnama melambangkan kesempurnaan
purnama atau keutuhan

c. Persamaan Bunyi atau Rima


Pemilihan kata baik dalam baris puisi maupun dari satu baris ke baris lain
mempertimbangkan kata-kata yang mempunyai persamaan bunyi yang harmonis.
Perulangan bunyi tersebut menciptakan konsentrasi dan kekuatan bahasa yang
disebut daya gaib kata. Dalam puisi lama dan puisi modern sampai masa Chairil
Anwar, persamaan vokal pada akhir baris sangat dipentingkan (rima akhir).
Perhatikan contoh berikut!

Etsa
Suara kasih dalam hati malam
Kian lincah, tapi kemudian
membeku Tanpa bulan, karena
bulan beradu Dan hatiku sendiri
kian terbenam Karya : Toto
Sudarto Bachtiar
Dikutip dari : Toto Sudarto Bachtiar, Suara, Etsa, dan Desah, Jakarta, Grasindo, 2001

Persamaan bunyi atau rima terdapat pada bait puisi tersebut sangat menarik karena
berpola a-b-b-a. Rima ini membuat kesan aliran harmoni dalam tuturan kata-katanya.
Rima dalam kutipan puisi tersebut menghasilkan harmoni yang indah. Berdasarkan
jenis-jenis rima dapat dilihat secara vertikal dan horizontal.
Secara vertikal adalah persamaan bunyi pada akhir baris dalam satu bait sebagai
berikut.
1) Rima sejajar berpola: a-a-a-a
2) Rima kembar berpola: a-a-b-b
3) Rima berpeluk berpola: a-b-b-a
4) Rima bersilang berpola: a-b-a-b
Secara horizontal yaitu persamaan pada setiap kata dalam satu baris sebagai berikut.
1) Aliterasi adalah persamaan bunyi konsonan pada akhir kata dalam satu baris.
2) Asonansi adalah persamaan vokal pada akhir kata dalam satu baris.

2. Penjelasan Imaji dalam Puisi


Perhatikan kutipan puisi berikut!
Sebuah Taman Sore Hari

dari sayap sayap burung kecil itu


berguguran sepi, sepiku
saat terhenti di sebuah taman ini
daun jatuh di atas bangku

di antara datang dan suatu kali pergi


beribu lonceng berbunyi
kekal sewaktu bercakap kepada hati
lalu kepada bumi. Di sini aku menanti
Karya : seperti Djoko Damono
Dikutip dari : Sapardi Djoko Damono Duka-Mu Abadi, Jakarta, Gramedia Pustaka utama, 2007

60 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


a. Imaji Visual (Penglihatan)
Imaji visual adalah pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang
menggambarkan seolah-olah objek yang dicitrakan dapat dilihat. Imaji visual
dalam puisi "Sebuah Taman Sore Hari" terdapat pada larik berikut.
dari sayap-sayap burung kecil itu
saat terhenti di sebuah taman itu
daun jatuh di atas bangku
lalu kepada bumi. Di sini aku menanti
b. Imaji Auditif (Pendengaran)
imaji auditif adalah penciptaan ungkapan oleh penyair sehingga pembaca seolah-
olah mendengar suara seperti yang digambarkan penyair. Imaji auditif dalam
puisi "Sebuah Taman Sore Hari" terdapat pada larik berikut.
berguguran sepi, sepiku
beribu lonceng berbunyi
c. Imaji Taktil (Perabaan)
Imaji taktil atau perabaan adalah citraan yang dapat dirasakan oleh indra peraba
(kulit). Pada saat membaca atau mendengarkan puisi, pembaca seolah-olah
merasakan sesuatu yang dikatakan oleh Indra perabaan. Contoh imaji taktil
terdapat pada larik kedua puisi berikut.

Gerimis Kecil di Jalan Jakarta, Malang

seperti engkau berbicara di ujung jalan


(waktu dingin, sepi gerimis tiba-tiba
seperti engkau memanggil-manggil di kelokan itu
untuk kembali berduka)

untuk kembali kepada rindu


panjang dan cemas
seperti engkau yang memberi tanda tanpa lampu-lampu
supaya menyahitmu, Mu

karya : Sapardi Djoko Damono


dikutip dari : Sapardi Djoko Damono, Duka-Mu Abadi, Jakarta, Gramedia Pustaka, utama, 2017

3. Identifikasi Kata Konkret dalam Puisi


Kata yang memungkinkan munculnya imaji karena dapat ditangkap oleh Indra
dinamakan kata konkret. Penyair ingin menggambarkan sesuatu secara lebih konkret.
Sebagai contoh, kata konkret terdapat dalam "Kita Adalah Pemilik Syah Republik Ini"
berikut.
Kita Adalah Pemilik Syah Republik Ini

Tidak ada lagi pilihan


kita harus berjalan
terus
karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
akan maukah kita duduk satu meja
. ...
Karya : Taufik Ismail
Dikutip dari : http://puisi.nadi guru.web.id/2016/08/puisi-taufikismail-kita-adalah-
pemilik.html, diunduh 25 Juli 2020

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


Analisis kata konkret pada puisi tersebut sebagai berikut.
Larik Analisis Kata Konkret
Kita harus berjalan terus Kata kita dalam puisi tersebut
Karena berhenti atau mundur memberikan makna banyak orang atau
Berarti hancur diartikan sebagai seluruh rakyat
Indonesia. Kata-kata tersebut
memperkonkret makna bahwa kita
rakyat Indonesia mau tidak mau harus
melakukan perubahan dari situasi
terpuruk untuk bangkit menuju ke
arah
kemajuan dan kemandirian bangsa.
Apakah akan kita jual keyakinan kita Kata-kata tersebut
Dalam pengabdian tanpa harga menggambarkan kesusahan dan
penderitaan rakyat Indonesia yang
berjuang tanpa
mengharapkan imbalan
Akan maukah kita duduk satu meja Kata meja dalam puisi tersebut
bermakna sebuah kerja sama
atau perundingan-perundingan
untuk
menempuh suatu tujuan.

4. Penjelasan Rima/Irama dama Puisi


Bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait atau
persamaan bunyi dalam puisi disebut rima (persajakan). Irama (ritme) adalah pergantian
tinggi-rendah, panjang-pendek, dan keras-lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama
disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya, karena
adanya rima, perulangan kata, perulangan bait),tekanan-tekanan kata yang bergantian
keras-lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata. Dari sini
dapat dipahami bahwa rima adalah salah satu unsur pembentuk irama, tetapi irama tidak
hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama inilah yang menciptakan efek
musikalisasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun
tanpa dilagukan.
Rima terbagi menjadi delapan jenis sebagai berikut.
a. Rima sempurna adalah persamaan bunyi pada suku-suku kata terakhir.
b. Rima tak sempurna adalah persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata
terakhir.
c. Rima mutlak adalah persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau lebih secara
mutlak (suku kata sembunyi)
d. Rima terbuka adalah persamaan bunyi yang terdapat pada suku akhir terbuka atau
dengan vokal sama.
e. Rima tertutup adalah persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup
(konsonan).
f. Rima aliterasi adalah persamaan bunyi yang terdapat pada bunyi awal kata pada baris
yang sama atau baris yang berlainan.
g. Rima asonansi adalah persamaan bunyi yang terdapat pada vokal tengah kata.
h. Rima disonansi adalah persamaan bunyi yang terdapat pada huruf-huruf mati/
konsonan.

62 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Perhatikan analisis rima puisi berikut!
Sajak Putih

beribu saat dalam kenangan


surut perlahan
kita dengarkan bumi menerima tanpa mengaduh
sewaktu detik pun jatuh

kita dengar bunyi yang tua dalam setia


kasih tanpa suara
sewaktu bayang-bayang kita memanjang
mengabur batas ruang

kita pun bisa tersekat dalam pesona


sewaktu Ia pun memanggil-manggil
sewaktu kata membuat kita begitu terpencil
di luar cuaca

Karya : Sapardi Djoko Damono


Dikutip dari : Sapardi Djoko Damono, Duka-Mu Abadi, Jakarta, Gramedia Pustaka utama 2017

Rima dalam puisi "Sajak Putih" mempunyai pola a-a-b-b, a-a-b-b, dan a-b- a-b. Adanya
kecenderungan penggunaan irama atau ritme yang berdasarkan kata atau suku kata tersebut,
penyair menggunakan unsur persajakan atau rima yang sebagian besar berupa aliterasi dan
asonansi. Aliterasi adalah persamaan bunyi konsonan pada satu baris puisi. Asonansi adalah
perulangan bunyi vokal dalam deretan kata.
Berikut contoh asonansi dalam puisi "Sajak Putih".

Sajak Putih

beribu saat dalam kenangan


surut perlahan
kita dengarkan bumi menerima tanpa mengaduh
sewaktu detik pun jatuh

kita dengar bunyi yang tua dalam setia


kasih tanpa suara
sewaktu bayang-bayang kita memanjang
mengabur batas ruang

kita pun bisa tersekat dalam pesona


sewaktu Ia pun memanggil-manggil
sewaktu kata membuat kita begitu terpencil
di luar cuaca

 Langkah-Langkah Menulis Puisi


a. Menentukan tema puisi
Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan penyair melalui puisinya. Misalnya,
tema keindahan alam, kasih sayang, permasalahan yang ada di lingkungan sekitar,
bahkan pengalaman atau peristiwa yang pernah dialami penyair.
b. Menuliskan ide sejelas mungkin sesuai dengan tema yang dipilih.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


Gunakan pilihan kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaan-perasaan yang
berbeda. Dapat berupa kata bermakna denotasi atau konotasi. Penggunaan majas,
ungkapan, atau peribahasa juga dapat ditambahkan dalam penulisan puisi.
c. Mengembangkan pilihan kata yang sudah dipilih ke dalam larik-larik beraturan.
d. Menyusun larik-larik puisi menjadi bait dengan memperhatikan rima atau
persamaan bunyi.
e. Memberi judul puisi yang dibuat.

A. Bacalah puisi berikut dengan saksama!

Dari Seorang Guru kepada Murid-Muridnya


Oleh Hartojo AnangdJaja

Apakah yang kupunya, anak-anakku


selain buku-buku dan sedikit ilmu
sumber pengabdian kepadamu
Kalau di hari Minggu engkau datang ke rumahku
ku takut, anak-anakku
kursi-kursi tua yang di sana
dan meja tulis yang sederhana
dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya
semua padamu akan bercerita
tentang hidupku di rumah tangga

Ah, tenang ini tak pernah aku bercerita


depan kelas, sedang menatap wajah-wajahmu remaja
horizon yang selalu biru bagiku
Karena kutahu, anak-anakku
engkau terlalu muda
engkau terlalu bersih dari dosa
untuk mengenal ini semua

B.Berikan tanda centang () pada kolom dengan pernyataan-pernyataan yang “sesuai”
atau “tidak sesuai” dengan puisi tersebut.
No. Pernyataan Sesuai Tidak Sesuai
1 Guru yang tidak ingin anak muridnya
mengetahui penderitaan sang guru.
2 Sang guru tidak ingin muridnya datang ke
rumahnya.
3 Sang guru takut muridnya tidak lagi hormat
padanya setelah pergi ke rumahnya.
4 Sang guru menganggap murid-muridnya masih
terlalu muda untuk tahu tentang persoalan
hidup.
5 Kesulitan ekonomi membuat sang guru merasa
rendah diri.

64 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


C. Lakukan langkah-langkah berikut untuk mengalihwahanakan puisi.
1. Buatlah sebuah kerangka alur cerpen berdasarkan puisi “Dari Seorang Guru
kepada Murid-Muridnya” yang terdiri atas:
a. perkenalan,
b. konflik,
c. konflik memuncak,
d. klimaks, dan
e. penyelesaian.
2. Jelaskan tokoh Murid dan Guru dengan karakternya masing-masing.
3. Jelaskan latar cerita: tempat, waktu, suasana.
4. Pilihlah sudut pandang cerpen, sebagai orang pertama atau orang ketiga.
5. Tulislah sebuah cerpen berdasarkan puisi “Dari Seorang Guru kepada Murid-Muridnya”.

D. Lakukan langkah-langkah berikut.

E. Kerjakan soal-soal berikut!


1. Jelaskan pengertian puisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia!
Jawaban:
2. Jelaskan pengertian puisi lama dan puisi baru!
Jawaban:
3. Jelaskan perbedaan puisi lama dan puisi baru!
Jawaban:
4. Jelaskan pengertian struktur fisik puisi, seperti tipografi, diksi, imaji, kata konkret, gaya
bahasa, dan rima atau irama!
Jawaban:
5. Sebutkan pengertian struktur batin puisi seperti tema, rasa atau feeling, nada atau
suasana, dan amanat!
Jawaban:

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


6. Sebutkan suasana yang sering digambarkan dalam sebuah puisi!
Jawaban:
7. Jelaskan pengertian tema dalam puisi!
Jawaban:
Puisi berikut untuk soal nomor 8-9.
Senyap
Sunyi: bisik-bisik tengah malam
Menempuh dunianya yang paling kelam
Musim panas kan sampai sayu
Merontokkan daunan dan yang terbaik dari mimpiku

Mimpi dalam mimpi


Dari mimpi ke mimpi
Nasib baik yang tak mengenalku
Cuma menabik bersahaja
Dikutip dari: Toto Sudarto Bachtiar, Suara, Etsa, dan Desah, Jakarta, Grasindo, 2001
8. Tentukan suasana kutipan puisi tersebut!
Jawaban:
9. Tentukan tema kutipan puisi tersebut!
Jawaban:
10. Tentukan makna atau pesan kutipan puisi tersebut!
Jawaban:
11. Jelaskan pengertian irama, mimik, kinesik, dan volume suara dalam membacakan puisi!
Jawaban:
12. Jelaskan apa saja yang perlu dilakukan ketika membaca puisi!
Jawaban:
13. Apa yang dimaksud mengapresiasi puisi?
Jawaban:
14. Apa tujuan musikalisasi puisi?
Jawaban:
15. Bagaimana cara memusikalisasi puisi dengan baik?
Jawaban:
16. Jelaskan jenis rima secara vertical dan horizontal!
Jawaban:
17. Jelaskan imaji yang terdapat dalam puisi!
Jawaban:
18. Jelaskan pengertian kata konkret!
Jawaban:
Kutipan puisi berikut untuk soal nomor 19 dan 20!
Jarak
Dan adam turun di hutan-hutan
Mengabur dalam dongengan
Dan kita tiba-tiba di sini
Tengadah ke langit: kosong-sepi
Karya : Sapardi Djoko Damono
Dikutip dari : Sapardi Djoko Damono, Duka-Mu Abadi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2017
19. Tentukan rima yang terdapat pada kutipan puisi tersebut!
Jawaban:
20. Tentukan asonansi pada kutipan puisi tersebut!
Jawaban:

66 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


BAB 10
Ayo, Berdiskusi tentang
Kesehatan dan Kesejahteraan
Masyarakat

Menyimak

A. Mengevaluasi dan Mengkreasi Informasi dari Teks Diskusi yang Disimak


Setiap orang pasti menginginkan dirinya dapat hidup sehat dan sejahtera. Dua hal tersebut
tak terpisahkan. Sehat tetapi tidak sejahtera atau sejahtera tetapi tidak sehat jelas tidak
diharapkan. Mengapa kesehatan dan kesejahteraan itu penting? Kesehatan menunjang aktivitas
seseorang. Jika badan sehat, beragam aktivitas dapat dikerjakan dengan mudah. Sementara itu,
jika badan sakit, aktivitas sekecil apapun susah untuk dikerjakan. Jika seseorang sakit dan
dirinya tidak bisa melakukan aktivitas bekerja misalnya, niscaya uang yang dimiliki bisa habis
untuk biaya berobat. Akibatnya, kehidupan sejahtera yang diinginkan menjadi hilang. Itulah
pentingnya kesehatan. Kesehatan menunjang kesejahteraan seseorang.
Seperti apa hidup sehat dan bagaimana mencapainya? Hal seperti ini dapat menjadi topik
diskusi yang didiskusikan. Dengan menyimak teks diskusi, kita akan memperoleh banyak
masukan, pandangan, dan simpulan.

A. Simaklah tayangan Lintas Media di samping.


B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.
1. Setujukah Anda dengan pernyataan bahwa pengobatan
alternatif sangat manjur dan dapat mengobati berbagai
penyakit? Berikan penjelasan.
2. Mengapa sebagian masyarakat mengandalkan
pengobatan secara alternatif?
3. Kalangan medis mengatakan bahwa obat alternatif masih
banyak yang belum diuji secara klinis. Berbeda dengan
obat-obatan medis yang sudah melewati tahapan uji klinis.
Jelaskan yang dimaksud dengan pendapat tersebut.
4. Orang yang berhasil sembuh setelah melakukan pengobatan
alternatif, selama ini hanya didasarkan pada faktor empiris.
Benarkah demikian?

C. Bubuhkan tanda () pada kolom Benar jika pernyataan berikut sesuai dengan isi teks
dan bubuhkan tanda silang pada kolom Salah jika pernyataan tersebut tidak sesuai.
No Pernyataan Benar Salah
1 Sebagian masyarakat percaya bahwa obat-obatan
alternatif dapat menyembuhkan penyakit.
2 Penyebab masyarakat melakukan pengobatan
alternatif adalah adanya keyakinan akan
kemujaraban pengobatan alternatif ditambah biaya
yang murah.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


3 Hingga saat ini keampuhan pengobatan alternatif
baru didasarkan pada fakta empiris.
4 Uji klinis terhadap obat-obatan alternatif masih
sedikit dilakukan.
5 Sesuai dengan fakta yang ada, obat alternatif dapat
menyembuhkan bermacam-macam penyakit.
6 Semangat dan keyakinan untuk sembuh memegang
peranan penting saat seseorang melakukan
pengobatan.
7 Belum ada data akurat yang menyatakan bahwa
obat-obatan alternatif dapat menyembuhkan segala
penyakit.
8 Secara logika, satu jenis obat hanya diperuntukkan
bagi penyakit tertentu.

D. Evaluasilah gagasan yang terdapat pada tayangan tersebut, kemudian kemukakan


gagasan Anda untuk menanggapinya.
No Gagasan dalam tayangan Gagasan Sendiri
1 Di tengah mahalnya biaya pengobatan
medis, ada solusi lain yang lebih murah,
yakni pengobatan herbal atau
pengobatan alternatif.
2 Melalui pengobatan alternatif, seseorang
dapat menghemat biaya. Selain itu,
pengobatan alternatif diyakini dapat
menyembuhkan bermacam-macam
penyakit.
3 Fakta yang menyatakan bahwa
pengobatan alternatif manjur perlu diuji
lagi.
4 Pengobatan secara medis dan alternatif
tidak perlu dipertentangkan lebih dalam.

Membaca

B. Menginterpretasi Informasi dan Struktur dari Teks Diskusi yang Dibaca


Ketika membaca teks diskusi, terdapat informasi-informasi di dalamnya yang sangat
berguna bagi pembaca. Selain itu, terdapat juga pandangan penulis dan argumen di dalamnya.
Argumen tersebut merupakan opini yang didasarkan pada fakta-fakta yang terjadi.
1. Menginterpretasi Teks Diskusi
Hakikatnya, teks diskusi membahas masalah yang kontroversial, maksudnya adalah
suatu hal yang mengundang perbedaan pendapat. Perbedaan ini bukan untuk
dipertentangkan, melainkan untuk dicari solusinya. Pada prinsipnya, ada kesamaan
tujuan yang diinginkan, tetapi ada perbedaan jalan untuk menuju ke sana. Inilah yang
kemudian perlu didiskusikan.

68 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


2. Mencermati Struktur dan Kebahasaan Teks Diskusi
Struktur teks diskusi terdiri atas tiga bagian, yaitu isu, argumen, dan simpulan. Isu
merupakan masalah yang akan didiskusikan. Masalah yang dipilih sebaiknya yang
kontroversial agar terdapat argumen dari pihak pendukung dan pihak penentang.
Argumen merupakan penjelasan yang diberikan atas isu yang ada disertai fakta, data,
dan juga pengalaman penulis (pembicara). Sementara itu, simpulan merupakan
pernyataan berupa jalan tengah untuk menjembatani perbedaan antara argumen
pendukung dan argumen penentang. Jika digambarkan, struktur teks diskusi adalah
seperti berikut ini.

Teks diskusi mempunyai ciri-ciri kebahasaan tertentu, yaitu sebagai berikut.


a. Menggunakan konjungsi perlawanan: namun, ….. akan tetapi, ….. tetapi, sedangkan, tidak
….. tetapi, bukan ….. melainkan.
Contoh:
 Begitu menggerakkan jari, tidak butuh waktu bermenit-menit, informasi yang kita
butuhkan, termasuk informasi kesehatan, sudah tersaji di hadapan kita. Namun, kita
harus bijak menyikapi hal ini.
 Jangan sampai maksud hati ingin sehat dengan mengobati Covid-19, tetapi yang
terjadi justru diri sendiri menjadi sakit.
b. Menggunakan reduplikasi atau kata perulangan dan kata rujukan.
Paragraf yang bagus adalah paragraf yang tersusun atas kalimat-kalimat yang padu.
Kalimat yang padu bisa dibentuk dengan menggunakan kata perulangan (reduplikasi).
Contoh:
Hidup sehat itu sangat penting. Tentu semua orang menginginkannya. Kalau diberi
tawaran, lebih memilih mana, banyak harta tetapi sakit-sakitan atau sederhana tetapi
sehat, tentu yang dipilih adalah hidup sederhana tetapi sehat.

Selain mengulang kata yang sama, kepaduan kalimat juga bisa dibentuk dengan
menggunakan kata rujukan. Kata rujukan ialah kata yang mengacu pada hal-hal tertentu.
Contoh:
 Sederhana tetapi sehat daripada kaya raya tetapi sakit-sakitan merupakan dambakan
setiap orang. Jika hal ini dapat terwujud, kebahagiaan dapat diraih. (Frasa hal ini
merujuk pada sederhana tetapi sehat.)
 Persebaran virus Covid-19 membuat penduduk di seluruh dunia kalang kabut.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegahnya. (Akhiran -nya pada mencegahnya
merujuk pada persebaran virus Covid-19.)

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


c. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan sikap pembicara.
Pada teks diskusi banyak digunakan kata-kata yang menunjukkan sikap pembicara,
seperti kata harus, akan, mungkin, barangkali, atau kenyataannya.
Contoh:
 Kita tidak boleh mempercayai informasi yang ada di internet begitu saja. Kita harus
selektif. Ada baiknya kita tanyakan juga pada ahlinya akan informasi tersebut.
 Setiap orang sebaiknya memiliki harta sejati berupa kesehatan, bukan emas atau
perak.

70 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


B. Dalam teks diskusi yang Anda baca, banyak informasi dan gagasan yang bisa Anda peroleh.
Tentukan gagasan-gagasan yang dikemukakan dalam teks tersebut. Setuju atau tidakkah
Anda dengan gagasan tersebut?
No Gagasan Setuju Tidak Setuju Penjelasan
1 Untuk menjaga kesehatan
tubuh dan juga
memperoleh badan yang
sehat, caranya cukup
mudah. Selain menjaga
asupan makanan dan rajin
berolah raga, kita juga bisa
mencari kiat-kiat hidup
sehat melalui internet.
2 Semua informasi ada
alamat webnya. Ini berarti
bisa dikatakan informasi
tersebut benar. Kita tidak
perlu ragu terhadap
informasi yang ada dalam
web.
3 Informasi-informasi yang
terdapat dalam internet
belum tentu bisa
dibuktikan kebenarannya.
Kalau kita salah
mengambil informasi dan
mempraktikkannya, maka
kita sendiri yang rugi. Kita
jangan langsung
memercayainya.
4 Kita tidak boleh
mempercayai informasi
yang ada di internet begitu
saja. Kita harus selektif.
Ada baiknya kita tanyakan
juga kepada ahlinya akan
informasi tersebut.

C. Sering kali pernyataan yang kita dengar masih perlu kita tafsirkan. Tujuannya agar
tidak salah pengertian. Nah, sekarang interpretasikanlah pernyataan-pernyataan
berikut ini. Berikan penjelasannya.
No Pernyataan Interpretasi
1 Lebih baik hidup sederhana
tetapi sehat daripada kaya raya
tetapi sakit-sakitan.
2 Pendapat yang mengatakan bahwa
kita dapat dengan mudah
mengakses informasi kesehatan
melalui internet perlu kita kritisi.
3 Jarak, ruang, dan waktu semakin
dipersempit berkat kemajuan di
bidang teknologi informasi dan
komunikasi ini.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


4 Kita jangan langsung percaya
terhadap informasi yang kita
peroleh dari internet. Kita
harus selektif.

Kegiatan Kelompok

D. Diskusikan bersama teman sebangku Anda mengenai hal-hal berikut sesuai teks
yang telah Anda simak.
No Pernyataan Interpretasi
1 Benar kata orang bahwa sehat itu
mahal. Sebaliknya, sakit itu
murah.
2 Jika kita dapat menjaga kesehatan
dengan baik, pikiran akan jernih
sehingga banyak hal positif yang bisa
kita kerjakan.
3 Sesal kemudian tidak ada gunanya.
Lebih baik menjaga daripada
harus mengobati.
4 Harta sejati yang sebaiknya dimiliki
setiap orang adalah kesehatan,
bukan
emas atau perak.
5 Tak akan sia-sia orang yang
membayar mahal untuk investasi
kesehatan dan pendidikan. Dia justru
sedang mempersiapkan masa depan
yang sangat indah.
6 Untuk menjadi orang kaya
sekaligus sejahtera tidak berarti
harus mempunyai harta yang
banyak.
Asalkan kita cermat melihat peluang
yang ada, banyak celah yang bisa kita
lalui untuk meraih kesejahteraan. Hal
yang dibutuhkan hanya satu,
kemauan
untuk sukses.
7 Kunci kebahagiaan yang hakiki
adalah kesejahteraan dan
kenyamanan.
Bukan kemewahan dan kekayaan.
8 Seseorang yang mengabaikan
kesehatannya, sama halnya
dengan menimbun banyak
masalah pada masa yang akan
datang.

72 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


E. Bacalah teks berikut ini, kemudian kerjakan soal tentang menentukan unsur-unsur
kebahasaan dari teks berikut.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


Berbicara

C. Mempraktikkan Diskusi
Teks diskusi menjadi lebih menarik jika dipraktikkan. Dengan berdiskusi secara langsung,
kita bisa mengemukakan pendapat disertai beragam ekspresi.

Kegiatan Kelompok

1. Bagilah kelas menjadi beberapa kelompok dengan beranggotakan 4-6 orang.


2. Tentukanlah kelompok yang akan saling berhadapan.
3. Untuk memandu jalannya diskusi, pilihlah seorang moderator dari kelompok lain.
4. Agar diskusi tampak hidup, aturlah tempat duduk. Dua kelompok yang berdiskusi dibuat
saling berhadapan seperti denah berikut.

5. Jalannya diskusi adalah sebagai berikut. Moderator membuka diskusi. Moderator


memperkenalkan kepada peserta dua keolompok yang ada di depan. Selanjutnya,
moderator mempersilakan kelompok pertama untuk menyampaikan argumennya
dilanjutkan dengan kelompok kedua. Setelah selesai, moderator menyampaikan
simpulan diskusi.
6. Pilihlah satu topik dari beberapa pilihan berikut. Untuk memudahkan diskusi, topik
diskusi disajikan dalam bentuk ilustrasi berikut ini.
a. Pemerintah mewajibkan masyarakat ikut program vaksinasi. Masyarakat pun
menyambut dengan antusias. Di beberapa lokasi yang digunakan untuk vaksinasi
terlihat antrean panjang dengan jarak antara satu peserta dengan peserta lain sangat
dekat. Tentu ini menimbulkan masalah yang harus dipecahkan.
b. Sebagian masyarakat ada yang tidak bersedia mengikuti vaksinasi. Padahal vaksinasi
ini sangat penting untuk menciptakan kekebalan dan kesehatan bersama.
Masyarakat harus bersedia mengikuti program vaksinasi yang sudah dicanangkan
oleh pemerintah. Masyarakat jangan sampai abai dengan kesehatannya sendiri dan
juga kesehatan orang lain. Diskusikanlah masalah ini.
c. Salah satu wujud kesejahteraan yang dirasakan masyarakat adalah tercukupinya
kebutuhan akan papan (rumah). Namun, ada permasalahan yang muncul. Untuk
membangun kawasan perumahan, beberapa pengembang terpaksa
mengalihfungsikan lahan persawahan dan juga lahan hutan untuk perumahan.
Pecahkanlah bersama-sama masalah tersebut.

74 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


d. Di beberapa jalan protokol, banyak PKL yang menggelar barang dagangan. Meskipun
berdiri di pedestrian, keberadaan PKL yang kian banyak mengganggu arus lalu lintas.
Keberadaan mereka memicu kemacetan terutama pada jam-jam sibuk. Agar tertib
dan tidak mengganggu keindahan kota, pemerintah melakukan penataan dan
penertiban dengan dipindah ke lokasi lain. Tentu tidak mudah karena banyak
pedagang yang menolak. Nah, pecahkan masalah tersebut.

Kegiatan Kelompok

Kegitan berikutnya adalah diskusi panel. Diskusi panel adalah satu bentuk diskusi dengan
menghadirkan beberapa panelis. Setiap panelis menyampaikan pandangannya tentang suatu
topik dari bidang ilmu masing-masing. Untuk kegiatan kelompok berikut ini, topik yang dibahas
adalah “Telepon Pintar” (smartphone) antara Manfaat dan Bahayanya”. Ada tiga panelis yang
dihadirkan pada diskusi panel ini, dokter, psikolog, dan praktisi pendidikan. Ketiga panelis ini
akan membahas permasalahan telepon pintar dari disiplin ilmunya masing-masing. Langkah
diskusinya adalah sebagai berikut.
1. Pilihlah moderator di kelasmu.
2. Pilihlah tiga orang yang akan berperan sebagai seorang dokter, psikolog, dan praktisi
pendidikan (dosen/guru/kepala sekolah).
3. Aturlah meja dan kursi di depan untuk moderator, sekretaris, dan para panelis.
4. Siswa yang tidak berperan sebagai moderator dan panelis bertindak sebagai peserta
diskusi.
5. Setelah semuanya siap, moderator membuka diskusi panel dan memandu jalannya
diskusi.
6. Moderator membacakan hasil akhir diskusi dan menutup pelaksanaan diskusi.

Menulis

D. Menulis teks Diskusi

Aktivitas menulis merupakan sebuah proses kreatif dengan cara menuangkan ide atau
gagasan melalui media tulisan. Ini artinya dalam sebuah tulisan tergantung gagasan yang
mungkin saja belum diketahui banyak orang. Secara lebih luas, melalui tulisan yang dibuatnya,
seorang penulis bisa menyampaikan pendapat, pikiran, kehendak, bahkan perasaannya. Namun
keterampilan menulis tentu tidak datang begitu saja. Diperlukan ketekunan berlatih hingga
seseorang mahir menulis.
1. Menuangkan Ide dalam Teks Diskusi
Teks diskusi membahas suatu isu yang kontroversial yang mengandung perdebatan di
masyarakat. Dalam teks diskusi dituangkan argumen-argumen yang mendukung
sekaligus yang menentang. Argumen yang dimunculkan harus logis disertai data dan
fakta. Penulisan teks diskusi bukan tanpa tujuan. Teks diskusi ditulis dengan tujuan
untuk melatih (a) kemampuan berpikir kritis, (b) kemampuan menuangkan ide, dan (c)
kemampuan memecahkan masalah.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


76 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan
Buatlah teks diskusi seperti contoh tersebut. Topik diskusi adalah “Penataan Pedagang Kaki
Lima” atau “Alih Fungsi Lahan Persawahan untuk Kawasan Permukiman”. Pilihlah salah satu
dari kedua topik tersebut.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


2. Mengubah Teks Diskusi Menjadi Teks Fungsional Kerja
Teks fungsional adalah teks yang berisi perintah mengerjakan sesuatu atau pengarahan
tentang suatu hal yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Teks fungsional
dapat berupa iklan, perintah, larangan undangan pesan singkat, daftar belanja,
peringatan, pengumuman, dan lain-lain. Teks ini mengandung makna dan digunakan
dalam komunikasi sehari-hari. Dalam kaitannya sebagai alat komunikasi, beberapa teks
fungsional dapat mengubah sikap dan pandangan manusia. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan penjelasan berikut ini.
a. Pengumuman/pemberitahuan
Pengumuman adalah teks yang isinya berupa informasi atau pemberitahuan
tentang suatu hal untuk disampaikan kepada orang banyak. Teks semacam ini
bentuknya singkat dan biasanya dipasang di tempat-tempat umum yang mudah
terlihat.
Contoh:

b. Petunjuk/arahan
Teks berbentuk tanda atau tulisan yang fungsinya untuk memberikan
informasi kepada orang banyak. Teks ini juga dipasang ditempat-tempat umum agar
mudah dilihat.

78 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


c. Pesan singkat
Teks yang berupa informasi tertulis yang dikirimkan kepada seseorang atau banyak
orang. Pesan singkat yang dibuat secara tertulis di kertas bisa ditinggalkan jika orang
yang dimaksud tidak ada di tempat. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi,
pesan singkat bisa dikirimkan melalui SMS atau aplikasi seperti Whatshapp atau
Telegram.
Contoh:

Ubahlah teks diskusi yang kamu buat pada pertemuan sebelumnya menjadi teks fungsional
berbentuk pemberitahuan, pengumuman, atau pesan.

Soal Model AKM


Stimulus 1

Di banyak kota di Indonesia, masyarakat dengan mudah menjumpai pengamen jalanan.


Usia para pengamen rata-rata terbilang masih muda, bahkan sebagian masih anak-anak.
Keberadaan mereka sering dianggap mengganggu “keindahan” kota sehingga pengamen ini
perlu ditertibkan. Pandangan ini tentu banyak menimbulkan perdebatan. Jika kita teliti lebih
jauh, keberadaan mereka di jalanan bukan tanpa sebab. Banyak faktor yang mengharuskan
mereka menjadi pengamen jalanan, misalnya kekerasan di rumah tangga, baik kekerasan yang
dilakukan oleh orang tuanya sendiri atau saudara yang lebih tua dalam satu rumah. Selain itu
juga faktor ekonomi. Mereka terpaksa meninggalkan bangku sekolah dan memilih menjadi
pengamen karena membantu orang tua.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


Soal 1
Berilah tanda centang () pada pernyataan yang sesuai dengan Stimulus 1 tersebut adalah …..
Keberadaan pengamen jalanan mengganggu keindahan kota.

Ada dua faktor yang menyebabkan anak-anak menjadi pengamen jalanan.

Kekerasan dalam rumah tangga menjadi pemicu munculnya anak jalanan.

Anak-anak lebih suka menjadi pengamen dibandingkan harus sekolah.

Mengamen terkadang merupakan bentuk pemberontakan anak terhadap orang tuanya


yang terlalu mengekang.

Soal 2
Apakah keberadaan pengamen di sebuah kota bisa dikatakan tingkat kesejahteraan di kota
tersebut rendah? Berikan penjelasan.

Stimulus 2
Bahwa pengamen dan anak jalanan harus ditertibkan, kami sangat setuju. Namun, langkah
penertibannya harus jelas dan ada konsep yang pasti. Akan diapakan mereka setelah
diterbitkan. Kalau hanya dibawa ke panti sosial dan dibiarkan begitu saja tentu akan sia-sia
hasilnya. Apa yang sebaiknya kita lakukan? Anak-anak ini harus diberikan pembinaan di dalam
panti. Tujuannya, setelah mereka keluar dari panti, mereka bisa berjuang menghidupi diri
sendiri. Bisa mandiri menjadi lebih baik dengan bekal yang sudah diberikan. Dengan kata lain,
setelah mendapat pembinaan di dalam panti sosial, anak-anak dan pengamen jalanan tidak akan
turun lagi ke jalanan.

Soal 3
Setujukah Anda dengan pendapat yang dipaparkan dalam stimulus 2 tersebut? Berikan
penjelasan.

Soal 4
Apakah maksud pernyataan "anak-anak dan pengamen jalanan tidak akan turun lagi di jalanan"?
Pilihlah satu jawaban yang benar.
A. Tidak menjadi anak jalanan dan pengamen jalanan lagi.
B. Tidak akan berkeliaran di jalan-jalan besar.
C. Tidak akan mengamen lagi di kota-kota besar.
D. Hanya akan mengamen di tempat-tempat lain.
E. Anak pengamen justru akan naik ke jalanan.

Soal 5
Tuliskan unsur-unsur kebahasaan yang Anda temukan dalam stimulus tersebut dan berikan
contohnya.

Soal 6
Perhatikan kembali stimulus 1 dan 2. Berilah tanda centang () pada pernyataan yang
merupakan benang merah di antara kedua stimulus (jawaban benar lebih dari satu).

Kedua stimulus sama-sama membahas seniman jalanan.

Kedua stimulus membahas masalah yang sama, hanya berbeda penekanannya.

80 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan


Stimulus 1 terfokus pada anak jalanan sebagai warga masyarakat.

Stimulus 2 terfokus pada usaha penertibannya.

Kedua stimulus tidak membahas kesejahteraan masyarakat.

Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |


82 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan

Anda mungkin juga menyukai