Menyimak
Negosiasi berasal dari kata to negotiate, yang secara etimologis artinya adalah
merundingkan; membicarakan kemungkinan tentang suatu kondisi; menawar. Kata
negotiate memiliki turunan kata, yaitu negotiation yang artinya menunjukkan suatu proses
atau aktivitas untuk merundingkan, membicarakan suatu hal untuk disepakati dengan
orang lain; negotiable yang artinya dapat dirundingkan, dibicarakan, atau di tawar. Dengan
demikian, negosiasi dapat didefinisikan sebagai bentuk interaksi sosial yang berfungsi
untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan berbeda.
Definisi tersebut menjadikan teks negosiasi dapat diartikan sebagai sebuah teks yang berisi
interaksi sosial antara satu orang dengan yang lainnya yang berfungsi untuk menetapkan
keputusan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan berbeda. Pihak yang terlibat
dalam sebuah negosiasi minimal ada dua. Kedua pihak tersebut dinamai negosiator dalam
sebuah negosiasi. Hasil akhir negosiasi harus mempunyai persetujuan dari semua pihak
sehingga semua pihak menerima hasil akhir dengan kesepakatan bersama.
1. Tujuan teks negosiasi
a. Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian dan
persetujuan.
b. Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara
bersama.
c. Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (winwin
solution).
2. Manfaat teks negosiasi
Negosiasi bermanfaat untuk menciptakan jalinan kerja sama antara institusi, badan
usaha, maupun perorangan dalam melakukan suatu usaha dan kegiatan bersama
atas dasar saling pengertian.
3. Ciri-ciri teks negosiasi
a. Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan). Hasil negosiasi berujung
pada dua kemungkinan, yaitu sepakat atau tidak sepakat.
b. Mengarah pada tujuan praktis.
c. Memprioritaskan kepentingan bersama.
d. Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian
e. Negosiasi dilakukan dua pihak atau lebih, baik antarindividu, antarlembaga,
maupun antara individu dengan lembaga.
f. Negosiasi berbentuk komunikasi secara langsung.
g. Negosiasi terjadi apabila terdapat perbedaan pendapat, keinginan, dan tujuan
antara dua pihak atau lebih.
4. Jenis-jenis teks negosiasi
a. Negosiasi Berdasarkan Situasi
1) Negosiasi Formal Negosiasi ini terjadi saat situasi sedang formal.
Membaca
Terdapat dua cara membaca teks negosiasi. Pertama, membaca untuk memahami informasi
dalam teks. Kedua, membaca dengan suara keras atau mendemokan teks negosiasi.
Membaca teks negosiasi model yang pertama dilakukan seperti membaca teks pada
umumnya. Sementara, cara membaca model kedua memerlukan dua orang atau lebih,
tergantung berapa orang pesertanya. Membaca ini membutuhkan kemampuan berdialog.
1. Menemukan Unsur-unsur Negosiasi
Negosiasi terjadi karena ada perbedaan tujuan antara pihak-pihak tertentu terhadap
suatu hal yang terlibat dalam suatu persoalan. Kesepakatan yang dihasilkan oleh kedua
belah pihak wajib dijalankan atau dipatuhi oleh setiap pihak yang bersangkutan.
Unsur-unsur teks negosiasi sebagai berikut.
1. Terdapat masalah yang terjadi karena perbedaan persepsi dan kepentingan pihak
yang saling bersengketa.
2. Adanya pengajuan yang merupakan tuntutan yang diajukan oleh pihak tertentu
terhadap pihak lain yang berkaitan.
3. Adanya penawaran yang merupakan penyelesaian masalah yang dipertimbangkan
berdasarkan ketercapaian tujuan berbagai pihak.
4. Adanya persetujuan, yaitu persetujuan atas keputusannya terhadap penawaran
yang telah diajukan agar tujuannya dapat tercapai.
5. Kesepakatan, yang merupakan hasil akhir yang harus dijalankan berdasarkan
kepentingan pihak terkait.
Contoh soal:
Amatilah teks berikut ini!
Seorang pengusaha sedang melakukan negosiasi dengan pegawai bank terkait proposal
peminjaman modal. Jenis negosiasi ini sering dilakukan oleh banyak peminjam modal
kepada bank.
Pengusaha : “Selamat pagi, Pak. Disini saya hendak membicarakan
terkait peminjaman modal yang ingin saya ajukan”.
Pegawai Bank : “Selamat pagi juga, Pak. Kami juga telah membaca proposal
peminjaman modal yang anda ajukan. Menurut kami, usaha toko
roti yang akan bapak buat ini cukup menarik”.
Wakil Pedagang : Pertama, harga sewa kios di tempat baru itu terlalu mahal untuk
pedagang kecil seperti kami. Kedua, di tempat yang baru belum tentu
akan banyak pengunjung, apalagi lokasi agak jauh dari tengah kota.
Kepala Pasar : Mengenai harga sewa, sebenarnya pihak Pemda sudah
mempertimbangkannya dengan melihat keuntungan yang akan
diperoleh pedagang, dari kebersihan, kenyamanan, dan keamanan.
Dengan keadaan yang demikian, akan lebih banyak pembeli yang datang
ke pasar itu. Apalagi pihak Dishub mengalihkan rute kendaraan umum
ke pasar baru itu. Ini sekaligus menjawab keluhan kedua. Secara
otomatis, penghasilan Bapak dan pedagang lainnya juga akan
bertambah. Bukan begitu, Pak?
Wakil Pedagang : Memang benar, Pak. Tapi tetap saja harga sewa yang dipatok itu terlalu
mahal untuk kami, para pedagang kecil yang penghasilannya hanya
sekitar Rp2.500.000 per bulan. Tidakkah Bapak mendengar keluhan para
Kepala Pasar : Baik, Pak. Sepertinya penentuan harga sewa memang perlu dipertimbangkan
lagi. Mendengar penjelasan Bapak tadi, bagaimana kalau harga sewanya
diturunkan menjadi Rp1.500.000 per bulan? Ini sudah harga sewa standar.
Saya tidak bisa menurunkan harga lagi.
Wakil Pedagang : Saya tetap tidak setuju, Pak. Harga sebegitu masih terlalu berat untuk kami.
Jika memang harga sewa tidak bisa diturunkan lagi, kami tidak akan mau
pindah ke tempat yang baru.
Kepala Pasar : Begini, Pak. Tujuan Pemda ini kan baik dengan memindahkan Pasar Tugu ke
tempat yang baru lengkap dengan fasilitas yang baik pula. Kami juga ingin
melihat kota ini bersih, tertib, aman, dan sehat. Jika Bapak ingin bertahan
dalam kondisi pasar seperti itu, kerabat Bapak yang juga warga kota ini akan
terserang penyakit. Setelah para pedagang pindah, kami akan mengubah
Pasar Tugu yang sekarang menjadi taman kota.
Wakil Pedagang : Kami tahu, Pak. Tapi bagaimana kami bisa membayarnya? Penghasilan kami
tidak hanya untuk memutar keperluan dagang, tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan sandang dan pangan, juga sekolah anak-anak. Di zaman seperti
ini, uang sebesar penghasilan kami tidak akan cukup memenuhi itu semua.
Mohon Bapak bisa mengurangi harganya lagi!
Kepala Pasar : Baiklah. Bagaimana kalau harga sewa saya turunkan menjadi Rp900.000 per
bulan?
Wakil Pedagang : Nah, kalau itu saya setuju. Terima kasih, Pak. Kalau harga sewa sebegitu, saya
yakin kami, para pedagang tidak keberatan.
Kepala Pasar : Baik. Tolong kabarkan kepada pedagang lain dan ajak mereka untuk segera
pindah ke tempat yang baru.
Wakil Pedagang : Sekali lagi, terima kasih atas kebijaksanaan Bapak terhadap kami.
Kepala Pasar : Baik. Tolong kabarkan kepada pedagang lain dan ajak mereka untuk segera
pindah ke tempat yang baru.
Wakil Pedagang : Sekali lagi, terima kasih atas kebijaksanaan Bapak terhadap kami.
Kepala Pasar : Sama-sama, Pak. Itu sudah menjadi kewajiban saya sebagai wakil pemerintah
daerah. Terima kasih juga karena Bapak turut berunding dan memberi
penjelasan sejujur-jujurnya mengenai keadaan para pedagang.
Wakil Pedagang : Iya, Pak. Sama-sama. Kalau begitu saya mohon pamit. Selamat pagi.
Kepala Pasar : Selamat pagi, Pak
B. Tentukan unsur-unsur negosiasi pada teks di atas.
No. Unsur-Unsur Negosiasi Bukti Tekstual
1 Masalah
2 Pengajuan
3 Penawaran
4 Persetujuan
5 Kesepakatan
Berbicara
Ada 5 metode atau teknik umum untuk menyampaikan gagasan dan keinginan kita
dalam negosiasi lisan. Umum di sini maksudnya teknik ini dapat dilakukan oleh siapa pun
dengan kepada siapa pun. Berikut lima teknik lisan yang dimaksud.
1. Memberikan waktu atau kesempatan kepada rekan negosiasi untuk mempertimbangkan
tawaran kita.
2. Memberikan kemudahan, fasilitas, dan sejenisnya kepada rekan negosiasi.
3. Membeberkan hal-hal negatif yang dapat merugikan rekan negosiasi jika menolak
tawaran.
4. Menyampaikan poin-poin yang dapat menyentuh sentimen atau menimbulkan belas
kasihan pada rekan negosiasi.
5. Melibatkan pihak lain untuk membujuk atau memengaruhi rekan negosiasi. Pihak lain
yang dimaksud contohnya orang yang dipercaya dan didengarkan rekan negosiasi.
Terkadang, kita juga perlu menggunakan teknik khusus ini jika berada dalam situasi
atau rekan negosiasi tertentu. Teknik khusus yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Ketika rekan negosiasi tertutup
Terkadang, rekan negosiasi tidak akan begitu saja berterus terang dalam merespons dan
menyampaikan maksudnya. Untuk itu, kita perlu menghadapinya dengan sikap antusias dan
penuh perhatian. Kita perlu menggunakan kata-kata pemancing yang dapat mengalirkan
pembicaraan, seperti:
lalu,
kemudian,
sesudah itu,
oh ya,
Kegiatan Kelompok
Selain struktur wajib tersebut terdapat beberapa jenis bentuk strukrur kteks negosiasi yang
lain yaitu
1) Struktur Sederhana
a) Pembuka : Salam pembuka dan permasalahan yang akan dinegosiasikan
b) Isi : Proses negosiasi antara pihak-pihak yang berkepentingan
c) Penutup : Hasil negosiasi dan salam penutup
2) Penjual – Pembeli
a) Orientasi : salam pembuka dan menanyakan kepentingan pembeli
b) Permintaan : permintaan pembeli kepada penjual
c) Pemenuhan : pemenuhan penjual terhadap permintaan pembeli
d) Penawaran : negosiasi antara penjal dan pembeli
e) Persetujuan : kesepakatan antara penjual dan pembeli
Salman : Bagaimana, ya, acara akhir tahun ini kita belum memutuskan
akan mengadakan acara apa.
Husna : Ya, benar.
Salman : Aku pikir, acara akhir tahun nanti lebih baik mengadakan bazaar dan
kreasi seni saja. Diselingi dengan band sekolah dan kegiatan seni
lainnya.
Husna : Tapi, sebagian teman-teman yang lain menginginkan untuk pergi
berkarya wisata keluar kota. Selain bisa refreshing, kita bisa menambah
pengetahuan tentang tempat-tempat yang kita kunjungi.
Salman : Loh, kalau pergi berwisata, bukankah akan mengeluarkan biaya
yang lebih banyak ?
Husna : Menurutku itu sepadan dengan apa yang kita dapatkan ketika
berwisata. (Seketika itu, datang seorang guru)
Guru : Ada apa ini? Tampaknya diskusi kalian seru sekali.
Salman : Eh, iya, Pak. Selamat siang, Pak. Silakan duduk. Begini, Pak. Kami sedang
mendiskusikan untuk acara akhir tahun nanti. Saya mengusulkan untuk
mengadakan bazaar, kreasi seni, dan diselingi dengan band sekolah.
Menurut saya itu lebih menghemat biaya, tetapi tetap mengasyikkan.
Husna : Ya, Pak. Sedangkan saya mengusulkan pergi berkarya wisata ke luar kota.
Itu atas usulan dari teman-teman yang lain. Kami bingung, Pak. Mau
memutuskan yang mana.
Guru : Baik. Kedua usul kalian sangat baik dan bernilai positif. Bagaimana kalau
Bapak usulkan agar mengumpulkan suara terbanyak saja? Kalian buatlah
semacam angket untuk memilih mana pilihan dari teman-teman yang lain.
Nah, yang suaranya terbanyak, itulah acara yang akan kita laksanakan.
Bagaimana?
Salman dan Husna : Setuju, Pak!
Teks negosiasi di atas dapat kita identifikasi dengan cara menyunting struktur dan kaidahkaidah
teks negosiasi. Berikut cara menyunting teks negosiasi secara struktur dan kaidah.
1) Pembuka
Pada teks tersebut, kita dapat melihat struktur pembuka berupa kalimat awal, yaitu Dua
siswa sekolah menengah sedang berdiskusi menentukan acara akhir tahun sekolah. Kalimat
tersebut memaparkan tentang kedua siswa yang sedang berdiskusi. Kata berdiskusi berarti
membincangkan sesuatu masalah yang harus diselesaikan bersama. Hal itu termasuk dalam
ciri teks negosiasi. Sedangkan dalam drama pendeknya dapat dilihat pada teks berikut.
“Bagaimana, ya, acara akhir tahun ini kita belum memutuskan akan megadakan acara apa.”
Pada teks drama pendek negosiasi tersebut, Salman sebagai partisipan, mengawali
pembicaraan dengan mengemukakan sebuah masalah, yaitu belum adanya keputusan
mengenai acara akhir tahun. Dari kalimat tersebut dapat diketahui bahwa ada sebuah
permasalahan yang harus diselesaikan.
2) Isi
Pada teks tersebut, kita dapat melihat struktur isi berupa kalimat kedua dan ketiga, yaitu
Mereka saling mengeluarkan pendapat mengenai jenis acara apa yang paling baik
dilaksanakan untuk acara akhir tahun. Ketika itu, datang seorang guru menengahi kedua
siswa tersebut. Kalimat tersebut memaparkan tentang adanya beberapa pendapat dari
partisipan. Pada proses ini, permintaan dan penawaran pun berlaku. Hal itu termasuk dalam
ciri teks negosiasi.
Pada teks tersebut, kaidah teks negosiasi dapat kita analisis seperti berikut ini.
1) Pada teks tersebut, negosiasi dilakukan oleh tiga partisipan, yaitu Salam, Husna, dan Guru.
2) Pada teks tersebut, terdapat perbedaan pendapat, keinginan, dan tujuan yang
hendak dicapai.
3) Pada teks tersebut, terdapat kesepakatan yang menjadi ujung dari negosiasi.
Oleh karena itu, ada beberapa poin-poin penting yang kalian harus pahami dalam
menyunting struktur dan kaidah-kaidah teks negosiasi. Berikut cara menyunting teks negosiasi
Struktur pertama pada teks negosiasi adalah pembuka. Pembuka dapat ditunjukkan dengan
adanya sebuah masalah yang harus diselesaikan bersama. Struktur kedua adalah isi yang dapat
ditunjukkan dengan adanya permintaan, pemenuhan, penawaran, dan persetujuan. Kemudian,
struktur yang ketiga adalah penutup yang ditandai dengan adanya penyelesaian pada proses
negosiasi. Kaidah pada teks negosiasi memenuhi empat hal, yaitu adanya partisipan; negosiasi
berbentuk komunikasi langsung; terjadi perbedaan pendapat, keinginan, dan tujuan antara
kedua belah pihak; serta adanya hasil negosiasi.
Berikut ini terdapat teks negosiasi yang beberapa bagiannya masih rumpang. Isilah dengan
kalimat yang sesuai bagian yang masih rumpang itu.
Pengembangan Usaha
Buatlah teks negosiasi dengan memilih salah satu topik di bawah ini!
1. Pilihan topik
a. Peluncuran buku kumpulan cerpen karya siswa
b. Pindah sekolah di luar kota
c. Meminta HP baru kepada orang tua
d. Memilih calon ketua OSIS
e. Memilih jurusan IPA, IPS, atau Bahasa
2. Lakukan langkah-langkah menyusun teks negosiasi secara berurutan.
3. Tentukan tokoh/pelaku dalam teks negosiasi sesuai jumlah anggota kelompok. Dengan
latar belakang profesi sesuai topik yang dipilih.
4. Tuliskan garis besar teks negosiasi sesuai jumlah anggota kelompok dengan latar
belakang profesi sesuai topik yang dipilih.
5. Tuliskan garis besar teks negosiasi dalam bentuk ilustrasi sebanyak satu paragraf.
6. Sampaikan ilustrasi tersebut di depan kelas. Selanjutnya peragakan teks negosiasi
tersebut bersama anggota kelompok Anda.
Suatu hari ada seorang siswa sekolah menengah pertama pergi ke toko buku bekas. Dia datang
ke sebuah toko buku bekas untuk mencari buku dengan tahun yang lama. Setelah beberapa
menit mencari, dia tidak juga menemukan buku yang ia cari. Karena bingung, tidak menemukan
di rak buku, dia mendatangi seorang penjaga yang sedang menata buku di sudut ruangan.
Anak : “Permisi, selamat siang”,
Penjaga : “Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, nak”?
Anak : “Iya, saya mencari buku novel Siti Nurbaya ada”?
Penjaga : “Sudah mencari di rak
novel”? Anak: “Sudah Pak, tapi tidak ada”.
Penjaga : “Baiklah, saya coba carikan di gudang silakan tunggu di ruang tunggu ya”.
Anak : “Baik Pak, terima kasih”.
Penjaga : “Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini
bukunya”. Anak : “Berapa harga buku ini Pak”?
Penjaga : “Rp. 58.000 saja nak”.
Anak : “Harga itu terlalu mahal untukku Pak, bolehkan saya
menawar”? Penjaga : “Boleh, silakan saja”.
Anak : “Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak mau
membantu. Ini untuk tugas sekolah saya”.
Penjaga : “Itu terlalu murah, bagimana kalau Rp 55.000 saja? Itu sudah termasuk murah.
Mungkin kalau kamu cari di toko buku lain tidak akan ada lagi”.
Anak : “Tapi uang saya hanya Rp 50.000”.
Penjaga : “Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp 50.000.
Bagaimana”? Anak : “Baiklah Pak! Saya beli bukunya”.
Penjaga : “Ini bukunya”.
Anak : “Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya”.
Penjaga : “Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko
saya”. Anak : “Selamat siang, Pak”.
Penjaga : “Selamat siang”.
1. Tulislah tahap penyampaian pengajuan, penawaran dan persetujuan yang terdapat pada
teks negosiasi di atas!
Tahapan Kalimat yang menyatakan
2. Berdasarkan teks negosiasi di atas, apakah tujuan akhir dari negosiasi dapat tercapai?
Jika iya, tuliskan alasan-alasannya!
Bacalah dengan cermat teks negosiasi pembelian buku novel di sebuah toko buku bekas di
bawah ini!
Anak : “Permisi, selamat siang”,
Penjaga : “Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, nak”?
Anak : “Iya, saya mencari buku novel Siti Nurbaya ada”?
Penjaga : “Sudah mencari di rak novel”?
Anak : “Sudah Pak, tapi tidak ada”.
Penjaga : “Baiklah, saya coba carikan di gudang silakan tunggu di ruang tunggu
ya”.
Anak : “Baik Pak, terima kasih”.
Penjaga : “Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini bukunya”.
Anak : “Berapa harga buku ini Pak?
Penjaga : Rp. 58.000 saja nak.
Anak : “Harga itu terlalu mahal untukku Pak, bolehkan saya
menawar? Penjaga : Boleh, silakan saja.
Anak : bisa tidak Pak harga jadi Rp 45.000 saja Pak?
Penjaga : Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.
3. Bacalah teks negosiasi pembelian buku novel di sebuah toko buku bekas tersebut kemudian
tentukan struktur teks negosiasi!
No Struktur Teks Kalimat dalam Teks
Teks 1
Penjual dan Pembeli
Suatu hari di lokasi di jalan raya, oknum polisi menilang pengendara motor yang tidak
menggunakan helm.
Polisi : (meniup peluit…prit…prit)…”’Menepi mas…menepi
mas”… Pengendara : (menepi) Kenapa ya pak?
Polisi : “Maaf ya mas, itu mas nggak pakai helm”.
Pengendara : “Astagfirulloh, maaf banget pak, saya lupa, tadi buru-buru soalnya,
mau ujian”.
Polisi : “Masnya punya SIM gak”?
Pengendara : “Punya kok pak”.
Polisi : “Surat kendaraannya lengkap”?
Pengendara : “Lengkap juga pak”.
Polisi : “Boleh saya periksa”?
Pengendara : “Boleh sih pak, tapi saya terburu-buru nih”.
Polisi : “Maaf sekali mas, tapi ini sudah kewajiban
saya” Pengendara : “Ini SIM dan STNKnya”.
Polisi : “Ya, sudah lengkap mas, tapi mohon maaf masnya tetap saya tilang
karena tidak menggunakan helm di jalan raya”.
Pengendara : “Aduh pak…maaf, ini juga karena buru-buru kalau jalan damai saja gimana
pak”?
Polisi : “Damai gimana maksudnya mas”?
Pengendara : “Ya saya bayar uang tilang di sini”.
Polisi : “Wah, Mohon maaf mas, sekarang ini untuk pembayaran tilang cuma bisa lewat
ATM, gampang dan lebih cepat kok mas, mas tinggal transfer ke no rekening
ini, terus bukti transfer langsung diserahkan ke saya, saya tugas di pos sampai
jam 12 mas. Semisal saya nanti sedang tidak ada di pos, bisa lewat rekan saya
juga boleh. Sementara itu SIM masnya saya tahan dulu, ngambilnya tetap di
pos jaga”.
Pengendara : “Masak nggak bisa sih pak, bayar langsung ke bapak saya nggak keberatan
kok”.
Polisi : “Maaf sekali mas, saya tidak ada hak untuk
itu”. Pengendara : “Ya sudah, saya pasrah aja pak”.
6. Buatlah kerangka teks negosiasi dengan tema “Ganti Rugi” sesuai dengan struktur
yang sudah kalian pelajari!
7. Kembangkanlah kerangka teks negosiasi yang sudah kalian buat menjadi sebuah
teks negosiasi yang lengkap!
9. Rangkailah pokok-pokok isi yang sudah dirumuskan menjadi teks negosiasi dengan
memperhatikan isi, dan aspek kebahasaan teks negosiasi!
10. Suntinglah hasil teks negosiasi sesuai dengan isi, struktur dan kaidah kebahasaan teks!
Menyimak
Kegiatan Kelompok
Dewi Lestari bernama lengkap Dewi Lestari Simangunsong dan akrab dipanggil Dee.
Sebelum dikenal sebagai penulis novel, sudah lebih dulu ia dikenal sebagai seorang penyanyi
yang tergabung dalam Trio RSD ( Rida Sita Dewi). sebelum ia bergabung dengan RSD ia pernah
menjadi baking vokal untuk Iwa K., Java Jive dan, Chrisye. Sekitar bulan mei 1994 ia bersama
Rida Farida dan Indah Sita Nur Santi bergabung membentuk trio RSD atas prakarsa Ajie Soetama
dan Adi Adrian.
Anak keempat dari 5 bersaudara dari pasangan Yohan Simangunsong dan Turlan br
Siagian (alm) ini lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Ayahnya adalah seorang anggota TNI yang
belajar piano secara autodidak, sedangkan saudara-saudaranya pemain biola, guru piano
26 Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan
profesional. Keluarga Dee sama seperti keluarga Kebanyakan yang hidup sederhana dan harus
pandai-pandai mengatur keuangan telah menyelesaikan pendidikannya di SMU 2 Bandung, ia
melanjutkan pendidikan hingga memperoleh gelar sarjana Fisip jurusan Hubungan
Internasional dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada 1999.
B. Diskusikan bersama teman sebangkumu mengenai hal-hal berikut sesuai teks yang
telah Anda simak.
1. Struktur teks biografi
2. Karakteristik teks biografi
No. Karakteristik Ya Tidak Penjelasan
1. Berbentuk narasi
2. Berdasarkan fakta
2. Adjektiva
3. Verba pasif
4. Verba tindakan
6. Rujukan kata
Berbicara
Kegiatan Kelompok
Diskusi Panel
Peserta diskusi
mendengarkan. Bila
Moderator (1 orang)
diberi kesempatan
Notulis (1 orang)
Siswa yang baru mereka bisa
bertugas sebagai mengajukan
panelis Diskusi Panel pertanyaan/menang
menyajikan materi ga pi pendapat
Menulis
1. Pilihlah satu tokoh yang menurut Anda paling menarik saat ini.
2. Cari dan galilah informasi tentang tokoh tersebut untuk dikembangkan menjadi sebuah
teks biografi dengan struktur (urutan) sebagai berikut.
a. Orientasi
b. Kejadian penting
c. Reorientasi
3. Jangan lupa ciri kebahasaan Anda perhatikan dalam tulisan biografi yang Anda buat.
Peristiwa apa yang dialami Ratna Indraswari Ibrahim dalam kutipan teks tersebut?
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
10. Uraikan cara menemukan karakter unggul tokoh dalam kutipan teks tersebut!
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
11. Pola pengembangan apa yang digunakan dalam teks biografi?
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
12. Bagaimana cara mengetahui pokok-pokok informasi?
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
13. Bagaimana cara meneladani karakter unggul tokoh biografi?
Jawaban: ..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
Kutipan teks biografi berikut untuk soal nomor 14 dan 15.
Pemimpin redaksi Media Indonesia, Saur Hutabarat, menyebutkan Ashadi
Siregar bukanlah sosok yang tergiur dengan pragmatisme. Ashadi dikenal keras
memegang pendirian. Ia juga dosen yang disiplin. Di mata Saur, Ashadi merupakan sosok
guru yang memiliki kemampuan mendengarkan masukan dari orang yang lebih muda.
Meskipun mengetahui Ashadi tidak suka hal-hal yang berbau seremonial, apalagi
merayakan hari pensiunnya dengan meluncurkan sebuah buku, Saur mempunyai alasan
lain. Buku tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada Ashadi yang
memegang teguh pemikiran Akal Sehat dalam perkembangan jurnalistik di Indonesia.
Rizal Malarangeng, Direktur Eksekutif Freedom Institute, lebih menilai sosok Ashadi
yang apa adanya. Bagi Rizal, Ashadi adalah dosen sekaligus mentor dan sahabat.
Disadur dari: https:// tokoh.id/biografi/1-ensiklopedi/dosen-dan novelis/13/diunduh 2 September 2020
14. Bagaimana pola penyajian karakter unggul tokoh dalam kutipan teks biografi
tersebut? Jawaban:
..............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
Menyimak
Membaca
Orientasi (Pengenalan)
Di bulan Mei tahun 2005 saya dengan teman-teman Organisasi OSIS pergi ke
Kawasan Pegunungan Tinggi Dien untuk melaksanakan hiking ke gunung Prau yang
sekalian melakukan refresing karena aktivitas sekolah yang tidak ada liburnya.
Peristiwa (Event)
Perjalan diawli dai Purwokerto, pertama kami menuju ke terminal bus Purwokerto
dan memilih nai bus yang trayeknya ke Wonosobo. Sesudah 3 jam perjalanan kami
akhirnya sampai di Wonosoba, kemudian kami beristirahat selam 1 jam dan sambil
makan minum dan melakukan ibadah.
Setelah waktu istirahat selesai, kami melanjutkan perjalanan ke Dieng dengan
menaiki bus lagi. Akhirnya kami sampai juga di Dien menjelang maghrib, kami
Tidak ada yang sia-sia perjalanan yang kami lalui diawali dari Purwokerto,
Wonosobo, kemudian ke Dieng. Karena kami menjadi lebih tahu arti tolong
menolong dan juga bersyukur terhadap nikmat yang sudah Tuhan berikan, bahwa
segala sesuatu yang diciptakan-Nya sangat indah.
Jika dilihat dari ciri kebahasaannya, teks rekon memiliki kekhasan kebahasaan yang
tertuang dalam teks itu, yaitu sebagai berikut.
a. Menggunakan pronomina (kata ganti). Kata ganti yang sering digunakan dalam teks
rekon berupa kata ganti orang, kata ganti pemilik, kata ganti penanya, kata ganti
penunjuk, dan kata ganti tidak tentu.
b. Menggunakan verba (kata kerja). Kata kerja digunakan untuk menyatakan
tindakan/perbuatan yang dilakukan tokoh.
c. Menggunakan keterangan waktu lampau, yaitu waktu yang menyatakan sudah
terjadi. Misalnya, pernah, sering, biasanya, pagi-pagi, malam-malam, sesudah,
sebelum, kemarin, sejak, dari.
d. Menggunakan kata yang menunjukkan tempat.
Kegiatan Kelompok
2. Orientasi
3. Insiden
4. Resolusi/reorientasi
Teks 2
No. Bagian Paragraf ke- Penjelasan
1. Judul
2. Orientasi
3. Insiden
4. Resolusi/reorientasi
D. Identifikasilah unsur kebahasaan dalam kedua teks itu dengan mengisi tabel berikut ini.
No. Ciri Kebahasaan Teks 1 Teks 2
1. Pronomina
2. Verba
3. Keterangan waktu
lampau
4. Kata yang menunjukkan
tempat dan waktu
Nah sebagai bahan latihan, cobalah lakukan monolog secara ekspresif di depan kelas setelah
memahami teks rekon berikut ini.
Menulis teks rekon merupakan bentuk pengekspresian kembali peristiwa yang telah
berlalu. Apa yang diekspresikan bergantung dari peristiwa tersebut. Bisa sedih, mencekam,
menyenangkan, membahagiakan, dan lain-lain. Untuk itu, sesuai tujuannya, teks rekon bisa
sebagai sarana penyampaian informasi dan hiburan bagi pendengar atau penontonnya.
Latihan 1
Tulislah teks rekon bertolak dari kehidupan Anda sendiri. Hal yang perlu Anda lakukan adalah
sebagai berikut.
1. Tentukan salah satu pengalaman Anda yang menurut Anda paling menarik.
2. Buatlah kerangka sesuai struktur teks rekon.
3. Rangkaikan peristiwa tersebut menjadi teks rekon dengan mengikuti langkah-langkah
penulisan yang telah Anda pelajari.
Latihan 2
A. Dalam pembelajaran berikut, Anda akan membuat teks rekon fungsional dunia kerja
berdasarkan sebuah wawancara. Untuk itu, bacalah kutipan wawancara berikut ini.
Masa Kecil Susi Pudjiastuti dalam Ingatan Tetangga
Sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sedang menjadi sorotan
banyak orang, termasuk soal pendidikannya. Meski hanya punya ijazah SMP, Susi
menguasai dengan baik bahasa Inggris dan Jerman. Ini kisah keseharian masa kecil Suci.
"Bu Susi itu pintar bahasa Inggris dan Jerman sejak dulu masih SMP. Kami dulu selalu
lihat Susi kecil masih SMP sudah sering ngobrol dengan para bule," tutur Suharto (60),
warga yang tinggal di dekat sekolah Susi di Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa
Barat, Selasa (28/10/2014).
Setelah lulus SMP, lanjut Suharto, Susi pun melanjutkan sekolah ke SMS di
Yogyakarta. Dia mengaku tak tahu persis ada persoalan apa, tetapi dia melihat sendiri
Susi tak menyelesaikan sekolahnya itu sampai lulus. Sepulang kembali ke Pangandaran,
kenang Suharto, Susi langsung menikah dengan Yoyo, warga asli Pangandaran. Yoyo
adalah suami pertama Susi.
Sebagai orang yang melihat langsung tumbuh kembang dan perjalanan hidup
Susi, Suharto tak menampik ada rasa bangga yang turut dia rasakan saat perempuan itu
dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. "Saya sangat bangga dengan Bu Susi
yang berhasil menjadi menteri seperti sekarang. Tentu saya sangat bangga," ungkap
Suharto dengan mata berbinar.
B. Setelah membaca dan memahami isi wawancara tersebut, ubahlah teks tersebut
menjadi teks rekon yang bersifat informatif. Perhatikan kelengkapan struktur dan unsur
kebahasaannya.
C. Untuk mengetahui kualitas, hasil pengubahan teks rekon nilailah karya temanmu dengan
memperhatikan rubrik penilaian berikut ini.
No. Aspek Deskripsi Ya Tidak
1 Ketepatan Sudah tepatkah
pemilihan tema pemilihan tema
(topik) sesuai (topik) teks sesuai
struktur isi teks struktur isi teks
rekon rekon?
2 Sudah tepatkah
Ketepatan penulisan teks
penulisan sesuai sesuai struktur isi
struktur isi dan dan bahasa teks
bahasa teks rekon rekon?
3 Apakah penggunaan
Katepatan bahasa dalam
penggunaan menulis teks rekon
bahasa dan ejaan sesuai kaidah dan
EYD?
Stimulus 1
Sumber: pixabay.com
Soal 2
Perjuangan Kartini untuk memperoleh kesetaraan gender, terlihat dari gagasan-gagasannya.
Berikut adalah gagasan Kartini untuk memperoleh kesetaraan tersebut (jawaban benar bisa
lebih dari satu).
Tak selayaknya kaum perempuan hanya bekerja dalam urusan rumah tangga, mereka
juga dapat bekerja sebagaimana kaum pria.
Meningkatkan taraf hidup dan menjadi istri bangsawan tidak bisa dipersalahkan.
Pendidikan bagi kaum perempuan untuk menyiapkan agar mereka lebih cakap dalam
menjalankan kewajibannya dalam mendidik anaknya.
Berjuanglah untuk masa depan dan terbebas dari adat dan hukum yang tidak adil.
Soal 3
Apakah teks Stimulus 1 itu termasuk teks rekon? Mengapa?
Menyimak
Sebuah puisi adalah sebuah perlambangan jiwa seorang penyair. Biasanya, seseorang
penyair menciptakan sebuah puisi berdasarkan pengalamannya, sesuatu yang dilihatnya, atau
sesuatu yang didengarnya. Gagasan, pikiran, dan pandangan penyair inilah yang mewarnai tema
puisi.
Puisi adalah ungkapan pikiran dan perasaan penyair berdasarkan pengalaman jiwa dan
bersifat imajinatif. (Waluyo, 1995: 25) Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan
larik dan bait.
Jenis-jenis puisi
Berikut jenis puisi berdsarkan zamannya.
a. Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan, yaitu persajakan,
jumlah kata dalam setiap larik, dan jumlah larik dalam setiap bait. Jenis puisi lama,
misalnya pantun, syair, mantra, gurindam, seloka, bidal, karmina, dan talibun.
1) Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri
atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik terdiri atas 8-12 suku kata, baris
pertama dan kedua merupakan sampiran, dan baris ketiga serta keempat
merupakan isi.
2) Syair adalah bentuk puisi lama yang setiap bait terdiri atas empat baris dan
berakhir dengan bunyi yang sama atau bersajak sama (a-a-a-a).
3) Mantra adalah susunan kata berunsur puisi (seperti rima dan irama) yang dianggap
mengandung kekuatan gaib, dan sering diucapkan oleh dukun atau pawing untuk
menandingi kekuatan ghaib lainnya.
4) Gurindam adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat.
5) Seloka adalah jenis puisi yang mengandung ajaran (sindiran dan sebagainya), terdiri
atas empat larik yang berima a-a-a-a, dan mengandung sampiran serta isi.
6) Bidal adalah peribahasa atau pepatah yang mengandung nasihat, peringatan, dan
sindiran.
7) Karmina adalah pantun kilat yang terdiri atas dua larik. Larik pertama merupakan
sampiran, sedangkan larik kedua merupakan isi.
8) Talibun adalah pantun yang mempunyai jumlah larik lebih dari empat baris dan
berjumlah genap.
b. Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan-aturan baku puisi lama.
Puisi baru memiliki bentuk tipografi yang lebih luas dan bebas jika dibandingkan
dengan puisi lama. Jenis puisi baru, misalnya balada, himne, epigram, elegi, distikon,
kuatren, kuintet, septima, oktaf, dan sonata.
1) Balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan
dan kadang-kadang berupa nyanyian atau dialog.
2) Himne adalah nyanyian pujaan (untuk Tuhan dan sebagainya).
Kegiatan Kelompok
Dalam sebuah puisi terdapat gagasan, pikiran, dan pandangan penyair yang memperjelas
tema. Gagasan tersebut disampaikan oleh penyair dalam diksi yang denotatif maupun konotatif
yang penuh. Kedua makna kata tersebut digunakan penyair secara bersama-sama, sehingga saat
membaca puisi kita perlu menafsirkan makna tersebut.
Gagasan tersebut disampaikan dengan cara tersirat dan tersurat. Gagasan tersurat adalah
gagasan yang tertulis di dalam teks. Sementara gagasan tersirat adalah gagasan yang terkandung
di dalam teks, tidak tertulis.
Makna di dalam puisi terkadang dapat dengan mudah ditafsirkan. Namun, terkadang
penyair menggunakan makna simbolis saat ingin menyampaikan sesuatu.
Untuk memahami gagasan yang terdapat dalam sebuah puisi, kita perlu mengetahui unsur-
unsur puisi.
Sebuah puisi dicipta penyair dengan unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik puisi
adalah unsur-unsur yang membangun puisi dari dalam. Unsur/struktur intrinsik puisi masih
terbagi lagi dalam dua jenis, yaitu unsur/struktur fisik dan batin.
a. Struktur Fisik Puisi
Penyair menggunakan struktur fisik puisi untuk mengungkapkan hakikat puisi. Berikut
struktur fisik puisi. (Waluyo, 1995: 72-97)
1) Tipografi
Tipografi atau perwajahan puisi merupakan bentuk penulisan puisi. Secara umum,
puisi sering ditemukan dalam bentuk baris, disusun dalam bentuk fragmen-fragmen,
bahkan dalam bentuk yang menyerupai zig-zag.
2) Diksi merupakan pemilihan kata-kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya.
Pemilihan diksi sangat penting dalam puisi.
3) Imaji
Imaji adalah unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia. Imaji dibagi menjadi
tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh
(taktil).
4) Kata konkret
Kata konkret merupakan kata yang memungkinkan terjadinya imaji. Kata konkret
bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji. Kata konkret sering berhubungan
dengan kata kiasan atau lambang.
5) Gaya bahasa/Majas
Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang bersifat seolah-olah menghidupkan
dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Gaya
bahasa merupakan salah satu unsur untuk mendapatkan kepuitisan dalam puisi.
Jenis-jenis gaya bahasa dalam puisi di antaranya metafora, simile, personifikasi,
hiperbola, ironi, dan repetisi.
b. Struktur batin puisi
Herman J. Waluyo (1995: 106-130) mengemukakan bahwa struktur batin puisi sering
disebut hakikat puisi. Struktur batin puisi sebagai berikut.
1) Tema
Tema adalah unsur utama pada puisi yang berkaitan erat dengan makna. Tema
menjadi landasan dan garis besar isi puisi.
Kutipan puisi “Rumah” tersebut mendeskripsikan suasana kelam, kesepian, kegelisahan, dan
kesenduan penyair. Suasana tersebut tergambar pada bait puisi berikut.
Latihan 1
A. Bacalah puisi berikut dengan khidmat.
B. Berikan tanda centang () pada kolom “sesuai” dan “tidak sesuai” atas pernyataan-
pernyataan berdasarkan puisi “Sajak Ladang Jagung”.
No. Pernyataan Sesuai Tidak Sesuai
1 Pemuda yang tak berpendidikan
justru dapat mengolah ladang
pertanian dan mengolah hasil
bumi.
2 Pemuda yang berpendidikan lebih
profesional dalam mengolah
ladang
pertanian dan mengolah hasil bumi.
3 Pemuda yang baru lulus sekolah
justru terpisah dari persoalan
kehidupan masyarakat sekitar.
4 Pemuda yang bersekolah hanya
belajar ilmu pengetahuan yang
Bahasa Indonesia – Kelas 10 MA Pesantren Terpadu Al Fauzan |
menyebabkan mereka terasing dari
persoalan kehidupan.
5 Pesan moral puisi itu adalah
hendaknya pemuda
bersekolah untuk mengatasi
persoalan
kehidupan masyarakat.
Latihan 2
1. Bacalah kedua puisi berikut!
Puisi I
Pisang emas bawa berlayar,
masak sebiji di atas peti.
Hutang emas boleh dibayar,
Hutang budi dibawa mati.
Puisi II
Rumah Kosong
Latihan 3
1. Baca dan pahamilah kutipan puisi berikut!
Mimpi
Dalam mimpi berulang kali
Kulihat tanganmu melambai
Bersuara serak kau memanggil-manggil
Begitu hebatkah hubungan kita adikku kecil
Berbicara
Sebuah puisi akan lebih mudah dipahami dengan lebih baik dengan cara dibacakan dengan
lantang dan penuh penghayatan. Pembacaan puisi disebut dengan deklamasi. Saat
mendeklamasikan puisi, terdapat teknik yang harus diperhatikan antara lain: pelafalan, intonasi,
dan ekspresi.
Lafal atau pelafalan, juga disebut artikulasi, adalah cara mengucapkan kata-kata dalam
puisi. Pembaca puisi yang baik harus memperhatikan kejelasan setiap kata yang diucapkan.
Pembaca puisi dapat melafalkan setiap kata dalam puisi dengan baik, dapat diawali dengan
melafalkan semua bunyi vokal a-i-u-e-o secara jelas. Kemudian, melafalkan semua bunyi
konsonan.
Intonasi adalah perubahan nada, yaitu naik-turun dan tinggi rendahnya suara. Intonasi
pembaca puisi harus disesuaikan dengan isi puisi yang dibacakan. Baris puisi yang menandakan
kesedihan tentu akan memiliki intonasi berbeda dengan baris puisi yang menandakan semangat.
Intonasi juga berkaitan dengan jeda antarkata, antarbaris, dan antarparagraf. Intonasi yang
baik menggantikan peran tanda baca dalam tulisan, seperti koma, titik, tanda tanya, atau tanda
seru. Anda dapat memberikan tanda-tanda tertentu untuk menunjukkan intonasi. Tanda
tersebut berguna untuk memberi tahu bagian-bagian yang perlu diberi penekanan atau dibaca
secara datar, meninggi, atau menurun.
Sebagai contoh, tanda / pada potongan puisi berikut menandakan kita harus berhenti
sejenak untuk menghela napas. Tanda / / menandakan bait tersebut berakhir dan kita harus
berhenti beberapa saat sebelum melanjutkan ke bait berikutnya. Sebagai pembaca puisi, Anda
dapat menentukan sendiri tanda-tanda yang dapat dimengerti dengan mudah.
Contoh:
Dalam Bis/ /
Ekspresi adalah perubahan raut wajah dan gerak tubuh yang menunjukkan perasaan
pembaca puisi. Ekspresi pembaca puisi harus disesuaikan dengan isi puisi yang dibacakannya.
Pembaca puisi menghayati isi puisi dan berlatih memainkan raut muka dan gerak tubuh yang
sesuai dengan isi puisi. Berlatihlah di depan cermin agar Anda dapat menilai kesesuaian
ekspresi dengan isi puisi.
Pembacaan puisi agar tampak hidup memerlukan irama, mimik, kinesik, dan volume
suara yang sesuai dengan isi puisi. Irama merupakan gelombang turun naik, keras lembut, dan
panjang pendek suara atau bunyi bahasa. Mimik merupakan perubahan atau ekspresi raut muka
seseorang. Kinesik merupakan gerak tangan dan tubuh untuk berkomunikasi atau mendukung
ekspresi. Volume suara merupakan keras lemah suara yang disesuaikan dengan isi puisi.
Cara membaca indah puisi dilakukan agar orang lain memahami makna puisi. Cara yang
dilakukan sebelum membacakan puisi sebagai berikut.
a. Mulailah berlatih dengan membaca dalam hati.
b. Berilah tanda-tanda pembacaan puisi seperti di bawah ini.
1) tanda untuk nada datar
2) tanda untuk nada naik
3) tanda untuk nada turun
4) tanda untuk kata-kata penting
5) tanda untuk kata-kata sangat penting
c. Berilah tanda jeda pembacaan seperti berikut!
1) tanda / untuk berhenti sebentar
2) tanda untuk berhenti agak lama
3) tanda / / untuk berhenti lama
d. Berilah tanda bagian yang harus dibaca lembut dan bagian yang harus dibaca
keras! Berikut beberapa kegiatan yang perlu dilakukan ketika membaca puisi sebagai
berikut.
a. Pahami isinya dan bacakan sesuai tema puisi tersebut.
b. Lafalkan tiap kata dengan jelas.
c. Berikan penekanan pada kata-kata tertentu (intonasi).
d. Apabila membawa naskah atau teks, pandangan mata jangan hanya tertuju pada naskah,
usahakan pandangan mata tertuju ke depan atau melihat pendengar.
e. Jangan terlihat gemetar dan gugup.
f. Apabila diperlukan, gunakanlah gaya, tetapi jangan berlebihan.
g. Jangan tergesa-gesa saat membaca saat membaca, berikan jeda pada tiap baris.
h. Bacalah puisi tersebut dengan penuh perasaan, bayangkan bahwa Anda benar-benar
mengalami kisah yang diceritakan puisi tersebut.
Musikalisasi Puisi dengan Memperhatikan Keselarasan Isi Puisi, Lagu, dan Musik
Puisi yang dilagukan dan diiringi musik ini disebut musikalisasi puisi. Musikalisasi puisi
bertujuan untuk memudakan pendengar memahami makana puisi yang ingin
disampaikan penyair. Musikalisasi puisi akan memudahkan pendengarnya mengingat isi
puisi tersebut. Musikalisasi puisi adalah kegiatan pembacaan puisi dengan cara
dilagukan, diberi irama, atau diiringi music yang sesuai dengan isi puisi. Musikalisasi
puisi dapat membantu membangun suasana dan imajinasi kita dalam mengapresiasi
puisi.
Latihan 1
A. Bacalah puisi berikut ini dengan saksama
Pak Guru Jaya
Kaki tuanya terus mengayuh sepeda
Peluhnya mengalir dari balik helai
rambutnya Sudah dua kilometer
ditempuhnya,
Masih tiga kilometer lagi tersisa
Di gedung tua yang disebut sekolah, murid-muridnya menunggu dengan tabah sama
sepertinya,
mereka pun berjalan berkilo-kilo demi mengejar cita-cita
Murid-murid mencintainya,
Sang Pak guru Jaya yang selalu datang dengan senyum
merekah
Sesungguhnya, Pak Guru Jaya bangga dengan pekerjaannya
memberi ilmu dengan sukacita
Namun terkadang, ia tidak suka dengan istilah
"pahlawan tanpa tanda jasa"
Karena bagaimanapun dia tetap butuh biaya
Latihan 2
1. Perhatikan kutipan puisi “Saat Sebelum Berangkat” karya Sapardi Djoko Damono
berikut!
Saat Sebelum Berangkat
Latihan 3
Kegiatan Kelompok
Menulis
Alih wahana pada hakikatnya adalah “sebuah tindakan alih ragam teks”; teks yang
bertransformasi ke dalam bentuk teks lain. Teks tersebut menjelma ke dalam bentuk teks yang
baru, yang berbeda sama sekali dari teks aslinya, seperti puisi ke dalam ragam cerpen.
Etsa
Suara kasih dalam hati malam
Kian lincah, tapi kemudian
membeku Tanpa bulan, karena
bulan beradu Dan hatiku sendiri
kian terbenam Karya : Toto
Sudarto Bachtiar
Dikutip dari : Toto Sudarto Bachtiar, Suara, Etsa, dan Desah, Jakarta, Grasindo, 2001
Persamaan bunyi atau rima terdapat pada bait puisi tersebut sangat menarik karena
berpola a-b-b-a. Rima ini membuat kesan aliran harmoni dalam tuturan kata-katanya.
Rima dalam kutipan puisi tersebut menghasilkan harmoni yang indah. Berdasarkan
jenis-jenis rima dapat dilihat secara vertikal dan horizontal.
Secara vertikal adalah persamaan bunyi pada akhir baris dalam satu bait sebagai
berikut.
1) Rima sejajar berpola: a-a-a-a
2) Rima kembar berpola: a-a-b-b
3) Rima berpeluk berpola: a-b-b-a
4) Rima bersilang berpola: a-b-a-b
Secara horizontal yaitu persamaan pada setiap kata dalam satu baris sebagai berikut.
1) Aliterasi adalah persamaan bunyi konsonan pada akhir kata dalam satu baris.
2) Asonansi adalah persamaan vokal pada akhir kata dalam satu baris.
Rima dalam puisi "Sajak Putih" mempunyai pola a-a-b-b, a-a-b-b, dan a-b- a-b. Adanya
kecenderungan penggunaan irama atau ritme yang berdasarkan kata atau suku kata tersebut,
penyair menggunakan unsur persajakan atau rima yang sebagian besar berupa aliterasi dan
asonansi. Aliterasi adalah persamaan bunyi konsonan pada satu baris puisi. Asonansi adalah
perulangan bunyi vokal dalam deretan kata.
Berikut contoh asonansi dalam puisi "Sajak Putih".
Sajak Putih
B.Berikan tanda centang () pada kolom dengan pernyataan-pernyataan yang “sesuai”
atau “tidak sesuai” dengan puisi tersebut.
No. Pernyataan Sesuai Tidak Sesuai
1 Guru yang tidak ingin anak muridnya
mengetahui penderitaan sang guru.
2 Sang guru tidak ingin muridnya datang ke
rumahnya.
3 Sang guru takut muridnya tidak lagi hormat
padanya setelah pergi ke rumahnya.
4 Sang guru menganggap murid-muridnya masih
terlalu muda untuk tahu tentang persoalan
hidup.
5 Kesulitan ekonomi membuat sang guru merasa
rendah diri.
Menyimak
C. Bubuhkan tanda () pada kolom Benar jika pernyataan berikut sesuai dengan isi teks
dan bubuhkan tanda silang pada kolom Salah jika pernyataan tersebut tidak sesuai.
No Pernyataan Benar Salah
1 Sebagian masyarakat percaya bahwa obat-obatan
alternatif dapat menyembuhkan penyakit.
2 Penyebab masyarakat melakukan pengobatan
alternatif adalah adanya keyakinan akan
kemujaraban pengobatan alternatif ditambah biaya
yang murah.
Membaca
Selain mengulang kata yang sama, kepaduan kalimat juga bisa dibentuk dengan
menggunakan kata rujukan. Kata rujukan ialah kata yang mengacu pada hal-hal tertentu.
Contoh:
Sederhana tetapi sehat daripada kaya raya tetapi sakit-sakitan merupakan dambakan
setiap orang. Jika hal ini dapat terwujud, kebahagiaan dapat diraih. (Frasa hal ini
merujuk pada sederhana tetapi sehat.)
Persebaran virus Covid-19 membuat penduduk di seluruh dunia kalang kabut.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegahnya. (Akhiran -nya pada mencegahnya
merujuk pada persebaran virus Covid-19.)
C. Sering kali pernyataan yang kita dengar masih perlu kita tafsirkan. Tujuannya agar
tidak salah pengertian. Nah, sekarang interpretasikanlah pernyataan-pernyataan
berikut ini. Berikan penjelasannya.
No Pernyataan Interpretasi
1 Lebih baik hidup sederhana
tetapi sehat daripada kaya raya
tetapi sakit-sakitan.
2 Pendapat yang mengatakan bahwa
kita dapat dengan mudah
mengakses informasi kesehatan
melalui internet perlu kita kritisi.
3 Jarak, ruang, dan waktu semakin
dipersempit berkat kemajuan di
bidang teknologi informasi dan
komunikasi ini.
Kegiatan Kelompok
D. Diskusikan bersama teman sebangku Anda mengenai hal-hal berikut sesuai teks
yang telah Anda simak.
No Pernyataan Interpretasi
1 Benar kata orang bahwa sehat itu
mahal. Sebaliknya, sakit itu
murah.
2 Jika kita dapat menjaga kesehatan
dengan baik, pikiran akan jernih
sehingga banyak hal positif yang bisa
kita kerjakan.
3 Sesal kemudian tidak ada gunanya.
Lebih baik menjaga daripada
harus mengobati.
4 Harta sejati yang sebaiknya dimiliki
setiap orang adalah kesehatan,
bukan
emas atau perak.
5 Tak akan sia-sia orang yang
membayar mahal untuk investasi
kesehatan dan pendidikan. Dia justru
sedang mempersiapkan masa depan
yang sangat indah.
6 Untuk menjadi orang kaya
sekaligus sejahtera tidak berarti
harus mempunyai harta yang
banyak.
Asalkan kita cermat melihat peluang
yang ada, banyak celah yang bisa kita
lalui untuk meraih kesejahteraan. Hal
yang dibutuhkan hanya satu,
kemauan
untuk sukses.
7 Kunci kebahagiaan yang hakiki
adalah kesejahteraan dan
kenyamanan.
Bukan kemewahan dan kekayaan.
8 Seseorang yang mengabaikan
kesehatannya, sama halnya
dengan menimbun banyak
masalah pada masa yang akan
datang.
C. Mempraktikkan Diskusi
Teks diskusi menjadi lebih menarik jika dipraktikkan. Dengan berdiskusi secara langsung,
kita bisa mengemukakan pendapat disertai beragam ekspresi.
Kegiatan Kelompok
Kegiatan Kelompok
Kegitan berikutnya adalah diskusi panel. Diskusi panel adalah satu bentuk diskusi dengan
menghadirkan beberapa panelis. Setiap panelis menyampaikan pandangannya tentang suatu
topik dari bidang ilmu masing-masing. Untuk kegiatan kelompok berikut ini, topik yang dibahas
adalah “Telepon Pintar” (smartphone) antara Manfaat dan Bahayanya”. Ada tiga panelis yang
dihadirkan pada diskusi panel ini, dokter, psikolog, dan praktisi pendidikan. Ketiga panelis ini
akan membahas permasalahan telepon pintar dari disiplin ilmunya masing-masing. Langkah
diskusinya adalah sebagai berikut.
1. Pilihlah moderator di kelasmu.
2. Pilihlah tiga orang yang akan berperan sebagai seorang dokter, psikolog, dan praktisi
pendidikan (dosen/guru/kepala sekolah).
3. Aturlah meja dan kursi di depan untuk moderator, sekretaris, dan para panelis.
4. Siswa yang tidak berperan sebagai moderator dan panelis bertindak sebagai peserta
diskusi.
5. Setelah semuanya siap, moderator membuka diskusi panel dan memandu jalannya
diskusi.
6. Moderator membacakan hasil akhir diskusi dan menutup pelaksanaan diskusi.
Menulis
Aktivitas menulis merupakan sebuah proses kreatif dengan cara menuangkan ide atau
gagasan melalui media tulisan. Ini artinya dalam sebuah tulisan tergantung gagasan yang
mungkin saja belum diketahui banyak orang. Secara lebih luas, melalui tulisan yang dibuatnya,
seorang penulis bisa menyampaikan pendapat, pikiran, kehendak, bahkan perasaannya. Namun
keterampilan menulis tentu tidak datang begitu saja. Diperlukan ketekunan berlatih hingga
seseorang mahir menulis.
1. Menuangkan Ide dalam Teks Diskusi
Teks diskusi membahas suatu isu yang kontroversial yang mengandung perdebatan di
masyarakat. Dalam teks diskusi dituangkan argumen-argumen yang mendukung
sekaligus yang menentang. Argumen yang dimunculkan harus logis disertai data dan
fakta. Penulisan teks diskusi bukan tanpa tujuan. Teks diskusi ditulis dengan tujuan
untuk melatih (a) kemampuan berpikir kritis, (b) kemampuan menuangkan ide, dan (c)
kemampuan memecahkan masalah.
b. Petunjuk/arahan
Teks berbentuk tanda atau tulisan yang fungsinya untuk memberikan
informasi kepada orang banyak. Teks ini juga dipasang ditempat-tempat umum agar
mudah dilihat.
Ubahlah teks diskusi yang kamu buat pada pertemuan sebelumnya menjadi teks fungsional
berbentuk pemberitahuan, pengumuman, atau pesan.
Soal 2
Apakah keberadaan pengamen di sebuah kota bisa dikatakan tingkat kesejahteraan di kota
tersebut rendah? Berikan penjelasan.
Stimulus 2
Bahwa pengamen dan anak jalanan harus ditertibkan, kami sangat setuju. Namun, langkah
penertibannya harus jelas dan ada konsep yang pasti. Akan diapakan mereka setelah
diterbitkan. Kalau hanya dibawa ke panti sosial dan dibiarkan begitu saja tentu akan sia-sia
hasilnya. Apa yang sebaiknya kita lakukan? Anak-anak ini harus diberikan pembinaan di dalam
panti. Tujuannya, setelah mereka keluar dari panti, mereka bisa berjuang menghidupi diri
sendiri. Bisa mandiri menjadi lebih baik dengan bekal yang sudah diberikan. Dengan kata lain,
setelah mendapat pembinaan di dalam panti sosial, anak-anak dan pengamen jalanan tidak akan
turun lagi ke jalanan.
Soal 3
Setujukah Anda dengan pendapat yang dipaparkan dalam stimulus 2 tersebut? Berikan
penjelasan.
Soal 4
Apakah maksud pernyataan "anak-anak dan pengamen jalanan tidak akan turun lagi di jalanan"?
Pilihlah satu jawaban yang benar.
A. Tidak menjadi anak jalanan dan pengamen jalanan lagi.
B. Tidak akan berkeliaran di jalan-jalan besar.
C. Tidak akan mengamen lagi di kota-kota besar.
D. Hanya akan mengamen di tempat-tempat lain.
E. Anak pengamen justru akan naik ke jalanan.
Soal 5
Tuliskan unsur-unsur kebahasaan yang Anda temukan dalam stimulus tersebut dan berikan
contohnya.
Soal 6
Perhatikan kembali stimulus 1 dan 2. Berilah tanda centang () pada pernyataan yang
merupakan benang merah di antara kedua stimulus (jawaban benar lebih dari satu).