Anda di halaman 1dari 163

ْ َّ ‫َّ ْ ن‬ ْ

‫حي ِم‬
ِ ‫الر‬ ِ ‫م‬‫ح‬‫الر‬ ‫الله‬
ِ ‫م‬‫س‬
ِ ِ‫ب‬

Materi Ramadhan
untuk 30 Hari
[versi-4.4.1-dev]

2020
Pengantar dari Penyusun
‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin berkat rahmat dan karunia Allah Materi Ramadhan ini
bisa disusun. Saya sangat berharap materi ini bisa menambah khazanah ilmu kita.

Persiapan untuk pembuatan materi ini dimulai dengan tulisan rintisan di tahun 2015.
Hingga tahun ini, karya ini terus disempurnakan hingga kini sudah mencapai edisi
ke-empatnya. Materi Ramadhan ini dibuat sebanyak 30 bab lebih agar bisa
dimanfaatkan untuk mengisi daras harian di bulan Ramadhan.

Sebagai catatan, semua rujukan Alquran yang ada di dalam karya ini kami
memperhitungkan bismillahir-Rahmaanir-Rahiim sebagai ayat pertama sesuai dengan
dari Ibnu Abbas bahwa beliau menyampaikan, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak
mengetahui pemisah antar surat hingga diturunkan kepada beliau
bismillahir-Rahmaanir-Rahiim" (H.R. Abu Dawud)

Tiada gading yang tak retak. Tidak ada karya manusia yang sempurna. Oleh karena itu
kami sebagai penyusun terus menerima masukan dari para pembaca jika terdapat
kesalahan maupun ada masukan guna terus menyempurnakan karya ini. Silakan
berikan masukan-masukannya ke nomor 0812-1313-0862 (via Whatsapp atau
Telegram) atau email ke isa.mujahid@ahmadiyya.or.id

Wassalam,

Penyusun
Isa Mujahid Islam

~1~
Daftar Isi

Pengantar dari Penyusun 1

Daftar Isi 2

Bab 01
Tanda Awal Puasa 10
Apa itu Hilal 10
Perbedaan Awal Ramadhan di Beberapa Tempat 10
Ada Persaksian ketika Melihat Hilal 11
Apa itu Hisab 12
Makruh Berpuasa di Hari yang Meragukan 12

Bab 02
Makna Puasa 14
Definisi Puasa 14
Kata Shoum 14
Kata Syiyaam 15
Kata Shooma 15
Puasa dalam Kamus Indonesia 15
Makna Puasa 16

Bab 03
Makna Ramadhan 17
Definisi Ramadhan 17
Makna Ramadhan 18
Sabda Rasulullah saw Berkenaan dengan Ramadhan 18
Pintu-pintu Langit Dibuka, Jaham Ditutup dan Syetan Dibelenggu 18
Ramadhan Bulan Penuh Berkah dan Pengampunan 19
Pahala Dilipat-Gandakan 19
Bulan Pengabulan Doa 20

Bab 04
Manfaat dan Tujuan Puasa 21
Menjadi Perisai (Pemutus Syahwat) 21
Mendapatkan Kegembiraan 21
Meningkatnya Akhlak dan Ruhani 22
Mendapatkan Kesehatan Jasmani 23
Tujuan Ketakwaan 23

Bab 05
Ganjaran Puasa 26
Ganjaran Puasa itu Tidak ada bandingannya 27
Allah Ta'ala sendiri yang Menjadi Ganjarannya 27
~2~
Dibuka Pintu Surga Ar-Royyaan 28
Diampuni dosa-dosanya 28
Syetan dan Jin (dalam diri orang yang melakukan puasa) Dibelenggu 29
Perisai dari Azab Api Neraka 30
Didoakan Mendapatkan Syafaat dari Allah Ta'ala 31

Bab 06
Sunnah-Sunnah Puasa 32
Makan Sahur 32
Sahur Mendekati Shubuh 33
Menyegerakan dalam Berbuka 34
Berbuka dengan Kurma atau Air Putih 34
Berdoa Ketika Berbuka 35
Banyak Bersedekah 36
Memperlihatkan Akhlak yang Baik 36
Banyak membaca Alquran 37
Shalat Tarawih 38
I'tikaf 38

Bab 07
Keutamaan Sahur 39
Keberkahan Sahur 39
Sahur Membantu Menopang Puasa 40
Sahur Mendekati Shubuh 40
Kapan Sahur Harus Dihentikan 40

Bab 08
Keutamaan Berbuka Puasa 42
Menyegerakan Berbuka: Mendapat Kebaikan dari Allah Ta’ala 43
Menyegerakan Berbuka: Mendapat Cinta dari Allah Ta’ala 43
Pahala Memberi Makanan untuk Orang yang Berbuka Puasa 44

Bab 09
Keutaman Sedekah 45
Sedekah Merupakan Sunnah Rasulullah saw, khususnya di bulan Ramadhan 45
Sedekah Akan Memadamkan Keburukan 45
Pemberi Sedekah Akan Diberikan Naungan oleh Allah di Akhirat 46
Sedekah Tidak Akan Mengurangi Harta 47
Hartanya akan Dilipat-gandakan dan Diberi Ganjaran yang Mulia 47
Ahli Sedekah akan dipanggil dari Pintu Surga, Yakni Pintu Sedekah 47
Sedekah Merupakan Bukti dari Keimanan 48
Pemberi Sedekah Akan diberikan Kelapangan dan Perlindungan 48

Bab 10
Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Sedekah 50
Sedekah: Jangan dihilangkan Pahalanya dengan menyebut-nyebutnya, Menyakiti
Penerimanya dan Riya 50
~3~
Sedekah: Boleh Disembunyikan, Boleh Juga Dizahirkan 50
Sedekah Tidak Diterima dari Harta yang Tidak Halal 51
Bersedekahlah Walau dengan Sepotong Kurma 51
Tidak Menunda-nunda Sedekah 52

Bab 11
Orang yang Berhak Menerima Sedekah 53
Delapan Mustahiq (Orang yang Berhak Menerima [Sedekah atau Zakat]) 53
Kepada Siapa Harta Harus Dibelanjakan 54
Sedekah yang Paling Utama 55
Nafkah kepada Keluarga Berpahala Sedekah 56
Sedekah Diutamakan kepada Kerabat (Terdekat) Dulu 57
Sedekah kepada Tetangga 57

Bab 12
Keutaman Shalat Tarawih 58
Pengertian Tarawih 58
Tarawih di Zaman Rasulullah saw 58
Tarawih di Zaman Hadhrat Abu Bakar r.a. dan Awal Kekhalifahan Hadhrat Umar
r.a. 59
Shalat Tarawih di Masa Umar bin Khotob 60
Terdapat beberapa riwayat mengenai jumlah rakaat Shalat Tarawih: 61
Tarawih Sebelas Rakaat 61
Tiga Belas Rakaat 61

Bab 13
Keutamaan Shalat Witir 63
Lebih Berharga dari Unta Merah -- Unta yang Paling Mahal 63
Shalat Witir Sebagai Tambahan Shalat 63
Jadikan Sebagai Shalat Pamungkas di Satu Hari 63
Allah Mencintai Witir dan Rasulullah saw Selalu Mengerjakannya 64
Witir Boleh Dilakukan di Awal Malam 64
Witir Boleh Ditambah dengan Bacaan Qunut 66
Qunut dilakukan di Rakaat Terakhir Witir 66
Qunut Boleh Dilakukan Setelah Ruku’ 66
Qunut Boleh Dilakukan Sebelum Ruku’ 67
Bacaan Qunut 67

Bab 14
Keutamaan Tahajud 68
Tahajud Akan Meninggikan Derajat 68
Tahajud Menjadikan Penguasaan Diri & Pengendalian Lisan 68
Tahajud Dilaksanakan oleh Golongan Orang-orang yang Beserta Rasulullah saw 69
Tahajud Hendaknya dilaksanakan Secara Dawwam 70
Tahajud Dua-dua Rakaat 70
Tahajud: Ditutup dengan Witir 70
~4~
Bab 15
Keutamaan Umrah di Bulan Ramadhan 72

Bab 16
Keutamaan Akhlak Mulia (Bagian I) 74
Menjaga Akhlak Ketika Puasa 74
Yang Paling Dekat dan Dicintai Rasulullah saw di Hari Kiamat 75
Akhlak: Berpahala Sangat Besar 75
Dengan Akhlak Mulia Bisa Mendapatkan Derajat Ahli Shalat dan Ahli Puasa 76
Akhlak yang Baik Paling Banyak Memasukkan Orang ke Surga 76
Berakhlaklah walau itu Hal Kecil 76

Bab 17
Keutamaan Akhlak Mulia (Bagian II) 78
Akhlak Rasulullah saw adalah Alquran 78
Akhlak Kasih Sayang 79
Malu Adalah Akhlak dalam Islam 79
Jika Beribadah Tetapi Akhlaknya Buruk? 79
Akhlak yang Baik Mencegah Seseorang Masuk ke dalam Neraka 80
Bagaimana Menjadi Manusia Terbaik? 81

Bab 18
I’tikaf 85
Pengertian 85
Tempat I'tikaf adalah di Masjid 85
Waktu I'tikaf: 86
(a) 10 hari di akhir Ramadhan 86
(b) 20 hari di akhir Ramadhan 86
(c) 10 Hari di Awal Syawal 87
(d) Waktu Memulai I'tikaf adalah Setelah Shalat Shubuh 87
I'tikaf Harus Seizin Suami 87

Bab 19
Hal-hal Berkenaan dengan I'tikaf 89
Tidak Boleh Bercampur dengan Istri 89
Tetap Berpuasa dan Tidak Keluar Kecuali Kebutuhan yang Mendesak 89
Boleh Mengqodho I'tikaf Tahun Sebelumnya 90
Mengencangkan Sarungnya, Menghidupkan Malam dan Membangunkan
Keluarganya 90

Bab 20
Hukum Puasa 91
Syarat Wajib Puasa 92
Syarat Sah Puasa 92
Petunjuk Khalifatul Masih 92

~5~
Bab 21
Hukum: Perkara yang Membatalkan Puasa 94
Sengaja Makan dan minum Ketika Puasa 94
Muntah dengan Disengaja 94
Berhubungan Suami-Istri Ketika Puasa 94
Keluar darah Haid atau Nifas 95
Menghirup Air Terlalu Dalam Ketika Berwudhu 96
Puasa juga Batal dengan Menerima Tranfusi Darah dan Disuntik. 97

Bab 22
Hukum: Sengaja Membatalkan Puasa 98
Hukum Dasar: Tidak Bisa Diperbaiki Walaupun Berpuasa Seumur Hidup 98
Hukum: Membebaskan Budak atau Berpuasa Dua Bulan Berturut-Turut atau
Memberi Makan 60 Orang Miskin 99

Bab 23
Hukum: Perkara yang Tidak Membatalkan Puasa 101
Mencium Suami atau Istri 101
Muntah Tidak Disengaja 102
Bekam dan Mimpi Basah 102
Masih dalam Keadaan Junub ketika waktu Shubuh 102
Makan dan Minum karena Lupa 103
Bersiwak atau Menyikat Gigi 103
Memakai Celak Mata 103

Bab 24
Nuzul-ul-Quran di Bulan Ramadhan 105
Alquran diturunkan di Bulan Ramadhan 105
Diturunkan Berulang-Ulang Setiap Ramadhan 106

Bab 25
Hukum: Hutang Puasa 109
Puasa Dilunasi oleh Ahli Warisnya 110
Memberi Makan Orang Miskin Sesuai Jumlah Hutang Puasa yang Meninggal 110

Bab 26
Hukum: Perkara yang Menghilangkan Pahala Puasa 112
Ucapan Bohong dan Penipuan 112
Ucapan Jahil/Bodoh 112
Riya atau Pamer 113
Berkata Kotor, Berkelahi dan Mencaci 113

Bab 27
Lailatul-Qodr 113
Kapankah Lailatul Qadr itu? 114
Malam Ganjil dari Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan 115
Malam dari Tujuh Hari Terakhir Ramadhan 115
~6~
Doa Ketika Lailatul Qodr Tiba 116
Keutamaan Lailatul Qadr 116

Bab 28
Pengorbanan: Zakat Fitrah 119
Hukum Zakat Fitrah 119
Besaran Zakat 120
Keutamaan Zakat Fitrah 120
Kapan Zakat Fitrah Ditunaikan 121
Apa yang Dikeluarkan Sebagai Zakat Fitrah 122

Bab 29
Pengorbanan: Eid Fund 124
Besaran Eid Fund dan Waktu Pelaksanaannya 124
Tujuan Eid Fund 124
Hukum Eid Fund 125

Bab 30
Idul Fitri 125
Mengapa Idul Fitri Dirayakan? 126
Apa yang Dilakukan ketika Hari IDul Fitri? 126
Bagaimana Cara Melaksanakan Shalat Id? 127
Apakah Shalat Idul Fitri itu Wajib? 128
Bagaimana kita bisa merayakan Idul Fitri dengan cara terbaik? 128

Bab 31
Hukum Puasa: Keringanan Puasa 130
Pasien 130
Musafir 131
Orang yang Tidak kuat Berpuasa (Lemah) 131
Ibu Hamil dan Menyusui 132
Orang yang Berperang 132
Pelajar yang Sedang Ujian 133

Bab 32
Hukum Puasa: Perjalanan ketika Puasa 134
Boleh Berpuasa Bagi yang Rajin/Terbiasa Berpuasa 134
Tidak Mencela yang Berbuka dan Tidak Mencela yang Berpuasa 134
Berbuka Puasa Ketika Perjalanan 135
Berpuasa dalam Safar Bukan Kebaikan 135
Bagi yang Profesinya Berkaitan dengan Perjalanan 136
Nasehat Hadhrat Masih Mau’ud a.s. 136

Bab 33
Fidyah 137
Pengertian 139
Berikanlah dengan Makanan yang Baik 139

~7~
Membayar Fidyah dengan Uang 140
Siapa yang Diperbolehkan membayar Fidyah 140
Membayar Fidyah agar Mendapatkan Taufiq Allah Ta’ala 140

Bab 34
Puasa Sunnah 141
Puasa Syawal 143
Puasa Senin dan Kamis 143
Puasa Daud 144
Puasa Tiga Hari Setiap Bulan 145
Puasa di Bulan Sya’ban 145
Puasa Arafah 146
Puasa Asyura 146

BAB 35
Nubuwwatan Imam Mahdi di Bulan Ramadan 149

BAB 36
Lain-Lain 149
Sakit Mata & Berpuasa 150
Puasa Ramadhan bagi Kalangan Buruh 150
Karena Tidak Tahu Telah Siang Tetap saja Makan dan Minum Sahur 150
Memakai Serbuk Celak (Tetes) Mata Ketika Puasa 151
Berpuasa pada hari kewafatan Rasulullah Saw. 151
Puasa Sepuluh Muharram 151
Berpuasa & Bercermin 151
Meminyaki Rambut dan Janggut Ketika Puasa 152
Orang Berpuasa yang Memakai Wangi-wangian 152
Apa Saja Amal yang Dapat Sampai kepada Jenazah 152

Data Pendukung 152


Campur-campur 153
Sahur 153
Safar 154
Fidyah 155
Rakaat Tarawih 157
Lain-lain 157

Malfuzat 158
Safar 158
Puasa dalam Perjalanan 159
Sakit 160
Orang Sakit dan Musafir Jangan Berpuasa 160
Mengqadha Puasa 160
Baiat dan Taubat 160
Fidyah 160
~8~
Musafir dan Orang Sakit Dapat Membayar Fidyah 161
Lain-lain 161
Cara-cara Menghindari Dosa 161
Arti "Tidak Perlu Lagi Beribadah" 162

~9~
Bab 01
Tanda Awal Puasa

Untuk menentukan awal Ramadhan, Rasulullah saw telah menetapkan tata cara untuk
menentukan awal bulan puasa yaitu:

... َ‫‏لاَ َت ُصو ُموا َحتَّى َت َر ُوا ا ْل ِهلاَل‬


“Janganlah berpuasa hingga terlihat hilal…” (H.R. Bukhari) [1]

Apa itu Hilal


Kita sering mendengar kata Rukyatul Hilal. Rukya secara bahasa berarti aktivitas
mengamati. Sedangkan Hilal berarti bentuk bulan yang melengkung seperti sabit. [2]
Jadi Rukyatul Hilal adalah kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah dengan
merukyat (mengamati) hilal atau bulan sabit secara langsung.[3]

Perbedaan Awal Ramadhan di Beberapa Tempat


Dalam satu riwayat pernah terjadi perbedaan waktu Ramadhan di Syam dan Madinah,

‫َح َّد َث َنا َع ِل ُّي ْب ُن ُح ْج ٍر َح َّد َث َنا ِإ ْس َم ِعي ُل ْب ُن َج ْع َف ٍر َح َّد َث َنا ُم َح َّم ُد ْب ُن َأبِي َح ْر َم َل َة‬
َ‫َأخْ َب َر نِي ُك َر ْي ٌب َأ َّن ُأ َّم ا ْلف َْضلِ بِ ْن َت ا ْل َحار ِِث َب َع َث ْت ُه ِإ َلى ُم َعا ِو َي َة بِالشَّ ا ِم قَال‬
‫اج َت َها َو ْاس ُت ِه َّل َع َل َّي ِه َلالُ َر َم َض َان َوَأ َنا بِالشَّ ا ِم‬ َ ‫َف َق ِد ْم ُت الشَّ ا َم َفق ََض ْي ُت َح‬
‫َف َرَأ ْي َنا ا ْل ِه َلالَ َل ْي َل َة ا ْل ُج ُم َع ِة ثُ َّم َق ِد ْم ُت ا ْل َم ِدي َن َة فِي ِآخ ِر الشَّ ْه ِر ف ََسَأ َل ِني ا ْب ُن‬
‫س ثُ َّم َذ َك َر ا ْل ِه َلالَ َفقَالَ َم َتى َرَأ ْي ُت ْم ا ْل ِه َلالَ َف ُق ْل ُت َرَأ ْي َنا ُه َل ْي َل َة ا ْل ُج ُم َع ِة‬ ٍ ‫َع َّبا‬
َ‫اس َو َصا ُموا َو َصا َم ُم َعا ِو َي ُة قَال‬ ُ َّ‫َفقَالَ َأَأن َْت َرَأ ْي َت ُه َل ْي َل َة ا ْل ُج ُم َع ِة َف ُق ْل ُت َرآ ُه الن‬
‫الس ْب ِت َف َلا َن َزالُ َن ُصو ُم َحتَّى نُ ْك ِم َل َث َلاثِ َين َي ْو ًما َأ ْو َن َرا ُه‬ َّ ‫َل ِك ْن َرَأ ْي َنا ُه َل ْي َل َة‬
‫َف ُق ْل ُت َأ َلا َت ْك َت ِفي بِ ُرْؤ َي ِة ُم َعا ِو َي َة َو ِص َي ِام ِه قَالَ َلا َه َك َذا َأ َم َر َنا َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى‬

1
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-bukhari-melihat-hilal.html
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Bulan_sabit
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Hisab_dan_rukyat
~ 10 ~
‫يح‬ٌ ‫يث َح َس ٌن َص ِح‬ ٌ ‫س َح ِد‬ ٍ ‫يث ا ْبنِ َع َّبا‬ ُ ‫يسى َح ِد‬ َ ‫اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َأ ُبو ِع‬
‫يث ِع ْن َد َأ ْهلِ ا ْل ِع ْل ِم َأ َّن لِ ُك ِّل َأ ْهلِ َب َل ٍد ُرْؤ َي َت ُه ْم‬
ِ ‫ِيب َوا ْل َع َم ُل َع َلى َه َذا ا ْل َح ِد‬ ٌ ‫َغر‬

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Harmalah telah
mengabarkan kepadaku Kuraib bahwasanya Ummul Fadl mengutusnya untuk
menemui Mu'awiyah di Syam guna suatu keperluan, dia berkata, sesampainya saya di
Syam dan selesai dengan kebutuhannya, tiba-tiba terlihat olehku hilal bulan
Ramadhan, sedangkan saya berada di Syam. kami melihatnya pada malam jum'at
kemudian saya kembali ke Madinah pada akhir bulan Ramadhan lantas Ibnu Abbas
menyebutkan mengenai hilal, kapan kalian melihat hilal? Saya menjawab, Kami
melihatnya pada malam jumat, dia berkata, kamu melihatnya pada malam jumat?,
saya menjawab, semua orang melihatnya, lalu mereka berpuasa, begitu juga dengan
Mu'awiyah. Ibnu Abbas berkata lagi, akan tetapi kami melihatnya pada malam sabtu
dan akan tetap berpusa sampai hitungannya genap tiga puluh hari atau kami melihat
hilal, saya bertanya, tidakkah kamu ikut ru'yahnya Mu'awiyah dan shaumnya, dia
menjawab, tidak, akan tetapi beginilah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam
memerintahkan kepada kami. Abu 'Isa berkata, hadits Ibnu Abbas merupakan hadits
hasan shahih gharib dan diamalkan oleh para ulama dengan suatu kesimpulan hukum
bahwa setiap daerah memulai puasa berdasarkan ru'yahnya masing-masing. (H.R.
Tirmidzi) [4]

Ada Persaksian ketika Melihat Hilal


Hendaknya, orang yang menyaksikan Hilal atau Bulan Baru, hendaknya ia bersaksi
atas apa yang ia lihat. Diriwayatkan bahwa:

‫ال َر َم َض َان َم َّر ًة َفَأ َرا ُدوا َأ ْن َلا َيقُو ُموا َو َلا‬ ِ ‫َع ْن ِع ْك ِر َم َة َأنَّ ُه ْم شَ ُّكوا فِي ِه َل‬
‫َي ُصو ُموا ف ََجا َء َأ ْع َرابِ ٌّي ِم ْن ا ْل َح َّر ِة ف ََش ِه َد َأنَّ ُه َرَأى ا ْل ِه َلالَ َفُأتِ َي بِ ِه النَّ ِب َّي َصلَّى‬
‫اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َفقَالَ َأ َتشْ َه ُد َأ ْن َلا ِإ َل َه ِإ َّلا اللَّ ُه َوَأنِّي َر ُسولُ اللَّ ِه قَالَ َن َع ْم‬
‫س َأ ْن َيقُو ُموا َوَأ ْن َي ُصو ُموا‬ ِ ‫َوشَ ِه َد َأنَّ ُه َرَأى ا ْل ِه َلالَ َفَأ َم َر بِ َلا ًلا َف َنا َدى فِي النَّا‬
Dari Ikrimah bahwa mereka pada suatu kali merasa ragu mengenai hilal Ramadhan,
kemudian mereka berkeinginan untuk tidak melakukan shalat malam dan tidak
berpuasa. Lalu terdapat seorang badui datang dari Al Harrah dan bersaksi bahwa ia

4
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-setiap-kawasan-mempunyai-hilal.html
~ 11 ~
telah melihat Hilal, kemudian ia dihadapkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Beliau berkata: "Apakah engkau bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah dan aku adalah Rasulullah?" Orang tersebut berkata; ya. Dan
ia bersaksi bahwa dia telah melihat Hilal, lalu beliau memerintahkan Bilal agar
mengumumkan diantara manusia agar mereka melakukan shalat malam dan
berpuasa. (H.R. Abu Dawud) [5]

Apa itu Hisab

Bagaimana jika keadaan mendung sehingga Hilal tidak terlihat? Beliau saw.
menjelaskan,

‫ َفِإ ْن ُغ َّم َع َل ْي ُك ْم فَا ْق ُد ُروا َل ُه‬...


“...maka sesungguhnya jika berawan, maka hitunglah untuknya (hisab)”
(H.R. Bukhari) [6]

Secara bahasa, Hisab (‫)ح َساب‬


ِ berarti perhitungan [7]. Sedangkan secara istilah, Hisab
artinya perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi
bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah. Hisab sering
digunakan dalam ilmu falak (astronomi) untuk memperkirakan posisi Matahari dan
bulan terhadap bumi. [8].

Jadi jika Hilal tidak terlihat maka para ahli diberikan kesempatan untuk
memperhitungkan jumlah hari di bulan Sya’ban sesuai ilmu astronomi kemudian
diberikan fatwa apakah sudah masuk bulan Ramadhan atau belum.

Makruh Berpuasa di Hari yang Meragukan


Diriwayatkan bahwa kita hendaknya tidak berpuasa dimana belum jelas apakah hari
tersebut sudah masuk bulan Ramadhan ataukah belum,

5
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-kesaksian-melihat-hilal.html
6
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-bukhari-melihat-hilal.html
7
https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/%D8%AD%D8%B3%D8%A7%D8%A8/
8
https://id.wikipedia.org/wiki/Hisab_dan_rukyat
~ 12 ~
ُ ‫ُكنَّا ِع ْن َد َع َّما ِر ْبنِ َي ِاس ٍر َفُأتِ َي بِ َشا ٍة َم ْص ِل َّي ٍة َفقَالَ ُك ُلوا َف َت َن َّحى َب ْع‬
‫ض ا ْل َق ْو ِم‬
ُ َّ‫َفقَالَ ِإنِّي َصاِئ ٌم َفقَالَ َع َّما ٌر َم ْن َصا َم ا ْل َي ْو َم الَّ ِذي َي ُش ُّك فِي ِه الن‬
‫اس َف َق ْد‬
‫َاس ِم َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
ِ ‫َع َصى َأ َبا ا ْلق‬
Kami bersama 'Ammar bin Yasir lalu dihidangkan kambing yang telah dibakar,
kemudian dia berkata, Makanlah. Lantas sebagian orang beranjak mundur sambil
berkata, saya sedang berpuasa, dia berkata, barang siapa yang berpuasa pada hari
syak (yang diragukan apakah tanggal tiga puluh sya'ban atau awal Ramadhan) maka
dia telah durhaka terhadap Abul Qasim (Rasulullah) " (HR. Tirmidzi) [9]

Selain itu, Rasulullah saw tidak menyukai jika seseorang berpuasa beberapa hari
sebelum Ramadhan:

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َلا َت َق َّد ُموا شَ ْه َر‬
‫َان َي ُصو ُم َص ْو ًما‬َ ‫ون َر ُج ٌل ك‬ َ ‫َر َم َض َان بِ ِص َيا ٍم َق ْب َل ُه بِ َي ْو ٍم َأ ْو َي ْو َم ْينِ ِإ َّلا َأ ْن َي ُك‬
‫َف ْل َي ُص ْم ُه‬
dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "
Janganlah mendahului untuk berpuasa sehari atau dua hari sebelum bulan
Ramadhan, kecuali jika seseorang terbiasa berpuasa, maka dia boleh berpuasa. (HR.
Tirmidzi) [10]

9
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-puasa-pada-hari-yang-diragukan.html
10

https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-makruh-berpuasa-beberapa-hari-sebelum-ramadhan.ht
ml
~ 13 ~
Bab 02
Makna Puasa

Allah Ta'ala berfirman dalam QS Al Baqarah [2] ayat 184:

‫الص َيا ُم َك َما ُك ِت َب َع َلى الَّ ِذ ْي َن ِمن َق ْب ِل ُك ْم‬


ِّ ‫َيا َأيُّ َها الَّ ِذ ْي َن آ َم ُنوا ُك ِت َب َع َل ْي ُك ُم‬
‫َل َعلَّ ُك ْم َتتَّ ُق ْو َن‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, puasa diwajibkan atasmu sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang sebelummu, supaya kamu terpelihara dari keburukan
rohani dan jasmani.”

Definisi Puasa
Dalam bahasa arab, puasa itu memakai dua macam kata:

‫َص ْو ٌم‬
Ash Showm(un)

dan

‫ِص َيا ٌم‬


Shiyaam(un)

Kedua kata itu berakar pada kata:

‫َصا َم‬
shoo-ma

Kata Shoum
Dalam Kamus Bahasa Arab Al-Ma'any [11] disebutkan mengenai kata shoum(un):
Artinya:
● Menahan diri dari setiap tindakan atau perkataan
● Diam

11
https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/%D8%B5%D9%8E%D9%88%D9%85/
~ 14 ~
Kata Syiyaam
Kemudian dari Kamus Bahasa Arab Al-Ma'any [12] ditemukan beberapa arti kata
shiyaam(un):

Artinya:
● Saya menerima bulan puasa dan pengampunan
● Menahan dari nafsu makan dan berhubungan badan dari subuh hingga
matahari terbenam

Kata Shooma
Dari Kamus Al-Ma'any tertulis beberapa arti kata shooma [13]:

● Diam, berpuasa
● Dia harus menahan (diri) dari makanan dan minuman mulai fajar hingga
matahari terbenam
● Puasa (dalam pengertian syariat): Menahan dari makanan dan minuman dari
fajar hingga matahari terbenam dengan niat
● Dia berpuasa (Bahasa) Persia: Dia berdiri dan tidak sombong atau marah atau
arogan

Dalam Alquran [14] dengan pencarian dengan akar kata dan showmun didapatkan
beberapa ayat:

1. QS Al Baqarah [002]: 184


2. QS Al Baqarah [002]: 185
3. QS Al Baqarah [002]: 186
4. QS Al Baqarah [002]: 188
5. QS Al Baqarah [002]: 197
6. QS An Nisa [004]: 093
7. QS Al Maidah [005]: 090
8. QS Al Maidah [005]: 096
9. QS Maryam [019]: 027
10. QS Al-Ahzab [033]: 036
11. QS Al Mujadalah [058]: 005

Puasa dalam Kamus Indonesia


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, puasa artinya meniadakan makan, minum,
dan sebagainya dengan sengaja (terutama bertalian dengan keagamaan) atau salah

12
https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/%D8%B5%D9%8A%D8%A7%D9%85/
13
https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/%D8%B5%D9%8E%D8%A7%D9%85%D9%8E/
14
https://holyquran.site/%D8%B5%D9%88%D9%85#1:1
~ 15 ~
satu rukun Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan
segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari [15]

Makna Puasa
Berdasarkan Tafsir Alquran dari QS Al Baqarah (002) ayat 184, Puasa adalah
peraturan agama, dalam bentuk atau dengan perincian bagaimana pun terdapat pada
tiap-tiap agama. “Oleh kebanyakan agama, pada kebudayaan yang tarafnya rendah,
pertengahan atau lebih tinggi sekalipun, puasa itu umumnya diwajibkan; dan,
walaupun bila tidak diharuskan, puasa itu dilakukan seberapa jauh oleh perorangan,
sebagai jawaban kepada dorongan tabi’i (alaminya)” – (Enc. Brit). Ini adalah
pengalaman umum para wali dan ahli kasyaf bahwa pemutusan hubungan jasmani
atau pertalian duniawi sampai batas tertentu itu, sangat perlu untuk kemajuan rohani
dan mengandung pengaruh mensucikan yang kuat sekali kepada alam pikiran. Tetapi,
Islam telah memperkenalkan orientasi dan arti rohani baru dalam peraturan puasa
ini. Menurut Islam, puasa merupakan lambang pengorbanan yang sempurna. Orang
puasa bukan hanya menjauhi makan-minum, yang merupakan sarana hidup yang
utama, dan tanpa itu orang tak dapat hidup, tetapi pula menjauhi istrinya sendiri,
yang merupakan sarana untuk mendapat keturunan. Jadi, orang yang berpuasa
membuktikan kesediannya yang sungguh-sungguh, bila diperlukan, mengorbankan
segala-galanya untuk kepentingan Tuhan dan Khalik-nya. [16]

Tn. Rahmat Ali, HA. OT. (r.a.) dalam karyanya, Rahasia Rukun Islam, menjelaskan
makna dari kata puasa. Yaitu:
● Diam, artinya berdiam dari perkataan yang tidak ada faedahnya.
● Berhenti, artinya berhenti dari segala pekerjaan- pekerjaan yang terlarang
atau yang tidak ada faedahnya.
● Berdiri, artinya mendirikan ruhaniyat – atau mempertinggi kualitas ruhani kita
-- yaitu dengan memperkuat hati dan menajamkan fikiran.
● Tempat yang tinggi, artinya berpuasa adalah satu ibadah yang sangat tinggi
derajatnya hingga tak ada bandingannya dalam semua ibadah-ibadah [17]

15
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/puasa
16
Tafsir Alquran dengan Terjemah dan Tafsir Singkat terbitan Jemaat Ahmadiyah Indonesia, QS Al
Baqarah ayat 184
17
Muhammad Rahmat Ali, HA. OT., RAHASIA-RAHASIA ROKOEN ISLAM, Djakarta:Neraca Trading
Company, 1949, hlm. 135-136
~ 16 ~
Bab 03
Makna Ramadhan

Allah Ta'ala berfirman dalam Alquran Surah AlBaqarah [2] ayat 186, yakni:

‫َى َوا ْل ُف ْرق َِان‬ ٰ ‫ات ِّم َن ا ْل ُهد‬ ِ ‫شَ ْه ُر َر َم َض َان الَّ ِذي ُأنزِلَ فِي ِه ا ْل ُق ْرآ ُن ُهدًى لِّلنَّا‬
ٍ ‫س َو َب ِّي َن‬
‫ِيضا َأ ْو َع َل ٰى َس َف ٍر َف ِع َّد ٌة ِّم ْن‬ ً ‫َان َمر‬ َ ‫َف َمن شَ ِه َد ِمن ُك ُم الشَّ ْه َر َف ْل َي ُص ْم ُه َو َمن ك‬
‫َأيَّا ٍم ُأ َخ َر ُيرِي ُد اللَّ ُه بِ ُك ُم ا ْل ُي ْس َر َو َلا ُيرِي ُد بِ ُك ُم ا ْل ُع ْس َر َو لِ ُت ْك ِم ُلوا ا ْل ِع َّد َة َو لِ ُت َك ِّب ُروا‬
َ ‫اللَّ َه َع َل ٰى َما َهدَا ُك ْم َو َل َعلَّ ُك ْم َتشْ ُك ُر‬
‫ون‬
“Bulan Ramadhan ialah bulan yang di dalamnya Al-quran diturunkan sebagai
petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata mengenai petunjuk
dan furqan. Maka, barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka hendaklah
berpuasa sebanyak bilangan itu pada hari-hari lain. Allah menghendaki keringanan
bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu, dan Dia menghendaki supaya
kamu menyempurnakan bilangan itu dan supaya kamu mengagungkan Allah, karena
Dia memberi petunjuk kepadamu dan supaya kamu bersyukur. ”. (QS Al-Baqarah [2]:
186)

Definisi Ramadhan
Dalam Bahasa Arab [18], asal kata Romadhon adalah ro-ma-dho. artinya sebagai
berikut:

Artinya:
● Intensitas panas dan cahaya matahari jatuh pada pasir dan batu
● Hujan datang sebelum musim gugur dan bumi menjadi panas
● Berkedip, Tunggu sebentar dan kemudian pergi
● Dia mengawasinya di (suatu) lahan, yang merupakan tanah yang terlindungi
dari panasnya matahari.
● Berniat
● Puasa Ramadhan

18
https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/%D8%B1%D9%85%D8%B6/
~ 17 ~
Makna Ramadhan
Dalam Tafsir QS Al Baqarah (2) ayat 186 disebutkan bahwa Ramadhan itu bulan
kesembilan tahun Qamariyah. Orang-orang mengatakan ramadha ash-shai’mu,
artinya, bagian dalam tubuh orang yang berpuasa menjadi sangat panas dan haus
karena berpuasa. Bulan itu disebut seperti itu karena :

1. Puasa di bulan itu menimbulkan panas disebabkan haus.


2. Beribadah di bulan ini, membakar habis bekas-bekas dosa manusia.
3. Karena ibadah-ibadah di bulan itu, menimbulkan dalam hati manusia dalam
hati manusia kehangatan cinta kepada Khalik-nya dan kepada sesama
manusia. Kata ramadha itu istilah asli Islam sedangkan nama sebelumnya ialah
natiq [19]

Dalam Ensiklopedi Wikipedia, tertulis bahwa Ramadan berasal dari akar kata
ro-ma-dho, yang berarti panas yang menyengat. Bulan kesembilan selalu jatuh pada
musim panas yang sangat menyengat. Sejak pagi hingga petang batu-batu gunung dan
pasir gurun terpanggang oleh sengatan matahari musim panas yang waktu siangnya
lebih panjang daripada waktu malamnya. Di malam hari panas di bebatuan dan pasir
sedikir reda, tapi sebelum dingin betul sudah berjumpa dengan pagi hari. Demikian
terjadi berulang-ulang, sehingga setelah beberapa pekan terjadi akumulasi panas
yang menghanguskan. Hari-hari itu disebut bulan Ramadan, bulan dengan panas yang
menghanguskan. [20]

Sabda Rasulullah saw Berkenaan dengan


Ramadhan

Pintu-pintu Langit Dibuka, Jaham Ditutup dan Syetan


Dibelenggu

‫َأنَّ ُه َس ِم َع َأ َبا ُه َر ْي َر َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َيقُولُ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
‫اب َج َهنَّ َم‬ ْ ‫الس َما ِء َو ُغلِّق‬
ُ ‫َت َأ ْب َو‬ ُ ‫ِإذَا َد َخ َل شَ ْه ُر َر َم َض َان فُتِّ َح ْت َأ ْب َو‬
َّ ‫اب‬
ُ ‫َو ُس ْل ِس َل ْت الشَّ َي ِاط‬
‫ين‬
“...Dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Apabila bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu langit

19
Tafsir Alquran dengan Terjemah dan Tafsir Singkat terbitan Jemaat Ahmadiyah Indonesia, QS Al
Baqarah ayat 186
20
https://id.wikipedia.org/wiki/Ramadan
~ 18 ~
dibuka sedangkan pintu-pintu jahannam ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu".
(HR Bukhari) [21]

Ramadhan Bulan Penuh Berkah dan Pengampunan


Diriwayatkan,

‫ات‬ ُ ‫الص َل َو‬ َّ ُ‫َان َيقُول‬ َ ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ك‬
ٌ ‫س َوا ْل ُج ْم َع ُة ِإ َلى ا ْل ُج ْم َع ِة َو َر َم َضا ُن ِإ َلى َر َم َض َان ُم َك ِّف َر‬
‫ات َما َب ْي َن ُه َّن ِإذَا‬ ُ ‫ا ْل َخ ْم‬
‫اج َت َن َب ا ْل َك َباِئ َر‬
ْ
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat
lima waktu dan shalat Jum'at ke Jum'at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan
berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya apabila dia menjauhi dosa
besar." (H.R. Muslim) [22]

Diriwayatkan dengan narasi yang berbeda,

‫ َو َم ْن‬... َ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَال‬
‫اح ِت َسا ًبا ُغ ِف َر َل ُه َما َت َق َّد َم ِم ْن َذ ْن ِب ِه‬
ْ ‫َصا َم َر َم َض َان ِإي َما ًنا َو‬
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"...dan barangsiapa yang melaksanakan shaum Ramadhan karena iman kepada Allah
dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang
telah dikerjakannya". (H.R. Bukhari) [23]

Pahala Dilipat-Gandakan
Diriwayatkan,

‫َع ْن َجابِ ٍر َأ َّن النَّ ِب َّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ ُع ْم َر ٌة فِي َر َم َض َان َت ْع ِدلُ َح َّج ًة‬
Dari Jabir radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Umrah di bulan Ramadhan menyamai (pahala) mengerjakan haji." (H.R. Ibnu Majah)
[24]

21
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keutamaan-bulan-ramadhan.html
22
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-puasa-ramadhan-sebagai-penghapus-dosa.html
23
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-ramadhan-menghapus-dosa.html
24
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-pahala-dilipat-gandakan-di-bulan-ramadhan.html
~ 19 ~
Bulan Pengabulan Doa
Setelah Allah Ta’ala di ayat-ayat sebelumnya menjelaskan mengenai bulan Ramadhan,
kemudian Allah Ta’ala berfirman mengenai pengabulan doa,

ۙ ‫ک ِع َبا ِد ۡی َعنِّ ۡی َف ِانِّ ۡی َق ِرۡی ٌب ؕ اُ ِج ۡی ُب َد ۡع َو َۃ الدَّا ِع اِذَا َد َع ِان‬


َ ‫َو اِذَا َساَ َل‬
﴾۱۸۷﴿ ‫َف ۡل َی ۡس َت ِج ۡی ُب ۡوا لِ ۡی َو ۡل ُی ۡؤ ِم ُن ۡوا بِ ۡی َل َعلَّ ُہ ۡم َی ۡرشُ د ُۡو َن‬
Artinya: Dan apabila hambahamba-Ku bertanya kepada engkau tentang Aku maka
katakanlah sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa-doa orang yang berdoa
apabila ia berdoa kepada-Ku, karena itu hendaklah mereka menyambut seruan-Ku
dan beriman kepada-Ku supaya mereka mendapat petunjuk. (QS Al-Baqarah [002]:
187)

Hal serupa disampaikan oleh Rasulullah saw. Diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َث َلا َث ٌة َلا تُ َر ُّد‬
َ ‫الصاِئ ُم َحتَّى ُي ْف ِط َر َو َد ْع َو ُة ا ْل َم ْظ ُلو ِم َي ْر َف ُع َها اللَّ ُه ُد‬
‫ون‬ َّ ‫َد ْع َوتُ ُه ْم ا ْلِإ َما ُم ا ْل َعا ِدلُ َو‬
‫الس َما ِء َو َيقُولُ بِ ِع َّز تِي لََأن ُْص َرن َِّك َو َل ْو َب ْع َد‬ َّ ‫اب‬ ُ ‫ا ْل َغ َما ِم َي ْو َم ا ْل ِق َيا َم ِة َوتُ ْف َت ُح َل َها َأ ْب َو‬
ٍ‫ِحين‬
Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada
tiga orang yang tidak akan ditolak doanya; imam yang adil, orang yang berpuasa
hingga berbuka dan do'a orang yang teraniaya. Allah akan mengangkatnya di bawah
naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya
berfirman: "Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah
beberapa saat. " (H.R. Ibnu Majah) [25]

25
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-tiga-golongan-yang-doanya-tidak-ditolak.html
~ 20 ~
Bab 04
Manfaat dan Tujuan Puasa

Allah Ta'ala berfirman mengenai manfaat puasa:

َ ‫ َوَأ ْن َت ُصو ُموا َخ ْي ٌر َل ُك ْم ِإ ْن ُك ْن ُت ْم َت ْع َل ُم‬...‫ـ‬


‫ون‬
Yakni, seandainya kalian senantiasa berpuasa, maka di dalamnya terdapat kebaikan
yang besar bagi kalian jika kalian mengetahui (QS Al Baqarah [2]: 185)

Menurut firman Allah Ta'ala, puasa mempunyai kebaikan yang besar bagi manusia.
Apa saja manfaat yang terkandung dalam ibadah ini? simak uraian berikut.

Menjadi Perisai (Pemutus Syahwat)


Rasulullah saw bersabda,

‫َع ْن َع ْل َق َم َة قَالَ َب ْي َنا َأ َنا َأ ْم ِشي َم َع َع ْب ِد اللَّ ِه َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َفقَالَ ُكنَّا َم َع‬
‫ض‬ ُّ ‫النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َفقَالَ َم ْن ْاس َت َطا َع ا ْل َبا َء َة َف ْل َي َت َز َّو ْج َفِإنَّ ُه َأ َغ‬
ٌ‫الص ْو ِم َفِإنَّ ُه َل ُه و َِجاء‬ َّ ِ‫لِ ْل َب َص ِر َوَأ ْح َص ُن لِ ْل َف ْر ِج َو َم ْن َل ْم َي ْس َت ِط ْع َف َع َل ْي ِه ب‬

Dari 'Alqamah berkata; Ketika aku sedang berjalan bersama 'Abdullah radliallahu
'anhu, dia berkata: Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang
ketika itu Beliau bersabda: "Barangsiapa yang sudah mampu (menafkahi keluarga),
hendaklah dia menikah karena menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan
lebih bisa menjaga farji (pemutus nafsu syahwat). Barangsiapa yang belum sanggup
(menikah) maka hendaklah dia berpuasa karena puasa itu akan menjadi perisai
baginya". (H.R. Bukhari) [26]

Mendapatkan Kegembiraan
Dalam satu hadits Qudsi, Allah Ta'ala berfirman kepada Rasulullah saw,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َيقُولُ اللَّ ُه َع َّز َو َج َّل‬
َّ ‫الص ْو ُم لِي َوَأ َنا َأ ْجزِي بِ ِه َي َد ُع شَ ْه َو َت ُه َوَأ ْك َل ُه َوشُ ْر َب ُه ِم ْن َأ ْج ِلي َو‬
‫الص ْو ُم ُجنَّ ٌة‬ َّ
26
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-puasa-menjaga-nafsu-syahwat.html
~ 21 ~
ُ ‫لصاِئ ِم َف ْر َح َت ِان َف ْر َح ٌة ِح َين ُي ْف ِط ُر َو َف ْر َح ٌة ِح َين َي ْلقَى َربَّ ُه َو َل ُخ ُل‬
‫وف َف ِم‬ َّ ِ‫َو ل‬
‫الصاِئ ِم َأ ْط َي ُب ِع ْن َد اللَّ ِه ِم ْن ر ِِيح ا ْل ِم ْس ِك‬ َّ
Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah Azza
wa Jalla berfirman: 'Puasa adalah milik-Ku, dan Aku sendirilah yang menjadi
ganjarannya. Orang yang berpuasa itu meninggalkan syahwatnya, makan dan
minumnya karena Aku. Puasa adalah perisai, dan bagi orang yang berpuasa mendapat
dua kegembiraan, Yakni kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika
bertemu Tuhan-nya. Dan sungguh, bau mulut orang yang berpuasa jauh lebih wangi di
sisi Allah daripada bau minyak kesturi." (H.R. Bukhari) [27]

Menjelaskan ayat di atas, Hadhrat Masih Mau’ud (Imam Mahdi) ‘alaihis salaam (as)
bersabda,
kenajisan berhala dan kenajisan dusta, haruslah dihindarkan. Kedustaan
adalah berhala. Barangsiapa yang mengandalkannya berarti ia meninggalkan
Allah Ta’ala. Di satu pihak – orang yang mengatakan bahwa ia berpuasa itu –
taat kepada perintah Allah sebagaimana dinyatakan di dalam Al Qur’an: “Hai
orang-orang yang beriman! Diwajibkan atasmu berpuasa…..,” (Al-Baqarah,
2:184); akan tetapi di lain pihak disebabkan kebohongannya, ia menempatkan
kedustaan sama pentingnya dengan Wujud yang memerintahnya untuk
berpuasa. Maka pernyataan bersyarat: ‘Puasa adalah bagi-Ku. Aku sendirilah
yang akan menjadi ganjaran pahalanya.’ tidak akan dapat terpenuhi. Bukan hal
yang mustahil orang beramal sesuatu demi Allah Ta’ala, untuk menarik
kecintaanNya dan Allah Ta’ala yang menjadi ganjarannya. Akan tetapi
kedustaan dicampurkan di dalam amalnya itu. [28]

Meningkatnya Akhlak dan Ruhani


Hadhrat Mushlih Mau'ud ra bersabda:
“Tujuan puasa tidak membuat seseorang mati kelaparan atau kehausan.
Seandainya surga dapat diraih dengan mati kelaparan, maka saya menganggap
bahwa orang-orang yang paling kafir dan munafik juga siap untuk
melakukannya, karena mati kelaparan dan kehausan bukanlah perkara yang
sulit.

Pada hakikatnya, perkara yang sulit adalah perubahan akhlak dan rohani.
Ketika orang-orang lapar, maka mereka berada pada perkara-perkara yang
biasa. Ketika mereka masuk ke dalam penjara, maka mereka mulai mati
kelaparan. Alasan yang masyhur orang-orang Brahma adalah ketika

27
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-balasan-bagi-orang-yang-berpuasa.html
28
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20120727-ID.pdf
~ 22 ~
orang-orang tidak mempercayai perkataan mereka, maka mereka
meninggalkan makan. Jadi, menahan lapar bukanlah perkara yang agung dan
bukan tujuan puasa.” [29]

Mendapatkan Kesehatan Jasmani


Secara fakta tidak dipungkiri bahwa orang yang berpuasa akan merasakan sehat
secara jasmani. Diriwayatkan melalu Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw
bersabda,

‫اَ ْغ ُز ْوا َت ْغ َن ُم ْوا َو ُص ْو ُم ْوا َت ِص ُّح ْوا َو َسافِ ُر ْوا َت ْس َت ْغ ُن ْوا‬


“Berperanglah niscaya kalian akan mendapatkan harta rampasan, berpuasalah maka
kalian akan sehat, dan bersafarlah maka kalian akan kaya.” (H.R. Thabrani) [30]

Tujuan Ketakwaan
Tujuan final puasa adalah ketakwaan. Allah Ta'ala berfirman dalam Alquran Surah
AlBaqarah [2] ayat 184, yakni:

‫الص َيا ُم َك َما ُك ِت َب َع َلى الَّ ِذ َين ِم ْن َق ْب ِل ُك ْم‬


ِّ ‫َيا َأيُّ َها الَّ ِذ َين َآ َم ُنوا ُك ِت َب َع َل ْي ُك ُم‬
َ ‫َل َعلَّ ُك ْم َتتَّق‬
‫ُون‬
“Hai orang-orang yang beriman, puasa diwajibkan atasmu sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang sebelummu, supaya kamu terpelihara dari keburukan
rohani dan jasmani.” (QS Al-Baqarah [2]: 184)

Ayat diatas menjelaskan bahwa puasa merupakan satu resep mujarab untuk menjadi
orang yang bertakwa (mutaki). Yakni, seandainya kalian mengamalkan resep ini,
maka kalian akan menjadi orang yang bertakwa (mutaki).

Selain itu, puasa adalah sarana untuk memperbaiki diri karena dimana manusia
meninggalkan kelezatan-kelezatan demi Tuhan, maka disana pun ia mendapatkan
pelajaran untuk menegakkan dirinya pada kebaikan yang lebih dan berusaha untuk
menghindarkan dirinya dari segala macam barang yang haram dan najis.

Hadhrat Khalifatul Masih Awwal r.a. Bersabda:

29
Al-Fadhl, 30 Maret 1926, halaman 5-6
30
https://dorar.net/h/6fa14e727634d63542bf8d33bb19f7dd
~ 23 ~
“Orang yang meninggalkan barang-barang yang dengan menggunakannya dia
tidak melanggar hukum dan akhlak, maka dia akan terbiasa tidak
menggunakan barang-barang orang lain dengan cara yang tidak benar dan
tidak memperhatikannya. Ketika dia meninggalkan barang-barang yang benar
demi Tuhan, maka pandangannya tidak dapat terarah pada barang-barang
yang tidak benar”. [31]

Tujuan Ramadhan yang sebenarnya adalah dalam bulan ini seseorang siap untuk
meninggalkan segala sesuatu demi Allah Taala. Laparnya adalah tanda dan lambang
bahwa dia siap untuk meninggalkan segala haknya demi Tuhan. Makan minum adalah
hak seseorang. Hubungan suami istri adalah haknya. Oleh karena itu, barangsiapa
meninggalkan hal-hal ini, maka ia memberitahukan bahwa saya siap untuk
meninggalkan hak saya demi Allah Taala. Meninggalkan yang tidak hak memang
perkara yang sangat rendah dan tidak dapat diharapkan dari seorang mukmin supaya
dia merampas hak seseorang. Yang dapat diharapkan dari seorang mukmin adalah dia
meninggalkan haknya demi keridhaan Allah Taala. Akan tetapi, seandainya Ramadhan
tiba dan berlalu begitu saja serta kita senantiasa mengatakan bahwa bagaimana kita
meninggalkan hak kita, artinya kita tidak meraih apa-apa dari Ramadhan. Karena
Ramadhan tiba untuk menjelaskan bahwa kita hendaknya meninggalkan hak-hak kita
demi keridhaan Allah Taala”. [32]

Hadhrat Masih Mau’ud ‘alaihis salaam bersabda,


"Tujuan puasa adalah bahwa manusia meninggalkan satu jenis makanan yang
hanya memelihara tubuh jasmani dan meraih makanan lain yang merupakan
sumber ketenteraman dan kebahagiaan rohaniah. Mereka yang berpuasa
hanya demi Allah, bukan karena adat kebiasaan, hendaknya terus sibuk dalam
tahmid (memuji Allah), tasbih (subhanallah) dan tahlil (Laa illaha illallaah)
kepada Allah Ta’ala, yang melaluinya mereka akan mendapatkan makanan
yang lain." [33] [34]

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


Allah menyatakan, ketika seorang yang berpuasa berpola pikir ini dan juga
memenuhi hak-hak manusia, puasanya menjadi demi Allah dan Allah sendiri
menjadi ganjaran untuk puasanya.

Kebajikan-kebajikan orang tersebut tidak bersifat sementara; mereka tidak


mematuhi kebajikan-kebajian tersebut hanya selama bulan Ramadhan. Mereka
memiliki wawasan yang nyata terhadap ketakwaan dan mereka
menghubungkan satu Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya. Inilah yang
harus kita jadikan sebagai tujuan; tidak mencapai ketakwaan untuk sementara,
tidak berpuasa hanya pada pada tingkat yang dangkal untuk tetap lapar dan

31
Al-Fadhl, 17 Desember 1966, halaman 8
32
Al-Fadhl, 30 Maret 1926, halaman 5-6
33
Malfuzhat jilid 9 halaman 123, edisi 1984, terbitan Rabwah
34
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20140725-ID.pdf
~ 24 ~
haus saja. Kita harus memahami esensi dari semangat Ramadhan, bukan hanya
berharap satu sama lain mengucapkan 'Ramadhan Mubarak – Selamat
memasuki bulan Ramadhan' dan tetap lalai. Pencapaian ketakwaan harus
hadir dalam pikiran kita di setiap hari ketika mulai berpuasa di pagi hari dan
hingga saat berbuka puasa di malam hari. Kita seharusnya tidak menanggapi
dengan balasan setimpal bagi siapa pun yang menyerang kita. Sebaliknya, kita
harus tetap diam dan hanya mengatakan kepada mereka bahwa kita sedang
berpuasa. [35]

35
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20140725-ID.pdf
~ 25 ~
Bab 05
Ganjaran Puasa

Kita mengetahui bahwa Allah Ta’ala akan membalas amal-kebaikan dengan berlipat
ganda, seperti firman-Nya yaitu,

‫الس ِّیَئ ِۃ َف َلا ُی ۡج ٰزۤی اِ َّلا ِم ۡث َل َہا َو‬


َّ ِ‫َم ۡن َجٓا َء بِا ۡل َح َس َن ِۃ َف َل ٗہ َع ۡش ُر اَ ۡم َثالِ َہا ۚ َو َم ۡن َجٓا َء ب‬
﴾۱۶۱﴿ ‫ُہ ۡم َلا ُی ۡظ َل ُم ۡو َن‬
Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka baginya ada ganjaran sepuluh kali semisal
itu, tetapi barangsiapa berbuat keburukan maka ia tidak akan dibalas melainkan
hanya semisal itu dan mereka tidak akan dianiaya. (QS Al-An’aam [006]: 161) [36]

Selain itu Rasulullah saw juga menyampaikan wahyu dari Allah Ta’ala berkenaan
dengan balasan ganjaran kebaikan dan keburukan bisa berkali lipat. Diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َيقُولُ اللَّ ُه ِإذَا َأ َرا َد‬
‫َع ْب ِدي َأ ْن َي ْع َم َل َس ِّيَئ ًة َف َلا َت ْك ُت ُبو َها َع َل ْي ِه َحتَّى َي ْع َم َل َها َفِإ ْن َع ِم َل َها فَا ْك ُت ُبو َها‬
‫بِ ِم ْث ِل َها َو ِإ ْن َت َرك ََها ِم ْن َأ ْج ِلي فَا ْك ُت ُبو َها َل ُه َح َس َن ًة َو ِإذَا َأ َرا َد َأ ْن َي ْع َم َل َح َس َن ًة‬
‫َف َل ْم َي ْع َم ْل َها فَا ْك ُت ُبو َها َل ُه َح َس َن ًة َفِإ ْن َع ِم َل َها فَا ْك ُت ُبو َها َل ُه بِ َعشْ ِر َأ ْم َثالِ َها ِإ َلى َس ْب ِع‬
‫ِماَئ ِة ِض ْع ٍف‬
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah
berfirman: 'Jika seorang hamba-Ku ingin melakukan kejahatan maka janganlah kalian
catat hingga Ia melakukannya, dan jika ia melakukannya maka catatlah semisalnya.
Jika ia meninggalkannya karena Aku maka catatlah kebaikan baginya, dan jika ia
berniat melakukan kebaikan sedang ia belum melakukannya maka catatlah kebaikan
baginya, dan jika Ia melakukannya maka catatlah sepuluh kebaikan baginya, bahkan
hingga tujuh ratus kali lipat'." (H.R. Bukhari) [37]

Nah, berkaitan dengan puasa, bagaimana ganjarannya?

36
https://www.alislam.org/quran/6:161
37
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-ganjaran-kebaikan-dan-keburukan.html
~ 26 ~
Ganjaran Puasa itu Tidak ada bandingannya
Diriwayatkan dalam Hadits Sunan An-Nasa-i:

‫َح َّد َث َنا َأ ُبو ُأ َما َم َة ا ْل َبا ِه ِل ُّي قَالَ قُ ْل ُت َيا َر ُسولَ اللَّ ِه ُم ْر نِي بَِأ ْم ٍر َي ْن َف ُع ِني اللَّ ُه بِ ِه‬
‫الص َيا ِم َفِإنَّ ُه َلا ِم ْث َل َل ُه‬
ِّ ِ‫قَالَ َع َل ْي َك ب‬

Telah menceritakan kepada kami Abu Umamah Al Bahili dia berkata; "Aku
mengatakan; 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, perintahlah aku dengan
suatu perintah yang dengannya Allah memberikan manfaat kepadaku', beliau
bersabda: "Hendaklah kamu berpuasa, karena ia tidak ada bandingannya." (H.R.
An-Nasai) [38]

Allah Ta'ala sendiri yang Menjadi Ganjarannya


Dalam satu hadits Qudsi, Allah Ta'ala berfirman kepada Rasulullah saw,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َيقُولُ اللَّ ُه َع َّز َو َج َّل‬
... ‫الص ْو ُم لِي َوَأ َنا َأ ْجزِي بِ ِه‬ َّ
Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah Azza
wa Jalla berfirman: 'Puasa adalah milik-Ku, dan Aku sendirilah yang menjadi
ganjarannya…” (H.R. Bukhari) [39]

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


Jika pada bulan Ramadhan mereka yang berpuasa mengamalkan
hukum-hukum Allah Ta’ala lebih dari sebelumnya, meningkatkan ibadahnya,
meningkat dalam ketakwaan, berarti manusia telah masuk kedalam tabir
rahmat Allah Ta’ala lebih dari sebelumnya, karena Allah Ta’ala berfirman. “Jika
seorang hamba berpuasa demi Aku dan pada hari-hari ini meninggalkan
sementara perbuatan yang diperbolehkan demi Aku, maka Aku sendiri-lah
yang akan menjadi ganjaran bagi orang yang berpuasa seperti itu.” (Shahih
al-Bukhari, Kitab tentang shaum (puasa))

Ketika Allah Ta’ala sendiri telah menjadi ganjarannya, berarti sarana ampunan
telah didapat dan jika itu telah diraih yakni Allah Ta’ala menerima ampunan

38
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-ganjaran-puasa-itu-tidak-ada-bandingannya.html
39
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-balasan-bagi-orang-yang-berpuasa.html
~ 27 ~
dan taubatnya, berarti dia telah selamat dari api yakni api dunia dan di akhirat
nanti. [40]

Dibuka Pintu Surga Ar-Royyaan


Diriwayatkan dalam Hadits Sahih Al-Bukhori terdapat pintu khusus bagi orang yang
amal ibadah puasanya diterima Allah Ta’ala:

‫َع ْن َس ْهلٍ َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ ِإ َّن فِي ا ْل َجنَّ ِة‬
‫ون َي ْو َم ا ْل ِق َيا َم ِة َلا َيد ُْخ ُل ِم ْن ُه َأ َح ٌد‬ َّ ‫َبا ًبا ُيقَالُ َل ُه ال َّريَّا ُن َيد ُْخ ُل ِم ْن ُه‬
َ ‫الصاِئ ُم‬
‫ون َلا َيد ُْخ ُل ِم ْن ُه َأ َح ٌد َغ ْي ُر ُه ْم َفِإذَا َد َخ ُلوا‬ َ ‫الصاِئ ُم‬
َ ‫ون َف َيقُو ُم‬ َّ ‫َغ ْي ُر ُه ْم ُيقَالُ َأ ْي َن‬
‫ُأ ْغ ِل َق َف َل ْم َيد ُْخ ْل ِم ْن ُه َأ َح ٌد‬
Dari Sahal radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dalam
surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada hari qiyamat tidak
akan ada orang yang masuk ke Surga melewati pintu itu kecuali para shaimun
(orang-orang yang berpuasa). Tidak akan ada seorang pun yang masuk melewati
pintu tersebut selain mereka. Lalu dikatakan kepada mereka; Mana para shaimun,
maka para shaimun berdiri menghadap. Tidak akan ada seorangpun yang masuk
melewati pintu tersebut selain mereka. Apabila mereka telah masuk semuanya, maka
pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu
tersebut". (H.R. Bukhari) [41]

Dalam riwayat lain,

‫َع ْن َس ْهلِ ْبنِ َس ْع ٍد َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ فِي‬
َ ‫الصاِئ ُم‬
‫ون‬ َّ ‫اب ُي َس َّمى ال َّريَّ َان َلا َيد ُْخ ُل ُه ِإ َّلا‬ ٌ ‫اب فِ َيها َب‬ٍ ‫ا ْل َجنَّ ِة َث َمانِ َي ُة َأ ْب َو‬
Dari Sahal bin Sa'ad radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Di surga ada delapan pintu, diantaranya ada yang dinamakan pintu ar-Rayyan yang
tidak akan memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa". (H.R. Bukhari) [42]

Diampuni dosa-dosanya
Diriwayatkan dalam Hadits Sahih Bukhari:

40
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20180629-ID.pdf
41
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-ganjaran-puasa.html
42
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-delapan-pintu-surga.html
~ 28 ~
‫ َو َم ْن‬... َ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَال‬
‫اح ِت َسا ًبا ُغ ِف َر َل ُه َما َت َق َّد َم ِم ْن َذ ْن ِب ِه‬
ْ ‫َصا َم َر َم َض َان ِإي َما ًنا َو‬
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"...dan barangsiapa yang melaksanakan shaum Ramadhan karena iman kepada Allah
dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang
telah lalu". (H.R. Bukhari) [43]

Diriwayatkan,

‫ات‬ ُ ‫الص َل َو‬ َّ ُ‫َان َيقُول‬ َ ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ك‬
ٌ ‫س َوا ْل ُج ْم َع ُة ِإ َلى ا ْل ُج ْم َع ِة َو َر َم َضا ُن ِإ َلى َر َم َض َان ُم َك ِّف َر‬
‫ات َما َب ْي َن ُه َّن ِإذَا‬ ُ ‫ا ْل َخ ْم‬
‫اج َت َن َب ا ْل َك َباِئ َر‬
ْ
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat
lima waktu dan shalat Jum'at ke Jum'at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan
berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya apabila dia menjauhi dosa
besar." (H.R. Muslim) [44]

Syetan dan Jin (dalam diri orang yang melakukan


puasa) Dibelenggu
Diriwayatkan dalam Hadits Jami' At-Tirmidzi:

‫َان َأ َّولُ َل ْي َل ٍة‬


َ ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ِإذَا ك‬
‫اب النَّا ِر َف َل ْم‬ ْ ‫ين َو َم َر َد ُة ا ْل ِج ِّن َو ُغلِّق‬
ُ ‫َت َأ ْب َو‬ ُ ‫َت الشَّ َي ِاط‬ ْ ‫ِم ْن شَ ْه ِر َر َم َض َان ُص ِّفد‬
‫اب َو ُي َنا ِدي ُم َنا ٍد َيا‬ ٌ ‫اب ا ْل َجنَّ ِة َف َل ْم ُي ْغ َل ْق ِم ْن َها َب‬ ٌ ‫ُي ْف َت ْح ِم ْن َها َب‬
ُ ‫اب َوفُتِّ َح ْت َأ ْب َو‬
‫َلك ُك ُّل َل ْي َل ٍة‬َ ‫َب ِاغ َي ا ْل َخ ْي ِر َأ ْق ِب ْل َو َيا َب ِاغ َي الشَّ ِّر َأ ْق ِص ْر َو لِلَّ ِه ُع َتقَا ُء ِم ْن النَّا ِر َوذ‬
Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "
Pada malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dan jin-jin yang jahat
dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satupun pintu yang terbuka dan
pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satupun pintu yang tertutup, serta seorang
penyeru menyeru, wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada

43
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-ramadhan-menghapus-dosa.html
44
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-puasa-ramadhan-sebagai-penghapus-dosa.html
~ 29 ~
ketaatan), wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah, Allah memiliki
hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan".
(H.R. Tirmidzi) [45]

Perisai dari Azab Api Neraka


Diriwayatkan dari Hadits Sunan Ibnu Majah:

ِ ‫س َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ ا ْل َح َس ُد َيْأ ُك ُل ا ْل َح َس َن‬


‫ات‬ ٍ ‫َع ْن َأ َن‬
َّ ‫َك َما َتْأ ُك ُل النَّا ُر ا ْل َح َط َب َو‬
‫الص َد َق ُة تُ ْط ِفُئ ا ْل َخ ِطيَئ َة َك َما ُي ْط ِفُئ ا ْل َما ُء النَّا َر‬
‫الص َيا ُم ُجنَّ ٌة ِم ْن النَّا ِر‬
ِّ ‫الص َلا ُة نُو ُر ا ْل ُمْؤ ِمنِ َو‬
َّ ‫َو‬
Dari Anas, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kedengkian akan
memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar, dan sedekah akan
menghapus kesalahan sebagaimana air dapat mematikan api. Shalat adalah cahaya
seorang mukmin, sedangkan puasa adalah perisai dari api neraka." (H.R. Ibnu Majah) [
46
]

Diriwayatkan dalam Hadits Jami' At-Tirmidzi:

‫َع ْن َأبِي ُأ َما َم َة ا ْل َبا ِه ِل ِّي َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َم ْن َصا َم َي ْو ًما‬
َّ ‫فِي َس ِبيلِ اللَّ ِه َج َع َل اللَّ ُه َب ْي َن ُه َو َب ْي َن النَّا ِر َخ ْن َدقًا َك َما َب ْي َن‬
ِ ‫الس َما ِء َوا ْلَأ ْر‬
‫ض‬

Dari Abu Umamah Al Bahili dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjadikan antara
dirinya dengan neraka sebuah parit sejauh langit dan bumi." (H.R. Tirmidzi) [47]

Diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي َس ِعي ٍد ا ْل ُخ ْدر ِِّي َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬
‫َو َسلَّ َم َما ِم ْن َع ْب ٍد َي ُصو ُم َي ْو ًما فِي َس ِبيلِ اللَّ ِه ِإ َّلا َبا َع َد اللَّ ُه بِ َذلِ َك ا ْل َي ْو ِم َو ْج َه ُه‬
‫َع ْن النَّا ِر َس ْب ِع َين َخرِيفًا‬

45
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keutamaan-ramadhan.html
46
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keutamaan-sedekah-shalat-dan-puasa.html
47
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-puasa-menjauhkan-dari-neraka.html
~ 30 ~
Dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah, kecuali
Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh kharif (70
musim gugur)." (H.R. Muslim) [48]

Didoakan Mendapatkan Syafaat dari Allah Ta'ala


Dalam Hadits Musnad Ahmad diriwayatkan,

‫الص َيا ُم َأ ُّي َر ِّب َم َن ْع ُت ُه ال َّط َعا َم‬ ِّ ُ‫الص َيا ُم َوا ْل ُق ْرآ ُن َيشْ َف َع ِان لِ ْل َع ْب ِد َي ْو َم ا ْل ِق َيا َم ِة َي ُق ْول‬ ِّ
‫ات بِالنَّ َها ِر فَشْ ِّف ْع ِن ْي فِ ْي ِه َو َي ُق ْولُ ا ْل ُق ْرآ ُن َم َن ْع ُت ُه النَّ ْو َم بِاللَّ ْيلِ فَشْ ِّف ْع ِن ْي فِ ْي ِه‬ ِ ‫َوالشَّ ْه َو‬
‫قَالَ َف َيشْ َّف َع ِان‬
“Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada hamba di hari Kiamat, puasa
akan berkata : “Wahai Rabbku, aku akan menghalanginya dari makan dan syahwat,
maka berilah dia syafa’at karenaku”. Al-Qur’an pun berkata : “Aku telah
menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah dia syafa’at karenaku”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Maka keduanya akan memberi
syafa’at” (H.R. Ahmad) [49]

48
https://www.hadits.id/hadits/muslim/1948
49
https://carihadis.com/Musnad_Ahmad/6337
~ 31 ~
Bab 06
Sunnah-Sunnah Puasa

Disamping amalan wajib dalam melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan,


Rasulullah saw melaksanakan juga amalan-amalan yang sifatnya sunnah. Dengan
mengamalkan amalan tersebut semoga bisa menyempurnakan ibadah wajib kita,
khususnya puasa. Seperti diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.,

‫َس ِم ْع ُت َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َيقُولُ ِإ َّن َأ َّولَ َما ُي َح َاس ُب بِ ِه ا ْل َع ْب ُد‬
‫َت‬ ْ ‫َي ْو َم ا ْل ِق َيا َم ِة ِم ْن َع َم ِل ِه َص َلاتُ ُه َفِإ ْن َص ُل َح ْت َف َق ْد َأ ْف َل َح َوَأن َْج َح َو ِإ ْن ف ََسد‬
َ ‫َص ِم ْن َفر‬
‫ِيض ِت ِه شَ ْيءٌ قَالَ ال َّر ُّب َع َّز َو َج َّل ا ْن ُظ ُروا‬ َ ‫اب َو َخ ِس َر َفِإ ْن ا ْن َتق‬
َ ‫َف َق ْد َخ‬
َ ‫َص ِم ْن ا ْل َفر‬
‫ِيض ِة ثُ َّم َي ُكو ُن َساِئ ُر‬ َ ‫َه ْل لِ َع ْب ِدي ِم ْن َت َط ُّو ٍع َف ُي َك َّم َل بِ َها َما ا ْن َتق‬
‫َع َم ِل ِه َع َلى ذَلِ َك‬
Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat
pertama kali yang akan Allah hisab atas amalan seorang hamba adalah shalatnya, jika
shalatnya baik maka ia akan beruntung dan selamat, jika shalatnya rusak maka ia
akan rugi dan tidak beruntung. Jika pada amalan fardlunya ada yang kurang maka
Rabb 'azza wajalla berfirman: "Periksalah, apakah hamba-Ku mempunyai ibadah
sunnah yang bisa menyempurnakan ibadah wajibnya yang kurang?" lalu setiap amal
akan diperlakukan seperti itu." (H.R. Tirmidzi) [50]

Berikut ini amalan-amalan sunnah yang dilakukan Rasulullah saw di bulan puasa

Makan Sahur
Rasulullah saw terbiasa untuk makan sahur. Diriwayatkan,

ِ ‫س ْبنِ َمالِ ٍك َع ْن َز ْي ِد ْبنِ َثابِ ٍت قَالَ َت َس َّح ْر َنا َم َع َر ُس‬


‫ول اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه‬ ِ ‫َع ْن َأ َن‬
... ‫الص َلا ِة‬َّ ‫َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ثُ َّم ق ُْم َنا ِإ َلى‬
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad berkata, telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Hisyam Ad Datuwa`i dari Qatadah dari Anas bin Malik dari
50
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keutamaan-ibadah-sunnah.html
~ 32 ~
Zaid bin Tsabit berkata, "Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, kemudian kami menegakkan shalat. " … (H.R. Ibnu Majah) [51]

Pada satu waktu Rasulullah saw tidak mempunyai makanan untuk dimakan, tetapi
beliau tetap melaksanakan puasa. Puasa Ramadhan hukumnya wajib dilaksanakan
walaupun kita tidak mendapati sesuatu pun untuk makan sahur karena hukum sahur
adalah sunnah. Diriwayatkan dalam Sahih Muslim,

‫َات‬َ ‫َع ْن َعاِئ َش َة ُأ ِّم ا ْل ُمْؤ ِم ِن َين قَا َل ْت َد َخ َل َع َل َّي النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ذ‬
‫َي ْو ٍم َفقَالَ َه ْل ِع ْن َد ُك ْم شَ ْيءٌ َف ُق ْل َنا َلا قَالَ َفِإنِّي ِإذ َْن َصاِئ ٌم ثُ َّم َأ َتا َنا َي ْو ًما َآخ َر‬
‫س َفقَالَ َأرِي ِني ِه َف َل َق ْد َأ ْص َب ْح ُت َصاِئ ًما َفَأ َك َل‬ ٌ ‫َف ُق ْل َنا َيا َر ُسولَ اللَّ ِه ُأ ْه ِد َي َل َنا َح ْي‬
Dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata; Pada suatu, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menemui dan bertanya, "Apakah kamu mempunyai makanan?" kami
menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu, saya akan berpuasa." Kemudian
beliau datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata, "Wahai Rasulullah, kita telah
diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat dari kura, samin dan keju)." Maka
beliau pun bersabda: "Bawalah kemari, sungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa."
(H.R. Muslim) [52]

Sahur Mendekati Shubuh


Diriwayatkan dalam Sahih al-Bukhari,

‫َع ْن َز ْي ِد ْبنِ َثابِ ٍت َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه قَالَ َت َس َّح ْر َنا َم َع النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬
‫الس ُحو ِر قَالَ َق ْد ُر‬َّ ‫َان َب ْي َن ا ْلَأذ َِان َو‬ َ ‫الص َلا ِة قُ ْل ُت َك ْم ك‬ َّ ‫َو َسلَّ َم ثُ َّم قَا َم ِإ َلى‬
‫َخ ْم ِس َين آ َي ًة‬
Dari Zaid bin Tsabit radliallahu 'anhu berkata: "Kami pernah makan sahur bersama
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian Beliau pergi untuk melakanakan shalat.
Aku bertanya: "Berapa antara adzan (Shubuh) dan sahur?". Dia menjawab: "Sebanyak
ukuran bacaan lima puluh ayat". (HR. Bukhari) [53]

51
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-sunnah-makan-sahur.html
52
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-tetap-berpuasa-walau-tidak-sahur.html
53
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-sunnah-makan-sahur.html
~ 33 ~
Menyegerakan dalam Berbuka
Diriwayatkan dalam Hadits Sahih al-Bukhari,

ُ َّ‫َع ْن َس ْهلِ ْبنِ َس ْع ٍد َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َلا َي َزالُ الن‬
‫اس‬
‫بِ َخ ْي ٍر َما َع َّج ُلوا ا ْل ِف ْط َر‬

Dari Sahal bin Sa'ad bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka".
(H.R. Bukhari) [54]

Berbuka dengan Kurma atau Air Putih


Diriwayatkan dalam Hadits Jami' at-Tirmidzi,

َ ‫س ْبنِ َمالِ ٍك قَالَ ك‬


‫َان النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ُي ْف ِط ُر َق ْب َل َأ ْن‬ ِ ‫َع ْن َأ َن‬
ٌ ‫ات َفِإ ْن َل ْم َت ُك ْن تُ َم ْي َر‬
‫ات‬ ٌ ‫ات َفِإ ْن َل ْم َت ُك ْن ُر َط َب‬
ٌ ‫ات َف ُت َم ْي َر‬ ٍ ‫ُي َصلِّ َي َع َلى ُر َط َب‬
‫ات ِم ْن َما ٍء‬ ٍ ‫َح َسا َح َس َو‬

Dari Anas bin Malik dia berkata, Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam selalu berbuka
dengan kurma basah sebelum shalat, jika beliau tidak mendapatinya, maka (beliau
berbuka) dengan kurma kering dan jika tidak mendapatkan kurma kering, beliau
berbuka dengan meneguk air tiga kali. (H.R. Tirmidzi) [55]

Abu Isa (Tirmidzi) menyampaikan lagi,

‫َان ُي ْف ِط ُر فِي‬
َ ‫يسى َو ُرو َِي َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ك‬ َ ‫قَالَ َأ ُبو ِع‬
َّ ‫ات َوفِي‬
‫الص ْي ِف َع َلى ا ْل َما ِء‬ ٍ ‫الشِّ َتا ِء َع َلى َت َم َر‬

54
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keutamaan-menyegerakan-berbuka-puasa.html
55

https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-makanan-yang-disunnahkan-ketika-berbuka-puasa.html
~ 34 ~
Abu 'Isa berkata lagi, diriwayatkan juga bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam
berbuka pada musim dingin dengan kurma dan pada musim panas dengan air. (H.R.
Tirmidzi) [56]

Berkenaan dengan keutamaan berbuka dengan air, diriwayatkan,

‫الض ِّب ِّي َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ ِإذَا َأ ْف َط َر‬ َّ ‫َع ْن َس ْل َم َان ْبنِ َع ِام ٍر‬
‫َأ َح ُد ُك ْم َف ْل ُي ْف ِط ْر َع َلى َت ْم ٍر َزا َد ا ْب ُن ُع َي ْي َن َة َفِإنَّ ُه َب َر َك ٌة َف َم ْن َل ْم َي ِج ْد َف ْل ُي ْف ِط ْر َع َلى‬
‫َما ٍء َفِإنَّ ُه َط ُهو ٌر‬
Dari Salman bin 'Amir Ad Dlabbi dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: " Jika salah seorang dari kalian berbuka, maka berbukalah dengan kurma."
Ibnu 'Uyainah menambahkan: "Karena sesungguhnya ia berberkat, jika tidak ada
(kurma), maka berbukalah dengan minum air, karena sesungguhnya ia thahur (suci
lagi mensucikan)." (H.R. Tirmidzi) [57]

Berdoa Ketika Berbuka


Diriwayatkan dalam Hadits Sunan Abu Dawud,

َ ‫َع ْن ُم َعا ِذ ْبنِ ُز ْه َر َة َأنَّ ُه َب َل َغ ُه َأ َّن النَّ ِب َّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ك‬
‫َان ِإذَا َأ ْف َط َر‬
: َ‫قَال‬

ُ ‫ت َو َع َلى رِزْقِ َك َأ ْف َط ْر‬


‫ت‬ ُ ‫ال َّلهُ َّم َل َك ُص ْم‬
Dari Hushain dari Mu'adz bin Zuhrah, bahwa telah sampai kepadanya bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam apabila berbuka beliau mengucapkan: allaahumma laka
shumtu wa 'alaa rizqika afthartu (Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan dengan
rejeki-Mu aku berbuka). (H.R. Abu Dawud) [58]

Dalam riwayat yang lain,

56

https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-makanan-yang-disunnahkan-ketika-berbuka-puasa.html
57
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-yang-disunnahkan-ketika-berbuka-puasa.html
58
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-doa-berbuka-puasa.html
~ 35 ~
‫ض َع َلى لِ ْح َي ِت ِه‬ ُ ‫َح َّد َث َنا َم ْر َوا ُن َي ْع ِني ا ْب َن َسالِ ٍم ا ْل ُم َق َّف َع قَالَ َرَأ ْي ُت ا ْب َن ُع َم َر َي ْق ِب‬
: ‫َان َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ف َوقَالَ ك‬ ِّ ‫َف َي ْق َط ُع َما َزا َد َع َلى ا ْل َك‬
ُ ‫ِإ َذا َأ ْف َط َر َقالَ َذ َه َب ال َّظ َمُأ َوا ْب َت َّل ْت ا ْل ُع ُر‬
ْ ‫وق َو َث َب َت ا ْلَأ ْج ُر‬
‫ِإن َشا َء ال َّل ُه‬
Telah menceritakan kepada kami Marwan bin Salim Al Muqaffa', ia berkata; saya
melihat Ibnu Umar menggenggam jenggotnya dan memotong jenggot yang melebihi
telapak tangan. Dan ia berkata; dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila
berbuka beliau mengucapkan: dzahabazh zhamaa`u wabtallatil 'uruuqu wa tsabatil
ajru in syaa-allaah (Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah tetap
pahala insya Allah). (H.R. Abu Daud) [59]

Banyak Bersedekah
Diriwayatkan dalam Hadits Sahih al-Bukhari,

‫َان النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ ْج َو َد‬ َ ‫س َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما قَالَ ك‬ ٍ ‫َأ َّن ا ْب َن َع َّبا‬
َ ‫َان َأ ْج َو ُد َما َي ُكو ُن فِي َر َم َض َان ِح َين َي ْلقَا ُه ِج ْبرِي ُل َوك‬
‫َان‬ َ ‫س بِا ْل َخ ْي ِر َوك‬ِ ‫النَّا‬
ُ ‫الس َلام َي ْلقَا ُه ُك َّل َل ْي َل ٍة فِي َر َم َض َان َحتَّى َي ْن َس ِل َخ َي ْعر‬
‫ِض َع َل ْي ِه‬ َّ ‫ِج ْبرِي ُل َع َل ْي ِه‬
‫َان َأ ْج َو َد‬ َ ‫الس َلام ك‬ َّ ‫النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ا ْل ُق ْر َآن َفِإذَا َل ِق َي ُه ِج ْبرِي ُل َع َل ْي ِه‬
ِ ‫بِا ْل َخ ْي ِر ِم ْن ال ِّر‬
‫يح ا ْل ُم ْر َس َل ِة‬

Bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
adalah orang yang paling lembut (dermawan) dalam segala kebaikan. Dan
kelembutan Beliau yang paling baik adalah saat bulan Ramadhan ketika Jibril
alaihissalam datang menemui Beliau. Dan Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau
pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al Qur'an) hingga Al
Qur'an selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Apabila Jibril
Alaihissalam datang menemui Beliau, maka Beliau adalah orang yang paling lembut
dalam segala kebaikan melebihi lembutnya angin yang berhembus". (HR. Bukhari) [60]

Memperlihatkan Akhlak yang Baik


Dalam satu hadits Qudsi, Allah Ta'ala berfirman kepada Rasulullah saw,

59
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-doa-berbuka-puasa.html
60
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-kedermawanan-rasulullah-di-bulan-puasa.html
~ 36 ~
َ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَال‬
‫الص َيا ُم ُجنَّ ٌة َف َلا َي ْرف ُْث َو َلا َي ْج َه ْل َو ِإ ْن ا ْم ُرٌؤ قَا َت َل ُه َأ ْو شَ ا َت َم ُه َف ْل َي ُق ْل ِإنِّي َصاِئ ٌم‬
ِّ
... ِ‫َم َّر َت ْين‬

Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Shaum itu benteng, maka (orang yang melaksanakannya) janganlah
berbuat kotor (rafats) dan jangan pula berbuat bodoh. Apabila ada orang yang
mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah aku sedang shaum
(beliau saw mengulang ucapannya dua kali)..." (H.R. Bukhari) [61]

Banyak membaca Alquran


Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersama malaikat jibril membaca Alquran sekali
atau dua kali di bulan Ramadhan.

‫َان النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ ْج َو َد‬


َ ‫س َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما قَالَ ك‬ ٍ ‫َأ َّن ا ْب َن َع َّبا‬
َ ‫َان َأ ْج َو ُد َما َي ُكو ُن فِي َر َم َض َان ِح َين َي ْلقَا ُه ِج ْبرِي ُل َوك‬
‫َان‬ َ ‫س بِا ْل َخ ْي ِر َوك‬ ِ ‫النَّا‬
ُ ‫الس َلام َي ْلقَا ُه ُك َّل َل ْي َل ٍة فِي َر َم َض َان َحتَّى َي ْن َس ِل َخ َي ْعر‬
‫ِض َع َل ْي ِه‬ َّ ‫ِج ْبرِي ُل َع َل ْي ِه‬
‫النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ا ْل ُق ْر َآن‬
Artinya: bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam adalah orang yang paling lembut (dermawan) dalam segala kebaikan. Dan
kelembutan Beliau yang paling baik adalah saat bulan Ramadhan ketika Jibril
alaihissalam datang menemui Beliau. Dan Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau
pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al Qur'an) hingga Al
Qur'an selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (H.R. Bukhari) [62]

61
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-puasa-menjaga-akhlak.html
62
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-sunnah-membaca-alquran-di-bulan-ramadhan.html
~ 37 ~
Shalat Tarawih
Diriwayatkan dalam Hadits Sunan an-Nasa'i

‫َأ َّن َعاِئ َش َة َز ْو َج النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأخْ َب َر ْت ُه َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه‬
‫اس فِي ِق َيا ِم َر َم َض َان ِم ْن َغ ْي ِر َأ ْن َيْأ ُم َر ُه ْم بِ َعزِي َم ِة َأ ْم ٍر‬ َ ‫َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ك‬
َ َّ‫َان ُي َر ِّغ ُب الن‬
ْ ‫فِي ِه َف َيقُولُ َم ْن قَا َم َر َم َض َان ِإي َما ًنا َو‬
‫اح ِت َسا ًبا ُغ ِف َر َل ُه َما َت َق َّد َم ِم ْن َذ ْن ِب ِه‬

Bahwa 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menganjurkan manusia untuk melakukan qiyamur-Ramadhan tanpa
menyuruh mereka dengan perintah yang mengharuskan dalam hal itu, lalu bersabda:
"Barangsiapa yang melakukan qiyamur-Ramadhan dengan penuh keimanan dan
mengharap pahala, maka akan diampuni dari dosanya yang telah berlalu." (H.R.
an-Nasa'i) [63]

I'tikaf
Diriwayatkan dalam Sahih al-Bukhari,

‫َع ْن َعاِئ َش َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن َها َز ْو ِج النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ َّن النَّ ِب َّي َصلَّى‬
‫َان َي ْع َت ِك ُف ا ْل َعشْ َر ا ْلَأ َو ِاخ َر ِم ْن َر َم َض َان َحتَّى َت َوفَّا ُه اللَّ ُه ثُ َّم‬ َ ‫اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ك‬
‫ا ْع َت َك َف َأ ْز َوا ُج ُه ِم ْن َب ْع ِد ِه‬
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf berkata, telah menceritakan
kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari
'Aisyah radliallahu 'anha, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan
hingga wafatnya kemudian isteri-isteri Beliau beri'tikaf setelah kepergian Beliau. (HR.
Bukhari) [64]

63
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keutamaan-qiyamur-ramadhan.html
64
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-sunnahnya-beritikaf.html
~ 38 ~
Bab 07
Keutamaan Sahur

Keberkahan Sahur
Diriwayatkan,

‫س ْب َن َمالِ ٍك َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه قَالَ قَالَ النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬َ ‫َس ِم ْع ُت َأ َن‬
َّ ‫َت َس َّح ُروا َفِإ َّن فِي‬
‫الس ُحو ِر َب َر َك ًة‬
Aku mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Bersahurlah kalian, karena didalam sahur ada berkat". (H.R.
Bukhari) [65]

Dalam Hadits Sunan an-Nasai diriwayatkan,

‫اب النَّ ِب ِّي َصلَّى‬ ِ ‫ِّث َع ْن َر ُجلٍ ِم ْن َأ ْص َح‬ ُ ‫َس ِم ْع ُت َع ْب َد اللَّ ِه ْب َن ا ْل َحار ِِث ُي َحد‬
‫اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َد َخ ْل ُت َع َلى النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َو ُه َو َي َت َس َّح ُر‬
‫َفقَالَ ِإن ََّها َب َر َك ٌة َأ ْع َطا ُك ْم اللَّ ُه ِإيَّا َها َف َلا َت َد ُعو ُه‬

Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Manshur dia berkata; telah memberitakan
kepada kami 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari 'Abdul Hamid -sahabat Az Ziyadi- dia berkata; aku mendengar 'Abdullah bin Al
Harits menceritakan dari seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Aku
pernah masuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau sedang makan
sahur, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya itu adalah berkah yang Allah berikan
kepada kalian, maka janganlah kalian meninggalkannya." (H.R. An-Nasai) [66]

Berkennaan dengan dua hadits di atas, keduanya membicarakan mengenai


keberkahan. Menurut kamus Al-Maany, ‫( بَ َركة‬berkah) berarti kemakmuran, kebaikan,
kebahagiaan, peningkatan derajat ruhani [67]

65
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keberkahan-sahur.html
66
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keberkahan-sahur.html
67

https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/%D8%A8%D9%8E%D8%B1%D9%8E%D9%83%D9%8E%D8%A9%D
9%8B/
~ 39 ~
Sahur Membantu Menopang Puasa
Dalam Hadits Sunan Ibnu Majah diriwayatkan,

َّ ‫س َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ ْاس َت ِعي ُنوا بِ َط َعا ِم‬
‫الس َح ِر‬ ٍ ‫َع ْن ا ْبنِ َع َّبا‬
ِ‫َع َلى ِص َيا ِم النَّ َها ِر َو بِا ْل َق ْي ُلو َل ِة َع َلى ِق َيا ِم اللَّ ْيل‬

Dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Manfaatkanlah makan sahur untuk menolongmu puasa di siang hari, dan tidur siang
untuk bangun malam. " (H.R. Ibnu Majah) [68]

Sahur Mendekati Shubuh


Diriwayatkan dalam Sahih al-Bukhari,

‫َع ْن َز ْي ِد ْبنِ َثابِ ٍت َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه قَالَ َت َس َّح ْر َنا َم َع النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬
‫الس ُحو ِر قَالَ َق ْد ُر‬َّ ‫َان َب ْي َن ا ْلَأذ َِان َو‬ َ ‫الص َلا ِة قُ ْل ُت َك ْم ك‬ َّ ‫َو َسلَّ َم ثُ َّم قَا َم ِإ َلى‬
‫َخ ْم ِس َين آ َي ًة‬
Dari Zaid bin Tsabit radliallahu 'anhu berkata: "Kami pernah makan sahur bersama
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian Beliau pergi untuk melakanakan shalat.
Aku bertanya: "Berapa antara adzan (Shubuh) dan sahur?". Dia menjawab: "Sebanyak
ukuran bacaan lima puluh ayat". (HR. Bukhari) [69]

Sunnahnya, kita berhenti makan sahur sekira bacaan 50 ayat Alquran, yakni sekira 10
menit sebelum Shubuh.

Kapan Sahur Harus Dihentikan


Azan Shubuh bukan batas untuk berhenti Sahur. Menurut Alquran QS Albaqarah
(2):188 dijelaskan, Allah Ta'ala berfirman:

68
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-sahur-untuk-menopang-puasa.html
69
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-sunnah-makan-sahur.html
~ 40 ~
‫ض ِم َن ا ْل َخ ْي ِط ا ْلَأ ْس َو ِد ِم َن‬
ُ ‫ َو ُك ُلوا َو ْاش َر ُبوا َحتَّ ٰى َي َت َب َّي َن َل ُك ُم ا ْل َخ ْي ُط ا ْلَأ ْب َي‬...
... ۚ ِ‫الص َيا َم ِإ َلى اللَّ ْيل‬ ِّ ‫ا ْلف َْج ِر ۖ ثُ َّم َأتِ ُّموا‬
Artinya “...Makan dan minumlah kalian (sahur) sampai tampak kepada kalian benang
putih terpisah dari benang hitam (cahaya di cakrawala) pada waktu fajar. Setelah itu
sempurnakanlah puasa dari pagi sampai malam...”. (Al-Baqarah: 188).

Jadi batas berhentinya sahur itu adalah ketika sudah terbit fajar. Ini juga disebutkan
seperti penjelasan Hadits Sahih Bukhari berikut:

‫َع ْن َع ْب ِد اللَّ ِه ْبنِ َم ْس ُعو ٍد َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َلا َي ْم َن َع َّن‬
‫ال ِم ْن ُس ُحو ِر ِه َفِإنَّ ُه ُيَؤ ِّذ ُن لِ َي ْن َت ِب َه َناِئ ُم ُك ْم َو لِ َي ْر ِج َع َقاِئ ُم ُك ْم‬
ٍ ‫َأ َح َد ُك ْم َأذَا ُن بِ َل‬
َّ ِ‫ِض فِي ُأفُق‬
‫الس َما ِء‬ ُ ‫س ا ْلف َْج ُر َأ ْن َيقُولَ َه َك َذا َو َل ِك ْن َه َك َذا َي ْع َتر‬ َ ‫َو َل ْي‬
Dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah salah seorang dari kalian terhalang dengan adzannya Bilal untuk makan
sahur. Sebab ia adzan untuk membangunkan kalian dan mengembalikan orang yang
shalat (untuk berdiri saat duduk istirahat). Dan fajar itu bukan dengan mengatakan
seperti ini, tetapi seperti ini -sambil menunjuk pada arah ufuk langit-. " (H.R. Ibnu
Majah) [70]

Fajar (dalam bahasa Arab ditulis ‫ فَجْ ٌر‬fajrun) berarti cahaya kemerah-merahan di langit
menjelang matahari terbit [71]

70
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-mengakhirkan-sahur.html
71
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/fajar
~ 41 ~
Bab 08
Keutamaan Berbuka Puasa

Allah Ta'ala berfirman:

ِّ ‫ثُ َّم َأتِ ُّموا‬...


... ِ‫الص َيا َم ِإ َلى اللَّ ْيل‬
Artinya “...Setelah itu sempurnakanlah puasa dari pagi sampai malam...”. (Al-Baqarah:
188)

Menurut ayat diatas, akhir pelaksanaan puasa itu adalah ketika malam telah tiba.. Di
dalam Islam, malam itu diawali dengan terbenamnya matahari.

Rasulullah saw pernah memberikan contoh,

‫ول اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬ ِ ‫َس ِم ْع ُت َع ْب َد اللَّ ِه ْب َن َأبِي َأ ْوفَى َيقُولُ ِس ْر َنا َم َع َر ُس‬
‫َاجد َْح َل َنا قَالَ َيا‬ ْ ‫س قَالَ َيا بِ َلالُ ا ْنز ِْل ف‬ ُ ‫َو َسلَّ َم َو ُه َو َصاِئ ٌم َف َل َّما َغ َر َب ْت الشَّ ْم‬
‫َاجد َْح َل َنا قَالَ َيا َر ُسولَ اللَّ ِه ِإ َّن َع َل ْي َك َن َها ًرا‬ ْ ‫َر ُسولَ اللَّ ِه َل ْو َأ ْم َس ْي َت قَالَ ا ْنز ِْل ف‬
‫َاجد َْح َل َنا َف َن َزلَ ف ََجد ََح ف ََشر َِب َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ثُ َّم‬ ْ ‫قَالَ ا ْنز ِْل ف‬
‫الصاِئ ُم َوَأشَ ا َر بُِأ ْص ُب ِع ِه ِق َب َل‬
َّ ‫قَالَ ِإذَا َرَأ ْي ُت ْم اللَّ ْي َل َق ْد َأ ْق َب َل ِم ْن َها ُه َنا َف َق ْد َأ ْف َط َر‬
‫ا ْل َمشْ ر ِِق‬
Saya mendengar Abdullah bin Abu Aufa berkata; kami berjalan bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sementara beliau sedang berpuasa, kemudian tatkala
matahari telah tenggelam beliau berkata; wahai Bilal, turun dan aduklah untuk kami.
Ia berkata; wahai Rasulullah, seandainya anda menunggu hingga masuk sore hari
dengan sempurna! Beliau berkata: "Turun dan aduklah untuk kami!" Ia berkata;
wahai Rasulullah, sesungguhnya anda masih berada pada siang hari. Beliau berkata:
"Turun dan aduklah untuk kami!" Kemudian ia turun dan mengaduk. Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam minum kemudian bersabda: "Apabila kalian melihat
malam telah datang dari sini, maka orang yang berpuasa telah berbuka." Beliau
menunjuk dengan jarinya ke arah timur. (H.R. Abu Dawud) [72]

72
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-waktu-berbuka-puasa.html
~ 42 ~
Menyegerakan Berbuka: Mendapat Kebaikan dari
Allah Ta’ala
Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

ُ َّ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َلا َي َزالُ الن‬
‫اس بِ َخ ْي ٍر‬
‫ون‬َ ‫َما َع َّج ُلوا ا ْل ِف ْط َر َع ِّج ُلوا ا ْل ِف ْط َر َفِإ َّن ا ْل َي ُهو َد ُيَؤ ِّخ ُر‬
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr dari Muhammad bin Amru dari Abu
Salamah dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Manusia akan tetap dalam kebaikan selama mereka bersegera dalam
berbuka. Maka segerakanlah berbuka, sebab orang-orang Yahudi mengakhirkannya. "
(H.R. Ibnu Majah) [73]

Menyegerakan Berbuka: Mendapat Cinta dari Allah


Ta’ala

Berdasarkan Hadits Qudsi di dalam Jami' at-Tirmidzi diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ اللَّ ُه َع َّز َو َج َّل‬
‫َأ َح ُّب ِع َبا ِدي ِإ َل َّي َأ ْع َج ُل ُه ْم فِ ْط ًرا‬
Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam: Allah 'azza
wajalla berfirman: "Hambaku yang paling Aku sukai adalah dia yang selalu
menyegerakan berbuka." (HR. Tirmidzi) [74]

73
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keutamaan-menyegerakan-berbuka-puasa.html
74
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keutamaan-menyegerakan-berbuka-puasa.html
~ 43 ~
Pahala Memberi Makanan untuk Orang yang
Berbuka Puasa
Dalam Hadits Jami' at-Tirmidzi diriwayatkan,

‫َع ْن َز ْي ِد ْبنِ َخالِ ٍد ا ْل ُج َه ِن ِّي قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن‬
َ‫الصاِئ ِم شَ ْيًئا قَال‬ َّ ‫ُص ِم ْن َأ ْج ِر‬ُ ‫َان َل ُه ِم ْث ُل َأ ْج ِر ِه َغ ْي َر َأنَّ ُه َلا َي ْنق‬
َ ‫َف َّط َر َصاِئ ًما ك‬
ٌ ‫يث َح َس ٌن َص ِح‬
‫يح‬ ٌ ‫يسى َه َذا َح ِد‬ َ ‫َأ ُبو ِع‬

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan
seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa
sedikitpun" (H.R. Tirmidzi) [75]

75
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-memberi-makan-orang-yang-berpuasa.html
~ 44 ~
Bab 09
Keutaman Sedekah

Sedekah Merupakan Sunnah Rasulullah saw,


khususnya di bulan Ramadhan
Setelah beliau mendapatkan wahyu-wahyu Alquran, hati Rasulullah saw bertambah
lembut sehingga kedermawanan beliau meningkat. Diriwayatkan,

‫َان النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ ْج َو َد‬ َ ‫س َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما قَالَ ك‬ ٍ ‫َأ َّن ا ْب َن َع َّبا‬
َ ‫َان َأ ْج َو ُد َما َي ُكو ُن فِي َر َم َض َان ِح َين َي ْلقَا ُه ِج ْبرِي ُل َوك‬
‫َان‬ َ ‫س بِا ْل َخ ْي ِر َوك‬ِ ‫النَّا‬
ُ ‫الس َلام َي ْلقَا ُه ُك َّل َل ْي َل ٍة فِي َر َم َض َان َحتَّى َي ْن َس ِل َخ َي ْعر‬
‫ِض َع َل ْي ِه‬ َّ ‫ِج ْبرِي ُل َع َل ْي ِه‬
‫َان َأ ْج َو َد‬ َ ‫الس َلام ك‬ َّ ‫النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ا ْل ُق ْر َآن َفِإذَا َل ِق َي ُه ِج ْبرِي ُل َع َل ْي ِه‬
ِ ‫بِا ْل َخ ْي ِر ِم ْن ال ِّر‬
‫يح ا ْل ُم ْر َس َل ِة‬
Bahwa Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
adalah orang yang paling lembut (dermawan) dalam segala kebaikan. Dan
kelembutan Beliau yang paling baik adalah saat bulan Ramadhan ketika Jibril
alaihissalam datang menemui Beliau. Dan Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau
pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al Qur'an) hingga Al
Qur'an selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Apabila Jibril
Alaihissalam datang menemui Beliau, maka Beliau adalah orang yang paling lembut
dalam segala kebaikan melebihi lembutnya angin yang berhembus". (HR. Bukhari) [76]

Sedekah Akan Memadamkan Keburukan


Berkenaan sedekah di bulan Ramadhan, dalam Hadits Sunan Ibnu Majah
diriwayatkan,
Diriwayatkan dari Hadits Sunan Ibnu Majah:

ِ ‫س َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ ا ْل َح َس ُد َيْأ ُك ُل ا ْل َح َس َن‬


‫ات‬ ٍ ‫َع ْن َأ َن‬
َّ ‫َك َما َتْأ ُك ُل النَّا ُر ا ْل َح َط َب َو‬
‫الص َد َق ُة تُ ْط ِفُئ ا ْل َخ ِطيَئ َة َك َما ُي ْط ِفُئ ا ْل َما ُء النَّا َر‬
‫الص َيا ُم ُجنَّ ٌة ِم ْن النَّا ِر‬
ِّ ‫الص َلا ُة نُو ُر ا ْل ُمْؤ ِمنِ َو‬
َّ ‫َو‬
76
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-kedermawanan-rasulullah-di-bulan-puasa.html
~ 45 ~
Dari Anas, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kedengkian akan
memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar, dan sedekah akan
menghapus kesalahan sebagaimana air dapat mematikan api. Shalat adalah cahaya
seorang mukmin, sedangkan puasa adalah perisai dari api neraka." (H.R. Ibnu Majah) [
77
]

Pemberi Sedekah Akan Diberikan Naungan oleh


Allah di Akhirat
Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َس ْب َع ٌة‬
‫اب َن َشَأ فِي‬ ٌّ َ‫ُي ِظلُّ ُه ْم اللَّ ُه َت َعا َلى فِي ِظلِّ ِه َي ْو َم َلا ِظ َّل ِإ َّلا ِظلُّ ُه ِإ َما ٌم َع ْد ٌل َوش‬
‫اج َت َم َعا‬ ْ ‫ان َت َحابَّا فِي اللَّ ِه‬ ِ ‫ِع َبا َد ِة اللَّ ِه َو َر ُج ٌل َق ْل ُب ُه ُم َعلَّ ٌق فِي ا ْل َم َس‬
ِ ‫اج ِد َو َر ُج َل‬
ُ ‫َات َم ْن ِص ٍب َو َج َم ٍال َفقَالَ ِإنِّي َأ َخ‬
‫اف‬ ُ ‫َع َل ْي ِه َو َت َف َّرقَا َع َل ْي ِه َو َر ُج ٌل َد َع ْت ُه ا ْم َرَأ ٌة ذ‬
‫اللَّ َه َو َر ُج ٌل َت َصدَّقَ بِ َص َد َق ٍة َفَأخْ فَا َها َحتَّى َلا َت ْع َل َم ِش َمالُ ُه َما تُ ْن ِف ُق َي ِمي ُن ُه‬
‫َاض ْت َع ْي َنا ُه‬َ ‫َو َر ُج ٌل َذ َك َر اللَّ َه َخالِ ًيا َفف‬
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari 'Ubaidullah berkata, telah menceritakan kepada saya Khubaib bin 'Abdurrahman
dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan
mendapat naungan (perlindungan) dari Allah di bawah naungan-Nya (pada hari
qiyamat) yang ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya. Yaitu;
1. Pemimpin yang adil,
2. Seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rabnya,
3. Seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang
saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan berpisah
karena Allah,
4. Seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi
cantik lalu dia berkata, "aku takut kepada Allah",
5. Seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya
tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya,

77
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keutamaan-sedekah-shalat-dan-puasa.html
~ 46 ~
6. Dan seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri
sendirian hingga kedua matanya basah karena menangis". (H.R. Bukhari) [78]

Sedekah Tidak Akan Mengurangi Harta


Dalam Hadits Sahih Muslim diriwayatkan,

‫ول اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َما َنق ََص ْت َص َد َق ٌة‬
ِ ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َع ْن َر ُس‬
... ‫ِم ْن َم ٍال‬
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sedekah itu
tidak akan mengurangi harta...." (H.R. Muslim) [79]

Hartanya akan Dilipat-gandakan dan Diberi


Ganjaran yang Mulia
Allah Ta'ala berfirman:

ِ ‫ِإ َّن ا ْل ُم َّصد ِِّق ْي َن َوا ْل ُم َّص ِّدق‬


‫َات َوَأ ْق َر ُضوا اللَّ َه َق ْر ًضا َح َس ًنا ُي َضا َع ُف َل ُه ْم َو َل ُه ْم‬
‫َأ ْج ٌر َكرِي ٌم‬
“Sesungguhnya, orang-orang laki-laki yang memberi sedekah, dan orang-orang
perempuan yang memberi sedekah, dan mereka yang telah meminjamkan kepada
Allah pinjaman yang baik akan dilipatgandakan bagi mereka, dan bagi mereka ada
ganjaran yang sangat mulia.” (QS Al Hadiid [57]: 19)

Ahli Sedekah akan dipanggil dari Pintu Surga, Yakni


Pintu Sedekah
Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َم ْن َأ ْنف ََق َز ْو َج ْينِ فِي‬
‫الص َلا ِة‬َّ ِ‫َان ِم ْن َأ ْهل‬ َ ‫َس ِبيلِ اللَّ ِه نُو ِد َي فِي ا ْل َجنَّ ِة َيا َع ْب َد اللَّ ِه َه َذا َخ ْي ٌر َف َم ْن ك‬
ِ ‫َان ِم ْن َأ ْهلِ ا ْل ِج َها ِد ُد ِع َي ِم ْن َب‬
‫اب ا ْل ِج َها ِد‬ َ ‫الص َلا ِة َو َم ْن ك‬
َّ ‫اب‬ ِ ‫ُد ِع َي ِم ْن َب‬

78
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-tujuh-golongan-yang-dinaungi-di-akhirat.html
79

https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keutamaan-sedekah-memaafkan-dan-rendah-hati.html
~ 47 ~
ِ‫َان ِم ْن َأ ْهل‬ َ ‫الص َد َق ِة َو َم ْن ك‬
َّ ‫اب‬ ِ ‫الص َد َق ِة ُد ِع َي ِم ْن َب‬ َّ ِ‫َان ِم ْن َأ ْهل‬ َ ‫َو َم ْن ك‬
‫اب ال َّريَّ ِان َفقَالَ َأ ُبو َب ْك ٍر بَِأبِي َأن َْت َوُأ ِّمي َما َع َلى َم ْن‬ ِ ‫الص َيا ِم ُد ِع َي ِم ْن َب‬ ِّ
‫اب ُكلِّ َها‬ ِ ‫اب ِم ْن َض ُرو َر ٍة ف ََه ْل ُي ْد َعى َأ َح ٌد ِم ْن تِ ْل َك ا ْلَأ ْب َو‬ ِ ‫ُد ِع َي ِم ْن َه ِذ ِه ا ْلَأ ْب َو‬
‫ون ِم ْن ُه ْم‬
َ ‫قَالَ َن َع ْم َوَأ ْر ُجو َأ ْن َت ُك‬
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Barang
siapa yang menginfakkan satu pasang di jalan Allah, ia akan diseru di Surga; wahai
hamba Allah, ini lebih baik. Barang siapa yang merupakan ahli shalat, ia diseru dari
pintu shalat, dan barang siapa yang merupakan ahli jihad maka ia diseru dari pintu
jihad, dan barang siapa yang merupakan ahli shadaqah maka ia diseru dari pintu
shadaqah, dan barang siapa yang merupakan ahli puasa ia akan diseru dari pintu Ar
Rayyan." Kemudian Abu Bakar berkata; "Demi ayah dan ibuku yang aku menebus
keduanya untukmu, tidak ada ruginya orang yang diseru dari seluruh pintu-pintu
tersebut. Apakah ada seseorang yang diseru dari seluruh pintu-pintu tersebut? Beliau
menjawab: "Ya, dan saya berharap kamu termasuk diantara mereka." (H.R. Tirmidzi) [
80
]

Sedekah Merupakan Bukti dari Keimanan


Dalam Hadits Sahih Muslim diriwayatkan,

... ‫َع ْن َأبِي َمالِ ٍك ا ْلَأ ْش َعر ِِّي قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
... ‫الص َد َق ُة ُب ْر َها ٌن‬
َّ ‫َو‬
Dari Abu Malik al-Asy'ari dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: " ...dan sedekah adalah bukti (keimanan)..." (H.R. Muslim) [81]

Pemberi Sedekah Akan diberikan Kelapangan dan


Perlindungan
Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

80
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-pintu-surga.html
81

https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keutamaan-bersuci-zikir-shalat-sedekah-sabar-alquran-usaha-baiat
.html
~ 48 ~
ِ‫َس ِم ْع ُت َأ َبا ُه َر ْي َر َة قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َم َث ُل ا ْل َب ِخيلِ َوا ْل ُم ْن ِفق‬
‫َك َم َثلِ َر ُج َل ْينِ َع َل ْي ِه َما ُج َّب َت ِان ِم ْن َح ِدي ٍد ِم ْن َلد ُْن َث ْد َي ْي ِه َما ِإ َلى َت َر ِاقي ِه َما َفَأ َّما‬
‫ا ْل ُم ْن ِف ُق َف َلا ُي ْن ِف ُق شَ ْيًئا ِإ َّلا َما َّد ْت َع َلى ِج ْل ِد ِه َحتَّى تُ ِج َّن َب َنا َن ُه َو َت ْع ُف َو َأ َث َر ُه َوَأ َّما‬
‫وس ُع َها َف َلا َتتَّ ِس ُع‬ ِ ‫ا ْل َب ِخي ُل َف َلا ُيرِي ُد ُي ْن ِف ُق ِإ َّلا َل ِز َم ْت ُك ُّل َح ْل َق ٍة َم ْو ِض َع َها َف ُه َو ُي‬
‫َو ُي ِشي ُر بِِإ ْص َب ِع ِه ِإ َلى َح ْل ِق ِه‬
Artinya: Aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Perumpamaan orang yang bakhil dengan orang yang suka
berinfak adalah seperti dua orang yang padanya terdapat selendang besi yang
terbalut dari dada hingga tulang selangkanya. Maka bagi suka berinfak, tidaklah ia
berinfak kecuali besi itu akan semakin longgar dari kulitnya hingga dan menutupi
kulit serta menghapus bekasnya. Adapun yang bakhil, maka ia tidaklah ia mau
berinfak kecuali selendang besi itu akan semakin menempel pada hampir semua
bagian lehernya. Ia berusaha meluaskannya, namun juga tidak bisa lapang." Beliau
memberi isyarat dengan jarinya ke arah lehernya. (HR. Bukhari) [82]

82
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-perumpamaan-orang-yang-bakhil.html
~ 49 ~
Bab 10
Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam
Sedekah

Sedekah: Jangan dihilangkan Pahalanya dengan


menyebut-nyebutnya, Menyakiti Penerimanya dan
Riya
Allah Ta'ala berfirman:

‫َيا َأيُّ َها الَّ ِذ َين آ َم ُنوا َلا تُ ْب ِط ُلوا َص َدقَاتِ ُك ْم بِا ْل َم ِّن َوا ْلَأذ َٰى كَالَّ ِذي ُي ْن ِف ُق َما َل ُه ِرَئا َء‬
‫اب َفَأ َصا َب ُه‬ ٌ ‫س َو َلا ُيْؤ ِم ُن بِاللَّ ِه َوا ْل َي ْو ِم ا ْلآ ِخ ِر ۖ َف َم َث ُل ُه َك َم َثلِ َص ْف َو ٍان َع َل ْي ِه تُ َر‬ِ ‫النَّا‬
‫ون َع َل ٰى شَ ْي ٍء ِم َّما ك ََس ُبوا ۗ َواللَّ ُه َلا َي ْه ِدي ا ْل َق ْو َم‬ َ ‫َوابِ ٌل َف َت َر َك ُه َص ْلدًا ۖ َلا َي ْق ِد ُر‬
‫ا ْل َكافِر َِين‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan sedekah-sedekahmu
sia-sia dengan menyebut-nyebut jasa baik dan menyakiti seperti halnya orang yang
membelanjakan hartanya untuk dilihat manusia, dan ia tidak beriman kepada Allah
dari Hari Kemudian. Maka, keadaannya adalah semisal batu licin yang di atasnya
tertutup tanah, lalu hujan lebat menimpanya dan meninggalkannya licin. Mereka tidak
akan memperoleh sesuatu dari apa yang mereka usahakan. Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada kaum kafir. (Al-Baqarah:265)

Sedekah: Boleh Disembunyikan, Boleh Juga


Dizahirkan
Allah Ta'ala berfirman,

ۚ ‫َات َف ِن ِع َّما ِه َي ۖ َو ِإ ْن تُخْ فُو َها َوتُْؤ تُو َها ا ْل ُف َق َرا َء َف ُه َو َخ ْي ٌر َل ُك ْم‬ ِ ‫الص َدق‬َّ ‫ِإ ْن تُ ْب ُدوا‬
‫ون َخ ِبي ٌر‬َ ‫َو ُي َك ِّف ُر َع ْن ُك ْم ِم ْن َس ِّيَئاتِ ُك ْم ۗ َواللَّ ُه بِ َما َت ْع َم ُل‬
Jika kamu memberikan sedekah-sedekah dengan terang-terangan, maka hal itu baik;
dan jika kamu sembunyikan itu, dan kamu memberikannya kepada fakir miskin, maka
~ 50 ~
hal itu lebih baik bagimu dan Dia akan menghapuskan dari kesalahan-kesalahanmu.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Baqarah:272)

Sedekah Tidak Diterima dari Harta yang Tidak Halal


Dalam Hadits Sunan Abi Dawud diriwayatkan,

‫يح َع ْن َأبِي ِه َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َلا َي ْق َب ُل اللَّ ُه‬ِ ‫َع ْن َأبِي ا ْل َم ِل‬
ٍ ‫َع َّز َو َج َّل َص َد َق ًة ِم ْن ُغ ُل‬
‫ول َو َلا َص َلا ًة بِ َغ ْي ِر ُط ُهو ٍر‬

Dari Abu Al Malih dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Allah Azza wa Jalla tidak menerima sedekah dari harta ghulul (harta
[rampasan perang] yang dicuri) dan juga tidak menerima shalat tanpa bersuci." (H.R.
Abu Dawud) [83]

Bersedekahlah Walau dengan Sepotong Kurma


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

‫اح بِ َو ْج ِه ِه‬
َ َ‫َع ْن َع ِد ِّي ْبنِ َحاتِ ٍم َأ َّن النَّ ِب َّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َذ َك َر النَّا َر َفَأش‬
‫اح بِ َو ْج ِه ِه َف َت َع َّو َذ ِم ْن َها ثُ َّم قَالَ اتَّ ُقوا النَّا َر َو َل ْو بِ ِش ِّق‬ َ َ‫َف َت َع َّو َذ ِم ْن َها ثُ َّم َذ َك َر النَّا َر َفَأش‬
‫َت ْم َر ٍة َف َم ْن َل ْم َي ِج ْد َف ِب َك ِل َم ٍة َط ِّي َب ٍة‬

Dari Adi bin Hatim, bahwasanya Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah


memperbincangkan neraka, kemudian beliau memalingkan wajahnya dan berllindung
diri daripadanya, kemudian beliau memperbincangkan neraka dan beliau
memalingkan wajahnya seraya meminta perlindungan daripadanya, selanjutnya
beliau bersabda: "Jagalah diri kalian dari neraka sekalipun hanya dengan setengah biji
kurma, siapa yang tak mendapatkannya, ucapkanlah yang baik." (H.R. Bukhari) [84]

83
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-sedekah-tidak-diterima-dari-harta-yang-haram.html
84
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-bersedekahlah-walau-sedikit.html
~ 51 ~
Tidak Menunda-nunda Sedekah
Diriwayatkan,

‫َأ ُبو ُه َر ْي َر َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه قَالَ َجا َء َر ُج ٌل ِإ َلى النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
ٌ ‫الص َد َق ِة َأ ْع َظ ُم َأ ْج ًرا قَالَ َأ ْن َت َصدَّقَ َوَأن َْت َص ِح‬
‫يح‬ َّ ‫َفقَالَ َيا َر ُسولَ اللَّ ِه َأ ُّي‬
‫يح َتخْ َشى ا ْل َف ْق َر َو َتْأ ُم ُل ا ْل ِغ َنى َو َلا تُ ْم ِه ُل َحتَّى ِإذَا َب َل َغ ْت ا ْل ُح ْلقُو َم قُ ْل َت‬ ٌ ‫شَ ِح‬
ٍ ‫َان لِ ُف َل‬
‫ان‬ َ ‫ان ك ََذا َو َق ْد ك‬ ٍ ‫ان ك ََذا َو لِ ُف َل‬ٍ ‫لِ ُف َل‬
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata,: "Seorang laki-laki datang kepada Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam dan berkata,: "Wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang
paling besar pahalanya?". Beliau menjawab: "Kamu bershadaqah ketika kamu dalam
keadaan sehat dan kikir, takut menjadi faqir dan berangan-angan jadi orang kaya.
Maka janganlah kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu berada di
tenggorakanmu. Lalu kamu berkata, si fulan begini (punya ini) dan si fulan begini.
Padahal harta itu milik si fulan". (H.R. Bukhari) [85]

85
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-tidak-menunda-nunda-sedekah.html
~ 52 ~
Bab 11
Orang yang Berhak Menerima Sedekah

Dalam istilah agama, kita mengenal istilah ‫ق‬ ّ ‫( ُم ْست َِح‬mustahiq), yang artinya: orang yang
berjasa, orang yang berhak menerima, orang yang pantas menerima, orang yang
patut untuk..., orang yang dapat dipilih; orang yang dibayar, orang yang dapat dibayar.
[86]

Delapan Mustahiq (Orang yang Berhak Menerima


[Sedekah atau Zakat])

Berkenaan dengan mustahiq, Allah Ta'ala berfirman:

‫َات لِ ْل ُف َق َرا ِء َوا ْل َم َسا ِكينِ َوا ْل َع ِام ِل َين َع َل ْي َها َوا ْل ُمَؤ لَّ َف ِة قُ ُلو ُب ُه ْم َوفِي‬ َّ ‫ِإنَّ َما‬
ُ ‫الص َدق‬
‫ِيض ًة ِّم َن اللَّ ِه َواللَّ ُه َع ِلي ٌم‬ َ ‫الس ِبيلِ َفر‬ َّ ِ‫َاب َوا ْل َغار ِِم َين َوفِي َس ِبيلِ اللَّ ِه َوا ْبن‬ ِ ‫ال ِّرق‬
‫َح ِكي ٌم‬
Sesungguhnya sedekah-sedekah itu87 untuk orang-orang fakir dan orang-orang
miskin dan petugas-petugas dalam urusan itu dan orang-orang yang dipikat hatinya88
dan untuk membebaskan tawanan dan untuk mereka yang berhutang89 dan untuk
mujahid-mujahid di jalan Allah dan orang-orang musafir, yang demikian itu ketetapan
dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. (QS At Taubah [9]: 60)

Dari ayat ini bisa diperoleh penjelasan bahwa orang-orang yang berhak menerima
sedekah (baik sedekah Wajib [zakat] maupun sedekah Sunnah) adalah sebagai
berikut:

1. Fuqoro’ (orang-orang fakir) yaitu orang yang tidak mempunyai harta dan tidak
mempunyai pekerjaan yang layak. Sehingga ia tidak bisa mencukupi
kebutuhan pokoknya dan kebutuhan pokok orang yang menjadi
tanggungannya.
2. Masaakin (orang-orang miskin) yaitu orang yang memiliki harta atau
pekerjaan tapi hasilnya hanya bisa mencukupi lebih dari separuh kebutuhan
pokoknya.

86
https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/%D9%85%D8%B3%D8%AA%D8%AD%D9%82/
87
Maksudnya adalah zakat
88
Orang yang baru masuk Islam
89
Orang yang pailit; Utangnya lebih besar dari hartanya
~ 53 ~
3. 'Aamiliin (para amil) yaitu orang yang diutus atau diangkat oleh
khalifah/imam/kepala negara untuk mengambil zakat, membagi dan
pengumpul zakat.
4. Muallafati Quluubuhum (para muallaf) yaitu orang yang baru masuk islam;
yang masih lemah keislamannya. Di dalam Jemaat dikenal dengan sebutan
mubayyi'in baru, yakni orang yang baru bai'at.
5. Riqoob yaitu budak-budak mukatab (yang tercatat) yang perjanjian kitabahnya
sah.
6. Ghoorimin (para ghorim) yaitu orang-orang pailit; orang yang bangkrut atau
orang yang mempunyai tanggungan hutang besar.
7. Sabilillah yaitu orang-orang yang berjuang di jalan/agama Allah Ta'ala dengan
sukarela sekalipun ia kaya.
8. Ibnu Sabil – yaitu musafir; yakni orang yang sedang bepergian bukan untuk
maksiat, ia boleh diberi bagian secukup kebutuhannya dan kebutuhan
pesertanya yang menjadi tanggungannya jika ia tidak mempunyai harta atau
kehabisan harta di tengah perjalanan atau di tempat tujuannya.

Kepada Siapa Harta Harus Dibelanjakan


Allah Ta'ala juga berfirman,

‫ُون ۖ قُ ْل َما َأ ْن َف ْق ُت ْم ِم ْن َخ ْي ٍر َف ِل ْل َوالِ َد ْينِ َوا ْلَأ ْق َر بِ َين َوا ْل َي َتا َم ٰى‬
َ ‫َي ْسَألُو َن َك َماذَا ُي ْن ِفق‬
‫الس ِبيلِ ۗ َو َما َت ْف َع ُلوا ِم ْن َخ ْي ٍر َفِإ َّن اللَّ َه بِ ِه َع ِلي ٌم‬ َّ ِ‫َوا ْل َم َسا ِكينِ َوا ْبن‬
Mereka bertanya kepada engkau, apa yang harus mereka belanjakan. Katakanlah, ”Apa
saja yang kamu belanjakan dari harta yang baik hendaklah untuk ibu-bapak, kaum
kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang musafir. Dan kebaikan apa
saja yang kamu perbuat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentang itu. (QS
Al-Baqarah [2]: 216)

Dalam ayat ini, harta benda bisa dibelanjakan untuk orang-orang sebagai berikut:
1. Ibu-Bapak
2. kaum kerabat
3. Anak yatim
4. Orang-orang miskin
5. Musafir

~ 54 ~
Sedekah yang Paling Utama
Dalam Hadits An-Nasai diriwayatkan,

‫الص َد َق ِة َما‬
َّ ‫ول اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َخ ْي ُر‬ ِ ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َع ْن َر ُس‬
ُ‫الس ْف َلى َوا ْب َدْأ بِ َم ْن َت ُعول‬
ُّ ‫َان َع ْن َظ ْه ِر ِغ ًنى َوا ْل َي ُد ا ْل ُع ْل َيا َخ ْي ٌر ِم ْن ا ْل َي ِد‬
َ ‫ك‬

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda:
"Sedekah yang paling utama ialah yang diambil dari sisa kebutuhan sendiri. Dan
tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah, dan mulailah -memberi-
orang yang menjadi tanggunganmu." (H.R. An-Nasai) [90]

Dalam riwayat yang lain,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ِدي َنا ٌر َأ ْن َف ْق َت ُه فِي‬
‫َس ِبيلِ اللَّ ِه َو ِدي َنا ٌر َأ ْن َف ْق َت ُه فِي َر َق َب ٍة َو ِدي َنا ٌر َت َص َّد ْق َت بِ ِه َع َلى ِم ْس ِكينٍ َو ِدي َنا ٌر‬
‫َأ ْن َف ْق َت ُه َع َلى َأ ْه ِل َك َأ ْع َظ ُم َها َأ ْج ًرا الَّ ِذي َأ ْن َف ْق َت ُه َع َلى َأ ْه ِل َك‬
Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Dinar (harta) yang kamu belanjakan di jalan Allah dan dinar (harta) yang kamu
berikan kepada seorang budak wanita, dan dinar yang kamu sedekahkan kepada
orang miskin serta dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu. Maka yang paling
besar ganjaran pahalanya adalah yang kamu nafkahkan kepada keluargamu." (H.R.
Muslim) [91]

Dari Hadits diatas, kita hendaknya menafkahkan bagi:


1. Budak Wanita
2. Orang Miskin
3. Keluarga sendiri (terbesar pahalanya)

Dalam Hadits Sunan Abu Dawud diriwayatkan,

90
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-bersedekah-kepada-yang-terdekat.html
91
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-sedekah-kepada-keluarga.html
~ 55 ~
‫الص َد َق ِة َفقَالَ َر ُج ٌل َيا‬
َّ ِ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ َأ َم َر النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ب‬
َ‫َر ُسولَ اللَّ ِه ِع ْن ِدي ِدي َنا ٌر َفقَالَ َت َصد َّْق بِ ِه َع َلى َن ْف ِس َك قَالَ ِع ْن ِدي َآخ ُر قَال‬
َ‫َت َصد َّْق بِ ِه َع َلى َو َل ِدكَ قَالَ ِع ْن ِدي َآخ ُر قَالَ َت َصد َّْق بِ ِه َع َلى َز ْو َج ِت َك َأ ْو قَال‬
َ‫َز ْو ِج َك قَالَ ِع ْن ِدي َآخ ُر قَالَ َت َصد َّْق بِ ِه َع َلى َخا ِد ِم َك قَالَ ِع ْن ِدي َآخ ُر قَال‬
‫َأن َْت َأ ْب َص ُر‬

Dari Abu Hurairah, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan


untuk bersedekah. Kemudian seorang laki-laki berkata; wahai Rasulullah, aku
memiliki uang satu dinar. Kemudian beliau bersabda: "Sedekahkan kepada dirimu!" Ia
berkata; aku memiliki yang lain. Beliau bersabda: "Sedekahkan kepada anakmu!" Ia
berkata; aku memiliki yang lain. Beliau bersabda: "Sedekahkan kepada isterimu!" Ia
berkata; aku memiliki yang lain. Beliau bersabda: "Sedekahkan kepada
pembantumu!" Ia berkata; aku memiliki yang lain. Beliau bersabda: "Engkau lebih
tahu." (H.R. Abu Dawud) [92]

Dari Hadits diatas, kita hendaknya menafkahkan bagi:


4. Diri sendiri
5. Anak-anak kita
6. Istri kita
7. Pelayan kita
8. yang lainnya

Nafkah kepada Keluarga Berpahala Sedekah


Berkenaan dengan menafkahi keluarga, Rasulullah saw cukup menekankan mengenai
hal ini:

‫َع ْن َأبِي َم ْس ُعو ٍد ا ْلَأن َْصار ِِّي َف ُق ْل ُت َع ْن النَّ ِب ِّي َفقَالَ َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬
‫َو َسلَّ َم قَالَ ِإذَا َأ ْنف ََق ا ْل ُم ْس ِل ُم َن َف َق ًة َع َلى َأ ْه ِل ِه َو ُه َو َي ْح َت ِس ُب َها كَا َن ْت َل ُه َص َد َق ًة‬

Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Adi bin Tsabit ia berkata; Aku mendengar Abdullah bin Yazid Al Anshari
dari Abu Mas'ud Al Anshari maka aku berkata; Dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

92
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-sedekah-kepada-siapa-lagi.html
~ 56 ~
beliau bersabda: "Jika seorang muslim memberi nafkah pada keluarganya dengan niat
mengharap pahala, maka baginya hal itu adalah sedekah." (H.R. Bukhari) [93]

Jadi, diharapkan memenuhi kebutuhan keluarga terlebih dahulu yang menjadi


kewajiban baginya, baru kemudian penuhi lah kebutuhan orang lain.

Sedekah Diutamakan kepada Kerabat (Terdekat)


Dulu
Dalam Hadits Sunan an-Nasai diriwayatkan,

َّ ‫َع ْن َس ْل َم َان ْبنِ َع ِام ٍر َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ ِإ َّن‬
‫الص َد َق َة َع َلى‬
‫ا ْل ِم ْس ِكينِ َص َد َق ٌة َو َع َلى ِذي ال َّر ِح ِم ا ْث َن َت ِان َص َد َق ٌة َو ِص َل ٌة‬
Dari Salman bin 'Amir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada
kerabat pahalanya dua; pahala sedekah dan pahala silaturrahim." (H.R. An-Nasa'i) [94]

Sedekah kepada Tetangga


Diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي َذ ٍّر قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َيا َأ َبا َذ ٍّر ِإذَا َط َبخْ َت‬
‫َم َر َق ًة َفَأ ْك ِث ْر َما َء َها َو َت َعا َه ْد ِجي َرا َن َك‬
Dari Abu Dzar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai
Abu Dzar, Apabila kamu memasak kuah sayur, maka perbanyaklah airnya, dan
berikanlah sebagiannya kepada tetanggamu." (H.R. Muslim) [95]

93
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-nafkah-kepada-keluarga-berpahala-sedekah.html
94
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-sedekah-kepada-kerabat.html
95
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-sedekah-kepada-tetangga.html
~ 57 ~
Bab 12
Keutaman Shalat Tarawih

Pengertian Tarawih
Secara bahasa, Tarawih (‫ )تَراويح‬adalah jamak dari tarwihah (ُ‫)تَّرْ ِو ْي َحة‬. Pada dasarnya
adalah nama duduk. Kemudian, dinamai dengan duduk setelah 4 rakaat pada
malam-malam Ramadan, bertujuan supaya orang-orang (bisa) istirahat. [96]

Secara istilah, Shalat taraawih adalah shalat sunah yang dikerjakan umat Islam setiap
malam pada bulan Ramadhan. Shalat ini dahulu dikenal dengan Qiyam-ur-Ramadhan.
Istilah Tarawih tidak dipakai pada zaman Nabi Muhammad saw. namun baru
dipopulerkan pada zaman khalifah Umar ra. [97]

Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan mengenai Qiyaamur-Ramadhan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َم ْن قَا َم َر َم َض َان‬
‫اح ِت َسا ًبا ُغ ِف َر َل ُه َما َت َق َّد َم ِم ْن َذ ْن ِب ِه‬
ْ ‫ِإي َما ًنا َو‬
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa melaksanakan Qiyaamur-Ramadhan karena iman dan mengharap
pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (H.R. Bukhari) [98]

Tarawih di Zaman Rasulullah saw


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

‫َأ َّن َعاِئ َش َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن َها َأخْ َب َر ْت ُه َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َخ َر َج‬
‫َل ْي َل ًة ِم ْن َج ْو ِف اللَّ ْيلِ ف ََصلَّى فِي ا ْل َم ْس ِج ِد َو َصلَّى ر َِجا ٌل بِ َص َلاتِ ِه َفَأ ْص َب َح‬
‫اس َف َت َح َّدثُوا‬ ُ َّ‫َاج َت َم َع َأ ْك َث ُر ِم ْن ُه ْم ف ََصلَّى ف ََصلَّ ْوا َم َع ُه َفَأ ْص َب َح الن‬ ْ ‫اس َف َت َح َّدثُوا ف‬
ُ َّ‫الن‬
‫َف َكثُ َر َأ ْه ُل ا ْل َم ْس ِج ِد ِم ْن اللَّ ْي َل ِة الثَّالِ َث ِة ف ََخ َر َج َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
‫ف ََصلَّى ف ََصلَّ ْوا بِ َص َلاتِ ِه َف َل َّما كَا َن ْت اللَّ ْي َل ُة ال َّرابِ َع ُة َع َج َز ا ْل َم ْس ِج ُد َع ْن َأ ْه ِل ِه‬
96

https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/%D8%AA%D8%B1%D8%A7%D9%88%D9%8A%D8%AD/
97
___________, ENSIKLOPEDI ISLAM 4, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997, hlm.236
98
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keutamaan-qiyamur-ramadhan.html
~ 58 ~
ُّ ‫َحتَّى َخ َر َج لِ َص َلا ِة‬
ِ ‫الص ْب ِح َف َل َّما ق ََضى ا ْلف َْج َر َأ ْق َب َل َع َلى النَّا‬
َ‫س َف َت َش َّه َد ثُ َّم قَال‬
‫ض َع َل ْي ُك ْم‬ ُ ‫َأ َّما َب ْع ُد َفِإنَّ ُه َل ْم َيخْ َف َع َل َّي َم َكانُ ُك ْم َو َل ِكنِّي َخ ِش‬
َ ‫يت َأ ْن تُ ْف َت َر‬
‫َف َت ْع ِج ُزوا َع ْن َها َف ُت ُوفِّ َي َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َوا ْلَأ ْم ُر َع َلى ذَلِ َك‬
Bahwa 'Aisyah radliallahu 'anha mengabarkannya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pada suatu malam keluar kamar di tengah malam untuk melaksanakan
shalat di masjid. Maka orang-orang kemudian ikut shalat mengikuti shalat Beliau.
Pada waktu paginya orang-orang membicarakan kejadian tersebut sehingga pada
malam berikutnya orang-orang yang berkumpul bertambah banyak lalu ikut shalat
dengan Beliau. Pada waktu paginya orang-orang kembali membicarakan kejadian
tersebut. Kemudian pada malam yang ketiga orang-orang yang hadir di masjid
semakin bertambah banyak lagi lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar
untuk shalat dan mereka ikut shalat bersama Beliau. Kemudian pada malam yang
keempat, masjid sudah penuh dengan jama'ah hingga akhirnya Beliau keluar hanya
untuk shalat Shubuh. Setelah Beliau selesai shalat Fajar, Beliau menghadap kepada
orang banyak kemudian Beliau membaca syahadat lalu bersabda: "Amma ba'du,
sesungguhnya aku bukannya tidak tahu keberadaan kalian (semalam). Akan tetapi
aku takut nanti menjadi diwajibkan atas kalian sehingga kalian menjadi keberatan
karenanya". Kemudian setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal
dunia, tradisi shalat (tarawih) secara berjamaah terus berlangsung seperti itu. (H.R.
Bukhari) [99]

Tarawih di Zaman Hadhrat Abu Bakar r.a. dan Awal


Kekhalifahan Hadhrat Umar r.a.
Dalam Hadits al-Bukhori diriwayatkan,

‫َان َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ُي َر ِّغ ُب فِي ِق َيا ِم‬
َ ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ ك‬
‫اح ِت َسا ًبا‬ ْ ‫َر َم َض َان ِم ْن َغ ْي ِر َأ ْن َيْأ ُم َر ُه ْم فِي ِه بِ َعزِي َم ٍة َف َيقُولُ َم ْن قَا َم َر َم َض َان ِإي َما ًنا َو‬
‫ُغ ِف َر َل ُه َما َت َق َّد َم ِم ْن َذ ْن ِب ِه َف ُت ُوفِّ َي َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َوا ْلَأ ْم ُر َع َلى‬
‫َان ا ْلَأ ْم ُر َع َلى ذَلِ َك فِي ِخ َلا َف ِة َأبِي َب ْك ٍر َو َص ْد ًرا ِم ْن ِخ َلا َف ِة ُع َم َر‬ َ ‫ذَلِ َك ثُ َّم ك‬
‫َع َلى ذَلِ َك‬

99
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-tarawih-di-zaman-rasulullah-saw.html
~ 59 ~
Telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah
dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan
motivasi untuk mengerjakan (shalat pada malam) Ramadhan dengan tidak
mewajibkannya. Beliau bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan (shalat pada
malam) Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah),
maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni." Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam wafat, sementara perkara itu tetap seperti itu. Demikian
pula pada kekhilafahan Abu Bakar hingga permulaan kekhilafahan Umar. (H.R.
Muslim) [100]

Shalat Tarawih di Masa Umar bin Khotob


Dalam Hadits al-Bukhori diriwayatkan,

ِ ‫َع ْن َع ْب ِد ال َّر ْح َمنِ ْبنِ َع ْب ٍد ا ْلقَار ِِّي َأنَّ ُه قَالَ َخ َر ْج ُت َم َع ُع َم َر ْبنِ ا ْل َخ َّط‬
‫اب‬
ُ َّ‫َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َل ْي َل ًة فِي َر َم َض َان ِإ َلى ا ْل َم ْس ِج ِد َفِإذَا الن‬
َ ‫اس َأ ْو َزا ٌع ُم َت َف ِّرق‬
‫ُون‬
‫ُي َصلِّي ال َّر ُج ُل لِ َن ْف ِس ِه َو ُي َصلِّي ال َّر ُج ُل َف ُي َصلِّي بِ َص َلاتِ ِه ال َّر ْه ُط َفقَالَ ُع َم ُر ِإنِّي‬
‫َأ َرى َل ْو َج َم ْع ُت َهُؤ َلا ِء َع َلى قَا ِرٍئ َو ِاح ٍد َل َك َان َأ ْم َث َل ثُ َّم َع َز َم ف ََج َم َع ُه ْم َع َلى‬
َ‫ون بِ َص َلا ِة قَا ِر ِئ ِه ْم قَال‬ ُ َّ‫ُأ َب ِّي ْبنِ َك ْع ٍب ثُ َّم َخ َر ْج ُت َم َع ُه َل ْي َل ًة ُأخْ َرى َوالن‬
َ ُّ‫اس ُي َصل‬
‫ون ُيرِي ُد ِآخ َر‬ َ ‫ون َع ْن َها َأ ْف َض ُل ِم ْن الَّ ِتي َيقُو ُم‬
َ ‫ُع َم ُر نِ ْع َم ا ْل ِب ْد َع ُة َه ِذ ِه َوالَّ ِتي َي َنا ُم‬
‫ون َأ َّو َل ُه‬
َ ‫اس َيقُو ُم‬
ُ َّ‫َان الن‬ َ ‫اللَّ ْيلِ َوك‬

Dan dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Abdurrahman bin 'Abdul Qariy
bahwa dia berkata; "Aku keluar bersama 'Umar bin Al Khaththob radliallahu 'anhu
pada malam Ramadhan menuju masjid, ternyata orang-orang shalat
berkelompok-kelompok secara terpisah-pisah, ada yang shalat sendiri dan ada
seorang yang shalat diikuti oleh ma'mum yang jumlahnya kurang dari sepuluh orang.
Maka 'Umar berkata: "Aku pikir seandainya mereka semuanya shalat berjama'ah
dengan dipimpin satu orang imam, itu lebih baik". Kemudian Umar memantapkan
keinginannya itu lalu mengumpulkan mereka dalam satu jama'ah yang dipimpin oleh
Ubbay bin Ka'ab. Kemudian aku keluar lagi bersamanya pada malam yang lain dan
ternyata orang-orang shalat dalam satu jama'ah dengan dipimpin seorang imam, lalu
'Umar berkata: "Sebaik-baiknya bid'ah adalah ini. Dan mereka yang tidur terlebih

100
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-tarawih-di-zaman-abu-bakar-ra.html
~ 60 ~
dahulu adalah lebih baik daripada yang shalat awal malam, yang ia maksudkan untuk
mendirikan shalat di akhir malam, sedangkan orang-orang secara umum melakukan
shalat pada awal malam. (H.R. Bukhari) [101]

Terdapat beberapa riwayat mengenai jumlah rakaat


Shalat Tarawih:

Tarawih Sebelas Rakaat


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

‫َع ْب ِد ال َّر ْح َمنِ َأنَّ ُه َسَألَ َعاِئ َش َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن َها َك ْي َف كَا َن ْت َص َلا ُة‬
‫َان َيزِي ُد فِي‬
َ ‫ول اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم فِي َر َم َض َان قَا َل ْت َما ك‬ ِ ‫َر ُس‬
‫ات َف َلا‬ ٍ ‫َر َم َض َان َو َلا فِي َغ ْي ِر ِه َع َلى ِإ ْحدَى َعشْ َر َة َر ْك َع ًة ُي َصلِّي َأ ْر َب َع َر َك َع‬
‫َت ْسَأ ْل َع ْن ُح ْس ِن ِه َّن َو ُطولِ ِه َّن ثُ َّم ُي َصلِّي َأ ْر َب ًعا َف َلا َت ْسَأ ْل َع ْن ُح ْس ِن ِه َّن‬
‫َو ُطولِ ِه َّن ثُ َّم ُي َصلِّي َث َلا ًثا َف ُق ْل ُت َيا َر ُسولَ اللَّ ِه َت َنا ُم َق ْب َل َأ ْن تُو تِ َر قَالَ َت َنا ُم‬
‫َع ْي ِني َو َلا َي َنا ُم َق ْل ِبي‬

Telah bercerita kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Sa'id Al
Maqburiy dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa dia bertanya kepada
'Aisyah radliallahu 'anhu; "Bagaimana tata cara shalat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pada bulan Ramadhan?".. 'Aisyah radliallahu 'anhu menjawab;
"Beliau shalat (sunnah qiyamul lail) pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan
lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat raka'at, maka
jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya, kemudian beliau
shalat lagi empat raka'at, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan
panjangnya kemudian beliau shalat tiga raka'at. Aku pernah bertanya; "Wahai
Rasulullah, apakah baginda tidur sebelum melaksakan shalat witir? '. Beliau
menjawab: "Mataku memang tidur tapi hatiku tidaklah tidur". (H.R. Bukhari) [
102
]

Tiga Belas Rakaat


Dalam Hadits Sahih Muslim diriwayatkan,

101
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-tarawih-di-masa-umar-bin-khotob.html
102
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-tarawih-11-sebelas-rokaat.html
~ 61 ~
‫ول اللَّ ِه َصلَّى‬ ِ ‫َع ْن َز ْي ِد ْبنِ َخالِ ٍد ا ْل ُج َه ِن ِّي َأنَّ ُه قَالَ لََأ ْر ُمق ََّن َص َلا َة َر ُس‬
ِ‫اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم اللَّ ْي َل َة ف ََصلَّى َر ْك َع َت ْينِ َخ ِفي َف َت ْينِ ثُ َّم َصلَّى َر ْك َع َت ْين‬
‫ون اللَّ َت ْينِ َق ْب َل ُه َما‬َ ‫َطوِي َل َت ْينِ َطوِي َل َت ْينِ َطوِي َل َت ْينِ ثُ َّم َصلَّى َر ْك َع َت ْينِ َو ُه َما ُد‬
‫ون اللَّ َت ْينِ َق ْب َل ُه َما ثُ َّم َصلَّى َر ْك َع َت ْينِ َو ُه َما‬َ ‫ثُ َّم َصلَّى َر ْك َع َت ْينِ َو ُه َما ُد‬
‫ون اللَّ َت ْينِ َق ْب َل ُه َما ثُ َّم َأ ْو َت َر‬
َ ‫ون اللَّ َت ْينِ َق ْب َل ُه َما ثُ َّم َصلَّى َر ْك َع َت ْينِ َو ُه َما ُد‬ َ ‫ُد‬
‫اث َعشْ َر َة َر ْك َع ًة‬ َ ‫ف ََذلِ َك َث َل‬

Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas
dari Abdullah bin Abu Bakr dari bapaknya bahwa Abdullah bin Qais bin
Makhramah telah mengabarkan kepadanya dari Zaid bin Khalid Al Juhani
bahwa ia berkata; Saya benar-benar akan memperhatikan shalat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pada malam ini. (Maka saya melihat) beliau shalat
dua raka'at ringan. Kemudian beliau shalat dua raka'at yang sangat panjang.
Kemudian beliau shalat dua raka'at lagi selain dua raka'at sebelumnya.
Kemudian beliau shalat dua raka'at lagi selain dua raka'at sebelumnya.
Kemudian beliau shalat lagi selain dua raka'at sebelumnya. Kemudian beliau
shalat dua raka'at lagi selain dua raka'at sebelumnya. Dan sesudah itu beliau
shalat witir, hingga bilangan semua raka'atnya adalah tiga belas raka'at. (H.R.
Muslim) [103]

103
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-tarawih-13-tiga-belas-rakaat.html
~ 62 ~
Bab 13
Keutamaan Shalat Witir

Lebih Berharga dari Unta Merah -- Unta yang


Paling Mahal
Diriwayatkan,

‫قَالَ َأ ُبو ا ْل َو لِي ِد ا ْل َع َدو ُِّي َخ َر َج َع َل ْي َنا َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َفقَالَ ِإ َّن‬
‫اللَّ َه َع َّز َو َج َّل َق ْد َأ َم َّد ُك ْم بِ َص َلا ٍة َو ِه َي َخ ْي ٌر َل ُك ْم ِم ْن ُح ْم ِر النَّ َع ِم َو ِه َي ا ْل ِو ْت ُر‬
‫ف ََج َع َل َها َل ُك ْم فِي َما َب ْي َن ا ْل ِع َشا ِء ِإ َلى ُط ُلو ِع ا ْلف َْج ِر‬
Abu Al Walid Al Adawi berkata; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam keluar
menemui Kami dan berkata: "Sesungguhnya Allah telah menambahkan bagi kalian
sebuah shalat yang dia lebih baik bagi kalian dari pada unta merah, yaitu shalat witir,
dan telah menjadikannya berada diantara shalat Isya hingga terbit fajar." (H.R. Abu
Dawud) [104]

Shalat Witir Sebagai Tambahan Shalat


Diriwayatkan,

‫ َو ِه َي ا ْل ِو ْت ُر‬،‫إ َّن اللَّ َه َزا َد ُك ْم َص َلاةً؛ ف ََحافِ ُظ ْوا َع َل ْي َها‬


“Sesungguhnya Allah (Subhanahu wa Ta’ala) telah memberi kalian tambahan shalat,
maka peliharalah dia, yaitu shalat Witir. (H.R. Ahmad) [105]

Jadikan Sebagai Shalat Pamungkas di Satu Hari


Diriwayatkan,

104
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-keutamaan-shalat-witir.html
105
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-perintah-memelihara-shalat-witir.html
~ 63 ~
‫اج َع ُلوا ِآخ َر َص َلاتِ ُك ْم‬
ْ َ‫َع ْن ا ْبنِ ُع َم َر َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَال‬
‫بِاللَّ ْيلِ ِو ْت ًرا‬
Dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jadikan shalat
terakhir kalian adalah shalat witir." (H.R. Abu Dawud) [106]

Allah Mencintai Witir dan Rasulullah saw Selalu


Mengerjakannya
Diriwayatkan,

‫س بِ َح ْت ٍم َو َلا ك ََص َلاتِ ُك ْم ا ْل َم ْك ُتو َب ِة َو َل ِك ْن‬ َ ‫قَالَ َع ِل ُّي ْب ُن َأبِي َطالِ ٍب ِإ َّن ا ْل ِو ْت َر َل ْي‬
‫َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ ْو َت َر ثُ َّم قَالَ َيا َأ ْه َل ا ْل ُق ْر ِآن َأ ْو تِ ُروا َفِإ َّن اللَّ َه‬
‫ِو ْت ٌر ُي ِح ُّب ا ْل ِو ْت َر‬
Ali bin Abu Thalib berkata, "Shalat witir tidak wajib dan tidak pula seperti shalat
maktubah kalian, hanya saja Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu
mengerjakannya, beliau mengatakan: "Wahai ahli Qur`an, hendaklah kalian shalat
witir, sesungguhnya Allah itu tunggal, menyukai shalat witir. " (H.R. Ibnu Majah) [107]

Witir Boleh Dilakukan di Awal Malam


Diriwayatkan,

‫اف َأ ْن َلا َيقُو َم‬ َ ‫َع ْن َجابِ ٍر قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َخ‬
‫ِم ْن ِآخ ِر اللَّ ْيلِ َف ْل ُيو تِ ْر َأ َّو َل ُه َو َم ْن َط ِم َع َأ ْن َيقُو َم ِآخ َر ُه َف ْل ُيو تِ ْر ِآخ َر اللَّ ْيلِ َفِإ َّن‬
‫َص َلا َة ِآخ ِر اللَّ ْيلِ َمشْ ُهو َد ٌة َوذَلِ َك َأ ْف َض ُل‬
Dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia melakukan witir di
awal malam. Dan siapa yang berharap mampu bangun di akhir malam, hendaklah ia

106
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-perintah-memelihara-shalat-witir.html
107
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-perintah-memelihara-shalat-witir.html
~ 64 ~
witir di akhir malam, karena shalat di akhir malam disaksikan (oleh para malaikat)
dan hal itu adalah lebih afdlal (utama)." (H.R. Muslim) [108]

108
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-shalat-witir-boleh-dilakukan-di-awal-malam.html
~ 65 ~
Witir Boleh Ditambah dengan Bacaan Qunut

Qunut dilakukan di Rakaat Terakhir Witir


Diriwayatkan,

‫َع ْن َع ِل ِّي ْبنِ َأبِي َطالِ ٍب َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
‫َان َيقُولُ فِي ِآخ ِر ِو ْت ِر ِه اللَّ ُه َّم ِإنِّي َأ ُعو ُذ بِر َِضاكَ ِم ْن ُسخْ ِط َك َو بِ ُم َعافَاتِ َك ِم ْن‬ َ ‫ك‬
‫ُعقُو َب ِت َك َوَأ ُعو ُذ بِ َك ِم ْن َك َلا ُأ ْح ِصي َث َنا ًء َع َل ْي َك َأن َْت َك َما َأ ْث َن ْي َت َع َلى‬
‫َن ْف ِس َك‬
dari Ali bin Abu Thalib radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa
sallam di akhir shalat witirnya membaca: "ALLAAHUMMA INNII A'UUDZU
BIRIDHAAKA MIN SAKHATHIKA WA BIMU'AAFAATIK, MIN 'UQUUBATIK, WA
A'UUDZU BIKA MINKA LAA UHSHII TSANAA-AN 'ALAIK, ANTA KAMAA ATSNAITA
'ALAA NAFSIK." (Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaanMU dari murkaMu dan
kepada ampunanMu dari adzabMu, dan aku berlindung kepadaMu dariMu, aku tidak
dapat menghitung pujian kepadaMu, Engkau sebagaimana yang telah Engkau puji
diri-Mu). (H.R. Abu Dawud) [109]

Qunut Boleh Dilakukan Setelah Ruku’


Diriwayatkan,

ِ ‫س ْب َن َمالِ ٍك َع ْن ا ْل ُق ُن‬
‫وت َفقَالَ َق َن َت َر ُسولُ اللَّ ِه‬ َ ‫َع ْن ُم َح َّم ٍد قَالَ َسَأ ْل ُت َأ َن‬
‫َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َب ْع َد ال ُّركُو ِع‬
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar berkata, telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab berkata, telah menceritakan kepada kami
Ayyub dari Muhammad ia berkata, "Aku bertanya kepada Anas bin Malik tentang
qunut, maka ia pun menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan
qunut setelah rukuk. " (H.R. Ibnu Majah) [110]

109
https://www.hadits.id/hadits/dawud/1215
110
https://www.hadits.id/hadits/majah/1174
~ 66 ~
Qunut Boleh Dilakukan Sebelum Ruku’
Diriwayatkan,

َ ‫َع ْن ُأ َب ِّي ْبنِ َك ْع ٍب َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ك‬


‫َان ُيو تِ ُر َف َي ْق ُن ُت َق ْب َل‬
‫ال ُّركُو ِع‬
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Maimun Ar-Raqqi berkata, telah
menceritakan kepada kami Makhlad bin Yazid dari Sufyan dari Zubaid Al Yami dari
Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza dari Bapaknya dari Ubai bin Ka'b berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat witir dan qunut
sebelum rukuk. " (H.R. Ibnu Majah) [111]

Bacaan Qunut
Diriwayatkan,

‫قَالَ ا ْل َح َس ُن ْب ُن َع ِل ٍّي َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما َعلَّ َم ِني َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬
‫ات َأقُولُ ُه َّن فِي ا ْل ِو ْت ِر اللَّ ُه َّم ا ْه ِدنِي فِي َم ْن َه َد ْي َت َو َعافِ ِني فِي َم ْن‬ ٍ ‫َو َسلَّ َم َك ِل َم‬
‫َعا َف ْي َت َو َت َولَّ ِني فِي َم ْن َت َولَّ ْي َت َو َبار ِْك لِي فِي َما َأ ْع َط ْي َت َو ِق ِني شَ َّر َما ق ََض ْي َت‬
‫َفِإن ََّك َت ْق ِضي َو َلا ُي ْق َضى َع َل ْي َك َو ِإنَّ ُه َلا َي ِذ ُّل َم ْن َوا َل ْي َت َت َبا َرك َْت َربَّ َنا‬
‫َو َت َعا َل ْي َت‬
Al Hasan bin Ali radliallahu 'anhuma berkata, Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam
mengajariku beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam shalat witir, yaitu
ALLAHUMMAHDINI FIIMAN HADAIT, WA'AAFINI FIIMAN 'AFAIT, WATAWALLANII
FIIMAN TAWALLAIT, WABAARIK LII FIIMA A'THAIT, WAQINII SYARRAMA QADLAIT,
FAINNAKA TAQDLI WALAA YUQDLA 'ALAIK, WAINNAHU LAA YADZILLU MAN
WAALAIT, TABAARAKTA RABBANA WATA'AALAIT (H.R. Tirmizi) [112]

111
https://www.hadits.id/hadits/majah/1172
112
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/426
~ 67 ~
Bab 14
Keutamaan Tahajud

Tahajud Akan Meninggikan Derajat


Allah Ta'ala berfirman,

‫َو ِم َن اللَّ ْيلِ َف َت َه َّج ْد بِ ِه َنافِ َل ًة لَّ َك َع َس ٰى َأن َي ْب َع َث َك َربُّ َك َمقَا ًما َّم ْح ُمو ًدا‬
Dan pada sebagian malam, maka tahajudlah engkau dengan membacanya (Alquran),
suatu ibadah tambahan bagi engkau. Semoga Tuhan engkau akan mengangkat engkau
ke derajat yang terpuji. (QS Bani Israil [17]: 80)

Tafsir: ...Shalat Tahajud paling cocok untuk orang mukmin guna mencapai kemajuan
rohaninya, oleh karena dalam kesunyian malam, dalam keadaan menyendiri di
hadapan Sang Khaliknya, ia menikmati hubungan khas dengan Tuhan.

Tahajud Menjadikan Penguasaan Diri &


Pengendalian Lisan
Allah Ta'ala berfirman,

‫ِإ َّن َن ِاشَئ َة اللَّ ْيلِ ِه َي َأشَ ُّد َو ْطًئا َوَأ ْق َو ُم ِقي ًلا‬
Sesungguhnya bangun di waktu malam untuk shalat adalah lebih kuat untuk
menguasai diri dan lebih ampuh untuk berbicara. (QS Al Muzzammil [73]: 7)

Tafsir: Bangun malam untuk mendirikan shalat merupakan wahana yang kuat untuk
menguasai diri dan dengan ampuhnya mengendalikan kecenderungan dan hasrat
jahat seseorang. Merupakan pengalaman nyata semua orang suci, bahwa tiada yang
begitu banyak memberi manfaat bagi perkembangan rohani seseorang selain Tahajud
atau shalat malam. Di dalam kesunyian dan keheningan malam, semacam kedamaian
yang ganjil mengungguli segala sesuatu, saat alam seluruhnya dan manusia diam –
karena benar-benar menyendiri bersama Sang Khalik-nya – menikmati hubungan
istimewa dengan Dia dan menjadi terang benderang oleh cahaya samawi istimewa
yang diberikannya lagi kepada orang-orang lain. Saat itu luar biasa cocoknya bagi
seseorang guna mengembangkan kekuatan watak dan membuat pembicaraannya
sehat, bernas, dan dapat diandalkan. Ucapan yang jitu dan kemampuan yang tiada
terhingga untuk bekerja keras merupakan dua syarat yang perlu bagi seorang
Pembaharu agar berhasil di dalam tugasnya. Tahajud membantu

~ 68 ~
memperkembangkan dua syarat itu. Karena telah dapat menguasai pikiran dan
ucapannya, orang menjadi dapat menguasai orang-orang lain pula.

Tahajud Dilaksanakan oleh Golongan Orang-orang


yang Beserta Rasulullah saw
Allah Ta'ala berfirman,

‫ِإ َّن َربَّ َك َي ْع َل ُم َأن ََّك َتقُو ُم َأ ْد َن ٰى ِمن ثُ ُل َث ِي اللَّ ْيلِ َو نِ ْص َف ُه َوثُ ُل َث ُه َو َطاِئ َف ٌة ِّم َن الَّ ِذ َين‬
‫اب َع َل ْي ُك ْم ۖ فَا ْق َر ُءوا َما‬ َ ‫َم َع َك ۚ َواللَّ ُه ُي َق ِّد ُر اللَّ ْي َل َوالنَّ َها َر ۚ َع ِل َم َأن لَّن تُ ْح ُصو ُه َف َت‬
‫ض‬ِ ‫ون فِي ا ْلَأ ْر‬ َ ‫َت َي َّس َر ِم َن ا ْل ُق ْر ِآن ۚ َع ِل َم َأن َس َي ُكو ُن ِمن ُكم َّم ْر َض ٰى ۙ َو َآخ ُر‬
َ ‫ون َي ْض ِر ُب‬
ۚ ‫ون فِي َس ِبيلِ اللَّ ِه ۖ فَا ْق َر ُءوا َما َت َي َّس َر ِم ْن ُه‬ َ ‫ون ِمن ف َْضلِ اللَّ ِه ۙ َو َآخ ُر‬
َ ‫ون ُيقَاتِ ُل‬ َ ‫َي ْب َت ُغ‬
‫الص َلا َة َوآتُوا ال َّزكَا َة َوَأ ْقر ُِضوا اللَّ َه َق ْر ًضا َح َس ًنا ۚ َو َما تُ َق ِّد ُموا لَِأنف ُِس ُكم‬ َّ ‫َوَأ ِقي ُموا‬
‫ِّم ْن َخ ْي ٍر َت ِجدُو ُه ِعن َد اللَّ ِه ُه َو َخ ْي ًرا َوَأ ْع َظ َم َأ ْج ًرا ۚ َو ْاس َت ْغ ِف ُروا اللَّ َه ۖ ِإ َّن اللَّ َه َغفُو ٌر‬
‫َّر ِحي ٌم‬
Sesungguhnya Tuhan engkau mengetahui bahwa engkau berdiri shalat hampir dua
pertiga malam, dan kadangkala setengahnya atau sepertiganya, dan begitu pula
segolongan orang yang beserta engkau. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan
siang. Dia mengetahui bahwa kamu tidak dapat mengukur waktu dengan cermat,
maka Dia mengasihanimu, maka bacalah apa yang mudah dari Al-Qur’an. Dia
mengetahui bahwa akan ada di antaramu yang sakit, dan beberapa yang lainnya yang
sedang bepergian di bumi mencari karunia Allah, dan beberapa lainnya berperang di
jalan Allah, maka kamu bacalah apa yang mudah dari Al-Qur’an itu, dirikanlah shalat,
bayarlah zakat, dan pinjamkanlah kepada Allah pinjaman yang baik. Dan apa pun
yang kamu dahulukan untuk dirimu dari kebaikan, kamu akan mendapatkannya di
sisi Allah, itu lebih baik dan lebih besar ganjarannya. Dan mohonlah ampunan kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Al Muzzammil
[73]: 21)

Tafsir: Dalam ayat pembukaan surah ini Rasulullah saw diperintahkan supaya
berTahajud dengan tetap, sebab Tahajud itu akan memberikan kepada beliau
kekuatan yang diperlukan guna melaksanakan kewajiban berat berupa penyampaian
Amanat Ilahi yang dalam waktu singkat akan diserahkan kepada beliau. Dalam ayat
ini, beliau diberi keyakinan tentang keridaan Ilahi, dan dikatakan kepada beliau
bahwa beliau telah melaksanakan perintah Tuhan tentang Tahajud dengan setia –
bukan hanya beliau semata tetapi segolongan orang-orang mukmin juga. Perintah itu
~ 69 ~
tidak khusus ditujukan kepada para pengikut Rasulullah, namun karena senantiasa
mendambakan mengikuti jejak beliau, mereka pun meniru contoh Rasulullah saw
dalam hal ini.

Tahajud Hendaknya dilaksanakan Secara Dawwam


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

ُ‫ص َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما قَالَ قَالَ لِي َر ُسول‬ ِ ‫َح َّد َث ِني َع ْب ُد اللَّ ِه ْب ُن َع ْمرِو ْبنِ ا ْل َعا‬
‫َان َيقُو ُم اللَّ ْي َل‬ ٍ ‫اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َيا َع ْب َد اللَّ ِه َلا َت ُك ْن ِم ْث َل فُ َل‬
َ ‫ان ك‬
ِ‫َف َت َركَ ِق َيا َم اللَّ ْيل‬

Telah menceritakan kepada saya 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash radliallahu 'anhuma
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda kepadaku: " Wahai
'Abdullah, janganlah kamu seperti fulan, yang dia biasa mendirikan shalat malam
namun kemudian meninggalkan shalat malam". (H.R. Bukhari) [113]

Tahajud Dua-dua Rakaat


Diriwayatkan,

ِ‫َع ْن َنافِ ٍع َع ْن ا ْبنِ ُع َم َر َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َص َلا ُة اللَّ ْيل‬
‫َم ْث َنى َم ْث َنى‬
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh berkata, telah memberitakan
kepada kami Al Laits bin Sa'd dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam itu dua raka'at-dua raka'at. " (H.R. Ibnu
Majah) [114]

Tahajud: Ditutup dengan Witir


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

113
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-pentingnya-Tahajjud.html
114
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-Tahajjud-dua-dua-rakaat-ditutup-witir.html
~ 70 ~
َ‫َع ْن َع ْب ِد اللَّ ِه ْبنِ ُع َم َر َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَال‬
‫اج َع ُلوا ِآخ َر َص َلاتِ ُك ْم بِاللَّ ْيلِ ِو ْت ًرا‬
ْ
telah menceritakan kepadaku Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jadikanlah akhir shalat malam dengan ganjil
(witir)." (HR. Bukhari) [115]

115
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-perintah-memelihara-shalat-witir.html
~ 71 ~
Bab 15
Keutamaan Umrah di Bulan Ramadhan

Melaksanakan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan sangat dihargai. Allah Ta’ala akan


membalasnya berkali lipat bahkan ratusan kali lipat. Seperti sabda Rasulullah saw,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ُك ُّل َع َملِ ا ْبنِ آ َد َم‬
‫ُي َضا َع ُف َل ُه ا ْل َح َس َن ُة بِ َعشْ ِر َأ ْم َثالِ َها ِإ َلى َس ْب ِع ِماَئ ِة ِض ْع ٍف قَالَ اللَّ ُه ُس ْب َحا َن ُه ِإ َّلا‬
‫الص ْو َم َفِإنَّ ُه لِي َوَأ َنا َأ ْجزِي بِ ِه‬
َّ
Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Setiap perbuatan (pahala) anak Adam akan digandakan baginya, satu kebaikan di
balas dengan sepuluh kebaikan serupa sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Subhanahu
berfirman; "Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu milik-Ku dan Akulah yang akan
membalasnya." (H.R. Ibnu Majah) [116]

Misalnya, ketika seseorang melaksanakan Umrah di bulan Ramadhan maka akan


diberi ganjaran seperti ganjaran Haji. Diriwayatkan,

‫َع ْن َجابِ ٍر َأ َّن النَّ ِب َّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ ُع ْم َر ٌة فِي َر َم َض َان َت ْع ِدلُ َح َّج ًة‬
Dari Jabir radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Umrah di bulan Ramadhan menyamai (pahala) mengerjakan haji." (H.R. Ibnu Majah)
[117]

Dalam Hadits Sahih al-Bukhari, diriwayatkan,

‫س َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما ُيخْ ِب ُر َنا َيقُولُ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه‬ ٍ ‫َس ِم ْع ُت ا ْب َن َع َّبا‬
‫يت ْاس َم َها َما َم َن َع ِك‬ ٍ ‫َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم لِا ْم َرَأ ٍة ِم ْن ا ْلَأن َْصا ِر َس َّما َها ا ْب ُن َع َّبا‬
ُ ‫س َف َن ِس‬
‫ان َوا ْب ُن ُه لِ َز ْو ِج َها َوا ْب ِن َها‬
ٍ ‫اض ٌح َف َر ِك َب ُه َأ ُبو فُ َل‬
ِ ‫َان َل َنا َن‬
َ ‫َأ ْن َت ُح ِّج َين َم َع َنا قَا َل ْت ك‬

116
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-ganjaran-kebaikan-dan-keburukan.html
117
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-pahala-dilipat-gandakan-di-bulan-ramadhan.html
~ 72 ~
‫َان َر َم َضا ُن ا ْع َت ِمرِي فِي ِه َفِإ َّن ُع ْم َر ًة فِي‬
َ ‫اض ًحا َن ْن َض ُح َع َل ْي ِه قَالَ َفِإذَا ك‬ ِ ‫َو َت َركَ َن‬
‫َر َم َض َان َح َّج ٌة‬
Aku mendengar Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengabarkan kepada kami, katanya:
Rasulullah Shallallahu 'alaihiwasallam berkata kepada seorang wanita dari Kaum
Anshar yang disebut namanya oleh Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma namun kami lupa
siapa namanya: "Apa yang menghalangimu untuk menunaikan haji bersama kami?".
Wanita itu berkata: "Dahulu kami memiliki seekor unta yang selalu digunakan oleh
ayah fulan dan anaknya, maksudnya adalah suami dan anak dari perempuan itu,
kemudian dia membiarkan unta tersebut untuk mengangkut air. Beliau shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Apabila datang bulan Ramadhan, laksanakanlah
'umrah karena 'umrah pada bulan Ramadhan seperti 'ibadah haji" (HR. Bukhari)
[118]

Diriwayatkan,

‫س َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما قَالَ َل َّما َر َج َع النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ٍ ‫َع ْن ا ْبنِ َع َّبا‬
‫ان َت ْع ِني‬ ٍ ‫ِم ْن َح َّج ِت ِه قَالَ لُِأ ِّم ِس َن ٍان ا ْلَأن َْصا ِريَّ ِة َما َم َن َع ِك ِم ْن ا ْل َح ِّج قَا َل ْت َأ ُبو فُ َل‬
‫اض َح ِان َح َّج َع َلى َأ َح ِد ِه َما َوا ْلآ َخ ُر َي ْس ِقي َأ ْر ًضا َل َنا قَالَ َفِإ َّن‬ ِ ‫َان َل ُه َن‬ َ ‫َز ْو َج َها ك‬
‫ُع ْم َر ًة فِي َر َم َض َان َت ْق ِضي َح َّج ًة َأ ْو َح َّج ًة َم ِعي‬
dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam kembali dari pelaksanaan hajinya, Beliau berkata kepada Ummu Sinan Al
Anshariyyah: "Apa yang menghalangimu untuk menunaikan haji?". Wanita itu berkata:
"Bapak si fulan, yang ia maksud suaminya, memiliki dua ekor unta yang salah satunya
sering digunakan untuk menunaikan haji sedangkan unta yang satunya lagi
digunakan untuk mencari air minum buat kami". Beliau bersabda: "'Umrah pada
bulan Ramadhan sebanding dengan haji atau haji bersamaku"... (HR. Bukhari). [
119
]

118
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-umrah-di-bulan-ramadhan.html
119
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-umrah-di-bulan-ramadhan.html
~ 73 ~
Bab 16
Keutamaan Akhlak Mulia (Bagian I)

Kita mengetahui bahwa diutusnya Yang Mulia Rasulullah saw adalah untuk
menyempurnakan akhlak seperti sabda beliau (saw),

ِ ‫ِإنَّ َما ُب ِع ْث ُت لُِأ َت ِّم َم َم َكا ِر َم َو فِ ْي ِر َوا َي ٍة ( َصالِ َح ) ا ْلَأخْ َل‬


‫اق‬
Dari Abu Hurairah, dari Nabi (saw), bersabda, "Saya diutus untuk menyempurnakan
akhlak yang baik. Dalam riwayat yang lain, “perbaikan akhlak” (H.R. Al-Albany) [120]

Jadi, jika kita menyempurnakan akhlak dalam diri kita, maka kedatangan diutusnya
Rasulullah saw bisa sempurna dalam diri kita.

Menjaga Akhlak Ketika Puasa


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

َ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَال‬
‫الص َيا ُم ُجنَّ ٌة َف َلا َي ْرف ُْث َو َلا َي ْج َه ْل َو ِإ ْن ا ْم ُرٌؤ قَا َت َل ُه َأ ْو شَ ا َت َم ُه َف ْل َي ُق ْل ِإنِّي َصاِئ ٌم‬ ِّ
‫الصاِئ ِم َأ ْط َي ُب ِع ْن َد اللَّ ِه َت َعا َلى ِم ْن ر ِِيح‬ َّ ‫وف َف ِم‬ ُ ‫َم َّر َت ْينِ َوالَّ ِذي َن ْف ِسي بِ َي ِد ِه َل ُخ ُل‬
‫الص َيا ُم لِي َوَأ َنا َأ ْجزِي بِ ِه‬ ِّ ‫ا ْل ِم ْس ِك َي ْت ُركُ َط َعا َم ُه َوشَ َرا َب ُه َوشَ ْه َو َت ُه ِم ْن َأ ْج ِلي‬
‫َوا ْل َح َس َن ُة بِ َعشْ ِر َأ ْم َثالِ َها‬
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Shaum itu benteng, maka (orang yang melaksanakannya) janganlah
berbuat kotor (rafats) dan jangan pula berbuat bodoh. Apabila ada orang yang
mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah aku sedang shaum (ia
mengulang ucapannya dua kali). Dan demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya,
sungguh bau mulut orang yang sedang shaum lebih harum di sisi Allah Ta'ala dari
pada harumnya minyak misik, karena dia meninggalkan makanannya, minuman dan
nafsu syahwatnya karena Aku. Shaum itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan

120

https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-rasulullah-saw-diutus-untuk-menyempurnakan-akhlak.
html
~ 74 ~
membalasnya dan setiap satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang
serupa". (HR Bukhari) [121]

Puasa merupakan benteng kita dari nafsu, sehingga diharapkan akhlak mulia kita
muncul tanpa penghalang.

Larangan Allah Ta'ala ketika berpuasa antara lain:


● Berkata rafats atau berkata yang tidak senonoh (jorok)
● Berbuat jahil (bodoh)
● Berkelahi
● Membalas cacian dengan hinaan
● Menuruti hawa nafsu

Yang Paling Dekat dan Dicintai Rasulullah saw di


Hari Kiamat
Diriwayatkan,

‫َع ْن َجابِ ٍر َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ ِإ َّن ِم ْن َأ َح ِّب ُك ْم ِإ َل َّي‬
...‫َوَأ ْق َر بِ ُك ْم ِمنِّي َم ْج ِل ًسا َي ْو َم ا ْل ِق َيا َم ِة َأ َح ِاس َن ُك ْم َأخْ َلاقًا‬
Dari Jabir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di
antara orang yang paling aku cintai dan yang tempat duduknya lebih dekat kepadaku
pada hari kiamat ialah orang yang paling bagus akhlaknya.... (H.R. At-Tirmidzi) [122]

Akhlak: Berpahala Sangat Besar


Kita mengetahui bahwa pahala puasa di bulan Ramadhan dilipatgandakan. Apalagi
akhlak mulia yang sangat besar atau berat di pandangan Allah Ta'ala. Dalam Hadits
Sunan Abu Dawud diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ال َّد ْر َدا ِء َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َما ِم ْن شَ ْي ٍء َأ ْث َق ُل فِي‬
ِ‫ا ْل ِمي َز ِان ِم ْن ُح ْسنِ ا ْل ُخ ُلق‬

121
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-puasa-menjaga-akhlak.html
122
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-yang-paling-dekat-dengan-rasulullah-saw.html
~ 75 ~
Dari Abu Darda dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak ada
yang lebih berat dalam timbangan amal selain akhlak yang baik." (H.R. Abu Dawud) [
123
]

Dengan Akhlak Mulia Bisa Mendapatkan Derajat


Ahli Shalat dan Ahli Puasa
Diriwayatkan,

ُ‫َع ْن َعاِئ َش َة َر ِح َم َها اللَّ ُه قَا َل ْت َس ِم ْع ُت َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َيقُول‬
َّ ‫ِإ َّن ا ْل ُمْؤ ِم َن َل ُي ْدرِكُ بِ ُح ْسنِ ُخ ُل ِق ِه َد َر َج َة‬
‫الصاِئ ِم ا ْل َقاِئ ِم‬
Dari 'Aisyah ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya seorang mukmin akan mendapatkan kedudukan ahli puasa
dan shalat dengan ahlak baiknya." (H.R. Abu Dawud) [124]

Akhlak yang Baik Paling Banyak Memasukkan Orang


ke Surga
Diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ ُسِئ َل َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َع ْن َأ ْك َث ِر َما ُيد ِْخ ُل‬
... ِ‫اس ا ْل َجنَّ َة َفقَالَ َت ْق َوى اللَّ ِه َو ُح ْس ُن ا ْل ُخ ُلق‬
َ َّ‫الن‬
Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya
tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, maka
beliau pun menjawab: "Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia…." (H.R.
At-Tirmidzi) [125]

Berakhlaklah walau itu Hal Kecil


Rasulullah saw bersabda,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ا ْلِإ ي َما ُن بِ ْض ٌع‬
‫ون شُ ْع َب ًة َفَأ ْف َض ُل َها َق ْولُ َلا ِإ َل َه ِإ َّلا اللَّ ُه َوَأ ْد َنا َها ِإ َما َط ُة‬ َ ُّ‫ون َأ ْو بِ ْض ٌع َو ِست‬
َ ‫َو َس ْب ُع‬
‫ا ْلَأذَى َع ْن ال َّط ِريقِ َوا ْل َح َيا ُء شُ ْع َب ٌة ِم ْن ا ْلِإ ي َم ِان‬
123
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/akhlak-yang-baik-timbangan-amal-terberat.html
124

https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-akhlak-terpuji-bisa-mengantarkan-menjadi-ahli-shalat-dan-puasa.h
tml
125

https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-akhlak-yang-baik-paling-banyak-memasukkan-orang-ke-surga.html
~ 76 ~
dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Iman itu ada tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh sembilan, atau enam puluh tiga
sampai enam puluh sembilan cabang. Yang paling utama adalah perkataan, LAA
ILAAHA ILLALLAHU (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Dan yang
paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu adalah
sebagian dari iman." (H.R. Muslim) [126]

126
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-malu-sebagian-dari-akhlak.html
~ 77 ~
Bab 17
Keutamaan Akhlak Mulia (Bagian II)

Sebagai kaum Muslimin, seseorang yang seharusnya dijadikan teladan akhlak adalah
yang mulia Rasulullah saw, sesuai Firman Allah Ta’ala,

‫َان َي ْر ُجو اللَّ َه َوا ْل َي ْو َم ا ْلآ ِخ َر‬ ِ ‫َان َل ُك ْم فِي َر ُس‬


َ ‫ول اللَّ ِه ُأ ْس َو ٌة َح َس َن ٌة لِ َم ْن ك‬ َ ‫َل َق ْد ك‬
‫َو َذ َك َر اللَّ َه َك ِثي ًرا‬
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allâh (al-Ahzâb [33]:22)

Akhlak Rasulullah saw adalah Alquran

Diriwayatkan mengenai Akhlak Rasulullah saw,

ِ‫يب َي ْو َم ُأ ُح ٍد َف ُق ْل ُت َيا ُأ َّم ا ْل ُمْؤ ِم ِن َين َأ ْن ِبِئي ِني َع ْن ُخ ُلق‬ َ ‫َان ُأ ِص‬ َ ‫قَالَ َق َتا َد ُة َوك‬...
‫ول اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل ْت َأ َل ْس َت َت ْق َرُأ ا ْل ُق ْر َآن قُ ْل ُت َب َلى قَا َل ْت‬ ِ ‫َر ُس‬
...‫َان ا ْل ُق ْر َآن‬ َ ‫َفِإ َّن ُخ ُل َق َن ِب ِّي اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ك‬
...Qatadah berkata; Hisyam bin Amir gugur ketika perang Uhud- lantas aku (Saad)
bertanya; "Wahai Ummul mukminin, beritahukanlah kepadaku tentang akhlak
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!.' 'Aisyah menjawab; "Bukankah engkau telah
membaca Alquran?" Aku menjawab; "Benar, " Aisyah berkata; "Akhlak Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam adalah Al Quran." … (H.R. Muslim) [127]

127
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-shalat-qashar-bagi-musafir.html
~ 78 ~
Akhlak Kasih Sayang
Diriwayatkan,

‫َع ْن َعاِئ َش َة َز ْو ِج النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
... ‫قَالَ ِإ َّن ال ِّر ْف َق َلا َي ُكو ُن فِي شَ ْي ٍء ِإ َّلا َزا َن ُه َو َلا ُي ْن َز ُع ِم ْن شَ ْي ٍء ِإ َّلا شَ ا َن ُه‬
Dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau telah bersabda: "Sesungguhnya kasih sayang itu tidak akan berada
pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya (dengan kebaikan). Sebaliknya, jika
kasih sayang itu dicabut dari sesuatu, melainkan ia akan membuatnya menjadi
buruk." (H.R. Muslim) [128]

Malu Adalah Akhlak dalam Islam


Diriwayatkan,

‫س قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ِإ َّن لِ ُك ِّل ِدينٍ ُخ ُلقًا َو ُخ ُل ُق‬ ٍ ‫َع ْن َأ َن‬
‫ا ْلِإ ْس َلا ِم ا ْل َح َيا ُء‬
Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah Ar Raqi telah menceritakan
kepada kami Isa bin Yunus dari Mu'awiyah bin Yahya dari Az Zuhri dari Anas dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya setiap
agama itu memliki etika, sedangkan akhlak (etika) Islam adalah rasa malu." (H.R. Ibnu
Majah) [129]

Jika Beribadah Tetapi Akhlaknya Buruk?


Diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َلا َيد ُْخ ُل ا ْل َجنَّ َة َم ْن‬
‫َلا َيْأ َم ُن َجا ُر ُه َب َواِئ َق ُه‬

128
https://www.hadits.id/hadits/muslim/4698
129
https://www.hadits.id/hadits/majah/4171
~ 79 ~
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak
akan masuk surga, orang yang mana tetangganya tidak aman dari bahayanya." (H.R.
Muslim) [130]

Diriwayatkan,

‫ ِإ َّن‬،‫‏ َيا َر ُسولَ الل ِه‬:‫ ِقي َل لِلنَّ ِب ِّي صلى الله عليه وسلم‏‬:‫َس ِم ْع ُت َأ َبا ُه َر ْي َر َة َيقُولُ‏ ‏‬
‫ َوتُْؤ ِذي ِجي َرا َن َها بِ ِل َسانِ َها‏؟‏‬، ُ‫ َو َت َّصدَّق‬،‫ َو َت ْف َع ُل‬،‫فُلاَ َن ًة َتقُو ُم اللَّ ْي َل َو َت ُصو ُم النَّ َها َر‬
،ِ‫ ِه َي ِم ْن َأ ْهلِ النَّار‬،‫ لاَ َخ ْي َر فِ َيها‬:‫َفقَالَ َر ُسولُ الل ِه صلى الله عليه وسلم‏ ‏‬
ُ‫ َولاَ تُْؤ ِذي َأ َح ًدا‏ ‏؟ َفقَالَ َر ُسول‬،ٍ‫ َو َت َّصدَّقُ بَِأ ْث َوار‬،‫ َوفُلاَ َن ٌة تُ َصلِّي ا ْل َم ْك ُتو َب َة‬:‫قَالُوا‏ ‏‬
‫‏‬.‫ ِه َي ِم ْن َأ ْهلِ ا ْل َجنَّ ِة‏‬:‫الل ِه صلى الله عليه وسلم‏ ‏‬
Artinya, Abu Hurairah berkata, "Nabi saw, ditanya, 'Wahai Rasulullah! Seorang wanita
shalat malam, berpuasa di siang hari, beramal dan memberikan sedekah, tetapi ia
melukai tetangganya dengan lidahnya." Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada kebaikan
dalam dirinya. Dia adalah salah satu dari penghuni Api (Neraka). " Mereka berkata,
"Seorang wanita lain shalat fardhu dan memberikan sedikit Tahu Susu sebagai
sedekah dan ia tidak melukai siapa pun.", Rasulullah saw bersabda, "Dia adalah salah
satu penghuni Surga." (H.R. Al-Albany) [131]

Akhlak yang Baik Mencegah Seseorang Masuk ke


dalam Neraka
Diriwayatkan,

‫َع ْن َع ْب ِد اللَّ ِه ْبنِ َم ْس ُعو ٍد قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ َلا‬
ٍ ‫ُأخْ ِب ُر ُك ْم بِ َم ْن َي ْح ُر ُم َع َلى النَّا ِر َأ ْو بِ َم ْن َت ْح ُر ُم َع َل ْي ِه النَّا ُر َع َلى ُك ِّل َقر‬
ٍ‫ِيب َه ِّين‬
ٍ‫َس ْهل‬
Dari Abdullah bin Mas'ud berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
"Maukah kalian aku beritahu orang yang haram bagi neraka atau orang yang
diharamkan bagi neraka; semua kerabat yang mudah lagi gampang." (H.R.
At-Tirmidzi) [132]

130
https://www.hadits.id/hadits/muslim/66
131
https://sunnah.com/adab/6/19
132
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/2412
~ 80 ~
Berakhlak Baik kepada Semua Manusia
Diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي َذ ٍّر قَالَ قَالَ لِي َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم اتَّقِ اللَّ ِه َح ْيثُ َما‬
ٍ‫اس بِ ُخ ُلقٍ َح َسن‬ َ َّ‫الس ِّيَئ َة ا ْل َح َس َن َة َت ْم ُح َها َو َخالِقِ الن‬
َّ ‫ُك ْن َت َوَأ ْت ِب ْع‬
Dari Abu Dzar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda
kepadaku: "Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah
setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah
manusia dengan akhlak yang baik." (H.R. At-Tirmidzi) [133]

Bagaimana Menjadi Manusia Terbaik?


Diriwayatkan,

‫َع ْن َع ْب ِد اللَّ ِه ْبنِ َع ْمرٍو َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما قَالَ َل ْم َي ُك ْن النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬
‫َان َيقُولُ ِإ َّن ِم ْن ِخ َيا ِر ُك ْم َأ ْح َس َن ُك ْم َأخْ َلاقًا‬ ِ ‫َو َسلَّ َم ف‬
َ ‫َاح ًشا َو َلا ُم َت َف ِّح ًشا َوك‬
Dari 'Abdullah bin ‘Amru radliallahu 'anhu berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
tidak pernah sekalipun berbicara kotor (keji) dan juga tidak pernah berbuat keji dan
beliau bersabda: "Sesungguhnya di antara orang yang terbaik dari kalian adalah orang
yang paling baik akhlaknya'. (HR. Bukhari) [134]

Diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ ْك َم ُل ا ْل ُمْؤ ِم ِن َين‬
‫ِإي َما ًنا َأ ْح َس ُن ُه ْم ُخ ُلقًا‬
Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Kaum mukminin yang paling baik imannya adalah yang paling baik akhlaknya." (H.R.
Abu Dawud) [135]

Diriwayatkan,

133
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/1910
134
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/3295
135
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-akhlak-terbaik-adalah-tanda-mukmin-terbaik.html
~ 81 ~
‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ ْك َم ُل ا ْل ُمْؤ ِم ِن َين‬
‫ِإي َما ًنا َأ ْح َس ُن ُه ْم ُخ ُلقًا َو ِخ َيا ُر ُك ْم ِخ َيا ُر ُك ْم لِ ِن َساِئ ِه ْم‬
dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang
mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.
Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap para istrinya." (HR. At-Tirmidzi) [
136
]

Diriwayatkan,

‫َع ْن َع ْب ِد اللَّ ِه ْبنِ َع ْمرٍو قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َخ ْي ُر‬
‫اح ِب ِه َو َخ ْي ُر ا ْل ِجي َر ِان ِع ْن َد اللَّ ِه َخ ْي ُر ُه ْم لِ َجا ِر ِه‬
ِ ‫اب ِع ْن َد اللَّ ِه َخ ْي ُر ُه ْم لِ َص‬
ِ ‫ا ْلَأ ْص َح‬
dari Abdullah bin Amr ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah seorang yang terbaik terhadap temannya.
Dan tetangga yang paling terbaik di sisi Allah adalah seorang yang paling baik baik
terhadap tetangganya." (HR. At-Tirmidzi) [137]

Diriwayatkan,

‫َس ِم ْع ُت َجابِ ًرا َيقُو ُلا َس ِم ْع ُت النَّ ِب َّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َيقُولُ ا ْل ُم ْس ِل ُم َم ْن‬
‫ون ِم ْن لِ َسانِ ِه َو َي ِد ِه‬
َ ‫َس ِل َم ا ْل ُم ْس ِل ُم‬
Saya mendengar Jabir berkata, 'Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Seorang muslim (yang sejati) adalah orang yang mana kaum muslimin
lainnya selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya." (H.R. Muslim) [138]

Diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي َرافِ ٍع قَالَ ْاس َت ْس َل َف َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َب ْك ًرا ف ََجا َء ْت ُه‬
‫الص َد َق ِة َفَأ َم َر نِي َأ ْن َأ ْق ِض َي ال َّر ُج َل َب ْك َر ُه َف ُق ْل ُت َل ْم َأ ِج ْد فِي ا ْلِإ بِلِ ِإ َّلا‬ َّ ‫ِإبِ ٌل ِم ْن‬
‫َج َم ًلا ِخ َيا ًرا َر َب ِاع ًيا َفقَالَ النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ ْع ِط ِه ِإيَّا ُه َفِإ َّن ِخ َيا َر‬
‫س َأ ْح َس ُن ُه ْم ق ََضا ًء‬ِ ‫النَّا‬
136
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/1082
137
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/1867
138
https://www.hadits.id/hadits/muslim/58
~ 82 ~
Dari Abu Rafi', ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghutang seekor
unta muda, kemudian terdapat unta zakat yang datang kepada beliau. Lalu beliau
memerintahkanku agar mengembalikan unta muda tersebut kepada yang punya. Lalu
aku katakan; saya tidak mendapatkan di antara unta tersebut selain unta pilihan yang
berumur empat tahun. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Berikan kepadanya, sesungguhnya sebaik-baik orang adalah yang terbaik dalam
menunaikan hutang." (H.R. Abu Dawud) [139]

Diriwayatkan,

ِ ‫َع ْن َع ْب ِد اللَّ ِه ْبنِ َع ْمرٍو قَالَ ِقي َل لِ َر ُس‬


ِ ‫ول اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ ُّي النَّا‬
‫س‬
‫ُوق اللِّ َس ِان قَالُوا َصدُوقُ اللِّ َس ِان َن ْع ِرفُ ُه َف َما‬ ِ ‫َأ ْف َض ُل قَالَ ُك ُّل َمخْ ُمو ِم ا ْل َق ْل ِب َصد‬
‫َمخْ ُمو ُم ا ْل َق ْل ِب قَالَ ُه َو التَّ ِق ُّي النَّ ِق ُّي َلا ِإ ْث َم فِي ِه َو َلا َبغ َْي َو َلا ِغ َّل َو َلا َح َس َد‬
dari Abdullah bin 'Amru dia berkata; Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam; "Manusia bagaimanakah yang paling mulia?" Beliau menjawab: "Semua
(orang) yang hatinya bersedih dan lisan (ucapannya) benar." Mereka berkata;
"Perkataannya yang benar telah kami ketahui, lantas apakah maksud dari hati yang
bersedih?" Beliau bersabda: "Hati yang bertakwa dan bersih, tidak ada kedurhakaan
dan kelaliman padanya, serta kedengkian dan hasad." (H.R. Ibnu Majah) [140]

Diriwayatkan,

ِ ‫س َأ ْن َف ُع ُه ْم لِلنَّا‬
‫س‬ ِ ‫َخ ْي ُر النَّا‬
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (H.R. Ibnu
Hibban) [141]

Diriwayatkan,

َّ ‫َخ ْي ُر ُك ْم َم ْن َأ ْط َع َم ال َّط َعا َم َو َر َّد‬


‫السلاَ َم‬
“Sebaik-baik kalian adalah yang memberi makanan dan menjawab salam” (H.R.
Al-Albany) [142]

139
https://www.hadits.id/hadits/dawud/2904
140
https://www.hadits.id/hadits/majah/4206
141
https://dorar.net/h/e6d1f253b12309c404d635bad458ddfe
142
https://dorar.net/h/a4466813d17067b96411beb4342410d8
~ 83 ~
Diriwayatkan,

‫ون النَّ ِب َّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬


َ ُ‫اب َي ْسَأل‬َ ‫ْت ا ْلَأ ْع َر‬ ُ ‫ِيك قَالَ شَ ِهد‬ ٍ ‫َع ْن ُأ َسا َم َة ْبنِ شَ ر‬
‫َو َسلَّ َم … قَالُوا َيا َر ُسولَ اللَّ ِه َما َخ ْي ُر َما ُأ ْع ِط َي ا ْل َع ْب ُد قَالَ ُخ ُل ٌق َح َس ٌن‬

Dari Usamah bin Syarik dia berkata, "Saya menyaksikan beberapa orang Arab badui
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, … Mereka bertanya, "Wahai
Rasulullah, apakah kebaikan yang paling baik di berikan kepada seorang
hamba?" beliau menjawab: "Akhlak yang mulia." (H.R. Ibnu Majah) [143]

143
https://www.hadits.id/hadits/majah/3427
~ 84 ~
Bab 18
I’tikaf

Pengertian
Secara bahasa I’tikaf diambil dari kata dasar al ‘Ukuuf:

ٌ ‫ َف ُه َو َعا ِك‬، ‫ عُك ْو ًفا َو َع ْكفًا‬، ‫ َي ْع ِك ُف‬، ‫َع َك َف‬


ٌ ‫ َوا ْل َم ْف ُع ْولُ َم ْع ُك ْو‬، ‫ف‬
‫ف‬
‘a-ka-fa, ya’-ku-fu. artinya “mempersembahkan, mendedikasikan, mulai bekerja,
menekuni, disibukkan dengan...” [144]

Secara istilah, Itikaf artinya tinggal diam di masjid dengan niat yang khusus. [145]
Hukum asalnya adalah sunnah. Tetapi menjadi wajib jika dinazari.

Dalam Hadits Sahih al-Bukhari, diriwayatkan,

‫َع ْن ا ْبنِ ُع َم َر َأ َّن ُع َم َر قَالَ َيا َر ُسولَ اللَّ ِه ِإنِّي َن َذ ْر ُت فِي ا ْل َجا ِه ِل َّي ِة َأ ْن َأ ْع َت ِك َف‬
َ‫َل ْي َل ًة فِي ا ْل َم ْس ِج ِد ا ْل َح َرا ِم قَالَ َأ ْو ِف بِ َن ْذرِك‬
dari Ibnu Umar, bahwasanya Umar mengatakan; 'wahai Rasulullah, saya bernadzar
semasa jahiliyah untuk beri'tikaf dimasjidil haram! ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "penuhi nadzarmu!" (H.R. Bukhari) [146]

Tempat I'tikaf adalah di Masjid


Allah Ta'ala berfirman:

ۖ ‫س َوَأ ْم ًنا َوات َِّخ ُذوا ِم ْن َمقَا ِم ِإ ْب َرا ِهي َم ُم َصلًّى‬ ِ ‫َو ِإ ْذ َج َع ْل َنا ا ْل َب ْي َت َم َثا َب ًة لِلنَّا‬
‫َو َع ِه ْد َنا ِإ َل ٰى ِإ ْب َرا ِهي َم َو ِإ ْس َم ِاعي َل َأ ْن َط ِّه َرا َب ْي ِت َي لِل َّطاِئ ِف َين َوا ْل َعا ِك ِف َين َوال ُّرك َِّع‬
‫الس ُجو ِد‬ُّ
144

https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/%D8%B9%D9%8E%D9%83%D9%8E%D9%81%D9%8E/
145
Fiqih Empat Madzhab I (Arab), hlm.493
146
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/6203
~ 85 ~
Dan ingatlah ketika Kami jadikan Rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat aman. Dan jadikanlah tempat berdiri Ibrahim itu tempat shalat.
Dan Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Sucikanlah rumah-Ku itu untuk
orang-orang yang tawaf, yang I’tikaf, yang rukuk dan yang sujud.” (Al-Baqarah [2]
:126)

Waktu I'tikaf:

(a) 10 hari di akhir Ramadhan


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari, diriwayatkan,

‫َع ْن َعاِئ َش َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن َها َز ْو ِج النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ َّن النَّ ِب َّي َصلَّى‬
‫َان َي ْع َت ِك ُف ا ْل َعشْ َر ا ْلَأ َو ِاخ َر ِم ْن َر َم َض َان َحتَّى َت َوفَّا ُه اللَّ ُه ثُ َّم‬ َ ‫اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ك‬
‫ا ْع َت َك َف َأ ْز َوا ُج ُه ِم ْن َب ْع ِد ِه‬
dari 'Aisyah radliallahu 'anha, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan
hingga wafatnya kemudian isteri-isteri Beliau beri'tikaf setelah kewafatan Beliau
(saw). (H.R. Bukhari) [147]

(b) 20 hari di akhir Ramadhan


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari, diriwayatkan mengenai pelaksanaan I'tikaf selama 20
hari,

‫ِض َع َلى النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ا ْل ُق ْر َآن ُك َّل‬ ُ ‫َان َي ْعر‬َ ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ ك‬
‫َان َي ْع َت ِك ُف ُك َّل َعا ٍم‬ َ ‫ض فِي ِه َوك‬ َ ‫ض َع َل ْي ِه َم َّر َت ْينِ فِي ا ْل َعا ِم الَّ ِذي قُ ِب‬
َ ‫َعا ٍم َم َّر ًة َف َع َر‬
‫ض فِي ِه‬َ ‫ين فِي ا ْل َعام الَّ ِذي قُ ِب‬ َ ‫َعشْ ًرا َفا ْع َت َك َف ِع ْش ِر‬
dari Abu Hurairah ia berkata; "Biasa Jibril mengecek bacaan Al Quran Nabi shallallahu
'alaihi wasallam sekali pada setiap tahunnya. Namun pada tahun wafatnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, Jibril melakukannya dua kali. Dan beliau Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf sepuluh hari pada setiap tahunnya. Sedangkan
pada tahun wafatnya, beliau beri'tikaf selama dua puluh hari."(H.R. Bukhari) [148]

147
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1886
148
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/4614
~ 86 ~
(c) 10 Hari di Awal Syawal
Dalam Hadits Sahih al-Bukhari, diriwayatkan pernah sesekali I'tikaf dilaksanakan
selama 10 hari di awal bulan Syawal,

‫ َفقَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأا ْل ِب َّر َأ َر ْد َن بِ َه َذا َما َأ َنا بِ ُم ْع َت ِك ٍف‬...
‫‏‬.‫َف َر َج َع َف َل َّما َأ ْف َط َر ا ْع َت َك َف َعشْ ًرا ِم ْن شَ َّو ٍال‏‬
...Maka Beliau bersabda: "Apakah mereka mengharapkan kebajikan dengan
tenda-tenda ini?. Aku tidak akan beri'tikaf". Maka Beliau pulang ke rumah. Setelah
Lebaran 'Idul Fithri Beliau i'tikaf sepuluh hari di bulan Syawal.” (H.R. Bukhari) [149]

(d) Waktu Memulai I'tikaf adalah Setelah Shalat Shubuh


Dalam Hadits Jami' at-Tirmidzi, diriwayatkan,

‫َان َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ِإذَا َأ َرا َد َأ ْن َي ْع َت ِك َف‬ َ ‫َع ْن َعاِئ َش َة قَا َل ْت ك‬
‫َصلَّى ا ْلف َْج َر ثُ َّم َد َخ َل فِي ُم ْع َت َك ِف ِه‬
Dari 'Aisyah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika hendak beri'itikaf,
beliau shalat shubuh terlebih dahulu kemudian memasuki tempat 'itikaf." (H.R.
Tirmidzi) [150]

I'tikaf Harus Seizin Suami


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari, diriwayatkan,

‫َع ْن َعاِئ َش َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن َها َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َذ َك َر َأ ْن‬
‫َي ْع َت ِك َف ا ْل َعشْ َر ا ْلَأ َو ِاخ َر ِم ْن َر َم َض َان ف َْاس َتْأ َذ َن ْت ُه َعاِئ َش ُة َفَأ ِذ َن َل َها َو َسَأ َل ْت‬
‫ش‬ٍ ‫َح ْف َص ُة َعاِئ َش َة َأ ْن َت ْس َتْأ ِذ َن َل َها َف َف َع َل ْت َف َل َّما َرَأ ْت ذَلِ َك َز ْي َن ُب ا ْب َن ُة َج ْح‬
‫َان َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ِإذَا َصلَّى‬ َ ‫َأ َم َر ْت بِ ِب َنا ٍء َف ُب ِن َي َل َها قَا َل ْت َوك‬
‫ان َْص َر َف ِإ َلى بِ َناِئ ِه َف َب ُص َر بِا ْلَأ ْب ِن َي ِة َفقَالَ َما َه َذا قَالُوا بِ َنا ُء َعاِئ َش َة َو َح ْف َص َة‬

149
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1904
150
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/721
~ 87 ~
‫َو َز ْي َن َب َفقَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأا ْل ِب َّر َأ َر ْد َن بِ َه َذا َما َأ َنا‬
‫بِ ُم ْع َت ِك ٍف َف َر َج َع َف َل َّما َأ ْف َط َر ا ْع َت َك َف َعشْ ًرا ِم ْن شَ َّو ٍال‬
dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memberitahu bahwa Beliau akan beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan. Lalu 'Aisyah radliallahu 'anha meminta izin kepada Beliau (untuk
membuat bangunan (tenda) khusus) maka dia diijinkan. Kemudian Hafshah meminta
'Aisyah radliallahu 'anha agar memintakan izin kepada Beliau untuknya lalu dilakukan
oleh 'Aisyah radliallahu 'anha. Ketika melihat hal itu, Zainab binti Jahsy
memerintahkan pula untuk membuatkan tenda, maka tenda itu dibuat untuknya.
'Aisyah radliallahu 'anha berkata: Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bila
telah selesai dari shalat, Beliau kembali ke tempat khusus i'tikaf. Maka Beliau melihat
ada banyak tenda, lalu berkata: "Apa ini?" Mereka menjawab: "Ini tenda-tenda milik
'Aisyah, Hafshah dan Zainab". Maka Beliau bersabda: "Apakah mereka mengharapkan
kebajikan dengan tenda-tenda ini?. Aku tidak akan beri'tikaf". Maka Beliau pulang ke
rumah. Setelah Lebaran 'Iedul Fithri Beliau i'tikaf sepuluh hari di bulan Syawal. (H.R.
Bukhari) [151]

151
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1904
~ 88 ~
Bab 19
Hal-hal Berkenaan dengan I'tikaf

Beberapa hal yang hendaknya diperhatikan ketika melakukan I'tikaf, diantaranya:

Tidak Boleh Bercampur dengan Istri


Allah Ta'ala berfirman,

ِ ‫ُون فِي ا ْل َم َس‬


‫اج ِد تِ ْل َك ُحدُو ُد اللَّ ِه َف َلا َت ْق َر ُبو َها‬ َ ‫َولاَ تُ َب ِاش ُرو ُه َّن َوَأ ْن ُت ْم َعا ِكف‬
ِ ‫ك ََذلِ َك ُي َب ِّي ُن اللَّ ُه َءا َياتِ ِه لِلنَّا‬
َ ‫س َل َعلَّ ُه ْم َيتَّق‬
‫ُون‬
“Dan janganlah kamu campuri mereka [istri-istrimu] itu, sedang kamu beri`tikaf
dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka
bertakwa”. (QS Al Baqarah [2]: 188)

Tetap Berpuasa dan Tidak Keluar Kecuali


Kebutuhan yang Mendesak
Hadhrat 'Aisyah memberikan nasehat,

‫ِيضا َو َلا َيشْ َه َد‬ ً ‫السنَّ ُة َع َلى ا ْل ُم ْع َت ِك ِف َأ ْن َلا َي ُعو َد َمر‬ُّ ‫َع ْن َعاِئ َش َة َأن ََّها قَا َل ْت‬
‫اج ٍة ِإ َّلا لِ َما َلا ُب َّد ِم ْن ُه َو َلا‬
َ ‫س ا ْم َرَأ ًة َو َلا ُي َب ِاش َر َها َو َلا َيخْ ُر َج لِ َح‬
َّ ‫َج َنا َز ًة َو َلا َي َم‬
‫اف ِإ َّلا فِي َم ْس ِج ٍد َج ِام ٍع‬ َ ‫اف ِإ َّلا بِ َص ْو ٍم َو َلا ا ْع ِت َك‬ َ ‫ا ْع ِت َك‬
Dari Aisyah bahwa ia berkata; yang disunahkan atas orang yang beri'tikaf adalah tidak
menjenguk orang yang sedang sakit, serta tidak mengiringi jenazah serta tidak
menyentuh wanita, tidak bercampur dengannya dan tidak keluar untuk suatu
keperluan kecuali karena sesuatu yang harus ia lakukan. Dan tidak ada i'tikaf kecuali
disertai puasa dan tidak ada i'tikaf kecuali di Masjid yang padanya dilakukan shalat
Jum'at. (H.R. Abu Daud) [152]

152
https://www.hadits.id/hadits/dawud/2115
~ 89 ~
Boleh Mengqodho I'tikaf Tahun Sebelumnya
Dalam Hadits Jami' at-Tirmidzi, diriwayatkan,

‫َان َي ْع َت ِك ُف ا ْل َعشْ َر‬ َ ‫َع ْن ُأ َب ِّي ْبنِ َك ْع ٍب َأ َّن النَّ ِب َّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ك‬
‫َان فِي ا ْل َعا ِم ا ْل ُم ْق ِبلِ ا ْع َت َك َف‬
َ ‫ا ْلَأ َو ِاخ َر ِم ْن َر َم َض َان َف َل ْم َي ْع َت ِك ْف َعا ًما َف َل َّما ك‬
‫ِعشْ ر َِين َل ْي َل ًة‬
dari Ubai bin Ka'bin, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf sepuluh hari
Bulan Ramadhan, dan beliau tidak beri'tikaf satu tahun. Kemudian tatkala pada tahun
mendatang beliau beri'tikaf selama dua puluh malam. (H.R. Abu Dawud) [153]

Mengencangkan Sarungnya, Menghidupkan Malam


dan Membangunkan Keluarganya
Dalam Hadits Sahih al-Bukhari, diriwayatkan,

‫َان النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ِإذَا َد َخ َل‬ َ ‫َع ْن َعاِئ َش َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن َها قَا َل ْت ك‬
‫ا ْل َعشْ ُر شَ َّد ِمْئ َز َر ُه َوَأ ْح َيا َل ْي َل ُه َوَأ ْيق ََظ َأ ْه َل ُه‬
dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila
memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadhan), Beliau mengencangkan sarung
Beliau, menghidupkan malamnya dengan ber'ibadah dan membangunkan keluarga
Beliau". (H.R. Bukhari) [154]

153
https://www.hadits.id/hadits/dawud/2107
154
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1884
~ 90 ~
Bab 20
Hukum Puasa

Allah Ta'ala berfirman dalam QS Al Baqarah [2] ayat 184:

‫الص َيا ُم َك َما ُك ِت َب َع َلى الَّ ِذ َين ِمن َق ْب ِل ُك ْم‬


ِّ ‫َيا َأيُّ َها الَّ ِذ َين آ َم ُنوا ُك ِت َب َع َل ْي ُك ُم‬
َ ‫َل َعلَّ ُك ْم َتتَّق‬
‫ُون‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, puasa diwajibkan atasmu sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang sebelummu, supaya kamu terpelihara dari keburukan
rohani dan jasmani.”

Menurut ayat di atas, hukum asal puasa adalah wajib (kepada yang memenuhi
syarat). Menurut sabda Rasulullah saw, puasa Ramadhan itu belum diwajibkan bagi
anak-anak (yang belum baligh), berdasarkan sabda Rasulullah saw,

‫س قَالَ ُم َّر َع َلى َع ِل ِّي ْبنِ َأبِي َطالِ ٍب َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه بِ َم ْع َنى‬ ٍ ‫َع ْن ا ْبنِ َع َّبا‬
‫ُع ْث َم َان قَالَ َأ َو َما َت ْذ ُك ُر َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ ُرفِ َع ا ْل َق َل ُم‬
‫يق َوع َْن النَّاِئ ِم‬ َ ‫وب َع َلى َع ْق ِل ِه َحتَّى َي ِف‬ ِ ‫ع َْن َث َلا َث ٍة ع َْن ا ْل َم ْج ُن‬
ِ ‫ون ا ْل َم ْغ ُل‬
‫َحتَّى َي ْس َت ْي ِق َظ َوع َْن الصَّ ب ِِّي َحتَّى َي ْح َت ِل َم قَالَ َص َد ْق َت قَالَ ف ََخلَّى َع ْن َها‬
Dari Ibnu Abbas ia berkata, "(wanita) itu lalu dibawa melewati Ali bin Abu Thalib
-yakni sama dengan hadits Utsman- ia berkata, "Tidakkah engkau ingat (wahai Amirul
Mukminin) bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Pena
pencatat dosa itu diangkat dari tiga golongan; orang gila hingga ia waras, orang
tidur hingga ia terbangun dan anak kecil hingga bermimpi basah?" Umar
menjawab, "Engkau benar." Lalu Umar melepaskan wanita itu." (HR. Abu Daud) [155]

Menurut ilmu Fiqih, ada beberapa dua jenis syarat dalam melaksanakan puasa, yaitu:
Syarat Wajib Puasa dan Syarat Sah Puasa.

155
https://www.hadits.id/hadits/dawud/3823
~ 91 ~
Syarat Wajib Puasa
Seseorang dianggap wajib untuk melaksanakan puasa jika memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Laki-laki dan perempuan yang baligh (dewasa),
2. Berakal,
3. Sehat; kuat berpuasa
4. Mengetahui masuknya bulan Ramadhan baik dengan ru’yah, hisab maupun
khabar yang diketahui orang banyak. [156]

Syarat Sah Puasa


Seseorang dianggap sah melaksanakan puasa jika memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Islam
2. Tamyiz atau Baligh (dewasa)
3. Suci dari Haid (datang bulan) dan suci dari Nifas (bagi wanita setelah
melahirkan)
4. Puasa ketika hari diperbolehkan untuk berpuasa
5. Tidak ada hal yang membatalkan puasa. [157]

Petunjuk Khalifatul Masih


Berikut adalah petunjuk berpuasa bagi anak Ahmadi berdasarkan perkembangan usia
yg terdapat dalam sylabus waqf-e-nou oleh Hz Khalifatul Masih IV (r.h.) dan telah
disetujui oleh Hz Khalifatul Masih V (atba.) Petunjuk ini sebagai sarana Talim dan
Tarbiyat bagi para orang tua waqf-e-nou khususnya dan para orang tua Ahmadi pada
umumnya.

● Usia 7-8 tahun :


“Jika memungkinkan, berpuasalah selama satu hari pada bulan Ramadhan.” [158
]
● Usia 8-9 tahun :
“Jika memungkinkan, berpuasalah selama satu hari pada bulan Ramadhan.” [159
]

156
M. Abd. Mujib, KAMUS ISTILAH FIQIH, Cet III, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002, hlm. 262
157
M. Abd. Mujib, KAMUS ISTILAH FIQIH, Cet III, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002, hlm. 262
158
Silabus Waqf-e-Nou Usia 1-21 tahun, Penterjemah: Mln. Hafidzurrahman, Neratja Press, Sept. 2016,
hlm. 17
159
Silabus Waqf-e-Nou Usia 1-21 tahun, Penterjemah: Mln. Hafidzurrahman, Neratja Press, Sept. 2016,
hlm. 20
~ 92 ~
● Usia 9-10 tahun :
“Jika memungkinkan, berpuasalah selama dua hari pada bulan Ramadhan.” [160
]
● Usia 10-11 tahun :
“Jika memungkinkan, berpuasalah selama lima hari pada bulan Ramadhan.” [
161
]
● Usia 11-12 tahun :
“Jika memungkinkan, berpuasalah selama tujuh hari pada bulan Ramadhan.” [
162
]
● Usia 12-13 tahun :
“Jika memungkinkan, berpuasalah selama sepuluh hari pada bulan Ramadhan.”
[163]
● Usia 13-14 tahun :
“Jika memungkinkan, berpuasalah selama 15 hari selama bulan Ramadhan.” [
164
]
● Usia 14-15 tahun :
“Jika memungkinkan, berpuasalah hingga 20 hari pada bulan Ramadhan.” [165]
● Usia 15-16 tahun :
“Cobalah berpuasa selama bulan Ramadhan” [166]

Semoga hal tersebut diamalkan oleh para anak-anak agar berkat-berkat ketaatan
kepada khilafat bisa kita raih.

160
Silabus Waqf-e-Nou Usia 1-21 tahun, Penterjemah: Mln. Hafidzurrahman, Neratja Press, Sept. 2016,
hlm. 23
161
Silabus Waqf-e-Nou Usia 1-21 tahun, Penterjemah: Mln. Hafidzurrahman, Neratja Press, Sept. 2016,
hlm. 26
162
Silabus Waqf-e-Nou Usia 1-21 tahun, Penterjemah: Mln. Hafidzurrahman, Neratja Press, Sept. 2016,
hlm. 32
163
Silabus Waqf-e-Nou Usia 1-21 tahun, Penterjemah: Mln. Hafidzurrahman, Neratja Press, Sept. 2016,
hlm. 37
164
Silabus Waqf-e-Nou Usia 1-21 tahun, Penterjemah: Mln. Hafidzurrahman, Neratja Press, Sept. 2016,
hlm. 43
165
Silabus Waqf-e-Nou Usia 1-21 tahun, Penterjemah: Mln. Hafidzurrahman, Neratja Press, Sept. 2016,
hlm. 53
166
Silabus Waqf-e-Nou Usia 1-21 tahun, Penterjemah: Mln. Hafidzurrahman, Neratja Press, Sept. 2016,
hlm. 61
~ 93 ~
Bab 21
Hukum: Perkara yang Membatalkan
Puasa

Beberapa hal yang membatalkan puasa adalah:

Sengaja Makan dan minum Ketika Puasa


Allah Ta'ala berfirman,

‫ض ِم َن ا ْل َخ ْي ِط ا ْلَأ ْس َو ِد‬
ُ ‫ َو ُك ُلوا َو ْاش َر ُبوا َحتَّى َي َت َب َّي َن َل ُك ُم ا ْل َخ ْي ُط ا ْلَأ ْب َي‬....‫ـ‬
‫ ـ‬... ِ‫الص َيا َم ِإ َلى اللَّ ْيل‬ ِّ ‫ِم َن ا ْلف َْج ِر ثُ َّم َأتِ ُّموا‬
“Makan dan minumlah kalian sampai tampak kepada kalian benang putih terpisah
dari benang hitam pada waktu pagi. Setelah itu sempurnakanlah puasa dari pagi
sampai malam”. (Al-Baqarah: 188)

Sudah jelas didalam Alquran bahwa makan dan minum ketika puasa tidak
diperbolehkan; harus menunggu sampai malam (matahari tenggelam).

Muntah dengan Disengaja


Dalam Hadits Sunan Abu Dawud diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َذ َر َع ُه ق َْيءٌ َو ُه َو‬
‫ض‬ ِ ‫س َع َل ْي ِه ق ََضاءٌ َو ِإ ْن ْاس َتقَا َء َف ْل َي ْق‬
َ ‫َصاِئ ٌم َف َل ْي‬
dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang muntah tanpa disengaja ketika sedang berpuasa, maka ia tidak
berkewajiban untuk mengqadha, dan apabila ia sengaja untuk muntah maka
hendaknya ia mengqadha." (H.R. Abu Dawud) [167]

Berhubungan Suami-Istri Ketika Puasa


Allah Ta'ala berfirman,

167
https://www.hadits.id/hadits/dawud/2032
~ 94 ~
ِّ ‫ُأ ِح َّل َل ُك ْم َل ْي َل َة‬
‫ـ‬... ‫الص َيا ِم ال َّرف َُث ِإ َل ٰى نِ َساِئ ُك ْم‬
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri
kamu...”. (Al Baqarah [2]: 188)

Dari ayat tersebut dibolehkan pada malam hari bulan Ramadhan bercampur dengan
istri, sebab pada siang hari, bercampur adalah hal yang dilarang. Seperti
diriwayatkan:

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ َجا َء َر ُج ٌل ِإ َلى النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َفقَالَ َه َل ْك ُت‬
‫قَالَ َو َما شَ ْأنُ َك قَالَ َو َق ْع ُت َع َلى ا ْم َرَأتِي فِي َر َم َض َان قَالَ َه ْل َت ِج ُد َما تُ ْع ِت ُق‬
‫َر َق َب ًة قَالَ َلا قَالَ ف ََه ْل َت ْس َت ِط ُيع َأ ْن َت ُصو َم شَ ْه َر ْينِ ُم َت َتابِ َع ْينِ قَالَ َلا قَالَ ف ََه ْل‬
‫َت ْس َت ِط ُيع َأ ْن تُ ْط ِع َم ِستِّ َين ِم ْس ِكي ًنا قَالَ َلا َأ ِج ُد َفُأتِ َي النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬
‫َو َسلَّ َم بِ َع َر ٍق فِي ِه َت ْم ٌر َفقَالَ ُخ ْذ َه َذا َف َت َصد َّْق بِ ِه َفقَالَ َأ َع َلى َأ ْف َق َر ِمنَّا َما َب ْي َن‬
‫َلا َب َت ْي َها َأ ْف َق ُر ِمنَّا ثُ َّم قَالَ ُخ ْذ ُه َفَأ ْط ِع ْم ُه َأ ْه َل َك‬
dari Abu Hurairah mengatakan; seorang lelaki menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan berujar; 'celaka aku! ' Nabi bertanya: "ada apa dengan kamu?"
jawabnya; 'Aku menggauli isteriku di bulan ramadhan.' Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya: "Apakah engkau mempunyai seorang budak yang bisa kau
bebaskan?" 'tidak' jawabnya. Nabi bertanya lagi: "Apakah kamu bisa berpuasa selama
dua bulan berturut-turut?" 'Tidak' Jawabnya. Nabi bertanya lagi: "mampukah kamu
memberi makan enam puluh orang miskin?" 'tidak' jawabnya. Kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam diberi segantang kurma dan berujar: "Ambilah kurma ini
dan bersedekah dengannya!" ia menjawab; 'Apakah kepada orang yang lebih fakir
daripada saya? Sungguh diantara dua gunung ini tidak ada orang yang lebih fakir
daripada aku!" maka Nabi berujar: "Ambillah dan berilah makan keluargamu
dengannya!" (HR. Bukhari) [168]

Keluar darah Haid atau Nifas


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

َ ‫َع ْن َأبِي َس ِعي ٍد َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه قَالَ قَالَ النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ َل ْي‬
‫س‬
‫اض ْت َل ْم تُ َص ِّل َو َل ْم َت ُص ْم ف ََذلِ َك نُ ْق َصا ُن ِد ْي ِن َها‬
َ ‫ِإذَا َح‬
168
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/6217
~ 95 ~
dari Abu Sa'id radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila (seorang wanita) sedang mengalami haidh, maka dia tidak shalat dan tidak
puasa. Yang demikian itu menunjukkan kurangnya agamanya". (H.R. Bukhari) [169]

Dalam Hadits Sahih Muslim diriwayatkan,

‫الص ْو َم َو َلا‬
َّ ‫ض َت ْق ِضي‬ ِ ‫َع ْن ُم َعا َذ َة قَا َل ْت َسَأ ْل ُت َعاِئ َش َة َف ُق ْل ُت َما َبالُ ا ْل َحاِئ‬
‫الص َلا َة َفقَا َل ْت َأ َح ُرو ِريَّ ٌة َأن ِْت قُ ْل ُت َل ْس ُت بِ َح ُرو ِريَّ ٍة َو َل ِكنِّي َأ ْسَألُ قَا َل ْت‬
َّ ‫َت ْق ِضي‬
‫الص َلا ِة‬ َّ ‫َان ُي ِصي ُب َنا ذَلِ َك َف ُنْؤ َم ُر بِق ََضا ِء‬
َّ ‫الص ْو ِم َو َلا نُْؤ َم ُر بِق ََضا ِء‬ َ ‫ك‬
dari Mu'adzah dia berkata, "Saya bertanya kepada Aisyah seraya berkata, 'Kenapa
gerangan wanita yang haid mengqadha' puasa dan tidak mengqadha' shalat? ' Maka
Aisyah menjawab, 'Apakah kamu dari golongan Haruriyah? ' Aku menjawab, 'Aku
bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.' Dia menjawab, 'Kami dahulu juga
mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha' puasa dan tidak
diperintahkan untuk mengqadha' shalat'." (H.R. Muslim) [170]

Menghirup Air Terlalu Dalam Ketika Berwudhu


Menyempurnakan wudhu memang disunnahkan. Akan tetapi ada satu sunnah wudhu
yang tidak boleh dilakukan ketika puasa karena bisa saja air masuk (tertelan) ke
dalam tubuh. Diriwayatkan dalam Hadits jami' Tirmidzi:

‫يط ْبنِ َص ِب َر َة َع ْن َأبِي ِه قَالَ قُ ْل ُت َيا َر ُسولَ اللَّ ِه َأخْ ِب ْر نِي‬ ِ ‫اص َم ْب َن َل ِق‬ِ ‫َس ِم ْع ُت َع‬
ِ ‫اس ِت ْن َش‬
‫اق ِإ َّلا‬ ْ ِ ‫َع ْن ا ْل ُو ُضو ِء قَالَ َأ ْس ِبغْ ا ْل ُو ُضو َء َو َخلِّ ْل َب ْي َن ا ْلَأ َصابِ ِع َو َبالِغْ فِي ال‬
‫ون َصاِئ ًما‬َ ‫َأ ْن َت ُك‬
saya telah mendengar 'Ashim bin Laqhith bin Shabirah dari ayahnya berkata; Aku
bertanya; "Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku tentang wudlu?" Beliau menjawab:
"Sempurnakanlah wudlu, basuhlah sela-sela jarimu dan beristinsyaqlah lebih dalam
kecuali jika kamu sedang berpuasa" (HR. Tirmidzi) [171]

169
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1815
170
https://www.hadits.id/hadits/muslim/508
171
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/718
~ 96 ~
Puasa juga Batal dengan Menerima Tranfusi Darah
dan Disuntik.
Berdasarkan hadits mengenai masuknya sesuatu ke dalam mulut atau hidung, maka
diqiyaskan apapun yang masuk ke dalam tubuh bisa membatalkan puasa, termasuk
menerima transfusi (darah, obat maupun infus) ataupun disuntik.

~ 97 ~
Bab 22
Hukum: Sengaja Membatalkan Puasa

Puasa merupakan hal yang wajib karena Allah Ta'ala telah menetapkan demikian
dalam Alquran. Selain itu, Rasulullah saw juga menyampaikan bahwa salah satu
rukun, atau satu bagian agar kita bisa disebut sebagai seorang Muslim adalah
berpuasa. Dalam satu Hadist diriwayatkan,

‫َع ْن ا ْبنِ ُع َم َر َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
‫س شَ َها َد ِة َأ ْن َلا ِإ َل َه ِإ َّلا اللَّ ُه َوَأ َّن ُم َح َّمدًا َر ُسولُ اللَّ ِه‬ ٍ ‫ُب ِن َي ا ْلِإ ْس َلا ُم َع َلى َخ ْم‬
‫الص َلا ِة َو ِإي َتا ِء ال َّزكَا ِة َوا ْل َح ِّج َو َص ْو ِم َر َم َض َان‬
َّ ‫َو ِإقَا ِم‬
dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam
dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada sesembahan selain Allah dan
sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji
dan puasa Ramadhan". (H.R. al-Bukhari) [172]

Berikut ini beberapa Hukuman bagi yang bersengaja membatalkan puasa tanpa
adanya alasan yang diterima syariat:

Hukum Dasar: Tidak Bisa Diperbaiki Walaupun


Berpuasa Seumur Hidup
Dalam Hadits Jami' Tirmidzi diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َأ ْف َط َر َي ْو ًما ِم ْن‬
‫ض َع ْن ُه َص ْو ُم ال َّد ْه ِر ُكلِّ ِه َو ِإ ْن َصا َم ُه‬ ٍ ‫َر َم َض َان ِم ْن َغ ْي ِر ُرخْ َص ٍة َو َلا َم َر‬
ِ ‫ض َل ْم َي ْق‬
dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "
Barang siapa yang berbuka walau satu hari pada bulan Ramadhan bukan karena sakit
atau ada rukhshah (keringanan), maka puasanya tidak dapat diqadla' meskipun dia
berpuasa setahun penuh" (H.R. Tirmidzi) [173]

172
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/7
173
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/655
~ 98 ~
Hukum: Membebaskan Budak atau Berpuasa Dua
Bulan Berturut-Turut atau Memberi Makan 60
Orang Miskin
Diriwayatkan:

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ َجا َء َر ُج ٌل ِإ َلى النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َفقَالَ َه َل ْك ُت‬
‫قَالَ َو َما شَ ْأنُ َك قَالَ َو َق ْع ُت َع َلى ا ْم َرَأتِي فِي َر َم َض َان قَالَ َه ْل َت ِج ُد َما تُ ْع ِت ُق‬
‫َر َق َب ًة قَالَ َلا قَالَ ف ََه ْل َت ْس َت ِط ُيع َأ ْن َت ُصو َم شَ ْه َر ْينِ ُم َت َتابِ َع ْينِ قَالَ َلا قَالَ ف ََه ْل‬
‫َت ْس َت ِط ُيع َأ ْن تُ ْط ِع َم ِستِّ َين ِم ْس ِكي ًنا قَالَ َلا َأ ِج ُد َفُأتِ َي النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬
‫َو َسلَّ َم بِ َع َر ٍق فِي ِه َت ْم ٌر َفقَالَ ُخ ْذ َه َذا َف َت َصد َّْق بِ ِه َفقَالَ َأ َع َلى َأ ْف َق َر ِمنَّا َما َب ْي َن‬
‫َلا َب َت ْي َها َأ ْف َق ُر ِمنَّا ثُ َّم قَالَ ُخ ْذ ُه َفَأ ْط ِع ْم ُه َأ ْه َل َك‬
dari Abu Hurairah mengatakan; seorang lelaki menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan berujar; 'celaka aku! ' Nabi bertanya: "ada apa dengan kamu?"
jawabnya; 'Aku menggauli isteriku di bulan ramadhan.' Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya: "Apakah engkau mempunyai seorang budak yang bisa kau
bebaskan?" 'tidak' jawabnya. Nabi bertanya lagi: "Apakah kamu bisa berpuasa selama
dua bulan berturut-turut?" 'Tidak' Jawabnya. Nabi bertanya lagi: "mampukah kamu
memberi makan enam puluh orang miskin?" 'tidak' jawabnya. Kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam diberi segantang kurma dan berujar: "Ambilah kurma ini
dan bersedekah dengannya!" ia menjawab; 'Apakah kepada orang yang lebih fakir
daripada saya? Sungguh diantara dua gunung ini tidak ada orang yang lebih fakir
daripada aku!" maka Nabi berujar: "Ambillah dan berilah makan keluargamu
dengannya!" (HR. Bukhari) [174]

Jadi, hukuman bagi yang sehari membatalkan puasa tanpa alasan yang diterima
syariat:
1. Selain mengqadha puasanya, ia wajib memerdekakan budak.
2. Atau wajib berpuasa selama 60 hari berturut-turut sebagai kafarah (tebusan).
3. Atau Seandainya dia tidak mampu berpuasa, maka memberikan makanan
kepada 60 orang miskin sesuai kemampuannya.
4. Atau menyediakan makanan ---setiap hari-- selama 60 hari kepada seorang
miskin
5. Atau memberikan biaya sesuai dengan memberi makan 60 orang miskin.

174
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/6217
~ 99 ~
6. Seandainya tidak mampu memberikan makanan, maka dia sebaiknya
bertumpu pada rahmat dan ampunan Allah Taala.

~ 100 ~
Bab 23
Hukum: Perkara yang Tidak Membatalkan
Puasa

Beberapa perkara yang tidak membatalkan puasa:

Mencium Suami atau Istri


Mencium secara biasa tidak dilarang oleh Rasulullah (saw). Mencium memang tidak
membatalkan puasa, akan tetapi jika mencium dengan nafsu birahi, maka hal itu bisa
menghilangkan berkah/pahala puasa.

Jika dirasa dengan mencium suami/istri bisa menimbulkan nafsu, maka hendaklah
ditahan karena salah satu arti puasa adalah menahan atau mengekang. Diriwayatkan,

‫َان َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬


َ ‫َع ْن َعاِئ َش َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن َها قَا َل ْت ك‬
‫َان َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬ َ ‫ُي َق ِّب ُل ِني َو ُه َو َصاِئ ٌم َوَأيُّ ُك ْم َي ْم ِل ُك ِإ ْر َب ُه َك َما ك‬
‫َو َسلَّ َم َي ْم ِل ُك ِإ ْر َب ُه‬
dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menciumku saat beliau sedang berpuasa. Maka adakah diantara kalian yang mampu
mengendalikan nafsunya sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mampu
mengendalikannya." (HR. Muslim) [175]

Dalam Hadits Jami' Tirmidzi diriwayatkan,

‫َان َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ُي َب ِاش ُر نِي َو ُه َو َصاِئ ٌم‬
َ ‫َع ْن َعاِئ َش َة قَا َل ْت ك‬
‫َان َأ ْم َل َك ُك ْم لِِإ ْر بِ ِه‬
َ ‫َوك‬
Dari 'Aisyah dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam mencumbuku ketika
sedang berpuasa dan beliau orang adalah yang paling kuat dalam menahan dirinya.
(HR. Tirmidzi) [176]

175
https://www.hadits.id/hadits/muslim/1853
176
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/660
~ 101 ~
Muntah Tidak Disengaja
Dalam Hadits Sunan Abu Dawud diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َذ َر َع ُه ق َْيءٌ َو ُه َو‬
‫ص‬ ُ ‫ض قَالَ َأ ُبو َدا ُود َر َوا ُه َأ ْي ًضا َح ْف‬ ِ ‫س َع َل ْي ِه ق ََضاءٌ َو ِإ ْن ْاس َتقَا َء َف ْل َي ْق‬ َ ‫َصاِئ ٌم َف َل ْي‬
‫اث َع ْن ِه َشا ٍم ِم ْث َل ُه‬ ٍ ‫ْب ُن ِغ َي‬
dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang muntah tanpa disengaja ketika sedang berpuasa, maka ia tidak
berkewajiban untuk mengqadha, dan apabila ia sengaja untuk muntah maka
hendaknya ia mengqadha." (H.R. Abu Dawud) [177]

Bekam dan Mimpi Basah


Dalam Hadits Jami' Tirmidzi diriwayatkan,

ٌ ‫َع ْن َأبِي َس ِعي ٍد ا ْل ُخ ْدر ِِّي قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َث َل‬
‫اث َلا‬
ْ ِ ‫الصاِئ َم ا ْل ِح َجا َم ُة َوا ْلق َْي ُء َوال‬
‫اح ِت َلا ُم‬ َّ ‫ُي ْف ِط ْر َن‬
dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam
bersabda: " Ada tiga hal yang tidak membatalkan puasa yaitu: Hijamah (bekam),
muntah dan ihtilam (mimpi basah)." (HR Tirmidzi) [178]

Masih dalam Keadaan Junub ketika waktu Shubuh


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

‫َان َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى‬ َ ‫َأ َّن َعاِئ َش َة َز ْو َج النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل ْت َق ْد ك‬
‫اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ُي ْد ِر ُك ُه ا ْلف َْج ُر فِي َر َم َض َان َو ُه َو ُج ُن ٌب ِم ْن َغ ْي ِر ُح ُل ٍم َف َي ْغ َت ِس ُل‬
‫َو َي ُصو ُم‬
bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendapati fajar di bulan Ramadhan,

177
https://www.hadits.id/hadits/dawud/2032
178
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/652
~ 102 ~
padahal beliau dalam keadaan junub karena berhubungan. Lalu beliau mandi dan
berpuasa." (HR. Muslim) [179]

Makan dan Minum karena Lupa


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ ِإذَا َن ِس َي‬
‫َفَأ َك َل َوشَ ر َِب َف ْل ُي ِت َّم َص ْو َم ُه َفِإنَّ َما َأ ْط َع َم ُه اللَّ ُه َو َسقَا ُه‬
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jika seseorang lupa lalu dia makan dan minum (ketika sedang berpuasa) maka
hendaklah dia meneruskan puasanya karena hal itu berarti Allah telah memberinya
makan dan minum". (H.R. al-Bukhari) [180]

Bersiwak atau Menyikat Gigi


Dalam Hadits Jami' Tirmidzi diriwayatkan,

‫َع ْن َع ْب ِد اللَّ ِه ْبنِ َع ِام ِر ْبنِ َر بِي َع َة َع ْن َأبِي ِه قَالَ َرَأ ْي ُت النَّ ِب َّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬
‫َو َسلَّ َم َما َلا ُأ ْح ِصي َي َت َس َّوكُ َو ُه َو َصاِئ ٌم‬
dari 'Ashim bin 'Ubaidullah dari Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah dari ayahnya dia
berkata, saya sering melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam bersiwak ketika
sedang berpuasa. (HR. Tirmidzi) [181]

Memakai Celak Mata


Dalam Hadits Jami' Tirmidzi diriwayatkan,

َ‫س ْبنِ َمالِ ٍك قَالَ َجا َء َر ُج ٌل ِإ َلى النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َفقَال‬ ِ ‫َع ْن َأ َن‬
‫ْاش َت َك ْت َع ْي ِني َأ َفَأ ْك َت ِح ُل َوَأ َنا َصاِئ ٌم قَالَ َن َع ْم‬
dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata: seorang lelaki datang kepada Nabi
Shallallaahu 'alaihi wasallam dan berkata, mataku sedang sakit, bolehkah saya
bercelak ketika sedang berpuasa? Beliau menjawab: "Iya." (HR. Tirmidzi) [182]

179
https://www.hadits.id/hadits/muslim/1865
180
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1797
181
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/657
182
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/658
~ 103 ~
Hadhrat Masih Mau'ud as bersabda: “Apa perlunya menggunakan celak mata pada
waktu siang hari, gunakanlah pada waktu malam hari”. [183]

183
Al-Badr, 7 Pebruari 1907
~ 104 ~
Bab 24
Nuzul-ul-Quran di Bulan Ramadhan

Alquran diturunkan di Bulan Ramadhan


Allah Ta'ala berfirman:

‫ات ِم َن ا ْل ُهدَى َو‬ ِ ‫شَ ْه ُر َر َم َض َان الَّ ِذي ُأ ْنزِلَ فِ ْي ِه ا ْل ُق ْرآ ُن ُهدًى لِلنَّا‬
ٍ ‫س َو َب ِّي َن‬
‫ـ‬...‫ا ْل ُف ْرق َِان‬
“Bulan Ramadhan yang di dalamnya –mulai- diturunkannya Al-Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata yang menunjuk kepada
kebenaran, yang membedakan antara yang haq dan yang bathil. ...” (QS Al-Baqarah:
186)

Allah Ta’ala juga berfirman,

﴾۲ۖ﴿ۚ ‫اِنَّ ۤا اَ ۡن َزۡلنٰ ُه فِ ۡی َل ۡی َل ِة ا ۡلق َۡد ِر‬

Dalam suatu hadits diriwayatkan bahwa Alquran diturunkan 24 Ramadhan,

ِ‫ َو ُأ ْن ِز َل ِت التَّ ْو َرا ُة لِ ِس ٍّت َم َض ْين‬، ‫ُأن ِز َل ْت ُص ُح ُف ِإ ْب َرا ِه ْي َم َأ َّولَ َل ْي َل ٍة ِم ْن َر َم َض َان‬


َ‫ َو ُأ ْنزِل‬، ‫اث َعشْ َر َة َل ْي َل ًة َخ َل ْت ِم ْن َر َم َض َان‬ ِ ‫ َو ُأ ْنزِلَ ا ْلِإ ن ِْج ْي ُل لِ َث َل‬، ‫ِم ْن َر َم َض َان‬
‫ َو ُأ ْنزِلَ ا ْل ُق ْرآ ُن لَِأ ْر َب ٍع َو ِعشْ ِر ْي َن‬، ‫ال َّز ُب ْو ُر لِ َث َم ِان َعشْ َر َة َخ َل ْت ِم ْن َر َم َض َان‬
‫َخ َل ْت ِم ْن َر َم َض َان‬
“Suhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama Ramadhan, Taurat diturunkan pada
enam Ramadhan, Injil diturunkan pada tiga belas malam dari Ramadhan dan Zabur
diturunkan delapan belas Ramadhan dan Al-Quran diturunkan pada dua puluh empat
Ramadhan.” (H.R. Ahmad) [184]

184
https://dorar.net/h/909f0e31ce491a4c3505dd76f785cbf9 dan
https://carihadis.com/Silsilah_Shahihah_Albani/1575
~ 105 ~
Diturunkan Berulang-Ulang Setiap Ramadhan
Diriwayatkan dalam Hadits Sahih al-Bukhari,

‫الس َلام َي ْلقَا ُه ُك َّل‬ َّ ‫َان ِج ْبرِي ُل َع َل ْي ِه‬


َ ‫ َوك‬... َ‫س َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما قَال‬ ٍ ‫َأ َّن ا ْب َن َع َّبا‬
ُ ‫َل ْي َل ٍة فِي َر َم َض َان َحتَّى َي ْن َس ِل َخ َي ْعر‬
‫ِض َع َل ْي ِه النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
...‫ا ْل ُق ْر َآن‬
Bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "... dan Jibril Alaihissalam datang
menemui Beliau (saw) pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al
Qur'an) hingga Al Qur'an selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam...".
(HR. Bukhari) [185]

َ ‫ َفقَا َل ْت َأ َس َّر ِإ َل َّي ِإ َّن ِج ْبرِي َل ك‬... ‫َع ْن َعاِئ َش َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن َها قَا َل ْت‬
‫َان‬
‫ُي َعار ُِض ِني ا ْل ُق ْر َآن ُك َّل َس َن ٍة َم َّر ًة َو ِإنَّ ُه َعا َر َض ِني ا ْل َعا َم َم َّر َت ْينِ َو َلا ُأ َرا ُه ِإ َّلا َح َض َر‬
... ‫َأ َج ِلي‬
Dari 'Aisyah radliallahu 'anhu berkata; ... Fathimah berkata; "Beliau (saw) bercerita
kepadaku bahwa: "Jibril 'alaihis salam datang membacakan Al Qur'an satu kali dalam
setiap satu tahun lalu dia 'alaihis salam menbacakan kepadaku dua kali untuk tahun
ini dan aku tidak melihatnya melainkan sebagai isyarat bahwa ajalku sudah akan
datang... (H.R. Bukhari) [186]

Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda:


“Akar ibadah terletak dalam tilawat Qalam Ilahi. Sebab jika kalam Zat Yang
Dicintai dibaca atau didengar maka pasti menimbulkan kecintaan bagi orang
yang mencintai-Nya dan menciptakan kelezatan dan keharuman baginya.” [187]

Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda lagi :


“Nasihat penting bagi kamu sekalian adalah; Janganlah kamu meninggalkan
Alqur’an sebagai benda yang dilupakan; sebab, justru di dalam Alqur’anlah
terdapat kehidupan-mu. Barangsiapa yang memuliakan Alqur’an dia
memperoleh kemuliaan di langit. Barangsiapa lebih mengutamakan Alqur’an
dari segala Hadis dan dari segala ucapan lain, akan diutamakan di langit. Bagi
umat manusia di atas permukaan bumi ini, tidak ada Kitab lain kecuali

185
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-kedermawanan-rasulullah-di-bulan-puasa.html
186
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/3353
187
Surma Chashm Ariya, Ruhani Khazain, Vol. 2, p. 283
~ 106 ~
Alqur’an dan bagi seluruh Bani Adam kini tidak ada seorang Rasul juru syafa’at
selain Muhammad Mustafa saw.”. [188]

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


Karena keagungan bulan Ramadhan ini ganjaran puasanya juga sangat tinggi
dan besar sekali. Namun ganjaran itu bagi orang-orang yang memenuhi
hak-hak puasa berkaitan dengan Alqur’anul Karim. Dan hak-hak itu adalah
sambil berpuasa harus banyak-banyak membaca Al Qur’an, merenungkan dan
menela’ah arti dan tafsirnya. Sebab sejauh yang saya ketahui dan sesuai
dengan penelitian saya bahwa banyak sekali orang-orang yang tidak
memenuhi hak-hak Al Qur’an atau tidak membacanya dengan teratur dan
sungguh-sungguh. Yang seharusnya membaca Al Qur’an dengan penuh
perhatian, mereka tidak melakukannya. Jika membacanya juga namun hanya
sedikit saja. Maka, perlu mendapat perhatian kearah ini. [189]

Jadi, suri teladan Hadhrat Rasulullah saw dan sesuai dengan kehendak Allah
Ta’ala kita harus berusaha minimal satu kali tamat membaca Alqur’an selama
bulan Ramadhan sambil merenungkannya. Barulah kita akan mampu
mengamalkan firman Allah Ta’ala. [190]

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


“Di dalam Ramadhan ini Alquran harus dibaca dan direnungkan maknanya dan
bagian yang telah dihafal mungkin telah lupa, sekarang ulangilah dan
hafalkanlah kembali. Usahakan dan amalkanlah perintah-perintah yang masih
belum dilaksanakan.” [191]

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


Ramadhan juga mengingatkan kita bahwa ajaran Al-Qur’an al-Karim adalah
lengkap dan meliputi semuanya. Memang, pengingat ini hanya bermanfaat bila
kita memahami ruh dan intinya. Jika tidak, Ramadhan datang setiap tahun dan
ia akan terus datang insya Allah dan juga akan terus mengingatkan tentang
hal-hal itu. Dan ketika datang juga, memang telah datang berkali-kali serta
akan senantiasa datang. Kita hanya akan senang untuk mendengarkan
mengenai pentingnya kedatangannya, tetapi manfaatnya akan disadari
sepenuhnya ketika kita melaksanakan pentingnya (bulan ini) dalam amal
perbuatan kita. [192]

Hadhrat Masih Mau’ud a.s. juga memberikan nasihat kepada kita, sabdanya:
“Perdalamlah Al-Qur’an Syarif karena di dalamnya terkandung ilmu semuanya.
Segala jenis rincian kebaikan dan keburukan diterangkan di dalamnya,

188
Kishti Nuh, Ruhani Khaza’in, Vol. 19, p. 13
189
Khotbah Jum'at Hadhrat Khalifatul Masih V atba, tgl 11-Juli-2014 di Masjid Baitul Futuh, London.
190
Khotbah Jum'at Hadhrat Khalifatul Masih V atba, tgl 11-Juli-2014 di Masjid Baitul Futuh, London.
191
Khotbah Jum'at Hadhrat Khalifatul Masih V atba, tgl 11-Juli-2014 di Masjid Baitul Futuh, London.
192
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20130712-ID.pdf
~ 107 ~
termasuk juga masalah yang berkenaan dengan kabar-kabar pada zaman yang
akan datang dan lain-lain. Ketahuilah dengan pasti bahwa dia ini (AlQur’an)
menyampaikan suatu agama yang tidak ada keberatan bisa ditujukan padanya
karena berkat-bekat dan buah-buahnya segar. Injil tidak menjelaskan agama
dengan sempurna. Ajarannya mungkin sesuai dengan masa itu tetapi jelas
tidak cocok untuk setiap zaman dan untuk setiap situasi. Keunggulan ini hanya
dimiliki oleh Al-Qur’an Majid karena di dalamnya Allah Ta’ala telah
menjelaskan obat penawar untuk setiap penyakit dan telah memberikan
tarbiyat bagi semua tingkatan kemampuan manusia, keburukan apapun telah
dijelaskan beserta cara untuk menjauhinya juga telah diberikan. Oleh karena
itu, teruslah membaca Al-Qur’an Majid dan selalulah berdoa serta berusaha
dan jagalah tindakan kalian agar sesuai dengan ajarannya.” [193]

193
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20130712-ID.pdf
~ 108 ~
Bab 25
Hukum: Hutang Puasa

Allah Ta'ala berfirman dalam Alquran Surah AlBaqarah [2] ayat 186, yakni:

‫َى َوا ْل ُف ْرق َِان‬ ٰ ‫ات ِّم َن ا ْل ُهد‬ ٍ ‫س َو َب ِّي َن‬ِ ‫شَ ْه ُر َر َم َض َان الَّ ِذي ُأنزِلَ فِي ِه ا ْل ُق ْرآ ُن ُهدًى لِّلنَّا‬
‫ِيضا َأ ْو َع َل ٰى َس َف ٍر َف ِع َّد ٌة ِّم ْن‬ ً ‫َان َمر‬ َ ‫َف َمن شَ ِه َد ِمن ُك ُم الشَّ ْه َر َف ْل َي ُص ْم ُه َو َمن ك‬
‫َأيَّا ٍم ُأ َخ َر ُيرِي ُد اللَّ ُه بِ ُك ُم ا ْل ُي ْس َر َو َلا ُيرِي ُد بِ ُك ُم ا ْل ُع ْس َر َو لِ ُت ْك ِم ُلوا ا ْل ِع َّد َة َو لِ ُت َك ِّب ُروا‬
‫ون‬َ ‫اللَّ َه َع َل ٰى َما َهدَا ُك ْم َو َل َعلَّ ُك ْم َتشْ ُك ُر‬
“Bulan Ramadhan ialah bulan yang di dalamnya Al-quran diturunkan sebagai
petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata mengenai petunjuk
dan furqan. Maka, barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka hendaklah
berpuasa sebanyak bilangan itu pada hari-hari lain. Allah menghendaki keringanan
bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu, dan Dia menghendaki supaya
kamu menyempurnakan bilangan itu dan supaya kamu mengagungkan Allah, karena
Dia memberi petunjuk kepadamu dan supaya kamu bersyukur. ”. (QS Al-Baqarah [2]:
186)

Dari ayat di atas, kita mengetahui bahwa hutang puasa itu hendaknya dilunasi di hari
hari lain.

‫الص ْو َم َو َلا‬
َّ ‫ض َت ْق ِضي‬ ِ ‫َع ْن ُم َعا َذ َة قَا َل ْت َسَأ ْل ُت َعاِئ َش َة َف ُق ْل ُت َما َبالُ ا ْل َحاِئ‬
‫الص َلا َة َفقَا َل ْت َأ َح ُرو ِريَّ ٌة َأن ِْت قُ ْل ُت َل ْس ُت بِ َح ُرو ِريَّ ٍة َو َل ِكنِّي َأ ْسَألُ قَا َل ْت‬
َّ ‫َت ْق ِضي‬
‫الص َلا ِة‬ َّ ‫َان ُي ِصي ُب َنا ذَلِ َك َف ُنْؤ َم ُر بِق ََضا ِء‬
َّ ‫الص ْو ِم َو َلا نُْؤ َم ُر بِق ََضا ِء‬ َ ‫ك‬
dari Mu'adzah dia berkata, "Saya bertanya kepada Aisyah seraya berkata, 'Kenapa
gerangan wanita yang haid mengqadha' puasa dan tidak mengqadha' shalat? ' Maka
Aisyah menjawab, 'Apakah kamu dari golongan Haruriyah? ' Aku menjawab, 'Aku
bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.' Dia menjawab, 'Kami dahulu juga
mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha' puasa dan tidak
diperintahkan untuk mengqadha' shalat'." (H.R. Muslim) [194]

194
https://www.hadits.id/hadits/muslim/508
~ 109 ~
Nah, bagaimana jika kita meninggal, apakah hutang puasa kita harus dilunasi juga?

Puasa Dilunasi oleh Ahli Warisnya


Dalam Hadits Jami' Tirmidzi diriwayatkan,

‫س قَالَ َجا َء ْت ا ْم َرَأ ٌة ِإ َلى النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َفقَا َل ْت ِإ َّن‬ ٍ ‫َع ْن ا ْبنِ َع َّبا‬
‫َان َع َلى ُأخْ ِت ِك‬ َ ‫ُأخْ ِتي َما َت ْت َو َع َل ْي َها َص ْو ُم شَ ْه َر ْينِ ُم َت َتابِ َع ْينِ قَالَ َأ َرَأ ْي ِت َل ْو ك‬
‫َد ْي ٌن َأ ُك ْن ِت َت ْق ِضي َن ُه قَا َل ْت َن َع ْم قَالَ ف ََح ُّق اللَّ ِه َأ َح ُّق‬
dari Ibnu Abbas dia berkata, seorang perempuan datang kepada Nabi Shallallaahu
'alaihi wasallam, seraya berkata, sesungguhnya saudariku meninggal dan masih
memiliki tanggungan puasa dua bulan berturut-turut, beliau bersabda: "Bagaimana
menurutmu, Jika saudarimu memiliki hutang lalu kamu melunasinya tidakkah
menjadi lunas?" Dia menjawab, Iya, beliau (saw) melanjutkan: "Maka hak-hak Allah
lebih berhak untuk dipenuhi." (H.R. Tirmizi) [195]

Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

‫َع ْن َعاِئ َش َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن َها َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َم ْن‬
‫ات َو َع َل ْي ِه ِص َيا ٌم َصا َم َع ْن ُه‬
َ ‫َم‬
Dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa meninggal dunia dan memiliki hutang puasa maka walinya (hendaknya)
berpuasa untuknya" (H.R. Bukhari) [196]

Memberi Makan Orang Miskin Sesuai Jumlah


Hutang Puasa yang Meninggal
Dalam Hadits Jami' Tirmidzi diriwayatkan,

‫ات َو َع َل ْي ِه ِص َيا ُم‬


َ ‫َع ْن ا ْبنِ ُع َم َر َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َم ْن َم‬
‫شَ ْه ٍر َف ْل ُي ْط َع ْم َع ْن ُه َم َك َان ُك ِّل َي ْو ٍم ِم ْس ِكي ًنا‬

195
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/650
196
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1816
~ 110 ~
dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barang siapa
yang meninggal dan masih memiliki tanggungan puasa hendaknya ia memberi makan
satu orang miskin untuk setiap harinya sebagai gantinya" (H.R. Tirmidzi) [197]

Salah seorang sahabat Nabi saw yang bernama Ibnu Abbas r.a. memberikan nasehat
mengenai orang yang meninggal di Bulan Ramadhan:

‫ات َو َل ْم َي ُص ْم ُأ ْط ِع َم‬ َ ‫ِض ال َّر ُج ُل فِي َر َم َض َان ثُ َّم َم‬َ ‫س قَالَ ِإذَا َمر‬ ٍ ‫َع ْن ا ْبنِ َع َّبا‬
‫َان َع َل ْي ِه َن ْذ ٌر ق ََضى َع ْن ُه َو لِ ُّي ُه‬
َ ‫َع ْن ُه َو َل ْم َي ُك ْن َع َل ْي ِه ق ََضاءٌ َو ِإ ْن ك‬
dari Ibnu Abbas, ia berkata; apabila seseorang sakit pada Bulan Ramadhan kemudian
meninggal dan belum melakukan puasa maka diberikan makan untuknya dan ia tidak
berkewajiban untuk mengqadha`, dan apabila ia memiliki kewajiban nadzar maka
walinya yang mengqadha` untuknya. (H.R. Abu Dawud) [198]

197
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/651
198
https://www.hadits.id/hadits/dawud/2049
~ 111 ~
Bab 26
Hukum: Perkara yang Menghilangkan
Pahala Puasa

Dalam Hadits Sunan Ibnu Majah diriwayatkan,

َ ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ُر َّب َصاِئ ٍم َل ْي‬
‫س َل ُه‬
َّ ‫س َل ُه ِم ْن ِق َي ِام ِه ِإ َّلا‬
‫الس َه ُر‬ َ ‫ِم ْن ِص َي ِام ِه ِإ َّلا ا ْل ُجو ُع َو ُر َّب َقاِئ ٍم َل ْي‬
dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan
berapa banyak orang yang shalat malam tidak mendapatkan pahalanya selain
begadang." (H.R. Ibnu Majah) [199]

Ucapan Bohong dan Penipuan


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن‬
‫اج ٌة فِي َأ ْن َي َد َع َط َعا َم ُه َوشَ َرا َب ُه‬
َ ‫س لِلَّ ِه َح‬
َ ‫َل ْم َي َد ْع َق ْولَ ال ُّزو ِر َوا ْل َع َم َل بِ ِه َف َل ْي‬
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan bohong dan amal tersebut
(penipuan), Allah tidak butuh orang itu meninggalkan makan dan minumnya (Allah
tidak memerlukan puasanya)" (H.R. al-Bukhari) [200]

Ucapan Jahil/Bodoh

Dalam Hadits Sunan Ibnu Majah diriwayatkan,

َ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َل ْم َي َد ْع َق ْول‬
‫اج َة لِلَّ ِه فِي َأ ْن َي َد َع َط َعا َم ُه َوشَ َرا َب ُه‬
َ ‫ال ُّزو ِر َوا ْل َج ْه َل َوا ْل َع َم َل بِ ِه َف َلا َح‬
199
https://www.hadits.id/hadits/majah/1680
200
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1770
~ 112 ~
dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan bohong, (perkataan) bodoh dan
amalannya, maka Allah tidak butuh meskipun dia meninggalkan makanan dan
minumannya." (H.R. Ibnu Majah) [201]

Riya atau Pamer


Rasulullah saw bersabda:

‫الصيا ُم َلا ِر َيا َء فِ ْي ِه‬


ِّ
Puasa itu tidak boleh ada riya didalamnya... (HR. Baihaqi) [202]

Berkata Kotor, Berkelahi dan Mencaci


Dalam Hadits Sahih al-Bukhari diriwayatkan,

َ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَال‬
‫الص َيا ُم ُجنَّ ٌة َف َلا َي ْرف ُْث َو َلا َي ْج َه ْل َو ِإ ْن ا ْم ُرٌؤ قَا َت َل ُه َأ ْو شَ ا َت َم ُه َف ْل َي ُق ْل ِإنِّي َصاِئ ٌم‬
ِّ
... ِ‫َم َّر َت ْين‬
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Shaum itu benteng, maka (orang yang melaksanakannya) janganlah
berbuat kotor (rafats) dan jangan pula berbuat bodoh. Apabila ada orang yang
mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah aku sedang shaum (ia
mengulang ucapannya dua kali)..." (HR Bukhari) [203]

201
https://www.hadits.id/hadits/majah/1679
202
https://dorar.net/h/6630c9d236e7cb225fa9aed17eefea99 dan
https://carihadis.com/Syuabul_Iman_Baihaqi/3693
203
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-puasa-menjaga-akhlak.html
~ 113 ~
Bab 27
Lailatul-Qodr

Allah Ta’ala telah menjelaskan Lailatul Qadr dalam surah Al-Qadr, surah yang ke-97
yaitu,

‫ٮك َما‬ َ ‫﴾ َو َم ۤا اَ ۡد ٰر‬۲ۖ﴿ۚ ‫﴾ اِنَّ ۤا اَ ۡن َزۡلنٰ ُه فِ ۡی َل ۡی َل ِة ا ۡلق َۡد ِر‬۱﴿‫بِ ۡس ِم اللّٰ ِه ال َّر ۡح ٰمنِ ال َّر ِح ۡی ِم‬
‫﴾ َت َن َّزلُ ا ۡل َمل ِٰٓئ َك ُة َو ال ُّر ۡو ُح‬۴ؔ﴿ؕ ‫﴾ َل ۡی َل ُة ا ۡلق َۡد ِر ۬ۙ َخ ۡی ٌر ِّم ۡن اَ ۡل ِف شَ ۡه ٍر‬۳﴿ؕ ‫َل ۡی َل ُة ا ۡلق َۡد ِر‬
﴾۶﴿ ‫﴾ َسل ٰ ٌم ۟ۛ ِه َی َحتّٰی َم ۡط َل ِع ا ۡلف َۡج ِر‬۵ۛ﴿ۙ ‫فِ ۡی َها بِ ِا ۡذ ِن َربِّ ِه ۡم ۚ ِم ۡن ُك ِّل اَ ۡم ٍر‬
Artinya,
Aku Baca dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang. [1]
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada Lailatul Qadar [2] Dan apakah
engkau tahu apa Lailatul Qadar itu? [3] Lailatul Qadar itu lebih baik daripada
seribu bulan [4] Di dalamnya turun malaikat-malaikat dan ruh dengan izin
Tuhan mereka membawa segala urusan, [5] Selamat sejahtera sampai fajar
terbit [6]

Secara bahasa, Lailah mengisyaratkan kepada kemuliaan, keagungan, dan kebesaran


malam-malam yang di dalamnya Al-Qur’an diturunkan. Sedangkan Qadr berarti, nilai,
kecukupan, kebesaran, takdir, nasib, kekuasaan.

Alfun (seribu), yang merupakan bilangan paling tinggi dalam bahasa Arab dan berarti
bilangan yang tidak terhitung banyaknya. Ayat itu berarti bahwa Malam Takdir atau
Malam Nasib itu nilainya lebih baik daripada semua bulan yang tidak terhitung
bilangannya, yaitu, zaman Rasulullah Saw itu lebih baik dan lebih unggul daripada
semua zaman jika dijumlahkan.

Kapankah Lailatul Qadr itu?


Hadhrat Masih Mau’ud as telah menjelaskan bahasan ini kepada kita,
“Lailatul Qadr tidak hanya suatu malam khusus yang turun selama bulan
Ramadhan. Lailatul Qadr itu ada tiga bentuk: [pertama], suatu malam pada
bulan Ramadhan, [kedua] zaman seorang Nabi Allah dan [ketiga], Lailatul
Qadr bagi seseorang juga berarti suatu waktu ketika ia menjadi suci dan
bersih.” (Malfuzhat, jilid 2, h. 336.) [204]

204
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20150710-ID.pdf
~ 114 ~
Malam Ganjil dari Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan

Rasulullah saw menjelaskan,

‫َع ْن َعاِئ َش َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن َها َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َت َح َّر ْوا‬
‫َل ْي َل َة ا ْل َق ْد ِر فِي ا ْل ِو ْت ِر ِم ْن ا ْل َعشْ ِر ا ْلَأ َو ِاخ ِر ِم ْن َر َم َض َان‬
Dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari
Ramadhan". (H.R. Bukhari) [205]

Malam dari Tujuh Hari Terakhir Ramadhan

‫اب النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬ِ ‫َع ْن ا ْبنِ ُع َم َر َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما َأ َّن ر َِجا ًلا ِم ْن َأ ْص َح‬
َّ ‫َو َسلَّ َم ُأ ُروا َل ْي َل َة ا ْل َق ْد ِر فِي ا ْل َم َنا ِم فِي‬
‫الس ْب ِع ا ْلَأ َو ِاخ ِر َفقَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى‬
َّ ‫اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ َرى ُرْؤ َيا ُك ْم َق ْد َت َوا َطَأ ْت فِي‬
َ ‫الس ْب ِع ا ْلَأ َو ِاخ ِر َف َم ْن ك‬
‫َان‬
َّ ‫ُم َت َح ِّر َيها َف ْل َي َت َح َّر َها فِي‬
‫الس ْب ِع ا ْلَأ َو ِاخ ِر‬
Dari Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma bahwa ada seorang dari sahabat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam yang menyaksilan Lailatul Qadar dalam mimpi terjadi pada tujuh hari
terakhir. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Aku memandang
bahwa mimpi kalian tentang Lailatul Qadar tepat terjadi pada tujuh malam terakhir,
maka siapa yang mau mendekatkan diri kepada Allah dengan mencarinya, lakukanlah
pada tujuh malam terakhir". (H.R. Bukhari) [206]

Diriwayatkan,

‫َع ْن ُم َعا ِو َي َة ْبنِ َأبِي ُس ْف َي َان َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم فِي َل ْي َل ِة ا ْل َق ْد ِر‬
‫قَالَ َل ْي َل ُة ا ْل َق ْد ِر َل ْي َل ُة َس ْب ٍع َو ِعشْ ر َِين‬

205
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1878
206
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1876
~ 115 ~
dari Mu'awiyah bin Abu Sufyan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai
lailatul qadr, beliau bersabda: "Lailatul qadr adalah malam ke dua puluh tujuh." (H.R.
Abu Dawud) [207]

Doa Ketika Lailatul Qodr Tiba

‫َع ْن َعاِئ َش َة قَا َل ْت قُ ْل ُت َيا َر ُسولَ اللَّ ِه َأ َرَأ ْي َت ِإ ْن َع ِل ْم ُت َأ ُّي َل ْي َل ٍة َل ْي َل ُة ا ْل َق ْد ِر َما‬


‫َأقُولُ فِ َيها قَالَ قُولِي اللَّ ُه َّم ِإن ََّك ُع ُف ٌّو َكرِي ٌم تُ ِح ُّب ا ْل َع ْف َو فَا ْع ُف َعنِّي‬
Dari Aisyah ia berkata; wahai Rasulullah, apabila aku mengetahui malam apakah
lailatul qadr, maka apakah yang aku ucapkan padanya? Beliau mengatakan: "Ucapkan;
ALLAAHUMMA INNAKA 'AFUWWUN KARIIMUN TUHIBBUL 'AFWA FA'FU 'ANNII (Ya
Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan dan Maha Pemurah, Engkau
senang memberikan ampunan, maka ampunilah aku). (H.R. Tirmidzi) [208]

Keutamaan Lailatul Qadr

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


Lailatul Qadr memiliki arti penting yang luar biasa namun hari-hari lain pada
bulan Ramadhan pun juga memiliki makna yang besar. Memang benar bahwa
Lailatul Qadr adalah malam diampuninya dosa-dosa tapi harus diikuti dengan
amal-amal setelahnya juga dan demikian pula amal-amal pada 30 hari selama
Ramadhan. Allah Ta’ala berfirman bahwa inilah syarat-syarat penting, bahwa
puasa Ramadhan, Lailatul Qadr dan pengampunan atas dosa bersyarat harus
dengan adanya faktor keimanan, koreksi diri dan mengharapkan pahala
dari-Nya.

Diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َع ْن النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َم ْن قَا َم‬
... ‫اح ِت َسا ًبا ُغ ِف َر َل ُه َما َت َق َّد َم ِم ْن َذ ْن ِب ِه‬
ْ ‫َل ْي َل َة ا ْل َق ْد ِر ِإي َما ًنا َو‬
“...dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang menegakkan lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman

207
https://www.hadits.id/hadits/dawud/1178
208
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/3435
~ 116 ~
kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni
dosa-dosa yang telah dikerjakannya...". (H.R. Bukhari) [209]

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


Jika ada kelemahan di hari-hari awal Ramadhan, hendaklah lakukan upaya
untuk memperbaiki kelemahan tersebut di hari-hari kemudian. Hadhrat
Rasulullah saw tidak mengatakan bahwa dosa yang akan diampuni ialah dosa
orang yang mendapatkan Lailatul Qadr, melainkan beliau saw berkata bahwa
setiap orang yang berpuasa dalam keadaan iman dan mengharapkan pahala
serta bermuhasabah diri (mengoreksi diri) dapat berharap Allah memberikan
ampunan kepadanya. [210]

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


Lihatlah! Bagaimana penampakan rahmat Allah, rahmaniyyat dan
rahimiyyat-Nya dengan cara apa saja tengah terjadi. Jadi, beruntunglah
orang-orang yang mengambil manfaat dari hari-hari (Ramadhan) ini.
Merupakan termasuk karunia Allah juga yang pada hari-hari terakhir
Ramadhan ini menekankan kepada kita untuk mencari lailatul qadr supaya
kita menyaksikan pemandangan pengabulan doa, lebih dari sebelumnya.
Inipun bukanlah hak kita, melainkan merupakan anugerah dariNya untuk
menarik hambaNya mendekat kepada-Nya dan inipun merupakan keluasan
rahmat-Nya. [211]

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


Dia dibersikan dari sampah dan kekotoran dunia, memiliki keimanan yang
teguh serta membersihkan dirinya dari segala kejahatan dengan mengoreksi
diri dan mengharapkan pahala-Nya. Itulah Lailatul Qadr baginya.

Jika Lailatul Qadr seperti ini dialami oleh kita dan kita sungguh-sungguh
menjadi milik-Nya, menjalankan segala perintah-Nya serta meningkatkan
standar ibadah kita, berarti kita telah menemukan tujuan yang telah Allah
Ta’ala perintahkan kepada kita. Setiap siang dan malam bagi kita menjadi
saat-saat pengabulan doa.

Semoga Allah Ta’ala membuat kita semua merasakan Lailatul Qadr yang
merupakan contoh khas pengabulan doa dan yang mengenainya Hadhrat
Rasulullah saw telah katakan kepada kita bahwa malam tersebut turun pada
satu malam selama hari-hari terakhir bulan Ramadhan. Semoga dengan
merasakannya dapat menjadikan kita tetap berada dalam ketakwaan serta
meningkatkan standar ketakwaan kita. Semoga segala dosa yang telah lalu
memperoleh ampunan-Nya dan semoga dengan karunia-Nya, Allah Ta’ala

209
https://khazanah.isa.web.id/2020/04/hadits-ramadhan-menghapus-dosa.html
210
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20150710-ID.pdf
211
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20180629-ID.pdf
~ 117 ~
senantiasa menganugerahkan kita kekuatan yang khas agar dapat terhindar
dari segala dosa di masa depan! [212]

212
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20150710-ID.pdf
~ 118 ~
Bab 28
Pengorbanan: Zakat Fitrah

Sebagai seorang Muslim kita tidak asing dengan kalimat Zakat Fitrah. Kadangkala
Rasulullah saw memakai kata padanan yang lain, yaitu Sedekah Fitrah. Diriwayatkan,

‫ول اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه‬


ِ ‫َع ْن ُع َم َر ْبنِ َس ْع ٍد ُمَؤ ِّذ ِن َر ُس‬
‫َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ َم َر ب َِصدَ َق ِة ا ْل ِف ْط ِر َصا ًعا ِم ْن َت ْم ٍر َأ ْو َصا ًعا ِم ْن شَ ِعي ٍر‬
‫َأ ْو َصا ًعا ِم ْن ُس ْل ٍت‬
Dari Umar bin Sa'd -mu`adzin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan mengeluarkan sedekah fitrah
(zakat fitrah) dengan satu sha' kurma, atau satu sha' biji gandum, atau satu sha' sult
(semacam gandum)." (H.R. Ibnu Majah) [213]

Hukum Zakat Fitrah


Diriwayatkan,

‫ض‬َ ‫َع ْن ا ْبنِ ُع َم َر َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َف َر‬
‫َزكَا َة ا ْل ِف ْط ِر َصا ًعا ِم ْن َت ْم ٍر َأ ْو َصا ًعا ِم ْن شَ ِعي ٍر َع َلى ُك ِّل ُح ٍّر َأ ْو َع ْب ٍد َذ َك ٍر َأ ْو‬
‫ُأ ْن َثى ِم ْن ا ْل ُم ْس ِل ِم َين‬
Dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mewajibkan zakat fithri satu sha' dari kurma atau sha' dari gandum bagi setiap orang
yang merdeka maupun hamba sahaya (budak), laki-laki maupun perempuan dari
kaum Muslimin. (H.R. Bukhari) [214]

Dari hadits tersebut Rasulullah saw sangat menekankan untuk menunaikan zakat
fitrah.

213
https://www.hadits.id/hadits/majah/1820
214
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1408
~ 119 ~
Zakat Fitrah wajib bagi setiap Muslim, baik itu pria, wanita, dan anak-anak, sehingga
bayi yang baru lahir pun diperintahkan untuk dikeluarkan zakatnya. [215]

Awalnya zakat fitrah hukumnya wajib sebelum turun wahyu mengenai syariat zakat.
Diriwayatkan,

‫س ْبنِ َس ْع ٍد قَالَ َأ َم َر َنا َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم بِ َص َد َق ِة ا ْل ِف ْط ِر‬ ِ ‫َع ْن َق ْي‬
‫َق ْب َل َأ ْن تُ ْن َزلَ ال َّزكَا ُة َف َل َّما َن َز َل ْت ال َّزكَا ُة َل ْم َيْأ ُم ْر َنا َو َل ْم َي ْن َه َنا َو َن ْح ُن َن ْف َع ُل ُه‬
Dari Qais bin Sa'd ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan
kami untuk menunaikan zakat fitrah sebelum turunnya ayat zakat, maka ketika ayat
zakat telah turun beliau tidak memerintahkan ataupun melarang kami, sementara
kami tetap melakukannya." (H.R. Ibnu Majah) [216]

Besaran Zakat
Menurut Hadits di atas, besaran Zakat Fitrah adalah 1 sha’ dikonversi ke dalam
makanan pokok di Indonesia, maka sebanding dengan 2,5 Kg hingga 2,75 Kilogram
makanan pokok. [217]

Keutamaan Zakat Fitrah


Diriwayatkan,

‫ض َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َزكَا َة ا ْل ِف ْط ِر ُط ْه َر ًة‬َ ‫س قَالَ َف َر‬ ٍ ‫‍ن ا ْبنِ َع َّبا‬ْ ‫َ‍ع‬
... ِ‫لصاِئ ِم ِم ْن اللَّ ْغ ِو َوال َّرف َِث َو ُط ْع َم ًة لِ ْل َم َسا ِكين‬َّ ِ‫ل‬
Dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam mewajibkan
zakat fitrah untuk mensucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan
kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan miskin... (H.R. Abu Dawud) [218]

Diriwayatkan,

215
https://www.alislam.org/question/what-is-fitrana-and-eid-fund/
216
https://www.hadits.id/hadits/majah/1818
217
https://drive.google.com/file/d/1wl6j8NADeafs7uq2Nz6kLHIXD0Rh1edK/view?usp=sharing
218
https://www.hadits.id/hadits/dawud/1371
~ 120 ~
‫ض َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َزكَا َة ا ْل ِف ْط ِر ُط ْه َر ًة‬َ ‫س قَالَ َف َر‬ ٍ ‫َع ْن ا ْبنِ َع َّبا‬
... ِ‫لصاِئ ِم ِم ْن اللَّ ْغ ِو َوال َّرف َِث َو ُط ْع َم ًة لِ ْل َم َسا ِكين‬
َّ ِ‫ل‬
Dari Ibnu Abbas ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mewajibkan zakat
fitrah, ia sebagai pensuci dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor orang yang
berpuasa, dan sebagai pemberian makan kepada orang-orang miskin... (H.R. Ibnu
Majah) [219]

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


“Allah Taala telah memintanya agar hal-hal ini untuk dikerjakan dengan secara
permanent, untuk memperhatikan dan menolong keperluan dari orang-orang
yang memerlukannya, memberi makan kepada orang-orang yang lapar.
Berjalan pada jalan ketakwaan kami itu harus meningkatkan standard dari
peribadatan kami. Ramadhan ini yang di mana kami sudah mendapatkan
pelatihan untuk merasakan lapar, maka puasa Bulan Ramadhan ini yang di
dalamnya kami itu diingatkan untuk memperhatikan orang-orang lain; di
mana kita diingatkan untuk membayar fidiyah, zakat fitrah dsb. Puasa ini di
dalamnya juga kami diingatkan untuk melakukan shalat ekstra nawafil serta
untuk melaksanakan shalat fardhu pada waktunya; di mana kami pun
diingatkan untuk menyelesaikan pembacaan seluruh Kitab Suci Al-Qur’aan.
Setelah berakhirnya bulan ini maka sekarang kami diminta untuk merayakan
Hari Id.” [220]

Kapan Zakat Fitrah Ditunaikan


Diriwayatkan,

... ‫ض َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َزكَا َة ا ْل ِف ْط ِر‬ َ ‫س قَالَ َف َر‬ٍ ‫‍ن ا ْبنِ َع َّبا‬ ْ ‫َ‍ع‬
‫الص َلا ِة َف ِه َي َص َد َق ٌة‬
َّ ‫الص َلا ِة َف ِه َي َزكَا ٌة َم ْق ُبو َل ٌة َو َم ْن َأ َّدا َها َب ْع َد‬
َّ ‫َم ْن َأ َّدا َها َق ْب َل‬
ِ ‫الص َدق‬
‫َات‬ َّ ‫ِم ْن‬
Dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam mewajibkan
zakat fitrah... Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya
diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya
sedekah diantara berbagai sedekah. (H.R. Abu Dawud) [221]

219
https://www.hadits.id/hadits/majah/1817
220
Khotbah Idul Fitri Hadhrat Khalifatul Masih V atba. tanggal 13-10-2007
221
https://www.hadits.id/hadits/dawud/1371
~ 121 ~
Zakat Fitrah harus diserahkan kepada yang membutuhkan sebelum Idul Fitri.
Kadang-kadang terjadi bahwa Zakat Fitrah diserahkan mendekati shalat Idul Fitri
atau setelah shalat Idul Fitri, namun akan lebih baik untuk menyerahkan Zakat Fitrah
jauh sebelum Idul Fitri sehingga orang miskin dan yang membutuhkan dapat
menggunakannya untuk merayakan Idul Fitri tepat waktu. [222]

Apa yang Dikeluarkan Sebagai Zakat Fitrah


Diriwayatkan,

‫َس ِم َع َأ َبا َس ِعي ٍد ا ْل ُخ ْدر َِّي َيقُو ُلا ُكنَّا نُخْ ر ُِج َزكَا َة ا ْل ِف ْط ِر َصا ًعا ِم ْن َط َعا ٍم َأ ْو‬
‫يب‬ٍ ِ‫َصا ًعا ِم ْن شَ ِعي ٍر َأ ْو َصا ًعا ِم ْن َت ْم ٍر َأ ْو َصا ًعا ِم ْن َأ ِق ٍط َأ ْو َصا ًعا ِم ْن َز ب‬
Ia mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; "Kami membayar zakat fithri berupa satu
sha' gandum atau kurma atau satu sha' keju atau anggur kering." (H.R. Muslim) [223]

Diriwayatkan,

‫َس ِم َع َأ َبا َس ِعي ٍد ا ْل ُخ ْدر َِّي َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َيقُولُ ُكنَّا نُخْ ر ُِج َزكَا َة ا ْل ِف ْط ِر َصا ًعا‬
‫ِم ْن َط َعا ٍم َأ ْو َصا ًعا ِم ْن شَ ِعي ٍر َأ ْو َصا ًعا ِم ْن َت ْم ٍر َأ ْو َصا ًعا ِم ْن َأ ِق ٍط َأ ْو َصا ًعا‬
ٍ ِ‫ِم ْن َز ب‬
‫يب‬
Dia mendengar Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu berkata: "Kami mengeluarkan
zakat fithri satu sha' dari makanan atau satu sha' dari gandum atau satu sha' dari
kurma atau satu sha' dari keju (mentega) atau satu sha'dari kismis (anggur kering) ".
(H.R. Bukhari) [224]

Diriwayatkan,

‫َان فِي َنا َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه‬


َ ‫َع ْن َأبِي َس ِعي ٍد قَالَ ُكنَّا نُخْ ر ُِج َزكَا َة ا ْل ِف ْط ِر ِإ ْذ ك‬
‫َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َصا ًعا ِم ْن َط َعا ٍم َأ ْو َصا ًعا ِم ْن شَ ِعي ٍر َأ ْو َصا ًعا ِم ْن َت ْم ٍر َأ ْو َصا ًعا‬
‫يب َأ ْو َصا ًعا ِم ْن َأ ِق ٍط‬
ٍ ِ‫ِم ْن َز ب‬

222
https://www.alislam.org/question/what-is-fitrana-and-eid-fund/
223
https://www.hadits.id/hadits/muslim/1640
224
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1410
~ 122 ~
Dari Abu Sa'id dia berkata; "Kami mengeluarkan zakat fitrah ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam masih ada di antara kami sebesar satu sha' makanan, satu
sha' gandum, satu sha' kurma, satu sha'anggur kering atau satu sha' susu kering."
(H.R. An-Nasa-i) [225]

225
https://www.hadits.id/hadits/nasai/2465
~ 123 ~
Bab 29
Pengorbanan: Eid Fund

Sebagai seorang Ahmadi, telinga kita sudah tidak asing lagi dengan jenis pengorbanan
Eid Fund. Pernah diriwayatkan mengenai satu sedekah yang berkaitan dengan Idul
Fitri,

‫َع ْن َجابِ ِر ْبنِ َع ْب ِد اللَّ ِه قَالَ َس ِم ْع ُت ُه َيقُولُ قَا َم النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َي ْو َم‬
‫الص َلا ِة ثُ َّم َخ َط َب َف َل َّما َف َر َغ َن َزلَ َفَأ َتى النِّ َسا َء ف ََذ َّك َر ُه َّن‬
َّ ِ‫ا ْل ِف ْط ِر ف ََصلَّى َف َب َدَأ ب‬
‫الص َد َق َة قُ ْل ُت‬ َّ ‫ال َو بِ َلا ٌل َب ِاس ٌط َث ْو َب ُه ُي ْل ِقي فِي ِه النِّ َسا ُء‬ ٍ ‫َو ُه َو َي َت َو َّكُأ َع َلى َي ِد بِ َل‬
‫لِ َع َطا ٍء َزكَا َة َي ْو ِم ا ْل ِف ْط ِر قَالَ َلا َو َل ِك ْن َص َد َق ًة َي َت َص َّد ْق َن ِحي َنِئ ٍذ تُ ْل ِقي َف َت َخ َها‬
... ‫َو ُي ْل ِق َين‬
Dari Jabir bin 'Abdullah berkata, Aku mendengarnya berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berdiri untuk melaksanakan shalat pada hari Raya Iedul Fitri, dan yang
pertama kali beliau kerjakan adalah shalat, baru kemudian menyampaikan khutbah.
Selesai khutbah beliau turun (dari mimbar) dan mendatangi jama'ah wanita untuk
mengingatkan mereka dengan bersandar pada tangan Bilal, sementara Bilal sendiri
membentangkan kain miliknya hingga para wanita tersebut memasukkan sedekahnya
ke dalam kain tersebut." Aku bertanya kepada 'Atha, 'Apakah itu zakat fitri? ' ia
menjawab, 'Bukan, tetapi sedekah yang mereka keluarkan pada saat itu, mereka
memberikan anting dan gelang mereka.' ... (H.R. Bukhari) [226]

Besaran Eid Fund dan Waktu Pelaksanaannya


Eid Fund di zaman Masih Mau’ud (as) sedemikian rupa sehingga setiap Ahmadi yang
memiliki sumber pendapatan akan memberikan satu rupee sebagai Eid Fund. Namun,
di zaman sekarang, nilai Rupee tidak sama seperti dulu. Jadi alih-alih mematok pada
satu rupee, para Ahmadi hendaknya membayar sejumlah uang pada kedua Id (Idul
Fitri dan Idul Adha) dengan tetap memperhatikan semangat pengorbanan ini sesuai
dengan kondisi keuangan mereka.[227]

Intinya, Eid Fund hendaknya dibayar perorang sesuai dengan kemampuan


masing-masing menjelang Idul Fitri atau Idul Adha.

226
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/925
227
https://www.alislam.org/question/what-is-fitrana-and-eid-fund/
~ 124 ~
Tujuan Eid Fund
Eid Fund yang dicanangkan oleh Hz. Masih Mau’ud as. tujuannya ialah seperti halnya
pada kesempatan berbahagia, seorang menghabiskan uang untuk hal-hal seperti
pakaian, makanan, pesta dan hadiah. Namun sebenarnya dalam kegembiraan itu, ada
hak bagi orang yang tidak mampu. Allah Ta’ala berfirman,

َّ ِّ‫َو فِ ۡۤی اَ ۡم َوالِ ِہ ۡم َح ٌّق ل‬


﴾۲۰﴿ ‫لسٓاِئلِ َو ا ۡل َم ۡح ُر ۡو ِم‬
“Dan dalam harta benda mereka ada hak bagi yang meminta dan bagi yang tidak
meminta.” (QS Al-dzāriyāt [51]: 20)

Pengorbanan sukarela ini dimulai oleh Hadhrat Masih Mau’ud a.s. untuk memastikan
bahwa orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan dapat memiliki Idul Fitri
yang menyenangkan. [228]

Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda,


“Dalam menyambut kebahagiaan menyambut hari raya Idul Fitri, orang-orang
biasa memberikan iedi (sejumlah uang yang dihadiahkan pada hari raya idul
fitri --pent.) kepada anak-anaknya.’

‘Saat ini, yang paling pantas diberikan pertolongan adalah Islam. Untuk itu
berikanlah Eidi kepada Islam.’

‘Saya anjurkan kawan-kawan pada Jemaat-ku bahwa demi agama, berikanlah


Eidi kepada Islam sebesar satu rupee pada hari raya Idul Fitri, Beliau as
menamainya dengan nama ‘Eid Fund’.229

Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda,


“Ini benar-benar waktu yang diberkahi! Tidak ada yang diminta untuk
menyerahkan hidup mereka. Ini bukan waktu untuk mempersembahkan
pengorbanan tertinggi, tetapi ini adalah zaman untuk mengorbankan hartanya
sesuai dengan kekayaannya" (Al Hakam, 10 Juli 1903)

Hukum Eid Fund


Seperti halnya sedekah untuk membahagiakan orang yang membutuhkan,
pengorbanan jenis ini adalah termasuk sunnah (sering diamalkan Rasulullah saw).

228
https://www.alislam.org/book/pathway-to-paradise/worldwide-ahmadiyya-movement/
229
Siaran MTA Fiqih Masail #33, 24 Agustus 2011, Penterjemah-Mln. Mahmud Ahmad Wardi, Shd.
~ 125 ~
Bab 30
Idul Fitri

Mengapa Idul Fitri Dirayakan?


Seperti namanya, secara bahasa Idul Fitri berarti "hari raya berbuka puasa." Ini adalah
perayaan yang menandai akhir bulan suci Ramadhan dan dilaksanakan pada 1 Syawal.
Hari yang menggembirakan ini menjadi hadiah bagi mereka yang merayakan puasa
dan menyibukkan diri dalam beribadah kepada Allah selama bulan Ramadhan yang
beberkah. [230]

‫س قَالَ َق ِد َم َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ا ْل َم ِدي َن َة َولَِأ ْهلِ ا ْل َم ِدي َن ِة‬ ٍ ‫َع ْن َأ َن‬
‫ون فِي ِه َما َفِإ َّن اللَّ َه‬ َ ‫ون فِي ِه َما َفقَالَ َق ِد ْم ُت َع َل ْي ُك ْم َو َل ُك ْم َي ْو َم ِان َت ْل َع ُب‬ َ ‫َي ْو َم ِان َي ْل َع ُب‬
‫َق ْد َأ ْب َد َل ُك ْم َي ْو َم ْينِ َخ ْي ًرا ِم ْن ُه َما َي ْو َم ا ْل ِف ْط ِر َو َي ْو َم النَّ ْح ِر‬
dari Anas (ra) ia berkata, “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke
Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan
bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan
kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan
bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian,
yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai dan Ahmad) [231]

Apa yang Dilakukan ketika Hari IDul Fitri?


Di akhir Ramadhan, seseorang hendaknya memulai hari mereka dengan menjalankan
shalat Tahajud, shalat Subuh dan tilawat Al-Qur'an. Namun, seseorang tidak boleh
berpuasa pada hari tersebut (1 Syawal). Seseorang hendaknya mandi, memakai
pakaian yang bagus, wangi-wangian, dan salat Idul Fitri berjamaah yang sebaiknya
dilakukan di area terbuka atau masjid sebelum matahari mulai terbenam.

‫َان َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َلا َي ْغدُو َي ْو َم‬ َ ‫س ْبنِ َمالِ ٍك قَالَ ك‬ ِ ‫َع ْن َأ َن‬
‫ َو َيْأ ُك ُل ُه َّن ِو ْت ًرا‬... ‫ات‬
ٍ ‫ا ْل ِف ْط ِر َحتَّى َيْأ ُك َل َت َم َر‬

230
https://www.alhakam.org/question-related-to-ramadan-and-eid-ul-fitr/
231
https://carihadis.com/Musnad_Ahmad/12362
~ 126 ~
Dari Anas bin Malik berkata, "Pada hari raya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tidak berangkat untuk melaksanakan shalat hingga beliau makan beberapa butir
kurma." ... "Beliau makan beberapa kurma dengan bilangan ganjil." (H.R. Bukhari) [232]

‫َان النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬


َ ‫َع ْن َجابِ ِر ْبنِ َع ْب ِد اللَّ ِه َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما قَالَ ك‬
‫َان َي ْو ُم ِعي ٍد َخا َل َف ال َّطر َِيق‬ َ ‫َو َسلَّ َم ِإذَا ك‬
Dari Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma, ia berkata, "Jika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam shalat 'Id, beliau mengambil jalan yang berbeda (antara berangkat
dan kembali)." (H.R. Bukhari) [233]

Bagaimana Cara Melaksanakan Shalat Id?


Dalam rakat pertama shalat Idul Fitri, setelah membaca tsanaa (doa iftitah), imam
mengucap 7 (tujuh) takbir [Allahu Akbar] dengan suara keras sebelum memulai
membaca Surah al-Fatihah. Imam dan jamaahnya harus mengangkat tangan hingga
telinga dan menjatuhkannya setiap saat. Setelah takbir, ta‘awuz, sang imam
membacakan Surat al-Fatihah dan sebagian dari ayat/surat Al-Qur'an dengan suara
keras dan menyempurnakan rakat seperti yang disunnahkan.

Pada rakat kedua, imam mengucapkan 5 (lima) takbir dan kemudian melanjutkan
rakat kedua seperti rakaat pertama. Setelah shalat selesai, Imam menyampaikan
khotbah setelah shalat Id seperti yang dilakukan sebelum shalat Jumat.

Diriwayatkan,

‫َع ْن َك ِثي ِر ْبنِ َع ْب ِد اللَّ ِه َع ْن َأبِي ِه َع ْن َج ِّد ِه َأ َّن النَّ ِب َّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َك َّب َر‬
‫فِي ا ْل ِعي َد ْينِ فِي ا ْلُأو َلى َس ْب ًعا َق ْب َل ا ْل ِق َرا َء ِة َوفِي ا ْلآ ِخ َر ِة َخ ْم ًسا َق ْب َل ا ْل ِق َرا َء ِة‬
Dari Katsir bin Abdullah dari ayahnya dari kakeknya bahwa Nabi Shallahu 'alaihi wa
sallam bertakbir dalam dua shalat Ied, pada raka'at pertama tujuh kali sebelum
membaca ayat dan pada raka'at kedua lima kali sebelum membaca ayat. (H.R.
Tirmidzi) [234]

232
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/900
233
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/933
234
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/492
~ 127 ~
‫َان ُي َصلِّي فِي‬
َ ‫َع ْن َع ْب ِد اللَّ ِه ْبنِ ُع َم َر َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ك‬
‫الص َلا ِة‬
َّ ‫ا ْلَأ ْض َحى َوا ْل ِف ْط ِر ثُ َّم َيخْ ُط ُب َب ْع َد‬
dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan
shalat 'Idul Adha dan 'Idul Fitri kemudian berkhutbah setelah shalat." (H.R. Bukhari) [
235
]

Apakah Shalat Idul Fitri itu Wajib?


Hukum Shalat Idul Fitri adalah Sunnat-e-Mu‘akad (sebuah amal yang ditekankan oleh
Nabi untuk kita ikuti). Setiap orang hendaknya harus datang untuk sholat Id. Bahkan
wanita yang sedang haid juga harus datang ke masjid, tetapi mereka tidak boleh
mengambil bagian di tempat sholat dan sebagai gantinya, mengisi diri waktu mereka
dengan mengingat Allah (zikir ilahi).

Bagaimana kita bisa merayakan Idul Fitri dengan


cara terbaik?
Seseorang hendaknya merayakan Idul Fitri dengan tetap memperhatikan pelajaran
yang didapat selama bulan Ramadhan. Semua tujuan dan sasaran yang dicapai selama
hari-hari puasa yang diberkati harus dijadikan bagian dari kehidupannya. Ia harus
mengingat semua orang dalam kebahagiaan mereka, terutama mereka yang miskin
dan membutuhkan. Seseorang seharusnya tidak hanya mempertahankan amal baik
mereka sebelumnya tetapi hendaknya terus maju dalam keruhanian dan mencapai
ridha Allah.

Mengingat pentingnya Idul Fitri, Hazrat Khalifatul Masih V atba bersabda,

“Hari ini, baik tua maupun muda, pria atau wanita telah berkumpul bersama
karena hari ini adalah sangat penting. Islam telah menetapkan hari Idul Fitri
sebagai hari kebahagiaan di mana kaum Islam harus bergabung bersama
dengan orang yang mereka cintai…

“Hari ini, jika Muslim Ahmadi ingin merayakan Idul Fitri dalam arti yang
sebenarnya, maka mereka hendaknya berusaha mendapatkan berkah Idul Fitri
yang sejati dengan membawa reformasi akhlak, mereka juga harus melakukan
segala upaya untuk membebaskan dunia dari ketidakadilan dan harus terlibat
dengan sungguh-sungguh dalam doa untuk membebaskan dunia Muslim dari

235
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/904
~ 128 ~
kekacauan dan masalah yang sedang terjadi. " (Khotbah Idul Fitri, Masjid
Baitul Futuh, London, 19 Juli 2015) [236]

236
https://www.alhakam.org/question-related-to-ramadan-and-eid-ul-fitr/
~ 129 ~
Bab 31
Hukum Puasa: Keringanan Puasa

Puasa merupakan kewajiban bagi seorang Mukmin, akan tetapi Allah Ta’ala
memberikan beberapa keringanan bagi orang-orang tertentu. Allah Ta’ala berfirman,,

‫َان ِم ْن ُك ْم َمرِيضاً َأ ْو َع َلى َس َف ٍر َف ِع َّد ٌة ِم ْن َأيَّا ٍم ُأ َخ َر‬ َ ‫ات َف َم ْن ك‬ ٍ ‫َأيَّاماً َم ْعدُو َد‬
‫َو َع َلى الَّ ِذ َين ُي ِطيقُو َن ُه فِ ْد َي ٌة َط َعا ُم ِم ْس ِكينٍ َف َم ْن َت َط َّو َع َخ ْيراً َف ُه َو َخ ْي ٌر َل ُه َوَأ ْن‬
‫ون‬َ ‫َت ُصو ُموا َخ ْي ٌر َل ُك ْم ِإ ْن ُك ْن ُت ْم َت ْع َل ُم‬
Yaitu beberapa hari yang telah ditentukan bilangannya, maka barangsiapa di antara
kamu sakit atau dalam perjalanan, maka hendaklah ia berpuasa sebanyak itu pada
hari-hari lain, dan bagi orang-orang yang tidak sanggup berpuasa hendaklah
membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Dan barangsiapa berbuat
kebaikan dengan rela hati maka hal itu lebih baik baginya. Dan berpuasa itu lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui. (QS Al-Baqarah [2]: 185)

Dari ayat tersebut ada beberapa golongan yang mendapatkan rukhshah atau
keringanan dari Allah Ta’ala untuk tidak berpuasa (sebagian atau seluruhnya) di
bulan Ramadhan. Golongan tersebut diantaranya:

Pasien
Seseorang yang sakit, diberikan keringanan oleh Allah Ta’ala untuk tidak berpuasa.
Tetapi ketika ia sudah mendapatkan kesehatannya kembali, maka ia hendaknya
mengganti hutang puasanya itu.

Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda:


"Pada hakikatnya ialah bahwa mengamalkan kelonggaran serta keringanan
Al-Quran juga merupakan ketakwaan. Allah telah memberikan izin dan
keringanan kepada orang yang sakit dan yang dalam perjalanan untuk
melakukan itu pada hari-hari yang lain, karena itu seyogianya mengamalkan
perintah itu. Saya telah membaca bahwa kebanyakan orang-orang
besar/ulama-ulama besar telah mengakui hal itu bahwa jika ada yang
berpuasa pada saat perjalanan atau dalam keadaan sakit maka ini merupakan
maksiat, karena tujuan adalah untuk meraih ridha Ilahi bukan bergantung
pada keinginan kita dan keridhaan Allah berada dalam kesetiaan. Apa yang
diperintahkan agar ditaati dan dari diri sendiri jangan ditafsirkan.

~ 130 ~
Dia telah memerintahkan “maka barangsiapa di antara sakit atau dalam
perjalanan maka berpuasalah pada hari-hari lain). Di dalam itu tidak ada
batasan bahwa perjalanan itu seperti itu atau penyakitnya seperti itu. Saya
tidak berpuasa dalam perjalanan dan demikian pula dalam kondisi sakit juga.
Sehubungan dengan itu hari inipun saya tidak berpuasa". [237] [238]

Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda:


"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dalam kondisi sakit dan
dalam perjalanan maka dia jelas-jelas melakukan pembangkangan terhadap
perintah Allah. Allah berfirman dengan jelas bahwa orang yang sakit dan yang
musafir jangan berpuasa. Laksanakanlah puasa setelah sembuh dari sakit dan
sesudah selesai dari perjalanan. Seyogianya mengamalkan perintah Tuhan itu,
sebab keselamatan adalah dengan karunia dan tidak ada yang dapat
memperoleh keselamatan dengan menunjukkan kekuatan amal-amalnya.
Tuhan tidak berfirman, "Apabila penyakit itu sedikit atau banyak, perjalanan
itu panjang atau pendek", bahkan itu merupakan perintah yang umum dan
seyogianya mengamalkannya. Seorang orang yang sakit dan orang yang dalam
perjalan jika melaksanakan puasa maka mereka akan terkena fatwa
pembangkangan terhadap perintah Allah". [239] [240]

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


“...Dan dikarenakan penyakit yang permanen/tetap, ada perintah juga untuk
membayar fidyah.” [241]

Musafir
Mereka yang melakukan perjalanan, tidak seperti perjalanan rutin dan bukan pula
perjalanan dalam kategori pekerjaan, maka ia diberikan kesempatan untuk tidak
berpuasa di bulan Ramadhan.

(Mengenai masalah ini akan dibahas di Bab [32] Musafir)

Orang yang Tidak kuat Berpuasa (Lemah)


Dalam surat Albaqarah (2) ayat 185 tersebut disebut kata, wa ‘alal-ladziina
yuthiiquunahuu diartikan “dan bagi orang-orang yang tidak sanggup berpuasa.” Dari
kalimat tersebut ada manusia yang lemah. Mereka diberikan alternatif mengganti
puasa mereka dengan fidyah.

237
Al-Hakam Jilid 11 no. 4 tanggal 21 Januari 1907
238
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20031024-ID.pdf
239
Al-Badar tanggal 17 1907
240
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20031024-ID.pdf
241
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20090828-ID.pdf
~ 131 ~
Ibu Hamil dan Menyusui
Diriwayatkan,

‫س ْبنِ َمالِ ٍك َر ُج ٌل ِم ْن َب ِني َع ْب ِد اللَّ ِه ْبنِ َك ْع ٍب قَالَ َأ َغا َر ْت َع َل ْي َنا َخ ْي ُل‬ ِ ‫َع ْن َأ َن‬
‫ول اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َفَأ َت ْي ُت َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ‫َر ُس‬
‫َف َو َج ْدتُ ُه َي َت َغدَّى َفقَالَ ا ْد ُن َف ُك ْل َف ُق ْل ُت ِإنِّي َصاِئ ٌم َفقَالَ ا ْد ُن ُأ َح ِّد ْث َك َع ْن‬
‫الص َلا ِة َو َع ْن‬ َّ ‫الص ْو َم َوشَ ْط َر‬ َّ ‫الص َيا ِم ِإ َّن اللَّ َه َت َعا َلى َو َض َع َع ْن ا ْل ُم َسافِ ِر‬ ِّ ‫الص ْو ِم َأ ْو‬
َّ
‫الص َيا َم َواللَّ ِه َل َق ْد قَا َل ُه َما النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬
ِّ ‫الص ْو َم َأ ْو‬ َّ ‫ا ْل َح ِاملِ َأ ْو ا ْل ُم ْر ِض ِع‬
‫ُون َط ِع ْم ُت ِم ْن َط َعا ِم‬ َ ‫َو َسلَّ َم ِك ْل َت ْي ِه َما َأ ْو ِإ ْحدَا ُه َما َف َيا َل ْه َف َن ْف ِسي َأ ْن َلا َأك‬
‫النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
dari Anas bin Malik seorang lelaki dari bani Abdullah bin Ka'ab berkata, Pasukan
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam menyerbu kaum kami secara diam-diam, lalu
saya mendatangi beliau dan ternyata beliau sedang makan siang, lantas beliau
bersabda: " Mendekat dan makanlah." saya menjawab, saya sedang berpuasa, beliau
bersabda lagi: "Mendekatlah niscaya akan saya jelaskan kepadamu tentang puasa,
sesungguhnya Allah Ta'ala tidak mewajibkan puasa atas musafir dan memberi
keringanan separoh shalat untuknya juga memberi keringan bagi wanita hamil dan
menyusui untuk tidak berpuasa". Sungguh Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam telah
menyebut keduanya (yaitu wanita hamil dan menyusui), sangat disayangkan jika
diriku tidak memakan makanannya Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam. (HR. Tirmidzi) [
242
].

Orang yang Berperang


Ada keringanan bagi orang yang sedang berperang untuk tidak berpuasa.
Diriwayatkan,

‫ول اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم فِي‬


ِ ‫اب قَالَ َغ َز ْو َنا َم َع َر ُس‬ ِ ‫َأ َّن ُع َم َر ْب َن ا ْل َخ َّط‬
‫َر َم َض َان َغ ْز َو َت ْينِ َي ْو َم َب ْد ٍر َوا ْل َف ْت ِح َفَأ ْف َط ْر َنا فِي ِه َما‬
242
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/649
~ 132 ~
Dari Umar bin Al Khaththab, dia berkata, kami berperang bersama Rasulullah
Shalallahu 'alaihi wa salam pada bulan Ramadhan sebanyak dua kali, yaitu perang
Badar dan Fathu Makkah, kami juga berbuka (tidak berpuasa) pada keduanya. (HR.
Tirmidzi). [243]

Pelajar yang Sedang Ujian


Untuk para pelajar yang sedang dalam ujian semester/kelulusan, mereka
membutuhkan tenaga ekstra untuk memakai otak mereka. Jika mereka puasa, maka ia
akan dalam kondisi yang lemah.

Huzur II r.a. bersabda:


“Di dalam Alquran hanya ada penjelasan tentang larangan berpuasa bagi orang
yang sakit dan musafir. Bagi perempuan yang sedang menyusui dan hamil
tidak ada perintah seperti ini. Akan tetapi, Rasulullah saw menetapkannya
dalam batas sakit. Demikian pula anak-anak yang tubuhnya masih berkembang
atau kesehatannya melemah karena sibuk mempersiapkan ujian, termasuk
dalam batas sakit. Pada hari-hari itu otak mereka terbebani sehingga sebagian
orang menjadi gila. Kesehatan seseorang terkadang menjadi rusak. Jadi, apa
gunanya berpuasa sekali dan mahrum untuk selamanya”. [244]

243
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/648
244
Al-Fadhl, jilid 18, nomor 88, halaman 30-31
~ 133 ~
Bab 32
Hukum Puasa: Perjalanan ketika Puasa

Beberapa fatwa Rasulullah saw. mengenai puasa ketika melakukan perjalanan:

Boleh Berpuasa Bagi yang Rajin/Terbiasa Berpuasa


Diriwayatkan,

‫َع ْن َعاِئ َش َة َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن َها َز ْو ِج النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ َّن َح ْم َز َة ْب َن‬
‫َان َك ِثي َر‬ َ ‫الس َف ِر َوك‬ َّ ‫َع ْمرٍو ا ْلَأ ْس َل ِم َّي قَالَ لِلنَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأَأ ُصو ُم فِي‬
‫الص َيا ِم َفقَالَ ِإ ْن ِشْئ َت ف َُص ْم َو ِإ ْن ِشْئ َت َفَأ ْف ِط ْر‬ِّ
dari 'Aisyah radliallahu 'anha, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Hamzah
bin 'Amru Al Aslamiy berkata, kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Apakah aku
boleh berpuasa saat bepergian?” (Dijelaskan bahwa) ia adalah orang yang banyak
berpuasa. Maka Beliau saw. menjawab: "Jika kamu mau, berpuasalah dan jika kamu
mau, berbukalah". (H.R. Bukhari). [245]

Tidak Mencela yang Berbuka dan Tidak Mencela


yang Berpuasa
Diriwayatkan,

‫س ْبنِ َمالِ ٍك قَالَ ُكنَّا نُ َسافِ ُر َم َع النَّ ِب ِّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َف َل ْم َي ِع ْب‬ ِ ‫َع ْن َأ َن‬
‫الصاِئ ِم‬
َّ ‫الصاِئ ُم َع َلى ا ْل ُم ْف ِط ِر َو َلا ا ْل ُم ْف ِط ُر َع َلى‬
َّ
Dari Anas bin Malik berkata; "Kami pernah bepergian bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, yang berpuasa tidak mencela yang berbuka dan yang berbuka juga tidak
mencela yang berpuasa". (H.R. Bukhari) [246]

245
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1807
246
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1811
~ 134 ~
Berbuka Puasa Ketika Perjalanan
Diriwayatkan,

‫َع ْن َجابِ ِر ْبنِ َع ْب ِد اللَّ ِه َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
‫َخ َر َج َعا َم ا ْل َف ْت ِح ِإ َلى َم َّك َة فِي َر َم َض َان ف ََصا َم َحتَّى َب َل َغ ُك َرا َع ا ْل َغ ِمي ِم ف ََصا َم‬
ُ َّ‫اس ثُ َّم َد َعا بِ َقد ٍَح ِم ْن َما ٍء َف َر َف َع ُه َحتَّى َن َظ َر الن‬
‫اس ِإ َل ْي ِه ثُ َّم شَ ر َِب َف ِقي َل َل ُه‬ ُ َّ‫الن‬
…ُ‫س َق ْد َصا َم َفقَالَ ُأو َلِئ َك ا ْل ُع َصا ُة ُأو َلِئ َك ا ْل ُع َصاة‬ ِ ‫ض النَّا‬َ ‫َب ْع َد ذَلِ َك ِإ َّن َب ْع‬

‫ون فِي َما َف َع ْل َت َف َد َعا بِ َقد ٍَح‬


َ ‫الص َيا ُم َو ِإنَّ َما َي ْن ُظ ُر‬
ِّ ‫اس َق ْد شَ َّق َع َل ْي ِه ْم‬ َ َّ‫ِإ َّن الن‬...
‫ِم ْن َما ٍء َب ْع َد ا ْل َع ْص ِر‬
dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, bahwa pada tahun Fathu Makkah
(pembebasan kota Mekkah) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju
Makkah, yakni tepatnya pada bulan Ramadhan. Saat itu, beliau berpuasa hingga
sampai di Kura' Al Ghamim, dan para sahabat pun ikut berpuasa. Kemudian beliau
(saw) meminta segayung air, lalu beliau (saw.) mengangkatnya hingga terlihat oleh
para sahabat kemudian beliau (saw.) meminumnya. Setelah itu dikatakanlah kepada
beliau (saw.), "Sesungguhnya sebahagian sahabat ada yang terus berpuasa." Maka
beliau bersabda: "Mereka adalah orang-orang yang durhaka (kepadaku), mereka
adalah orang-orang yang durhaka (kepadaku)."...

...."Sebenarnya orang-orang merasa berat untuk melaksanakan puasa, tapi berhubung


mereka melihat Tuan melaksanakannya maka merekapun berpuasa." Akhirnya beliau
(saw.) meminta segayung air (untuk berbuka puasa) setelah shalat 'Ashar. (H.R.
Muslim) 247

Berpuasa dalam Safar Bukan Kebaikan


Diriwayatkan,

247
https://www.hadits.id/hadits/muslim/1878
~ 135 ~
‫َان َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه‬
َ ‫َع ْن َجابِ ِر ْبنِ َع ْب ِد اللَّ ِه َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه ْم قَالَ ك‬
‫َو َسلَّ َم فِي َس َف ٍر َف َرَأى ز َِحا ًما َو َر ُج ًلا َق ْد ُظلِّ َل َع َل ْي ِه َفقَالَ َما َه َذا َفقَالُوا َصاِئ ٌم‬
َّ ‫الص ْو ُم فِي‬
‫الس َف ِر‬ َّ ‫س ِم ْن ا ْل ِب ِّر‬
َ ‫َفقَالَ َل ْي‬
Dari Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah dalam suatu perjalanan melihat kerumunan orang, yang
diantaranya ada seseorang yang sedang dipayungi. Beliau bertanya: "Ada apa ini?"
Mereka menjawab: "Orang ini sedang berpuasa". Maka Beliau bersabda: "Tidak
termasuk kebajikan berpuasa dalam perjalanan". (H.R. Bukhari) [248]

Bagi yang Profesinya Berkaitan dengan Perjalanan


Semua orang yang tugasnya berkaitan dengan safar (melakukan perjalan) seperti
Masinis, Sopir, Pilot, Agen Perjalanan, Pegawai desa dan lain-lain termasuk dalam
hukum muqim (berada di tempat) dan mereka harus berpuasa Ramadhan. [249]

Nasehat Hadhrat Masih Mau’ud a.s.


Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda,
“Menurut saya manusia jangan memasukkan/memaksakan dirinya dalam
kesulitan-kesulitan. Pada umumnya apa yang disebut perjalanan lakukanlah
qasar dan ketentuanketentuan yang berlaku untuk perjalanan, baik itu
jaraknya kurang lebih 11 km atau 15 km. innamal ’amaalu binniyyat - segala
sesuatu itu bergantung pada niat).

Terkadang kita pergi dengan teman-teman kita melakukan jalan-jalan sampai


15-15 km, namun dalam hati siapapun tidak terfikir bahwa kita tengah
melakukan perjalanan. Akan tetapi tatkala manusia dengan niat perjalanan
mengangkat ghatri (yakni, membawa beberapa peralatan dll, koper dll), maka
dia adalah musafir (sedang melakukan perjalanan). Asas agama tidak terletak
pada kesulitan. Yang umum kalian anggap/yakini sebagai perjalanan maka
itulah perjalanan. Dan sebagaimana kewajiban-kewajiban diamalkan, seperti
itulah seyogianya mengamalkan/memanfaatkan kelonggarankelonggaran
(keringanan-keringanan). Yang wajib pun datangnya dari Tuhan dan
kelonggaran (keringanan) pun adalah dari Tuhan.” [250] [251]

248
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1810
249
Keputusan Majelis Ifta‟, halaman 26, tanggal 26 Pebruari 1967
250
Al-Hakam jilid 5 no. 6 tanggal 17 Februari 1901
251
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20031024-ID.pdf
~ 136 ~
Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda:
Bersabda: "Yakni, orang yang sakit dan musafir jangan berpuasa, di dalam itu
terdapat amar (perintah). Allah tidak berfirman bahwa "siapa yang mampu
lakukan, dan siapa yang tidak mampu jangan lakukan". Menurut saya orang
yang musafir hendaknya jangan berpuasa, karena pada umumnya orang-orang
berpuasa, karena itu jika ada yang menganggap itu sebagai pekerjaan yang
biasa (pekerjaan rutin) maka tidak apa-apa, maka kalimah ‘tetapi
hitungannnya pada hari-hari yang lain’ tetap seyogianya diperhatikan. Orang
yang dalam perjalanan berpuasa dengan susah payah menyusahkan diri,
seolah-olah dengan kekuatannya sendiri ingin membuat Tuhan ridha. Dia tidak
ingin menyenangkan Allah dengan taat pada perintah-Nya. Ini merupakan
kesalahan. Itaat pada perintah dan larangan Allah-lah terdapat iman yang
banar". [252] [253]

252
Al-Hakam jilid 3 no.4 tanggal 31 Januari 1899
253
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20031024-ID.pdf
~ 137 ~
Bab 33
Fidyah
Allah Ta’ala berfirman,

... ٍ‫… َو َع َلى الَّ ِذ َين ُي ِطيقُو َن ُه فِ ْد َي ٌة َط َعا ُم ِم ْس ِكين‬


“...dan bagi orang-orang yang tidak sanggup berpuasa hendaklah membayar fidyah,
yaitu memberi makan seorang miskin…” (QS Al-Baqarah [2]: 185)

Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda tentang ayat di atas, maknanya ialah orang-orang
yang tidak mempunyai kekuatan, artinya mereka yang tidak mampu berpuasa di
bulan Ramadhan maka harus membayar fidyah. [254]

Salah seorang sahabat, yaitu Ibnu Abbas r.a. telah memberikan tafsir mengenai ayat
ini:

‫س َي ْق َرُأ َو َع َلى الَّ ِذ َين ُي َط َّوقُو َن ُه َف َلا ُي ِطيقُو َن ُه { فِ ْد َي ٌة‬


ٍ ‫َع ْن َع َطا ٍء َس ِم َع ا ْب َن َع َّبا‬
‫وخ ٍة ُه َو الشَّ ْي ُخ ا ْل َك ِبي ُر َوا ْل َم ْرَأ ُة‬ َ ‫س َل ْي َس ْت بِ َم ْن ُس‬ ٍ ‫َط َعا ُم ِم ْس ِكينٍ } قَالَ ا ْب ُن َع َّبا‬
‫ا ْل َك ِبي َر ُة َلا َي ْس َت ِطي َع ِان َأ ْن َي ُصو َما َف ُي ْط ِع َم ِان َم َك َان ُك ِّل َي ْو ٍم ِم ْس ِكي ًنا‬
Dari Atha dia mendengar Ibnu Abbas membaca ayat; "Dan bagi orang-orang yang
berat menjalankannya maka wajib membayar fidya yaitu memberi makan orang
miskin,", Ibnu Abbas berkata; Ayat ini tidak dimanshukh, namun ayat ini hanya untuk
orang yang sudah sangat tua dan nenek tua, yang tidak mampu
menjalankannya, maka hendaklah mereka memberi makan setiap hari kepada orang
miskin.' (H.R. Bukhari) [255]

diriwayatkan,

ٍ‫س فِي َق ْو لِ ِه َع َّز َو َج َّل { َو َع َلى الَّ ِذ َين ُي ِطيقُو َن ُه فِ ْد َي ٌة َط َعا ُم ِم ْس ِكين‬ٍ ‫َع ْن ا ْبنِ َع َّبا‬
‫} ُي ِطيقُو َن ُه ُي َكلَّفُو َن ُه فِ ْد َي ٌة َط َعا ُم ِم ْس ِكينٍ َو ِاح ٍد { َف َم ْن َت َط َّو َع َخ ْي ًرا } َط َعا ُم‬
‫وخ ٍة { َف ُه َو َخ ْي ٌر َل ُه َوَأ ْن َت ُصو ُموا َخ ْي ٌر َل ُك ْم } َلا‬ َ ‫ِم ْس ِكينٍ َآخ َر َل ْي َس ْت بِ َم ْن ُس‬
‫ض َلا ُيشْ فَى‬ ٍ ‫الص َيا َم َأ ْو َمرِي‬
ِّ ‫يق‬ ُ ‫ص فِي َه َذا ِإ َّلا لِلَّ ِذي َلا ُي ِط‬ ُ َّ‫ُي َرخ‬
254
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20160603-ID.pdf
255
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/4145
~ 138 ~
Dari Ibnu 'Abbas tentang firman Allah Azza wa Jalla: "Dan wajib bagi orang-orang
yang berat menjalankannya (hendaklah) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan
seorang miskin." Berat menjalankannya artinya: dibebani membayar fidyah, memberi
makan satu orang miskin. "Barangsiapa yang dengan kerelaan mengerjakan
kebajikan." Memberi makan seorang miskin yang lain, bukanlah ayat yang mansukh,
"tapi itulah yang baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu" dalam hal ini tidak
diberikan keringanan kecuali bagi orang yang tidak mampu berpuasa atau
sakit yang tidak sembuh-sembuh." (H.R. An-Nasai) [256]

Pengertian
Fidyah dalam bahasa arab (‫ )فَ ِديَة‬berarti tebusan. Jika berkaitan dengan puasa, fidyah
berarti memberikan makan kepada orang miskin sejumlah hari ia tidak berpuasa.
Besaran fidyah adalah disesuaikan dengan jumlah waktu ia tidak berpuasa di bulan
Ramadhan.

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


berfirman bahwa mereka yang mampu, memiliki kelapangan harta, jika karena
suatu sebab mereka tidak dapat berpuasa maka mereka harus memberi fidyah.
Dan apakah fidyah itu? Itu adalah memberikan makan kepada fakir miskin
yang sesuai dengan apa yang Saudara-saudara sendiri makan, sebab terdapat
perintah untuk memperhatikan harga diri orang lain. [257]

Berikanlah dengan Makanan yang Baik


Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,
Oleh karena itu berilah makan (dengan) makanan yang baik, jangan sekali
bahwa "saya berpuasa maka saya makan makanan yang bagus. Tetapi karena
kalian orang yang berstatus rendah maka sebagai fidyah untuk kalian ini ada
tersisa makanan yang mentah". Tidak! Ini bukanlah kebajikan. Kebajikan
Saudara-saudara baru akan terhitung sebagai kebajikan apabila
Saudara-saudara demi untuk Tuhan tengah melakukan ini, bukan untuk
menganggap bahwa Saudara-saudara tengah berbuat baik kepada orang
miskin itu.

Jadi apabila Saudara-saudara memberikan fidyah demi untuk Tuhan maka bisa
jadi Allah mengganti sakit yang saudara-saudara derita itu dengan kesehatan.
Sebab, Dia berfirman bahwa "kalian berpuasa bagaimanapun juga adalah lebih
baik bagi dirimu sendiri". [258]

256
https://www.hadits.id/hadits/nasai/2278
257
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20031024-ID.pdf
258
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20031024-ID.pdf
~ 139 ~
Membayar Fidyah dengan Uang
Hadhrat Masih Mau’ud as ditanya, “Jika orang tidak sanggup berpuasa, ia harus
memberi makan orang miskin sebagai fidyah maka apakah diperbolehkan untuk
mengirim sejumlah itu ke pos candah untuk para yatim di Qadian?”

Beliau as menjawab,
“Tidak masalah dalam hal itu. Jika ia memberi makan orang miskin di
wilayahnya atau mengirimkan uang untuk pos para anak yatim dan miskin di
tempat ini.” [259] [260]

Siapa yang Diperbolehkan membayar Fidyah


Hadhrat Masih Mau'ud a.s. dalam menjawab sebuah pertanyaan bersabda:
"Fidyah ini hanya untuk orang tua, atau bisa juga untuk orang-orang serupa itu
yang sama sekali tidak pernah dapat mampu melakukan puasa, tidak bagi
orang-orang umum yang begitu mendapat kesehatan mereka mampu untuk
melakukan puasa...“ [261] [262]

Fidyah atas puasa Ramadhan menjadi keharusan bagi orang yang mampu (dalam segi
harta) yang mana di masa yang akan datang tidak dapat mengqadha/mengganti
puasa tersebut, seperti orang tua, orang yang lemah, orang yang sakit menahun,
perempuan yang hamil dan sedang menyusui. [263]

Membayar Fidyah agar Mendapatkan Taufiq Allah


Ta’ala
Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda:
”Suatu ketika saya berpikir tentang perintah membayar Fidyah. Tahulah saya
kemudian bahwa itu demi taufik untuk kesanggupan berpuasa. Tuhan adalah
Pemberi taufik (kesempatan, kondisi dan kekuatan) atas segala hal. Maka dari
itu, kita harus meminta segala sesuatu kepada-Nya saja. Dia adalah yang Maha
Mutlak Yang memiliki Kekuatan untuk memberikan kekuatan pada orang yang
lemah untuk berpuasa. Maka dari itu, maksud fidyah ialah untuk mendapatkan
kekuatan itu yang mana adalah karunia dari Tuhan. Hal yang tepat menurut
pandangan saya ialah orang yang luput berpuasa harus berdoa dengan amat
sangat, ‘Wahai Tuhanku, Ini adalah Bulanmu yang penuh berkat, dan hamba
merasa kehilangan berkat karena hamba tidak dapat berpuasa. Hamba tidak

259
Malfuzhat, jilid 9, h. 186, edisi 1985, UK.
260
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20160603-ID.pdf
261
Malfuzhat jilid 5:322 Edisi baru
262
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20041015-ID.PDF
263
Fiqih Ahmadiyah
~ 140 ~
tahu apakah di masa mendapat hamba dapat berpuasa untuk puasa-puasa
yang tertinggal atau tidak, apakah hamba akan masih hidup ataukah akan
sudah mati…karuniakanlah hamba taufik untuk itu.’ Jika seseorang berdoa
dengan tulus ikhlas seperti itu, saya yakin Allah akan memberkati hati yang
demikian dengan kekuatan.” [264] [265]

Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda:


(Allah Ta’ala berfirman,)

... ٍ‫… َو َع َلى الَّ ِذ َين ُي ِطيقُو َن ُه فِ ْد َي ٌة َط َعا ُم ِم ْس ِكين‬


“...dan bagi orang-orang yang tidak sanggup berpuasa hendaklah membayar
fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin…” (QS Al-Baqarah [2]: 185)

Suatu ketika timbul pertanyaan dalam fikiran saya bahwa untuk apa fidyah ini
ditetapkan? Maka dapat dimaklumi bahwa itu adalah untuk mendapatkan
taufik supaya dari itu dapat diraih taufik untuk berpuasa. Zat Allah sematalah
yang menganugerahkan taufik dan seyogianya harus memohon segala
sesuatunya hanya kepada Tuhan. Allah adalah Penguasa mutlak. Jika Dia
menghendaki maka Dia dapat menganugerahkan taufik kepada seorang yang
terkena penyakit paru-paru (sekali pun) untuk berpuasa.

Jadi, maksud fidyah adalah supaya meraih taufik untuk itu dan ini dapat diraih
dengan karunia Allah. Karena itu menurut saya manusia harus benar-benar
berdoa, 'Ya Allah, ini merupakan bulan-Mu yang penuh berkat dan saya tengah
luput dari itu. Mana dapat diketahui, apakah tahun depan saya akan hidup atau
tidak, atau saya dapat melaksanakan puasa yang tertinggal itu atau tidak'. Dan
andaikata dia memohon taufik kepada-Nya maka saya yakin Dia akan
menganugerahkan kemampuan pada hati sanubari orang seperti itu". [266] [267]

Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda:


"Bagi mereka yang terdapat rintangan-rintangan sementara dalam melakukan
puasa andaikata dia memberikan fidyah maka karena keberkatan itu Allah
dapat juga memberikan taufik. Dan berikanlah juga fidyah dan seiring dengan
itu berdoa pulalah kepada-Nya". [268]

264
Malfuzhat, jilid 4, h. 258-259, edisi 1985, UK.
265
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20160603-ID.pdf
266
Malfuzhat Jilid 2:563 Edisi Baru
267
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20041015-ID.PDF
268
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20041015-ID.PDF
~ 141 ~
Bab 34
Puasa Sunnah

Mengenai keutamaan amalan sunnah, diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ِإ َّن اللَّ َه قَالَ َم ْن‬
‫َعا َدى لِي َو لِ ًّيا َف َق ْد آ َذ ْن ُت ُه بِا ْل َح ْر ِب َو َما َت َق َّر َب ِإ َل َّي َع ْب ِدي بِ َش ْي ٍء َأ َح َّب ِإ َل َّي‬
‫ِم َّما ا ْف َت َر ْض ُت َع َل ْي ِه َو َما َي َزالُ َع ْب ِدي َي َت َق َّر ُب ِإ َل َّي بِالنَّ َوافِلِ َحتَّى ُأ ِح َّب ُه َفِإذَا‬
‫ش‬ ُ ‫َأ ْح َب ْب ُت ُه ُك ْن ُت َس ْم َع ُه الَّ ِذي َي ْس َم ُع بِ ِه َو َب َص َر ُه الَّ ِذي ُي ْب ِص ُر بِ ِه َو َي َد ُه الَّ ِتي َي ْب ِط‬
‫بِ َها َور ِْج َل ُه الَّ ِتي َي ْم ِشي بِ َها َو ِإ ْن َسَأ َل ِني لَُأ ْع ِط َينَّ ُه َو َلِئ ْن ْاس َت َعا َذنِي لَُأ ِع َيذنَّ ُه َو َما‬
‫س ا ْل ُمْؤ ِمنِ َي ْك َر ُه ا ْل َم ْو َت َوَأ َنا َأ ْك َر ُه‬ ِ ‫َت َر َّد ْد ُت َع ْن شَ ْي ٍء َأ َنا ف َِاع ُل ُه َت َر ُّد ِدي َع ْن َن ْف‬
‫َم َسا َء َت ُه‬
Dari Abu Hurairah menuturkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Allah berfirman; Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan perang
kepadanya, dan hamba-Ku tidak bisa mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu
yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan, jika hamba-Ku terus
menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunnah, maka Aku
mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang ia
jadikan untuk mendengar, dan pandangannya yang ia jadikan untuk memandang, dan
tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya untuk
berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika meminta perlindungan
kepada-Ku, pasti Ku-lindungi. Dan aku tidak ragu untuk melakukan sesuatu yang Aku
menjadi pelakunya sendiri sebagaimana keragu-raguan-Ku untuk mencabut nyawa
seorang mukmin yang ia (khawatir) terhadap kematian itu, dan Aku sendiri khawatir
ia merasakan kepedihan sakitnya." (H.R. Bukhari) [269]

Hadhrat Masih Mauud as. bersabda:


"Allah Ta’ala telah menetapkan lima [macam] perjuangan (mujahadah) di
dalam agama Islam. Shalat, Puasa, Zakat, Haji, Melawan musuh Islam
dengan pedang maupun pena. Inilah lima perjuangan yang terbukti dari
Al-Quran Syarif. Orang-orang Islam hendaknya berusaha keras di dalam hal-hal
tersebut dan tekun mentaatinya.

269
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/6021
~ 142 ~
Puasa itu hanyalah satu bulan dalam satu tahun. Beberapa waliullah memang
secara nafal selalu melakukan puasa dan mereka melakukan mujahadah dalam
hal itu. Yaa, melakukan puasa secara abadi (terus-menerus) dilarang. Yakni
hendaknya janganlah seseorang itu melakukan puasa untuk selamanya,
melainkan hendaknya kadang-kadang melakukan puasa nafal dan kadang
kadang meninggalkannya". [270]

Saat ini akan dijelaskan beberapa amalan puasa yang pernah dilaksanakan Rasulullah
saw. Diantaranya,

Puasa Syawal
Diriwayatkan,

‫وب ا ْلَأن َْصار ِِّي َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َأنَّ ُه َح َّد َث ُه َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه‬
َ ُّ‫َع ْن َأبِي َأي‬
ِ ‫َان ك‬
‫َص َيا ِم ال َّد ْه ِر‬ َ ‫َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ َم ْن َصا َم َر َم َض َان ثُ َّم َأ ْت َب َع ُه ِستًّا ِم ْن شَ َّو ٍال ك‬
Dari Abu Ayyub Al Anshari radliallahu 'anhu, bahwa ia telah menceritakan kepadanya
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang berpuasa
Ramadhan kemudian diiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka
yang demikian itu seolah-olah berpuasa sepanjang tahun." (H.R. Muslim) [271]

Puasa Senin dan Kamis


Diriwayatkan,

َ ‫َأ َّن َعاِئ َش َة قَا َل ْت ِإ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ك‬
‫َان َي َت َح َّرى ِص َيا َم‬
‫س‬ِ ‫الِا ْث َن ْينِ َوا ْل َخ ِمي‬
Bahwasanya 'Aisyah berkata; " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memilih
berpuasa hari Senin dan hari Kamis." (H.R. An-Nasai) [272]

Diriwayatkan,

270
Malfuzat, jld. IX, hlm. 433
271
https://www.hadits.id/hadits/muslim/1984
272
https://www.hadits.id/hadits/nasai/2320
~ 143 ~
ُ ‫َع ْن َأبِي ُه َر ْي َر َة َأ َّن َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَالَ تُ ْع َر‬
‫ض ا ْلَأ ْع َمالُ َي ْو َم‬
‫ض َع َم ِلي َوَأ َنا َصاِئ ٌم‬ ِ ‫الِا ْث َن ْينِ َوا ْل َخ ِمي‬
َ ‫س َفُأ ِح ُّب َأ ْن ُي ْع َر‬
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "
Pada hari senin dan kamis semua amalan dinaikkan kepada Allah ta'ala, maka saya
lebih suka amalanku dinaikkan kepada-Nya ketika saya sedang berpuasa" (H.R.
Tirmizi) [273]

Diriwayatkan,

‫ْت َوفِي ِه‬ ِ ‫قَالَ َيا َر ُسولَ اللَّ ِه َأ َرَأ ْي َت َص ْو َم َي ْو ِم الِا ْث َن ْينِ َو َي ْو ِم ا ْل َخ ِمي‬
ُ ‫س قَالَ فِي ِه ُو لِد‬
‫ُأ ْنزِلَ َع َل َّي ا ْل ُق ْرآ ُن‬
“...Umar berkata; wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda mengenai puasa hari
Senin dan hari Kamis? Beliau bersabda; ‘padanya aku dilahirkan dan padanya Al
Qur'an di turunkan kepadaku’.” (H.R. Abu Dawud) [274]

Puasa Daud
Diriwayatkan,

‫قَالَ َيا َر ُسولَ اللَّ ِه َف َك ْي َف بِ َم ْن َي ُصو ُم َي ْو ًما َو ُي ْف ِط ُر َي ْو ًما قَالَ ذَلِ َك َص ْو ُم‬...
... ‫َدا ُو َد‬
… Ia (Umar bin Khotob r.a.) berkata; wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang
berpuasa satu hari dan berbuka satu hari? Beliau berkata: "Itu adalah puasa Daud." …
(H.R. Abu Dawud) [275]

Diriwayatkan,

‫َع ْن َع ْب ِد اللَّ ِه ْبنِ َع ْمرٍو قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأ ْف َض ُل‬
َ ‫الص ْو ِم َص ْو ُم َأ ِخي َدا ُو َد ك‬
‫َان َي ُصو ُم َي ْو ًما َو ُي ْف ِط ُر َي ْو ًما َو َلا َي ِف ُّر ِإذَا َلاقَى‬ َّ

273
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/678
274
https://www.hadits.id/hadits/dawud/2071
275
https://www.hadits.id/hadits/dawud/2071
~ 144 ~
dari Abdullah bin Amru berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sebaik-baik puasa ialah puasa Daud. Dia berpuasa sehari dan berbuka sehari. Dan ia
(Nabi Dawud) tidak lari ketika bertemu musuh." (H.R. Tirmizi) [276]

Puasa Tiga Hari Setiap Bulan


Diriwayatkan,

‫اث ِم ْن ُك ِّل شَ ْه ٍر َو َر َم َضا ُن ِإ َلى‬


ٌ ‫قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َث َل‬
‫َر َم َض َان ف ََه َذا ِص َيا ُم ال َّد ْه ِر ُكلِّ ِه‬
...Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Puasa tiga hari setiap
hari setiap bulan, dan Ramadhan hingga Ramadhan yang lain ini adalah puasa
setahun penuh… (H.R. Abu Dawud) [277]

Diriwayatkan,

‫َع ْن َأبِي َذ ٍّر قَالَ قَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َصا َم ِم ْن ُك ِّل شَ ْه ٍر‬
{ ‫َث َلا َث َة َأيَّا ٍم ف ََذلِ َك ِص َيا ُم ال َّد ْه ِر َفَأ ْن َزلَ اللَّ ُه َع َّز َو َج َّل َت ْص ِد َيق ذَلِ َك فِي ِك َتابِ ِه‬
‫َم ْن َجا َء بِا ْل َح َس َن ِة َف َل ُه َعشْ ُر َأ ْم َثالِ َها } ا ْل َي ْو ُم بِ َعشْ َر ِة َأيَّا ٍم‬
Dari Abu Dzar dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "
Barang siapa yang berpuasa tiga hari pada setiap bulan, maka sama halnya dengan
puasa sebulan penuh". Lalu Allah 'azza wajalla menurunkan ayat yang membenarkan
akan perkara tersebut yaitu (firman-Nya): Barang siapa yang melakukan satu
kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala sepuluh kali lipat, satu hari berpuasa
sama dengan sepuluh hari." (H.R. Tirmizi) [278]

Puasa di Bulan Sya’ban


Diriwayatkan,

‫َان َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه‬ َ ‫َع ْن َعاِئ َش َة ُأ ِّم ا ْل ُمْؤ ِم ِن َين َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن َها َأن ََّها قَا َل ْت ك‬
‫َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َي ُصو ُم َحتَّى َنقُولَ َلا ُي ْف ِط ُر َو ُي ْف ِط ُر َحتَّى َنقُولَ َلا َي ُصو ُم َو َما َرَأ ْي ُت‬

276
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/701
277
https://www.hadits.id/hadits/dawud/2071
278
https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/693
~ 145 ~
‫َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ْاس َت ْك َم َل ِص َيا َم شَ ْه ٍر ق َُّط ِإ َّلا َر َم َض َان َو َما‬
‫َرَأ ْي ُت ُه فِي شَ ْه ٍر َأ ْك َث َر ِم ْن ُه ِص َيا ًما فِي شَ ْع َب َان‬
dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata; "Sudah biasa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan
berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga
kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh,
kecuali Ramadhan. Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam
sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban." (H.R. Muslim) [
279
]

Puasa Arafah
Diriwayatkan,

‫اض َي َة َوا ْل َب ِاق َي َة‬ َّ ‫َو ُسِئ َل َع ْن َص ْو ِم َي ْو ِم َع َر َف َة َفقَالَ ُي َك ِّف ُر‬


ِ ‫الس َن َة ا ْل َم‬
“...Kemudian beliau (saw) ditanya tentang puasa pada Arafah, maka beliau (saw)
menjawab: "Puasa itu akan menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu dan yang akan
datang."... (H.R. Muslim) [280]

Diriwayatkan,

‫َع ْن ِع ْك ِر َم َة قَالَ َد َخ ْل ُت َع َلى َأبِي ُه َر ْي َر َة فِي َب ْي ِت ِه ف ََسَأ ْل ُت ُه َع ْن َص ْو ِم َي ْو ِم َع َر َف َة‬


‫َات َفقَالَ َأ ُبو ُه َر ْي َر َة َن َهى َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َع ْن َص ْو ِم َي ْو ِم‬ ٍ ‫بِ َع َرف‬
ٍ ‫َع َر َف َة بِ َع َرف‬
‫َات‬
Dari Ikrimah ia berkata, "Aku menemui Abu Hurairah di rumahnya, lalu aku bertanya
padanya tentang puasa 'Arafah di (Padang) 'Arafah, maka Abu Hurairah menjawab,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang berpuasa 'Arafah (ketika) di
(Padang) 'Arafah." (H.R. Ibnu Majah) [281]

279
https://www.hadits.id/hadits/muslim/1956
280
https://www.hadits.id/hadits/muslim/1977
281
https://www.hadits.id/hadits/majah/1722
~ 146 ~
Puasa Asyura
Diriwayatkan,

‫س َر ِض َي اللَّ ُه َع ْن ُه َما قَالَ َل َّما َق ِد َم النَّ ِب ُّي َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ٍ ‫َع ْن ا ْبنِ َع َّبا‬
‫ون َعاشُ و َرا َء ف َُسِئ ُلوا َع ْن ذَلِ َك َفقَالُوا َه َذا ا ْل َي ْو ُم‬ َ ‫ا ْل َم ِدي َن َة َو َج َد ا ْل َي ُهو َد َي ُصو ُم‬
‫وسى َو َب ِني ِإ ْس َراِئي َل َع َلى فِ ْر َع ْو َن َو َن ْح ُن َن ُصو ُم ُه َت ْع ِظي ًما‬ َ ‫الَّ ِذي َأ ْظ َف َر اللَّ ُه فِي ِه ُم‬
‫وسى ِم ْن ُك ْم ثُ َّم َأ َم َر‬ َ ‫َل ُه َفقَالَ َر ُسولُ اللَّ ِه َصلَّى اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َن ْح ُن َأ ْو َلى بِ ُم‬
‫بِ َص ْو ِم ِه‬
Dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma ia berkata; "Setibanya Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam di Madinah, beliau mendapatkan orang-orang Yahudi berpuasa pada hari
'Asyura. Mereka ditanya tentang masalah itu, lalu mereka menjawab; "Ini adalah hari
di saat Allah memenangkan Musa 'alaihis salam dan Bani Isra'il atas Fir'aun. Dan kami
berpuasa untuk mengagungkan hal itu." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kami lebih berhak kepada Musa daripada kalian." Kemudian beliau
memerintahkan untuk berpuasa pada hari 'Assyura`. (H.R. Bukhari) [282]

Diriwayatkan,

َّ ‫َو ُسِئ َل َع ْن َص ْو ِم َي ْو ِم َعاشُ و َرا َء َفقَالَ ُي َك ِّف ُر‬


ِ ‫الس َن َة ا ْل َم‬
‫اض َي َة‬
“...Kemudian beliau ditanya tentang puasa pada hari 'Asyura`, beliau (saw) menjawab:
‘Ia akan menghapus dosa-dosa sepanjang tahun yang telah berlalu.’...” (H.R. Muslim) [
283
]

Diriwayatkan,

‫َس ِم َع ُم َعا ِو َي َة ْب َن َأبِي ُس ْف َي َان َخ ِطي ًبا بِا ْل َم ِدي َن ِة َي ْع ِني فِي َق ْد َم ٍة َق ِد َم َها َخ َط َب ُه ْم‬
‫َي ْو َم َعاشُ و َرا َء َفقَالَ َأ ْي َن ُع َل َماُؤ ُك ْم َيا َأ ْه َل ا ْل َم ِدي َن ِة َس ِم ْع ُت َر ُسولَ اللَّ ِه َصلَّى‬
‫اللَّ ُه َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َيقُولُ لِ َه َذا ا ْل َي ْو ِم َه َذا َي ْو ُم َعاشُ و َرا َء َو َل ْم َي ْك ُت ْب اللَّ ُه َع َل ْي ُك ْم‬

282
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/3649
283
https://www.hadits.id/hadits/muslim/1977
~ 147 ~
‫ِص َيا َم ُه َوَأ َنا َصاِئ ٌم َف َم ْن َأ َح َّب ِم ْن ُك ْم َأ ْن َي ُصو َم َف ْل َي ُص ْم َو َم ْن َأ َح َّب َأ ْن ُي ْف ِط َر‬
‫َف ْل ُي ْف ِط ْر‬
ia mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan yang sedang menyampaikan khutbah di
Madinah tepatnya pada hari 'Asyura`. Kemudian ia pun berkata, "Di manakah ulama
kalian wahai penduduk Madinah? Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda berkenaan dengan hari ini. Hari ini adalah hari 'Asyura`, dan Allah
tidaklah mewajibkan puasa padanya, namun saya saat ini sedang berpuasa. Maka
siapa di antara kalian suka untuk berpuasa silahkan, dan siapa yang lebih suka untuk
berbuka maka sialahkan." (H.R. Muslim) [284]

284
https://www.hadits.id/hadits/muslim/1909
~ 148 ~
BAB 35
Nubuwwatan Imam Mahdi di Bulan
Ramadan

~ 149 ~
BAB 36
Lain-Lain
Beberapa pernak-pernik tanya-jawab berkenaan dengan masalah puasa.

Sakit Mata & Berpuasa


Orang yang sama itu bertanya: "Apabila mata orang yang berpuasa sakit, apakah boleh
memasukan obat [ke dalam mata]?

Hadhrat Masih Mauud as. menjawab:


"Pertanyaannya sendiri salah. Bagi orang sakit tidak ada perintah puasa". [285]

Puasa Ramadhan bagi Kalangan Buruh


Ditanyakan: Kadang-kadang bulan Ramadhan jatuh pada musim cocok-tanam dimana
banyak sekali perkerjaan seperti penanaman benih dan sebagainya. Demikian pula
halnya para buruh yang pencahariannya bergantung pada perburuhan. Jika mereka
tidak berpuasa, bagaimana hukumnya?

Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda:


Al-'Amaalu binniyaat (amal itu berdasarkan niatnya). Orang-orang ini
menyembunyikan kondisi-kondisi mereka. Setiap orang hendaknya
memikirkan keadaannya masing-masing dengan takwa dan kesucian hati. Jika
ada yang mampu puasa sewaktu kerja sebagai buruh, maka lakukanlah. Jika
tidak, maka akan terhitung dalam [kategori] orang sakit. Dan bila sudah
mendapat kesempatan lain, berpuasalah". Sedangkan berkenaan dengan [ayat]
"Wa- laziina yutiquunahu" (Al-Baqarah:185), artinya adalah "Yang tidak
memiliki kesanggupan". [286] [287]

Karena Tidak Tahu Telah Siang Tetap saja Makan


dan Minum Sahur
Ada pertanyaan melalui surat: Seseorang yang ketika sahur di bulan Ramadhan
karena tidak tahu tetap saja makan dan minum, lalu ketika dia keluar ternyata fajar
Subuh telah terbit. Apakah dia wajib meneruskan puasanya atau tidak?

Hadhrat Masih Mau’ud a.s. menjawab:

285
Malfuzat, jld. IX, hlm. 171
286
Malfuzat, jld. IX, hlm. 394
287
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20160603-ID.pdf
~ 150 ~
"Karena tidak tahu, lalu [terus saja] makan dan minum, tidaklah wajib
menggantinya dengan puasa (di) lain (hari)". [288]

Memakai Serbuk Celak (Tetes) Mata Ketika Puasa


Ada pertanyaan: Apakah orang berpuasa boleh rnemasukan serbuk celak ke dalam
mata atau tidak?

Hadhrat Masih Mauud as. bersabda:


"Makruh (tidak disukai). Dan apa pula perlunya memakai serbuk celak di siang
hari? Serbuk celak itu dapat dipakai ketika malam hari". [289]

Berpuasa pada hari kewafatan Rasulullah Saw.


Seseorang bertanya: Apakah perlu berpuasa pada hari kewafatan Rasulullah saw. atau
tidak?

Hadhrat Masih Mau’ud as. menjawab:


"Tidak perlu". [290].

Puasa Sepuluh Muharram


Seseorang bertanya: Apakah perlu berpuasa pada sepuluh hari pertama pada bulan
Muharram atau tidak?

Hadhrat Masih Mauud as. menjawab:


"Tidak perlu. " [291]

Berpuasa & Bercermin


Seseorang bertanya kepada Hadhrat Masih Mau'ud a.s. : "Apakah orang berpuasa
boleh melihat cermin?

Hadhrat Masih Mau'ud as. menjawab:


"Boleh".

288
Malfuzat, jld. IX, hlm. 186
289
Malfuzat, jld. IX, hlm. 172-173
290
Malfuzat, jld. IX, hlm. 214-215
291
Malfuzat, jld. IX. hlm. 215
~ 151 ~
Meminyaki Rambut dan Janggut Ketika Puasa
Orang itu kembali bertanya: "Apakah ketika berpuasa boleh meminyaki rambut dan
janggut?

Hadhrat Masih Mauud as. menjawab:


"Boleh".

Orang Berpuasa yang Memakai Wangi-wangian


Seseorang bertanya, “Apakah orang yang berpuasa dibenarkan memakai
wangi-wangian atau tidak?"
Hadhrat Masih Mau'ud a.s. menjawab:

“Dibenarkan.” [292]

Apa Saja Amal yang Dapat Sampai kepada Jenazah


Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda,
“Yang sudah terbukti adalah dampak doa. Di dalam sebuah riwayat tertera
bahwa jika ibadah haji dilakukan atas nama seorang jenazah maka akan
dikabulkan. Dan ada juga diterangkan mengenai puasa.”

Seseorang menyatakan kepada Hadhrat Masih Mau'ud a.s.: "Bagaimana pula hainya
dengan ayat “Laisa lil insaani illaa maa sa-a (bagi manusia hanyalah apa yang
diusahakannya -- An-Najm, 40)]?"

Beliau a.s. menjawab:


“Jika hal itu berarti bahwa doa untuk saudara kita tidak akan dikabulkan, maka
di dalam Surah Al-Fatihah kata ihdinaa (tunjukilah kami) itu harus diganti
dengan ihdinii (tunjukilah saya)”. [293]

292
Malfuzat, jld,. IX, hlm. 172
293
Malfuzat, jld. V, hlm. 369
~ 152 ~
Data Pendukung

Campur-campur

Hadhrat Mushlih Mau’ud r.a. bersabda,


“Suatu hari [pada masa Hadhrat Masih Mau’ud as] saya teringat ada seseorang
datang dari luar pada waktu Ashar. Ia ialah Tn. Mirza Yaqub Beg yang pada
waktu [penulisan riwayat] ini termasuk tokoh kalangan ghair Mubayyi’ (tidak
baiat kepada Khalifah). Hadhrat Masih Mau’ud as mendesaknya berbuka puasa
karena berpuasa saat safar itu tidak diperbolehkan. Begitu pun ketika suatu
kali beliau as membicarakan orang-orang sakit, ‘Madzhab saya ialah kita harus
memanfaatkan rukhshah (kemudahan atau kelonggaran) juga. Agama
mengajarkan kemudahan bukan kesukaran. Mereka yang mengatakan jika
sakit dan dalam perjalanan tapi mampu lalu berpuasa; saya tidak
menganggap pernyataan tersebut benar.’ [294]

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


Sebagian dengan [alasan] kemudahan itu bahwa seorang yang sakit
memperoleh kemudahan/kelonggaran mereka sendiri yang mengambil
keputuskan bahwa saya/dia sakit karena itu saya tidak dapat berpuasa. Dan
apabila ditanyakan penyakitnya apa? Anda ini kan seorang yang masih muda,
seorang yang sehat segar bugar, lincah ke sana ke mari, mondar-mandir di
pasar, jika sakit maka periksakanlah ke dokter, maka jawabannya bahwa
bukanlah merupakan penyakit semacam itu, hanya saja terasa lelah sampai
waktu berbuka dan menjadi lemah.

Nah, inipun sama kondisinya, yaitu tidak menempuh jalan takwa. Janganlah
menuruti alasan-alasan pribadi/egois. Ingatlah selalu, bahwa Tuhan
mengetahui keadaan hati kalian. Ini merupakan hal yang perlu dikhawatirkan
jangan terjadi seperti ini bahwa dengan alasan-alasan itu jangan-jangan
benar-benar dengan meninggalkan perintah-perintah itu kalian menjadi sakit.
[295]

Hadhrat Masih Mau’ud a.s.. bersabda,


Beliau bersabda, "Hatinya perih untuk hal itu, penuh resah, sangat menyesali,
maka malaikat akan berpuasa untuknya, dengan syarat dia bukanlah seorang

294
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20160603-ID.pdf
295
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20031024-ID.pdf
~ 153 ~
pembuat alasan, maka Allah tidak akan menjadikannya mahrum dari
ganjaran.” [296] [297]

Sahur
Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,
Kemudian waktu makan sahur itu sampai kapan? Satu adalah bahwa apabila
makan sahur maka apapun suapan nasi/makanan atau teh yang
Saudara-saudara minum pada saat itu yang ada di tangan Saudara-saudara itu
terdapat perintah untuk memenuhinya/menghabiskannya. Tertera dalam
sebuah riwayat bahwa [Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa diantara kalian
yang mendengar azan dan wadah/piring berada di tangan maka janganlah
meletakkannya selama belum memenenuhi keperluannya", yakni apa yang dia
tengah makan sempurnakanlah itu/makanlah secukupnya. [298]

Maka seseorang bertanya kepada Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bahwa "Saya
duduk di dalam rumah dan keyakinan saya adalah bahwa kini masih ada waktu
untuk makan sahur maka saya makan sedikit lalu meniatkan berpuasa, tetapi
dari orang lain dapat diketahui bahwa sudah waktu subuh maka apa yang saya
harus lakukan?" Hadhrat Masih Masih Mau'ud a.s. bersabda, "Dalam kondisi
seperti itu puasanya sah. Tidak perlu berpuasa lagi, sebab dari dirinya sendiri
sudah berhati-hati dan di dalam niatnya tidak ada perbedaan, hanya terlanjur
salah/tidak sengaja dan hanya berbeda beberapa menit". [299]

Safar

Hadhrat Aqdas as bersabda sambil menjelaskan hukum puasa dalam perjalanan:


“Seandainya perjalanan dengan kereta api, tidak ada penderitaan apapun, maka
puasalah. Jikalau tidak, ambillah faedah dari keringanan (rukhshah) Allah Taala”.
(Al-Hakam, 24 Desember 1900)

Soal: Seandainya orang yang berpuasa perlu melakukan perjalanan, apakah ia dapat
membatalkan puasanya?
Jawab: Pada hari-hari Ramadhan, sejauh mungkin kita hendaknya terhindar dari
perjalanan dan kita hendaknya melakukan perjalanan sesuai keperluan. Perjalanan
seperti apa yang harus dilakukan. Keputusannya ada pada keinginan orang yang akan
melakukan perjalanan. Itu akan ditanya dihadapan Allah Taala. Orang lain tidak dapat

296
Malfuzhat jilid 4 hal. 258-259
297
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20031024-ID.pdf
298
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20031024-ID.pdf
299
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20031024-ID.pdf
~ 154 ~
memberikan keputusan mengenai hal ini. Selama perjalanan itu berlangsung, kita
hendaknya tidak berpuasa.
Hadhrat Khalifatul Masih II ra bersabda:
“Akidah dan pemikiran saya mengenai perjalanan adalah mungkin sebagian ahli fikih
berbeda pendapat tentang perjalanan yang dimulai setelah sahur dan berakhir pada
sore hari, dari segi puasa, itu bukanlah perjalanan. Syariat melarang puasa dalam
perjalanan. Akan tetapi, syariat tidak melarang melakukan perjalanan ketika
berpuasa. Jadi, perjalanan yang dimulai setelah makan sahur dan berakhir sebelum
buka puasa, dari segi puasa, itu bukanlah perjalanan. Dalam puasa ada perjalanan dan
dalam perjalanan tidak ada puasa”. (Al-Fadhl, 25 September 1942)
Soal: Dalam keadaan melakukan perjalanan, puasa dapat dilakukan atau tidak. Lalu,
perjalanan berapa mil yang di dalamnya kita tidak dapat berpuasa?
Jawab: Kita hendaknya tidak melakukan puasa Ramadhan dalam perjalanan. Akan
tetapi, menjauhi makan minum secara terang- terangan untuk menghormati
Ramadhan adalah mustahsan (dianggap baik). Batas syariat dan definisi safar serta
jaraknya tidak ditetapkan. Itu tergantung pada perasaan dan kemampuan seseorang
untuk memutuskannya. (Untuk rincian lebih lanjut mengenai safar, lihatlah bab
„Qashr Al-Shalat‟)

Sayyid Muhammad Sarwar Syah berkata mengenai puasa saat tinggal dalam
perjalanan, “Hadhrat Masih Mau’ud as telah bersabda mengenai berpuasa bahwa jika
seseorang berniat tinggal di suatu tempat lebih dari 3 hari, maka ia harus berpuasa.
Jika kurang dari 3 hari, maka tidak berpuasa. Jika ia berpuasa saat tinggal di Qadian
dalam jangka waktu kurang dari tiga hari, maka tidak perlu mengulang puasanya di
kemudian hari.” [300]

Fidyah
Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda:
Dalam hal ayat, ‘...dan atas orang-orang yang tidak mampu berpuasa
hendaknya memberi makan orang miskin’. Suatu saat terfikir dalam hati saya
bahwa untuk apa fidyah ini ditetapkan? Maka dapat diketahui bahwa itu untuk
mendapatkan taufik/karunia, supaya dapat diraih taufik berpuasa. Zat Allah
sematalah yang menganugerahkan taufik dan seyogianya segala sesuatu hanya
dimohon kepada Tuhan. Allah adalah mutlak Mahakuasa. Jika Dia
menghendaki maka Dia dapat menganugerahkan taufik kepada seorang yang
terkena penyakit paru-paru [sekali pun] untuk berpuasa. Yakni seorang sakit
keras sehingga kurus kering, penderita penyakit TBC sekalipun, maka inilah
maksud fidyah supaya dia memperoleh kemampuan untuk itu dan ini adalah
untuk karunia Tuhan. Karena itu menurut saya sangat baik sekali jika manusia
berdoa, "Ya Allah, ini merupakan bulan-Mu yang diberkati dan saya tengah

300
Fatawa Hadhrat Muhammad Syarwar Syah Shahib, rejister no. 05, Darul Ifta
Rabwah, ba-hawalah Fiqhul Masih, h. 208, bab Puasa dan Ramadhan. Sumber rujukan:
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20160603-ID.pdf
~ 155 ~
dimahrumkan/dijauhkan dari itu. Hanya Tuhan yang tahu, apakah tahun yang
akan datang saya hidup atau tidak? Atau, apakah saya dapat melaksanakan
puasa yang telah lepas itu atau tidak?" Dan mohonlah taufik kepada-Nya, maka
saya yakin bahwa Dia akan menganugerahkan kemampuan pada hati sanubari
seperti itu.

Tetapi sebagian penyakit orang-orang ada yang sedemikian rupa bahwa


meskipun mempunyai keinginan, mereka tidak dapat melakukan puasa dan
secara terus menerus harus membayar fidyah. Orang-orang seperti itu
sebagaimana saya telah sebelumnya juga katakan seyogianya memberikan
fidyah sesuai dengan kemampuan. Allah mengetahui niat-niat". [301]

Hadhrat Khalifatul Masih V atba bersabda,


Kini terkait dengan puasa ada sejumlah perkara yang beragam. Berkaitan
dengan itu kini saya akan sampaikan. Sejumlah orang akibat kemalasan, uzur
dan karena alasan mereka tidak berpuasa. Mereka terfikir bahwa mereka
seyogianya berpuasa. Sejumlah orang sesudah lewat suatu umur terfikir
bahwa umur telah lewat begitu saja. Kesehatan ada, kekuatan ada, harta
melimpah ruah dan segenap sarana prasarana tersedia namun mereka tidak
berpuasa, "namun kebaikan-kebaikan yang seyogianya harus saya lakukan itu
tidak dapat saya lakukan, maka kini apa yang harus saya lakukan?" Maka
demikian pulalah ada seorang seorang hadir di hadapan Hadhrat Masih
Mau'ud a.s. lalu ia menanyakan, "Saya dari sebelumnya tidak pernah
melakukan puasa, apakah saya harus memberikan fidyahnya?" Beliau
bersabda: "Allah tidak menyakiti setiap orang di luar (melebihi batas) dari
kemampuannya. Selaras dengan kemampuan berilah fidyah puasa yang lalu,
dan untuk yang akan datang berjanjilah bahwa saya akan melakukan puasa" [
302
]

Hadhrat Mushlih Mau’ud ra menjelaskan,


“Dengan membayar fidyah bukan berarti itu pengganti puasa [secara dzat
kewajiban berpuasanya gugur]. Melainkan, adanya fidyah ialah karena
pembayarnya tidak mampu memenuhi ibadah puasa di hari-hari Ramadhan
yang penuh berkah ini bersama kaum Muslim lainnya disebabkan ‘udzr yang
syar’i (alasan atau halangan yang dibenarkan)

Jenis ‘udzr untuk fidyah dapat dibagi menjadi dua kategori. Jangka sementara
saja dan terus-menerus. Seseorang wajib membayar fidyah dalam dua kategori
itu dengan syarat kemampuan. Artinya, orang yang membayar fidyah harus
memenuhi puasa mereka yang tidak penuh pada saat mereka telah siap dan
sehat contohnya dalam satu, dua, atau tiga tahun kemudian kecuali bagi yang
sakitnya di waktu sebelumnya dan telah bertekad berpuasa setelah sehat

301
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20031024-ID.pdf
302
Al-Badar jilid I no.12 tanggal 16 Januari 1902.
~ 156 ~
dalam waktu dekat tapi diantara waktu itu kesehatannya memburuk sehingga
menjadikannya permanen sakit. Terus menerus sakit. Dan siapa yang
mempunyai kemampuan memberi makan, sedangkan ia dalam kondisi sakit
atau musafir maka ia harus memberi makan orang miskin di bulan Ramadhan
sebagai fidyah dan berpuasa pada waktu lain. Inilah Madzhab (pendirian)
Hadhrat Masih Mau’ud as yaitu membayar fidyah, berpuasa juga di hari-hari
lain serta menganjurkannya ke orang lain.” [303] [304]

Hadhrat Masih Mau‟ud as bersabda pada tanggal 30 Oktober 1907:


“Orang sakit dan musafir yang tidak berharap untuk mendapatkan kesempatan
berpuasa, misalnya orang yang sangat lemah dan tua atau perempuan hamil
yang lemah, karena ia melihat bahwa setelah hamil, ia akan beralasan
dikarenakan menyusui anak dan akan lewat setahun. Orang seperti ini
diperbolehkan untuk tidak berpuasa, karena tidak dapat berpuasa dan harus
membayar fidyah.

Fidyah hanya diberikan kepada orang yang sudah tua-renta dan orang yang
tidak mampu untuk berpuasa. Tidak diperbolehkan kepada orang yang
membayar fidyah dan dianggap beralasan berpuasa. Untuk orang awam yang
sehat dan mampu untuk berpuasa hanya memperhatikan fidyah dan membuka
pintu ibahat. (Fatawa Ahmadiyah, halaman 183)

Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda:


"Allah telah meletakkan asas syariat pada kemudahan. Orang musafir dan
orang sakit yang memiliki kemampuan maka seyogianya sebagai ganti puasa
harus memberikan fidyah. Fidyah itu adalah diberikan makan pada seorang
fakir miskin". [305] [306]

Rakaat Tarawih
Beliau as bersabda,
“Seperti yang menjadi Sunnah Nabi saw adalah beliau saw biasa melaksanakan
8 rakaat di waktu Tahajud (bagian akhir malam sebelum waktu Shubuh). Itu
lebih baik untuk dilakukan namun dibolehkan pula melaksanakan sholat
Tarawih ini pada awal malam. Ada juga riwayat yang menyebutkan beliau
shalat di bagian awal malam. Sholat dengan 20 rakaat dimulai setelah masa
Rasulullah saw lewat. Sunnah Rasulullah saw adalah melaksanakan seperti
yang saya sebut tadi (8 rakaat).” [307]

303
Tafsir Kabir, jilid 2, h. 389.
304
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20160603-ID.pdf
305
Al-Badar jilid 6 no.42 tanggal 17 1907 hal.7
306
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20031024-ID.pdf
307
Malfuzhat, jilid 10, h. 113, edisi 1985, UK.
~ 157 ~
Lain-lain

Ada sebuah pertanyaan yang diajukan kepada Hadhrat Masih Mau'ud a.s.
bahwa "apakah dalam keadaan puasa [melakukan] ini boleh atau tidak boleh?"
Itu saya beritahukan kepada Saudara-saudara. Pertanyaan yang diajukan
adalah, apakah orang yang berpuasa boleh melihat cermin atau tidak? Yakni
apakah boleh melihat kaca (bercermin) atau tidak boleh. Maka beliau
bersabda: Boleh.

Kemudian orang-orang pun menanyakan pertanyaan yang aneh-aneh. Ada


seorang yang bertanya: Apakah seorang yang berpuasa itu boleh
menggunakan minyak untuk meminyaki janggut atau tidak? Beliau bersabda:
Boleh.

Kemudian pertanyaan diajukan bahwa, apakah seorang yang berpuasa itu


boleh menggunakan parfum/minyak wangi atau tidak? Beliau bersabda: Boleh.

Kemudian tertera sebuah pertanyaan, apakah seorang boleh menggunakan


celak atau tidak dalam berpuasa? Sebab di India dan Pakistan merupakan
kebiasaan orangorang di sana menggunakan celak yang pada umumnya
terdapat di kampung. Maka beliau bersabda: “Makruh. Dan perlunya juga
untuk apa bahwa harus menggunakan celak di siang hari, jika ada yang sakit di
mata maka gunakanlah itu pada malam hari". [308] [309]

308
Al-Badar no.6 hal. 14 tanggal 24 Februari 1907
309
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20031024-ID.pdf
~ 158 ~
Malfuzat

Safar

Puasa dalam Perjalanan


Pada tanggal 28 Oktober 1906, Hadhrat Masih Mau'ud as. keluar untuk
bertemu dengan Syekh Muhammad Cattu yang datang dari Lahore. Orang ini
sebelumnya berasal dari firqah Ahli-Hadits. Kemudian beliau masuk kelompok
Cakralwi. Ketika bertemu dengan Hadhrat Masih Mauud a.s. orang ini sudah
masuk kelompok Cakralwi. Hadhrat Masih Mau'ud as. keluar untuk
menjumpai sang Syekh sambil jalan-jalan pagi. Setelah bertemu dan
berbincang-bincang, Hadhrat Masih Mauud as. berkata kepada Syekh
Muhammad Cattu:
"Tuan kan musafir. Tentu Tuan tidak berpuasa bukan?" Syekh Muhammad
Cattu menjawab: "Tidak, saya berpuasa. Saya sedang puasa". Hadhrat Masih
Mau'ud as. bersabda: "Dasar permasalahannya adalah, mengamalkan
kelonggaran (keringanan) ijin [yang diberikan oleh] Al-Quran Karim pun
merupakan takwa. Allah Ta’ala memberikan ijin dan kelonggaran (keringanan)
bagi musafir dan orang sakit untuk berpuasa di hari lain. Oleh karena itu
perintah ini pun hendaknya harus diamalkan.
Saya baca bahwa kebanyakan tokoh-tokoh besar cenderung [menyatakan]
bahwa jika ada yang berpuasa dalam perjalanan atau dalam kondisi sakit,
maka hal itu merupakan suatu dosa. Sebab yang menjadi tujuan adalah
keridhaan (kesenangan) Allah Ta’ala, bukannya kehendak (keinginan) kita
sendiri. Sedangkan keridhaan (kesenangan) Allah Ta’ala itu adanya di dalam
ketaatan.
Apa saja yang Dia perintahkan hal itu harus ditaati, dan jangan
membubuhkan tambahan pada [perintah itu] dari pihak kita sendiri. Dia kan
telah memberikan perintah ini, “Man kaana minkum maridhan au ‘alaa safarin
faiddatun-min ayyamin ukhar -- barangsiapa di antara kalian sakit atau dalam
perjalanan maka berpuasalah pada hari-hari lain - Al-Baqarah, 185).
Di situ tidak ditentukan bahwa [yang dimaksud disitu adalah] perjalanan
yang demikian dan penyakit yang demikian. Saya tidak berpuasa dalam
perjalanan. Dan demikian pula halnya dalam keadaan sakit. Hari ini pun
kesehatan saya tidak baik, dan saya tidak berpuasa. Dengan jalan-jalan
penyakit akan sedikit berkurang, oleh karena itu saya akan pergi [jalan jalan]
keluar. Apakah tuan akan turut serta?"
Syekh Muhammad Cattu berkata, "Tidak, saya tidak bisa ikut. Tuan
pergilah. Perintah itu memang tidak diragukan lagi, akan tetapi jika di dalam
perjalanan itu tidak ada susahnya, mengapa tidak berpuasa saja?" Hadhrat
Masih Mauud a.s. bersabda, "Itu adalah pendapat Tuan sendiri. Al-Quran tidak
ada menyinggung apakah hal itu dengan adanya susah atau tanpa susah.

~ 159 ~
Sekarang Tuan sudah tua. Umur tidak bisa diharapkan lagi. Manusia itu
hendaknya memilih jalan yang darinya Allah Ta’ala menjadi ridha (senang) dan
memperoleh jalan yang lurus".
Syekh Muhammad Cattu berkata: "Untuk itulah saya datang, supaya saya
dapat mengambil manfaat dari Tuan. Jika demikian jalan yang benar, maka
jangan sampai kami ini mati dalam keadaan ghafil (lalai)". Hadhrat Masih
Mauud as. bersabda: "Yaa, itu adalah suatu hal yang sangat baik. Saya datang
setelah jalan sedikit jauh. Tuan boleh istirahat [dulu]." Sesudah itu Hadhrat
Masih Mau’ud a.s. pergi jalan-jalan. (Malfuzat, jld. IX, hlm. 71-73).

Sakit

Orang Sakit dan Musafir Jangan Berpuasa


“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dalam kondisi sakit dan
dalam perjalanan, dia tidak mentaati perintah jelas Allah Ta'ala. Allah Ta'ala
dengan jelas telah berfirman bahwa orang sakit dan musafir jangan berpuasa.
Setelah sehat dan setelah selesai melakukan perjalanan (safar), [barulah]
puasa.
Hendaknya perintah Allah Ta'ala itu diamalkan, sebab najat (keselamatan)
itu [diperoleh] melalui karunia [Ilahi]. Tidak ada orang yang memperoleh najat
karena memperlihatkan kekuatan amal-amalnya.
Allah Ta'ala tidak menerangkan apakah itu sakit ringan atau berat, serta
apakah itu perjalanan pendek atau panjang, melainkan perintahnya itu umum,
dan itu hendaknya harus diamalkan. Jika orang sakit dan musafir melakukan
puasa, maka atasnya lazim (layak) fatwa ingkar". (Malfuzat, jld. IX, hlm. 431).

Mengqadha Puasa

Baiat dan Taubat


Nasihatilah perempuan-perempuan (istri kalian). Berikan penekanan tentang
shalat dan puasa. Di luar delapan atau tujuh hari -- yang merupakan hari-hari
perempuan dan di dalamnya shalat pun dimaafkan -- hendaknya mereka
mengerjakan semua shalat sepenuhnya. Dan puasa tidaklah dimaafkan,
[puasa-puasa] itu hendaknya diganti kemudian. (Malfuzat, jld. V, hlm.
229-232).

~ 160 ~
Fidyah

Musafir dan Orang Sakit Dapat Membayar Fidyah


Allah Ta'ala telah meletakkan pertimbangan syariat pada kemudahan.
Orang sakit maupun musafir yang berkemampuan, mereka itu hendaknya
selain [menggenapi] puasa, juga membayar fidyah. Fidyah itu adalah memberi
makan kepada seorang miskin".
Yang diterangkan disini adalah tentang orang sakit maupun musafir yang
tidak melihat adanya kemungkinan lagi baginya untuk berpuasa di masa
mendatang, misalnya orang tua renta, perempuan mengandung yang
kondisinya sangat lemah dimana setelah melahirkan pun dia tidak dapat
melanjutkan puasa karena harus menyusui bayinya” (Malfuzat. jld. IX, hlm.
431-432).

Lain-lain

Cara-cara Menghindari Dosa


Seorang tokoh dari kota Sialkot bai'at di tangan Hadhrat Masih Mau'ud a.s.
dan ia memohon petunjuk serta nasihat dari Hadhrat Masih Mau'ud a.s.. Untuk
itu beliau bersabda:
“Kerjakanlah shalat dengan khusyuk, sebab itulah kunci segala kesulitan.
Dan di dalam itulah terpendam seluruh kelezatan serta khazanah. Berpuasalah
dengan hati yang benar (jujur). Bayarlah sedekah dan pengorbanan.
Biasakanlah membaca shalawat dan istighfar. Bersikap baiklah terhadap
sanak-keluarga. Tampillah dengan bermurah hati kepada para tetangga.
Bersikap kasih-sayanglah terhadap umat manusia, bahkan terhadap hewan
sekalipun juga hendaknya jangan berbuat aniaya. Mintalah selalu perlindungan
dari Allah Ta’ala. Sebab sangat tidak suci dan sangat malanglah hati yang setiap
saat tidak merebahkan diri di singgasana Ilahi. Dia akan dibiarkan luput
(mahrum).
Lihat, jika Allah tidak melindungi maka manusia tidak dapat bertahan
sedetik pun. Dari bawah bumi sampai ke lapisan atas langit, dipenuhi oleh
musuh-musuhnya. Jika tidak ada perlindungan dari-Nya, maka apalah yang
dapat dilakukan? Senantiasalah memanjatkan doa, supaya Allah Ta’ala selalu
memberikan petunjuk, sebab iradah-Nya (kehendak-Nya) hanya ada doa.
Membiarkan sesat dan memberi hidayah (petunjuk), sebagaimana Dia
berfirman: "Yudhillu bihi katsiran wa yahdi bihi katsiran (melalui ini banyak
yang tersesat, dan melalui ini banyak yang memperoleh petunjuk --
Al-Baqarah, 27).
Jadi, tatkala Dia pun mempunyai iradah (kehendak) untuk membiarkan
sesat, maka hendaknya setiap waktu memanjatkan doa supaya Dia
~ 161 ~
menghindarkan diri kita dari kesesatan, dan memberikan taufik hidayah
(petunjuk). Jadilah kalian orang yang bersikap lembut, sebab barangsiapa yang
bersikap lembut, maka Allah pun akan bersikap lembut terhadapnya.
Sebenarnya insan yang baik (salih) sangat berhati-hati melangkahkan kaki,
dengan meniup-niup tanah yang akan dijejakinya, supaya jangan sampai ada
serangga yang menderita karenanya.
Ringkasnya, janganlah timbulkan penderitaan (kesusahan) macam apa pun
pada diri orang lain melalui tangan kalian, kaki, mata, dan sebagainya. Dan
senantiasalah memanjatkan doa-doa.” (Malfuzat, jld.V, hlm.130).

Arti "Tidak Perlu Lagi Beribadah"


Para ahliullaah (wali Allah) mengatakan, tatkala manusia telah menjadi
‘aabid (penyembah/hamba) yang sempurna, maka sejak saat itu seluruh
ibadahnya tidak perlu lagi. Kemudian mereka menjelaskan sendiri, bahwa hal
itu tidak berarti bahwa shalat, puasa dan sebagainya sudah tidak perlu lagi,
melainkan maksudnya adalah, kesusahan-kesusahan dalam mengerjakan
ibadah itulah yang sudah tidak ada lagi. Yakni dia mengerjakan ibadah-ibadah
sedemikian rupa seperti halnya makan setiap hari. Kesusahan-kesusahan yang
timbul itu dia rasakan manis dan lezat.
Oleh karena itu, ciptakanlah oleh kalian kondisi sedemikian rupa sehingga
kesusahan-kesusahan kalian tidak terasa lagi, dan pengamalan
perintah-perintah Allah serta penghindaran diri terhadap larangan-larangan
Allah Ta’ala menjadi sesuatu yang alami. Tatkala manusia telah mencapai
derajat ini, maka manusia seakan-akan telah masuk ke dalam kalangan
malaikat. Yakni, mereka menggenapi ayat, "Yaf’aluuna maa yu’ marun
(mereka melaksanakan apa-apa yang diperintahkan -- An-Nahl, 51) ."
(Malfuzat, jld. V, hlm. 374).

~ 162 ~

Anda mungkin juga menyukai