Anda di halaman 1dari 22

KIMIA KUANTUM

Spektra atom

Bohr ’s memberikan
sumbangan yang
sangat besar dalam
dunia sains yaitu dalam
membangun model
atom yang sederhana
Spektrum dan Spektrograf

Gambar 6. Spektrum sinar tampak Gambar 7. Spektrum atom


H
Hg
Ne

Atom-atom yang tereksitasi


1 menghasilkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu.

Panjang gelombang yang dihasilkan


2
tergantung pada unsurnya.
• Sinar tampak (matahari, filamen) menghasilkan spektrum
kontinuum (sinambung) dari merah-jingga-kuning-hijau-biru-
lembayun

• Cahaya yang dihasilkan zat yang dipanaskan memberikan


spektrum garis yang tidak kontinu

• Spektrum dari dari suatu atom berbeda dari unsur lainnya dan
merupakan fingerprint suatu unsur (Robert Bunsen 1811-1899)

• Johann Balmer menurunkan rumus umum untuk spektrum yang


dihasilkan oleh hidrogen
 n2 
 = 3645,6 2  dimana n = 3, 4, 5.
n −4

Rumus yang lebih umum untuk persamaan Balmer

 1 1 
 = Rc − 
2 n2 
2

 1 1 
= 3,2881 x 1015 det −1  2 − 2 
2 n 

R = konstanta Rydberg 10.967.800 m-1, c


kecepatan cahaya 2,997925 x 108 m det-1
hasil kali R dan C diberikan diatas
Spektrum kontinuum dapat dijelaskan oleh teori
gelombang cahaya, tetapi spektrum garis gagal
dengan teori ini

Teori radiasi elektromagnetik yang dikenalkan oleh


James Maxwell 1860-an juga tidak dapat
menguraikan fenomena ini

Persamaan Balmer menimbulkan dugaan adanya


prinsip-prinsip yang mendasari semua spektrum
garis
Atomic Spectra and Bohr Model

One view of atomic structure in early 20 th century


was that an electron (e-) traveled about the nucleus in
an orbit.

1. Classically any orbit should


Electron be possible and so is any
+ orbit energy.
2. But a charged particle
moving in an electric field
should emit energy.
de Broglie merupakan salah seorang pakar
1 yang mencoba menghubungkan antara sifat
materi dengan sifat gelombang. L. de Broglie
(1924) mengusulkan bahwa semua benda
yang bergerak memiliki sifat gelombang.

Hal ini berlaku untuk benda makroskopis


2 maupun benda mikroskopis, yang
membedakan diantara benda tersebut
adalah panjang gelombangnya atau
panjang gelombang de Broglie.

L. de Broglie (1892-1987)
Energi kinetik materi dinyatakan dalam bentuk E = ½ mv2
Energi gelombang dinyatakan dalam bentuk E = h
= h c/λ
Momentum dari hukum Newton →Materi
P = mv E h
2
P = E = mv = mv P= =
v v
v v
h c
Persamaan de Broglie P = =
c 
hc h
P= P= 
c h
=
P
Panjang gelombang de Broglie
h
=
mv
Tentukan panjang gelombang de Broglie dari
a. Bola golf 46 gram dengan kecepatan 30m/s
b. Elektron dengan kecepatan 107m/s

h 6,63.10 −34 Js 6,63.10 −34


a.  = → m = 46 gr = 0,046 Kg = =
mv 0,046 Kgx30m / s 1,38m
= 4,8 x 10-34 m
h
b.  = → melektron = 9,1.10 31 Kg
mv
6,63.10 −34 Js
= 9,1.10 −31 Kgx10m / s = 0,73.10-10m
= 0,73Å
Mekanika Kuantum
NO Sistem Makroskopis Sistem Mikroskopis

1. Identitas lebih pada materi Identitas lebih pada gelombang


Tabel.1 (Fungsi Gelombang ψ→cara bergeraknya)
Perbedaan
Sifat Sistem 2. Energi bersifat kontinue Energi bersifat diskontinue
Makroskopis
dan 3. Besaran Fisika Operator Matematika
Mikroskopis ^ ^ ^ d
* Energi total E *Operator energi total E , H H = i
dt
h
*Energi kinetik T dimana ,  = i = bilangan imajiner^ i= −1
2 ^
^ P
* Energi Potensial V * Operator energi kinetik T T=
m
^ ^

* Momentum P * Operator energi potensial V V =V


^ ^ d
*Posisi q * Operator momentum P P=-i 
^ dq
* Waktu t * Operator posisi q^ = q

* Operator waktu t =t
• pada sistem makroskopis identitas sistem lebih mengarah
kepada materi dan pada sistem mikroskopis identitas
sistem lebih mengarah kepada gelombang.

• Energi pada sistem makroskopis bersifat kontinue karena


pada sistem makroskopis partikel-partikelnya sangat
banyak sehingga yang dapat diindra seolah-olah kontinue.
Pada sistem mikroskopis yang terdeteksi melalui spektra
atom yang bersifat diskontinue yaitu berupa garis-garis
pada posisi tertentu.
Gambar Spektrum Cahaya

Hg He H
Gambar 8. Spektrum cahaya putih yang Gambar 9. Cahaya yang dihasilkan gas
bersifat kontinue Hg, He, dan H
Gambar Gambar
spektra
11. Spektrum garis dari
Gambar 10. Spektra atom Hidrogen beberapa unsur

Oxygen spectrum

Neon spectrum
Berdasar spektrum dari beberapa unsur diperoleh bahwa spektrum yang
dihasilkan merupakan spektrum garis yang bersifat diskontinue.
W. Heisenberg mengemukakan
1 tentang prinsip ketidakpastian Δx
.Δv ≥

Dalam hal ini ada ketidakpastian


2 antara posisi dan kecepatan partikel,
Δx adalah ketidakpastian posisi dan
Δv adalah ketidakpastian kecepatan.

W. Heisenberg (1901 – 1976)


Prinsip ketidakpastian Heisenberg dapat
juga dinyatakan dalam bentuk persamaan
matematika:
* q. P   ; E. t 

* q. P   /2 ; E. t /2


^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^
* q P − P q = i ; E t − t E = i
Gambar 13. Ketidakpastian posisi
elektron pada orbitas 1s

Gambar 12. Eksperimen dari


prinsip ketidakpastian Heisenberg
Hamilton
H=T+V
dimana: H = Energi Total
T = Energi Kinetik
V = Energi Potensial
^ ^ ^
dimana: H = T+V
^
H = Operator Energi Total
^
T = Operator Energi Kinetik
E. Schrodinger ^
(1887 – 1961) V = Operator Energi Potensial

E. Schrodinger menawarkan persamaan untuk menentukan energi


total melalui persamaan Schrodinger dengan operator Hamilton.
( mv ) 2 P2 ^

T = ½ mv2 = = V =V
2m 2m
P2 ^
H = T+V
^

T=
2^m ^ − 2 d 2
^ P2 H = +V
T =
2
2m dq
T = 2m ^
H  = E
1  d  d 

= 2m  − i  

 − i   ^ ^

 dq  dq 
 (T + V ) = E
d − 2 d 2
=-
1
2
2
 + V = E
2m dq 2 2m dq
2 d 2 − 2 d 2
−  + V − E = 0
= 2m dq 2
2m dq 2
− 2 d 2
2
 + (V − E ) = 0
2m dq
d2
=  2 (Operator del / Laplace)

dq 2 2 2 2
d d d
2 = + +
dx 2 dy 2 dz 2
− 2
 2 + (V − E ) = 0
2m
→ d → d → d
 = i + j +k =0
dx dy dz

i =unit vektor sepanjang sumbu x

j = unit vektor sepanjang sumbu y

k = unit vektor sepanjang sumbu z
Persamaan Schrodinger Tak Gayut Waktu
(tidak tergantung waktu)
Gayut Waktu (tergantung waktu)

− 2 2 − 2
  (q, t ) + (V − E ) (q, t ) = 0  2 (q ) + (V − E ) (q ) = 0
2m 2m

Fungsi yang gayut waktu = Fungsi yang tak gayut waktu =

 = A sin t  = A sin 

Anda mungkin juga menyukai