Penduduk hanya boleh mengambil dokumen penting, buku dan pakaian yang
tidak terkontaminasi oleh nuklir. Namun sejak abad 21, tidak lagi ada
barang berharga yang tertinggal, bahkan tempat duduk dikamar kecilpun
dibawa oleh para penjarah, banyak dari bangunan yang isinya dirampok dari
tahun ke tahun. Bangunan yang tidak lagi terawat, dengan atap yang bocor,
dan bagian dalam bangunan yang tergenang air di musim hujan, semakin
membuat kota tersebut benar-benar menjadi kota mati. Kita bisa melihat
pohon yang tumbuh di atap rumah, pohon yang tumbuh di dalam rumah.
Para CoD 4 players pasti mengenali kota yg satu ini.
4. Craco terletak didaerah Basilicata dan provinsi Matera sekitar 25 mil dari
teluk Taranto. Kota pertengahan ini mempunyai area yang khas dengan
dipenuhi bukit yang berombak-ombak dan hamparan pertanian gandum
serta tanaman pertanian lainnya. Ditahun 1060 ketika kepemilikan lahan
Craco dimiliki oleh uskup Arnaldo pimpinan keuskupan Tricarico. Hubungan
yang berjalan lama dengan gereja membawa pengaruh yang banyak kepada
seluruh penduduk. Di tahun 1891 populasi penduduk Craco lebih dari 2000
orang, waktu itu mereka banyak dilanda permasalahan social dan
kemiskinan yang banyak membuat mereka putus asa, antara tahun 1892
dan 1922 sekitar 1300 orang pindah ke Amerika Utara. Kondisi pertanian
yang buruk ditambah dengan bencana alam gempa bumi, tanah longsor
serta peperangan inilah yang menyebabkan mereka bermigrasi massal.
Antara tahun 1959 dan 1972 Craco kembali diguncang gempa dan tanah
longsor. Di tahun 1963 sisa penduduk sekitar 1300 orang akhirnya
dipindahkan ke suatu lembah dekat Craco Peschiera, dan sampai sekarang
Craco yang asli masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan
kebusukan sisa-sisa peninggalan penduduknya.
6. Pulau ini adalah salah satu dari 505 pulau tak berpenghuni di Nagasaki
Daerah Administratsi Jepang, sekitar 15 kilometer dari Nagasaki. Pulau ini
juga dikenal sebagai “Gunkan Jima” atau pulau kapal perang. Pada tahun
1890 ketika suatu perusahaan (Mitsubishi) membeli pulau tersebut dan
memulai proyek untuk mendapatkan batubara dari dasar laut di sekitar
pulau tersebut. Di tahun 1916 mereka membangun beton besar yang
pertama di pulau tersebut, sebuah blok apartemen dibangun untuk para
pekerja dan juga berfungsi untuk melindungi mereka dari angin topan.
7. Kadykchan merupakan salah satu kota kecil di Rusia yang hancur saat
runtuhnya Uni Soviet. Penduduk terpaksa berjuang untuk mendapatkan
akses untuk memperoleh air, pelayanan kesehatan dan juga sekolah.
Mereka harus keluar dari kota itu dalam jangka waktu 2 minggu, untuk
menempati kota lain dan menempati rumah baru. Kota dengan penduduk
sekitar 12.000 orang yang rata-rata sebagai penambang timah ini
dikosongkan. Mereka meninggalkan rumah mereka dengan segala
perabotannya. Jadi anda dapat menemukan mainan, buku, pakaian dan
berbagai barang didalam kota yang kosong.
9. Varosha adalah sebuah daerah yang tidak diakui oleh republic Cyprus
Utara. Sebelum tahun 1974 Turki menginvasi Cyprus, daerah ini merupakan
daerah wisata modern di kota Famagusta. Pada tiga dekade terakhir, kota
ini ditinggalkan dan menjadi kota mati. Di tahun 1970-an, kota ini menjadi
kota tujuan wisata utama di Cyprus. Untuk memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada para wisatawan, kota ini membangun berbagai
bangunan mewah dan hotel. Ketika tentara Turki menguasai daerah
tersebut, mereka menjaga dan memagari daerah tersebut, tidak boleh ada
yang keluar masuk kota tersebut tanpa seijin dari tentara Turki dan tentara
PBB. Rencana untuk kembali mengembalikan Varosha ke tangan kendali
Yunani, namun rencana tersebut tidak pernah terwujud. Hampir selama 34
tahun kota tersebut dibiarkan dan tidak ada perbaikan. Perlahan bangunan-
bangunan tersebut hancur, metal mulai berkarat, jedela pecah, dan akar-
akar tumbuhan menembus dinding dan trotoar. Kura-kura bersarang di
pantai yang ditinggalkan. Di tahun 2010 Pemerintahan Turki bermaksud
untuk membuka kembali Varosha untuk para turis dan kota kembali bisa
didiami dan akan menjadi salah satu kota yang paling berpengaruh di uatara
pulau.
10. kota besar Agdam di Azerbaijan adalah salah satu kota besar yang
populasi penduduknya mencapai 150.000 orang. Namun kemudian hilang
setelah pada tahun 1993 sepanjang perang Nagorno Karabakh. Walaupun
kota ini tidak secara langsung menjadi basis peperangan, namun kota ini
tetap mendapatkan efek dari perang tersebut, dengan menjadi korban dari
sikap para Armenians yang merusak kota tersebut. Bangunan-bangunan
dirusak dan akhirnya ditinggalkan penghuninya, hanya menyisakan masjid-
masjid yang masih utuh berdiri. Penduduk Agdam sendiri sudah berpindah
ke area lain, seperti ke Iran.