Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PERWAJAHAN

MATERI KESEIMBANGAN

KELOMPOK 3:

1. Elisabeth Margaretta
2. Adelia Aurora
3. Syarifah Khadijah
4. Steven Aditya
5. Abruraka Zilhan
6. Arif Maulana
1. Pengertian Keseimbangan

Keseimbangan secara visual diartikan sebagai suatu kondisi yang sama, baik itu secara
horizontal (kanan-kiri) maupun vertikal (atas-bawah.). Keseimbangan (balance) adalah
salah satu poin penting keberhasilan sebuah desain. Semua orang suka dengan keadaan
nyaman (tidak timpang) terhadap apa yang dilihatnya. Keseimbangan dalam desain
grafis dapat tercapai dengan mengatur berat visual masing-masing elemen, baik dalam
hal skala, warna, kontras, dsb. Dalam garis besar, kesimbangan dalam desain di bagi
menjadi dua jenis, keseimbangan Simetris dan keseimbangan Asimetis.

a. Keseimbangan simetris (formal balance) adalah susunan elemen yang meratakan sisi
pusat atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Keseimbangan ini sifatnya sederhana dan
formal. Dalam desain, keseimbangan simetri atau symmetrical balance terjadi saat
bobot desain berada di sisi yang sama dari satu komposisi sehingga terlihat seimbang.
Artinya, item di dalamnya seimbang di sekitar titik tumpu dan sumbu di tengahnya.
Intinya, keseimbangan simetris adalah elemen atau unsur dalam desain yang
menggunakan pendekatan neraca visual yang seimbang dan sama berat dalam desain.
Pada akhirnya, keseimbangan simetris membentuk kesan ilusif bahwa setiap bagian
atau item dalam desain itu saling berpasangan baik di sisi kanan dan kirinya.

Dengan demikian, dari bentuk, ukuran dan warna termasuk bagian-bagian teknis
entah itu diagonal kanan dan kirinya terlihat memiliki bobot yang sama. Bahkan,
setiap bobot tersebut secara matematis bisa diukur satu sama lain. Artinya, pola
keseimbangan symmetrical dalam desain bisa ditentukan secara matematika. Karena
itu, dalam praktiknya, ia sering disebut sebagai keseimbangan formal desain. Hanya
saja, karena alasan itu, ruang kreativitas dalam desain jenis ini tergolong kecil.
Artinya, desainer tidak bisa meningkatkan visibilitas dan atraksi visual secara
langsung yang membuatnya terlihat kurang menarik apabila dilihat lebih lama.

Contoh gambar Keseimbangan Simetris:


b. Keseimbangan asimetris terjadi akibat bobot visual yang tidak sama pada setiap sisi
untuk komposisi yang sama, Artinya, satu komposisi mungkin berisi elemen
dominan, yang dapat diseimbangkan oleh pasangan atau lebih ke titik fokus tapi
ukurannya berbeda dengan yang lainnya.

Artinya, ada satu elemen visual yang terlihat berat, sementara yang lainnya
terlihat ringan sehingga tidak seimbang. Keseimbangan asimetris dianggap lebih
dinamis dan menarik karena memperlihatkan kreativitas apabila didesain dengan baik.
Secara umum, gambar yang memperlihatkan tampilan visual ini akan memberikan
perasan modernisme, gerakan, energi dan vitalitas. Selain itu, keseimbangan asimetris
menawarkan lebih banyak variasi visual, meskipun lebih sulit dirancang karena
hubungan antar elemennya yang cenderung kompleks. Dengan demikian, desain jenis
ini tidak memiliki sentral yang jelas namun tetap melibatkan semua unsur-unsur dasar
dalam desain.

Dalam beberapa kasus, desain jenis ini bisa dilihat kedudukannya secara
imajiner dari berbagai sisi dan bentuk mulai dari pusatnya, vertikal dan horizontalnya,
versatile dan lain sebagainya. Karena ruang kreativitas sangat tinggi maka
keseimbangan jenis ini sering disebut keseimbangan kreatif karena saat membuatnya,
dibutuhkan kreativitas yang tak terbatas. Artinya, desainer harus peka terhadap setiap
atraksi visual, penataan elemen, ilusif namun tetap mempertimbangkan estetika dan
keseimbagan. Dan umumnya, keseimbangan asimetris cenderung digunakan untuk
logo informal karena tidak memiliki pola simetris yang terukur, yang membuat anda
senang melihatnya berlama-lama.
2. Fungsi Keseimbangan terhadap sebuah desain

Keseimbangan sendiri merupakan sebuah prinsip desain untuk menghindari kesan


berat sebelah pada suatu desain. Stabilitas dalam sebuah desain atau karya diperlukan
untuk menciptakan elemen yang merata pada setiap sisinya, menghindari terciptanya
tampilan yang berat pada titik visual tertentu. Karena setiap elemen desain memiliki
kekuatan dan porsinya masing-masing sehingga dapat dihasilkan visual yang merata
dengan adanya prinsip ini. Kesimbangan juga diperlukan untuk memberikan peringatan
agar desainer tidak berlebihan pada satu elemen saja. Keseimbangan dalam sebuah desain
juga dibuat agar orang lain dapat dengan nyaman melihatnya.

3. Kesimpulan
Dalam desain grafis keseimbangan adalah salah satu prinsip desain yang perlu
diterapkan dalam pembuatan suatu karya. Prinsip desain grafis yang satu ini menekankan
pada tampian unsur-unsur desains seperti bentuk, ukuran, warna, teksture, dan sebagainya
agar unsur-unsur yang dikomposisikan dengan serasi, sepadan, dan memberikan kesan
tepat pada tempatnya sehingga siapapun yang melihat karya tersebut dapat melihatnya
dengan nyaman.

Anda mungkin juga menyukai