Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKABUMI
Jl. RA. Kosasih No. 147 Kota Sukabumi 43116
Telp. (0266) 6253204 – 216750 email : puskesmassukabumi.prima@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO PTM DI


POSBINDU PTM
UPTD PUSKESMAS SUKABUMI
TAHUN 2022
I. PENDAHULUAN

PTM merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan di mana

penyakit menular masih merupakam masalah kesehatn yang penting dan dalam waktu

bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat menjadikan beban

gandadalam pelayanan kesehatan dan tantangan yang harus dihadapi dalam

pembangunan kesehatn. PTM banyak terkait dengan gaya hidup, beberapa factor resiko

PTM misalnya kegemukan (obesitas), merokok, kurang aktifitas fisik dan diet tidak sehat

dapat dikendalikan melalui gaya hidup sehat. Sesuai dengan PMK nomor 71 tentang

Penanggulangan Penyakit Tidak Menular, yaitu penanggulangan PTM adalh upaya

kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek

kuratif dan rehabilitative serta paliatif yang ditujukan untuk menurunnya angka

kesakitan, kecacatan dan kematian yang dilakukan secara komprehensif, efektif, efisien

dan berkelanjutan.

Salah satu permasalahn yang dihadapi saat ini dalam pembanguan kesehatan

adalah beban ganda penyakit, yaitu di satu pihakmasih banyaknya penyakit infeksi yang

harus ditangani, di lain pihak semakin meningkatnya penyakit tidak menular (PTM).

Angka kematian akibat penyakit tidak menular meningkat dari 41,7% pada tahun 1995

menjadi 59,5% pada tahun 2007 (Riskesdas 2007).


Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian akibat PM menjadi ancaman serius

bagi kesehatan masyarakat karena menambah beban ekonomi dan social keluarga dan

masyarakat. Pada umumnya PTM bersifat kronis dan meemrlukan waktu cukup panjang

sehingga memerlukan biaya besara untuk penyembuhannya.

Dari 100 penderita PTM sebanyak 70 orang tidak menyadari dirinya mengidap

PTM, sehingga terlamat dalam mendapatkan penanganan yang mengakibatkan

terjadinya komlikasi, kecacatan bahkan kematian. Padahal kejadian ini sesungguhnya

dapat dicegah melalui pngendalian factor resiko PTM. Faktor resiko PTMantara lain

merokok, diet yang tidak sehat. Penyebab kematian tertinggi dari seluruh kematian

adalah stroke, disusul hipertensi, diabetes, kanker dan penyakit paru kronis.

Dari 260.581 jumlah penduduk yang berusia diatas atau sama dengan 15 tahun,

yang diperiksa tekanan darah sebanyak 12.431 laki-laki atau sekitar 9,49% dan

sebanyak 17.964 atau 13,87% yang diperiksa tekanan darahnya dalam setahun. Dan

sebanyak 10.051 orang penduduk yang diperiksakan gula darahnya dalam setahun.

Dilihat dari data diatas dapat disimpulkan bahwa masih kurangnya kesadaran

masyarakat untuk memeriksakan factor resiko dari penyakit tidak menular (PTM).

Pelaksanaan program PTM dilaksanakn sesuai visi Puskesmas Selabatu yang

terwujudnya pusat pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas guna menunjang

tercapainya masyarakat kota Sukabumi yang sehat dan mandiri. Kegiatan PTM ini

sesuai dengan tata njilai Puskesmas Selabatu yaitu kompeten, inivatif, motivatif,

entrepreunishif, professional dan berkualitas

II. LATAR BELAKANG

Perhatian terhadap penyakit menular dan tidak menular makin hari semakin

meningkat, karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya pada masyarakat. Dari

tiga penyebab utama kematian (WHO, 1990). Penyakit jantung, diare dan stroke, dua

diantaranya adalah penyakit menular dan tidak menular. Selama epidemiologi


kebanyakan berkecimpung dalam menangani masalah penyakit menular, bahkan

kebanyakanterasa bahwa epidemiologi hanya menangani masalah penyakit menular.

Karena itu, epidemiologi hamper selalu dikaitkan dan dianggap epidemiologi penyakit

menular dan tidak menular. Hal ini tidak dapat disangkal dari sejarah perkembangannya

epidemiologi berlatar belakang penyakit menular.

Sejarah epidemiologi memang bermula dengan penanganan masalah penyakit

menular dan tidak menular yang merajalela dan banyak menelan korban pada waktu itu.

Perkembangan sosio-ekonomi dan kultural bangsa dan dunia kemudian menurut

epidemiologi untuk memberikan perhatian kepada penyakit tidak menular karena sudah

mulai meningkatkan sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pentingnya

pengetahuan tentang penyakit tidak menular dilatarbelakangidenagn kecenderungan

semakin meningkatnya prevalensi PTM dala masyarakat, khususnya masyarakat

Indonesia. Bangsa Indonesia yang sementara membangun dirinya dari suatu Negara

agraris yang sedang berkembang menuju masyarakat industry membawa

kecenderungan baru dalam pola penyakit masyarakat. Perubahan pola struktur

masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia.

Bangsa Indonesia yang sementara membangun dirinya dari suatu Negara

agraris yang sedang berkembang menuju masyarakat industry membawa

kecenderungan baru dalam pola penyakit dalam masyarakat. Perubahan pola struktur

masyarakatagraris ke masyarakat industry banyak memberi andil terhadap perubahan

pola fertilitas, gaya hidup, social ekonomi yang pada gilirannnya dapat memacu semakin

meningkatnya PTM. Di Indonesia keadaan perubahan pola dari penyakit menular ke

penyakit tidak menular lebih dikenal dalam sebutan transisi epidemiologi.


III. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tercapainya peningkatan kualitas derajat kesehatn masyarakat yang optimal

2. Tujuan Khusus

Setelah dilaksanakan kegiatan PTM di Puskesmas, maka diharapkan mampu :

a. Melindungi masyarakat dari resiko PTM

b. Meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi dampak social, budaya serta

ekonomi akibat PTM pada individu, keluarga dan masyarakat ;dan

c. Memberikan kepastian hokum dalam penyelenggaraan penanggulangan PTM

yang komprehensif, efisien, efektif dan berkelanjutan.

IV. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1. Penyakit Tidak Menular 1. Deteksi DIni factor resiko PTM di

(PTM) posbindu PTM

V. Cara Melaksanakan kegiatan

Secara umum dalam pelaksanaan kegiatan PTM adalah mengikuti siklus Plan,

Do, Cek , Action.

VI. Sasaran

1. Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme pelayanan kesehatan di

puskesmas.

2. Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan puskesmas.


Rincian kegiatan, sasaran khusus, cara melaksanakan kegiatan

N Kegiatan Sasaran Rincian Sasaran Cara Lintas Lintas Ket


o Pokok Umum Kegiatan Melaksanakan Program Sektor
kegiatan terkait Terkait

1. PTM Kader, Deteksi Terlaksan Dilakukan Gizi, UKS, Camat,


warga DIni anya pemeriksaan Promkes Lurah,
usia 15- factor deteksi factor resiko guru
59 tahun dini factor berdasarkan UKS,
resiko
resiko wawancara Kader
PTM di
PTM dan
posbindu
pemeriksaan
PTM
tekanan darah,
berat badan
tinggi badan,
pemeriksaan
gula darah dan
kolesterol

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


WAKTU

NO KEGIATAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

1. Deteksi V V V V V V V V V V V V

DIni factor
resiko
PTM di
posbindu
PTM

VIII. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi dlaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, dan disusun pelaporan
tentang hasil cakupan yang dicapai.
IX. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
X. Dilakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan PTM setiap
hari melalui aplikasi ofline dan aplikasi SIPTM ke Kemenkes

Sukabumi, Januari 2022

Mengetahui, Pelaksana Program,


Kepala UPTD Puskesmas Sukabumi

Dr. Syarifa Nur Elsa Darmayanti,S.Kep


NIP. 19781229 200604 2 011 NIP.19791228 200501 2 014

Anda mungkin juga menyukai