Anda di halaman 1dari 53

SOAL PAKET 1 (PERAWAT-AHLI PERTAMA)

PROFESI NERS

1. Undang-undang yang mengatur tentang kesehatan diatur dalam….?


A. Undang-Undang No 36 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan
B. Undang-Undang No 38 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan
C. Undang-Undang No 34 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan
D. Undang-Undang No 36 TAHUN 2008 Tentang Kesehatan
E. Undang-Undang No 36 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan
Jawaban: A.Undang-Undang No 36 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan
Pembahasan: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
2. Undang-undang yangmengatur tentang tenaga kesehatan diatur dalam……?
A. UU kesehatan RI No.23 tahun 1992
B. UU kesehatan RI No.36 tahun 2014
C. UU kesehatan RI No.36 tahun 2009
D. UU kesehatan RI No.38 tahun 2016
E. UU kesehatan RI No.34 tahun 2014
Jawaban: B.UU kesehatan RI No.36 tahun 2014
Pembahasan: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Tenaga Kesehatan bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar
masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud
dalam Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Amanat UU No. 36 tahun 2009 pada Pasal 5 ayat 2 tentang Kesehatan adalah setiap orang
mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yaitu…..?
A. Mencapai Kesembuhan Total
B. Sesuai Dengan Tingkat Sosial Ekonomi
C. Terjangkau dan tepercaya
D. Disediakan Oleh Pemerintah Dan Swasta
E. Aman, Bermutu, Dan Terjangkau
Jawaban: E.Aman, Bermutu, Dan Terjangkau
Pembahasan:
• Amanat UU No. 36 tahun 2009 pada Pasal 5 ayat 2 tentang Kesehatan Setiap
orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di
bidang kesehatan.
• Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, dan terjangkau.
• Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri
pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya
4. Permenkes yang menyebutkan tentang bahwa Puskesmas merupakan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Faskes). Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dan UKM tingkat
pertama tertuang pada…..?
A. Permenkes 39 tahun 2016
B. Permenkes 43 tahun 2019
C. Permenkes 6 tahun 2018
D. Permenkes 4 tahun 2019
E. Permenkes 27 tahun 2019
Jawaban: B.Permenkes 43 tahun 2019
Pembahasan: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat bahwa untuk mewujudkan pusat
kesehatan masyarakat yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu dan berkesinambungan dengan
memperhatikan keselamatan pasien dan masyarakat, dibutuhkan pengaturan
organisasi dan tata hubungan kerja pusat kesehatan masyarakat
5. Kode Etik Keperawatan Indonesia telah Disusun Oleh Dewan Pimpinanan Pusat
Persatauan Perawat Nasional Indonesia DPP PPNI Melalui Munas PPNI Dijakarta
pertama Pada Tanggal…..?
A. 29 November 1989
B. 28 Oktober 1989
C. 29 Desember 1990
D. 29 November 1992
E. 28 Oktober 1988
Jawaban: A.29 November 1989
Pembahasan: Kode Etik Keperawatan menurut PPNI. Kode etik keperawatan di
Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat Persatuan Perawat Nasioanl
Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal 29 November
1989.
Fungsi Kode Etik Perawat Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai
landasan bagi status profesional dengan cara sebagai berikut:
• Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan
memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan
kepada perawat oleh masyarakat.
• Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.
• Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus
dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat
dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi
keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai
perwakilan dari asuhan kesehatan
• Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi. Kode
etik keperawatan Indonesia
6. Pemerintah merencanakan PHBS manakah dibawah ini yang merupakan isi dari 5
tatanan PHBS?
A. PHBS ditempat umum,rumah, dan kantor
B. PHBS Disarana kesehatan umum,rumah tangga dan sekolah
C. PHBS Tempat Kerja, Lingkungan Dan Rumah Tangga
D. PHBS Rumah Tangga, Umum Dan Kantor
E. PHBS Di Sekolah, Pasar Dan Lingkungan
Jawaban: B.PHBS Disarana kesehatan umum,rumah tangga dan sekolah
Pembahasan: Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian
dari tempat beraktivitas dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan
PBHS yang dapat menjadi simpul-simpul untuk memulai proses penyadaran
tentang perilaku hidup bersih sehat :
• PHBS di Rumah tangga
• PHBS di Sekolah
• PHBS di Tempat kerja
• PHBS di Sarana kesehatan
• PHBS di Tempat Umum
7. Apa arti Huruf T pada singkatan perilaku PATUH adalah …..?
A. Tahan perilaku sehat yang sudah berjalan
B. Temukan aktivitas fisik yang bermanfaat
C. Tetap hindari rokok
D. Terus diet seimbang
E. Tetap diet sehat dengan gizi seimbang
Jawaban: E.Tetap diet sehat dengan gizi seimbang
Pembahasan: PATUH
• P :Periksa Keseharan secara rutin dan ikuti anjuran dokter,
• A :Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
• T :Tetap diet dengan gizi seimbang,
• U :Upayakan aktifitas fisik dengan aman,
• H: Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik (penyebab kanker)
8. Apa Tema pada Hari Kesehatan Nasional tanggal 12 November 2019, pada hari
peringatan tema yang diusung…. dan tahun keberapa peringatan tersebut..…?
A. Indonesia cinta sehat, sehat bangsaku, sehat negeriku ke- 50
B. Ayo hidup sehat ke -54
C. Keluarga sehat indnesia kuat ke- 53
D. Generasi Sehat, Indonesia Unggul Ke-55
E. Masyarakat hidup sehat, indonesia kuat ke- 52
Jawaban: D. Generasi Sehat, Indonesia Unggul Ke-55
Pembahasan: Hari Kesehatan Nasional (HKN) berlangsung pada tanggal 12
November setiap tahunnya. HKN Tahun 2019 ini adalah HKN yang ke-55 dengan
tema “Generasi Sehat, Indonesia Unggul” Hari Kesehatan Nasional sendiri bertujuan
untuk mengajak masyarakat agar memiliki budaya hidup sehat dan meninggalkan
kebiasaan atau perilaku yang kurang sehat.
9. Dibawah ini merupakan Pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan memenuhi
kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa mendatang untuk
memenuhi kebutuhan sendiri. Agar pembangunan berkelanjutan tercapai maka harus
menyelaraskan tiga elemen yaitu….?
A. Inklusi Social, Perlindungan Lingkungan Hidup, Dan Adil
B. Perlindungan Lingkungan Hidup, Perdamaian Dan Sejahtera
C. Pertumbuhan Ekonomi, Inklusi Social Dan Perlindungan Lindungan Hidup
D. Masyarakat Adil Merata, Pertumbuhan Ekonomi, Makmur
E. Perlidungan Lindungan Hidup, Perdamaian Dan Inklusi Sosial
Jawaban: C.Pertumbuhan Ekonomi, Inklusi Social Dan Perlindungan Lindungan
Hidup
Pembahasan: Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah
pembangunan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup orang di seluruh dunia,
baik dari generasi sekarang maupun yang akan datang, tanpa mengeksploitasi
penggunaan sumberdaya alam yang melebihi kapasitas dan daya dukung bumi.
Tujuan tersebut bisa dicapai melalui empat elemen tujuan pembangunan
berkelanjutan:
1) Pertumbuhan dan keadilan ekonomi
2) Pembangunan social
3) Konservasi sumberdaya alam (perlindungan lingkungan)
4) Pemerintahan yang baik (good governance)
10. Tujuan pembangunan berkelanjutan merupakan hasil dari proses negosiasi yang
melibatkan banyak Negara anggota PBB dan partisipasi masyarakat sipil. Hasil negosiasi
tersebut adalah terbentuknya……?
A. 17 tujuan dan 169 target SDGs
B. 17 tujuan dan 196 target SGDs
C. 8 tujuan dan 196 target SGDs
D. 12 tujuan dan 138 target SGDs
E. 17 tujuan dan 176 target SGDs
Jawaban: A.17 tujuan dan 169 target SDGs
Pembahasan: Hasil dari negosiasi 193 negara PBB partisipasi masyarakat dan yang
lainya yaitu terbentuk 17 tujuan dan 169 target SDGs. Cakupan tujuan pembangunan
millennium yaitu 8 tujuan dan 21 target.
11. Apa Visi Pemerintah Pada Kabinet Indonesia Maju 2020-2024 adalah……?
A. Memajukan Budaya Yang Mencerminkan Keperibadian Bangsa
B. Terwjudnya Masyarakat Sehat,Produktif, Mandiri Dan Berkeadilan
C. Perlindungan Bagi Segenap Bangsa
D. Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat , Mandiri, Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong
E. Pengelolaan Pemerintah Yang Bersih
Jawaban: D.Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat , Mandiri, Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong
Pembahasan:Visi Sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJMN 2020-2024 Visi
Pembangunan Nasional yang merupakan Visi Presiden dan Wakil Presiden Republik
Indonesia tahun 2020-2024 adalah Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.
12. Apa Misi KEMENKES Untuk Mendukung Nawacita dalam Peningkatan Kualitas
Manusia Indonesia dibawah ini Kecuali……?
A. Memperjuangkan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
B. Memantapkan Tata Kelola Pemerintah Yang Baik, Bersih Dan Inovatif
C. Meningkatkan Mutu Dan Pelayanan Kesehatan
D. Memperkutkan Upaya Kesehatan Yang Bermutu Dan Menjangkau Seluruh
Peduduk Indonesia
E. Memberdayakan Masyarakat Dan Pembangunan Nasional
Jawaban: A.Memperjuangkan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
Pembahasan: Misi kemenkes sesuai surat edaran menteri PPN/Bappenas
No.899/M.PP/Ses/PP.03.02/12/2019 Tanggal 20 Desember 2019. Guna mendukung
peningkatan kuialitas manusia Indonesia kemenkes menetapkan misi:
a. Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh penduduk
Indonesia
b.Memperdayakan masyarakat dan mengutamakan pembangunan kesehatan
c. Menngkatkan ketersedian, pemerataan, dan mutu sumber daya
d.Memntapkan tata kelola pemerintah yang baik, bersih inovatif
13. Apa Strategi dalam RPJMN tahun 2020-2024 dalam bidang kesehatan dibawah ini
kecuali……..?
A.Percepatan Gizi Masyarakat
B.Peningkatan Kesehatan Ibu Dan Anak
C.Pemberdayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
D.Meningkatkan Persedian Pemerataan Dan Mutu Sumber Daya manusia
E.Peningkatan Pengendalian Penyakit
Jawaban:D.Meningkatkan Persedian Pemerataan Dan Mutu Sumber Daya manusia
Pembahasan: Kebijakan RPJMN 2020 – 2024 dalam mewujudkan indikator – indikator
tersebut memiliki arah kebijakan yaitu meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan
pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dan peningkatan upaya promotif dan
preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi. Adapun strategi yang akan
diterapkan dalam RPJMN 2020 – 2024 meliputi :
1) peningkatan kesehatan ibu, anak, dan kesehatan reproduksi
2) percepatan perbaikan gizi masyarakat
3) peningkatan pengendalian penyakit
4) penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS)
5) peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.
14. Apa Alat kontrasepsi yang aman dan direkomendasi dalam bidang kesehatan yang
digunakan selama jangka waktu 5 tahun adalah….?
A. IUD
B. PIL KB
C. Vasektomi
D. Suntik KB
E. Implan
Jawaban: IUD
Pembahasan: IUD adalah Tindakan yang membantu individu atau pasangan suami
istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat
saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri, dan untuk menentukan
jumlah anak dalam keluarga dan daya kerja 5 tahun.
15. Apa upaya strategis peningkatan perbaikan pengelolaan BPJS kesehatan mencakup PBI
sebesar……..?
A. 10% jumlah penduduk
B. 30% jumlah penduduk
C. 40% jumlah penduduk
D. 20% jumlah penduduk
E. 50% jumlah penduduk
Jawaban: C.40% jumlah penduduk
Pembahasan: Upaya Strategis BPJS Kesehatan
a. Perluasan kepesertaan jaminan social kesehatan JKN mencakup PBI sebesar 40%
jumlah penduduk, pekerja penerima upah, dan pekerja bukan penerima upah
(PBPU)
b. Peningkatan koordinasi dan pembagian fungsi yang lebih jelas antar pelaku
jaminan social keehatan, yakni kemenkes, BPJS, Kemensos, DJSN, dan
Steakholder terkait.
c. Peguatan penghitungan aktuaria terkait premi, penguatan audit medic, dan
meminimalisir moral haard baik dari sisi provider maupu peserta guna penguatan
kendali biaya
d. Sinergi data dasar kependudukan basis data terpadu (BDT) dan data BPJS
kesehatan serta ketenagakerjaan
e. Intergrasi data JKN dengan system informasi kesehatan dan pemanfaatan data
pelayanan BPJS kesehatan sebagai dasar pertimbanagan penyusunan kebijakan
bagi pemangku kepentigan.
f. Penguatan health technology assessment HTA dewan pertimbangan klinis, dan
tim kendali mutu dan kendali biaya, pengembagan, dan penerapan clinicl patway.
16. Peraturan Presiden (Perpres) pada No.64 tahun 2020 di mana pemerintah memutuskan
untuk mengurangi bantuan subsidi sehingga Iuran BPJS Kesehatan terbaru sejak 1
Januari 2021 untuk kelas 2 adalah…?
A. Rp 150.000 per bulan
B. RP 130.000 per bulan
C. RP 120.000 per bulan
D. RP 110.000 per bulan
E. RP 100.000 per bulan
Jawaban: E.RP 100.000 per bulan
Pembahasan: Besaran Iuran bagi Pescrta PBPU dan Peserta BP dengan Manfaat
pelayanan di ruang perawatan Kelas III yaitu sarna dengan besaran Iuran bagi Peserta
PBI Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1 ) dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Iuran bagi Peserta PBPU dan Peserta BP dengan Manfaat pelayanan di ruang
perawatan Kelas II yaitu sebesar Rp100.O00,00 (seratus ribu rupiah) per orang
per bulan dibayar oleh Peserta PBPU dan Peserta BP atau pihak lain atas nama
Peserta.
b. Iuran bagi Peserta PBPU dan Peserta BP dengan Manfaat pelayanan di ruang
perawatan Kelas I yaitu sebesar Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah)
per orang per bulan dibayar oleh Peserta PBPU dan Peserta BP atau pihak lain
atas nama Peserta.
17. Pemerintah dalam Program Sembilan mengagenda prioritas yang dikenal dengan
nawacita, berkaitan dengan kesehatan adalah….?
A. Membangun Indonesia pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka Negara kesatuan
B. Menghadirkan kembali Negara untuk melindugi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga Negara
C. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintah yang
bersih, efektif, dan tepercaya
D. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
E. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka Negara kesatuan
Jawaban;
Pembahasan: Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla merancang sembilan agenda
prioritas sebagai presiden dan wakil presiden. Sembilan program itu disebut Nawa
Cita. Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju
Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan
berkepribadian dalam kebudayaan. Berikut inti dari sembilan program tersebut
a. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri
bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan
negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat
jati diri sebagai negara maritim.
b. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas
pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi
dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem
kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.
c. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan.
d. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
e. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas
pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta
peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan
"Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program
kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah
susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.
f. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia
lainnya.
g. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
h. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali
kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan
kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan,
seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan
cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum
pendidikan Indonesia.
i. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan
ruang-ruang dialog antarwarga.
18. Program Indonesia sehat merupakan salah satu fokus kebijakan KEMENKES untuk
penguatan pelayanan kesehatan primer. Program Indonesia sehat ini pertama kali
dilaksanakan pada tahun…?
A. 2016
B. 2015
C. 2014
D. 2013
E. 2012
Jawaban: B.2015
Pembahasan; Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda
ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program
ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program
Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat
selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian
direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I.
Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.

19. Apa tema pekan ASI sedunia pada Agustus 2019 yang lalu dengan “empower
parents,enable, breasfedding”kemudian tema tersebut diadaptasi menjadi tema nasional”
yaitu……?
A. Wajib menyusui 2 tahun
B. Sukses menyusui sehatkan bayi
C. Ayah dukung sukses ibu menyusui
D. Ayah dan ibu kunci sukses keberhasilan
E. Ayo dukung ibu sukses menyusui
Jawaban: D.Ayah dan ibu kunci sukses keberhasilan
Pembahasan: Setiap tanggal 1-7 Agustus dunia internasional memperingati World
Breastfeeding Week atau Pekan ASI Sedunia. Adapun tema Global World
Breasfeading Week tahun 2019 adalah “Empower Parents Enable Breastfeeding”
sedangkan Pekan ASI Sedunia di Indonesia mengangkat tema nasional “Ayah dan
IBu Kunci Keberhasilan Menyusui” dengan Slogan “Ayo Dukung IBu sukses
Menyusui
20. Ny.A usia 65 tahun di rawat di ruang ICU dengan penyakit komplikasi. Kondisi Ny.A
saat ini terpasang ventilator. Dokter mengatakan bahwa pasien tersebut tidak akan
bertahan lama karena komplikasi dari penyakitnya dan ventilator tidak akan membantu.
Akan tetapi keluarga pasien tetap bersikeras untuk tetap terpasang ventilator pada pasien
tesebut, sedangkan disisi lain ada pasien baru yang masuk ruang ICU sangat memerlukan
ventilator tersebut. Apakah dilema etik pada prinsip yang sedang dialami dalam situasi
tersebut?
A. Confidentiality dan autonomy
B. Autonomy dan fidelity
C. Justice dan autonomy
D. Non maleficiency dan justice
E. Justice dan fidelity
Jawaban: Justice dan autonomy
F. Pembahasan: Dilema etik pada prinsip kasus diatas adalah Justice dan autonomy
dimana Dokter mengatakan bahwa pasien tersebut tidak akan bertahan lama karena
komplikasi dari penyakitnya dan ventilator tidak akan membantu. Akan tetapi
keluarga pasien tetap bersikeras untuk tetap terpasang ventilator pada pasien
tesebut, sedangkan disisi lain ada pasien baru yang masuk ruang ICU sangat
memerlukan ventilator tersebut sehingga perawat prinsip yang sedang dialami
dalam situasi ini yaitu Justice dan autonomy
Prinsip-prinsip Etik sebagai berikut:
a. Otonomi (Autonomy) Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan
diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak
klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
b. Berbuat baik (Beneficience) berarti melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam
situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice) Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
d.Tidak merugikan (Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e. Kejujuran (Veracity) berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif,
dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan. Kejujuran
merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
f. Menepati janji (Fidelity) Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai
janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah
kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
g. Karahasiaan (Confidentiality) Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi
tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam
dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan
klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika
diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga
kesehatan lain harus dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability) merupakan standar yang pasti bahwa tindakan
seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali
21. Disebuah desa Perawat melakukan implementasi keperawatan keluarga kepada anggota
keluarga yang berat badan rendah dan kurang nutrisi.Perawat tersebut
mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan dalam catatan perkembangan
keperawatan keluarga. Apa implementasi keperawatan keluarga pada anggota keluarga
dalam kasus tersebut….. ?
A. Mengkaji pola makan
B. Memberikan edukasi nutrisi makanan yang sesuai
C. Melakukan kontrol kepuskesmas
D. Mengkaji nyeri yang muncul
E. Memonitor suhu tubuh dan menu makanan
Jawaban: B.Memberikan edukasi nutrisi makanan yang sesuai
Pembahasan: Implementasi keperawatan keluarga memberikan edukasi nutrisi
makanan yang sesuai kepada anggota keluarga yang berat badan rendah dan kurang
nutrisi sehingga tingkat pengetahuan terhadap gizi makanan yang dikonsumsi
meningkat.

22. Golongan III Psikotropika yang memiliki khasiat untuk pengobatan, banyak digunakan
dalam terapi dan atau dapat digunakan dengan tujuan ilmu pengetahuan mempunyai
potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan dibawah ini adalah….?
A. Amfetamin
B. Metamfetamin
C. Metilfenidat Atau Ratalin
D. Fenobarbital
E. Flunitrazepam
Jawaban: C.Metilfenidat Atau Ratalin
Pembahasan:
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang
berkhasia psikoaktif melalui pengaruh slektif susunan saraf maupun pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, digunakan untuk
mengobati gangguan jiwa.Penggolongan psikotropika (undang-undang Indonesia
Nomor 5 Tahun 1997) yaitu:
a. Golongan I Psikotropika ini dapat digunakan hanya untuk kepentingan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi
sangat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan (contoh:
amfetamin,metamfetamin).
b. Golongan II Psikotropika yang khasiatnya dapat digunakan untuk
pengobatan dan atau bertujuan untuk ilmu serta mempunyai potensi kuat
mengakibatka ketergantungan (contoh: metilfenidat atau ratalin).
c. Golongan III Psikotropika yang memiliki khasiat untuk pengobatan, banyak
digunakan dalam terapi dan atau dapat digunakan dengan tujuan ilmu
pengetahuan mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan (contoh: fenobarbital, flunitrazepam)
d. Golongan IV Psikotropika yang berpengaruh psikoaktif selain narkotika dan
psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan contoh: alcohol dan
nikotin (BNN, pencegahan penyalahgunaan narkoba sejak usia dini.
23. Anak A usia 4 tahun mengalami kekurangan cairan ketika dilakukan pengkajian. Data
apakah yang ditemukan perawat saat pengkajian dan memutuskan bahwa kondisi anak
mengalami peningkatan serta kekurangan cairan teratasi atau tercapai…. ?
A. Anak tidak mengeluarkan airmata
B. Pengeluaran urine kurang dari 1mL/kg/jam
C. Berat jenis urine1.025
D. Anaklemah, lesu
E. Capillary refill time (CRT) kurang dari 2detik
Jawaban E: Capillary refill time (CRT) kurang dari 2detik
Pembahasan: pada kasus ini harus focus ke tanda-tanda dehidrasi jika dehidrasi teratasi
maka capillary refill time (CRT) kembali kurang dari 2 detik
24. System pengeloaan vaksin yang dimaksud untuk memelihara dan menjamin mutu vaksin
dalam pendistribusikan mulai dari pabrik pembuat vaksin sampai tepat sasaran disebut…?
A. Hot chain
B. Cold Chain
C. Boxcontainer
D. Freezer
E. Cold box
Jawaban: B. Cold Chain
Pembahasan: Cold chain atau Rantai Dingin Vaksin adalah sistem penyimpanan dan
pendistribusian vaksin pada kisaran suhu yang direkomendasikan dari proses
pembuatan hingga penggunaan vaksin. Dilakukan bertujuan untuk memberikan vaksin
ampuh dan efektif agar manfaat vaksin bisa optimal maka diperlukan infrastruktur
rantai dingin. Vaksin diangkut dari produsen melalui transportasi udara di bawah
kisaran suhu +2oC sampai dengan +8oC ke penyimpanan vaksin primer atau disebut
GMSDs (Government Medical Store Depots) atau State head quarter
25. Perawat menjelaskan perubahan sistem kardiovaskuler yang terjadi selama kehamilan pada
klien dan memahami penemuan anggapan normal untuk klien pada trimestes kedua
yaitu….?
A. Peningkatan nadi
B. Peningkatan tekanan darah
C. Sering buang air
D. Peningkatan motilitas gastro intestinal
E. Penurunan produksi sel darah merah
Jawaban: A. Peningkatan nadi
Pembahasan: Perubahan pada sistem kardiovaskuler selama kehamilan ditandai dengan
adanya peningkatan volume darah, curah jantung, denyut jantung, Hemodinamik yang
pertama kali berubah selama masa kehamilan adalah terjadinya peningkatan denyut
jantung. Bermula antara dua sampai lima minggu kehamilan hingga trimester ketiga.
Peningkatan nadi meningkat pada trisemester kedua kehamilan dan menurun pasca
persalinan
26. Berapa Dosis imunisasi BCG yang diberikan kepada bayi sebanyak…..ml?
A. 0.5 ml
B. 0,01 ml
C. 0,05 ml
D. 1 ml
E. 0,1 ml

Jawaban: C.0,05 ml

Pembahasa: Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) adalah vaksin bentuk kering yang
mengandung mycobacterium bovis yang sudah dilemahkan dari strain Paris. Vaksin BCG
digunakan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap tuberkulosa. Kemasan dalam vial,
beku kering, 1 box berisi 10 vial vaksin. Setiap vial vaksin dilarutkan dengan 4 ml pelarut
NaCl 0,9% = 80 dosis, namun efektivitas pemakaian di lapangan 2-3 dosis. 1 dosis = 0,05
ml untuk bayi dan Vaksin yang sudah dilarutkan harus dibuang setelah 4-6 jam

27. Kapan pertama kali imunisasi campak diberikan untuk balita pada….. bulan?
A. 8bulan
B. 10 bulan
C. 11 bulan
D. 12 bulan
E. 9 bulan
Jawaban E: 9 bulan
Pembahasan: Pemberian vaksin campak hanya diberikan satu kali, dapat dilakukan pada
umur 9 bulan, dengan dosis 0,5 CC. Sebelum disuntikan, vaksin campak terlebih dahulu
dilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang derisi 5 ml cairan pelarut.
Kemudian suntikan diberikan pada lengan kiri atas secara subkutan
28. Berapa kali Pemberian imunisasi DPT dilakukan sebanyak….. dan pada umur berapa…..?
A. 4 kali umur (1, 2,3,4 )bulan
B. 3 kali umur (2,3,5 ) bulan
C. 2 kali umur (1, 2 )bulan
D. 4 kali umur (2, 3, 4, 18 booster) bulan
E. 4 kali umur (4,6,9, 16 ) bulan

Jawaban D: 4 kali umur (2, 3, 4, 18 booster) bulan

Pembahasn: Pemberian vaksin DPT dilakukan tiga kali mulai bayi umur 2 bulan 3 bulan
4bulan dengan interval 4 minggu dan ditambakan satu kali imunisasi lanjutan (booster pada
usia 18 bulan). Imunisasi ini pemberian pertama antibodi dalam tubuh masih sangat
rendah, pemberian kedua mulai meningkat dan pemberian ketiga diperoleh cukupan
antibodi. Daya proteksi vaksin difteri cukup baik yiatu sebesar 80-90%, daya proteksi
vaksin tetanus 90-95% akan tetapi daya proteksi vaksin pertusis masih rendah yaitu 50-
60%, oleh karena itu, anak-anak masih berkemungkinan untuk terinfeksi batuk seratus hari
atau pertusis, tetapi lebih ringan.

29. Berapa Dosis imunisasi DPT yang diberikan kepada balita sebanyak…..ml?
A. 0,01 ml
B. 0,05 ml
C. 1 ml
D. 0,1 ml
E. 0,5 ml

Jawaban E 0,5 ml

Pembahasan: Cara pemberian imunisasi DPT adalah melalui injeksi intramuskular.


Suntikan diberika pada paha tengah luar atau subkutan dalam dengan dosis sebanyak 0,5
cc.

30. Orang tua membawa bayinya yang berusia 4 bulan ke klinik untuk dilakukan imunisasi.
Anak telah datang secara teratur untuk mendapatkan imunisasi sesuai jadwal. Apa
imunisasi yang harus perawat persiapkan……?

A. BCG, Vaksin HepetitisB

B. DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV

C. Polio,DPT HB-HIB 2

D. BCG, Hepatitis B, IPV,DPT 2

E. DPT, MMR,IPV

Jawaban B DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV

Pembahasan: imunisasi sesuai jadwal DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV


Umur Jenis Jenis imunisasi Interval
Minimal
untuk
jenis
Imunisasi
yang sama
0-24 Jam Hepatitis B

1 bulan BCG, Polio 1

2 bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2 1


bulan

3 bulan DPT-HB-Hib 2, Polio 3 1 bulan

4 bulan DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IP


9 bulan Campak

Umur Jenis Imunisasi Interval minimal setelah


Imunisasi dasar
18 bulan DPT-HB-Hib 12 bulan dari DPT-HB-
Hib 3
Campak 6 bulan dari Campak
dosis pertama

31. Perawat day care sedang mengobservasi seorang anak berusia 2 tahun dan mencurigai
adanya strabismus. Hasil observasi mana yang mengindikasikan kondisi tersebut ?

A. Anak selalu memiringkan kepala untukmelihat

B. Anak mengalami gangguanpendengaran

C. Anak selalu menggerakkan kepala untukmendengar

D. Anak tidak dapat memgokuskan pandangan padaperawat

E. Anak tidak memberikan respons saat diajakberbicara

Jawaban A: Anak selalu memiringkan kepala untuk melihat

Pembahasan: Tanda-tanda dan gejala yang paling umum dari starbismus meliputi:

a. Posisi kedua mata tidak sejajar

b. Anak selalu memiringkan kepala untukmelihat


c. Kedua mata tidak melihat ke arah yang sama
d. Penglihatan ganda
e. Menutup salah satu mata saat berusaha fokus pada objek tertentu
f. Pergerakan mata yang tidak terkoordinasi (kedua mata tidak bergerak bersamaan)
g. Kehilangan penglihatan
32. AN. T berusia 3 tahun dibawa oleh ibunya ke Rumah Sakit dan dirawat di ruang Tulip
dengan keluhan sesak napas. Ibu klien mengatakan anakanya demam tinggi, dan batuk
berdahak. Klien tampak gelisah dan menangis. Hasil dari pemeriksaan fisik di temukan
0,
Suhu 38,7 frekuensi napas 48 x/menit, frekuensi nadi 85 x/menit, sianosis pada kulit,
terdapat penurunan bunyi napas.Tindakan apa yang harus dilakukan perawat untuk
mengatasi hal tersebut?
A. Berikan antipiretik
B. Pemantauan saturasi oksigen
C. Berikan terapi oksigen dan lakukan terapi nebulizer
D. Monitor TTV
E. Berikan kompres pada anak dengan air hangat
Jawaban C : Berikan terapi oksigen dan lakukan terapi nebulizer
Pembahasan: Pada kasus untuk tindakan keperawatan yang harus dilakukan focus pada
keluhan utama sesak napas dan pemeriksaan fisik RR 48x/m jadi yang perlu perawat
lakukan adalah Berikan terapi oksigen dan lakukan terapi nebulizer

33. Apa panduan seorang perawat yang harus digunakan saat berencana memberikan delegasi
dan tugas kepada teman yang lainya…..?

A . Klien DenganDisabilitas

B . Sesuai Dengan PermintaanStaf

C . Pembagian Ruangan DalamUnit

D . Jumlah Klien Yang DirencanakanPulang

E . Mengutamakan KeselamatanKlien

Jawaban: E Mengutamakan Keselamatanklien

Pembahasan: Seorang Perawat Mendelegasikan Tugas Keteman Yang Lain Harus


Mengutaman Keselamatan Pasien (Safety)

34. Klien mengalami defisit neurologis yang melibatkan sistem limbic terganggu.
Manakah dibawah ini temuan pengkajian yang spesifik pada tipe defisit neurologis
adalah…..?
A. Disorientasi pada orang, tempat, danwaktu
B. Tidak dapat mengingat apa yang dimakan saat sarapan hariini
C. Tidak mampu melakukan penambahan dan pengurangan; tidak tahu siapa
presidenIndonesia
D. Afek datar, dengan periode labilitasemosional
E. Tidak mampu mengenali lingkungansekitar.
Jawaban D : Afek datar, dengan periode labilitas emosional
Pembahasan: Defisit Neurologis Yang Melibatkan Sistem Limbic Terganggu Sehingga
Menyebabkan Afek Datar, Dengan Periode Labilitas Emosional

35. Perawat sedang merawat klien remaja yang sakit terminal. Ketika perawat merawat
klien ini,seorang perawat seharusnya melaksanakan intervensi dibawah ini adalah…..?
A . Patuhi keinginan klien setiap saat
B . Patuhi semua keinginan keluarga setiapsaat
C . Dorong klien untuk mempertahankan kontrol diri yangmaksimal
D . Dorong klien untuk tergantung pada stafRS
E . Tolak untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan denganRS
Jawaban C: Dorong klien untuk mempertahankan kontrol diri yang maksimal
Pembahasan: Seorang perawat seharusnya melaksanakan intervensi pada klien
dengan sakit terminal melakukan motivasi dengan klien dan libatkan keluarga dalam
kontrol diri sehingga menjadi maksimal

36. Perawat merencanakan tugas keperawatan untuk satu hari, mana tugas yang tidak aman
ditugaskan pada seorang asisten perawat tanpa lisensi adalah….?

A. Klien membutuhkan ambulasi

B. Klien yang membutuhkan bed bath atau mandi di tempat tidur

C. Klien yang memerlukan transfusi PRC (Packed Red Blood Cells)

D. Klien yang membutuhkan pemeriksaan tanda vital

E. Klien yang membutuhkan bantuan untuk makan

Jawaban: C Klien yang memerlukan transfusi PRC (Packed Red Blood Cells)

Pembahasan: Perawat pada seorang asisten perawat tanpa lisensi dilegasikan dengan
aman yaitu dengan klien yang tidak memerlukan kebutuhan dengan tindakan yang
harus dengan perawat berlesensi.

37. Klien dengan sindrom Guillain-Barre mengalami paralisis pada tubuh bagian atas, sudah
diintubasi dan diberikan ventilasi mekanik. Manakah strategi yang harus dimasukkan
perawat pada perencanaan keperawatan untuk menbantu klien menghadapi penyakitnya ?

A . Memberikan informasi, memberikan umpan balik yang positif, dan


mendorongrelaksasi
B . Memberikan klien kontrol penuh atas keputusan perawatan dan membatasipengunjung

C . Mengurangi distraksi dan membatasipengunjung

D . Memberikan umpan balik positif dan mendorong ROMaktif

E . Memberikan obat penenang melaluiintravena


Jawaban: Memberikan informasi, memberikan umpan balik yang positif, dan
mendorong relaksasi

Pembahasan: Strategi yang harus dimasukkan perawat pada perencanaan keperawatan


untuk menbantu klien menghadapi penyakitnya dengan sindrom Guillain-Barre
dengan memberikan informasi, umpan balik dan mendorong relaksasi dengan baik
sehingga pasien akan menerima kondisinya.

38. Perawat anak baru saja memberikan ibuprofen (Proris) pada seorang anak dengan
pemeriksaan suhu 38,8 C. Apa tindakan lain yang harus perawat lakukan untuk kondisi
pasien tersebut…..?

A. Membatasi cairan dalam 8 jam

B. Melepas pakaian tebal dan selimut untuk anak

C. Observasi suhu setiap 30 menit.

D. Merencanakan pemberian asam salisilat (aspirin) dalam 4 jam

E. Menyeka anak dengan air dingin

Jawaban: B Melepas pakaian tebal dan selimut untuk anak

Pembahasan: Seorang anak dengan pemeriksaan suhu 38,8C tindakan perawat yang
harus dilakukan segera yaitu dengan Melepas pakaian tebal dan selimut untuk anak
sehingga membantu panas tubuh keluar dengan baik.

39. Perawat UGD berencana untuk memberikan tindakan pencegahan kejang pada klien yg
sedang dirawat di ruangan. Manakah langkah-langkah yg harus dicantumkan perawat
pada perencanaannya untuk memastikan keamanan klien ?

A. Meletakkan air minum di dekat klien.

B. Meletakkan spatula lidah di tempat tidur bagian atas.

C. Menempatkan tempat tidur dalam posisi yg tinggi

D. Melepaskan akses intravena dan selang infus

E. Meletakkan oksigen dan peralatan suction di samping tempat tidur.

Jawaban: E.Meletakkan oksigen dan peralatan suction di samping tempat tidur.

Pembahasan: Perawat pada perencanaannya untuk memastikan keamanan klien


degan kejang demam Meletakkan oksigen dan peralatan suction di samping tempat
tidur sehingga mempermudah akses tenaga kesehatan ketika membutuhkan
peralataan disaat pasien kejang dan jangan meletakan benda-benda yang
berbahaya didekat pasien bisa menimbulkan cedera pada pasien.

Intervensi dan implementasi yang sudah dilakukan pada pasien yang mengalami
kejang demam adalah kompres hangat, pemberian antipiretik, pendidikan
kesehatan tentang kejang demam, dan penanganan kejang demam

40. Perawat penyakit dalam diruangan anggrek melakukan pemeriksaan fisik pada klien
dengan DM tipe 2. Hasilnya antara lain glukosa darah puasa 120 mg/dL, suhu tubuh
38,4 C, nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, dan tekanan darah 100/70 mmHg.
Manakah hasil yang paling utama akan menjadi prioritas perawat ?

A. Suhutubuh

B. Nadi

C. Pernapasan

D. Gula darahpuasa

E. Tekanandarah

Jawaban: A.Suhu tubuh

Pembahasan: Prioritas perawat pada kasus ini fokus pada pemeriksaan fisik yaitu
suhu tubuh 38,4 0C diatas batas normal.

41. Perawat melakukan perawatan klien perempuan yang masuk unit kesehatan mental
karena anoreksia nervosa. Perawat masuk ruangan klien dan menemukan bahwa klien
sedang melakukan push up dengan keras. Tindakan keperawatan apa yang paling tepat
dilakukan ?

A. Meminta pada klien bahwa ia tidak diperbolehkan untuk berolahraga dengan keras
B. Menyela klien dan menimbang klien segera

C. Menyela klien dan menawarkan untuk membawanya berjalan-jalan

D. Menanyakan apa yang dilakukan dan tujuan dilakukan latihan

E. Membiarkan klien menyelesaikan program latihannya

Jawaban: E.Membiarkan klien menyelesaikan program latihannya

Pembahasan: Tindakan keperawatan yang paling tepat dilakukan Membiarkan klien


menyelesaikan program latihannya sehingga klien merasa dihargai programnya
ketika klien melakukakn push up berlebihan maka perawat harus mengedukasi
klien dengan benar tentang olahraga.

42. Perawat sedang membantu klien yang sedang dilakukan induksi persalinan pada usia
kehamilan 41 minggu. Klien mengalami kontraksi sedang dan muncul setiap 2 sampai 3
menit dengan durasi kontraksi 60 detik. Sebuah monitor denyut jantung janin telah
terpasang rata-rata denyut jantung janin antara 120 sampai 122 kali per menit selama
satu jam. Apakah tindakan prioritas perawat?

A. Meningkatkan jumlah tetes cairan infus

B. Memberitahukan pada petugas kesehatan yang lain

C. Memeberikan oksigen masker 8 sampai 10 lpm

D. Menghubungi keluarga klien jika keluarga belum ada ditempat

E. Menghentikan infus oksitoksin (pitocin)

Jawaban: E.Menghentikan infus oksitoksin (pitocin)

Pembahasan: Tindakan prioritas perawat melakukan induksi persalinan pada kasus


tersebut Menghentikan infus oksitoksin (pitocin) dikarenakan mengalami
kontraksi sedang dan muncul setiap 2 sampai 3 menit dengan durasi kontraksi 60
detik

43. Seorang bayi baru dilahirkan 30 menit yang lalu dengan jenis kelamin perempuan dan
segera menangis dengan spontan. Segera setelah bayi lahir, perawat segera
mengeringkan tubuh bayi dengan menggunakan kain kering yang bersih. Apa tujuan
dari tindakan yang dilakukan tersebut?

A. Mencegah infeksi

B. Merangsang taktil

C. Memberikan bayi kenyaman dan kehangatan

D. Menjaga kebersihan bayi

E. Mencegah kehilangan panas tubuh

Jawaban: C.Memberikan bayi kenyaman dan kehangatan

Pembahasan: setelah bayi lahir, perawat segera mengeringkan tubuh bayi


dengan menggunakan kain kering yang bersih tujuanya untuk memberikan
kenyamanan dan kehangatan pada bayi yang baru lahir sehingga bayi tidak
rewel.

44. Keluarga pasien memencet bel memanggil perawat karena pasien terjatuh di kamar
mandi. Perawat segera datang ke tempat kejadian. Apakah tindakan perawat selanjutnya?

A. Melaporkan kepadakepala ruangan tentang insiden tersebut

B. Melakukan pengkajian pasien

C. Membuat catatan insiden pasien jatuh

D. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penceahan pasien jatuh

E. Meminta keluarga pasien lebih berhati hati saat membantu pasien

Jawaban: B.Melakukan pengkajian pasien

Pembahasan:

• Tindakan perawat selanjutnya pada klien jatuh yaitu melakukan pengkajian


dan Nilai apakah terdapat cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi,
fraktur, cedera kepala)

• Nilai tanda vital

• Nilai adanya keterbatasan gerak

• Pantau pasien dengan ketat

• Catat dalam status pasien (rekam medik)

• Laporkan kejadian jatuh kepada perawat yang bertugas dan lengkapi laporan
insidens

• Modifikasi rencana keperawatan interdisiplin sesuai dengan kond isi pasien

45. Seorang perawat komunitas di suatu klinik homecare. Salah satu tugas Anda adalah
melakukan screening kasus AIDS. Hasil menunjukkan 1 (satu) orang remaja positif.
Tindakan pertama yang paling tepat Anda lakukan adalah ….
A. menyarankan klien untuk melakukan screening lanjutan (wetern blot)
B. Meminta klien untuk menjelaskan hasil tesnya dengan didampingi keluarga
C. merujuk klien ke dokter untuk menjelaskan hasil tes tersebut
D. meminta anggota keluarga klien untuk menjelaskan aktivitas klien sebelum tertular
E. mengkaji riwayat klien dengan fokus pada perilakunya yang berisiko tinggi
Jawaban: E. mengkaji riwayat klien dengan fokus pada perilakunya yang berisiko
tinggi
Pembahasan: Tindakan screening tersebut masih bersifat umum. Sehingga dalam
kasus di atas langkah yang diperlukan adalah mengkaji riwayat klien terkait HIV
terutama dalam perilaku yang berisiko tinggi. Setelahnya baru penyampaian
informasi hasil tes kepada keluarga.
46. Perawat sedang mengkaji klien dengan iritasi meningeal dan menemukan tanda
Burdzinski positif. Manakah dibawah ini hasil temuan observa....?

A. Kaki klien fleksi dipinggul dan lutut, serta melaporkan nyeri pada tulang belakang
saat kaki ekstensi

B. Tangan klien ekstensi dengan lengan pronasi dan kaki plantarfleksi

C. Pinggul dan lutut klien fleksi secara pasif sebagai respon dari fleksi leher, serta
melaporkan nyeri pada tulang belakang

D. Klien secara refleks menekuk lutut setelah dipukul abgian bawah tempurung
lututnya dengan palu refleks

E. Tangan bagian atas klien fleksi dan memegangerat ke sisi tubuh, dan kaki ektensi
dan diputar ke dalam

Jawaban: Pinggul dan lutut klien fleksi secara pasif sebagai respon dari fleksi leher,
serta melaporkan nyeri pada tulang belakang

Pembahasan: Tanda "Brudzinski" positif apabila fleksi pada leher menyebabkan


fleksi pada lutut dan panggul secara involunter.

Tanda Brudzinski I Pasien dalam posisi terlentang, posisikan satu tangan pemeriksa
di bawah kepala pasien dan tangan lain di atas dada. Kemudian, fleksikan kepala
pasien ke arah dada secara pasif. Apabila kedua tungkai bawah fleksi pada sendi
panggul dan sendi lutut saat kepala difleksikan, maka tanda Brudzinski I dinyatakan
positif.

Tanda Brudzinski II Pasien dalam posisi terlentang. Tungkai kiri dalam keadaan
lurus. Kemudian, fleksikan tungkai kanan secara pasif pada sendi panggul. Apabila
diikuti oleh fleksi tungkai kiri, tanda Brudzinski II dinyatakan positif

47. Seorang perempuan usia 65 tahun tinggal di panti werdha, mengalami retensi urine.
Untuk menghindari pakaian pasien basah terkena urine, maka perawat menyanyakan
kepada pasien apakah mau di pasang kateter atau pampers. Apakah prinsip etik yang
dilakukan oleh perawat?

A. Veracity

B. Non maleficiency

C. Fidelity

D. Autonomy

E. Justice

Jawaban: D. Autonomy

Pembahasan: Prinsip Etik yang dilakukan oleh perawat Autonomy yaitu perawat
menyanyakan kepada pasien apakah mau di pasang kateter atau pampers

a. Otonomi (Autonomy) Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa


individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan
diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak
klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

b.Berbuat baik (Beneficience) berarti melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,


memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang,
dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan
otonomi.

c. Keadilan (Justice) Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan
adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan
yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

d.Tidak merugikan (Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan


bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.

e. Kejujuran (Veracity) berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk


mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif,
dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan. Kejujuran
merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.

f. Menepati janji (Fidelity) Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai


janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah
kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.

g.Karahasiaan (Confidentiality) Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah


informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat
dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka
pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut
kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien
diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien
dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.

h.Akuntabilitas (Accountability) merupakan standar yang pasti bahwa tindakan


seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa
terkecuali

48. Pengobatan antihipertensi telah diresepkan untuk pasien dengan hipertensi. Klien
meberitahukan perawat bahwa mereka ingin mengkonsumsi herbal untuk membantu
menurunkan tekanan darahnya. Manakah tindakan yang harus dilakukan perawat?

A. Ajarkan klien bagaimana cara mengukur tekanan darah sehingga bisa memonitor
tekanan darahnyamandiri.
B. Beritahu klien jika mereka mengonsumsi herbal maka mereka harus sering
mengukur tekanan darahnya

C. Dorong klien untuk mendiskusikan penggunaan herbal dengandokter

D. Izinkan klien menggunakan herbal apapun sesuaikeyakinannya

E. Beritahu klien bahwa herbal tidak aman dan seharusnya tidak digunakan
samasekali

Jawaban: C.Dorong klien untuk mendiskusikan penggunaan herbal dengan dokter

Pembahasan: Tindakan yang harus dilakukan perawat menyarankan kepada klien


untuk mendiskusikan penggunaan herbal dengan dokter terlebih dahulu sebelum
mengkonsumsi

49. Tn.W 45 tahun di rawat di RSJ dengan riwayat beberapa hari mondar-mandir dan
marah-marah pada orang yang ditemuinya. Pasien mengatakan marah karena mereka
menganggap dirinya orang biasa dan tidak percaya bahwa dirinya paling kaya raya.
Pembicaraan pasien flight idea, terlihat defensif, curiga dan perhatian mudah teralih.
Manakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

A. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi

B. Membantu orientasi realita

C. Mendiskusikan kemampuan yang dimiliki

D. Melatih kemampuan yang dimiliki

E. Membantu memenuhi kebutuhan pasien

Jawaban: B.Membantu orientasi realita

Pembahasan: Tindakan keperawatan yaitu perwat harus mengorientasikan realita


bahwa bahwa dirinya bukan orang kaya raya.

50. Perawat mempersiapkan daftar intruksi perawatan di rumah untuk orang tua anak yang
menggunakan gips pada lengan bawah kiri. Intruksi mana yang harus dimasukkan
dalam daftar tesebut?

A. Jauhkan mainan berukuran kecil dan objek tajam dari gips

B. Meninggikan bantak pada 24 samapi 48 jam pertama setelah pemasangan gips


untuk mencegah bengkak

C. Jangan meletakkan kompres hangat pada ujung gips dan pada jemari saat jemari
terasa kedinginan

D. Hubungi petugas kesehatan jika anak mengeluh adanya mati rasa atau kesemutan
di ekstremitas

E. Menggunakan penggaruk khusus untuk menggaruk kulit yang gatal di bawah gips

Jawaban: E.Menggunakan penggaruk khusus untuk menggaruk kulit yang gatal di


bawah gips

Pembahasan: Intruksi kepada paien oleh perawat menyarakan menggunakan


penggaruk khusus untuk menggaruk kulit yang gatal sehiingga mempermudah
pasien dan pasien akan merasakan kenyamanan.

51. Tn.S berusia 45 tahun dirawat di ruang anggrek bedah karena kesulitan berkemih.
Pasien akan dilakukan pemasangan kateter urine (Foley Chateter). Setelah pelumasan
kateter dengan jelly, kateter dimasukan dengan mudah dan tanpa hambatan, segera urine
terlihat keluar dan ditampung dalam bengkok.Apakah tindakan selanjutnya pada pasien
tersebut?

A. Menyambungkan kateter dengan kantong urine

B. Memasang kantong urine dibawah tempat tidur

C. Memasukan kateter sampai percabangan

D. Mengisi balon dengan NaCl 0,9%

E. Memfiksasi selang kateter

Jawaban: C.Memasukan kateter sampai percabangan

Pembahasan; Lepas sarung tangan dan ganti dengan sarung tangan steril, Pasang
doek lubang steril, Pegang genitalia dengan tangan kiri dan bersihkan dengan kassa
dan antiseptic dengan tangan kanan, Beri jelly pada ujung kateter ( 12,5 – 17,5 cm),
Ujung uretra ditekan dengan ujung jari kurang lebih 3-5 menit sambil di masase,
Masukkan kateter pelan-pelan dan anjurkan untuk menarik napas perhatikan
ekspresi klien, Jika tertahan jangan dipaksa, jika sudah keluar urine Memasukan
kateter sampai percabangan, Setelah kateter masuk isi balon dengan caran aquades
bila untuk indwelling, fiksasi ujung kateter di paha pasien. Pasang urin bag
disamping tempat tidur

52. Perawat A sedang menyiapkan rencana perawatan pada klien yang baru saja melahirkan
janin yang telah meninggal. Manakah tindakan perawat sebaiknya direncanakan perawat
untuk memenuhi kebutuhan emosional klien dan pasangannya?

A. Dorong klien untuk berbicara tentang janinnya yang meninggal

B. Izinkan anggota keluarga memberi nama pada bayi

C. Kaji persepsi klien dan pasangan terhadap peristiwa ini

D. Izinkan keluarga menangis terlebih dahulu sebelum memberikan intervensi

E. Izinkan klien dan pasangan untuk memeluk janin

Jawaban: C.Kaji persepsi klien dan pasangan terhadap peristiwa ini

Pembahasan: Tindakan perawat untuk memenuhi kebutuhan emosional klien


dengan mengkaji persepsi klien terhadap peristiwa yang dialami.

Fase-fase kehilangan yaitu Tahap denial (penolakan) biasanya hanyalah


pertahanan sementara bagi individu, Tahap anger (marah) “Mengapa aku? Ini
tidak adil. Bagaimana bisa ini terjadi padaku, Tahap bargainning (tawar-menawar)
melibatkan harapan bahwa individu dapat menunda sesuatu dan individu
bernegoisasi untuk kehidupan yang lebih panjang dengan mempertimbangkan
informasi-informasi yang di dapatkan, Tahap depression (depresi) Selama tahap
keempat ini, individu mulai memahami kepastian, karena hal inilah individu
mungkin menjadi lebih banyak diam, menolak orang lain dan menghabiskan
banyak waktu untuk menangis dan berduka, Tahap acceptance (penerimaan) Pada
tahapan ini, individu mulai hadir dengan kedamaian dan rasa cinta. Individu mulai
menerima kenyataan-kenyataan yang terjadi di dalam hidupnya

53. Di ruang Anggrek bedah dengan kapasitas 22 TT. BOR bulan terakhir 60% dengan
tingkat ketergantungan pasien total care 4 orang, parsial 6 orang. Tenaga perawat yang
ada saat ini sejumlah 18 orang, dengan 14 orang lulusan DIII keperawatan, 4 orang
lulusan Ners. Kepala ruangan ingin menerapkan metode asuhan keperawatan di ruangan
tersebut. Apakah metode asuhan keperawatan yang tepat pada ruangan tersebut?

A. Metode asuhan fungsional

B. Metode asuhan modifikasi

C. Metode asuhan primer

D. Metode asuhan kasus

E. Metode asuhan tim

Jawaban: Metode asuhan tim

Pembahasan: metode asuhan keperawatan yang tepat pada ruangan adalah Metode
asuhan tim yaitu Tenaga perawat yang ada saat ini sejumlah 18 orang, dengan 14
orang lulusan DIII keperawatan, 4 orang lulusan Ners. Enam sampai tujuh perawat
profesional dan perawat pelaksana bekerja sebagai satu tim, disupervisi oleh ketua
tim sehingga bisa dilakukan metode asuhan tim diruangan ini karena tenaga
perawat totalnya 22 orang sehingga dibagi dua tim melebihi dari syarat metode
tim.
Fungsional (bukan model a. Berdasarkan orientasi Perawat yang bertugas pada
MAKP). tugas dari filosofi tindakan tertentu.
keperawatan.
b. Perawat melaksanakan
tugas (tindakan) tertentu
berdasarkan jadwal
kegiatan yang ada.
c. Metode fungsional
dilaksanakan oleh perawat
dalam pengelolaan asuhan
keperawatan sebagai
pilihan utama pada saat
perang dunia kedua. Pada
saat itu, karena masih
terbatasnya jumlah dan
kemampuan perawat, maka
setiap perawat hanya
melakukan 1-2 jenis
intervensi keperawatan
kepada semua pasien di
bangsal

Kasus a. Berdasarkapendekatan Manajer


holistis dari filosofi
keperawatan. keperawatan
b. Perawat bertanggung jawan
terhadap
c. asuhan dan observasi pada
pasien tertentu.
d. Rasio: I : I (pasien :
perawat). Setiap
e. pasien dilimpahkan kepada
semua perawat yang
melayani seluruh
kebutuhannya pada saat
mereka dinas. Pasien akan
dirawat oleh perawat yang
berbeda untuk setiap sif dan
tidak ada jaminan bahwa
pasien akan dirawat oleh
orang yang sama pada hari
berikutnya. Metode
penugasan kasus biasanya
diterapkan satu pasien satu
perawat, umumnya
dilaksanakan untuk perawat
privat atau untuk khusus
seperti isolasi, perawatan
insentif.

Tim. a. Berdasarkan pada Ketua tim


kelompok filosofi
keperawatan.
b. Enam sampai tujuh
perawat profesional dan
perawat pelaksana bekerja
sebagai satu tim,
disupervisi oleh ketua tim.
c. Metode ini menggunakan
tim yang terdiri atas
anggota yang berbeda-
beda dalam memberikan
asuhan keperawatan
terhadap sekelompok
pasien. Perawat ruangan
dibagi menjadi 2-3
tim/grup yang terdiri atas
tenaga profesional,
teknikal, dan pembantu
dalam satu kelompok kecil
yang saling membantu
Primer a. Berdasarkan pada tindakan Perawat primer (PP)
yang komperehensif dari
filosofi keperawatan
b. Perawat bertanggung jawab
terhadap semua aspek
asuhan keperawatan.
c. Metode penugasan di mana
satu orang perawat
bertanggung jawab penuh
selama 24 jam terhadap
asuhan keperawatan pasien
mulai dari pasien masuk
sampai keluar rumah sakit.
Mendorong praktik
kemandirian perawat, ada
kejelasan antara pembuat
rencana asuhan dan
pelaksana. Metode primer
ini ditandai dengan adanya
keterkaitan kuat dan terus-
menerus antara pasien dan
perawat yang ditugaskan
untuk merencanakan,
melakukan, dan koordinasi
asuhan keperawatan selama
pasien dirawat.

54. Ny. H berumur 38 tahun dirawat, mengeluh nyeri hebat pada dada sebelah kiri, nyeri
menjalar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas bagian kiri, nyeri bertambah setelah
melakukan aktifitas, dispnea, TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 106 x/menit, frekuensi
napas 28 x/menit. Apakah masalah keperawatan utama dari kasus diatas ?

A. Kelebihan cairan volume ekstravaskuler

B. Gangguan perfusi jaringan

C. Nyeri akut

D. Resiko penurunan curah jantung

E. Kerusakan pertukaran gas

Jawaban: D.Resiko penurunan curah jantung

Pembahasan; Pada kasus tersebut harus memahami keluhan utama mengeluh nyeri
hebat pada dada sebelah kiri, nyeri menjalar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas
bagian kiri, nyeri bertambah setelah melakukan aktifitas, dispnea dan pemeriksaan fisik
frekuensi napas 28 x/menit sehingga tanda dan gejala mengarahka kediagnosa Resiko
penurunan curah jantung.

55. Klien mengalami vertigo berat. Manakah intruksi yang harus diberikan perawat pada
klien untuk membantu mengontrol vertigonya?

A. Menghindari pergerakan kepala tiba-tiba

B. Terlentang dan melihat televise


C. Meningkatkan sodium dalam makanan

D. Meningkatkan konsumsi cairan sampai 3000mL/hari

E. Menghindari lampu yang terang

Jawaban: A.Menghindari pergerakan kepala tiba-tiba

Pembahasan: intruksi yang harus diberikan perawat membantu mengontrol


vertigonya dengan mengedukasi mengindari pergerakan tiba-tiba sehingga
keseimbangan mudah di kontrol.

56. Tn K berusia 28 tahun beserta 5 orang keluarganya masuk UGD pada pukul 23.00 WIB
karena mengalami keracunan makanan. Tn K terpasang gelang identitas warna biru di
lengan kanannya, namun tertulis usia Tn K 40 tahun, seharusnya 28 tahun. Perawat
tersebut menulis usia pasien tanpa bertanya pada pasien yang bersangkutan. Kasus diatas
termasuk dalam kategori unsur

A. Kesalahan Perawat

B. Negligence

C. Malpraktek

D. Merugikan

E. Tidak Etik

Jawaban: Negligence

Pembahasan: Negligence (Kelalaian Medis) Adalah Suatu Sifat Yang Kurang Hati-
Hati, Kurang Waspada/Kelalaian sehingga melakukan Sesuatu Yang Seharusnya
Tidak Dilakukan.

57. Perawat memberikan perawatan pada bayi baru lahir yang diduga mengalami anus
imperforata. Perawat memonitor bayi, apa manisfestasi klinis yang berhubungan dengan
kelainan ini ?

A. Muntah kehijauan bercampur feses

B. Adanya massa berbentuk oval di perut atas saat dilakukan palpasi

C. Kegagalan mengeluarkan mekonium pada 24 jam pertama pasca lahir

D. Keluaran konsistensi feses yang seperti jelly

E. Teraba massa seperti sosis di daerah abdomen kuadraan kanan atas

Jawaban: C.Kegagalan mengeluarkan mekonium pada 24 jam pertama pasca lahir

Pembahasan: Manisfestasi klinis yang berhubungan dengan kelainan mengalami


anus imperforata adalah Tidak adanya anus, Lokasi anus yang tidak normal. Pada
penderita perempuan, saluran anus mungkin berada sangat dekat dengan vagina,
Tinja yang keluar melalui vagina maupun penis, Perut bengkak, Bayi baru
lahir tidak bisa buang air besar dalam waktu 24-48 jam.
58. Tim perawat pencegahan dan penegndalian infeksi salah satu RS melakukan skrinning
MRSA di sebuah bangsal penyakit dalam, karena ditemukan salah satu klien dengan
Immunokompromis terdiagnosa MRSA. Dari hasil skrinning didapatkan 3 perawat positif
dan beberapa peralatan mengandung kolonisasi MRSA. Apakah tindakan yang tepat yang
harus dilakukan tim PPI tersebut?

A. Menganjurkan perawat untuk mandi 3 kali sehari

B. Mensosialisasikan kembali universal precaution di semua instansi

C. Menutup sementara bangsal penyakit dalam tersebut

D. Melakukan skrinning di seluruh bangsal RS

E. Menganjurkan perawat untuk istrahat di rumah selama sebulan

Jawaban: B. Mensosialisasikan kembali universal precaution di semua instansi

Pembahasan: Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 270 Tahun 2007 disebutkan


bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan profesional khususnya program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit dan fasilitas lainnya diperlukan suatu pedoman yaitu pedoman manajerial
pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Dimana kegiatan managerial PPI meliputi : perencanaan, pelaksanaan,
pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Program
pencegahan dan pengendalian infeksi adalah surveilans, pendidikan dan pelatihan,
kewaspadaan isolasi serta kebijakan pencegahan antimikroba sehinga kasus diatas
team PPI harus mensosialisasikan universl precaution disemua instansi atau rungan
sehingga lebih meningkatkan pencegahan, kewaspadaan dan penangangan terhadap
MRSA.
59. Ny. W berusia 42 tahun menderita infeksi HIV/AIDS dengan komplikasi. Pasien
mengalami penurunan kesadaran, Kondisi pasien dalam keadaan imobilisasi mekanik.
Tentukan diagnosa keperawatannya?
A. Resiko infeksi
B. Harga diri rendah kronik
C. Ketdakefektifan perfusi jaringan perifer
D. Resiko ketidakefektifan perfu si jaringan otak
E. Resiko sindrom disuse
Jawaban: E. Resiko sindrom disuse
Pembahasan: diagnosa keperawatannya pasien dalam keadaan imobilisasi mekanik
yaitu Resiko sindrom disuse yaitu Keadaan individu yang beresiko terhadap
memburuknya system tubuh sebagai akibat ketidakaktifan musculoskeletal baik yang
seharusnya dilakukan maupun yang tidak dapat dihindar.

60. Seorang laki-laki berusia 37 tahun ditemukan tidak sadar oleh temannya setelah bermain
badminton. Temannya mengatakan setelah bermain pasien istirahat dengan posisi setengah
duduk, ketika dibangunkan klien tidak menjawab. Perawat ambulans pada saat ini sudah
melakukan RJP selama 5 siklus. Apakah yang perlu dilakukan perawat selanjutnya?
A. Ventilasi sebanyak 2 kali
B. Cek respon pasien
C. Kompresi sebanyak 30 kali
D. Cek nadi karotis
E. Defibrilasi
Jawaban: D. Cek nadi karotis
Pembahasan:
1. Amankan penolong, pasien, lingkungan
2. Menilai TIngkat Kesadaran Korban, Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil
namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta tangan kaki tidak gerak -
> disebut Tidak Sadar
3. Panggil Bantuan Orang terdekat -> teriak minta tolong
4. Cek Nadi (<10 detik) -> Jika Korban Tak Sadar
a. Dewasa : Arteri Karotis
b. Anak : Arteri Brakhialis
5. Lakukan Kompresi (Penekanan Dada) 30 kali
6. Bersihkan jalan napas Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan ->
teknik Cross Finger -> bersihkan sumbatan jika terlihat >teknik Swipe Finger
7. Buka jalan napas/ tengadahkan kepala Teknik head tilt chin lift (Non trauma)
atau Jaw Trust (Trauma Leher)
8. Berikan ventilasi/ bantuan napas -> 2 kali tiupan
9. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit 1
siklus -> 30 kompresi dada : 2 ventilasi
10. Lakukan evaluasi -> setelah/ setiap 5 siklus atau 2 menit
a. Jika nadi tidak teraba Lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit
b. Jika nadi teraba Lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit)
jika napas tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah
20x ventilasi/ 2 menit
11. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat (frekuensi
napas > 12 kali/ menit)

61. Ny. H berusia 38 tahun, diantar ke UGD oleh mobil polisi setelah kecelakaan motor dijalan
raya. Pasien mengalami fraktur lengkap terbuka di bagian femur, tibia dan fibula sinistra.
Pasien mengatakan pandangan kunang-kunang. Apakah tindakan utama sebagai perawat
pada pasien tersebut ?
A. Lakukan pembidaian
B. Hentikan perdarahan
C. Resusitasi cairan
D. Reposisi dan reduksi ligament
E. Debridemen lokasi fraktur
Jawaban: B. Hentikan perdarahan
Pembahasan: Tindakan utama sebagai perawat ketika ada fraktur terbuka seperti kasus
tersebut langsung melakukan penghentian pendarahan dengan balut tekan dll.

62. Perawat ruangan melakukan penkes ke keluarga dengan kepala keluarga yang menderita
penyakit diabetes mellitus dan gagal ginjal stage V. Klien mulai menjalani hemodialisis
sejak satu minggu yang lalu. Klien mengatakan kebingungan makan apa saja yang harus dia
makan selama di rumah. Apa intervensi yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Menyarankan diet rendah protein dengan pembatasan intake cairan
B. Menyarankan tidak ada protein di dalam diet dan menggunakan pengganti garam
C. Menyarankan diet rendah protein dengan jumlah intake cairan tidak terbatas
D. Tidak ada batasan diet karena berat badanya ideal
E. Menyarankan diet rendah karbohidrat dan menggunakan pengganti gula
Jawaban: A.Menyarankan diet rendah protein dengan pembatasan intake cairan
Pembahasan: intervensi yang tepat dilakukan pada kasus menyarankan klien untuk dit
rendah protein dan mengurangi pembatasan cairan sehingga dapat mengurangi gejal-
gejala pasien seperti sesak napas.

63. TN. K usia 70 tahun mengeluh telinga berdengung, pusing, rasa berat ditengkuk, dan
penglihatan kabur. Pasien mengatakan suka makan-makanan asin tetapi sekarang tidak
nafsu makan dikarenakan mual-mual dan badan lemas. Berdasarkan hasil pengkajian klien
memiliki riwayat penyakit keturunan, ibu pasien meninggal setelah 8 tahun menderita
stroke. Apakah pemeriksaan yang tepat pada kasus diatas?
A. Mengukur JVP
B. Mengukur Tekanan darah
C. Melakukan test Rine
D. Melakukan inspeksi dada
E. Melakukan pengecekan kolestrol
Jawaban: B.Mengukur Tekanan darah
Pembahasan: pemeriksaan yang tepat pada kasus Mengukur Tekanan darah
dikarenakan pasien mengatakan suka makan-makanan, mual-mual, badan lemas dan
memiliki riwayat penyakit keturunan ibunya menderita stroke sehigga kita focus ke
pengukuran tekanan darah. Tanda dan gejala pasien hamper mengarah ke penyakit
hipertensi.

64. Perawat Komunitas melakukan pengkajian di sebuah desa menunjukan ada seorang warga
yang mengalami demam tinggi selama 5 hari, rampelit tes hasilnya terdapat bercak merah
pada kulitnya. Lingkungan warga dekat dengan sungai dan banyak sampah, jarak
perumahan warga sangat berdektan tidak ada jarak, dan terdapat botol bekas di lingkungan
rumah. Rata-rata warga lulusan SD dan pekerjaan warga kuli bngunan. Apakah rencana
keperawatan yang tepat pada komunitas tersebut?
A. Edukasi pada warga tentang penanganan dan percegahan penyakit demam berdarah
B. Laporkan kondisi demam berdarah tersebut pada dinas terkait untuk dilakukan
tindakan foging (pengasapan)
C. Lakukan foging
D. Edukasi warga pengelolan sampah
E. Monitor tanda dan gejala demam berdarah
Jawaban: A. Edukasi pada warga tentang penanganan dan percegahan penyakit demam
berdarah
Pembahasan: rencana keperawatan yang tepat pada komunitas yaitu Edukasi pada
warga tentang penanganan dan percegahan penyakit demam berdarah yang disebabkan
oleh Lingkungan warga dekat dengan sungai dan banyak sampah, jarak perumahan
warga sangat berdektan tidak ada jarak, dan terdapat botol bekas di lingkungan rumah
sehingga memicu perkembangbiakan nyamuk dilingkungan warga tersebut.

65. Seorang perawat keluarga telah memberikan tindakan berupa pendidikan kesehatan cara
mendeteksi hipertensi, mengajarkan cara memilih menu makan-makanan yang baik
pada pasien dengan hipertensi, cara mengontrol emosi dan cara pengukuran tekanan
darah dengan tensimeter. Apakah materi evaluasi hasil yang paling sesuai, dilakukan
perawat keluarga pada kasus tersebut ?

A. Alat dan bahan untuk pendidikan kesehatan hipertensi

B. Kemandirian keluarga dalam mengukur tekanan darah

C. Macam minuman yang perlu dihindari

D. Kontrol infeksi dan manajemen nyeri

E. Strategi keluarga dalam pendidikan kesehatan

Jawaban: B.Kemandirian keluarga dalam mengukur tekanan darah

Pembahasan: Materi evaluasi hasil yang paling sesuai dilakukan perawat keluarga
pada kasus tersebut yaitu Kemandirian keluarga dalam mengukur tekanan darah
sehingga pasien dan keluarga lebih memahami dan mampu melakukan dengan
mandiri.

66. Kegiatan posbindu sore hari di desa X dilaporkan tidak berjalan maksimal. Masyarakat
tidak datang karena diisi dengan kegiatan rutin pemeriksaan dasar, walaupun kegiatan
dilaksanakan di tengah area pemukiman. Apakah yang perlu dievaluasi dari kasus
tersebut?

A. Waktu pelaksanaan posbindu

B. Jarak posbindu dengan perumahan

C. Anggaran dana yang dimiliki posbindu

D. Persepsi masyarakat terhadap fungsi posbindu

E. Kreativitas petugas kesehatan di posbindu

Jawaban: E. Kreativitas petugas kesehatan di posbindu


Pembahasan: Evaluasi dari kasus tersebut Kreativitas petugas kesehatan di posbindu
sehingga menarik minat masyarakat untuk mengikuti kegiataan yang diselenggarakan
di posbindu.

67. Tn. S berusia 43 tahun sudah dirawat di Rumah Sakit Jiwa selama 22 hari.Pasien masuk
dengan keluhan di rumah marah-marah dan membanting gelas dan piring.Menurut
pasien karena ada bisikan yang menyuruh melakukan itu. Perawat akan mengusulkan
kepulangan pasien berdasarkan kondisinya saat ini. Apakah pertimbangan dasar perawat
untuk mengusulkan kepulangan pasien kepada dokter penanggung jawab pasien pada
kasus di atas?

A. Pasien mempunyai persepsi yang realistis

B. Pasien mampu bersosialisasi

C. Pasien telah mampu berpikir logis

D. Pasien berperilaku sesuai

E. Pasien mampu mengontrol marahnya

Jawaban: A.Pasien mempunyai persepsi yang realistis

Pembahasan: perawat untuk mengusulkan kepulangan pasien dengan kemampuan


Pasien mempunyai persepsi yang realisti bahwa tidak ada ada bisikan yang
menyuruh melakukan itu.

68. Tn.M berusia 70 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan pusing dan lemah.
Pasien dilakukan pemasangan infuse. Perawat telah melakukan pembendungan vena
dengan tourniquet. Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan perawat?

A. Meletakan pengalas dibawah lokasi (vena) yang akan dilakukan penginfusan

B. Menyiapkan kapas alcohol

C. Melakukan penusukan vena

D. Menggunakan handscoon steril

E. Pastikan vena tampak dengan jelas dan teraba vena yang akan ditusuk

Jawaban: E. Pastikan vena tampak dengan jelas dan teraba vena yang akan ditusuk

Pembahasan: langkah selanjutnya harus dilakukan perawat


1) Perawat cuci tangan
2) Atur posisi nyaman bagi klien
3) Periksa jenis cairan, kejernihan, warna, dan waktu kadaluwarsa dari cairan infus
4) Periksa set infus/tranfusi set sesuai order, periksa keutuhan pembungkus
(sterilitas), dan waktu kadaluwarsa
5) Buka set infus, dengan memperhatikan sterilitas
6) Tempatkan rol kurang lebih 2–5cm dibawah ruang drip dan gerakan klem rol pada
posisi off
7) Buka penutup ujung infus set, tusukkan ujung infus set pada botol infus ditempat
yang telah ditentukan
8) Isi tabung pengontrol ½ bagian cairan infuse*
9) Alirkan cairan dengan membuka klem dan pastikan slang infus bebas dari udara
sampai ke ujung jarum
10) Klem ditutup kembali
11) Gantung slang infus pada tiang infus
12) Kenakannsarung tangan bersih
13) Tentukan tempat penusukan
14) Pasang pengalas dibawah tempat yang akan ditusuk
15) Pasang tourniquet 10-15 cm arah proksimal dari area yang akan ditusuk
16) Pastikan vena tampak dengan jelas dan teraba vena yang akan ditusuk, gunakan
tempat paling distal pada lengan non dominan bila mungkin, potong rambut
dengan gunting bila perlu (Jangan mencukur area, pencukuran dapat
menyebabkan abrasi mikro dan mempredisposisikan infeksi. )
17) Membantu distensi vena dengan cara , Mengurut ektrimitas dari distal ke
proksimal dibawah tempat pungsi vena yang dituju. Minta klien menggenggam
dan membuka genggaman secara bergantian, Ketuk ringan diatas vena
18) Lakukan desinfeksi pada area yang akan ditusuk menggunakan kapas alcohol 70
% dengan gerakan melingkar dari arah dalam keluar sampai area seluas 5 cm dan
biarkan kering
19) Buka tutup jarum, pegang jarum dengan posisi 10---300 sejajar vena, bevel
menghadap keatas, tusuk vena perlahan dan pasti. Jika jarum tepat mengenai
vena, darah akan masuk melalui lubang jarum.
20) Rendahkan posisi jarum sejajar kulit, dorong sedikit jarum (untuk memastikan
bawa IV kateter sudah masuk kepembuluh darah) tarik mandarin sedikit,lalu
dorong jarum masuk ke dalam vena*
21) Lepaskan tourniquet, lepaskan mandarin dari IV catheter, stabilkan IV catheter
dengan tangan non dominan tanpa menyentuh tempat tusukan IV catheter, lalu
hubungan slang infus dengan IV catheter yang telah dipasang, tidak boleh ada
udara pada slang, kemudian alirkan cairan infus dengan membuka klem pada
slang infus
22) Tutup tempat insersi dengan kassa steril
23) Fiksasi IV kateter sedemikian rupa menggunakan plester atau hepavix
24) Atur tetesan infus sesuai dengan program pengobatan*
25) Lepas sarung tangan
26) Pasang label, tangal pemasangan, jam pemasangan, ukuran IV catheter, inisial
nama pemasang pada plester tempat fiksasi
27) Pasang label tetesan per menit, obat tambahan dan botol ke berapa pada botol
infus
28) Rapikan alat-alat
29) Perawat cuci tangan

69. Perawat keluarga mengunjungi klien infark miokard yang berusia 69 tahun dan baru saja
kembali ke rumah setelah dirawat di RS.Klien malas bergerak karena napas sesak dan
dada terasa berat bila kelelahan.Klien merokok ketika gelisah karena tidak ada yang
dikerjakan.Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?

A. Modifikasi faktor risiko

B. Mempertahankan jadwal mobilitas

C. Monitor toleransi mobilitas fisik

D. Evaluasi nyeri dada

E. Membatasi stimulus lingkungan

Jawaban: Monitor toleransi mobilitas fisik

Pembahasan: Apakah tindakan yang tepat yaitu memonitor toleransi mobilitas fisik
pada klien dengan infark miokard sehingga mobilitas pasien terpantau dan
mengurangi gejala-gejala pada klien

70. NY.N usia 33 tahun P2A0 postpartum 6 jam dirawat di ruang nifas dengan keluhan
merasa lemas, banyak keluar darah dari jalan lahir. Hasil pengkajian tekanan darah
100/70 mmHg, frekuensi nadi 92 x/menit.Kontraksi uterus lunak, kandung kemih
penuh.Perawat segera mengosongkan kandung kemih dan melakukan masase
uterus.Apakah hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut?

A. Kandung kemih kosong

B. Tinggi fundus setinggi umbilicus

C. Keadaan umum baik

D. Lochea rubra

E. Kontraksi uterus kuat

Jawaban: E. Kontraksi uterus kuat

Pembahasan: tindakan yang diharapakan knraksi uterus kuat sehingga mengurangi


banyak darah yang keluar lewat jalan lahir sehingga tidak akan terjadi pendarahan.

71. NY. D 25 tahun hamil 39 minggu dirawat di ruang bersalin dengan keluhan perut mulas
dan nyeri.Psien gelisah dan mengerang kesakitan.Kontraksi uterus 3x10 menit durasi 40
detik, DJJ 148 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam porsio tipis dan lunak, pembukaan 8,
selaput ketuban utuh, presentasi kepala, kepala pada Hodge II, tidak ada hambatan pada
jalan lahir. Berapa menit sekali perawat harus mengkaji kontraksi uterus pada kasus
tersebut?

A. 10

B. 15
C. 30

D. 20

E. 25

Jawaban: C. 30

Pembahasan: perawat harus mengkaji kontraksi uterus setiap 30 menit pada fase
aktif dan setiap jam dilakukan pada fase laten. Nilai frekuensi dan lama kontraksi
yang terjadi dalam 10 menit observasi.

72. Perawat mempersiapkan perawatan klien yang sedang sekarat, dan beberapa anggota
keluarga berada di samping tempat tidur klien. Manakah teknik terapeutik yang
seharusnya digunakan perawat saat berkomunikasi dengan keluarga?

A. Menghalangi keluarga untuk mengenang

B. Mengambil keputusan untuk keluarga

C. Menjelaskan semua yang terjadi kepada semua anggota keluarga

D. Mendorong keluarga untuk mengungkapkan perasaan, keingintahuan, dan


ketakutannya.

E. Tidak menyentuk dan memeluk klien juga anggota keluarganya.

Jawaban: D.Mendorong keluarga untuk mengungkapkan perasaan, keingintahuan,


dan ketakutannya.

Pembahasan:Teknik terapeutik yang seharusnya digunakan perawat saat


berkomunikasi dengan keluarga dengan Mendorong keluarga untuk mengungkapkan
perasaan, keingintahuan, dan ketakutannya.

73. Anak laki-laki usia 12 tahun dirawat di ruang perawatan dengan diagnosis HIV. Hasil
pengkajian: anak sering bertanya kepada perawat, mengapa harus selalu meminum obat
dan anak ingin mengetahui penyakitnya. Tetapi keluarga pasien melarang perawat untuk
memberitahukan penyakitnya.Apakah dilema etik yang terjadi pada kasus tersebut?

A. Beneficence

B. Justice

C. Fidelity

D. Nonmaleficence

E. Confidentiality

Jawaban: E.Confidentiality

Pembahasan: Dilema etik yang terjadi pada kasus yaitu Confidentiality karena
perawat tidak memberitahukan penyakitnya ke pasien.

a. Otonomi (Autonomy) Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu


mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan
diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak
klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
b. Berbuat baik (Beneficience) berarti melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang,
dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan
otonomi.
c. Keadilan (Justice) Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan
yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e. Kejujuran (Veracity) berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif,
dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan. Kejujuran
merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
f. Menepati janji (Fidelity) Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai
janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah
kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
g. Karahasiaan (Confidentiality) Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi
tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam
dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan
klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika
diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga
kesehatan lain harus dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability) merupakan standar yang pasti bahwa tindakan
seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa
terkecuali.

74. Ny. L usia 65 tahun di rawat di puskesmas sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengeluh
lemas, pusing, serta sering berkemih dan merasa haus. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan badan kurus, kulit prulitus, TD 130/90 mmHg, Nadi 78 x/mt, RR 22
x/mt.Manakah data spesifik yang menunjukan pasien kemungkinan mengalami DM?

A. sering berkemih dan merasa haus

B. pusing, serta sering berkemih

C. Badan kurus
D. badan kurus, kulit prulitus

E. lemas, pusing

Jawaban: C.Badan kurus

Pembahasan: Data yang menunjukan pasien kemungkinan mengalami DM Yaitu


badan kurus, Gampang merasa haus dan sering buang air kecil, Kulit gatal-gatal,
kering, dan mudah mengalami iritasi, Luka diabetes sulit sembuh, bahkan rentan
mengalami infeksi, Sering merasa kelelahan tanpa alasan yang jelas, Gangguan pada
penglihatan, misalnya mata rabun atau pandangan seperti terhalangi banyangan atau
titik gelap.

75. T. R Berusia 43 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak napas yang bertambah
berat.Kesadaran pasien compos mentis. Hasil pemeriksaan fisik perawat menemukan
kondisi pasien dengan keadaan TD 120/80mmHg, frekuensi nadi 64 x/menit, frekuensi
napas 32 x/menit dan akral sianosis.Apakah tindakan keperawatan pada kasus diatas?

A. Pemberian terapi O2

B. Pemasangan NGT

C. Pemberian cairan intravena

D. Pemberian nebulizer

E. Pemeriksaan gas darah arteri

Jawaban: A. Pemberian terapi O2

Pembahasan: Tindakan keperawatan Pemberian terapi O2 dikarenakan pasien


mengatkn sesak napas dan frekuensi napas 32x/m.

76. Tn. H berusia 75 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri saat BAK, skala
nyeri 2, Ketika BAK klien mengeluh tidak tuntas walaupun sering berkemih.Hasil
pengkajian menunjukan adanya infeksi pada saluran kemih. TD 130/80 mmHg, RR 24
x/mt, Nadi 96 x/mt. Distensi kandung kemih dan menetes.Apakah masalah keperawatan
adalah….?

A. Resiko Inkontinensia

B. Gangguan Eliminasi Urin

C. Nyeri akut

D. inkontinensia

E. Retensi urin

Jawaban: B.Gangguan Eliminasi Urin

Pembahasan: masalah keperawatan Gangguan Eliminasi Urin karena Ketika BAK


klien mengeluh tidak tuntas walaupun sering berkemih dan menunjukan adanya
infeksi pada saluran kemih.
77. Tn. R berusia 36 tahun dirawat di unit luka bakar. Hasil pengkajian: luka bakar derajat
II dengan luas 25%, BB 60Kg, TB 160 cm, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi
60x/menit, dan frekuensi napas 20x/menit.Berapakah cairan yang harus diberikan?

A. 3000 ml

B. 5500 ml

C. 2750 ml

D. 6000 ml

E. 2500 ml

Jawaban: D.6000 ml

Pembahasan: penghitungan cairan pada dewasa: 4 cc x kg BB x luas luka bakar / 24


jam. 4x6y0 kgx 25%= 6.000 ml/24 jam

78. Ny. J berusia 25 tahun, di bawa ke UGD dengan keluhan BAB encer lebih 6 kali dalam
sehari, berlendir tanpa darah. Hasil pengkajian kelopak mata tampak cekung, tampak
lemah, mukosa bibir kering, turgor kulit lambat, BB=50 kg. Pasien mengatakan BAK
sedikit, perut terasa melilit dengan skala nyeri 6.Apakah diagnosis keperawatan utama
pada pasien tersebut ?

A. Nyeri akut

B. Diare

C. Gangguan eliminasi urine

D. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

E. Kekurangan volume cairan

Jawaban: B.Diare

Pembahasan: Diagnosis keperawatan kasus diatas adalah diare karena keluhan BAB
encer lebih 6 kali dalam sehari, berlendir tanpa darah, kelopak mata tampak cekung,
tampak lemah, mukosa bibir kering, turgor kulit lambat.

79. Individu yang lahir dan dibesarkan dalam keluarga dengan riwayat depresi biasanya sulit
mengembangkan sikap optimis, hal ini berdampak terhadap kehilangan serta merupakan
faktor predisposisi.Apakah hal yang mempengaruhi seorang individu?

A. Pengalaman kehilangan dimasa lalu

B. Kesehatan Fisik

C. Genetik

D. Sosial Ekonomi

E. Kesehatan Mental

Jawaban: E. Kesehatan Mental


Pembahasan: Kesehatan Mental kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu,
yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres
kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta
berperan serta di komunitasnya dan mempengaruhi seorang individu. Tanda-tandanya
depresi biasanya sulit mengembangkan sikap optimis, hal ini berdampak terhadap
kehilangan

80. TN.S berusia46 tahun diantar ke UGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Hasil
pengkajian terlihat bekas darah di mulut dan hidung pasien, terdengar suara gurgling saat
bernapas, terdapat ekimosis periorbital dan battle sign. TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi
116x/menit (regular dan lemah), frekuensi napas 31x/menit (irregular). Apakah masalah
keperawatan yang utama pada pasien tersebut?

A. Kurangnya volume cairan

B. Ketidakefektifan pola napas

C. Risiko kurangnya volume cairan

D. Ketidakefektifan bersihan jalan napas

E. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

Jawaban: D. Ketidakefektifan bersihan jalan napas

Pembahasan: Masalah keperawatan Ketidakefektifan bersihan jalan napas dimana


terlihat bekas darah di mulut dan hidung pasien, terdengar suara gurgling saat
bernapas, terdapat ekimosis periorbital dan battle sign sehingga diganosa yang
diangkat Ketidakefektifan bersihan jalan napas

81. Seorang laki – laki berusia 60 tahun dirawat di ruang neurologi dengan diagnosis
meningitis.Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami penurunan kesadaran, kulit
disekitar area penonjolan tulang tampak kemerahan dan ada bullae. Pasien tampak lemas,
TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu
36,7˚C.Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

A. Memberikan kompres hangat

B. Memberikan lotion pada area yang menonjol

C. Melakukan massage

D. Melatih ROM

E. Mobilisasi setiap 2 jam

Jawaban: E. Mobilisasi setiap 2 jam

Pembahasan: Intervensi keperawatan yang tepat Mobilisasi setiap 2 jam sehingga


mengurangi kemerahan dan ada bullae disekitar area penonjolan tulang belakang.

82. Hasil pengkajian komunitas pada salah satu dusun di wilayah kerja Puskesmas,
didapatkan data: terjadinya penyakit diare pada anak sebesar 25%, demam berdarah
dengue 17%, hipertensi pada lansia 37%, serta gout artritis pada lansia 23%. Apakah
diagnosis keperawatan komunitas pada kasus tersebut ?

A. Potensial terjadinya peningkatan derajat kesehatan pada lansia

B. Penurunan derajat kesehatan pada masyarakat

C. Risiko terjadinya peningkatan penyakit infeksi pada anak

D. Risiko terjadinya peningkatan penyakit degeneratif pada lansia

E. Potensial terjadinya peningkatan derajat kesehatan pada anak

Jawaban: B.Penurunan derajat kesehatan pada masyarakat

Pembahasan: diagnosis keperawatan komunitas pada kasus Penurunan derajat


kesehatan pada masyarakat yaitu terjadinya penyakit diare pada anak sebesar 25%,
demam berdarah dengue 17%, hipertensi pada lansia 37%, serta gout artritis pada
lansia 23%.

83. Ny.K berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas.
Hasil pengkajian didapatkan klien tampak lemah, pucat,TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi
120x/menit, frekuensi nafas 28x/menit, suhu 39,6oC. Selain itu, pada pemeriksaan AGD
didapatkan PH : 7,65 PaCO2 : 30mmHg PaO2 : 65 mmHg SaO2 : 85%. Apakah masalah
keperawatan utama dari kasus di atas ?

A. Pola napas tidak efektif

B. Intoleransi aktivitas

C. Hipertermi

D. Bersihan jalan napas tidak efektif

E. Gangguan pertukaran gas

Jawaban: E.Gangguan pertukaran gas

Pembahasan: Masalah keperawatan utama dari kasus tersebut Gangguan pertukaran


gas yaitu pada pemeriksaan AGD didapatkan PH : 7,65 PaCO2 : 30mmHg PaO2 :
65 mmHg SpO2 : 85%, keluhan klien sesak napas dan pengkajian didapatkan klien
tampak lemah, pucat,TD 90/60 mmHg

84. Tn,M berusia 28 tahun dirawat di RSJ dengan diagnosis skizofrenia tak terinci, alasan
masuk pasien saat ini karena sudah selama 2 minggu, paasien gelisah, tidak bisa tidur,
mudah marah, dan selalu mondar mandir dirumah. Hasil pengkajian perawat ditemukan
saat dirumah pasien tidak minum obat secara teratur, seringkali obat dibuang oleh klien
karena setelah minum obat klien merasa kaku dan gemetar saat berjalan sehingga klien
malas minum obat.Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Meminta dokter untuk memberi obat kepada klien

B. Melakukan monitoring kondisi pasien setelah minum obat

C. Meminta keluarga untuk pemberian obat secara teratur


D. Mengadvokasi klien untuk mendapat anti Parkinson

E. Berkolaborasi pemberian obat

Jawaban: D.Mengadvokasi klien untuk mendapat anti Parkinson

Pembahasan: tindakan keperawatan yaitu Mengadvokasi klien untuk mendapat anti


Parkinson dimana klien setelah minum obat klien merasa kaku dan gemetar saat
berjalan sehingga klien malas minum obat.
85. Standar Prosedur pemasangan infus pada klien setelah kita melakukan buka tutup jarum,
pegang jarum dengan posisi 10---300 sejajar vena, bevel menghadap keatas, tusuk vena
perlahan dan pasti. Jika jarum tepat mengenai vena, darah akan masuk melalui lubang
jarum. maka sebagai perawat apa yang akan kita lakukan selanjutya…..?

A. Pastikan vena tampak dengan jelas, raba vena yang akan ditusuk, gunakan tempat
paling distal pada lengan non dominan

B. Lakukan desinfeksi pada area yang akan ditusuk menggunakan kapas alcohol 70%
dengan gerakan melingkar dari arah dalam keluar sampai area seluas 5 cm dan
biarkan kering

C. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit, dorong sedikit jarum (untuk memastikan bawa
IV kateter sudah masuk kepembuluh darah) tarik mandrin sedikit, lalu dorong jarum
masuk ke dalam vena

D. Pasang tourniquet 10-15 cm arah proksimal dari area yang akan ditusuk

E. Pasang pengalas dibawah tempat yang akan ditusuk

Jawaban: C.Rendahkan posisi jarum sejajar kulit, dorong sedikit jarum (untuk
memastikan bawa IV kateter sudah masuk kepembuluh darah) tarik mandrin sedikit,
lalu dorong jarum masuk ke dalam vena

Pembahasan:
1) Perawat cuci tangan
2) Atur posisi nyaman bagi klien
3) Periksa jenis cairan, kejernihan, warna, dan waktu kadaluwarsa dari cairan infus
4) Periksa set infus/tranfusi set sesuai order, periksa keutuhan pembungkus
(sterilitas), dan waktu kadaluwarsa
5) Buka set infus, dengan memperhatikan sterilitas
6) Tempatkan rol kurang lebih 2–5cm dibawah ruang drip dan gerakan klem rol pada
posisi off
7) Buka penutup ujung infus set, tusukkan ujung infus set pada botol infus ditempat
yang telah ditentukan
8) Isi tabung pengontrol ½ bagian cairan infuse*
9) Alirkan cairan dengan membuka klem dan pastikan slang infus bebas dari udara
sampai ke ujung jarum
10) Klem ditutup kembali
11) Gantung slang infus pada tiang infus
12) Kenakannsarung tangan bersih
13) Tentukan tempat penusukan
14) Pasang pengalas dibawah tempat yang akan ditusuk
15) Pasang tourniquet 10-15 cm arah proksimal dari area yang akan ditusuk
16) Pastikan vena tampak dengan jelas dan teraba vena yang akan ditusuk, gunakan
tempat paling distal pada lengan non dominan bila mungkin, potong rambut
dengan gunting bila perlu (Jangan mencukur area, pencukuran dapat
menyebabkan abrasi mikro dan mempredisposisikan infeksi. )
17) Membantu distensi vena dengan cara , Mengurut ektrimitas dari distal ke
proksimal dibawah tempat pungsi vena yang dituju. Minta klien menggenggam
dan membuka genggaman secara bergantian, Ketuk ringan diatas vena
18) Lakukan desinfeksi pada area yang akan ditusuk menggunakan kapas alcohol 70 %
dengan gerakan melingkar dari arah dalam keluar sampai area seluas 5 cm dan
biarkan kering
19) Buka tutup jarum, pegang jarum dengan posisi 10-300 sejajar vena, bevel
menghadap keatas, tusuk vena perlahan dan pasti. Jika jarum tepat mengenai vena,
darah akan masuk melalui lubang jarum.
20) Rendahkan posisi jarum sejajar kulit, dorong sedikit jarum (untuk memastikan
bawa IV kateter sudah masuk kepembuluh darah) tarik mandarin sedikit,lalu
dorong jarum masuk ke dalam vena*
21) Lepaskan tourniquet, lepaskan mandarin dari IV catheter, stabilkan IV catheter
dengan tangan non dominan tanpa menyentuh tempat tusukan IV catheter, lalu
hubungan slang infus dengan IV catheter yang telah dipasang, tidak boleh ada
udara pada slang, kemudian alirkan cairan infus dengan membuka klem pada slang
infus
22) Tutup tempat insersi dengan kassa steril
23) Fiksasi IV kateter sedemikian rupa menggunakan plester atau hepavix
24) Atur tetesan infus sesuai dengan program pengobatan*
25) Lepas sarung tangan
26) Pasang label, tangal pemasangan, jam pemasangan, ukuran IV catheter, inisial
nama pemasang pada plester tempat fiksasi
27) Pasang label tetesan per menit, obat tambahan dan botol ke berapa pada botol infus
28) Rapikan alat-alat
29) Perawat cuci tangan

86. Ny 42 tahun diantar ke UGD karena mengalami kecelakaan lalu lintas. Saat pengkajian
pasien mampu membuka mata ketika dipanggil, pasien mengikuti perintah untuk
mengangkat tanganya, ditanya pasien bigung ketika ditanya tempat sekarang dia berada.
Berapakah GCS pada pasien tersebut?

A. 10

B. 9
C. 12

D. 13

E. 14

Jawaban: D.13

Pembahasan
Kategori Rangsangan Respon Pasien Skor
Respon yang Sesuai
Mata Perawat Membuka mata 4
mendekati spontan
pasien

Memberi Membuka mata 3


perintah terhadap panggilan
verbal nama atau
perintah
Nyeri Mata tidak membuka 2
terhadap rangsangan
perintah verbal, tetapi
membuka bila diberi
rangsangan nyeri

Mata tidak membuka 1


terhadap rangsangan
apapun
Tidak dapat diperiksa NT
(Not testable)
Verbal Pertanyaan Orientasi baik, fasih, 5
verbal identifikasi diri,
dengan tempat,
pasien tahun, dan bulan
dengan benar

Bingung, lancar tetapi 4


mengalami disorientasi
pada satu atau lebih
kalimat.

Penggunaan kata-kata 3
yang tidak sesuai atau
tidak teratur, tidak
dapat mempertahankan
kecakapan bicara

Suara tidak teratur 2

Tidak ada suara, 1


bahkan dengan
: rangsangan
nyeri yang kuat

Tidak dapat diperiksa (Not


testable) NT
Motorik Perintah Mengikuti perintah 6
verbal

Nyeri Dapat melokalisasi 5


(penekanan nyeri, tidak patuh tetapi
pada ada
proksimal usaha untuk
kuku) menyingkirkan
rangsangan yang
menyakitkan
Penarikan ekstremitas 4
secara fleksi, fleksi
lengan sebagai respon
terhadap nyeri tanpa
postur fleksi yang
abnormal

Fleksi abnormal, fleksi 3


dan pronasi siku-
lengan,
tangan mengepal

Ekstensi abnormal, 2
ekstensi lengan pada
siku
disertai adduksi dan
rotasi internal lengan-
bahu

Tidak ada respon 1

Tidak dapat diperiksa NT


(Not testable)
87. Tn. J berusia27 tahun dibawake UGD karena mengalami BAB encer dengan frekuensi 5-
7 kali per hari selama tiga hari.Hasil pengkajian ditemukan pasien mengeluh pusing,
mual dan muntah, nadi lemah, turgor kulit 4 detik, urine pekat dan pasien merasa
lemas.Apakah masalah keperawatan utama berdasarkan kasus tersebut?

A. Nyeri akut

B. kekurangan volume cairan

C. Resiko infeksi

D. Intoleransi aktivitas

E. ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

jawaban: B. kekurangan volume cairan

pembahasan: masalah keperawatan utama kekurangan volume cairan yaitu klien


mengalami BAB encer dengan frekuensi 5-7 kali per hari selama tiga hari, pasien
mengeluh pusing, mual dan muntah, nadi lemah, turgor kulit 4 detik, urine pekat dan
pasien merasa lemas

88. NY.T berusia 46 tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan stroke.Hasil pengkajian
pasien tampak hemiparese kiri, lemah dan tidak mampu menggerakan tubuhnya, reflek
fisiologi melambat.Saat dilakukan pemeriksaan otot ekstremitas kanan didapat hasil
sebagai berikut mampu mengangkat lengan dan kaki namun lemah menahan
tahanan.Berapakah nilai kekuatan otot pada pasien tersebut?

A. 5

B. 4

C. 1

D. 2

E. 3

Jawaban: E. 3

Pembahasan: kekuatan otot

Presentasi
kala Kekuatan Karakteristik
Normal

0 0 Kontraksi otot tidak terdeteksi (paralisis


sempurna)

1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi


atau dilihat

2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan


Presentasi
kala Kekuatan Karakteristik
Normal

topangan

3 50 Gerakan yang normal melawan gravitasi

4 75 Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi


dan melawan tahanan minimal

5 100 Kekuatan otot normal, gerakan penuh yang


normal melawan gravitasi dan melawan tahanan
penuh

89. Perawat di RSJ melakukan screening data kesehatan masyarakat di Padukuhan.Ditemukan


data banyaknya ibu hamil, anak balita dan lansia.Dimana banyak ditemukan beberapa
penyakit pada anak maupun lansia. Dalam screening ditemukan masalah psikososial dan
ada 12 orang yang mengalami gangguan jiwa yang sudah pernah dirawat di Rumah sakit
jiwa, serta ada yang pernah mencoba melakukan percobaan bunuh diri. Apakah tindakan
pencegahan primer yang dapat dilakukan dalam pelayanan kesehatan jiwa dimasyarakat?

A. Penanganan kasus bunuh diri

B. Melakukan deteksi dini terhadap gangguan jiwa

C. Penanganan kejadian bunuh diri dan resiko perilaku kekerasan

D. Program stimulasi perkembangan psikososial pada balita dan anak

E. Pencegahan stigma masyarakat

Jawaban: D.Program stimulasi perkembangan psikososial pada balita dan anak

Pembahasan: tindakan pencegahan primer yang dapat dilakukan dalam pelayanan


kesehatan jiwa Program stimulasi perkembangan psikososial pada balita dan anak
sehingga mencegah terjadinya gangguan stimulus pada balita dan anak

90. Anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ke poliklinik anak dengan riwayat 2 hari
sebelumnya mengeluh sakit kepala disertai demam tinggi, terdapat perdarahan gusi.
Anak dibawa ke puskesmas kemudian dianjurkan untuk dirawat di RS. Hasil pengkajian:
suhu tubuh 39oC, teraba dingin pada ekstremitas, frekuensi nadi 100 x/menit, petekhie
(+), uji tourniquet (+). Hasil laboratorium: Hb 11 gr/dL, Ht 34%, Leukosit 9500/mm3
dan trombosit 36.000/mm3.Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

A. Nyeri akut

B. Hipertermi
C. Gangguan perfusi jaringan

D. Kekurangan volume cairan

E. Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh

Jawaban: Hipertermi

Pembahasan: masalah keperawatan utama ang diangkat Hipertermi dengan keluhan


sakit kepala disertai demam tinggi, terdapat perdarahan gusi. suhu tubuh 39oC,
teraba dingin pada ekstremitas, frekuensi nadi 100 x/menit, petekhie (+), uji
tourniquet (+). Hasil laboratorium: Hb 11 gr/dL, Ht 34%, Leukosit 9500/mm3 dan
trombosit 36.000/mm3

91. TN,M usia 70 tahun tinggal di panti werdha dalam kondisi post stoke 1,5 bulan yang
lalu sehinggamemerlukan bantuan dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari. Pasien
mengalami kelemahan pada ekstremitas kiri.Apakah tindakan yang paling tepat
berdasarkan kasus diatas?

A. Memberikan kursi roda

B. Memijat daerah ekstremitas

C. Memotivasi untuk ambulasi

D. Melatih pergerakan sendi

E. Memberikan kebutuhan penuh

Jawaban: Melatih pergerakan sendi

Pembahan: Tindakan yang paling tepat Melatih pergerakan sendi sehingga


mengurangi kelemahan ekstermitas, kekauan sendi dan otot pada klien sehingga
aktivitas klien bisa dilakukan dengan sendiri.

92. Ny. L berusia 51 tahun di bawa ke UGD dengan keluhan kepala terbentur tembok
sehingga mengalami luka terbuka di bagian frontal dan mengeluh pusing.Pasien
mengatakan sempat pingsan setalah terbentur tembok. TD:120/80 mmHg, frekuensi
nadi 87x/menit, frekuensi napas 22x/menit.Apakah tindakan utama yang dilakukan oleh
perawat?

A. Cek darah lengkap

B. CT-Scan kepala

C. Pemeriksaan head to toe

D. Pemeriksaan Neurologis

E. Pemeriksaan TTV

Jawaban: B. CT-Scan Kepala

Pembahasan: Tindakan Kolaborasi Yang Dilakukan Oleh Perawat Adalah CT-Scan


Kepala Untuk Membantu Menegakkan Diagnosis dan intervensi untuk dokter,
perawat dll.

93. Ny.B berusia 30 tahun, datang ke UGD RS dengan keluhan mual muntah.Pasien
mengatakan sering tidak makan, nyeri epigastrium, pusing dan cepat letih, dan sulit tidur.
Dari pemeriksaan fisik didapat turgor kulit menurun, mata cekung.Apakah masalah
keperawatan utama pada klien tersebut ?

A. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

B. Gangguan pola tidur

C. Nyeri akut

D. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

E. Gangguan pemenuhan cairan dan elektrolit

Jawaban: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Pembahasan: Masalah keperawatan utama pada klien adalah Ketidakseimbangan


nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yaitu Pasien mengatakan sering tidak makan,
nyeri epigastrium, pusing dan cepat letih, dan sulit tidur. Dari pemeriksaan fisik
didapat turgor kulit menurun, mata cekung.

94. TN. D berusia 37 tahun dirawat selama 2 hari dengan keluhan sesak nafas.Perawat
primer melaporkan kepada dokter penanggung jawab pasien bahwa pasien masih sesak
nafas.Perawat telah melakukan pemberian posisi fowler dan obat sesuai arahan saran
dokter. Hasil pemeriksaan: TD: 120/90 N:89 x/m, HR: 24X/M, SPO2: 92%. Apakah
tindakan selanjutnya dari perawat primer?

A. Merekomendasikan pemberian oksigen pada level maintenance

B. Menyampaikan hasil pengkajian

C. Mencatat latar belakang permasalahn pasien

D. Mendokumentasikan komunikasi SBAR yang dilakukan

E. Menunggu saran perawat konsultan

Jawaban: Merekomendasikan pemberian oksigen pada level maintenance

Pembahasan: Tindakan Selanjutnya Dari Perawat Primer Merekomendasikan


pemberian oksigen pada level maintenance kepada klien sehingga mengurangi sesak
napas dan SPo2 menjadi meningkat.

95. NY. S berusia 50 tahun dirawat di ruang bedah dengan post laparatomi. Hasil
pengkajian pasca operasi hari ke-7, mengeluh nyeri pada daerah operasi saat batuk,
tampak cairan berwarna kemerahan pada balutan luka, suhu: 37,5oC. Ketika perawat
melakukan perawatan luka, didapatkan jahitan luka yang tidak tepat.Apakah komplikasi
yang terjadi pada kasus tersebut?

A. Edema

B. Dehisens
C. Escar

D. Infeksi

E. Sepsis

F. Jawaban: D. Infeksi

G. Pembahasan: Komplikasi yang terjadi pada kasus adalah Infeksi pada luka
operasi laparatomi dengan klien mengeluh pada daerah operasi saat batuk,
tampak cairan berwarna kemerahan pada balutan luka. Tanda-tanda infeksi
sebagai berikut:
Tanda Ringan Sedang Berat
Infeksi
Bengkak Ada edema tetapi Tampak ada edema tetapi Tampak sekali ada
tidak terlalu tidak disertai kemerahan edema yang
tampak menonjol dan
disertai kemerahan
Kemerahan, Ada eritema tetapi Hanya sekitar jaringan yang Meluas keluar
tidak terlalu artinya ada eritema tetapi daerah sekitar luka
tampak tidak lebih dari 0,5 cm dari artinya ada eritema
luka dan meluas lebih
dari 0,5 cm dari
luka
Eksudat/pus Ada eksudat tetapi Eksudat berwarna Eksudat purulen
tidak purulen, dan kekuningan dan jumlahnya dan jumlahnya
jumlahnya tidak maksimal setengah dari lebih dari setengah
lebih dari kassa balutan dan dikatan kassa pembalut
seperempat kassa eksudat banyak apabila
balutan eksudat purulen dan
jumlahnya setengah lebih
dari kassa pembalut
Letak Nyeri Hanya di daerah Hanya di daerah luka Nyeri menyebar ke
luka daerah sekitar luka
Intensitas Hanya pada saat Nyeri yang dirasa kadang- Rasa nyeri selalu
Nyeri penggantian kadang muncul selalu dirasakan
balutan pasien
Bau Bau yang tidak Bau yang tidak menusuk Bau yang menusuk,
menusuk saat balutan dibuka baik saat balutan
belum dibuka
maupun setelah
dibuka
96. TN K berusia 34 tahun dirawat dengan asma bronchiale. Hasil pengkajian: mengeluh
sesak, batuk produktif dengan dahak kental, dan lemas, TD 110/80 mmHg, frekuensi
nadi 88x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 37,5oC, auskultasi paru terdengar
wheezing dan ronchi, saturasi oksigen 93%. Perawat telah memberikan terapi nebulizer
ventolin.Apakah evaluasi utama setelah dilakukan tindakan tersebut?

A. Nilai Kenaikan saturasi oksigen

B. Jumlah dan karakteristik sputum

C. Kemampuan batuk

D. Suara napas

E. Kenyamanan pasien

Jawaban: Nilai Kenaikan saturasi oksigen

Pembahasan: Tindakan Evaluasi Utama Setelah Dilakukan dengan penilain


Kenaikan Saturasi Oksigen dan sesak, batuk produktif dengan dahak kental, lemas
berkurang.

97. Balita laki-laki usia 2 tahun dibawa orangtuanya ke UGD karena batuk dan sesak napas.
Hasil pengkajian: frekuensi napas 46 x/menit, terdengar bunyi wheezing dan anak tidak
bias mengeluarkan sekret. Keluarga merasa khawatir terhadap kondisi anaknya.Apakan
tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?

A. Lakukan suction

B. Pemberian oksigen pada anak

C. Atur posisi semifowler atau fowler

D. Lakukan inhalasi

E. Anjurkan batuk efektif

Jawaban: D. Lakukan inhalasi

Pembahasan: tindakan keperawatan utama pada kasus melakukan inhalasi untuk


mengeluarkan sekret dan mengurangi bunyi wheezing di lapang paru.

98. Progrm pengobatan TBC memiliki efek samping yang sering terjadi adalah gangguan
penglihatan dengan penurunan visus, buta warna dan penyempitan lapang pandang.
Apakah Jenis obat yang memilikiefek samping tersebut adalah ……?

A. Etambutol

B. Streptomisin

C. Rifampisin

D. Tiasetazon

E. Pirazinamid

Jawaban: A Etambutol
Pembahasan: Etambutanol memiliki efek samping dari neuritis optik, buta warna
merah/hijau, neuritis primer, penurunan visus, buta warna dan penyempitan lapang
pandang. Dosis yang diberikan untuk etambutol adalah oral sehari pakai 20-
25mg/kg/hari selalu dalam kombinasi dengan INH, intravena 1 dd 15mg/kg dalam
2 jam

99. Apa jenis Vaksin yang menggunakan teknologi messerger RNA yang menyimpan
memori untuk membentuk protein unik pada SRS-Cov2 sehingga memicu respon
kekebalan didalam tubuh pada penyakit Covd-19 adalah….?

A. Sinovac

B. Novavax

C. AstraZaneca

D. Sinopharm

E. Moderna

Jawaban: E. Moderna

Pembahasan: Informasi umum Vasksin mRNA (Moderna) adalah Vaksin


menggunakan teknologi messenger RNA yang menyimpan memori untuk
membentuk protein unik pada SARS-CoV2 sehingga memicu respon kekebalan di
dalam tubuh pada penyakit COVID-19

100. Bagaimana upaya pemerintah Indonesia dalam memperepat vaksinasi covid-19


dibawah ini kecuali….?

A. Alokasi vaksin 50% daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi.

B. Sentra vaksninasi diberbagai tempat yang mudah diakses publik

C. Mengurangi proses pendistribusian terhadap tempt rentan kasus

D. Syarat kartu vaksinasi bagi pelaku perjalanan dan diruang atau fasilitas public

E. Percepatan vaksninasi pada kelompok rentan, termasuk lansia dan orang dengan
komorbid
Jawaban: Mengurangi proses pendistribusian terhadap tempt rentan kasus

Pembahasan: Upaya pemerintah Indonesia dalam memperepat vaksinasi covid-19

• Syarat kartu vaksinasi bagi pelaku perjalanan dan diruang atau fasilitas public

• Percepatan vaksninasi pada kelompok rentan, termasuk lansia dan orang dengan
komorbid

• Alokasi vaksin 50% daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi.

• Sentra vaksninasi diberbagai tempat yang mudah diakses publik

Anda mungkin juga menyukai