PROFESI NERS
19. Apa tema pekan ASI sedunia pada Agustus 2019 yang lalu dengan “empower
parents,enable, breasfedding”kemudian tema tersebut diadaptasi menjadi tema nasional”
yaitu……?
A. Wajib menyusui 2 tahun
B. Sukses menyusui sehatkan bayi
C. Ayah dukung sukses ibu menyusui
D. Ayah dan ibu kunci sukses keberhasilan
E. Ayo dukung ibu sukses menyusui
Jawaban: D.Ayah dan ibu kunci sukses keberhasilan
Pembahasan: Setiap tanggal 1-7 Agustus dunia internasional memperingati World
Breastfeeding Week atau Pekan ASI Sedunia. Adapun tema Global World
Breasfeading Week tahun 2019 adalah “Empower Parents Enable Breastfeeding”
sedangkan Pekan ASI Sedunia di Indonesia mengangkat tema nasional “Ayah dan
IBu Kunci Keberhasilan Menyusui” dengan Slogan “Ayo Dukung IBu sukses
Menyusui
20. Ny.A usia 65 tahun di rawat di ruang ICU dengan penyakit komplikasi. Kondisi Ny.A
saat ini terpasang ventilator. Dokter mengatakan bahwa pasien tersebut tidak akan
bertahan lama karena komplikasi dari penyakitnya dan ventilator tidak akan membantu.
Akan tetapi keluarga pasien tetap bersikeras untuk tetap terpasang ventilator pada pasien
tesebut, sedangkan disisi lain ada pasien baru yang masuk ruang ICU sangat memerlukan
ventilator tersebut. Apakah dilema etik pada prinsip yang sedang dialami dalam situasi
tersebut?
A. Confidentiality dan autonomy
B. Autonomy dan fidelity
C. Justice dan autonomy
D. Non maleficiency dan justice
E. Justice dan fidelity
Jawaban: Justice dan autonomy
F. Pembahasan: Dilema etik pada prinsip kasus diatas adalah Justice dan autonomy
dimana Dokter mengatakan bahwa pasien tersebut tidak akan bertahan lama karena
komplikasi dari penyakitnya dan ventilator tidak akan membantu. Akan tetapi
keluarga pasien tetap bersikeras untuk tetap terpasang ventilator pada pasien
tesebut, sedangkan disisi lain ada pasien baru yang masuk ruang ICU sangat
memerlukan ventilator tersebut sehingga perawat prinsip yang sedang dialami
dalam situasi ini yaitu Justice dan autonomy
Prinsip-prinsip Etik sebagai berikut:
a. Otonomi (Autonomy) Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan
diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak
klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
b. Berbuat baik (Beneficience) berarti melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam
situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice) Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
d.Tidak merugikan (Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e. Kejujuran (Veracity) berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif,
dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan. Kejujuran
merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
f. Menepati janji (Fidelity) Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai
janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah
kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
g. Karahasiaan (Confidentiality) Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi
tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam
dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan
klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika
diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga
kesehatan lain harus dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability) merupakan standar yang pasti bahwa tindakan
seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali
21. Disebuah desa Perawat melakukan implementasi keperawatan keluarga kepada anggota
keluarga yang berat badan rendah dan kurang nutrisi.Perawat tersebut
mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan dalam catatan perkembangan
keperawatan keluarga. Apa implementasi keperawatan keluarga pada anggota keluarga
dalam kasus tersebut….. ?
A. Mengkaji pola makan
B. Memberikan edukasi nutrisi makanan yang sesuai
C. Melakukan kontrol kepuskesmas
D. Mengkaji nyeri yang muncul
E. Memonitor suhu tubuh dan menu makanan
Jawaban: B.Memberikan edukasi nutrisi makanan yang sesuai
Pembahasan: Implementasi keperawatan keluarga memberikan edukasi nutrisi
makanan yang sesuai kepada anggota keluarga yang berat badan rendah dan kurang
nutrisi sehingga tingkat pengetahuan terhadap gizi makanan yang dikonsumsi
meningkat.
22. Golongan III Psikotropika yang memiliki khasiat untuk pengobatan, banyak digunakan
dalam terapi dan atau dapat digunakan dengan tujuan ilmu pengetahuan mempunyai
potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan dibawah ini adalah….?
A. Amfetamin
B. Metamfetamin
C. Metilfenidat Atau Ratalin
D. Fenobarbital
E. Flunitrazepam
Jawaban: C.Metilfenidat Atau Ratalin
Pembahasan:
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang
berkhasia psikoaktif melalui pengaruh slektif susunan saraf maupun pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, digunakan untuk
mengobati gangguan jiwa.Penggolongan psikotropika (undang-undang Indonesia
Nomor 5 Tahun 1997) yaitu:
a. Golongan I Psikotropika ini dapat digunakan hanya untuk kepentingan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi
sangat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan (contoh:
amfetamin,metamfetamin).
b. Golongan II Psikotropika yang khasiatnya dapat digunakan untuk
pengobatan dan atau bertujuan untuk ilmu serta mempunyai potensi kuat
mengakibatka ketergantungan (contoh: metilfenidat atau ratalin).
c. Golongan III Psikotropika yang memiliki khasiat untuk pengobatan, banyak
digunakan dalam terapi dan atau dapat digunakan dengan tujuan ilmu
pengetahuan mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan (contoh: fenobarbital, flunitrazepam)
d. Golongan IV Psikotropika yang berpengaruh psikoaktif selain narkotika dan
psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan contoh: alcohol dan
nikotin (BNN, pencegahan penyalahgunaan narkoba sejak usia dini.
23. Anak A usia 4 tahun mengalami kekurangan cairan ketika dilakukan pengkajian. Data
apakah yang ditemukan perawat saat pengkajian dan memutuskan bahwa kondisi anak
mengalami peningkatan serta kekurangan cairan teratasi atau tercapai…. ?
A. Anak tidak mengeluarkan airmata
B. Pengeluaran urine kurang dari 1mL/kg/jam
C. Berat jenis urine1.025
D. Anaklemah, lesu
E. Capillary refill time (CRT) kurang dari 2detik
Jawaban E: Capillary refill time (CRT) kurang dari 2detik
Pembahasan: pada kasus ini harus focus ke tanda-tanda dehidrasi jika dehidrasi teratasi
maka capillary refill time (CRT) kembali kurang dari 2 detik
24. System pengeloaan vaksin yang dimaksud untuk memelihara dan menjamin mutu vaksin
dalam pendistribusikan mulai dari pabrik pembuat vaksin sampai tepat sasaran disebut…?
A. Hot chain
B. Cold Chain
C. Boxcontainer
D. Freezer
E. Cold box
Jawaban: B. Cold Chain
Pembahasan: Cold chain atau Rantai Dingin Vaksin adalah sistem penyimpanan dan
pendistribusian vaksin pada kisaran suhu yang direkomendasikan dari proses
pembuatan hingga penggunaan vaksin. Dilakukan bertujuan untuk memberikan vaksin
ampuh dan efektif agar manfaat vaksin bisa optimal maka diperlukan infrastruktur
rantai dingin. Vaksin diangkut dari produsen melalui transportasi udara di bawah
kisaran suhu +2oC sampai dengan +8oC ke penyimpanan vaksin primer atau disebut
GMSDs (Government Medical Store Depots) atau State head quarter
25. Perawat menjelaskan perubahan sistem kardiovaskuler yang terjadi selama kehamilan pada
klien dan memahami penemuan anggapan normal untuk klien pada trimestes kedua
yaitu….?
A. Peningkatan nadi
B. Peningkatan tekanan darah
C. Sering buang air
D. Peningkatan motilitas gastro intestinal
E. Penurunan produksi sel darah merah
Jawaban: A. Peningkatan nadi
Pembahasan: Perubahan pada sistem kardiovaskuler selama kehamilan ditandai dengan
adanya peningkatan volume darah, curah jantung, denyut jantung, Hemodinamik yang
pertama kali berubah selama masa kehamilan adalah terjadinya peningkatan denyut
jantung. Bermula antara dua sampai lima minggu kehamilan hingga trimester ketiga.
Peningkatan nadi meningkat pada trisemester kedua kehamilan dan menurun pasca
persalinan
26. Berapa Dosis imunisasi BCG yang diberikan kepada bayi sebanyak…..ml?
A. 0.5 ml
B. 0,01 ml
C. 0,05 ml
D. 1 ml
E. 0,1 ml
Jawaban: C.0,05 ml
Pembahasa: Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) adalah vaksin bentuk kering yang
mengandung mycobacterium bovis yang sudah dilemahkan dari strain Paris. Vaksin BCG
digunakan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap tuberkulosa. Kemasan dalam vial,
beku kering, 1 box berisi 10 vial vaksin. Setiap vial vaksin dilarutkan dengan 4 ml pelarut
NaCl 0,9% = 80 dosis, namun efektivitas pemakaian di lapangan 2-3 dosis. 1 dosis = 0,05
ml untuk bayi dan Vaksin yang sudah dilarutkan harus dibuang setelah 4-6 jam
27. Kapan pertama kali imunisasi campak diberikan untuk balita pada….. bulan?
A. 8bulan
B. 10 bulan
C. 11 bulan
D. 12 bulan
E. 9 bulan
Jawaban E: 9 bulan
Pembahasan: Pemberian vaksin campak hanya diberikan satu kali, dapat dilakukan pada
umur 9 bulan, dengan dosis 0,5 CC. Sebelum disuntikan, vaksin campak terlebih dahulu
dilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang derisi 5 ml cairan pelarut.
Kemudian suntikan diberikan pada lengan kiri atas secara subkutan
28. Berapa kali Pemberian imunisasi DPT dilakukan sebanyak….. dan pada umur berapa…..?
A. 4 kali umur (1, 2,3,4 )bulan
B. 3 kali umur (2,3,5 ) bulan
C. 2 kali umur (1, 2 )bulan
D. 4 kali umur (2, 3, 4, 18 booster) bulan
E. 4 kali umur (4,6,9, 16 ) bulan
Pembahasn: Pemberian vaksin DPT dilakukan tiga kali mulai bayi umur 2 bulan 3 bulan
4bulan dengan interval 4 minggu dan ditambakan satu kali imunisasi lanjutan (booster pada
usia 18 bulan). Imunisasi ini pemberian pertama antibodi dalam tubuh masih sangat
rendah, pemberian kedua mulai meningkat dan pemberian ketiga diperoleh cukupan
antibodi. Daya proteksi vaksin difteri cukup baik yiatu sebesar 80-90%, daya proteksi
vaksin tetanus 90-95% akan tetapi daya proteksi vaksin pertusis masih rendah yaitu 50-
60%, oleh karena itu, anak-anak masih berkemungkinan untuk terinfeksi batuk seratus hari
atau pertusis, tetapi lebih ringan.
29. Berapa Dosis imunisasi DPT yang diberikan kepada balita sebanyak…..ml?
A. 0,01 ml
B. 0,05 ml
C. 1 ml
D. 0,1 ml
E. 0,5 ml
Jawaban E 0,5 ml
30. Orang tua membawa bayinya yang berusia 4 bulan ke klinik untuk dilakukan imunisasi.
Anak telah datang secara teratur untuk mendapatkan imunisasi sesuai jadwal. Apa
imunisasi yang harus perawat persiapkan……?
C. Polio,DPT HB-HIB 2
E. DPT, MMR,IPV
31. Perawat day care sedang mengobservasi seorang anak berusia 2 tahun dan mencurigai
adanya strabismus. Hasil observasi mana yang mengindikasikan kondisi tersebut ?
Pembahasan: Tanda-tanda dan gejala yang paling umum dari starbismus meliputi:
33. Apa panduan seorang perawat yang harus digunakan saat berencana memberikan delegasi
dan tugas kepada teman yang lainya…..?
A . Klien DenganDisabilitas
E . Mengutamakan KeselamatanKlien
34. Klien mengalami defisit neurologis yang melibatkan sistem limbic terganggu.
Manakah dibawah ini temuan pengkajian yang spesifik pada tipe defisit neurologis
adalah…..?
A. Disorientasi pada orang, tempat, danwaktu
B. Tidak dapat mengingat apa yang dimakan saat sarapan hariini
C. Tidak mampu melakukan penambahan dan pengurangan; tidak tahu siapa
presidenIndonesia
D. Afek datar, dengan periode labilitasemosional
E. Tidak mampu mengenali lingkungansekitar.
Jawaban D : Afek datar, dengan periode labilitas emosional
Pembahasan: Defisit Neurologis Yang Melibatkan Sistem Limbic Terganggu Sehingga
Menyebabkan Afek Datar, Dengan Periode Labilitas Emosional
35. Perawat sedang merawat klien remaja yang sakit terminal. Ketika perawat merawat
klien ini,seorang perawat seharusnya melaksanakan intervensi dibawah ini adalah…..?
A . Patuhi keinginan klien setiap saat
B . Patuhi semua keinginan keluarga setiapsaat
C . Dorong klien untuk mempertahankan kontrol diri yangmaksimal
D . Dorong klien untuk tergantung pada stafRS
E . Tolak untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan denganRS
Jawaban C: Dorong klien untuk mempertahankan kontrol diri yang maksimal
Pembahasan: Seorang perawat seharusnya melaksanakan intervensi pada klien
dengan sakit terminal melakukan motivasi dengan klien dan libatkan keluarga dalam
kontrol diri sehingga menjadi maksimal
36. Perawat merencanakan tugas keperawatan untuk satu hari, mana tugas yang tidak aman
ditugaskan pada seorang asisten perawat tanpa lisensi adalah….?
Jawaban: C Klien yang memerlukan transfusi PRC (Packed Red Blood Cells)
Pembahasan: Perawat pada seorang asisten perawat tanpa lisensi dilegasikan dengan
aman yaitu dengan klien yang tidak memerlukan kebutuhan dengan tindakan yang
harus dengan perawat berlesensi.
37. Klien dengan sindrom Guillain-Barre mengalami paralisis pada tubuh bagian atas, sudah
diintubasi dan diberikan ventilasi mekanik. Manakah strategi yang harus dimasukkan
perawat pada perencanaan keperawatan untuk menbantu klien menghadapi penyakitnya ?
38. Perawat anak baru saja memberikan ibuprofen (Proris) pada seorang anak dengan
pemeriksaan suhu 38,8 C. Apa tindakan lain yang harus perawat lakukan untuk kondisi
pasien tersebut…..?
Pembahasan: Seorang anak dengan pemeriksaan suhu 38,8C tindakan perawat yang
harus dilakukan segera yaitu dengan Melepas pakaian tebal dan selimut untuk anak
sehingga membantu panas tubuh keluar dengan baik.
39. Perawat UGD berencana untuk memberikan tindakan pencegahan kejang pada klien yg
sedang dirawat di ruangan. Manakah langkah-langkah yg harus dicantumkan perawat
pada perencanaannya untuk memastikan keamanan klien ?
Intervensi dan implementasi yang sudah dilakukan pada pasien yang mengalami
kejang demam adalah kompres hangat, pemberian antipiretik, pendidikan
kesehatan tentang kejang demam, dan penanganan kejang demam
40. Perawat penyakit dalam diruangan anggrek melakukan pemeriksaan fisik pada klien
dengan DM tipe 2. Hasilnya antara lain glukosa darah puasa 120 mg/dL, suhu tubuh
38,4 C, nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, dan tekanan darah 100/70 mmHg.
Manakah hasil yang paling utama akan menjadi prioritas perawat ?
A. Suhutubuh
B. Nadi
C. Pernapasan
D. Gula darahpuasa
E. Tekanandarah
Pembahasan: Prioritas perawat pada kasus ini fokus pada pemeriksaan fisik yaitu
suhu tubuh 38,4 0C diatas batas normal.
41. Perawat melakukan perawatan klien perempuan yang masuk unit kesehatan mental
karena anoreksia nervosa. Perawat masuk ruangan klien dan menemukan bahwa klien
sedang melakukan push up dengan keras. Tindakan keperawatan apa yang paling tepat
dilakukan ?
A. Meminta pada klien bahwa ia tidak diperbolehkan untuk berolahraga dengan keras
B. Menyela klien dan menimbang klien segera
42. Perawat sedang membantu klien yang sedang dilakukan induksi persalinan pada usia
kehamilan 41 minggu. Klien mengalami kontraksi sedang dan muncul setiap 2 sampai 3
menit dengan durasi kontraksi 60 detik. Sebuah monitor denyut jantung janin telah
terpasang rata-rata denyut jantung janin antara 120 sampai 122 kali per menit selama
satu jam. Apakah tindakan prioritas perawat?
43. Seorang bayi baru dilahirkan 30 menit yang lalu dengan jenis kelamin perempuan dan
segera menangis dengan spontan. Segera setelah bayi lahir, perawat segera
mengeringkan tubuh bayi dengan menggunakan kain kering yang bersih. Apa tujuan
dari tindakan yang dilakukan tersebut?
A. Mencegah infeksi
B. Merangsang taktil
44. Keluarga pasien memencet bel memanggil perawat karena pasien terjatuh di kamar
mandi. Perawat segera datang ke tempat kejadian. Apakah tindakan perawat selanjutnya?
Pembahasan:
• Laporkan kejadian jatuh kepada perawat yang bertugas dan lengkapi laporan
insidens
45. Seorang perawat komunitas di suatu klinik homecare. Salah satu tugas Anda adalah
melakukan screening kasus AIDS. Hasil menunjukkan 1 (satu) orang remaja positif.
Tindakan pertama yang paling tepat Anda lakukan adalah ….
A. menyarankan klien untuk melakukan screening lanjutan (wetern blot)
B. Meminta klien untuk menjelaskan hasil tesnya dengan didampingi keluarga
C. merujuk klien ke dokter untuk menjelaskan hasil tes tersebut
D. meminta anggota keluarga klien untuk menjelaskan aktivitas klien sebelum tertular
E. mengkaji riwayat klien dengan fokus pada perilakunya yang berisiko tinggi
Jawaban: E. mengkaji riwayat klien dengan fokus pada perilakunya yang berisiko
tinggi
Pembahasan: Tindakan screening tersebut masih bersifat umum. Sehingga dalam
kasus di atas langkah yang diperlukan adalah mengkaji riwayat klien terkait HIV
terutama dalam perilaku yang berisiko tinggi. Setelahnya baru penyampaian
informasi hasil tes kepada keluarga.
46. Perawat sedang mengkaji klien dengan iritasi meningeal dan menemukan tanda
Burdzinski positif. Manakah dibawah ini hasil temuan observa....?
A. Kaki klien fleksi dipinggul dan lutut, serta melaporkan nyeri pada tulang belakang
saat kaki ekstensi
C. Pinggul dan lutut klien fleksi secara pasif sebagai respon dari fleksi leher, serta
melaporkan nyeri pada tulang belakang
D. Klien secara refleks menekuk lutut setelah dipukul abgian bawah tempurung
lututnya dengan palu refleks
E. Tangan bagian atas klien fleksi dan memegangerat ke sisi tubuh, dan kaki ektensi
dan diputar ke dalam
Jawaban: Pinggul dan lutut klien fleksi secara pasif sebagai respon dari fleksi leher,
serta melaporkan nyeri pada tulang belakang
Tanda Brudzinski I Pasien dalam posisi terlentang, posisikan satu tangan pemeriksa
di bawah kepala pasien dan tangan lain di atas dada. Kemudian, fleksikan kepala
pasien ke arah dada secara pasif. Apabila kedua tungkai bawah fleksi pada sendi
panggul dan sendi lutut saat kepala difleksikan, maka tanda Brudzinski I dinyatakan
positif.
Tanda Brudzinski II Pasien dalam posisi terlentang. Tungkai kiri dalam keadaan
lurus. Kemudian, fleksikan tungkai kanan secara pasif pada sendi panggul. Apabila
diikuti oleh fleksi tungkai kiri, tanda Brudzinski II dinyatakan positif
47. Seorang perempuan usia 65 tahun tinggal di panti werdha, mengalami retensi urine.
Untuk menghindari pakaian pasien basah terkena urine, maka perawat menyanyakan
kepada pasien apakah mau di pasang kateter atau pampers. Apakah prinsip etik yang
dilakukan oleh perawat?
A. Veracity
B. Non maleficiency
C. Fidelity
D. Autonomy
E. Justice
Jawaban: D. Autonomy
Pembahasan: Prinsip Etik yang dilakukan oleh perawat Autonomy yaitu perawat
menyanyakan kepada pasien apakah mau di pasang kateter atau pampers
c. Keadilan (Justice) Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan
adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan
yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
48. Pengobatan antihipertensi telah diresepkan untuk pasien dengan hipertensi. Klien
meberitahukan perawat bahwa mereka ingin mengkonsumsi herbal untuk membantu
menurunkan tekanan darahnya. Manakah tindakan yang harus dilakukan perawat?
A. Ajarkan klien bagaimana cara mengukur tekanan darah sehingga bisa memonitor
tekanan darahnyamandiri.
B. Beritahu klien jika mereka mengonsumsi herbal maka mereka harus sering
mengukur tekanan darahnya
E. Beritahu klien bahwa herbal tidak aman dan seharusnya tidak digunakan
samasekali
49. Tn.W 45 tahun di rawat di RSJ dengan riwayat beberapa hari mondar-mandir dan
marah-marah pada orang yang ditemuinya. Pasien mengatakan marah karena mereka
menganggap dirinya orang biasa dan tidak percaya bahwa dirinya paling kaya raya.
Pembicaraan pasien flight idea, terlihat defensif, curiga dan perhatian mudah teralih.
Manakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
50. Perawat mempersiapkan daftar intruksi perawatan di rumah untuk orang tua anak yang
menggunakan gips pada lengan bawah kiri. Intruksi mana yang harus dimasukkan
dalam daftar tesebut?
C. Jangan meletakkan kompres hangat pada ujung gips dan pada jemari saat jemari
terasa kedinginan
D. Hubungi petugas kesehatan jika anak mengeluh adanya mati rasa atau kesemutan
di ekstremitas
E. Menggunakan penggaruk khusus untuk menggaruk kulit yang gatal di bawah gips
51. Tn.S berusia 45 tahun dirawat di ruang anggrek bedah karena kesulitan berkemih.
Pasien akan dilakukan pemasangan kateter urine (Foley Chateter). Setelah pelumasan
kateter dengan jelly, kateter dimasukan dengan mudah dan tanpa hambatan, segera urine
terlihat keluar dan ditampung dalam bengkok.Apakah tindakan selanjutnya pada pasien
tersebut?
Pembahasan; Lepas sarung tangan dan ganti dengan sarung tangan steril, Pasang
doek lubang steril, Pegang genitalia dengan tangan kiri dan bersihkan dengan kassa
dan antiseptic dengan tangan kanan, Beri jelly pada ujung kateter ( 12,5 – 17,5 cm),
Ujung uretra ditekan dengan ujung jari kurang lebih 3-5 menit sambil di masase,
Masukkan kateter pelan-pelan dan anjurkan untuk menarik napas perhatikan
ekspresi klien, Jika tertahan jangan dipaksa, jika sudah keluar urine Memasukan
kateter sampai percabangan, Setelah kateter masuk isi balon dengan caran aquades
bila untuk indwelling, fiksasi ujung kateter di paha pasien. Pasang urin bag
disamping tempat tidur
52. Perawat A sedang menyiapkan rencana perawatan pada klien yang baru saja melahirkan
janin yang telah meninggal. Manakah tindakan perawat sebaiknya direncanakan perawat
untuk memenuhi kebutuhan emosional klien dan pasangannya?
53. Di ruang Anggrek bedah dengan kapasitas 22 TT. BOR bulan terakhir 60% dengan
tingkat ketergantungan pasien total care 4 orang, parsial 6 orang. Tenaga perawat yang
ada saat ini sejumlah 18 orang, dengan 14 orang lulusan DIII keperawatan, 4 orang
lulusan Ners. Kepala ruangan ingin menerapkan metode asuhan keperawatan di ruangan
tersebut. Apakah metode asuhan keperawatan yang tepat pada ruangan tersebut?
Pembahasan: metode asuhan keperawatan yang tepat pada ruangan adalah Metode
asuhan tim yaitu Tenaga perawat yang ada saat ini sejumlah 18 orang, dengan 14
orang lulusan DIII keperawatan, 4 orang lulusan Ners. Enam sampai tujuh perawat
profesional dan perawat pelaksana bekerja sebagai satu tim, disupervisi oleh ketua
tim sehingga bisa dilakukan metode asuhan tim diruangan ini karena tenaga
perawat totalnya 22 orang sehingga dibagi dua tim melebihi dari syarat metode
tim.
Fungsional (bukan model a. Berdasarkan orientasi Perawat yang bertugas pada
MAKP). tugas dari filosofi tindakan tertentu.
keperawatan.
b. Perawat melaksanakan
tugas (tindakan) tertentu
berdasarkan jadwal
kegiatan yang ada.
c. Metode fungsional
dilaksanakan oleh perawat
dalam pengelolaan asuhan
keperawatan sebagai
pilihan utama pada saat
perang dunia kedua. Pada
saat itu, karena masih
terbatasnya jumlah dan
kemampuan perawat, maka
setiap perawat hanya
melakukan 1-2 jenis
intervensi keperawatan
kepada semua pasien di
bangsal
54. Ny. H berumur 38 tahun dirawat, mengeluh nyeri hebat pada dada sebelah kiri, nyeri
menjalar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas bagian kiri, nyeri bertambah setelah
melakukan aktifitas, dispnea, TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 106 x/menit, frekuensi
napas 28 x/menit. Apakah masalah keperawatan utama dari kasus diatas ?
C. Nyeri akut
Pembahasan; Pada kasus tersebut harus memahami keluhan utama mengeluh nyeri
hebat pada dada sebelah kiri, nyeri menjalar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas
bagian kiri, nyeri bertambah setelah melakukan aktifitas, dispnea dan pemeriksaan fisik
frekuensi napas 28 x/menit sehingga tanda dan gejala mengarahka kediagnosa Resiko
penurunan curah jantung.
55. Klien mengalami vertigo berat. Manakah intruksi yang harus diberikan perawat pada
klien untuk membantu mengontrol vertigonya?
56. Tn K berusia 28 tahun beserta 5 orang keluarganya masuk UGD pada pukul 23.00 WIB
karena mengalami keracunan makanan. Tn K terpasang gelang identitas warna biru di
lengan kanannya, namun tertulis usia Tn K 40 tahun, seharusnya 28 tahun. Perawat
tersebut menulis usia pasien tanpa bertanya pada pasien yang bersangkutan. Kasus diatas
termasuk dalam kategori unsur
A. Kesalahan Perawat
B. Negligence
C. Malpraktek
D. Merugikan
E. Tidak Etik
Jawaban: Negligence
Pembahasan: Negligence (Kelalaian Medis) Adalah Suatu Sifat Yang Kurang Hati-
Hati, Kurang Waspada/Kelalaian sehingga melakukan Sesuatu Yang Seharusnya
Tidak Dilakukan.
57. Perawat memberikan perawatan pada bayi baru lahir yang diduga mengalami anus
imperforata. Perawat memonitor bayi, apa manisfestasi klinis yang berhubungan dengan
kelainan ini ?
60. Seorang laki-laki berusia 37 tahun ditemukan tidak sadar oleh temannya setelah bermain
badminton. Temannya mengatakan setelah bermain pasien istirahat dengan posisi setengah
duduk, ketika dibangunkan klien tidak menjawab. Perawat ambulans pada saat ini sudah
melakukan RJP selama 5 siklus. Apakah yang perlu dilakukan perawat selanjutnya?
A. Ventilasi sebanyak 2 kali
B. Cek respon pasien
C. Kompresi sebanyak 30 kali
D. Cek nadi karotis
E. Defibrilasi
Jawaban: D. Cek nadi karotis
Pembahasan:
1. Amankan penolong, pasien, lingkungan
2. Menilai TIngkat Kesadaran Korban, Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil
namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta tangan kaki tidak gerak -
> disebut Tidak Sadar
3. Panggil Bantuan Orang terdekat -> teriak minta tolong
4. Cek Nadi (<10 detik) -> Jika Korban Tak Sadar
a. Dewasa : Arteri Karotis
b. Anak : Arteri Brakhialis
5. Lakukan Kompresi (Penekanan Dada) 30 kali
6. Bersihkan jalan napas Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan ->
teknik Cross Finger -> bersihkan sumbatan jika terlihat >teknik Swipe Finger
7. Buka jalan napas/ tengadahkan kepala Teknik head tilt chin lift (Non trauma)
atau Jaw Trust (Trauma Leher)
8. Berikan ventilasi/ bantuan napas -> 2 kali tiupan
9. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit 1
siklus -> 30 kompresi dada : 2 ventilasi
10. Lakukan evaluasi -> setelah/ setiap 5 siklus atau 2 menit
a. Jika nadi tidak teraba Lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit
b. Jika nadi teraba Lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit)
jika napas tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah
20x ventilasi/ 2 menit
11. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat (frekuensi
napas > 12 kali/ menit)
61. Ny. H berusia 38 tahun, diantar ke UGD oleh mobil polisi setelah kecelakaan motor dijalan
raya. Pasien mengalami fraktur lengkap terbuka di bagian femur, tibia dan fibula sinistra.
Pasien mengatakan pandangan kunang-kunang. Apakah tindakan utama sebagai perawat
pada pasien tersebut ?
A. Lakukan pembidaian
B. Hentikan perdarahan
C. Resusitasi cairan
D. Reposisi dan reduksi ligament
E. Debridemen lokasi fraktur
Jawaban: B. Hentikan perdarahan
Pembahasan: Tindakan utama sebagai perawat ketika ada fraktur terbuka seperti kasus
tersebut langsung melakukan penghentian pendarahan dengan balut tekan dll.
62. Perawat ruangan melakukan penkes ke keluarga dengan kepala keluarga yang menderita
penyakit diabetes mellitus dan gagal ginjal stage V. Klien mulai menjalani hemodialisis
sejak satu minggu yang lalu. Klien mengatakan kebingungan makan apa saja yang harus dia
makan selama di rumah. Apa intervensi yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Menyarankan diet rendah protein dengan pembatasan intake cairan
B. Menyarankan tidak ada protein di dalam diet dan menggunakan pengganti garam
C. Menyarankan diet rendah protein dengan jumlah intake cairan tidak terbatas
D. Tidak ada batasan diet karena berat badanya ideal
E. Menyarankan diet rendah karbohidrat dan menggunakan pengganti gula
Jawaban: A.Menyarankan diet rendah protein dengan pembatasan intake cairan
Pembahasan: intervensi yang tepat dilakukan pada kasus menyarankan klien untuk dit
rendah protein dan mengurangi pembatasan cairan sehingga dapat mengurangi gejal-
gejala pasien seperti sesak napas.
63. TN. K usia 70 tahun mengeluh telinga berdengung, pusing, rasa berat ditengkuk, dan
penglihatan kabur. Pasien mengatakan suka makan-makanan asin tetapi sekarang tidak
nafsu makan dikarenakan mual-mual dan badan lemas. Berdasarkan hasil pengkajian klien
memiliki riwayat penyakit keturunan, ibu pasien meninggal setelah 8 tahun menderita
stroke. Apakah pemeriksaan yang tepat pada kasus diatas?
A. Mengukur JVP
B. Mengukur Tekanan darah
C. Melakukan test Rine
D. Melakukan inspeksi dada
E. Melakukan pengecekan kolestrol
Jawaban: B.Mengukur Tekanan darah
Pembahasan: pemeriksaan yang tepat pada kasus Mengukur Tekanan darah
dikarenakan pasien mengatakan suka makan-makanan, mual-mual, badan lemas dan
memiliki riwayat penyakit keturunan ibunya menderita stroke sehigga kita focus ke
pengukuran tekanan darah. Tanda dan gejala pasien hamper mengarah ke penyakit
hipertensi.
64. Perawat Komunitas melakukan pengkajian di sebuah desa menunjukan ada seorang warga
yang mengalami demam tinggi selama 5 hari, rampelit tes hasilnya terdapat bercak merah
pada kulitnya. Lingkungan warga dekat dengan sungai dan banyak sampah, jarak
perumahan warga sangat berdektan tidak ada jarak, dan terdapat botol bekas di lingkungan
rumah. Rata-rata warga lulusan SD dan pekerjaan warga kuli bngunan. Apakah rencana
keperawatan yang tepat pada komunitas tersebut?
A. Edukasi pada warga tentang penanganan dan percegahan penyakit demam berdarah
B. Laporkan kondisi demam berdarah tersebut pada dinas terkait untuk dilakukan
tindakan foging (pengasapan)
C. Lakukan foging
D. Edukasi warga pengelolan sampah
E. Monitor tanda dan gejala demam berdarah
Jawaban: A. Edukasi pada warga tentang penanganan dan percegahan penyakit demam
berdarah
Pembahasan: rencana keperawatan yang tepat pada komunitas yaitu Edukasi pada
warga tentang penanganan dan percegahan penyakit demam berdarah yang disebabkan
oleh Lingkungan warga dekat dengan sungai dan banyak sampah, jarak perumahan
warga sangat berdektan tidak ada jarak, dan terdapat botol bekas di lingkungan rumah
sehingga memicu perkembangbiakan nyamuk dilingkungan warga tersebut.
65. Seorang perawat keluarga telah memberikan tindakan berupa pendidikan kesehatan cara
mendeteksi hipertensi, mengajarkan cara memilih menu makan-makanan yang baik
pada pasien dengan hipertensi, cara mengontrol emosi dan cara pengukuran tekanan
darah dengan tensimeter. Apakah materi evaluasi hasil yang paling sesuai, dilakukan
perawat keluarga pada kasus tersebut ?
Pembahasan: Materi evaluasi hasil yang paling sesuai dilakukan perawat keluarga
pada kasus tersebut yaitu Kemandirian keluarga dalam mengukur tekanan darah
sehingga pasien dan keluarga lebih memahami dan mampu melakukan dengan
mandiri.
66. Kegiatan posbindu sore hari di desa X dilaporkan tidak berjalan maksimal. Masyarakat
tidak datang karena diisi dengan kegiatan rutin pemeriksaan dasar, walaupun kegiatan
dilaksanakan di tengah area pemukiman. Apakah yang perlu dievaluasi dari kasus
tersebut?
67. Tn. S berusia 43 tahun sudah dirawat di Rumah Sakit Jiwa selama 22 hari.Pasien masuk
dengan keluhan di rumah marah-marah dan membanting gelas dan piring.Menurut
pasien karena ada bisikan yang menyuruh melakukan itu. Perawat akan mengusulkan
kepulangan pasien berdasarkan kondisinya saat ini. Apakah pertimbangan dasar perawat
untuk mengusulkan kepulangan pasien kepada dokter penanggung jawab pasien pada
kasus di atas?
68. Tn.M berusia 70 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan pusing dan lemah.
Pasien dilakukan pemasangan infuse. Perawat telah melakukan pembendungan vena
dengan tourniquet. Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan perawat?
E. Pastikan vena tampak dengan jelas dan teraba vena yang akan ditusuk
Jawaban: E. Pastikan vena tampak dengan jelas dan teraba vena yang akan ditusuk
69. Perawat keluarga mengunjungi klien infark miokard yang berusia 69 tahun dan baru saja
kembali ke rumah setelah dirawat di RS.Klien malas bergerak karena napas sesak dan
dada terasa berat bila kelelahan.Klien merokok ketika gelisah karena tidak ada yang
dikerjakan.Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
Pembahasan: Apakah tindakan yang tepat yaitu memonitor toleransi mobilitas fisik
pada klien dengan infark miokard sehingga mobilitas pasien terpantau dan
mengurangi gejala-gejala pada klien
70. NY.N usia 33 tahun P2A0 postpartum 6 jam dirawat di ruang nifas dengan keluhan
merasa lemas, banyak keluar darah dari jalan lahir. Hasil pengkajian tekanan darah
100/70 mmHg, frekuensi nadi 92 x/menit.Kontraksi uterus lunak, kandung kemih
penuh.Perawat segera mengosongkan kandung kemih dan melakukan masase
uterus.Apakah hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut?
D. Lochea rubra
71. NY. D 25 tahun hamil 39 minggu dirawat di ruang bersalin dengan keluhan perut mulas
dan nyeri.Psien gelisah dan mengerang kesakitan.Kontraksi uterus 3x10 menit durasi 40
detik, DJJ 148 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam porsio tipis dan lunak, pembukaan 8,
selaput ketuban utuh, presentasi kepala, kepala pada Hodge II, tidak ada hambatan pada
jalan lahir. Berapa menit sekali perawat harus mengkaji kontraksi uterus pada kasus
tersebut?
A. 10
B. 15
C. 30
D. 20
E. 25
Jawaban: C. 30
Pembahasan: perawat harus mengkaji kontraksi uterus setiap 30 menit pada fase
aktif dan setiap jam dilakukan pada fase laten. Nilai frekuensi dan lama kontraksi
yang terjadi dalam 10 menit observasi.
72. Perawat mempersiapkan perawatan klien yang sedang sekarat, dan beberapa anggota
keluarga berada di samping tempat tidur klien. Manakah teknik terapeutik yang
seharusnya digunakan perawat saat berkomunikasi dengan keluarga?
73. Anak laki-laki usia 12 tahun dirawat di ruang perawatan dengan diagnosis HIV. Hasil
pengkajian: anak sering bertanya kepada perawat, mengapa harus selalu meminum obat
dan anak ingin mengetahui penyakitnya. Tetapi keluarga pasien melarang perawat untuk
memberitahukan penyakitnya.Apakah dilema etik yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Beneficence
B. Justice
C. Fidelity
D. Nonmaleficence
E. Confidentiality
Jawaban: E.Confidentiality
Pembahasan: Dilema etik yang terjadi pada kasus yaitu Confidentiality karena
perawat tidak memberitahukan penyakitnya ke pasien.
74. Ny. L usia 65 tahun di rawat di puskesmas sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengeluh
lemas, pusing, serta sering berkemih dan merasa haus. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan badan kurus, kulit prulitus, TD 130/90 mmHg, Nadi 78 x/mt, RR 22
x/mt.Manakah data spesifik yang menunjukan pasien kemungkinan mengalami DM?
C. Badan kurus
D. badan kurus, kulit prulitus
E. lemas, pusing
75. T. R Berusia 43 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak napas yang bertambah
berat.Kesadaran pasien compos mentis. Hasil pemeriksaan fisik perawat menemukan
kondisi pasien dengan keadaan TD 120/80mmHg, frekuensi nadi 64 x/menit, frekuensi
napas 32 x/menit dan akral sianosis.Apakah tindakan keperawatan pada kasus diatas?
A. Pemberian terapi O2
B. Pemasangan NGT
D. Pemberian nebulizer
76. Tn. H berusia 75 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri saat BAK, skala
nyeri 2, Ketika BAK klien mengeluh tidak tuntas walaupun sering berkemih.Hasil
pengkajian menunjukan adanya infeksi pada saluran kemih. TD 130/80 mmHg, RR 24
x/mt, Nadi 96 x/mt. Distensi kandung kemih dan menetes.Apakah masalah keperawatan
adalah….?
A. Resiko Inkontinensia
C. Nyeri akut
D. inkontinensia
E. Retensi urin
A. 3000 ml
B. 5500 ml
C. 2750 ml
D. 6000 ml
E. 2500 ml
Jawaban: D.6000 ml
78. Ny. J berusia 25 tahun, di bawa ke UGD dengan keluhan BAB encer lebih 6 kali dalam
sehari, berlendir tanpa darah. Hasil pengkajian kelopak mata tampak cekung, tampak
lemah, mukosa bibir kering, turgor kulit lambat, BB=50 kg. Pasien mengatakan BAK
sedikit, perut terasa melilit dengan skala nyeri 6.Apakah diagnosis keperawatan utama
pada pasien tersebut ?
A. Nyeri akut
B. Diare
Jawaban: B.Diare
Pembahasan: Diagnosis keperawatan kasus diatas adalah diare karena keluhan BAB
encer lebih 6 kali dalam sehari, berlendir tanpa darah, kelopak mata tampak cekung,
tampak lemah, mukosa bibir kering, turgor kulit lambat.
79. Individu yang lahir dan dibesarkan dalam keluarga dengan riwayat depresi biasanya sulit
mengembangkan sikap optimis, hal ini berdampak terhadap kehilangan serta merupakan
faktor predisposisi.Apakah hal yang mempengaruhi seorang individu?
B. Kesehatan Fisik
C. Genetik
D. Sosial Ekonomi
E. Kesehatan Mental
80. TN.S berusia46 tahun diantar ke UGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Hasil
pengkajian terlihat bekas darah di mulut dan hidung pasien, terdengar suara gurgling saat
bernapas, terdapat ekimosis periorbital dan battle sign. TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi
116x/menit (regular dan lemah), frekuensi napas 31x/menit (irregular). Apakah masalah
keperawatan yang utama pada pasien tersebut?
81. Seorang laki – laki berusia 60 tahun dirawat di ruang neurologi dengan diagnosis
meningitis.Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami penurunan kesadaran, kulit
disekitar area penonjolan tulang tampak kemerahan dan ada bullae. Pasien tampak lemas,
TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu
36,7˚C.Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
C. Melakukan massage
D. Melatih ROM
82. Hasil pengkajian komunitas pada salah satu dusun di wilayah kerja Puskesmas,
didapatkan data: terjadinya penyakit diare pada anak sebesar 25%, demam berdarah
dengue 17%, hipertensi pada lansia 37%, serta gout artritis pada lansia 23%. Apakah
diagnosis keperawatan komunitas pada kasus tersebut ?
83. Ny.K berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas.
Hasil pengkajian didapatkan klien tampak lemah, pucat,TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi
120x/menit, frekuensi nafas 28x/menit, suhu 39,6oC. Selain itu, pada pemeriksaan AGD
didapatkan PH : 7,65 PaCO2 : 30mmHg PaO2 : 65 mmHg SaO2 : 85%. Apakah masalah
keperawatan utama dari kasus di atas ?
B. Intoleransi aktivitas
C. Hipertermi
84. Tn,M berusia 28 tahun dirawat di RSJ dengan diagnosis skizofrenia tak terinci, alasan
masuk pasien saat ini karena sudah selama 2 minggu, paasien gelisah, tidak bisa tidur,
mudah marah, dan selalu mondar mandir dirumah. Hasil pengkajian perawat ditemukan
saat dirumah pasien tidak minum obat secara teratur, seringkali obat dibuang oleh klien
karena setelah minum obat klien merasa kaku dan gemetar saat berjalan sehingga klien
malas minum obat.Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Pastikan vena tampak dengan jelas, raba vena yang akan ditusuk, gunakan tempat
paling distal pada lengan non dominan
B. Lakukan desinfeksi pada area yang akan ditusuk menggunakan kapas alcohol 70%
dengan gerakan melingkar dari arah dalam keluar sampai area seluas 5 cm dan
biarkan kering
C. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit, dorong sedikit jarum (untuk memastikan bawa
IV kateter sudah masuk kepembuluh darah) tarik mandrin sedikit, lalu dorong jarum
masuk ke dalam vena
D. Pasang tourniquet 10-15 cm arah proksimal dari area yang akan ditusuk
Jawaban: C.Rendahkan posisi jarum sejajar kulit, dorong sedikit jarum (untuk
memastikan bawa IV kateter sudah masuk kepembuluh darah) tarik mandrin sedikit,
lalu dorong jarum masuk ke dalam vena
Pembahasan:
1) Perawat cuci tangan
2) Atur posisi nyaman bagi klien
3) Periksa jenis cairan, kejernihan, warna, dan waktu kadaluwarsa dari cairan infus
4) Periksa set infus/tranfusi set sesuai order, periksa keutuhan pembungkus
(sterilitas), dan waktu kadaluwarsa
5) Buka set infus, dengan memperhatikan sterilitas
6) Tempatkan rol kurang lebih 2–5cm dibawah ruang drip dan gerakan klem rol pada
posisi off
7) Buka penutup ujung infus set, tusukkan ujung infus set pada botol infus ditempat
yang telah ditentukan
8) Isi tabung pengontrol ½ bagian cairan infuse*
9) Alirkan cairan dengan membuka klem dan pastikan slang infus bebas dari udara
sampai ke ujung jarum
10) Klem ditutup kembali
11) Gantung slang infus pada tiang infus
12) Kenakannsarung tangan bersih
13) Tentukan tempat penusukan
14) Pasang pengalas dibawah tempat yang akan ditusuk
15) Pasang tourniquet 10-15 cm arah proksimal dari area yang akan ditusuk
16) Pastikan vena tampak dengan jelas dan teraba vena yang akan ditusuk, gunakan
tempat paling distal pada lengan non dominan bila mungkin, potong rambut
dengan gunting bila perlu (Jangan mencukur area, pencukuran dapat
menyebabkan abrasi mikro dan mempredisposisikan infeksi. )
17) Membantu distensi vena dengan cara , Mengurut ektrimitas dari distal ke
proksimal dibawah tempat pungsi vena yang dituju. Minta klien menggenggam
dan membuka genggaman secara bergantian, Ketuk ringan diatas vena
18) Lakukan desinfeksi pada area yang akan ditusuk menggunakan kapas alcohol 70 %
dengan gerakan melingkar dari arah dalam keluar sampai area seluas 5 cm dan
biarkan kering
19) Buka tutup jarum, pegang jarum dengan posisi 10-300 sejajar vena, bevel
menghadap keatas, tusuk vena perlahan dan pasti. Jika jarum tepat mengenai vena,
darah akan masuk melalui lubang jarum.
20) Rendahkan posisi jarum sejajar kulit, dorong sedikit jarum (untuk memastikan
bawa IV kateter sudah masuk kepembuluh darah) tarik mandarin sedikit,lalu
dorong jarum masuk ke dalam vena*
21) Lepaskan tourniquet, lepaskan mandarin dari IV catheter, stabilkan IV catheter
dengan tangan non dominan tanpa menyentuh tempat tusukan IV catheter, lalu
hubungan slang infus dengan IV catheter yang telah dipasang, tidak boleh ada
udara pada slang, kemudian alirkan cairan infus dengan membuka klem pada slang
infus
22) Tutup tempat insersi dengan kassa steril
23) Fiksasi IV kateter sedemikian rupa menggunakan plester atau hepavix
24) Atur tetesan infus sesuai dengan program pengobatan*
25) Lepas sarung tangan
26) Pasang label, tangal pemasangan, jam pemasangan, ukuran IV catheter, inisial
nama pemasang pada plester tempat fiksasi
27) Pasang label tetesan per menit, obat tambahan dan botol ke berapa pada botol infus
28) Rapikan alat-alat
29) Perawat cuci tangan
86. Ny 42 tahun diantar ke UGD karena mengalami kecelakaan lalu lintas. Saat pengkajian
pasien mampu membuka mata ketika dipanggil, pasien mengikuti perintah untuk
mengangkat tanganya, ditanya pasien bigung ketika ditanya tempat sekarang dia berada.
Berapakah GCS pada pasien tersebut?
A. 10
B. 9
C. 12
D. 13
E. 14
Jawaban: D.13
Pembahasan
Kategori Rangsangan Respon Pasien Skor
Respon yang Sesuai
Mata Perawat Membuka mata 4
mendekati spontan
pasien
Penggunaan kata-kata 3
yang tidak sesuai atau
tidak teratur, tidak
dapat mempertahankan
kecakapan bicara
Ekstensi abnormal, 2
ekstensi lengan pada
siku
disertai adduksi dan
rotasi internal lengan-
bahu
A. Nyeri akut
C. Resiko infeksi
D. Intoleransi aktivitas
88. NY.T berusia 46 tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan stroke.Hasil pengkajian
pasien tampak hemiparese kiri, lemah dan tidak mampu menggerakan tubuhnya, reflek
fisiologi melambat.Saat dilakukan pemeriksaan otot ekstremitas kanan didapat hasil
sebagai berikut mampu mengangkat lengan dan kaki namun lemah menahan
tahanan.Berapakah nilai kekuatan otot pada pasien tersebut?
A. 5
B. 4
C. 1
D. 2
E. 3
Jawaban: E. 3
Presentasi
kala Kekuatan Karakteristik
Normal
topangan
90. Anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ke poliklinik anak dengan riwayat 2 hari
sebelumnya mengeluh sakit kepala disertai demam tinggi, terdapat perdarahan gusi.
Anak dibawa ke puskesmas kemudian dianjurkan untuk dirawat di RS. Hasil pengkajian:
suhu tubuh 39oC, teraba dingin pada ekstremitas, frekuensi nadi 100 x/menit, petekhie
(+), uji tourniquet (+). Hasil laboratorium: Hb 11 gr/dL, Ht 34%, Leukosit 9500/mm3
dan trombosit 36.000/mm3.Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Nyeri akut
B. Hipertermi
C. Gangguan perfusi jaringan
Jawaban: Hipertermi
91. TN,M usia 70 tahun tinggal di panti werdha dalam kondisi post stoke 1,5 bulan yang
lalu sehinggamemerlukan bantuan dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari. Pasien
mengalami kelemahan pada ekstremitas kiri.Apakah tindakan yang paling tepat
berdasarkan kasus diatas?
92. Ny. L berusia 51 tahun di bawa ke UGD dengan keluhan kepala terbentur tembok
sehingga mengalami luka terbuka di bagian frontal dan mengeluh pusing.Pasien
mengatakan sempat pingsan setalah terbentur tembok. TD:120/80 mmHg, frekuensi
nadi 87x/menit, frekuensi napas 22x/menit.Apakah tindakan utama yang dilakukan oleh
perawat?
B. CT-Scan kepala
D. Pemeriksaan Neurologis
E. Pemeriksaan TTV
93. Ny.B berusia 30 tahun, datang ke UGD RS dengan keluhan mual muntah.Pasien
mengatakan sering tidak makan, nyeri epigastrium, pusing dan cepat letih, dan sulit tidur.
Dari pemeriksaan fisik didapat turgor kulit menurun, mata cekung.Apakah masalah
keperawatan utama pada klien tersebut ?
C. Nyeri akut
94. TN. D berusia 37 tahun dirawat selama 2 hari dengan keluhan sesak nafas.Perawat
primer melaporkan kepada dokter penanggung jawab pasien bahwa pasien masih sesak
nafas.Perawat telah melakukan pemberian posisi fowler dan obat sesuai arahan saran
dokter. Hasil pemeriksaan: TD: 120/90 N:89 x/m, HR: 24X/M, SPO2: 92%. Apakah
tindakan selanjutnya dari perawat primer?
95. NY. S berusia 50 tahun dirawat di ruang bedah dengan post laparatomi. Hasil
pengkajian pasca operasi hari ke-7, mengeluh nyeri pada daerah operasi saat batuk,
tampak cairan berwarna kemerahan pada balutan luka, suhu: 37,5oC. Ketika perawat
melakukan perawatan luka, didapatkan jahitan luka yang tidak tepat.Apakah komplikasi
yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Edema
B. Dehisens
C. Escar
D. Infeksi
E. Sepsis
F. Jawaban: D. Infeksi
G. Pembahasan: Komplikasi yang terjadi pada kasus adalah Infeksi pada luka
operasi laparatomi dengan klien mengeluh pada daerah operasi saat batuk,
tampak cairan berwarna kemerahan pada balutan luka. Tanda-tanda infeksi
sebagai berikut:
Tanda Ringan Sedang Berat
Infeksi
Bengkak Ada edema tetapi Tampak ada edema tetapi Tampak sekali ada
tidak terlalu tidak disertai kemerahan edema yang
tampak menonjol dan
disertai kemerahan
Kemerahan, Ada eritema tetapi Hanya sekitar jaringan yang Meluas keluar
tidak terlalu artinya ada eritema tetapi daerah sekitar luka
tampak tidak lebih dari 0,5 cm dari artinya ada eritema
luka dan meluas lebih
dari 0,5 cm dari
luka
Eksudat/pus Ada eksudat tetapi Eksudat berwarna Eksudat purulen
tidak purulen, dan kekuningan dan jumlahnya dan jumlahnya
jumlahnya tidak maksimal setengah dari lebih dari setengah
lebih dari kassa balutan dan dikatan kassa pembalut
seperempat kassa eksudat banyak apabila
balutan eksudat purulen dan
jumlahnya setengah lebih
dari kassa pembalut
Letak Nyeri Hanya di daerah Hanya di daerah luka Nyeri menyebar ke
luka daerah sekitar luka
Intensitas Hanya pada saat Nyeri yang dirasa kadang- Rasa nyeri selalu
Nyeri penggantian kadang muncul selalu dirasakan
balutan pasien
Bau Bau yang tidak Bau yang tidak menusuk Bau yang menusuk,
menusuk saat balutan dibuka baik saat balutan
belum dibuka
maupun setelah
dibuka
96. TN K berusia 34 tahun dirawat dengan asma bronchiale. Hasil pengkajian: mengeluh
sesak, batuk produktif dengan dahak kental, dan lemas, TD 110/80 mmHg, frekuensi
nadi 88x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 37,5oC, auskultasi paru terdengar
wheezing dan ronchi, saturasi oksigen 93%. Perawat telah memberikan terapi nebulizer
ventolin.Apakah evaluasi utama setelah dilakukan tindakan tersebut?
C. Kemampuan batuk
D. Suara napas
E. Kenyamanan pasien
97. Balita laki-laki usia 2 tahun dibawa orangtuanya ke UGD karena batuk dan sesak napas.
Hasil pengkajian: frekuensi napas 46 x/menit, terdengar bunyi wheezing dan anak tidak
bias mengeluarkan sekret. Keluarga merasa khawatir terhadap kondisi anaknya.Apakan
tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Lakukan suction
D. Lakukan inhalasi
98. Progrm pengobatan TBC memiliki efek samping yang sering terjadi adalah gangguan
penglihatan dengan penurunan visus, buta warna dan penyempitan lapang pandang.
Apakah Jenis obat yang memilikiefek samping tersebut adalah ……?
A. Etambutol
B. Streptomisin
C. Rifampisin
D. Tiasetazon
E. Pirazinamid
Jawaban: A Etambutol
Pembahasan: Etambutanol memiliki efek samping dari neuritis optik, buta warna
merah/hijau, neuritis primer, penurunan visus, buta warna dan penyempitan lapang
pandang. Dosis yang diberikan untuk etambutol adalah oral sehari pakai 20-
25mg/kg/hari selalu dalam kombinasi dengan INH, intravena 1 dd 15mg/kg dalam
2 jam
99. Apa jenis Vaksin yang menggunakan teknologi messerger RNA yang menyimpan
memori untuk membentuk protein unik pada SRS-Cov2 sehingga memicu respon
kekebalan didalam tubuh pada penyakit Covd-19 adalah….?
A. Sinovac
B. Novavax
C. AstraZaneca
D. Sinopharm
E. Moderna
Jawaban: E. Moderna
D. Syarat kartu vaksinasi bagi pelaku perjalanan dan diruang atau fasilitas public
E. Percepatan vaksninasi pada kelompok rentan, termasuk lansia dan orang dengan
komorbid
Jawaban: Mengurangi proses pendistribusian terhadap tempt rentan kasus
• Syarat kartu vaksinasi bagi pelaku perjalanan dan diruang atau fasilitas public
• Percepatan vaksninasi pada kelompok rentan, termasuk lansia dan orang dengan
komorbid