Anda di halaman 1dari 13

SPESIFIKASI / KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KECAMATAN SANGASANGA
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PROGRAM :
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN PUBLIK
KEGIATAN :
PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG DILIMPAHKAN KEPADA CAMAT
SUB. KEGIATAN :
PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG TERKAIT DENGAN KEWENANGAN
LAIN YANG DILIMPAHKAN
PEKERJAAN :
PERENCANAAN TEKNIS PEMBUATAN TAMAN DI JALAN MULAWARMAN
KECAMATAN SANGASANGA (KEGIATAN APBD-P)

SUMBER DANA :

APBD-P TA. 2023


SPESIFIKASI / KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KECAMATAN SANGASANGA
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PROGRAM :
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN PUBLIK
KEGIATAN :
PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG DILIMPAHKAN KEPADA CAMAT

SUB. KEGIATAN :
PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG TERKAIT DENGAN KEWENANGAN
LAIN YANG DILIMPAHKAN
PEKERJAAN :
PEMBUATAN TAMAN BERMAIN ANAK JALAN MULAWARMAN RT 07 SARIJAYA
KECAMATAN SANGASANGA
SUMBER DANA :

APBD-P TA. 2023


SPESIFIKASI TEKNIS

Pekerjaan :
PEMBUATAN TAMAN BERMAIN ANAK JALAN MULAWARMAN RT 07
SARIJAYA

I. LATAR BELAKANG
a. Pembuatan taman bermain anak jalan mulawarman pelaksanaannya harus memenuhi azas
dan prinsip kemanfaatan, keselamatan, keselarasan dengan lingkungannya, efektif, efisien,
terarah dan terkendali sesuai program dan fungsi.

b. Perlunya pemanfaatan lingkungan sekitar samping jalan yang ada dan dimanfaatkan untuk
pembuatan taman bermain anak dan area parkiran.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Meyediakan sarana dan prasarana jalan bagi masyarakat yang memakainya.
b. Pemerataan pembangunan di segala bidang.
III. TARGET/SASARAN
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai di kec. Sangsanga yang efektif dan efisien sehingga
pembangunan fisik dapat terlaksana tepat mutu, waktu dan biaya sebagaimana yang telah ditentukan
oleh pengguna jasa
IV. NAMA ORGANISASI PENGGUNA JASA
- Organisasi : Kecamatan Sangsanga
- Bidang : Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
- Pekerjaan : Pembuatan Taman Bermain Anak Jalan Mulawarman RT 07 Sarijaya.
V. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA
Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pekerjaan Peningkatan ini rencana berasal dari
Anggaran APBD-P Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun Anggaran 2023 dengan pagu anggaran
sebesar Rp. 143.300.000,- (Seratus Empat Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah) termasuk
PPN 11 %.

VI. KLASIFIKASI /SUB KLASIFIKASI PEKERJAAN


Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi jalan raya (kecuali jalan layang), jalan, rel kereta
api, dan landasan pacu bandara.
VII. RUANG LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN
a. Ruang Lingkup Kegiatan
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa adalah berpedoman pada:
Gambar Detail Desain Konstruksi, Daftar Kuantitas (BOQ), Metode Pelaksanaan,
Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan paving blok dan cor rabat yang dimaksud, Rencana
Mutu Kontrak, serta dokumen-dokumen lainnya yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan Surat Perjanjian Jasa Konstruksi (Kontrak).

Dalam pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud, penyedia jasa :


 Diwajibkan untuk melakukan pengukuran lapangan ulang (Rekaya Lapangan) dan
membuat Shop Drawing sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan dan diakhir
pelaksanaan pekerjaan membuat As Built Drawing untuk diajukan dan disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen;
 Diwajibkan melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai spesifikasi teknis dalam kontrak; dan
dalam pelaksanaan kegiatan diutamakan menggunakan pekerja lokal/setempat.
 Diwajibkan melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada Pejabat
Pembuat Komitmen;
 Diwajibkan untuk mengikuti rapat-rapat yang ditentukan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, seperti Pra Construction Meeting, Rapat Bulanan, Cause Meeting, dan rapat
lainnya sebagai kendali pelaksanaan pekerjaan dan melaksanakan hasil rapat tersebut;
 Memberikan peringatan dini dan keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan Pejabat Pembuat Komitmen.
 Diwajibkan menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak.
 Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam
maupun di luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan pengaruh/gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya, sebagai akibat polusi, kebisingan dan kerusakan lain yang
disebabkan kegiatan penyedia jasa.
 Seluruh kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus didokumentasikan
dengan foto-foto asli yang dilampirkan dalam laporan hasil pekerjaan.
Selain itu lingkup kegiatan tersebut antara lain juga meliputi:
1. SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI :
 Cor Rabat / Semenisasi
a) Semen yaitu salah satu bahan pembuatan bangunan yang paling penting dalam
dunia konstruksi saat ini. Bahan ini memiliki kegunaan untuk mengikat bahan
bangunan lainnya secara bersamaan. Sesuai SNI 0302 : 2014
b) Koral adalah bongkahan batu besar yang berstruktur keras yang di blasting
dengan ukuran sesuai pasaran dari yang terkecil 1/2”, 2/3”, ¾ dan lain-lain.
c) Pasir adalah material berbutir berbentuk kasar yang didapat dari dasar sungai
maupun hasil dari penghancuran koral yang terlembut.
d) Membuat tes pengujian terhadap material konstruksi sebelum memulai dan
sesudah pekerjaan selesai ( jobmix formula material dan test quality material
(jika diperlukan)), dan test lainnya yang dianggap perlu dan harus dari pihak
independen seperti universitas teknik sipil atau kelembagaan lainnya.
 Pasangan Paving Blok
a) Pasir yang digunakan sebagai urug di bawah pasangan paving blok adalah pasir urug,
dipakai tebal 5-6 cm.
b) Paving blok yang digunakan adalah Paving Blok t. 8 cm berbentuk persegi
c) Bidang Paving Blok yang terpasang harus benar-benar rata dengan memperhatikan
muka tanah sesuai gambar.
d) Pola pemasangan Paving Blok sebisa Mungkin sesuai dengan gambar atau petunjuk
direksi teknis / konsultan pengawas.
e) Lebar siar-siar harus sama, membentuk garis lurus, sesuai dengan gambar dan siar-
siar harus diisi dengan pasir.
 Pengadaan Barang / Alat Permainan Anak
a) Jungkat Jungkit
b) Ayunan Rantai
c) Perosotan
d) Plosotan, Jmb Panjang
2. SPESIFIKASI PROSES/KEGIATAN
a) Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen pelelangan yang
telah disusun oleh perencana konstruksi (gambar teknis dan spesifikasi teknis),
dengan segala tambahan dan perubahannya pada saat penjelasan
pekerjaan/aanwijzing pelelangan, serta ketentuan teknis (pedoman dan standar
teknis yang dipersyaratkan)
b) Pelaksanaan kerja akan didahului dengan penandatangan Kontrak Kerja
Pelaksanaan dan selanjutnya dibuat laporan kemajuan pekerjaan hingga berita
acara serah terima pekerjaan yang dilanjutkan pemeriksaan pekerjaan oleh
panitia penerima pekerjaan. Semua administrasi pelaksanaan konstruksi dan
pengawasan mengikuti ketentuan yang tercantum dalam Perpres 16 Tahun 2018
beserta petunjuk teknis pelaksanaannya.
c) Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan kualitas masukan (bahan,
tenaga, dan alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan), dan kualitas
hasil pekerjaan, seperti yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis (Umum dan
Khusus).
d) Pelaksanaan konstruksi akan mendapatkan pengawasan dari penyedia jasa dan
Pengawasan Konstruksi.
e) Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3). Yang telah di identifikasi bahaya dan resiko di tiap item
kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain :
URAIAN
NO RESIKO RISK LEGAL NR
KEGIATAN
1 Pembersihan Lokasi Jatuh Kerugian asset UU No.1/1970
Tergelincir Kerugian asset UU No.1/1970
Terjepit Luka berat - mati UU No.1/1970
Luka berat - mati UU No.1/1970
Personil Ergonomis Terkilir UU No.1/1970
Sakit pinggang UU No.1/1970

2 Survey lokasi Tergelincir luka ringan UU No.1/1970


terkilir UU No.1/1970
Tenggelam mati UU No.1/1970
tertimpa alat luka ringan UU No.1/1970

3 Pekerjaan Beton K-175 Debu Gangguan pernafasan UU N0.23/1992


Kebisingan Gangguan telinga UU N0.23/1992
Tertusuk benda tajam Luka/infeksi UU No. 1/1970
Terjepit logam Luka ringan UU No. 1/1970
Terbentur benda keras Luka memar UU No. 1/1970

4 Timbunan Laterit Debu Gangguan pernafasan UU N0.23/1992


Kebisingan Gangguan telinga UU N0.23/1992
Tertusuk benda tajam Luka/infeksi UU No. 1/1970
Terjepit logam Luka ringan UU No. 1/1970
Terbentur benda keras Luka memar UU No. 1/1970

5 Pekerjaan Paving Blok Debu Gangguan pernafasan UU N0.23/1992


Kebisingan Gangguan telinga UU N0.23/1992
Tertusuk benda tajam Luka/infeksi UU No. 1/1970
Terjepit logam Luka ringan UU No. 1/1970
Terbentur benda keras Luka memar UU No. 1/1970

6 Pekerjaan Pembuatan Are Debu Gangguan pernafasan UU N0.23/1992


Permainan
Kebisingan Gangguan telinga UU N0.23/1992
Tertusuk benda tajam Luka/infeksi UU No. 1/1970
Terjepit logam Luka ringan UU No. 1/1970
Terbentur benda keras Luka memar UU No. 1/1970
Dan juga hal yang harus dilakukan penyedia jasa dalam lingkup pekerjaan ini ;
I. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dengan unsur Konsultan
Pengawas, membuat laporan harian, laporan mingguan dan bulanan pekerjaan
konstruksi, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan mingguan dan bulanan
pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Konsultan Pengawas dan juga
Menyelenggarakan rapat secara berkala
II. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
III. Melakukan survey pengukuran ulang sebagai dasar dalam menyusun Field
Engineering terhadap kondisi awal dan rekayasa lapangan (penyesuaian rencana
awal dan kondisi/kebutuhan lapangan), sebagai syarat utama untuk membuat
gambar kerja/shop drawing dalam pelaksanaan konstruksi.
IV. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan
dasar dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
V. Membuat gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) yang dikoreksi oleh
konsultan pengawas untuk disahkan oleh PPK Kegiatan Konstruksi.
VI. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan perhitungan volume pekerjaan (Back
Up Data Pekerjaan Konstruksi).
VII. Melaksanakan kegiatan konstruksi berdasarkan pada Shop Drawing dan Request for
Work dan Rencana Mutu Kontrak.
VIII. Membuat gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built
Drawing) sebelum serah terima pertama.
IX. Menyusun laporan secara periodik (Rekapitulasi Pelaksanaan Pekerjaan Dua
Mingguan yang meliputi permasalahan/kendala di lapangan dan resume pekerjaan) kepada
PPK Konstruksi.
X. Pemeliharaan konstruksi adalah merupakan tahap uji coba dan pemeriksaan atas
hasil pelaksanaan konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini penyedia jasa
konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat atau kerusakan dan kekurangan
yang terjadi selama masa konstruksi. Dalam masa pemeliharaan semua bahan yang
digunakan, harus diuji coba sesuai fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan,
maka harus diperbaiki sampai berfungsi dengan sempurna. Masa pemeliharaan dalam
kegiatan ini adalah selama 6 (enam) bulan kalender terhitung sejak serah terima pertama
pekerjaan konstruksi.
XI. Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada tahap ini adalah :
a. Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya prasarana taman bermain anak
yang memadai yang ada di Kecamatan Sangasanga.
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan :
1. Divisi 1. Pendahuluan
2. Divisi 2. Pekerjaan Konstruksi Area Bermain
3. Divisi 3. Pekerjaan Konstruksi Area Parkiran
4. Divisi 4. Pekerjaan Air Kotor
5. Divisi 5. Pekerjaan Pembuatan Permainan
b. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi meliputi :
1. Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as build drawings).
2. Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan konstruksi
fisik (request kerja).
3. Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik dengan pelaksana konstruksi,
pekerjaan pengawasan oleh pengawas pekerjaan, beserta segala
perubahan/addendumnya.
4. Laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan
konstruksi fisik oleh pelaksana konstruksi, serta laporan akhir pengawasan,
dan laporan akhir pengawasan berkala oleh pelaksana pengawasan.
5. Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah
terima I dan II, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi fisik.
6. Foto-foto dokumentasi berwarna yang diambil pada setiap tahapan
kemajuan pelaksanaan konstruksi fisik

b. Lokasi Pekerjaan
- Lokasi pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan terletak di Kecamatan
Sangasanga.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi ditetapkan selama 30 (Tiga Puluh) hari
kalender dengan masa pemeliharaan selama 60 hari kalender, jangka waktu pelaksanaan
terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak.
IX. SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI
Daftar Personel manajerial yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan kualifikasi
keahlian antara lain :

Sertifikat Keahlian Pengalaman Jumlah


No. Jabatan
(SKT/SKA) (Tahun) Personil
SKT Pelaksana Pekerjaan
1 Pelaksana Jalan Klas I
– 1 Tahun 1 Orang
(TS - 045)

Petugas Keselamatan
2 Sertifikat K3 Konstruksi - 1 Orang
Konstruksi

X. SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI DAN PERALATAN BANGUNAN


Peralatan utama yang diperlukan atau wajib dimiliki oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan
pekerjaan masing-masing Section ini adalah sebagai berikut :

NO NAMA PERALATAN JUMLAH KAPASITAS MINIMAL

1 Alat Pertukangan 1 Set

2 Concrete Mixer 1 Unit 6 Hp

Semua Alat Wajib Melampirkan Bukti Perjanjian Sewa / Milik

XI. SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI/ METODE PELAKSANAAN/METODE KERJA


a. Mobilisasi dan Demobilisai
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini Mencakup semua kegiatan mobilisasi peralatan dan personil yang di
perlukan dan semua fasilitas pendukung selama dalam masa pelaksanaan pekerjaan serta
melakukan demobilisasi kembali terhadap semua peralatan dan personil pada saat
pekerjaan selesai.
2. Pekerjaan Persiapan Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja,
.

schedule, peralatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk
memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan dimulai. Memberitahu
Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan
pekerjaan.

3. Tahapan Pekerjaan

4. Metode pelaksanaan
 Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
konstruksi maka ketepatan waktu mobilisasi sangat penting untuk dijadwalkan
dengan baik.
 Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal 7 hari
setelah mendapat surat perintah mulai kerja (SPMK).
 Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan.
Peralatan tersebut di atas di simpan di lokasi pekerjaan dan di jaga sehingga dapat
dipergunakan pada waktunya tanpa ada kendala yang dapat mengganggu
pekerjaan, misalkan terjadi kerusakan pada alat yang akan digunakan.
 Demobilisasi alat akan dilakukan setelah semua pekerjaan selesai.
b. Pengecoran Beton
1. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan
dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran dan ketinggian,
pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
2. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Pengawas
Lapangan.
3. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat, dan harus dihindrkan terjadinya
cacat pada beton seperti keropos, dan sarang-sarang koral/split yang dapat
memperlemah konstruksi.
4. Apabila pengecoran beton akan dihentikan, dan diteruskan pada hari berikutnya,
maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
5. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak terjadi penguapan
cepat.Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus
diperhatikan.
6. Beton harus dibasahi paling sedikit selama 10 ( sepuluh ) hari setelah
pekerjaan pengecoran.
7. Pembongkaran Perancah / Acuan Pembongkaran bekesting hanya boleh dilakukan
dengn ijin tertulis dari Pengawas Pekerjaan. Setelah bekesting dibuka tidak diijinkan
mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton, tanpa persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan.
c. Pemasangan Paving Blok
1. Pertama dilakukan pemeriksaan kepadatan tanah dasar sebagai dasar perletakan
lapisan pondasi.
2. Kemudian dilakukan pekerjaan lapis pondasi diatas tanah dasar (lapisan base dan sub
base).
3. Setelah itu pasang beton penyokong atau pembatas
4. Pasang pasir alas dengan ketebalan 5-6 cm, ratakan dengan jidar kayu (pasir alas
adalah pasir dengan ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving blok).
5. Pasang benang pembantu searah tegak lurus / 45ᵒ terhadap jalan / area kerja
6. Pemasangan paving blok dilakukkan setelah penentuan arah dan bentuk pola dengan
menggunakan benang pembantu, pemasangan paving blok dimulai satu arah.
7. Lakukan pemadatan dengan plat getar / stamper plate / vibro, agar terjadi
penguncian akibat pengisian celah dari pasir alas yang terdesak ke atas dan pasir
pengisi yang dipasang bersamaan dengan vibro.
8. Pasang pasir pengisi, ratakan dengan sikat ijuk dan penggetar secara bersamaan
9. Pemasagan paving blok dilakukan secara diogonal dari pinggir, setelah 3-4 baris
dapat dilakukan simultan di beberapa bagian.

XII. KELUARAN/PRODUK YANG DIHASILKAN


Keluaran/produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan kegiatan konstruksi ini adalah:

a. Peningkatan Sarana dan Prasarana masyarakat.

b. Optimalisasi pembangunan sarana dan prasarana taman bermain anak didaerah


Kecamatan sangasanga.

SangaSanga, Maret 2023


Pejabat Pembuat Komitmen

MUHAMMAD ERKA SENDHA, S.IP,M.SI


NIP. 19880202 200701 1 001

Anda mungkin juga menyukai