Anda di halaman 1dari 6

Syakir Mudloffar Zaen / Journal of Sport Sciences and Fitness 6 (2) (2020)

JSSF 6 (2) (2020)

Journal of Sport Sciences and Fitness

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf

PENGARUH KONSUMSI JUS KURMA AJWA DAN JUS SEMANGKA KUNING


SEBELUM AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP ASAM LAKTAT

Syakir Mudloffar Zaen1 , Setya Rahayu1, Anies Setiowati1

Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Zat ergogenik adalah zat yang dapat meningkatan performa dan pemulihan dalam berolahraga. Zat
ergogenik terdapat dalam buah kurma ajwa dan semangka kuning. Tujuan penelitian untuk mengetahui
Diterima Oktober 2020 pengaruh pemberian jus kurma ajwa dan jus semangka kuning sebelum aktivitas fisik maksimal pada
penumpukan asam laktat dan untuk mengetahui keefektifan dari keduanya dalam mencegah
penumpukan asam laktat setelah melakukan aktivitas fisik maksimal. Metode penelitian adalah
Disetujui November 2020 eksperimental dengan “randomized pre-test, post-test, and control group design”. Sampel 21 orang,
dibagi 3 kelompok. Kelompok 1, aktivitas fisik maksimal + air mineral 500 ml, kelompok 2, aktivitas
fisik maksimal + jus kurma ajwa 500 ml, kelompok 3, aktivitas fisik maksimal + jus semangka kuning
Dipublikasikan November 500 ml. Aktivitas maksimal berupa wide push-up dengan intesitas 80 % dari repetisi maksimal pada
masing-masing sampel. Uji T-test menunjukkan adanya perubahan asam laktat dari awal aktivitas fisik
2020 sampai selesai dengan nilai p kelompok kontrol (p = 0,0001), kelompok kurma (p = 0,001), dan kelompok
semangka (p = 0,004). Uji beda antar kelompok, ANOVA dengan nilai post-test p = 0,613, menunjukkan
tidak ada perbedaan signifikan dari pemberian kontrol, kurma, dan semangka. Simpulan penelitian adalah
________________ tidak ada perbedaan pengaruh antara pemberian kelompok kontrol, kurma, dan semangka.
Kata Kunci: Asam laktat,
aktivitas fisik maksimal,
kurma ajwa, semangka Abstract
kuning.
Keywords: ___________________________________________________________________
Lactic acid, performing Ergogenic substances are substances that can improve performance and recovery in sports. Ergogenic
maximum activity, ajwa substances are found in ajwa dates and yellow watermelon. The research objective was to determine the
dates, yellow watermelon effect of giving Ajwa date juice and yellow watermelon juice before maximum physical activity on lactic
acid buildup and to determine the effectiveness of both in preventing lactic acid buildup after maximum
physical activity. The research method was experimental with "randomized pre-test, post-test, and
control group design". The sample was 21 people, divided into 3 groups. Group 1, maximum physical
activity + 500 ml of mineral water, group 2, maximum physical activity + 500 ml of ajwa date juice,
group 3, maximum physical activity + 500 ml of yellow watermelon juice. The maximum activity is wide
push-ups with an intensity of 80% of the maximum repetitions for each sample. The T-test showed a
change in lactic acid from the beginning of physical activity to completion with the p value of the
control group (p = 0.0001), the date group (p = 0.001), and the watermelon group (p = 0.004). The
difference test between groups, ANOVA with a post-test value of p = 0.613, showed that there was no
significant difference from control, dates, and watermelon. The conclusion of the study was that there
was no difference in effect between giving the control group, dates, and watermelon.

© 2020 Universitas Negeri Semarang

119
Syakir Mudloffar Zaen / Journal of Sport Sciences and Fitness 6 (2) (2020)

ISSN 2252-6528

Alamat korespondensi:
Gedung F1 Lantai 1, IKOR FIK UNNES
Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, Indonesia, 50229
e-mail :syakirmuza10@gmail.com

PENDAHULUAN metabolisme utama pada olahraga dengan


Manfaat aktivitas fisik yang dilakukan intensitas tinggi. Namun, jalur metabolisme
dalam keadaan sehat secara teratur dan glikolisis anaerobik ini menghasilkan produk
menyenangkan, dengan intensitas ringan sampai samping, yaitu asam laktat. Penimbunan asam
sedang akan meningkatkan kesehatan dan laktat dapat menyebabkan terjadinya kelelahan
kebugaran tubuh, tetapi aktivitas fisik dengan (Septiani, 2010)
intensitas maksimal dan melelahkan dapat Asam laktat dalam otot akan menghambat
menyebabkan gangguan imunitas (Novita Sari kerja enzim-enzim dan mengganggu reaksi kimia
Harahap, 2008). Menurut WHO, aktivitas fisik di dalam otot. Keadaan ini akan menghambat
berat adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan kontraksi otot sehingga menjadi lemah dan
pengeluaran tenaga yang cukup banyak, sehingga akhirnya otot menjadi kelelahan (Widiyanto, 2012)
jalan napas jauh lebih cepat dari biasanya. Untuk mengatasi masalah ini, banyak dari
Semakin berat beban kerja atau semakin lama para olahragawan menggunakan zat ergogenik. Zat
waktu seseorang bekerja, maka akan timbul ergogenik adalah zat yang mempengaruhi fungsi
kelelahan kerja karena aktivitas fisik yang berat, fisiologis tubuh dan dapat memberikan
sehingga dapat menurunkan produktivitas dalam makronutrien penting yang dibutuhkan oleh tubuh
bekerja (Suma’mur, 2009) untuk peningkatan performa dan pemulihan dalam
Selama aktivitas berlebihan, kurang berolahraga. Saat ini sudah banyak zat ergogenik
istirahat, kondisi fisik lemah, olahraga tidak teratur sintetis yang beredar. Meskipun zat ergogenik
dan tekanan sehari-hari dapat menyebabkan sintetis mampu meingkatkan performa dalam
kelelahan (Akoso, 2009). Kelelahan (fatigue) berlatih, tetapi terdapat efek samping yang akan
adalah suatu fenomena fisiologis, suatu proses berdampak buruk bagi penggunanya apabila
terjadinya keadaan penurunan toleransi terhadap digunakan dalam jangka waktu yang lama.
kerja fisik. Penyebabnya sangat spesifik Oleh karena itu, dicari alternatif pengganti
bergantung pada karakteristik kerja tersebut yang dapat diperoleh dari bahan alami sehingga
(Septiani, 2010) efek negatif pada penggunaan zat ergogenik dapat
Pada olahraga dengan intensitas tinggi dan dihindarkan. Di mana zat tersebut terkandung di
durasi singkat, pemenuhan kebutuhan energi dalam buah kurma ajwa dan semangka kuning.
meningkat hampir seratus kali lipat. Tubuh tidak Kelelahan yang diakibatkan oleh aktivitas fisik
mampu menghasilkan energi yang besar dalam dengan intensitas tinggi hingga menyebabkan
waktu singkat, sehingga pemenuhan kebutuhan nyeri otot karena penimbunan asam laktat dalam
energi pada olahraga ini bergantung pada sistem darah, disebabkan karena berkurangnya energi
fosfagen dan glikolisis anaerob. Sistem fosfagen dalam tubuh manusia tersebut.
hanya dapat menyediakan energi untuk aktivitas Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk
dengan rentang waktu di bawah sepuluh detik, mengetahui pengaruh pemberian jus kurma ajwa
sehingga glikolisis anaerobik merupakan jalur sebelum aktivitas fisik maksimal pada akumulasi

120
Syakir Mudloffar Zaen / Journal of Sport Sciences and Fitness 6 (2) (2020)

penumpukan asam laktat 2) untuk mengetahui pada kelompok perlakuan pemberian 7 buah kurma
pengaruh pemberian jus semangka kuning sebelum ajwa yang di jus (500 ml), dan 7 orang pada
aktivitas fisik maksimal pada akumulasi kelompok permberian jus semangka 500 ml yang
penumpukan asam laktat 3) dan untuk mengetahui akan diberikan 30 menit sebelum melakukan
manakah yag lebih efektif dari keduanya dalam aktivitas fisik maksimal berupa wide push-up.
mencegah penumpukan asam laktat setelah Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
melakukan aktivitas fisik maksimal. September 2017 di area kolam renang Tirta Sekar
Universitas Negeri Semarang. Pemberian jus kurma
METODE ajwa, jus semangka kuning dan air mineral
Jenis penelitian ini berupa eksperimen. dilakukan 30 menit sebelum tes aktivitas fisik
Metode eksperimen adalah metode yang dilakukan maksimal dan langsung dikonsumsi sampai habis.
dengan mengadakan manipulasi terhadap objek Sebelum sampel melakukan tes aktivitas fisik
penelitian serta adanya kontrol (M. Nazir, 2014). maksimal terlebih dahulu dilakukan pengambilan
Desain pada penelitian ini yaitu berupa randomized data antopometri seperti tinggi badan, berat badan,
pre-test, post-test, and control group design. asam laktat awal (pre-test) menggunakan alat
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jus accutrend plus dan repetisi maksimal (RM). Sampel
kurma ajwa dan jus semangka kuning. Variabel melakukan tes menggunakan Wide Push Up dengan
terikat dalam penelitian ini adalah asam laktat. intensitas 80% dari RM dengan 5 kali repetisi dan
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan waktu istirahat 30 detik antar repetisi, kemudian
purposive sampling dengan kriteria inklusi sebagai diistirahatkan selama 5 menit dan selanjutnya diukur
berikut: laki-laki usia 19-21 tahun, tidak sedang kembali asam laktat (post-test) pada masing-masing
mengkonsumsi obat-obatan, tidak memiliki riwayat sampel. Selanjutnya data dianalisis menggunakan
penyakit jantung, tidak memiliki penyakit liver, progam SPSS versi 21 dengan uji T-test untuk
tidak memiliki penyakit anemia, tidak memiliki melihat perbedaan data pre-test dan post-test dan
penyakit leukimia, tidak obesitas (BMI normal 19- untuk melihat perbedaan antar kelompok
26 kg/m ), bukan atlet profesional, bersedia menjadi menggunakan uji Oneway Anova.
2

sampel penelitian hingga selesai dengan


menandatangani informed consent dan kriteria HASIL DAN PEMBAHASAN
eksklusi sebagai berikut: alergi pada buah 1. Deskripsi Data
semangka, alergi pada buah kurma, takut pada Karakeristik sampel penelitian meliputi
jarum saat pengambilan darah, dan sampel umur, berat badan, tinggi badan, indeks massa
mengalami sakit atau cedera pada saat perlakuan. tubuh, dan repetisi maksimal dapat dilihat pada
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Tabel 1.
Ilmu Keolahragaan yang berjumlah 107 orang.
Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa laki-
laki Jurusan Ilmu Keolahragaan angkatan 2015
Tabel 1. Deskripsi Karakteristik Sampel Penelitian
dengan jumlah 21 orang yang diambil dari 20%
Kelompok
populasi (Suharsimi Arikunto, 2002). Dengan Variabel P
Kontrol Kurma Semangka
rincian 7 orang pada kelompok kontrol, 7 orang

121
Syakir Mudloffar Zaen / Journal of Sport Sciences and Fitness 6 (2) (2020)

Umur 19,71 ± 19,85 ± 20,14 ± Selisih masing-masing kelompok adalah


0,177*
(Th) 0,48 0,37 0,37
57,48 ± 63,52 ± 61,2 ± berikut ini: kelompok kontrol 4,314 mmol/L,
BB (Kg) 0,416*
5,94 7,61 6,88 kelompok jus kurma ajwa 4,343 mmol/L, dan
165,97 ± 165,6 ± 168,92 ±
TB (Cm) 0,125*
1,36 2,13 4,24 kelompok jus semangka kuning 3,229 mmol/L.
IMT 20,84 ± 21,57 ±
21,4 ± 2,59 0,810* Hasil uji perbedaan antar kelompok setelah
(Kg/m2) 2,00 1,89
Repetisi 34,00 ± 34,85 ± 31,00 ± melakukan aktivitas fisik maksimal dapat dilihat
0,586*
Maks. 6,16 7,81 7,57
Oneway Anova * = (ρ>0,05) pada tabel 3 di bawah ini.
Hasil uji beda menunjukkan tidak ada Tabel 3. Uji Oneway Anova Setelah Melakukan
perbedaan yang bermakna umur, berat badan, Aktivitas Fisik Maksimal
tinggi badan, indeks massa tubuh, dan repetisi Perbedaan Kadar Asam Laktat
maksimal antara kelompok kontrol, kelompok jus Variabel p
Kelompok Kelompok Kelompok
kurma ajwa dan kelompok jus semangka kuning Kontrol Kurma Semangka
(ρ>0,05). Post-test 7,55 ± 7,01 ±
6,9 ± 1,11 0,613
(mmol/L) 0,96 1,72
2. Hasil Analisis Data oneway Anova* = (ρ<0,05)
Hasil uji t-test asam laktat dari ketiga Hasil uji oneway Anova menunjukkan
kelompok berdasarkan tes aktivitas fisik maksimal bahwa nilai signifikansi lebih dari taraf
menggunakan wide push-up dapat dilihat pada signifikansi, yaitu p = 0,613, artinya tidak ada
tabel 2. perbedaan yang signifikan antara masing-masing

Tabel 2. Uji t-test dan Anova pada Pre-test dan kelompok yang telah diberikan perlakuan setelah
Post-test pada Masing-masing Kelompok melakukan aktivitas fisik maksimal.
Rerata kadar asam laktat 3. Pembahasan
(mmol/L)
Variabel P Hasil uji t-test pemberian 500 ml air
Pre test Post test Selisih
Kelompok
mineral pada kelompok kontrol, 500 ml pada
2,58 ± 6,90 ±
Kontrol 4,314 0,0001 kelompok jus kurma ajwa, dan 500 ml pada
0,76 1,11
(mmol/L)
Kelompok kelompok jus semangka kuning, menunjukkan
3,21 ± 7,55 ±
Kurma 4,343 0,001
(mmol/L)
1,38 0,96 terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil pre-
Kelompok test dan post-test masing-masing kelompok dengan
3,78 ± 7,01 ±
Semangka 3,229 0,004
1,06 1,72 p<0,05, nilai siginifikansi pada kelompok kontrol
(mmol/L)
T-test* = (ρ<0,05) diperoleh 0,0001, pada kelompok kurma 0,001,
Hasil uji T-test menunjukkan bahwa nilai dan pada kelompok semangka 0,004. Untuk
signifikansi kurang dari taraf signifikansi, yaitu melihat perbedaan antar kelompok digunakan uji
0,0001 bagi kelompok kontrol, 0,001 bagi oneway Anova. Hasil oneway Anova pada antar
kelompok jus kurma ajwa, dan 0,004 bagi kelompok post-test diperoleh nilai signifikansi p =
kelompok jus semangka kuning (ρ<0,05), artinya 0,613, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang signifikan antar kelompok, dan berikut
kontrol, kelompok jus kurma ajwa, dan kelompok merupakan selisih asam laktat dari pre-test dan
jus semangka kuning. Untuk melihat perbedaan post-test untuk kelompok kontrol 4,314 mmol/L,
antar kelompok digunakan uji oneway Anova.

122
Syakir Mudloffar Zaen / Journal of Sport Sciences and Fitness 6 (2) (2020)

kelompok jus kurma ajwa 4,343 mmol/L dan Nitric Oxide (NO). NO merupakan zat yang telah
kelompok jus semangka kuning 3,229 mmol/L. terbukti memiliki efek positif dalam peningkatan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh performa latihan. NO bersifat vasodilator sehingga
Fatmawaty M. et. al, (2015:138) menjelaskan perfusi ke jaringan meningkat. Akibatnya, terjadi
bahwa karbohidrat memberikan kontribusi energi peningkatan transport oksigen ke otot dan
80% dalam melakukan aktivitas intensitas tinggi pembuangan zat-zat metabolit yang terbentuk saat
untuk jangka waktu yang lama pada kurma ajwa latihan. Hal ini memungkinkan kinerja fisik yang
dalam memulihkan kelelahan diantara tikus, lebih baik, yaitu latihan yang lebih intens dan
karena kandungan karbohidrat yang tinggi di pemulihan yang lebih cepat setelah latihan, hal ini
kurma ajwa sebanyak 74,97 g (58% dari sesuai yang disampaikan oleh Tarazona-Diaz M.
kebutuhan harian). Karbohidrat akan dipecah P., et al (2013:A-G). Pada penelitian yang
menjadi glukosa sebelum diproses untuk dilakukan oleh Tarazona-Diaz M. P., et al juga
menghasilkan energi. Selain itu, kurma ajwa juga mengemukakan adanya pengaruh L-Citrulline
kaya dengan glukosa berdasarkan USDA (63,35 yang dapat menghambat penumpukan kadar asam
g/100 g buah kering), sehingga pasokan glukosa laktat pada saat latihan fisik dibandingkan dengan
dari kurma ajwa sangat potensial dalam minuman placebo. Selain itu, buah semangka
memulihkan tingkat laktat setelah melakukan efektif untuk mencegah kelelahan otot. Hal ini
aktivitas fisik. Selain itu, kandungan energi yang karena semangka mempunyai zat citruline yang
hampir seluruhnya berasal dari karbohidrat ini merupakan salah satu asam amino yang dapat
dapat meningkatkan kandungan glikogen dalam menekan amonia dalam darah setelah berolahraga
hati dan otot. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dan memperpanjang waktu hingga terjadi
dilakukan oleh Siti Kumairoh (2014). Selain itu, kelelahan (Maneguello, 2003 dalam I Ketut
buah kurma ajwa juga memiliki kandungan kalium Andiyana, 2014), hal tersebut tidak sesuai dengan
yang tinggi. Kalium bersama dengan zat mineral penelitian ini, yang menunjukkan bahwa jus
lainnya menstabilkan konsentrasi ion-ion dalam semangka kuning dengan dosis 500 ml yang
membran sel, sehingga dapat mengurangi mengandung banyak L-Citrulline tidak
kelelahan, hal tersebut tidak sesuai dengan berpengaruh signifikan terhadap akumulasi kadar
penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan asam laktat setelah melakukan aktivitas fisik
bahwa mengkonsumsi jus kurma ajwa sebanyak maksimal dengan wide push-up, sesuai dengan
500 ml atau 7 biji kurma tidak berpengaruh data yang telah diuji menggunakan one way
signifikan terhadap penurunan kadar asam laktat ANOVA dengan nilai signifikansi pada post-test (p
setelah melakukan aktivitas fisik maksimal dengan = 0,613).
wide push-up, hal ini sesuai dengan hasil uji one Hasil uji beda antar kelompok
way ANOVA dengan nilai signifikansi pada post- menunjukkan p > 0,05 sehingga tidak ada
test (p = 0,613) yang menunjukan nilai p tidak < perbedaan kadar asam laktat antar kelompok
0,05. perlakuan, pemberian kurma dan semangka dalam
Pada buah semangka kuning yang memiliki penelitian ini menunjukkan hasil yang tidak jauh
kandungan L-Citrulline lebih banyak dari berbeda dalam menekan akumulasi laktat darah
semangka lainnya berperan dalam pembentukan

123
Syakir Mudloffar Zaen / Journal of Sport Sciences and Fitness 6 (2) (2020)

yang ada di dalam tubuh setelah melakukan


Septiani F.F, Ilya E.I, Sadikin M. 2010. Peran H+ dalam
aktivitas fisik maksimal. Menimbulkan Kelelahan: Otot Pengaruh pada
Sistem Otot Rangka Rana Sp. Majalah
Kedokteran. Volum 60. 179-190.
SIMPULAN
Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini Kerja (Hiperkes).Jakarta :sagung seto.
didapatkan simpulan: 1) Pemberian jus kurma
Suyanti, Satuhu. 2010. Kurma Khasiat dan Olahannya.
ajwa sebelum melakukan aktivitas fisik maksimal Jakarta: Penebar Swadaya

tidak berpengaruh signifikan terhadap menekan Tarazona-Diaz, M. P., et al. “Watermelon Juice:
Potential Functional Drink for Sore Muscle
asam laktat dalam tubuh. 2) Pemberian jus
Relief in Athletes”. ACS Publication. Juli,
semangka kuning sebelum melakukan aktivitas 2013:A-G

fisik maksimal tidak berpengaruh signifikan Widiyanto. 2012. Latihan Fisik dan Laktat. Yogyakarta:
Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY
terhadap menekan asam laktat dalam tubuh. 3)
Tidak ada perbedaaan yang bermakna antara
efekivitas pemberian jus kurma ajwa dan jus
semangka kuning sebelum melakukan aktivitas
fisik maksimal berupa wide push-up.
Berdasarkan simpulan penelitian dapat
diperoleh saran, yaitu bagi peneliti lain perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai waktu
pengambilan asam laktat setelah melakukan
aktivitas fisik maksimal pada sampel, untuk
mengetahui apakah ada perbedaan tingkat asam
laktat dari waktu ke waktu berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Akoso, B.T dan Akoso, G.H.E. 2009. Bebas Kelelahan.
Yogyakarta: Kanisius

Fatmawati M, et al.”Effectiveness of Ajwa Date


(Phoenix dactylifera) on Blood Lactate Recovery
in Rats (Rattusnorvergicus) with Induced
Physical Activity” Basic and Applied Research
Vol. 24. 2015:139

Moh. Nazir. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia


Indonesia

Novita Sari Harahap. 2008. “Pengaruh Aktifitas Fisik


Maksimal Terhadap Jumlah Leukosit dan Hitung
Jenis Leukosit Pada Mencit (Mus Musculus L)
Jantan”. Tesis. Program Pascasarjana Universitas
Sumatra Utara Medan.

Santosa Giriwijoyo dan Dikdik Zafar Sidik. 2012. Ilmu


Kesehatan Olahraga. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

124

Anda mungkin juga menyukai