Anda di halaman 1dari 3

Jawaban studi kasus

1. KELEMBAGAAN/ORGANISASI DAN KEAHLIAN K3


Jawab : PT. Suka makan sudah memiliki P2K3 tetapi belum mendapatkan pengesahan dan
sekretaris P2K3 belum memiliki surat keputusan penunjukan ahli k3.
Sesuai dengan Permenaker No Per/04/Men/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan kerja serta tata cara penunjuukan ahli keselamatan kerja terdapat pada :
pasal 7 : untuk menunjukkan ahli keselamatan kerja, menteri membentuk tim penilai yang
secara fungsional diketuai oleh direktur jenderal bina hubungan ketenagakerjaan dan pengawas
norma kerja dan anggotanya terdiri dari pejabat departemen tenaga kerja dan instansi atau
badan atau lembaga di luar departemen tenaga kerja yang di pandang perlu.
Pasal 8: tim penilai sebagaiman dimaksud pasal 7 mempunyai fungsi
a. Memeriksa kelengkapan persyaratan calon ahli keselamatan kerja yang diajukan
pengusaha atau pengurus
b. Melakukan pengujian kemampuan teknis dibidang keselamatan kerja, higene
perusahaan kesehatan kerja dan ergonomi
c. Menyampaiakan kepada menteri
I. Untuk dikeluarkan keputusan penunjukkan sebagai Ahli Keselamatan Kerja apabila
calon Ahli Keselamatan Kerja yang bersangkutan dinilai telah memenuhi persyaratan
oleh tim penilai
II. Untuk dikeluarkan keputusan penolakan permohonan pengusaha atau pengurus
apabila caloon Ahli Keselamatan Kerja yang bersangkutan dinilai tidak memenuhi
persyaratan oleh tim penilai.

Sesuai dengan Permenaker No Per 02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan
Wewenag Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada:

pasal 4 ayat (1) penunjukan ahli keselamatan dan kesehatan kerja ditetapkan berdasarkan
permohonan tertulis dari pengurus atau pemimpin instansi kepada Menteri Tenaga Kerja atau
Pejabat yang ditunjuk

pasal 5 ayat (1) penujukan ahli keselamatan dan kesehatan kerja diberikan setelah
memperhatikan pertimbangan tim penilai.

2. PENGENDALIAN LISTRIK DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN


PT. SUKA MAKAN mempunyai karyawan sebanyak 185 orang memiliki 15 orang petugas
penanggulangan kebakaran, 4 regu penanggulangan kebakaran serta memiliki 2 koordinator.
Penegendalian listrik sesuai dengan Permenaker No 12 Tahun 2015
Sesuai dengan Kepmenaker No-Kep/186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja:
Pasal 5: unit penanggulangan kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 terdiri dari:
a. Petugas peran kebakaran
b. Regu penanggulangan kebakaran
c. koordinator unit penanggulangan kebakaran
d. ahli k3 spesialis penanggulangan kebakaran sebagai penanggung jawab teknis
Pasal 6 :
(1) petugas peran kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a, sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang untuk setiap jumlah kerja 25 orang
pada PT suka makan karyawan 185 orang jd petugasnya 15 orang
(2) regu penanggulangan kebakaran dan ahli k3 spesialis penanggulangan kebakaran
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf b dan d, ditetapkan untuk tempat kerja tingkat
resiko bahaya kebakaran ringan dan sedang I yang mempekerjakan tenaga kerja 300 orang,
atau lebih atau setiap tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran sedang II , sedang III
dan berat.
PT SUKA MAKAN yang merupakan pabrik makanan yang memiliki klasifikasi kebakaran
sedang III dimana tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar tinggi,
dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas tinggi, sehingga menjalarnya api cepat.
(3) Koordinator unit penanggulangan kebakaran sebagaimana dimaksud pasal 5 huruf c
ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran ringan dan sedang I, sekurang-
kurangnya 1 orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 100 orang
b. Untuk tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran sedang II dan sedang III dan berat,
sekurang-kurangnya 1 orang untuk setiap unit kerja
3. PENERAPAN KESEHATAN BAGI TENAGA KERJA
Pada PT. Suka Makan sudah memiliki Klinik tetapi belum ada dokter perusahaan serta tenaga
medis belum ada sertifikat hiperkes.
Dokter adalah dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan telah memenuhi syarat sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Koperasi No. Per 10/Men/1976 dan
syarat-syarat lain yang dibenarkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Perburuhan dan
Perlindungan Tenaga Kerja.
Sesuai dengan Permenakertrans RI No Per/MEN/1976 Tentang Kewajiban Hiperkes Bagi Dokter
Perusahaan
Pasal 1: setiap perusahaan diwajibkan untuk mengirimkan setiap dokter perusahaannya untuk
mendapatkan latihan dalam bidang hygiene perusahaan. Kesehatan dan keselamatan kerja
Pasal 2: yang dimaksud dengan dokter perusahaan ialah setiap dokter yang ditunjuk atau
bekerja diperusahaan yang bertugas dan atau bertanggung jawab atas hygiene perusahaan
keselamatan dan kesehatan kerja.
Sesuai dengan Permenakertrans RI No Per 01/MEN/1979 tentang kewajiban latihan hygiene
perusahaan, kesehatan, dan keselamatan kerja bagi paramedic perusahaan
Pasal 1: setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga para medis diwajibkan untuk
mengirimkan setiap tenaga tersebut untuk mendapatkan latihan dalam bidang hygiene
perusahaan kesehatan dan keselamatan kerja.
Pasal 2: yang dimaksud dengan tenaga para medis ialah tenaga para medis yang ditunjuk atau
ditugaskan untuk melaksanakan atau membantu penyelenggaraan tugas-tugas hygiene
perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan atau petunjuk dan bimbingan
dokter perusahaan.
Pasala 4:
(1) setiap tenaga medis yang telah dapat menyelenggarakan latihan akan mendapatkan
sertifikat
(2) dengan sertifikat tersebut tenaga kerja medis yang bersangkutan telah memenuhi syarat-
syarat untuk menyelenggarakan pelayanan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja sesuai
dengan fungsinya.
Penerpana kesehatan bagi tenaga kerja yaitu dilakukan Pemeriksaan kesehatan sesuai dengan
Permenakertrans No Per 02/Men/1980 yaitu Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam
penyelenggaraan keselamatan kerja pada
Pasal 1:
a. pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
oleh dokter sebelum seseorang tenaga kerja diii terima untuk melakukan pekerjaan
b. Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu
terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter
c. Pemeriksaan kesehatan khusus adalahpemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter
secara khusus terhadap tenag kerja tertentu
4. Apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan SMK3
Wajib menerapkan SMK3 karena PT. SUKA MAKAN memperkerja lebih dari 100 orang serta
mempunyai potensi bahaya sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No 50 tahun 2012 tentang
penerapan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada:
Pasal 5
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi perusahaan
a. Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 orang atau
b. Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi
(3) Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(4) Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman pada peraturan pemerintah ini dan
ketentuan peraturan perundang-undangan serta dapat memperhatikan konvensi atau
standar internasional

Serta Sesuai dengan Kepmenaker No-Kep/186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan


Kebakaran di Tempat Kerja PT. SUKA MAKAN memiliki potensi bahaya kebakaran sedang 3
dimana tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, dan apabila
terjadi kebakaran melepaskan panas tinggi, sehingga menjalarnya api cepat.

Anda mungkin juga menyukai