5. Upaya pencegahan merupakan upaya yang lebih penting dari pada upaya
penyembuhan terhadap terjadi kecelakaan atau penyakit akibat kerja, alternative terakhir
dari pada pencegahan tersebut adalah :
a. Elimination
b. Subtance
c. Ventilation
d. Personal Protective Equipment
7. Jalan terakhir untuk menghindari keracunan akibat polusi udara ruangan kerja
adalah :
a. Mengganti bahan tersebut dengan bahan yang lebih baik
b. Memakai respirator
c. Memasang ventilasi lebih banyak
d. Memakai APD yang benar
9. Yang termasuk kategori bahan berbahaya adalah jenis bahan yang mempunyai sifat
membahayakan kesehatan pekerja adalah:
a. Oksidator, mudah meledak, mudah menyala atau terbakar
b. Memacarkan radiasi, racun,korosif, iritasi
c. Karsinogenik, sensitisasi, teratogenik, miutagenik
d. Mengandung timbal dan Chlor
10. Pengaruh bahan kimia terhadap kesehatan tergantung pada konsentrasi dan
lamanya paparan dapat menyebabkan :
11. Hygiene perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta prakteknya yang
dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab-penyebab baik kualitatif
maupun kuantitatif dalam lingkungan kerja melalui pengukuran- pengukuran dan hasilnya
dipergunakan untuk tindak korektif dan pencegahan.
Jadi sasarannya adalah :
a. Manusia (tenaga kerja)
b. Lingkungan
c. Agent
d. a dan b benar
13. Dampak negative dalam proses kegiatan industri antara lain menimbulkan pencemaran
udara yang dapat berpengaruh terhadap :
a. Kesehatan manusia
b. Tumbuh-tumbuhan dan komponen hayati lainnya
c. Harta benda
d. Semuanya benar
14. Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerja. Untuk menghindari kejadian tersebut perlu dilakukan usaha-
usaha preventif yang berupa jaminan pelayanan kesehatan yang merupakan
salah satu dari 4 (empat) program Jamsostek. Peraturan yang mengatur hak
tersebut adalah:
a. Permenaker No.Per-03/Men/1982
b. Undang-undang No. 1 tahun 1970
c. Undnag-undang No. 3 tahun 1992
d. Permenaker No.Per-03/Men/1985
3. Coba sebutkan lingkup pengawasan kesehatan kerja dan lingkungan kerja dari
ketentuan peraturan perundang-undangan bidang kesehatan kerja dan
lingkungan kerja ?
JAWABAN :
e. Apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan dan wajib audit eksternal SMK3?
Jelaskan.
- Perusahaan wajib menerapkan smk3, karena perusahaan tersebut termasuk perusahaan
yg mempunyai sumber bahaya yg sangat tinggi, hal ini sesuai dengan pasal 87 ayat (1)
UU no.13 tahun 2003 Jo: PP no.50 Tahun 2012.
3. A. Identifikasi dan evaluasi sumber bahaya kesehatan yang terdapat di lingkungan kerja, yaitu:
1. Faktor fisik seperti, kebisingan, iklim kerja, penerangan, tekanan udara, getaran
mekanis, radiasi.
2. Faktor kimiawi.
3. Faktor biologi seperti virus, bakteri, parasit, serangga, cacing, racun tanaman,
jamur dan lain-lain.
4. Faktor fisiologi / ergonomi seperti cara kerja, alat-alat kerja dan lain-lain.
5. Faktor psikologi, seperti hubungan kerja, jenis pekerjaan yang sesuai kesejahteraan
dan lain-lain.
B. Identifikasi asal sumber bahaya :
Sumber bahaya kesehatan tenaga kerja dapat berasal dari :
1. Keadaan mesin-mesin, pesawat. alal-alat kerja seperti peralatan lainnya.
2. Keadaan dan sifat dan bahan-bahan seperti bahan baku, bahan baku tambahan.
hasil antara, hasil produksi, hasil antara, hasil tambahan.
3. Sifat pekerjaan.
4. Cara, sikap dan waktu kerja.
5. Penyimpanan : gudang, wadah.
6. Pemusnahan.
7. Limbah industri.
C. Lembaga, sarana, tenaga dan upaya kesehatan kerja yang terdapat di tempat kerja, seperti:
a. Pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan :
1) Permennaker No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
2) Permennaker No. Per 01/Men/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan
Kesehatan Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Baik dari Paket Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
b. Dokter perusahaan,
Permennaker No. Per. Ol/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes bagi
Dokter Perusahaan. Setiap dokter perusahaan wajib mengikuti latihan hiperkes.
Permennaker No. Per.03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
Pelayanan kesehatan kerja di pimpin dan dijalankan oleh seorang dokter yang
disetujui oleh Direktur.
c. Paramedis perusahaan,
a. Permenaker No Per. 01/Men/1979 tentang Wajib Latihan Hiperkes bagi
TenagaParamedis Perusahaan.
d. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja :
2) . Undang-undang No. 01 tahun 1970 pasal 8.
3) . Permennaker No. Per. 02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.
4) . Permennaker No. per. ()4/Men/l995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan kesehatan
Kerja.
5) . Standar pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.
e. Pemantauan lingkungan kerja. apakah sudah sesuai dengan :
1) Permennaker No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
2) NAB yang berlaku :
a) SE Mennaker No. 01 tahun 1997 tentang NAB Faktor Kimia di Udara
Lingkungan Kerja
b) Kepmenaker No. 51/Men/1999 tentang NAB Faktor Fisika di Tempat Kerja
f. Penggunaan alat pelindung diri.
g. Perlengkapan P3K; Peraturan khusus AA.
h. Pengadaan kantin dan katering.
i. Kebersihan, penerangan dan fasilitas sanitasi di tempat kerja apakah sudah
memenuhi PMP No. 7 tahun 1964.
4. Jawab :
A. Pemeriksaan kesehatan awal adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh
dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan.