Anda di halaman 1dari 6

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL PRODI

KESEHATAN MASYARAKAT FIKes URINDO


TAHUN AKADEMIK 2020-2021

Mata Kuliah : Penyakit Akibat Kerja


Kelas/SMT : K3.A/VII (Tujuh)
Waktu/Tgl : 13.00-14.40 WIB (100 Menit)
Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Januari 2021
Dosen : Dr. Agus Joko Susanto, SKM, MK3
=============================================================
JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI !
1. Peraturan perundangan mengenai kesehatan kerja yang berkaitan dengan
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja :
a. U.U. No. 1 Tahun 1970 pasal 8
b. U.U. No. 1 Tahun 1970 pasal 9 ayat 3
c. U.U. No. 1 Tahun 1970 pasal 9 ayat 1
d. U.U. No. 29 Tahun 1968 pasal 9 ayat 1

2. Faktor-faktor dilingkungan kerja yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja :


a. Faktor fisik, kimia, biologis
b. Faktor fisik, kimia, biologis dan fisiologis
c. Faktor fisik, kimia, biologis, psikologis dan fisiologis

3. Upaya kesehatan kerja merupakan upaya yang komperensif meliputi :


a. Upaya preventif dan promotif
b. Upaya kuratif saja
c. Upaya promotif dan rehabilitati saja
d. Upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif

4. Upaya pelaksanaan kesehatan kerja diperusahaan dititik beratkan pada :


a. Upaya kuratif
b. Upaya preventif
c. Upaya promotif
d. Upaya Rehabilitatif

5. Upaya pencegahan merupakan upaya yang lebih penting dari pada upaya
penyembuhan terhadap terjadi kecelakaan atau penyakit akibat kerja, alternative terakhir
dari pada pencegahan tersebut adalah :
a. Elimination
b. Subtance
c. Ventilation
d. Personal Protective Equipment

6. Masuknya bahan kimia ke dalam manusia sebagian besar melalui :


a. Makanan atau tertelan
b. Kulit
c. Pernafasan
d. a, b dan c benar

7. Jalan terakhir untuk menghindari keracunan akibat polusi udara ruangan kerja
adalah :
a. Mengganti bahan tersebut dengan bahan yang lebih baik
b. Memakai respirator
c. Memasang ventilasi lebih banyak
d. Memakai APD yang benar

8. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja meliputi :


a. Pemeriksaan kesehatan awal
b. Pemeriksaan kesehatan berkala
c. Pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan khusus a,
d. b, benar

9. Yang termasuk kategori bahan berbahaya adalah jenis bahan yang mempunyai sifat
membahayakan kesehatan pekerja adalah:
a. Oksidator, mudah meledak, mudah menyala atau terbakar
b. Memacarkan radiasi, racun,korosif, iritasi
c. Karsinogenik, sensitisasi, teratogenik, miutagenik
d. Mengandung timbal dan Chlor

10. Pengaruh bahan kimia terhadap kesehatan tergantung pada konsentrasi dan
lamanya paparan dapat menyebabkan :

a. Iritasi, korosif, sulit bernafas


b. Alergi, keracunan sistematik
c. Kanker, kerusakan/kelainan janin, pneomokoniosis, efek huis Karsinogenik,
d. iritasi dan eksplosif

11. Hygiene perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta prakteknya yang
dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab-penyebab baik kualitatif
maupun kuantitatif dalam lingkungan kerja melalui pengukuran- pengukuran dan hasilnya
dipergunakan untuk tindak korektif dan pencegahan.
Jadi sasarannya adalah :
a. Manusia (tenaga kerja)
b. Lingkungan
c. Agent
d. a dan b benar

12. Tujuan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (awal) adalah :


a. Agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan yang
setinggi-tingginya
b. Tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja
lainnya
c. Cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan sehingga keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja lainnya dapat
dijamin
d.
Melihat kondisi kesehatan pekerja sebelum mulai ditrima di tempat kerja

13. Dampak negative dalam proses kegiatan industri antara lain menimbulkan pencemaran
udara yang dapat berpengaruh terhadap :
a. Kesehatan manusia
b. Tumbuh-tumbuhan dan komponen hayati lainnya
c. Harta benda
d. Semuanya benar

14. Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerja. Untuk menghindari kejadian tersebut perlu dilakukan usaha-
usaha preventif yang berupa jaminan pelayanan kesehatan yang merupakan
salah satu dari 4 (empat) program Jamsostek. Peraturan yang mengatur hak
tersebut adalah:
a. Permenaker No.Per-03/Men/1982
b. Undang-undang No. 1 tahun 1970
c. Undnag-undang No. 3 tahun 1992
d. Permenaker No.Per-03/Men/1985

II. Soal Essay


Jawablah pertanyaan essay dibawah ini dengan baik dan benar !

1. Bagaimana cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja berdasarkan


peraturan terkait?

2. Sebuah PT. XYZ bergerak dibidang manufacturing, menggunakan bahan kimia


sebagai bahan baku, diantaranya Sodium Picramate dengan kuantitas 60 ton
per hari, mempunyai karyawan tetap 56 orang dan karyawan tidak tetap 44
ornag, terdiri dari 59 oranng laki-laki dan 42 orang wanita. Di perusahaan
tersebut belum ada P2K3 dan ahli K3; menggunakan pesawat angkut berupa 1
(satu) buah over head crane dengan kapasitas 30 ton, 2 (dua) buah forklift
dengan kapasitas 25 ton; menggunakan 2(dua) buah boiler yang terletak dala
suatu ruangan dengan kapasitas masing-masing 15ton/jam.
Perusahaan memakai listrik untuk penerangan dan mengoperasikan mesin-
mesin produksi dengan kapasitas 5MW. Sebagai ahli K3 umum, baiamana
upaya anda dalam pemenuhan syarat-syarat K3 sesuai dengan ketentuan
eraturan perundang – undangan di perusahaan tersebut terkait Bagaimana
penerapan kesehatan kerja bagi tenaga kerja?

3. Coba sebutkan lingkup pengawasan kesehatan kerja dan lingkungan kerja dari
ketentuan peraturan perundang-undangan bidang kesehatan kerja dan
lingkungan kerja ?

4. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang dalam


melakukan pekerjaan. Berikan penjelasan masing-masing ?

JAWABAN :

1. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN


KETENAGAKERJAAN NOMOR KEP. 22/DJPPK/V/2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA
a. Teknis penyelenggaraan program/kegiatan pelayanan kesehatan kerja mengacu
pada prinsip-prinsip :
1. Program/kegiatan kesehatan kerja berupa upaya kesehatan secara menyeluruh
dan terpadu, dengan lebih menitik beratkan pada upaya kesehatan preventif dan
promotif tanpa mengurangi upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif.
2. Upaya kesehatan yang bersifat preventif dan promotif disesuaikan dengan hasil
penilaian risiko potensi bahaya yang ada di perusahaan.
3. Upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif minimal berupa pelayanan
kesehatan kerja yang bersifat dasar yaitu : a. pemberian Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K) dan b. pengobatan (rawat jalan tingkat pertama);
4. Perencanaan program dan kegiatan pelayanan kesehatan kerja dibuat dengan
skala prioritas dan mempertimbangkan kondisi perusahaan, permasalahan
kesehatan di perusahaan maupun masalah kesehatan umum lainnya.
5. Program/kegiatan pelayanan kesehatan kerja terutama ditujukan untuk
pencegahan penyakit akibat kerja (PAK), peningkatan derajat kesehatan tenaga
kerja dan peningkatan kapasitas kerja melaui program/kegiatan :
a. Pemeriksaaan kesehatan tenaga kerja;
b. Penempatan tenaga kerja disesuaikan dengan status
kesehatannya;
c. Promosi/peningkatan kesehatan tenaga kerja;
d. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja (PAK) melalui perbaikan
lingkungan kerja (program higiene industri);
e. Pencegahan PAK melalui perbaikan kondisi kerja (program
ergonomi kerja);
f. P3K, medical emergency respon, pengobatan, rehabilitasi,
rujukan kesehatan, pemberian kompensasi akibat
kecelakaan dan PAK.;
g. Pengembangan organisasi, program dan budaya kesehatan
kerja.

2. Kelembagaan/organisasi K3 dan keahlian K3?


- Sesuai pasal 10 ayat (1), UU no 1 tahun 1970, Jo: Permenaker 02/1992, perusahaan
harus membentuk P2K3, dimana sekertaris nya harus dijabat oleh seseorang yg sudah
mempunyai sertifikat kompetensi ahli K3 umum di perusahaan tersebut.

b. Pengendalian bahan kimia berbahaya?


- Sesuai pasal 2 Kepmenaker no 187/1999, untuk bahan kimia berbahaya wajib di simpan
di tempat khusus dan diberikan label serta harus di sediakan LDKB / MSDS guna
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan PAK.

c. Pengendalian penanggulangan kebakaran?


- Perusahaan harus memasang alat pemadam api ringan (APAR) dan diletakkan pada
tempat yg mudah di lihat dan dijangkau, hal ini sesuai dengan Permanaker no 04/1980
pasal 4 ayat (1-6).

d. Penerapan kesehatan kerja bagi tenaga kerja?


- Sesuai pasal 8 ayat (1-3) UU no.1 tahun 1970, perusahaan wajib memeriksakan
kesehatan badan secara berkala pada dokter yg telah mempunyai sertifikat hiperkes
(higiene perusahaan kesehatan).

e. Apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan dan wajib audit eksternal SMK3?
Jelaskan.
- Perusahaan wajib menerapkan smk3, karena perusahaan tersebut termasuk perusahaan
yg mempunyai sumber bahaya yg sangat tinggi, hal ini sesuai dengan pasal 87 ayat (1)
UU no.13 tahun 2003 Jo: PP no.50 Tahun 2012.

3. A. Identifikasi dan evaluasi sumber bahaya kesehatan yang terdapat di lingkungan kerja, yaitu:
1. Faktor fisik seperti, kebisingan, iklim kerja, penerangan, tekanan udara, getaran
mekanis, radiasi.
2. Faktor kimiawi.
3. Faktor biologi seperti virus, bakteri, parasit, serangga, cacing, racun tanaman,
jamur dan lain-lain.
4. Faktor fisiologi / ergonomi seperti cara kerja, alat-alat kerja dan lain-lain.
5. Faktor psikologi, seperti hubungan kerja, jenis pekerjaan yang sesuai kesejahteraan
dan lain-lain.
B. Identifikasi asal sumber bahaya :
Sumber bahaya kesehatan tenaga kerja dapat berasal dari :
1. Keadaan mesin-mesin, pesawat. alal-alat kerja seperti peralatan lainnya.
2. Keadaan dan sifat dan bahan-bahan seperti bahan baku, bahan baku tambahan.
hasil antara, hasil produksi, hasil antara, hasil tambahan.
3. Sifat pekerjaan.
4. Cara, sikap dan waktu kerja.
5. Penyimpanan : gudang, wadah.
6. Pemusnahan.
7. Limbah industri.

C. Lembaga, sarana, tenaga dan upaya kesehatan kerja yang terdapat di tempat kerja, seperti:
a. Pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan :
1) Permennaker No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
2) Permennaker No. Per 01/Men/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan
Kesehatan Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Baik dari Paket Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
b. Dokter perusahaan,
 Permennaker No. Per. Ol/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes bagi
Dokter Perusahaan. Setiap dokter perusahaan wajib mengikuti latihan hiperkes.
 Permennaker No. Per.03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
Pelayanan kesehatan kerja di pimpin dan dijalankan oleh seorang dokter yang
disetujui oleh Direktur.
c. Paramedis perusahaan,
a. Permenaker No Per. 01/Men/1979 tentang Wajib Latihan Hiperkes bagi
TenagaParamedis Perusahaan.
d. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja :
2) . Undang-undang No. 01 tahun 1970 pasal 8.
3) . Permennaker No. Per. 02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.
4) . Permennaker No. per. ()4/Men/l995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan kesehatan
Kerja.
5) . Standar pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.
e. Pemantauan lingkungan kerja. apakah sudah sesuai dengan :
1) Permennaker No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
2) NAB yang berlaku :
a) SE Mennaker No. 01 tahun 1997 tentang NAB Faktor Kimia di Udara
Lingkungan Kerja
b) Kepmenaker No. 51/Men/1999 tentang NAB Faktor Fisika di Tempat Kerja
f. Penggunaan alat pelindung diri.
g. Perlengkapan P3K; Peraturan khusus AA.
h. Pengadaan kantin dan katering.
i. Kebersihan, penerangan dan fasilitas sanitasi di tempat kerja apakah sudah
memenuhi PMP No. 7 tahun 1964.

4. Jawab :
A. Pemeriksaan kesehatan awal adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh
dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan.

B. Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu


tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter.

C. Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh


dokter secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu.

Anda mungkin juga menyukai