Anda di halaman 1dari 4

Aturan Permainan “Menebak, Berdzikir”

1. Peserta akan dibagi tim dengan jumlah 2 peserta (peserta pertama akan
menjadi penebak dan peserta kedua akan menjadi pengarah atau yang
memberikan klue)
2. Peserta boleh memilih tim sendiri atau dipasangkan oleh fasilitator
3. Fasilitator akan memberikan kertas berupa kalimat dzikir kepada peserta
pertama
4. Peserta pertama mulai menebak kalimat dzikir yang ada pada kertas dari
fasilitator setelah waktu dimulai oleh fasilitator
5. Peserta pertama tidak diperbolehkan melihat tulisan yang ada di kertas
fasilitator
6. Peserta kedua yang menjadi pengarah tidak boleh memberikan klue
dengan menyebutkan kalimat yang ada digambar
7. Peserta kedua hanya boleh menyebutkan kalimat “iya, tidak, dan bisa jadi”
8. Peserta kedua diperbolehkan menggunakan gerakan tangan untuk
memberikan klue
9. Peserta pertama diberikan waktu selama 15 detik untuk menebak, apabila
lebih dari 15 detik maka akan gugur dan bergantian posisi dengan peserta
kedua. Begitu pula dengan kelompok selanjutnya
10. Peserta yang dapat menebak dengan benar dan dalam waktu kurang dari
15 detik akan mendapatkan hadiah
11. Setelah menebak dzikir dengan benar peserta diminta untuk melafalkan
kalimat tersebut sebanyak 33 kali
UJIAN YUK!!!
Jelaskan dan latih klien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik halusinasi
(SP 1)
a. Jelaskan cara menghardik halusinasi
b. Peragakan cara menghardik halusinasi
c. Minta klien memperagakan ulang
d. Pantau penerapan cara menghardik
e. Kuatkan perilaku klien
Orientasi:
”Assalamualaikum D. Saya perawat yang akan merawat D. Nama Saya SS, senang
dipanggil S. Nama D siapa? Senang dipanggil apa”
”Bagaimana perasaan D hari ini? Apa keluhan D saat ini”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini D dengar
tetapi tak tampak wujudnya? Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit”
Kerja:
”Apakah D mendengar suara tanpa ada ujudnya?Apa yang dikatakan suara itu?”
” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering D
dengar suara? Berapa kali sehari D alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah
pada waktu sendiri?”
” Apa yang D rasakan pada saat mendengar suara itu?”
”Apa yang D lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-suara itu
hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?
” D , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat
dengan teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung D bilang, pergi saya
tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba D peragakan! Nah begitu, … bagus! Coba lagi!
Ya bagus D sudah bisa”
Terminasi:
”Bagaimana perasaan D setelah peragaan latihan tadi?” Kalau suara-suara itu muncul
lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya. Mau jam
berapa saja latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan harian pasien). Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar
dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua? Jam berapa D?
Bagaimana kalau dua jam lagi? Berapa lama kita akan berlatih?Dimana tempatnya”
“Baiklah, sampai jumpa,Assalamu’alaikum”
Jelaskan dan latih klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang
lain (SP 3)
a. Jelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
b. Jelaskan cara bercakap-cakap dengan orang lain
c. Peragakan cara bercakap-cakap dengan orang lain
d. Minta klien memperagakan ulang
e. Pantau penerapan cara bercakap-cakap dengan orang lain
f. Kuatkan perilaku klien

Orientasi:
“Assalammu’alaikum D. Bagaimana perasaan D hari ini? Apakah masih suka melihat
bayangan? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih? Berkurangkan suara-suaranya
Bagus ! Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan selama 20 menit. Mau di mana? Di sini
saja?
Kerja:
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan bercakap-cakap
dengan orang lain. Jadi kalau D mulai mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk
diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan D. Contohnya begini; … tolong, saya
mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya
Kakak D katakan: Kak, ayo ngobrol dengan D. D sedang dengar suara-suara. Begitu D. Coba
D lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih
terus ya D!”
Terminasi:
“Bagaimana perasaan D setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang D pelajari untuk
mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua cara ini kalau D mengalami halusinasi lagi.
Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian D. Mau jam berapa latihan
bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara teratur serta sewaktu-waktu suara itu muncul!
Besok pagi saya akan ke mari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu
melakukan aktivitas terjadwal? Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00? Mau di mana/
Di sini lagi? Sampai besok ya. Assalamualaikum”
Alhamdulillah Astagfirullah

- Saat kita ingin bersyukur nengucap - digunakan saat kita terkejut

Saat kita menerima nikmat dan - saat kita melihat petir kita mengucap?
kebahagiaaan dalam hidup
- artinya Aku mohon ampun kepada Allah
- depannya A

- artinya segala puji bagi Allah


MasyaAllah
Allahu akbar
-diucapkan saat kita melihat sesuatu yg
- diucapkan saat kita ingin mengagungkan luar biasa indah
Allah
-melihat sesuatu yang menakjubkan
- diucapkan saat melihat tanda kebesaran
- Artinya apa yang dikehendaki oleh Allah,
Allah
maka itulah yang akan terjadi
- artinya Allah maha besar

- biasanya saat takbir kita mengucap?

SubhanaAllah

- diucapkan saat kita mendengar hal-hal


yang buruk

- artinya maha suci allah

- depannya S

Lailahaillah

- saat ada yang mengalami kesulitan kita


mengucap?

- saat ada musibah kita mengucap

- artinya tidak ada sesembahan yang


berhak dan wajib disembah melainkan
Allah saja

- depannya L

Anda mungkin juga menyukai