Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KETAHANAN NASIONAL

“ASTAGATRA”
KABUPATEN CILACAP

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK


KABUPATEN CILACAP
TAHUN 2021
ASTAGATRA WILAYAH KABUPATEN CILACAP
Sesuai Peraturan Bupati Cilacap No 41 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok
dan Fungsi serta uraian tugas, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Cilacap mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan guna membantu Bupati
dalam merumuskan kebijakan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang kesatuan bangsa dan politik salah satunya mempunyai fungsi untuk
meningkatkan pembinaan ketahanan, sosial, ekonomi, seni budaya, dan agama
guna mewujudkan stabilitas kehidupan masyarakat.
Untuk meningkatkan ketahanan bangsa, astagatra merupakan konsepsi
dasar ketahanan nasional untuk memetakan kondisi terkini disuatu wilayah. Yaitu
model pemetaan menyeluruh dari sistem kehidupan nasional bangsa Indonesia
yang satu sama lainnya secara utuh menyeluruh dan terpadu membentuk tata laku
masyarakat bangsa dan negara, yang terdiri dari 3 gatra (trigatra) alamiah, dan 5
gatra (pancagatra) sosial.

1. Gatra Geografis
Kabupaten Cilacap merupakan daerah yang cukup luas.
Kabupaten Cilacap terletak pada 108º4’30“ – 109º22’30“ Garis Bujur
Timur dan 7º30’20“ – 7º45’ Garis Lintang Selatan, dengan luas wilayah
225.361 Km2 . Kabupaten Cilacap secara geografis berada di bagian
wilayah selatan Provinsi Jawa Tengah berhadapan langsung dengan
perairan Samudera Hindia, dengan panjang garis pantai sekitar 105 km,
yang dimulai dari bagian timur pantai Desa Jetis Kecamatan Nusawungu
ke arah barat hingga Ujung Kulon Pulau Nusakambangan berbatasan
dengan Provinsi Jawa Barat.
Wilayah Kabupaten Cilacap ini terbagi atas 24 Kecamatan, 269
Desa dan 15 Kelurahan. Pemerintah juga didukung oleh lembaga tingkat
desa/kelurahan yaitu RT dan RW. Lembaga tingkat Desa/ Kelurahan
tersebut terdiri dari 10.445 Rukun Tetangga (RT) dan 2.319 Rukun
Warga (RW). Secara administratif Kabupaten Cilacap berbatasan
dengan:
‐ Batas Utara : Kabupaten Brebes, Kabupaten Kuningan
‐ Batas Selatan : Samudera Hindia
‐ Batas Timur : Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banyumas
‐ Batas Barat : Kabupaten Ciamis (Propinsi Jawa Barat)

Secara administratif, wilayah Kabupaten Cilacap terdiri dari 24 wilayah


kecamatan, 284 desa/kelurahan. Kecamatan-kecamatan yang terlingkup
dalam wilayah Kabupaten Cilacap meliputi :
1. Kecamatan Dayeuhluhur 9. Kecamatan Patimuan 17. Kecamatan Sampang
2. Kecamatan Wanareja 10. Kecamatan Gandrungmangu 18. Kecamatan Kroya
3. Kecamatan Majenang 11. Kecamatan Bantasari 19. Kecamatan Binangun
4. Kecamatan Cimanggu 12. Kecamatan Kawunganten 20. Kecamatan Nusawungu
5. Kecamatan Karangpucung 13. Kecamatan Jeruklegi 21. Kecamatan Cilacap Selatan
6. Kecamatan Cipari 14. Kecamatan Kesugihan 22. Kecamatan Cilacap Tengah
7. Kecamatan Sidareja 15. Kecamatan Adipala 23. Kecamatan Cilacap Utara
8. Kecamatan Kedungreja 16. Kecamatan Maos 24 Kecamatan Kampung Laut.
Mengenai letak dan kedudukan Kabupaten Cilacap terhadap
wilayah Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Gambar 2.1, dan
wilayah administras Kabupaten Cilacap dapat dilihat pada Gambar 2.1
berikut ini.

Gambar 1.1
Wilayah Administrasi Kabupaten Cilacap

Sumber: Cilacap Dalam Angka, 2021

Secara umum kondisi topografi Kabupaten Cilacap bila dilihat dari arah
baratlaut merupakan kawasan pegunungan dengan ketinggian lebih dari 100
meter diatas permukaan laut (dpl) dengan puncak tertinggi berada di G. Subang
(1.210 meter dpl) yang berada di Kecamatan Dayeuhluhur. Selanjutnya ke arah
tenggara terbagi menjadi dua kawasan bentang alam, di bagian utara berupa
pegunungan dan bagian selatan berupa dataran miring landai ke arah baratdaya
– selatan, berelevasi kurang dari 100 meter dpl dan berbatasan dengan pantai
Segara Anakan. Bagian paling timur berupa dataran dan di bagian selatan
berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Pulau Nusakambangan
memanjang dari barat ke timur, membatasi Segara Anakan dan Samudera
Hindia, pulau tersebut memiliki bentang alam pegunungan namun tidak begitu
tinggi (kurang dari 100 meter dpl). Sedangkan kondisi ketinggian hasil
pengukuran di tempat tertentu di tiap kecamatan di Kabupaten Cilacap secara
rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.2
Ketinggian tiap Kecamatan

NO Kecamatan Tinggi Wilayah (mdpl)

(1) (2)

1 Dayeuhluhur 198
2 Wanareja 25
3 Majenang 23
(1) (2)
4 Cimanggu 40
5 Karangpucung 50
6 Cipari 50
7 Sidareja 26
8 Kedungreja 45
9 Patimuan 5
10 Gandrungmangu 15
11 Bantarsari 8
12 Kawunganten 56
13 Kampung Laut 1
14 Jeruklegi 9
15 Kesugihan 8
16 Adipala 8
17 Maos 8
18 Sampang 8
19 Kroya 10
20 Binangun 8
21 Nusawungu 10
22 Cilacap Selatan 6
23 Cilacap Tengah 5
24 Cilacap Utara 6

Sumber: Cilacap Dalam Angka, 2021

2. Gatra Demografi

Penduduk Kabupaten Cilacap berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020


(dilaksanakan bulan September) sebanyak 1.944.857 jiwa yang terdiri atas 980.999
jiwa penduduk laki- laki dan 963.858 jiwa penduduk perempuan.
Selama kurun waktu 2010-2020 pertumbuhan penduduk Kabupaten
Cilacap sebesar 1,65 persen, dengan angka rasio jenis kelamin 101,8. Kepadatan
penduduk di Kabupaten Cilacap tahun 2020 mencapai 909 jiwa/km2. Kepadatan
Penduduk di 24 kecamatan cukup beragam. Secara umum kecamatan -
kecamatan di wilayah timur dan di sekitar kota Cilacap mempunyai kepadatan
penduduk yang lebih tinggi dibanding kepadatan penduduk di kecamatan -
kecamatan wilayah Cilacap bagian Barat.
Kecamatan dengan kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Cilacap Selatan
dengan kepadatan penduduk 9.215 jiwa/km2, sedangkan kecamatan dengan
kepadatan penduduk terendah adalah kecamatan Kampung laut 106 jiwa/km2.
Kecamatan lain yang memiliki kepadatan penduduk cukup rendah adalah
Kecamatan dayeuhluhur dengan kepadatan penduduk 265 jiwa/km2. Sedangkan
jumlah penduduk pengukuran di tiap kecamatan di Kabupaten Cilacap secara
rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Gambar 2
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan, 2020

Sumber: Hasil SP2020 (September) 2020

3. Gatra Kekayaan Alam

Kabupaten Cilacap sebenarnya adalah kabupaten yang kaya, hanya


dilihat oleh lokasi geografis di selatan adalah Samudra Hindia yang secara
otomatis Cilacap kaya akan sumber daya kelautan. Lokasinya yang strategis
dekat laut membuat Cilacap tempat peristirahatan bagi kapal-kapal besar dan
memungkinkan daerah ini untuk dikembangkan sebagai kawasan industri.
Saat ini di Kabupaten Cilacap kita memiliki area khusus untuk pengembangan
industri, atau kawasan industri Cilacap (KIC). Dengan adanya industri ini
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah sehingga pembangunan di
Kabupaten Cilacap bisa menjadikan Cilacap sebagai kota industri lainnya di
Indonesia.
Tanah yang subur membuat Cilacap sebagai kota yang kaya akan sektor
pertanian dan perkebunan yang dapat meningkatkan standar hidup masyarakat
menjadi lebih baik. Tidak hanya itu kaya kekayaan alam, tetapi Cilacap juga kaya
akan budaya bahasa dan seni gaya yang berbeda dari daerah lain.

4. Gatra Ideologi

Permasalahan ideologi di Kabupaten CIlacap adalah Pancasila sebagai


tatanan bangsa Indonesia kenyataannya belum optimal, hal ini dibuktikan
dengan masih adanya warga yang belum sepenuhnya NKRI terutama para eks
napi dari lapas Nusakambangan, terjadinya kerusuhan diberbagai daerah.
Kemungkinan timbulnya isu-isu politik. Masih adanya gerakan yg ditimbulkan
oleh ekstrim kanan dan ekstrim kiri Eks Napi/tahanan G/30/S/PKI belum
sepenuhnya diyakini steril dari faham komunis. Berikut data laporan anggota
G/30/S/PKI di Kabupaten Cilacap tahun 2021:
Gambar 4
Data anggota G/30/S/PKI per bulan Agustus 2021
NO Kecamatan Gol. Gol. Gol. WALAP Jumlah
A B C
1 CILACAP SELATAN 1 24 823 848
2 CILACAP TENGAH 2 250 252

3 CILACAP UTARA 2 92 94
4 KROYA 16 223 239
5 BINANGUN 4 36 40
6 ADIPALA 1 5 202 208
7 MAOS 1 4 77 82
8 SAMPANG 6 59 65
9 NUSAWUNGU 5 119 124
10 DAYEUHLUHUR 1 213 214
11 WANAREJA 1 241 242
12 MAJENANG 5 61 619
13 CIMANGGU 2 219 221
14 KARANGPUCUNG 4 72 76
15 KEDUNGREJA 19 1711 1730
16 SIDAREJA 9 173 182
17 PATIMUAN 50 50
18 GANDRUNGMANGU 16 238 254
19 BANTARSARI 4 33 37
20 CIPARI 1 118 119
21 KESUGIHAN 1 20 86 106
22 JERUKLEGI 3 53 57
23 KAWUNGANTEN 6 951 957
24 KAMPUNG LAUT 0 0 0
JUMLAH 4 159 6653 6816

Sumber: Bakesbangpol Kabupaten Cilacap, 2021

Dalam modul Ketahanan Nasional telah dijelaskan bahwa dalam rangka


mewujudkan ketahanan ideologi diperlukan kondisi mental bangsa yang
berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut baik
secara subjektif maupun objektif. Kelima sila dalam Pancasila merupakan
kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus
mencakup semua nilai yang terkandung di dalamnya. Pancasila merupakan
ideologi nasional, dasar negara, sumber hukum, serta pandangan hidup bangsa
Indonesia.

5. Gatra Politik

Perkembangan politik di Indonesia saat ini mulai memasuki babak baru.


Dengan akan diselenggarakannya pilkada serentak pada tahun 2024. Tentu hal
ini tidak lepas dari telah diundangkannya UU No. 6 tahun 2020 tentang Pilkada
serentak Gubernur, Bupati, dan Walikota. Pembahasan antara pemerintah dan
DPR sempat alot karena terkait pelaksanaan pilkada serentak.
Tentunya hal ini merupakan langkah besar dalam perjalanan politik
Indonesia tanpa terkecuali di Kabupaten Cilacap itu sendiri, mengingat di
Kabupaten Cilacap Bupati dan Wakil Bupati akan habis masa jabatannya di
tahun 2022. Sedangkan untuk Legislatif (DPRD) habis pada tahun 2024. Hal ini
tentunya akan menyebabkan kekosongan kepala daerah selama 2 tahun.
Sedangkan bagi DPRD hal ini akan dimanfaatkan mengingat untuk 2 tahun
jabatan KDH akan diisi Penjabat (PJ) yang notabene berstatus ASN. Selama
kekosongan jabatan tersebut para pengurus parpol ataupun anggota DPRD akan
berlomba – lomba agar partai maupun yang bersangkutan anggota dewan tetap
eksis di masyarakat, dengan harapan di tahun 2024 bisa dipilih oleh masyarakat.
Hal ini menjadi modal untuk maju atau mengusung calon KDH untuk
berkontestasi di tahun 2024.
Berikut merupakan hasil penyerahan bantuan keuangan politik yang
mendapatkan kursi legislatif kepada 9 (sembilan) partai politik pada pemilu
periode 2019 – 2024 tahun anggaran 2021 sebagai berikut:

Gambar 5
Rincian bantuan keuangan parpol

NO Nama Jumlah Jumlah Jumlah Bantuan


Suara Kursi
1 PDIP 196.456 10 589.368.000
2 P. Golkar 170.912 8 512.736.000
3 P. Demokrat 59.934 3 179.802.000
4 PAN 75.712 3 227.136.000
5 PPP 80.426 4 241.278.000
6 PKB 135.668 8 407.004.000
7 PKS 63.618 4 190.854.000
8 Gerindra 131.098 6 394.098.000
9 Nasdem 58.830 4 176.490.000
Jumlah 927.929 50 2.918.784.000
Sumber: Pemkab Cilacap 2021

6. Gatra Ekonomi

Kondisi Perekonomian di Kabupaten Cilacap sudah merupakan kota


industri. Sebagai daerah dengan sebagaian wilayah masuk kategori kota industri,
sektor ini banyak melibatkan sektor ekonomi lainnya, seperti sektor
perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, sektor
keuangan, sewa dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa lainnya.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cilacap tahun 2020 atas
dasar harga berlaku sebesar 105.036,03 milyar rupiah, sedangkan PDRB atas dasar
harga berlaku tanpa migas sebesar 65.893,07 milyar rupiah. Nilai PDRB tersebut
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 yang masing-masing tercatat
114.086,33 milyar rupiah dan 65 893,07 milyar rupiah.
Hal yang sama juga terjadi pada PDRB atas dasar harga konstan, pada
tahun 2020 PDRB atas dasar harga konstan dengan migas mengalami
penurunan menjadi 89 934,72 milyar rupiah (turun 10,36 persen). Sementara untuk
PDRB atas dasar harga konstan tanpa migas turun menjadi 46 788,67 milyar rupiah
(turun -1,35 persen).
Kontribusi terbesar PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2020 tanpa migas
berasal dari sektor Industri Pengolahan (31,86 persen), sektor Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan (15,53 persen), sektor Konstruksi (11,23 persen) dan sektor
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 10,87
persen.
Tabel 6
PDRB Kabupaten Cilacap Tahun 2016‐2020

Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 *) 2020 **)


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan 9 279,59 9 746,18 10 186,60 10 205,21 10 512,47
Perikanan

B Pertambangan dan Penggalian 3 700,93 3 905,18 4 104,26 4 321,73 4 434,36


C Industri Pengolahan 63 124,55 65 076,10 67 729,28 69 311,05 60 955,47

D Pengadaan Listrik dan Gas 69,36 79,80 87,08 92,27 91,48

E Pengadaan Air; Pengelolaan 34,71 37,14 39,58 42,21 45,75


Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

F Konstruksi 5 650,34 6 143,54 6 779,22 7 379,45 7 095,34


G Perdagangan Besar dan Eceran; 5 512,44 6 083,47 6 668,54 7 142,68 7 106,54
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

H Transportasi dan Pergudangan 2 806,11 2 975,14 3 249,79 3 593,91 2 561,36

I Penyediaan Akomodasi dan Makan 1 081,73 1 159,50 1 258,26 1 382,45 1 340,80


Minum
J Informasi dan Komunikasi/ 1 428,20 1 708,54 1 972,17 2 359,35 2 595,46
K Jasa Keuangan dan Asuransi/ 970,21 1 085,31 1 167,75 1 240,03 1 261,31
L Real Estat 883,23 973,74 1 049,70 1 141,99 1 150,02
M Jasa Perusahaan 173,50 193,71 219,33 247,06 235,71
N Administrasi Pemerintahan 1 247,69 1 317,92 1 387,70 1 431,68 1 432,13
Pertahanan, dan Jaminan
Sosial
O Jasa Pendidikan 1 870,70 2 104,91 2 323,45 2 563,01 2 611,45
P Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 400,98 449,57 504,88 548,46 590,21
Q Jasa Lainnya 799,29 882,03 972,07 1 083,80 1 016,18

Produk Domestik Regional Bruto 99 033,57 103 921,78 109 699,66 114 086,33 105 036,03

Sumber: Cilacap dalam angka 2021

7. Gatra Sosial Budaya

Sosial dapat diartikan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat


yang mengandung nilai-nilai dan norma kebersamaan. Adanya senasib dan
sepenanggungan tertib sosial dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu,
sedangkan budaya adalah sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia
dengan pencipta, rasa, dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama
serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan yang menghasilkan
karya. Untuk di Cilacap secara umum terbagi menjadi 3 meskipun masih dalam 1
wilayah administrasi Jawa Tengah, yaitu budaya sunda, jawa dan pendatang
mengingat banyak masyarakat diluar Cilacap khususnya luar Jawa yang
berdatangan ke Cilacap karena tuntutan pekerjaan. Di Kabupaten Cilacap
terdapat 57 ormas/yayasan/perkumpulan yang terdaftar secara legal dan
berbadan hukum yang aktif sampai dengan tahun 2021.
8. Gatra Pertahanan dan Keamanan

Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diinginkan bangsa Indonesia


adalah kondisi daya tangkal bangsa dilandasi kesadaran bela negara seluruh
rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan
keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-
hasilnya, serta kemampuan mempertahankan negara dan menyangkal segala
bentuk ancaman tantangan, gangguan dan gangguan. Hal ini diperkuat dengan
adanya Satuan Mapolres Cilacap, Mako Brimob Subden 4 Detasemen B Pelopor
Kroya Cilacap, Makodim 0703 Cilacap, Kompi Senapan C Yonif 405 Wanareja,
dan Mako Lanal Cilacap.

Anda mungkin juga menyukai