1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita limpahkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ubudiyah
Indonesia dapat menyelesaikan pedoman teknis penulisan tugas akhir
mahasiswa. Skripsi adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah
keilmuan dan ditulis berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia, di bawah
pengawasan atau pengarahan dosen pembimbing, untuk memenuhi
kriteria-kriteria kualitas yang telah ditetapkan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Ubudiyah Indonesia.
Wassalam
Tim Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Skripsi
Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah, berupa paparan tulisan hasil
penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku dalam suatu bidang ilmu
tertentu.
Penelitian adalah kegiatan yang terencana, terarah, sistematis dan
terkendali dalam upaya memperoleh data dan informasi dengan menggunakan
1
metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis dalam bidang
ilmu tertentu.
Sumber data untuk penyusunan skripsi dapat diperoleh melalui data
primer, data sekunder, dan data tersier. Data primer adalah data yang diperoleh
peneliti di lapangan, baik melalui wawancara maupun hasil pengukuran langsung
lainnya. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan memanfaatkan hasil
pengumpulan data pihak lain, misalnya profil kelurahan, data Badan Pusat
Statistik, dan rekam medik. Data tersier dapat diperoleh dari tesis, disertasi,
jurnal, dan majalah ilmiah.
D. Materi Skripsi
Permasalahan yang akan diangkat menjadi topik skripsi dikembangkan dari
bidang ilmu masing-masing dan bidang ilmu yang terkait dan merujuk kepada isu
2
– isu penelitian terbaru yang berasal dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM). Materi karya tulis ilmiah didasarkan atas data dan/atau
informasi yang berasal dari studi kepustakaan, penelitian laboratorik/klinik,
dan/atau penelitian lapangan. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa memperoleh
pengalaman penelitian, baik kepustakaan, laboratorik/klinik, dan/atau lapangan,
serta menuangkannya dalam bentuk paparan karya tulis ilmiah.
3
BAB II
PERSYARATAN AKADEMIK, ADMINISTRATIF, DAN PEMBIMBING SERTA KODE
ETIK MAHASISWA
A. Persyaratan Akademik
Persyaratan akademik yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang akan
menyusun skripsi adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah memiliki tabungan kredit C.
2. IPK minimal mahasiswa 3,00
3. Sudah lulus minimal 134 SKS tanpa nilai D
4. Mahasiswa telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat sebagaimana
ditentukan oleh program studi masing-masing.
5. Nilai mata kuliah metodologi riset, KP, KKN minimal B
B. Persyaratan Administratif
Persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang akan
menyusun skripsi adalah sebagai berikut:
1. Telah memenuhi persyaratan akademik sebagaimana pada butir A
2. Memiliki kartu mahasiswa yang berlaku pada semester bersangkutan
3. Mencantumkan/memprogramkan skripsi pada KRS semester
bersangkutan yang telah ditandatangani oleh dosen wali.
C. Persyaratan Pembimbing
Selama proses penelitian, penyusunan, dan penulisan skripsi, mahasiswa
harus dibimbing oleh pembimbing dengan ketentuan sebagai berikut apabila
diperlukan, dapat diangkat satu orang pembimbing yang memiliki keahlian
khusus di bidangnya dan sesuai dengan topik yang diangkat oleh mahasiswa yang
ditunjuk dengan surat keputusan (SK) Dekan atas usul mahasiswa dan
jurusan/bagian/laboratorium. Jumlah dan komposisi pembimbing dapat
4
disesuaikan dengan memperhatikan rasio antara mahasiswa yang harus
dibimbing dan jumlah dosen yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing.
I. Persyaratan Pembimbing
a) Pembimbing adalah tenaga pengajar fakultas yang ada di program studi
dan memiliki ijazah S-2
b) Apabila tenaga pengajar tetap yang memenuhi persyaratan butir (1) di
atas tidak ada atau jumlahnya tidak mencukupi, fakultas/jurusan /bagian
dapat menunjuk tenaga pengajar yang memenuhi persyaratan serendah-
rendahnya memiliki gelar tambahan Magister (S-2) Atau praktisi dengan
sertifikasi tingkat muda.
5
Hubungan Mahasiswa - Dosen
1. Setiap mahasiswa wajib menghormati dosen, baik di dalam maupun di luar
perkuliahan yang diwujudkan dalam bentuk antara lain :
a. Datang tepat waktu pada saat kuliah dan kegiatan akademik lainnya.
b. Menghindarkan diri dari hal-hal dan perbuatan yang dapat merugikan
derajat dan martabat dosen sebagai pengajar.
b. Memberikan koreksi kepada dosen apabila pendapat dosen keliru dalam
proses belajar mengajar secara santun.
2. Setiap mahasiswa/i senantiasa dan wajib melaksanakan tugas yang diberikan
dosen dalam rangka memperlancar penyelesaian studinya secara arif, jujur,
dan bertanggungjawab.
6
Hak Akademik Mahasiswa
Setiap mahasiswa UUI berhak :
a. Menggunakan kebebasan mimbar akademik secara bertanggung jawab
guna mendalami ilmu agama Islam dan ilmu-ilmu lain yang terkait sesuai
dengan lingkup keilmuan serta semua peraturan yang berlaku di UUI.
b. Memperoleh pendidikan, pengajaran, bimbingan dan pengarahan dari
pimpinan dan dosen UUI sesuai dengan bakat, minat, potensi dan
kemampuan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.
c. Memperoleh pelayanan di bidang akademik, administrasi dan
kemahasiswaan.
d. Memanfaatkan fasilitas UUI dalam rangka kelancaran proses belajar dan
kegiatan akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Memperoleh penghargaan dari UUI atas prestasi yang dicapai sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
f. Menyampaikan aspirasi berupa usul, saran, dan kritik secara
proporsional, dengan mengindahkan nilai-nilai kesopanan dan akhlakul
karimah.
7
Kewajiban Khusus Mahasiswa
Mahasiswa UUI berkewajiban :
a. Mengikuti kuliah dengan duduk teratur, sopan dan hormat kepada dosen.
b. Memupuk semangat belajar dan meningkatkan ketekunan agar dapat
menyelesaikan studi sesuai dengan sistem yang berlaku.
c. Berpakaian sopan, bersih, rapi dan menutup aurat pada saat kuliah, ujian,
ketika berurusan dengan dosen, karyawan dan hal-hal lain di kampus.
d. Khusus bagi mahasiswi diwajibkan berbusana muslimat sesuai dengan
syari’at Islam (berjilbab), tidak ketat dan tidak transparan.
e. Memakai sepatu di dalam kampus.
Pelanggaran Ringan
a. Melanggar Tata Tertib Perkuliahan dan Ujian yang berlaku di masing-
masing Fakultas atau Prodi.
b. Memakai sendal, sepatu yang tumitnya diinjak, slop, klompen atau
sejenis, berkaos oblong dan bercelana sobek selama mengikuti kegiatan
dan kegiatan lainnya di kampus.
c. Menggunakan telepon genggam ketika kuliah sedang berlangsung.
d. Memakai kalung, anting, gelang, tatto dan berambut panjang yang tidak
rapi bagi mahasiswa (laki-laki).
e. Berdandan secara berlebihan bagi mahasiswi.
f. Menggunakan fasilitas UUI secara tidak bertanggungjawab yang
mengakibatkan timbulnya kerugian.
Pelanggaran Sedang
a. Berpakaian ketat, tembus pandang atau baju pendek bagi mahasiswi.
b. Mengundang dan atau membawa pihak luar ke dalam kampus UUI yang
dapat menimbulkan keonaran.
c. Mengganggu ketenangan proses belajar mengajar dan atau bekerja serta
ketenangan penghuni di lingkungan kampus.
8
d. Memiliki, membawa, menggandakan, meminjam, meminjamkan,
menjual, dan menyewakan media pornografi.
e. Bercumbu rayu antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram atau
pasangan yang dihalalkan oleh Islam (suami isteri) baik di dalam maupun
di luar kampus.
f. Melakukan provokasi dan tindakan lain yang dapat mencemarkan nama
baik UUI, seseorang, golongan, ras, suku, dan agama.
g. Melakukan perkelahian dan atau tawuran.
h. Bertindak sebagai joki atau melakukan kecurangan dalam ujian.
Pelanggaran Berat
a. Membawa senjata tajam dan senjata api.
b. Demonstrasi yang anarkis.
c. Memiliki, membawa, mengedarkan, dan mempergunakan narkotika,
alkohol, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) atau narkotika dan obat-
obat berbahaya (NARKOBA).
d. Membuatkan dan atau meminta orang lain untuk membuatkan tugas
akhir atau melakukan plagiasi.
e. Memalsukan nilai, tanda tangan, stempel, ijazah dan surat-surat
keterangan lainnya.
f. Melakukan perusakan, perampasan dan pencurian barang-barang milik
UUI.
g. Melakukan tindak perzinaan atau kumpul kebo.
h. Melakukan tindakan pidana yang dijatuhi hukuman penjara yang telah
mempunyai kekuatan hukum ttap lebih dari satu tahun.
i. Mengajak, merencanakan, melakukan upaya demontrasi untuk melawan
peraturan yang telah ditetapkan oleh pimpinan serta menolak menjalan
kan peraturan yang telah ditetapkan baik secara terbuka maupun
tersembunyi.
9
j. Dengan sengaja mempengaruhi orang lain baik secara terbuka atau
sembunyi untuk melawan/menantang peraturan yang telah ditetapkan.
Ketentuan Sanksi
a. Sanksi diberlakukan bagi mahasiswa, lembaga atau organisasi mahasiswa
yang tidak melaksanakan kewajiban atau melanggar aturan sebagaimana
tertuang dalam Kode Etik dan Tata Tertib ini.
b. Sanksi bagi pelanggaran yang dilakukan oleh lembaga atau organisasi
mahasiswa, dapat berupa penangguhan atau pemberhentian dana
bantuan sampai yang rusak atau hilang diperbaiki atau diganti.
c. Pemberlakuan sanksi ditentukan setelah melalui penelitian dan
pertimbangan secara cermat dan teliti oleh pihak yang berwenang di UUI.
Jenis Sanksi
Sanksi yang akan diberlakukan terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan
tingkat pelanggaran yang meliputi : sanksi ringan, sanksi menengah dan sanksi
berat.
Sanksi Ringan
1. Nasehat dan teguran, baik secara lisan maupun secara tertulis.
2. Sanksi material berupa ganti rugi atas barang yang rusak atau hilang.
3. Pengusiran dari ruang kuliah atau ujian.
4. Tidak mendapatkan pelayanan administrasi dan atau akademik dan
atau kemahasiswaan.
Sanksi Menengah
1. Kehilangan hak mengikuti ujian dalam mata kuliah tertentu atau
seluruh mata kuliah selama satu semester.
2. Penangguhan dan atau pembatalan hasil ujian untuk mata kuliah
tertentu atau untuk seluruh mata kuliah dalam satu semester.
10
3. Penangguhan penyerahan ijazah dan atau transkrip nilai asli dalam
jangka waktu tertentu.
4. Skorsing selama satu semester atau lebih dari kegiatan akademik
dengan masih tetap membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan
(SPP) dan terhitung sebagai masa studi penuh.
5. Dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
Sanksi Berat
1. Mengganti barang yang rusak, dirampas, dan atau dicuri dan
dilakukan skorsing dua semester atau lebih.
2. Pemberhentian dengan hormat sebagai mahasiswa.
3. Pemecatan dengan tidak hormat sebagai mahasiswa.
4. Pencabutan gelar akademik dengan tidak hormat.
11
BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN SKRIPSI
C. Penggantian Pembimbing
Apabila karena suatu alasan atau adanya halangan sehingga pembimbing
tidak dapat menjalankan tugasnya lebih dari tiga bulan baik berturut-turut
maupun tidak berturut-turut, mahasiswa yang bersangkutan melapor kepada
pimpinan fakultas/jurusan dan pimpinan fakultas/ketua jurusan dapat menunjuk
penggantinya dengan memperhatikan persyaratan pembimbing tersebut.
D. Prosedur Pembimbingan
Pembimbing diwajibkan untuk terus-menerus memantau bimbingannya
dengan menggunakan kartu bimbingan skripsi (minimal 8 kali bimbingan).
12
Dengan demikian, tim pembimbing dapat mengetahui perkembangan mahasiswa
secara mendalam dengan mengikuti proses kegiatannya dalam menyusun dan
menulis skripsi. Adapun proses yang dilaksanakan sebagai berikut:
Mahasiswa bersama pembimbing mendiskusikan judul, outline (garis
besar), desain/rancangan penelitian, bahan dan metode, parameter yang
diamati, dan alat ukur yang digunakan. Usulan penelitian yang telah disetujui tim
pembimbing wajib diseminarkan di tingkat fakultas/jurusan (pelaksanaan
seminar disesuaikan dengan kondisi fakultas/jurusan yang bersangkutan).
Usulan penelitian yang telah diseminarkan harus terdaftar di jurusan/bagian
Mahasiswa melakukan penelitian dengan supervisi tim pembimbing serta
menyusun skripsi sesuai dengan proses seperti yang diuraikan dalam Bab IV.
Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan pada semester bersangkutan,
diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
a. Mahasiswa diperkenankan menyelesaikan pada semester berikutnya
dengan mencantumkan kembali pada KRS (topik dan pembimbingnya
tetap sama)
b. Pada semester bersangkutan pembimbing utama memberikan huruf T
sehingga tidak digunakan untuk perhitungan IP/IPK
c. Semester bersangkutan tetap diperhitungkan dalam waktu maksimal
studi.
Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam dua semester berturut-
turut, tetap diberlakukan penilaian yaitu:
a. Mahasiswa diperkenankan menyelesaikan pada semester berikutnya
dengan mencantumkan kembali pada KRS (topik dan pembimbingnya
tetap sama);
b. Pada semester bersangkutan pembimbing memberikan huruf K sehingga
tidak digunakan untuk perhitungan IP/IPK;
c. Semester bersangkutan tetap diperhitungkan dalam waktu maksimal
studi;
13
d. Pembimbing melalui Pembantu Dekan Bidang Akademik, memberikan
peringatan tertulis kepada mahasiswa yang berisi pernyataan, bahwa jika
pada semester perpanjangan kedua skripsi tidak dapat diselesaikan,
mahasiswa yang bersangkutan akan dikenai sanksi sebagaimana disebut
pada butir (7) di bawah ini.
7. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam dua semester berturut-turut,
diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
a. Pembimbing memberikan huruf mutu E.
b. Mahasiswa diharuskan menempuh kembali skripsi tersebut dengan topik
yang berbeda (tim pembimbing bisa tetap sama atau berbeda).
c. Selanjutnya berlaku ketentuan pengambilan skripsi mulai dari awal lagi.
d. Penunjukan tim pembimbing dimulai dari awal lagi.
e. Apabila skripsi tidak diselesaikan pada semester yang bersangkutan,
berlaku peraturan seperti butir (5) di atas.
8. Setelah skripsi selesai dalam bentuk first draft (konsep pertama) dan telah
disetujui pembimbing, sebelum diajukan dalam sidang ujian sarjana, draf
tersebut harus diseminarkan dahulu di tingkat jurusan (pelaksanaan seminar
disesuaikan dengan kondisi jurusan yang bersangkutan).
a. Apabila dalam seminar tersebut tidak ada masukan/saran perbaikan,
pembimbing dapat melanjutkan penulisan skripsi.
b. Apabila dalam seminar tersebut terdapat masukan/saran perbaikan,
mahasiswa perlu melakukan perbaikan dalam waktu yang ditentukan.
9. Penulisan akhir dilakukan mahasiswa setelah seminar dengan
mempertimbangkan masukan/saran perbaikan (kalau ada) dari hasil diskusi
dalam seminar tersebut. Setelah penulisan akhir selesai, pembimbing
melakukan evaluasi final.
10. Final draft (konsep akhir) skripsi untuk disidangkan, dibuat sekurang-
kurangnya dalam rangkap empat, dengan rincian:
a. Satu buah untuk pembimbing utama;
14
b. Dua buah (atau lebih) untuk penguji;
c. Satu buah untuk mahasiswa.
11. Setelah ujian sidang sarjana (komprehensif), apabila dinyatakan lulus, dan
setelah dilakukan perbaikan seperlunya, skripsi yang telah disetujui tim
pembimbing harus dibuat sekurang-kurangnya dalam rangkap enam (kecuali
jika fakultas menetapkan lain), dengan rincian:
a. satu buah untuk fakultas (2 soft copy dan 1 hard copy)
b. Satu buah untuk pembimbing utama (dalam bentuk soft copy)
c. Satu buah untuk UPT Perpustakaan Universitas Ubudiyah Indonesia
d. Satu buah untuk tempat penelitian (soft copy)
e. Satu buah untuk mahasiswa.
E. Proses Bimbingan
Mengingat proses skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa membutuhkan
waktu yang panjang dan bersifat mandiri, yang artinya penyelesaian skripsi
sangat ditentukan kemauan dan kerja keras mahasiswwa, sehingga diperlukan
Manajemen Waktu Bimbingan dengan dosen pembimbing agar proses
penyelesaian skripsi berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Manajemen
Waktu Bimbingan merupakan pertemuan seluruh mahasiswa yang dibimbing
oleh satu tim dosen, yang dilaksanakan di ruang kelas pada waktu-waktu
tertentu yang telah ditetapkan oleh ketua program studi dan dosen pembimbing.
Melalui kegiatan ini, dosen pembimbing dapat memberikan bimbingan dan
memantau secara langsung proses penyusunan skripsi yang dilakukan para
mahasiswa secara serentak pada satu waktu yang sama, yang dimulai dari BAB I,
BAB II, BAB III, proses pengolahan data, hasil penelitian sampai kesimpulan.
Adapun proses Manajemen Waktu Bimbingan sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang telah mengetahui dosen pembimbing mendatangi dosen
secara bersama-sama untuk meminta jadwal bimbingan.
15
2. Bimbingan rutin akan dilaksanakan minimal satu minggu sekali, di
lokasi/ruangan yang ditentukan.
3. Pertemuan diawali dengan proses brainstorming antara mahasiswa dan
dosen pembimbing untuk mendiskusikan dan merumuskan ide penelitian,
fenomena dan judul penelitian.
4. Jumlah pertemuan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian mahasiswa.
5. Setiap pertemuan mahasiswa diwajibkan membawa Kartu Bimbingan
Skripsi, yang diisi oleh mahasiswa dan ditandatangani oleh dosen
pembimbing.
6. Setiap pertemuan mahasiswa diwajibkan membawa progress skripsi yang
telah dikerjakan/direvisi untuk dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing.
7. Durasi waktu bimbingan disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa,
tergantung tingkat kompleksitas permasalahan yang dialami oleh
mahasiswa.
8. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti bimbingan selama 3 kali berturut-
turut akan dikenakan sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku
di Universitas Ubudiyah Indonesia.
16
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
A. Bagian Awal
Bagian awal biasanya terdiri atas :
a. Halaman judul (dan sub judul);
b. Halaman pengesahan;
c. Halaman kata pengantar;
d. Halaman abstrak (dalam bahasa Indonesia);
e. Halaman abstract (dalam bahasa Inggris);
f. Halaman daftar isi;
g. Halaman daftar tabel (kalau ada);
h. Halaman daftar gambar (kalau ada);
i. Halaman daftar grafik (kalau ada);
j. Halaman daftar diagram (kalau ada);
k. Halaman daftar singkatan (kalau ada).
l. Halaman daftar lampiran (kalau ada).
Abstrak :
Abstrak, merupakan sari tulisan, meliputi latar belakang penelitian secara
ringkas, tujuan, metode, hasil, dan simpulan penelitian. Perincian perlakuan tidak
perlu dicantumkan, kecuali jika dianggap penting. Panjang abstrak maksimum
200-300 kata dan dilengkapi dengan kata kunci.
Abstract :
Abstract merupakan versi bahasa Inggris dari abstrak, ditulis maksimum
dilengkapi dengan keywords. Abstract ditulis dalam bentuk past tenses, kecuali
untuk bagian justifikasi masalah.
17
B. Bagian Inti
Pada umumnya bagian ini diawali dengan deskripsi tentang masalah umum
dan khusus yang diteliti serta deskripsi tentang nilai pentingnya penelitian yang
dilakukan. Berikut disajikan sistematika dan pengertian setiap bagian sebuah
skripsi.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Latar belakang penelitian mengungkapkan keingintahuan mahasiswa
tentang fenomena/gejala yang menarik untuk diteliti dengan menunjukkan
signifikansi penelitian bagi pengembangan pengetahuan ilmiah.
Empat komponen latar belakang masalah yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut:
1. Adanya gejala tentang permasalahan yang akan diteliti.
2. Relevansi dan intensitas pengaruh masalah yang diteliti terhadap aspek ilmu
(teknik, sosial, ekonomi, budaya, politik, seni, agama) dengan segala akibat
yang ditimbulkannya.
3. Keserasian pendekatan metodologis yang digunakan.
4. Gambaran kegunaan hasil penelitian.
Dari pihak peneliti, pengungkapan bagian ini dapat didasarkan atas
pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Tentang topik yang diteliti, apa-apa saja informasi yang telah diketahui, baik
teoretis maupun faktual;
2. Berdasarkan informasi yang diperoleh, adakah ditemukan adanya
permasalahan;
3. Dari permasalahan yang dapat diidentifikasi, bagian mana yang menarik
untuk diteliti;
4. Apakah mungkin secara teknis masalah itu diteliti.
18
1.2 Identifikasi / Perumusan Masalah
Identifikasi masalah adalah inti fenomena yang akan diteliti sebagai akibat
adanya kesenjangan teori dan realitas.
1.3 Tujuan Penelitian
Maksud penelitian mengungkapkan arah dan tujuan umum apa yang akan
dicapai dalam penelitian.
Tujuan penelitian mengetengahkan indikator-indikator/aspek-aspek yang
hendak ditemukan dalam penelitian, terutama berkaitan dengan variabel-
variabel yang akan diteliti yaitu antara variable independen dan variable
dependen.
19
teori atau data sekunder/tersier untuk membahas permasalahan yang menjadi
topik skripsi, sepanjang teori–teori dan/atau data sekunder/tersier itu berkaitan.
Tinjauan pustaka merupakan hasil telusuran tentang kepustakaan yang
mengupas topik penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan diteliti. Hal
ini merupakan bukti pendukung bahwa topik atau materi yang diteliti memang
merupakan suatu permasalahan yang penting karena juga merupakan concern
banyak orang, sebagaimana ditunjukkan oleh kepustakaan yang dirujuk.
Kepustakaan juga dapat berupa teknik, metode, taktik, strategi, atau pendekatan
yang akan dipilih untuk melaksanakan penelitian yang hasilnya ditulis dalam
skripsi tersebut.
Didalam tinjauan pustaka juga dikemukakan kerangka teoritis dan kerangka
konsep dari penelitian tersebut. Dijelaskan apa saja yang menjadi variable
independen dan variable dependen yang akan diteliti. Dan juga dijelaskan apa
yang menjadi hipotesa atau dugaan sementara dari penelitian kita.
20
Sub bab ini menguraikan di mana penelitian dilakukan (kota, daerah, desa,
laboratorium, sekolah, perusahaan, klinik, rumah sakit, panti asuhan dsb.). Selain
itu, menguraikan jadwal dan lamanya penelitian yang dilakukan.
3.3. Alat dan bahan atau Populasi dan sampel
Menjelasakan alat dan bahan yang dipakai pada penelitian atau untuk
penelitian non eksoperimen menjeklasakan siapa yang menjadi populasi dalam
penelitian kita. Dan dari populasi tersebut akan ditarik sebahagian menjadi
sampel penelitian dengan menggunakan tehnik-tehnik sampling dalam statistic
seperti total sampling, accidental sampling, purposive sampling dan lain
sebagainya.
3.4. Cara penelitian atau Tehnik pengumpulan data
Dalam sub bab ini menjelaskan tentang cara penelitian atau cara
pengumpulan data yang dibagi ke dalam dua cara pengambilan yaitu melalui
data primer maupun data sekunder. Data primer adalah data yang langsung kita
dapatkan di lapangan menggunakan kuisioner dan data sekunder adalah data
yang didapatkan secara tidak langsung seperti data dari dinas kesehatan,
puskesmas dan instansi terkait lainnya.
3.5. Instrument penelitian
Dalam sub bab ini menjelaskan tentang jumlah pertanyaan atau pernyataan
dari setiap variable penelitian yang akan kita teliti dan menjelaskan cara
pengukurannya serta kategori yang akan digunakan dalam setiap variable
penelitian.
3.6. Definisi operasional
Sub bab ini menjelaskan tentang definisi operasional dari variable
independen dan variable dependen penelitian. Definisi operasional
dideskripsikan ke dalam bentuk table yang terdiri dari nomor, variable, definisi
operasional, cara ukur, alat ukur, hasil ukur dan skala ukur.
3.7. Pengolahan data dan Analisa data
21
Sub bab ini menjelaskan tentang cara mengolah data dari hasil penelitian
yang dimulai dari coding, transferring, tabulating dan entry data. Setelah itu baru
dijelaskan bagaimana hasil penelitian tersebut di analisis menggunakan rumus-
rumus statistic yang telah direncanakan.
22
dikemukakan dalam bagian Simpulan tidak merupakan pernyataan yang muncul
secara tiba-tiba.
Cara penulisan/pembahasan dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara
ketat dan padat sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Informasi yang
disampaikan dalam simpulan bisa berupa pendapat baru, koreksi atas pendapat
lama, pengukuhan pendapat lama, atau menumbangkan pendapat lama sebagai
jawaban atas tujuan.
Saran tidak merupakan pernyataan yang muncul tiba-tiba akan tetapi
merupakan kelanjutan dari simpulan, sering berupa anjuran yang dapat
menyangkut aspek operasional, kebijakan, ataupun konseptual. Saran hendaknya
bersifat konkret, realistis, bernilai keilmuan dan/atau praktis, serta terarah
(disebut saran tindak). Apabila peneliti tidak mengajukan saran/rekomendasi
atas dasar simpulan hasil penelitian, judul Bab V ini adalah SIMPULAN.
C. Bagian Akhir
Bagian akhir biasanya terdiri atas hal-hal berikut.
1. Daftar Pustaka. Tata cara penulisan daftar pustaka dapat berbeda-beda.
2. Lampiran-lampiran (berisi tabel, perhitungan statistik, peraturan-peraturan,
contoh kuesioner atau instrumen tertulis yang digunakan, surat pengambilan
data awal, surat balasan pengambilan data awal, surat izin penelitian, surat
balasan penelitian, dsb).
3. Riwayat Hidup (apabila perlu).
23
BAB V
EVALUASI SKRIPSI
B. Sasaran Evaluasi
Sasaran evaluasi terhadap skripsi yang ditulis mahasiswa adalah sebagai
berikut:
1. Sistematika penulisan skripsi, ditinjau dari penyusunannya yang logis,
keruntutan seperti yang telah dikemukakan pada Bab IV .
2. Isi skripsi, yaitu telaah terhadap masalah yang diajukan sebagai bahan
penelitian, penuturan dalam bahasa yang komunikatif dan baku, relevansi
terhadap masalah yang diteliti, bobot cakupan simpulannya, simpulan
menjawab tujuan, arti penting skripsi dalam pengembangan ilmu (teoretis),
dan (kalau mungkin) kegunaan praktisnya.
3. Analisis, yaitu pembahasan dan penarikan simpulan. Hal ini berkaitan dengan
kemahiran memformulasikan masalah secara jelas, cara
mempertanggungjawabkan dalam pemecahan masalah, penggunaan
literatur, pengaitan teori yang digunakan, pengalaman praktis selama
pengumpulan data, integrasi data empiris dan teoretis serta kemampuan
mengungkapkan secara jelas cara analisis data dsb.
24
4. Penguasaan pengetahuan faktual, yang merupakan pengetahuan yang
mencakup topik skripsi, baik yang langsung maupun yang tidak langsung
(komprehensif).
5. Cara menanggapi dan memecahkan masalah, berkaitan dengan analisis pada
butir (3) di atas. Hal ini mencakup bagaimana kemandirian mahasiswa dalam
penelitian, kreativitas, orisinalitas dalam menanggapi masalah, pandangan
pribadi yang mandiri terhadap masalah yang diteliti, cara kerja yang
menunjukkan ketekunan, motivasi kuat, objektivitas, pendekatan dan etika
ilmiah dalam melakukan penelitian.
C. Tim Evaluator
Pada dasarnya skripsi dievaluasi oleh dua pihak, yaitu oleh:
a. Tim pembimbing, sebelum dan/atau pada saat sidang ujian sarjana;
b. Tim penguji, pada waktu sidang ujian sarjana.
D. Tim Pembimbing
Penyusunan dan penulisan skripsi merupakan salah satu persyaratan untuk
menempuh sidang ujian sarjana. Oleh karena itu, tim pembimbing melakukan
evaluasi terhadap skripsi mahasiswa sebelum sidang ujian sarjana.
1. Penilaian para pembimbing (utama dan pendamping/anggota) mempunyai
bobot yang sama, diberikan dalam bentuk angka mutu berkisar antara: 0 -
100 atau 0.0 - 4.0. Skor akhir pembimbing adalah rata-rata angka mutu para
pembimbing. Hasil penilaian tim pembimbing diberikan kepada panitia ujian
sarjana.
E. Tim Penguji
Tim penguji ditetapkan oleh fakultas/jurusan atau oleh panitia ujian
sarjana. Penguji sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan yang dikenakan
bagi pembimbing utama:
25
1. Tim penguji di luar pembimbing, sekurang-kurangnya dua orang.
2. Tim penguji meminta pertanggungjawaban mahasiswa atas skripsi yang
ditulis dalam sidang sarjana.
3. Sasaran evaluasi tim penguji meliputi:
a. Kemampuan menanggapi pertanyaan, yang didasari oleh karya tulis
skripsinya;
b. Penguasaan materi karya tulis skripsinya, dikaitkan dengan integrasi dan
validasi mata kuliah utama, serta keluasan wawasan mahasiswa di bidang
ilmunya.
4. Penilaian anggota tim penguji mempunyai bobot yang sama, diberikan dalam
bentuk nilai 0 – 100 atau angka mutu yang berkisar antara atau 0 – 4.0
5. Skor akhir tim penguji adalah rata-rata angka mutu para penguji.
6. Hasil penilaian Tim Penguji diberikan kepada Panitia Ujian Sarjana.
26
5. Hasil penilaian yang diberikan tim penguji pada sidang ujian sarjana bersifat
final. Artinya, apabila mahasiswa diharuskan memperbaiki, huruf mutunya
tidak akan berubah setelah skripsi tersebut diperbaiki.
27
No Angka Huruf Bobot Keterangan
Layak tanpa
1 81-100 A 4
perbaikan
Layak dengan
2 66-80 B 3
perbaikan
Tidak layak
3 51-65 C 2
dilanjutkan
Tidak layak
4 34-50 D 1
dilanjutkan
Tidak layak
5 0 - 33 E 0
dilanjutkan
I. Yudisium
Yudisium ujian sidang sarjana didasarkan pada IPK akhir studi. Yudisium
dapat dilaksanakan, walaupun pada ujian sarjana mahasiswa yang bersangkutan
dinyatakan harus memperbaiki skripsinya, kecuali kalau ujian komprehensifnya
dinyatakan harus diulang.
J. Sanksi
Apabila sampai dengan saat menempuh sidang ujian sarjana, dengan
melalui proses pembuktian, dianggap bahwa skripsinya tidak sah oleh
fakultas/jurusan, maka skripsi harus dimulai dari proses awal.
Perbaikan skripsi, setelah mahasiswa menempuh sidang ujian sarjana, harus
selesai selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan, terhitung sejak yudisium
diumumkan. Apabila perbaikan tidak dapat diselesaikan dalam batas waktu yang
ditetapkan, maka mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti wisuda dan ijazah
tidak akan diserahkan.
Apabila skripsi tersebut dapat dibuktikan merupakan tiruan, jiplakan atau
gubahan dari suatu karya ilmiah orang lain, mahasiswa yang bersangkutan dapat
28
dikenai sanksi skorsing selama satu semester dan kelulusannya dibatalkan (jika
sudah dinyatakan lulus ujian komprehensif).
29
BAB VI
CARA PENULISAN SKRIPSI
2. Cara Pengetikan
1. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak – balik.
2. Pengetikan dapat dilakukan dengan mesin tik manual, mesin tik elektronik,
atau komputer.
30
3. Jenis huruf yang digunakan adalah jenis huruf standar, yaitu Times New
Roman
4. Ukuran huruf yang digunakan harus standar, yaitu ukuran 12 untuk
komputer.
5. Pita atau tinta pada komputer yang digunakan berwarna hitam.
6. Apabila menggunakan komputer, pencetakannya harus dengan kualitas yang
baik (letter quality atau near letter quality).
7. Perbanyakan hasil ketikan atau print out komputer dilakukan dengan
fotokopi sejumlah yang ditetapkan fakultas masing – masing. Bahan yang
digunakan adalah fotokopi ukuran A4.
31
4. Kutipan (lihat Lampiran 3)
1. Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahannya), yang
terdiri dari tidak lebih dari tiga baris, dapat dimasukkan ke dalam teks dengan
jarak tetap dua spasi, diikuti dengan nama penulis, tahun, dan halaman).
2. Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahannya), yang
terdiri dari empat baris atau lebih, ditik terpisah dari teks dengan jarak satu
spasi dan menjorok masuk lima ketukan dari margin kiri teks, diikuti nama
penulis, tahun, dan halaman.
3. Jarak antarbaris teks dengan kutipan langsung tersebut pada butir (2) di atas
dan jarak antara baris kutipan langsung itu dan baris awal teks berikutnya
dua spasi.
4. Penggunaan gagasan atau pemikiran seorang penulis buku, artikel, dsb.,
walaupun disusun dengan menggunakan kata – kata sendiri, harus
mencantumkan namanya (apabila perlu dapat pula dicantumkan judul karya
tulisnya) dan tahun buku/artikel itu ditulis, sesuai dengan kebiasaan penulis
pada tiap – tiap disiplin ilmu).
5. Beberapa program studi tidak memperbolehkan dilakukannya pengutipan
secara langsung ataupun penggunaan catatan kaki (foot note).
5. Tajuk
1. Tiap tajuk di halaman baru dengan huruf kapital ditempatkan di tengah dan
tidak diberi garis bawah.
2. Tajuk yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. KATA PENGANTAR
b. ABSTRAK
c. ABSTRACT
d. DAFTAR ISI
e. DAFTAR TABEL
f. DAFTAR GAMBAR
32
g. DAFTAR GRAFIK
h. DAFTAR DIAGRAM
i. DAFTAR LAMPIRAN
j. BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Keaslian Penelitian
k. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Variabel Dependen
2.2. Variabel Independen
2.3. Kerangka Teoritis
2.4. Kerangka penelitian
2.5. Hipotesis
l. BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.2. Lokasi dan waktu penelitian
3.3. ALat dan Bahan/opulasi dan sampel
3.4. Cara penelitian / Tehnik pengumpulan data
3.5. Instrument penelitian
3.6. Definisi Operasional
3.7. Pengolahan dan Analisa data
m. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil penelitian
4.2. Pembahasan
n. BAB V SIMPULAN ATAU SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
33
o. DAFTAR PUSTAKA
p. LAMPIRAN-LAMPIRAN
q. RIWAYAT HIDUP (kalau perlu)
a) Pengetikan Abstrak
1. Jarak spasi dalam pengetikan abstrak satu spasi.
2. Jarak antara judul ABSTRAK dan teks pertama abstrak empat spasi.
3. Jarak antara alinea yang satu dan alinea yang lain satu spasi.
34
7. Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf (lihat Lampiran 4)
Selain harus mengikuti format yang dicontohkan dalam buku ini,
pengetikan pada umumnya harus mengikuti kaidah penulisan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD).
1. Penomoran bab pada penunjuk bab (BAB) menggunakan angka arab,
pengetikannya diletakkan di tengah.
2. Penomoran anak bab dan paragraf menggunakan angka Arab pada margin
sebelah kanan atas.
3. Penomoran anak bab dan paragraf disesuaikan dengan nomor bab.
8. Penomoran Halaman
a) Halaman Bagian Awal
1. Penomoran halaman bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul bagian
dalam sampai dengan halaman daftar lampiran, menggunakan angka arab
kecil.
2. Halaman judul bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing tidak
diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan
halaman ii (nomor halaman tersebut tidak ditik).
3. Halaman abstrak sampai dengan halaman daftar lampiran diberi nomor
dengan angka Romawi kecil, yang merupakan kelanjutan dari halaman judul
bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing.
4. Nomor halaman diletakkan pada pias (lajur) atas sebelah kanan, berjarak tiga
spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka
terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan teks.
5. Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari abstrak sampai dengan daftar
lampiran, nomor halaman diletakkan pada pias bawah persis di tengah –
tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris akhir teks pada halaman
itu).
35
b) Bagian Inti
Pemberian nomor pada bagian inti skripsi ditetapkan seperti di bawah ini.
1. Penomoran bagian inti skripsi, mulai dari Bab I PENDAHULUAN sampai
dengan Bab V SIMPULAN DAN SARAN, menggunakan angka Arab.
2. Nomor halaman diletakkan pada pias atas sebelah kanan, berjarak tiga spasi
dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir
nomor halaman itu lurus dengan margin kanan.
3. Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari Bab I PENDAHULUAN sampai
dengan Bab V SIMPULAN DAN SARAN, nomor halaman diletakkan pada pias
bawah persis di tengah – tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris
akhir teks pada halaman itu).
c) Bagian Akhir
Pemberian nomor pada bagian akhir skripsi dilakukan sebagai berikut:
1. Penomoran bagian akhir skripsi, mulai dari DAFTAR PUSTAKA sampai dengan
RIWAYAT HIDUP (kalau ada), menggunakan angka Arab.
2. Nomor halaman diletakkan pada pias atas sebelah kanan berjarak tiga spasi
dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir
nomor halaman itu lurus dengan margin kanan.
3. Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari DAFTAR PUSTAKA sampai
dengan RIWAYAT HIDUP (kalau ada), nomor halaman diletakkan pada pias
bawah persis di tengah - tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah (baris
akhir teks pada halaman itu).
36
fakultas/jurusan, kota dan tahun penyusunan skripsi, pada sampul luar dan
sampul dalam, mengikuti ketentuan di bawah ini.
f) Tulisan SKRIPSI
1. Tulisan SKRIPSI ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah
dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul.
2. Letak tulisan SKRIPSI sekitar dua setengah cm di bawah anak judul. Kalau
tidak ada anak judul, letak tulisan SKRIPSI sekitar 5 cm dari baris judul yang
paling bawah.
3. Di bawah tulisan SKRIPSI, dengan jarak sekitar 1 cm, dicantumkan kalimat
penjelasan berikut:
diajukan untuk menempuh ujian sarjana
pada Fakultas ……………………………
Universitas Ubudiyah Indonesia
37
g) Nama dan NPM Mahasiswa
1. Nama mahasiswa ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah
dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak judul.
2. Letak tulisan nama mahasiswa sekitar 2,5 cm di bawah tulisan Universitas
Ubudiyah Indonesia.
3. NPM mahasiswa ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah di
bawah nama mahasiswa dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan
anak judul. Baris NPM diatur agak rapat dengan baris nama mahasiswa.
38
1. Judul skripsi ditik dengan jarak 4 cm dari tepi kertas bagian atas. Semua
kalimat judul ditik dengan huruf kapital dengan jarak antarbaris yang rapat.
2. Baris subjudul ditik di bawah judul dengan jarak sekitar 1 cm dari baris
terakhir judul. Semua ditik dengan huruf kapital.
3. Nama mahasiswa ditik di bawah subjudul dengan jarak sekitar 1 cm dari baris
terakhir subjudul. Semua ditik dengan huruf kapital
4. NPM ditik di bawah nama mahasiswa dengan jarak rapat.
5. Waktu pemberian persetujuan hanya ditulis bulan dan tahunnya serta ditik di
belakang kata “Banda Aceh”.
1. Layout “menyetujui”, “Pembimbing Utama”, dan “Pembimbing Pendamping”
diatur dengan memperhatikan keseimbangan pada halaman ini. Nama
pembimbing berjarak 4 cm dari tepi kertas bagian bawah.
10. Penulisan Kepustakaan dan Daftar Pustaka
Terdapat berbagai cara penulisan daftar pustaka. Setiap kelompok ilmu
memiliki cara penulisan daftar pustaka masing-masing. Namun, ada beberapa
aturan yang umum berlaku dan diterima oleh setiap kelompok ilmu. Pedoman ini
memuat hal-hal yang berlaku umum, sedangkan detail format penulisan daftar
pustakanya disesuaikan dengan yang berlaku pada kelompok ilmu (biasanya
sudah lazim berlaku di jurusan/program studi/bagian).
Daftar Pustaka, walaupun merupakan bagian akhir dari skripsi (sehingga
sering kurang dipersiapkan dengan serius), memiliki fungsi dan peranan yang
penting dalam menentukan kualitas ilmiah suatu skripsi. Pencantuman
kepustakaan harus benar-benar sempurna karena daftar pustaka merupakan
tanggung jawab sepenuhnya penulis skripsi. daftar pustaka yang baik harus
memuat beberapa hal, yaitu:
a. memuat semua pustaka yang (hanya) digunakan di dalam
manuskrip/naskah skripsi;
39
b. ditulis dengan lengkap dan berurutan alfabetis sehingga pembaca yang
ingin menelusuri pustaka aslinya akan dapat melakukannya dengan
mudah;
c. mencantumkan hanya pustaka yang telah diterbitkan;
d. menggunakan sistem penulisan nama penulis artikel yang berlaku
internasional (nama belakang sebagai entry), terlepas apakah nama
belakang penulis artikel merupakan nama marga atau bukan.
Secara umum, pengetikan buku, jurnal, dan artikel yang digunakan sebagai
bahan referensi dilakukan seperti di bawah ini:
1. Jarak spasi yang digunakan untuk pengetikan daftar pustaka 1 spasi.
2. Baris kedua tiap buku (jurnal, artikel lain) referensi ditik menjorok ke dalam 5
ketukan mesin tik atau 1 tab dengan keyboard komputer.
3. Urutan pengetikan adalah sebagai berikut:
a. Nama penulis, baik penulis Indonesia maupun bukan Indonesia, dimulai
dengan nama belakang (ditik lengkap), diikuti nama depan (ditik
singkatannya), diakhiri dengan tanda titik (.).
b. Tahun terbit, diakhiri dengan tanda titik (.).
c. Judul buku, ditik dengan huruf kapital pada setiap katanya, sedangkan
judul artikel dari jurnal hanya huruf awal kata pertama dan nama diri saja
yang dimulai dengan huruf kapital. Beberapa bidang ilmu mengharuskan
judul untuk dicetak miring atau diberi garis bawah, tetapi ada juga yang
tidak menganut penulisan miring atau penggarisbawahan. Penulisan
diakhiri dengan tanda titik (.).
d. Kota tempat penerbit atau negara bagian tempat penerbit (yang
didahului dengan kota tempat penerbit), diakhiri dengan tanda titik (.).
e. Nama penerbit, diakhiri dengan tanda titik (.). Masing-masing dengan
jarak 2 ketukan, kecuali kota tempat penerbit berjarak 1 ketukan.
4. Apabila dua referensi atau lebih digunakan, sedangkan nama penulisnya (atau
penulis–penulis) sama, nama penulis pada referensi kedua (dan selanjutnya)
40
tidak ditulis lagi, nama penulis diganti dengan garis bawah sebanyak 7
ketukan.
5. Penulisan dua referensi yang nama penulis dan tahunnya sama digunakan
penanda a, b, c, dst.
Contoh :
Hughes, C.K. 1987a. Economic Development of The Third Countries. New
York : John Willey & Sons.
________ 1987b. Proverty of African Sub Saharan Countries. New York :
John Willey & Sons.
41
Biochemistry, Ecology, and Agriculture. (AA Agrawal, S Tuzun, and E Bent,
eds.). APS Press, St. Paul.
3. Referensi dari Artikel jurnal/majalah : Judul artikel ditulis dengan hanya
huruf awal dan nama diri yang kapital. Penyingkatan nama jurnal mengikuti
anjuran dari jurnal yang disitir.
Yang, Y-K; S-O. Kim; H-S. Chung; and Y-H. Lee. 2000. Use of Colletotrichum
gramini-cola KA001 to control barnyard grass. Plant Dis. 84:55-59
4. Referensi dari Pustaka yang diakses dari internet.
a. Versi elektronik
Delate, K., C.A. Cambardella, and D.L. Karlen. 2002. Transition strategies
for post-CRP certified organic grain production. [Online]. Crop
Management doi:10.1094/CM-2002-0828-01-RS. Available at :
http://www.cropmanagementnetwork.org (diakses 15 Januari 2003)
Malik, V.S. and M.K. Saroha. 1999. Marker gene controversy in transgenic
plants. USDA-APHIS internet site and J. Plant Biochemistry &
Biotechnology 8 : 1–13. Available online at http://www.agbios.com/
articles/2000186-A.htm (diakses Oktober 2002).
42
4. Kalimat pertama judul tabel ditulis sesudah nomor tabel dengan jarak dua
ketukan.
5. Awal baris kedua judul tabel berada di bawah awal judul tabel (bukan di
bawah nomor tabel).
43
d) Diagram (lihat Lampiran 10)
1. Diagram dimuat kira-kira di tengah–tengah halaman.
2. Judul ditik di bawah diagram, mengikuti lebar diagram dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman.
3. Nomor diagram terdiri atas dua bagian, yaitu:
a. bagian pertama menunjukkan nomor bab ini diagram itu dimuat;
b. bagian kedua menunjukkan nomor urut diagram pada bab itu.
4. Kalimat pertama judul diagram ditulis sesudah nomor diagram dengan jarak
dua ketukan.
5. Awal baris kedua judul diagram berada di bawah awal judul diagram (bukan
di bawah nomor diagram).
44
Lampiran 1
4 cm
4 cm 3 3 cm
3 cm
45
Lampiran 2
Contoh Spasi :
BAB I
PENDAHULUAN
Dua spasi
1.1. Latar Belakang
yang dicapainya saat ini dan membuka peluang bagi manusia untuk mencapai
Dua spasi
persalinan dengan seksio sesaria di Rumah Sakit Umum Unit Swadana Daerah
Dua spasi
Dua Spasi
46
Lampiran 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
47
Lampiran 4
Contoh Kutipan :
48
Lampiran 5
Contoh Tabel Terbuka
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Seksio Sesarea Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi %
Dari table di atas tampak bahwa sebagai besar adalah kelompok umur
20 – 30 tahun yaitu 62,6 %.
Tabel 4.2
Hubungan Pendidikan Suami Dengan Kekerasan Terhadap Istri Dalam Rumah
Tangga di Desa Tibang Alue Naga Kec.Syiahkuala Banda Aceh
Tahun 2012
49
rumah tangga, sedangkan suami yang berpendidikan tinggi sebanyak 8 (13,8%)
responden melakukan kekerasan terhadap istri dalam rumah tangga.
Hasil analisa statistik menggunakan chi square test menunjukkan
hubungan tersebut bermakna dengan nilai P value = ( < 0,005 ) 0,002. Hal
tersebut berarti hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan
antara pendidikan suami dengan kekerasan terhadap istri terbukti atau dapat di
terima.
50
Lampiran 6. Contoh surat pengajuan Judul proposal
Dengan Hormat,
Demikian surat ini saya sampaikan, atas pehatiannya saya ucapkan terima kasih
Wassalam,
(……………………….)
51
Lampiran 7
(4 spasi)
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
JULINA DEFITA
NIM. 121010120071
52
Lampiran 8
(times new roman, 14, Bold, spasi 1, caps lock, bentuk judul merucut kebawah)
HUBUNGAN UNSUR MANAJEMEN DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM
PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
(4 spasi)
SKRIPSI
Oleh
JULINA DEFITA
NIM. 121010120071
53
Note :
1. Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) bagi Prodi Ilmu Kesehatan masyarakat
2. Sarjana Sains Terapan (S.Tr.Keb) bagi Prodi DIV Kebidanan
3. Sarjana Ilmu Gizi (S.Gz) bagi Prodi Ilmu Gizi
4. Sarjana Farmasi (S.Farm) bagi Prodi Farmasi
54
Lampiran 9. Lembar Pernyataan Orisinalitas
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya susun, sebagai syarat memperoleh
gelar sarjana merupakan hasil karya tulis saya sendiri. Adapun bagian - bagian
tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain
telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisan ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik
yang saya peroleh dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan yang
berlaku, apabila dikemudian hari ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini.
Nama lengkap
NIM
55
Lampiran 10. Abstrak
ABSTRAK
Judul
ABSTRACT
Title
{Times New Roman 10 Size 1 Space, the left right}. Abstract is the compaction of
the research / writing. Written 1 spaces with a maximum number of 350 words
(maximum 1 page). The abstract should include the purpose or question to be
answered by researchers, research methods / writing, and the conclusions
derived from the research.
56
Lampiran 10. Contoh Abstrak
ABSTRAK
___________________________________________________
¹Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Ubudiyah Indonesia
²Dosen Pembimbing Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Ubudiyah Indonesia
57
Lampiran 11. Lembar Pengesahan Skrispi
(times new roman, 14, Bold, spasi 1, caps lock, bentuk judul merucut kebawah)
HUBUNGAN UNSUR MANAJEMEN DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM
PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
(4 spasi)
SKRIPSI
( 4 spasi )
Oleh
Nama : ………….….
Nim : …………….
Disetujui,
Penguji I Penguji II
(…………………………..) (……………………………..)
(…………………………) (……………………………)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
(………………………………..)
58
Lampiran 12. Lembar Pengesahan Sidang Skripsi
JUDUL SKRIPSI
Dewan Penguji:
1. Ketua (……………………….)
2. Anggota (…………………………)
3. Anggota (………………………..)
Note : - Untuk penulisan gelar : setelah nama koma spasi dan tulis gelar
kemudian titik koma spasi gelar kedua. Contoh : Rahmayani, SKM., M.Kes /
Fathia, S.T., M. Eng
59
Lampiran 13. Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Penulis
60
Lampiran 14. Contoh Daftar Isi Proposal Skripsi
DAFTAR ISI
61
Lampiran 15. Contoh Daftar Isi Skripsi/KTI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... … vi
ABSTRACT (BAHASA INGGRIS) ..................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 1
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 2
1.5 Keaslian Penelitian .............................................................................. 3
62
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 17
5.2 Saran ................................................................................................ 18
DAFTARPUSTAKA .........................................................................................19
LAMPIRAN...................................................................................................20
BIODATA PENULIS ................................................................................... .. 21
63
Lampiran 16. Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Defenisi Operasional .......................................................................... 15
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi ............................................................................ 16
Tabel 3.4 Distribusi Responden .......................................................................... 17
Tabel 3.5 Hubungan Frekuensi........................................................................... 18
64
Lampiran 17. Contoh Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................... 15
Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................... 16
65
Lampiran 18. Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
66
Lampiran 19
Contoh: Lembar Konsultasi Bimbingan
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN
NAMA MAHASISWA :
NIM :
PROGRAM STUDI :
JUDUL SKRIPSI :
PEMBIMBING :
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Maximal 8 x Bimbingan
( )
NIDN
67
Lampiran 20
Nama :
Nim :
Prodi :
Alamat :
10
68
Lampiran 21. Lembar Pengesahan Jurnal
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Ka. Prodi …………………………, Pembimbing,
(………………………………….) (………………………………..)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
(……………………………)
69
Lampiran 22
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Pendidikan Suami Terhadap Istri Dalam
Rumah Tangga di Desa Simpang Empat Cot Girek Lhoksukon Aceh Utara Tahun
2013
1 Tinggi 15 21,4
2 Menengah 20 28,6
3 Dasar 35 50,0
Jumlah 70 100
responden ( 50% ).
Tabel 4.5
Hubungan Pendidikan Suami Dengan Kekerasan Terhadap Istri Dalam Rumah
Tangga di Desa Simpang Empat Cot Girek Lhoksukon Aceh Utara
Tahun 2013
70
Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bawah dari keseluruhan suami
terhadap istri dalam rumah tangga, dan suami yang berpendidikan menengah,
hubungan tersebut bermakna dengan nilai P value = 0,05 < 0,002. Hal tersebut
pendidikan suami dengan kekerasan terhadap istri terbukti atau dapat di terima.
71
Lampiran 23
BERITA ACARA SEMINAR PROPOSAL DAN SIDANG SKRIPSI
Pada hari ini, tanggal 27 bulan Juli tahun 2015 bertempat di Ruang Sidang telah
dilangsungkan Seminar Proposal / sidang Skripsi atas mahasiswa :
Tanda Tangan
No Nama Jabatan
72
Lampiran 24
Sikap
1. Berpakaian rapi
D
2. Dapat menerima kritik dan saran
3. Kemampuan mengendalikan emosi
TOTAL NILAI
NILAI RATA-RATA
73
FORMAT PENILAIAN SIDANG SKRIPSI
Sikap
1. Berpakaian rapi
D
2. Dapat menerima kritik dan saran
3. Kemampuan mengendalikan emosi
TOTAL NILAI
NILAI RATA-RATA
74
FORMAT PENILAIAN SIDANG SKRIPSI
Sikap
1. Berpakaian rapi
D
2. Dapat menerima kritik dan saran
3. Kemampuan mengendalikan emosi
TOTAL NILAI
NILAI RATA-RATA
75
Lampiran 25
NILAI AKHIR= ( 0.3 x nilai Pembimbing) + ( 0.7 x Nilai Penguji I + Penguj II)
= (0.3 x ) + ( 0.7 x ( ______ + ______ ) )
2
= ( ) + ( )
LAMBANG MUTU =
Rekomendasi :
*) Layak Tanpa Perbaikan / Layak dengan perbaikan / Tidak layak dilanjutkan
Keterangan :
*) Coret salah satu Lambang Mutu :
Kriteria Nilai Banda Aceh, 27 Juli 2015
No. Angka Huruf Bobot Ket
1. 81-100 A 4 Layak tanpa perbaikan
Layak dengan
2. 66-80 B 3
perbaikan
3. 51-65 C 2 Tidak layak dilanjutkan
4. 34-50 D 1 Tidak layak dilanjutkan
5. 0 - 33 E 0 Tidak layak dilanjutkan (Raudhatun Nuzul ZA, SST)
Nilai batas Lulus = 66-100
76
REKAPITULASI NILAI AKHIR
(Proposal dan Sidang KTI)
3
1. PROPOSAL
2. SIDANG SKRIPSI 7
TOTAL
LAMBANG MUTU =
Rekomendasi :
*) Lulus Tanpa Perbaikan/Lulus dengan perbaikan/Tidak layak diluluskan
Keterangan :
*) Coret salah satu Lambang Mutu :
Kriteria Nilai Banda Aceh, 27 Juli 2015
No. Angka Huruf Bobot Ket
1. 81-100 A 4 Layak tanpa perbaikan
Layak dengan
2. 66-80 B 3
perbaikan
3. 51-65 C 2 Tidak layak dilanjutkan
4. 34-50 D 1 Tidak layak dilanjutkan
5. 0 - 33 E 0 Tidak layak dilanjutkan (Raudhatun Nuzul ZA, SST)
Nilai batas Lulus = 66-100
77